Mantiq; Lawahiq Qiyas

28
LAWAHIQ QIYAS DAN HUJJAH MAKALAH Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Pada Mata Kuliah Ilmu Mantiq Dosen Pengampu H. Cucun Kindarasa, S.Si., M.Ag. Disusun oleh Assan Muhammad Abdullah Saify HUKUM EKONOMI SYARI’AH

description

tugas makalah

Transcript of Mantiq; Lawahiq Qiyas

LAWAHIQ QIYAS DAN HUJJAH

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Pada Mata Kuliah Ilmu Mantiq

Dosen PengampuH. Cucun Kindarasa, S.Si., M.Ag.

Disusun oleh Assan Muhammad Abdullah Saify

HUKUM EKONOMI SYARIAHSTAI YAPATA AL-JAWAMIBANDUNG20156

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas Rahmat dan Karunia-Nya tugas makalah Mata Kuliah Ilmu Mantiq telah penyusun rampungkan.Penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membimbing dan memberikan dorongan sehingga tugas ini selesai sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan, walaupun penyusun menyadari sepenuhnya bahwa tugas ini jauh dari kata sempurna.Kami sadari pembuatan tugas ini masih banyak kekurangan, baik itu dari segi penulisan, isi dan lain sebagainya. Maka dari itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran konstruktif untuk perbaikan di masa yang akan datang.Akhirnya penyusun ucapkan semoga tulisan yang sangat sederhana ini bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

Bandung, 18 Januari 2015 Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTARiDAFTAR ISIiiBAB I PENDAHULUAN1Latar Belakang Masalah1Rumusan Masalah2Tujuan Masalah2

BAB II PEMBAHASAN3Lawahiq Qiyas 3Qiyas Murakkab3Qiyas Istiqrai Naqis5Qiyas Tamtsili 6Qiyas Khafi7Kesalahan dalam Qiyas7Hujjah (Argumen) dan Pembagiannya11Hujjah Naqliyah11Hujjah Aqliyah12

BAB III PENUTUP 15Kesimpulan15Saran15

DAFTAR PUSTAKA

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAHMantiq adalah alat atau dasar yang penggunaannya akan menjaga kesalahan dalam berpikir. Diantara pendapaT yang lain mengatakan bahwa, Ilmu mantiq adalah ilmu tentang kaidah-kaidah yang dapat membimbing manusia ke arah berfikir secara benar, yang menghasilkan kesimpulan yang benar sehingga ia terhindar dari berfikir secara keliru dan menghasilkan kesimpulan salah. Diantara ulama dan cendekiawan Muslim yang mendalami, menterjemah dan mengarang di bidang Ilmu Mantiq adalah Abdullah Ibn Al-Muqaffa', Ya'qub Ibn Ishaq Al-Kindi, Abu Nashr Al-Farabi, Ibnu Sina, Ibnu Hamid Al-Ghazali, Ibnu Rusyid dan banyak lagi yang lainnya. Lebih jelasnya, Mantiq adalah sebuah ilmu yang membahas tentang alat dan formula berpikir, sehingga seseorang yang menggunakannya akan selamat dari cara berpikir salah. Manusia sebagai makhluk yang berpikir tidak akan lepas dari berpikir. Namun, saat berpikir, manusia seringkali dipengaruhi oleh berbagai tendensi, emosi, subyektifitas dan lainnya sehingga ia tidak dapat berpikir jernih, logis dan obyektif. Mantiq merupakan upaya agar seseorang dapat berpikir dengan cara yang benar, tidak keliru.Diantara pembelajaran ilmu mantiq yang takkala pentingnya yaitu Qiyas yang membutuhkan penjelasan lengkap dari Lawahiq Qiyas itu sendiri agar tidak salah dalam pemikiran maupun logika. Oleh karena itu dalam makalah ini kami coba membahas tentang Lawahiq Qiyas atau rentetan-rentetan qiyas agar dapat memahami Qiyas itu sendiri.

B. RUMUSAN MASALAHBerdasarkan latar belakang di atas maka kami membatasi masalah dengan:1. Apakah Lawahiq Qiyas itu?2. Bagaimanakah Qiyas Murakkab itu?3. Apakah macam dari Hujjah itu?

C. TUJUAN MASALAH1. Memahami Lawahiq Qiyas, macam-macamnya dan validitasnya.2. Mengetahui Qiyas Murakkab dan pembagianya.3. Agar memahami dan mengetahui pengertian dan macam-macam Hujjah.

