Iklan Politik, Potret Lemahnya Pers Indonesia

download Iklan Politik, Potret Lemahnya Pers Indonesia

of 16

Transcript of Iklan Politik, Potret Lemahnya Pers Indonesia

  • 7/26/2019 Iklan Politik, Potret Lemahnya Pers Indonesia

    1/16

    Iklan Politik, Potret Kegagalan

    Pers Indonesia

    Paper Journalist Day

    Wajah Pers Indonesia Dibalik Pesta Demokrasi

    (Sub Tema : Berpihak Secara TerangTerangan: Sah!"

    #leh Tim Bulaksumur :

    $ur %a&hariya 'lmi

    osa )ati*ah

    +li*ah ,ajariah

    Yogyakarta, 2014

  • 7/26/2019 Iklan Politik, Potret Lemahnya Pers Indonesia

    2/16

    ABSTRAK

    Diberlakukannya independensi membebaskan pers dari kekangan pemerintah

    sehingga pers dapat berdiri sendiri tanpa inter-ensi pihak manapun. $amunindependensi ini justru diman*aatkan oleh pihakpihak tertentu yang memiliki

    andil dalam pers sehingga bukannya bebas/ pers hanya beralih dari menjadi

    corong pemerintah ke penguasa kapital. Terutama dalam menyongsong pemilihan

    umum 0123/ pers tidak lagi menunjukan eksistensinya sebagai media masyarakat.

    Banyaknya pengusaha media yang berkecimpung dalam percaturan politik

    Indonesia membuat independensi pers semakin dipertanyakan. +kibatnya marak

    terjadi pelanggaran baik itu dari segi epistemologi jurnalistik/ kode etik/ hingga

    peraturan pemilihan umum 0123. 4al ini disebabkan membludaknya iklan politik

    di media tayang yang kerap kali tidak sesuai dengan aturanaturan yang ada.

  • 7/26/2019 Iklan Politik, Potret Lemahnya Pers Indonesia

    3/16

    BAGIAN I

    PENA!"#"AN

    Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi/ ruang dan 5aktu seakan tak

    memiliki kuasa lagi. In*ormasi dapat dengan mudah diakses dimanapun dan

    kapanpun. 6arenanya/ beberapa dekade terakhir pers2mengalami perkembangan

    yang sangat pesat. Terlebih sejak diberlakukannya independensi pers0di Indonesia

    pada tahun 2777.

    Pers yang mulanya corong bagi penguasa negara karena berada diba5ah tekanan

    pemerintah/ seketika menyeruak begitu disahkan '' $o 31 Tahun 2777 tentang

    pers. Bagaimana tidak/ di masa pemerintahan yang diktator dan sangat membatasi

    kebebasan pendapat/ pers mengalami tekanan. Sering kali terjadi pembredelan

    pers yang bahkan diikuti dengan menghilangnya 5arta5an. 6arena berada di

    bayangbayang ketakutan disertai tekanan yang tak kunjung henti pers bukannya

    menjadi media yang menyampaikan berita/ melainkan sebagai kaki tangan

    pemerintah untuk mempromosikan program.

    2Pers adalah badan yang membuat penerbitan media massasecara

    berkala.Secara etimologis, kata Pers(Belanda), atau Press(inggris),

    ataupresse(prancis), berasal dari bahasa latin,perssaredari katapremere,

    yang berarti tekan atau cetak, defnisi terminologisnya adalah media

    massa cetak atau media cetak.

    Media massa, menurut amle ! amle adalah bagian komunikasi antara

    manusia (human communication), dalam arti, media merupakan saluran atau

    sarana untuk memperluas dan memper"auh "angkauan proses penyampaian

    pesan antar manusia.

    #alam $$ pers no %& tahun ', Pers adalah lembaga sosial dan ahana

    komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan "urnalistik meliputi mencari,

    memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan meyampaikan in*ormasi

    baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan

    grafk maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak,

    media elektronik dan segala "enis saluran yang tersedia.

