Sanksi Pelanggaran Pasal 113 - s3.amazonaws.com · tuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan...

Sanksi Pelanggaran Pasal 113Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014tentang Hak Cipta

(1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i un-tuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).

(2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelang-garan hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

(3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelang-garan hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dip-idana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

(4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana den-da paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).

Isi_Jadilah lebih baik bersama Allah.indd 2 4/20/2018 14:53:55

Jadilah Lebih Baik Bersama AllahEka Kartini Gaffar

© 2018 Eka Kartini GaffarHak cipta dilindungi undangundang

Diterbitkan pertama kali olehPenerbit PT Elex Media Komputindo

Kompas-Gramedia JakartaAnggota IKAPI, Jakarta

718100766ISBN 978-602-04-6058-1

Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.

Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, JakartaIsi di luar tanggung jawab percetakan


Daftar Isi

vi

1

Pengantar

Kata Pengantarv

23

33

47

57

65

77

91

97

105

117

127

135

143

155

165

173

193

197

Ya Robb Kenapa?

Kikir dan Sombong Menjadikanmu Miskin

Sesungguhnya

Kata Terlambat Selalu Ada

Jadilah Manusia yang Produktif

Keramaian Membawa dalam

Kebaikan

Tubuh Pun Mempunyai Hak

Sedikit-Sedikit Mengeluh

Sabar adalah Tangga Kehidupan

Seribu Kebaikan Akan Kalah dengan Suatu Perkataan

Meminta Maaf dan Memaafkan

Kenapa Tidak, Kita Saja?

Teman yang Akan Membawamu ke Surga

Dunia Hanyalah Tempat Persinggahan

Penutup

Tentang Penulis

Hal yang Sering Terabaikan

Jangan Abaikan Saudara Terdekatmu!

Jangan Hidup Seperti Orang Mati

Andai


2

Jadilah Lebih Baik Bersama Allah

Kenapa kita diciptakan di dunia ini, ditiupkan roh

dalam jasad kita? Kenapa diri kita masih saja diberi

kenikmatan oleh-Nya, sementara kita pe nuh dosa?

Kenapa kita diberi napas yang lama dan umur yang panjang,

sementara kita hanya lah perusak dunia yang senantiasa

mengukir dosa dan yang selalu mengabaikan perintah dan

larangan-Mu. Kenapa kami diuji, bahkan Engkau memberi

ujian yang sangat berat. Astagirullah... Ya Robb maafkan diri ini yang sering bertanya kenapa, yang sering mempertanyakan

segala kehendak-Mu.

Kita sebagai manusia selalu saja memper ta

nya kan kehendak sang maha pencipta. Kenapa

kita diciptakan di dunia ini? Kenapa roh ditiupkan dalam

jasad kita? Mung kin pertanyaan ini pernah tersirat dalam

diri kita, lalu kita menyadari segala kekuasaan-Nya. Ya coba renungkan, ke napa kita diciptakan di dunia ini, kenapa kita

tidak dicipta kan di surga saja? Hingga kita semua tahu bahwa

hanya Dia-lah Sang Mahakuasa, sehingga tak ada dosa yang

terukir di dunia ini, dosa yang seolah meruntuhkan dan

merusak dunia.

Sebelum manusia diciptakan, Allah telah mengetahui bah wa

manusia pada akhirnya ada yang berbuat baik, dan ada juga

yang berbuat buruk. Manusia yang berbuat keburukan itu

saling membenci, menghasut, bahkan menum pahkan darah.

Mahabesar Allah yang telah me nge tahui keadaan manusia di

muka bumi, sehingga Allah menciptakan akal untuk manusia


3

Ya Rabb, Kenapa?

agar manusia dapat berpikir dengan akal yang diciptakan

untuknya. Akal yang dapat membedakan hal-hal yang baik

dan buruk.