BAB IIPEMBAHASAN

A. LAWAHIQ QIYASQiyas atau Silogisme disebut Qiyas Manthiqi. Terhadap Qiyas Manthiqi ini terdapat beberapa qiyas yang dihubungkan atau diikutkan dalam Istidlal, yang kemudian disebut Lawahiq al-Qiyas (Susunan dalam qiyas). Qiyas Manthiqi dijamin validitasnya, sedangkan Lawahiq al-Qiyas tidak dijamin sebab memerlukan penelusuran lebih lanjut sampai validitasnya ditemukan. [footnoteRef:1] [1: H. Syukriadi Sambas, Mantiq: Kaidah Berpikir Islami, Remaja Rosda Karya, Bandung, 2012, hal. 144 ]

Lawahiq Qiyas terdapat empat macam :1. Qiyas Murakkab2. Qiyas IstiqraI Naqhisi3. Qiyas Tamtsili4. Qiyas Khafi

1. Qiyas Murakkab (Silogisme Majemuk)Definisi Qiyas Murakkab: Qiyas yang tersusun dari dua qiyas yang sederhana (mudah) atau dari beberapa qiyas yang setiap natijahnya menjadi muqaddamah bagi qiyas yang mengikutinya.Cara membuatnya ialah: qiyas yang telah menelorkan kesimpulan, disambung/dirangkaikan dengan qiyas yang lain dan ini akan mengeluarkan natijah. Natijah ini ditangkaikan pula dengan qiyas yang lain. Demikian seterusnya.[footnoteRef:2] [2: Cholil Bisyri Mustofa, Ilmu Mantiq, Terjemah Assullamul Munauroq, al-Maarif, Bandung, 2000, hal. 82]

Qiyas yang diikutinya disebut Qiyas Sabiq; dan Qiyas yang mengikuti disebut Qiyas Lahiq, contoh: Benda itu emas, Tiap-tiap emas adalah logam, Tiap-tiap logam dapat menghantarkan panas, Maka natijahnya: emas dapat menghantarkan panas. Benda itu kayu, Tiap-tiap kayu adalah tumbuhan, Tiap-tiap tumbuhan mesti bertumbuh, Tiap-tiap yang tumbuh memerlukan makanan, Tiap-tiap yang yang memerlukan makanan adalah makhluk,Maka natijahnya adalah: benda itu makhluk.

Macam-macam Qiyas MurakkabMurakkab artinya tersusun atau bertumpuk-tumpuk. Maksudnya adalah mukaddimah qiyas lebih dari satu. Bisa dua bisa tiga bisa empat dan seterusnya. Untuk sampai kepada natijah. Karenanya dinamakan murakkab, bertumpuk, bersusun. Qiyas Murakkab terbagi dua :1. Muttashil al-Nataij yaitu qiyas yang natijahnya disebutkan secara eksplisit, dan natijahnya itu menjadi muqaddamah shugra bagi qiyas yang mengikutinya.Contoh : Tiap-tiap pepaya adalah buah-buahan Tiap-tiap buah-buahan adalah tumbuh Tiap-tiap pepaya adalah tumbuhTiap-tiap tumbuh perlu airTiap-tiap pepaya perlu airMaka tiap-tiap pepaya perlu air

2. Munfashil al-Nataij adalah qiyas yang natijahnya disebutkan secara eksplisit,cukup jelas dapat diketahui.Contoh:Tiap-tiap pepaya adalah buah-buahan Tiap-tiap buah adalah tumbuhTiap-tiap yang tumbuh perlu airMaka tiap-tiap pepaya perlu air

2. Qiyas Istiqrai Naqish (Silogisme Induksi)Istiqrai artinya meneliti satu kesatuan. Maksudnya adalah satu metode untuk menarik kesimpulan dengan meneliti satu persatu dahulu seperti sebelum kita menyimpulkan bahwa setiap manusia itu berpikir, harus diteliti satu persatu terlebih dahulu.Ketika semua yang dituju peneliti itu masuk dalam kesimpulan/ natijah tidak ada yang keluar, maka penelitian tersebut penelitian sempurna atau Istiqrai Tam. Sebaliknya jika dalam penelitian tersebut ternyata tidak dapat dicakup kesimpulan semua. Maka penelitian tersebut dinamakan penelitian Naqish atau Istiqrai Naqish. Istiqrai Tam termasuk Qiyas Manthiqi dan Istiqrai Naqish termasuk ke dalam Lawahiq Qiyas.[footnoteRef:3] [3: H. Syukriadi Sambas, Ibid, hal. 147]

Contoh:Setiap binatang, bila makan yang bergerak rahang bawah.Ternyata dalam penelitian, ada binatang yang rahang atas bergerak yakni buaya maka penelitian Istiqra tersebut disebut Naqis yakni kurang atau tidak sempurna.

