IFAS KASUS
description
Transcript of IFAS KASUS
Faktor eksternal utama Bobot*) Peringkat*) NilaiKekuatan (Strength)
1. Ragam produk & layanan yang variatif
0,15 4 0,60
2. PesatnyaPertumbuhan jumlah pelanggan
0,20 4 0,80
3. Mendominasi pasar domestik
0,10 3 0,30
4. Kekuatan finansial yang besar
0,10 4 0,40
Kelemahan (Weakness)1. Boros
Anggaran Gaji pegawai
0,15 4 0,60
2. KelemahanKontrol Level Transaksi
0,15 3 0,45
3. Peraturan& Regulasi cukup lamban
0,10 2 0,20
4. PengendalianPemegang Saham yang berbeda
0,05 2 0,10
Total 1 3,45
Berdasarkan tabel IFAS diatas skor paling tinggi dari faktor kekuatan adalah 0,80
(Pesatnya pertumbuhan jumlah pelanggan) sedangkan paling rendah adalah 0,30 (Mendominasi
pasar domestik). Sementara skor paling tinggi dari faktor kelemahan adalah 0,60 (Boros
Anggaran Gaji pegawai) sedangkan paling rendah adalah 0,10 (Pengendalian
pemegang saham yang berbeda)
Kesimpulan dari tabel matriks IFAS di atas adalah organisasi cukup berhasil dalam
memaksimalkan peluang dan menghindari ancaman. Hal ini dapat dilihat dari dari total skor
bobot kekuatan lebih besar dari total skor bobot kelemahan. Dimana skor bobot kekuatan
berjumlah 2,1 dan skor bobot kelemahan berjumlah 1,35. Namun, PT Telekomunikasi
Indonesia,Tbk. perlu meningkatkan usaha untuk mengatasi kelemaha yang ada, karena
jika dibiarkan maka kelemahan dapat berpengaruh besar terhadap internal organisasi.
Strengths (Kekuatan)
Telkom memiliki kekuatan finansial yang besar. Hal ini memudahkan Telkom untuk
melakukan investasi peralatan telekomunikasi yang mahal. Selain itu, mereka juga telah
memiliki jaringan dan infrastruktur yang luas mencakup segenap wilayah tanah air
sehingga memudahkan untuk melakukan ekspansi dan penetrasi pasar.
Sepanjang tahun 2008, jumlah pelanggan Perusahaan terus menunjukkan pertumbuhan
yang pesat. Jumlah pelanggan akses internet broadband, sambungan tidak bergerak
nirkabel dan seluler mengalami pertumbuhan tahunan yang signifikan, masing-masing
sebesar 168%, 100% dan 36%. Telkom terus mendominasi pasar domestik di produk-
produk: seluler, sambungan tidak bergerak nirkabel dan akses internet broadband. Untuk
produk seluler, pangsa pasar (per 31 Desember 2008) adalah 47.0% untuk Telkomsel,
26.0% untuk Indosat, dan 19.0% untuk Excelcomindo. Jumlah pelanggan Telkomsel
sebanyak 65.3 juta, Indosat sebanyak 36.5 juta, dan Excelcomindo sebanyak 25,6 juta.
Pilihan produk dan cakupan serta beragam jenis layanan yang ditawarkan merupakan
keunggulan strategis yang dimiliki Telkom. Kapasitas dan infrastruktur Telkom juga
menyediakan landasan yang kokoh dalam memenuhi kebutuhan di masa mendatang
untuk kecepatan, konektivitas dan pilihan yang lebih baik.
Dari sisi keuangan, Telkom terus menunjukkan arus kas yang kuat dan rasio hutang
terhadap ekuitas yang sehat. Posisi ini memperkuat kemampuan Telkom untuk
mengumpulkan modal guna pengembangan jika dan ketika dibutuhkan.
Sejumlah departemen dan instansi Pemerintah (tidak termasuk BUMN) membeli layanan
Telkom sebagai pelanggan langsung, dengan termin yang dinegosiasikan secara komersil.
Telkom tidak memberikan layanan secara cuma-cuma atau yang berbasis perusahaan
sejenis. Telkom berurusan dengan berbagai departemen dan instansi Pemerintah sebagai
pelanggan secara terpisah satu dengan lainnya.
Weakness (Kelemahan)
Jumlah pekerjanya terlampau besar; sehingga kurang efisien dan boros dalam anggaran
untuk gaji pegawainya. Selain itu, sebagai BUMN, mereka juga relatif dibebani dengan
beragam peraturan dan regulasi yang acap membuat mereka lamban dalam mengambil
keputusan strategis. Juga intervensi dari pemerintah kadang membuat mereka juga tidak
bisa bersikap dinamis dengan perubahan pasar.
Langkah strategis merger & akuisisi, investasi & divestasi serta pengelolaan anak
perusahaan mengandung peluang dan risiko yang dapat mempengaruhi performansi
keuangan perusahaan. Telkom masih memerlukan waktu untuk memastikan bahwa
langkah-langkah strategis yang diambil membawa dampak positif bagi pertumbuhan
perusahaan. Dalam hal ini langkah-langkah yang diambil tersebut dapat menimbulkan
dampak negatif yang material bagi perusahaan.
Kepentingan Pemegang Saham Pengendali dapat berbeda dengan kepentingan Pemegang
Saham Telkom lainnya. Pemerintah sebagai pemegang saham pengendali sebesar 52,47%
dari jumlah saham Telkom yang diterbitkan dan beredar serta memiliki kemampuan
untuk menentukan keputusan bagi hampir seluruh tindakan yang memerlukan persetujuan
dari para pemegang saham Telkom. Pemerintah juga merupakan pemegang satu lembar
saham Dwiwarna Telkom, yang memiliki hak suara khusus dan hak veto untuk hal
tertentu, termasuk pemilihan dan pemberhentian Direksi dan Komisaris Telkom.
Kebocoran Pendapatan berpotensi terjadi akibat kelemahan internal dan masalah
eksternal dan jika terjadi dapat menimbulkan kerugian pada hasil usaha Telkom. Dalam
operasional pelayanan pelanggan sejak saat proses aktivasi awal sebagai pelanggan,
penggunaan fasilitas teleomunikasi, proses billing hingga proses penagihan dan
pembayaran tagihan terdapat beberapa titik potensi kebocoran pendapatan yang
disebabkan oleh kemungkinan terjadinya kelemahan kontrol pada level transaksi,
kemungkinan terlambatnya proses transaksi dan kemungkinan adanya kecurangan yang
dilakukan oleh pelanggan. Telkom telah melakukan langkah-langkah pencegahan
terhadap kemungkinan terjadinya kebocoran pendapatan melalui peningkatan fungsi
kendali pada bisnis proses yang ada saat ini, mengimplementasikan metoda revenue
assurance, menerapkan kebijakan dan prosedur yang memadai, serta
mengimplemetasikan sistem informasi atau aplikasi untuk mencegah terjadinya
kebocoran pendapatan. Namun demikian hal tersebut tidak menjamin di kemudian hari
tidak terjadi risiko kebocoran pendapatan yang jika terjadi akan dapat menimbulkan
dampak buruk pada hasil usaha Telkom.