IKG 2
-
Upload
memorita-madsar -
Category
Documents
-
view
15 -
download
3
description
Transcript of IKG 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Gizi (Nutrience Science) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang
makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal/ tubuh. Zat Gizi (Nutrients) adalah
ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi,
membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan.
Gizi (Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan
kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
Secara Klasik gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh (menyediakan energi,
membangun, memelihara jaringan tubuh, mengatur proses-proses kehidupan dalam tubuh).
Sekarang selain untuk kesehatan, juga dikaitkan dengan potensi ekonomi seseorang karena
gizi berkaitan dengan perkembangan otak, kemampuan belajar, produktivitas kerja.
Komponen terbesar dari susunan gizi yang berfungsi untuk menyuplai energi dan zat-
zat esensial (pertumbuhan sel/ jaringan) serta pemeliharaan aktivitas tubuh diantaranya
karbohodrat (hidrat arang), lemak, protein, vitamin dan mineral.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini yaitu:
1. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan karbohidrat dan protein?
2. Bagaimana fungsi karbohidrat dan protein bagi manusia?
3. Apa saja sumber karbohidrat dan protein dalam makanan sehari-hari?
4. Bagaimana proses metabolisme karbohidrat dan protein?
C. Tujuan Makalah
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini yaitu:
1. Mengetahui apa sebenarnya yang dimaksud dengan karbohidrat dan protein.
2. Mengetahui fungsi karbohidrat dan protein bagi manusia.
3. Mengetahui sumber karbohidrat dan protein dalam makanan sehari-hari.
4. Mengetahui proses metabolisme karbohidrat dan protein.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Karbohidrat dan Protein
1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah senyawa yang mengandung unsur-unsur: C, H dan O, terutama
terdapat didalam tumbuh-tumbuhan yaitu kira-kira 75%. Dinamakan karbohidrat karena
senyawa-senyawa ini sebagai hidrat dari karbon; dalam senyawa tersebut perbandingan
antara H dan O sering 2 berbanding 1 seperti air. Jadi C6H12O6 dapat ditulis C6(H2O)6,
C12H22O11 sebagai C12 (H2O)11 dan seterusnya, dan perumusan empiris ditulis sebagai
CnH2nOn atau Cn (H2O)n (Sastrohamidjojo, H., 2005).
Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan sumber energi
utama bagi manusia dan hewan yang harganya relatif murah. Semua karbohidrat berasal dari
tumbuh-tumbuhan. Melalui fotosintesis, klorofil tanaman dengan bantuan sinar matahari
mampu membentuk karbohidrat dari karbondioksida (CO2) berasal dari udara dan air (H2O)
dari tanah. Karbohidrat yang dihasilkan adalah klarbohidrat sederhana glukosa. Di samping
itu dihasilkan oksigen (O2) yang lepas di udara.
Sinar matahari
klorofil
6 CO2 + 6 H2O C6H12O6 + 6 O2
karbohidrat
Produk yang dihasilkan terutama dalam bentuk gula sederhana yang mudah larut
dalam air dan mudah diangkut ke seluruh sel-sel guna penyediaan energi. Sebagian dari gula
sederhana ini kemudian mengalami polimerisasi dan membentuk polisakarida. Ada dua jenis
polisakarida tumbuh-tumbuhan, yaitu pati dan nonpati. Pati adalah bentuk simpanan
karbohidrat berupa polimer glukosa yang dihubungkan dengan ikatan glikosidik (ikatan
antara gugus hidroksil atom C nomor 1 pada molekul glukosa dengan gugus hiodroksil atom
nomor 4 pada molekul glukosa lain dengan melepas 1 mol air). Polisakarida nonpati
membentuk struktur dinding sel yang tidak larut dalam air. Struktur polisakarida nonpati
mirip pati, tapi tidak mengandung ikatan glikosidik. Serelia, seperti beras, gandum, dan
jagung serta umbi-umbian merupakan sumber pati utama di dunia. Polisakarida nonpati
merupakan komponen utama serat makanan.
Di negara-negara sedang berkembang kurang lebih 80% energi makanan berasal dari
karbohidrat. Di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa Barat, angka ini lebih
rendah, yaitu rata-rata 50%.
Klasifikasi karbohidrat diantaranya adalah :
1. Karbohidrat Sederhana
Karbohidrat sederhana terdiri dari:
1.1.Monosakarida
Sebagian besar monosakarida dikenal sebagai heksosa, karena terdiri atas 6-
rantai atau cincin karbon. Atom-atom hidrogen dan oksigen terikat pada rantai atau
cincin ini secara terpisah atau sebagai gugus hidroksil (OH). Ada tiga jenis heksosa
yang penting dalam ilmu gizi, yaitu glukods, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga
macam monosakarida ini mengandung jenis dan jumlah atom yang sama, yaitu 6
atom karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen. Perbedaannya hanya terletak
pada cara penyusunan atom-atom hidrogen dan oksigen di sekitar atom-atom
karbon. Perbedaan dalam susunan atom inilah yang menyebabkan perbedaan dalam
tingkat kemanisan, daya larut, dan sifat lain ketiga monosakarida tersebut.