3. Qiyas Tamtshili (Analogi)Tamtsil dalam bahasa arab sama dengan asal kata missal berarti mengambil contoh, mengidentifiikasai kemiripan. Maksudnya adalah menetapkan hukum sesuatu terhadap sesuatu yang lain yang dapat persamaan sifat. Persamaan sifat ini yang disebut Tamtsil.Contoh:Di pulau jawa ada air, ada udara segar, ada pohon.Sedang di pulau lain juga ada air, udara segar, dan pohon.Berarti karena di pulau jawa ada manusia ada manusia maka di pulau lain juga ada manusia. Ini sebagai contoh, contoh yang demikian belum tentu benar, karena unsur-unsur adanya manusia belum tentu itu benar.Contoh lain tentang hukum Islam:Babi hukumnya haram dimakan, kemudian kita cari unsur penyebabnya, ditemukan penyebabnya oleh manusia adalah cacing pita. Kemudian binatang yang ada unsur cacing pitanya kita hukumi haram. Hukum haramnya babi itu karena asalnya. Hukum haramnya yang selain babi tapi bercacing pita dinamakan furu mempersamakan itu disebut tamsil.Dalam hukum Islam yang demikian tidak bisa dibenarkan, haramnya babi adalah asal ketentuan wahyu, sedang sebab haramnya bukan ketentuan wahyu akan tetapi yang dicari manusia. Karenanya ulama sepakat bahwa sebab yang dicari manusia tidak bisa menghapus hukum asal.Qiyas Tamtsili banyak digunakan dan dikembangkan dalam pembahasan Ushul Fiqh sebagai model Mantik Islami.

4. Qiyas Khafi (Analogi Tersembunyi)Qiyas Khafi adalah menetapkan suatu objek pikir dengan membatalkan lawannya. Dalam proses penyusunannya terdiri dari dua qiyas, Iqtirani dan Istitsnai. Jika objek pikir yang ditetapkan yang ditetapkan itu tidak terbukti, yang terbukti adalah lawannya. Sebaliknya, jika lawannya yang terbukti, objek pikir yang ditetapkan itu mustahil terbuktinya. Jadi, kesimpulannya kemustahilannya itu sendiri.Contoh : apabila kewajiban shalat itu tidak terbukti hilang bagi perempuan yang haid, shalat itu terbukti wajibnya. Dan jika shalat itu wajib bagi perempuan yang haid, wajib pula baginya puasa yang terjadinya mustahil. Akan tetapi, kewajiban puasa itu tidak terbukti bagi perempuan yang haid. Jadi, tiadanya kewajiban shalat bagi perempuan yang haid itu terbukti.Qiyas Khafi ini jarang digunakan dalam istidlal.

B. KESALAHAN DALAM QIYASKesalahan dalam Qiyas ada dua yaitu kesalahan yang tidak disengaja (Ghalat al-Manthiq) dan kesalahan yang disengaja (Mughalathath/supsathah). Ghalat Manthiq yaitu kesalahan dalam formulasi (al-aghaliyath al-shuriyat) dan kesalahan materi (al-aghalyat al-madiyat).[footnoteRef:4] [4: Nurnajmi Laila, Lawahiq al-Qiyas, diakses dari https://prezi.com/cuzu3yo1vgtc/lawahiq-al-qiyas/, pada tanggal 16 Januari 2015 pukul 20.21 WIB]

Diantara kemungkinan terjadi kesalahan formulasi disebabkan oleh hal-hal berikut :a. Jika had wasath qiyas menggunakan kata musytarakContoh :Setiap kekuasaan yang dipimpin Islam akan maju.Setiap tangan yang patah harus di urut.Jadi, setiap kekuasaan yang dipimpin islam harus di urut.b. Jika had wasath qiyas menggunakan kata taradufContoh :Setiap wanita itu berhati lembut.Setiap yang berhati lembut selalu menangis.Jadi, setiap wanita itu selalu menangis.c. Jika mujabah kulliyah atau salibah kulliyah dijadikan natijah dalam syakal qiyas lllContoh :Setiap ikan adalah hewan. Setiap ikan hidup di laut. Jadi, setiap hewan hidup di laut.d. Jika mujabah kulliyah atau mujabah juziyyah dijadikan natijah dalam syakal qiyas llContoh :Setiap orag pintar akan juara, Tidak seorang pun yang bodoh akan juara. Jadi, setiap orang pintar itu bodohe. Jika menjadikan natijah sebagai esensi muqaddam, dan mengecualikan esensi taliy; atau, menjadikan natijah sebagai lawan taliy dengan mengecualikan muqaddam.Contoh :Setiap sesuatu yang berupa roti adalah makanan; Akan tetapi, sesuatu itu makanan; maka sesuatu itu roti.Setiap sesuatu yang berupa roti adalah makanan; Akan tetapi, sesuatu itu bukan makanan; maka sesuatu itu bukan roti.

