Ikakom

9
LAPORAN DISKUSI KELOMPOK MODUL ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS PEMICU 1 KELOMPOK 6 1. Nurmariana I11107042 2. Furqan Rachman I11112010 3. Adela Brilian I11112020 4. Khairun Nisa I11112033 5. Dwika Hermia Putri I11112039 6. Raynaldo D. Pinem I11112044 7. Bimo Juliansyah I11112062 8. Putri Umagia Drilna I11112063 9. Octa Tiranda I11112077 10. Dea Erica I11112081 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

description

aaadasdsdf

Transcript of Ikakom

LAPORAN DISKUSI KELOMPOK

MODUL ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS

PEMICU 1KELOMPOK 6

1. Nurmariana

I11107042

2. Furqan RachmanI11112010

3. Adela Brilian

I11112020

4. Khairun Nisa

I11112033

5. Dwika Hermia PutriI11112039

6. Raynaldo D. PinemI11112044

7. Bimo JuliansyahI11112062

8. Putri Umagia DrilnaI11112063

9. Octa Tiranda

I11112077

10. Dea Erica

I11112081PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

2015

BAB I

PENDAHULUAN

Pemicu

a. Definisi dan Klarifikasib. Kata Kunci

1. Laki-laki 40 tahun

2. Batuk berdahak +/- 3 bulan

3. Nafsu makan menurun

4. Sesak napas

5. BB turun 20 kg dalam 3 bulan

6. Dahak bercampur darah 1 bulan yang lalu

7. Riwayat ayah menderita TBC

8. Jarang memeriksakan kesehatan

9. Kondisi lingkungan yang kurang baik

10. Bekerja sebagai guru les

11. Kebiasaan duduk bersila di lantai dan jarang bergerak

c. Rumusan Masalah

1. Tuan Z, 40 tahun mengalami batuk berdahak sejak 3 bulan yang lalu, mengalami penurunan BB dengan keluhan dahak bercampur darah sejak 1 bulan yang lalu. Diketahui ayah Tn. Z mengalami TB Paru. Keadaan lingkungan yang kurang baik dan Tn Z, beserta keluarga jarang memeriksakan diri di Pelayanan Kesehatan

d. Analisis Masalah

e. Hipotesis

1. Tuan Z, mengalami suspect TB Paru serta mengalami masalah kesehatan keluarga dan lingkungan, karena kurangnya pengetahuan dan kesadaran akan kesehatan serta diperlukan rencana pencegahan untuk mengatasi masalah tersebut

f. Pertanyaan Diskusi

1. Jelaskan mengenai kedokteran komunitas , 6, 10Dokter sebagai klinisi memberikan pelayanan kuratif, mengembalikan keadaan sakit pasien kepada keadaan sehat. Dokter komunitas memberikan pelayanan kesehatan komprehensif, tidak hanya memberikan pelayanan kuratif dasar tetapi juga upaya pencegahan primer, sekunder, dan tersier. Tingkat upaya pencegahan penyakit, terdiri atas primer, sekunder, tersier, merupakan konsep epidemiologi, merujuk kepada upaya pencegahan yang bisa dilakukan pada berbagai fase dalam kontinum perjalanan penyakit yang disebut Riwayat Alamiah Penyakit (Natural History of Disease).2. Apa perbedaan kedokteran komunitas vs kedokteran klinis 10, 5

Sumber : The Free Dictionary (2010). Community medicine. medical-dictionary.thefreedictionary.com/community+medicine. Diakses 26 Mei 2015.3. Prinsip dalam IKK 9, 4Pada dasarnya prinsipdari Kedokteran komunitas adalah kegiatan mencegah yang dimana di tulis dalam Standar Kompetensi Dokter Indonesia dituliskan standar kompetensi Kedokteran komunitas termasuk dalam standar 4a yang dimana harus mampu dilakukan oleh semua dokter yang diantaranya :

Perencanaan dan pelaksanaan, monitoring dan evaluasi upaya pencegahan dalam berbagai tingkat pelayanan Penilaian terhadap risiko masalah kesehatan Melaksanakan 6 program dasar Puskesmas: 1) promosi kesehatan, 2) Kesehatan Lingkungan, 3) KIA termasuk KB, 4) Perbaikan gizi masyarakat, 5) Penanggulangan penyakit: imunisasi, ISPA, Diare, TB, Malaria 6) Pengobatan dan penanganan kegawatdaruratanSumber : Konsil Kedokteran Indonesia. 2012. Standar Kompetensi Dokter Indonesia. Jakarta. Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam Terbitan (KDT)4. Bagaimana pendekatan kedokteran keluarga 8, 35. Bagaimana pengembangan atau penerapan IKK 7, 26. Jelaskan contoh penerapan IKK dalam praktek kesehatan 6, 1Salah satu contoh penerapan IKK dalam praktek kesehetan sangat erat kaitannya dengan fungsi puskesma sendiri yang kita ketahui yang memiliki fungsi Preventif promotif yang sebenarnya juga sangat erat dengan 6 program dasar dari puskesmas itu sendiri yaitu :