Monosakarida yang terdapat di alam pada umumnya terdapat dalam bentuk isomer
dekstro (D). gugus hidroksil ada karbon nomor 2 terletak di sebelah kanan. Struktur
kimianya dapat berupa struktur terbuka atau struktur cincin. Jenis heksosa lain yang
kurang penting dalam ilmu gizi adalah manosa. Monosakarida yang mempunyai
lima atom karbon disebut pentosa, seperti ribosa dan arabinosa.
1. Glukosa, dinamakan juga dekstrosa atau gula anggur, terdapat luas di alam
dalam jumlah sedikit, yaitu di dalam sayur, buah, sirup jagung, sari pohon, dan
bersamaan dengan fruktosa dalam madu. Glukosa memegang peranan sangat
penting dalam ilmu gizi. Glukosa merupakan hasil akhir pencernaan pati,
sukrosa, maltosa, dan laktosa pada hewan dan manusia. Dalam proses
metabolisme, glukosa merupakan bentuk karbohidrat yang beredar di dalam
tubuh dan di dalam sel merupakan sumber energi.
2. Fruktosa, dinamakan juga levulosa atau gula buah, adalah gula paling manis.
Fruktosa mempunyai rumus kimia yang sama dengan glukosa, C6H12O6, namun
strukturnya berbeda. Susunan atom dalam fruktosda merangsang jonjot kecapan
pada lidah sehingga menimbulkan rasa manis.
3. Galaktosa, tidak terdapat bebas di alam seperti halnya glukosa dan fruktosa,
akan tetapi terdapat dalam tubuh sebagai hasil pencernaan laktosa.
4. Manosa, jarang terdapat di dalam makanan. Di gurun pasir, seperti di Israel
terdapat di dalam manna yang mereka olah untuk membuat roti.
5. Pentosa, merupakan bagian sel-sel semua bahan makanan alami. Jumlahnya
sangat kecil, sehingga tidak penting sebagai sumber energi.
1.2.Disakarida
Ada empat jenis disakarida, yaitu sukrosa atau sakarosa, maltosa, laktosa,
dan trehaltosa.
Trehaltosa tidak begitu penting dalam ilmu gizi, oleh karena itu akan
dibahas secara terbatas. Disakarida terdiri atas dua unit monosakarida yang terikat
satu sama lain melalui reaksi kondensasi. kedua monosakarida saling mengikat
berupa ikatan glikosidik melalui satu atom oksigen (O). ikatan glikosidik ini
biasanya terjadi antara atom C nomor 1 dengan atom C nomor 4 dan membentuk
ikatan alfa, dengan melepaskan satu molekul air. hanya karbohidrat yang unit
monosakaridanya terikat dalam bentuk alfa yang dapat dicernakan. Disakarida
dapat dipecah kembali mejadi dua molekul monosakarida melalui reaksi hidrolisis.
Glukosa terdapat pada ke empat jenis disakarida; monosakarida lainnya adalah
fruktosa dan galaktosa.
Sukrosa atau sakarosa dinamakan juga gula tebu atau gula bit. Secara komersial
gula pasir yang 99% terdiri atas sukrosa dibuat dari keuda macam bahan
makanan tersebut melalui proses penyulingan dan kristalisasi. Gula merah yang
banayk digunakan di Indonesia dibuat dari tebu, kelapa atau enau melalui
proses penyulingan tidak sempurna. Sukrosa juga terdapat di dalam buah,
sayuran, dan madu.
Maltosa (gula malt) tidak terdapat bebas di alam. Maltosa terbentuk pada setiap
pemecahan pati, seperti yang terjadi pada tumbuh-tumbuhan bila benih atau
bijian berkecambah dan di dalam usus manusia pada pencernaan pati.
Laktosa (gula susu) hanya terdapat dalam susu dan terdiri atas satu unit glukosa
dan satu unit galaktosa. Kekurangan laktase ini menyebabkan ketidaktahanan
terhadap laktosa. Laktosa yang tidak dicerna tidak dapat diserap dan tetap
tinggal dalam saluran pencernaan. Hal ini mempengaruhi jenis mikroorgnaisme
yang tumbuh, yang menyebabkan gejala kembung, kejang perut, dan diare.
Ketidaktahanan terhadap laktosa lebih banyak terjadi pada orang tua. Mlaktosa
adalah gula yang rasanya paling tidak manis (seperenam manis glukosa) dan
lebih sukar larut daripada disakarida lain.
Trehalosa seperti juga maltosa, terdiri atas dua mol glukosa dan dikenal sebagai
gila jamur. Sebanyak 15% bagian kering jamur terdiri atas trehalosa. Trehalosa
juga terdapat dalam serangga.
