Idk Case 2-Diazepam & Sefalosporin

7
DIAZEPAM Diazepam merupakan golongan benzodiazepam nama dagang - Cetalgin - Danalgin - Hedix - Mentalium - Neurodial - Neuroval - Paralium - Proneuron - Stesolid - Trankinon - Validex - Valisanbe - Valium - Lovium indikasi Pemakaian jangka pendek pada ansietas atau insomnia, tambahan pada putus alkohol akut, status epileptikus, kejang demam, spasme otot. kontraindikasi Depresi pernafasan, gangguan hati berat, miastenia gravis, insufisiensi pulmoner akut, glaukoma sudut sempit akut, serangan asma akut, trimester pertama kehamilan, bayi prematur; tidak boleh digunakan sebagai terapi tunggal pada depresi atau ansietas yang disertai dengan depresi. efek samping Efek samping pada susunan saraf pusat : rasa lelah, ataksia, rasa malas, vertigo, sakit kepala, mimpi buruk dan efek amnesia. Efek lain : gangguan pada saluran pencernaan, konstipasi, nafsu makan berubah, anoreksia, penurunan atau kenaikan berat badan, mulut kering, salivasi, sekresi bronkial atau rasa pahit pada mulut. interaksi - Dengan Obat Lain : Alkohol : Meningkatkan efek sedatif Anestetik : Meningkatkan efek sedatif Analgetik : Analgetik opioid meningkatkan efek sedatif

Transcript of Idk Case 2-Diazepam & Sefalosporin

Page 1: Idk Case 2-Diazepam & Sefalosporin

DIAZEPAM

Diazepam merupakan golongan benzodiazepam

nama dagang

- Cetalgin - Danalgin - Hedix - Mentalium- Neurodial - Neuroval - Paralium - Proneuron- Stesolid - Trankinon - Validex - Valisanbe- Valium - Lovium

indikasi

Pemakaian jangka pendek pada ansietas atau insomnia, tambahan pada putus alkohol akut, status epileptikus, kejang demam, spasme otot.

kontraindikasi

Depresi pernafasan, gangguan hati berat, miastenia gravis, insufisiensi pulmoner akut, glaukoma sudut sempit akut, serangan asma akut, trimester pertama kehamilan, bayi prematur; tidak boleh digunakan sebagai terapi tunggal pada depresi atau ansietas yang disertai dengan depresi.

efek sampingEfek samping pada susunan saraf pusat : rasa lelah, ataksia, rasa malas, vertigo, sakit kepala, mimpi buruk dan efek amnesia. Efek lain : gangguan pada saluran pencernaan, konstipasi, nafsu makan berubah, anoreksia, penurunan atau kenaikan berat badan, mulut kering, salivasi, sekresi bronkial atau rasa pahit pada mulut.

interaksi

- Dengan Obat Lain :Alkohol : Meningkatkan efek sedatifAnestetik : Meningkatkan efek sedatifAnalgetik : Analgetik opioid meningkatkan efek sedatifAntibakteri : Isoniazid menghambat metabolisme diazepam; rifampisin  meningkatkan metaolisme diazepam dan mungkin benzodiazepin lainnyaAntiepileptika : Kadar plasma fenitoin dinaikkan atau diturunkan oleh diazepam dan mungkin benzodiazepina lainnyaAntihistamin : Meningkatkan efek sedatifAntihipertensi : Meningkatkan efek hipotensif; meningkatkan efek sedatif dengan alpha-blockersAntipsikotik : Meningkatkan efek sedatifDisulfiram : Metabolisme benzodiazepin dihambat, dengan peningkatan efek sedatifDopaminergik : Kadang benzodiazepin melawan efeklevodopaLofeksidin : Meningkatkan efek sedatifRelaksan otot : Baklofen meningkatkan efek sedatifNabilon : Meningkatkan efek sedatif

Page 2: Idk Case 2-Diazepam & Sefalosporin

Obat-obat Antiulkus : Simetidin menghambat metabolisme benzodiazepin (menaikkan kadar plasma); meprazol menghambat metabolisme diazepam (menaikkan kadar plasma)

- Dengan Makanan : -

mekanisme kerja

Berikatan dengan reseptor stereospesifik benzodiazepin pada saraf GABA post-sinaps di beberapa tempat dalam sistem saraf pusat, termasuk sistem limbik, susunan retikular. Menambah efek penghambat GABA pada hasil eksitabilitas sarafdengan meningkatkan permeabilitas membran saraf terhadap ion klorin. Pertukaran ion klorida menyebabkan hiperpolarisasi dan stabilisasi.

