Ikan Bawal

11
A. Pendahuluan Ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum) merupakan salah satu komoditas perikanan yang bernilai ekonomis cukup tinggi. Ikan ini berasal dari Brazil. Pada mulanya ikan bawal diperdagangkan sebagai ikan hias, namun karena pertumbuhannya cepat, dagingnya enak dan dapat mencapai ukuran besar, maka masyarakat menjadikan ikan tersebut sebagai ikan konsumsi. Sebutan lain ikan bawal adalah Gamitama (Peru), Cachama (Venezuela), Red Bally Pacu (Amerika Serikat dan Inggris). Sedangkan di negara asalnya disebut Tambaqui. Walaupun ketenaran ikan bawal belum dapat disejajarkan dengan komoditas perikanan lainnya, namun permintaan konsumen setiap tahunnya terus meningkat, baik untuk konsumsi dalam negeri maupun ekspor. Maka tak heran, bila dimasa yang akan datang akan menjadi komoditas unggulan seperti jenis-jenis ikan lainnya. Peningkatan permintaan merangsang perkembangan wilayah budidayanya terutama di Kalimantan Barat, karena tersedia sarana yang menunjang yaitu jalan darat ke Malaysia sehingga pengangkutan dapat dilakukan lewat darat. Meskipun pemeliharaan ikan bawal air tawar sudah lama dilakukan namun pasokan benih sebagai pendukung faktor produksi utama, sepenuhnya masih mengandalkan dari pulau Jawa sehingga pasokan benih kurang terjamin kontinuitasnya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut penguasaan teknologi pembenihan ikan bawal air tawar merupakan upaya yang perlu dilakukan dan untuk pertama kalinya telah dapat dibudidayakan pada tanggal 19 Maret 2001 di BBIS Anjungan dibawah pimpinan Ir. Heri Purwanto. Dengan Teknik penyuntikan menggunakan hormon ovaprim. 1

Transcript of Ikan Bawal

Page 1: Ikan Bawal

A. Pendahuluan

Ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum) merupakan salah satu komoditas

perikanan yang bernilai ekonomis cukup tinggi. Ikan ini berasal dari Brazil. Pada mulanya ikan bawal

diperdagangkan sebagai ikan hias, namun karena pertumbuhannya cepat, dagingnya enak dan dapat

mencapai ukuran besar, maka masyarakat menjadikan ikan tersebut sebagai ikan konsumsi.

Sebutan lain ikan bawal adalah Gamitama (Peru), Cachama (Venezuela), Red Bally Pacu (Amerika

Serikat dan Inggris). Sedangkan di negara asalnya disebut Tambaqui.

Walaupun ketenaran ikan bawal belum dapat disejajarkan dengan komoditas perikanan lainnya,

namun permintaan konsumen setiap tahunnya terus meningkat, baik untuk konsumsi dalam negeri

maupun ekspor. Maka tak heran, bila dimasa yang akan datang akan menjadi komoditas unggulan

seperti jenis-jenis ikan lainnya.

Peningkatan permintaan merangsang perkembangan wilayah budidayanya terutama di

Kalimantan Barat, karena tersedia sarana yang menunjang yaitu jalan darat ke Malaysia sehingga

pengangkutan dapat dilakukan lewat darat.

Meskipun pemeliharaan ikan bawal air tawar sudah lama dilakukan namun pasokan benih

sebagai pendukung faktor produksi utama, sepenuhnya masih mengandalkan dari pulau Jawa

sehingga pasokan benih kurang terjamin kontinuitasnya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut

penguasaan teknologi pembenihan ikan bawal air tawar merupakan upaya yang perlu dilakukan dan

untuk pertama kalinya telah dapat dibudidayakan pada tanggal 19 Maret 2001 di BBIS Anjungan

dibawah pimpinan Ir. Heri Purwanto. Dengan Teknik penyuntikan menggunakan hormon ovaprim.

Penyusun

1

Page 2: Ikan Bawal

B. Latar Belakang

Ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum) merupakan salah satu komoditas perikanan

yang dapat dikonsumsi sebagai bahan makanan yang berprotein yang mempunyai nilai ekonomis

tinggi. Ikan bawal air ini berasal dari Brazil yang mulanya diperdagangkan sebagai ikan hias namun

karena pertumbuhannya yang cepat, dagingnya enak dapat mencapai ukuran besar maka

masyarakat menjadikannya sebagai ikan konsumsi. Sebutan lain dari bawal air tawar ini adalah

Gamitama (Peru) Red bally pacu (Amerika Serikat dan Inggris). Di negara asalnya tambaqui.

Produksi keseluruhan ikan air tawar selama ini secara keseluruhan masih mengandalkan

pasokan dari Pulau Jawa sehingga harga cukup tinggi dan sangat beresiko besar selama dalam

pengangkutan yaitu : mengalami stress serta cacat pada bagian tubu apabila dalam pengepakan

tidak hati-hati oleh karena itu sudah saatnya dilakukan usaha rasional yaitu dengan melakukan

pembudidayaan sehingga kita tidak tergantung dengan kemajuan perikanan yang ada di Pulau Jawa

dan sekitarnya akan tetapi perikanan di Kalbar dapat mensejajarkan diri dengan perkembangan

perikanan dengan daerah lain apalagi kita sekarang sudah memasuki era otonomi daerah oleh

karena itu kita mencoba membangun sektor perikanan di daerah kita menjadi sesuatu yang dapat

menyumbang pendapatan daerah.

2

Page 3: Ikan Bawal

C. Aspek Biologi

A. Klasifikasi

Filum : Chordata

Subfilum : Craniata

Kelas : Pisces

Subkelas : Neopterigii

Ordo : Cypiniformes

Subordo : Cyprinoidea

Famili : Characidae

Genus : Colossoma

Species : Colossoma macropomum

B. Morfologi

Bila dilihat dari arah samping, tubuh ikan bawal air tawar ini tampak membulat (oval)

dengan perbandingan antara panjang dan tinggi 2 : 1. Bentuk tubuh pipih (compressed),

denganp perbandingan antara tinggi dan lebar tubuh 2 : 1.

C. Habitat

Untuk menciptakan lingkungan hidupnya (habitat) bagi bawal air tawar ini ada banyak

hal yang perlu diperhatikan terutama dalam memilih lokasi usaha budidaya yaitu :

1. Ketinggian lahan

100 – 800 meter dpl, dengan suhu rata-rata 25 - 30₀ C.

2. Jenis tanah

Tanah liat paling cocok untuk dibuat kolam budidaya bawal air tawar karena mudah

dalam membentuk kolam dan pematang yang kokoh dan kondisi tanah cukup subur.

3. Air

Ada tiga faktor yang harus diperhatikan pada air, yaitu sumber, kuantitas dan

kualitas air.

- Sumber air

Sungai, irigasi, saluran kecil (parit).

- Kuantitas air

Kolam bawal seluas 500 m2 memerlukan air debit dengan debit rata-rata 1

liter/detik. Sungai yang memiliki debit air 100liter/detik dapat dimanfaatkan

untuk 100 – 200 kolam pembenihan ikan bawal.

- Kualitas air

3

Page 4: Ikan Bawal

Kualitas air yang dianggap cocok untuk kegiatan usaha pembesaran ikan bawal

air tawar dapat dilihat pada tabel berikut dibawah ini :

Parameter Air Nilai KisaranSuhu 25 – 30o CWarna Hijau kecoklatanKekeruhan 20 - 40 cm oleh planktonOksigen min. 4mg/literKarbondioksida mak. 25mg/literpH 7 – 8 Amoniak mak. 0,1mg/literAlkalinitas 50 - 300mg/liter

D. Kebiasaan makan

Setiap ikan memiliki kebiasaan makan yang berbeda. Ada tiga golongan ikan

berdasarkan kebiasaan makan yaitu kebiasaan makan di dasar perairan, di tengah, dan

di permukaan. Di lihat dari jenis makanannya. Ikan di golongkan dalam tiga golongan,

yaitu herbivora, karnivora dan omnivora. Hasil pengkajian menunjukan bahwa ikan

bawal air tawar tergolong omnivora.

E. Perkembangbiakan

Ikan bawal air tawar biasa berkembangbiak pada awal dan selama musim hujan. Di Brasil

dan Venezuela, kejadian tersebut terjadi pada bulan Juni dan Juli. Di Indonesia musim

memijah ikan bawak ini terjadi pada bulan Oktober dan April.

Untuk mengetahui lebih jelas tentang teknik pemijahan buatan dapat dipelajari dan

dibahas pada materi pembenihan.

D. PEMBENIHAN

1. Pematangan Gonad

Ketersediaan induk matang gonad merupakan salah satu persyaratan penting dalam

pemijahan ikan. Induk tersebut dapat diperoleh dari petani pembesar atau

mendatangkan dari pulau Jawa dan sekitarnya.

Memelihara di kolam secara terkontrol keberhasilannya cukup tinggi. Beberapa

persyaratan induk bawal air tawar yang dapat dipijahkan dengan baik adalah :

a. Umur induk lebih dari 4 tahun.

b. Ukuran ikan besar.

c. Kondisi ikan sehat tanpa cacat.

