iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi...

92
i

Transcript of iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi...

Page 1: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

i

Page 2: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

ii

Page 3: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

iii

Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-undang No.28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta 1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara

Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).

2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

3. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

4. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentauk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling

lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).

Page 4: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

iv

dr. Edmond Rukmana Wikanta, M.Si.Med., SpB(K)Onk., FINACS., FICS.

&

DR. dr. Kusmiyati Tjahjono, MKes

Page 5: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

v

PEMBERIAN ASAM LEMAK TRANS

MENINGKATKAN KADAR OSTEOKALSIN DARAH

PENELITIAN EKSPERIMENTAL LABORATORIK Copyright©2020, dr. Edmond Rukmana Wikanta, M.Si.Med., SpB(K)Onk., FINACS., FICS. & DR. dr. Kusmiyati Tjahjono, MKes. Diterbitkan pertama kali oleh CV Amerta Media Hak cipta dilindungi oleh undang-undang All Rights Reserved Hak penerbitan pada Penerbit Amerta Media Dilarang mengutip atau memperbayak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa seizin tertulis dari Penerbit Anggota IKAPI Cetakan Pertama: Mei 2020

15 cm x 23 cm

ISBN: 978-623-93687-1-5

Penulis :

dr. Edmond Rukmana Wikanta, M.Si.Med., SpB(K)Onk., FINACS., FICS. &

DR. dr. Kusmiyati Tjahjono, MKes.

Editor : Aan Herdiana, M.Sos

Tegar Roli A., M.Sos

Desain Cover : Adji Azizurrachman

Tata Letak : M. Rifki Fathur Rizqi, S.Sos

Diterbitkan Oleh :

CV. Amerta Media

NIB. 0220002381476

NP. 202003-1708-4520-1345-639

Email : [email protected]

Website: www.penerbitbuku.id

Whatsapp : 081-356-3333-24

Isi di luar tanggung jawab penerbit Amerta Media

Perpustakaan Nasional: Katalog dalam Terbitan (KdT) PEMBERIAN ASAM LEMAK TRANS MENINGKATKAN KADAR OSTEOKALSIN DARAH PENELITIAN EKSPERIMENTAL LABORATORIK dr. Edmond Rukmana Wikanta, M.Si.Med., SpB(K)Onk., FINACS., FICS. & DR. dr. Kusmiyati Tjahjono, MKes. Editor - Aan Herdiana, Tegar Roli A Cet.1 – Penerbit Amerta Media, M

Page 6: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

vi

Page 7: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

vii

Tiap hari banyak dari sebagian orang mengkonsumsi

makanan yang tanpa sadar banyak mengandung asam lemak

trans dan bila dikonsumsi secara terus menerus diduga akan

membuat dampak buruk pada tubuh. Penelitian yang diusung

ini melihat adanya dampak pemberian asam lemak trans yang

dapat mempengaruhi kadar osteokalsin dalam darah.

Studi tentang osteokalsin terus dikembangkan untuk

mengetahui kondisi tulang secara laboratoris. Peningkatan

osteokalsin dalam darah menunjukkan adanya kondisi tulang

yang menuju pada terganggunya metabolism tulang sampai

pada kerapuhan tulang.

Asam lemak trans terutama dalam dosis tinggi akan

dapat mempengaruhi metabolisme yang kemudian

meningkatkan kadar osteokalsin dalam darah.

Mei 2020

Penulis

Page 8: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

viii

Page 9: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

ix

Cover .....................................................................................................i

Halaman Judul ...................................................................................iv

Kata Pengantar ..................................................................................vii

Daftar Isi ...............................................................................................ix

Daftar Tabel .........................................................................................xi

Daftar Gambar ....................................................................................xiii

Daftar Singkatan ................................................................................xv

BAB I Pendahuluan ...........................................................................1

BAB 2 Asam Lemak Trans ...............................................................7

BAB 3 Asam Lemak Trans dan Metabolisme .............................13

BAB 4 Tulang .......................................................................................19

BAB 5 Nitric Oxide (NO) ....................................................................27

BAB 6 Osteokalsin .............................................................................29

BAB 7 Kerangka Teori, Konsep,dan

Hipotesis Penelitian .............................................................37

BAB 8 Metode Penelitian .................................................................41

BAB 9 Hasil Penelitian ......................................................................53

BAB 10 Penutup ..................................................................................63

Tentang Penulis .................................................................................65

Daftar Pustaka ...................................................................................67

Page 10: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

x

Page 11: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

xi

Tabel 1. Orisinalitas penelitian .......................................................5

Tabel 2. Komposisi Pakan Tikus Kelompok Kontrol .................50

Tabel 3. Komposisi Pakan Hewan Coba ......................................51

Tabel 4. Definisi Operasional ..........................................................54

Tabel 5. Rerata kadar NO .................................................................59

Tabel 6. Rerata kadar osteokalsin ................................................61

Page 12: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

xii

Page 13: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

xiii

Gambar 1. Struktur Kimia Asam Lemak

Konfigurasi Cis dan Trans ...............................................................9

Gambar 2. Konfigurasi Molekuler Asam lemak Trans

dan Cis ..................................................................................................10

Gambar 3. Struktur Tulang Normal dengan Sistem Havers ..20

Gambar 4 . Fungsi Diferensiasi Sel-sel Embrionik

dan Generasi Sel-sel Jaringan ......................................................21

Gambar 5. Sel Tulang ........................................................................23

Gambar 6. Regulasi Fungsi dan Diferensiasi Sel Tulang.........24

Gambar 7. Proses Remodeling Tulang .........................................26

Gambar 8. Marker Biokimia pada Metabolisme Tulang ..........31

Gambar 9.Struktur Osteokalsin.....................................................32

Gambar 10.Metabolisme Osteokalsin ..........................................34

Gambar 11.Sirkulasi Osteokalsin ...................................................36

Gambar 12.Kerangka Teori .............................................................42

Gambar 13.Kerangka Konsep ........................................................42

Gambar 14.Rancangan Penelitian ................................................45

Gambar 15.Alur Penelitian ..............................................................49

Gambar 16.Perubahan kadar NO ...................................................58

Gambar 17.Perubahan kadar osteokalsin ..................................60

Page 14: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

xiv

Page 15: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

xv

eNOS = Endothelial nitric oxide sinthase

FDA = Food and drug administration

iNOS = Inducible nitric oxide synthase

IL1B = Interleukin 1B

IL-1 = Interleukin 1

IL-6 = Interleukin 6

IL-10 = Interleukin 10

NF; kB = Nuclear factor-kB

NO = Nitric oxide

nNOS = neuronal nitric oxide synthase

RANK = Reseptor activator of nuclear factor kappa beta

RANKL = Reseptor activator of nuclear factor kappa beta

ligand

RNA = Ribonucleic acid

RNS = Reactive nitrogen spesies

ROS = Reactive oxygen species

TNF = Tumor necrosis factor

Page 16: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

0

Page 17: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

1

A. Latar Belakang

Para ahli tulang Indonesia sepakat bahwa dengan

meningkatnya harapan hidup rakyat Indonesia penyakit

kerapuhan tulang akan sering dijumpai. Sejak tahun 1990 sampai

2025 diprediksi akan terjadi kenaikan jumlah penduduk

Indonesia mencapai 41,4% dan osteoporosis selalu menyertai

usia lanjut baik perempuan maupun laki-laki, meskipun

diupayakan pengobatan untuk mengatasi osteoporosis yang

sudah terlambat dan upaya pencegahan dengan mempertahankan

massa tulang sepanjang hidup jauh lebih dianjurkan (Baziad,

2003; Djokomoeljanto R, 2003).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa fast food banyak

dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Fast food tidak saja

mengandung tinggi kalori, tinggi lemak, namun juga

mengandung asam lemak trans. Asam lemak trans di masyarakat

Indonesia sehari- hari, terutama didapat dari fast food, produk

roti, margarin, makanan gorengan dan dalam jumlah kecil berasal

dari produk susu, dan daging (Raisz, 2005; Sartika, 2007).

Di Indonesia asam lemak trans dipasaran dijumpai dalam

bentuk mentega putih atau yang biasa disebut shortening.

Produknya bervariasi dari yang sangat lunak sampai sangat keras.

Mentega putih biasanya digunakan oleh industri pangan,

terutama pada pembuatan biskuit. Keistimewaan asam lemak

trans yaitu dapat membuat makanan terasa enak di lidah, tidak

mudah leleh, terasa krispi (renyah), gurih dan sedap.

Page 18: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

2

Asupan asam lemak trans di Indonesia tampaknya belum

pernah diteliti, namun dengan mengetahui kandungan rata- rata

dari jenis makanan yang dikonsumsi terutama bahan makanan

yang digoreng, maka dapat diperkirakan bahwa asupan asam

lemak trans mungkin termasuk tinggi. Hal ini karena orang

Indonesia banyak mengonsumsi makanan gorengan pada hampir

semua lapisan masyarakat dan termasuk margarin pada

masyarakat menengah atas. Asupan asam lemak trans di

Indonesia dapat ditentukan setelah terlebih dahulu diketahui

kadar asam lemak trans dalam makanan yang dikonsumsi

(Sartika, 2007).

Asam lemak jenuh dahulu dianggap sebagai jenis lemak

yang memberikan efek buruk terhadap kesehatan, namun

sekarang ternyata asam lemak trans sangat menarik perhatian

karena berpengaruh lebih buruk terhadap kesehatan dibanding

asam lemak jenuh (Mauger, 2003; US Departemen of Health and

Human Services, 2003). Studi observasional dan randomized trial

menunjukkan bahwa pada umumnya asupan asam lemak trans

meningkatkan inflamasi sistemik pada manusia sehat.

Metabolisme asam lemak trans di dalam tubuh dapat

menimbulkan stres oksidatif (Chatgilialoglu, 2006; Griendling,

2003; Gong, 2003). Sebenarnya sel yang sehat, selalu dalam

keadaan stabil, namun rentan terhadap stimulus buruk yang

berpengaruh terhadap sel, dan dapat berakibat kerusakan sel yang

fatal, sekresi insulin dan yang paling berperan dalam

patofisioliginya adalah dapat merusak sel (McCord, 2003).

Dua jenis sel utama yang bertanggungjawab untuk

pembentukan tulang adalah osteoklas, yang menyerap tulang, dan

osteoblas, yang membentuk tulang baru. Remodeling tulang

diatur oleh beberapa hormon sistemik, seperti hormon paratiroid

(PTH), 1,25 dihydroxyvitamin D3, hormon seks dan kalsitonin,

serta oleh faktor lokal seperti NO, prostaglandin, faktor

pertumbuhan, dan sitokin. Target molekular dari aksi NO pada

sel tulang belum dipastikan. Awalnya diperkirakan NO

Page 19: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

3

mempunyai efek inhibit pada osteoklas yang dimediasi oleh

mekanisme cGMP independent (Szmitko, 2003; Rob J., 2001).

Peningkatan kadar osteokalsin semakin tinggi risiko

fraktur. Akan tetapi hal tersebut mempunyai variabilitas yang

berbeda-beda, dan belum ada data-data yang akurat untuk

penggunaan osteokalsin apabila dibandingkan dengan

pemeriksaan densitas tulang (BMD) pada osteoporosis (Ganero,

2004). Tes laboratorik dapat berperan sebagai tes saring,

pemantauan pengobatan, dan penentuan penyebab osteoporosis.

Salah satu petanda proses membentuk tulang adalah osteokalsin

atau bone-GLA (g-carboxyglutamil acid)-protein (BGP), yang

merupakan protein non kolagen dalam matriks tulang, yang

disintesis oleh osteoblas, dan disekresi ke dalam cairan jaringan

penyokong utama tulang. Fragmen osteokalsin juga akan

dilepaskan ke dalam peredaran darah dan dapat diukur kadarnya.

Dalam aliran darah terdapat bentuk osteokalsin utuh dan NMID-

fragment. Oleh karena itu pemeriksaan osteokalsin merupakan

parameter yang baik untuk menentukan gangguan metabolisme

tulang dalam hal pembentukan tulang dan turnover tulang, dan

dapat digunakan untuk memprediksi kecepatan penurunan

densitas massa tulang dan keberhasilan pengobatan (Ott SM.,

1999; Allison, 2000; Kaniawati, 2003; Hammett, 2004; Filip RS,

2004).

Mengingat latar belakang tersebut penelitian ini akan

mengukur NO yang merupakan mediator pada proses

penghambatan remodeling akibat pemberian tinggi asam lemak

trans, yang kemudian dapat meningkatkan kadar osteokalsin.

Penelitian ini dilakukan selama 8 minggu, mengacu pada

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dorfman et al. (2009),

dimana sudah dapat dilihat gangguan metabolik.