    +ndependensi pers, dalam arti "angan ada lagi campur tangan birokrasi

    terhadap pembinaan dan pengembangan kehidupan pers nasional. -rtinyapers berdiri sendiri tanpa interensi pihak asing.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Media_massahttp://id.wikipedia.org/wiki/Media_massa
  • 7/26/2019 Iklan Politik, Potret Lemahnya Pers Indonesia

    4/16

    Setelah mele5ati masa suram pada &aman orde baru tersebut/ pers mulai

    dimanjakan dengan independensinya. +kibatnya/ de5asa ini pers berada di

    singgasana kejayaannya/ ditandai dengan banyaknya penerbitan pers baru yang

    bermunculan. 4ingga sekarang pers masih mengenyam segarnya udara bebas

    dibalik tameng independensi. 4anya saja/ apakah penerapan independensi

    tersebut telah benar! +tau justru independensi tersebut diman*aatkan oleh para

    pemilik kapital!

    %enyongsong pemilihan umum 0123/ tele-isi memiliki andil yang penting dalam

    percaturan politik Indonesia. Tele-isi dijadikan ajang perkenalan diri dan

    kampanye oleh partai politik. Berbagai iklan dan program acara yang merujuk

    pada kampanye membanjiri stasiun tele-isi tanah air.

    Tentunya iklaniklan yang berindikasi kampanye tersebut ditayangkan di stasiun

    stasiun T8 berjaringan nasional. Selain karena cakupannya luas/ stasiun T8

    tersebut juga cukup diminati masyarakat. $amun ada pula beberapa partai yang

    memiliki kuasa di media tele-isi sehingga dengan bebas mengobral iklan

    politiknya. Pari5arapari5ara tersebut tidak lain dimaksudkan agar perkenalan

    mereka lebih maksimal dan mendapat simpati dari masyarakat. +dapun stasiun

    T8 tersebut adalah :

    2.2 Tabel stasiun T8 dan jumlah iklan politik yang ditayangkan dari 2 %aret

    hingga 22 %aret 01239

    No Stasi$n T% &$'la( s)ot iklan yang ditayangkan

    2. TI 072 spot iklan

    0. %$ T8 29; spot iklan

    9. 3 spot iklan

    ?. %etro T8 001 spot iklan

    ;. Trans T8 91? spot iklan

    >. ST8 2;0 spot iklan

    7. T8I ; spot iklan

    21. Indonesia $et. 273 spot iklan

    /#iolah dari berbagai sumber oleh tim.

  • 7/26/2019 Iklan Politik, Potret Lemahnya Pers Indonesia

    5/16

    Dari tabel di atas dapat kita lihat seberapa besar pers/ khususnya media tele-isi

    dijadikan @alatA oleh partai politik. Diakui bah5a pers nasional merupakan 5adah

    serta pusat komunikasi dan in*ormasi yang mampu membentuk opini publik/

    begitu pula dengan opini pemilihan umum 0123. 6arenanya banyak partai politik

    yang meman*aatkan media ini. #leh sebab itu/ pelaksanaan pemilihan umum 0123

    dapat dijadikan indikator guna menilai pro*esionalitas dan kualitas pelaksanaan

    tugas pers nasional/ khususnya media tayang.

    BAGIAN II

    PE*BA!ASAN

  • 7/26/2019 Iklan Politik, Potret Lemahnya Pers Indonesia

    6/16

    2+ 1 !$$ngan &$'la( Iklan yang itayangkan dengan Pe'ilik Stasi$n T%

    Jika ditelaah lebih dalam/ ternyata terdapat hubungan antara banyaknya iklan

    partai politik yang ditayangkan dalam suatu stasiun tele-isi dengan pemilik

    stasiun tele-isi tersebut. Sudah menjadi rahasia umum bila tidak sedikit

    pengusaha yang berpartisipasi dalam partai politik. Bahkan banyak dari mereka

    ikut andil dalam pemilihan umum 0123 mendatang. Sebagian besar dari

    pengusaha tersebut merupakan pengusaha bidang multimedia yang memiliki

    stasiun tele-isi di tanah air. $ama mereka sudah tidak asing lagi di telinga

    masyarakat karena mereka kerap kali muncul di pemberitaan media. $amanama

    tersebut antara lain:

    Tabel 0. 2 Pengusaha pemilik media yang berkecimpung dalam partai politik3

    No Na'a Peng$sa(a Stasi$n tele-si yang

    di'iliki

    Keik$tsertaan dala' )artai

    )olitik.)e'ili(an $'$''. TI 4arry Tanoe Perindo 4anura

    0. %$ T8 4arry Tanoe Perindo 4anura

    9.

