IDEOLOGI

21

Click here to load reader

Transcript of IDEOLOGI

Page 1: IDEOLOGI

A. Pendahuluan

1. Pengertian Ideologi

Ideologi berasal dari kata Yunani idein artinya melihat dan logia yang berarti kata,

ajaran. Secara praktis, ideologi diartikan sebagai sistem dasar seseorang tentang nilai-

nilai dan tujuan-tujuan serta sarana-sarana pokok untuk mencapainya. Jika diterapkan

dalam negara, maka ideologi diartikan sebagai kesatuan gagasan-gagasan dasar yang

disusun secara sistematis dan dianggap menyeluruh tentang manusia dan kehidupannya.

Sedangkan Ideologi, secara etimologis Ideologi berasal dari kata idea (ide, gagasan)

dan ology (logos=ilmu). Dalam rumusan De Tracy, ideologi diharapkan menjadi cabang

ilmu pengetahuan yang bertujuan mengkaji serta menemukan hukum-hukum yang

melandasi pembentukan serta perkembangan ide-ide dalam masyarakat, sehingga ide-ide

tersebut dapat dijelaskan secara rasional.

Secara historis, pengertian ideologi mengalami perubahan dari masa ke masa.

Untuk itu, di sini diuraikan pengertian awal ideologi dan perubahan-perubahan makna

yang terjadi berikutnya.

Ideologi atau ideologie (dalam bahasa Perancis) pertama kali dikumandangkan oleh

Antoine Destutt de Tracy (1754-1836) yang hidup pada masa Revolusi Perancis melihat

bahwa ketika Revolusi berlangsung, banyak ide atau pemikiran telah menginspirasikan

ribuan perang untuk menguji kekuatan ide-ide tersebut dalam kancah pertarungan politik

dan mereka mau mengorbankan hidup demi ide-ide yang diyakini tersebut.

Ideologi ini sendiri terdiri dari beragam macam jenis. Kita semua tentu tidak lagi

merasa asing dengan ideologi-ideologi seperti fasisme, liberalisme, sosialisme,

komunisme,Pancasila, dan lain-lainnya.

Terdapat dua tipe ideologi sebagai ideologi suatu negara. Kedua tipe tersebut adalah

ideologi tertutup dan ideologi terbuka. Ideologi tertutup adalah ajaran atau pandangan

dunia atau filsafat yang menentukan tujuan-tujuan dan norma-norma politik dan sosial,

yang ditasbihkan sebagai kebenaran yang tidak boleh dipersoalkan lagi, melainkan harus

diterima sebagai sesuatu yang sudah jadi dan harus dipatuhi. Kebenaran suatu ideologi

tertutup tidak boleh dipermasalahkan berdasarkan nilai-nilai atau prinsip-prinsip moral

yang lain. Isinya dogmatis dan apriori sehingga tidak dapat dirubah atau dimodifikasi

1

Page 2: IDEOLOGI

berdasarkan pengalaman sosial. Karena itu ideologi ini tidak mentolerir pandangan dunia

atau nilai-nilai lain.

Salah satu ciri khas suatu ideologi tertutup adalah tidak hanya menentukan

kebenaran nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar saja, tetapi juga menentukan hal-hal yang

bersifat konkret operasional. Ideologi tertutup tidak mengakui hak masing-masing orang

untuk memiliki keyakinan dan pertimbangannya sendiri. Ideologi tertutup menuntut

ketaatan tanpa reserve.

Ciri lain dari suatu ideologi tertutup adalah tidak bersumber dari masyarakat,

melainkan dari pikiran elit yang harus dipropagandakan kepada masyarakat. Sebaliknya,

baik-buruknya pandangan yang muncul dan berkembang dalam masyarakat dinilai sesuai

tidaknya dengan ideologi tersebut. Dengan sendirinya ideologi tertutup tersebut harus

dipaksakan berlaku dan dipatuhi masyarakat oleh elit tertentu, yang berarti bersifat

otoriter dan dijalankan dengan cara yang totaliter.