Page 20: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan belum jelasnya keterkaitan maupun

patofisiologi pengaruh asupan tinggi asam lemak trans terhadap

kadar osteokalsin, maka rumusan masalah penelitian ini adalah

apakah pemberian tinggi asam lemak trans dapat meningkatkan

kadar osteokalsin darah melalui agen stres oksidatif NO pada

tikus Sprague Dawley.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini terbagi atas dua hal, yaitu tujuan

umum dan tujuan khusus. Tujuan umum penelitian ini untuk

membuktikan bahwa pemberian tinggi asam lemak trans

meningkatkan kadar NO dan kadar osteokalsin darah tikus

Sprague Dawley. Sedangkan tujuan khususnya adalah

1. Membuktikan bahwa pemberian tinggi asam lemak trans

meningkatkan kadar NO.

2. Membuktikan bahwa pemberian tinggi asam lemak trans

meningkatkan kadar osteokalsin darah.

3. Membuktikan adanya hubungan peningkatan kadar NO

dengan kadar Osteokalsin darah setelah pemberian tinggi

asam lemak trans.

D. Manfaat hasil penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, pertama

untuk pengembangkan ilmu pengetahuan adalah memberikan

sumbangan pemikiran tentang efek asam lemak trans terhadap

kadar osteokalsin darah dan memberikan informasi pengaruh

asam lemak trans terhadap kadar NO. Kedua, pelayanan

kesehatan masyarakat yaitu: memberikan informasi tentang

konsumsi makanan mengandung asam lemak trans terhadap

terjadinya peningkatan kadar osteokalsin darah, dapat sebagai

bahan kajian penelitian lebih lanjut sehingga dapat diaplikasikan

pada manusia.

Page 21: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

5

E. Orisinalitas Penelitian

Penelitian mengenai efek asam lemak trans terhadap

kadar osteokalsin melalui pengaruh mediator NO belum pernah

diteliti.

Tabel 1

Orisinalitas penelitian

No Peneliti,

judul Tahun Desain Subyek

Variabel bebas

Variabel tergantung

Hasil

1 Umer Saleem. et al, Serum Osteocalcin is associated with Measures of insulin resistance, adipokine levels, and

2010 Regresi

multiva

riabel

Pasien

rawat

jalan

Serum

Osteoca

lcin

Resistensi

insulin, Level

adipokin,

sindrom

metabolik

Serum

osteokalsin

berhubungan

dengan

resistensi

insulin,

adipokin,

sindrom

metabolik

2 R.J. van’t Hof, et al Reqruirement of the incucible nitric oxide synthase pathway for IL-1 induced osteoclastic bone resorption

2000 Prospec

tive

cohort

study

Tikus Nitrit

okside

Il-1 Jalur iNOS

penting dalam

resorpsi

tulang melalui

IL-1 dan

mengaktivasi

prekusor

osteoklas

3 Hong Zheng., et al RANKL Stimulates Inducible Nitric-oxide synthase Expression and Nitric Oxide production in developing osteoclats

2006 Experim

ental

Laborat

ories

Kultur

Sel

Tulang

RANKL Nitirc Oxide,

IFN

IFN diinduksi

oleh RANKL

dan

merangsang

iNOS eskpresi

dan pelepasan

NO

4 Md Mizanur Rahman, et al.

2006 Experim

ental

Tikus Asam

linoleicte

Apoptosis sel

tulang

Asam linoleic

terkonjugasi

Page 22: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

6

Conjungated linoleic acid inhibits osteoclast differentiation of RAW 267.7 cells by modulating RANKL

Laborat

ories

rkonjuga

si

menghambat

osteoklastoge

nesis

5 Robert J., et al. Cytokine Induced Nitric Oxide Inhibits Bone Resorption by inducing apoptosis of osteoclast

1997 Ekspresi

mental

Tikus Kultur

Sel

IFN, IL-1,

TNF- α NO

Memberikan

pengaruh

kuat terhadap

osteoklas-

osteoblast

pada

penghambata

n resorpsi

tulang

Page 23: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

7

Asam lemak trans, merupakan golongan asam lemak tak

jenuh. Asam lemak tidak jenuh dapat mengandung satu ikatan

rangkap atau lebih. Asam lemak tak jenuh dikelompokkan dalam

tiga jenis; yaitu asam lemak tak jenuh tunggal (monounsaturated

fatty acids) dengan satu ikatan rangkap, asam lemak tak jenuh jamak

(polyunsaturated fatty acids) mempunyai lebih dari satu ikatan

rangkap, dan asam lemak trans (trans fatty acids) (Roberts, 2000).

Sebagai contoh adalah asam oleat mengandung satu ikatan rangkap,

asam linoleat mempunyai dua ikatan rangkap, sedangkan asam

linolenat mempunyai tiga ikatan rangkap, asam elaidat adalah asam

lemak trans, yang merupakan isomer non alami dari asam oleat.

Adanya ikatan rangkap tersebut memungkinkan terjadinya

isomer geometrik yang bergantung pada orientasi atom atau gugus

disekeliling sumbu ikatan rangkap, jika rantai asil berada pada sisi

yang sama, senyawa tersebut adalah tipe cis. Bentuk atau konfigurasi

cis memiliki dua bagian rantai karbon yang cenderung berhadapan

satu sama lain, sedangkan bentuk trans memiliki dua bagian dari

rantai karbon yang hampir linier. Asam- lemak tak jenuh rantai

panjang yang terdapat di alam hampir semuanya memiliki

konfigurasi cis, di mana molekulnya tertekuk 120 derajat pada ikatan

rangkapnya. Pada temperatur rendah, rantai karbon pada asam

lemak tak jenuh membentuk suatu pola zig-zag bila diekstensikan.

Pada temperatur yang lebih tinggi, sebagian ikatan mengadakan

rotasi sehingga terjadi pemendekan rantai. Sifat- sifat yang demikian

inilah yang menyebabkan asam lemak trans memiliki konfigurasi dan

sifat yang hampir menyerupai asam- asam lemak jenuh. Jadi asam

Page 24: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

8

oleat mempunyai konfigurasi cis, yang berbentuk seperti huruf L,

sedangkan asam elaidat adalah tipe trans, berbentuk lurus pada

ikatan rangkap transnya, dan merupakan isomer non alami dari asam

oleat. Asam lemak di dalam minyak terdapat dalam bentuk isomer

cis dan trans (Mozaffarian, 2006; Bensadoun, 2003).

Peningkatan jumlah ikatan rangkap cis dalam asam lemak

menghasilkan sejumlah konfigurasi molekul khusus, misalnya asam

arakhidonat, dengan 4 ikatan rangkap cis, bisa mempunyai bentuk

terpilin atau bentuk U. Bentuk ini mempunyai makna penting pada

bungkus (packing) molekul dalam membran atau pada posisi yang

ditempati oleh asam lemak di dalam molekul yang lebih kompleks

seperti fosfolipid. Adanya ikatan rangkap trans akan mengubah

hubungan spasial ini dan menyebabkan asam lemak tak jenuh

tersebut mempunyai sifat khas. Salah satu sifat yang penting adalah

bahwa ikatan rangkap tersebut relatif rentan terhadap perubahan-

perubahan kimia, antara lain oksidasi, polimerisasi dan reaksi- reaksi

lainnya, oleh sebab itu, asam lemak tak jenuh akan lebih mudah

mengalami perubahan fisik dan kimia selama proses pengolahan

dibanding asam lemak jenuh. Ikatan ganda pada asam lemak tak

jenuh mudah bereaksi dengan oksigen ( mudah teroksidasi ),

sehingga mudah menjadi tengik (rancid). Proses ini dikenal sebagai

kerusakan bahan yang mengandung lemak yang penyebabnya adalah

reaksi oksidasi terhadap asam lemak tak jenuh. Atas dasar tersebut ,

maka asam lemak tidak jenuh sering direaksikan dengan hidrogen

untuk menghilangkan ketidak- jenuhannya, dan reaksi inilah yang

sering disebut sebagai reaksi penjenuhan atau reaksi hidrogenasi.

Proses hidrogenasi akan merubah minyak sayur menjadi

lemak yang semisolid seperti margarin. Di bidang industri ,

sebenarnya proses hidrogenasi parsial selain untuk membuat minyak

menjadi semisolid, juga bertujuan untuk mencegah agar minyak

sayur tidak cepat menjadi rusak, lebih stabil, lebih tahan terhadap

pengaruh oksidasi dibanding asam lemak bentuk cis dan menambah

cita rasa. Asam lemak trans di dalam makanan berlemak dapat

meningkat jumlahnya terutama dalam margarin karena proses

pengolahan seperti proses hidrogenasi, atau karena pemanasan

Page 25: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

9

dengan temperatur tinggi (Mozaffarian, 2006; Bensadoun, 2003;

Brehm, 2003).

Asam-asam lemak trans bukan merupakan produk alami,

namun asam lemak trans dijumpai dalam jaringan- jaringan individu

yang mengkonsumsi makanan normal. Sedikit kontribusi tambahan

berasal dari konsumsi lemak ruminansia yang mengandung asam

lemak trans; asam lemak ini timbul sebagai hasil kerja

mikroorganisme yang ada didalam usus hewan pemamah biak

(Brehm, 2003). Berbagai macam asam lemak trans terdapat di dalam

makanan, dan yang paling banyak dijumpai adalah isomer 18:1 (Inis

SM, 2001).

Gambar 1.

Struktur kimia asam lemak konfigurasi cis dan trans

Gambar 2.

Konfigurasi mulokuler asam lemak trans dan cis

Page 26: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

10

Perkembangan Asam Lemak Trans

Pada tahun 1903, dengan alasan–alasan tersebut, maka

mentega digantikan dengan margarin yang dibuat dari minyak nabati

yang berbentuk cair menjadi bentuk setengah padat dengan tehnik

hidrogenasi. Pertama kali ditemukan, keberadaan asam lemak trans

dalam margarin dianggap menguntungkan karena mempunyai titik

lebur yang lebih tinggi yang sama dengan titik lebur asam lemak

jenuh, dan bentuknya setengah padat sehingga sesuai dengan

kebutuhan (O’Brien 1998). Bila dibandingkan dengan asam lemak

tak jenuh bentuk cis, bentuk trans lebih stabil dan lebih tahan

terhadap proses oksidasi (Brehm, 2003; O’Brien 1998; Martin 1998).

Namun ternyata hasil penelitian pada tahun 1998 menunjukkan

bahwa asam lemak trans dapat meningkatkan risiko PJK (Judd,

1994).Tidak hanya melalui proses hidrogenasi , asam lemak trans

dapat juga terbentuk pada waktu pengolahan minyak (refinery) dan

juga pada proses menggoreng (deep frying), asam lemak trans juga

terdapat pada produk ruminansia dalam jumlah kecil. Perubahan

konfigurasi asam lemak cis menjadi trans mulai terbentuk pada

temperatur 1800C dan semakin meningkat sebanding dengan

naiknya temperatur.

Produk biskuit, donat dan produk lain yang menggunakan

lemak pelembut (shortening) juga merupakan sumber asam lemak

trans di dalam makanan sehari-hari (Sebedio, 1996). Makanan cepat

saji yang digoreng, produk roti, snack kemasan, margarin dan

crackers ( hidrogeneted margarin mengandung 15- 40% asam lemak

trans ) merupakan sumber utama asam lemak trans (Bhagavan,

2002). Di dalam mentega mengandung 2- 5% asam lemak trans,

penelitian lain menyebutkan bahwa di dalam margarin mengandung

> 60% asam lemak trans. Asam lemak trans tidak terdapat dalam

minyak babi, minyak canola, minyak kedelai, minyak zaitun, maupun

minyak jagung (Inis SM, 2001).

US Dietary Guidelines Advisory Committee, 2005

merekomendasikan bahwa konsumsi asam lemak trans bagi setiap

individu adalah di bawah 1% dari total energi. Apabila seseorang

Page 27: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

11

mengonsumsi kue donat, maka estimasi kandungan asam lemak

transnya 3,2 gram, bila ditambah satu kemasan kentang goreng (

french fries ) yang mengandung 6,8 gram asam lemak trans, berarti

dalam satu hari orang tersebut mengonsumsi 5% dari total energi

(Wardlaw, 2004).

