IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR...

217
IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA SMA MENGGUNAKAN INSTRUMEN TWO-TIER TEST PADA MATA PELAJARAN FISIKA Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh DIMAS ADI LESMANA 1111016300013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016

Transcript of IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR...

Page 1: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT

TINGGI SISWA SMA MENGGUNAKAN INSTRUMEN TWO-TIER

TEST PADA MATA PELAJARAN FISIKA

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh

DIMAS ADI LESMANA

1111016300013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016

Page 2: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

i

Page 3: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

ii

Page 4: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

iii

Page 5: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

iv

ABSTRAK

Dimas Adi Lesmana (1111016300013), Identifikasi Profil Kemampuan

Berpikir Tingkat Tinggi Siswa SMA Menggunakan Instrumen Two Tier Test

pada Mata Pelajaran Fisika kelas XI, Skripsi Program Studi Pendidikan

Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016.

Penelitian ini berujuan untuk mengetahui gambaran kemampuan berpikir tingkat

tinggi siswa SMA kelas XI pada materi gaya gravitasi, usaha dan energi dengan

menggunakan instrumen two tier test. Instrumen tes yang digunakan berdasakan

aspek dan sub aspek kemampuan berpikir tingkat tinggi pada taksonomi kognitif

Bloom. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analisis deskriptif. Tahapan

Penelitian ini terdiri dari 3 tahapan yaitu: (1) Pendahuluan; (2) Pembuatan

Instrumen; dan (3) Uji Coba dan Analisis. Instrumen tes terdiri dari 32 soal yang

telah dilakukan penilaian oleh ahli fisika,ahli pendidikan fisika dan praktisi.

Penelitian ini dilakukan di 5 sekolah di Kota Tangerang Selatan yaitu SMAN 1,

SMAN 3, SMAN 5, SMAN 7 dan SMAN 10. Instrumen yang digunakan valid

dengan nilai korelasi 0.71, reliabilitas 0.83 indeks kesukaran item mulai 0.1

sampai 0.6. Hasil tes kemampuan berpikir tinggi siswa pada satu sekolah pada

kategori tinggi yaitu SMAN 3, tiga sekolah pada kategori sedang yaitu SMAN 1,

SMAN 5 dan SMAN 10 sedangkan satu sekolah pada ketegori rendah yaitu

SMAN 7 dan kemampuan siswa dalam menjawab soal aspek menganalisis lebih

tinggi dibandingkan aspek menilai.

Kata kunci: Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi, Instrumen Two Tier Test,

Penelitian Deskriptif, Pendidikan Fisika

Page 6: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

v

ABSTRACT

Dimas Adi Lesmana (1111016300013), Identification Profile of High Order

Thinking Skill on High School Student Using Instrument Two Tier Test on

Subject of Physics. The Undergraduate Thesis of Physics Education Program,

Department of Natural Science. Faculty of Tarbiyah and Teacher Training,

Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2016.

This study aims to analyze student’s High Order Thinking Skill (HOTS) using

Instrument Two Tier Test. The used instrument based on aspect and sub aspect of

Bloom’s Cognitive Taxonomy. Stages of development consist of 3 stages, (1)

preliminary study, (2) developing of instrument, (3) Trial and Analysis. The

Instrument consists of 32 items which has judged by physics expert, physics

education expert and practitioners. This Study was conducted on 5 schools on

South Tangerang, they are Senior High School 1,3,5,7 and 10. The result of

instrument trial shows all item was validated with correlation score 0.71,

reliability was 0.83 and item’s difficulty index were between 0.1 - 0.8 While,

based on result of student’s HOTS test, a school (SMA 3) had been on high

category, three schools (SMAN 1, SMA 5 and SMA 10) had been on middle

category and one school (SMA 7) had been on low category and the student’s

skill on analysis aspect was higher than judging aspect.

Keywords: High Order Thinking Skill, Two-Tier test, Descriptive Researc,

Physics Education

Page 7: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan semesta alam Allah SWT atas

segala rahmat dan ridha-Nya yang telah diberikan sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik. Skripsi dengan judul

“Identifikasi Profil Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa SMA

Menggunakan Instrumen Two-Tier Test pada Mata Pelajaran Fisika” ini tidak

terlepas dari bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan kali ini penulis ingin

menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Orang tua penulis yaitu Bapak Susmono Agus dan Ibu Ida Sundawati yang tak

pernah berhenti mendoakan dan memberikan dukungannya baik moril maupun

materil kepada penulis.

2. Saudara kembarku, Rama Adi Saputra, S.T. dan kakakku Anggi Aprilyani

yang telah memberikan dukungannya selama penulis menempuh pendidikan.

Seluruh keluarga besar yang telah memberikan dukungannya sehingga penulis

dapat menyelesaikan pendidikan.

3. Baiq Hana Susanti, M.Sc, selaku ketua Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan

4. Dwi Nanto, Ph.D, selaku ketua Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

5. Iwan Permana Suwarna, M.Pd, selaku dosen pembimbing I yang telah banyak

memberikan saran dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Diah Mulhayatiah, M.Pd, selaku dosen pembimbing II yang telah banyak

memberikan saran dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Kinkin Suartini, M.Pd, dan Ai Nurlaela, M.Si, yang telah bersedia menjadi

validator untuk menilai instrumen yang dibuat penulis.

8. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan IPA universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta yang sudah banyak memberikan ilmu pengetahuan

Page 8: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

vii

selama penulis menempuh perkuliahan, semoga ilmu yang Bapak/Ibu berikan

mendapat keberkahan dari Allah SWT

9. Kepala SMA Negeri 1 Tangerang Selatan, kepala SMA Negeri 3 Tangerang

Selatan, kepala SMA Negeri 5 Tangerang Selatan, kepala SMA Negeri 7

Tangerang Selatan dan kepala SMA Negeri 10 Tangerang Selatan yang sudah

memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

10. Ibu Sartini, ibu Ike dan bapak Haris selaku guru SMA Negeri 1 Tangerang

Selatan, ibu Hermin selaku guru fisika SMA Negeri 3 Tangerang Selatan, ibu

Novi selaku guru SMA Negeri 5 Tangerang Selatan, ibu Ralin SMA Negeri 7

Tangerang Selatan dan Ibu Lili dan Bapak Mukhlas selaku guru fisika SMA

Negeri 10 Tangerang Selatan yang telah membantu penulis dalam

pengambilan data.

11. Seluruh siswa dan siswi kelas XI MIA 1 dan XI MIA 2 SMA Negeri 1

Tangerang Selatan, kelas XI MIA 6 SMA Negeri 3 Tangerang Selatan, kelas

XI MIA 1 SMA Negeri 5 Tangerang Selatan, kelas XI MIA 3 SMA Negeri 7

Tangerang Selatan dan kelas XI MIA 2 SMA Negeri 10 Tangerang Selatan

12. Para sahabat DNA CINTA terkasih yaitu, Nurhuda Maulana, S.T., Andi

Prasetyo S.T. Choiriyatun Nisa, S.T., Sheradika Intan Rachmawati, S.Kep.,

Amanatunnisa S.K.M., Tsara Hana Nurazizah. A.Md.Keb. dan Anggi Ardina

Pramasinta S.T. yang telah memberikan dukungan dan doa serta selalu setia

mendengarkan curhatan hati penulis.

13. Para sahabat tercinta Dendy Siti Kamila, S.Pd, Satriyani, Anggi Julvian

Rachma, Fauzy Nurcholis Yusuf, Mazroatul Ulum dan Titin Octa Rachma

yang telah memberikan bantuan, saran, dukungan dan doa serta selalu setia

mendengarkan curhatan hati penulis.

14. Teman-teman pendidikan fisika UIN Jakarta angkatan 2011 yang tidak dapat

disebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan dan doa, semoga

kita tetap menjadi keluarga sampai kapan pun.

Semoga Allah membalas segala kebaikan selulruh pihak yang telah membantu

penyelesaian skripsi ini dengan kebaikan dan keberkahan.

Page 9: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

viii

Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam

penelitian ini. Oleh karena itu penulis berharap kritik dan saran yang bersifat

membangun dari pembaca demi kemajuan bersama. Semoga penelitian ini dapat

bermanfaat bagi kita semua dan kemajuan pendidikan di Indonesia.Amiin.

Wassalamu’alaikum wr.rb

Jakarta, April 2016

Penulis

Page 10: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING .................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN MUNAQASAH. .................................................. ii

LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI ............................................. iii

ABSTRAK. ........................................................................................................ iv

ABSTRACT. ...................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah ................................................................... 4

D. Perumusan Masalah ..................................................................... 4

E. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5

F. Kegunaan Penelitian .................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Teoritis ............................................................................. 6

1. Taksonomi Kognitif….. .............................................................. 6

2. Kemampuan High Order Thinking……….................................. 9

3. Gaya Gravitasi………….. ............................................................. 11

4. Usaha dan Energi…..................................................................... 15

5. Jenis Tes. ..................................................................................... 18

6. Tes Diagnostik ............................................................................. 20

7. Two-Tier Test. ............................................................................. 21

B. Kerangka Berpikir. ...................................................................... 22

C. Hasil Penelitian yang Relevan ..................................................... 22

D. Hipotesis Penelitian ..................................................................... 26

Page 11: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

x

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 27

B. Metode dan Desain Penelitian ..................................................... 27

C. Prosedur Penelitian ...................................................................... 28

1. Penelitian Pendahuluan………….. ............................................. 29

2. Pembuatan Instrumen Tes…………. .......................................... 30

3. Uji Coba dan Analisis Data ......................................................... 31

D. Subjek Penelitian. ........................................................................ 32

E. Teknik Pengambilan Data ........................................................... 32

F. Instrumen Penelitian .................................................................... 33

1. Instrumen Tes Open ended…………… ........................................ 33

2. Pedoman Wawancara…………… ................................................ 36

3. Lembar observasi Pembelajaran………. ..................................... 36

4. Lembar Judgement Ahli. ............................................................. 38

5. Instrumen Tes Two tier................................................................ 40

G. Teknik Analisis Data ................................................................... 40

1. Penskoran…. ................................................................................ 40

2. Analisis Butir Soal....................................................................... 40

a. Validitas Butir Soal. ..................................................................... 40

b. Reliabilitas. .................................................................................. 44

c. Daya Pembeda .............................................................................. 45

d. Taraf Kesukaran ........................................................................... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ........................................................................... 48

1. Hasil Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ................................ 48

2. Persentasi Jawaban Berdasarkan Aspek Kognitif ........................ 49

3. Hasil Observasi Pembelajaran...................................................... 52

B. Pembahasan ................................................................................. 54

1. Analisis Jawaban Siswa pada Tier Pertama dan Kedua. ............. 54

2. Analisis Jawaban Siswa Berdasarkan Aspek Kognitif. ............... 55

3. Analisis Hasil Tes Terhadap Akrediatasi Sekolah dan Observasi

Page 12: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

xi

Pembelajaran ......................................................................... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .................................................................................. 59

B. Saran ............................................................................................ 59

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 61

LAMPIRAN-LAMPIRAN. .............................................................................. 63

Page 13: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

xii

DAFTAR TABEL

2.1 Taksonomi Kognitif ................................................................................... 7

3.1 Kisi-kisi Instrumen Tes Two Tier. ............................................................. 33

3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes. ............................................................................. 33

3.3 Pedoman Wawancara. ................................................................................ 36

3.4 Lembar Observasi Pembelajaran …........................................................... 36

3.5 Lembar Penilaian Ahli ............................................................................... 38

3.6 Penskoran...... ............................................................................................. 40

3.7 Kategori Validitas Butir Soal ..................................................................... 41

3.8 Perolehan CVR Butir Soal ......................................................................... 43

3.9 Kategori Reliabilitas Soal...... .................................................................... 44

3.10 Kategori Taraf Kesukaran ......................................................................... 47

4.1 Hasil Two-Tier Test Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ....................... 48

4.8 Hasil Observasi Pembelajaran.................................................................... 53

Page 14: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

xiii

DAFTAR GAMBAR

2.1 Peta Konsep Gravitasi .. ............................................................................. 11

2.2 Medan Gravitasi Pada Ketinggian Tertentu. .............................................. 13

2.3 Medan Gravitasi Pada Kedalaman Tertentu .............................................. 14

2.4 Peta Konsep Usaha dan Energi .................................................................. 14

2.5 Balok Ditarik Sebuah Gaya. ....................................................................... 16

2.6 Gerak Jatuh Bebas. ..................................................................................... 16

2.7 Kerangka Berpikir. ..................................................................................... 22

3.1 Desain Penelitian Deskriptif ...................................................................... 27

3.2 Prosedur Penelitian..................................................................................... 28

4.1 Persentase Kemampuan Siswa Pada Tingkat Kognitif Menganalisis ................. 50

4.2 Persentase Kemampuan Siswa Pada Tingkat Kognitif Mengevaluasi ................ 51

Page 15: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kisi-kisi Two-tier Test Uraian . ............................................................... 63