1.3.Gula Alkohol
Gula alkohol terdapat di dalam alam dan dapat pula dibuat secara sintesis.
Ada empat jenis gula alkohol yaitu sorbitol, manitol, dulsitol, dan inositol.
Sorbitol, terdapat di dalam beberapa jenis buah dan secara komersial dibuat dari
glukosa. Enzim aldosa reduktase dapat mengubah gugus aldehida (CHO)
dalam glukosa menjadi alkohol (CH2OH). Struktur kimianya dapat dilihat di
bawah.
Sorbitol banyak digunakan dalam minuman dan makanan khusus pasien
diabetes, seperti minuman ringan, selai dan kue-kue. Tingkat kemanisan
sorbitol hanya 60% bila dibandingkan dengan sukrosa, diabsorpsi lebih lambat
dan diubah di dalam hati menjadi glukosa. Pengaruhnya terhadap kadar gula
darah lebih kecil daripada sukrosa. Konsumsi lebih dari lima puluh gram sehari
dapat menyebabkan diare pada pasien diabetes.
Manitol dan Dulsitol adalah alkohol yang dibuat dari monosakarida manosa
dan galaktosa. Manitol terdapat di dalam nanas, asparagus, ubi jalar, dan wortel.
Secara komersialo manitol diekstraksi dari sejenis rumput laut. Kedua jenis
alkohol ini banyak digunakan dalam industri pangan.
Inositol merupakan alkohol siklis yang menyerupai glukosa. Inositol terdfapat
dalam banyak bahan makanan, terutama dalam sekam serealia.
1.4.Oligosakarida
Oligosakarida terdiri atas polimer dua hingga sepuluh monosakarida.
Rafinosa, stakiosa, dan verbaskosa adalah oligosakarida yang terdiri atas unit-
unit glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga jenis oligosakarida ini terdapat du
dalam biji tumbuh-tumbuhan dan kacang-kacangan serta tidak dapat dipecah
oleh enzim-enzim perncernaan.
Fruktan adalah sekelompok oligo dan polisakarida yang terdiri atas beberapa
unit fruktosa yang terikat dengan satu molekul glukosa. Fruktan terdapat di
dalam serealia, bawang merah, bawang putih, dan asparagus. Fruktan tidak
dicernakan secara berarti. Sebagian ebsar di dalam usus besar difermentasi.
2. Karbohidrat Kompleks
2.1. Polisakarida
Karbohidrat kompleks ini dapat mengandung sampai tiga ribu unit gula
sederhana yang tersusun dalam bentuk rantai panjang lurus atau bercabang. Jenis
polisakarida yang penting dalam ilmu gizi adalah pati, dekstrin, glikogen, dan
polisakarida nonpati.
Pati merupakan simpanan karbohidrat dalam tumbuh-tumbuhan dan merupakan
karbohidrat utama yang dimakan manusia di seluruh dunia. Pati terutama
terdapat dalam padi-padian, biji-bijian, dan umbi-umbian.
Jumlah unit glukosa dan susunannya dalam satu jenis pati berbeda satu sama
lain, bergantung jenis tanaman asalnya. Bentuk butiran pati ini berbeda satu
sama lain dengan karakteristik tersendiri dalam hal daya larut, daya
mengentalkan, dan rasa. Amilosa merupakan rantai panjang unit glukosa yang
tidak bercabang, sedangkan amilopektin adfalah polimer yang susunannya
bercabang-cabang dengan 15-30 unit glukosa pada tiap cabang.
Dekstrin merupakan produk antara pada perencanaan pati atau dibentuk melalui
hidrolisis parsial pati. Dekstrin merupakan sumber utama karbohidrat dalam
makanan lewat pipa (tube feeding). Cairan glukosa dalam hal ini merupakan
campuran dekstrin, maltosa, glukosa, dan air. Karena molekulnya lebih besar
dari sukrosa dan glukosa, dekstrin mempunyai pengaruh osmolar lebih kecil
sehingga tidak mudah menimbulkan diare.
Glikogen dinamakan juga pati hewan karena merupakan bentuk simpanan
karbohidrat di dalam tubuh manusia dan hewan, yang terutama terdapat di
dalam hati dan otot. Dua pertiga bagian dari glikogen disimpan dalam otot dan
selebihnya dalam hati. Glikogen dalam otot hanya dapat digunakan untuk
keperluan energi di dalam otot tersebut, sedangkan glikogen dalam hati dapat
digunakan sebagai sumber energi untuk keperluan semua sel tubuh. Kelebihan
glukosa melampaui kemampuan menyimpannya dalam bentuk glikogen akan
diubah menjadi lemak dan disimpan dalam jaringan lemak.