1) Promosi kesehatan,2) Kesehatan Lingkungan,3) KIA termasuk KB,4) Perbaikan gizi masyarakat, 5) Penanggulangan penyakit: imunisasi, ISPA, Diare, TB, Malaria6) Pengobatan dan penanganan kegawatdaruratanSumber : Konsil Kedokteran Indonesia. 2012. Standar Kompetensi Dokter Indonesia. Jakarta. Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam Terbitan (KDT)

7. Jelaskan mengenai mandala of health 5, 78. Jelaskan mengenai teori Blum 4, 89. Jelaskan mengenai diagnosis okupasi, 3, 9Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang disebabkanoleh pekerjaan, alat kerja, bahan, proses maupun lingkungan kerja. Dengan demikian Penyakit akibat kerja merupakan penyakit yang artifisial atau man made disease(Sulistomo, 2002). WHO membedakan empat kategori Penyakit Akibat Kerja (Sulistomo, 2002):

a) Penyakit yang hanya disebabkan oleh pekerjaan, misalnya pneumokoniosis.

b) Penyakit yang salah satu penyebabnya adalah pekerjaan, misalnya karsinoma bronkogenik.

c) Penyakit dengan pekerjaan merupakan salah satu penyebab di antara faktor-faktor penyebab lainnya, misalnya bronkitis kronik.

d) Penyakit dimana pekerjaan memperberat suatu kondisi yang sudah ada sebelumnya, misalnya asma.

Sumber : Sulistomo, Astrid. 2002. Diagnosis Penyakit Akibat Kerja dan Sistem Rujukan, Di dalam : Riyanto, Budi, (ed), Cermin Dunia Kedokteran, 136 : 6-8. 10. Jelaskan mengenai diagnosis holistik, 2, 1011. Bagaimana kriteria dan syarat rumah sehat 1, 412. Bagaimana kriteria dan syarat lingkungan sehat 10, 3

13. Konsep dasar timbulnya penyakit. 9,214. Apa permasalahan kesehatan yang terjadi pada individu, keluarga tersebut, sesuai diagnostik holistik yang didapat. 7 , 115. Tatalaksana diagnosis okupasi dan holistik 6, 816. Bagaimana lingkungan perawatan pasien TB 5,917. Bagaimana pencegahan yang dapat dilakukan pada kasus ini sehubungan dengan perilaku, pekerjaan keluarga, dan lingkungan. 1) Primer 4, 72) Sekunder 3, 83) Tersier 2, 6Tujuan dari pendidikan kesehatan menurut Undang-Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009 adalah meningkatkan kemampuan masyarakat baik fisik, mental, dan sosial sehingga produktif secara ekonomi maupun secara sosial. Pendidikan kesehatan menurut WHO bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan cara pemberantasan penyakit menular, sanitasi, lingkungan, gizi masyarakat, pelayanan kesehatan, maupun program pencegahan kesehatan. Pencegahan kesehatan dibagi menjadi 3 katagori menurut (Stanhope & Lancaster, 2006), antara lain:

a. pencegahan primer pencegahan primer bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan melindungi dari sakit. Pencegahan primer dilaksanakan sebelum penyakit terjadi. Pendidikan kesehatan yang dapat dilakukan dengan mengenalkan pentingnya imunisasi;b. pencegahan sekunder pendidikan kesehatan yang dapat dilakukan pada pencegahan sekunder diawali dengan tindakan deteksi dini (screening) sampai mempertahankan kesehatan klien yang mengalami masalah kesehatan;c. pencegahan tersier pencegahan tersier berhubungan dengan rehabilitasi dan cara mengembalikan status fungsi maksimal dalam keterbatasan yang diakibatkan oleh penyaki dan ketidakmampuan.Sumber : Stanhope dan Jeanette Lancaster. 2006. Foundations of Nursing in the Community: Community-Oriented Practice. Virginia : Mosby.

18. Pelayanan kesehatan apa yang dapat dilakukan pada kasus ini 1, 5Nomor lihat di cover