2. Frekuensi Jawaban Two-tier Test Uraian. .............................................. 80

3. Transkrip Wawancara Siswa Two-tier Test Uraian. ............................... 89

4. Kisi-kisi Two-tier Test Pilihan Ganda. .................................................... 92

5. Kisi-kisi Two-tier Test Pilihan Ganda Setelah Revisi. ............................ 116

6. Lembar Judgement Ahli Two-tier Test Pilihan Ganda. ........................... 142

7. Rekapitulasi Judgement Ahli Two-tier Test Pilihan Ganda. ................... 161

8. Instrumen Two Tier Test yang sudah divalidasi ..................................... 162

9. Analisis Butir Soal. ................................................................................. 176

10. Lembar Observasi Pembelajaran............................................................. 178

11. Rekapitulasi Hasil Observasi Pembelajaran............................................ 186

12. Transkrip Wawancara Guru .................................................................... 187

13. Surat Keterangan Penelitian. ................................................................... 192

14. Lembar Uji Referensi. ............................................................................. 197

Page 16: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu permasalahan pendidikan di Indonesia yaitu rendahnya

kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil studi

internasional mengenai kemampuan kognitif siswa yaitu TIMSS (Trends in

Mathematics and Science Study). Studi ini bertujuan untuk mengukur

kemampuan siswa pada bidang matematika dan sains di kelas empat SD dan

delapan SMP. Soal TIMSS mengukur tiga aspek kemampuan kognitif yaitu,

knowing (pemahaman), apllying (penerapan) dan analyzing (penalaran). Dari

ketiga aspek tersebut, aspek pemahaman dan penerapan termasuk dalam

kemampuan berpikir dasar atau kemampuan berpikir tingkat rendah (Low

Order Thinking). Sedangkan aspek penalaran termasuk dalam kemampuan

berpikir tingkat tinggi (High Order Thinking).

Hasil TIMSS 2011 pada bidang Fisika menunjukkan siswa Indonesia

memperoleh nilai 397 dimana nilai ini berada di bawah nilai rata-rata

internasional yaitu 5001. Berdasarkan persentase rata-rata jawaban benar

untuk konten sains dan domain kognitif khususnya Fisika, persentase jawaban

benar pada soal penalaran lebih rendah dibandingkan persentase jawaban

benar pada soal pemahaman dan penerapan. Aspek pemahaman, penerapan,

dan penalaran dalam ranah kemampuan kognitif seperti yang diterapkan pada

TIMSS dapat digunakan untuk menunjukkan profil kemampuan berpikir

siswa. Hasil yang didapatkan siswa Indonesia pada PISA (Program for

International Students Assessment). Hasil ini tidak jauh berbeda dari hasil

yang didapat siswa indonesia pada TIMSS. Dari 100 siswa yang dikirim, 73

siswa berada di level paling bawah (level 1). Sehingga nilai rata-rata yang

didapat siswa Indonesia berada pada peringkat 50 dari 57 negara yang ikut

1 TIMSS & PIRLS International Study Center. “TIMSS 2011 international results in

science”. Boston: The TIMSS & PIRLS International Study Center, Boston College, 2012

Page 17: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

2

serta.2 Penelitian yang dilakukan di SMAN 1 Krembung juga menunjukkan

sebagian besar siswa hanya dapat mengerjakan pada ranah kognitif C1

sampai C3. Sehingga dapat disimpulkan, kemampuan berpikir tingkat tinggi

siswa pada materi fluida statis tergolong rendah.3

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kemmpuan berpikir tingkat

tinggi siswa masih rendah. Penelitian yang dilakukan di sebuah SMP di

kabupaten Bandung Barat menunjukkan rendahnya kemampuan pemahaman

dan penalaran konsep siswa.4 Hasil yang berbeda didapatkan penelitian yang

dilakukan oleh Okta Alpindo. Penelitian ini dilakukan pada kelas XI di

SMAN 2 Padang. Dari 29 siswa yang diteliti, 23 orang mendapatkan nilai

diatas Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Hasil ini menunjukkan

sebagian siswa telah terbiasa mengerjakan soal high order hhinking dan soal

tersebut dapat meningkatkan hasil belajar siswa.5

Kemampuan berpikir tingkat tinggi (high order thinking) sangat

diperlukan oleh siswa, terkait dengan kebutuhan siswa untuk memecahkan

masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari.6

Dalam rangka

mencapai tujuan tersebut, maka diperlukan pembelajaran yang

mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi.

Kemampuan berpikir tingkat tinggi membuat siswa untuk

memanipulasi informasi dan gagasan dalam mengubah arti dan implikasi,

misalnya saat siswa mengkombinasikan fakta-fakta dan gagasan yang

bertujuan untuk mensintesis, menjelaskan, membuat hipotesis atau

2 OECD, “PISA 2006 Science Competencies for Tomorrow’s World Volume1: Analysis”,

2007, 3 Hengky Herdianto, “Identifikasi Profil Berpikir Kritis Siswa dalam Pembelajaran Fluida

Statis dengan modifikasi High-α Binaural Beats dan Guided Problem Solving”, Jurnal Inovasi

Pendidikan Fisika, 3, 2014, pp. 154-160 4 Uswatun khasanah, “Profil Kemampuan Berpikir Logis dan Pemahaman Konsep

Pemantulan cahaya Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama Kelas VIII”, repository.upi.edu 5 Okta Apiando, “Pengaruh Pemberian Pertanyaan Higher Order Thinking Skills (HOTS)

Dalam Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas

XI SMAN 2 Padang”, Pillar Of Physics Education, 1, 2014,pp. 113-120 6 Noer, Muhammad, Hypnoteaching for Success Learning, (Yogyakarta: Pustaka Insani

Madani, 2010)

Page 18: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

3

memberikan sebuah kesimpulan.7

Dengan mengembangkan kemampuan

berpikir tingkat tinggi siswa akan belajar lebih mendalam dan memahami

konsep lebih baik. Hal ini sesuai dengan teori belajar konstruktivisme yaitu

siswa mampu menjelaskan pemahamannya sendiri dengan baik. Kemampuan

berpikir tingkat tinggi membuat siswa dapat membedakan gagasan secara

jelas, berargumen dengan baik, mampu memecahkan masalah dan

mengkonstruksi pengetahuan, mampu berhipotesis dan memahami hal-hal

kompleks dengan sendirinya.

Untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki siswa dapat dilakukan

kegiatan asesmen sehingga membantu guru memahami kekuatan dan

kelemahan yang dialami oleh siswa dalam belajar. Asesmen dapat dilakukan

secara tes maupun non tes. Salah satu bentuk tes yang digunakan untuk

mengetahui kemampuan, konsepsi dan cara berpikir siswa ialah tes

diagnostik.8

Salah satu jenis tes diagnostik yang biasa digunakan ialah

instrumen tes dua tingkat (two-tier multiple test). Two-tier multiple choice

test adalah bentuk pertanyaan pilihan ganda yang terdiri dari dua tingkat

pertanyaan. Tingkat pertama menyerupai pilihan ganda yang berkaitan

dengan pernyataan pengetahuan. Tingkat kedua berupa pertanyaan yang

mendorong pemikiran dan penalaran keterampilan berpikir yang lebih tinggi

(higher order thinking skill).

Instrumen Two Tier Test dapat mengidentifikasi pemahaman konsep

siswa sehingga cocok untuk mengkur kemampuan berpikir tinggi. Oleh

karena itu peneliti tertarik untuk mengidentifikasi kemmpuan berpikir .

Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Identifikasi Profil Kemampuan Berpikir Tingkat

Tinggi Siswa SMA kelas XI Menggunakan Instrumen Two Tier Test pada

Mata Pelajaran Fisika”.

7 Newman, FM and Wehlage, GG. 1993 (http://-mathdepartment.wiki.farmington. k12.-

mi.us) 8 Suharsimi, Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. (Jakarta: Bumi aksara), h. 48

Page 19: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

4

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas maka timbul

beberapa permasalahan yaitu :

1. Rendahnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa Indonesia pada

TIMSS khusunya pada mata pelajaran Fisika

2. Hasil beberapa penelitian yang dilakukan di Indonesia menunjukkan

siswa telah mampu menyelesaikan soal berbasis High Order Thinking

3. Penelitian yang dilakukan oleh TIMSS hanya dilakukan pada siswa SD

dan SMP.dan belum adanya mengenai profil HOT pada siswa SMA.

C. Batasan Masalah

Untuk memperjelas ruang lingkup yang diteliti, maka perlu dijelaskan

batasan masalah dalam penelitian ini. Batasan masalah penelitian ini adalah:

1. Kemampuan high order thinking yang diteliti ialah kemampuan berpikir

kognitif C4 sampai C5 pada Taksonomi Bloom yang telah direvisi yaitu

menganalisis dan mengevaluasi

2. Instrumen tes yang digunakan ialah instrumen two tier test pilihan ganda

yang disertai dengan pilihan alasan.

3. Materi Fisika yang digunakan ialah materi kelas XI semester 1 yaitu gaya

gravitasi, usaha dan energi.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah maka dapat

dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah profil kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa SMA di

Tangerang Selatan?

2. Bagaimana mengidentifikasi kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa

dengan menggunakan instrumen two tier test?

3. Apakah Instrumen two tier test yang digunakan dapat mengukur

kemampuan berpikir tingkat tinggi?

Page 20: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

5

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai penelitian, yaitu:

1. Untuk mengetahui profil kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa SMA

di Tangerang Selatan.

2. Untuk mengidentifikasi kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pada

dengan menggunakan instrumen two tier test.

3. Untuk mengetahui Instrumen two tier test yang digunakan dapat

mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi

F. Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan berguna untuk:

1. Guru, instrumen yang dikembangkan dapat digunakan pengembangan

dan pedoman untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.

2. Siswa, instrumen yang dikembangkan digunakan untuk mengukur

kemampuan tingkat tinggi sehingga dapat memacu siswa untuk

meningkatkan kemampuannya.

3. Peneliti, menambah pengetahuan mengenai pengembangan instrument

two tier test dan memberikan sumbangan pemikiran bagi penelitian

selanjutnya.

Page 21: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Taksonomi Kognitif

Setiap kegiatan pasti memiliki tujuan yang akan dicapai, begitupula

dalam kegiatan pembelajaran terdapat tujuan pembelajaran yang merupakan

indikasi berhasil atau tidaknya suatu pembelajaran. Terdapat beberapa

indikator pada tujuan pembelajaran, salah satu tanda berhasil tidaknya

seseorang mencapai tujuannya, dengan melihat perubahan tingkah laku.

Pembelajaran dikatakan berhasil jika menunjukkan adanya perubahan tingkah

laku peserta didik.

Tujuan Pendidikan dapat dirumuskan pada tiga tingkatan (1) tujuan

umum pendidikan, (2) tujuan yang didasarkan tingkah laku, dan (3) tujuan

yang jelas yang dirumuskan secara operasional.1 Tujuan pertama merupakan

Tujuan Instruksional Umum (TIU) yang menentukan program pembelajaran

yang akan diadakan. Pada tujuan kedua, berhasil atau tidaknya suatu kegiatan

pembelajaran ditunjukkan dalam bentuk tingkah laku siswa yang dihasilkan.

Hal ini lah yang biasa disebut taksonomi. Ada 3 macam tingkah laku yang

dikenal umum, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor atau keterampilan2.

Selanjutnya tujuan ketiga merupakan tujuan yang dituliskan secara

operasional dan merupakan indikator dalam melakukan evaluasi

pembelajaran.

