IJARAH

11
IJARAH Definisi Ijarah Akad pemindahan hak guna/manfaat atas suatu barang/jasa, dalam waktu tertentu dengan pembayaran upah sewa (ujrah), tanpa diikuti pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri. Asal kata Al Ajru yg berarti al ‘Iwadhu/ganti/kompensasi Ulama Syafiiyah: “Akad atas suatu manfaat yang diketahui kebolehannya dengan serah terima dan ganti yang diketahui manfaat kebolehannya”. Ulama Hanafiyah: ”Akad terhadap suatu manfaat dengan adanya ganti”. Ulama Malikiyah: ”Ijarah adalah menjadikan milik suatu kemanfaatan yang mubah dalam waktu tertentu”. Dalam kontrak ijarah, tidak boleh ada syarat biaya pemeliharaan ditanggung penyewa, tapi hanya biaya pemeliharaan rutin & tidak material yg dapat ditanggung penyewa. Pembayaran sewa : dibayar di muka / ditangguhkan / diangsur (sesuai kesepakatan) Dasar Hukum Ijarah a. Landasan Al-Quran.

description

sedikit artikel mengenai fiqh muamalah transaksi ijarah.

Transcript of IJARAH

Page 1: IJARAH

IJARAHDefinisi Ijarah

Akad pemindahan hak guna/manfaat atas suatu barang/jasa, dalam waktu tertentu

dengan pembayaran upah sewa (ujrah), tanpa diikuti pemindahan kepemilikan atas

barang itu sendiri.

Asal kata Al Ajru yg berarti al ‘Iwadhu/ganti/kompensasi

Ulama Syafiiyah:  “Akad atas suatu manfaat yang diketahui kebolehannya dengan 

serah terima dan ganti yang diketahui manfaat kebolehannya”.

Ulama Hanafiyah: ”Akad terhadap suatu manfaat dengan adanya ganti”.

Ulama Malikiyah: ”Ijarah adalah menjadikan milik suatu kemanfaatan yang mubah 

dalam waktu tertentu”.

Dalam kontrak ijarah, tidak boleh ada syarat biaya pemeliharaan ditanggung penyewa,

tapi hanya biaya pemeliharaan rutin & tidak material yg dapat ditanggung penyewa.

Pembayaran sewa : dibayar di muka / ditangguhkan / diangsur (sesuai kesepakatan)

Dasar Hukum Ijarah

a. Landasan Al-Quran.

1) Surat al-Thalaq ayat 6:

Artinya: “Kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak) mu untukmu, Maka berikanlah 

kepada mereka upahnya”.

Page 2: IJARAH

2) Surat al-Baqarah ayat 233:

Artinya: “Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, Maka tidak ada dosa bagimu apabila 

kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan Ketahuilah 

bahwa Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan”.

3) Surat az-Zukhruf ayat 32:

Artinya: “Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? kami Telah menentukan 

antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami Telah meninggikan 

sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat 

mempergunakan sebagian yang lain. dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka 

kumpulkan”

4) Surat al-Qashas ayat 26-27:

Artinya: “Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: “Ya bapakku ambillah ia sebagai orang 

yang bekerja (pada kita), Karena Sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk 

bekerja (pada kita) ialah orang yang Kuat lagi dapat dipercaya”.Berkatalah dia (Syu’aib): 

“Sesungguhnya Aku bermaksud menikahkan kamu dengan salah seorang dari kedua anakku ini,  

atas dasar bahwa kamu bekerja denganku delapan tahun dan jika kamu cukupkan sepuluh 

tahun Maka itu adalah (suatu kebaikan) dari kamu, Maka Aku tidak hendak memberati kamu. 

dan kamu insya Allah akan mendapatiku termasuk orang- orang yang baik”.

