Ideologi yang Berkembang dalam Penyiaran di Media Radio · pengelola dan penyiar Radio Reks...

12
261 Ideologi yang Berkembang dalam Penyiaran di Media Radio Tita Melia Milyane Universitas Langlangbuana-Bandung [email protected] Pendahuluan Ideologi merupakan rujukan bagi individu/ kelompok ataupun negara untuk bertindak sesuai dengan keyakinannya. Dalam setiap media penyiaran, dapat dipastikan memiliki ideologi yang dianut dalam penyelenggaraannya. Media, termasuk radio, merupakan alat yang efektif dalam penyebaran ideologi bagi suatu kelompok atau masyarakat. Salah satu media radio yang memiliki pendengar terbanyak dan merupakan radio unggulan di Kabupaten Garut adalah Radio Reks dengan acara Bianglala sebagai acara favorit masyarakat. Melalui acara ini, pendengar dibuka kesempatan sebesar-besarnya untuk dapat berkomunikasi dengan pejabat pemerintah, termasuk dengan Bupati dan para legislatif. Pendengar memiliki kebebasan berbicara tanpa takut diintimidasi dan dihakimi. Pemerintah dan legislatif menanggapi semua keluhan, informasi dan kritikan masyarakat secara on air. Acara Bianglala juga menjadi acara yang dijadikan masukan/input bagi pengambilan kebijakan oleh legislator. Radio Reks berdiri pada tahun 1969, merupakan radio komersil yang memiliki segmentasi menengah ke atas, dengan format dewasa muda dan sajian musik Indonesia Barat.yang tetap eksis hingga sekarang meskipun banyak media-media baru dan online bermunculan. Acara Bianglala Pagi konsisten sejak tahun 1998, bertepatan dengan lengsernya Soeharto yang diikuti dengan kebebasan pers, konsisten menjadi media yang menjadi alat aspirasi masyarakat Garut. Sebelum acara ini disiarkan untuk pertama kali pada tahun 1998, hampir tidak ada media komunikasi massa yang dapat digunakan oleh masyarakat

Transcript of Ideologi yang Berkembang dalam Penyiaran di Media Radio · pengelola dan penyiar Radio Reks...

Page 1: Ideologi yang Berkembang dalam Penyiaran di Media Radio · pengelola dan penyiar Radio Reks sendiri. Peneliti berkesimpulan bahwa memang ideologi Pancasila merupakan bagian dari ideologi

261

Ideologi yang Berkembang dalam Penyiaran di Media Radio

Tita Melia MilyaneUniversitas Langlangbuana-Bandung

[email protected]

PendahuluanIdeologi merupakan rujukan bagi individu/ kelompok ataupun

negara untuk bertindak sesuai dengan keyakinannya. Dalam setiap media penyiaran, dapat dipastikan memiliki ideologi yang dianut dalam penyelenggaraannya. Media, termasuk radio, merupakan alat yang efektif dalam penyebaran ideologi bagi suatu kelompok atau masyarakat. Salah satu media radio yang memiliki pendengar terbanyak dan merupakan radio unggulan di Kabupaten Garut adalah Radio Reks dengan acara Bianglala sebagai acara favorit masyarakat. Melalui acara ini, pendengar dibuka kesempatan sebesar-besarnya untuk dapat berkomunikasi dengan pejabat pemerintah, termasuk dengan Bupati dan para legislatif. Pendengar memiliki kebebasan berbicara tanpa takut diintimidasi dan dihakimi. Pemerintah dan legislatif menanggapi semua keluhan, informasi dan kritikan masyarakat secara on air. Acara Bianglala juga menjadi acara yang dijadikan masukan/input bagi pengambilan kebijakan oleh legislator.

