Ikonitas Kontemporer

7
 IKONITAS KONTEMPORER Oleh : Rudi Irawanto 1  Kontemporer merupakan istilah untuk memberikan atribut pada gejala visual yang diluar arus kebudayaan utama. Kontemporer bila merujuk pada makna awalnya merupakan predikat yang memiliki lingkup makna yang luas. Kontemporer dalam seni dan desain dimaknai sebagai gerakan visual yang berada diluar garda seni dan desain yang utama. Pada setiap tahapan gerakan seni dalam kontes historisitas selalu memiliki penanda-penanda visual yang berperan sebagai atribut pembeda dengan era sebelumnya. Perbedaan tersebut akan dikelompok- kelompokan sebagai madzab atau aliran seni berdasarkan klasifikasi tertentu. Klafikasi yang lazim di letakkan pada c irri-ci ri visual yang melekat pada satu karya tertentu. Persoalan yang kemudian lahir adalah ket ika ciri-ci ri visual tersebut tidak memiliki ruang yang cukup untuk memberikan nama pada seluruh tanda visual yang ada. Istilah kontemporer digunakan untuk merangkum segala bentuk perbedaan visual yang ada. K ontemporer pada gili rannya dimaknai sebagi sesuatu yang tidak lazim dan cenderung berubah dari tatanan yang ada. Perkembangan seni dan desain kontemporer di Indonesia dimulai ketika wacana seni dan desain memasuki wilayah postmodernisme. Beberapa kritikus seni pada awal 1990 an mencoba memaknai gerakan-gerakan seni dan desain yang tidak biasa s ebagai gejala awal  postmodernisme di Indonesia. Wacana postmodernisme tersebut menjadi salah satu isyu yang sering disejajarkan dengan gejala kontemporer. Kontemporer di lihat seb agai penggunaan atribut visual yang keluar dari po la-pola yang wajar. Semestara postmodernisme dilihat sebagai wacana fil oso fis yang lebih komprehensif. Postmodernisme memiliki cakupan paradigm, konsep, bentuk, dan ekspresi yang berbeda. Pada beberapa gerakan seni dan desain wacana postmodernisme diwujudkan dalam ragam visual yang cederung berbeda-beda. Pada ranah arsitektural, konsep post modernism merupakan wilayah perseptual yang menggabungkan beberapa unsure dalam satu langgam bentuk yang  baru. Postmodernisme dalam arsitektural merupakan ekspresi pemberontakan dar i gaya 1 Rudi Irawanto, adalah dosen Jurusan Seni dan Desain FS UM

Transcript of Ikonitas Kontemporer

5/12/2018 Ikonitas Kontemporer - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ikonitas-kontemporer 1/7

IKONITAS KONTEMPORER 

Oleh : Rudi Irawanto1 

Kontemporer merupakan istilah untuk memberikan atribut pada gejala visual yang diluar arus

kebudayaan utama. Kontemporer bila merujuk pada makna awalnya merupakan predikat yang

memiliki lingkup makna yang luas. Kontemporer dalam seni dan desain dimaknai sebagai

gerakan visual yang berada diluar garda seni dan desain yang utama. Pada setiap tahapan

gerakan seni dalam kontes historisitas selalu memiliki penanda-penanda visual yang berperan

sebagai atribut pembeda dengan era sebelumnya. Perbedaan tersebut akan dikelompok-

kelompokan sebagai madzab atau aliran seni berdasarkan klasifikasi tertentu. Klafikasi yang

lazim di letakkan pada cirri-ciri visual yang melekat pada satu karya tertentu. Persoalan yang

kemudian lahir adalah ketika ciri-ciri visual tersebut tidak memiliki ruang yang cukup untuk 

memberikan nama pada seluruh tanda visual yang ada. Istilah kontemporer digunakan untuk 

merangkum segala bentuk perbedaan visual yang ada. Kontemporer pada gilirannya dimaknai

sebagi sesuatu yang tidak lazim dan cenderung berubah dari tatanan yang ada.

