IDUL FITRI 1440 HIJRIAHngurahrai.bali.bmkg.go.id/file/buletin/f5d21d12f9... · IDUL FITRI Cuaca...

1 Meteodrome, Februari 2019

VOLUME III NOMOR 6 JUNI 2019 ISSN 2548-9801

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKASTASIUN METEOROLOGI KELAS I NGURAH RAI - DENPASAR

BMKG

IDUL FITRI1440 HIJRIAH

SUHU, TEKANAN, DAN KELEMBABAN UDARA MEI 2019

AKHIR MASA TRANSISI ANGIN BARATAN MENUJU

TIMURAN

PENTINGNYA INFORMASI CUACA DEMI KELANCARAN

PELAKSANAAN IDUL FITRI 1440 H

2


WEATHER SERVICE FOR FLIGHT SAFETY

@pandewiguna

3 Meteodrome, Juni 2019

Sapa EditorIDUL FITRI

Cuaca Cerah di Ramadhan 2019

Bulan Mei 2019 wilayah Bali mulai memasuki musim kemarau. Hal ini ditandai oleh curah hujan yang berkurang serta angin timuran yang mendominasi. Suhu udara pada malam

dan dini hari terasa lebih dingin daripada beberapa bulan sebelumnya, yang disebabkan karena efek pelepasan suhu permukaan bumi langsung ke atmosfer tanpa terhalang oleh awan. Meskipun memasuki musim kemarau, bukan berarti di bulan ini sama sekali tidak ada hujan. Data hasil pengamatan Stasiun Meteorologi Ngurah Rai mencatat pada bulan Mei masih terjadi hujan namun dalam intensitas yang sangat kecil.

Informasi cuaca juga sangat diperlukan dalam mendukung kegiatan mudik tahun 2019. Melalui posko lebaran, BMKG memberikan informasi cuaca yang selalu update, cepat, tepat, dan akurat untuk menunjang keselamatan dan kenyamanan kegiatan mudik tahun ini. Akhir kata kami ucapkan selamat menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan penuh berkah serta selamat menyambut Hari Raya Idul Fitri 1440 H.

Tim Redaksi

Diterbitkan oleh:Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai - Denpasar

Gedung GOI Lt. II Bandara Ngurah Rai DenpasarKodepos 8036103619359754 | 036170160103619351124 | 03619356665

[email protected]

Website:http://ngurahrai.bali.bmkg.go.id/

DAFTAR ISI

04Suhu, Kelembaban, dan

Tekanan UdaraSuhu, Tekanan Udara dan Kelem-

baban udara Bulan Mei 2019

03Sapa Editor

Cuaca Cerah di Ramadhan 2019

7Analisis Angin

Akhir Masa Transisi Angin Baratan Menuju Timuran

10Analisa Kejadian Cuaca

BermaknaMei Masih Terdapat Gusty dan

Visibility Below Minima

17FOKUS:

Pentingnya Informasi Cuaca demi Kelancaran Idul Fitri 1440 H

REDAKSI

Pelindung Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai DenpasarPenasihat Kepala Seksi Observasi Kepala Seksi Data dan Informasi Kepala Sub Bagian Tata UsahaPemred Tanti Prasetya Prima DewiWakil Pemred Gde Sudika PratamaSekretaris Rahma Fauzia YusharAnggota Redaksi Pande Hadi Wiguna Putu Eka Tulistiawan Ni Luh Putu Sri Ariastuti Bonggo Pribadi Sangsang Firmansyah Muh. Khamdani Suyatno Dewa Gede Agung Mahendra Apritarum Fadianika I Kadek Mas Satriyabawa Dewa Ayu Kade Wida Luh Novita Ari Wardani Aulia Siti Syahdian Ni Made Dwijayanti Made Nanda Putri A. M. Kadek SumajaDistribusai & Percetakan I Wayan Subakti Putri Kusuma Kusumastuti Kadek Winasih Devi Dwita Meiliza