Tipe kedua adalah ideologi terbuka. Ideologi terbuka hanya berisi orientasi dasar,

sedangkan penerjemahannya ke dalam tujuan-tujuan dan norma-norma sosial-politik

selalu dapat dipertanyakan dan disesuaikan dengan nilai dan prinsip moral yang

berkembang di masyarakat. Operasional cita-cita yang akan dicapai tidak dapat

ditentukan secara apriori, melainkan harus disepakati secara demokratis. Dengan

sendirinya ideologi terbuka bersifat inklusif, tidak totaliter dan tidak dapat dipakai

melegitimasi kekuasaan sekelompok orang. Ideologi terbuka hanya dapat ada dan

mengada dalam sistem yang demokratis.

2. Makna Ideologi Bagi Suatu Bangsa

Makna Ideologi Bagi Suatu bangsa adalah Ideologi sebagai cita-cita negara atau

cita-cita yang menjadi basis bagi suatu teori atau sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat

dan bangsa, serta menjadi tujuan hidup berbangsa dan bernegara.

Dengan adanya ideologi, maka seorang buruh, atau petani, atau mahasiswa, atau

pekerja sektor informal, yang hasil kerjanya diambil oleh majikan, masih saja percaya

pada kebajikan mengenai kerja keras, kejujuran, ketulusan, dan sikap baik majikan.

Kemiskinan dipandang sebagai sesuatu yang alamiah, yang mesti diterima karena

2

Page 3: IDEOLOGI

begitulah adanya hidup: ada yang kaya dan ada yang miskin, ibarat adanya siang dan

malam. Dari keyakinan atau kesadaran seperti ini, maka rakyat pekerja tidak mengambil

jalan perlawanan terhadap eksploitasi yang dilakukan oleh majikan; mahasiswa tetap saja

percaya pada sistem pendidikan yang tidak membuat mereka terdidik, tidak membuat

mereka berpikir bebas dan membebaskan? Dengan adanya ideologi, rakyat pekerja

bertindak berdasarkan keyakinan kelas borjuis, mereka (rakyat pekerja) berpikir dan

bertindak seolah-olah itu merupakan pikiran dan tindakannya yang netral, padahal

sesungguhnya tidak. Itu sebabnya, Marx dan Engels, memetaforakan ideologi sebagai

Camera Obscura,

Sedangkan Ciri-ciri ideologi adalah sebagai berikut :

1. Mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan.

2. Sebagai mewujudkan suatu asas kerohanian, pandangan dunia, pandangan

hidup,pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara diamalkan dilestarikan kepada

generasi berikutnya, diperjuangkan dan dipertahankan dengan kesediaan berkorban.

3

Page 4: IDEOLOGI

B. Berbagai Ideologi Besar Dunia

1. Ideologi Liberalis

Karl Marx membagi perkembangan umat manusia dalam analisis prediktifnya dari

mulai masyarakat Primitif/Tradisional ke Feodal ke Kapitalis ke Sosialis/Komunis. Akan

tetapi dalam gerak laju sejarahnya, ternyata analisisnya Karl Marx meleset. Hingga hari

ini ternyata kemenangan dari semua ideologi dunia adalah Kapitalisme Liberal (Baca:

Francis Fukuyama). Awal munculnya kapitalisme, yang fenomena historisnya ditemukan

oleh Karl Marx kemudian menjadi sebuah sistem dunia, dapat dilacak dari terjadinya

transisi historis zaman feodalisme. tepatnya pada akhir abad XIV awal abad XV ketika

orang-orang Eropa berhasil mengatasi persoalan hambatan geografis. Solusi dari

hambatan geografis diatas berawal dari ditemukannya kompas sebagai penunjuk arah dan

berkembangnya pengetahuan kelautan. kolaborasi dari dua penemuan baru tersebut

membuat watak ekspansionis bangsa Eropa menemukan momentum dan ruang geraknya.

Sejak saat itulah penaklukan dunia yang fenomena historisnya berbentuk imperialisme-

kolonialisme di berbagai belahan dunia oleh bangsa Eropa dimulai. Bangsa Eropa datang

kebeberapa benua dunia diantaranya benua Amerika, Afrika, Asia sebagai penakluk

untuk mengeruk kekayaan alamnya, memperbudak penduduk asalnya sekaligus

mengumumkan pengukuhan dirinya sebagai ras yang paling unggul dari ras dan bangsa-

bangsa lain. Ajarannya adalah manusia berbudaya adalah orang-orang kulit putih dari

Eropa, sedangkan diluar orang-orang berkulit putih Eropa adalah manusia-manusia

barbar yang biadab.

