IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

138
IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH UMRAH PADA BANK BNI SYARIAH MAKASSAR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Ekonomi Syariah (S.H.) Pada Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh: WAHYUNI PUSPITASARI 105 25 0221 14 PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1439 H/2018 M

Transcript of IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

Page 1: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH

UMRAH PADA BANK BNI SYARIAH MAKASSAR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Hukum Ekonomi Syariah (S.H.) Pada Program Studi

Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh:

WAHYUNI PUSPITASARI

105 25 0221 14

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

1439 H/2018 M

Page 2: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …
Page 3: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …
Page 4: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

v

v

Page 5: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

vii

Page 6: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

vii

ABSTRAK

WAHYUNI PUSPITASARI. 105 25 0221 14. 2018. Implementasi Akad Ijarah Bagi Nasabah Calon Jamaah Umrah Pada Bank BNI Syariah Makassar. Dibimbing oleh Hurriah Ali Hasan dan Fakhruddin Mansyur.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Implementasi Akad Ijarah Bagi Nasabah Calon Jamaah Umrah Pada Bank BNI Syariah Makassar dan menguji boleh tidaknya menunaikan Ibadah Umrah dengan menggunakan pembiayaan dari pihak lain dalam bentuk hutang. Uji dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif untuk mengkaji sistem akad ijarah yang dilakukan di Bank BNI Syariah Makassar dengan kesesuaian aturan dalam Al-Quran dan Hadist serta mendapatkan penegasan fatwa dari pihak Ulama. Untuk uji tersebut dilakukan dimana data diperoleh dengan cara wawancara mendalam kepada pihak Bank BNI Syariah Makassar dan Ulama.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi akad Ijarah pada talangan Umrah di Bank BNI Syariah Makassar yang bertujuan untuk memudahkan pelaksanaan Ibadah Umrah masyarakat berjalan cukup baik karena banyak diminati oleh masyarakat, terutama yang memiliki dana terbatas yang tidak dapat mengumpulkan dana kontan untuk pelaksanaan Ibadah Umrah. Penerapan akad Ijarah pada Umrah di Bank BNI Syariah Makassar juga sudah sesuai dengan fatwa DSN-MUI dan syariat Islam yang tertuang dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah (2) ayat 282 dan Hadist Rasulullah, yang berarti produk Ijarah yang disediakan oleh Bank BNI Syariah Makassar tidak bertentangan dalam Al-Quran dan Hadist. MUI juga telah membolehkan pembiayaan Umrah ini dilaksanakan di Perbankan Syariah selama memenuhi syarat yang tertuang dalam fatwa DSN-MUI. Namun, karena dana talangan Umrah dari Perbankan Syariah bersifat pinjaman, sehingga masih ada Ulama yang tidak membolehkan Ijarah untuk dana talangan Umrah bagi masyarakat muslim, dan ada pula yang membolehkannya. Kata Kunci : Akad Ijarah, Ibadah Umrah, Bank BNI Syariah Makassar

Page 7: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

viii

ABSTRACT

WAHYUNI PUSPITASARI. 105 25 0221 14. 2018. Implementation of Ijarah Contract for Customers of Umrah Jama’at Candidates at Bank BNI Syariah Makassar. Supervised by Hurriah Ali Hasan and Fakhruddin Mansyur.

This study aims to find out how the implementation of Ijarah contract for customers of Umrah jama‟at candidates at Bank BNI Syariah Makassar and test whether or not to perform Umrah Worship by using financing from other parties in the form of debt. The test was carried out using qualitative methods to examine the Ijarah contract system conducted at Bank BNI Syariah Makassar with the conformity of the rules in the Al-Quran and Hadith and get confirmation of the Fatwa from the Ulama. The test was conducted where the data is obtained by in-depth interviews with Bank BNI Syariah and Ulama.

The results showed that the implementation of the Ijarah contract on the Umrah bailouts at Bank BNI Syariah Makassar was aimed at facilitating the implementation of the community's Umrah Worship to run quite well because it was in great demand by the public, especially those with limited funds who couldn‟t collect cash for perform Umrah Worship. The application of the Ijarah contract on Umrah at Bank BNI Syariah Makassar has also been in accordance with the Fatwa from DSN-MUI and Islamic Sharia contained in the Al-Quran Surah Al-Baqarah (2) paragraph 282 and the Hadith of the Rasulullah, which means that the Ijarah products provided by Bank BNI Syariah Makassar are not contradictory to the Al-Quran and Hadith. The MUI has also allowed Umrah financing to be carried out Sharia Banking as long as it meets the requirements stated in the Fatwa from DSN-MUI. However, because the Umrah bailouts from Islamic Banking is the loan, so there are still Ulama who don‟t allow Ijarah to Umrah bailouts for Muslim communities, and some allow it. Keywords: Ijarah Contract, Umrah Worship, Bank BNI Syariah

Makassar

Page 8: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillaahirabbilaalamiin, puji dan syukur senantiasa teriring

dalam setiap hela nafas atas kehadirat dan junjungan Allah SWT.

Bingkisan salam dan shalawat tercurah kepada kekasih Allah, Nabiullah

Muhammad SAW, para sahabat dan keluarganya serta ummat yang

senantiasa istiqamah dijalan-Nya.

Tiada jalan tanpa rintangan, tiada puncak tanpa tanjakan, tiada

kesuksesan tanpa perjuangan. Dengan kesungguhan dan keyakinan

untuk terus melangkah, akhirnya sampai dititik akhir penyelesaian skripsi

yang berjudul “Implementasi Akad Ijarah Bagi Nasabah Calon Jamaah

Umrah Pada Bank BNI Syariah Makassar”. Namun, semua tak lepas

dari uluran tangan berbagai pihak lewat dukungan, arahan, bimbingan,

serta bantuan moril dan materil. Penulis hanya dapat mengucapkan terima

kasih seraya berdoa kepada Allah SWT semoga Dia memberikan

penghargaan yang besar-Nya kepada mereka (jazakumullah ahsanal

jaza).

Maka melalui kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima

kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE.,MM., selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Drs. H. Mawardi Pewangi, M.Pd.I., selaku Dekan Fakultas

Agama Islam.

3. Bapak Dr. Ir. H. Muchlis Mappangaja, MP., selaku ketua Prodi Hukum

Ekonomi Syariah.

4. Ibu Hurriah Ali Hasan, ST., ME., Ph.D dan Bapak Fakhruddin Mansyur,

S.E.I., M.E.I., selaku pembimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi.

5. Bapak/Ibu dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah

Makassar.

6. Kedua orang tua tercinta, bapak Drs. Suharto dan ibu Suriany, SE.,

yang tiada henti-hentinya mendoakan, memberi dorongan moril

maupun materi selama menempuh pendidikan. Terima kasih atas doa,

Page 9: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

x

motivasi dan bantuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

7. Informan, yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk

memberikan informasi kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

8. Teman dan sahabat penulis, yang selalu memberikan dukungan dalam

menyelesaikan skripsi ini.

9. Terakhir ucapan terima kasih juga disampaikan kepada mereka yang

namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu tetapi banyak

membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Segala usaha dan upaya telah dilakukan penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik mungkin. Namun penulis

menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak luput dari berbagai

kekurangan sebagai akibat keterbatasan kemampuan. Oleh karena itu,

penulis senantiasa mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak

yang sifatnya membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan

tidak akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan

skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca, terutama bagi

diri pribadi penulis. Aamiin.

Makassar, 28 Zulkaidah 1439 H

10 Agustus 2018 M

Penulis,

Wahyuni Puspitasari

NIM: 105 25 0221 14

Page 10: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ........................................................................... i

HALAMAN JUDUL .............................................................................. ii

PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................... iii

BERITA ACARA MUNAQASYAH ....................................................... iv

PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... v

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................... vi

ABSTRAK ........................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................... ix

DAFTAR ISI ......................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian...................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian .................................................................... 6

BAB II TINJAUAN TEORITIS ............................................................ 8

A. Akad Ijarah ............................................................................... 8

B. Implementasi ............................................................................ 18

C. Umrah ...................................................................................... 19

D. Implementasi Ijarah Pada Umrah ............................................. 26

E. Penelitian Terdahulu ................................................................ 27

F. Kerangka Pikir .......................................................................... 29

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 30

A. Jenis Penelitian ........................................................................ 30

B. Lokasi dan Objek Penelitian ..................................................... 30

C. Fokus dan Deskripsi Fokus Penelitian ..................................... 30

D. Sumber Data ............................................................................ 31

Page 11: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

xii

E. Instrumen Penelitian ................................................................. 32

F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 33

G. Teknik Analisis Data ................................................................. 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................... 37

A. Gambaran Umum Bank BNI Syariah Makassar ....................... 37

B. Hasil Penelitian ........................................................................ 62

C. Pembahasan ............................................................................ 93

BAB V PENUTUP ................................................................................ 96

A. Kesimpulan .............................................................................. 96

B. Saran ........................................................................................ 97

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 98

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 12: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini perkembangan sektor keuangan mengalami pertumbuhan

yang cukup signifikan. Di antara indikator perkembangan tersebut adalah

meningkatnya kebutuhan terhadap berbagai fasilitas instrumen-instrumen

keuangan (Financial Instruments) baik melalui perbankan maupun

lembaga keuangan non bank. Selain itu, pertumbuhan lembaga-lembaga

keuangan syariah telah menjadi alternatif bagi para investor dan pelaku

ekonomi yang menuntut institusi dan instrumen keuangan (Islamic

Financial Institution) yang memenuhi ketentuan syariah (Syariah

Compliance).

Masyarakat muslim dihadapkan pada tantangan masalah

perekonomian, terutama dari segi keuangan yang halal. Ini disebabkan

karena banyak transaksi keuangan konvensional yang menawarkan

sistem yang berbasis riba. Kondisi ini terjadi meluas dan terkenal baik di

negara yang mayoritas muslim maupun non muslim bahkan di Barat.

Sebagai muslim maka perolehan harta harus dipertimbangkan unsur halal

dan tidak halal. Fenomena tersebut menjadi tantangan bagi masyarakat

muslim dalam melaksanakan kegiatan ekonomi yang baik untuk

menciptakan perekonomian rakyat sesuai syariat.

Ekonomi keuangan Syariah bertujuan mendorong pertumbuhan

ekonomi rakyat (umat), menjaga kestabilan juga keseimbangan sektor riil

1

Page 13: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

2

dan sektor moneter, namun juga harus memperhatikan dasar hukum

Islam1 yaitu agar terhindar dari ketidakadilan. Keuangan Islam tentu

memiliki ciri khusus yang membedakan, yaitu terbebas dari segala unsur

riba, unsur kedzaliman, unsur eksploitasi, dan seluruh unsur yang

memusat pada ketidakadilan.

Terjemahnya:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.” (QS. Ali Imran, 3: 130).2

Pada sisi lain, keuangan konvensional dalam bentuk hutang

piutangnya adalah cara eksploitasi. Efisiensi dari keuangan Islam ini

akhirnya membentuk pemikiran yaitu terbentuknya lembaga keuangan

Islam baik perbankan maupun non perbankan. Lembaga ini sama-sama

memiliki misi keumatan yang jelas. Sistem operasionalnya menggunakan

syariah Islam, hanya produk dan manajemennya sedikit berbeda.

Perbankan syariah adalah suatu sistem perbankan yang

dikembangkan berdasarkan syariah (hukum) islam. Usaha pembentukan

sistem ini didasari oleh larangan dalam agama islam untuk memungut

maupun meminjam dengan bunga atau yang disebut dengan riba serta

1Adiwarman A. Karim, Ekonomi Islam, Suatu Kajian Kontemporer, (Jakarta:

Gema Insani, 2001), h. 18.

2Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, (Semarang: CV Toha

Putra, 1989), h. 93.

Page 14: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

3

larangan investasi untuk usaha-usaha yang dikategorikan haram. Menurut

UU No. 21 tahun 2008 perbankan syariah adalah segala sesuatu yang

menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup

kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam

melaksanakan kegiatan usahanya. Dalam pengertian lain Bank Syariah

adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan

pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta

peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip

syariah Islam.3

Perbankan Syariah juga dalam aktivitasnya sebagai wadah dalam

menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana dari masyarakat

tersebut berdasarkan pada Undang-Undang No.7/46/PBI/2005 tentang

akad penghimpunan dana dan penyaluran dana bagi bank yang

melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, guna

melaksanakan prinsip-prinsip Islam untuk saling membantu dan

bekerjasama didalam masyarakat agar dalam mengelola keuangan dapat

pula bermanfaat bagi masyarakat lainnya yang membutuhkan. Sehingga

rasa tolong-menolong dan saling memiliki dapat tumbuh di dalam diri

manusia tersebut.

Sebagaimana firman-Nya di dalam surat Al-Maidah (5) ayat 2 juga

menerangkan:

3Muhammad, Manajemen Bank Syariah, (Yogyakarta: Unit Penerbit dan

Percetakan AMPYKPN, 2002), h. 13.

Page 15: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

4

...

Terjemahnya:

“ … Dan tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan taqwa dan janganlah kamu tolong menolong untuk berbuat dosa dan permusuhan. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya”.4 Dewasa ini, tingkat kebutuhan masyarakat semakin hari semakin

bertambah. Jika tidak diimbangi dengan pendapatan yang juga bertambah

maka semakin berat beban yang harus ditanggung masyarakat, apalagi

ditambah dengan biaya-biaya yang tidak terduga yang dapat lebih

mempengaruhi kondisi keuangan mereka seperti biaya keberangkatan

Umrah. Akhir-akhir ini Umrah lebih banyak diminati oleh masyarakat

dikarenakan masa tunggu keberangkatannya yang tidak membutuhkan

waktu yang lama dibandingkan dengan haji yang membutuhkan waktu

bertahun-tahun untuk bisa berangkat. Selain itu Umrah dalam

penyelenggaraannya juga hanya memerlukan biaya yang lebih sedikit

daripada biaya penyelenggaraan haji yaitu hanya sekitar 15 - 25 juta.

Dengan melihat fenomena yang ada di masyarakat, Bank Syariah

khususnya Bank BNI Syariah Makassar harus mengikuti kebutuhan

nasabah yang semakin hari semakin bervariasi dengan memunculkan

produk pembiayaan baru, salah satunya adalah pembiayan konsumtif.

Pembiayaan konsumtif yaitu pembiayaan yang digunakan untuk

4Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, (Semarang: CV Toha

Putra, 1989), h. 152.

Page 16: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

5

memenuhi kebutuhan konsumsi yang akan habis digunakan.5 Menurut

jenis akadnya dalam produk pembiayaan syariah, pembiayaan konsumtif

dapat dibagi menjadi lima bagian, yaitu pembiayaan konsumen akad

Murabahah, pembiayaan konsumen akad IMBT (Ijarah Muntahiyah Bit

Tamlik), pembiayaan konsumen akad Ijarah, pembiayaan konsumen akad

Istishna, dan pembiayaan konsumen akad Qard dan Ijarah.6 Adapun jenis

produk pembiayaan konsumtif di Bank BNI Syariah Makassar antara lain:

penyaluran jasa multiguna, pembelian kendaraan, pergi Umrah, beli emas

logam mulia batangan, pembelian bangunan dan lain-lain. Salah satu

yang akan dibahas penulis adalah akad Ijarah dalam penyaluran jasa

pada pengurusan keberangkatan Ibadah Umrah di Bank BNI Syariah

Makassar. Hal ini dikarenakan Bank BNI Syariah Makassar telah

mengadakan pembiayaan talangan Umrah dengan menggunakan akad

Ijarah pada produknya BNI Fleksi Umrah iB Hasanah setelah

diberhentikannya pembiayaan talangan Haji.

Pada akhirnya kita akan melihat manajemen dan praktik yang

digunakan dalam akad Ijarah bagi nasabah calon jamaah Umrah di Bank

BNI Syariah Makassar. Bagaimana pelaksanaannya, manfaat, dampak

yang ditimbulkannya serta kesesuaian implementasinya terhadap fatwa

DSN-MUI. Dari latar belakang yang telah dijabarkan, maka penulis tertarik

5Muhammad Syafi‟i Antonio, Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktik, (Jakarta: Gema

Insani, 2001), h. 168.

6Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, (Cet. VII;

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), h. 244.

Page 17: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

6

mengadakan penelitian dengan judul “Implementasi Akad Ijarah Bagi

Nasabah Calon Jamaah Umrah Pada Bank BNI Syariah Makassar”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang dikemukakan dalam latar belakang

masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu :

1. Bagaimana implementasi akad Ijarah bagi nasabah calon jamaah

Umrah pada Bank BNI Syariah Makassar?

2. Apakah sistem penerapan akad Ijarah pada Umrah di Bank BNI

Syariah Makassar sudah sesuai fatwa DSN-MUI?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui implementasi akad Ijarah bagi nasabah calon

jamaah Umrah pada Bank BNI Syariah Makassar.

2. Untuk mengetahui sistem penerapan akad Ijarah pada Umrah di

Bank BNI Syariah Makassar sudah sesuai fatwa DSN-MUI.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian yang dilakukan ini dibedakan dalam

manfaat teoritis dan manfaat praktis, yaitu :

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian dapat memberikan pengetahuan dan

pemahaman dalam bidang Ekonomi Islam dan lebih khususnya

terkait Perbankan Syariah mengenai akad ijarah.

Page 18: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

7

b. Dapat dijadikan sebagai sarana referensi dalam melakukan

penelitian lain yang sesuai dengan bidang penelitian yang

penulis teliti.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Bank

Dengan diadakannya penelitian ini diharapkan semoga

hasil dari penelitian ini dapat membantu mempromosikan dan

memperkenalkan lebih lanjut tentang pembiayaan pengurusan

Ibadah Umrah terhadap masyarakat umum, dan juga bisa

memberi andil lebih kepada instansi terkait.

b. Bagi Masyarakat

Dengan dibuatnya penulisan ini diharapkan dapat

membantu masyarakat dalam memperoleh dan menggali

informasi mengenai produk pembiayaan pengurusan Ibadah

Umrah, sehingga masyarakat bisa lebih memahami bagaimana

dan apa yang harus dilaksanakan dalam menggunakan produk

pembiayaan untuk pengurusan Ibadah Umrah.

Page 19: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Akad Ijarah

1. Definisi Akad Ijarah

Akad dalam bahasa Arab yaitu al-aqad, jamaknya al-uqud,

berarti ikatan atau mengikat (ar-rabth). Menurut istilah (terminologi)

hukum Islam, akad adalah pertalian antara penyerahan (ijab) dan

penerimaan (qabul) yang dibenarkan oleh syariah, yang

menimbulkan akibat hukum terhadap objeknya. Sedangkan

menurut Santoso, akad dalam arti khusus berarti keterkaitan

antara ijab (pernyataan penawaran/pemindahan kepemilikan) dan

qabul (pernyataan penerimaan kepemilikan) dalam lingkup yang

disyariatkan dan berpengaruh pada sesuatu.7

Secara etimologi (bahasa) akad mempunyai beberapa arti,

antara lain8 :

a. Mengikat (Ar-Rabthu), yaitu “Mengumpulkan dua ujung tali dan

mengikat salah satunya dengan yang lain sehingga

bersambung, kemudian keduanya menjadi sebagai sepotong

benda.”

b. Sambungan (‘Aqdatun), yaitu “Sambungan yang memegang

kedua ujung itu dan mengikatnya.”

7Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2003), h. 35.

8Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, (Cet. IX; Jakarta: Rajawali Pers, 2014), h. 44.

8

Page 20: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

9

c. Janji (Al-‘Ahudu), sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran:

Terjemahnya:

“(bukan demikian), Sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya dan bertaqwa, maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Ali Imran, 3: 76).9

....

Terjemahnya:

“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu....” (QS. Al-Maidah, 5: 1).10

Akad merupakan perjanjian dan pemufakatan yang

dilakukan oleh dua pihak atau lebih, di mana isi kesepakatan itu

tidak boleh menyimpang dan harus sejalan dengan hukum-hukum

syariah. Akad akan menjadi semacam pedoman dalam

bertransaksi, sekaligus mengandung konsekuensi bagi para pihak

untuk menaatinya.11 Dalam perbankan syariah akad yang

dilakukan memiliki konsekuensi duniawi dan ukhrawi (akhirat)

karena akad yang dilakukan berdasarkan hukum Islam. Seringkali

nasabah berani melanggar kesepakatan atau perjanjian yang telah

dilakukan bila hukum itu hanya berdasarkan hukum positif belaka,

9Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, (Semarang: CV Toha

Putra, 1989), h. 84.

10Ibid, h. 152.

11Laksamana Yusak, Panduan Praktis Account Officer Bank Syariah, (Jakarta:

PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, 2009), h. 8.

Page 21: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

10

tapi tidak demikian bila perjanjian tersebut memilki

pertanggungjawaban hingga yaumil qiyamah nanti.12 Jadi, menurut

penulis akad adalah perjanjian yang terdiri dari dua belah pihak

dan mengikat kedua pihak tersebut, serta terdapat ketentuan-

ketentuan yang harus disepakati.

Menurut Sayyid Sabiq dalam Fiqh Sunnah, Al-Ijarah berasal

dari kata al-ajru yang berarti al-‘iwadhu yang berarti ganti danupah.