2.2.Polisakari dan Nonpati/Serat
Serat akhir-akhir ini banyak mendapat perhatian karena peranannya dalam
mencegah berbagai penyakit. Ada dua golongan serat yaitu yang tidak dapat larut
dan yang dapat larut dalam air. Serat yang tidak larut dalam air adalah selulosa,
hemiselulosa, dan lignin. Serat yang larut dalam air adalah pektin, gum, mukilase,
glukan, dan algal.
2. Protein
Protein merupakan salah satu kelompok bahan makronutrien. Tidak seperti bahan
makronutrien lainnya (karbohidrat, lemak), protein ini berperan lebih penting dalam
pembentukan biomolekul daripada sumber energi. Namun demikian apabila organisme
sedang kekurangan energi, maka protein ini dapat juga di pakai sebagai sumber energi.
Keistimewaan lain dari protein adalah strukturnya yang selain mengandung N, C, H, O,
kadang mengandung S, P, dan Fe (Sudarmadji, 1989).
Protein merupakan suatu zat makanan yang sangat penting bagi tubuh, karena zat ini
disamping berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur, Protein adalah sumber asam- asam
amino yang mengandung unsur C, H, O dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau
karbohidrat. Molekul protein mengandung pula posfor, belerang dan ada jenis protein yang
mengandung unsur logam seperti besi dan tembaga (Budianto, A.K, 2009).
Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga
beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai asam amino, yang terikat satu sama lain dalam
ikatan peptida. Asam amino yang terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen dan
nitrogen ; beberapa asam amino disamping itu mengandung unsur-unsur fosfor, besi, iodium,
dan cobalt. Unsur nitrogen adalah unsur utama protein, karena terdapat di dalam semua
protein akan tetapi tidak terdapat di dalam karbohidrat dan lemak. Unsur nitrogen merupakan
16% dari berat protein. Molekul protein lebih kompleks daripada karbohidrat dan lemak
dalam hal berat molekul dan keanekaragaman unit-unit asam amino yang membentuknya
(Almatsier. S, 1989).
Molekul protein merupakan rantai panjang yang tersusun oleh mata rantai asam-asam
amino. Dalam molekul protein, asam-asam amino saling dirangkaikan melalui reaksi gugusan
karboksil asam amino yang satu dengan gugusan amino dari asam amino yang lain, sehingga
terjadi ikatan yang disebut ikatan peptida. Ikatan pepetida ini merupakan ikatan tingkat
primer. Dua molekul asam amino yang saling diikatkan dengan cara demikian disebut ikatan
dipeptida. Bila tiga molekul asam amino, disebut tripeptida dan bila lebih banyak lagi disebut
polypeptida. Polypeptida yang hanya terdiri dari sejumlah beberapa molekul asam amino
disebut oligopeptida. Molekul protein adalah suatu polypeptida, dimana sejumlah besar asam-
asam aminonya saling dipertautkan dengan ikatan peptida tersebut (Gaman, P.M, 1992).
Protein merupakan molekul yang sangat besar, sehingga mudah sekali mengalami
perubahan bentuk fisik maupun aktivitas biologis. Banyak faktor yang menyebabkan
perubahan sifat alamiah protein misalnya : panas, asam, basa, pelarut organik, pH, garam,
logam berat, maupun sinar radiasi radioaktif. Perubahan sifat fisik yang mudah diamati
adalah terjadinya penjendalan (menjadi tidak larut) atau pemadatan (Sudarmadji. S, 1989).
Ada protein yang larut dalam air, ada pula yang tidak larut dalam air, tetapi semua
protein tidak larut dalam pelarut lemak seperti misalnya etil eter. Daya larut protein akan
berkurang jika ditambahkan garam, akibatnya protein akan terpisah sebagai endapan. Apabila
protein dipanaskan atau ditambahkan alkohol, maka protein akan menggumpal. Hal ini
disebabkan alkohol menarik mantel air yang melingkupi molekul-molekul protein. Adanya
gugus amino dan karboksil bebas pada ujung-ujung rantai molekul protein, menyebabkan
protein mempunyai banyak muatan dan bersifat amfoter (dapat bereaksi dengan asam
maupun basa). Dalam larutan asam (pH rendah), gugus amino bereaksi dengan H+, sehingga
protein bermuatan positif. Bila pada kondisi ini dilakukan elektrolisis, molekul protein akan
bergerak kearah katoda. Dan sebaliknya, dalam larutan basa (pH tinggi) molekul protein akan
bereaksi sebagai asam atau bermuatan negatif, sehingga molekul protein akan bergerak
menuju anoda (Winarno. F.G, 1992).