Dalam ranah kognitif terdapat 13 taksonomi kognitif yang

dikembangkan oleh beberapa ahli seperti yang tertera pada Tabel 2.1 berikut:

1 Suharsimi, Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. (Jakarta: Bumi aksara), h. 128

2 Ibid., H.130

Page 22: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

7

Tabel 2.1 Taksonomi Kognitif

Pengembang Tingkatan Taksonomi

Benyamin Bloom (1956) Knowledge, comprehension,

application, analysis, synthesis,

evaluation

Reuven Feuerstein (1957) Perhatian dan kontrol konsepsi,

perbandingan, pengategorisasian,

pemahaman hubungan, pendefinisian

masalah, berpikir hipotesis,

perencanaan, pemecahan masalah

Gagne (1965,1985) Belajar signal, stimulus respon,

keterkaitan, keterkaitan verbal, belajar

diskriminasi, pembeljaran konsep,

belajar kaidah, pemecahan masalah

Ausubel dan Robinson Belajar mempresentasikan, belajar

konsep, belajar proporsional, aplikasi,

pemecahan masalah, kreativitas

Williams (1970) Kelancaran. Fleksibilitas, Orisonalitas,

Elaborasi

Hannah dan Michaelis (1977) Intepretasi, membandingkan, klasifikasi,

generalisasi, kesimpulan, analisis,

hipotesis, prediksi, evaluasi

Stahl dan Murphy (1981) Asosiasi, Mengelompokkan,

Menggabungkan, Membandingkan,

Kondensasi, konversi, menggambarkan,

menunjukkan, diskriminasi,

memperluas, ekstraksi, menafsirkan,

mengorganisir, mengusulkan,

rekonsilisasi, memilih, memisahkan,

menerjemahkan, memanfaatkan,

penentuan nilai, memverikasikan

Bigss dan Collis (1982) Prestruktural, struktural,

multistruktural, relational, extended

abstract

Edys Quellmalz (1987) Menganalisis, membandingkan,

menyimpulkan, mengevaluasi

Presseisen (2001) Pemecahan masalah, mengambil

keputusan, berpikir kritis dan berpikir

kreatif

Merrill (1990) Mengidentifikasi, melaksanakan,

menaksirkn

Taksonomi bloom revisi oleh

Anderson dan Krathwohl

Knowing, understanding, applying,

analyzing, evaluating and creating

Page 23: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

8

Bidang pendidikan, taksonomi kognitif yang sering digunakan ialah

taksonomi bloom. Kerangka yang mendasari ialah cara mengelompokan

tujuan pendidikan dalam hal yang kompleks secara bertingkat.3Pengetahuan

kognitif mencakup pengetahuan, pemahaman, penerapan, menganalisis,

sintesis, dan evaluasi. Kemudian pada tahuun 2001, Anderson dan

Krathwohls merevisi taksonomi ini. Anderson dan Krathwohls menekankan

pada penyesuaian tujuan pembelajaran dengan kegiatan pembelajaran dan

penilaian. Peoses kognitif disempurnakan menjadi pengetahuan, pemahaman,

penerapan, analisis, evaluasi dan menciptakan. Pada proses kognitif pada

taksonomi ini tidak bertingkat namun sederajat.4

Tujuan pembelajaran pada tiga tahapan yaitu: (a) kategori tingkah

laku verbal; (b) perluasan kategori menjadi tujuan; (c) tingkah laku konkret

dalam butir soal.5Bloom mengklasifikasikan tingkah laku atau kemampuan

seseorang ke dalam tiga ranah yaitu cognitive (pengetahuan), affective

(sikap), psychomotor (keterampilan).

Pada ranah kognitif dibedakan menjadi 6 kategori yaitu: (a)

remember (mengingati); (b) understanding (mengetahui); (c) applying

(mengaplikasikan); (d) analyzing (menganalisis); (e) evaluating

(mengevaluasi); (f) creating (menciptakan).6 Kategori yang pertama sangat

berkaitan dengan proses kemampuan daya ingat yang dimiliki. Sedangkan

kelima kategori yang lainnya berhubungan dengan proses kemampuan

transfer. Pada ranah affektif terbagi menjadi: (a) receiving phenomenon

(menerima fenomena); (b) responding phenomenon (menanggapi fenomena);

(c) valuing (menilai); (d) organization (mengorganisasi); (e) internalizing

values (menginternalisasi nilai). Sedangkan pada ranah kognitif terdapat 5

kategori yaitu: (a) imitation (meniru); (b) manipulation (memanipulasi); (c)

3Wowo Sunaryo Kuswana, Taksonomi Kognitif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), h.

6. 4 Kuswana, op.cit, h. 8.

5 Kuswana, op. cit., h.8

6Anderson, L.W. (Ed.), Krathwohl, D.R.,. A taxonomy forlearning, teaching, and

assessing: A revision ofBloom's Taxonomy ofEducationalObjectives (New York: Addison Valley,

2001) h.66.

Page 24: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

9

precision (ketepatan); (d) articulation (artikulasi); (e) naturalization

(naturalisasi).

2. Kemampuan high order thinking

Ketrampilan berpikir ialah istilah yang melibatkan dimensi

bebebrapa proses kognitif7. Kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan

suatu kemampuan berpikir yang tidak hanya membutuhkan kemampuan

mengingat saja, namun membutuhkan kemampuan lain yang lebih tinggi,

seperti kemampuan berpikir kreatif dan kritis. 8Dalam taksonomi bloom,

ranah kognitif secara umum dibedakan menjadi dua kategori yaitu

kemampuan berpikir tingkat rendah (lower order thinking) dan kemampuan

berpikir tingkat tinggi (high order thinking). “Kemampuan yang termasuk

LOT adalah kemampuan mengingat (remembering),memahami

(understanding), dan menerapkan (applying), sedangkan, HOT meliputi

kemampuan menganalisis (analyzing), mengevaluasi (evaluating), dan

menciptakan (creating)”9.

Kemampuan berpikir tingkat tinggi yang pertama ialah kemampuan

menganalisis. “Menganalisis ialah usaha untuk mengurai suatu materi

menjadi bagian penyusunnya dan menentukan bagian hubungan antara bagian

tersebut dengan materi tersebut secara keseluruhan.”10

Pada kategori ini

terdapat tiga sub kategori yaitu membedakan, mengorganisasi dan

menghubungkan.

Membedakan merupakan proses memisahkan beberapa bagian dari

penyusunnya berdasarkan tingkat hubungan dan pentingnya bagian tersebut.

Proses ini terjadi pada saat seseorang mampu memisahakan sesuatu yang

saling berhubungan dan yang tidak atau yang penting dan yang tidak. Kata

7 Kuswana, Op.Cit., h. 130

8 Susan Brookhart,How to assess Higher Order Thinking Skilss In Your Classroom,

(Alexandria:ASCD.2010) h. 42 9 Brookhart, op.cit., h. 5.

10 Anderson, Op.Cit., h. 79

Page 25: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

10

kerja operasional yang biasa diguanakan pada kategori ini ialah membedakan,

memisahkan, memfokuskan dan memilih.

Mengorganisasi adalah proses mengidentifikasi unsur-unsur

pembentuk dan mengenali korelasi antar unsur tersebut. Kemudian disusun

menjadi satu kesatuan secara sistematis. Proses ini biasanya terjadi bersamaan

dengan proses membedakan. Kata kerja operasional yang sering digunakan

ialah menemukan koherensi, mengintegerasi, menggarisbawahi, menguraikan

dan menyusun. Menghubungkan merupakan proses mengaitkan suatu bagian

dengan bagian yang saling terkait dan menentukan maksud dari pertanyaan

yang diberikan. Kata kerja operasional yang sering digunakan ilah

menghubungkan, mengaitkan dan menguraikan.

Kategori kemampuan berpikir tingkat tinggi kedua ialah kemampuan

mengevaluasi. “Mengevaluasi dapat diartikan sebagai tindakan membuat

suatu penilaian yang didasarkan pada kriteria dan standar tertentu.”11

Pada

kategori ini hanya dibagi menjadi dua sub kategori yaitu kemampuan

memeriksa dan mengkritik. Perbedaan kedua kemampuan ini didasarkan pada

kriteria penilaian yang dibutuhkan, kemampuan memeriksa didasari pada

kriterian penilaian internal, sedangkan kemampuan mengkritik didasari

penialaian eksternal.

Memeriksa merupakan proses pengujian hipotesis atau pernyataan

yang berhubungan dengan suatu fenomena. Pengujian ini berupa

penyelidikan apakah suatu data dapat mendukung atau malah bertentangan

data yang lain. Kata kerja operasional pada sub kategori ini adalah

mengoodinasikan, mengatur, mendeteksi, menguji dan memonitori.

Megkritik merupakan kemampuan menilai dan mengkoreksi suatu

peoses berdasarkan kriteria-kriteria eksternal yang ada. Di dalam proses ini,

siswa dapat membedakan mana sifat positif dan sifat negatif pada suatu

produk atau asus. Kata kerja operasional yang biasa digunakan ialah,

mengkritik, menilai, menghakimi, mengkoreksi.

11

Anderson, op.cit h. 83.

Page 26: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

11

Kategori kemampuan kognitif tertinggi pada taksonomi Bloom ialah

kemampuan menciptakan. “Menciptakan adalah proses mengumpulkan

sejumlah elemen tertentu menjadi satu kesatuanyang koheren dan

fungsional.”12

Pada kemampuan ini terdapat tiga sub kategori yaitu

kemampuan memunculkan, merencanakan dan menghasilkan.

Memuculkan ialah kemampuan memunculkan suatu kasus dan

menentukan semua hipotesis yang berkaitan dengan kasus tersebut. Kata

kerja yang sering digunakan ialah membuat hipotesis. Merencanakan

merupakan proses merencanakan dan menyusun sebuah solusi yang sesuai

dengan kriteria masalah yang ditemukan. Kata operasional yang sering

digunakan ialah merencanakan dan merancang. Kategori tertinggi pada

taksonomi bloom ialah nenghasilkan. Kemampuan ini merupakan proses

melaksanakan seluruh perencanaan yang telah dibuat untuk memecahkan

masalah. Kata kerja operasional yang sering digunakan ialah menghasilka,

menciptakan dan menyusun.

3. Gaya Gravitasi

Gambar 2.1 Peta Konsep Gravitasi Newton

12

Anderson, op.cit., h. 84.

Gaya Gravitasi Newton

Gaya Gravitasi Medan Gravitasi

Medan gravitasi pada ketinggian

tertentu

Medan gravitasi pada kedalaman

tertentu

Kecepatan Suatu Planet

Hukum Kepler

Page 27: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

12

a. Teori Newton tentang Gravitasi Universal

Beberapa teori dapat membandingkan ketelitian ramalannya dengan

teori gravitasi universal Newton. Ramalan mekanika benda angkasa untuk

posisi planet sesuai dengan pengamatan. Penemuan Neptunus dan Ceres

adalah diantara kesuksesan spektakuler yangmemberikan dukungan untuk

ketelitian teori ini. Tetapi teori Newton tidak sempurna ramalan gerak untuk

planet dalam (inner) menyimpang sedikit dari nilai yang di amati.

Walaupun teori Newton tidak sempurna, teori ini adalah suatu

pendekatan yang luar biasa dalam limit kasus gerak pada kecepatan rendah

dan dalam suatu medan gravitasi lemah. Setiap teori relativistik gravitasi

harus sesuai dengan teori Newton dalam limit kasus ini. Oleh karena itu, akan

dimulai dengan suatu penjelasan singkat beberapa aspek dari teori Newton

yang telah beliau kemukakan dalam tulisanya seperti hukum gravitasi

Newton yang diaplikasikan untuk memprediksi dan menghitung secara teliti

gerak planet, bulan, satelit dan objek lain di alam semesta ini.13

Dalam teorinya, Newton menemukan bahwa percepatan gravitasi

pada sebuah benda tidak hanya bergantung pada jarak saja, tetapi p

bergantung juga pada massa benda tersebut14

. Sehingga ia menyimpulkan

gaya gravitasi pada suatu benda berbanding lurus terhadap massanya. Sesuai

dengan hukum ketiga Newton, pada saat Bumi memberikan gaya kepada

suatu benda misalnya Bulan, maka benda tersebut akan memberikan gaya

yang sama besar namun dengan arah yang berlawanan. Dari asumsi tersebut

akhirnya Newton mengemukakan hukumnya tentang gravitasi universal

sebagai berikut: Semua Partikel menarik semua partikel lain dengan gaya

berbanding lurus dengan hasil kali massa partikel-partikel tersebut dan

berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya15

. Gaya ini bekerja sepanjang

garis yang menghubungkan partikel tersebut. Sehingga dapat dituliskan :

13

Hugh D. Young, Roger A. Freedman. Fisika Universitas. (Jakarta: Airlangga, 2002), h.

355 14

Giancolli, Fisika: Prinsip dan Aplikasi, (Jakarta: Airlangga,2001), h. 147 15

Ibid, h. 148

Page 28: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

13

Dengan m1 dan m2 adalah massa kedua partikel, r adalah jarak kedua partikel

dan G adalah konstanta universal gravitasi yang besarnya 6.67 x 10-11

Nm2/kg

2.

b. Medan Gravitasi

Medan gravitasi ialah medan atau daerah yang menyebar dari benda

bermassa yag memenuhi ruang. Misalkan suatu benda m diletakan pada suatu

ruang dan akan ditarik menuju benda M. maka medan gravitasi dapat

didefinisian sebagai daerah/ruangan di sekitar suatu massa yang masih

terkena gaya gravitasi benda tersebut.