  • 7/26/2019 Iklan Politik, Potret Lemahnya Pers Indonesia

    7/16

    Disini terlihat adanya inter-ensi dari pemilik media tersebut. Dengan begitu/ tidak

    ada perbedaan antara pers &aman dahulu dengan pers saat ini. Jika &aman dahulu

    pers dijadikan corong bagi penguasa negara/ de5asa ini pers dijadikan corong

    bagi penguasa media pers tersebut.

    Jelas bah5a pers kala ini tidak lagi independen karena telah berpihak pada

    pribadipribadi maupun kelompokkelompok tertentu. Sebagai pihak yang

    independen apakah pers dapat bebas memilih satu pihak untuk diunggulkan!

    Tentu tidak. 4al ini justru mengundang munculnya berbagai pelanggaran. Baik itu

    pelanggaran kode etik maupun pelanggaran dalam aturan pemilihan umum.

    2+ 2 Pelanggaran Iklan Ka')anye di Stasi$n Tele-isi

    a+ Pelanggaran kode etik /$rnalistik+

    Diberlakukannya independensi pers melalui ''D $o. 31 tahun 2777

    tentang Pers menjadikan pers lembaga yang bebas dari campur tangan

    pihak lain. $amun yang terjadi belakangan ini/ kebebasan tersebut

    dijadikan alat untuk mendukung pihakpihak tertentu dalam pemilihan

    umum 0123. Tidak lain yang menggunakan kesempatan tersebut adalah

    pemilik media sendiri yang berkecimpung dalam politik seperti yang

    sudah dijelaskan sebelumnya.

    Secara har*iah pers memang diberi kebebasan untuk menjalankan

    medianya. 4anya saja independensi tersebut harus disertai dengan sikap

    netral pada setiap persoalan yang ada. Peraturan tersebut tertera dalam

    kode etik jurnalistik pasal 2. Disana menyebutkan bah5a 5arta5anIndonesia harus bersikap independen/ menghasilkan berita yang akurat/

    berimbang/ dan tidak beritikad buruk. Dalam pena*siran pasal ini

    disebutkan pula bah5a independen berarti memberitakan peristi5a atau

    *akta sesuai dengan suara hati nurani tanpa campur tangan/ paksaan/ dan

    inter-ensi dari pihak lain termasuk pemilik perusahaan pers.

    Disana jelas ditegaskan bah5a jurnalistik haruslah bersi*at netral.

    Bukankah pers dan media merupakan bagian dari jurnalistik sehingga

  • 7/26/2019 Iklan Politik, Potret Lemahnya Pers Indonesia

    8/16

    harus mengikuti aturan kode etik jurnalistik yang ada. Sedangkan yang

    terjadi saat ini dimana pers lebih condong pada salah satu pihak. +rtinya/

    beberapa media tele-isi telah melanggar kode etik jurnalistik pasal 2.

    Padahal ukuran perilaku seorang pelaku pro*esi adalah etik yang ber*ungsi

    sebagai landasan akti-itas teknis. Suatu kegiatan atau lembaga yang tidak

    didasari oleh etik sama saja dengan kegiatan pabrik. Bukan suatu hal yang

    memiliki makna secara sosial. 4anya membentuk sesuatu berdasarkan

    keinginan si pemilik kuasa. Dengan kata lain pers de5asa ini hanya

    menjadi suatu alat yang tidak memiliki makna sosial.