Klasifikasi protein dapat dilakukan dengan berbagai cara :
− Berdasarkan bentuknya :
a. Protein fibriler (skleroprotein)
Adalah protein yang berbentuk serabut. Protein ini tidak larut dalam pelarut-pelarut
encer, baik larutan garam, asam basa ataupun alkohol. Contohnya kolagen yang terdapat pada
tulang rawan, miosin pada otot, keratin pada rambut, dan fibrin pada gumpalan darah.
b. Protein globuler atau steroprotein
Adalah protein yang berbentuk bola. Protein ini larut dalam larutan garam dan asam
encer, juga lebih mudah berubah dibawah pengaruh suhu, konsentrasi garam, pelarut asam
dan basa dibandingkan protein fibriler. Protein ini mudah terdenaturasi, yaitu susunan
molekulnya berubah diikuti dengan perubahan sifat fisik dan fisiologiknya seperti yang
dialami oleh enzim dan hormon.
− Berdasarkan kelarutannya, protein globuler dapat dibagi dalam beberapa grup yaitu :
a. Albumin
Yaitu larut dalam air dan terkoagulasi oleh panas. Contohnya albumin telur, albumin
serum, dan laktalbumin dalam susu.
b. Globulin
Yaitu tidak larut dalam air, terkoagulasi oleh panas, larut dalam larutan garam encer,
mengendap dalam larutan garam konsentrasi tinggi.Contohnya adalah legumin dalam kacang-
kacangan.
c. Glutelin
Yaitu tidak larut dalam pelarut netral tetapi larut dalam asam atau basa encer.
Contohnya glutelin gandum
d. Prolamin atau gliadin
Yaitu larut dalam alkohol 70-80% dan tak larut dalam air maupun alkohol absolut.
Contohnya prolamin dalam gandum.
e. Histon
Yaitu larut dalam air dan tidak larut dalam amoniak encer. Contohnya adalah histon
dalam hemoglobin.
f. Protamin
Yaitu protein paling sederhana dibandingkan protein-protein lainnya, tetapi lebih
kompleks dari pada protein dan peptida, larut dalam air dan tidak terkoagulasi oleh
panas.Contohnya salmin dalam ikan salmon (Budianto. A.K, 2009).
- Berdasarkan hasil hidrolisa total suatu protein dikelompokkan sebagai berikut :
a. Asam amino esensial
Yaitu asam amino yang tidak dapat disintesa oleh tubuh dan harus tersedia dalam
makanan yang dikonsumsi. Pada orang dewasa terdapat delapan jenis asam amino esensial :
1. Lisin
2. Threonin
3. Leusin
4. Phenylalanin
5. Isoleusin
6. Methionin
7. Valin
8. Tryptophan
Sedangkan untuk anak-anak yang sedang tumbuh , ditambahkan dua jenis lagi ialah
Histidin dan Arginin.
b. Asam amino non esensial
Yaitu asam amino yang dapat disintesa oleh tubuh.Ialah :
1. Alanin
2. Tirosin
3. Asparagin
4. Sistein
5. Asam aspartat
6. Glisin
7. Asam glutamat
8. Serin
9. Glutamin
10. Prolin (Sediaoetama. A.D, 1985).
B. Fungsi Karbohidrat dan Protein
1. Karbohidrat
Berikut beberapa fungsi Karbohidrat dalam tubuh manusia:
1. Sumber Energi
Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi tubuh. Karbohidrat
merupakan sumber utama energi bagi penduduk di seluruh dunia, karena banyakdi dapat di
alam dan harganya relatif murah. Satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kkalori. Sebagian
karbohidrat di dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan
energi segera; sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan sebagian
diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan
lemak. Seseorang yang memakan karbohidrat dalam jumlah berlebihan akan menjadi gemuk.
2. Pemberi Rasa Manis pada Makanan
Karbohidrat memberi rasa manis pada makanan, khususnya mono dan disakarida.
Gula tidak mempunyai rasa manis yang sama. Fruktosa adalag gula yang paling manis. Bila
tingkat kemanisan sakarosa diberi nilai 1, maka tingkat kemanisan fruktosa adalah 1,7;
glukosa 0,7; maltosa 0,4; laktosa 0,2.
3. Penghemat Protein
Bila karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein akan digunakan untuk
memenuhi kebutuhan energi, dengan mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun.
Sebaliknya, bila karbohidrat makanan mencukupi, protein terutama akan digunakan sebagai
zat pembangun.
4. Pengatur Metabolisme Lemak
Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna, sehingga
menghasilkan bahan-bahan keton berupa asam asetoasetat, aseton, dan asam beta-hidroksi-
butirat. Bahan-bahan ini dibentuk menyebabkan ketidakseimbangan natrium dan dehidrasi.
5. Membantu Pengeluaran Feses
Karbohidrat membantu pengeluaran feses dengan cara emngatur peristaltik usus dan
memberi bentuk pada feses. Selulosa dalam serat makanan mengatur peristaltik usus.
Serat makanan mencegah kegemukan, konstipasi, hemoroid, penyakit-penyakit
divertikulosis, kanker usus besar, penyakiut diabetes mellitus, dan jantung koroner yang
berkaitan dengan kadar kolesterol darah tinggi.
