III. KERANGKA PIKIRAN DAN HIPOTESIS konsumen...
Transcript of III. KERANGKA PIKIRAN DAN HIPOTESIS konsumen...
-
[2]
[3]
[1]
HA
K C
IPTA
DIL
IND
UN
GI U
ND
AN
G-U
ND
AN
G
Tidak diperkenankan m
engumum
kan, mem
ublikasikan, mem
perbanyak sebagian atau seluruh karya inidalam
bentuk apapun tanpa izin tertulis
Tidak diperkenankan m
engutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan m
encantumkan sum
ber tulisan
Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akadem
ik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
35
III. KERANGKA PIKIRAN DAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka Pikiran
Pangan fungsional mendapat nilai tertinggi kedua berdasarkan hasil penilaian
konsumen terhadap pangan berdasarkan kepentingannya (Astawan, 2010), hal ini
menunjukkan bahwa masyarakat sudah memahami manfaat penting pangan
fungsional bagi kesehatan. Pangan fungsional menawarkan berbagai jenis manfaat
kesehatan bagi tubuh dalam berbagai cara, misalnya dengan adanya fortifikasi
vitamin dan mineral pada produk, dapat menurunkan kolesterol dalam tubuh,
mengandung serat pangan, probiotik, prebiotik, dan sinbiotik, antioksidan, rempah-
rempah dan sebagainya.
Biskuit yang dibuat menjadi biskuit probiotik ini merupakan biskuit yang
terbuat dari tepung komposit antara tepung bonggol pisang dan tepung ubi jalar.
Menurut Jasmin (2010), tepung komposit bonggol pisang dan ubi jalar dengan rasio
55 : 45 menghasilkan karakteristik warna, aroma, rasa, kerenyahan dan kenampakan
keseluruhan biskuit yang paling disukai.
Biskuit berbahan baku tepung komposit bonggol pisang dan ubi jalar dengan
rasio 55 : 45 memiliki kandungan protein yang tidak memenuhi Standar Nasional
Indonesia (> 9%) karena hanya mengandung 3,82%, maka perlu ditambahkan suatu
bahan pangan yang dapat meningkatkan kadar protein biskuit namun tetap memiliki
karakteristik organoleptik yang disukai oleh panelis. Konsentrat protein whey (KPW)
bubuk merupakan salah satu bahan yang dapat mengatasi masalah tersebut. KPW
merupakan produk yang dihasilkan dari pengeringan retentat cairan whey yang sudah
FTIP001650/052
-
[2]
[3]
[1]
HA
K C
IPTA
DIL
IND
UN
GI U
ND
AN
G-U
ND
AN
G
Tidak diperkenankan m
engumum
kan, mem
ublikasikan, mem
perbanyak sebagian atau seluruh karya inidalam
bentuk apapun tanpa izin tertulis
Tidak diperkenankan m
engutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan m
encantumkan sum
ber tulisan
Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akadem
ik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
36
melalui proses pemisahan dengan teknik ultrafiltrasi. Cairan whey merupakan limbah
dari proses pengolahan keju dan kasein sehingga dapat meningkatkan nilai guna whey
yang masih jarang dimanfaatkan dalam produk biskuit oleh produsen biskuit di
Indonesia. Jumlah minimal penambahan konsentrat protein whey pada 100 g tepung
komposit adalah 16%.
Biskuit konsentrat protein ikan dengan penambahan susu probiotik krim
merupakan makanan tambahan untuk meningkatkan antibodi dan status gizi anak balita.
Susu probiotik dibuat dari susu UHT dengan probiotik berasal dari dadih yaitu bakteri
Leuconostoc mesenteroides IS-27526. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan
krim probiotik adalah butter unsalted, margarin, gula tepung (icing sugar) dan susu
probiotik (Rieuwpassa, 2005).
Pembuatan biskuit tepung komposit berisi krim probiotik ini menggunakan
bakteri probiotik L. acidophilus yang sudah terbukti memiliki viabilitas tinggi di dalam
saluran pencernaan manusia. Dalam penelitian ini, probiotik diaplikasikan pada krim
biskuit dalam bentuk yogurt probiotik. Starter bakteri yang digunakan untuk
menghasilkan yogurt probiotik adalah L. bulgaricus, S. thermophilus, dan L. acidophilus.
Produk probiotik dapat memberikan manfaat bagi kesehatan, diantaranya :
dapat memelihara keseimbangan mikroflora normal usus, menghambat bakteri
patogen, merangsang sistem imun, aktivitas antikarsinogenik dan anti mutagenik,
mengurangi gejala laktosa intoleran, dan penurunan kolesterol dalam serum darah.
Selain itu, manfaat lain probiotik adalah dapat membersihkan saluran cerna dan dapat
memproduksi vitamin berbagai jenis vitamin, yaitu vitamin B3, B5, B6, B9, dan B12,
juga dapat menjaga fungsi hati sebagai penyerap racun dan toksin yang dihasilkan
FTIP001650/053
-
[2]
[3]
[1]
HA
K C
IPTA
DIL
IND
UN
GI U
ND
AN
G-U
ND
AN
G
Tidak diperkenankan m
engumum
kan, mem
ublikasikan, mem
perbanyak sebagian atau seluruh karya inidalam
bentuk apapun tanpa izin tertulis
Tidak diperkenankan m
engutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan m
encantumkan sum
ber tulisan
Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akadem
ik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
37
oleh bakteri patogen. Bakteri probiotik yang berkolonisasi dalam saluran usus
mengakibatkan pH dalam usus menjadi semakin asam oleh asam organik yang
diproduksi bakteri probiotik tersebut, sehingga kondisi usus kurang menguntungkan
bagi pertumbuhan bakteri patogen (Winarno, 2002).