Sejak saat itu pula hierarkhis-dikotomis kebudayaan mulai ditancapkan dalam

benak manusia dunia. bahwa hanya orang kulit putihlah yang paling unggul dan harus

ditiru, yang dikemudian waktu klaim ini membuat motivasi tersendiri bagi mereka untuk

melakukan praktek imperialisme-kolonialisme tidak hanya terbatas dalam ruang

ekonomi-politik, akan tetapi lebih jauh dari itu adalah penjajahan cultur dan kebudayaan

masyarakat terjajah untuk diseragamkan dengan budaya orang kulit putih. Atas dasar

itulah, tidak salah kalau dikatakan bahwa munculnya kapitalisme sebagai suatu sistem

dunia pararel atau beriringan dengan dimulainya praktek imperialisme-kolonialisme

jagad raya. Dan dari imperialisme-kolonialisme inilah akumulasi modal mulai

4

Page 5: IDEOLOGI

terkonsentrasi di berbagai belahan wilayah Eropa, terutama di Inggris.

Dudly Dillard, secara kronologis membagi sejarah muncul dan perkembangan

kapitalisme, terutama kapitalisme industrial, menjadi tiga fase perkembangan, yakni

kapitalisme fase awal ( 1500-1750), kapitalisme fase klasik ( 1750-1914) dan kapitalisme

fase lanjut (1914-1945). Memang harus diakui bahwa tidak ada kesepakatan oleh para

ahli mengenai definisi kapitalisme, akan tetapi mereka umumnya sepakat bahwa

kapitalisme adalah satu sistem ekonomi yang berlandaskan pada filsafat individualisme-

liberalisme yang memiliki implikasi kebebasan manusia untuk mengekploitasi apapun

yang dapat menguntungkan individu tersebut.

Begitulah kapitalisme liberal terus berjalan sampai mengalami berbagai

pertentangan internal (anomali) antar negara kapitalis itu sendiri yang kemudian

mengakibatkan meletusnya perang dunia I pada tahun 1914-1918 antara kekuatan negara

kapitalis baru (Jerman, Jepang dan perancis) dengan negara bos kapitalis Inggris. Akibat

dari Perang Dunia I tersebut adalah perubahan besar mengenai pembagian koloni-koloni

tanah jajahan yang menguntungkan negara yang menang perang.

Munculnya aliran Kapitalisme Neo-Liberal atau kanan baru (1979- Now)

merupakan tawaran solusi dari sistem walfare state yang mengalami kontradiksi pasar

diatas. Adalah Friedrich Van Hayek, seorang profesor di Universitas Chicago sejak 1940-

an, yang kemudian dilanjutkan oleh muridnya Milton Friedman di universitas yang sama.

menawarkan solusi kembali pada sistem ekonomi neo-klasik. dari sinilah embrio dari neo

liberalism. wacana neo-liberal dalam sistem ekonomi kapitalisme pada masa ini

menyebar dengan cepat. keberhasilan mereka mengembangkan gagasan neo-liberalism

dalam sisitem ekonomi didukung oleh kuatnya jaringan internasional yang melibatkan

berbagai yayasan, institut, pusat penelitian, penerbitan, ilmuwan, penulis, dan ahli ilmu

hubngan masyarakat membuat gagsan tyersebut cepat meneyebar dan menjadi begitu

populer sampai menjadi kultural hegemoni yang kemudian lebih dikenal dengan istilah

kanan baru. Awal pertama kali praktek kebijakan neo-liberalism dalam sistem ekonomi

internasional terjadi pada tahun 1979, ketika Margareth Thatcher menjadi perdana

menteri Inggris.

Di Eropa aliran di atas ,diimplementasikan untuk pertama kalinya oleh PM.