Perkembangan seni dan desain kontemporer di Indonesia dimulai ketika wacana seni dan desain

memasuki wilayah postmodernisme. Beberapa kritikus seni pada awal 1990 an mencobamemaknai gerakan-gerakan seni dan desain yang tidak biasa sebagai gejala awal

 postmodernisme di Indonesia. Wacana postmodernisme tersebut menjadi salah satu isyu yang

sering disejajarkan dengan gejala kontemporer. Kontemporer di lihat sebagai penggunaan atribut

visual yang keluar dari pola-pola yang wajar. Semestara postmodernisme dilihat sebagai wacana

filosofis yang lebih komprehensif. Postmodernisme memiliki cakupan paradigm, konsep, bentuk,

dan ekspresi yang berbeda.

Pada beberapa gerakan seni dan desain wacana postmodernisme diwujudkan dalam ragam visual

yang cederung berbeda-beda. Pada ranah arsitektural, konsep post modernism merupakan

wilayah perseptual yang menggabungkan beberapa unsure dalam satu langgam bentuk yang

 baru. Postmodernisme dalam arsitektural merupakan ekspresi pemberontakan dari gaya

1 Rudi Irawanto, adalah dosen Jurusan Seni dan Desain FS UM

5/12/2018 Ikonitas Kontemporer - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ikonitas-kontemporer 2/7

modernism yang dinilai telah mencapai titik dehumanisasi, sehingga manusia membutuhkan

 bentuk-bentuk baru yang lebih dekat secara psikologi dan emosional dengan kebutuhan

manusia. Ekspersi hybrid atau dobelcoding menjadi salah satu arsitektur postmodern yang

 jamak.

Wacana kontemporer dalam arsitektural juga tidak memiliki batasan yang jelas. Arsitektur 

kontemporer masih dilihat sebagai ungkapan eklektik dari ikon-ikon visual dalam arsitektur 

tradisional yang dipadukan dengan bentuk-bentuk modern. Pada era kolonial komtemporer 

dalam arsitektyural dipahami sebagai pemaduan dari bentuk-bentuk arsitektural barat yang

disesuaikan dengan konteks lokal yang beriklim tropis. Pada perkembangannya arsitektur 

kontemporer di Indonesia memiliki 2 madzab utama yaitu arsitektural dalam konteks regional

dan arsitektural dalam konteks eklektikisme Eropa.

Bentuk-bentuk kontemporer memang memiliki definisi yang cenderung tidak seragam, hal

tersebut disebabkan kontemporer merujuk pada waktu yang tidak terbatas. Pemahaman

kontemporer bersifat kontekstual dan tidak bebas nilai. Kasus pada karya arsitektural

menunjukkan bahwa istilah kontemporer juga digunakan untuk memaknai karya arsitektural

kolonial yang mengadopsi elemen-elemen lokal. Kondisi yang serupa juga dijumpai dalam

 bentuk-bentuk hybrid dalam arsitektural postmodern.

Wacana Kontemporer

Kontemporer sebagai sebuah wacana visual merupakan ekspresi kontekstual. Keberadaannya

tidak lepas dari waktu dan situasi yang hadapi. Pada era pra kemerdekaan karya arsitektural

eklektik telah lahir, pada era abad ke 21 arsitektural eklektik juga masih menjadi wacana yang

mengemuka. Relasi waktu kedua masa tersebut terpaut jauh, tetapi secara konseptual memiliki

konotasi yang sama, yaitu arsitektural kontemporer.

Predikat kontemporer tidak hanya dilihat secara visual, tetapi perlu dilihat secara holistic.

Visualisasi pada karya-karya kontenporer merupakan konsekswensi dari konsep-konsep yang

5/12/2018 Ikonitas Kontemporer - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ikonitas-kontemporer 3/7

rumit.. Dalam perspektif seni dan desain kontemporer, wujud merupakan ekspresi seniman yang

cenderung individual dan subjektif. Subjetivikasi seni dan desain kontemporar dimulai ketika

 beberapa seniman melalakukan perlawanan dalam hal konsep berkesenian. Kesenian tidak 

semata-mata menawarkan visualisasi estetis, tetapi merupakan keseluruhan rangkaian konsep,

 proses dan wujud final karya. Sehingga para penikmat karya membutuhkan totalitas pemahaman

terhadap sebuah karya. Gaya atau aliran dalam seni tidak semata-mata menonjolkan kekuatan

visual tetapi juga kekuatan konseptual. Lahirnya Pop art hingga seni konseptual merupakan

refleksi sikap seniman yang tidak berkutat pada persoalan estetikan visual semata-mata.