Laktosa dalam susu membantu absorpsi kalsium. Laktosa lebih lama tinggal dalam
saluran cerna, sehingga menyebabkan pertumbuhan bakteri yang menguntungkan.
2. Protein
Protein memegang peranan penting dalam berbagai proses biologi. Peran-peran
tersebut antara lain:
1. Katalisis enzimatik
Hampir semua reaksi kimia dalam sistem biologi dikatalisis oleh enzim dan hampir semua
enzim adalah protein.
2. Transportasi dan penyimpanan
Berbagai molekul kecil dan ion-ion ditansport oleh protein spesifik. Misalnya transportasi
oksigen di dalam eritrosit oleh hemoglobin dan transportasi oksigen di dalam otot oleh
mioglobin.
3. Koordinasi gerak
Kontraksi otot dapat terjadi karena pergeseran dua filamen protein. Contoh lainnya
adalah pergerakan kromosom saat proses mitosis dan pergerakan sperma oleh flagela.
4. Penunjang mekanis
Ketegangan kulit dan tulang disebabkan oleh kolagen yang merupakan protein fibrosa
5. Proteksi imun
Antibodi merupakan protein yang sangat spesifik dan dapat mengenal serta
berkombinasi dengan benda asing seperti virus, bakteri dan sel dari organisma lain.
6. Membangkitkan dan menghantarkan impuls saraf
Respon sel saraf terhadap rangsang spesifik diperantarai oleh oleh protein
reseptor.Misalnya rodopsin adalah protein yang sensitif terhadap cahaya ditemukan pada sel
batang retina. Contoh lainnya adalah protein reseptor pada sinapsis
7. Pengaturan pertumbuhan dan diferensiasi
Pada organisme tingkat tinggi, pertumbuhan dan diferensiasi diatur oleh protein faktor
pertumbuhan.Misalnya faktor pertumbuhan saraf mengendalikan pertumbuhan jaringan
saraf.Selain itu, banyak hormon merupakan protein.
Protein juga mempunyai fungsi unik bagi tubuh, antara lain:
1. Menyediakan bahan-bahan yang penting peranannya untuk pertumbuhan dan
memelihara jaringan tubuh,
2. Mengatur kelangsungan proses di dalam tubuh,
3. Memberi tenaga jika keperluannya tidak dapat dipenuhi oleh karbohidrat dan
lemak.
4. Sumber energi
5. Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan
6. Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibodi
7. Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel
C. Sumber Karbohidrat dan Protein
1. Karbohidrat
Karbohidrat banyak terdapat dalam bahan nabati, baik berupa gula sederhana,
heksosa, pentosa, maupun karbohidrat dengan berat molekul yang tinggi seperti pati, pektin,
selulosa, dan lignin.
Buah-buahan mengandung monosakarida seperti glukosa dan fruktosa. Disakarida
seperti gula tebu (sukrosa atau sakarosa) banyak terkandung dalam batang tebu. Di dalam air
susu terdapat laktosa. Beberapa oligosakarida banyak terdapat dalam sirup pati, roti dan bir.
Sumber karbohidrat utama bagi kita adalah serealia dan umbi-umbian. Berbagai
polisakarida seperti pati banyak terdapat umbi-umbian dan serealia
Selama proses pematangan, kandungan pati dalam buah-buahan berubah menjadi
gula-gula pereduksi yang akan menimbulkan rasa manis. Pada hasil ternak, khususnya
daging, karbohidrat terdapat dalam bentuk glikogen yang disimpan dalam jaringan otot dan
dalam hati.
2. Protein
Dalam kualifikasi protein berdasarkan sumbernya, telah kita ketahui protein hewani
dan protein nabati. Sumber protein hewani dapat berbentuk daging dan alat-alat dalam seperti
hati, pankreas, ginjal, paru, jantung , jerohan. Yang terakhir ini terdiri atas babat dan iso (usus
halus dan usus besar). Susu dan telur termasuk pula sumber protein hewani yang berkualitas
tinggi. Ikan, kerang-kerangan dan jenis udang merupakan kelompok sumber protein yang
baik, karena mengandung sedikit lemak, tetapi ada yang alergis terhadap beberapa jenis
sumber protein hasil laut ini. Jenis kelompok sumber protein hewani ini mengandung sedikit
lemak, sehingga baik bagi komponen susunan hidangan rendah lemak. Namun kerang-
kerangan mengandung banyak kolesterol, sehingga tidak baik untuk dipergunakan dalam diet
rendah kolesterol. Ayam dan jenis burung lain serta telurnya, juga merupakan sumber protein
hewani yang berkualitas baik. Harus diperhatikan bahwa telur bagian merahnya mengandung
banyak kolesterol, sehingga sebaiknya ditinggalkan pada diet rendah kolesterol
(Sediaoetama. A.D, 1985).
Sumber protein nabati meliputi kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang
kedelai, kacang tanah, kacang hijau, kacang koro, kelapa dan lain-lain. Asam amino yang
terkandung dalam protein ini tidak selengkap pada protein hewani, namun penambahan bahan
lain yaitu dengan mencampurkan dua atau lebih sumber protein yang berbeda jenis asam
amino pembatasnya akan saling melengkapi kandungan proteinnya. Bila dua jenis protein
yang memiliki jenis asam amino esensial pembatas yang berbeda dikonsumsi bersama-sama,
maka kekurangan asam amino dari satu protein dapat ditutupi oleh asam amino sejenis yang
berlebihan pada protein lain. Dua protein tersebut saling mendukung (complementary)
sehingga mutu gizi dari campuran menjadi lebih tinggi daripada salah satu protein itu.
Contohnya yaitu dengan mencampurkan dua jenis bahan makanan antara campuran tepung
gandum dengan kacang-kacangan, dimana tepung gandum kekurangan asam amino lisin,
tetapi asam amino belerangnya berlebihan, sebaliknya kacang-kacangan kekurangan asam
amino belerang dan kelebihan asam amino lisin.
Pencampuran antara tepung gandum dan kacang-kacangan akan membentuk bahan
makanan campuran yang telah meningkatkan mutu protein nabati. Karena itu susu dengan
serealia, nasi dengan tempe, kacang-kacangan dengan daging atau roti, bubur kacang hijau
dengan ketan hitam merupakan kombinasi menu yang dapat meningkatkan mutu protein
(Winarno. F.G, 1992).
D. Metabolisme Karbohidrat dan Protein
1. Karbohidrat
Peranan utama karbohidrat di dalam tubuh adalah menyediakan glukosa bagi sel-sel
tubuh, yangkemudian diubah menjadi energi. Glukosa memegang peranan sentral dalam
metabolisme karbohidrat. Jaringan tertentu hanya memperoleh energi dari karbohidrat seperti
sel darah merah serta sebagian besar otak dan sistem saraf.
Glukosa yang diserap dari pencernaan makanan di usus dibawa darah menuju ke
seluruh sel tubuh. Dalam sitoplasma glukosa akan mengalami GLIKOLISIS yaitu peristiwa
pemecahan gula hingga menjadi energi (ATP). Ada dua jalur glikolisis yaitu jalur biasa untuk
aktivitas/kegiatan hidup yang biasa (normal) dengan hasil ATP terbatas, dan glikolisis jalur
cepat yang dikenal dengan jalur EMBDEN MEYER-HOFF untuk menyediakan ATP cepat
pada aktivitas/kegiatan kerja keras, misalnya lari cepat. Jalur cepat ini memberi hasil asam
laktat yang bila terus bertambah dapat menyebabkan terjadinya ASIDOSIS LAKTAT .
Asidosis ini dapat berakibat fatal terutama bagi orang yang tidak terbiasa (terlatih)
beraktivitas keras. Hasil oksidasi glukosa melalui glikolisis akan dilanjutkan dalam SIKLUS
KREB yang terjadi di bagian matriks mitokondria. Selanjutnya hasil siklus Kreb akan
digunakan dalam SYSTEM COUPLE (FOSFORILASI OKSIDATIF) dengan menggunakan
sitokrom dan berakhir dengan pemanfaatan Oksigen sebagai penangkap ion H. Kejadian
tubuh kemasukan racun menyebabkan system sitokrom di-blokir oleh senyawa racun
sehingga reaksi REDUKSI-OKSIDASI dalam system couple, terutama oleh Oksigen, tidak
dapat berjalan. Selanjutnya disarankan membaca materi biokimia enzim, oksidasi biologi,
dan glukoneogenesis pada situs ini juga.
1. Glikolisis
Glikolisis merupakan proses pemecahan glukosa menjadi persenyawaan 3 atom
karbon, yaitu 2 mol asam piruvat. Tiap-tiap langkah pada proses glikolisis memerlukan enzim
khusus. Glikolisis berlangsung di sitoplasma dan bersifat an aerob, serta glikolisis dapat
berjalan baik di dalam protoplasma ada atau tidak ada oksigen.
Glikolisis merupakan rangkaian reaksi biokimia yang mempunyai tahapan yaitu
pertama/persiapan dimana pengubahan glukosa sampai menjadi gliseraldehid-3-phosphat.
Kedua pengubahan gliseraldehid-3-phosphat menjadi dua molekul asam piruvat. Langkah-
langkahnya dapat dilihat pada Gambar 38.
Jalur EM (glikolisis) dapat dihambat oleh senyawa tertentu sehingga dapat
mengganggu jalannya glikolisis yaitu yodoasetat dengan menghambat aktivitas enzim
gliseraldehid-3P dehidrogenase dan fluorida menghambat enzim enolase.
Energi yang dihasilkan pada peristiwa glikolisis yaitu:
–2 ATP + 4 ATP + 2 NADH (6 ATP) = 8 ATP.