Bukankah Allah telah menciptakan akal untuk setiap manu-

sia? Akal jugalah yang membedakan antara ma nu sia dan

ciptaan lainnya. Jika binatang dicipta kan tanpa akal, manusia

dengan sempurna diberi akal untuk berpikir, menggunakan

akal dengan sebaik-baiknya.

Mampukah kita menggunakan akal kita dengan baik? Jika akal

yang diberikan pun tidak mampu kita gunakan dengan sebaik-

sebaiknya, lantas apa bedanya kita dengan binatang? Mungkin

bedanya hanya satu, wujud kita saja yang membedakan, tapi

sikap tidak lain seperti binatang. Astagirullah.

Bukankah sudah jelas segala yang ada di dunia ada yang

menciptakan? Lalu kenapa kita meragukan apa yang telah

kita lihat? Lihatlah manusia yang dilahirkan. Adakah seorang

manusia yang mampu menciptakan manusia? Seorang

manusia lahir dari rahim ibunya dan tumbuh besar, menjadi

dewasa hingga tua, lalu kembali pada Sang Maha Pencipta.

Ada juga yang baru saja lahir, lalu kembali pada-Nya, dan ada

juga yang lahir dan menjalani hidupnya beberapa bulan atau

beberapa tahun, lalu kembali pada-Nya.

Adakah yang tahu kenapa Allah memberi variasi usia pa da

tiap manusia? Hanya satu jawabannya, Allah me nunjukkan


4


kekuasaan-Nya. Allah akan mengambil se tiap nyawa yang Dia

kehendaki. Adakah yang bisa meno lak kematian, jika Allah

telah memerintahkan malaikat maut menjemput?

“Sesungguhnya Rabb kamu ialah Allah yang telah

menciptakan langit dan bumi dalam enam masa,

lalu dia bersemayam di atas Arsy. Dia menutupkan

malam kepada siang yang mengikutinya dengan

cepat dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan,

dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk

kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan

memerintah hanyalah hak Allah. Mahasuci Allah,

Rabb semesta Alam.”

(QS. Al-A’raf: 54)

Mahasuci Allah yang telah menciptakan dengan segala

kesempurnaan-Nya, bahkan manusia pun diberi akal yang

tidak dimiliki oleh makhluk lainnya, termasuk seluruh bina-

tang, sekalipun orang utan. Ya orang utan adalah binatang yang disebut memiliki struktur otak yang hampir sama de-

ngan manusia. Tapi, orang utan tidak dapat berpikir seperti

manusia, karena itulah manusia adalah salah satu ciptaan

Allah yang paling sempurna. Allah memberi kedua mata

untuk melihat hal-hal yang baik dan buruk, bukan hanya satu

sisi. Allah memberi telinga untuk mendengar hal-hal yang


5

Ya Rabb, Kenapa?

baik dan buruk, bukan hanya satu sisi. Allah menciptakan

mulut untuk memudahkan manusia berkomunikasi dengan

makhluk lainnya. Mulut juga senantiasa digunakan untuk

berkata-kata baik dan menyebut lafal Allah, bukan saling

mencaci, menghina, merendahkan ataupun mengumbar

itnah yang menyebabkan pertengkaran.

Dari segala ciptaan-Nya itulah keimanan manusia akan

dilihat dan dinilai oleh Allah, apakah segala amanah-Nya

dapat digunakannya sebagaimana mestinya? Ataukah malah

mengingkarinya? Sekarang, renungkanlah apakah semua

yang Allah berikan pada kita telah dipergunakan dengan

semestinya?

Lalu, bagaimana dengan mereka yang tercipta tanpa peng-

lihatan, pendengaran, ataupun seseorang yang ti dak mampu

berbicara? Apakah ini masih disebut dengan manusia yang

terlahir dengan sempurna?