Sedangkan dalam pengertian Syara‟, Al-Ijarah ialah suatu jenis

akad untuk mengambil manfaat dengan jalan penggantian.13

Pengertian lain dari ijarah menurut Syafi‟i Antonio adalah “akad

pemindahan hak guna atas barang atau jasa, melalui pembayaran

upah sewa, tanpa diikuti pemindahan kepemilikan

(ownership/milkiyyah) atas barang itu sendiri”.14

Menurut Hanafiyah bahwa “ijarah ialah akad untuk

membolehkan pemilikan manfaat yang diketahui dengan sengaja

dari suatu zat yang disewa dengan imbalan” dan menurut

Muhammad Al-Syarbini al-Khatib bahwa “yang dimaksud dengan

ijarah adalah pemilikan manfaat dengan adanya imbalan dan

syarat-syarat”.15 Adapun ijarah dalam hukum Islam didefinisikan

12

Muhammad Syafi‟i Antonio, Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktik. (Jakarta: Gema Insani, 2001), h. 29.

13Sayyid Sabiq, Fiqh al-Sunnah, (Beirut: Dar al-Fikr, 1977), h. 1.

14Muhammad Syafi‟i Antonio, op. cit., h. 117.

15Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, (Cet. IX; Jakarta: Rajawali Pers, 2014), h. 114-

115.

Page 22: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

11

sebagai suatu akad atas beban yang objeknya adalah manfaat dan

jasa.16

Sewa menyewa dalam konstitusi Negara Indonesia

berdasarkan KUHPer (Kitab Undang-Undang Hukum Perdata)

sebagaimana dalam pasal 1548. Sewa menyewa didefinisikan

sebagai suatu persetujuan, dengan pihak yang satu mengikatkan

diri untuk memberikan kenikmatan suatu barang kepada pihak

yang lain selama waktu tertentu, dengan pembayaran suatu harga

disanggupi oleh pihak tersebut terakhir itu. Orang dapat

menyewakan berbagai jenis barang, baik yang tetap maupun yang

bergerak.17 Pada konstitusi Negara Indonesia juga telah diatur

mengenai landasan hukum sewa menyewa yang merupakan

kategori jenis hukum perdata. Pada Kitab Undang-Undang Hukum

Perdata (KUHPer) sewa menyewa dijelaskan dari pasal 1548

sampai pasal 1600. Sewa menyewa yang diatur dalam KUHPer ini

berupa penyewaan rumah dan penyewaan tanah pada pasal 1550-

1580, sewa rumah dan perabotannya pada Pasal 1581-1587, serta

sewa tanah mulai pasal 1588 hingga 1600.

Berdasarkan pengertian akad dan Ijarah diatas dapat

disimpulkan bahwa, Akad Ijarah merupakan akad kontrak antara

pihak yang menyewakan dan pihak penyewa atas pemanfaatan

16

Syamsul Anwar, Hukum Perjanjian Syariah: Studi tentang Teori Akad dalam Fikih Muamalat, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), h. 54.

17Kemenkumham,Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, (Jakarta: Litbang

Kemenkumham), h. 268.

Page 23: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

12

barang atau jasa dalam waktu tertentu dengan pembayaran sewa

(ujrah) yang telah disepakati oleh kedua belah pihak tanpa diikuti

dengan pemindahan kepemilikan atas barang atau jasa tersebut.

Sebagaimana yang disebutkan dalam fatwa DSN-MUI

No.112/DSN-MUI/IX/2017 tentang akad Ijarah bahwa Akad Ijarah

adalah akad sewa antara mu'jir (pemberi sewa) dengan musta’jir

(penyewa/penerima manfaat barang) atau antara musta'jir dengan

ajir (pihak yang memberikan jasa) untuk mempertukarkan

manfa'ah dan ujrah, baik manfaat barang maupun jasa.

2. Landasan Hukum Ijarah

...

Terjemahnya:

“... Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, makatidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertaqwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah, 2: 233).18 Menurut ayat di atas disebutkan bahwa “apabila kamu

memberikan pembayaran yang patut” menunjukan adanya jasa

18

Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, (Semarang: CV Toha Putra, 1989), h. 53.

Page 24: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

13

yang diberikan berkat kewajiban membayar upah (fee) secara

patut, termasuk didalamnya jasa penyewaan atau leasing.19

Terjemahnya:

“Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: „Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya‟ ”. (QS. Al-Qashash, 28: 26).20 Landasan syariah lain yaitu dari hadist yang diriwayatkan

oleh Ibnu Majah, bahwa Nabi SAW bersabda :

أُ عُطُوا اْلأجِیْرَأَ جْرَهُ قَبْلَ انَْ یَّجِفَ عُرُ قُهُTerjemahnya:

“Berikanlah olehmu upah orang sewaan sebelum keringatnya kering.” Kebolehan mengambil upah yang dianggap sebagai

perbuatan baik. Jika ijarah suatu pekerjaan, maka kewajiban

pembayaran upahnya pada waktu berakhirnya pekerjaan.21

Riwayat lain yaitu dari Ibnu Abbas oleh Al Bukhari dan Muslim,

bahwa Nabi SAW bersabda :

لم) س بخا رى و م ا مَ أَ جْرَهُ (رواه ال اِحْتَجِمْ وَ اعْطِ الحُجَّ

19

Muhammad Syafi‟i Antonio, Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktik. (Jakarta: Gema Insani, 2001), h. 118.

20Departemen Agama RI, op. cit., h. 603.

21Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah 13, (Bandung: PT Alma‟arif, 1987), h. 21.

Page 25: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

14

Terjemahnya:

“Berbekamlah kamu, kemudian berikanlah olehmu upahnya kepada tukang bekam itu.” Landasan Ijma’ nya ialah semua umat bersepakat, tidak ada

seorang ulama pun yang membantah kesepakatan (ijma’) ini,

sekalipun ada beberapa orang diantara mereka yang berbeda

pendapat, tetapi hal itu tidak dianggap.22

Dalam pembiayaan ijarah konsep yang digunakan hampir

sama dengan pembiayaan murabahah yang menjadi pembeda

adalah objek transaksinya. Pada pembiayaan murabahah objek

yang diperjualbelikan adalah barang sedangkan dalam

pembiayaan ijarah objek transaksinya adalah manfaat maupun

jasa.23

3. Rukun dan Syarat Ijarah

a. Shigat Ijarah, yaitu ijab dan qabul berupa pernyataan dari

kedua belah pihak yang berakad (berkontrak), baik secara

verbal atau dalam bentuk lain.

b. Pihak-pihak yang berakad: terdiri atas pemberi sewa/pemberi

jasa dan penyewa/pengguna jasa.

c. Objek akad ijarah, yaitu:

1) Manfaat barang dansewa; atau

22

Ibid, h. 18.

23Adiwarman A.Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan Edisi 4, (Cet. VII;

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), h. 137.

Page 26: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

15

2) Manfaat jasa dan upah.24

4. Ketentuan Objek Ijarah

a. Objek ijarah adalah manfaat dari penggunaan barang dan atau

jasa.

b. Manfaat barang atau jasa harus dapat dinilai dan dapat

dilaksanakan dalam kontrak.

c. Manfaat barang atau jasa harus yang bersifat dibolehkan (tidak

diharamkan).

d. Kesanggupan memenuhi manfaat harus nyata dan sesuai

dengan syariah.

e. Manfaat harus dikenali secara spesifik sedemikian rupa untuk

menghilangkan jahalah (ketidaktahuan) yang akan

mengakibatkan sengketa.

f. Spesifikasi manfaat harus dinyatakan dengan jelas, termasuk

jangka waktunya. Bisa juga dikenali dengan spesifikasi atau

identifikasi fisik.

g. Sewa atau upah adalah sesuatu yang dijanjikan dan dibayar

nasabah kepada LKS sebagai pembayaran manfaat. Sesuatu

yang dapat dijadikan harga dalam jual beli dapat pula dijadikan

sewa atau upah dalam ijarah.

h. Pembayaran sewa atau upah boleh berbentuk jasa (manfaat

lain) dari jenis yang sama dengan obyek kontrak.

24

Fatwa DSN-MUI No. 09/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Ijarah.

Page 27: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

16

i. Kelenturan (flexibility) dalam menentukan sewa atau sewa

dapat diwujudkan dalam ukuran waktu, tempat dan jarak.25

5. Kewajiban LKS dan nasabah dalam pembiayaan ijarah

a. Kewajiban LKS sebagai pemberi manfaat barang atau jasa:

1) Menyediakan barang yang disewakan atau jasa yang

diberikan.

2) Menanggung biaya pemeliharaan barang.

3) Menjamin bila terjadi cacat pada barang yang disewakan.

b. Kewajiban nasabah sebagai penerima manfaat barang atau

jasa:

1) Membayar sewa atau upah dan bertanggung jawab untuk

menjaga keutuhan barang serta menggunakannya sesuai

akad (kontrak).

2) Menanggung biaya pemeliharaan barang yang sifatnya

ringan (tidak materiil).

3) Jika barang yang disewa rusak, bukan karena pelanggaran

dari penggunaan yang dibolehkan, juga bukan karena

kelalaian pihak penerima manfaat dalam menjaganya, ia

tidak bertanggung jawab atas kerusakan tersebut.

Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau

jika terjadi perselisihan diantara para pihak, maka penyelesaiannya

25

Fatwa DSN-MUI No. 09/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Ijarah.

Page 28: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

17

dilakukan melalui Badan Arbitrasi Syariah setelah tidak tercapai

kesepakatan melalui musyawarah.26

6. Batalnya Ijarah

Menurut Sayyid Sabiq pada bukunya Fikih Sunnah, ijarah

dapat menjadi fasakh (batal) karena hal-hal sebagai berikut:

a. Terjadi aib pada barang sewaan yang kejadiannya di tangan

penyewa atau terlihat aib lama padanya.

b. Rusaknya barang yang disewakan, seperti rumah dan binatang

yang menjadi ‘ain.

c. Rusaknya barang yang diupahkan (ma’jur ‘alaih) karena akad

tidak mungkin terpenuhi sesudah rusaknya (barang).

d. Terpenuhinya manfaat yang diakadkan atau selesainya

pekerjaan atau berakhirnya masa, kecuali jika terdapat uzur

yang mencegah fasakh.

Ujrah diperbolehkan dalam pembiayaan ijarah dan lembaga

keuangan syariah boleh memperolehnya. Tetapi ujrah disyaratkan

diketahui jumlahnya oleh kedua belah pihak, baik dalam sewa

menyewa maupun dalam upah mengupah.27 Menurut fatwa DSN-MUI

No. 112/DSN-MUI/IX/2017 tentang akad Ijarah, (1) Ujrah boleh berupa

uang, manfaat barang, jasa, atau barang yang boleh dimanfaatkan

menurut syariah (mutaqawwam) dan peraturan perundang-undangan

26

Fatwa DSN-MUI No. 09/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Ijarah.

27Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah Edisi 1, (Cet. IX; Jakarta: Rajawali Pers, 2014),

h. 118.

Page 29: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

18

yang berlaku; (2) Kuantitas dan/atau kualitas ujrah harus jelas, baik

berupa angka nominal, presentase tertentu, atau rumus yang

disepakati dan diketahui oleh para pihak yang melakukan akad; (3)

Ujrah boleh dibayar secara tunai, bertahap/angsur, dan tangguh

berdasarkan kesepakatan sesuai dengan syariah dan/atau peraturan

perundang-undangan yang berlaku; (4) Ujrah yang telah disepakati

boleh ditinjau ulang atas manfaat yang belum diterima oleh Musta’jir

(penyewa/penerima manfaat barang) sesuai kesepakatan.

Pada ijarah beberapa barang yang dapat disewa seperti barang

modal, barang produksi, barang kendaraan transportasi juga

didalamnya termasuk jasa untuk membayar ongkos seperti uang

sekolah, tenaga kerja, kesehatan, dan lain-lain.28 Seperti yang

dijelaskan pada kitab Al Muhadzdzab dikutip dari Fatwa DSN-MUI

tentang multijasa bahwa boleh melakukan akad ijarah (sewa-

menyewa) atas manfaat karena keperluan manfaat sama dengan

keperluan terhadap benda. Oleh karena akad jual beli atas benda

dibolehkan maka sudah seharusnya boleh pula akad ijarah atas

manfaat.

B. Implementasi

Implementasi merupakan pelaksanaan atau penerapan suatu

kegiatan. Pengertian implementasi menurut Nurdin Usman,

28

Rivai, Veithzal dan Andria Permata Veithzal, Islamic Financial Management, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), h. 183.

Page 30: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

19

“implementasi atau pelaksanaan adalah bermuara pada aktivitas, aksi,

tindakan, atau adanya mekanisme suatu sistem. Implementasi bukan

sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk

mencapai tujuan kegiatan”.29

Menurut Majone dan Wildavsky (2002), menjelaskan bahwa

“implementasi sebagai evaluasi”. Lebih lanjut diungkapkan oleh

Schubert (2002) menjelaskan bahwa ”implementasi adalah sistem

rekayasa”.30 Implementasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI) dijelaskan sebagai pelaksanaan atau penerapan. Artinya yang

dilaksanakan dan diterapkan adalah sesuatu yang telah dirancang/

didesain untuk kemudian dijalankan sepenuhnya. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa implementasi merupakan penerapan atau

pelaksanaan kebijakan sesuai dengan tujuan yang telah disepakati

bersama.

C. Umrah

Umrah adalah salah satu kegiatan Ibadah dalam agama Islam.

Hampir mirip dengan Ibadah Haji, Ibadah ini dilaksanakan dengan cara

melakukan beberapa ritual ibadah di kota suci Mekkah, khususnya di

Masjidil Haram.

Pada istilah teknis syariah, Umrah berarti melaksanakan thawaf

di Ka‟bah dan Sa’i antara Shafa dan Marwah, setelah memakai ihram

29

Nurdin Usman, Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), h. 70.

30Ibid.

Page 31: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

20

yang diambil dari miqat. Sering disebut pula dengan haji kecil. Umrah

hukumnya fardhu, seperti halnya haji. Hal ini sesuai dengan firman

Allah SWT sebagai berikut.

Terjemahnya:

“Dan sempurnakanlah ibadah haji dan 'umrah karena Allah. Jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau karena sakit), maka (sembelihlah) korban yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum korban sampai di tempat penyembelihannya. jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka wajiblah atasnya berfidyah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban. Apabila kamu telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan 'umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) korban yang mudah didapat. Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang korban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. Demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah). dan bertaqwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya.”(QS. Al-Baqarah, 2: 196).31

31

Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, (Semarang: CV Toha Putra, 1989), h. 43.

Page 32: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

21

Ayat tersebut mengandung makna bahwa Allah memerintahkan

umat Muslim untuk menunaikan Haji dan Umrah secara sempurna

(kedua-duanya dilaksanakan dengan baik). Rasulullah pun

menganjurkan perempuan untuk ikut berjihad sebagaimana laki-laki,

hanya caranya saja yang berbeda, yakni dengan melakukan Ibadah

Umrah. Hal ini sudah diterangkan dalam hadist Nabi dari „Aisyah R.A:

“Pernah aku bertanya, „Ya Rasul Allah, apakah kaum wanita wajib melakukan perjuangan?‟ „Ya,‟ jawab Rasul, „perjuangan tanpa perang, yaitu melakukan haji dan umrah.”

Tidak hanya itu, Allah juga menyerukan hambanya untuk

menunaikan Ibadah Haji dan Umrah melalui firman-Nya di dalam surat

Al-Baqarah (2) ayat 158 :

Terjemahnya:

“Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi'ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber-'umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya. dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui”.32

Perbedaan Umrah dengan Haji adalah pada waktu dan tempat.

Umrah dapat dilaksanakan sewaktu-waktu (setiap hari, setiap bulan,

setiap tahun) dan hanya di Mekkah, sedangkan haji hanya dapat

32

Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, (Semarang: CV Toha Putra, 1989), h. 35.

Page 33: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

22

dilaksanakan pada beberapa waktu antara tanggal 8 Dzulhijjah hingga

12 Dzulhijjah serta dilaksanakan sampai ke luar kota Mekkah.

Umrah secara bahasa mempunyai arti meramaikan atau

memeriahkan. Adapun menurut istilah, para ulama ahli fiqh

mendefinisikan Umrah sebagai: “Amalan yang dengan sengaja

dilakukan untuk mendatangi ka‟bah untuk melaksanakan ritual untuk

ibadah tertentu yang terdiri atas thawaf, sa’i dan tahallul (bercukur)”.

Umrah dapat juga diartikan mengunjungi Baitullah dengan

maksud beribadah kepada Allah dengan cara-cara tertentu menurut

syara‟. Ibadah Umrah juga dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu

Umrah yang dilakukan sewaktu-waktu dan Umrah yang dilakukan

dalam rangkaian atau bersamaan dengan ibadah haji, sehingga

dilakukan pada bulan haji pula.33

Umrah menurut bahasa bermakna ziarah. Menurut istilah syara‟

Umrah ialah menziarahi Ka‟bah, melakukan tawaf di sekelilingnya,

bersa‟yu antara Shafa dan Marwah dan mencukur atau menggunting

rambut. Syarat sah dalam melaksanakan ibadah Umrah sama dengan

syarat untuk mengerjakan haji, yaitu: merdeka (bukan budak atau

hamba sahaya), istitha’ah (mampu), dan ada mahram (khusus bagi

perempuan). Persyaratan dalam melaksanakan ibadah Umrah yaitu:

1. Beragama Islam.

33

A.Solihin As Suhaili, Kitab Super Lengkap Tuntutan Haji dan Umrah, (Jakarta: Cahaya Ilmu, 2015), h. 3.

Page 34: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

23

2. Baligh (dewasa), berakal sehat dan merdeka. Orang yang baligh

sudah dapat membedakan mana yang benar dan mana yang tidak,

dan sudah mendapat tanggung jawab secara agama. Selain itu

orang yang memiliki akal sehat juga akan dapat mengikuti ketentuan

dan panduan-panduan dalam melaksanakan ibadah Umrah serta

orang yang merdeka tidak lagi berada dalam pengampuan (bukan

budak atau hamba sahaya).

3. Istitha’ah (mampu), baik secara materi, rohani, fisik, pengetahuan

dan keamanannya serta tidak terhalang atau mendapat izin untuk

perjalanan Umrah. Kemampuan materi juga tidak hanya memiliki

materi atau bekal dengan cukup untuk dirinya dan keluarga yang

ditinggalkannya, tetapi bagaimana harta tersebut diperoleh. Jangan

sampai harta yang digunakan untuk melaksanakan ibadah Umrah

bersumber dari sumber yang tidak halal.

4. Bisa melakukan perjalanan, maksudnya adalah mempunyai waktu

yang sesuai untuk berangkat Umrah. Namun jika ia belum memiliki

waktu yang sesuai misalnya karena kuota jamaah Umrah terbatas,

jamaah boleh mengundurkannya.34

Syarat-syarat mampu dalam ibadah Umrah yaitu:

1. Sehat jasmani dan rohani tidak dalam keadaan tua renta, sakit

berat, lumpuh, mengalami sakit parah menular, gila, stres berat, dan

lain sebagainya. Sebaiknya Umrah dilaksanakan ketika masih muda

34

A. Solihin As Suhaili, Kitab Super Lengkap Tuntutan Haji dan Umrah, (Jakarta: Cahaya Ilmu, 2015), h. 6-7.

Page 35: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

24

belia, sehat dan gesit sehingga mudah dalam menjalankan ibadah

Umrah.

2. Memiliki uang yang cukup untuk ongkos naik Umrah pulang pergi

serta punya bekal selama menjalakan ibadah Umrah. Jangan

sampai terlunta-lunta di Arab Saudi karena tidak punya uang lagi.

Jika punya tanggungan keluarga pun harus tetap diberi nafkah

selama Umrah.

3. Keamanan yang cukup selama perjalanan dan melakukan ibadah

Umrah serta keluarga dan harta yang ditinggalkan selama Umrah.

Khusus bagi perempuan harus didampingi oleh suami atau mahram

laki-laki dewasa yang dapat dipercaya.35

Rukun Umrah adalah sesuatu perkara atau pekerjaan yang

harus dilakukan dalam mengerjakan proses ibadah Umrah dan

menentukan sah atau tidaknya ibadah tersebut. Dengan kata lain jika

tidak dilaksanakan maka batal ibadahnya. Yang termasuk dalam rukun

ibadah Umrah yaitu:

1. Ihram, ialah meniatkan salah satu dari dua ibadah, yaitu ibadah haji

atau Umrah, atau meniatkan untuk kedua ibadah itu sekaligus,

dengan disertai mengenakan pakaian tertentu untuk ihram.

2. Thawaf, adalah mengasingkan diri atau mengantarkan diri ke suatu

panggung replika padang mahsyar suatu tamsil bagaimana kelak

35

Ali Syariati, Rahasia Ibadah Haji, (Bandung: Mizan Pustaka, 2012), h. 23.

Page 36: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

25

manusia dikumpulkan di suatu padang mahsyar dalam formasi antri

menunggu giliran untuk dihisab oleh Allah SWT.