Page 28: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

12

Page 29: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

13

Bentuk atau konfigurasi trans memiliki dua bagian dari

rantai karbon yang cenderung berhadapan satu sama lain yang

hampir linier. Sifat- sifat inilah yang menyebabkan asam lemak trans

memiliki konfigurasi dan sifat yang hampir menyerupai asam lemak

jenuh. Dalam jumlah besar, asam lemak trans dapat berpengaruh

terhadap metabolisme asam lemak tak jenuh lainnya ( misalnya asam

linoleat dan asam linolenat ) dengan cara kompetisi dalam

memperebutkan enzim 6-denaturase yang ada dalam retikulum

endoplasma dan berpengaruh terhadap proses- proses seperti

trombogenesis, menghambat sebagian konversi asam linoleat

menjadi arakidonat, sehingga menghambat produksi eikosanoit oleh

jaringan. Asam lemak trans dapat menyebabkan kurangnya

kemampuan penghambatan terhadap terjadinya agregasi platelet

dibanding asam lemak cis. Dalam keadaan normal subsrat yang lebih

disukai oleh enzim 6-denaturase tersebut adalah jenis asam linoleat

dibandingkan dengan asam lemak trans. Hal ini menjamin

tercukupinya suplai asam lemak dalam membentuk membran sel

dan eikosanoit. Enzim tersebut menambah ikatan rangkap pada

posisi 6 dari asam lemak golongan n-3, n-6 dan n-9 yang berarti asam

lemak tersebut akan berkompetisi untuk mendapatkan sisi aktif

enzim. Tetapi bila asam lemak trans terdapat dalam kadar yang tinggi

dan pada saat bersamaan konsumsi asam linoleat rendah, maka asam

lemak trans akan menjadi substrat alternatif dalam menghasilkan

asam lemak tak jenuh jamak berantai panjang (20:4), dengan satu

ikatan rangkap trans) yang tidak mampu menjadi prekursor

Page 30: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

14

eikosanoid dan dapat mengantagonisasi metabolisme asam lemak

esensial.

Enzim lipase pankreas sama cepatnya dalam menghidrolisis

asam lemak trans maupun asam lemak cis. Beberapa asam lemak

dengan ikatan rangkap ganda yang letaknya dekat dengan karboksil

(posisi 3 dan 6) dihidrolisis lebih lambat, jika dilihat dari bentuk

molekul asam lemak trans yang lurus, seperti halnya asam lemak

jenuh, enzim yang akan mengarahkan asam lemak ke posisi 1 dan 3

memperlakukan asam lemak trans seolah- olah adalah asam lemak

jenuh. Pada saat proses absorpsi, asam lemak trans cenderung

diubah menjadi triasilgliserol yang kemudian di bawa ke jaringan dan

berada pada jaringan adiposa, selain tersebut asam lemak trans

biasanya ditemukan dalam fosfolipid pada jaringan lain seperti

jantung, hati dan otak. Hal ini tergantung pada jenis konfigurasi dan

letak ikatan rangkapnya, serta ada/tidaknya asam linoleat dalam diet.

Pada umumnya absorpsi asam lemak trans ke dalam jaringan

sebanding dengan jumlah asam lemak trans diet, tetapi di sisi lain

terdapat bukti bahwa asam lemak trans yang dapat diserap maksimal

sebesar 6-9%, berapapun konsentrasi asam lemak trans tergantung

pada keberadaan unsur pokok lainnya dalam diet. Keberadaan asam

lemak esensial dalam diet, walaupun dalam kadar minimal,

cenderung menurunkan akumulasi asam lemak trans dalam jaringan.

Selain itu, metabolisme asam lemak tubuh merupakan proses yang

dinamis, tingkat inkorporasi asam lemak trans ke dalam kolesterol

ester cukup rendah (sekitar 15- 20%) dan hal ini yang masih

meragukan pengaruh negatif dari asam lemak trans.

Asam Lemak Trans dan Metabolisme Lipid

Hasil penelitian pada dekade terakhir menunjukkan bahwa

keberadaan asam lemak trans di dalam makanan menimbulkan

dampak negatif terhadap kesehatan yaitu memicu terjadinya

penyakit jantung koroner yang tidak dapat diabaikan. Penelitian

menunjukkan pengaruh asam lemak trans lebih buruk daripada efek

negatif asam lemak jenuh dan kolesterol (Oomen et al, 2001). Studi

menunjukkan bahwa konsumsi asam lemak trans menyebabkan

Page 31: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

15

peningkatan kadar kolesterol LDL, menurunkan kadar kolesterol

HDL, yang merupakan penyebab utama terjadinya defek pada

pembuluh darah (Beynen & Katan, 1989; Dietschy, 1998),

sedangkan asam lemak jenuh tidak berpengaruh terhadap

penurunan kadar HDL (Chandrasekharan, 2000; Subbaiah, 1998.),

asam lemak trans juga meningkatkan rasio kolesterol LDL terhadap

kolesterol HDL, yang merupakan prediktor kuat terhadap risiko

terjadinya penyakit kardiovaskuler (Turpeinen, 1998).

Menurut Institue of Shortening and Edible Oils (ISEO)

menyebutkan bahwa konsumsi asam lemak trans dalam jumlah tak

berlebihan tidak menimbulkan efek negatif terhadap kesehatan,

peneliti lain menyatakan konsumsi asam lemak trans sebesar 1-3%

sudah dapat memunculkan serangan jantung bagi usia dewasa

(Nicolosi et al., 2001). Oleh karenanya kandungan asam lemak

dalam produk pangan perlu dipertimbangkan sebagai bagian yang

perlu disampaikan pada masyarakat melalui pencantuman label

kemasan. Kandungan asam lemak trans dikatakan rendah bila

kandungannya kurang atau sama dengan 5%, dan zero trans bila

kandungannya 1-2%. Asupan asam lemak trans selama kehamilan

diduga juga mengganggu metabolisme asam lemak esensial sehingga

berpengaruh terhadap perkembangan janin (Wardlaw, 2004).

Pengaruh asam lemak trans sangat tergantung pada kadar

asupan; kadar yang tinggi lebih dari 6% energi total jelas berbahaya,

namun kadar yang rendah di bawah 2% sampai kadar 4,5% energi

total tidak berbahaya bila dikonsumsi bersamaan dengan asam

lemak tak jenuh ganda, tetapi pengaruh positif dari asam lemak tak

jenuh akan ditiadakan oleh adanya asam lemak trans di dalam

makanan, hal ini karena asam lemak trans menghambat biosintesis

asam arakhidonat yang sangat dibutuhkan dalam pembentukan

membran sel dan pertumbuhan jaringan. Oleh karenanya asupan

tinggi asam lemak trans bagi anak- anak terutama dari margarin tidak

dianjurkan (Judd, 1994).

Page 32: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

16

Asam Lemak Trans dan Proses Inflamasi

Asam lemak trans berpengaruh terhadap terjadinya

inflamasi sistemik pada membran sel endotel, melalui jalur spesifik.

Asam lemak trans juga memodulasi proses inflamasi melalui jalur

spesifik membran sel endotel dan jalur signaling fosfolipid membran

makrofag. Efek proinflamatori dari intake asam lemak trans dapat

meningkatkan resistensi insulin, kegagalan fungsi sel endotel,

peningkatan oksidasi lipid, dan menurunkan aktivitas jaringan

plasminogen post prandial (Muller, 2001).

Penelitian pada hewan coba, menyebutkan bahwa

pemberian diet dengan kandungan asam lemak trans 10%

berdampak terhadap penatalaksanaan metabolisme nutrien di hati,

jaringan adiposa, otot skelet dan menginduksi resistensi insulin

(Isbagio, 2005). Metabolisme asam lemak trans di dalam tubuh dapat

menimbulkan stres oksidatif. Sel yang sehat, sebenarnya selalu dalam

keadaan stabil, namun rentan terhadap stimulus buruk yang

berpengaruh terhadap sel, sehingga dapat berakibat terjadinya

kerusakan sel yang fatal.

Stres oksidatif menyebabkan stimulus untuk terjadinya

respons inflamasi pada endotel pembuluh darah, gangguan

metabolisme, seperti uptake glukosa pada otot maupun jaringan

adiposa, penurunan sekresi insulin. Patofisiologi stres oksifatif yang

paling berperan adalah dapat merusak sel sehingga menyebabkan

disfungsi endotel, sampai pada akhirnya menimbulkan penyakit

vaskuler diantaranya aterosklerosis, diabetes, hipertensi dll. Stres

oksidatif secara signifikan memberi kontribusi pada berbagai

penyakit yang berhubungan dengan gangguan aliran darah

sementara dan pembentukan energi (Szmitko, 2003; Gong, 2003;

McCord, 2003). Reactive Oxygen Species (ROS) berperan penting

pada keadaan fisiologis maupun pathologis vaskuler, ROS secara

intraseluler diproduksi dalam jumlah sedikit, maka ROS bekerja

sebagai second massengers, modulator jalur biokimia untuk

memediasi berbagai repons seperti pertumbuhan sel- sel otot polos

pembuluh darah. Namun bila ROS diproduksi dalam jumlah besar,

Page 33: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

17

maka ROS dapat merusak DNA, bersifat toksik, dan dapat

menyebabkan apoptosis. Penanda inflamasi dapat memberikan

informasi mengenai perkembangan penyakit kardiovaskuler serta

menyediakan target baru untuk terapi (Szmitko, 2003).

Page 34: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

18

Page 35: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

19

A. Struktur Tulang

Tulang dikenal ada dua tipe secara garis besar yaitu tulang

trabekular (berongga=spongy=concelous) dan tulang korteks

(kompak). Bagian luar kedua tulang disebut korteks yang

merupakan tulang padat dan bagian dalam adalah tulang

trabekular yang tersusun seperti bunga karang (Buckwalter, 1995;

Riis, 1996).

Secara makroskopis tulang dibedakan menjadi tulang

woven dan tulang berlapis lamellar. Tulang woven adalah bentuk

tulang yang paling awal pada embrio dan selama

pertumbuhannya terdiri dari jaringan kolagen berbentuk ireguler.

Setelah dewasa tulang woven diganti oleh tulang berlapis yang

terdiri dari tulang korteks dan trabekulas (Lane, 2001; Rachman,

2006).

Page 36: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

20

Gambar 3.

Struktur Tulang Normal dengan Sistem Havers

Sumber: (Compsto, 2001)

Kalsium yang tinggi sangat dibutuhkan tulang untuk

berkembang dan kematangan hormon estrogen pada wanita dan

kematangan hormon testosteron pada laki-laki masa puberta,

tulang akan mengalami proses remodeling diikuti pengaruh

anabolik dan prekursor estrogen. Keterlambatan dan kegagalan

pembetukan gonad (sindroma Turner, sindroma klinefekter),

faktor nutrisi, dan aktifitas fisik berat terutama saat puber

sebelum menarche yang biasanya dialami oleh atlit dapat sebagai

faktor yang menyebabkan tidak tercapai puncak massa tulang dan

ancaman terjadinya osteoporosis dini (Rachman, 2006).

B. Komposisi Tulang

Pembentukan tulang diawali dengan munculnya sel-sel

tulang yang berasal dari stem sel tulang yang berkembang

menjadi mesoderm progenitor kemudian membentuk jalur

mesenkim (preosteoblas, osteoblas, osteosit, dan bone lining

cells) dan jalur hemopoetik (preosteoklas, osteoklas). Terdapat

beberapa pendapat ahli dalam mendefinisikan stem sel tersebut,

pendapat yang berpandangan unspesified dan undifferentiated

cells yang berfungsi memperbaharui sel-sel tubuh termasuk

Page 37: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

21

didalamnya sel-sel darah, kulit, intestinal, dan seterusnya.

Pembentukannya diawali oosit teraktifasi, menjadi zigot

membelah berbentuk blastokis yang berisi DNA donor

(Compston, 2001; Morgan et al., 2001; Rosenberg, 2005;

Hoffbrand, 1996).

Gambar 4.

Fungsi diferensiasi sel-sel embrionik dan generasi sel-sel jaringan

Sumber:Compston (2001)

C. Sel Tulang

1. Osteoblas

Jalur sel mesenkim stroma sumsum tulang merupakan

awal munculnya osteoblast. Osteoblas memproduksi osteoid

atau matriks tulang. Bentuk dari osteoblast dapat bulat, oval,

atau polihedral, dan posisinya terpisah dari matriks yang telah

mengalami mineralisasi. Osteoblas bertugas untuk

mensintesis dan mensekresi matriks organik tulang, mengatur

perubahan elektrolit cairan ekstraselular pada proses

mineralisasi. Terdapat bagian dalam osteoblast, yaitu

retikulum endoplasmik, membran golgi dan mitokondria.

Proses pematangan osteoblas memerlukan beberapa faktor,

yaitu fibroblast growth factor (FGF), bone morphogenic

proteins (BMPs), core binding factor-1 (CBFA-1) dan

osteoblast spesific cis acting element (OSE-2). Osteoblast

memiliki reseptor estrogen, sitokin, paratiroid hormon (PTH),

insulin derivated growth factor (IGF), dan vitamin D3.

Page 38: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

22

Osteoblas saling berhubungan melalui gap junction.