Diantara kemungkinan terjadinya kesalahan dalam materi qiyas adalah disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:a. Menetapkan ketentuan yang berlaku bagi setiap individu kepada individu tertentu dan pada situasi tertentu.Contoh :Petinju ini lemah, setiap yang lemah menang dalam pertarungan. Jadi petinju ini menang dalam pertarungan.

b. Menetapkan sesuatu yang berlaku pada situasi khusus kepada sesuatu yang umumContoh :Makanan ini adalah daging biawak, dan daging biawak itu boleh dimakan(dalam situasi darurat) jadi, makanan daging biawak itu boleh.c. Menetapkan ketentuan yang berlaku umum kepada sesuatu yang khusus.Contoh :Ini adalah kerudung hitamSetiap kerudung hitam memancarkan kecantikan. Jadi, ini memancarkan kecantikan.d. Menetapkan ketentuan kepada jenis (jinsun) dengan ketentuan Nau (nauun)Contoh :Bunga adalah tumbuhan, setiap tumbuhan adalah makhluk hidup yang bertelur; sebagian bunga bertelur.

e. Menetapkan ketentuan zhani (tidak pasti) kepada sesuatu qathI (pasti).Contoh:Ini anginSetiap angin itu bergerakJadi ini bergerak

f. Menetapkan asal pada posisi hasilContoh:Ini gula (tebu adalah bahan gula); setiap gula boleh dimakan, ini boleh dimakan.g. Berpegang kepada sesuatu yang dianggap sudah menjadi pegetahuan umum.Contoh :Meminum kopi dicampur duren memabukanSetiap yang memabukan dilarangMeminum kopi dicampur dengan duren dilarang

C. HUJJAH (ARGUMEN) DAN PEMBAGIANNYASecara lughawi, Hujjah berarti bukti, alasan, keterangan dan petunjuk. Secara istilah, Hujjah adalah suatu alasan yang menunjukan kebenaran perkara. Hujjah dilihat dari subyek yang dijadikan rujukan terbagi menjadi dua, yaitu :1. Hujjah NaqliyahYaitu pemakaian hujjah dengan sanad, hujjah yang diambil atau dipindahkan dari al-Quran dan al-Hadits atau ijma. Umpamanya, membasuh muka dalam wudhu itu diperintahkan (wajib) dengan dalil Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, Maka basuhlah mukamu. (Q.S. al-Maidah : 6)Hujjah ini adalah alasan atau argument yang dibangun berdasarkan wahyu, yakni al-Quran dan Sunnah Rasul, karena wahyu adalah sesuatu yang tak bisa dibantahkan kebenaranya maka bila berargumen dengannya maka cukup menukilnya, walaupun dilihat dari namanya yakni naqli maka seolah-olah pasti telah benar.Nash al-Quran disebut juga qathiy. Qathiy sendiri memiliki makna yang benar seratus persen atau pasti benar. Sedangkan dilalah tidak qathiy tetapi dzanny. Jadi ringkasnya walaupun al-Quran itu qathiy namun dilalahnya ada yang Qathiy adapula yang dzanny.Lain lagi nash dzanny wurudnya yakni hadits-hadits sunnah, wurudnya saja dzanny, walaupun ada dilalahnya qathiy tetap saja dikategorikan dzanny artinya kebenarannya benar dugaan benar. Yang demikian ini meliputi hadits-hadits mutawatir dan hadits shohih. Sedangkan di bawahnya hadits sohih seperti hadits-hadits tingkat hasan, tentu penerimaanya di bawah hadits sohih, apalagi hadits dhoif atau lemah tentu hampir tidak mempunyai kekuatan hujjah. Walau ada yang berpendapat bahwa ada yang berpendapat bahwa hadits dhoif boleh dipakai untuk keutamaan amal.[footnoteRef:5] [5: Pensil Merah, Wawasan Islam, diakses dari http://ruslankpawallang.blogspot.com/2010/08/wawasan-islam_25.html, pada tanggal 17 Januari 2015 pukul 23.44 WIB]