“Dari Aisyah R.A, ia menuturkan Nabi SAW dan Abu Bakar menyewa seorang laki-laki yang 

pintar sebagai penunjuk jalan dari dari bani Ad-Dil, kemudian dari Bani Abdi bin Adi. Dia pernah 

terjerumus dalam sumpah perjanjian dengan keluarga al-Ash bin Wail dan dia memeluk agama 

orang-orang kafir Quraisy. Dia pun memberi jaminan keamanan kepada keduanya, maka 

keduanya menyerahkan hewan tunggangan miliknya, seraya menjanjikan bertemu di gua Tsur 

sesudah tiga malam/hari . Ia pun mendatangi keduanya dengan membawa hewan tunggangan 

mereka pada    hari di malam ketiga, kemudian keduanya berangkat berangkat. Ikut bersama 

keduanya Amir bin Fuhairah dan penunjuk jalan dari bani Dil, dia membawa mereka 

menempuh bagian bawah Mekkah, yakni jalur pantai”(H.R. Bukhari).

Page 3: IJARAH

”Hadist dari Ibnu Thawus dari ayanya dari Ibnu Abbas   r.a dia   berkata bahwa Nabi Saw pernah 

mengupah seorang tukang bekam kemudian membayar upahnya”. (H.R.Bukhari)

”Dari Abdillah bin Umar ia berkata: Berkata Rasulullah SAW : Berikan upah kepada pekerja sebelum 

keringatnya kering” ( H.R Ibnu Majah ).

Rukun Ijarah

Menurut Ulama Hanafiyah rukun dari ijarah itu hanya satu yakni ijab dan kabul dengan menggunakan

lafal upah atau sewa (al-ijarah, al-isti’jar, al-iktira` dan al-ikra`). Ulama Hanafiyah berpendapat bahwa

orang yang berakad, sewa/imbalan dan manfaat termasuk ke dalam syarat-syarat ijarah, bukan

rukunnya.

Menurut Jumhur Ulama rukun ijarah ada empat yaitu:

1. orang yang berakad. Orang yang berakad haruslah berakal dan mummayiz (bisa

membedakan mana yang baik dan mana yang buruk), dan menyatakan kerelaannya untuk

melakukan akad ijarah (an-Tharadhin). Ada 2 jenis pihak yang berakad, yaitu:

A. pemberi sewa/pemberi jasa/lessor/mu’jjir. Penyewa haruslah Akil, baligh,

pemilik barang atau mendapat kuasa dari pemilik.

B. Penyewa/pengguna jasa/lessee/musta’jir.

2. Pembayaran sewa (ujrah) atau manfaat jasa & pembayaran upah

3. manfaat/ ma’jur

4. adanya sighat (ijab dan kabul).

Macam-macam Ijarah

Dari segi objeknya, akad ijarah dibagi para ulama fiqih kepada dua macam:

1. Ijarah yang bersifat manfaat (sewa). Ijarah yang bersifat manfaat umpamanya

adalah sewa-menyewa rumah, toko, dan kendaraan. Apabila manfaat itu merupakan

Page 4: IJARAH

manfaat yang dibolehkan syara’ untuk digunakan, maka para ulama fiqih sepakat

hukumnya boleh dijadikan objek sewa-menyewa.

2. Ijarah yang bersifat pekerjaan (jasa). Ijarah yang bersifat pekerjaan ialah

memperkerjakan seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan. Ijarah seperti ini

menurut para ulama fiqih hukumnya boleh apabila jenis pekerjaan itu jelas dan sesuai

syari’at, seperti buruh pabrik, tukang sepatu, dan tani.

Ijarah ‘ala al-‘amal (upah mengupah) terbagi kepada dua yaitu:

1. Ijarah Khusus

Yaitu ijarah yang dilakukan oleh seorang pekerja. Hukumnya orang yang bekerja tidak boleh bekerja

selain dengan orang yang memberinya upah. Seperti pembantu rumah tangga.

2. Ijarah Musytarak

Yaitu ijarah yang dilakukan secara bersama-sama atau melalui kerjasama. Hukumnya dibolehkan

bekerjasama dengan orang lain. Contohnya para pekerja pabrik

Berdasar Exposure Draft PSAK 107 :

- Akad pemindahan hak guna/manfaat atas suatu barang/jasa, dalam waktu tertentu dengan

pembayaran upah sewa (ujrah), tanpa diikuti pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri.

- Ijarah Muntahiya Bit Tamlik (IMBT) : Ijarah dengan wa’ad (janji) dari pemberi sewa berupa perpindahan

kepemilikan objek ijarah pada saat tertentu.

