Ilmu Budaya Dasar Bab 4

download Ilmu Budaya Dasar Bab 4

of 10

Transcript of Ilmu Budaya Dasar Bab 4

ILMU BUDAYA DASAR

DI SUSUN OLEH : YAN AJIE PRASETIA 17111481 1 KA 40

PROGRAM SARJANA SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012

DAFTAR ISIDAFTAR ISI KATA PENGANTAR BAB IV. MANUSIA DAN CINTA KASIH 4.1. PENGERTIAN CINTA KASIH 4.2. CINTA MENURUT AJARAN AGAMA 4.3. KASIH SAYANG 4.4. KEMESRAAN 4.5. PEMUJAAN 4.6. BELAS KASIHAN 4.7. CINTA KASIH EROTIS KESIMPULAN REFERENSI

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmatNya dan perlindunganNya serta kelancaran yang selalu menyertai saya, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini disusun atas dasar data-data, tugas dan pengetahuan yang saya dapatkan dari berbagai sumber. Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar dan sebagai pengembangan softskill.

Dengan penuh keterbukaan saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna karena pengutahuan saya yang terbatas, untuk segala bentuk kritik dan saran yang membangun , saya harapkan guna kesempurnaan makalah - makalah berikutnya. Semoga makalah ini dapat diterima dan bermanfaat bagi semua pihak.

Bekasi, 12 April 2012

Yan Ajie Prasetia

BAB IV. MANUSIA DAN CINTA KASIH

4.1. PENGERTIAN CINTA KASIH Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau rasa sayang (kepada), ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya, kasih sekali, terpikat (antara laki-laki dan perempuan). Sedangkan kata kasih menurut kamus besar bahasa Indonesia yaitu perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Jadi, dengan demikian arti dari cinta dan kasih hamper bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat kata cinta. Karena itu cinta kasih dapat didefinisikan sebagai perasaan suka atau sayang terhadap sesama mahluk yang disertai dengan rasa belas kasihan. Namun, walaupun arti cinta dan kasih memiliki kesamaan, terdapat perbedaan juga diantara keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian rasa yang mendalam. Sedangkan kasih lebih ke keluarnya. Dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat di wujudkan secara nyata. Cinta merupakan peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Karena cinta merupakan landasan dari sebuah perkawinan, pembentukan keluarga, dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat di masyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Cinta juga merupakan pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhannya, sehingga manusia dengan ikhlas menjalankan semua perintahnya dan dan menjauhi segala larangannya. Dalam sebuah buku yang di karang oleh Erich Fromm disebutkan bahwa cinta itu terutama memberi, bukan menerima. Memberi merupakan ungkapan yang paling tinggi dari kemampuan. Yang terpenting dalam memberi adalah hal-hal manusiawi, bukan materi. Cinta selalu menyatakan unsur-unsur dasar tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian dan pengenalan. Pengertian cinta di kemukakan juga oleh Dr. Sarlito W. Sarwono, disebutkan bahwa cinta memiliki tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman, dan kemesraan. Tidak semua unsur cinta itu sama kuatnya. Terkadang ada yang keterikatannya sangat kuat, tetapi keintiman atau kemesraannya kurang. Menurut Dr. Abdullah Nasih Ulwan, dalam bukunya manajemen cinta. Cinta adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan penuh gairah, lembut dan kasih sayang.