Osteoblas yang menetap pada permukaan tulang dinamakan

bone lining cells/resting osteoblast yang berbentuk pipih

(Morgan et al., 2001; Rosenberg, 2005).

2. Osteoklas

Osteoklas berasal dari jalur hemopoetik yang pada

jalur ini juga mengeluarkan makrofag dan monosit. Sel ini

berpindah dari sumsum tulang lewat sirkulasi atau migrasi

direk. Sel prekursor osteoklas terdapat pada sumsum tulang

dan sirkulasi darah. Sel ini ditemukan pada permukaan tulang

yang mengalami resorpsi dan kemudian membentuk

cekungan yang dikenal sebagai lakuna Howship (Drajad,

2002). Osteoklas bekerja merusak matriks tulang, melekat

pada permukaan tulang, memisahkan sel dengan matriks,

menurunkan pH 7 menjadi pH 4. Proses yang menjadi asam

ini akan dapat melarutkan mineral dan merusak matriks sel

sehingga protease keluar. Osteoklas memiliki reseptor yaitu

RANK-ligand (RANK-L) untuk maturasi sel dan mengalami

apoptosis (Compston, 2001; Morgan et al., 2001; Van Essen,

2007).

Page 39: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

23

Gambar 5.

Sel Tulang (ob:Osteoblas; oc:Osteoklas) Sumber:Rosenberg (2005)

3. Osteosit

Jumlah osteosit 90% dari sel tulang. Osteosit muncul

saat akhir proses mineralisasi pada osteoblast yang akan

tersimpan pada matriks tulang. Osteosit mempunyai satu inti,

jumlah organela bervariasi dan sel ini menjangkau permukaan

luar dan dalam tulang, membuat tulang menjadi sensitif

terhadap tekanan, mengontrol pergerakan ion serta

mineralisasi tulang (Compston, 2001; Canalis, 2005).

Osteosit berasal dari osteoblas yang pada akhir proses

mineralisasi terhimpit oleh ekstraselular matriks. Osteosit

merupakan sel yang sensitif terhadap tekanan mekanik

osteosit merupakan sel yang sensitif terhadap tekanan

mekanik, berperan dalam pemeliharaan massa dan struktur

tulang, terlihat gambar 6 ??? (Compston, 2001; Morgan et al.,

2001; Soeatmadji, 2002).

Page 40: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

24

Gambar 6.

Regulasi Fungsi dan Diferensiasi Sel Tulang (Sumber:RobJ,et al,

2001)

4. Remodeling

Tulang woven akan berubah menjadi tulang berlapis

(lamellar), dilanjutkan proses remodeling ata pembentukan

kembali dengan terus mengalami resorpsi, pembentukan dan

mineralisasi. Tujuan dari proses pembentukan kembali tulang

atau remodeling adalah untuk memperbaiki kerusakan tulang,

mencegah proses ketuaan atau aging dan akumulasi tulang tua.

Proses ini diatur oleh sel osteoblas dan osteoklas yang

tersusun dalam struktur yang disebut “bone remodeling unit“

(BRU). BRU merupakan suatu struktur temporer yang unik

aktif saat modeling dan remodeling. Struktur BRU terdiri dari

osteoklas didepan oleh osteoblas, dibelakang dan ditengah-

tengah terdapat kapiler, jaringan syaraf dan jaringan ikat.

Panjang BRU 1-2 mm dengan lebar 0,24 mm bekerja

memahat tulang, meresorpsi tulang dan membentuk tulang

baru. Pada orang dewasa sehat diperkirakan 1 juta BRU aktif

bekerja sedangkan 2-3 juta BRU dalam keadaan non aktif.

Page 41: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

25

BRU bekerja pada tulang kortikal maupun trabekular

(Rachman, 2006; Compston, 2001; Canalis, 2005).

BRU bergerak melewati permukaan pada tulang

trabekula. Osteoklas akan memahat dan menggali tulang.

Osteoblas bekerja menutup bekas galian tadi kemudian

mengganti sel-sel yang rusak dan membentuk tulang baru.

Proses untuk penyerapan tulang akan terjadi dalam tiga

minggu dan proses pembentukan tulang membutuhkan waktu

lebih lama sekitar tiga bulan. Masa hidup BRU enam sampai

sembilan bulan, lebih lama dari masa hidup osteoblas yaitu

tiga bulan dan masa hidup osteoklas dua minggu sehingga

diperlukan persediaan banyak sel osteoblas yang dibentuk

oleh sel mesenkim dan osteoklas (Rachman, 2006; Compston,

2001; Eder et al, 2003).

Tahapan siklus remodeling tulang sebagai berikut

(Compston, 2001) :

a. Quiescence, yaitu fase tenang, permukaan tulang sebelum

terjadi resorpsi.

b. Activation, dimulai saat osteoklas teraktivasi dan taksis

(pergerakan dan arah perpindahan dipengaruhi oleh arah

datangnya rangsangan) ke permukaan tulang.

c. Resorption, dimana osteoklas berada pada permukaan

tulang. Osteoklas akan mengikis permukaan tulang

melarutkan mineral, matriks tulang, membuat lubang

(resorption pit) dan selanjutnya tertarik dalam resorption

pit.

d. Bone formation, dimana osteoblas akan membentuk

tulang baru dengan memproduksi matrika tulang osteoid.

e. Mineralization, dimana permukaan tulang telah ditutupi

dengan sel-sel pelapis oleh proses modeling dan

remodeling.

Page 42: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

26

Gambar 7. Proses RemodelingTulang

(Sumber:Compston, 2001)

D. Manfaat Pemeriksaan Remodeling Tulang

Proses remodeling tulang secara garis besar dengan

ditentukan aktivitas dari dua hal yang saling berlawanan anatara

osteoblas dan osteoklas menjadikan dasar untuk perkembangan

ilmu dan teknologi dalam usaha peningkatan pemahaman yang

lebih mendalam tentang metabolisme tulang yang kemudian akan

menggali faktor-faktor yang terlibat dalam proses tersebut

(Compston, 2001). Teknologi terkini telah mampu untuk menera

keberadaan alkalifosfatase yang hanya diproduksi osteoblas dan

dikenal sebagai Bone spesific alkaline phosphatase (BAP), serta

osteokalsin (Cantor, 2005).

Page 43: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

27

Nitric Oxide (NO) adalah endothelial- derived relaxing

factor (EDRF) yang disintesis dan dilepaskan oleh sel endotel,

berfungsi sebagai vasodilator kuat, dan pelepasannya dirangsang

oleh bradikinan. NO dalam jumlah kecil dikeluarkan secara alami

oleh pembuluh darah untuk kontraksi (Soeatmadji, 2002; Morgan et

al., 2001).

Nitric Oxide Synthase

Nitric oxide synthase (NOS) merupakan isoenzim di dalam

tubuh, dan terdapat dalam 3 jenis , yaitu endothelial NO synthase

(eNOS), neuronal NO synthase (nNOS), dan inducible NO

synthase (iNOS).

1. Enzim eNOS, merupakan enzim yang mempunyai sifat

dependen terhadap Ca2+, enzim ini dijumpai pada berbagai

jenis sel dan bertanggung jawab dalam produksi sebagian besar

NO pada pembuluh darah yang sehat dan dilepas secara

kontinyu oleh sel endotel arteri maupun vena dan trombosit.

eNOS gen pengkodenya terdapat dalam kromosom 7q35-36,

pertama kali diidentifikasi di sel.

2. nNOS merupakan bentuk khusus dari eNOS yang berfungsi

pada sistem saraf. nNOS dijumpai pada kromosom 12q24.2, di

mana aktifitasnya tergantung pada peningkatan kadar Ca2+,

ditemukan pertama kali pada neuron.

3. iNos, merupakan suatu bentuk enzim yang dapat diinduksi,

dapat ditemukan dan dilepas oleh miosit, makrofag, dan sel

endotel pembuluh darah kecil yang diaktifkan serta dapat

Page 44: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

28

diinduksi oleh stimulus imunologis oleh sitokin dan

endotoksin. iNOS dijumpai pada gen 17 cen-q12, aktifitasnya

tidak tergantung kadar Ca2+

Nitric oxide disintesis oleh sel endotel dari L- arginin dan

oksigen molekular. Aliran darah dan tekanan pada endotel yang

disebabkan oleh aliran darah menginduksi sintesis NO melalui

fosforilasi nitric oxide synthase (NOS). Nitric oxide synthase

mengkatalisis reaksi dengan mengkonversi L- arginine menjadi

citruline dan NO serta memerlukan bantuan calmodulin dan

pteridin tetrahydrobopterin (BH4) sebagai kofaktor.

Peran Metabolik

Nitric oxide synthase ( NOS ) dibentuk oleh dua unit

katalitik berbeda sebgai C-terminal reductase domain dan N-

terminal oxygenase domain. NOS bekerjasama dengan BH4 dalam

jumlah cukup mensintesis NO dan pada peningkatan stress

oksidatif, mengakibatkan produksi pentoksinitrit. Resultan NO

menginduksi guanilat siklase untuk sintesis cGMP dari cGTP.

cGMP memfasilitasi hiperpolarisasi sel akibat aktivasi kanal K+.

Reaksi ini mengakibatkan inhibisi kalsium dan menghasilkan

vasodilatsi sistem kardiovaskuler. Sel endotel memproduksi NO

sebagai vasodilator pembuluh darah, inhibitor trombosit dan

menghambat migrasi serta proliferasi sel otot polos. Waktu paruh

NO di dalam jaringan sangat singkat ( sekitar 3-4 detik ), maka

pemeriksaan NO secara langsung tidak mudah dilakukan oleh

karena itu pemeriksaan dilakukan dengan cara tidak langsung

dengan menggunakan reagen Griess.

Page 45: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

29

Pemeriksaan enzim atau matriks protein yang diproduksi

oleh osteoblas/bone formation atau osteoklas/bone resorption

dapat digunakan untuk mengetahui turnover (remodeling tulang).

Osteokalsin adalah suatu protein Gla g-carboxyglutamic acid, adalah

petanda (marker) dari formasi tulang yang merupakan suatu vitamin

K dan vitamin D-dependent-protein yang diproduksi osteoblas

(Allison, 2000; Cantor, 2005).

Gambar 8.

Marker Biokimia pada Metabolisme Tulan

Sumber: Allison (2000)

Struktur Osteokalsin

Osteokalsin adalah sebuah polipeptida-49residue (5-8 kDa)

dimana banyak terdapat pada berbagai spesies. Pada manusia gen

osteokalsin terdapat pada kromosom 1 (Iq25-q31) dan diregulasi

Page 46: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

30

pada level transkripsi oleh 1,25-dihydroxy vitamin D3 (Allison,

2000; Cantor, 2005).

Gambar 9.

Struktur Osteokalsin

Sumber:Ivaska (2005)

Osteokalsin disensitisasi sebagai 11 kDa preproosteocalcin dari

98 residu. Molekul ini terdiri dari 3 bagian, yaitu :

1. 23-residue-signale peptide: dipecah selama proses translasi

2. 26-residu-propeptide: merupakan target protein untuk ᵞ

carboxylation

Page 47: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

31

3. 49-residue-mature protein: terdiri dari 2 anti-parallel α-ihelical

domains residu 16-25 dan 30-41) dihubungkan oleh rantai β-turn

(residu 26-29), dimana juga terdapat 2 rantai β-turns dan struktur

β-sheet pada C-terminal-end, struktur ini distabilkan oleh Cys23-

Cys29 disulphide bond (Allison, 2000; Cantor, 2005).

Proses γ Carboxylation Pada Osteokalsin

Osteokalsin adalah tiga dari salah satu dari vitamin K-

protein dependen yang diproduksi oleh osteoblas, disamping

protein lainnya yaitu matriks protein Gla dan protein S. Vitamin K

atau phylloquinone (suatu vitamin larut lemak yang lebih diketahui

berhubungan dengan kaskade koagulasi) adalah sebuah co-factor

esensial untuk post-translational γ carboxylation dari osteokalsin.

Selama carboxylation terjadi, proses grup kedua carboxyl bertambah

dan menjadi spesifik glutamil residu (glu) pada posisi 17,18, dan 24

pada bentukan residu γ carboxylation. Modifikasi ini berguna

nantinya untuk perubahan formasi, kestabilan rantai α-helical-

protein dan memberikan efek afinitas yang besar untuk kalsium dan

hidroksiapatit (Allison, 2000; Cantor, 2005).