    + Pelanggaran )erat$ran )e'ili(an $'$'

    2. Peraturan moratorium=iklan partai politik ('' no. > tahun 0120"

    %oratorium iklan politik yang merupakan kesepakatan bersama Badan

    Penga5as Pemilihan 'mum (Ba5aslu"/ 6omisi Pemilihan 'mum

    (6P'"/ 6omisi Penyiaran Indonesia (6PI"/ dan 6omisi In*ormasi

    Pusat (6IP" pada 0> ,ebruari 0123 lalu banyak menuai pelanggaran.

    %asih terdapat partai politik peserta pemilihan umum menayangkan

    iklan yang terindikasi kampanye.

    Tabel 0. 0 jumlah spot iklan di stasiun tele-isi oleh partai politik pada

    masa moratorium?.

    No Partai )olitik )eserta

    )e'ili(an $'$'

    &$'la( s)ot iklan

    2. spot iklan

    0. $asDem 9;> spot iklan

    0

    Menurut 1BB penundaan, penangguhan, pemberhentian sementara.2#iolah dari berbagai sumber oleh tim.

  • 7/26/2019 Iklan Politik, Potret Lemahnya Pers Indonesia

    9/16

    9. Demokrat > spot iklan

    3. 4anura >1 spot iklan

    =. . P6PI 30 spot iklan

    7. P+$ ?; spot iklan

    21. P6S 7 spot iklan

    22. PBB 1 spot iklan

    20. PPP 1 spot iklan

    0. Peraturan P6P' $o 2 Tahun 0129

    6omisi Pemilihan 'mum (6P'" sebagai penyelenggara pemilihan

    umum telah mengeluarkan P6P' $o. 2 Tahun 0129 yang mengatur

    iklan dan pemberitaan kampanye. Peraturan ini menyatakan bah5a

    masa tahapan kampanye akan dimulai pada tanggal 2? %aret C = +pril

    0123. Disini partai politik diberi kesempatan iklan sebanyak 21 iklan

    per hari untuk tiap stasiun tele-isi dengan lamanya iklan 91 detik.

    $amun pada kenyataannya/ masih terdapat beberapa partai politikpeserta pemilihan umum yang melakukan pelanggaran. aitu

    menayangkan iklan kampanye lebih dari 21 kali/ diantaranya adalah :

    Tabel 0. 9 jumlah ratarata iklan partai politikhari di stasiun tele-isi

    setelah masa moratorium;

    Jumlah iklan tayang

    di T8 partai

    TI %$

    T8

  • 7/26/2019 Iklan Politik, Potret Lemahnya Pers Indonesia

    10/16

    stasiun tele-isi (lihat tabel 0.2". 4anura yang menggandeng 4arry

    Tanoe sebagai ca5apres melanggar dan unggul di tiga stasiun T8

    milik 4arry. Begitu pula dengan :

    4

    #iambil dari -shadi Siregar (#ari 1ode 5tik 6artaan ndonesia 1e #eanPers)

    Etika

    (5ilayah kehormatan"

    6onteks hasil kerja

    6onteks perbuatan

    ,aktualitas%etodologi

    (5ilayah kebenaran"

    #byekti*itas

    6eadilan,airness

    Epistemologi

    jurnalisme

  • 7/26/2019 Iklan Politik, Potret Lemahnya Pers Indonesia

    11/16

    Dari diagram tersebut kita dapat melihat begitu banyak pelanggaran yang

    dilakukan oleh pers nasional. Sebagai lembaga yang independen/ tidak

    seharusnya pers condong ke salah satu pihak. 4al tersebut telah diatur dalam kode

    etik jurnalistik dan lebih dalam/ hal itu juga telah diatur dalam epistemologi

    jurnalisme.

    Dengan demikian/ jelas terlihat bah5a apa yang telah dilakukan oleh pers nasional

    dalam menyambut pemilihan umum 0123 adalah salah. Selain telah melanggar

    dasardasar jurnalisme/ pers juga ikut berkontribusi dalam berbagai pelanggaranpemilihan umum. %eskipun teguran telah dilayangkan oleh berbagai pihak/

    namun pers selalu mencari celah untuk memberi dukungan pada pilihannya. Baik

    itu karena inter-ensi sang pemilik media maupun atas prakarsa pers itu sendiri.