4.2. CINTA MENURUT AJARAN AGAMA Banyaknya pendapat yang menyatakan bahwa etika cinta dapat dipahami dengan mudah tanpa dikaitkan dengan agama. Tetapi dalam kenyataan hidup manusia masih mendambakan tegaknya cinta dalam kehidupan ini. Di satu pihak, cinta di dengungkan lewat lagu dan organisasi perdamaian dunia. Namun di pihak lain dalam praktek kehidupan cinta sebagaoi dasar kehidupan jauh dari kenyataan. Atas dasar inilah agama memberikan ajaran cinta kepada manusia. Dalam kehidupan nyata, cinta menampakan diri dalam berbagai bentuk. Kadang-kadang seseorang mencintai dirinya sendiri. Namun sebagian mencintai orang lain. berbagai bentuk cinta ini dapat kita temukan dalam kitab sucu Al-Quran. Cinta Kepada Diri Sendiri Cinta kepada diri sendiri atau cinta diri erat kaitannya dengan dorongan untuk menjaga diri sendiri. Manusia senang untuk tetap hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan mengaktualisasikan diri. Manusia pun mencintai segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan kepada dirinya. Dan sebaliknya manusia membenci segala sesuatu yang mendatangkan segala keburukan kepada dirinya. Cinta Kepada Sesama Manusia Manusia menginginkan hidup yang penuh dengan keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya. Oleh sebab itu manusia tidak boleh membatasi cintanya kepada diri sendiri dan egismenya. Hidup ini harus seimbang, maka hendaknya ia menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada orang-orang lain, bekerja sama dengan memberi bantuan kepada orang lain. Al-Quran juga menyeru kepada orang-orang yang beriman agar saling cinta mencintai seperti cinta mereka kepada diri sendiri. Cinta Seksual Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang. Keserasian, keharmonisan dan kerja sama antara suami istri. Seksual merupakan factor primer bagi kelangsungan hidup keluarga. Dorongan seksual merupakan fungsi penting, yaitu untuk melahirkan keturunan jenis. Lewat dorongan seksual itulah terbentuk suatu keluarga. Dari keluarga terbentuk ,masyarakt dan bangsa. Dengan demikian bumi pun menjadi ramai, bangsa-bangsa saling kenal mengenal, kebudayaan berkembang, dan ilmu pengetahuan dan industry semakin maju. Di dalam islam doronganseksual di akui dan tidak diingkari. Sebab cinta merupakan emosi alamiah dalam diri manusia yang tidak dapat diingkari, ditentang, maupun di tekan. Yang di serukan islam adalah

pengendalian dan penguasaan cinta ini, lewat pemenuhan dorongan tersebut dengan cara yang sah, yaitu dengan perkawinan. Cinta Kepada Tuhan Cinta kepada Tuhan merupakan puncak cinta manusia yang paling bening, jernih spiritual ialah cinta kepada Tuhan dan Kerinduan kepada-Nya. Tidak hanya dalam sholat, pujian, dan doanya saja, tetapi juga dalam semua tindakan dan tingkah laku. Cinta yang ikhlas sesorang kepad Tuhan akan membuat cinta itu menjadi ketakutan pendorong yang mengrahkannya dalam kehidupannya dan menundukkan semua bentuk kecintaan lainnya. Cinta ini pun akan membuat sesorang menjadi cinta kepada sesame manusia, hewan, semua mahluk Tuhan dan seluruh Alam semesta. Sebab, dalam pandangannya semua wujud yang ada di sekelilingnya mempunyai manifestasi dari Tuhannya yang membangkitkan kerinduan-kerinduan spritualnya dan harapan kalbunya. Cinta Kepada Rasul Cinta kepada rasul, yang di Utus Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta, menduduki peringkat kedua setelah cinta kepada Tuhan. Ini karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhurnya.

4.3. KASIH SAYANG Menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S. Poerwadarminta adalah perasaan sayang. Perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Dalam kehidupan berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagian. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh. Bila salah satu unsur kasih sayang hilang. Misalnya unsur tanggung jawab maka retaklah keutuhan rumah tangga itu. Kasih sayang yang tidak disertai kejujuran maka terancamlah kebahagian rumah tangga itu. Kasih sayang tidak hanya berlaku kepada suami istri dalam rumah tangga, tetapi orang tua kepada anak, sesame teman, sesame manusia. Namun cara dalam pemberian kasih sayang pun berbeda-beda.