Margaret Thatcher. kebijakan pertama yang diambil setelah menduduki posisi PM Inggris

5

Page 6: IDEOLOGI

adalah penghapusan kewajiban negara untuk memikul tanggungjawab terhadap rakyatnya

yang berupa subsidi negara terhadap rakyat. dan memangkas secara radikal subsidi-

subsidi sosial. Sebagai gantinya pemerintah lebih mementingkan pelayanan terhadap

swasta, melakukan pemotongan pajak, menjalankan program privatisasi swastanisasi dan

liberalisasi, menghilangkan pengawasan terhadap penyiaran , telekomunikasi,

transportasi, dan membabad habis seluruh serikat buruh.

Di Amerika, pada saat yang sama kaum republiken memenangkan pemilunya yang

kemudian menaikkan Ronald Reagen sebagai Presiden AS menggantikan Jimmy Carter.

pada saat inilah pengadopsian neo-liberalisme di Amerika sebagai sistem ekonomi mulai

diterapkan. rezim ini sangat meyakini teori-trickle down effect yang mengklaim bahwa si

kaya mendapatkan insentif seperti membayar pajak murah/rendah, maka mereka akan

lebih giat dalam berwirawasta dan pada gilirannya mereka akan banyak menciptakan

pertumbuhan peluang dan lowongan kerja. sederhanya, jika industri diserahkan ke Swasta

maka akan lebih efisien dan menekan pengeluaran pemerintah untuk pembayaran

tunjangan sosial.

Dengan bekal teori di atas Reagen melakukan deregulasi ekonomi yang telah

dirintis oleh Carter tahun 70-an. Kontrol atas harga minyak dicabut, aturan mengenai

transportasi kereta api, industri minyak dan gas serta penyiaran diperlonggar. dengan

mengikuti langkah Tathcher, Reagen membatasi kekuatan serikat buruh. setelah itu,

gelombang neo-liberalisme segera menyebar ke hampir seluruh dunia yang meliputi:

amerika latin, asia timur, India, sampai hampir seluruh negara Afrika. negara yang

memulai pertama kali setelah Inggris dan Amerika adalah negara-negara dominion

Inggris seperti Australia, pada Paul keating, Kanada, New Zeeland, Chili, Argentina,

Brazil, jerman, Itali, Prancis, hingga Zambia dan Tanzania.

Kuatnya daya dorong kapitalisme ini membuat partai-partai yang pada awalnya

memiliki platform politik yang lebih dekat ke kiri secara perlahan beralih ke

kanan.disinilah dapat disebut pemerintahan toni Blair dari Inggris, Schroder dari Jerman,

Lionel Jospin dari Prancis yang pada awalnya ketiganya berasal dari partai buruh. tetapi

kebihjakannya menganut sistem ekonomi neo liberal yang kanan. Demikianlah perjalanan

sejarah kapitalisme dari awal sampai akhir.

6

Page 7: IDEOLOGI

Kalau kita perhatikan dari awal masa perkembangannya kapitalisme memiliki

identifikasi yang khas.

1. Sistem ekonomi kapitalisme mentasbihkan kebebasan individu untuk melihat

alat-alat produksi dan modal, bukan oleh negara atau yang disebut dengan Hak Individu

(individual ownwrship).

2. Ekonomi Pasar (market economy) pereknomian pasar berdasar pada prinsip

spesialisasi kerja dan hal itu tidak diatur oleh siapapun kecuali kondisi pasar itu sendiri.

3. Persaingan (competition) sebagai konsekuensi logis dari berkembangnya

ekonomi pasar

4. Keuntungan (profit) prinsip keuntungan.

2. Ideologi Sosialis

Pada awalnya, sosialisme dan komunisme mempunyai arti yang sama, tetapi

akhirnya komunisme lebih dipakai untuk aliran sosialis yang lebih radikal. Ada beberapa

unsur yang terdapat dalam sosialisme, diantaranya dengan mewujudkan protes dan

penolakan terhadap ketimpangan sosial. Dalam jaman renaissance dan Reformasi muncul

protes terhadap ketimpangan dalam kemakmuran, dalam revolusi kaum puritan di abad

17 di Inggris, berbarengan dengan gerakan utama yang berasal dari kaum menengah,

tampil sebuah kelompok radikal yang disebut “para penggali” atau para “pemerata sejati”

