IDENTIFIKASI RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK …

6
Jurnal Rekayasa Lingkungan Terbangun Berkelanjutan Vol. 01, No.01, September 2020: 49-54 49 IDENTIFIKASI RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK TAXIWAY BANDARA SOEKARNO-HATTA RISK IDENTIFICATION ON THE IMPLEMANTATION OF SOEKARNO-HATTA TAXIWAY PROJECT Fira Maranita Prasetyani* 1 , Bambang Endro Yuwono* 2 . Jurusan Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jakarta *email: 1 [email protected], 2 [email protected] ABSTRAK Proyek jalan merupakan salah satu proyek yang sering mengalami risiko-risiko. Taxiway merupakan salah satu proyek jalan. Taxiway adalah jalan penghubung antara landasan pacu dengan pelataran pesawat, kandang pesawat, terminal atau fasilitas lainnya. Pada Bandara Soekarno-Hatta baru saja dilaksanakan proses pembuatan taxiway baru yang akan dijadikan penelitian identifikasi risiko. Tujuannya merupakan untuk mengetahui riisko apa saja yang terjadi dan mengetahui risiko apa yang paling dominan yang terjadi pada proyek taxiway Bandara Soekarno-Hatta. Identifikasi risiko yang dilakukan menggunakan metode Index Mean, yaitu dengan mencari nilai rata-rata pada hasil kuesioner yang telah diberikan kepada responden. kemudian penilaian matrisk risiko dengan sumber dari AS/NZ 4360 Standard Risk Matrix & NHS QIS Risk Matrix, untuk dapat hasil risiko yang paling dominan dan termasuk ke dalam kategori penilaian matriks. Kesimpulan pada identifikasi risiko proyek taxiway di Bandara Soekarno-Hatta bahwa memiliki satu variabel risiko yang memiliki kategori sangat tinggi dan paling dominan yaitu terhambatnya pekerjaan pembuatan taxiway karena adanya NOTAM untuk landing dan takeoff pesawat. Kata Kunci : Taxiway, identifikasi risiko, penilaian risiko, Bandara Soekarno-Hatta. ABSTRACK Road projects are one of the projects that often experience risks. Taxiway is a road project. Taxiway is a connecting road between a runway with an aircraft court, aircraft enclosure, terminal, or other facilities. At the Soekarno-Hatta Airport, a new taxiway process has been carried out which will be used as a risk identification study. The aim is to find out what risks occur and find out what are the most dominant risks that occur in the Soekarno-Hatta Airport taxiway project. Risk identification is done using the Index Mean method, which is by looking for the average value on the results of the questionnaire that has been given to respondents. Then the risk matrix assessment with sources from AS / NZ 4360 Standard Risk Matrix & NHS QIS Risk Matrix, to get the most dominant risk outcome and fall into the matrix assessment category. The conclusion on the identification of the taxiway project risk at Soekarno-Hatta Airport is that it has one risk variable that has a very high and most dominant category, namely the obstruction of the taxiway work due to the notation of landing and take-off aircraft. Keywords : Taxiway, Risk Identification, Risk Assessment, Soekarno-Hatta Airport. A. PENDAHULUAN Pelaksanaan proyek konstruksi merupakan suatu kegiatan yang sering mengalami kendala dari berbagai aspek faktor risiko. Proyek jalan salah satu proyek yang sering mengalami kendala dalam pengerjaannya, sebab proyek jalan biasanya memiliki lokasi yang masih aktif dari pengguna jalan lainnya. Proyek taxiway merupakan proyek jalan yang juga sering mengalami kendala dalam tahap pengerjaanya dan dapat menimbulkan berbagai dampak. Sehingga pada penelitian ini

Transcript of IDENTIFIKASI RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK …

Page 1: IDENTIFIKASI RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK …

Jurnal Rekayasa Lingkungan Terbangun Berkelanjutan Vol. 01, No.01, September 2020: 49-54

49

IDENTIFIKASI RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK TAXIWAY BANDARA SOEKARNO-HATTA

RISK IDENTIFICATION ON THE IMPLEMANTATION OF

SOEKARNO-HATTA TAXIWAY PROJECT

Fira Maranita Prasetyani*1, Bambang Endro Yuwono*2. Jurusan Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jakarta

