IJMA‟ dan QIYAS - · PDF fileIJMA‟ dan QIYAS Makalah untuk memenuhi tugas kelompok Ushul...

download IJMA‟ dan QIYAS - · PDF fileIJMA‟ dan QIYAS Makalah untuk memenuhi tugas kelompok Ushul Fiqh/Fiqh dengan dosen pengampu Bapak Ahmad Arifi Disusun Oleh : 1. Khumaidah ( 15490005

If you can't read please download the document

Transcript of IJMA‟ dan QIYAS - · PDF fileIJMA‟ dan QIYAS Makalah untuk memenuhi tugas kelompok Ushul...

  • IJMA dan QIYAS

    Makalah untuk memenuhi tugas kelompok Ushul Fiqh/Fiqh

    dengan dosen pengampu Bapak Ahmad Arifi

    Disusun Oleh :

    1. Khumaidah ( 15490005 )

    2. Andika Mukti ( 15490006 )

    3. Erni Ritonga ( 15490007 )

    4. Siti Barkah( 15490008 )

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

    FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

    PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

  • 2

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat yang

    diberikan-Nya sehingga tugas Makalah yang berjudul Ijma dan Qiyas ini dapat kami

    selesaikan. Makalah ini kami buat sebagai kewajiban untuk memenuhi tugas Mata Kuliah

    Ushul Fiqh/Fiqh dengan dosen pengampu Bapak Ahmad Arifi.

    Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang

    telah membantu menyumbangkan ide dan pikiran mereka demi terwujudnya makalah ini.

    Akhirnya saran dan kritik pembaca yang dimaksudkan untuk mewujudkan kesempurnaan

    makalah ini penulis sangat hargai.

    Yogyakarta, Oktober 2015

    Penulis

    Kelompok 2

  • 3

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 2

    DAFTAR ISI ........................................................................................................................................... 3

    BAB I ...................................................................................................................................................... 4

    PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 4

    1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................................................... 4

    1.2 Tujuan ........................................................................................................................................... 4

    1.3 Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 4

    BAB II ..................................................................................................................................................... 5

    PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 5

    2.1 Pengertian Ijma ............................................................................................................................ 5

    2.2 Rukun dan Syarat ijma ................................................................................................................ 7

    2.2 ....................................................................................................................................................... 7

    2.3 Macam-macam Ijma .................................................................................................................... 8

    2.4 Kehujjahan ijma ......................................................................................................................... 10

    2.5 Tingkatan Ijma ........................................................................................................................... 12

    2.6 Landasan Ijma ............................................................................................................................ 14

    2.7 Kemungkinan Terjadinya Ijma .................................................................................................. 15

    2.8 Contoh-contoh Ijma ................................................................................................................... 16

    2.9 Pengertian Qiyas ......................................................................................................................... 16

    2.10 Rukun Qiyas.............................................................................................................................. 17

    2.11 Macam-macam Qiyas ............................................................................................................... 17

    2.12 Kedudukan Qiyas dalam hukum Islam .................................................................................... 18

    2.13 Sebab-sebab dilakukan qiyas .................................................................................................... 19

    BAB III ................................................................................................................................................. 20

    PENUTUP ............................................................................................................................................ 20

    3.1 KESIMPULAN ........................................................................................................................... 20

    3.2 SARAN ....................................................................................................................................... 21

    DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 22

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah

    Dalam islam terdapat sumber dari segala sumber hukum yakni Al-Quran. Namun,

    terdapat sumber lain yakni Hadist, Ijma dan Qiyas. Semua dari hukum yang terkandung

    wajib untuk diterapkan dalam kehidupan. Suatu permasalahan di dunia pasti telah

    diterangkan penyelesaiaanya dalam Al- Quran tetapi apabila dalam Al-Quran tidak

    dijelaskan secara rinci maka, dapat mengambil hukum dalam Hadit, Ijma dan Qiyas. Dalam

    realita kehidupan sekarang, dengan perkembangan zaman yang semakin pesat serta

    problematika yang semakin banyak maka pondasi hukum baru lebih dapat dipahami agar

    dalam penyelesaiaan masalah tidak keluar dari hukum yang berlaku di masyarakat maupun

    agama.

    1.2 Tujuan

    Untuk memahami tentang Ijma

    Untuk mengetahui macam-macam ijma

    Untuk memahami tentang Qiyas

    Untuk mengetahui Rukun Qiyas

    1.3 Rumusan Masalah

    Apa yang dimaksud dengan Ijma?

    Apa yang dimaksud dengan Qiyas ?

    Bagaimana Ijma menjadi hukum Islam ?

    Bagaimana Qiyas menjadi hukum Islam ?

  • 5

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Pengertian Ijma

    Secara etimologi, ijma () berarti kesepakatan atau konsensus. Pengertian ini

    dijumpai dalam surat Yusuf, 12 : 15, yaitu:

    15. Maka tatkala mereka membawanya dan sepakat memasukkannya ke dasar sumur (lalu mereka masukkan

    dia), dan (di waktu Dia sudah dalam sumur) Kami wahyukan kepada Yusuf: "Sesungguhnya kamu akan

    menceritakan kepada mereka perbuatan mereka ini, sedang mereka tiada ingat lagi."

    Pengertian etimologi yang kedua adalah

    (ketetapan hati untuk melakukan sesuatu). Pengertian kedua ini ditemukan dalam surat

    Yunus, 10 : 71:

    71. dan bacakanIah kepada mereka berita penting tentang Nuh di waktu Dia berkata kepada kaumnya: "Hai

    kaumku, jika terasa berat bagimu tinggal (bersamaku) dan peringatanku (kepadamu) dengan ayat-ayat Allah,

    Maka kepada Allah-lah aku bertawakal, karena itu bulatkanlah keputusanmu dan (kumpulkanlah) sekutu-

    sekutumu (untuk membinasakanku). kemudian janganlah keputusanmu itu dirahasiakan, lalu lakukanlah

    terhadap diriku, dan janganlah kamu memberi tangguh kepadaku.

  • 6

    Pengertian pertama dengan pengertian kedua terletak pada kuantitas (jumlah) orang yang

    berketetapan hati. Pengertian pertama mencukupkan satu tekad saja, sedangkan untuk

    pengertian kedua memerlukan tekad kelompok.1

    Sedangkan menurut istilah, yang dimaksud dengan ijma adalah :

    Artinya:

    Kesamaan pendapat para mujtahid untuk Nabi Muhammad saw. setelah beliau wafat, pada

    suatu masa tertentu, tentang masalah tertentu.

    Dari pengertian di atas dapatlah diketahui, bahwa kesepakatan orang-orang yang bukan

    mujtahid, sekalipun mereka alim atau kesepakatan orang-orang yang semasa dengan Nabi

    tidaklah disebut sebagai ijma.

    Para ulama berbeda pendapat mengenai jumlah mujtahid yang setuju atau sepakat

    sebagai ijma. Namun pendapat jumhur ijma itu disyaratkan setuju paham mujtahid (ulama)

    yang ada pada masa itu. Tidak sah ijma jika salah seorang ulama dari mereka yang hidup

    pada masa itu menyalahinya. Selain itu, ijma ini harus berdasarkan kepada Al-Quran dan

    sunnah dan tidak boleh didasarkan kepada yang lainnya.

    Contoh mengenai ijma antara lain adalah menjadikan sunnah sebagai salah satu

    sumber hukum Islam. Semua mujtahid dan bahkan semua umat Islam sepakat (ijma)

    menetapkan sunah sebagai salah satu sumber hukum umat Islam. Contoh lain ialah tentang

    pembukuan Al-Quran yang dilakukan pada zaman Khalifa Abu Bakar Ash-Shiddiq.

    Kesepakatan ulama ini dapat terjadi dengan cara, yaitu:

    1. Dengan ucapan (qauli), yaitu kesepakatan berdasarkan pendapat yang dikeluarkan

    para mujtahid yang diakui sah dalam suatu masalah.

    2. Dengan perbuatan (fiil), yaitu kesepakatan para mujtahid dalam mengamalkan

    sesuatu,

    3. Dengan diam (sukut), yaitu apabila tidak ada diantara mujtahid yang membantah

    terhadap pendapat satu atau dua mujtahid lainnya dalam suatu masalah.

    1 Saif al-Din al-Amidi, op. Cit, hal.101; Abdul Aziz al-Bukhari, op. Cit., hal. 946; dan al-Syauka