Radio Reks berdiri pada tahun 1969, merupakan radio komersil yang memiliki segmentasi menengah ke atas, dengan format dewasa muda dan sajian musik Indonesia Barat.yang tetap eksis hingga sekarang meskipun banyak media-media baru dan online bermunculan. Acara Bianglala Pagi konsisten sejak tahun 1998, bertepatan dengan lengsernya Soeharto yang diikuti dengan kebebasan pers, konsisten menjadi media yang menjadi alat aspirasi masyarakat Garut. Sebelum acara ini disiarkan untuk pertama kali pada tahun 1998, hampir tidak ada media komunikasi massa yang dapat digunakan oleh masyarakat

Page 2: Ideologi yang Berkembang dalam Penyiaran di Media Radio · pengelola dan penyiar Radio Reks sendiri. Peneliti berkesimpulan bahwa memang ideologi Pancasila merupakan bagian dari ideologi

262

Mediamorfosa : Transformasi Media Komunikasi di Indonesia

sebagai media yang dapat menampung aspirasi masyarakat secara bebas. Kebebasan berpendapat melalui media massa saat itu merupakan hal yang mustahil. Realitas saat itu bahwa media massa termasuk radio hanya sebatas media penghibur pelepas lelah, radio tidak boleh memproduksi berita sendiri. Sistem politik orde baru yang represif membungkam media, salah satu korbannya adalah radio.

Acara Bianglala Pagi dari Radio Reks merupakan acara public opinion yang diklarifikasi oleh pejabat pemerintahan seperti Bupati dan wakil Bupati, Sekda, Asisten daerah (Asda), para kepala Dinas, anggota Dewan dan decision maker lainnya yang terkait dengan masalah yang diadukan oleh masyarakat. Dengan memiliki anggota sebanyak 3500 orang, masing-masing memiliki no PIN yang digunakan sebagai password untuk berpartisipasi. Penelitian ini mengungkapkan tentang ideoogi yang dianut oleh media Radio Reks serta ideology yang dianut oleh sebagian besar pendengar. Hasil penelitian juga mengkomparasi antara ideology media radio dengan ideology Pancasila.

Landasan Teori/KoseptualPenelitian ini menggunakan konsep ideologi Antonio Gramsci.

Antonio Gramsci memperkenalkan istilah ‘hegemoni’ yaitu ideologi sebagai perjuangan. Hegemoni diperlukan dan harus bekerja begitu keras, karena pengalaman sosial kelompok-kelompok subordinat (baik kelompok berdasarkan ras, jenis kelamin, usia, penghasilan ataupun klasifikasi lainnya) terus menerus memberikan gambaran yang bertentangan dengan lukisan ideologi dominan yang dibuat untuk mereka dan oleh mereka sendiri dan juga oleh relasi sosialnya.

Ideologi dominan terus menerus berhadapan dengan resistensi yang harus diatasinya dalam upaya memenangkan kesepakatan rakyat atas tatanan sosial yang dipromosikannya. Salah satu hegemoni yang penting adalah mengkonstruksi ‘anggapan umum’ atau common sense. Bila gagasan kelas berkuasa bisa diterima sebagai anggapan umum (tidak berbasis kelas) maka tujuan ideologisnya pun tersembunyi.

Teori-teori ideologis menekankan bahwa semua komunikasi dan semua makna memiliki dimensi sosio-politik dan bahwa komunikasi dan makna itu tidak bisa dipahami diluar konteks sosialnya. Kerja ideologis ini selalu mendukung status quo, mendukung kelas-kelas

Page 3: Ideologi yang Berkembang dalam Penyiaran di Media Radio · pengelola dan penyiar Radio Reks sendiri. Peneliti berkesimpulan bahwa memang ideologi Pancasila merupakan bagian dari ideologi

Tita Melia Milyane, Ideologi yang Berkembang...

263

dengan kuasa dominasi produksi dan distribusi bukan hanya barang, tetapi juga berupa makna dan gagasan. Namun apapun perbedannya, semua teori ideologi sepakat bahwa ideologi bekerja untuk menjaga dominasi kelas, dimana perbedaan diantara teori-teori ideologi itu hanya berkenaan dengan cara-cara menjalankan dominasi tersebut, yaitu derajat efektivitanya dan meluasnya resistensi yang dihadapinya. Pandangan Gramsci mengenai hegemoni berdasarkan pada gagasan Karl Marx mengenai ‘kesadaran palsu’, yaitu keadaan di mana individu menjadi tidak menyadari adanya dominasi dalam kehidupan mereka. Menurut Gramsci, kelompok dominan dalam masyarakat berhasil mengarahkan orang kepada perasaan puas terhadap keadaan (Gramsci dalam Morissan, 2014:542).