Sintesis dan Katabolisme Osteokalsin

Osteokalsin diketahui dan diterima sebagai produk spesifik

dari osteoblas. Setelah diproduksi, sebagian akan bergabung pada

matriks tulang dan sebagian akan beredar pada sistim sirkulasi. Saat

ini disamping hal tersebut terdapat beberapa laporan, dimana terjadi

ekspresi osteokalsin mRNA pada megakariosit dan adiposit, akan

tetapi perlu dicatat bahwa ekspresi ini dilaporkan secara in vitro,

bukan in vivo (Allison, 2000; Ivaska, 2005).

Skema gambar, menggambarkan biosintesis dan

metabolisme osteokalsin serum yang dapat diambil dari komponen

plasma atau marker serum dari formasi tulang. Sintesa osteokalsin

secara spesifik diproduksi sebagian besar oleh osteoblas dan sedikit

oleh odontoblas. Secara umum seperti protein lainnya, osteokalsin

mempunyai sinyal yang mengarahkan dirinya kedalam retikulum

Page 48: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

32

endoplasma untuk memberikan pro-osteokalsin (terdiri dari 26

aminoacid propeptide N-terminal) kepada rantai 49-residue

osteokalsin (Allison, 2000).

Gambar 10.

Metabolisme Osteokalsin

(Sumber:Allison, 2000)

Sebelum sekresi dari osteoblas, residu glutamic –acid diproses

karboksilasi oleh vit-K-dependen enzyme menjadi bentukan g-

carboxyglutamic acid (Gla) dimana osteokalsin manusia terdiri dari

maksimal tiga Gla residu per molekul, kemudian terjadi pemecahan

propeptida dan sekresi jumlah besar native-osteocalcin yang

berguna untuk meningkatkan mineral matriks, proses inidibantu

oleh calcium-binding properties of Gla residue. Maka terjadilah

under-carboxylated molekul, yang sepertinya mengakibatkan

tidak terbentuk-nya matriks dengan proporsi yang baik. Sebagian

besar immunoasay untuk osteokalsin mengenal native dan non-

carboxylated molecule dan hal ini dapat mengganggu interpretasi

pada gambar. Beberapa usaha dilakukan untuk mendeteksi serum

Page 49: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

33

osteocalcon-carboxylation dengan penggunaan hidroksi apatit

binding in vitro (Allison, 2000; Ivaska, 2005).

Gambar 11.

Sirkulasi Osteokalsin

(Sumber:Ivaska, 2005)

Fungsi sebenarnya dari osteokalsin belum diketahui secara

pasti, tetapi pada penelitian Ducy dan kawan-kawan didapatkan

“osteocalcin knockout“ pada tikus, dimana digambarkan bahwa

terdapat abnormalitas fenotipe pada umur 6 bulan, seiring dengan

peningkatan marker formasi tulang. Hal ini diduga bahwa

osteokalsin mungkin berhubungan dalam regulasi fungsi osteoblas.

Sebagian besar osteokalsin disekresi oleh osteoblas yang dideposit

pada matriks tulang ekstraseluler, serum osteokalsin mewakili fraksi

dari total osteokalsin yang tidak diabsorbsi oleh hidroksi apatit

(Allison, 2000).

Serum osteokalsin mempunyai waktu paruh pendek dan

terhidrolisis dalam ginjal dan hepar. Dalam sirkulasinya osteokalsin

mempunyai 2 fragmen yaitu: C-terminal–fragment (dapat dipecah

Page 50: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

34

dengan mudah) dan N-terminal mid-fragment yang lebih stabil dan

kuat. Hal ini dikarenakan residu 19-20 dan 43-44 sulit dihidrolisis.

Dan diduga bahwa arginyl-arginyl residu yang terdapat pada posisi

19-20 terproteksi dari proteolisis karena hubungan mereka dengan

Gla-helix atau proteksi ini berasal daripada highly negatively charged

ᵞcarboxyglutamyl residues pada posisi 17,21, dan 24, sedangkan pada

posisi 43 dan 44 lebih labil berhubungan dengan C-terminal β-sheet.

Garnero dan kawan-kawan menggunakan antibodi monoklonal

untuk mengidentifikasi sirkulasi fragmen pada individu sehat dan

pasien dengan penyakit metabolik tulang. Dengan hasil terdapat

sangat banyak bentukan imunoreaktif dari molekul yang intact dan

N-terminal mid-fragment baik pada individu yang normal ataupun

osteoporotik. Dalam sirkulasi dalam bentuk intak-osteokalsin dan

N-term mid-osteokalsin serta fragmen-fragmennya, sedangkan

untuk metabolisme terdapat terutama pada tulang, kemudian hati,

ginjal, paru dan sirkulasi tubuh seperti tampak pada gambar. Sebagai

tambahan mereka juga menemukan peningkatan N-terminal

midfragmen pada pasien penyakti Pagets dan pasien gagal ginjal

kronik (Allison, 2000; Ivaska, 2005).

Perbedaan penyakit yang berhubungan dengan metabolisme

tulang sangat berhubungan dengan penentuan karakteristik dari

bentukan imunoreaktif daripada osteokalsin. Deteksi intak atau

fragmen osteokalsin cukup penting untuk kepentingan laboratorium

dimana diperiksa dengan Commercial Assay (Incstar, CIS ELSA-

osteo-nat (1-49), CIS ELSA-osteo (1-43), Nichols (1-49, 1-43), yang

dikenal saaat ini. Assay ini hanya mendeteksi intak osteokalsin yang

sensitif terhadap pemeriksaan degradasi pemeriksaan degradasi in

vitro (Allison, 2000).

Page 51: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

35

Agen Terapetik yang Berefek pada Kadar Osteokalsin

Beberapa agen yang berefek pada kadar osteokalsin:

1. 1,25-dihydroxyvitamin D3 dapat menstimulasi

produksi osteokalsin

2. Calcitriol stimulation test 2 Ug/d-7 days (Duda,dkk)

dapat mengakibatkan responsiveness osteoblas

3. Glukokortikoid dapat menurunkan serum osteokalsin

(mulai hari pertama pemberian terapi)

4. Adrenal insufisiensi menunjukkan yang osteokalsin

rendah

5. Terapi antikonvulsan dapat meningkatkan konsentrasi

osteokalsin karena peningkatan turn over tulang, dapat

terjadi osteopenia

6. Penggunaan heparin mengakibatkan penurunan

sirkulasi osteokalsin

7. Penggunaa warfarin (coumarins) tidak semua dapat

mengalami penurunan sirkulasi osteokalsin.

Dikarenakan proses undercarboxylation osteokalsin

dimana terjadi rendahnya serum vit K1

(phylloquinone) dan vit K2 (the menaquinonei)

berhubungan dengan fragilitas tulang dan peningkatan

risiko fraktur. Osteokalsin merupakan sebuah protein

vit-k-dependent dapat dipengaruhi keadaan tertentu

yaitu modifikasi atau perubahan vit k-dependent-

carboxylate (Allison, 2000).

Page 52: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

36

Hubungan Asam Lemak Trans, Kadar Nitrit Oksida dan

Kadar Osteokalsin.

Asam lemak trans dosis tinggi menyebabkan kenaikan dari

NO dan mempengaruhi proses inflamasi. Proses inflamasi akan

mengaktifkan TNF-α dan IL-6 untuk merangsang

osteoklastogenesis. NO dapat meningkat jika terjadi peningkatan

peroksidasi lipid. Kadar NO dapat mempengaruhi kadar IL-1 yang

meningkatkan aktivitas RANKL yang menyebabkan peningkatan

osteoklastogenesis (Rachman, 2006; Compston, 2001).

Osteoklastogenesis yang meningkat akan meningkatkan dan

mempercepat proses resorpsi tulang oleh osteoklas. Osteokalsin

yang dihasilkan oleh osteoblas akan meningkat dalam darah akibat

proses coupling, merupakan proses berlawanan dari osteoklas.

Osteokalsin yang dihasilkan osteoblas dan gagalnya osteokalsin

dalam mengendalikan osteoklas diperkirakan menjadi penyebab

kerapuhan tulang (Allison, 2000; Van Essen, 2007).

Page 53: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

37

Kerangka Teori

Ada beberapa yang menunjukkan bahwa NO memiliki efek

bifasik pada resorpsi tulang osteoklastik. Konsentrasi rendah NO

potensial menunjukkan IL-1 penginduksi resorpsi tulang,

berdasarkan pengamatan, NOS inhibitor menghambat IL-1

penginduksi resorpsi tulang in vitro. Produksi konstitutif NO dalam

osteoklas penting pada fungsi osteoklas yang normal. Konsentrasi

NO yang tinggi membantu IL-1 untuk mengaktifkan RANKL

untuk osteoklastogenesis (Riis, 1996; Rachman, 2006).

Proses inflamasi akan mengaktifkan TNF-α dan IL-6 dalam

proses osteoklastogenesis. Osteoklastogenesis akan mengaktifkan

reaksi coupling, dimana akan resorpsi tulang oleh osteoklas, dan

selanjutnya osteoblas akan berproloferasi serta menghasilkan

osteokalsin yang dapat ditemui dalam darah (Allison, 2000; Van

Essen, 2007).

Page 54: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

38

Gambar 12. Kerangka Teori

Kerangka Konsep

Gambar 13.

Kerangka Konsep

Keterangan : * variabel perancu dikendalikan .

Page 55: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

39

Hipotesis Penelitian

1. Hipotesis Mayor

Pemberian dosis tinggi asam lemak trans meningkatkan kadar

NO dan kadar Osteokalsin darah.

2. Hipotesis Minor

a. Pemberian dosis tinggi asam lemak trans meningkatkan

kadar NO pada tikus Sprague Dawley

b. Pemberian dosis tinggi asam lemak trans meningkatkan

kadar osteokalsin darah tikus Sprague Dawley.

c. Terdapat korelasi antara peningkatan kadar NO dan kadar

osteokalsin darah tikus Sprague Dawley setelah pemberian

dosis tinggi asam lemak trans.

Page 56: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

40

Page 57: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

41

Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental

laboratorik, dengan Randomized Pre & Post –test control group

design (Soekidjo, 2010)58. Randomisasi sederhana dilakukan

dengan menggunakan komputer. Tujuan penggunaan desain

tersebut adalah untuk membandingkan dua kelompok atau lebih

dengan cara randomisasi, dan pengujian dilakukan sebelum dan

sesudah perlakuan untuk masing- masing kelompok. Perlakuan yang

digunakan adalah pemberian asam lemak trans dalam bentuk

margarin pada tikus dengan keluaran ( outcame ) adalah perbedaan

perubahan kadar NO dan kadar osteokalsin. Desain penelitian

tersaji pada gambar di bawah ini.

Gambar 14.

Rancangan Penelitian

Keterangan :

R = randomisasi ( 2 kelompok )

K1 = kelompok 1, tikus diberi pakan pelet/ standar dan

Page 58: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

42

minum ad libitum, sebagai kontrol

K2 = kelompok 2, tikus diberi pakan standar, dan tinggi

asam lemak trans sebagai perlakuan

Pengamatan/observasi

O1,3 = pengukuran data awal penelitian terhadap kadar NO dan

osteokalsin.

O2,4 = pengukuran data akhir penelitian terhadap kadar NO

dan osteokalsin.

Pengendalian validitas

1. Usia

2. Berat badan

3. Varietas tikus/ genetik

4. Jenis kelamin.

Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdiri 2 jenis variabel yaitu: variabel

terikat ( dependent variable ) dan variabel bebas (independent

variable), dan masing- masing adalah sebagai berikut:

1. Variabel bebas: pemberian asam lemak trans dosis tinggi

2. Variabel terikat adalah:

3. Kadar No

4. Kadar Osteokalsin

Populasi dan besar sampel

Populasi

Sampel adalah tikus Sprague dawley jantan berusia 8

minggu, berat badan 200-250 gram, diperoleh dari Laboratorium

Unit Pengembangan Hewan Pecobaan (UPHP) Universitas Gajah

Mada, Yogyakarta. Justifikasi penggunaan hewan tikus Sprague

dawley. karena tikus merupakan animal models untuk studi

perubahan fungsi, struktur dan perubahan biokimia sitokin ROS

(NO) (Isbagio, 2005).

Page 59: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

43

Besar Sampel

Penelitian dilakukan terhadap 2 kelompok, tikus Sprague

dawley, terdiri dari kelompok 1 yaitu kelompok kontrol, diberi

pakan standar , kelompok 2 yaitu kelompok perlakuan, diberi pakan

standard dan asam lemak trans dosis tinggi.

Tiap kelompok terdiri dari 10 ekor tikus, sehingga

didapatkan total sampel adalah 20 ekor tikus Sprague Dawley yang

sebelumnya telah dikelompokkan secara acak dalam 2 kelompok.

Perhitungan jumlah sampel mengacu pada rumus Federer.