22GALERI KEGIATAN: Penandatanganan Nota

Kesepahaman

Cover by : @Astrodata

4

Suhu, Tekanan dan Kelembaban UdaraMEI 2019

Oleh : Dewa Ayu Kade Wida

SUHU, TEKANAN, DAN KELEMBABAN UDARA MEI 2019

5 Meteodrome, Juni 2019Suhu, Tekanan, Kelembaban Udara Mei 2019

Suhu udara rata-rata bulan Mei 2019 di stasiun Meteorologi Ngurah Rai

Bulan Mei 2019, kondisi Pulau Bali khususnya wilayah sekitar Bandara I Gusti Ngurah Rai didominasi oleh cuaca cerah berawan. Pada dasarian I bulan Mei 2019 (sepuluh hari per-tama di bulan Mei 2019) tercatat terjadi 6 hari hujan, kemudian pada dasarian II tercatat terjadi 1 hari hujan, dan selanjutnya pada dasarian III tidak terdapat hari hujan. Awal

bulan Mei hujan masih mengguyur wilayah Bandara I Gusti Ngurah Rai namun dengan intensitas yang cenderung ringan dan durasi yang singkat, biasanya terjadi pada dini hari hingga pagi hari. Lalu bagaimana dengan keadaan suhu, tekanan, dan kelembaban udara bulan Mei 2019? Berikut kita simak ulasannya.

Memasuki musim kemarau biasanya kita akan merasakan suhu yang lebih dingin daripada biasanya terutama pada malam dan dini hari. Hal ini disebabkan karena sedikitnya jumlah tutupan awan sehingga pelepasan panas dari bumi langsung ke atmosfer tanpa adanya pen-ghalang. Selain itu, pada musim kemarau kita juga akan merasakan udara yang cenderung kering. Hal ini disebabkan karena pada musim kemarau bertiup angin timuran yang membawa massa udara yang panas dan kering dari daratan Australia melewati Indonesia. Massa udara ini bersifat panas dan kering karena berasal dari daratan yang luas dan hanya mendapatkan se-dikit suplai uap air dari lautan.

Berdasarkan data hasil observasi Stasiun Me-teorologi Ngurah Rai Denpasar, suhu rata-rata pada bulan Mei 2019 tercatat 27,2oC sedangkan

rata-rata terendahnya adalah 25,9oC. Suhu maksimum rata-rata yaitu 30.1 oC, suhu mak-simum tertingginya yaitu 31,5oC, sedangkan suhu maksimum terendahnya yaitu 29,4oC. Suhu minimum rata-rata yaitu 25.0 oC, suhu minimum tertingginya yaitu 26,8oC sedangkan suhu minimum terendah yaitu 21,7oC. Rata-ra-ta klimatologis bulan Mei selama 30 tahun un-tuk suhu rata-rata adalah 27,1oC , suhu maksi-mum 30,7oC , dan suhu minimum yaitu 24,3oC.

Kondisi suhu rata-rata, suhu maksimum, suhu minimum, tekanan dan kelembaban uda-ra pada bulan Mei 2019 disajikan dalam ben-tuk grafik seperti berikut. Dari grafik tersebut dapat kita lihat bahwa suhu rata-rata, suhu maksimum dan suhu minimum pada bulan Mei 2019 cenderung berfluktuasi. Terjadi kenaikan dan penurunan suhu selama bulan Mei 2019 namun tidak terlalu signifikan.

6Suhu, Tekanan, Kelembaban Udara Mei 2019

Tekanan udara bulan Mei 2019 di stasiun Meteorologi Ngurah Rai

Kelembaban bulan Mei 2019 di stasiun Meteorologi Ngurah Rai

Suhu rata-rata bulan Mei 2019 lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata klimatologis 30 tahunnya (normal) namun tidak terlalu sig-nifikan. Suhu rata-rata bulan Mei 2019 mencapai 27,2oC, lebih tinggi dari normalnya yaitu 27,1oC. Suhu minimum bulan Mei 2019 mencapai 25.0 oC yaitu lebih tinggi daripada kondisi normalnya yaitu 24,3 oC. Hal ini mengindikasikan bahwa suhu udara pada malam hingga dini hari cend-erung lebih hangat daripada kondisi normaln-ya. Namun, hal sebaliknya terjadi pada suhu ra-ta-rata maksimum dimana pada bulan Mei 2019 mencapai angka 30.1oC, yaitu lebih rendah dari-pada normalnya yaitu 30,7 oC.Hal ini mengindi-kasikan bahwa suhu udara pada siang hari cend-erung lebih dingin daripada kondisi normalnya.