2. Hujjah AqliyyahYaitu hujjah yang hanya berlandaskan akal. Hujjah ini ada lima macam:[footnoteRef:6] [6: Cholil Bisyri Mustofa, ibid, hal. 86]

a. Hujjah Khitabah artinya ada keterangan atau alasan dalam bentuk kalimat.Contoh:Si A keluar malam memakai topengTiap yang pake topeng adalah malingMaka si A adalah maling.b. Hujjah Syiriyah adalah kalimat biasa yang dipindah untuk enak didengar dan menyentuh hatiContoh:Obat ini meskipun pahit tetapi menyembuhkan. Ucapan ini biasa di utarakan oleh seorang ayah kepada anaknya yang malas minum obat.c. Hujjah Jadal adalah bantahan atu debat jadi hujjah jadal maksudnya adalah hujjah yang tersusun dari muqaddimah yang mengandung kemaslahatan umum yang menyentuh jiwa.Contoh:Si A jatuh hingga mati, tiap yang mati dikarenakan ajal, jadi jatuhnya adalah ajal.d. Hujjah Syaftathiyah artinya terselubung. Maksudnya adalah hujjah yang terdiri muqaddimah yang kelihatan benar padahal tidak benarContoh:1) Seorang penjual berkata pada si pembeli bahwa barang ini asli Karena itu harganya mahal padahal barang palsu.2) Seorang dukun berkata di rumahmu ada jin karena anakmu sakit, untuk tidak sakit beri sesajien. Padahal semua itu semua itu adalah ulah dukun untuk menipu si pasien.e. Hujjah Burhan artinya jelas atau terang. Maksudnya adalah hujjah yang kebih jelas hingga dapat meyakinkan tentang kebenaran kesimpulan yang dihasilkan daripada hujjah-hujjah sebelumnya Bagian-bagian muqaddimah pada hujjah burhan ada 6:1) Muaddimah awaliyah yaitu muqaddimah dimana akal memantiqnya Contoh:Satu separuh dari duaSeparuh lebih kecil dari semuaDua adalh bilangan genapSatu adalah bilangna ganjil2) Muqaddimah yang rasa batin yaitu tidak perlu ada pikiran dan semuanya Contoh:Perasaan haus dan dahagaPerasaan sakit hatiPerasaan kecewa3) Muqaddimah yang dihasilkan dari percobaan berulang-ulang atau kebiasaanContoh:Air kunyit dapat mengatasi mencretAlcohol bila minum banyak bisa mabuk

4) Muqaddimah yang dihasilkan berita mutawatirContoh:Berita tentang nabi MuhammadBerita tentang adanya kota Jakarta5) Muqaddimah hadistiat maksudnya satu muqaddimah dimana kebenarannya berdasrkan dengnkuat dan di dukung penemuan-penemuan ilmiah.Contoh:Cahaya bulan hanyalah pantulan dari cahaya matahari6) Muqaddimah almusyahadah adalah disaksikan. Maksudnya suatu muqaddimah yang dihasilkan oleh indra yang nyata.Contoh:Api mempunyai sifat membakarAir mempunyai sifat membasahkan

BAB IIIPENUTUP

A. KESIMPULANSetelah kita membahas secara menyeluruh mengenai qiyas ini maka dapat ditarik kesimpulkan bahwa qiyas itu memiliki rentetanLawahiq qiyas dengan pembagian-pembagiannya antara lain:1. Qiyas Murakkab2. Qiyas Istiqra3. Qiyas Tamsil4. Qiyas KhafiSelain itu ada pula macam-macam murakkab yang terbagi menjadi dua jenis, yaitu qiyas murakkab dengan natijah tidak terpisah (mausul nataij) dan qiyas murakkab yang natijahnya tidak terpisah disebut dengan (mafsul nataij). Dan yang terakhir macam-macam hujjah yang terbagi menjadi dua pula Hujjah Aqliyah dan Hujjah naqliyah.

B. SARAN Disarankan kepada para teman pembaca agar mengkaji lebih dalam lagi mengenai rentetan Lawahiq Qiyas dan Hujjah ini melalui referensi atau rujukan yang lebih akurat demi mendapatkan kebenaran yang lebih vali

DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran al-KarimSambas, H. Syukriadi. 2012 Mantiq: Kaidah Berpikir Islami. Bandung : PT. Remaja Rosda KaryaMustofa, Cholil Bisyri. 2000. Ilmu Mantiq, Terjemah Assullamul Munauroq. Bandung : PT. al-MaarifNurnajmi Laila. Lawahiq al-Qiyas. 16 Januari 2015. https://prezi.com/cuzu3yo1vgtc/lawahiq-al-qiyas/Pensil Merah. Wawasan Islam. 17 Januari 2015. http://ruslankpawallang.blogspot.com/2010/08/wawasan-islam_25.html