Bukankah dari mereka yang terlahir dengan keadaan seperti

itu kita dapat mengambil segala hikmahnya? Dapat meng am-

bil segala pelajaran darinya? Pelajaran yang sangat berharga,

yakni belajar mensyukuri dari apa yang telah Allah ciptakan

untuk kita. Lihatlah mereka yang lahir tanpa penglihatan

ataupun pendengaran, bahkan ada juga yang lahir tanpa

kaki dan tangan, tapi masih senantiasa menjalankan segala

perintah Allah. Lantas, kenapa kita yang terlahir dengan

sempurna enggan mensyukuri dan menjalankan perintah-


6


Nya? Malah kita selalu berleha-leha, menganggap segala

dosa seakan ada penawarnya. Astagirullah.

Allah senantiasa memberi kita kenikmatan yang sungguh

luar biasa meskipun kita sering melupakan-Nya. Bukankah ini

sudah jelas kasih sayang Allah selalu menyertai kita. Lantas

mengapa masih saja banyak manusia yang tidak menyembah

Allah? Kenapa Allah membiarkan mereka hidup, bahkan

lama? Bukankah Allah punya kekuasaan mengambil setiap

nyawa yang di kehendaki? Bukankah tidak menyembah- Nya

membuat Allah marah? Mengapa Allah masih sa ja

memberikan kenikmatan pada orangorang

yang tidak menyembahNya? Ter lebih pada sese -

orang yang telah keluar dari Islam atau yang kita sebut

seorang yang murtad.

Allah Sang Maha Pencipta, juga Sang Mahakasih sayang. Jika

dalam diri kita tidak dapat merasakan kasih sayang yang

diberikan, sebaiknya kita perlu banyak beristigfar, mungkin

hati kita telah dipenuhi bisikan para iblis.

“Kenapa mereka yang meninggalkan Allah masih saja diberi

kenikmatan?” Karena Allah Sang Maha Penya

yang mengasihani seorang hambaNya, rindu

padanya agar kembali pada-Nya, sehingga mereka diberi

kesempatan untuk hidup dan menggunakan akal yang telah

diciptakan. Apakah akal yang diciptakan-Nya masih dapat

digunakan untuk berpikir? Jika sampai akhir hayatnya akal itu


7

Ya Rabb, Kenapa?

tidak digunakan untuk memikirkan tanda-tanda kekuasaan

Allah maka merugilah manusia itu, karena sungguh mereka

akan kekal dalam neraka.

Mungkin ada di antara kita yang telah menyaksikan bagai-

mana seorang muslim yang taat berpindah keyakinan,

astagirullah. Ketika menyaksikan hal itu ada rasa marah dan juga kasihan pada-Nya. Bayangkan saja, kita sebagai manusia

yang diciptakan memiliki perasaan seperti itu, bagaimana

dengan Allah yang menciptakan manusia? Tapi, lagi-lagi Allah

menunjukkan kasih sayang-Nya dan masih mengasihani

hamba-Nya yang dulu senantiasa berdoa pada-Nya.

Telah banyak muslim yang taat, lalu memilih berpindah

keyakinan, salah satunya alasannya karena menikah de-

ngan seorang nonmuslim. Tidakkah mereka menyadari apa

yang telah mereka pilih hanyalah apa yang diciptakan, lalu

meninggalkan siapa yang menciptakannya?

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada

anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya:

‘Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan

Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah

benar-benar kezaliman yang besar.”

(QS. Luqman: 13)


Tentang Penulis

Ia adalah sosok yang telah lama bercita-cita ingin

menjadi seorang penulis. Ia ingin menyampai -

kan dakwah sederhana melalui tulisan yang

dikemas da lam buku. Ia adalah sosok yang men -

cintai tentang ilmu Hubungan Internasional. Ia

ingin berman faat untuk orang lain. Ia rindu akan

damainya dunia. Ia juga sosok yang masih harus

banyak belajar dalam menjalani ke hidupan. Ia

selalu berharap mendapatkan keridaan-Nya dan

mendamba surga


Sanksi Pelanggaran Pasal 113 - s3.amazonaws.com · tuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan...

Documents

Transcript of Sanksi Pelanggaran Pasal 113 - s3.amazonaws.com · tuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan...