Identitas Nasional dan Faham Kebangsaan

15
IDENTITAS NASIONAL DAN FAHAM KEBANGSAAN

Transcript of Identitas Nasional dan Faham Kebangsaan

Page 1: Identitas Nasional dan Faham Kebangsaan

IDENTITAS NASIONALDAN

FAHAM KEBANGSAAN

Page 2: Identitas Nasional dan Faham Kebangsaan

IKATAN PRIMODIALISME :

Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang amat panjang, pastilah

mengalami berbagai peristiwa penting & menonjol, yang pada akhirnya dapat dijadikan sebagai tonggak-tonggak

sejarah bangsa Indonesia

Page 3: Identitas Nasional dan Faham Kebangsaan

1. Sebelum dan sampai Abad 7 :

Bahwa Bangsa Indonesia itu sangatlah RELEGIUS, terbukti bahwa kita mempercayai bahwa manusia itu diciptakan oleh Tuhan YME, sehingga dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa & bernegara selalu didasari atas kepercayaan kepada Tuhan YME.

Page 4: Identitas Nasional dan Faham Kebangsaan

2. Abad 7 - 16:

• Jaman keemasan 2 Kerajaan Terbesar di Indonesia Majapahit & Sriwijaya, bahwa bangsa ini pernah mengalami masa yang gemilang, wilayah yang merdeka, bangsa yang bersatu dan berdaulat, mengalami kehidupan yang adil & makmur (gema ripah loh jinawi, tata tentren, kerta raharja)

Page 5: Identitas Nasional dan Faham Kebangsaan

3. Abad 17 - 20:

• Jaman penjajahan Belanda, mengakibatkan lenyaplah segala yang pernah kita miliki : Kedaulatan hilang, Persatuan dihancurkan, Kemakmuran dirampas, Wilayah diijak-injak. Dan mengakibatkan penderitaan rakyat, yang pada akhirnya dikenal “AMANAT PENDERITAAN RAKYAT”

Page 6: Identitas Nasional dan Faham Kebangsaan

• Sering muncul perlawanan fisik (pemberontakan) masyarakat dimana-mana, tetapi masih dilakukan sendiri-sendiri berdasarkan kedaerahan, sehingga perlawanan itu belum berhasil dan tidak dapat mengalahkan penjajah yang memiliki teori politik yang ampuh “DEVIDE ET IMPERA” (Pecah belah & Kuasai).

Page 7: Identitas Nasional dan Faham Kebangsaan

4. Kebangkitan Nasional & Sumpah Pemuda : 20 Mei 1908 :

Tumbuhnya rasa kesadaran, guna merintis perjuangan melalui PENDIDIKAN, dengan satu tujuan memajukan bangsa dan sekaligus menumbuhkan rasa persatuan & kesadaran hidup berbangsa & bernegara

28 Oktober 1928 :Bahwa tuntutan bangsa ini semakin tegas melalui SUMPAH PEMUDA INDONESIA, dengan tegas menyatakan : bahwa Kita adalah Satu Tanah Air, Satu Bangsa dan Satu Bahasa, yakni “INDONESIA”

Page 8: Identitas Nasional dan Faham Kebangsaan

5. 1 Juni 1945 & 22 Juni 1945:

Lahirnya Pancasila :

Soekarno mengumandangkan pidatonya tentang 5 azas sebagai Dasar Falsafah Bangsa Indonesia yang dinamakan “PANCASILA”;

Piagam Jakarta :

Tokoh 9 Bangsa Indonesia saat itu berhasil merumuskan landasan perjuangan Bangsa Indonesia yang diberi nama “Jakarta Charter – Piagam Jakarta”

Page 9: Identitas Nasional dan Faham Kebangsaan

6. 17 & 18 Agustus 1945 :

• 17 Agustus 1945 :Merupakan titik kulminasi dari perjuangan Bangsa Indonesia, yang didorong oleh Amanat Penderitaan Rakyat & dijiwai oleh Falsafah Pancasila, maka “PROKLAMASI KEMERDEKAAN” dikumandangkan.

• 18 Agustus 1945 :Disahkannya Preambul (Pembukaan UUD 1945) dan Batang Tubuh UUD 1945, sebagai Hukum Dasar Tertulis Bangsa Indonesia,

Page 10: Identitas Nasional dan Faham Kebangsaan

7. Landasan Kultural :

Secara kultural Bangsa Indonesia mengakui, bahwa :– Pancasila sebagai Jiwa Bangsa Indonesia;– Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia;– Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia;– Pancasila sebagai Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia;– Pancasila sebagai Cita-Cita Bangsa Indonesia;– Pancasila sebagai Falsafah Bangsa Indonesia;

Intisari dari nilai-nilai kultural diatas, maka Pancasila tersebut merupakan Cita-Cita Moral Bangsa, yang dapat menberikan Pedoman & Kekuatan Rohaniah bagi Bangsa Indonesia untuk Berperilaku dengan Baik & Benar, sehingga dapat memberikan corak yang khas kepada BUDAYA BANGSA INDONESIA.

Page 11: Identitas Nasional dan Faham Kebangsaan

• PROSES PERTUMBUHAN FAHAM KEBANGSAAN INDONESIA :

Kesadaran Kebangsaan tidaklah muncul & timbul sekaligus, namun berangsur-angsur, ajeg & tidak kenal putus asa, yakni dimulai dan diprakarsai oleh “Kalangan Orang-orang Terpelajar” yang kemudian menyebar ke seluruh lapisan masyarakat.Awalnya berwujud Semangat Kemerdekaan sebagai reaksi dari kekuasaan PENJAJAH yang menindas, yang pada akhirnya menjadi Pandangan Hidup Seluruh Bangsa yang didalamnya mencakup : Cita-Cita, Tujuan & Sasaran Nasional.

Page 12: Identitas Nasional dan Faham Kebangsaan

• 20 Mei 1908;Secara umum telah disepakati bahwa awal tumbuhnya kesadaran hidup sebagai bangsa yang merdeka, dengan berdirinya organisasi pelajar moderen saat itu, Yakni : “Boedi Oetomo”

• 28 Oktober 1928;Kesadaran berikutnya lebih kongkrit ketika para Pemuda Seluruh Wilayah Indonesia Bersatu Padu melalui “Sumpah Pemuda”-nya, yang telah menyatakan kehendak untuk hidup bersama terangkai dalam “Satu Nusa, Satu Bangsa dan Satu Bahasa” INDONESIA.

Page 13: Identitas Nasional dan Faham Kebangsaan

• 17 Agustus 1945;Pada akhirnya, tibalah saatnya hari paling bersejarah sebagai Bangsa, karena memanfaatkan momentum yang sangat tepat guna menyatakan kehendak bersama sebagai titik kulminasi perjuangan bangsanya, melalui “PROKLAMASI KEMERDEKAAN”

Untuk itulah kesadaran kebangsaan ini PERLU dipelihara secara terus menerus guna mewujudkan Cita-cita dan Tujuan Nasional Bangsa Indonesia melalui implementasi pelaksanaan sistem kehidupan bermasyarakat, berbangsa & bernegara berdasarkan PANCASILA & UUD 1945, secara murni & konsekuen

Page 14: Identitas Nasional dan Faham Kebangsaan

Sumber: BAKOSURTANAL (http://202.155.86.44/product_download.php

Page 15: Identitas Nasional dan Faham Kebangsaan

REFERENSI :1. Sumarsono, S., dkk.(2005). PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.

Gramedia, Jakarta.2. Kansil, C.S.T. dan Christine (2005). PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN DI PERGURUAN TINGGI. Pradnya Paramita, Jakarta.

3. Suseno, Frans Magnis (1995). MENCARI SOSOK DEMOKRASI: Sebuah Telaah Filosofis. Gramedia, Jakarta.

4. Nurtjahjo, Hendra (2006). FILSAFAT DEMOKRASI. Bumi Aksara, Bandung.

5. Budiman, Arief (1996). TEORI NEGARA: Negara, Kekuasaan, Ideologi. Gramedia, Jakarta.

6. Haricahyono, Cheppy (1991). IILMU POLITIK DAN PERSPEKTIFNYA. Tiara Wacana, Yogyakarta.

7. Andiwidjajanto (2007). TRANSNASIONALISASI MASYARAKAT SIPIL. LKist, Yogyakarta.

8. Idjehar (2003). HAM versus KAPITALISME. Insist, Yogyakarta.9. Mugasiyati dan Martanto (ed). (2006). KRITIK GLOBALISASI DAN

NEO LIBERALISME. Fisip UGM, Yogyakarta.