    2+ 4 Penyelesaian *asala(

    Persoalan antara media dengan partai politik memang sebuah pelik yang cukup

    mencoreng pers nasional. $amun ia akan menjadi semakin rusak jika tidak diobati

    dan mungkin dapat membunuh jati diri pers nasional itu sendiri. 4al ini akan terus

    berlanjut jika tidak ada tindakan tertentu yang dilakukan. Tentu saja/ tindakan

    tersebut tidak bisa ter5ujud jika masingmasing pihak saling berpangku tangan.

    Bukankah pemilihan umum 0123 nantinya akan menjadi penentu nasib kita dan

    bangsa ini selama lima tahun kedepan! 6arenanya saatnya kita bahu membahu

    demi terciptanya pemilihan umum seperti yang diidamidamkan.

    6elengkapan *akta

    6etidakberpihakan

    +kurasi

  • 7/26/2019 Iklan Politik, Potret Lemahnya Pers Indonesia

    12/16

    Pertama kali yang dapat dilakukan sebagai masyarakat adalah ikut mengontrol

    media massa dengan bersikap kritis dan obyekti* dalam memilih in*ormasi.

    6arena pada dasarnya/ media masa khususnya iklan memiliki pengaruh yang

    besar. uni etno5ati dalam jurnalnya yang berjudul FE*ekti-itas Iklan dalam

    %eraih Partisipasi PolitikG menjelaskan bah5a pakar politik menemukan

    kenyataan jika opini publik dibentuk oleh mood, emosi dan perasaan indi-idu.

    #leh sebab itu/ iklan politik belakangan ini pada umumnya lebih mengeksplorasi

    *aktor emosi daripada menjual isuisu maupun kebijakan kandidat. 4al ini

    disinggung pula dalam psikologi politik dalam teori pilihan yang rasional

    (Rational Choice Theory". Teori ini menjelaskan bah5a seseorang memutuskan

    memilih kandidat tertentu setelah mempertimbangkan untung ruginya. Sejauh

    mana programprogram yang disodorkan oleh kandidat tersebut akan

    menguntungkan dirinya/ atau sebaliknya malah merugikan. Dengan demikian

    hendaknya masyarakat tidak lagi menelan mentahmentah in*ormasi yang didapat

    dari iklan politik di tele-isi. ichard . )au menyatakan bah5a pengambil

    keputusan (pemilih" harus mengumpulkan in*ormasi yang cukup mengenai semua

    hal yang masuk akal untuk die-aluasi.

    Setelah itu/ masyarakat mesti membentuk suatu organisasi masa maupun

    kelompok kecil yang me5akili khalayak umum untuk menyuarakan keluhannya

    pada pihakpihak terkait/ yaitu 6P'/ Ba5aslu/ 6PI/ 6IP. %eskipun saat ini telah

    disediakan kotak keluhan bagi responden/ namun kekuatan 2 orang jauh lebih

    lemah daripada kekuatan satu kelompok. Dengan bergabungnya suarasuara

    tersebut dalam maka kekuatan yang terhimpun akan lebih besar sehingga

    mendapat perhatian.

    Selanjutnya dari pihakpihak yang mengatur dan menga5asi jalannya pemilihan

    umum 0123 sepatutnya bertindak tegas terhadap pelanggaran yang ada. %eskipun

    telah berkalikali mengirim teguran/ hal tersebut dirasa belum cukup. Diperlukan

    suatu sanksi tegas yang nantinya membuat jera dan menjadi pelajaran bagi partai

    politik lainnya. Seperti pencopotan i&in kampanye dalam kurun 5aktu tertentu

    ataupun contoh lainnya. Serta tak lupa hukuman bagi media pers itu sendiri yang

    dapat berupa denda maupun pencabutan i&in menayangkan iklan sementara.