Hasil PenelitianIdeologi yang dianut radio Reks adalah visi radio ini sendiri

yaitu amar ma’ruf nahi munkar (al’amru bil-ma’ruf wannahyu’anil-munkar) yang merupakan makna dari visi ‘terwujudnya masyarakat yang beriman dan bertakwa, berilmu pengetahuan, berkata tegas dan bertindak secara bertanggung jawab guna memperoleh hasil perbuatan yang menuju ampunan Allah Swt. Menurut teori ideologis dari Antonio Gramsci yang memperkenalkan istilah ‘hegemoni’ yaitu ideologi sebagai perjuangan, dimana salah satu hegemoni yang penting adalah mengkonstruksi ‘anggapan umum’ atau common sense. Mengkonstruksi common sense ini dipraktikkan oleh penyiar/pemandu acara Bianglala kepada pendengarnya dalam visi amar ma’ruf nahi munkar, dimana ditanamkan dalam benak dan pikiran logis pendengar bahwa amar ma’ruf nahi munkar harus menjadi keyakinan semua pendengar/anggota Bianglala. Konstruksi yang terus menerus melalui kegiatan komunikasi dalam acara interaktif ini sangat memungkinkan untuk berhasil mengingat dilakukan selama bertahun-tahun. Keberhasilan kontruksi ini diakui oleh sebagian besar informan yang menyatakan bahwa dasar tindakan mereka untuk terus berpartisipasi aktif dalam acara ini adalah karena ingin menjadi bagian yang melakukan amar ma’ruf nahi munkar.

Ideologi Radio Reks yang tercermin dalam visi yang diusung, dan dijewantahkan dalam rangkaian misi yang sistematis, digambarkan dalam bagan berikut ini.

Page 4: Ideologi yang Berkembang dalam Penyiaran di Media Radio · pengelola dan penyiar Radio Reks sendiri. Peneliti berkesimpulan bahwa memang ideologi Pancasila merupakan bagian dari ideologi

264

Mediamorfosa : Transformasi Media Komunikasi di Indonesia

Bagan 1Ideologi Media Radio Reks

Pendengar radio ini, khususnya pendengar acara Bianglala Pagi, sebagian besar menjadikan acara ini sebagai ideologinya. Secara rinci alasan pendengar menjadikan acara ini sebagai radionya digambarkan dalam bagan berikut ini.

Page 5: Ideologi yang Berkembang dalam Penyiaran di Media Radio · pengelola dan penyiar Radio Reks sendiri. Peneliti berkesimpulan bahwa memang ideologi Pancasila merupakan bagian dari ideologi

Tita Melia Milyane, Ideologi yang Berkembang...

265

Bagan 2Alasan Pendengar menjadikan Bianglala sebagai Ideologinya

Adapun model penyampaian informasi, gagasan dan opini dalam acara Bianglala, secara terperinci digambarkan dalam bagan berikut ini.

Page 6: Ideologi yang Berkembang dalam Penyiaran di Media Radio · pengelola dan penyiar Radio Reks sendiri. Peneliti berkesimpulan bahwa memang ideologi Pancasila merupakan bagian dari ideologi

266

Mediamorfosa : Transformasi Media Komunikasi di Indonesia

Bagan 3Model Penyampaian Informasi dalam Acara Bianglala

Bila melihat dari cara berpikir pendengar Radio Reks yang menjadikan Bianglala sebagai ideologi hidupnya, maka ini bertentangan dengan pendapat para ahli dalam teori ideologis yang menyatakan bahwa kerja ideologis mendukung status quo. Karena kenyataanya acara ini mewadahi aspirasi-aspirasi pendengar yang sebagian besar mengkritisi kebijakan pemerintah bukannya mendukung pemerintah. Bianglala juga menghindarkan diri mendukung kelas-kelas dengan kuasa dominasi makna dan gagasan apabila makna dan gagasan tersebut bertentangan dengan kepentingan publik. Hal ini karena pendengar Bianglala merupakan individu-individu dan kelompok yang melek media sehingga bila ada konten yang tidak sesuai dengan idealisme acara ini, pendengar akan langsung mengkritisinya. Hal ini digambarkan dalam bagan berikut ini:

Bagan 4Bianglala sebagai ideologi bagi Pendengar

Page 7: Ideologi yang Berkembang dalam Penyiaran di Media Radio · pengelola dan penyiar Radio Reks sendiri. Peneliti berkesimpulan bahwa memang ideologi Pancasila merupakan bagian dari ideologi

Tita Melia Milyane, Ideologi yang Berkembang...