bentuk sediaan

 Tablet, Cairan Injeksi, Sirup.

parameter monitoringPernafasan, Kardiovaskular, dan mental status (status kejiwaan); periksa orthostasis

stabilitas penyimpananDalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya. (FI.IV) Lindungi sediaan parenteral dari cahaya; khasiat obat bertahan sampai 3 bulan bila disimpan dalam suhu kamar; stabil pada pH 4-8, terjadi hidrolisis pada pH <3; jangan campur sediaan i.v dengan obat lain.

informasi pasien

 a. Pasien harus diinformasikan bahwa penggunaan diazepam akan mengurangi kemampuan kewaspadaan, koordinasi fisik seperti mengoperasikan mesin atau mengendarai kendaraan bermotor.

b. Pasien harus diinformasikan tentang kemungkinan terjadinya gangguan pada ingatan (amnesia), perubahan sifat mental, seperti adanya pikiran yang mengganggu dan berubahnya sikap dan perilaku.

Dosis :

Premedikasi,Per oral 2 jam sebelum pembedahan, DEWASA dan ANAK diatas 12 tahun, 5-10mg

Sedasi, dengan infus intravena lambat segera sebelum prosedur, DEWASA dan ANAK > 12 tahun, 200 mikrogram/kg

Status epileptikus atau kejang epilepsi berulang , dengan injeksi intravena lambat (dengan kecepatan rata-rata 5mg/menit), DEWASA 10-20 mg, diulang jika perlu setelah 30-60 menit; dapat diikuti dengan infus intravena sampai maksimal 3mg/kg dalam 24 jam; dengan injeksi

Page 3: Idk Case 2-Diazepam & Sefalosporin

intravena lambat, ANAK 200-300 mikrogram/kg (atau 1 mg / tahun usia); melalui larutan per rektal, DEWASA dan ANAK lebih dari 10 kg, 500 mikrogram/kg, LANSIA 250 mikrogram/kg; diulang jika perlu setiap 12 jam; jika kejang tidak terkontrol maka tindakan lain harus dilakukan

Kejang demam (tindakan yang dianjurkan), per rektal, larutan (larutan injeksi dapat digunakan), ANAK >10 kg, 500 mikrogram/kg (maksimal 10 mg), dengan dosis dapat diulang jika perlu

Kejang demam ( alternatif), dengan injeksi intravena lambat, ANAK 200-300 mikrogram/kg (atau 1 mg/ tahun usia)

Reaksi putus obat atau putus alkohol, injeksi inravena lambat (rata-rata 5mg/menit), DEWASA 10 mg; dosis lebih tinggi dapat dibutuhkan tergantung derajat beratnya gejala

Kejang akibat keracunan, injeksi intravena lambat ( rata-rata 5mg/menit), DEWASA 10-20 mg

Ansietas, per oral, DEWASA 2 mg 3 x sehari dapat ditingkatkan jika perlu menjadi 15-30 mg sehari dengan dosis terbagi; LANSIA (atau kondisi berat) setengah dosis dewasa

Insomnia, per oral, DEWASA 5-15 mg saat tidur

Cara pelarutan dan pemberian :

Premedikasi : absorbsi setelah pemberian suntik intramuskular lambat dan tidak konstan; intramuskular diberikan hanya jika pemberian per oral dan intravena tidak mungkin dilakukan.

Injeksi intravena lambat di dalam vena besar mengurangi risiko tromboflebitis

SEFALOSPORIN

Sefalosporin merupakan antibiotik golongan B-laktam yang memiliki efek bakterisidal (mematikan bakteri) dengan cara mengganggu sintesis selaput peptidoglycan dari dinding sel bakteri. Golongan B-laktam yang lain adalah golongan penisilin dan karbapenem dengan mekanisme kerja yang sama. Sefalosporin diindikasikan untuk profilaksis (pencegahan) dan terapi infeksi bakteri yang sensitif terhadap antibiotik ini. Nukleus atau inti dari sefalosporin dapat dimodifikasi untuk berbagai tujuan. Sefalosporin sendiri dibagi menjadi beberapa generasi berdasarkan kemampuan antibakterial yang dimiliki. Di bawah akan saya terangkan beberapa jenis generasi sefalosporin :

1. Sefalosporin generasi  I :Generasi pertama adalah agen antibiotik dengan spektrum luas, baik untuk kuman gram positif maupun gram negatif, namun kemampuanya untuk kuman gram negatif masih jauh di bawah generasi ketiga. Jangkauan terapi generasi ini meliputi bakteri yang memproduksi penisilin, streptokokus dan stafilokokus.Generasi ini memiliki kemampuan melawan kuman Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae dan Proteus mirabilis, namun tidak dapat bekerja melawan Bacteroides fragilis, enterococci, methicillin-resistant staphylococci, Pseudomonas, Acinetobacter, Enterobacter, indole-positif Proteus, atau Serratia.