(true leveres). Mereka berjuang untuk mempraktekkan prinsip pemilikan tanah secara

komunal dan bukan menyangkut penggunaanya.Unsur lain yang terdapat dalam

sosialisme yaitu, protes terhadap prinsip Cash nexus bahwa uang merupakan ikatan

utama antar manusia tidak terbatas pada tradisi sosial saja. Sejauh sosialisme

mengandung dalam dirinya unsur-unsur tersebut, maka dapat dikatakan bahwa sosialisme

sudah setua peradaban barat. Pemikiran Yunani maupun Yahudi-Kristen masing-masing

menolak kekayaan sebagai landasan kehidupan yang bahagia.

Tetapi kalau kita melihat sesuatu yang lebih konkrit dalam sejarah, akan ditemukan

bahwa sosialisme sebagai gerakan yang efektif dan terorganisir merupakan produk dari

revolusi industri (1848) di Inggris. Pada tahun 1820-an dan 1830-an di Inggris dan

Prancis muncul teori sosialisme modern, teori yang memusatkan perhatian untuk

7

Page 8: IDEOLOGI

membebaskan kelas pekerja industri dari belenggu kapitalisme industri, perubahan dalam

organisasi sosial yang disebabkan oleh industrialisasi inii mengakibatkan munculnya

kesenjangan kelas buruh dan pemodal yang dalam bahasa Marx disebut sebagai proletar

dan borjuis, dan kondisi-kondisi lainnya sehubungan dengan jam kerja buruh, kesehatan

kerusakan lingkungan.

Sosialisme sebagai koreksi total terhadap gejala akses negatif yang ditimbulkan

oleh pertentangan kelas buruh dengan kelas borjuasi. Dalam scenario yang disusun Marx

dan sahabatnya, Engels yang akhirnya menjadi kitab suci bagi penganut sosialis-komunis

dunia. Das Capital (1867) banyak menginspirasikan gerakan buruh diseluruh dunia.

Dikesempatan itulah kaum buruh akan merebut posisi sebagai pemegang alat produksi.

3. Ideologi Pancasila

Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia yang dikumandangkan pertama kali

oleh Soekarno pada tanggal I Juni 1945, yakni pada saat berlangsungnya sidang Badan

Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Republik Indonesia (BPUPKI). Sebagaimana

kita ketahui bersama bahwa Pancasila secara formal yudiris terdapat dalam alinea IV

pembukaan UUD 1945. Di samping pengertian formal dalam arti formal menurut hukum

atau formal yudiris maka Pancasila juga mempunyai bentuk dan juga mempunyai isi dan

arti (unsur-unsur yang menyusun Pancasila tersebut). Hal ini didasarkan pada interpretasi

histories diamana rumusan dalam alinea IV pembukaan UUD 1945 diberi nama dengan

bentuk istilah “Pancasila” sejak tanggal 1 Juni 1945.

Pada awal pidato dalam sidang tersebut, Soekarno menekankan pentingnya sebuah

dasar negara. Istilah dasar negara ini kemudian disamakan dengan fundamen, filsafat,

pemikiran yang mendalam, serta jiwa dan hasrat yang mendalam. Dan perjuangan suatu

bangsa senantiasa memiliki karakter sendiri yang berasal dari kepribadian bangsa. Sesuai

dengan rumusan ini, maka sejak pertama kali dikumandangkan, Pancasila diartikan

sebagai ideologi yang mencerminkan identitas, kepribadian bangsa sekaligus merupakan

alat pemersatu seluruh bangsa untuk mencapai tujuan perjuangan kemerdekaan.

8

Page 9: IDEOLOGI

Pancasila, secara etimologis berasal dari dua kata yaitu Panca yang berarti lima dan

Sila yang berarti dasar. Pancasila dari akar kata berarti lima dasar, tepatnya adalah dasar

bagi negara Indonesia yang merdeka.

Semenjak dikumandangkan pada tanggal 1 Juni 1945, Pancasila mengalami

beberapa kali perubahan urutan sila maupun kata. Dalam rumusan Soekarno sebagai

berikut:

1. KebangsaanIndonesia,

2. Internasionalismeatauperi kemanusiaan,

3. Mufakat atau demokrasi,

4. Kesejahteraan sosial dan

5. Indonesia merdeka dengan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa atau prinsip

Ketuhanan.