Besaran yang mewakili medan gravitasi disebut kuat medan

gravitasi. 16

Kuat medan gravitasi di suatu titik didefinisikan sebagai gaya

gravitasi per satuan massa uji.sehingga dapat dituliskan

Dengan M= massa sumber dan r = jarak titik ke pusat massa tersebut.

c. Percepatan gravitasi pada ketinggian tertentu

Apabila suatu benda berada pada ketinggian tertentu dari permukaan

bumi maka percepatan gravitasinya dapat kita tentukan sebagai berikut:17

2r

MGg

2

hR

MG B

Gambar 2.2 Medan Gravitasi pada ketinggian tertentu

16

Paul A. Tipler, Fisika Untuk Sains dan Teknik. (Jakarta: Erlangga. 1998), h. 349 17

Marthen Kanginan, Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. (Jakarta: Erlangga, 2014), h. 82-83

MB

P

h

R

r

Page 29: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

14

Dengan g= percepatan gravitasi (m/s2), MB = massa bumi, R= jari-

jari bumi (m) dan h = ketinggian benda dari permukaan bumi (m)

d. Percepatan gravitasi pada kedalaman tertentu

Apabila suatu benda berada pada kedalaman tertentu (d) dari

permukaan bumi maka percepatan gravitasinya dapat kita tentukan sebagai

berikut:

Gambar 2.3 Medan Gravitasi pada kedalaman tertentu

2r

MGg

2dR

MGg B

Dengan g = percepatan gravitasi (m/s2), MB = massa bumi, R= jari-

jari bumi (m) dan d = kedalaman benda dari permukaan bumi (m).

e. Hukum Kepler

i. Hukum kepler pertama: Lintasan Suatu Planet yang mengelilingi suatu

bintang berbentuk elips dengan bintang tersebut pada salah satu titik

fokusnya.18

ii. Hukum kepler kedua: Setiap Planet yang bergerak sedemikian sehingga

suatu garis khayal yang ditarik dari Matahari ke planet tersebut mencakup

daerah luas yang sama dan waktu yang sama.19

18

Giancolli, Op. cit., h.156

R

d

(R-d)

Page 30: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

15

iii. Hukum kepler ketiga: Perbandingan kuadrat periode dua planet yang

mengitari Matahari sama dengan perbandingan pangkat tiga jarak rata-rata

planet tersebut20

. Dapat diformulasikan:

4. Usaha dan Energi

Gambar 2.4 Peta Konsep Usaha dan Energi

a. Usaha oleh Gaya Konstan

Istilah usaha dalam fisika agak berbeda dengan istilah usaha yang

digunakan dalam kehidupan sehari-hari, meskipun ada beberapa

kemiripan. Sebagai istilah fisika, usaha yang dilakukan oleh suatu gaya

didefinisikan sebagai hasil perkalian skalar antara vektor gaya dengan vektor

perpindahan benda, atau hasil kali komponen gaya yang searah dengan

perpindahan benda dengan besar perpindahan benda21

. Usaha dilambangkan

dengan W (work) dan untuk gaya yang konstan. Usaha dapat diformulasikan

sebagai berikut:

19

Ibid, h. 157 20

Ibid, 21

Young, Op.Cit., h. 165

Usaha dan Energi

Usaha

Gaya Konservatif Gaya Non

Konservatif

Energi

Energi Potensial Energi Kinetik Hukum

Konservasi Energi

Daya

Page 31: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

16

W = (F cosθ )s = Fs cosθ (1)

dengan θ adalah sudut antara vektor gaya dan vektor perpindahan benda.

Gambar 2.5 Balok yang ditarik sebuah gaya

b. Energi Kinetik

Energi kinetik adalah kerja yang dilakukan oleh gaya total F untuk

memindahkan partikel sejauh x22

. Besaran ½ mv2 dinamakan sebagai energi

kinetik Ek dari partikel, yaitu energi yang dimiliki oleh suatu benda bermassa

m karena gerakannya (v). Dapat diformulasikan besarnya energi kinetik

sebagai berikut,

Sebagaimana usaha, W, energi kinetik K juga merupakan besaran

skalar; enrgi tersebut hanya bergantung pada massa dan laju partikel, tidak

pada arah gerak.

c. Energi Potensial

Gambar 2.6 Gerak benda jatuh bebas

22

Ibid, h. 169

Page 32: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

17

Sebuah benda bermassa m bergerak sepanjang sumbu y (vertikal),

seperti terlihat pada gambar. Gaya yang bekerja pada benda tersebut adalah

gaya berat w = mg. Benda jatuh ke bawah searah dengan arah gaya berat,

sehingga usaha yang dilakukan oleh gaya berat untuk menjatuhkan box dari

posisi y1 ke y2 (y1>y2) adalah:

Wgrav = Fs = W ( y1 − y 2 ) = mgy1 − mgy 2

Melalui Persamaan di atas menunjukan suatu besaran baru sebagai

hasil kali antara gaya berat mg dengan ketinggian y di atas titik pusat

koordinat. Besaran tersebut dinamakan Energi Potensial Gravitasi, Ep. 23

Sehingga:

Ep = mgy

d. Daya

Daya (power) merupakan besaran fisika yang menggambarkan

tentang seberapa cepat sebuah usaha dilakukan. Secara lebih presisi daya

didefinisikan sebagai laju usaha yang dilakukan24

. Sebagaimana usaha dan

energi, daya juga sebuah besaran skalar.

Ketika sejumlah usaha W dilakukan selama selang waktu t, usaha

rata-rata persatuan waktu atau daya rata-rata (average power) P didefinisikan

sebagai:

e. Konservasi Energi

Penjumlahan energi kinetik dan energi potensial didefinisikan

sebagai energi mekanik total, Em. 25

Dengan demikian dapat dikatakan

bahwa besar energi mekanik selalu konstan. Hal ini sering dikenal sebagai

hukum konsevasi energi untuk sebuah sistem dimana hanya gaya gravitasi

yang bekerja. Dapat diformulasikan sebagai berikut:

23

Ibid, h. 194 24

Tipler, Op. Cit., h.194 25

Young, Op. Cit., h. 195

Page 33: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

18

EK1 + EP 1 = EK 2 + EP 2

f. Gaya Konservatif dan Gaya Non Konservatif

Gaya konservatif F didefinisikan sebagai gaya yang memenuhi sifat:

Usaha yang dilakukan oleh gaya tersebut hanya bergantung pada posisi awal

dan akhir benda, dan tidak bergantung pada lintasan perpindahan benda.26

Karena itu, untuk sebuah usaha yang dilakukan pada lintasan yang berbentuk

melingkar (kembali ke posisi awal) nilai usaha yang dilakukan oleh gaya

konservatif selalu nol. Contoh gaya konservatif ialah gaya gravitasi dan gaya

pegas.

Sedangkan gaya non konservatif adalah gaya yang melakukan usaha

bergantung pada lintasan yang terbentuk. Contoh gaya non konservatif adalah

gaya gesek27

.

5. Jenis Tes

Dalam segala kegiatan pembelajaran diperlukan penilaian atau

assessment yang dilakukan untuk memantau proses pembelajaran dan

mengevaluasi hasi belajar. Dalam pendidikan, “Penilaian adalah proses

pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil

belajar peserta didik”28

. Penilaian dapat berupa penilaian tes dan non tes.

Tes merupakan bentuk penilaian yang mengukur kemampuan

kognitif seseorang melalui respon atau jawaban terhadap pertanyaan yang

diberikan.Beberapa tujuan tes ialah untuk: (a) mengetahui tingkat

kemampuan siswa; (b) mengukur pertumbuhan dan perkembangan siswa; (c)

mendiagnosis kesulitan belajar; (d) mengetahui hasil pengajaran; (e)

mengetahui hasil belajar; (f) mengetahui pencapaian kurikulum; (g)

26

Kanginan, Op. cit., h. 130 27

Ibid, 28

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 20, 2007

Page 34: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

19

mendorong siswa belajar; dan (h) mendorong guru agar mengajar yamg lebih

baik.29

Jenis dapat dibedakan berdasarkan bentuknya maupun tujuannya.

Berdasarkan bentuknya, tes dibagi menjadi tes objektif maupun tes uraian.

Tes objektif terdiri atas butir soal yang dijawab dengan memilih jawaban

yang disediakan, atau dengan memilih jawaban benar dengan beberapa

perkataan atau simbol. Tes objektif terbagi atas empat tipe yaitu: (a) Tes

benar-salah (true-false question); (b) Pilihan ganda (multiple choices); (c)

Menjodohkan (matching); dan (d) Melengkapi (completing). Tes objektif

memiliki kelebihan yaitu: (a) memerlukan waktu yang relative singkat untuk

menjawab; (b) mencakup seluruh bahan ajar; (c) Reliabilitas cukup tinggi;

dan (d) pengkoreksian tes dilakukan dengan cepat dan mudah. Selain itu, tes

objektif juga memiliki kelemahan diantaranya kemungkinan siswa menebak

jawaban lebih besar dan memerlukan biaya yang besar karena soal relatif

banyak.

Tes uraian merupakan tes yang butir-butirnya berupa suatu

pertanyaan atau suatu arahan untuk menghendaki jawaban berupa uraian yang

relatif panjang30

. Tes uraian terdiri dari dua tipe yaitu uraian bebas dan uraian

terbatas. Kelebihan tes uraian diantaranya: (a) dapat digunakan untuk

mengukur hasil belajar yang kompleks; (b) mengintegrasikan pola pikir siswa

terhadap suatu kasus; (c) dapat meningkatkan motivasi untuk memecahkan

masalah; dan (d) menekankan pada kemampuan menulis. “Sedangkan

kelemahan tes uraian adalah: (a) reliabilitas tes rendah; (b) memerlukan

waktu yang lebih panjang; (c) jawaban tes terkadang disertai bualan; (d)

objektivitas rendah.”31

Menurut tujuannya, tes yang biasa digunakan dalam

bidang pendidikan yaitu; (a) tes formatif, (b) tes sumatif, (c) tes diagnostik,

29

Suwarto, Pengembangan Tes Diagnostik Dalam Pembelajaran, (Yogyakarta:Pustaka

Pelajar, 2013), h. 93 30

Ibid,. h. 47. 31

Ibid., h. 55.

Page 35: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

20

dan (d) tes penempatan.32

Untuk menguji kemampuan dasar yang dimiliki

biasanya menggunakan tes formatif, sumatif dan diagnostik.

Tes Formatif merupakan tes yang dilakukan untuk mengukur

ketercapain proses pembelajaran. Hasil dari tes ini digunakan untuk evaluasi

pembelajaran yang dilakukan dan memperbaiki proses pembelajaran. Tes ini

dilakukan di setiap akhir kegiatan pembelajaran secara periodik dalam satu

semester. Tes ini hanya digunakan untuk mengetahui keberhasilan proses

pembelajaran bukan hanya menentukan ketercapaian hasil belajar.

Tes sumatif dilakukan pada akhir kegiatan pembelajaran, atau akhir

semester. “Tes sumatif bertujuan untuk menentukan keberhasilan belajar

siswa. Tingkat keberhasilan tes ini dinyatakan dengan skor atau nilai,

pemberian sertifikat, dan sebagainya. Tingkat kesukaran soal pada tes sumatif

bervariasi, sedangkan materinya harus mewakili bahan yang telah

diajarkan.”33

.“Tes diagnostik merupakan tes yang digunakan untuk

mengetahui kesulitan belajar yang dihadapi siswa, termasuk kesalah pahaman

konsep. Tes ini dilakukan apabila diperoleh informasi bahwa sebagian besar

siswa gagal dalam mengikuti proses pembelajaran pada mata pelajaran

tertentu”.34

Tes penempatan dilakukan pada awal pembelajaran yang bertujuan

untuk mengetahui tingkat kemampuan yang dimiliki siswa. Dalam bidang

pendidikan, tes ini digunakan untuk menempatkan siswa sesuai dengan hasil

yang diperoleh, misalnya tes penentuan jurusan, tes seleksi siswa baru dan

sebagainya.

6. Tes Diagnostik

“Tes diagnostik digunakan untuk menentukan elemen-elemen dalan

suatu mata pelajaran yang mempunyai kelemahan-kelemahan khusus dan

menyediakan alat untuk menemukan penyebab kekurangan tersebut”.35

32

Nana, Sudjana, DR.,Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Jakarta:Remaja

Rosdakarya, 2009) h. 68. 33

Arikunto, op. cit., h.53 34

Arikunto, op. cit.,, h. 48 35

Suwarto, op. cit., h. 113

Page 36: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

21

Beberapa tipe tes diagnostik yang sering digunakan ialah: (a) The Compass

Arithmetics yang digunakan untuk mencari kelemahan siswa melalui

keseluruhan unsur dari proses pembelajaran tersebut; (b) The Brueckner

Diagnostic Test yang bertujuan untuk mengidentifikasi kelemahan sisw yang

berhubungan dengan pecahan dan desimal.