Untuk membuktikan pengaruh pertumbuhan bakteri probiotik dalam sistem
pencernaan terhadap tingkat imunitas, maka perlu dilakukan pengujian secara in vivo
terhadap biskuit tepung komposit berisi krim probiotik ini. Penggunaan hewan
percobaan dilakukan untuk menguji keamanan atau efek samping dari suatu bahan
kimia atau alami. Tujuan akhir dari pengujian adalah untuk keselamatan manusia
maka hewan percobaan yang digunakan adalah hewan-hewan yang mempunyai sifat-
sifat respon biologi dan adaptasi mendekati manusia, salah satu alternatifnya adalah
dengan menggunakan tikus putih karena dalam pemeliharaannya tidak memerlukan
biaya yang besar. Hewan percobaan yang umum digunakan dalam pengujian in vivo
adalah tikus putih (Albino rat). Tikus putih jantan galur Wistar adalah jenis tikus
putih yang akan digunakan dalam penelitian ini.
Percobaan pendahuluan pada penelitian ini terdiri dari dua tahap. Tahap
percobaan pertama dilakukan penentuan formulasi krim probiotik berdasarkan hasil
penelitian Rieuwpassa (2005). Krim yang dibuat dengan formulasi tersebut memiliki
karakterisitik organoleptik yang cukup baik, yaitu warna putih kekuningan, aroma
butter yang kuat, rasa yang sangat manis, serta tekstur yang halus namun sedikit
berpasir. Tekstur berpasir disebabkan oleh ukuran partikel gula yang terlalu besar
sehingga perlu dilakukan penyaringan gula tepung. Penyaringan gula tepung dengan
ayakan 120 mesh terbukti dapat mengurangi tekstur berpasir pada krim.
FTIP001650/054
-
[2]
[3]
[1]
HA
K C
IPTA
DIL
IND
UN
GI U
ND
AN
G-U
ND
AN
G
Tidak diperkenankan m
engumum
kan, mem
ublikasikan, mem
perbanyak sebagian atau seluruh karya inidalam
bentuk apapun tanpa izin tertulis
Tidak diperkenankan m
engutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan m
encantumkan sum
ber tulisan
Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akadem
ik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
38
Tahap percobaan kedua adalah membuat krim dengan penambahan yogurt
probiotik. Krim probiotik yang dibuat pada percobaan kedua ini terdiri dari dua jenis,
yaitu krim yang ditambahkan dengan yogurt probiotik sebanyak 5 ml (sesuai
formulasi Rieuwpassa (2005)) dan krim yang ditambahkan dengan bakteri starter
kering secara langsung (freeze dried). Kedua jenis krim probiotik yang dihasilkan
kemudian dilakukan analisis viabilitas bakteri probiotik dengan media MRS agar.
Krim dengan penambahan yogurt mengandung total bakteri asam laktat sebanyak 1,2
x 108 CFU/g sedangkan krim yang dibuat dengan penambahan bakteri starter kering
mengandung total bakteri asam laktat sebanyak 1,2 x 106 CFU/g. Berdasarkan hasil
percobaan pendahuluan tersebut maka perlakuan yang akan digunakan pada peneltian
adalah pembuatan krim dengan penambahan yogurt probiotik untuk menghasilkan
krim probiotik yang dapat memenuhi standar jumlah minimum probiotik hidup
Internasional Dairy Federation (IDF), yaitu mengandung 107-108 CFU/g.
Pengujian secara in vivo ini diharapkan dapat mengetahui potensi biskuit
tepung komposit berisi krim probiotik terhadap peningkatan pertumbuhan bakteri
asam laktat dalam sistem pencernaan dan sistem imunitas pada hewan percobaan.
FTIP001650/055
-
[2]
[3]
[1]
HA
K C
IPTA
DIL
IND
UN
GI U
ND
AN
G-U
ND
AN
G
Tidak diperkenankan m
engumum
kan, mem
ublikasikan, mem
perbanyak sebagian atau seluruh karya inidalam
bentuk apapun tanpa izin tertulis
Tidak diperkenankan m
engutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan m
encantumkan sum
ber tulisan
Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akadem
ik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
39
3.2. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, maka dapat disusun hipotesis
sebagai berikut : pemberian biskuit tepung komposit berisi krim probiotik dengan
konsentrasi starter tertentu lebih baik dari pada biskuit yang berisi krim probiotik dari
yogurt probiotik komersial (kontrol positif) dan ransum standar (kontrol negatif)
terhadap profil viabilitas bakteri asam laktat dan tingkat imunitas tubuh hewan
percobaan.
FTIP001650/056
2. Lembar Persembahan.pdf3. Lembar Pengesahan.pdf4. Kata Pengantar-Daftar Isi,Gambar,Tabel,Lampiran.pdf5. BAB I - Pendahuluan.pdf6. BAB II - Tinjauan Pustaka.pdf8. BAB IV - Bahan dan Metode Penelitian.pdf9. BAB V - Hasil dan Pembahasan.pdf10. BAB VI - Kesimpulan dan Saran(1).pdf11. Daftar Pustaka.pdf12. Lampiran(1).pdf13. Riwayat Hidup.pdf