Setelah terbentuk 2 molekul asam piruvat di dalam sitosol jika ada O2 maka akan
dilaksanakan respirasi aerob yaitu masuk siklus Krebs. Sedangkan bila tidak ada O2 di dalam
sitosol maka akan terjadi fermentasi yaitu menghasilkan alkohol, asam laktat, asam butirat
dan lain-lain tergantung sel/organismenya.
JALUR GLIKOLISIS
2. Glikogenesis
Merupakan sintesis glikogen dari glukosa. Terjadi di dalam hati dan otot.
Reaksi 1 : Mg++
Glukosa + ATP Glukosa 6-p + ADP
Glukokinase / Heksokinase
Reaksi 2 :
Glukosa 6-p Glukosa 1-p
Fosfoglukomutase
Reaksi 3 :
Glukosa 1-p + UTP UDPG + Pirofosfat
UDPG Pirofosforilase
3. Glikogenolisis
Merupakan proses pemecahan glikogen.
Terjadi dalam otot, tujuannya untuk mendapat energi bagi otot. Hasil akhirnya adalah
piruvat / laktat sebab glukosa 6-p yg dihasilkan dr glikogenolisis masuk ke jalur glikolisis di
otot
Terjadi dalam hati, tujuannya untuk mempertahankan kadar glukosa darah di antara
dua waktu makan. Glukosa 6-p akan diubah menjadi glukosa.
Glukosa 6-p + H2O Glukosa + Pi
Glukosa 6-fosfatase
2. Protein
Sintesis protein melibatkan dua peristiwa, yaitu proses transkripsi atau pemindahan
informasi genetik dari molekul DNA ke molekul mRNA dan proses translasi atau
penerjemahan yaitu pengubahan informasi genetik dari molekul mRNA menjadi molekul
protein.
Translasi juga berarti pentejemahan rangkaian kodon mRNA menjadi rangkaian asam
amino polipeptida. Ribosom membaca kodon-kodon yang berdampingan mulai dari kodon
awal (AUG pertama hingga ujung 51) sampai pada salah satu kodon akhir (UAA, UAG, atau
UGA).
Tahapan sintesis polipeptida adalah:
(1) Pembentukan aminoasil-tRNA,
(2) Inisiasi atau pengenalan kodon awal,
(3) Perpanjangan rantai polipeptida, dan
(4) Penutupan sintesis polipeptida pada kodon akhir.
BAB III
KESIMPULAN
4. Karbohidrat adalah senyawa yang mengandung unsur-unsur: C, H dan O, terutama
terdapat didalam tumbuh-tumbuhan yaitu kira-kira 75%. Dinamakan karbohidrat karena
senyawa-senyawa ini sebagai hidrat dari karbon.
5. Klasifikasi karbohidrat diantaranya adalah :
1.Karbohidrat Sederhana
1.1. Monosakarida
1.2. Disakarida
1.3. Gula Alkohol
1.4. Oligosakarida
2. Karbohidrat Kompleks
2.1.Polisakarida
2.2.Polisakari dan Nonpati/Serat
3. Protein adalah sumber asam- asam amino yang mengandung unsur C, H, O dan N yang
tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat. Molekul protein mengandung pula posfor,
belerang dan ada jenis protein yang mengandung unsur logam seperti besi dan tembaga.
4. Klasifikasi protein dapat dilakukan dengan berbagai cara :
− Berdasarkan bentuknya :
a. Protein fibriler (skleroprotein)
b. Protein globuler atau steroprotein
− Berdasarkan kelarutannya:
a. Albumin
b. Globulin
c. Glutelin
d. Prolamin atau gliadin
e. Histon
f. Protamin
- Berdasarkan hasil hidrolisa total
a. Asam amino esensial
b. Asam amino non esensial
5. Fungsi dari Karbohidrat:
1. Sumber energi
2.Pemberi Rasa Manis pada Makanan
3.Penghemat Protein
4.Pengatur Metabolisme Lemak
5.Membantu Pengeluaran Feses
6. Fungsi dari Protein:
1.Katalisis enzimatik
2.Transportasi dan penyimpanan
3. Koordinasi gerak
4. Penunjang mekanis
5. Proteksi imun
6. Membangkitkan dan menghantarkan impuls saraf
7. Pengaturan pertumbuhan dan diferensiasi
7. Karbohidrat banyak terdapat dalam bahan nabati, baik berupa gula sederhana, heksosa,
pentosa, maupun karbohidrat dengan berat molekul yang tinggi seperti pati, pektin,
selulosa, dan lignin.
8. Dalam kualifikasi protein berdasarkan sumbernya, telah kita ketahui protein hewani dan
protein nabati. Sumber protein hewani dapat berbentuk daging dan alat-alat
dalam.Sumber protein nabati meliputi kacang-kacangan dan biji-bijian.
9. Metabolisme
10.
DAFTAR PUSTAKA