Tes diagnostik pada intinya mencari kembali ke belakang tentang

kesulitan yang mucul dan berkembang. Untuk menentukannya tidak bias

dilakukan dengan segera, diperlukan analisis yang lengkap dan seksama. 36

Biasanya digunakan tes diagnostik yang susunan soalnya dari mudah hingga

sukar.

7. Two-Tier Test

Tes diagnostik memiliki tiga jenis yang sering digunakan yaitu: (a)

Tes diagnostik dengan instrument pilihan ganda; (b) Tes diagnostik dengan

instrumen pilihan ganda yang disertai alasan; dan (c) Tes diagnostik dengan

instrumen pilihan ganda yang disertai pilihan alasan. Tes diagnostik dengan

instrumen pilihan ganda digunakan untuk menentukan konsep yang dimiliki

siswa. Dari jawaban siswa, kemudian dianalisis dengan mentabulasikan

jawaban siswa pada setiap butir soal kemudian didapatkan data mengenai

tingkat pencapaian hasil belajar (presentasi benar atau salah). Tes diagnostik

dengan menggunakan pilihan ganda ini biasa dikenal dengan instrumen one

tier test. Kelemahan tes ini ialah siswa dapat saja menebak jawaban dan tidak

dapat mengetahui kesalahan konsepsi yang dimiliki siswa.

Tes diagnostik dengan instrumen pilihan ganda yang disertai alasan

dan instrumen pilihan ganda yang disertai pilihan alasan merupakan

instrument diagnostik berupa two tier test. Two tier test terdiri atas jawaban

dua tingkat yang dapat berupa pilihan ganda dan open ended answere

(alasan), pilihan ganda beserta pilihan alasan dan kedua tingkat berupa

jawaban essay (open ended answere).

36

Suwarto, op.cit, h.114

Page 37: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

22

B. Kerangka Berpikir

Gambar 2.7 Kerangka Berpikir

C. Penelitian Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Edi Istiyono, Djemari Mardapi dan

Suparno. Penelitian ini mengembangkan instrumen diagnostik tes untuk

mengukur kemampuan high order thinking siswa sma kelas XI di provinsi

DIY. Instrumen yang dikembangkan berupa tes pilihan ganda yang

mengukur kemampuan c4-c6 pada taksonomi bloom. Instrumen

tersebuttelah memenuhi validitas isi dengan expert judgment dan telah

Hasil TIMSS dan PISA siswa Indonesia rendah

Kemampuan menganalisa, mengevaluasi dan menciptakan

siswa tergolong rendah

TIMSS dan PISA dilakukan pada siswa SD dan SMP

Masih sedikitnya profil kemampuan berpikir tingkat

tinggi pada siswa SMA

Pengembangan Instrumen Two Tier Test

Analisis hasil instrumen

Profil kemampuan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran Fisika

Page 38: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

23

mendapatkan bukti empiris validitas konstruk fit pada Partial Credit

Model (PCM) berdasarkan data politomus empat ketegori.37

2. Ari Syahidul Shidiq., Mohammad Masykuri, dan Elfi Susanti V.H.

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrument two tier tes

yang memiliki validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesulitan

dan indeks pengecoh yang sesuai untuk mengukur kemampuan berpikir

tingkat tinggi siswa. angket. Hasil penelitian yang telah dilakukan ialah

instrumen penilaian Two-tier Multiple Choice yang

dikembangkandinyatakan layak dan memenuhi kriteria sebagai suatu soal

yang baik dengan hasil validitas isi, reliabilitas, daya pembedaa dan taraf

kesukaran dan instrumen Two-tier Multiple Choice untukmengukur

keterampilan berpikir tingkat tinggi pada materi kelarutan dan hasil kali

kelarutan yang

dikembangkan cukup mampu mengukur keterampilan berpikir tingkat

tinggi dengan angka konsistensi 41,6%.38

3. Hengky Herdianto, Penelitian yang berjudul Identifikasi Profil Berpikir

Kritis Siswa dalam Pembelajaran Fluida Statis denganModifikasi High-α

Binaural Beats dan Guided Problem Solving. Penelitian yang dilakukan di

SMAN 1 Krembung juga menunjukkan sebagian besar siswa hanya dapat

mengerjakan pada ranah kognitif C1 sampai C3. Sehingga dapat

disimpulkan, kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pada materi fluida

statis tergolong rendah

4. Uswatun khasanah, “Profil Kemampuan Berpikir Logis dan Pemahaman

Konsep Pemantulan cahaya Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama Kelas

VIII” .Penelitian yang dilakukan di sebuah SMP di kabupaten Bandung

37

Edi Istiyono,DjemariMardapi,Suparno, Pengembangan Tes Kemampuan Berpikir

Tingkat Tinggi Fisika Peserta Didik SMA, Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan 38

Ari Syahidul Shidiq., Mohammad Masykuri, dan Elfi Susanti V. H, Pengembangan

Instrumen Penilaian Two Tier Multiple Choice Untuk Mengukur Keterampilan Berpikir Tingkat

Tinggi (Higher Order Thinkinh Skills)Pada Materi Kelarutandan Hasil Kali Kelarutan Untuk

Siswa SMA/MA KelasS XI, Jurnal Pendidikan Kimia, 2014

Page 39: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

24

Barat menunjukkan rendahnya kemampuan pemahaman dan penalaran

konsep siswa39

.

5. Okta Apiando, “Pengaruh Pemberian Pertanyaan Higher Order Thinking

Skills (HOTS) Dalam Model Pembelajaran Problem Based Learning

Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI SMAN 2 Padang”. Hasil

yang berbeda didapatkan penelitian yang dilakukan oleh Okta Alpindo.

Penelitian ini dilakukan pada kelas XI di SMAN 2 Padang. Dari 29 siswa

yang diteliti, 23 orang mendapatkan nilai diatas Kriteria Ketuntasan

Minimum (KKM). Hasil ini menunjukkan sebagian siswa telah terbiasa

mengerjakan soal high order thinking dan soal tersebut dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.40

6. Mufida Nofiana, Sajidan dan Puguh. Penelitian ini bertujuan

mengembangkan instrument two tier test untuk mengukur kemampuan

menganalisis, mengevaluasi dan menciptakan pada konsep kingdom

plantae. Hasil penelitian menunjukkan (1) karakteristik instrumen evaluasi

two-tier multiple choicequestion memilikivaliditas dengan interpretasi

minimal “cukup”; dan reabilitas “tinggi” (2) instrumen ini memilki

validitas isi dan konstruksi baik serta validitas butir soaldengan

interpretasi minimal “cukup”, tingkat kesukaran soal dengan proporsi 15%

mudah: 80%sedang: 5% sulit; daya pembeda soal dengan interpretasi

minimal “cukup”, dan kepraktisanpenggunaan yang “baik” (3) respon

siswa terhadap penerapan instrumen evaluasi didapatkan melalui uji

korelasi antara instrumen bentuk two-tier multiple choice question dengan

bentuk multiple choicequestion. Instrumen evaluasi two-tier multiple

39

Uswatun khasanah, “Profil Kemampuan Berpikir Logis dan Pemahaman

KonsepPemantulan cahaya Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama Kelas VIII”,

repository.upi.edu 40

Okta Apiando, “Pengaruh Pemberian Pertanyaan Higher Order Thinking Skills (HOTS)

Dalam Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas

XI SMAN 2 Padang”, Pillar Of Physics Education, 1, 2014,pp. 113-120

Page 40: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

25

choice question dapat digunakan sebagai alternatif instrumen

evaluasiformatif di skeolah dengan penerapan lebih lanjut.41

7. Penelitian dilakukan oleh David F. Treagust. Penelitian ini bertujuan untuk

mengembangkan instrument two tier test untuk mengetahui konsepsi yang

dimiliki siswa. Hasil penilitian ini adalah, instrument yang dikembangkan

dapat mengetahui konsepsi siswa sehingga perlu dikembangkan sebagai

alat tes formatif dalam kelas. Dengan menggunakan instrument diagnostic

ini, guru dapat membantu siswa dalam memahami dan mengembangkan

konsepsi yang dimiliki.42

8. Penelitian dilakukan oleh Claudia Haagen and Martin Hopf. Penelitian ini

juga mengembangkan instrument two tier tes untuk mengetahui konsepsi

siswa pada materi optika geometri. Peneliti ini mengembangkan item

sesuai panduan literature. Hasil penelitian ini menunjukan kemampuan

konseptual yang dimiliki siswa. Peneliti mengharapkan pengembangan ini

dapat digunakan lebih lanjut.43

9. Penelitian dilakukan oleh Çiğdem ŞAHİN dan Salih ÇEPNİ. Penelitian ini

mengembangkan instrumen two tier test pada konsep tekanan berupa

pertanyaan pilihan ganda dan open ended question. Peneliti ini

menyimpulkan bahwa instrument yang dikembangkan tidak hanya dapat

mengetahui konsepsi siswa namun juga penyebab miss konsepsi.44

10. Penelitian dilakukan oleh Chen CHUNG-CHIH, Lin HUANN-SHYANG

dan Lin MING-LIANG. Penelitian ini mengembangkan two tier test untuk

mengetahui konsepsi awal dengan memberikan instruksi yang relevan.

41

Mufida Nofiana1, Sajidan dan Puguh, Pengembangan Instrumen Evaluasi Two Tier

Multiple Choice Question Untuk Mengukur Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Pada Materi

Kingdom Plantae, Jurnal Inkuiry, 2014 42

David F. Treagust, Diagnosticassessment inscience as a meansto improvingteaching,

learning and retention, UniServe Science Assessment Symposium, 2006 43

Claudia Haagen and Martin Hopf, “Development of A Two tier test Instrument For

Geometrical Optics, Evaluation and assessment of student learning and development 44

Çiğdem ŞAHİN1 , Salih ÇEPNİ, Developing a Two-Tier Diagnostic Instrument to

Assess HighSchool Students’ Understanding − The Formation of Imagesby a Plane Mirror, Tukish

Science Education Journal, 2011

Page 41: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

26

Penelitian ini memfokuskan pada tanggapan yang diberikan siswa dan

membantu siswa untuk menemukan konsepsi yang sesuai. 45

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis dalam

penelitian ini adalah “Instrumen two tier test yang dikembangkan dapat

mengetahui profil kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa SMA kelas XI

pada pembelajaran fisika.”

45

Chen CHUNG-CHIH, Lin HUANN-SHYANG AND Lin MING-LIANG, Developing a

Two-TierDiagnostic Instrument to Assess High School Students’ Understanding − The Formation

of Imagesby a Plane Mirror,Procedding National Science Council. 2003

Page 42: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016

tepatnya pada bulan november 2015 sampai dengan januari 2016. Penilitian

ini dilaksanakan di lima buah sekolah negeri di kota Tangerang Selatan yaitu:

SMAN 1,SMAN 3,SMAN 5, SMAN 7 dan SMAN 10.

B. Metode dan Desain Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian

deskriptif-evaluatif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk

mengumpulkan informasi yang ada berdasarkan data-data, yang hasilnya

dipaparkan dalam bentuk laporan peneltian.55

Sedangkan penelitian evaluatif

ialah kegiatan pengumpulan data, membandingkan kriteria dan kemudian

diambil sebuah kesimpulan.56

Pendekatan penelitian yang digunakan ialah pendekatan kuantitatif.

Karena data penilitian yang bersifat kuantitatif kemudian dijabarkan secara

deskriptif. Sedangkan desain penelitian yang digunakan ialah one shoot

research design.

Gambar 3.1 : Desain Penelitian Deskriptif

55

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta,2013), h.3 56

Ibid, h. 36

Pemberian Tes Pengolahan Data

Page 43: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

28

C. Prosedur Penelitian

Gambar 3.2: Prosedur penelitian

Menentukan konten materi tes dan kisi-kisi instrumen

Studi Literatur tentang kemampuan berpikir tingkat tinggi dan instrumen tes

two tiier

Penyusunan Instrumen Tes Pilihan Ganda beralasan bebas

Judgement

Pengambilan data Tes Pilihan Ganda Beralasan Bebas dan Wawancara

Penyusunan Instrumen Two Tier Test

Judgement

Validitas

Reliabilitas

Pengambilan data Instrumen Two Tier Test

Analisis data

Kesimpulan

TAHAP

PENDAHULUAN

TAHAP PEMBUATAN

INSTRUMEN

TAHAP UJI COBA

DAN ANALISIS

Page 44: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

29

Secara garis besar, penelitian ini menggunakan tiga tahapan

penelitian57

, yakni: (1) pendahuluan, (2) pembuatan instrumen tes, dan (3) Uji

coba dan analisis data. Dari gambar 3 dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Tahap Pendahuluan

a. Penentuam konten materi dan pembuatan kisi-kisi

Tahap awal dalam penyusunan instrumen two-tier test adalah

menentukan konsep apa yang akan digunakan. Konsep teresebut dipilih

berdasarkan indikator kognitif minimal aspek kemampuan menganalisis (C4)

pada silabus kurikulum 2013. Pada materi kelas XI semester 1 terdapat dua

konsep yang telah memenuhi kriteria tersebut yaitu persanaan hukum

gravitasi newton, dan usaha energi.