Grafik tekanan udara menunjukkan kondi-si yang berfluktuasi. Dimana pada awal bu-lan tekanan udara mencapai 1008.7 mb dan

tekanan udara tertinggi terjadi pada tanggal 11 yaitu mencapai 1012.4 mb. Grafik kelem-baban udara juga menunjukkan kondisi yang berfluktuasi. Kelembaban tertinggi yaitu 86% terjadi pada tanggal 9 dan 22 Mei. sedangkan kelembaban terendah mencapai 71% terjadi pada penghujung bulan yaitu 31 Mei.

Untuk tekanan udara rata-rata pada bu-lan Mei 2019 tercatat 1011,0 mb dengan nilai tertinggi yaitu 1012,4 mb dan terendah yaitu 1008,7 mb. Kelembaban udara rata-rata ter-catat 80% dengan nilai tertinggi yaitu 86% dan terendah yaitu 71%. Rata-rata klimatologis bu-lan Mei selama 30 tahun untuk tekanan udara yaitu 1010.6 mb, dan kelembaban udara yaitu mencapai 82%. Hal ini mengindikasikan bahwa pada bulan Mei 2019 udara cenderung lebih kering dibandingkan dengan kondisi normal-nya.


Oleh : I Kadek Mas Satriyabawa; Made Nanda Putri A.M

Dinamika AnginMei 2019

WindshockFoto : @pandephw

AKHIR MASA TRANSISI ANGIN BARATAN MENUJU TIMURAN

8

Berbicara tentang angin di wilayah Indonesia khususnya di Bandara Ngurah Rai Bali, selalu tidak jauh-jauh dari angin

baratan dan angin timuran. Karena secara skala regional meteorologi, wi layah kita memang sangat dipengaruhi oleh angin ini. Dimana angin ini secara periodik setiap 6 bulan sekali akan berhembus bergantian dari daratan Asia menuju Australia dan sebaliknya yang disebut monsoon atau lebih dikenal sebagai angin baratan jika berhembus dari barat (Asia) dan angin timuran jika berhembus dari timur (Australia). Banyak sudah penelitian dan literatur yang membahas tentang kapan waktu angin ini akan berhembus dari barat dan timur. Untuk wilayah Indonesia dan khususnya Bali sendiri seperti yang telah dibahas pada buletin-buletin terdahulu, tentunya jika mengikuti dan membaca ulasan tentang angin akan mengetahui bagaimana pola angin pada bulan Mei. Nah, bulan Mei merupakan periode akhir pada masa transisi pertama yaitu transisi dari musim hujan ke musim kemarau. Normalnya wilayah kita akan mengalami musim kemarau pada bulan Juni, Juli dan Agustus dimana angin timuran sangat mendominasi pada saat itu. Oleh karena itu bulan Mei dikatakan sebagai periode akhir masa transisi memasuki musim kemarau. Tentunya jika tidak ada pola gangguan seperti El Nino dan La Nina. Secara teori seharusnya pada bulan Mei ini pola angin secara dominan sudah timuran di wilayah Bandara Ngurah Rai. Lalu, bagaimanakah kenyataan pola angin yang terjadi pada bulan Mei 2019 ini?, berikut ulasannya.

Data Angin F-Klim 71 Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai

Secara umum kondisi angin bulan Mei 2019 terlihat sudah dominan berhembus dari arah timur. Dominasi angin timuran ini menunjukkan hembusan angin yang berasal dari benua Australia menuju ke Asia akibat pergerakan matahari yang sudah berada di utara khatulistiwa. Pergerakan ini menyebabkan daerah Asia mempunyai tekanan yang lebih rendah daripada daerah Australia sehingga massa udarapun secara dominan akan bergerak menuju Asia. Kondisi

Analisa Angin Bulan Mei 2019


Prosentase Headwind & Tailwinddi Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar

ini ditunjukkan oleh data angin permukaan yang tercatat pada F-Klim 71 Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai Denpasar. Data Ini merupakan ringkasan pola angin permukaan selama satu bulan yaitu selama bulan Mei 2019. Hasil yang ditunjukkan oleh data ini adalah arah angin di wilayah Bandara Ngurah Rai didominasi dari arah timur hingga tenggara. Dari 31 hari, hanya 1 hari terdapat dominasi angin baratan yang berhembus. Sedangkan ditinjau dari kecepatan rata-rata angin permukaan ini selama bulan Mei 2019 adalah 6 knot. Kondisi

Wind Class Frequency Distributiondi Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar

ini memberikan gambaran bahwa secara arah dan kecepatan rata-rata, pola angin di wilayah Bandara Ngurah Rai selama bulan Mei 2019 masih masuk dalam kriteria normal. Berdasarkan data ini juga diketahui bahwa kecepatan angin maksimum yang pernah terjadi di Bandara Ngurah Rai secara rata-rata adalah 18 knot, dimana angin paling kencang yang pernah terjadi dengan kecepatan 23 knot.