4

Page 5: Ikan Bawal

1.1 Pemeliharaan Induk

Pematangan gonad induk ikan bawal dapat dilakukan di kolam. Tempat

pemeliharaan sebaiknya sendiri dari 4 unit yang fungsinya sebagai penyimpanan

induk jantan dan betina sebelum dan setelah dipijahkan. Apabila dipelihara di kolam,

lokasi kolam harus berada di wilayah bebas banjir, kualitas dan kuantitas air cukup

baik. Ukuran kolam yang dibutuhkan empat persegi panjang dengan luas kurang

lebih 500 – 700 m2 kedalaman air 1,5 meter dan mempunyai pelindung.

1.2 Pengelolaan induk

Calon induk bawal air tawar yang akan dimasukan ke kolam induk harus diketahui

umur dan jenis pakan yang diberikan. Pada kondisi ini pemeliharaan tradisional,

bobot calon induk lebih dari 2 kilogram dan usianya 3 tahun sebaiknya calon induk

yang dibeli yang terbiasa dengan pemberian pakan dari kolam, dan jinak. Pada

penebaran calon induk yaitu 0,5 kilogram/m2 dengan perbandingan antara jantan

dan betina 1 : 1 atau 2 : 3.

1.3 Pemberian pakan

Pakan yang diberikan berupa pelet dan pemberiannya secaara teratur pada pagi dan

sore hari. Tempat pemberian pakan harus tertentu sehingga memudahkan dalam

pengontrolan. Menjelang musim hujan jumlah pakan yang ditambahkan menjadi 4%,

induk betina yang beratnya 4 kilogram dapat menghasilkan kurang lebih 400.000

butir telur. Jadi bisa diestimasikan 1 kg bobot induk menghasilkan kurang lebih

100.000 ekor telur.

1.4 Penampilan gonad

Biasanya induk ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum) dipijahka setelah

berumur kurang lebih 4 tahun, bobot rata-rata induk yang siap dipijahkan 3 – 4

kilogram per ekor. Bila pengelolaan induk dijalankan dengan baik, terutama jumlah

dan kualitas pakan mencukupi, diharapkan induk ikan bawal air tawar yang matang

kelamin dapat diperoleh setiap waktu (tidak tergantung pada musim) dan siap

dipijahkan setiap saat.

2. Pemijahan

Pemijahan dapat dirangsang dengan menggunakan hormon ovaprim. Pada umumnya

untuk jenis ikan yang sulit memijah secara alami, hal ini disebabkan oleh kondisi

lingkungan yang tidak cukup untuk merangsang kerja kelenjar hipothalamus dari ikan

yang matang gonad dalam mengeluarkan loteinizing hormon (LHRH) yang merangsang

kelenjar hipopisha untuk menghasilkan lebih banyak gonadotropin oleh karena itu

5

Page 6: Ikan Bawal

pemijahan secara buatan membutuhkan penambahan hormon gonadotropin dari luar

melalui penyuntikan. Keberhasilan pemijahan ika secara buatan sangat dipengaruhi

oleh ketepatan dalam melakukan seleksi kematangan gonad induk, penangan induk,

penyuntikan hormon, dan penyediaan kondisi lingkungan yang tepat terutama kadar

oksigen terlarut cukup tinggi (> 5 ppm) dan suhu air sekitar 28o C.

2.1 Seleksi induk

Penangkapan induk dari kolam dilakukan dengan menggunakan jaring atau

mengeringkan kolam dalam seleksi induk, penangkapan dilakukan sekaligus supaya

induk yang matang kelamin tidak akan stress bila berkali-kali ditangkap dan untuk

memudahkan menentukan kematangan induk yang betul-betul siap untuk

dipijahkan.

Penangkapan induk sebaiknya dilakukan pagi hari, ikan bawal yang matang gonad

dapat dilakukan dengan pengamatan bentuk tubuh luar, dengan melihat perut yang

membesar untuk induk betina supaya tidak terjadi salah pengamatan sebaiknya

tidak diberi makan satu hari sebelum seleksi selain itu juga, dilakukan pemberokan.