Selanjutnya peneliti membuat kisi-kisi instrumen yang mengukur

kemampuan menganalisis dan mengevaluasi berdasarkan materi pada

kurikulum 2013. Materi yang terdapat pada hukum gravitasi newton ialah

persamaan gravitasi, medan gravitasi, kecepatan planet dan hukum kepler.

Sedangkan materi yang terdapat pada usaha dan energi yaitu usaha dan daya,

persamaan energi mekanik dan hukum konservasi energi mekanik.

Indikator soal yang telah terbentuk akan dikonstruksi menjadi soal

two-tier test jawaban terbuka. Terdapat 32 soal two-tier test jawaban terbuka

yang telah tersusun.Pada Tabel 4. 1 ditampilkan kisi-kisi instrumen two-tier

test yang dikembangkan.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Two-tier Test

Sub Konsep Indikator

Pembelajaran

Aspek

Kognitif Jumlah

Soal C4 C5

Persamaan

Gaya

Gravitasi

Menganalisis Hukum

Newton tentang

Gravitasi

2, 4,

14

10 4

Menganalisis Gaya

gravitasi antar partikel

8, 12,

16

11 4

57

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: alfabeta,

2011), h. 30

Page 45: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

30

Sub Konsep Indikator

Pembelajaran

Aspek

Kognitif Jumlah

Soal C4 C5

Medan

Gravitasi

Menganalisis Kuat

medan gravitasi dan

percepatan gravitasi

1, 6, 7,

15,

3 5

Hukum Kepler Menganalisis

Gravitasi antar planet

Hukum Keppler

5, 13 9 3

Usaha dan

Daya

Menganalisis konsep

energi, usaha dan daya

17, 18,

20, 24

21,

30 6

Persamaan

Energi

Mekanik

Menganalisis

hubungan usaha dan

perubahan energi,

19, 22,

25

26 4

Hukum

Konservasi

Energi

Mekanik

Menganalisis hukum

konservasi energi

23, 27,

28, 29,

31

32 6

b. Studi Pustaka

Mengkaji tentang instrumen diagnostik two tier test, kemampuan berpikir

tingkat tinggi siswa, konsep Gaya Gravitasi dan Usaha dan Energi.

2. Tahap Pembuatan Instrumen Tes

a. Penyusunan Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian berupa tes pilihan ganda beralasan bebas dan pedoman

wawancara. Tes essai dilakukan untuk mengetahui kemampuan dasar yang

dimiliki siswa dan sebagai pedoman penyusunan instrumen two tier test.

Sedangkan pedoman wawancara dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut

mengenai konsepsi siswa dan melengkapi jawaban hasil tes pilihan ganda

beralasan bebas.

b. Pelaksanaan Tes Pilihan Ganda Beralasan Bebas dan Wawancara

Instrumen tes pilihan ganda beralasan bebas yang telah dibuat dan divalidasi

kemudian diujicobakan pada siswa. Kemudian dilakukan wawancara kepada

Page 46: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

31

beberapa siswa untuk melengkapi jawaban dan mengetahui pemahaman

konsep siswa.

c. Penyusunan Instrumen Tes Two Tier berdasarkan pedoman HOT

Instrumen yang dikembangkan berupa instrumen two tier pilihan ganda pada

kedua tier. Penyusunan instrumen tes two tier terdiri atas 32 soal yang terdiri

dari dua pokok bahasan,masing-masing berjumlah 16 item.

d. Uji Validitas

Melakukan penilaian instrumen berupa validitas. Validitas dilakukan validitas

isi, konstruk dan empiris menggunakan Anates.Revisi Instrumen tes

dilakukan perbaikan atau revisi bila terdapat item yang tidak sesuai kemudian

digantikan dengan item baru.

3. Tahap Uji Coba Tes

a. Pelaksanaan Uji Coba Instrumen

Dilakukan tes untuk menguji coba instrumen yang telah dikembangkan.

Secara lengkap, uji coba produk pengembangan biasanya dilakukan melalui

tiga tahapan, yaitu uji perseorangan (uji coba ahli), uji kelompok kecil, dan

uji lapangan (uji coba skala besar). Uji coba ahli dilakukan pada saat

melakukan validitas isi menggunakan lembar wawancara dan lembar

validitas. Uji coba skala kecil dilakukan pada satu kelassaat melakukan

validitas empiris dan uji coba skala besar dilakukan pada beberapa sekolah

saat menganalisis kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.

b. Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan menganalisis butir soal berupa analisis

validitas, reliabilitas, daya pembeda dan taraf kesukaran. Selain itu dilakukan

juga uji kecocokan item instrumen untuk mengukur kemampuan berpikir

tingkat tinggi.

c. Kesimpulan

Menyimpulkan hasil yang didapatkan dari pengembangan instrumen tes.

Page 47: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

32

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian merupakan sumber data yang dimintai

informasinya sesuai dengan masalah penelitian. Adapun yang dimaksud

sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh 58

.

Untuk mendapat data yang tepat maka perlu ditentukan informan yang

memiliki kompetensi dan sesuai dengan kebutuhan data (purposive).

Subjek Penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI di lima sekolah

yang dijadikan tempat penelitian. Pengambilan subjek penelitian berdasarkan

teknik random cluster sampling. Sampel di ambil secara acak pada masing-

masing sekolah. Jumlah sampel pada penelitian ini berjumlah 30 siswa pada

masing-masing sekolah di 5 sekolah di Tangerang Selatan yaitu, SMAN 1

Tangerang Selatan, SMAN 3 Tangerang Selatan,SMAN 5 Tangerang

Selatan,SMAN 7 Tangerang Selatan dan SMAN 10 Tangerang Selatan.

E. Teknik Pengambilan Data

Penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengambilan data

sebagai berikut:

1. Tes

Pengambilan data secara tes dibagi dua yaitu pengambilan data awal

instrumen tes open ended yang digunakan untuk menegembangkan instrumen

two tier test dan pengambilan data instrumen two tier test yang

dikembangkan.

2. Wawancara

Merupakan metode yang digunakan untuk mendapat jawaban dari

peserta tes dengan cara tanya jawab secara sepihak.”59

Kelebihan wawancara

ialah peneliti dapat berhubungan langsung dengan responden sehingga dapat

mengungkapkan jawaban lebih dalam. Wawancara dilakukan untuk

melengkapi jawaban tes tertulis sebagai pedoman penyusunan jawaban pada

58

Suharsimi, Arikunto,Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,(Jakarta:Bumi Aksara.2012)

h.29. 59

Nana, Sudjana, DR.,Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Jakarta:Remaja

Rosdakarya, 2009) h. 68.

Page 48: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

33

tier kedua. Selain itu dilakukan wawancara terhadap guru untuk menegetahui

kemampuan berpikir tingkat tinggi rata-rata siswa.

3. Quesioner

Metode ini dilakukan untuk mengetahui validitas isi instrumen yang

dikembangkan yang diberikan kepada ahli. Quesioner ini berupa lembar

judgement ahli.

F. Instrumen Penelitian

1. Instrumen Tes Pilihan Ganda Jawaban Terbuka

Tes ini dilakukan untuk mengetahui konsepsi dan kemampuan dasar

siswa yang dijadikan dasar sebagai pembuatan pilihan jawaban pada two tier

test. Instrumen tes ini terdiri dari 32 soal. Soal tersebut disusun berdasarkan

kisi-kisi instrumen yang telah dibuat.

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Tes

No.. Indikator Pembelajaran Indikator Soal Ranah

Kognitif

1. Menganalisis Kuat medan

gravitasi dan percepatan

gravitasi

Menghubungkan percepatan

gravitasi pada suatu benda

dengan massa benda tersebut

C4

2. Menganalisis Hukum

Newton tentang Gravitasi

Menyusun besarnya gaya

gravitasi pada suatu benda dari

beberapa keadaan

C4

3. Menganalisis Kuat medan

gravitasi dan percepatan

gravitasi

Memeriksa hubungan antara

percepatan gravitasi dengan

massa sebuah benda

C5

4. Menganalisis Hukum

Newton tentang Gravitasi

Membuat Hipotesis mengenai

hubungan kecepatan terhadap

massa dan radius benda

tersebut.

C4

5. Menganalisis Gravitasi

antar planet

Hukum Keppler

Memilih suatu benda yang

memiliki periode rotasi paling

besar berdasarkan radiusnya

C4

6. Menganalisis Kuat medan

Membedakan besar percepatan

gravitasi suatu benda pada

C4

Page 49: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

34

No.. Indikator Pembelajaran Indikator Soal Ranah

Kognitif

gravitasi dan percepatan

gravitasi

kedudukan yang berbeda

7. Menganalisis Kuat medan

gravitasi dan percepatan

gravitasi

Menghubungkan besarnya nilai

percepatan grafitasi suatu

benda dengan kedudukan

benda tersebut.

C4

8. Menganalisis Gaya

gravitasi antar partikel

Menemukan hubungan antara

gaya grafitasi dengan medan

gravitasi di suatu titik.

C4

9. Menganalisis Gravitasi

antar planet

Hukum Keppler

Menguji hubungan periode,

radius dan kecepatan suatu

benda berdasarkan hukum

kepler

C5

10. Menganalisis Hukum

Newton tentang Gravitasi

Menilai kecepatan sebuah

roket berdasarkan persamaan

gravitasi newton

C5

11. Menganalisis Gaya

gravitasi antar partikel

Menilai hubungan antara

massa benda,besarnya

percepatan gravitasi dan jari-

jari planet

C5

12. Menganalisis Gaya

gravitasi antar partikel

Merencanakan kecepatan

sebuah pesawat berhubungan

dengan gaya gravitasi bumi

C4

13. Menganalisis Gravitasi

antar planet

Hukum Keppler

Menyusun rencana untuk

membuat satelit yang sesuai

menggunakan prinsip hukum

kepler

C4

14. Menganalisis Hukum

Newton tentang Gravitasi

Menyusun rencana terhadap

massa dan kecepatan saltelit

dengan menggunakan prinsip

gaya gravitasi

C4

15 Menganalisis Kuat medan

gravitasi dan percepatan

gravitasi

Merencanakan besarnya berat

seseorang dalam permasalahan

sehari-hari menggunakan

prinsip percepatan gravitasi

C4

16 Menganalisis Gaya

gravitasi antar partikel

Memunculkan prinsip gaya

gravitasi dalam kehidupan

sehari-hari

C4

17 Menganalisis konsep

energi, usaha dan daya

Menghubungkan energi kinetik

suatu benda dengan massa

benda tersebut

C4

18 Menganalisis konsep

energi, usaha dan daya

Menghubungkan besarnya

energi kinetik, massa dan

C4

Page 50: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

35

No.. Indikator Pembelajaran Indikator Soal Ranah

Kognitif

kecepatannya

19 Menganalisis hubungan

usaha dan perubahan

energi

Membedakan usaha energi dua

benda dengan energi

potensialnya

C4

20 Menganalisis konsep

energi, usaha dan daya

Memilih Lampu pijar yang

baik dengan menerapkan

prinsip daya dan energi

C4

21 Menganalisis konsep

energi, usaha, dan daya

Meyusun besarnya energi

kinetik dari beberapa benda

dengan massa yang berbeda

C5

22 Menganalisis hubungan

usaha dan perubahan

energi,

Menguraikan besarnya energi

kinetik dan potensial pada

suatu keadaan

C4

23 Menganalisis hukum

konservasi energi

Menghubungkan prinsip

konservasi energi dengan

kecepatan suatu benda pada

roller coaster.

C4

24 Menganalisis konsep

energi, usaha dan daya

Membuat Hipotesis mengenai

hubungan energi kinetik

terhadap massa dan kecepatan

benda tersebut.

C4

25 Menganalisis hubungan

usaha dan perubahan

energi,

Memunculkan hubungan antara

tinggi tempat, panjang lintasan

dan kecepatan benda

C4

26 Menganalisis hubungan

usaha dan oerubahan

energi

Menilai hubungan besarnya

usaha dan energi kinetik

dengan lintasannya.