*email: [email protected], [email protected]

ABSTRAK

Proyek jalan merupakan salah satu proyek yang sering mengalami risiko-risiko. Taxiway merupakan salah satu proyek jalan. Taxiway adalah jalan penghubung antara landasan pacu dengan pelataran pesawat, kandang pesawat, terminal atau fasilitas lainnya. Pada Bandara Soekarno-Hatta baru saja dilaksanakan proses pembuatan taxiway baru yang akan dijadikan penelitian identifikasi risiko. Tujuannya merupakan untuk mengetahui riisko apa saja yang terjadi dan mengetahui risiko apa yang paling dominan yang terjadi pada proyek taxiway Bandara Soekarno-Hatta. Identifikasi risiko yang dilakukan menggunakan metode Index Mean, yaitu dengan mencari nilai rata-rata pada hasil kuesioner yang telah diberikan kepada responden. kemudian penilaian matrisk risiko dengan sumber dari AS/NZ 4360 Standard Risk Matrix & NHS QIS Risk Matrix, untuk dapat hasil risiko yang paling dominan dan termasuk ke dalam kategori penilaian matriks. Kesimpulan pada identifikasi risiko proyek taxiway di Bandara Soekarno-Hatta bahwa memiliki satu variabel risiko yang memiliki kategori sangat tinggi dan paling dominan yaitu terhambatnya pekerjaan pembuatan taxiway karena adanya NOTAM untuk landing dan takeoff pesawat. Kata Kunci : Taxiway, identifikasi risiko, penilaian risiko, Bandara Soekarno-Hatta.

ABSTRACK

Road projects are one of the projects that often experience risks. Taxiway is a road project. Taxiway is a connecting road between a runway with an aircraft court, aircraft enclosure, terminal, or other facilities. At the Soekarno-Hatta Airport, a new taxiway process has been carried out which will be used as a risk identification study. The aim is to find out what risks occur and find out what are the most dominant risks that occur in the Soekarno-Hatta Airport taxiway project. Risk identification is done using the Index Mean method, which is by looking for the average value on the results of the questionnaire that has been given to respondents. Then the risk matrix assessment with sources from AS / NZ 4360 Standard Risk Matrix & NHS QIS Risk Matrix, to get the most dominant risk outcome and fall into the matrix assessment category. The conclusion on the identification of the taxiway project risk at Soekarno-Hatta Airport is that it has one risk variable that has a very high and most dominant category, namely the obstruction of the taxiway work due to the notation of landing and take-off aircraft. Keywords : Taxiway, Risk Identification, Risk Assessment, Soekarno-Hatta Airport.

A. PENDAHULUAN

Pelaksanaan proyek konstruksi merupakan suatu kegiatan yang sering mengalami kendala dari berbagai aspek faktor risiko. Proyek jalan salah satu proyek yang sering mengalami kendala dalam pengerjaannya, sebab proyek

jalan biasanya memiliki lokasi yang masih aktif dari pengguna jalan lainnya. Proyek taxiway merupakan proyek jalan yang juga sering mengalami kendala dalam tahap pengerjaanya dan dapat menimbulkan berbagai dampak. Sehingga pada penelitian ini

Page 2: IDENTIFIKASI RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK …

Jurnal Rekayasa Lingkungan Terbangun Berkelanjutan Fira Maranita Prasetyani

50

dilakukan identifikasi risiko dengan metode index mean dengan bantuan aplikasi SPSS yang selanjutnya di lakukan penilaian risiko untuk mendapatkan risiko mana yang paling dominan.

Pada penelitian ini hanya meninjau tentang identifikasi risiko pada Bandara Soekarno-Hatta dan hanya pada taxiway baru yaitu taxiway bagian utara dan selatan.