3. Sa’i, adalah berjalan agak cepat antara shafa dan marwah

sebanyak tujuh kali, dimulai dari shafa dan terakhir dimarwah.

4. Tahallul (memotong rambut atau bercukur) adalah bagian dari rukun

Umrah. Dengan memotong rambut, apa yang dinamai tahallul,

sehingga larangan-larangan ihram yang sebelum ini haram

dilakukan, kini menjadi halal (boleh).

5. Tertib yaitu urut-urutan, dalam melaksanakan Umrah harus

urut/antri tidak boleh seenaknya saja.

Adapun wajib Umrah adalah melakukan Ihram ketika hendak

memasuki miqat dan bertahallul dengan menggundul atau memotong

sebagian rambut. Jenis-jenis Umrah yaitu:

1. Umrah Mufradah, adalah salah satu jenis Umrah yaitu manasik

khusus di miqat dan Mekkah. Disebut Umrah mufradah karena tidak

memiliki kaitan dengan haji dan dilakukan secara terpisah. Umrah

mufradah tidak terkhususkan pada zaman tertentu dan bisa

dilaksanakan sepanjang tahun. Meskipun sebagian riwayat Umrah

Rajabiyyah (Umrah yang dilaksanakan pada bulan Rajab) memiliki

fadhilah dan keutamaan yang lebih banyak.

2. Umrah Tamattu’ adalah ibadah Umrah yang dilaksanakan

bersamaan dengan Haji. Dimana orang yang melaksanakan ibadah

Page 37: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

26

haji harus melakukan ibadah Umrah terlebih dahulu, lalu

melaksanakan amalan-amalan ibadah haji pada sekali perjalanan.36

D. Implementasi Ijarah Pada Umrah

Ijarah merupakan akad sewa menyewa. Dalam perbankan, akad

ini salah satunya ditujukan untuk nasabah calon jamaah Umrah dalam

bentuk pembiayaan konsumtif yang habis pakai untuk memenuhi

kebutuhan jasa pengurusan perjalanan ibadah Umrah nasabah. Salah

satu produk dari pembiayaan konsumtif bank untuk Umrah khususnya

pada Bank BNI Syariah Makassar adalah produk BNI Fleksi Umrah iB

Hasanah yaitu suatu kegiatan penyaluran dana dalam bentuk

pembiayaan yang menggunakan akad ijarah dan bekerjasama dengan

Biro Perjalanan Umrah. Di sini bank bertindak sebagai pemberi sewa

atau pemberi jasa, sedangkan nasabah bertindak sebagai penyewa

atau pengguna jasa. Bank akan memperoleh imbalan jasa (ujrah) atau

fee dari nasabah atas pemanfaatan jasa pihak bank untuk pengurusan

perjalanan ibadah Umrah nasabah yang bersangkutan.

Implementasi ijarah pada Umrah yaitu pelaksanaan sistem akad

sewa menyewa jasa dalam bentuk pembiayaan yang diterapkan oleh

Lembaga Keuangan Syariah (LKS) khususnya Bank BNI Syariah

Makassar pada pengurusan perjalanan ibadah Umrah yang sesuai

dengan fatwa DSN-MUI dimulai dari proses pengajuan permohonan

36

Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Pedoman Haji, (Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, 2007), h. 13.

Page 38: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

27

pembiayaan dari nasabah kepada pihak Bank BNI Syariah Makassar

sampai pada proses pencairan dana pembiayaan serta pengembalian

dana pembiayaannya. Fatwa DSN-MUI yang terkait adalah

No.112/DSN-MUI/IX/2017 Tentang Akad Ijarah, No.09/DSN-MUI/

IV/2000 Tentang Pembiayaan Ijarah, No.44/DSN-MUI/VIII/2004

Tentang Pembiayaan Multijasa, No.56/DSN-MUI/V/2007 Tentang

Ketentuan Review Ujrah Pada Lembaga Keuangan Syariah, dan

No.17/DSN-MUI/IX/2000 Tentang Sanksi Atas Nasabah Mampu Yang

Menunda-nunda Pembayaran.

E. Penelitian Terdahulu

Skripsi karya Ahmad Pahrudin (2014) Prodi Muamalat

(Ekonomi Islam) Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan judul “Analisis Penerapan Akad

Ijarah Pada Pembiayaan Ijarah di Koperasi Jasa Keuangan Syariah

Pekerja Pos Indonesia” yang membahas tentang bagaimana

mekanisme pembiayaan dan prinsip penilaian pembiayaan ijarah

sehubungan dengan pembiayaan yang diajukan.

Skripsi karya Widiana Sisilia Yuliayu (2016) Prodi Manajemen

Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan judul “Pembiayaan

Talangan Dana Umroh Melalui Produk Ijarah Flexi iB Hasanah Umroh

Pada Bank BNI Syariah Cabang Jakarta Barat” yang membahas

tentang analisis kelayakan penilaian pembiayaan Umroh dengan

Page 39: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

28

menggunakan akad ijarah pada Bank BNI Syariah Cabang Jakarta

Barat dilihat dari sejumlah kasus yang ditemukan pada nasabah dan

implementasinya lebih menekankan capacity terkait pendapatan calon

nasabah dan collacteral terkait jaminan atas pengajuan pembiayaan.

Perbedaan penelitian penulis dengan skripsi yang telah ada

yaitu dari segi pembahasan penelitiannya. Penulis akan menjelaskan

tentang kesesuaian fatwa yang dikeluarkan oleh DSN-MUI dengan

sistem akad ijarah yang diterapkan oleh Bank BNI Syariah pada

produk Fleksi Umrah iB Hasanah dan hukum menunaikan Ibadah

Umrah menggunakan uang pinjaman.

Page 40: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

29

F. Kerangka Pikir

Studi Empirik

Ahmad Pahrudin (2014)

Analisis Penerapan Akad

Ijarah Pada Pembiayaan

Ijarah di Koperasi Jasa

Keuangan Syariah Pekerja

Pos Indonesia

Widiana Sisilia Yuliayu

(2016) Pembiayaan

Talangan Dana Umroh

Melalui Produk Ijarah Flexi

iB Hasanah Umroh Pada

Bank BNI Syariah Cabang

Jakarta Barat

Studi Teoritik

Fatwa DSN-MUI

No.09/DSN-MUI/IV/2000

Tentang Pembiayaan

Ijarah.

Fatwa Dewan Syariah

Nasional No.112/DSN-

MUI/IX/2017 Tentang Akad

Ijarah.

Fatwa Dewan Syariah

Nasional No.19/DSN-

MUI/VII/2004 Tentang

Pembiayaan Multijasa.

UU No. 21/2008 Tentang

Perbankan Syariah.

Ijarah menurut Hanafiyah

(Hendi Suhendi, Fiqh

Muamalah Cet. IX,

Jakarta: Rajawali Pers,

2014, h. 114-115).

Sewa menyewa menurut

KUHPer Pasal 1548-1600. Tujuan Penelitian

1. Pengembangan Ilmu

2. Manfaat Karya Ilmiah

3. Motivasi Penelitian Lanjutan

4. Kesimpulan

5. Saran

Rumusan Masalah

1. Bagaimana implementasi akadIjarah

bagi nasabah calon jamaah umrah

pada Bank BNI Syariah?

2. Apakah sistem penerapan akad Ijarah

pada umrah di Bank BNI Syariah

sudah sesuai fatwa DSN-MUI?

Studi

Al-Quran dan As-Sunnah

Al-Quran

QS. Al-Maidah (5): 2, Tolong Menolong

QS. Ali Imran (3):76, Menepati Janji

QS. Al-Maidah (5): 1, Menepati Janji

QS. Al-Baqarah (2): 233, Upah Mengupah

QS. Al-Qashash (28): 26, Upah Mengupah

QS. Al-Baqarah (2): 158, Perintah Menunaikan Haji dan Umrah

QS. Al-Baqarah (2): 196, Perintah Menunaikan Haji dan Umrah

As-Sunnah

HR. Ibnu Majah, Upah Mengupah

HR. Al Bukhari dan Muslim, Upah Mengupah

HR. „Aisyah R.A, Perintah Menunaikan Haji dan Umrah

Judul Skripsi

Implementasi Akad Ijarah Bagi

Nasabah Calon Jamaah Umrah Pada

Bank BNI Syariah Makassar

Analisis Kualitatif

Pembahasan

Page 41: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

metode kualitatif. Kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat

deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna

(perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif.37

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Negara Indonesia (BNI)

Syariah, Tbk Cabang Makassar, yang terletak di Jl. Dr. Sam. Ratulangi

No. 140, Telp. (0411) 8914670, Makassar, Sulawesi Selatan. Adapun

waktu penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih 2 (dua) bulan,

yaitu 24 Februari – 24 April 2018.

C. Fokus dan Deskripsi Fokus Penelitian

1. Implementasi Pembiayaan Umrah

Implementasi Pembiayaan Umrah adalah pelaksanaan pada

sistem penyaluran dana oleh Lembaga Keuangan Syariah (LKS)

untuk memenuhi kebutuhan nasabah dalam membiayai pengurusan

perjalanan Ibadah Umrah nasabah.

37

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatatif dan R&D, (Cet. X; Bandung: Alfabeta, 2010), h. 85.

30

Page 42: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

31

2. Akad Ijarah

Akad Ijarah merupakan akad kontrak antara pihak yang

menyewakan dan pihak penyewa atas pemanfaatan barang atau

jasa dalam waktu tertentu dengan pembayaran sewa (ujrah) yang

telah disepakati oleh kedua belah pihak tanpa diikuti dengan

pemindahan kepemilikan atas barang atau jasa tersebut.

D. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari

dua kategori, yaitu data primer dan data sekunder.

1. Data Primer adalah sumber data yang langsung memberikan data

kepada pengumpul data.38 Data yang diperoleh langsung dari

informan di lokasi penelitian yang berkaitan dengan judul penelitian

penulis seperti staf Bank BNI Syariah Makassar dan Ulama.

2. Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data, yaitu melalui orang lain

atau dokumen.39 Dalam penelitian ini yang menjadi data sekunder

adalah dokumen-dokumen, buku-buku dan data-data lain yang

berkaitan dengan judul penulis.

38

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatatif dan R&D, (Cet. X; Bandung: Alfabeta, 2010), h. 193.

39Ibid.

Page 43: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

32

E. Instrumen Penelitian

Instrumen dapat disebut sebagai alat. Yang dimaksud dengan

alat di sini adalah alat untuk mengumpulkan data.40 Begitu juga

pendapat Gulӧ, instrumen penelitian adalah alat yang dipakai untuk

mengumpulkan data. Dalam metode penelitian kualitatif, peneliti

bahkan sebagai instrumen, sementara instrumen lainnya yaitu buku

catatan, tape recorder (video/audio), kamera dan sebagainya.41

Sebagaimana penyataan Sugiyono, bahwa dalam penelitian kualitatif

instrumen utamanya adalah peneliti sendiri, namun selanjutnya

setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan

dikembangkan instrumen penelitian sederhana, yang diharapkan

dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah

ditemukan melalui observasi dan wawancara.42

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ada

dua macam, pertama, peneliti itu sendiri dikarenakan penelitian ini

bersifat kualitatif dan kehadiran peneliti di lapangan menjadi syarat

mutlak dalam memenuhi syarat pengumpulan data berupa

wawancara; kedua, menggunakan buku catatan yang berisi

pertanyaan-pertanyaan, tape recorder (video/audio), kamera dan

40

Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Cet. IX; Jakarta: Ghalia Indonesia, 2011), h. 87.

41W. Gulӧ, Metode Penelitian, (Jakarta: Grasindo, 2010), h. 123.

42Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatatif

dan R&D, (Cet. X; Bandung: Alfabeta, 2010), h. 61.

Page 44: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

33

sebagainya sebagai syarat dalam memenuhi pengumpulan data

melalui survei dan wawancara kepada informan dalam penelitian ini.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan dua cara yaitu:

1. Penelitian kepustakaan (library research)

Yaitu penulis melakukan pengumpulan data dengan cara

membaca literatur yang relevan dengan judul, baik melalui buku

maupun melalui internet, serta bahan-bahan normatif berupa

produk hukum seperti Undang-Undang, PBI dan Fatwa DSN-MUI.

2. Penelitian dilapangan (Field Research)

a. Wawancara (Interview)

Salah satu metode pengumpulan data adalah dengan

jalan wawancara, yaitu mendapatkan informasi dengan cara

bertanya langsung kepada informan. Wawancara merupakan

salah satu bagian terpenting dari setiap survei. Tanpa

wawancara, peneliti akan kehilangan informasi yang hanya

dapat diperoleh dengan jalan bertanya langsung kepada

informan. Data semacam itu merupakan tulang punggung suatu

penelitian survei. Dalam penelitian ini peneliti akan

mewawancarai staf Bank BNI Syariah Makassar dan Ulama

sebagai sumber data dalam penelitian ini.

Page 45: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

34

b. Observasi (observation)

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan

secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek

penelitian.43 Metode observasi adalah pengumpulan data yang

dilakukan dengan sengaja, sistematis mengenai fenomena

sosial dan gejala-gejala psikis untuk kemudian dilakukan

pencatatan. Dalam kaitannya dengan penelitian ini penulis

langsung terjun ke lapangan menjadi partisipan (observer

partisipatif) untuk menemukan dan mendapatkan data yang

berkaitan dengan obyek penelitian guna mengetahui bagaimana

implementasi akad Ijarah untuk nasabah calon jamaah Umrah.

c. Dokumentasi (Documentation)

Dokumentasi dapat dilakukan dengan cara pengumpulan

data beberapa informasi tentang data dan fakta yang

berhubungan dengan masalah dan tujuan penelitian baik dari

sumber dokumen yang dipublikasikan, jurnal ilmiah, koran,

majalah, website, dan lain-lain.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses menyusun data agar data tersebut

ditafsirkan. Menyusun data berarti menggolongkannya ke dalam pola,

tema atau kategori. Tafsiran atau interpretasi artinya memberikan

43

S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Cet. VIII; Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 158.

Page 46: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

35

makna kepada analisis deskriptif, menjelaskan pola atau kategori,

hubungan antara berbagai konsep.

Data penelitian diolah dan dianalisis secara kualitatif yaitu

menganalisa data berdasarkan kualitasnya lalu dideskripsikan dengan

menggunakan kata-kata sehingga diperoleh bahasa atau paparan

dalam bentuk kalimat yang sistematis dan dapat dimengerti kemudian

dapat ditarik kesimpulan. Berikut adalah langkah-langkah model

analisis data Miles dan Huberman44 menyatakan sebagai berikut.

1. Reduksi data, data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya sangat

banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti

telah dikemukakan, makin lama peneliti di lapangan, maka jumlah

data makin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera

dilakukan analisis melalui reduksi data. Mereduksi data berarti

merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-

hal yang penting. Dicari tema dan polanya dan membuang yang

tidak perlu. Dengan demikian, data yang telah direduksi akan

memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah

peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan

mencarinya bila diperlukan.

2. Display data, setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya

adalah menyajikan data. Penyajian data dapat dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart

44

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatatif dan R&D, (Cet. X; Bandung: Alfabeta, 2010), h. 338.

Page 47: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

36

dan sejenisnya. Dengan menyajikan data, maka akan

memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan

kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

3. Penarikan kesimpulan atau verification, kesimpulan awal yang

dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila

tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang

dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang

valid dan konsisten pada saat peneliti kembali ke lapangan

mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan

merupakan kesimpulan yang kredibel.

Page 48: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Bank BNI Syariah Makassar

1. Sejarah Singkat PT. Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah, Tbk.

BNI Syariah adalah lembaga perbankan di Indonesia. Bank

ini semula bernama Unit Usaha Syariah Bank Negara Indonesia

yang merupakan anak perusahaan PT BNI, Persero, Tbk. Sejak

2010, Unit Usaha BNI Syariah berubah menjadi bank umum

syariah dengan nama PT Bank BNI Syariah.45

Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan

ketangguhan sistem perbankan syariah. Prinsip Syariah dengan 3

(tiga) pilarnya yaitu adil, transparan dan maslahat mampu

menjawab kebutuhan masyarakat terhadap sistem perbankan yang

lebih adil. Dengan berlandaskan pada Undang-undang No.10

Tahun 1998, pada tanggal tanggal 29 April 2000 didirikan Unit

Usaha Syariah (UUS) BNI dengan 5 kantor cabang di Yogyakarta,

Malang, Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin. Selanjutnya seiring

perkembangan usaha berbasis syariah di Indonesia, UUS BNI

terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang Utama dan 31

Kantor Cabang Pembantu.

45

https://id.wikipedia.org/wiki/Bank_BNI_Syariah diakses pada 25 Mei 2018 pukul 01.21 WITA

37

Page 49: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

38

Disamping itu nasabah juga dapat menikmati layanan

syariah di Kantor Cabang BNI Konvensional (office channelling)

dengan lebih kurang 1.500 outlet yang tersebar di seluruh wilayah

Indonesia. Di dalam pelaksanaan operasional perbankan, BNI

Syariah tetap memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syariah.

Dengan Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang saat ini diketuai

oleh KH. Ma‟ruf Amin, semua produk BNI Syariah telah melalui

pengujian dari DPS sehingga telah memenuhi aturan syariah.

Berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor

12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010 mengenai pemberian

izin usaha kepada PT. Bank BNI Syariah, dan di dalam Corporate

Plan UUS BNI tahun 2003 ditetapkan bahwa status UUS bersifat

temporer dan akan dilakukan spin off tahun 2009. Rencana

tersebut terlaksana pada tanggal 19 Juni 2010 dengan

beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank Umum Syariah (BUS).

Realisasi waktu spin off bulan Juni 2010 tidak terlepas dari

faktor eksternal berupa aspek regulasi yang kondusif yaitu dengan

diterbitkannya UU No.19 tahun 2008 tentang Surat Berharga

Syariah Negara (SBSN). Disamping itu, komitmen Pemerintah

terhadap pengembangan perbankan syariah semakin kuat dan

kesadaran terhadap keunggulan produk perbankan syariah juga

semakin meningkat. Juni 2014 jumlah cabang BNI Syariah telah

mencapai 65 Kantor Cabang di seluruh Indonesia, 161 Kantor

Page 50: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

39

Cabang Pembantu, 17 Kantor Kas, 22 Mobil Layanan Gerak dan

20 Payment Point. BNI Syariah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas

Jasa Keuangan.46

2. Visi dan Misi PT. Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah, Tbk.

a) Visi

“Menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam

layanan dan kinerja”.

b) Misi

1) Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan

peduli pada kelestarian lingkungan.

2) Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa

perbankan syariah.

3) Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.

4) Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan

untuk berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai

perwujudan ibadah.

5) Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah.47

3. Struktur Organisasi PT. Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah,

Tbk. Cabang Makassar

Menurut Handoko, bahwa struktur organisasi merupakan

perwujudan yang menunjukkan hubungan diantara fungsi-fungsi

46

https://www.bnisyariah.co.id/id-id/perusahaan/tentangbnisyariah/sejarah diakses pada 25 Mei 2018 pukul 01.55 WITA

47https://www.bnisyariah.co.id/id-id/perusahaan/tentangbnisyariah/visimisi diakses

pada 25 Mei 2018 pukul 01.59 WITA

Page 51: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

40

dalam suatu organisasi serta wewenang dan tanggung jawab

setiap anggota organisasi yang menjalankan tugasnya.48

Struktur organisasi dibentuk dalam rangka upaya

menjalankan organisasi secara efektif dan efisien, dibutuhkan

ketetapan Struktur Organisasi yang mengakomodasi pembagian

bidang-bidang kerja masing-masing secara definitif. Struktur suatu

organisasi ditunjukkan dalam bentuk suatu skema organisasi, yaitu

suatu gambar grafis yang menjelaskan berbagai hubungan antara

fungsi-fungsi dalam organisasi, baik vertikal maupun horizontal

serta baik antar bagian maupun antar individu. Hal ini dimaksudkan

agar seluruh karyawan dapat melihat dan mengetahui kedudukan

masing-masing serta wewenang dan tanggungjawabnya terhadap

pekerjaan dan perusahaan.

Berikut adalah susunan kepemimpinan PT. Bank Negara

Indonesia (BNI) Syariah, Tbk. Cabang Makassar.

48

Handoko, T. Hani, Manajemen Personalian dan Sumber Daya Manusia Edisi Ke-2, (Yogyakarta: BPFE UGM, 2010), h. 90.

Page 52: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

41

Gambar 4.1

Struktur Organisasi PT. BNI Syariah, Tbk. Cabang Makassar, 2018

4. Produk PT. Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah, Tbk.

a. Pendanaan

1) BNI Giro iB Hasanah

BNI Giro iB Hasanah adalah simpanan transaksional

dalam mata uang IDR dan USD yang dikelola berdasarkan

prinsip syariah dengan pilihan akad Mudharabah Mutlaqah

atau Wadiah Yadh Dhamanah yang penarikannya dapat

dilakukan setiap saat dengan menggunakan Cek, Bilyet

Giro, Sarana Perintah pembayaran lainnya atau dengan

Pemindahbukuan.

Manfaat :

Giro dapat dibuka atas nama perorangan maupun

perusahaan.