Ikan jantan mudah dikenali dengan cara meraba perut bila dipijit ke arah anus akan

mengeluarkan cairan berwarna putih, bila cairan putih tersebut berada di dalam air

akan menyebar. Untuk induk betina yang baik dan matang gonad perut buncit,

lembek dan lubang kelamin berwarna kemerahan

2.2 Pemijahan

Pemijahan di dalam usaha budidayapembenihan merupakan salah satu faktor yang

paling penting. Pemijahan ikan bawal air tawar dilakukan dengan induced spawning,

cara penyuntikan ini dengan menggunakan hormon ovaprim dengan dosis 0,75 cc/kg

yang dilarutkan dengan larutan 0,7% NaCl.

a. Induk betina disuntik dua kali dengan selang waktu 6 jam. Penyuntikan pertama

setengah dari dosis total, penyuntikan kedua sisa dari dosis total.

b. Induk jantan disuntik pada saat suntikan kedua dengan dosis 0,75 cc/ekor.

c. Induk jantan dan betina yag sudah disuntikan dimasukan kedalam satu hapa.

Selama dalam pemijahan air terus mengalir, ovulasi biasanya terjadi 6 – 8 jam

setelah penyuntikan kedua.

2.3 Penetasan

Setelah terjadi ovulasi telur diambil dengan serokan yang halus dan lembut.

Kemudian telur ditetaskan. Wadah penetasan berbentuk corong yang terbuat dari

bahan yang lembut, beukuran diameter 45 cm dengan tinggi 60 cm, pada bagian

6

Page 7: Ikan Bawal

dibawah dipasang selang aerasi. Selama berlangsung penetasan telur usahakan

aerasi jangan sampai terhenti, sehingga telur tidak menumpuk di dasar corong.

Namun akan bergerak kebagian atas corong tersebut, ditempatkan di dalam bak

yang berisi air bersih.

Kepadatan telur 10.000 - 15.000 butir telur/corong. Masa kritis perkembangan

embrio 1 – 12 jam setelah ovulasi. Telur yang baik berwarna kuning kehijauan, telur

yang mati berwarna putih.

Kualitas air yang digunakan harus baik, sumber air tersebut harus diperoleh dari

mata air, air sungai yang jernih haurs diberi aerasi. Kandungan oksigen terlarut 5

ppm, dan suhu air sebaiknya berkisar 26 – 29o C, pH 7,0 – 8,0. Selama penetasan

aerasi dalam corong supaya teratur sehingga gerakan telur tidak sampai ke

permukaa corong, telur akan menetas dalam waktu 18 – 24 jam.

3. Pemeliharaan Larva

Larva dipelihara dalam akuarium yang sama, namun sebelumnya 3/4 bagian airnya

dibuang. Padat penebaran larva 50 - 100 ekor/liter larva yang berumur 4 hari diberi

pakan berupa naupli Artemia, Brachionus atau Moina. Pemeliharaan larva ini

berlangsung selama 14 hari. Selama pemeliharaan larva, air harus diganti setiap hari

sebanyak 2/3 bagiannya. Setelah berumur 14 hari larva siap ditebar ke kolam

pendederan.

4. Pendederan

Pendederan ikan bawal dilakukan di kolam yang luasnya antara 500 -1.000 m2. Namun

kolam tersebut harus disiapkan seminggu sebelum penebaran benih. Persiapan meliputi

pengeringan, perbaikan pematang, pengolahan tanah dasar dan pembuatan kemalir.

Setelah itu kolam dikapur dengan kapur tohor sebanyak 50 - 100 gram/m2 dan dipupuk

dengan pupuk organik dengan dosis 500 gram/m2. Kemudian diisi air. Bila kolam sudah

siap, larva diebar pada pagi hari dengan kepadatan 50 - 100 ekor/m2. Setiap hari diberi

pakan tambahan berupa pelet halus sebanyak 750 gram/10 ribu ekor larva dengan

frekuensi tiga kali sehari. Pemeliharaan di kolam pendederan selama 21 hari.

E. Penyakit

Penyakit yang pernah ditemukan pada ikan bawal air tawar yang berumur satu bulan antara

lain disebabkan oleh parasit, bakteri dan Kapang (Jamur).

1. Parasit

Ich " Atau " White spot ", biasanya menyerang ikan apabila suhu media pemeliharaan

dingin, cara mengatasinya yaitu dengan menaikkan suhu (dengan water heater) sampai

7

Page 8: Ikan Bawal

kurang lebih 29 derajat Celcius dan pemberian formalin 25 ppm. Pada media

pemeliharaannya.

2. Bakteri.

Streptococus sp. dan Kurthia sp. cara mengatasinya yaitu dengan menggunakan

antibiotik tetrasiklin dengan dosis 10 ppm.

3. Kapang (Jamur)

Jamur ini merupakan akibat dari adanya luka yang disebabkan penanganan (Handling)

yang kurang hati-hati. Cara mengatasinya dengan menggunakan Kalium Permanganat

(PK) dengan dosis 2-3 ppm.

8