(k-1) (n-1 )≥15

k- jumlah kelompok

n= jumlah sampel pada tiap kelompok

Sampel pada penelitian ini dibagi menjadi 2 kelompok, maka

jumlah sampel masing-masing kelompok adalah

( 2-1 ) ( n-1 ) ≥ 15

1 ( n-1 ) ≥ 15

1n -1 ≥ 15

2n ≥ 16

n ≥ 8

Penelitian ini menggunakan 10 ekor tikus dalam 1

kelompok, jumlah sampel keseluruhan adalah 20 ekor tikus.

Page 60: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

44

Kriteria sampel

Kriteria inklusi:

1. Berat badan tikus normal : 200- 250 gram pada usia 8 minggu

2. Kondisi sehat, aktif bergerak dan tidak ada kelainan anatomi

3. Selama pra perlakuan tidak mengalami penurunan berat badan,

sehingga berat badan total tetap.

Kriteria eksklusi:

1. Tikus mengalami diare selama penelitian yang ditandai dengan

feses tidak berbentuk.

2. Perubahan berat badan selama adaptasi > 10%

Alur Penelitian

Gambar 15.

Alur Penelitian

Page 61: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

45

Alat dan Bahan

Alat

Alat – alat yang diperlukan dalam penelitian meliputi:

1. Alat/ sarana untuk pemeliharaan hewan coba

2. Alat pengambilan darah mikrohematokrit

3. Seperangkat alat pengukur kadar osteokalsin darah

4. Alat- alat untuk pemeriksaan kadar NO beserta

perlengkapannya

Bahan

1. Ransum pakan untuk hewan coba isokalori.

Pakan untuk kelompok kontrol dipakai pakan tikus

4050 kalori yang telah diukur besar kalori dengan Bom

Kalorimetri, dengan komposisi pada tabel 2.

Tabel 2

Komposisi pakan tikus kelompok kontrol

Produk Gram K. Cal

Casein 200 800

L-Cytine 3 12

Minyak jagung 72,8 291,2

Dextrin 100 400

Sukrosa 172,8 691,2

Selulosa 50 0

Minyak kedelai 25 225

Lemak babi 177,5 1597,5

Mineral mix 10 0

Calcium phosphat 13 0

Calcium carbonat 5,5 0

Potasium citrat 16,5 0

Vitamin mix 10 40

Choline bitartrate 2 0

Pewarna 0,05 0

Total 858,15 4057

Produk gram% k.cal%

Page 62: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

46

Protein 24 20

Karbohidrat 41 35

Lemak 24 45

Total 100

k.cal/gr 4.7 100

2. Asam lemak trans 10% dari energi total dalam pelet tikus dari

produk research diet NJ Amerika pada tabel 3.

Tabel 3

Komposisi Pakan Hewan Coba

D11102102 High Trans Fat Rodent Diets (45 kcal% Fat)

10kcal% Trans Fat Product D11102102

gm% kcal%

Protein 24 20

Carbohydrate 41 35

Fat 24 45

Total 100

Kcal/gm 4.7

Ingredient gm kcal

Casein, 80 Mesh 200 800

L-Cystine 3 12

Corn Starch 72.8 291.2

Maltodextrin 10 100 400

Sucrose 172.8 691.2

Cellulose, BW200 50 0

Soybean Oil 25 225

Lard 8.65 77.85

Primex 168.85 1519.65

Mineral Mix, S10026

10 0

DiCalcium Phosphate

13 0

Calcium Carbonate 5.5 0

Page 63: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

47

Potasium Citrate, 1 H2O

16.5 0

Vitamin Mix, V10001

10 40

Choline Bitartrate 2 0

FD&C Yellow Dye #5

0 0

FD&C Red Dye #40

0.025 0

FD&C Blue Dye #1 0.025 0

Total 858.15 4057

Research Diets Inc. 10/21/2011 D11102102.for.xls

3. Spesimen untuk pemeriksaan kadar osteokalsin adalah serum

hewan coba

4. Reagen untuk pemeriksaan kadar Osteokalsin dengan Elecsys

N-Mid Osteocalcin

5. Spesimen untuk pemeriksaan kadar NO adalah serum

6. Reagen buffer, reagen Nitrit standar, reagen Griess I dan II

Pemeliharaan Hewan Coba

Untuk menjaga kesehatan hewan coba, maka tikus

dipelihara sebagai berikut :

1. Tikus ditempatkan di dalam kandang individual dalam ruangan

dengan ventilasi baik , mendapat kan penerangan yang

memadai, ( 12jam siklus gelap/terang ), dan dilakukan aklitimasi

untuk menyesuaikan terhadap iklim dan lingkungan

2. Suhu ruangan berkisar antara 28- 320C

3. Kandang dibersihkan tiap hari

4. Makanan diberikan berupa pelet beserta minum ad libitum

setiap hari.

Page 64: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

48

Analisis Serum Hewan Coba

Pengujian kadar NO

Pengukuran disfungsi endotel bisa dilakukan secara

langsung ataupun tidak langsung. Metode pengukuran nitric oxide

secara langsung misalnya dengan Electron Spin Resonance ( ESR )

sedangkan metode secara tidak langsung seperti pengukuran kadar

nitrit dan nitrat dengan metode reaksi Griess. Reaksi Griess

merupakan pemeriksaan NO dengan cara tidak langsung secara

konversi enzimatik dari nitrat menjadi nitrit, oleh enzim nitrat

reduktase, dilanjutkan dengan deteksi kolorimetri dari nitrit sebagai

suatu produk azo dye berwarna dari raksi Griess yang mengabsorpsi

cahaya tampak 540 nm.

Nilai rujukan :

Kadar NO orang normal berkisar 32± 4,9 umol/L ( rata- rata ±

simpang baku. (Assay Design Nitric Oxide Assay Kit).

Pengujian kadar Osteokalsin

Osteokalsin seperti (Otc) diketahui adalah suatu protein Gla

g-carboxyglutamic acid , adalah petanda (marker) dari formasi

tulang, adalah suatu vitamin K dan vitamin D-dependent-protein

yang diproduksi oleh osteoblas (Allison, 2000). Tes osteokalsin

serum menggunakan metode Elecsys N-MID Osteocalsin Assay

dengan prinsip sandwich [dua antibodi monoclonal yang spesifik

terhadap kelompok penanda antigen (epitop)] di N-MIDfragment

dan N-terminal fragment} memberikan hasil dalam satuan ng/mL

(Allison, 2000; Kaniawati, 2003; Soekidjo, 2010).

Stabilitas serum dan plasma heparin adalah 8 jam pada 15-

25 derajat celcius, 3 hari pada 2-8 derajat celcius dan 3 bulan pada -

20 derajat celcius serta tidak beku ulang. Sedangkan stabilitas plasma

EDTA adalah dua hari pada 15-25 derajat celcius, 3 hari pada 2-8

Page 65: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

49

derajat celcius dan 3 bulan pada -20 derajat celcius serta tidak beku

ulang (Kaniawati, 2003).

Alat : Elecsys-Roche,

Bahan : Serum 20 μL dan reagen N-MID, Osteocalcin No.

Lot. 169091

Definisi Operasional

Tabel 4.

Definisi operasional

No variabel Definisi operasional satuan skala

1 Asam lemak trans(variabel bebas)

adalah asam lemak trans yang berasal dari margarine MDL SR buatan Australia dengan kandungan asam lemak trans 0,5 gram/ 100 gram, untuk dosis tinggi yang diberikan adalah 0,015 gram /hari

mg/hari Nominal Diberi=1 Tidak Diberi=2

2 Kadar NO (variabel Tergantung)

Adalah kadar NO total dalam serum yang diperoleh dari pengukuran kadar nitrit dan nitrat sebagai produk stabil dari NO dengan menggunakan metode kolorimetrik non enzimatik.

µM rasio

3 Kadar osteokalsin darah (variabel tergantung)

suatu adalah protein Gla g- carboxyglutamic acid , adalah petanda(marker) dari formasi tulang, adalah suatu vitamin K dan vitamin D-dependent- protein yang diproduksi oleh osteoblas.

ng/mL rasio

Page 66: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

50

Pengolahan dan Analisis data

Data primer yang diperoleh dikumpulkan dan ditabulasi

untuk analisis lebih lanjut. Pada analisis berikutnya dilakukan uji

normalitas data untuk melihat sebaran distribusi data, jika data

berdistribusi normal maka akan dilakukan uji parametrik. Sedangkan

bila data tidak berdistribusi normal akan dilakukan transformasi data

dengan menggunakan uji delta, namun bila data masih belum

normal, maka dilakukan uji non parametrik.

Analisis data menggunakan perangkat lunak SPSS (Statistical

Package for the Social Sciene) 15 for Windows. Analisis data untuk

uji beda dilakukan dengan t’test (N) atau Man Whitney bila tidak

normal. Hubungan antara kadar NO dengan kadar osteokalsin

dilakukan dengan uji korelasi Pearson (bila distribusi N) atau

Spearman bila distribusi tidak normal.

Page 67: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

51

Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Unit Penelitian

Hewan Percobaan (UPHP) Universitas Gajah Mada ( UGM ) untuk

pemeliharan hewan coba. Pelet pakan hewan coba dibuat di PAU

UGM. Pemeriksaan serum darah dikerjakan oleh Laboratorium

Prodia. Penelitian ini in vivo yang dilaksanakan selama kurang lebih

9 minggu.

Ethical Clearance

Pelaksanaan penelitian ini membutuhkan ethical clearance

yang diperoleh dari komisi Etik Penelitian Kesehatan dan

Kedokteran Universitas Diponegoro.

Page 68: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

52

Page 69: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

53

Perlakuan dilakukan selama 8-minggu dengan jumlah

sample tetap 20 tikus, dilakukan pengambilan darah, tidak ada tikus

yang mengalami diare atau menunjukkan gejala tidak sehat sehingga

tidak perlu dilakukan eksklusi, selanjutnya diperiksa kadar NO dan

osteokalsin. Total tikus yang dianalisis adalah 20 ekor sesuai jumlah

awal.

Kadar NO

K1 minggu ke-8 tidak meningkat, K2 terjadi peningkatan

bermakna pada minggu ke-8.

Page 70: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

54

Gambar 16

Perubahan kadar NO serum (g/mL) tikus SD dari minggu ke-0

dan minggu ke-8, K1 (n=10) dan K2 (n=10)

Rerata kadar NO dan perubahan kadar NO serum saat

awal penelitian dan minggu ke-8 pada kelompok kontrol dan

perlakuan ditampilkan pada Tabel 5.

Page 71: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

55

Tabel 5

Rerata kadar NO serum dan perubahan () kadar NO tikus SD

yang dinilai pada awal penelitian dan 8-minggu pada kontrol

(n=10) dan perlakuan (n=10).

Kelompok p

Waktu Pengukuran

Kontrol Perlakuan

Rerata±SB; Rerata±SB;

0 minggu 2,4 ± 0,00; 2,4 ± 0,00; 0,000

8 minggu 2,44 ± 0,13; 9,52 ± 3,84; 0,000

0 dengan 8minggu

0,04 ± 0,13; 7,12 ± 3,84; 0,000

Hasil uji statistik menunjukkan kadar NO tikus SD antara

kontrol dan perlakuan pada minggu ke-0 tidak berbeda bermakna

(p>0,05). Kelompok kontrol dan perlakuan pada 8 minggu setelah

perlakuan berbeda bermakna (p<0,05). Kelompok kontrol antara 0-

8-minggu tidak berbeda bermakna (p>0,05). Kelompok perlakuan

antara 0- 8-minggu berbeda bermakna (p<0,05). Kadar NO serum

pada minggu ke-8 pada kelompok perlakuan lebih tinggi secara

bermakna dibanding kelompok kontrol (p<0,05).

Page 72: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

56

Kadar Osteokalsin

Kelompok control minggu ke-8 tidak meningkat, kelompok

perlakuan terjadi peningkatan bermakna pada minggu ke-8.

Gambar 17.

Perubahan kadar osteokalsin serum (ng/mL) tikus SD dari minggu

ke-0 dan minggu ke-8, kelompok kontrol (n=10) dan kelompok

perlakuan (n=10)

Rerata kadar osteokalsin dan perubahan kadar osteokalsin

serum saat awal penelitian dan minggu ke-8 pada kelompok control

dan perlakuan ditampilkan pada Tabel 6.

Page 73: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

57

Tabel 6.

Rerata kadar NO serum dan perubahan () kadar NO tikus SD

yang dinilai pada awal penelitian dan 8-minggu pada kelompok

kontrol (n=10) dan kelompok perlakuan (n=10).