Melihat pola angin permukaan pada bulan Mei 2019 ini akan sedikit lebih memudahkan didalam penentuan runway in use dalam penerbangan. Hal ini dikarenakan stabilnya angin timuran yang berhembus pada pertengahan hingga akhir bulan. Dampaknya secara teori adalah tidak akan banyak penerbangan yang mengalami tailwind, atau dengan kata lain headwind seharusnya akan mendominasi untuk proses take off dan landing. Kondisi ini tentu berbeda jika pola angin tidak stabil dan terus berubah-ubah yang akan memperbesar

peluang pesawat mengalami tailwind dan crosswind. Seperti yang telah diketahui untuk penerbangan, arah pergerakan angin ini sangat penting untuk menentukan runway in use. Pemilihan runway yang akan digunakan untuk take off dan landing yang didasarkan pada mencari headwind, menjadikan runway 09 sebagai opsi terbanyak yang digunakan selama bulan Mei 2019. Dengan demikian sebanyak 87 % akhirnya headwind dapat termanfaatkan untuk proses take off dan

10

landing. Angka 87 % ini didapat dari kejadian headwind selama bulan Mei yang bersumber dari data METAR dan MET REPORT. 6-8 knots menjadi kecepatan headwind yang paling sering terjadi sampai 340 kejadian. Tercatat juga headwind terkencang yang pernah didapatkan selama bulan Mei adalah 18-20 knots, dan terjadi sebanyak 5 kali. Sementara untuk tailwind terkencang pernah juga sekali terjadi sebesar 19-21 knots. Selain headwind dan tailwind, kegiatan take off dan landing juga dipengaruhi oleh adanya crosswind. Selama bulan Mei crosswind dari

Analisa Angin Bulan Mei 2019

Prosentase Crosswind Kanan & Kiridi Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar

arah kanan dengan kecepatan 2-4 knots yang paling banyak dijumpai sebanyak 642 kejadian. Dengan kecepatan tertingginya 11-13 knots yang terjadi sebanyak 3 kali. Sedangkan 1 kejadian crosswind kiri sebesar 17-19 knots menjadi yang paling tinggi tercatat. Namun secara keseluruhan crosswind kananlah yang paling sering terjadi selama 1 bulan sebesar 74 %.


Analisis Kejadian Cuaca Bermakna Mei 2019

MEI MASIH TERDAPAT GUSTY DAN VISIBILITY

BELOW MINIMAOleh:Putu Eka Tulistiawan

foto : https://publicholidays.co.id/hari-raya-idul-fitri/

12

Bulan Juni 2019 merupakan bulan suci bagi umat Muslim karena pada bertepatan dengan hari raya Idul Fitri. Sebelum lanjut ke pembahasan analisa cuaca penulis ingin mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri bagi bapak / Ibu pembaca tulisan ini uang

merayakanya. Sebelum kita membahas Bulan Juni ada baiknya kita me-lihat keadaan cuaca atau rangkuman cuaca pada mulai Mei terlebih da-hulu. Terlebih dahulu mari kita melihat suhu udara pada mulai Mei 2019.

Kondisi suhu udara Mei 2019

0.0

5.0

10.0

15.0

20.0

25.0

30.0

35.0

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

SUHU UDARA

rata - rata

MAX

MIN

Selama Bulan maret dapat diketahui ahwa keadaan suhu udara relatif normal sepanjang bulan baik dari rata- rata harianya, begitu juga dengan suhu udara maksimumnya disepanjang hari dan juga suhu minimunya sepanjang hari. Sepanjang Bulan Mei 2019 ini hanya terjadi 7 kali hujan itupun hanya signifikan dua kejadian yaitu pada tanggal 2 Mei dan juga tanggal 13 yang curah hujan harianya pada tanggal 2 Mei mencapai 18.1 mm sedangkan pada tanggal 13 Mei curah hujan harianya 6.8 mm, sedangkan sisanya lima kejadian itu curah hujanya terbesar hanya 1 mm per harinya.