Seni konseptual yang lahir tahun 1965 an merupakan reaksi seniman terhadap ide-ide

 berkesenian, karya seni konseptual mengambil bentuk-bentuk abstrak dan melawan estetika

yang lazim. Seni konseptual pada masanya disebut sebagai seni kontemporer, walaupun gerakan

seni konseptual pada akhir abad ke 20 mengalami perlawan dari beberapa seniman yang

tergabung dalam kelompok stuckis. Stuckis merupakan gerakan perlawanan terhadap dominasi

Y oung British Artist (YBA) di Inggris pada tahun 1999. Ide gerakan stockis adalah membawa

seni dalam wilayah yang dinilai lebih jujur, dengan melibatkan seniman secara total dalam

 proses produksi seni.

Gambar 1. Karya kelompok Stockist 

5/12/2018 Ikonitas Kontemporer - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ikonitas-kontemporer 4/7

Gerakan stuckism seperti halnya gerakan seni pada era sebelumnya berupaya melakukan koreksi

terhadap seni pada era sebelumnya. Seniman stokicsme melihat gerakan seni konseptual dan

gerakan seni postmodern telah kehilangan makna asalnya. Bagi seniman stickism, gerakan-

gerakan seni harus membebaskan diri dari trend dan merupakan perwujudan integritas personal.

Peran seniman secara total dalam sebuah produksi karya menjadi sesuatu yang mutlak. Gerakan

Stockis pada akhinya berkembang ke banyak negara dan menjadi salah satu petanda seni

kontemporer di abad ke 21. Hingga tahun 2006 gerakan stockiest telah berkembang ke 138

negara.

Ikon kontemporer dalam wacana seni maupun desain pada prinsipnya memiliki pendekatan yang

sama. Kontemporer merupakan gerakan kritik terhadap aliran atu gerakan sebelumnya. Pada era

abad ke 21 kontemporer di jadikan wacana tandingan terhadap posmodernisme. Postmodernisme

membawa semangat individualism dalam wacana seni publik. Ide-ide personal yang cederung

asing dipaksa memasuki ruang public yang telah terstuktur secara pasti. Karya-karya desain

maupun seni postmodern pada perkembangannya menjadi asing ditengah-tengah masyarakat.

Pada level tersebut seni atau desain kontemporer merupakan jawaban untuk mendekatkan seni

yang relative baru dengan penikmatnya. Kontemporar menjadi salah satu pilihan untuk karya

seni dan desain yang tidak semata-mata mempertimbangkan orisinalitas dan subjectivitas

Kontemporer di Indonesia 

Perkembangan seni kontemporer di Indonesia dimulai semenjak tahun 1970an. Ketika beberapa

seniman memberi judul pameran mereka sebagai pameran seni patung kontemporer Indonesia.

Pada perkembangannya kontemporer dalam seni selalu mengusung tema-tema kebaharuan.

Pada tahun 1971 wacana kontemporer dimulai dari pameran lukisan yang bertujuan untuk 

mencari ilustrasi bagi kalender Pertamina. Istilah yang digunakan adalah lukisan dewasa ini.

Istilah dewasa ini digunakan untuk memberikan perbedaan dengan lukisan tradisional yang pada

saat itu didominasi dengan lukisan Bali. Istilah kontemporer kemudian muncul lagi pada tahun

1973, pada pameran tersebut istilah kontemporer dimaknai sebagai bentuk yang kebarat-baratan,

atau visualisasi yang mengadopsi karya seni rupa Barat. Pameran seni rupa pada di taman Ismail

5/12/2018 Ikonitas Kontemporer - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ikonitas-kontemporer 5/7

Marzuki pada tahun tersebut diklaim sebagai awal mula seni rupa kontemporer di Indonesia.

Predikat kontemporer pada konteks Indonesia lebih kepada perang wacana antara teknik dan

konsep. Perdebatan yang telah dimulai sejak masa persagi.

Perdebatan yang mengarah pada watak visual yang di nilai mengindonesia. Pada kontek tersebut

seni kontemporer merupakan seni yang mencitrakan pertarungan antara watak Indonesia dan

watak barat. Seni kontemporer pada perkembanganya disandingkan dengan seni dengan watak 

 barat sebagai lawan dari seni tradisional.