Perpindahan kepemilikan dapat dilakukan melalui :

Hibah

Penjualan,

Pelaksanaan penjualan dapat dilakukan melalui :

Page 5: IJARAH

Sebelum akad berakhir

Setelah akad berakhir

Penjualan secara bertahap sesuai wa’ad/janji pemberi sewa

- Jual dan sewa kembali (sale & leaseback) : Jenis ijarah seperti ini terjadi di mana seseorang menjual

aset kepada pihak lain dan menyewa kembali aset tersebut. Alasan dilakukannya transaksi tersebut bisa

saja si pemilik aset membutuhkan uang sementara ia masih memerlukan manfaat dari aset tersebut.

Berakhirnya Akad Ijarah

1. Periode akad sudah selesai sesuai perjanjian

2. Periode akad belum selesai tapi pemberi sewa dan penyewa sepakat menghentikan akad ijarah

3. Terjadi kerusakan aset

4. Penyewa tidak dapat membayar sewa

5. Salah satu pihak meninggal & ahli waris tidak ingin meneruskan akad.

Penentuan Upah dan Pembayarannya

Pembayaran dapat dipercepat dan dapat pula ditangguhkan. Menurut Mazhab Hanafi mensyaratkan

mempercepat upah dan menangguhkan upah boleh dengan syarat adanya kesepakatan dan kerelaan

dari kedua belah pihak.

Menurut Abu Hanifah dan Malik jika akad sudah berlangsung dan tidak disyaratkan mengenai

penerimaan bayaran dan tidak ada ketentuan menangguhkan, maka wajib diserahkan secara angsuran

sesuai dengan manfaat yang di terima.

Namun sebenaranya pembayaran upah harus dilakukan sesegera mungkin, seperti yang disampaikan

Rasulullah Saw:

”Dari Abdillah bin Umar ia berkata: Berkata Rasulullah SAW : Berikan upah kepada pekerja sebelum 

keringatnya kering” ( H.R Ibnu Majah ).

Page 6: IJARAH

Hikmah Ijarah

1. Membina ketentraman dan kebahagiaan2. Memenuhi nafkah keluarga3. Memenuhi hajat hidup masyarakat4. Menolak kemungkaran

Perbandingan antara Ijarah dengan Leasing

Lease-PurchaseTransaksi tersebut dilarang dalam syari’ah karena terjadi akad two in

one (shafqatain fi al shafqah). Tidak ada kepastian dalam akad ini. Apakah ini akad sewa atau

beli. Kerena perpindahan kepemilikan berlangsung selama periode sewa.Akan tetapi dalam

perbankan syari’ah dikenal bentuk Ijarah Muntahia bittamlik.

Page 7: IJARAH
Page 8: IJARAH
Page 9: IJARAH

Daftar Pustaka

http://heriantodjava.wordpress.com/2011/08/04/ijarah-dalam-islam/

http://andinurhasanah.wordpress.com/2012/12/26/akad-ijarah/

https://www.google.com/url?

sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCkQFjAA&url=http%3A%2F

%2Flana.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F33641%2FBab9-AKAD

%2BIJARAH.ppt&ei=gWNvUpC1O8mHrQfL6IHgCQ&usg=AFQjCNEd6Owd4cuzuRAoTox0a5AAQPM48A&si

g2=CoWjVBNhqwkfM8yIafmXpw&bvm=bv.55123115,d.bmk

https://www.google.com/url?

sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&ved=0CDEQFjAB&url=http%3A%2F

%2Fdirektori.umy.ac.id%2Fuploads%2Fdewi%2Ftugas%2FTugas-Hukum-Perbanka-%2520Syariah

%2FAkad%2520Ijarah-Desi

%2520Ernawati.ppt&ei=gWNvUpC1O8mHrQfL6IHgCQ&usg=AFQjCNG4iVtaCDlRu1aQ41V1t8bxF6D7Gg&

sig2=AdAHjz8uOIIYBO69dRIwQw&bvm=bv.55123115,d.bmk

http://syafaatmuhari.wordpress.com/2011/08/03/leasing/