C5

27 Menganalisis hukum

konservasi energi

Merancang tinggi roller coaster

berdasarkan prinsip konservasi

energi

C4

28 Menganalisis hukum

konservasi energi

Merencanakan kecepatan dan

massa benda berdasarkan

hukum konservasi energi

C4

29 Menganalisis hukum

konservasi energi

Menyusun strategi dalam

permaslahan memanah

menggunakan persamaan

konservasi energi

C4

30 Menganalisis konsep

energi, usaha dan daya

Memeriksa hubungan antara

massa dengan kecepatan suatu

benda

C5

31 Menganalisis hukum

konservasi energi

Menyusun strategi dalam

permasalahan lompat galah

berdasarkan hukum konsevasi

energi.

C4

Page 51: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

36

No.. Indikator Pembelajaran Indikator Soal Ranah

Kognitif

32 Menganalisis hukum

konservasi energi

Mengkritik suatu keputusan

berdasarkan prinsip konservasi

energi

C5

2. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara merupakan alat/instrumen yang digunakan

untuk wawancara terstruktur. Pedoman wawancara berisikan pertanyaan-

pertanyaan tertulis dan alternatif jawabannya pun telah disiapkan.60

Penelitian

ini menggunakan 2 kali pedoman wawancara. Pedoman wawancara pertama

digunakan untuk mengetahui lebih lanjut jawaban siswa pada tes open ended.

Pedoman wawancara kedua digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan

rata-rata dan keaktifan yang dimiliki siswa.

Tabel 3.3 Pedoman Wawancara Guru

No Pertanyaan

1 Apakah rata-rata hasil belajar fisika siswa sudah mencapai

kriteria ketuntasan minimum?

2 Bagaimanakah kemampuan rata-rata yang dimiliki siswa?

3 Apakah guru pernah memberikan pertanyaan-pertanyaan

pada tingkat kognitif tinggi?

4 Bagaimana respon siswa dalam pembelajaran di kelas?

5 Apakah guru pernah memberikan kesempatan siswa untuk

melakukan diskusi?

6. Apakah siswa aktif dalam diskusi yang diberikan guru?

3. Lembar Observasi

Observasi atau pengamatan adalah suatu teknik yangdilakukan

dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara

60

Sujana, op.cit. h. 68.

Page 52: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

37

matematis.61

Lembar observasi ini digunakan untuk mengamati secara

langsung kegiatan pembelajaran di kelas.

Tabel 3.4 Lembar Observasi Pembelajaran

No. Tahap

1. Komunikasi Instruksional

A Menjelaskan tujuan pembelajaran, gagasan pembelajaran,

tugas pembelajaran, dan kegiatan asesmen

B Merencanakan pembelajaran yang dapat memacu anak untuk

berpikir

C Memberikan tugas/petunjuk dengan jelas

D Memberikan sinyal transisi dalam menjelaskan suatu gagasan

dengan gagasan lain

E Selalu memberikan umpan balik untuk mengklarifikasi

pernyataan siswa yang salah

2 Pembelajaran secara terstruktur

A Melaksanakan asesmen kemampuan awal dan taraf

perkembangan setiap siswa

B Menyajikan presentasi atau diskusi sesuai dengan tingkat

perkembangan siswa

C Mendorong siswa untuk menyelesaikan tugas secara mandiri

dalam menyelesaikan permasalahan

3 Pemberian Self Evaluation

A Memberikan pernyataan yang berbeda atau menimbulkan

dilema /paradok suntuk menguji konsepsi awal

B Membimbing siswa untuk berpikir secara mandiri

C Membiarkan siswa untuk menilai atau memberikan pendapat /

hipotesis mengenai suatu informasi baru disertai alasan yang

relevan

D Membimbing siswa untuk melakukan self asessment untuk

mengembangkan kemampuannya

4 Pemberian Tugas

A Memberikan tugas untuk menganalisis, menggaris bawahi,

meresum dan memberikan kesimpulan

B Memberikan petunjuk untuk mengerjakan tugas prosedural

C Memberikan informasi mengenai keuntungan mengerjakan

tugas yang diberikan

61

Sugiyono, op. cit., h.145

Page 53: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

38

No. Tahap

D Mencontohkan langkah-langkah kegiatan

E Memberikan umpan balik untuk melatih kemampuan berpikir

kritis siswa

F Memberikan pertanyaan terbuka agar siswa dapat menjelaskan

dengan gagasan sendiri

4. Lembar Judgment Ahli

Lembar yang digunakan untuk memvalidasi isi instrumen yang

dikembangkan. Berupa persyaratan mengenai isi instrumen tes yang sesuai

dengan materi maupun tujuan umum instruksional pembelajaran fisika.62

Tabel 3.5 Lembar Penilaian Ahli

No

.

Aspek yang ditelaah Nomor Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

0

A. Materi

1. Soal sesuai dengan

indikator (menuntut tes

tertulis untuk bentuk

pilihan ganda

2. Materi yang ditanyakan

sesuai dengan kompetensi

(urgensi, relevansi,

kontinuitas, keterpakaian

sehari-hari tinggi)

3. Pilihan jawaban homogen

dan logis

4. Hanya ada satu kunci

B. Konstruksi

5. Pokok soal dirumuskan

dengan singkat, jelas dan

tegas

6. Rumusan pokok soal dan

pilihan jawaban

merupakan pernyataan

yang diperlukan saja

7. Pokok soal tidak

memberi petunjuk kunci

62

Elis Ratnawulan dan A. Rusdiana, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Pustaka Setia,

2014), h. 153

Page 54: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

39

No

.

Aspek yang ditelaah Nomor Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

0

jawaban

8. Pokok soal bebas dari

pernyataan yang bersifat

ganda

9. Pilihan jawaban

homogen dan logis

ditinjau dari segi materi

10. Gambar, grafik, tabel,

diagram, atau sejenisnya

jelas dan berfungsi

11. Panjang pilihan jawaban

relatif sama

12. Pilihan jawaban tidak

menggunakan pernyataan

semua jawaban di atas

salah/ benar dan

sejenisnya

13. Pilihlah jawaban yang

berbentuk angka/waktu

disusun berdasarkan

urutan besar kecilnya

angka atau kronologis

14. Butir soal tidak

bergantung pada jawaban

soal sebelumnya

C. Bahasa/Budaya

15 Menggunakan bahasa

yang sesuai dengan

kaidah bahasa Indonesia

16. Menggunakan bahasa

yang komunikatif

17 Tidak menggunakan

bahasa yang berlaku

setempat/tabu

18. Pilihlah jawaban tidak

mengulang kata/

kelompok kata yang

sama, kecuali merupakan

satu kesatuan pengertian

Page 55: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

40

5. Instrumen Two Tier Test

Soal Tes yang dikembangkan berupa pilihan ganda dengan 5 pilihan jawaban

pada tier pertama dan alasan yang berupa pilihan ganda pada tier yang kedua.

Terdiri atas 32 soal.

G. Teknik Analisis Data

1. Penskoran

Hasil two-tier test yang diperoleh pada uji coba pertama akan

digunakan untuk menguji validitas, validitas item, reliabilitas, dan analisis

butir soal pada two-tier test.. Jawaban benar pada soal tingkat pertama dan

tingkat kedua, maka nilai untuk jawaban tersebut 1. Jika salah satu atau kedua

tingkat salah, maka nilai untuk jawaban tersebut 0.. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada Tabel 3.6 di bawah ini

Tabel 3.6 Penskoran

Penskoran Dua Tingkat Pertama

Tingkat

pertama

Tingakat

kedua Skor

Benar Benar 1

Salah Benar 0

Benar Salah 0

Salah Salah 0

2. Analisis Butir Soal

Dalam menganalisis tiap butir soal yang dikembangkan, terdapat

empat metode analisis yaitu:

a. Validitas

Validitas merupakan komponen terpenting yang harus ada dalam

membuat suatu instrumen soal. Jika sebuah soal dikatakan tidak valid, maka

soal tersebut tidak layak untuk dikembangkan. Sebuah Tes dikatakan valid

Page 56: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

41

apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur.63

Dalam bahasa

Indonesia, istilah valid juga dikenal dengan sahih.

Validitas suatu tes dapat dibedakan menjadi; (1) validitas isi, (2)

validitas konstruksi, (3) validitas prediksi, (4) validitas kesamaan. Validitas

isi dan Validitas konstruksi dapat dibuat dengan upaya penyusunan tes tanpa

melalui uji statistic atau dengan kata lain dapat dilakukan penyusunan

berdasarkan teori yang ada. “Validitas isi dan Validitas Konstruksi dapat

diketahui dengan cara memerinci dan memasangkan setiap aspek dalam

Tujuan Instruksional Khusus (TIK).”64

Dalam penelitian ini, validitas isi dan

validitas konstruksi dilakukan dengan judgment ahli. Instrumen akan

divalidasi isi oleh lima orang ahli, yaitu dosen dan guru senior. Validitas isi

yang dilakukan merupakan validitas logis, karena instumen yang memenuhi

ketentuan valid didasarkan oleh hasil penalaran/judgement.65

Sedangkan

validitas prediksi dan kesamaan didapatkan setelah dibuktikan melalui

pengalaman, dalam hal ini dibuktikan dengan uji statistik

Agar dapat diperoleh data yang valid, instrumen untuk

mengevaluasinya harus valid. Untuk menentukan validitas tes dalam

penelitian ini digunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar,

yaitu:

∑ (∑ )(∑ )

√{ (∑ ) (∑ ) } * (∑ (∑ ) +

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi antara X dan Y, dua variable yang r dikorelasikan

X = Skor butir soal nomor tertentu

Y = Skor total

N = Banyaknya data

63

Arikunto, Op.Cit, h.80 64

Arikunto, op.cit, h. 83 65

Arikunto, Op. cit., h.80

Page 57: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

42

Besarnya hasil yang diperoleh kemudian diinterpretasikan menurut

aturan sebagai berikut:

Tabel 3.7 Kategori validitas soal

Tingkat Kategori

0,00 sampai 0,20 hampir tidak ada

0,21 sampai 0,40 Rendah

0,41 sampai 0,60 Sedang

0,61 sampai 0,80 Tinggi

0,81 sampai 1,00 Sempurna

Validitas isi yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik

Content Validity Ratio (CVR) yang dikembangkan oleh Lawshe. CVR

merupakan perhitungan validasi kecocokan dari beberapa ahli yang menilai

beberapa kriteria dalam instrumen tersebut. Untuk mengukur nilai CVR dapat

digunakan persamaan

CVR =

Keterangan:

CVR = nilai validitas isi

Ne = jumlah responden yang mengatakan baik

N = jumlah responden

Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan hasil validitas isi

berupa hasil judgement ahli, validitas konstruksi menggunakan produk

momen dan validitas butir soal.

1) Validitas Isi

Judgement yang diberikan oleh ahli terhadap kesesuaian konten

materi, kurikulum, dan tingkat kognitif terhadap soal merupaknan uji

validitas isi. Selanjutnya judgement yang diberikan ahli akan dianalisis

berdasarkan indeks kualitas soal. Hasil indeks kualitas soal yang diperoleh

ditunjukan pada tabel 4.2.

Page 58: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

43

Tabel 3.8 Perolehan CVR Butir Soal

No. Soal Rata-rata No. Soal Rata-rata

1 0.8 17 0.8

2 0.6 18 0.6

3 0.6 19 0.8

4 0.8 20 0.8

5 0.6 21 0.8

6 0.8 22 0.8

7 0.6 23 0.8

8 0.8 24 0.8

9 0.6 25 0.8

10 0.8 26 0.8

11 0.8 27 0.8

12 0.8 28 0.8

13 0.8 29 0.8

14 0.8 30 0.8

15 0.8 31 0.8

16 0.8 32 0.8

Berdasarkan nilai indeks kualitas soal diatas, indeks rata-rata pada

instrumen ini adalah 0.76. nilai ini mengindikasikan rat-rata butir soal baik

dan dapat diujikan kepada siswa.

2) Validitas Konstruksi

Validitas konstruksi didapatkan dengan menghitung korelasi antara

jumlah skor jawaban tingkat pertama dengan jumlah skor tingkat kedua

menggunakan korelasi product moment. Indeks korelasi (rhitung) yang

didapatkan dari hasil perhitungan product moment adalah sebesar 0,45.

Kemudian hasil ini dibandingkan dengan dengan nilai korelasi pada tabel

dengan tingkat toleransi 0,05 dan degrees of freedom (df) sebanyak 28

didapatkan nilai rtabel sebesar 0,361. Sehingga didapatkan nilai rhitung lebih

besar dari nilai rtabel.