Tujuan dari penelitian ini merupakan untuk mengetahui apa saja risiko yang dapat terjadi pada proyek taxiway dan untuk mengetahui risiko apa yang memiliki hasil paling dominan

B. STUDI PUSTAKA

B.1 Risiko Risiko merupakan suatu kejadian yang tidak terduga oleh suatu proyek yang dapat berdampak pada suatu kerugian atau mendapat hal-hal yang tidak sesuai dengan rencana di awal proyek. Seringkali pada risiko tidak lepas dari manajemen risiko yang merupakan suatu upaya untuk mengendalikan risiko tersebut untuk meminimalisir suatu risiko. B.2 Taxiway Taxiway merupakan jalan penghubung antara landasan pacu dengan kandang pesawat. Bandara Internasional Soekarno – Hatta merupakan salah satu bandara tersibuk di dunia. Sebagai bandara berkelas internasional, sudah merupakan keharusan untuk meningkatkan segala bentuk pelayanan untuk para pengguna jasa pernerbangan. Oleh karena itu, PT. Angkasa Pura II (Persero) selaku pemilik dan pengelola Bandara Internasional Soekarno – Hatta memiliki rencana jangka panjang dimana salah satunya adalah membangun East Connection Taxiway. Pada proyek taxiway tersebut terdiri dari 3 zona yaitu taxiway bagian selatan, jembatan sebagai median, dan taxiway bagian utara. B.3 Aspek Faktor Risiko Pada penelitian ini memiliki beberapa aspek faktor risiko yang tepat untuk proyek

taxiway tersebut, yaitu aspek risiko pelaksanaan, aspek risiko perencanaan, aspek risiko logistik, aspek risiko lingkungan dan kerusakan alam, aspek politik dan hukum, dan aspek risiko finansial. Pada aspek-aspek faktor risiko tersebut terdapat berbagai variabel-variabel risikonya, seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 1. Variabel Risiko

B.4 Aplikasi SPSS Penelitian ini dilakukan dengan bantuan aplikasi atau program SPSS untuk melakukan uji validitas, uji reliabilitas untuk hasil kuesioner responden dan menghitung index mean. Index mean merupakan metode untuk mencari nilai rata-rata dari jawaban responden pada pertanyaan dampak dan frekuensi setiap faktor risikonya. Kemudian hasil rata-rata dampak dan frekuensinya di kalikan atau bisa dikatakan dengan mean dampak x mean frekuensi. B.5 Penilaian Risiko Pada penelitian ini, dilakukan penilaian risiko yang bertujuan untuk mengetahui risiko mana yang paling dominan pada proyek taxiway. Dari hasil index mean setiap variabel risiko tersebut di dapatkan hasil yang variabel risiko yang paling dominan. Selanjutnya

Page 3: IDENTIFIKASI RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK …

Jurnal Rekayasa Lingkungan Terbangun Berkelanjutan Fira Maranita Prasetyani

51

diurutkan sesuai dengan kategori penilaian risiko. Pada penelitian ini kategori yang digunakan menggunakan sumber dari AS/NZ 4360 Standard Risk Matrix & NHS QIS Risk Matrix.

Tabel 1. Matriks Penilaian Risiko

Tabel 2. Klasifikasi Level Risiko

C. METODE

Dalam penelitian ini diperlukan sebuah metode yang menjelaskan tahapan – tahapan proses dari awal hingga akhir. Metode yang digunakan dalam penilitian ini dapat dilihat dalam bagan alir berikut ini :

Gambar 2. Bagan Alir Metodologi

D. PEMBAHASAN

D.1 Uji Validitas Uji validitas merupakan uji yang digunakan apakah semua pertanyaan penelitian yang diajukan untuk mengukur variabel penelitian bersifat valid. Berikut kriteria uji pengujian validitas : Jika rhitung ≥ rtabel , maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Jika rhitung ≤ rtabel , maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid. r tabel pada penelitian ini adalah 0.344 didapat dari jumlah responden yaitu 33 dikurangi 2.