  • 7/26/2019 Iklan Politik, Potret Lemahnya Pers Indonesia

    13/16

    Terlalu keras memang/ namun 5atak masyarakat Indonesia yang selalu mencari

    celah untuk melanggar sehingga mengharuskan kita memberi pelajaran yang dapat

    membuat jera. Jika hal ini terlaksana/ ke depannya media massa mampu menjadi

    jembatan penghubung dari kehidupan politik untuk mempertemukan pemerintah

    dan rakyat. Bukan lagi 5adah bagi pemilik kapital untuk me5ujudkan

    kepentingannya demi keuntungan pribadi.

    BAGIAN III

    PEN"T"P

    Pers memang memiliki peran -ital dan strategis dalam menyongsong pemilihan

    umum 0123. $amun bukan berarti hal ini dapat diman*aatkan oleh pihakpihak

    tertentu demi keuntungan pribadi. Pers merupakan media masyarakat sehingga

    dituntut untuk netral.

    'ntuk memulihkan kembali asas kenetralan pers tersebut/ diperlukan kerjasama

    dari berbagai pihak. Selain itu masyarakat dituntut berpikir kritis sehingga tidak

  • 7/26/2019 Iklan Politik, Potret Lemahnya Pers Indonesia

    14/16

    serta merta menyerap in*ormasi dari media. Tak kalah penting/ pihakpihak yang

    ber5enang menangani pemilihan umum harus lebih giat lagi menga5asi dan

    memberikan sanksi. egulasi yang ada saat ini dirasa belum mampu menertibkan

    jalannya pemilihan umum 0123. Para peserta pemilihan umum masih terus

    mencari celah untuk menyemarakkan kampanye partai politik masingmasing.

    6arenanya diperlukan sanksi yang lebih keras sehingga membuat para pelanggar

    jera.

    Jika hal ini terlaksana maka pers dapat diletakkan di tempat yang semestinya.

    aitu sebagai media yang menga5asi jalannya pemilihan umum dan sumber

    in*ormasi yang rele-an bagi masyarakat umum. Dengan demikian kemungkinan@salah pilihA dalam pemilihan umum akan mengecil. Pemilihan umum akan

    menghasilkan kaderkader bangsa yang memiliki integritas tinggi di dunia nyata/

    bukan hanya dalam iklan politik semata.

    E,EE$SI

    B'6'

    Sentot Wahyono/ Imam.Perilaku Organisasi. Jakarta:

  • 7/26/2019 Iklan Politik, Potret Lemahnya Pers Indonesia

    15/16

    +ri*ianto/ S. F6ekuasaan dan Inkonsistensi Pemberitaan %edia Tele-isi

    6omersialG. Peneliti 6omunikasi dan Budaya %edia

    S6IPSI

    Setia5ati/ Endang. Pengusaha %edia dan 6epemimpinan Partai Politik (Studi

    6asus: 4arry Tanoesoedibjo sebagai 6etua De5an Pakar Partai $+SDE%".

    'ni-ersitas +irlangga. 0129

    4+)+%+$ I$TE$ET

    Prasetya/ Eko. (0123/ > %aret". http:555.merdeka.compemilu0123kpiempatparpollanggarjumlahspotiklankampanye.html. diakses pada JumAat/ 0> %aret

    0123.

    +rmando/ +de. (0123 2 %aret". http:555.indonesia

    0123.comread01231912iklanpolitikditele-isiradiodilarangH.'&T5r?hs7B.

    Diakses pada Jumat/ 0> %aret 0123.

    )E%B+ BI#D+T+

    Judul Paper : Iklan Politik/ Potret 6egagalan Pers Indonesia

    $ama Peserta :

    Peserta 7 8ur Ma9hariya $lmi

    :empat, tanggal lahir 7 Bungo,

    +0 #esember '%

    #omisili 7 ;l. e"ayan, gang "embatan merah , 8o

    '+% -

  • 7/26/2019 Iklan Politik, Potret Lemahnya Pers Indonesia

    16/16

    :elepon 7 &40+22///'%&

    Peserta 7 @osa Aati*ah

    :empat, tanggal lahir 7

    Sukohar"o, +2 #esember '%

    #omisili 7 1lebengan,