Page 4: Idk Case 2-Diazepam & Sefalosporin

Generasi ini umumnya digunakan untuk terapi infeksi kulit, jaringan lunak, dan saluran kemih. Mampu untuk terapi infeksi saluran pernapasan yang disebabkan olehStreptococcus pneumoniae pencillin-sensitif namun tidak untuk Hemophilus influenzae dan Moraxella catarrhalis

Contoh : cefadroxil, cefalexin

2. Sefalosporin generasi II :Sefalosporin generasi ini mampu melawan gram positif dan memiliki spektrum gram negatif yang lebih kuat dibandingkan generasi pertama. Terbagi atas 2 grup yaitu 'true' generasi kedua sefalosporin (cefuroxime) dan sefamisin (cefocetan). "True" sefalosporin lebih baik dibandingkan generasi pertama untuk terapi kuman Hemophilus influenzae, Moraxella catarrhalis, Neisseria meningitidis, dan beberapa Enterobacteriaceae.

Generasi kedua dapat digunakan untuk terapi infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh kuman Hemophilus influenzae, Moraxella catarrhalis, Streptococcus pneumoniae; dan infeksi saluran kemih tanpa komplikasi yang disebabkan oleh kuman Escherichia coli. Sefamisin dapat digunakan untuk terapi infeksi aerob/anaerob kulit, jaringan lunak, intrabdomen, dan infeksi kebidanan

Contoh : cefuroxim, cefaclor

3. Sefalosporin generasi III :Generasi ini memiliki spektrum luas sebagai antibakteri dengan kemampuan melawan kuman gram negatif yang lebih baik dibandingkan generasi sebelumnya. Beberapa jenis antibiotik generasi ini memiliki kemampuan kurang untuk penanganan kuman gram positif. Generasi ini mampu mengatasi infeksi nosokomial (diperoleh di RS), mampu menembus sistim saraf pusat sehingga dapat menangani meningitis (infeksi selaput otak) akibat kuman pneumokokus, meningokokus, H.Influenza, E.coli,Klebsiella, dan penicillin-resistant N. gonorrhoeae.

Dapat digunakan untuk menangani infeksi yang disebabkan oleh kuman gram negatif terutama infeksi nosokomial, infeksi saluran pernapasan, infeksi darah, intraabdomen, kulit, jaringan lunak, saluran kemih. Dapat digunakan pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal.

Contoh : ceftriakson, cefoperazone, ceftazidim, cefotaxim, ceftizoxim

4. Sefalosporin generasi IV :Generasi keempat ini memiliki spektrum luas dengan kemampuan melawan bakteri gram positif sama seperti generasi pertama, mampu melawan kuman gram negatif, dapat melewati barier otak, dan efektif dalam menangani meningitis.

Contoh : cefepime, cefpirome

5. Sefalosporin generasi V :Ceftobiprole sudah dideskripsikan sebagai sefalosporin generasi ke-5 meskipun terminologinya masih belum dapat diterima secara universal.

Page 5: Idk Case 2-Diazepam & Sefalosporin

Efek sampingObat oral dapat menimbulkan terutama gangguan lambung-usus (diare, nausea, dan sebagainya), jarang terjadi reaksi alergi (rash, urticaria). Alergi silang dengan derivat penislin dapat terjadi. Nefrotoksisitas terutama terdapat pada beberapa senyawa generasi ke 1, khususnya sefaloridin dan sefalotin (dosis tinggi). Senyawa dari generasi berikutnya jauh kurang toksis bagi ginjal daripada aminoglikosida dan polimiksin. Beberapa obat memperlihatkan reaksi disulfiram bila digunakan bersama alkohol, yakni sefamandol dan sefoperazon.

ResistensiDapat timbul dengan cepat, maka antibiotik ini sebaiknya jangan digunakan sembarangan dan dicadangkan untuk infeksi berat.