Kelompok p

Waktu Pengukuran

Kontrol Perlakuan

Rerata±SB; Rerata±SB;

0 minggu 84,17 ± 2,29; 83,86 ± 2,38; 0,770

8 minggu 84,8 ± 2,14; 100,89 ± 9,73; 0,000

0 dengan 8 minggu

0,63 ± 0,53; 15,28 ± 9,14; 0,001

Hasil uji statistik menunjukkan kadar osteokalsin tikus SD

antara kelompok komtrol dan perlakuan pada minggu ke-0 tidak

berbeda bermakna (p>0,05). Kelompok control dan perlakuan pada

8 minggu setelah perlakuan berbeda bermakna (p<0,05). Kelompok

control antara 0-8-minggu tidak berbeda bermakna (p>0,05).

Kelompok perlakuan antara 0- 8-minggu berbeda bermakna

(p<0,05). Kadar osteokalsin serum pada minggu ke-8 kelompok

perlakuan lebih tinggi secara bermakna dibanding kelompok kontrol

(p<0,05).

Korelasi kadar NO serum dengan kadar osteokalsin serum

Pada uji statistik kadar NO serum dengan kadar osteokaslin

serum menggunakan uji Pearson correlation, diperoleh nilai

p=0,002 yang menandakan adanya hubungan yang bermakna.

Koefisien korelasi yang diperoleh adalah 0,848, sehingga terdapat

hubungan positif kuat atau berbanding lurus.

Page 74: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

58

Pembahasan

Hasil uji statistik menunjukkan bahwa kadar NO serum awal

penelitian dari kedua kelompok tak berbeda bermakna. Kadar NO

serum antar kelompok berbeda bermakna. Kadar NO pada

kelompok pakan asam lemak trans 10% pada akhir penelitian

terdapat perbedaan yang bermakna, menunjukkan bahwa

peningkatan kadar NO dipengaruhi oleh pemberian asam lemak

trans. Penelitian terdahulu menyebutkan bahwa keberadaaan asam

lemak trans meningkatkan kadar mediator proinflamasi melalui

meningkatnya adhesi leukosit akibat aktivasi ROS-dependent

nuclear factor-κB yang merupakan gen yang memodulasi terjadinya

stres oksidatif (Oomen et al, 2001; Nicolosi et al., 2001).

Nitric oxide (NO) atau nitrogen monoxide adalah molekul

signaling yang penting dalam sel manusia dan merupakan molekul

massenger penting di dalam sel. NO dalam kadar normal penting

untuk proteksi organ terhadap terjadinya iskhemik organ, di sisi lain

ekspresi NO yang kronis dan berlebih dapat membunuh sel-sel host

yang sehat, terutama selama proses inflamasi kronik dan

berhubungan dengan terjadinya penyakit degeneratif.

Pada konsentrasi yang fisiologis (sekitar 1-100 nM), NO

cenderung bersifat tidak reaktif, dan kebanyakan aksi-aksi

fisiologisnya diperantarai oleh NO yang terikat pada Fe2+ oleh

guanilat siklase, yang menyebabkan aktivasi NO dan menghasilkan

cGMP. NO dapat dikonversikan menjadi banyak derivat, yang

disebut sebagai reactive nitrogen species (RNS). NO dengan

konsentrasi tinggi di dalam sel maupun di dalam membran sel, akan

bereaksi secara langsung dengan oksigen untuk menghasilkan NO2

yang selanjutnya bereaksi dengan NO untuk menghasilkan N2O3,

yang merupakan agen stres oksidatif.

Peningkatan NO dapat mengaktivasi faktor pertumbuhan

IGF-I (Madge, 2001; Muller, 2001). IGF-I berperan pada proses

proliferasi dan diferensiasi osteoblas. IGF-I terdapat pada ekstrak

tulang dari berbagai spesies dan diketahui sebagai salah satu

mitogenik yang jumlahnya cukup banyak baik pada fetus maupun

Page 75: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

59

pada tulang dewasa. NO juga mempengaruhi proses pembongkaran

tulang dengan cara menghambat pematangan osteoklas sehingga

bisa menghambat resorpsi tulang, Progenitor osteoblas akan

mensekresikan RANKL yang akan membentuk ikatan yang bersifat

aktif dengan RANK pada sel progenitor osteoklas dan akan

mengakibatkan terjadi pematangan osteoklas sehingga membentuk

osteoklas yang fungsional, dan pada saat yang sama juga akan

disekresikan faktor penghambat osteoklastogenesis yang dikenal

sebagai osteoprotegerin, kemudian akan berikatan dengan RANKL

untuk menghambat osteoklastogenesis (Morgan et al., 2001;

Hoffbrand, 1996).48,50 Peningkatan NO meningkatkan sekresi

osteoprotogerin yang kemudian akan berikatan dengan RANK ligan

untuk kemudian dapat menghambat resorpsi tulang.

Jaringan tulang yang bersifat dinamis karena secara konstan

mengalami pembaharuan yang dikenal dengan proses remodeling.

Proses remodeling tulang merupakan suatu proses yang kompleks

melibatkan resorpsi tulang yang diikuti dengan pembentukan tulang

baru. Remodeling tulang ditujukan untuk pengaturan homeostasis

kalsium, memperbaiki jaringan yang rusak akibat pergerakan fisik,

kerusakan minor karena faktor stress dan pembentukan kerangka

pada masa pertumbuhan (Drajad, 2002; Canalis, 2005; Eder et al,

2003)

Proses remodeling melibatkan osteoklas dan osteoblas.

Osteoblas memiliki fungsi sebagai penghasil matriks orgnaik serta

mengatur proses mineralisasi pembentuk osteoid. Osteoblas

berkembang dari osteoprogenitor yang terdapat dibagian dalam

preiosteum dan sumsum tulang (Drajad, 2002; Van Essen, 2007).

Ketidakseimbangan antara resorpsi dan pembentukan tulang pada

proses remodeling tulang dapat mengakibatkan kepadatan tulang

berkurang sehingga dapat menimbulkan penyakit metabolik

(Canalis, 2005; Eder et al, 2003; Cantor, 2005). Proses diferensiasi

osteoblas merupakan salah saltu faktor penting dalam proses

remodeling tulang.

Page 76: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

60

Penelitian ini memberikan gambaran adanya peningkatan

NO yang tinggi dapat mengarah ke efek negatif pada osteoblas.

Osteoblas yang semula membutuhkan NO untuk berdiferensiasi

menjadi osteoit, dengan keadaan yang tinggi memberikan efek

sebaliknya. Osteoblas menghasilkan mediator IL-1, TGF-β, dan IL-

6 yang fungsinya membentuk osteoblas baru. Progenitor osteoblas

akan mensekresikan RANKL yang akan membentuk ikatan yang

bersifat aktif dengan RANK pada sel progenitor osteoklas dan akan

mengakibatkan terjadi pematangan osteoklas sehingga membentuk

osteoklas yang fungsional. Osteoklas membutuhkan berminggu

minggu untuk meresorpsi tulang, sedangkan osteoblas memerlukan

berbulan-bulan untuk membentuk tulang baru (Canalis, 2005;

Ivaska, 2005).

NO yang menstimulasi proses inflamasi jika meningkat akan

diikuti peningkatan IL-6 yang dapat menstimulasi aktivitas

osteoklastik (Canalis, 2005; Soeatmadji, 2002). Fenomena ini adalah

sebuah mekanisme yang diperkirakan untuk suatu penyakit tertentu

yang berciri peningkatan resorpsi tulang. Fenomena yang dapat

terjadi adalah osteoporosis, multiple myeloma, dan arthritis

rheumatoid.

Osteokalsin sebagian besar disekresi oleh osteoblas yang

dideposit pada matriks tulang ekstraseluler, serum osteokalsin

mewakili fraksi dari total osteokalsin yang tidak diabsorbsi oleh

hidroksi apatit (Riis, 1996). Osteokalsin merupakan produk spesifik

dari osteoblas akan bergabung pada matriks tulang dan sebagian

akan beredar pada sistim sirkulasi (Cantatore, 2005). Penelitian ini

didapatkan adanya peningkatan osteokalsin secara bermakna yang

diakibatkan adanya peningkatan osteoblas yang tidak dapat menjadi

matur dan juga osteokalsin tidak dapat bergabung menjadi matriks

tulang, kemudian masuk ke dalam sistim sirkulasi (Taylor, 2002).

Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa osteokalsin menjadi

penanda remodeling tulang yang gagal. Peningkatan resorpsi tulang

oleh osteoklas akan diimbangi dengan peningkatan osteoblas oleh

kemampuan hemostasis tulang. Osteoblas yang tidak dapat menjadi

Page 77: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

61

osteosit akan terus tertimbun meskipun usaha untuk menuju

formasi tulang dan mineralisasi masih berjalan (Van’t H, 2001; Neve,

2010).Resorpsi tulang oleh osteoklas berjalan terus seiring

peningkatan status inflamasi akibat tingginya kadar NO, sedangkan

remodeling yang membutuhkan waktu lebih lama sampai berbulan-

bulan akan tertinggal. Osteoblas akan terus bertambah dan

osteokalsin akan terus diproduksi.

Penelitian ini masih terdapat keterbatasan untuk memantau

kadar osteokalsin dalam proses remodeling yang membutuhkan

waktu berbulan-bulan sehingga perlu adanya penelitian yang lebih

lama ataupun dengan sampel yang lebih banyak. Penelitian ini tidak

melihat mikroskopik dari osteoblas, osteoklas, dan osteosit,

sehingga aktifitas maupun jumlah dari sel-sel yang mempengaruhi

metabolism tulang tidak tercakup.

Page 78: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

62

Page 79: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

63

A. Simpulan

1. Pemberian pakan tinggi Asam Lemak Trans 10% dari energi

total pada tikus SD, meningkatkan kadar NO dan osteokalsin

secara bermakna.

2. Ada hubungan positif kuat dan bermakna antara peningkatan

NO karena pemberian asam lemak trans dosis tinggi dengan

peningkatan osteokalsin.

B. Saran

1. Penelitian mengenai pengaruh asam lemak trans murni tanpa

pemberian asam lemak jenuh.

2. Penelitian mengenai pengamatan mikroskopik sel-sel yang

mempengaruhi metabolisme tulang.

3. Penelitian dengan waktu yang lebih lama dari 8 minggu

dengan melibatkan marker bone resorption.

Page 80: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

64

Page 81: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

65

lahir pada tanggal 5 Juli 1985 di

Semarang, putera pertama dari Ir.

Deddy Kurniawan Wikanta., MM. dan DR.

dr. Kusmiyati Tjahjono, MKes. Menikah

dengan dr. Inggriani Tjuatja, SpKFR.

Berdomisili di Semarang, Jawa Tengah.

Pendidikan dimulai dari Sekolah Dasar Marsudirini

Regina Pacis Semarang selesai tahun 1996, SLTP PL

Domenico Savio Semarang diselesaikan tahun 1999, SMU

Kolese Loyola Semarang diselesaikan tahun 2002.

Kemudian menyelesaikan kuliah di Fakultas Kedokteran

Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto sebagai

Sarjana Kedokteran (S1) tahun 2006 dan Profesi Dokter

tahun 2009. Melanjutkan Strata dua (S2) Magister Ilmu

Biomedik selesai tahun 2014 dan Pendidikan Dokter

Spesialis Bedah Umum (Sp1) selesai tahun 2016. Selanjutnya

menyelesaikan Pendidikan Dokter Subspesialis Bedah

Onkologi (Sp2) selesai tahun 2019.

Sekarang menjadi dosen Fakultas Kedokteran di

Universitas Diponegoro Semarang dan saat ini bertugas

sebagai Kepala Instalasi Gawat Darurat di Rumah Sakit

Nasional Diponegoro Semarang.

Page 82: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

66

lahir

pada tanggal 9 November 1953 di

Banyuwangi. Menikah dengan Ir. Deddy

Kurniawan WIkanta, MM. Mempunyai

putera dr. Edmond Rukmana Wikanta,

M.Si.Med., SpB(K)Onk., FINACS., FICS.

dan dr. Edward Tirtananda Wikanta.

Berdomisili di Semarang, Jawa Tengah.

Lulus dari Fakultas Kedokteran

Universitas Diponegoro Semarang tahun 1980. Melanjutkan

Strata dua (S2) Magister Ilmu Biomedik selesai tahun 2000

dan Strata tiga (S3) Program Doktor Ilmu

Kedokteran/Kesehatan selesai tahun 2014.

Sekarang menjadi dosen Fakultas Kedokteran di

Universitas Diponegoro Semarang. Pemenang Pertama

Penulisan Buku Ajar tahun 2003 dan 2011.

Page 83: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

67

Allison J L, Hodges S, Eastell R, 2000. Measurement of

osteocalcin in Ann Clin Biochem, Review Article (37): p.

432-46.

Association between Trans Fatty Acids Intake and 10 Year

Risk of Coronary Heart Disease in the Zulphen Elderly

Study: a Prospective Population Based Study. Lancet

2001: 357: 746- 51.