Analisa Cuaca Bermakna Mei 2019

Curah hujan atau yang juga sering disebut presipitasi adalah jumlah air hujan yang turun pada daerah tertentu dalam waktu tertentu. Curah Hujan juga dapat dikatakan sebagai air hujan yang terkumpul di tempat datar yang tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir setelah hujan turun. Satuan curah hujan yang umumnya dipakai oleh BMKG adalah milimeter (mm). Curah hujan 1 (satu) milimeter, artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi 1 (satu) milimeter atau tertampung air sebanyak 1 (satu) liter atau 1000 ml


Grafik MJO 2 Mei 2019 - 11 Juli 2019(Sumber : https://ncics.org/portfolio/monitor/mjo/RMM/)

Pada bulan Mei dan Juni berdasarkan MJO dapat Kita ketahui bahwa MJO tidak aktif diwilayah Indonesia karena tidak berada pada kuadran 4 dan 5 yang menyebabkan sedikit terjadinya hujan bahkan hanya 2 kali kejadian hujan yang curah hujanya melebihi 1 mm perharinya. dan diperkirakan pada bulan judi MJO mulai Aktif diwilayah Indonesia sekitar tanggal 10 Juni hingga tanggal 20 Juni yang menyebabkan terjadinya hujan atau berawan tebal.

Bagaimana cara membaca diagram fase MJO terkini di atas ? Diagram fase MJO terkini tersebut terbagi menjadi 8, dengan notasi 1-8, yang merupakan pembagian zona yang dilewati MJO di sepanjang sabuk tropis, yaitu :

• Fase-1 di Afrika ( 210 derajat BB – 60 derajat BT )

• Fase-2 di samudera Hindia bagian barat ( 60 derajat BT – 80 derajat BT )

• Fase-3 di samudera Hindia bagian timur ( 80 derajat BT – 100 derajat BT ) Bagaimana cara membaca diagram fase MJO terkini di atas ? Diagram fase MJO terkini tersebut terbagi menjadi 8, dengan notasi 1-8, yang merupakan pembagian zona yang dilewati MJO di sepanjang sabuk tropis, yaitu :

• Fase-1 di Afrika ( 210 derajat BB – 60

derajat BT ) • Fase-2 di samudera Hindia bagian

barat ( 60 derajat BT – 80 derajat BT )

• Fase-3 di samudera Hindia bagian timur ( 80 derajat BT – 100 derajat BT )

• Fase-4 & Fase-5 di benua maritim Indonesia ( 100 derajat BT – 140 derajat BT )

• Fase-6 di kawasan Pasifik barat ( 140 derajat BT-160 derajat BT )

• Fase-7 di Pasifik tengah ( 160 derajat BT – 180 derajat BT )

• Fase-8 di daerah konveksi di belahan bumi bagian barat ( 180 derajat – 160 derajat BB ) Read more : http://www.climate4life.info/p/fase-mjo.html

14Cuaca Bermakna Mei 2019

Diatas merupakan gambar radar tanggal 1 Mei 2019, sebelum lebih lanjut penulis memilih tanggal 1 mei karena total curah hujan terbesar pada tanggal 2 tetapi kejadianya adalah tanggal 1 yaitu pada jam 18 UTC pada waktu ini hujan terjadi hanya selang waktu 1 jam menghasilkan curah hujan 10 mm. Berdasarkan data ini penulis tertarik untuk melihat data radar kenapa hal ini bisa terjadi. Sebelum masuk ke data radar penulis pengen lihat juga data Globalnya dan ternya oh ternyata tanggal 1 Mei MJO masih pada kuadran 5 yang artinya MJO aktif diwilayah Indonesia sehingga ada suplai uap air tetapi jumlahnya tidaklah terlalu signifikan itu terlihat dari tampila radar karena tidak menutupi seluruh

pulau bali hanya menyelimuti pulau Bali bagian selatan dan area bandara pada khususnya sehinggga hal ini memicu terjadinya hujan yang menghasilkan curah hujan hingga 10 mm dalam kurun waktu 1 jam saja.