Page 53: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

42

Tersedia dalam pilihan mata uang, yaitu Rupiah dan US

Dollar.

Dapat dijadikan sebagai agunan pembiayaan.

Fasilitas:

Buku Cek dan Bilyet Giro khusus mata uang Rupiah.

Hasanah Debit Silver sebagai kartu ATM (bagi Nasabah

Giro Perorangan).

Layanan Mobile Banking, Internet Banking, SMS Banking,

dan Phone Banking (transaksi non-finansial).

Intercity Clearing untuk kemudahan penarikan cek atau

bilyet giro dari bank-bank di seluruh Indonesia.

Laporan rekening koran dikirimkan setiap bulan.

Cetak rekening koran sesuai permintaan nasabah

dikenakan biaya Rp.1.000 per lembar.

Automatic Transfer System Online (Sweep Account

Online): Untuk pendebetan secara otomatis rekening

tabungan/giro lainnya milik nasabah apabila terjadi

transaksi penarikan pada rekening giro, namun saldo giro

tersebut tidak cukup. (Fasilitas pendebetan otomatis ini

tidak berlaku untuk transaksi yang menggunakan e-

channel).49

49

https://www.bnisyariah.co.id/id-id/personal/pendanaan/bnigiroibhasanah diakses pada 25 Mei 2018 pukul 09.20 WITA

Page 54: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

43

2) BNI Deposito iB Hasanah

BNI Deposito iB Hasanah yaitu investasi berjangka

yang dikelola berdasarkan prinsip syariah yang ditujukan

bagi nasabah perorangan dan perusahaan, dengan

menggunakan akad mudharabah.

Fasilitas:

Bilyet Deposito.

Terdapat pilihan mata uang Rupiah dan US Dollar.

Terdapat pilihan jangka waktu : 1, 3, 6, 12 bulan.

Manfaat :

Dapat atas nama perorangan maupun perusahaan.

Bagi hasil dapat ditransfer ke rekening Tabungan, Giro

atau menambah pokok investasi (kapitalisasi).

Fasilitas ARO (Automatic Roll Over) yaitu perpanjangan

otomatis jika deposito jatuh tempo belum dicairkan.

Dapat dijadikan sebagai agunan pembiayaan.

Nisbah bagi hasil Deposito lebih tinggi dari nisbah

tabungan.50

50

https://www.bnisyariah.co.id/id-id/personal/pendanaan/bnidepositoibhasanah diakses pada 25 Mei 2018 pukul 09.29 WITA

Page 55: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

44

3) BNI Tabungan iB Hasanah

a) BNI Dollar iB Hasanah

Tabungan yang dikelola dengan akad wadiah dan

mudharabah yang memberikan berbagai fasilitas serta

kemudahan bagi Nasabah Perorangan dan Non

Perorangan dalam mata uang USD.

Keunggulan :

Dapat dibuka untuk perorangan dan non perorangan.

Buku Tabungan.

E-Banking (SMS Banking, Phone Banking, Internet

Banking, Mobile Banking).51

b) BNI SimPel iB Hasanah

Tabungan dengan akad wadiah untuk siswa

berusia di bawah 17 tahun dengan persyaratan mudah

dan sederhana serta fitur yang menarik untuk

mendorong budaya menabung sejak dini.

Fasilitas:

Buku Tabungan.

Kartu ATM/Debit yang disebut Simpel iB Card.

Dapat menerima dana secara otomatis (otokredit) dari

rekening Tabungan iB Hasanah/iB Bisnis Hasanah/

51

https://www.bnisyariah.co.id/id-id/personal/pendanaan/bnidollaribhasanah diakses pada 25 Mei pukul 09.34 WITA

Page 56: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

45

Prima Hasanah/Giro iB Hasanah Perorangan IDR milik

orang tua/wali dengan menggunakan standing order.

E-Banking (ATM, SMS Banking, Phone Banking (cek

saldo), Internet Banking (cek saldo)).

Keunggulan :

Simpel iB Card sebagai kartu ATM pada jaringan ATM

(ATM BNI, ATM Bersama, ATM Link, ATM Prima &

Cirrus) dan kartu belanja (Debit Card) di merchant

yang menggunakan EDC BNI.

Nama anak tertera pada buku Tabungan dan Simpel

iB Card.

Dapat melakukan transaksi di counter teller BNI dan

BNI Syariah seluruh Indonesia.

SMS notifikasi ke HP Orangtua.52

c) BNI Baitullah iB Hasanah

BNI Baitullah iB Hasanah adalah tabungan

dengan akad Mudharabah atau Wadiah yang

dipergunakan sebagai sarana untuk mendapatkan

kepastian porsi berangkat menunaikan ibadah Haji

(Reguler/Khusus) dan merencanakan ibadah Umrah

sesuai keinginan penabung dengan sistem setoran

bebas atau bulanan dalam mata uang Rupiah dan USD.

52

https://www.bnisyariah.co.id/id-id/personal/pendanaan/bnisimpelibhasanah diakses pada 25 Mei 2018 09.38 WITA

Page 57: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

46

Fasilitas:

Kartu Haji dan Umroh Indonesia.

Buku Tabungan.

Autokredit untuk setoran bulanan dari rekening

Tabungan iB Hasanah/Bisnis Hasanah/Prima Hasanah

Dapat didaftarkan menjadi calon jemaah haji melalui

SISKOHAT.

Terdapat pilihan mata uang yaitu Rupiah dan US

Dollar.

Manfaat :

Membantu Nasabah dalam merencanakan ibadah haji

dan Umrah.

Memudahkan Nasabah untuk mendapatkan porsi

keberangkatan haji karena sistem BNI Syariah telah

terhubung langsung dengan Sistem Komputerisasi Haji

Terpadu (SISKOHAT) yang berada dalam satu

provinsi dengan domisili nasabah.

Bebas biaya pengelolaan rekening bulanan.

Bebas biaya penutupan rekening (khusus tabungan

rupiah).53

53

https://www.bnisyariah.co.id/id-id/personal/pendanaan/bnibaitullahibhasanah diakses pada 25 Mei 2018 pukul 09.42 WITA

Page 58: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

47

d) BNI Prima iB Hasanah

BNI Prima iB Hasanah adalah tabungan dengan

akad Mudharabah yang memberikan berbagai fasilitas

serta kemudahan bagi Nasabah segmen high networth

individuals secara perorangan dalam mata uang rupiah

dan bagi hasil yang lebih kompetitif.

Keunggulan :

Zamrud Card sebagai kartu ATM pada jaringan ATM

(ATM BNI, ATM Bersama, ATM Link, ATM Prima &

Cirrus) dan kartu belanja (Debit Card) di merchant

berlogo Master Card di seluruh dunia.

Zamrud card dengan limit transaksi tarik tunai hingga

Rp10.000.000,-/hari, transfer hingga Rp100.000.000,

/hari (ke sesama BNI Syariah/BNI) dan Rp25.000.000,-

/hari (ke non BNI Syariah/BNI).

Fasilitas Executive Lounge di Bandara yang

bekerjasama dengan BNI Syariah.

Perlindungan Asuransi Jiwa.

Fasilitas autodebet untuk pembayaran tagihan tertentu

Fasilitas e-Banking (Internet Banking, SMS Banking,

Mobile Banking dan Phone Banking).

Mutasi transaksi di buku tabungan lebih detail.

Page 59: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

48

Layanan antrian prioritas di kantor-kantor cabang BNI

Syariah dengan menunjukan Zamrud Card.

Dapat dijadikan sebagai agunan pembiayaan.

Pre-embossed Hasanah Card Platinum sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

Mendapatkan Special Birthday Gift.

Mendapatkan Special Event Invitation.54

e) BNI Tunas iB Hasanah

BNI Tunas iB Hasanah adalah tabungan dengan

akad Wadiah yang diperuntukkan bagi anak-anak dan

pelajar yang berusia di bawah 17 tahun.

Fasilitas:

Buku Tabungan.

Kartu ATM/Debit yang disebut Tunas Card.

Dapat menerima dana secara otomatis (otokredit) dari

rekening Tabungan iB Hasanah/iB Bisnis Hasanah/

Prima Hasanah/Giro iB Hasanah Perorangan IDR milik

orang tua/wali dengan menggunakan standing order.

E-Banking (ATM, SMS Banking, Phone Banking (cek

saldo), Internet Banking (cek saldo)).

54

https://www.bnisyariah.co.id/id-id/personal/pendanaan/bniprimaibhasanah diakses pada 25 Mei 2018 pukul 09.48 WITA

Page 60: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

49

Manfaat :

Tunas Card sebagai kartu ATM pada jaringan ATM

(ATM BNI, ATM Bersama, ATM Link, ATM Prima &

Cirrus) dan kartu belanja (Debit Card) di merchant

yang menggunakan EDC BNI.

Nama anak tertera pada buku Tabungan dan Tunas

Card.

Dapat melakukan transaksi di counter teller BNI dan

BNI Syariah seluruh Indonesia.

SMS notifikasi ke HP Orangtua.

Desain Tunas Card yang menarik dan dapat

dipersonalisasi*).55

f) BNI Bisnis iB Hasanah

BNI Bisnis iB Hasanah adalah tabungan dengan

akad Mudharabah yang dilengkapi dengan detil mutasi

debet dan kredit pada buku tabungan dan bagi hasil

yang lebih kompetitif dalam mata uang rupiah.

Fasilitas:

Buku Tabungan.

Hasanah Debit Gold.

55

https://www.bnisyariah.co.id/id-id/personal/pendanaan/bnitunasibhasanah diakses pada 25 Mei 2018 pukul 09.51 WITA

Page 61: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

50

E-banking (ATM, SMS Banking, Internet Banking,

Mobile Banking dan Phone Banking).

Manfaat :

Detail mutasi transaksi pada buku tabungan.

BNI Syariah Card Gold sebagai kartu ATM pada

jaringan ATM (ATM BNI, ATM Bersama, ATM Link,

ATM Prima & Cirrus) dan kartu belanja (Debit Card) di

merchant berlogo Master Card di seluruh dunia.

Dapat melakukan transaksi di counter teller BNI dan

BNI Syariah seluruh Indonesia.

Fasilitas Executive Lounge di Bandara yang

bekerjasama dengan BNI Syariah.

Pembukaan rekening otomatis berinfaq Rp 500,-.

Dapat dijadikan sebagai agunan pembiayaan.56

g) BNI iB Hasanah

BNI iB Hasanah adalah tabungan dengan akad

Mudharabah atau Wadiah yang memberikan berbagai

fasilitas serta kemudahan dalam mata uang Rupiah.

Fasilitas:

Buku Tabungan.

Hasanah Debit Silver.

56

https://www.bnisyariah.co.id/id-id/personal/pendanaan/bnibisnisibhasanah diakses pada 25 Mei 2018 pukul 09.56 WITA

Page 62: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

51

E-banking (ATM, SMS Banking, Internet Banking,

Mobile Banking dan Phone Banking).

Keunggulan:

Hasanah Debit Silver sebagai kartu ATM pada jaringan

ATM (ATM BNI, ATM Bersama, ATM Link, ATM Prima

& Cirrus) dan kartu belanja (Debit Card) di merchant

berlogo Master Card di seluruh dunia.

Dapat melakukan transaksi di counter teller BNI dan

BNI Syariah seluruh Indonesia.

Pembukaan rekening otomatis berinfaq Rp 500,-.

Dapat dijadikan sebagai agunan pembiayaan.57

h) BNI Tapenas iB Hasanah

BNI Tapenas iB Hasanah adalah tabungan

berjangka dengan akad Mudharabah untuk perencanaan

masa depan yang dikelola berdasarkan prinsip syariah

dengan sistem setoran bulanan yang bermanfaat untuk

membantu menyiapkan rencana masa depan seperti

rencana liburan, ibadah Umrah, pendidikan ataupun

rencana masa depan lainnya.

Fasilitas:

Buku Tabungan.

57

https://www.bnisyariah.co.id/id-id/personal/pendanaan/bniibhasanah diakses pada 25 Mei 2018 pukul 09.59 WITA

Page 63: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

52

Autodebet untuk setoran bulanan dari rekening

Tabungan iB Hasanah/Bisnis Hasanah/Prima Hasanah

Tersedia pilihan jangka waktu minimal 1 tahun hingga

maksimal 18 tahun.

Manfaat :

Bagi hasil lebih tinggi.

Setoran tetap bulanan minimal Rp.100.000,- s/d

Rp.5.000.000,-.

Asuransi otomatis bebas premi.

Manfaat perlindungan asuransi jiwa hingga senilai

Rp.1.000.000.000,-.

Manfaat perlindungan asuransi kesehatan hingga

Rp1.000.000,-/hari/orang.

Tersedia perlindungan asuransi jiwa plus asuransi

kesehatan tambahan dengan berbagai pilihan

besarnya premi.58

i) BNI TabunganKu iB Hasanah

BNI TabunganKu iB Hasanah ialah produk

simpanan dana dari Bank Indonesia yang dikelola

sesuai dengan prinsip syariah dengan akad Wadiah

58

https://www.bnisyariah.co.id/id-id/personal/pendanaan/bnitapenasibhasanah diakses pada 25 Mei 2018 pukul 10.03 WITA

Page 64: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

53

dalam mata uang Rupiah untuk meningkatkan

kesadaran menabung masyarakat.

Fasilitas:

Buku Tabungan.

Hasanah Debit Silver.

E-Banking (ATM, SMS Banking, Internet Banking,

Mobile Banking dan Phone Banking).

Keunggulan:

Hasanah Debit Silver sebagai kartu ATM pada jaringan

ATM (ATM BNI, ATM Bersama, ATM Link, ATM Prima

& Cirrus) dan kartu belanja (Debit Card) di merchant

berlogo Master Card di seluruh dunia.

Bebas biaya pengelolaan rekening bulanan.

Pembukaan rekening otomatis berinfaq Rp 500,-.

Dapat dijadikan sebagai agunan pembiayaan.59

b. Pembiayaan Konsumer

1) BNI Griya iB Hasanah

BNI Griya iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan

konsumtif yang diberikan kepada anggota masyarakat untuk

membeli, membangun, merenovasi rumah (termasuk ruko,

rusun, rukan, apartemen dan sejenisnya), dan membeli

tanah kavling serta rumah indent, yang besarnya

59

https://www.bnisyariah.co.id/id-id/personal/pendanaan/bnitabungankuibhasanah diakses pada 25 Mei 2018 pukul 10.08 WITA

Page 65: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

54

disesuaikan dengan kebutuhan pembiayaan dan

kemampuan membayar kembali masing-masing calon

nasabah.

Keunggulan :

Proses lebih cepat dengan persyaratan yang mudah

sesuai dengan prinsip syariah.

Maksimum Pembiayaan s/d Rp. 25 Milyar.

Jangka waktu pembiayaan sampai dengan 15 tahun

kecuali untuk pembelian kavling maksimal 10 tahun atau

disesuaikan dengan kemampuan pembayaran.

Jangka waktu s/d 20 tahun untuk nasabah fixed-income.

Uang muka ringan yang dikaitkan dengan penggunaan

pembiayaan.

Harga jual tetap tidak berubah sampai lunas.

Pembayaran angsuran melalui debet rekening secara

otomatis atau dapat dilakukan di seluruh Kantor Cabang

BNI Syariah maupun BNI Konvensional.

Akad : Murabahah, Musyarakah Mutanaqisah.

Persyaratan :

Warga Negara Indonesia.

Usia minimal 21 tahun dan maksimal sampai dengan

saat pensiun pembiayaan harus lunas.

Berpenghasilan tetap dan masa kerja minimal 2 tahun.

Page 66: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

55

Mengisi formulir dan melengkapi dokumen yang

dibutuhkan.

Ketentuan Biaya:

Asuransi : Jiwa dan Kerugian.

Notaris, Meterai, dll : Sesuai ketentuan yang berlaku

*Biaya sewaktu-waktu dapat berubah tanpa

pemberitahuan terlebih dahulu.60

2) BNI Multiguna iB Hasanah

Fasilitas Pembiayaan Konsumtif yang diberikan

kepada anggota masyarakat untuk pembelian barang

kebutuhan konsumtif dan/atau jasa sesuai prinsip syariah

dengan disertai agunan berupa tanah dan bangunan yang

ditinggali berstatus SHM atau SHGB dan bukan barang

yang dibiayai.

Keunggulan :

Proses cepat dengan persyaratan yang mudah sesuai

dengan prinsip syariah.

Minimal pembiayaan Rp. 50 juta dan maksimum Rp. 2

Milyar.

Jangka waktu pembiayaan sampai dengan 10 tahun.

Uang muka ringan.

60

https://www.bnisyariah.co.id/id-id/personal/bnigriyaibhasanah diakses pada 25 Mei 2018 pukul 10.11 WITA

Page 67: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

56

Angsuran tetap tidak berubah sampai lunas.

Pembayaran angsuran melalui debet rekening secara

otomatis atau dapat dilakukan di seluruh Kantor Cabang

BNI Syariah maupun BNI Konvensional.

Akad : Murabahah atau Ijarah Multijasa.

Persyaratan :

Warga Negara Indonesia.

Usia minimal 21 tahun dan maksimal berusia 60 tahun

(pensiun) pembiayaan harus lunas.

Memiliki penghasilan tetap dan mampu mengangsur.

Melengkapi persyaratan dokumen yang ditentukan.

Ketentuan Biaya :

Asuransi : Jiwa dan kerugian.

Notaris, Materai, dll : sesuai ketentuan yang berlaku.61

3) BNI Oto iB Hasanah

BNI Oto iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan

konsumtif murabahah yang diberikan kepada anggota

masyarakat untuk pembelian kendaraan bermotor dengan

agunan kendaraan bermotor yang dibiayai dengan

pembiayaan ini.

61

https://www.bnisyariah.co.id/id-id/personal/pembiayaan/bnisyariahmultiguna diakses pada 25 Mei 2018 pukul 10.17 WITA

Page 68: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

57

Keunggulan :

Proses lebih cepat dengan persyaratan yang mudah

sesuai dengan prinsip syariah.

Minimal pembiayaan Rp.5 Juta dan maksimum Rp.1

Milyar.

Jangka waktu pembiayaan sampai dengan 5 tahun.

Uang muka ringan.

Harga Jual tetap tidak berubah sampai lunas.

Pembayaran angsuran melalui debet rekening secara

otomatis atau dapat dilakukan di seluruh Kantor Cabang

BNI Syariah maupun BNI Konvensional.

Akad : Murabahah.

Persyaratan :

Warga Negara Indonesia.

Usia minimal 21 tahun dan maksimal sampai dengan

saat pembiayaan lunas berusia maksimal 60 tahun.

Berpenghasilan tetap dan masa kerja minimal 2 tahun.

Mengisi formulir dan melengkapi dokumen yang

dibutuhkan.

Ketentuan Biaya :

Asuransi : Jiwa dan Kerugian.

Notaris, Meterai, dll : Sesuai ketentuan yang berlaku.

Page 69: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

58

*Biaya sewaktu-waktu dapat berubah tanpa

pemberitahuan terlebih dahulu.62

4) BNI Emas iB Hasanah

BNI Emas iB Hasanah merupakan fasilitas

pembiayaan yang diberikan untuk membeli emas logam

mulia dalam bentuk batangan yang diangsur setiap

bulannya melalui akad murabahah (jual beli).

Keunggulan :

Objek pembiayaan berupa logam mulia yang bersertifikat

PT ANTAM.

Angsuran tetap setiap bulannya selama masa

pembiayaan sampai dengan lunas.

Biaya administrasi ringan sesuai ketentuan yang berlaku.

Margin kompetitif.

Pembayaran angsuran melalui debet rekening secara

otomatis.

Jangka waktu pembiayaan minimal 2 tahun dan

maksimal 5 tahun.

Maksimum pembiayaan sampai dengan

Rp.150.000.000,-.

62

https://www.bnisyariah.co.id/id-id/personal/bnisyariahotomotif diakses pada 25 Mei 2018 pukul 10.22 WITA

Page 70: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

59

Dokumen yang Dibutuhkan :

Formulir Permohonan Pembiayaan.

Fotocopy KTP.

Fotocopy NPWP (untuk pembiayaan di atas

Rp.50.000.000,-).

Fotocopy Kartu Identitas Pegawai (untuk pegawai).

Persyaratan :

1. Berstatus sebagai pegawai aktif/profesional/pengusaha/

lainnya.

2. Usia minimal 21 tahun dan maksimal berusia 60 tahun

(pensiun) pembiayaan harus lunas.

3. Mempunyai penghasilan tetap dan kemampuan

mengangsur.63

5) BNI CCF iB Hasanah

CCF iB Hasanah adalah pembiayaan yang dijamin

dengan agunan likuid, yaitu dijamin dengan Simpanan

dalam bentuk Deposito, Giro, dan Tabungan yang

diterbitkan BNI Syariah.

Keunggulan :

Memberi kemudahan kepada nasabah yang mempunyai

Simpanan Rupiah ataupun Valas USD untuk

memperoleh pembiayaan dengan cara cepat.