Gambar. 2 Surrounding David karya Tita Ruby pada pameran patung kontemporer (2009) 

Kontemporari dalam konteks indonesia merupakan terjemahan semangat modernisme dalam

kontek lokal. Pada pameran yang berjudul seni patung kontemporer yang diselenggarakan di

gedung Erasmus Huis, Jakarta, pada 14 Januari 2009 menunjukkan tema-tema kontemporer 

dalam semangat yang membumi. Istilah kontemporer digunakan untuk mewadahi karya yang

tidak dapat dipaksakan sebagai karya modern. Karya seni modern merupakan karya yang

mengedepankan objectivikasi meminimalisasi subjectifikasi. Sedangkan karya kontemporer 

 berupaya membangun relasi antara subjectifikasi dan objecitifikasi.

5/12/2018 Ikonitas Kontemporer - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ikonitas-kontemporer 6/7

 

Pada dasarnya modernisme merupakan madzab yang menempatkan objektifikasi sebagai tolok 

ukur karya yang dihasilkan. Modernisme dikritik sebagai bentuk kejenuhan terhadap formalisme

dalam seni dan desain. Postmoderni dilahirkan dalam konteks merubah wacana tersebut, tetapi

 pada perkembangannya postmodern gagal menempatkan seni dalam wilayah yang inklusif.

Postmodernisme menjadi konsep yang ekslusif karena dimulai dari wacana pada seniman atau

desainer yang telah mapan. Postmodern gagal menciptakan ruang yang terbuka bagi seni atau

desain secara keseluruhan.

Seni kontemporer dalam konteks indoenesia berupaya menterjemahkan modernisme menjadi

inklusif. Modernisme yang lebih inklusif akan menonjolkan ikon-ikon lokal. Seni dan desain

kontemporer tidak dikategorikan sebagai postmodernisme yang berpusat pada indivialitas tetapi

kontemporer menonjolkan inklusifitas bagi penikmatan seni. Inklusifitas dalam seni berupaya

menghilangkan sekat-sekat dalam proses penikmatan karya. Karya seni kontemporer selalu

memberikan ruang yang cukup untuk berapresiasi dan lebih bersifat eksperimentatif.

Seni kontemporer merupakan upaya meleburkan batas-batas seni dalam satu format . Aspek 

rupa, waktu, dan gerak yang menjadi penanda jenis-jenis seni menjadi kabur. Seni kontemporer 

merupakan wahana yang menawarkan kesatuan konsep dalam satu bentuk seni.

Penutup 

Seni kontemporer merupakan seni dalam dengan watak yang mandiri dan terlepas dari atribut

modernism ataupun postmodernisme. Predikat kontemporer digunakan untuk memberi makna

 pada sebuah atribut karya yang keluar dari madzab yang lazim. Kontemporary dalam konteks

Indonesia merupakan bentuk perlawanan terhadap modernism dan postmodenisme.

Kontemporari di Indonesia dimaknai sebagai ungkapan lokalitas dalam bingkai kebaharauan.

Semangat modernism yang membawa objectifikasi, dinilai tidak relevan dengan konteks

keindonesiaan. Seniman-seniman kontemporer Indonesia selalu memberikan atribut baru pada

karya-karya yang diciptakannya. Penggunaan ikon-ikon tradisionalisme dalam karya-karya

kontemporer menunjukkan upaya keluar dari madzab kontemporer yang lazim. Kontemporer 

5/12/2018 Ikonitas Kontemporer - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ikonitas-kontemporer 7/7

dalam wacana Indonesia merupakan karya yang cenderung eklektik, penggabungan nilai-nilai

lokalitas dengan wujud-wujud global.

DAFTAR PUSTAKA

Supangkat, Jim (ed). 1979. Gerakan Seni R upa Baru. Jakarta: GramediaAsikin Hasan (ed). 2001. Dua Seni R upa: Serpihan Tulisan Sanento Yuliman. Jakarta:

Yayasan Kalam.Barker, Chris. 2000. Cultural Study: Theory and Practice. London-Thousand Oaks-New

Delhi. Sage Publications.Barker, Chris & Galisinsky, Dariusz. 2001. Cultural Studies and Discourse Analysis. London-

Thousand Oaks-New Delhi. Sage Publications.