Gambar Radar pada 1 Mei 2019 jam 17.40 UTC, 18.00 UTC, 18.20 UTC 18.40 UTC

Diatas merupakan sandi synop yang dibuat oleh Stasiun Meteorologi Ngurah Rai yang memperlihatkan hanya dengan kejadian 1 jam hujan deras menghasilkan curah hujan sebesar 10 mm terlihat pada jam 17.00 UTC tidak terjadi hujan dan disusul oleh “SPECI WADD 011749Z VRB05KT 3000 +RA FEW014CB BKN015 26/24 Q1009 RMK CB IN APCH=“ dimana sandi ini memberikan informasi bahwa terjadi fenomena cuaca khusus pada


tanggal 1 pukul 17.49 UTC yakni angin variable dengan kecepatan 5 Kt jarak pandang mendatar 3 Km terjadi fenomena cuaca Hujan deras dengan perawanan satu hingga 2 oktas langit tertutup awan Cumulunimbus dengan tinggi dasar 1400Ft dan awan rendah lainya yang menutupi langit sebanyak lima hingga tujuh oktas dengan tinggi dasar awan 1500Ft suhu udara 260C dengan titik embun 240C tekanan udara 1009 HPA dengan informasi tambahan bahwa awan cumulunimbus berada diatas landasan.

Nah dari informasi ini dapat dilihat lebih jelas bahwa kejadian hujan sebenarnya

Sumber Gambar : https://www.contegix.com/store-your-dates-in-utc/

adalah perwujudan dari waktu atom dari Waktu Universal (UT) atau Waktu Greenwich (GMT). Waktu ini adalah dasar dari waktu sipil. Zona waktu di seluruh dunia adalah ditampilkan sebagai tambahan positif atau negatif dari UT. Beda UTC dari Waktu Atom Internasional adalah sejumlah beberapa detik genap (bukan pecahan), sesuai dengan waktu yang dihitung oleh jam atom. Beda UTC dari UT hanya sepersekian detik.Sedikit informasi kalo dibali UTC +8 lohhh.

kurang dari 1 jam bahkan hanya sekitar 11 menit yang menghasikan curah hujan 10 mm.

Dari tadi penulis sengaja menggunakan tanda waktu UTC dengan maksud bagi pembaca yang baru, mungkin bisa mengetahui apa itu UTC atau sebelumnya para pembaca langsung membuka google untuk mengetahuinya. singkat saja penulis tampilkan pengertian UTC dari mbah google dehhh Waktu Universal Terkoordinasi (bahasa Inggris: Coordinated Universal Time, bahasa Prancis: Temps Universel Coordonné, singkatan resmi: UTC), sering disebut sebagai Waktu Zulu

16Prakiraan Cuaca Mei 2019

Pada bulan Juli 2019 umumnya di pulau Bali diperkirakan curah hujanya rendah. Hal ini berdasarkan prakiraan sifat hujan dan curah hujan pada bulan Juli 2019 di pulau Bali yang dibuat oleh Stasiun Klimatologi Jembrana. Sedangkan untuk sifat hujannya berada pada kondisi normal.


FOKUS :Informasi Cuaca Idul Fitri

PENTINGNYA INFORMASI CUACA DEMI KELANCARAN IDUL FITRI 1440 H

Oleh : Kadek WinasihNi Luh Putu Sri Ariastuti

dreamicus.com

18

Posko Angkutan Lebaran

Idul Fitri 1440 H yang jatuh pada bulan Juni 2019 sangat memberikan dampak positif yang begitu besar bagi sebagian besar

masyarakat diBali, yaitu karena selain bertepatan dengan Idul fitri, dimana juga banyaknya para wisatawan local dan Internasional yang berlibur ke Bali untuk menikmati liburan panjang mereka. Dimana hal ini sangat memberi dampak positif bagi perekonomian masyarakat Bali. Untuk menunjang arus mudik lebaran dan banyaknya wisatawan yang berlibur ke Bali, dimana Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar membentuk Posko Lebaran yang berlokasi di sebelah barat kedatangan domestik.

Untuk menunjang keselamatan masyarakat dalam melakukan perjalanan mudik, informasi cuaca sangatlah diperlukan untuk keselamatan dalam perjalanan arus mudik , oleh karena itu mari kita lihat bagaimana kondisi cuaca pada bulan juni yaitu bertepatan dengan hari raya idul fitri yang telah berlangsung selama 3 tahun sebelumnya itu tahun 2016-2018 untuk memprediksi bagaimana kondisi cuaca bulan Juni 2019 yang bertepatan dengan hari raya Idul Fitri yang akan berlangsung tahun ini, mari kita bahas lebih lanjut pada artikel ini!!