Page 4: IDENTIFIKASI RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK …

Jurnal Rekayasa Lingkungan Terbangun Berkelanjutan Fira Maranita Prasetyani

52

Tabel 3. Tabel r hitung Berikut ini merupakan hasil uji validitas penelitian ini :

Tabel 4. Hasil Uji Validitas Risiko Pelaksanaan

Tabel 5. Hasil Uji Validitas Risiko Perencanaan

Tabel 6. Hasil Uji Validitas Risiko Logistik

Tabel 7. Hasil Uji Validitas Risiko Lingkungan &

Kerusakan Alam

Tabel 8. Hasil Uji Validitas Risiko Politik dan Hukum

Tabel 9. Hasil Uji Validitas Risiko Finansial

Variabel risiko yang memiliki hasil tidak valid tidak diperhitungkan dalam tahapan selanjutnya. D.2 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas merupakan uji yang digunakan untuk memastikan apakah pertanyaan kuesioner penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data variabel penelitian reliabel atau tidak. Dengan ketentuan jika nilai Alpha ≥ 0.600 maka dapat dikatakan variabel penelitian tersebut reliebel. Berikut merupakan hasil uji reliabilitas pada penelitian ini :

Tabel 10. Hasil Uji Reliabilitas

Variabel risiko yang memiliki hasil tidak reliebel tidak di perhitungkan dalam tahapan selanjutnya. D.3 Metode Index Mean dan Penilaian Risiko Pada metode index mean dan penilaian risiko dapat diketahui hasil dari risiko yang paling dominan dan termasuk ke dalam

Page 5: IDENTIFIKASI RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK …

Jurnal Rekayasa Lingkungan Terbangun Berkelanjutan Fira Maranita Prasetyani

53

kategori level risiko apa. Berikut merupakan hasil dari index mean dan penilaian risiko :

Tabel 11. Hasil Index Mean dan Penilaian Risiko

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa hampir semua risiko termasuk kedalam kategori tinggi dan ada satu variabel yang termasuk dalam kategori sangat tinggi yaitu variabel A9. Risiko-risiko tersebut harus menjadi perhatian untuk pelaksana proyek taxiway agar tidak menimbulkan kerugian. E. KESIMPULAN DAN SARAN

E.1 Kesimpulan

Hasil kesimpulan pada penelitian ini adalah : Pada proyek East Connection Taxiway Tahap 1 Bandara Soekarno-Hatta memiliki 1 variabel risiko tertinggi yaitu terhambatnya pekerjaan pembuatan taxiway karena adanya NOTAM untuk takeoff dan landing pesawat. E.2 Saran

Dari permasalahan yang ada dan hasil dari penelitian bahwa proyek East Connection Taxiway Bandara Soekarno Hatta memiliki risiko yang sering terjadi yaitu terhambatnya proses pembuatan taxiway selatan, selain dilakukannya kerja lembur sebagai mengatasi permasalahan tersebut juga seharusnya pihak owner dan kontraktor membuat rencana penjadwalan pekerjaan lebih baik agar tidak saling mengganggu satu sama lain atau setidaknya dibuat agar tidak sering terjadi perubahan jadwal pekerjaan pada proses pembuatan taxiway bagian selatan.

Page 6: IDENTIFIKASI RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK …

Jurnal Rekayasa Lingkungan Terbangun Berkelanjutan Fira Maranita Prasetyani

54

F. UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih kepada ketua Jurusan Teknik Sipil, PT. Hutama Karya dan semua pihak yang telah membantu saya dalam penyelesaian dan publikasi jurnal ini.

REFERENSI

Anggraini, M. (2012). Identifikasi Faktor Risiko yang Berpengaruh Pada Kinerja Waktu Pelaksanaan Konstruksi Jalan Layang Non Tol. Manajemen Konstruksi, 3-4.

Guide), A. G. (2013). Project Management Institue, Inc. AS/NZ 4360 Standard Risk Matrix & NHS QIS Risk Matrix.

Hartono, B. D. (2018). Penilaian Risiko PelaksanaanLRT JABODEBEK. Konferensi Nasional Teknik Sipil 12, 1-8.

Kusumadewi, A. (2017). Analisa Manajemen Risiko Tahap Konstruksi Pada Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Jurnal Karya Teknik Sipil, 1-7.

Najah, A. (2018). Identifikasi Faktor Penyebab Keterlambatan Konstruksi Pada Pelaksanaan Pembangunan Jalan Tol. 28.

Obe, H. (2017). Penilaian Risiko Pelaksanaan MRT Jakarta. 16.

Sitorus, R. (2019). Identifikasi Risiko Keterlambatan Pelaksanaan Normalisasi Saluran Drainase di Jakarta Barat. 15.

Sugiono. (2001). Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.