267

Dalam hal ini lebih tepat dikatakan bahwa Bianglala merupakan hegemoni yakni idelogi sebagai perjuangan berdasarkan teori Gramsci, dimana ideologi yang diperjuangkannya adalah watawa saowbil haq watawa saowbil sobr. Ideologi ini membuat terjadinya perubahan sosial, seperti yang dikatakan teori Gramsci tentang ideologi yang dapat membuat perubahan sosial tampak mungkin.

Sebagian besar pendengar menjadikan acara Bianglala sebagai ideologinya. Bila teori ideoogi pada umumnya menyatakan bahwa ideologi mendukung status quo, tetapi Bianglala berbeda. Informasi, gagasan ataupun opini sebagian besar pendengar justru mengkritisi status quo, mengkritisi kinerja pemerintah daerah, kebijakan yang dibuat pemerintah daerah dan bahkan mengkritisi fungsi-fungsi organisasi/kelembagaan pemerintah.

Maka uraian ideologis yang terdapat dalam kegiatan penyiaran Biangala di Radio Reks ini digambarkan dalam gambar berikut ini.

Bagan 5Ideologi pendengar Bianglala

Dalam hal ideologi amar ma’ruf nahi munkar, terjadi hegemoni yang mengkonstruksi ‘anggapan umum’ atau common sense dari Radio Reks kepada seluruh karyawan. Sedangkan pada pendengar bianglala, mereka menjadikan bianglala sebagai ideologinya selain karena terkonstruksi common sense, juga karena pendengar dengan mengembangkan kemampuan literatnya sedemikian rupa dan hasilnya pendengar menjadi generasi literat yang mampu memproduksi informasi/berita/opini dan mengkritisi baik mengkritisi media itu sendiri maupun mengkritisi pemerintah dan stakeholder.

Page 8: Ideologi yang Berkembang dalam Penyiaran di Media Radio · pengelola dan penyiar Radio Reks sendiri. Peneliti berkesimpulan bahwa memang ideologi Pancasila merupakan bagian dari ideologi

268

Mediamorfosa : Transformasi Media Komunikasi di Indonesia

Bagan 6Hegemoni dalam Ideologi Radio Reks

Melalui penelitian ini, peneliti mencoba merepresentasikan visi amar ma’ruf nahi munkar dan misi Reks yang bisa jadi merupakan cerminan dari sila-sila Pancasila, meskipun hal ini tidak diakui secara langsung oleh pengelola dan penyiar Radio Reks sendiri. Peneliti berkesimpulan bahwa memang ideologi Pancasila merupakan bagian dari ideologi Radio Reks ‘amar ma’ruf nahi munkar’ sebagai pedoman perilaku yang diterjemahkan dalam program radio on air dan off air serta pedoman perilaku bagi seluruh karyawannya, dengan merujuk pada Al-Quran dan As-Sunnah, namun hal ini benar tidak menunjukkan implementasi Islam secara kaffah. Sedangkan misi Radio Reks merupakan mengejawantahan dari sila kedua, sila ketiga, sila keempat dan sila kelima dari Pancasila.

Berikut uraian kesamaan makna antara visi misi radio Reks dengan sila-sila Pancasila:1. Amar ma’ruf nahi munkar, berarti menjaga agama Allah dengan

menganjurkan pada ketaatan menjalankan seluruh perintah Allah yakni keyakinan Allah itu satu, melaksanakan sholat, berpuasa, berzakat/berinfaq, menunaikan ibadah haji bagi yang mampu (rukun Islam), juga mempercayai adanya Allah, Malaikat, Rasul, Kitab-kitab Allah, hari kiamat dan qodho qodar (rukun iman). Ini juga bermakna menjauhi segala kejelekkan/keburukan. Hal ini sama persis dengan sila kesatu Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, yang memiliki makna ketaatan akan Tuhan yang satu, terlepas pada

Page 9: Ideologi yang Berkembang dalam Penyiaran di Media Radio · pengelola dan penyiar Radio Reks sendiri. Peneliti berkesimpulan bahwa memang ideologi Pancasila merupakan bagian dari ideologi

Tita Melia Milyane, Ideologi yang Berkembang...