63

https://www.bnisyariah.co.id/id-id/personal/bnisyariahkepemilikanemas diakses pada 25 Mei 2018 pukul 10.26 WITA

Page 71: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

60

Maksimum pembiayaan sebesar 95% (untuk Simpanan

Rupiah) dan 60% (untuk Simpanan Valas USD) dari

jumlah nominal Deposito/Tabungan/Giro atas nama yang

dijaminkan.

Pembayaran angsuran dapat dilakukan di seluruh Kantor

Cabang BNI Syariah maupun BNI Konvensional.

Maksimal jangka waktu selama 3 (tiga) tahun.

Akad : Murabahah dan Ijarah Multijasa.

Persyaratan :

Warga Negara Indonesia.

Mengisi Formulir Permohonan.

Menyerahkan agunan atas nama berupa Deposito, Giro,

dan/atau Tabungan BNI Syariah.

Biaya administrasi : Silahkan hubungi cabang

terdekat.64

6) BNI Fleksi Umroh iB Hasanah

Pembiayaan konsumtif bagi anggota masyarakat

untuk memenuhi kebutuhan pembelian Jasa Paket

Perjalanan Ibadah Umroh melalui BNI Syariah yang telah

bekerjasama dengan Travel Agent sesuai dengan prinsip

syariah.

64

https://www.bnisyariah.co.id/id-id/personal/bniccfibhasanah diakses pada 25 Mei 2018 pukul 10.30 WITA

Page 72: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

61

Keunggulan :

Proses cepat dengan persyaratan yang mudah sesuai

dengan prinsip syariah.

Dapat membiayai perjalanan ibadah umroh orang

tua/mertua, suami/istri, dan anak-anak.

Maksimum pembiayaan Rp. 200 juta.

Jangka waktu pembiayaan sampai dengan 3 tahun atau

5 tahun untuk Nasabah payroll BNI atauBNI Syariah.

Tanpa agunan untuk nasabah payroll BNI Syariah.

Uang muka ringan.

Angsuran tetap tidak berubah sampai lunas.

Pembayaran angsuran melalui debet rekening secara

otomatis atau dapat dilakukan di seluruh Kantor Cabang

BNI Syariah maupun BNI Konvensional.

Akad : Ijarah Multijasa.

Persyaratan :

Warga Negara Indonesia.

Usia minimal 21 tahun dan maksimal berusia 60 tahun

(pensiun) pembiayaan harus lunas.

Memiliki penghasilan tetap dan mampu mengangsur.

Melengkapi persyaratan dokumen yang ditentukan.

Page 73: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

62

Ketentuan Biaya: Biaya Asuransi, Biaya

Administrasi, Notaris, Materai, dll: sesuai ketentuan yang

berlaku.65

B. Hasil Penelitian

1. Implementasi Akad Ijarah Bagi Nasabah Calon Jamaah Umrah

Pada Bank BNI Syariah Makassar

Data wawancara pada bagian ini bertujuan untuk

menjelaskan tentang proses akad ijarah pada produk Fleksi Umrah

iB Hasanah yang sudah ditetapkan oleh pihak Bank.

a. Alasan Bank BNI Syariah mengadakan pembiayaan Fleksi

Umrah iB Hasanah

Pada tahun 2002 muncul pembiayaan untuk talangan

Haji oleh Perbankan Syariah dengan jangka waktu angsuran

maksimal 5 tahun. Namun setelah lama berjalan, bantuan

talangan Haji tersebut menyebabkan terjadinya peningkatan

yang pesat terhadap waiting list calon Haji Indonesia. Hal ini

menyebabkan adanya daftar tunggu yang cukup panjang

terhadap kesempatan berangkat Haji yang terbatas, sehingga

Kementerian Agama menghapus pembiayaan talangan Haji

berdasarkan Peraturan Menteri Agama No. 24 Tahun 2016

Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Agama Nomor 30

65

https://www.bnisyariah.co.id/id-id/personal/pembiayaan/bnisyariahjasaumroh diakses pada 25 Mei 2018 pukul 10.38 WITA

Page 74: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

63

Tahun 2013 Tentang Bank Penerima Setoran Biaya

Penyelenggaraan Ibadah Haji.66

Sejak tahun 2014 pembiayaan talangan Haji sudah

dihentikan di semua perbankan syariah. Hal ini salah satunya

disebabkan karena masa tunggu calon jamaah untuk

menunaikan Ibadah Haji sangat lama bahkan sampai 30 tahun.

Sehingga saat angsuran pembiayaan Haji calon jamaah sudah

lunas tetapi calon jamaah tersebut belum bisa berangkat ke

Tanah Suci karena menunggu daftar antrian Hajinya tiba.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Ibu Wina selaku

Head Sales BNI Syariah Makassar :

“Menurut para ulama juga untuk talangan Haji yang ditutup karena saat nasabah telah lunas mengangsur namun belum tentu berangkat Haji karena antrian Haji yang banyak sekali padahal seharusnya setelah lunas mengangsur maksimal 5 tahun nasabah sudah harus mendapatkan haknya dengan menunaikan ibadah Haji. Oleh karena itu talangan Haji diberhentikan oleh pemerintah”.

Pada kuota Haji yang disediakan pemerintah Arab Saudi

tiap tahunnya sangat terbatas sehingga calon jamaah harus

menunggu beberapa tahun dulu bahkan sampai 30 tahun

lamanya sebelum berangkat Haji. Sebagai solusi untuk tetap

menunaikan Ibadah ke Tanah Suci, maka umat Islam

cenderung mengambil paket Umrah dulu karena Ibadah Umrah

tidak dibatasi dan kapan saja bisa berangkat ke Tanah Suci

66

Peraturan Menteri Agama No. 24 Tahun 2016

Page 75: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

64

sesuai jadwal dari travel. Sehingga Perbankan Syariah

khususnya Bank BNI Syariah mengadakan pembiayaan Fleksi

Umrah iB Hasanah ini karena melihat adanya pangsa pasar

dari minat masyarakat tersebut.

Seperti penjelasan yang dikemukakan oleh Ibu Wina

(pegawai Bank) bahwa :

“Karena menjawab kebutuhan masyarakat dalam hal ini jamaah masyarakat Islam. Dengan melihat trend 10 tahun terakhir ini, untuk memberangkatkan Haji jamaah Indonesia, pemerintah mengalami kesulitan dalam hal kuota dari Arab Saudi dibatasi sehingga jamaah Haji Indonesia yang terlalu banyak mendaftar harus menunggu antrian bertahun-tahun untuk berangkat Haji. Daripada terlalu lama menunggu antrian untuk berangkat Haji maka masyarakat cenderung mengambil ibadah Umrah dulu. Karena di Makassar untuk antrian Haji Reguler saja bisa menunggu sampai 30 tahun, apalagi Haji Khususnya (Plus) yang menunggu 6-7 tahun. Jadi tidak bisa jika tahun ini mendaftar dan tahun depan berangkat. Maka bank-bank memilih mengadakan pembiayaan Umrah karena melirik ada pasar dalam minat masyarakat yang ingin melaksanakan ibadah Umrah iru sangat besar, utamanya Makassar yang minat Umrah masyarakatnya menduduki peringkat ke-3 dari seluruh Indonesia setelah Jawa dan Sumatera. Biasanya untuk jamaah yang sudah berumur harus memiliki pendamping dan membutuhkan biaya tambahan, maka Bank Syariah melihat peluang tersebut untuk diadakan talangan Umrah”.

Ulama MUI juga menghalalkan produk Fleksi Umrah iB

Hasanah ini, seperti pada penjelesan Ibu Wina berikut.

“Kenapa ulama MUI menghalalkan produk ini, karena untuk memudahkan masyarakat dan produk ini mempunyai parameter untuk disetujui pembiayaannya seperti penghasilan bersih minimal 5 juta. Sudah banyak yang mengajukan pembiayaan ini namun banyak juga yang ditolak karena BI checking jelek, gaji tidak sampai 5 juta. Jadi otomatis tidak bisa diteruskan dan hanya orang-orang yang tersaring (terpilih) yang bisa diberikan Fleksi Umrah”.

Page 76: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

65

Dengan demikian, pembahasan di atas menunjukkan

bahwa alasan diadakannya pembiayaan Fleksi Umrah iB

Hasanah ini adalah untuk menjawab kebutuhan masyarakat

Islam dan memudahkan masyarakat Islam untuk menunaikan

Ibadah Umrah ke Tanah Suci sebagai alternatif dari Ibadah

Haji, serta karena Bank Syariah utamanya BNI Syariah melihat

adanya pangsa pasar dari banyaknya minat umat Islam untuk

melaksanakan Umrah jika diadakannya pembiayaan ini.

b. Ijarah merupakan akad sewa-menyewa barang/jasa. Apa

saja yang disewakan dalam pembiayaan Fleksi Umrah iB

Hasanah?

Akad Ijarah merupakan akad pemindahan hak guna

(manfaat) atas suatu barang dalam jangka waktu tertentu

dengan pembayaran sewa (ujrah) tanpa diikuti dengan

pemindahan kepemilikan atas barang tersebut. Di samping

pengertian ijarah dalam konteks sewa menyewa, Ijarah ini

sendiri juga mengandung pengertian “ujroh” atau uang jasa

atau kadang disebut juga “fee”. Ijarah dalam pengertian ini

diberikan kepada seseorang atas jasa yang telah dilakukannya.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Wina (pegawai

Bank) bahwa :

“Dipakai akad Ijarah karena tidak ada objek kasat mata seperti rumah, mobil, dan lain-lain, melainkan pelayanan jasa

Page 77: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

66

yang dibutuhkan. Maka yang disewakan adalah jasa, yaitu jasa pemberangkatan ibadah Umrah”.

Pendapat di atas sesuai yang dikemukakan oleh Andi

Kardita Savitri selaku Senior Sales Bank BNI Syariah, yaitu :

“Kalau ijarah untuk Fleksi Umrah itu kan, dia terdiri dari penyewaan fasilitas Umrahnya. Jadi yang menyediakan penyewaan fasilitas Umrahnya itu, kan misalnya biaya pesawat, biaya hotel, maskapai, akomodasi selama disana, itu kan semuanya travel, BNI Syariah kan gak punya. Jadi kita sewa fasilitas itu ke travel-travel yang bekerja sama dengan BNI Syariah dan fasilitas-fasilitas itu kita kasih ke nasabah”.

Dari hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa yang

disewakan dalam produk Fleksi Umrah iB Hasanah adalah jasa

atas pemberangkatan Ibadah Umrah nasabah yang terdiri atas

penyewaan fasilitas Umrah nasabah.

c. Mekanisme/prosedur dalam pembiayaan Fleksi Umrah iB

Hasanah beserta syarat-syarat yang dilampirkan untuk

mengajukan pembiayaan Fleksi Umrah iB Hasanah

Mekanisme akad ijarah yang dilakukan dalam transaksi

pembiayaan Fleksi Umrah iB Hasanah adalah pertama-tama

calon nasabah mengajukan permohonan pembiayaan Umrah

dengan membawa dokumen sesuai persyaratan yang telah

ditentukan oleh Bank BNI Syariah. Selanjutnya pihak Bank BNI

Syariah akan memperlihatkan paket perjalanan Ibadah Umrah,

disitu calon nasabah akan memilih paketnya dan dilanjutkan ke

proses selanjutnya. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Ibu

Kardita (Senior Sales) bahwa :

Page 78: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

67

“Jadi mekanismenya yang pertama ada 2 (dua), bisa nasabah yang datang langsung ke BNI Syariah, bisa juga melalui travel rekanan BNI Syariah. Karena khusus Fleksi Umrah ini, Fleksi Umrah itu hanya bisa disalurkan sama travel yang sudah rekanan dengan BNI Syariah baik secara lokal maupun secara nasional, seperti itu. Jadi kalau misalnya nasabah datang ke BNI Syariah dia mau beli perjalanan paket Umrah, biasanya kita arahkan ke travel-travel yang rekanan dengan kami. Setelah mereka dari travel, itu biasanya kan ada harga paket, nah harga paket itu mereka memilih mau bulan

berapa, paketnya berapa hari, fasilitasnya ☆ berapa. Nah itu

sudah harus jelas diawal, harus ada tanggalnya, harus ada jadwalnya. Jadi kami hanya memfasilitasi fasilitas yang sudah ada, seperti itu. Sudah jelas harganya, sudah jelas mereka berangkatnya kapan. Setelah mereka pilih paketnya, pihak travel akan koordinasi kepada kami bahwa si calon jamaah ini benar memesan berapa paket di travel itu. Kemudian si nasabah itu melengkapi berkasnya, dokumen-dokumennya yang sudah kami siapkan, itu dilengkapinya ke BNI Syariah lagi, seperti itu”.

Hal ini sesuai dengan penjelasan Ibu Wina (pegawai

Bank) bahwa :

“Calon Nasabah mengajukan pembiayaan dengan melampirkan dokumen-dokumen persyaratan untuk pembiayaan Umrah. Nanti pihak Bank akan memperlihatkan daftar travel yang bekerjasama dengannya baik daftar seluruh Indonesia (nasional) maupun hanya daftar yang di Makassar saja (lokal). Nanti juga pihak Bank memperlihatkan daftar paket perjalanannya. Misal Travel A menjual 24 juta paket 9 hari

dengan hotel ☆3, Travel B menjual 25 juta untuk hotel ☆4 dan

paket 12 hari. Jadi tinggal nasabah mau pilih yang mana. Jika sudah deal dengan paket, barulah diproses Umrahnya”.

Proses selanjutnya yaitu melakukan simulasi terkait total

pembiayaan yang diajukan dan seberapa besar angsurannya.

Jika calon nasabah setuju, lalu ke tahap pengecekan BI

checking dan analisa kelayakan calon nasabah. Jika pihak

Bank BNI Syariah menyetujui pengajuan pembiayaan Umrah

Page 79: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

68

calon nasabah, maka selanjutnya di atur jadwal akad dengan

nasabah. Namun terlebih dahulu calon nasabah harus

membuka rekening BNI Baitullah iB Hasanah di bagian

Customer Service. Rekening tersebutlah yang dipakai nantinya

untuk mutasi pencairan dana yang diterima dari Bank dan

dibayarkan ke Travel yang dipilih oleh nasabah dan sebagai

tempat untuk wajib setor angsuran dari pembiayaan yang

dipilih, karena nantinya pihak Bank BNI Syariah akan mendebet

(memotong) otomatis di tanggal 25 tiap bulannya dari rekening

nasabah tersebut. Seperti pada kutipan wawancara dengan

pihak Bank berikut.

“Proses cek yang pertama yaitu BI checking dari calon jamaah. Jika layak maka lanjut diproses. BI checking yaitu info tentang pinjaman nasabah di Bank lain atau tempat pembiayaan lain. Jika dilihat lancar dan tidak bermasalah maka dilanjut prosesnya. Setelah memilih paket Umroh dan lulus BI checking, lalu dianalisa kelayakannya, setelah disetujui kemudian diatur jadwal akadnya.....Setelah pembiayaan Umrahnya disetujui maka nasabah harus terlebih dahulu membuka rekening BNI Baitullah iB Hasanah karena rekening ini yang dipakai untuk memotong (mendebet) angsurannya tiap bulan, termasuk pada saat pencairan dana pembiayaannya masuk ke rekening nasabah dahulu kemudian pindah ke rekeningnya travel. Jadi nasabah cukup buka rekening di BNI Syariah nanti pembayaran angsurannya dibayar sebelum tanggal 25 tiap bulannya sudah masuk ke rekening BNI Syariahnya nasabah karena pihak Bank BNI Syariah akan mendebet (memotong) otomatis pada rekeningnya nasabah setiap tanggal 25 tiap bulannya untuk pembayaran angsurannya”.

Pihak Bank BNI Syariah telah menyetujui permohonan

nasabah, nasabah telah membuka rekening Baitullah,

Page 80: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

69

mengatur jadwal akad, selanjutnya dilakukan akad antara pihak

Bank BNI Syariah dengan nasabah. Kemudian menunggu

pencairan dari Bank yang langsung masuk ke rekening

nasabah dan dimutasikan langsung oleh Bank ke rekening

Travel yang dipilih. Lalu nasabah akan mendapatkan jadwal

keberangkatan Umrahnya dari Travel, nasabah berangkat

sesuai paket yang dipilihnya, setelah itu nasabah wajib

mengangsur pembiayaannya tiap bulan. Seperti yang

dikemukakan oleh pihak Bank berikut.

“Sebelum akad wajib buka rekening BNI Syariah dan sebelum tanggal 25 setiap bulan, nasabah wajib menyetor ke rekening Baitullahnya. Jadi pada tanggal 25 tiap bulan nanti akan langsung di potong otomatis oleh sistem.....Setelah akad, pencairannya langsung dicairkan ke rekening jamaah lalu dipindah bukukan ke rekening travel. Jadi pihak Bank yang akan membayarkan ke travel. Nanti jamaah berangkat sesuai paket yang dipilihnya, setelah itu jamaah mengangsur tiap bulan. “Berangkatnya nasabah ke tanah suci setelah dicairkan dananya ke travel dan diberi jadwal keberangkatan oleh travel. Pihak Bank BNI Syariah meminta ke nasabah minimal 1 bulan sebelum keberangkatan harus sudah disetujui pembiayaannya (artinya sudah akad dan harga sudah dikunci oleh travel) karena adanya persiapan dari jamaah meenyangkut visa, paspor, meningitisnya dan segala macam agar nasabah konsentrasi kesitu”.

Untuk pembayaran angsurannya ditetapkan syarat oleh

BNI Syariah yaitu jika akad pada tanggal 1-15 maka angsuran

wajib disetor ke rekening nasabah sebelum tanggal 25 di bulan

yang sama saat akad dilakukan. Jika akad pada tanggal 16-31

maka angsuran wajib disetor ke rekening nasabah sebelum

Page 81: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

70

tanggal 25 di bulan berikutnya setelah akad dilakukan.

Sebagaimana kutipan wawancara dengan pihak Bank berikut.

“Jika akad dilakukan dari tanggal 1-15 maka nasabah sudah wajib membayar angsuran di bulan berjalan (artinya tanggal 25 di bulan yang sama saat akad). Sedangkan jika akad dilakukan di tanggal 16 sampai akhir bulan maka nasabah sudah wajib membayar angsuran di bulan berikutnya”.

Jika suatu saat, nasabah lalai yaitu telat membayar

angsuran dari pembiayaan yang telah digunakan, maka pihak

Bank akan mengingatkan bahkan memberi teguran berupa

surat peringatan jika nasabah tidak menunjukkan sikap ingin

membayar angsurannya. Sebagaimana yang dikemukakan oleh

Head Sales BNI Syariah Makassar sebagai berikut.

“.....Kalau dia menunggak nanti bagian collection BNI Syariah yang akan mengingatkan dengan berkata "Bapak/Ibu angsurannya Bapak/Ibu belum dibayar bulan ini". Tiap bulan pihak Bank mengingatkan nasabah.....Di BNI Syariah tidak memakai sistem denda dan satu-satunya Bank Syariah yang telah menghapuskan denda. Jadi tidak boleh ada denda sekalipun sudah beberapa bulan menunggak dan yang BNI Syariah tagihkan itu total tunggakannya yang belum terbayarkan, tidak ada biaya plus-plus untuk dendanya. Jika lewat tanggal 25 dan ternyata setoran nasabah belum masuk maka bagian penagihan (collection) yang akan menelepon bahkan jika telah lompat bulan, akan didatangi dikantornya nasabah itu bekerja. Dan jika sudah 3 bulan menunggak maka akan diberikan somasi (surat peringatan) dan terus didatangi dan ditanya "Sebenarnya apa maunya pak? Inikan ibadah, biar bagaimana kan Bapak/Ibu sudah menjalankannya". Tapi rata-rata pasti bayar karena biar bagaimana, apalagi orang Makassar yang tinggi rasa siri'nya, sudah didatangi juga kantornya, dan sudah dilapor ke bagian bendahara kantornya nasabah, pasti nasabah akan malu-malu sendiri karena perjalanan ibadah ke tanah suci mau menunggak-nunggak pembayarannya”.

Page 82: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

71

Persyaratan dokumen untuk pengajuan pembiayaan BNI

Fleksi Umrah iB Hasanah yang harus disiapkan oleh calon

nasabah sesuai yang tercantum pada brosur produk

pembiayaan konsumtif BNI Syariah sebagai berikut.

Tabel 4.1 Persyaratan dokumen, uang muka dan agunan

Dokumen Fixed Income

Payroll Fixed Income Non Payroll

Non Fixed Income

Fotokopi KTP pemohon dan suami/istri*

√ √ √

NPWP √ √ √

Surat Nikah** √ √ √

Kartu Keluarga √ √ √

Slip Gaji √ √ -

Legalitas Usaha/Profesi - - √

Rekening Simpanan 3 bulan √ √ √

Uang Muka 0% 15% 30%

Agunan Tdk Ada Ada Ada

* Untuk pemohon pembiayaan bersama pasangan ** Untuk pemohon yang telah menikah

Sumber: Brosur BNI Fleksi Umrah iB Hasanah, 2018 Pada tabel di atas menunjukkan dokumen yang disiapkan

oleh nasabah terbagi menjadi beberapa kategori yaitu, Fixed

Income Payroll, Fixed Income Non Payroll, dan Non Fixed

Income. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Head Sales BNI

Syariah Makassar berikut.

“Pada produk BNI Fleksi Umrah iB Hasanah. Ada skim-skimnya (pembagian kategori nasabah) yaitu ada reguler dan non reguler. Reguler itu yaitu khusus untuk masyarakat yang merupakan karyawan atau pegawai negeri/swasta yang gajinya melalui BNI/BNI Syariah. Sedangkan non reguler yaitu kategori wiraswasta/pegawai yang gajinya bukan di BNI/BNI Syariah.

Page 83: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

72

Fixed Income Payroll artinya gajinya di BNI/BNI Syariah, Fixed Income Non Payroll artinya gajinya buka BNI/BNI Syariah, dan Non Fixed Income artinya untuk golongan wiraswasta”.

Khusus untuk dokumen surat nikah bagi nasabah yang

belum menikah, maka melampirkan surat keterangan belum

menikah. Sebagaimana Head Sales BNI Syariah Makassar

menyatakan : “.....Kalau belum menikah ada surat keterangan

belum menikah dari kecamatan.....”.

Pada tabel persyaratan dokumen Fleksi Umrah juga

terdapat perbedaan dalam penentuan uang muka (DP), seperti

yang dikemukakan oleh Ibu Wina :

“Untuk yang reguler/Fixed Income Payroll dikenakan uang muka (DP) sebesar 0% artinya pembiayaannya 100% di cover (tanggung) oleh Bank BNI Syariah sepanjang calon nasabah yang bersangkutan layak setelah dianalisa bagian processing. Kalau gajinya non BNI/BNI Syariah artinya gajinya ada di Bank lain maka dikenakan uang muka (DP) 15% dari total pembiayaannya. Jadi jika pembiayaan yang diajukan 25 juta artinya 25 juta x 15% = 3.750.000 maka itulah yang disediakan oleh nasabah sebagai DP pembiayaan Umrahnya dan 85% disediakan oleh BNI Syariah. Jika wiraswasta maka uang mukanya (DP) lebih besar lagi yaitu 30% dari total pembiayaannya. Namun untuk masyarakat Sulsel jarang ada wiraswasta yang mengajukan untuk pembiayaan Umrah ini”.

Untuk agunan, pihak BNI Syariah mempersyaratkan

berupa aset tetap seperti sertifikat rumah, logam mulia, dan

deposito. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Ibu Wina

sebagai berikut.

“Tidak ada jaminan jika total pembiayaannya tidak lebih dari atau sampai 50 juta. Tetapi jika pembiayaannya melebihi 50 juta, maka pihak Bank BNI Syariah wajib meminta jaminan fixed asset yaitu jaminan sertifikat rumah tinggal, baik itu

Page 84: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

73

nasabah reguler maupun non reguler, tidak ada yang dibedakan”.

Hal yang sama juga dijelaskan oleh Ibu Andi Kardita

Savitri (Senior Sales Bank BNI Syariah Makassar) via telepon :

“Pemohon payroll BNI/BNI Syariah tidak ada syarat jaminan. Pemohon bukan nasabah payroll BNI/BNI Syariah, maka ada jaminan jika pinjaman lebih dari Rp 50 juta. Jaminan berupa logam mulia, deposito, ataupun sertifikat rumah”.

Berikut ini adalah tabel angsuran sesuai pada brosur

produk pembiayaan konsumtif BNI Syariah. Tabel angsuran

yaitu simulasi untuk angsuran nasabah nantinya yang

mengambil pembiayaan Umrah.

Tabel 4.2 Persyaratan dokumen, uang muka dan agunan

Harga Travel (Rp ribu)

Harga Fleksi Umrah

Jangka Waktu (bulan) dan Angsuran (Rp ribu)

12 24 36 48 60

15.000 Harga 16.200 17.400 18.600 19.800 21.000

Angsuran 1.350 725 517 412 350

25.000 Harga 27.000 29.000 31.000 33.000 35.000

Angsuran 2.250 1.208 861 687 583

50.000 Harga 54.000 58.000 62.000 66.000 70.000

Angsuran 4.500 2.417 1.722 1.375 1.167

100.000 Harga 108.000 116.000 124.000 132.000 140.000

Angsuran 9.000 4.833 3.444 2.750 2.333

200.000 Harga 216.000 232.000 248.000 264.000 280.000

Angsuran 18.000 9.667 6.889 5.500 4.667

Sumber: Brosur BNI Fleksi Umrah iB Hasanah, 2018

Selanjutnya untuk perhitungan simulasinya, dijelaskan

oleh Ibu Wina sebagai berikut.

“Misalnya 25 juta harga paket Umrahnya dari travel untuk 3 tahun (36 bulan) dan setelah masuk di Bank maka ada keuntungan (margin) Bank menjadi 31 juta dijual Bank ke nasabah dan keuntungan yang diambil Bank selama 3 tahun itu sebesar 6 juta. Selanjutnya untuk angsurannya maka 31 juta : 36 bulan = 861.000/bulan dan nilainya tidak berubah-ubah tiap bulannya sampai lunas”.

Page 85: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

74

Untuk margin Bank, kardita menjelaskan :

“Kalau margin, kita sudah selalu tetapkan di awal, misalnya kita kan ada syarat uang muka, ada tanpa uang muka. Jadi misalnya harga travelnya 15 juta, ini asumsi tanpa uang muka. Kalau misalnya nasabah mengangsurnya 12 bulan, berarti harga jual kembali bank ke nasabah itu 16,2 juta. Berarti kan margin keuntungan bank selama 12 bulan ini 1,2 juta. Nah nasabah 16,2 juta ini mengembalikannya dalam bentuk angsuran yang tetap setiap bulan, inilah angsurannya (tunjuk brosur yang nominalnya 1,35 juta). Jadi margin kita sudah kasih simulasi di awal, begini loh keuntungan bank. Jadi marginnya bisa ditahu dari harga, harga jual bank dikurangi harga travel, itulah margin keuntungan bank. Kalau persentase keuntungan, bank syariah biasanya tidak menetapkan persentase, kita selalu menetapkan harga jual, langsung nominal”.

Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa

mekanisme pembiayaan dalam produk Fleksi Umrah iB

Hasanah dimulai dari pengajuan permohonan pembiayaan,

selanjutnya pemilihan travel dan paket perjalanan Ibadah

Umrah. Kemudian diuji kelayakannya, jika disetujui maka

dilanjutkan dengan membuka rekening BNI Baitullah iB

Hasanah. Lalu penandatanganan akad, dana pinjaman cair ke

rekening nasabah, selanjutnya dimutasi oleh pihak Bank ke

rekening travel. Kemudian pemberian jadwal keberangkatan

Umrah oleh travel, nasabah mengurus masing-masing paspor,

visa, vaksin dan lain-lain selama 1 bulan sebelum berangkat.

Nasabah berangkat ke Tanah Suci dan kembali ke Tanah Air

dengan melanjutkan angsuran dari pembiayaannya. Jika

nasabah menunggak pembayaran maka tidak ada denda yang

diberikan atas keterlambatannya dan pihak Bank akan terus

Page 86: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

75

mengingatkan serta memberi teguran kepada nasabah yang

tidak menunjukkan sikap ingin membayar.

d. Jumlah maksimal plafond yang dapat diberikan Bank BNI

Syariah kepada nasabah untuk pembiayaan Fleksi Umrah iB

Hasanah

Plafond adalah jumlah dana maksimum yang dapat

dipinjamkan oleh Bank (kreditur) kepada nasabah (debitur)

yang mengajukan pembiayaan. Bank BNI Syariah hanya dapat

memberikan pinjaman untuk pembiayaan paket perjalanan

Ibadah Umrah sampai dengan Rp. 200.000.000,- (dua ratus

juta rupiah) dengan jangka waktu angsuran 1-3 tahun jika gaji

nasabah tidak melalui BNI/BNI Syariah dan 1-5 tahun jika

gajinya melalui BNI/BNI Syariah.

Sebagaimana Ibu Wina menyatakan bahwa :

“Plafond yang diberikan untuk pembiayaan Umrah ini dibatasi maksimal 200 juta..... Jangka waktu angsuran minimal 1 tahun/12 bulan dan maksimal 3 tahun/36 bulan (bila gajinya tidak di BNI/BNI Syariah) sampai 5 tahun/60 bulan (bila gajinya di BNI/BNI Syariah)”.

Dari hasil wawancara di atas menunjukkan bahwasanya

Bank BNI Syariah hanya dapat memfasilitasi pembiayaan

perjalanan Ibadah Umrah nasabah hingga sebesar Rp200 Juta

dengan jangka waktu 1-5 tahun saja.

Page 87: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

76

e. Maksimal persentase dari penghasilan nasabah yang harus

disisihkan untuk membayar angsuran pengembalian

pembiayaan Fleksi Umrah iB Hasanah

Di perbankan ataupun non perbankan manapun ada

yang namanya DSR (Debt Service Ratio) yaitu syarat yang

ditetapkan oleh Bank untuk nilai persentase maksimal pinjaman

yang dapat diberikan oleh Bank atas dasar perbandingan

besarnya angsuran pinjaman maksimal terhadap pendapatan

calon debitur (nasabah) tiap bulannya yang disetujui bank.

Misalnya 30%-80% dari pendapatan yang diterima calon

debitur (nasabah) setiap bulannya dapat dipakai untuk

mengangsur pinjaman yang digunakan, dan sisanya dipakai

untuk biaya kehidupan sehari-harinya.

Seperti pada penjelasan Ibu Wina (Head Sales) berikut.

“Di Bank BNI Syariah ada namanya Debt Service Ratio (DSR) yaitu 40% dari pendapatan bersih nasabah disisihkan untuk angsuran. Misal pendapatan bersih nasabah 10 juta/bulan, itu sudah dipotong dengan biaya-biaya lainnya. Jadi 10 juta x 40% = 4 juta itu untuk maksimal angsuran yang bisa diajukan tiap bulannya karena Bank BNI Syariah mempunyai asumsi bahwa 6 juta sisanya dipakai untuk biaya hidup nasabah”.

Hal yang sama juga dikemukakan oleh Senior Sales

Bank BNI Syariah yaitu : “Setelah dikurangi potongan-

potongan, kewajiban, nett 5 juta minimal penghasilan nasabah

baru bisa disetujui”.

Page 88: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

77

Dari kutipan wawancara di atas, dapat disimpulkan

bahwa Bank BNI Syariah menetapkan DSR sebesar 40% dari

penghasilan bersih calon nasabah yang dapat dipakai untuk

mengangsur pinjaman yang telah diberikan oleh Bank atau

minimal 5 juta penghasilan calon nasabah agar disetujui

permohonan pembiayaannya.

f. Travel yang bekerjasama dan selain travel yang

bekerjasama dengan pihak bank BNI Syariah dalam

pembiayaan Fleksi Umrah iB Hasanah

Untuk mengurangi resiko yang akan terjadi, pada produk

Fleksi Umrah iB Hasanah ini Bank BNI Syariah menyediakan

travel biro perjalanan Ibadah Umrah untuk calon nasabah. BNI

Syariah bekerjasama dengan ratusan travel yang ada di

seluruh Indonesia, baik travel skala lokal maupun skala

nasional. Sebagaimana penjelasan Ibu Kardita (pegawai Bank):

“Travel yang bekerjasama dengan BNI Syariah ada banyak. Kalau secara nasional yang ada travelnya disini ada NRA Travel, ada Kanomas Travel, ada Multazam, ada AliaGo, banyak”.

Hal ini didukung oleh pendapat Ibu Wina selaku Head

Sales Bank BNI Syariah :

“Travel yang bekerjasama ada ratusan dalam skala nasional jadi misal calon nasabah di Makassar dan mereka ingin berangkat dari Jakarta dan memilih travel di Jakarta karena ada keluarganya di Jakarta itu bisa saja. Karena terkadang ada jamaah yang maunya travel skala nasional yang sudah terkenal dan mempunyai cabang di seluruh Indonesia, seperti Maktour, Sahitour, dan Aliyah Wisata. Terkadang juga

Page 89: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

78

ada yang mau skala lokal saja yang hanya mempunyai kantor utama di salah satu kota di Indonesia saja misalnya di Makassar. Makanya pihak Bank BNI Syariah mempunyai banyak daftar travel karena jamaah banyak maunya. Mereka biasanya ada yang tugas di Makassar tapi keluarganya ada di Jakarta, jadi maunya travel yang nasional karena tidak mengenal travel yang ada di Makassar sehingga dari Jakarta mereka akan langsung berangkat ke Jeddah misalnya”.

Calon nasabah pun tidak boleh memilih travel sendiri, di

luar daftar travel yang disediakan oleh Bank BNI Syariah.

Seperti penjelasan dari Ibu Wina selaku Head Sales BNI

Syariah Makassar berikut.

“Travel yang digunakan adalah travel yang sudah bekerjasama dengan BNI Syariah. Jadi misalnya si Fulan seorang PNS mengajukan pembiayaan tetapi ingin dengan pilihan travelnya sendiri dan setelah di cek oleh pihak BNI Syariah, travel tersebut belum bekerjasama maka tidak bisa menggunakan travel tersebut karena travel disediakan oleh Bank. Nasabah travel sudah ada ratusan di seluruh Indonesia yang bekerjasama dengan BNI Syariah karena PKSnya berlaku Nasional. Nanti pihak Bank akan memperlihatkan daftar travel yang bekerjasama dengannya baik daftar seluruh Indonesia (nasional) maupun hanya daftar yang di Makassar saja (lokal)”.

Terkait travel yang belum bekerjasama, Ibu Kardita juga

menjelaskan :

Kami selalu melalui proses analisa kerjasama dulu, dan proses analisa kerjasama itu cabang kami yang mengusulkan, tapi yang memutuskan kantor pusat. Boleh misalnya travel lokal yang mau kerjasama dengan BNI Syariah bisa, kami analisa dulu.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa calon

nasabah yang akan menggunakan pembiayaan Fleksi Umrah

iB Hasanah ini harus memilih salah satu travel dari ratusan

Page 90: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

79

travel yang disediakan oleh Bank BNI Syariah untuk

meminimalisir resiko yang dapat terjadi kapan saja.

g. Apakah pihak Bank BNI Syariah turut mengawasi sampai

nasabah tersebut menunaikan Ibadah Umrah? Bagaimana

pengawasannya?

Pada produk Fleksi Umrah iB Hasanah, Bank BNI

Syariah hanya selaku penyedia biaya perjalanan Umrah

dengan menawarkan jasa pemberangkatan Ibadah Umrah.

Seperti menyediakan biro travel Umrah agar dapat dipastikan

nasabah tersebut berangkat ke Tanah Suci. Terkait vaksin dan

perlengkapan dokumen nasabah untuk ke Tanah Suci adalah

urusan masing-masing nasabah dan Bank BNI Syariah

memberi waktu 1 bulan sebelum keberangkatan untuk

mengurus itu semua. Seperti yang dijelaskan oleh Senior Sales

BNI Syariah :

“Pasti, karena kan kita disini jualan nama baik. Jadi travel-travel yang bekerja sama dengan BNI Syariah itu pasti juga sudah disaring. Jadi kami selalu memantau pada nasabah pas dia berangkat, mundur atau tidaknya jadwalnya. Terus selama disana akomodasinya bagaimana. Apakah sesuai dengan fasilitas yang dijanjikan atau tidak. Jadi kami memantau sampai nasabah kembali”.

Ibu Wina (pegawai bank) menambahkan penjelasan

sebagai berikut.

“BNI Syariah hanya khusus menyediakan biaya perjalanan Umrahnya. Tapi kalau untuk vaksin meningitis, paspor, dan lain-lain, ohh.. itu bukan urusannya Bank. Urusan jamaah yang mengurus masing-masing. Pihak Bank BNI

Page 91: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

80

Syariah meminta ke nasabah minimal 1 (satu) bulan sebelum keberangkatan harus sudah disetujui pembiayaannya (artinya sudah akad dan harga sudah dikunci oleh travel) karena adanya persiapan dari jamaah meenyangkut visa, paspor, meningitisnya dan segala macam agar nasabah konsentrasi kesitu”.

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa

BNI Syariah tidak hanya menyediakan biaya perjalanan Ibadah

Umrah tetapi juga turut mengawasi akomodasi yang diterima

oleh nasabah dari travel yang bekerjasama mulai dari

pemberangkatan ke Tanah Suci sampai tiba kembali ke Tanah

Air.

h. Resiko yang diterima pihak Bank BNI Syariah dalam

pembiayaan Fleksi Umrah iB Hasanah

Setiap produk, setiap lembaga yang menyediakan

pembiayaan atau pinjaman pasti memiliki resiko. Baik itu resiko

karena si debitur (nasabah) telat membayar angsuran karena

pendapatan yang tidak seperti biasanya atau lupa

membayarnya, tidak mau membayar, acuh tak acuhnya si

debitur atas tagihan angsurannya, bahkan sampai meninggal

dunianya debitur yang belum melunasi pembiayaannya.

Sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Ibu Wina

(Head Sales BNI Syariah Makassar) :

“Kalau resiko sih semua produk ada resiko. Nah seperti itu tadi yang namanya orang ambil pembiayaan, kadang kan telat-telat membayar, tapi itu lumrahlah. Semua bank pasti mengalami, bukan hanya bank, leasing saja yang semacam Adira itu juga mengalami seperti itu. Tapi yah mau mi diapa, itu

Page 92: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

81

mi memang siklusnya. Yang namanya kehidupan kan, pendapatan tidak selamanya stabil. Mungkin bulan ini lancar, bulan depan yang tadinya sudah ada postnya untuk bayar angsuran, misalkan tiba-tiba ada keperluan mendadaknya. Misalnya apanya yang sakit, yang artinya itu sudah ada postnya untuk bayar angsuran, dialihkan dulu untuk pembayaran yang lain. Itu ji paling tantangannya kalo di kita”.

Terkait resiko jika nasabah meninggal dunia setelah

menunaikan Ibadah Umrah dan tidak dapat melanjutkan

angsurannya lagi, Ibu Wina juga menjelaskan :

“Jika setelah berangkat Umrah dan ternyata nasabah meninggal dunia maka akan ditanggung oleh asuransi jiwa. Tetapi dilihat terlebih dahulu sebab nasabah tersebut meninggal. Jika sebab meninggalnya karena penyakit turunan atau bawaan sejak lahir biasanya tidak dicover 100% oleh asuransi. Apalagi karena bunuh diri, asuransi tidak akan mengcover. Tetapi jika meninggalnya karena kecelakaan atau penyakit yamg tiba-tiba diderita maka itu akan dicover oleh asuransi. Karena sudah ada beberapa nasabah BNI Syariah yang meninggal setelah berangkat dan pembiayaannya belum lunas, asuransi mengcover 100%. Jadi asuransi yang mengambil alih pembiayaan nasabah dan asuransi pun yang melunasi ke Bank BNI Syariah”.

Dari hasil wawancara di atas, dapat disimpulkan bahwa

dalam produk pembiayaan Fleksi Umrah iB Hasanah ini, pihak

Bank BNI Syariah menanggung resiko akibat telatnya nasabah

membayar angsuran atas pinjaman yang telah digunakannya

dan resiko meninggal dunianya nasabah yang belum melunasi

angsurannya.

Page 93: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

82

2. Kesesuaian Sistem Penerapan Akad Ijarah Pada Umrah di Bank

BNI Syariah Makassar dengan Fatwa DSN-MUI

a. Bagaimana tanggapan Anda tentang adanya produk

Pembiayaan Fleksi Umrah iB Hasanah?

Dengan adanya produk pembiayaan Fleksi Umrah iB

Hasanah di Bank BNI Syariah itu memberikan kemudahan

untuk calon jamaah yang ingin menunaikan Ibadah Umrah yaitu

ibadah yang sangat dicita-citakan oleh umat Islam khususnya di

Indonesia, namun masih terkendala karena kekurangan

finansial.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Bapak Drs. H.

Mawardi Pewangi, M.Pd.I., selaku Wakil Ketua Pimpinan

Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan :

“Ya saya kira bagus. Ya.. Umrah ya itu dia kan mau menabung kan. Menabung untuk Umrah, yang Haji juga boleh. Umrah dan Haji. Tabungan Haji, Tabungan Umrah. Saya kira dalam Islam ya dan itu juga udah”.

Sementara itu, terkait tabungan Haji dan Umrah dalam

bentuk cicilan, Mawardi menjelaskan :

“.....Itu untuk apa yah.. Sebenarnya untuk menolong yah.. Yang orang belum mempunyai uang kontan, cicil menabung sedikit demi sedikit. Sama tukang becak juga banyak itu yah.. Berangkat Haji umumnya kenapa.. Dia cicil menabung yah.. Tabungan Umrah sedikit demi sedikit”.

Keberadaan pembiayaan Umrah melalui produk Fleksi

Umrah iB Hasanah dengan menggunakan akad Ijarah di Bank

Page 94: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

83

BNI Syariah, pemuka agama Ustadz Ir. Solthan HS

menjelaskan:

“Jadi produknya memang bagus itu. Jadi salah satu produk Umrah atau Ibadah yang lain termasuk menunaikan Ibadah Haji mungkin, itu lewat program Hasanah, saya kira itu bagus sekali itu. Apalagi dikelola dengan syariah, memberikan kemudahan, menyelesaikannya juga tidak terlalu sulit. Jadi saya kira sudah bagus itu, membantu umat untuk melaksanakan Ibadah Umrah yang merupakan Ibadah yang dicita-citakan oleh seluruh umat Islam. Ya kalau mereka belum mampu, dalam hal ah.. misalnya untuk mengumpulkan dana langsung, kan ada yang bisa membantu lewat pembiayaan syariah yaitu akad ijarah”.

Mengenai produk pembiayaan yang disediakan oleh

Bank BNI Syariah, Solthan menjelaskan :

“Kebetulan saya juga nasabah BNI Syariah namun saya belum menggunakan Fleksi Umrah. Tapi pernah menggunakan untuk pembiayaan lain seperti pembangunan renovasi rumah, itu perbankan syariah karena kalau lewat syariah itu.. itu pembayarannya flat/tetap/tidak berubah. Itu kelebihannya kalau syariah. Insya Allah kalo ada rejeki, ada kesempatan, saya akan bisa melaksanakan salah satu produk dari Bank BNI Syariah yakni produk Fleksi Umrah iB Hasanah untuk melaksanakan Umrah dan BNI Syariah itu merupakan salah satu Bank Nasional yang punya track record dalam pengelolaan perbankan itu termasuk baik dan juga khususnya dalam Bank Syariah, BNI Syariah juga termasuk yang terbaik untuk Indonesia, Insya Allah”.

Ustadz Dr. H. Yusri Muhammad Arsyad, LC., MA selaku

komisi fatwa MUI juga mengemukakan pendapatnya tentang

pembiayaan Fleksi Umrah ini, yaitu :

“.....Nah ini kan juga mempermudah orang untuk melaksanakan ajaran-ajaran agama-Nya.....Tapi ini harus betul-betul, berangkat naik Haji, pulang ke rumahnya, jadi gajinya ½ masuk ke Bank, ½ untuk makan”.

Page 95: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

84

Dari hasil wawancara di atas, dapat disimpulkan bahwa

produk pembiayaan Umrah yang ditawarkan oleh Bank BNI

Syariah itu sangat bagus karena dapat memudahkan dan

membantu umat Islam dalam hal mempercepat terwujudnya

cita-cita jamaah untuk melaksanakan Ibadah Umrah, namun

terkendala karena tidak mempunyai uang kontan.

b. Bagaimana tanggapan Anda jika seseorang menunaikan

Ibadah Umrah menggunakan uang yang diperoleh dari hasil

hutang di Bank atau lembaga keuangan lainnya? Bolehkah?

Umrah ialah menziarahi Ka‟bah, melakukan tawaf di

sekelilingnya, bersa‟yu antara Shafa dan Marwah dan

mencukur atau menggunting rambut. Syarat sah dalam

melaksanakan ibadah umrah sama dengan syarat untuk

mengerjakan haji, yaitu: merdeka (bukan budak atau hamba

sahaya), istitha’ah (mampu), dan ada mahram (khusus bagi

perempuan). Sedangkan persyaratan dalam melaksanakan

Ibadah Umrah yaitu beragama Islam, baligh (dewasa), istitha’ah

(mampu), dan bisa melakukan perjalanan.67

Menurut tanggapan Pak Mawardi mengenai hal ini

adalah sebagai berikut.

“Iya.. Sebenarnya itu belum itu tuh ya, maunya tidak usah itu. Itu pinjaman aja dianggap belum mampu. Tidak boleh kita menunaikan Ibadah Haji menggunakan uang pinjaman. Itu

67

A. Solihin As Suhaili, Kitab Super Lengkap Tuntutan Haji dan Umrah, (Jakarta:

Cahaya Ilmu, 2015), h. 6-7.

Page 96: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

85

namanya apa yah.. Karena itu Haji, mampu (istitha'ah). Mampu ekonomi, maksud ekonomi disini mampu berangkat, mampu pulang, mampu ditinggalkan, mampu setelah kembali. Kalau pinjaman, gak boleh. Nda boleh, belum kena kewajiban Haji. Apapun alasannya, pokoknya itu tidak boleh, itu tidak mampu yah. Haji itu syaratnya istitha'ah (mampu). Mampu ekonomi, mampu fisik, mampu manasik. Begitupun dengan Umrah”.

Sementara itu Ust. Solthan mengemukakan hal yang

berbeda, yaitu :

“Ya, terima kasih. Jadi yang pertama bahwa Ibadah Umrah adalah Ibadah yang menjadi keinginan seluruh umat Islam. Oleh karena itu, mereka berusaha bagaimana caranya bisa melaksanakan Ibadah Umrah tersebut. Salah satunya adalah melalui cara yang ditawarkan perbankan syariah. Ah.. dimana cara tersebut tidak melanggar syariat Islam dengan ketentuan bahwa: yang pertama, ada kesepakatan dari kedua belah pihak baik itu pengelola.. dalam hal ini Bank Syariah dan juga konsumen.. dalam hal ini umat yang akan melaksanakan Ibadah Umrah. Yang kedua, bahwa produk yang ingin ditawarkan oleh Bank Syariah dalam hal ini Umrah.. adalah memang betul-betul nyata daripada produk tersebut. Jadi tidak ada unsur manipulasi, tidak ada unsur-unsur yang bisa merugikan umat. Jadi pada dasarnya ibadah Umrah yang dilaksanakan dengan melalui pembiayaan seperti akad ijarah itu bisa dilaksanakan dan sesuai dengan syariat Islam dengan memenuhi ketentuan dua tadi”.

Hal ini mendapatkan penegasan dari Ust. Dr. Yusri

Arsyad selaku Komisi Fatwa MUI yaitu :

“.....Ini dibolehkan dalam agama kita. Yang penting sudah ditetapkan.....Ah.. Dengan syarat ya itu tadi, dicicil setelah pulang dari Umrah. Ini dibolehkan dalam agama kita. Jadi tidak ada gharar disitu, jelas sekali.....Ya, jadi saya pribadi, saya sebagai anggota MUI Makassar dan Sulawesi Selatan, yaitu ya di bolehkan, ulama kita membolehkan itu”.

Dari penjelasan di atas menunjukkan bahwa masih ada

perbedaan pendapat di kalangan Ulama tentang kebolehan

menunaikan Ibadah Umrah dengan menggunakan pembiayaan

Page 97: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

86

dari pihak lain dalam bentuk hutang, seperti yang disediakan

oleh Bank BNI Syariah melalui produk Ijarah. Namun MUI

sendiri membolehkan hal tersebut.

c. Bagaimana tanggapan Anda terhadap mekanisme/prosedur

yang diterapkan oleh Perbankan Syariah dalam akad Ijarah

pada pembiayaan Umrah? Apakah sudah sesuai dengan

fatwa DSN-MUI?

Mekanisme yang diterapkan oleh Perbankan Syariah

dalam pembiayaan Umrah khususnya pada BNI Syariah terkait

syarat dan ketentuan-ketentuan yang lainnya sudah sesuai

dengan fatwa DSN No.112/DSN-MUI/IX/2017 Tentang Akad

Ijarah, No.09/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Pembiayaan Ijarah,

dan No.19/DSN-MUI/VII/2004 Tentang Pembiayaan Multijasa.

Menurut tanggapan Pak Mawardi, beliau yakin bahwa

semua itu telah diatur oleh Dewan Syariah dari Bank Syariah

masing-masing, seperti penjelasan beliau : “.....Ya saya yakin,

kan itu ada Dewan Syariahnya kan. Semua Bank Syariah itu

punya Dewan Syariah.....”

Sementara itu Ustadz Solthan menjelaskan :

“Ya, terima kasih. Jadi pada dasarnya akad Ijarah yang dilaksanakan oleh perbankan syariah dalam hal ini, itu sudah sesuai dengan apa yang menjadi dasar daripada akad Ijarah tersebut yaitu ketetapan dari Dewan Syariah Nasional (DSN) dan juga dari Lembaga Keuangan Syariah (LKS). Jadi akad Ijarah itu, memberikan kemudahan kepada umat Islam untuk melaksanakan Umrah dengan pembiayaan yang ditalangi oleh perbankan syariah. Itu yang jelas bahwa antara perbankan

Page 98: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

87

dengan umat yang akan melaksanakan Umrah itu tidak ada hal yang menjadi beban, yang bisa memberatkan daripada umat untuk menyelesaikan seluruh kesepakatan ijarah yang telah disepakati bersama”.

Sama halnya dengan pendapat Ust. Solthan, Komisi

Fatwa MUI menjelaskan :

“Ini mirip dengan KPR. Misal rumah harganya 100 juta, Bank membayar 100 juta ke pemilik rumah/perumahan. Nanti setelah dibayar 100 juta, sekarang yang ingin memiliki rumah itu harus bayar ke Bank sesuai harga yang diinginkan oleh Bank. Ya jelas di atas daripada harga 100 juta itu. Ya ini mirip-mirip, ini dibolehkan dalam agama kita. Yang penting sudah ditetapkan, yang penting Bank sudah membayar ke travel dan setelah dibayar, Bank menaikkan harganya dari 15 juta menjadi 19 juta atau 17 juta. Sekarang kamu bayar kepada saya 17 juta dan saya sudah bayarkan Umrah ini untuk kamu kepada travel. Jadi ada untungnya Bank disini 4 juta atau ada 2 juta untungnya itu Bank. Ah.. Dengan syarat ya itu tadi, dicicil setelah pulang dari Umrah. Ini dibolehkan dalam agama kita. Jadi tidak ada gharar disitu, jelas sekali. Ya kecuali kalau Bank disitu mengatakan bahwa kita naik turun harganya. Ini gak boleh, disitu ada sifat gharar-nya, ada bunga disitu.....Tapi di BNI Syariah kan tetap ji, jadi tidak ada gharar disitu dan sebenarnya disini transaksinya antara nasabah dan Bank, bukan lagi dengan pemilik travel, itu gak ada masalah. Ya, jadi saya pribadi, saya sebagai anggota MUI Makassar dan Sulawesi Selatan, yaitu ya di bolehkan, ulama kita membolehkan itu”.

Ust. Yusri Arsyad juga menegaskan bahwa penerapan

akad ijarah pada pembiayaan Umrah di Perbankan Syariah

sudah sesuai dengan fatwa DSN-MUI yang berlaku. Berikut

penjelasannya :

“Iya sudah sesuai. Ulama kita, kalau kita mau kembali ke ulama-ulama lain daripada Indonesia umpamanya kita melihat ulama dari Arab Saudi, ulama dari Mesir, ulama dari ini. Bisa kita lihat di youtube, bisa kita lihat atau fatwa-fatwa dari Arab Saudi, bagaimana masalah ini, itu ada tapi referensinya bahasa Arab. Tapi cukuplah kalau kita dari MUI, tapi kalau mau melihat buka-buka lagi di internet, bisa kita lihat, melihat bahwa itu

Page 99: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

88

dibolehkan. Dan saya sendiri sudah mengkaji ini, itu insya Allah dibolehkan”.

Dengan demikian, dari hasil wawancara di atas, dapat

disimpulkan bahwa mekanisme pada pembiayaan Umrah pada

BNI Syariah sudah sesuai dengan fatwa DSN-MUI dan

ketentuan-ketentuan yang berlaku.

d. Adakah ayat dalam Al-Quran dan Hadist mengenai

pembiayaan Umrah dengan cara Ijarah?

Segala sesuatu di dunia ini sudah tertuang dan telah

diatur di dalam Al-Quran dan diperkuat oleh hadist-hadist

Rasulullah termasuk tentang pembiayaan dengan cara ijarah.

Sebagaimana yang dijelaskan oleh Ust. Mawardi berikut ini.

“.....Yang penting ada isyaratnya.....Saya yakin itu berkemudahan karena di masa Nabi belum ada Bank. Ya kalau bicara itu.. Namanya Ijtihad Ulama. Gak ada ayatnya, gak ada hadistnya. Ya bicara Bank jangan cari hadistnya, ayatnya, gak ada. Karena Bank itu nanti dibelakang. Itu juga Bank itu dulu kan Pemerintah kan belum kembangkan, Ulama bertahap yah. Dulu Bank itu ada yang swasta, ada Bank negara. Ulama dulu mengatakan Bank swasta haram, Bank pemerintah boleh. Kenapa? Kalau Bank swasta, kalau rugi, bangkrut, nasabah rugi. Kalo Bank negara... Itu merubah Undang-Undang lagi. Bank swasta, Bank negara sudah sama-sama boleh karena dua-duanya ditanggung negara. Nah sekarang berubah lagi fatwanya. Ada Bank konvensional, ada Bank Syariah. Ulama lagi menghalalkan sebagai Bank Syariah. Kenapa? Karena tidak ada di masa nabi, jadi ijtihad aja, yang jelas Ulama itu membolehkan”.

Hal yang sama dijelaskan oleh Ust. Solthan :

“Ya. Jadi pada dasarnya di dalam konteks Al-Quran, apapun yang kita lakukan termasuk termasuk akad ijarah itu harus dilakukan dengan terbuka. Yang pertama, Surah Al-Baqarah ayat 282, Auudzubillah Himinassyaitoon Nirrojiim..”

Page 100: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

89

....

“Yang artinya "Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menulisnya". Dari kata "menulisnya" di sini, itu bermakna bahwa segala sesuatu termasuk akad ijarah itu perlu administrasi yang baik, perlu kesepakatan, perlu akad antara kedua belah pihak. Maka dalam Surah Al-Baqarah 282 ini memberi tekanan bahwa apapun yang kita lakukan, kesepakatan-kesepakatan akad termasuk akad ijarah, itu perlu menulisnya, perlu administrasi yang baik. Maka segala ketentuan yang telah dilaksanakan oleh Bank Syariah dalam hal ini, itu sudah memenuhi daripada syarat-syarat yang perlu diikuti oleh calon jamaah Umrah. Sebagaimana juga dengan Hadist Rasulullah yang artinya bahwa "Kedua belah pihak yang melakukan perjanjian itu harus ada kesepakatan pada keduanya sebelum mereka berpisah". Jadi artinya segala sesuatu yang sifatnya akad, sifatnya akad ijarah, itu memang perlu dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Dengan administrasi yang baik, tidak merugikan kedua belah pihak baik itu Bank Syariah itu sendiri maupun untuk umat yang akan melaksanakan Ibadah Umrah”.

Dari kedua pendapat di atas diperkuat oleh pendapat Ust.

Yusri Arsyad yaitu :

“Jadi kalau kalian utang piutang, harus ditulis. Nah ayat ini bukan berarti wajib. Kalau kita sudah saling percaya, boleh ditulis, boleh tidak. Tapi sebaiknya kita menulis karena kita saudara, karena suatu saat kadang bisa orang sekalipun saudara kadang menyeleweng juga. Jadi kita harus betul-betul selalu ditulis di atas hitam putih utang piutang itu siapapun dia, dengan orang tua juga boleh, dengan siapapun, karena akan terjadi penyesalan.Sekarang, ini kan termasuk utang piutang, ya sekarang Bank itu ketat sekali dengan jaminan-jaminan tertentu agar supaya orang ini sebagian daripada penghasilannya langsung ditransfer ke Bank, kan begitu. Itu termasuk dalam ayat ini. Jadi bagaimana cara penulisannya, itu tergantung dengan kita, sesuai dengan jaman. Ada yang ditulis dengan di komputer, ada lewat sistem seperti ini. Kita gak akan terbayangkan, kata-kata “ditulis” itu apa maksudnya. Ya jadi dikembangkan oleh manusia, yang penting orangnya tidak lari. Itu maksudnya ditulis. Jadi tujuan ditulis itu bagaimana orang itu tidak lari. Makanya Bank memberikan persyaratan-persyaratan, boleh saya bayarkan Umrahmu dengan syarat seperti ini, ada

Page 101: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

90

jaminan, kamu punya gaji sekian per bulan, sekian langsung dipotong, sekian masuk otomatis, itu termasuk dibolehkan saja”.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa

pembiayaan Ibadah Umrah dalam bentuk Ijarah sudah jelas

tertuang dalam Al-Quran dan Hadist.

e. Bagaimana tanggapan Anda tentang istilah "naik Haji bagi

yang mampu"? Apakah dengan menggunakan pembiayaan

untuk Umrah termasuk golongan tidak mampu?

Ibadah Haji adalah salah satu rukun Islam. Yang mana

diwajibkan bagi Muslim yang mampu untuk menjalankannya.

Dalam buku Ensiklopedia Islam Al Kamil yang ditulis oleh

Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At Tuwaijiri (2007)

dijelaskan bagaimana maksud dari berhaji bagi yang mampu.

Yaitu, jika ia sehat jasmani, mampu untuk pergi, terdapat bekal

dan kendaraan yang dapat mengantarnya untuk menunaikan

ibadah haji tersebut, dan pulang kembali setelah terpenuhi

segala kewajibannya seperti utang-utang, juga adanya nafkah

untuk keluarga yang ditinggalkannya, dan apa yang dia miliki

melebihi dari kebutuhan primernya.

Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi

Selatan menyatakan bahwa : “.....Belum kena kewajiban Haji.

Karena belum mampu secara ekonomi.”

Sementara pendapat yang dipaparkan oleh Ust. Solthan

HS sebagai berikut.

Page 102: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

91

“Iya. Jadi konteks tidak mampu di sini, makanya Ibadah Umrah dan Ibadah Haji ada kalimat istitha'ah. Jadi istitha'ah itu artinya mampu. Ya mampu dalam segi rohani (Ibadah), kemudian mampu dalam segi fisik atau materi. Jadi mampu di sini itu bukan mampu bahwa nanti harta kita terkumpul sekian puluh juta baru bisa Umrah gitu, atau bisa naik Haji. Kalau ada pembiayaan yang bisa membantu, ada lembaga yang bisa membantu untuk mempermudah daripada Ibadah kita itu saya kira sudah sesuai dengan syariah. Ah.. kemudian Ibadah juga misalnya Umrah atau Ibadah Haji itu kalau nanti misalnya uangnya si A terkumpul puluhan juta baru bisa berangkat, itu kan bermasalah lagi dengan umurnya (usianya). Jadi kalau nanti kumpul uangnya baru berangkat, jadi semakin.. semakin tua. Padahal Ibadah yang paling bagus itu adalah ibadah yang dilaksanakan dalam kondisi fisik sehat, kuat, makanya dilaksanakan dalam.. apa namanya.. umur-umur yang sifatnya masih bisalah untuk melaksanakan Ibadah secara maksimal”.

Pendapat Ust. Solthan di atas diperkuat oleh Ust. Dr. H.

Yusri Muhammad Arsyad, LC., MA yang menerangkan bahwa

ukuran mampu itu diartikan sesuai zaman dan menggunakan

pembiayaan untuk Umrah dikategorikan mampu jika jamaah

dapat melunasi cicilan setelah jamaah menunaikan ibadah

Umrah, seperti kutipan wawancara sebagai berikut.

“Begini, kalau kita berprinsip seperti itu, jadi kalau kita menghajikan orang. Misalnya saya punya uang, ini saya hajikan Anda, ambil uang ini. Sebenarnya Anda orang tidak mampu, biasanya membantu orang untuk bisa naik Haji, saya bantu dia untuk naik Umrah misalnya. Jadi kemampuan disini sekarang sudah berubah dari zaman ke zaman. Kita harus artikan fleksibel, arti kemampuan itu. “Walillahi ‘alannasi hijjul baiti manistatha’a ilaihi sabila”, manistatha’a itu ada 3 artinya kan, mampu harta, mampu jasmani dan keamanan, itu namanya mampu. Nah sekarang keamanan oke, sehat oke, sekarang tidak mampu uang. Sekarang kemampuan uang ini sekarang berubah dari zaman ke zaman, dari zaman Nabi sampai sekarang. Kemampuan ini bisa berupa ini tapi dengan cara seperti mencicil, apakah Anda mampu mencicil dengan seperti ini tanpa ada gharar, tanpa ada yang menyeleng-nyelengkan, tidak ada pertentangan dari agama, bisa mencicilnya. Jadi

Page 103: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

92

ujung-ujungnya bisa dibayar tapi caranya berbeda, ada yang cash, ada yang secara angsuran, istilahnya taktib dengan jaminan-jaminan tertentu. Nah ini kan juga mempermudah orang untuk melaksanakan ajaran-ajaran agama-Nya. Ini juga termasuk mampu. Jadi kemampuan itu berkembang pemahamannya. Tidak boleh kita mengambil dalam arti kemampuan itu seperti laterally, ada uang berangkat, tapi ada orang bisa mencicil dengan kemudahan dari orang yang mampu menanggung dulu. Tapi sekarang kalau kita menghutang, nah ini yang tidak boleh. Hutang dulu, nanti pulang ke rumahnya, nanti setelah pulang Haji, gue gak punya uang. Tapi ini harus betul-betul, berangkat naik Haji, pulang ke rumahnya, jadi gajinya ½ masuk ke Bank, ½ untuk makan. Jadi ini terperinci, termasuk mampu”.

Beliau juga menjelaskan ada bangsa lain yang

menunaikan Umrah tanpa memakai fasilitas penginapan dan

transportasi, asal ia mampu menjaga kesehatannya dan tidak

ada orang yang ia rugikan, seperti kutipan berikut.

“Ada juga orang naik Haji, tidak ada uang, tapi dia bisa jalan kaki ke Mekah, sampai disana dia hanya bisa minum ini, tidur dipinggir/di lapangan/di depan Masjidil Haram. Itu juga termasuk mampu, kemampuan nanti untuk bisa sengsara tapi bisa melaksanakan Haji dengan baik. Jangan artikan mampu dalam arti harus banyak uang tapi bisa hidup di sana. Bisa kita perhatikan di sana orang Afrika Selatan, Afrika Tengah. Mereka itu kalau Haji itu, mereka tidur di depan toko-toko, mereka tidak punya hotel. Jadi mereka WC-nya, mandinya, semua di dalam Masjidil Haram. Kalau Anda mampu seperti itu, ya silahkan. Ya apalagi dari Pakistan, Afganistan, mereka jalan kaki, mereka naik mobil, sampai disana gak punya rumah, gak punya hotel tapi dia bisa tidur di pekarangan masjid. Itu aman-aman saja, selama tidak ada orang yang dirugikan, dan kesehatan bisa terjamin, tidak sakit selama dia tidur di pekarangan-pekarangan masjid. Itu termasuk mampu juga namanya. Nah ini tidak masalah”.

Berdasarkan penjelasan di atas, Ibadah Haji dan Umrah

hanya diwajibkan bagi yang mampu. Dalam arti, mampu secara

ekonomi, fisik dan umur. Dukungan Bank Syariah melalui

Page 104: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

93

produk Ijarah oleh sebagian Ulama dianggap sebagai cara

untuk membantu nasabah dalam memenuhi kebutuhan biaya

dengan cara yang lebih cepat.

C. Pembahasan

Implementasi akad ijarah bagi nasabah calon jamaah Umrah

pada Bank BNI Syariah Makassar berupa pembiayaan konsumtif

melalui produk BNI Fleksi Umrah iB Hasanah yang tujuannya untuk

memberikan kemudahan dan membantu nasabah calon jamaah Umrah

yang memliki dana terbatas dalam melaksanakan Ibadah Umrah. Maka

BNI Syariah melalukan kerjasama dengan Biro Perjalanan Umrah yang

telah dipercaya baik skala lokal maupun nasional untuk memfasilitasi

biaya paket perjalanan Ibadah Umrah nasabah dan turut mengawasi

selama nasabah melakukan Ibadah Umrah sampai selesai. Nasabah

yang mengajukan pembiayaan Umrah juga harus melalui analisa

kelayakan yang ketat sesuai peraturan yang diberlakukan oleh Bank

BNI Syariah Makassar.

Mekanisme pembiayaan dalam produk Fleksi Umrah iB

Hasanah dimulai dari pengajuan permohonan pembiayaan, selanjutnya

pemilihan travel dan paket perjalanan Ibadah Umrah. Kemudian diuji

kelayakannya, jika disetujui maka dilanjutkan dengan membuka

rekening BNI Baitullah iB Hasanah. Lalu penandatanganan akad, dana

pinjaman cair ke rekening nasabah, selanjutnya dimutasi oleh pihak

Bank ke rekening travel. Kemudian pemberian jadwal keberangkatan

Page 105: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

94

Umrah oleh travel, nasabah mengurus masing-masing paspor, visa,

vaksin dan lain-lain selama 1 bulan sebelum berangkat. Nasabah

berangkat ke Tanah Suci dan kembali ke Tanah Air dengan

melanjutkan angsuran dari pembiayaannya. Jika nasabah menunggak

pembayaran maka tidak ada denda yang diberikan atas

keterlambatannya dan pihak Bank akan terus mengingatkan serta

memberi teguran kepada nasabah yang tidak menunjukkan sikap ingin

membayar.

Sistem penerapan akad ijarah pada Umrah di Bank BNI Syariah

Makassar sudah sesuai dengan fatwa yang dikeluarkan oleh DSN-MUI

No.112/DSN-MUI/IX/2017 Tentang Akad Ijarah, No.09/DSN-MUI/

IV/2000 Tentang Pembiayaan Ijarah, No.44/DSN-MUI/VIII/2004

Tentang Pembiayaan Multijasa, No.56/DSN-MUI/V/2007 Tentang

Ketentuan Review Ujrah Pada Lembaga Keuangan Syariah, dan

No.17/DSN-MUI/IX/2000 Tentang Sanksi Atas Nasabah Mampu Yang

Menunda-nunda Pembayaran. Hal ini juga telah jelaskan oleh komisi

Fatwa MUI bahwa produk Fleksi Umrah iB Hasanah ini dibolehkan

dalam agama Islam sepanjang tidak mengandung unsur gharar yang

merupakan riba dan tidak ada penyelewengan serta tidak ada

pertentangan dari agama.

Menunaikan Ibadah Umrah menggunakan dana pinjaman dari

lembaga keuangan termasuk Perbankan Syariah dibolehkan menurut

pendapat Komisi Fatwa MUI selama si peminjam dapat melakukan

Page 106: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

95

pelunasan setelah ia melakukan Ibadah Umrah walaupun dengan cara

mencicil atau mengangsur setiap bulannya dari penghasilan yang

diperoleh si peminjam. Jadi calon jamaah tidak perlu lagi menunggu

hingga dananya terkumpul untuk melaksanakan Umrah dan dapat

dikategorikan mampu. Namun ada pula sebagian ulama yang tidak

membolehkannya dan harus menggunakan dana yang ditabungnya

sedikit-sedikit untuk melaksanakan ibadah Umrah. Karena jika mereka

meminjam dana dari lembaga keuangan untuk melaksanakan Umrah,

mereka belum termasuk golongan yang mampu.

Pada akad ijarah dalam produk BNI Fleksi Umrah iB Hasanah

disini tidak terdapat unsur riba karena tambahan yang diperoleh oleh

Bank Syariah dari nasabah merupakan selisih dari harga jual yang

ditawarkan travel ke Bank dan harga jual yang ditawarkan bank ke

nasabah. Selisih tersebut disebut fee/upah yang diberikan oleh

nasabah kepada Bank Syariah atas jasa Bank yang telah terlebih

dahulu mendapatkan kuota Umrah dari travel yang bekerjasama untuk

nanti disewakan kepada nasabah. Fee/upah inilah yang menjadi

keuntungan (margin) Bank dan nominalnya telah ditetapkan diawal

serta dapat diangsur bersamaan dengan harga jual paket yang

ditawarkan oleh bank. Nominal angsurannya pun nilainya tetap (sama)

sampai dengan lunas dan nominal angsurannya diperoleh dari harga

jual paket dibagi dengan lamanya masa pengembalian, misal 12 bulan.

Page 107: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Implementasi akad ijarah bagi nasabah calon jamaah Umrah pada

Bank BNI Syariah Makassar berupa pembiayaan konsumtif melalui

produk BNI Fleksi Umrah iB Hasanah yang tujuannya untuk

memberikan kemudahan dan membantu nasabah calon jamaah

Umrah yang memliki dana terbatas dalam melaksanakan Ibadah

Umrah. Maka BNI Syariah melalukan kerjasama dengan Biro

Perjalanan Umrah yang telah dipercaya baik skala lokal maupun

nasional untuk memfasilitasi biaya paket perjalanan Ibadah Umrah

nasabah dan turut mengawasi selama nasabah melakukan Ibadah

Umrah sampai selesai. Nasabah yang mengajukan pembiayaan

Umrah juga harus melalui analisa kelayakan yang ketat sesuai

peraturan yang diberlakukan oleh Bank BNI Syariah Makassar.

2. Sistem penerapan akad ijarah pada Umrah di Bank BNI Syariah

Makassar sudah sesuai dengan fatwa yang dikeluarkan oleh DSN-

MUI dan dibolehkan dalam agama Islam sepanjang tidak

mengandung unsur gharar yang merupakan riba dan tidak ada

penyelewengan serta tidak ada pertentangan dari agama.

Menunaikan Ibadah Umrah menggunakan dana pinjaman dari

lembaga keuangan termasuk Perbankan Syariah dibolehkan oleh

96

Page 108: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

97

Komisi Fatwa MUI selama si peminjam dapat melakukan pelunasan

setelah ia melakukan Ibadah Umrah walaupun dengan cara

mencicil atau mengangsur setiap bulannya dari penghasilan yang

diperoleh si peminjam. Namun ada pula sebagian ulama yang tidak

membolehkannya dan harus menggunakan dana yang ditabungnya

sedikit-sedikit untuk melaksanakan ibadah Umrah. Karena jika

mereka meminjam dana dari lembaga keuangan untuk

melaksanakan Umrah, mereka belum termasuk golongan yang

mampu.

B. Saran

Dari hasil penelitian ini dapat disarankan sebagai berikut.

1. Pihak Perbankan Syariah perlu memperjelas syarat akad ijarah

agar masyarakat mudah mengerti dan tidak terbebani hutang untuk

melaksanakan Ibadah.

2. Masyarakat hendaknya lebih mempertimbangkan penggunaan

dana talangan Umrah melalui produk ijarah agar tidak terbebani

hutang demi melaksanakan Ibadah.

Page 109: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

DAFTAR PUSTAKA

Al-Jaziri, Abdurrahman. t.th. al-Fiqh ‘Ala Madzahib al-Arba’ah. Beirut: Dar

al-Qalam.

Antonio, Muhammad Syafi‟i. 2001. Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktik.

Jakarta: Gema Insani.

Anwar, Syamsul. 2010. Hukum Perjanjian Syariah: Studi tentang Teori

Akad dalam Fikih Muamalat. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

As Suhaili, A. Solihin. 2015. Kitab Super Lengkap Tuntutan Haji dan

Umrah. Jakarta: Cahaya Ilmu.

Ascarya. 2003. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Ash-Shawi, Abdullah al-Mushlih dan Shalah. 2004. Fiqh Ekonomi

Keuangan Islam. terj. Abu Umar Basyir. Jakarta: Darul Haq.

At-Tuwaijiri, Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah. 2007.

Ensiklopedia Islam Al Kamil. Bagian Ketiga Ibadah. Haji. Makna

Mampu Dalam Berhaji. Jakarta: Darus Sunnah.

Departemen Agama RI. 1989. Al-Quran dan Terjemahannya. Semarang:

CV Toha Putra.

Fatwa Dewan Syariah Nasional No.09/DSN-MUI/IV/2000 Tentang

Pembiayaan Ijarah.

Fatwa Dewan Syariah Nasional No.112/DSN-MUI/IX/2017 Tentang Akad

Ijarah.

Fatwa Dewan Syariah Nasional No.19/DSN-MUI/VII/2004 Tentang

Pembiayaan Multijasa.

Handoko, T. Hani. 2010. Manajemen Personalian dan Sumber Daya

Manusia Edisi Ke-2. Yogyakarta: BPFE UGM.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). 2008. Jakarta: Balai Pustaka.

Karim, Adiwarman A. 2001. Ekonomi Islam, Suatu Kajian Kontemporer.

Jakarta: Gema Insani.

98

Page 110: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

99

_________. 2010. Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan. Ed.4. Cet.7.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kasmir. 2002. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Moh. Nazir. 2011. Metode Penelitian Cet. ke-9. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Muhammad. 2002. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: Unit Penerbit

dan Percetakan AMPYKPN.

_________. 2005. Manajemen Bank Syariah; edisi revisi. Yogyakarta: Unit

Penerbit dan Percetakan AMPYKPN.

Peraturan Menteri Agama No. 24 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas

Peraturan Menteri Agama Nomor 30 Tahun 2013 Tentang Bank

Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji.

Rahmawan A, Ivan. 2005. Kamus Istilah Akuntansi Syariah. Yogyakarta:

Pilar Media.

Rivai, Veithzal dan Andria Permata Veithzal. 2008. Islamic Financial

Management. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

S. Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan Cet. ke-8. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sabiq, Sayyid. 1987. Fikih Sunnah 13. Bandung: PT Alma‟arif.

Sekretariat

Shihab, M. Quraish. 2012. Haji dan Umrah. Tangerang: Lentera Hati.

Sinar Grafika Offset. 2008. Undang-Undang Perbankan Syariah 2008 (UU

No. 21 Th. 2008). Jakarta: Sinar Grafika.

Sudarsono, Heri. 2004. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi

dan Ilustrasi. Yogyakarta: Ekonisia.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatatif dan R&D Cet. ke-10. Bandung: Alfabeta.

Suhendi, Hendi. 2014. Fiqh Muamalah Ed.1 Cet. 9. Jakarta: Rajawali

Pers.

Page 111: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

100

Syariati, Ali. 2012. Rahasia Ibadah Haji. Bandung: Mizan Pustaka.

Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy. 2007. Pedoman Haji.

Semarang: PT Pustaka Rizki Putra.

Usman, Nurdin. 2002. Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum. Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada.

W. Gulӧ. 2010. Metode Penelitian. Jakarta: Grasindo.

Yusak, Laksamana. 2009. Panduan Praktis Account Officer Bank Syariah.

Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.

Zulkifli, Sunarto. 2007. Panduan Praktis Perbankan Syariah. Jakarta:

Zikrul Hakim.

_________. Profil BNI Syariah. www.bnisyariah.co.id

Page 112: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …
Page 113: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …
Page 114: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

103

Page 115: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

104

Page 116: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

JUDUL SKRIPSI: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH

CALON JAMAAH UMRAH PADA BANK BNI

SYARIAH MAKASSAR

PIHAK BANK BNI SYARIAH MAKASSAR

1. Bagaimana sejarah Bank BNI Syariah?

2. Apa alasan Bank BNI Syariah mengadakan pembiayaan Fleksi

Umrah iB Hasanah?

3. Apa yang menjadi landasan hukum/syariah diadakannya

pembiayaan Fleksi Umrah iB Hasanah?

4. Berapa lama pembiayaan Fleksi Umrah iB Hasanah ini sudah

berjalan? Sejauh mana perkembangannya di Bank BNI Syariah

Makassar?

5. Apa ciri khas (keunggulan) pembiayaan Fleksi Umrah iB Hasanah di

Bank BNI Syariah Makassar yang membedakan dengan bank

lainnya?

6. Berapa banyak nasabah yang mengajukan pembiayaan Fleksi

Umrah iB Hasanah dalam 1 tahun? Berapa banyak yang disetujui

dan berapa persen dari total nasabah Bank BNI Syariah Makassar?

7. Ijarah merupakan akad sewa-menyewa barang/jasa. Apa saja yang

disewakan dalam pembiayaan Fleksi Umrah iB Hasanah?

8. Bagaimana mekanisme/prosedur dalam pembiayaan Fleksi Umrah

iB Hasanah mulai permohonan sampai pencairan dana pembiayaan?

9. Apa saja syarat-syarat yang dilampirkan untuk mengajukan

pembiayaan Fleksi Umrah iB Hasanah?

Page 117: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

106

10. Apa sajakah jaminan yang dapat diberikan nasabah untuk

pembiayaan Fleksi Umrah iB Hasanah?

11. Berapa jumlah maksimal plafond yang dapat diberikan kepada

nasabah untuk pembiayaan Fleksi Umrah iB Hasanah?

12. Berapa maksimal persentase dari penghasilan nasabah yang harus

disisihkan untuk membayar angsuran pengembalian pembiayaan

Fleksi Umrah iB Hasanah?

13. Seberapa besar persentase margin angsuran yang diberikan kepada

nasabah?

14. Bagaimana kriteria kelayakan nasabah agar dapat disetujui

permohonan pembiayaannya?

15. Berapa lama masa pengembalian pembiayaan yang diberikan

kepada nasabah?

16. Bagaimana sistem pengembalian dana pembiayaan Fleksi Umrah iB

Hasanah?

17. Bagaimana tindakan pihak Bank BNI Syariah jika nasabah terlambat

membayar angsuran pengembaliannya?

18. Bagaimana tindakan pihak Bank BNI Syariah dalam mencegah agar

nasabah membayar angsuran tepat pada waktunya?

19. Bagaimana tindakan pihak Bank BNI Syariah jika ada nasabah yang

menunjukkan sikap tidak ingin membayar angsuran walaupun ia

mampu?

Page 118: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

107

20. Bagaimana jika nasabah ingin melunasi pembiayaannya di awal

waktu sebelum masa berakhirnya akad ijarah yang telah disepakati

sebelumnya?

21. Bagaimana jika nasabah meninggal setelah menunaikan Ibadah

Umrah dan tidak dapat melakukan angsuran selanjutnya hingga

lunas?

22. Apakah ada travel yang bekerjasama dengan pihak bank BNI

Syariah dalam pembiayaan Fleksi Umrah iB Hasanah? Travel apa

saja?

23. Apakah boleh nasabah mengajukan travel Umrah sendiri selain

travel yang bekerjasama dengan pihak bank BNI Syariah?

24. Sejauh mana keterlibatan travel dan pihak bank BNI Syariah dalam

pembiayaan Fleksi Umrah iB Hasanah ini?

25. Apakah pihak Bank BNI Syariah turut mengawasi sampai nasabah

tersebut menunaikan Ibadah Umrah? Bagaimana pengawasannya?

26. Apa sajakah manfaat yang ditimbulkan dalam pembiayaan ini bagi

pihak Bank BNI Syariah?

27. Apa saja resiko yang diterima pihak Bank BNI Syariah dalam

pembiayaan Fleksi Umrah iB Hasanah?

PIHAK ULAMA

1. Bagaimana tanggapan Anda tentang adanya produk Pembiayaan

Fleksi Umrah iB Hasanah?

Page 119: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

108

2. Bagaimana tanggapan Anda jika seseorang menunaikan Ibadah

Umrah menggunakan uang yang diperoleh dari hasil utang di Bank

atau lembaga keuangan lainnya? Bolehkah?

3. Bagaimana tanggapan Anda terhadap mekanisme/prosedur yang

diterapkan oleh Perbankan Syariah dalam akad Ijarah pada

pembiayaan Umrah? Apakah sudah sesuai dengan fatwa DSN-MUI?

4. Adakah ayat dalam Al-Quran dan Hadist mengenai pembiayaan Umrah

dengan cara ijarah?

5. Bagaimana tanggapan Anda tentang istilah "naik Haji bagi yang

mampu"? Apakah dengan menggunakan pembiayaan untuk Umrah

termasuk golongan tidak mampu?

Page 120: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …
Page 121: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …
Page 122: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …
Page 123: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …
Page 124: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

DOKUMENTASI BERSAMA INFORMAN

Wawancara dengan Ibu

Andi Kardita Savitri

(Senior Sales BNI Syariah)

Wawancara dengan Bapak Ustadz

Dr. H. Yusri Muhammad Arsyad, L.C., MA

(Komisi Fatwa MUI Kota Makassar)

Wawancara dengan Bapak Ustadz

Drs. H. Mawardi Pewangi, M.Pd.I.

(Wakil Ketua Pimpinan Wilayah

Muhammadiyah Sulawesi Selatan)

Wawancara dengan Bapak Ustadz

Ir. Solthan HS

(Pemuka Agama)

Page 125: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …
Page 126: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

115

Page 127: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

116

Page 128: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

117

Page 129: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

118

Page 130: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

119

Page 131: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

120

Page 132: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

121

Page 133: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

122

Page 134: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

123

Page 135: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

124

Page 136: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

125

Page 137: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

126

Page 138: IMPLEMENTASI AKAD IJARAH BAGI NASABAH CALON JAMAAH …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Wahyuni Puspitasari, Ujung Pandang, 1 Juni 1996,

anak pertama dari pasangan Drs. Suharto dan

Suriany, SE. Alamat lengkap Jalan Wijaya Kusuma 1

Blok K2 No. 3, Kelurahan Banta-Bantaeng Kecamatan

Rappocini Kota Makassar. No. HP 0853 4003 234.

Riwayat pendidikan penulis dimulai dari tingkat

Sekolah Dasar di SD Negeri Kompleks Sambung Jawa

Makassar pada tahun 2002-2008. Selanjutnya ke jenjang Menengah

Pertama di SMP Negeri 24 Makassar pada tahun 2008-2011, kemudian

dilanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi lagi di SMA Negeri 14 Makassar

pada tahun 2011-2014. Setelah lulus sekolah, atas ridho dan rezeki dari

Allah SWT serta doa restu dari orang tua penulis, sehingga penulis kembali

melanjutkan studi pada tahun 2014, lulus dan terdaftar sebagai mahasiswa

pada program studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam di

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Selama penulis berstatus sebagai mahasiswa, selain fokus dibidang

akademik, penulis juga pernah aktif pada kegiatan kemahasiswaan

sebagai anggota COMPAS (Computer Applications Study) di IMM Febis

pada periode 2017-2018 untuk menambah ilmu terkait aplikasi komputer,

serta masih aktif di Ikatan Purna Paskibra SMAN 14 Makassar sampai

sekarang. Penulis juga sempat kuliah sambil bekerja di Bank Bukopin

Makassar pada tahun 2015. Pada saat semester akhir, penulis memilih

mendaftar menjadi Panwaslu untuk menambah pengalaman dan ilmu

dengan mengikuti training dan bertugas sebagai Pengawas Pemilu

Kelurahan Banta-Bantaeng Kecamatan Rappocini Kota Makassar di Pilwali

Makassar dan Pilwagub Sulsel pada bulan Juni 2018.