4.4. KEMESRAAN Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti perasaan simpata yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria-wanita yang sedang di mabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam. Filsuf Rusia, Salovjef dalam bukunya makna kasih mengatakan Jika seorang pemuda jatuh cinta pada seorang gadis secara serius, ia akan terlempar keluar dari cinta diri. Dan ia mulai hidup untuk orang lain. Pernyataan ini dijabarkan secara indah oleh William Shakespeare dalam kisah Romeo dan Juliet, bila di Indonesia Kisah Roro mendut-Pronocitro. Kemesraan adalah perwujudan dari cinta. Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia. Dengan kemesraan orang dapat menciptakan bebagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya.

4.5. PEMUJAAN Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang di wujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini karena pemujaan kepada Tuhan merupakan inti nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya. Penyebab itu terjadi karena Tuhan merupakan pencipta alam semesta. Pemujaan-pemujaan itu sebenarnya karena manusia ingin berkomunikasi dengan Tuhannya. Hal ini berarti manusia mohon ampun atas segala dosanya, mohon perlindungan, mohon dilimpahkan kebijaksanaan, agar di tunjukan jalan yang benar, mohon ditambahkan segala kekurangan yang ada padanya, dan lain-lain.

4.6. BELAS KASIHAN Dalam cinta digunakan istilah belas kasihan untuk membedakan antara cinta kepada orang tua, pria-wanita, cinta kepada tuhan. Belas kasihan di pergunakan karena cinta disini bukan karena tampilan fisik, materi, sikap, sifat melainkan karena penderitaannya. Penderitaan ini mengandung arti luas. Jadi, kata sifat atau rahmah berarti bersimpati kepada nasib atau keadaan yang diderita orang lain. namun dalam esai on love ada pengertian bahwa cinta adalah rasa persatuan tanpa syarat. Itu berarti dalam rasa belas kasihan tidak terkandung unsur pamrih. Belas kasih yang kita tumpahkan benar-benar dari lubuk hati yang ikhlas.

4.7. CINTA KASIH EROTIS Cinta kasih erotis merupakan kehausan akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan seseorang lainnya. Pada hakekatnya cinta kasih tersebut bersifat eklusif, bukan universal, dan juga barangkali merupakan bentuk cinta kasih yang paling tidak dapat di percaya. Cinta kasih erotis sering kali di kaitkan dengan dengan pengalaman yang eksplosif berupa jatuh cinta, yaitu keruntuhan tiba-tiba tembok yang sampai waktu itu terdapat diantara dua orang yang asing satu sama lain. tetapi seperti yang telah di katakana sebelumnya, pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba-tiba ini pada hakekatnya hanyalah sementara saja. Bilamana orang asing tadi telah menjadi seseorang yang di ketahui secara intim, taka da lagi rintangan yang harus di atasi, tidak ada lagi kemesraan tiba-tiba yang harus di perjuangkan. Maka dapat dikatakan bahwa Cinta kasih erotis merupakan atraksi individual belaka maupun perbuatan kemauan.

KESIMPULAN Dari teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa kehidupan manusia tidak lepas dari cinta kasih. Tanpa perasaan cinta kasih mungkin tidak di dapatkan keserasian, keharmonisan dan kerja sama dalam hidup berumah tangga maupun bermasyarakat. Tanpa cinta kasih pula tidak akan terciptanya sebuah budaya, ilmu pengetahuan, dan perkembangan teknologi. Karena semua itu merupakan buah dari kemampuan dan bakat manusia yang tercipta dari cinta kasih.

REFERENSI Buku MKDU Ilmu Budaya Dasar, Universitas Gunadarma. http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/04/06/manusia-dan-cinta-kasih/ http://www.google.co.id/search?q=manusia+dan+cinta+kasih&hl=id&gbv=2&gs_l=hp.1. 2.0l8.5722l10610l0l15767l17l17l0l7l7l0l256l1219l0j6j1l7l0.frgbld.&oq=manusia+dan+c inta+kasih&aq=f&aqi=g7&aql=