269

agama apa yang dianut oleh orang tersebut. Sila kesatu Pancasila juga memiliki makna yang lebih jauh yakni dengan meyakini keesaan Tuhan, maka makhluk seyogyanya taat dan patuh terhadap segala larangan Tuhan dan berupaya melakukan hal-hal kebaikan seperti yang dianjurkan Tuhan melalui wahyu-Nya/agama-Nya.

2. Misi ‘responsif ’ dari Radio Reks mencerminkan sila kedua Pancasila yakni Kemanusiaan yang adil dan beradab. Dengan misi ini, Radio Reks bertekad menciptakan situasi yang cepat tanggap terhadap keadaan lingkungan baik di bidang ekonomi, politik, pertahanan keamanan, kesehatan dan situasi kemasyarakat lainnya. Sikap responsif ini diciptakan melalui program-program acara termasuk acara opini publik Bianglala Pagi. Opini publik yang bersumber dari aspirasi-aspirasi pendengar sebagai individu atau bagain dari kelompok ini merupakan hak asasi yang ingin didengar suaranya, dan diperlakukan adil. Opini akan muncul bila ada individu yang merasa tidak diperlakukan adil, atau karena terusik sisi kepentingan manusianya. Hal ini sesuai dengan makna dari sila kedua Pancasila ‘kemanusiaan yang beradab” yang mengajak masyarakat untuk mengakui dan memperlakukan setiap orang sebagai sesama manusia yang memiliki martabat mulia serta hak-hak dan kewajiban asasi. Dengan kata lain, ada sikap untuk menjunjung tinggi martabat dan hak-hak asasinya atau bertindak adil dan beradab terhadapnya. Sila ini menjamin diakui dan diperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa, yang sama derajatnya, yang sama haknya dan kewajiban-kewajiban azasinya, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.

3. Misi ‘Sinergis’ dari Radio Reks mencerminkan sila ketiga Pancasila yaitu persatuan Indonesia. Sinergis yang berarti menciptakan kerjasama yang selaras dan harmonis yang menguntungkan semua pihak, atau win-win solution akan mempererat tali silaturahmi dan ikatan emosional dan menciptakan nasionalisme. Hal ini senada dengan makna persatuan Indonesia yaitu menumbuhkan sikap masyarakat untuk mencintai tanah airnya, menumbuhkan rasa kebangsaan dan kebanggan menjadi bagian bangsa ini, menempatkan kepentingan negara dan bangsa di atas kepentingan pribadi atau kelompoknya serta sikap rela berkorban.

Page 10: Ideologi yang Berkembang dalam Penyiaran di Media Radio · pengelola dan penyiar Radio Reks sendiri. Peneliti berkesimpulan bahwa memang ideologi Pancasila merupakan bagian dari ideologi

270

Mediamorfosa : Transformasi Media Komunikasi di Indonesia

4. Misi ‘komunikatif ’ dari Radio Reks merupakan cerminan dari sila keempat yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Melalui misi ini Radio Reks berusaha menciptakan komunikasi efektif yang dilandasi kesadaran untuk mencapai tujuan bersama dengan mengedepankan etika berkomunikasi. Melalui kegiatan komunikasi maka setiap persoalan kemasyarakatan dapat dicari solusinya berdasarkan kesatuan suara. Makna lainnya dari sila keempat ini adalah ajakan kepada masyarakat untuk bersikap peka dan ikut serta dalam kehidupan politik dan pemerintahan negara, atas dasar persamaan tanggung jawab sesuai dengan kedudukan masing-masing.