Adapun urutan dan kata-kata dalam Pancasila yang digunakan saat ini adalah

seperti yang tertuang dalam Pembukaan UUD’45 yakni:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa,

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab,

3. Persatuan Indonesia,

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan dan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dalam masyarakat Indonesia yang majemuk, Pancasila dapat diterima sebagai

ideologi nasional karena sifatnya yang menyatukan berbagai kelompok masyarakat,

memberi arah dan pedoman tingkah laku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta

menjadi prosedur penyelesaian konflik.

Pancasila sebagai Dasar Filsafat Negara Republik Indonesia digali dari nilai-nilai

budaya dan nilai-nilai agama bangsa Indonesia. Menurut Prof. Dr. Notonagoro, S.H.,

Pancasila jika ditinjau dari mulanya atau sebab terjadinya maka Pancasila memenuhi

syarat empat sebab (kausalitas) menurut Aristoteles, yaitu:

9

Page 10: IDEOLOGI

1.) Causa Meterialis (asal mula bahan)Sebelum Pancasila dirumuskan sebagai asas kehidupan kenegaraan, unsur-unsurnya

telah terdapat pada Bangsa Indonesia sejak zaman dahulu, terdapat dalam istiadat,

kebudayaan dan dalam agama-agama.

2.)Causa Formalis (asal mula bentuk)

Hal ini dimaksudkan bagaimana asal mula benuk, atau bagaimana bentuk Pancasila

itu dirumuskan. Hal ini yang dimaksudkan adalah Pembentuk Negara dalam hal ini Ir.

Soekarno dan Drs. Moh. Hatta sebagai anggota BPUPKI dan bersama-sama anggota

BPUPKI. Dimana pada sidang BPUPKI pertama dirumuskan dan dibahas Pancasila.

Disamping itu sekaligus juga merupakan asal mula tujuan.

3.) Causa Effisien (asal mula karya)

Dalam rangka sejak mulai dirumuskannya, dibahas dalam sidang BPUPKI pertama

dan kedua, juga dalam rangka proses pengesahan Pancasila Dasar Filsafat Negara oleh

PPKI tanggal 18 Agustus 1945 dipimpin oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta sebagai

asal mula karya. Juga di dalam Panitia Sembilan 22 Juni 1945 yang merumuskan Piagam

Jakarta yang memuat calon ruusan Dasar Negar Pancasila sebagai asal mula sambungan.

4.) Causa Finalis (asal mula tujuan)

Asal mula dalam hubungannya dengan tujuan dirumuskannya Pancasila sebgai

Dasar Negara Republik Indonesia. Hal ini diwujudkan oleh Panitia Sembilan termasuk Ir.

Soekarno dan Drs. Moh. Hatta, di mana semuanya sebagai anggota BPUPKI yang

menyusun Piagam Jakarta (Pembukaan UUD 1945) pertama kali dibentuk dan memuat

Pancasila. Kemudian BPUPKI menerima rancangan tersebut dengan segala

perubahannya, hal ini dimaksudkannya dengan Pancasila dengan tujuan untuk dijadikan

Dasar Filsafat Negara Republik Indonesia.

10

Page 11: IDEOLOGI

Selain itu Pancasila mamiliki dua pengertian yaitu sbb:

Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia

Dalam hal ini Pancasila dipergunakan sebagai petunjuk kehidupan sehari-hari

(Pancasila diamalkan dalam kehidupan sehari-hari). Dengan kata lain, Pancasila

digunakan sebagai petunjuk arah semua kegiatan atau aktivitas hidup dan kehidupan

didalam segala bidang. Pancasila sebagai norma fundamental, berfungsi sebagai suatu

cita-cita atau ide yang harus diwujudkan menjadi suatu kenyataan. Adapun wujud

Pancasila secara konkret merupakan perwujudan Pancasila itu dalam setiap

perbuatan. Dilihat dari kedudukannya, Pancasila mempunyai kedudukan yang tinggi,

yakni sebagai cita-cita dan pandangan hidup bangsa dan negara republik Indonesia.

Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia

Pancasila dalam pengertian ini sering disebut Dasar Falsafat Negara. Dengan kata

lain, Pancasila digunakan sebagai dasar negara untuk mengatur penyelenggaraan

Negara. Fungsi pokok daripada Pancasila adalah sebagai dasar negara sesuai dengan

pembukaan UUD 1945, dan yang pada hakikatnya adalah sebagai sumber dari segal

sumber hukum atau sumber dari tertib hukum. Pengertian tersebut adalah pengertian

Pancasila yang bersifat yudiris kenegaraan.

11

Page 12: IDEOLOGI

C. Keunggulan Ideologi Pancasila Dibandingkan dengan Ideologi lain

1. LiberalismeLiberalisme muncul sebagai reaksi terhadap Filsafah Filmer yang mengatakan

bahwa setiap kekuasaan bersifat monarkhi mutlak dan tidak ada orang yang lahir

bebas. Ciri-ciri liberalisme adalah 1) Cenderung mendukung perubahan 2)

Mempunyai kepercayaan terhadap nalar manusiawi 3) Menggunakan pemerintah

untuk meningkatkan kondisi manusiawi 4) Mendukung kebebasan individu 5)

Bersifat ambivalen terhadap sifat manusia.

Kelemahan ideologi liberalisme : buta terhadap kenyataan. Hal-hal yang

terdapat dalam liberalisme terdapat dalam pasal-pasal UUD 1945, tetapi Pancasila

menolak liberalisme sebagai ideologi yang bersifat absolut dan determinisme.

2. Komunisme

Tiga ciri negara komunis : 1) Berdasarkan ideologi Marxisme-Leninisme 2)

Merupakan sistem kekuasaan satu partai atas seluruh masyarakat 3) Ekonomi

komunitas bersifat etatisme. Ideologi komunis bersift absolutisasi dan determinisme

karena memberi perhatian besar kepada masyarakat.

3. Pancasila

Pancasila sebagai Ideologi memberi kedudukan yang seimbang kepada manusia

sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Pancasila bertitik tolak dari

pandangan bahwa secara kodrati bersifat monopluralis, yaitu manusia yang satu

tetapi dapat dilihat dari berbagai dimensi dalam aktualisasinya sedangkan

Pancasila digali dari bumi Indonesia sendiri dan dikristalisasikan dari nilai-nilai

yang berkembang dalam kehidupan rakyat Indonesia yang beraneka ragam.

Nilai-nilai tersebut dapat diamati pada kelompok masyarakat yang tersebar di

seluruh Indonesia yang dalam implementasinya sangat disesuaikan dengan

kultur masyarakat yang bersangkutan. Dengan demikian, nampak jelas bahwa

sesungguhnya Pancasila telah menjadi living reality (kehidupan nyata) jauh

sebelum berdirinya negara republik Indonesia.

12

Page 13: IDEOLOGI

D. Kesimpulan

Berdasarkan Uraian-Uraian pada halaman yang Sebelumnya, Maka penulis

mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Penulis jadi tau mengapa Indonesia menggunakan ideologi terbuka karena di

Indonesia menganut sistem pemerintahan demokratis yang di dalamnya

membebaskan setiap masyarakat untuk berpendapat dan melaksanakan sesuatu

sesuai dengan keinginannya masing-masing. Maka dari itu, ideologi Pancasila

sebagai ideologi terbuka adalah yang paling tepat untuk digunakan oleh

Indonesia.

2. Ideoligi Pancasila merupakan Ideologi yang sangat hebat dibandingkan Ideologi

yang lain, karena Ideologi Pancasila ini digali dari nilai-nilai yang berkembang

dalam kehidupan bangsa Indonesia yang Beraneka ragam agama, suku, adat-

istiadat, budaya, bahasa, kesenian, dll.

3. Pancasila sebagai ideologi memberi kedudukan yang seimbang kepada manusia

sebagai makhluk inidividu dan makhluk sosial

13

Page 14: IDEOLOGI

DAFTAR PUSTAKA

http://fadliyanur.blogspot.com/2008/02/pancasila-uud-1945.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Ideologi

http://ideologipancasila.wordpress.com/

http://google.com

14