Informasi Cuaca Idul Fitri 2019


Grafik suhu udara bulan Juni tahun 2016

Dari Grafik suhu udara tahun 2016, pada bulan juni rata-rata tertinggi sebesar 29.2°C dan rata-rata terendah sebesar 26.3°C, Max tertinggi sebesar 32.2°C dan Minimum terendah sebesar 23,8°C.


20Informasi Cuaca Idul Fitri 1440 H

Dari Grafik bulan juni tahun 2017, rata-rata suhu udara tertinggi sebesar 27.8°C dan terendah sebesar 25.1°C, suhu udara maximum tertinggi sebesar 33°C dan suhu minimum terendah sebesar 22.7°C

Dari Grafik bulan juni tahun 2018, rata-rata suhu udara tertinggi sebesar 27.9°C dan terendah sebesar 25.8°C, suhu udara maximum tertinggi sebesar 31°C dan suhu minimum terendah sebesar 23.2°C.

Berdasarkan Grafik suhu udara bulan juni tahun 2016-2018, tren kondisi suhu udara dari tahun ke tahun hampir sama dengan tahun sebelumnya , terlihat suhu udara pada dasarian ke-1 suhu udara tergolong cukup hangat, lalu pada dasarian ke-2 suhu udara mulai menurun secara perlahan dan semakin menurun pada dasarian ke-3.



Dari Grafik curah hujan bulan juni dari tahun 2016-2018, terlihat bahwa intensitas hari hujan yang terjadi dari tahun2016 ke tahun 2017 semakin menurun akan tetapi intensitas curah hujan semakin meningkat, terlihat pada grafik curah hujan tertinggi bulan juni terjadi pada tahun 2017 yaitu sebesar 117,7mm, sedangkan pada tahun 2018 intensitas curah hujan semakin menurun, begitupun jumlah hari hujan juga semakin menurun dari tahun sebelumnya.semakin meningkat, terlihat pada grafik curah hujan tertinggi bulan juni terjadi pada tahun 2017 yaitu sebesar 117,7mm, sedangkan pada tahun 2018 intensitas curah hujan semakin menurun, begitupun jumlah hari hujan juga semakin menurun dari tahun sebelumnya.

Grafik Curah hujan bulan juni tahun 2016- 2018

Grafik Curah hujan bulan juni tahun 2016- 2018

22Informasi Cuaca Idul Fitri 1440 H

Berdasarkan Data prakiraan curah hujan dari stasiun klimatologi jembrana prakiraan curah hujan bulan juni tahun 2019 di Wilayah Bali berkisar antara 0-150 mm yaitu tergolong masih pada curah hujan rendah-menengah. Untuk prakiraan sifat hujan bulan juni tahun 2019 sifat hujan secara umum berkisar bawah normal – atas normal. Hujan diatas normal terjadi pada beberapa daerah yaitu beberapa Bali bagian utara, timur dan tengah. Untuk kondisi suhu udara berdasarkan tren tahun sebelumnya suhu udara rata-rata masih berkisar antara 30°C- 26°C.

Dalam melakukan perjalanan yang cukup jauh hendaknya memeperharikan kondisi cuaca daerah yang ditempati dan yang akan dituju, karena pentingnya informasi cuaca untuk menimalisir terjadinya kecelakaan lalulintas. Begitupun dalam operasi penerbangan, karena pentingnya informasi cuaca dalam kegiatan penerbangan, maka diadakannya kegiatan posko lebaran untuk menunjang perjalanan penumpang yang akan mudik maupun untuk berlibur. Selain cuaca, kita jg harus menjaga kondisi tubuh untuk selalu fit dalam perjalanan mudik ataupun pada saat berlibur.

Peta prakiraan sifat hujan Bulan Juni tahun 2019


GALERI KEGIATAN

GALERI POSKO TERPADU ANGKUTAN LEBARAN 2019/1440 H

GALERI LEPAS SAMBUT KEPALA STASIUN METEOROLOGI KELAS I NGURAH RAI DENPASAR

IDUL FITRI 1440 HIJRIAHngurahrai.bali.bmkg.go.id/file/buletin/f5d21d12f9... · IDUL FITRI Cuaca...

Documents

Transcript of IDUL FITRI 1440 HIJRIAHngurahrai.bali.bmkg.go.id/file/buletin/f5d21d12f9... · IDUL FITRI Cuaca...