Baziad A (1), 2003. Menopause dan Andropause. 1st ed.

Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo.

Bensadoun A. Trans fatty Acids- Health and labeling Issues.

Food an Nutrition. Ask the Nutrition Expert in Food and

Nutrition. Cornell Cooperative Extension. Cornell

University 2003.

Beynen AC, Katan MB. Impact of Dietary Cholesterol and

Fatty Acids on Serum Lipids and Lipoproteins in Man.

Academic Press Limited. Netherlands. 1989:p. 238-

256.

Bhagavan NV. Medical Biochemistry 4th ed. IAP Harcourt

Academic Press. San Diego 2002. p. 388.

Brehm BJ. Trans- Fatty Acids : Coming Soon to Your Food

Labels. In Diet and Nutrition. University of Cincinnaty

2003.

Page 84: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

68

Buckwalter JA, Glinicher MJ, Cooper RR, Recher R. Bone

biology. J.Bone Joint Surg.1995; 77(8): p.1256-72.

Canalis E. The Fate of Circulating Osteoblast. N Engl J Med.

2005; (35)2: p. 19.

Cantatore FP, Crivellato E, Nico B, Ribatti D. Osteocalcin is

angiogenic in vivo. Cell Biol Int. 2005; 29:583-85.

Cantor WJ. Early cardiac chathetrization is associated with

lower mortality only among high rusk patient TS and

non TS elevation acut coronary syndromes:

observations from the OPUS- TIMI 16 trial, Am Heart J

149(2);2005:275-83.

Chandalia M, Cabo Chan AV, Sridevi D, Jialal I, Grundy SM,

and Abate N. Elevated plasma high Sensitgivity C-

eacvtive Protein Concentration in Asdia Indians Living

in the United states. The Journal of Clinical

Endocrrinology & Metabolism Vol 88,377- 9.

Chandrasekharan N, Basiron Y 2000. Palm Oil in human

nutrition and health. Planter. 2000: 76(890);299-312.

Chatgilialoglu C, Ferreri C, Lykakis IN, wardman P. Tran-

Fatty acids dan radical stress: What are the real

culprits? J.bmc.2006.50-2.

Compston JE. Sex Steroid and Bone. In: Physiological

reviews. The american physiology society. 2001; p. 419-

46.

Dietschy JM. Dietary Fatty Acids and the Regulation of

Plasma Low Density

Page 85: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

69

(Disertasi ). Program Doktor Ilmu Epidemiologi Program

Pasca Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Indonesia 2007.

Djokomoeljanto R, 2003. Postmenopausal osteoporosis.

Patofisiologi dan dasar pengobatan. Simposium

Osteoporosis Postmenopausal. Semarang: p.1-12.

Dorfman SE, Laurent D, Gounarides JS, Li Xue, Mullarkey TL.,

Rocheford EC.

Drajad RS. Struktur dan fungsi skeleton. In: Kursus dasar

metabolism kalsium dan penyakit tulang. Editors.

Soeatmadji DJokoW, Rudijanto A, Arsana PM.

PERKENI,Malang. 2002;(III): p.1-9.

Eder K, Schleser S, Becker K, Korting R. Conyugated Linoleic

Acids Lower the Release of Eicosanods and Nitric

Oxide from Human Aortic Endothelial cells. J. Nutr.

2003,133:4083-9.

edisi I. Editor: Suherman SK, Tobing S Dohar AL.

Perhimpunan Osteoporosis Indonesia.

Indomedika.2006; p. 1-16.

Filip RS, Zagorski, 2004. Age and BMD-Related Difference in

Biochemical Markers of Bone Metabolism in Rural and

Urban Women from Lublin Region, Poland. Ann Agric

Environ med. (11): p.255-59.

Ganero P, Delmas PD, 2004. Contribution of bone mineral

density and bone turnover markers to the estimation of

risk of osteoporotic fracture in post menopausal

women. Musculoskel Neuron Interact. 4(1): p.50-63.

Page 86: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

70

Griendling KK, FitzGerald. Ovidative Stres and

cardiovasculer injuri. Part I: basic mechanism and in

Vivo Monitoring of ROS. Circulation 2003;108:1912-16.

Gong D, Yang R, Munir KM, Horenstein RB, Shuldiner

AR. New Progress in Adipocytokine Research. Curr

Opin in Endo & Diab 2003; 10: 115-21.

Hammett, Stabler CA, 2004. Osteoporosis from

pathophysiology to treatment. In: Washington

American Assosiation for Clinical Chemistry Press.p.

1-86.

Hoffbrand A.V, Pettit J.E. Essential Haematology; alih

bahasa, Iyan Darmawan. Ed.2. EGC Penerbit Buku

Kedokteran. Jakarta. 1996;hal. 180-5.

Inis SM. The Trans Fatty Acid Composition and Content of

Canadian Foods in Child and Family Research Institute

Nutrition Research Program. University of British

Columbia. JADA 2001.

Isbagio H,. 2005. dalam : Panduan Diagnosis dan

Pengelolaan Osteoporosis.

Ivaska K. Osteocalcin. Novel insights into the use of

osteocalcin as a determinant of bone metabolism.

Department of Anatomy, Institute ofBiomedicine,

University of Turku, Turku, Finland, and The National

Graduate School for Musculoskeletal Diseases

(TULES) University of Turku, Finland. Clin Chem:

2005,p.1-113.

Judd JT, Clevidence BA. Muesing RA, Wittes J, Sunkin ME,

Podczasy JJ. Dietary Trans Fatty Acids: Effects on

Page 87: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

71

Plasma Lipids and Lipoproteins of Healthy Men and

Women. Am J Clin Nutr. 1994: 59:861-68.

Kaniawati, M., Moeliandari, F, 2003, Penanda Biokimia untuk

Osteoporosis. Forum Diagnosticum Prodia

Diagnostics Educational Services. No 1: hal. 1–18.

Lane NE. Lebih lengkap tentang osteoporosis rapuh tulang

1st ed. Jakarta: RajaGrafindo Persada. 2001.

Lipoprotein Cholesterol Concentrations. American Society

for Nutritional Sciences.

Madge LA. Pober JS. TNF signaling in vasculer endothelial

cells. Exp Mol Pathol 2001;70:317-25.

Martin JC, Nour M, Lavillonniere F, Sebedio JL. Effect of Fatty

Acid Positional Distribution and Triacylglycerol

Composition on Lipid By- Products Formation During

Heat Treatment : II. Trans Isomers, J Am Oil Chem Soc.

1998: 75 (9): 1073-78.

Mauger JF, Lichtenstein AH, Ausman LM, Jalbert SM,

Jauhiainen M, Ehnholm C et al. Effect of different forms

of dietary hydrogenated fats on LDL particle size. Am J

Clin Nutr 2003: 78;370-5.

McCord JM. Oxidative Stress and Aging; Advances in basic

Science, Diagnostics and Intervention, Vol.II. Cutler

RG, Rodriguez H. Singapore: World Scientific. 2003.

p.883-5.

McCord JM. Oxidative Stress and Aging; Advances in basic

Science, Diagnostics and Intervention, Vol.II. Cutler

Page 88: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

72

RG, Rodriguez H. Singapore: World Scientific. 2003.

p.883-5.

Metabolic Implication of Dietary Trans- fatty Acids. Obesity

journal org.2009;17,6:1200-07.

Morgan SL, Saag KG, Julian BA, Blair H. Osteopenic bone

disease. Arthritis and allied condition 14th ed. Editors:

Koopman WJ. Philadelphia. Lippincott Williams and

Wilkins. (122).2001; p. 2449-97.

Mozaffarian D, Katan MB, Ascherio A, Stampfer M, Willett

WC. Trans Fatty Acids and Cardiovasculer Disease. N

Engl J Med 2006;354:1601-13.

Muller H. SeljeflotI. Solvoii K. Pedersen JL. Partially

hydrogeneted soybean oil reduces posprandial t- PA

activity compared with palm oil. Atherosclerosis

2001:155:467-76.

Murray, RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW. Biokimia

Harper Edisi 25. EGC. 2005.

Neve A., Corrado A., Paolo F. Osteoblast physiology in

normal and pathological conditions. Cell Tissue Res.

Springer-Verlag. 2010.

Nicolosi RJ, Wilson TS, Lawton C, Handelman GJ. Dietary

Effects on Cardiovascular Disease Risk Factors:

Beyond Saturated Fatty Acids and Cholesterol. J Am

Coll Nutr 2001; 20: 5,4128-427.

O’Brien RD. Fats and Oils Processing for Aplications.

Technomic. Lancaster. 1998 p. 81- 95.

Page 89: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

73

Oomen CM, Ocke MC, Feskens EJM, Kok FJ, van Erp- Baart

MAJ, Kok FJ, et al.

Ott SM., 1999. Osteoporosis and Osteomalacia in Principles

of Geriatric Medicine and Gerontology. 4th Ed., New

York, Mc. Graw Hill: p. 1057–83.

Pengurus Besar Ikatan Rematologi Indonesia (IRA): hal. 1-

31.

Perkins EG, Srickson. Deep Frying; Chemistry, Nutrition, and

Practical Applications, AOCS Press. Campaign,

Illinois.1996 p 181-209.

Rachman IA. Osteoporosis primer (Post menopause

osteoporosis). In: Osteoporosis.

Raisz LG, 2005. Pathogenesis of osteoporosis concepts,

conflicts and prospects. J.Clin Invest; 115 (12): p. 3318-

25.

Riis BJ. The role of bone turnover in pathophysiology of

osteoporosis. Br J Obstet Gynecol. 1996;103 (13): p. 9-15.

Rob J. Van’t Hof, Stuart H. Ralston. Nitric Oxide and Bone.

Blackwell Science Ltd. Immunology 2001; 103:255-261.

Roberts WL, sedrick R, Moulton L, Spencer A, Rifai N,

Evaluation of Four Automated high- Sensitivity C-

Reactive protein methods; Implications for Clinical and

epidemiological applications. Clinical chemistry

2000;46/4:461-8.

Rosenberg AE. Bones, joints and soft tissue tumors. In:

Kumar V, Abbas AK, Fausto N, editors. Robbins and

Page 90: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

74

Contran Pathologic Basic of Disease 8th ed.

Philadelphia: Elseiver Saunders. 2005;(26) ; p. 1273-83.

Sartika RAD. Pengaruh Asupan Asam Lemak Trans

terhadap Profil Lipid Darah

Sebedio JL, Chardigny JM. Physiological Effects of Trans and

Cyclic Fatty Acids, In

Soeatmadji Djoko W. Kendali hormonal metabolisme

calsium dan skeletal. In: Kursus dasar metabolisme

kalsium dan penyakit tulang. Editors. Soeatmadji

Djoko W, Rudijanto A, Arsana PM. PERKENI, Malang.

2002;(IV)1-17.

Soekidjo N. Metode Penelitian Eksperimen. Dalam Metode

Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. 2010: 50-9.

Subbaiah PV, Subramanian VS, and Liu M. Trans

Unsaturated Fatty Acids Inhibit Lecithin: Cholesterol

Acyltransferase and Alter its Positional Pecifity. J Lipid

Res. 1998. 39: 1438- 47.

Szmitko PE, wang CH, Weisel RD, de Almeida JR, Anderson

TJ, Verma S. New Markers of Inflamation and

Endothelial Cell Activation: Part I. Circulation 2003;

108:1917-23.

Taylor A.F. Osteoblastic glutamate receptor function

regulates bone formation and resorption. J

Musculoskel Neuron Interact. 2002; 2(3):285-90.

The Journal of Nutrition.1998;128;2:444S-8S.

Page 91: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

75

Turpeinen AM, Wubert J, Aro A, Lorenz R, Mutanen M. Similar

Effects of Diets Rich in Stearic Acid or trans- Fatty

Acids on Platelet Function and Stearic Acid or Trans-

Fatty Acids on Platelet Function and Endothelial

Prostacyclin Production in Humans.. Aterioscler.

Thromb Vasc Biol. 1998;18:316-322.

US Departemen of Health and Human Services, Food and

Drug Administration 2003.

Van Essen HW, Holzmann PJ, Blankenstein MA, Lips P,

Bravenboer N,2007. Effect of Raloxifene Treatment on

Osteocyte Apoptosis in Post Menopausal Women.

Calsif Tissue Int.(81): p. 183-90.

Van’t H., Ralston S. Nitric oxide and bone. Immunology

2001;103:255-261.

Wardlaw GM, Hampl JS, DiSilvestro RA. Lipids in

Perspectives in Nutrition. 6th ed. Mc Graw Hill Boston

2004: 177- 210.

Page 92: iii - penerbitbuku.id...Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana

76