5. Misi’ edukatif ’ dari Radio Reks merupakan cerminan sila kelima Pancasila yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Tindakan, perilaku dan citra diri yang tercermin dalam program siaran harus mencerminkan pada keinginan untuk memberikan teladan, pengajaran dan pendidikan kepada masyarakat sehingga dapat memunculkan perubahan perilaku masyarakat ke arah yang lebih baik. Misi Edukatif ini merepresentasikan makna sila kelima Pancasila yaitu dikembangkannya perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan serta kegotongroyongan, sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban seerta menghormati hak-hak orang lain.Penulis coba uraikan kesamaan makna antara sila-sila Pancasila

dengan visi ‘amar ma’ruf nahi munkar’ dan misi ‘R-E-K-S’ Radio Reks dalam bagan berikut:

Page 11: Ideologi yang Berkembang dalam Penyiaran di Media Radio · pengelola dan penyiar Radio Reks sendiri. Peneliti berkesimpulan bahwa memang ideologi Pancasila merupakan bagian dari ideologi

Tita Melia Milyane, Ideologi yang Berkembang...

271

Bagan 7Kesamaan makna Visi Misi Radio Reks dengan Sila-Sila Pancasila

KesimpulanRuang publik dalam acara Bianglala dimanfaatkan pendengar untuk

menyampaikan aspirasi, informasi dan opini tanpa rasa takut dihakimi, diintimidasi atau didiskriminasi oleh pihak manapun. Hal ini tidak terlepas dari ideologi sebagai keyakinan yang dianut. Konsep jurnalisme yang berkeadilan bagi masyarakat dengan memberikan informasi yang dikemas dalam bahasa yang santun, tidak vulgar, tidak memihak dan menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah serta keterjagaan rahasia indentitas pendengar membuat sebagian besar pendengar menjadikan acara Bianglala sebagai ideologinya.

Acara Bianglala yang mengandung ideologi watawa sawbil haq watawa sawbil sobr, sesungguhnya merupakan impelementasi dari visi Radio Reks yaitu amar ma’ruf nahi munkar dan misi Radio Reks yaitu responsif, edukatif, komunikatif dan sinergis. Dalam penelitian ini, peneliti melihat bahwa banyak kesamaan antara ideologi amar ma’ruf nahi munkar dengan ideologi Pancasila. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ideologi Pancasila merupakan bagian dari amar ma’ruf nahi munkar.

Page 12: Ideologi yang Berkembang dalam Penyiaran di Media Radio · pengelola dan penyiar Radio Reks sendiri. Peneliti berkesimpulan bahwa memang ideologi Pancasila merupakan bagian dari ideologi

272

Mediamorfosa : Transformasi Media Komunikasi di Indonesia

Daftar PustakaAl-Amin (2007). Al-Quran dan terjemah. Bandung, Penerbit

Diponegoro.

Althusser, Louis (1994). Ideology and Ideological State Apparatuces (Notes towards an Investigation). NY, Monthly Review Press.

Baran, Stanley (2010). Mass Communication Theory: Foundations, Ferment, and Future,5th ed. Singapore, Cengage Learning Asia.

Crawford, Neta. Jurgen Habermas-Teori-Teori Kritis. Yogyakarta, Pustaka Baca.

Hardiman, Budi (2009). Kritik Ideologi. Yogyakarta, Pustaka Filsafat.

Hanif, Suranto (2007). Demokratisasi di Udara. Jakarta, LSPP.

Hilliard (1985). Radio Broadcasting An Intruduction to The Sound Medium. New York, Longman.

Kinloch Graham C. (1981). Ideology and the Social Science. London: Greenwood Publishing Group.

Maliki, Zainuddin (2012). Rekonstruksi Teori Sosial Modern. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Rupert, Mark (2007). Marxism and Critical Theory, in: Tim Dunne, Milja Kurki & Steve Smith (eds.) International Relation Theories. Oxford University Press,

Rainer, Adam (2000). Radio and Politic. Jakarta, Friedrich Nauman Stiftung.

Yin, Robert K. (2009). Studi Kasus Desain dan Metode. Yogyakarta: Raja Grafindo Persada.

Vivian, John (2006). The Media of Mass Communication.Boston: Pearson Education, Inc.