3) Validitas butir soal

Validitas butir soal dilakukan untuk mengetahui valid atau tidaknya

masing-masing butir soal. Validitas ini didapat dengan mengkorelasikan skor

Page 59: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

44

tiap butir soal dengan skor total siswa. Uji korelasi ini menggunakan korelasi

point biserial.

Valid atau tidaknya soal ditentukan dengan membandingkan hasil

korelasi point biserial setiap butir soal dengan nilai rtabel. Dari 32 soal yang

diujikan terdapat empat soal yang tidak valid dengan indeks korelasi dibawah

rtabel 0,36. Namun setelah melakukan uji coba ulang dengan sampel yang

berbeda, empt tersebut dikatakan valid dengan indeks korelasi di atas 0,36

.Sedangkan rata-rata soal yang valid memiliki indeks korelasi sebesar 0,62.

b. Reliabilitas

Relibilitas berasal dari kata reliability dalam bahasa inggris yang

artinya sesuatu yang dapat dipercaya atau yang telah teruji. Suhr mengatakan

bahwa; “a reliable measure in one that provides consistent and stable

indication of the characteristic.” 66

Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia,

pengembangan suatu instrumet penilaian merupakan suatu proses yang

kompleks. Reliabilitas menaksir keteilitian dan ketetapatan instrumen

tersebut.Untuk menentukan reliabilitas suatu instrumen dapat dilakukan

dengan persamaan sebagai berikut.

(

) ( ∑

)

Keterangan:

r11= Reabilitas yang dicari

n = Banyaknya butir soal

∑ = Jumlah varians skor tiap-tiap item

= Varians Total

Selanjutnya harga r11 yang diperoleh diinterprestasikan sebagai berikut:

66

Arikunto, op. cit., h. 101

Page 60: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

45

Tabel 3.9 Kategori Reliabilitas Soal

Tingkat Kategori

0,81 r11 1,00 Sangat Tinggi

0,61 r11 0,80 Tinggi

0,41 r11 0,60 Cukup

0,21 r11 0,40 Rendah

negatif r11 0,20 Sangat Rendah

Berdasarkan data penelitian, hasil Koefisien reliabilitas yang

didapatkan melalui perhitungan adalah 0.76. Hasil perhitungan akan

diinterpretasikan dengan cara membandingkan hasil perhitungan dengan rtabel.

Karena koefisien reliabilitas lebih besar dari rtabel. Maka reliabilitas instrumen

two-tier test dikatakan reliabel dengan kategori sedang.

c. Daya Pembeda

“Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk

membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa

yang bodoh (berkemampuan rendah).”67

Dengan kata lain, suatu soal

memiliki daya pembeda bila tes diberikan pada siswa yang berkemampuan

tinggi menunjukkan hasil tinggi sedangkan bila diberikan siswa yang

berkemampuan rendah, hasilnya akan rendah. Tes dikatakan tidak memiliki

daya pembeda bila hasilnya menunjukkan kesamaan antara siswa

berkemampuan tinggi dan berkemampuan rendah. Indeks Diskriminasi (D)

merupakan angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda. Indeks

diskriminasi memiliki rentang dari 0 sampai 1. Pada Indeks Diskriminasi,

tanda negatif (-) menunjukan kualitas tes yang terbalik. Yaitu saat anak

berkemampuan kurang memilki hasil tinggi dan sebaliknya anak

berkemampuan tinggi memilki nilai rendah.

Untuk menentukan Indeks Diskriminasi soal dapat digunakan

persamaan berikut.

67

Arikunto, op. cit., h. 226

Page 61: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

46

Keterangan

ΣA = Jumlah siswa berkemampuan tinggi yang menjawab benar

ΣB = Jumlah siswa berkemampuan rendah yang menjawab benar

JA = Jumlah siswa berkemampuan tinggi (27%)

JB = Jumlah siswa berkemampuan rendah (27%)

D = Indeks Diskriminasi

Perhitungan indeks diskriminasi dilakukan menggunakan program

Excel. Dari hasil tersebut didapatkan 24 soal memiliki kategori indeks

diskriminasi “cukup”, empat soal memiliki kategori “Baik”, dan empat soal

yang memiliki kategori “Jelek”. Indeks diskriminasi pada instrumen ini

memiliki kategori cukup dengan rata-rata 0,34. Dengan rentang indeks dari

0,23 sampai 0,8.

d. Taraf Kesukaran

Untuk mendapatkan kualitas soal yang baik, selain menggunakan

validitas dan reliabilitas, diperlukan pula adanya keseimbangan dari tingkat

kesulitan soal tersebut. Keseimbangan tersebut ialah memberikan variasi

terhadap soal yang diberikan dengan menggolongkan soal ke dalam kategori

sukar, sedang dan mudah. Perlu ditekankan bahwa, Taraf kesukaran soal

dipandang dari kesanggupan atau kemampuan siswa dalam menjawabnya,

bukan dari kemampuan guru dalam membuat soal.68

“Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak

terlalu sukar. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal

disebut indeks kesukaran”.69

Untuk menentukan taraf kesukaran soal dapat

ditentukan dengan rumus sebagai berikut:

68

Sudjana, op. cit., h. 135 69

Arikunto, op. cit. h.207

Page 62: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

47

Dimana,

P = Indeks Kesukaran

B = Jumlah siswa yang menjawab benar

J = Jumlah seluruh siswa

Dari hasil tersebut dapat diintepretasikan sebagai berikut:

Tabel 3.10 Kategori Taraf Kesukaran

Tingkat Kategori

0,00 – 0,30 Sukar

0,31-0,70 Sedang

0,71-1,00 Mudah

Berdasarkan hasil uji coba diperoleh indeks kesukaran two-tier test

bervariasi dengan rentang nilai dari 0,18 sampai 0,87. Nilai rata-rata indeks

kesukaran butir soal adalah 0,24. Hal ini menunjukan bahwa soal yang

dikembangkan tergolong sukar. Karena kategori sukar berada pada rentang

0,00 – 0,30.

Page 63: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

48

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada subbab ini dijelaskan gambaran umum data yang diperoleh dari

penelitian yang dilakukan. Data yang dideskripsikan ialah data sekolah dan

hasil kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Untuk mengetahui lebih jelas

kemampuan siswa, kemudian dijelaskan berdasarkan aspek kognitif. Untuk

mengetahui apakah hasil yang diperoleh berkaitan dengan proses

pembelajaran, maka akan ditampilkan tabel observasi pembelajaran.

1. Hasil Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

Dari penelitian yang dilakukan didapatkan hasil kemampuan berpikir

tingkat tinggi siswa dengan membandingkan nilai akreditasi sekolah dengan

hasil tes yang diperoleh pada tingkat pertama dan kedua. Hasil ini akan

ditunjukkan pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Hasil Two-Tier Test Kemampuan Berpikir Tingkat

Tinggi

Sekolah Tingkat Pertama Tingkat Kedua

Nama Akredi

-tasi

C4 C5 C4 C5

Nilai Katego

ri

Nilai Katego

ri

Nilai Katego

ri

Nilai Katego

ri (%) (%) (%) (%)

SMAN

1

Tangsel

A 42.6 Sedang 40.2 Sedang 34.8 Tinggi 32.6 Tinggi

SMAN

3

Tangsel

A 50.2 Tinggi 46.8 Tinggi 33 Sedang 31.1 Sedang

SMAN

5

Tangsel

B 37.2 Sedang 36.8 Sedang 29.5 Sedang 26.3 Sedang

SMAN

7

Tangsel

A 35.7 Sedang 30.7 Rendah 24.5 Rendah 24.5 Rendah

SMAN

10

Tangsel

B 37.6 Sedang 37.2 Sedang 28.2 Sedang 26.9 Sedang

Page 64: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

49

Berdasarkan gambar diatas, siswa SMAN 3 Tangerang Selatan

memiliki rata-rata persentase jawaban benar paling tinggi yaitu pada tier

pertama sebesar 48.5% dan 32.05% pada tier kedua. Sedangkan siswa SMAN

7 Tangerang Selatan memiliki rata-rata persentase jawaban benar terendah

yaitu 33,2% pada tier pertama dan 24,5% pada tier kedua. Data di atas juga

dmenunjukkan bahwa siswa SMAN 5 dan SMAN 10 Tangerang Selatan yang

terakreditasi B memiliki persentasi jawaban benar lebih tinggi dibandingkan

SMAN 7 Tangerang Selatan yang terkareditasi A.

Secara keseleruhan rata-rata persentase jawaban benar pada setiap

sekolah berdistribusi normal yaitu persentase pada tier pertama lebih besar

dibandingkan pada tier kedua. Berdasarkan aspek kognitif, persentase jawaban

benar pada tingkat kognitif menganalisis (C4) lebih besar dibandingkan tingkat

kognitif mengevaluasi (C5).

Pada tabel 4.1 hanya menggambarkan persentase jawaban benar siswa

pada tier pertama dan tier kedua. untuk mengetahui lebih jauh kemampuan

siswa pada masing-masing aspek kognitf dijelaskan pada subbab berikutnya.

2. Persentase Jawaban Berdasarkan Aspek Kognitif

Berdasarkan jawaban siswa pada two tier test pilihan ganda yang

diberikan maka dapat diketahui tingkat kemampuan siswa pada masing-masing

aspek kognitif. Aspek kognitif kemampuan berpikir tingkat tinggi tersebut

meliputi tingkat kognitif menganalisis (C4) dan mengevaluasi (C5). Gambar

4.1 menunjukkan kemampuan siswa pada masing-masing aspek pada tingkat

kognitif C4.

Page 65: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

50

Gambar 4.1 Persentase Kemampuan Siswa Pada Tingkat Kognitif Menganalisis

Berdasarkan gambar 4.1 dapat diketahui bahwa kemampuan siswa

pada masing-masing aspek berbeda pada setiap sekolah. Pada siswa SMAN 1,

SMAN 5 dan SMAN 10 Tangerang Selatan memiliki persentase terbesar pada

aspek kognitif membedakan dan terendah pada aspek mengorganisasikan.

Hasil yang berbeda didapatkan siswa SMAN 3 dan SMAN 7 Tangerang

Selatan memiliki persentase terbesar pada aspek kognitif menghubungkan dan

terendah pada aspek mengorganisasikan. Hal ini menunjukkan sebagian besar

siswa lebih memahami soal pada aspek kognitif membedakan dan

menghubungkan dibandingkan aspek kognitif mengorganisasikan.

Pada masing-masing aspek kognitif dapat dilihat pada aspek

membedakan, siswa SMAN 1 Tangerang Selatan memiliki persentase jawaban

siswa tertinggi sebesar 30%, sedangkan siswa SMAN 7 Tangerang Selatan

memiliki persentase jawban terendah sebesar 9.6%. Pada aspek kognitif

menghubungkan, siswa SMAN 3 Tangerang Selatan memiliki persentase

jawaban tertinggi sebesar 29.6% dan siswa SMAN 7 Tangerang Selatan

memiliki persentase jawaban terendah sebesar 12.4%. Dan yang terakhir pada

aspek kognitif mengorganisasikan, siswa SMAN 3 Tangerang Selatan

0

5

10

15

20

25

30

35

SMAN 1 SMAN 3 SMAN 5 SMAN 7 SMAN 10

Pe

rse

nta

se

Nama Sekolah

Tingkat Kognitif Menganalisis (C4)

Membedakan

Menghubungkan

Mengorganisasikan

Page 66: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

51

memiliki persentase jawban tertinggi sebesar 26.2% sedangkan siswa SMAN

5 Tangerang Selatan memiliki persentase jawaban terendah sebesar 8.4%.

Untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa pada aspek kognitif

mengevaluasi (C5) disajikan pada gambar 4.2 sebagai berikut.

Gambar 4.2 Persentase Kemampuan Siswa Pada Tingkat Kognitif Mengevaluasi

Berdasarkan gambar 4.2 dapat diketahui bahwa kemampuan siswa

pada setiap sekolah memiliki persentase lebih besar pada aspek kognitif

memeriksa dibandingkan aspek menilai. Hal ini menunjukkan sebagian besar

siswa dapat mengerjakan soal pada aspek kognitif memeriksa dibandingkan

aspek kognitif menilai.

Pada masing-masing aspek kognitif dapat dilihat pada aspek

membedakan, siswa SMAN 1 Tangerang Selatan memiliki persentase jawaban

siswa tertinggi sebesar 22.4%, sedangkan siswa SMAN 7 Tangerang Selatan

memiliki persentase jawban terendah sebesar 12.6%. Pada aspek kognitif

menghubungkan, siswa SMAN 3 Tangerang Selatan memiliki persentase

jawaban tertinggi sebesar 17.8% dan siswa SMAN 10 Tangerang Selatan

memiliki persentase jawban terendah sebesar 8.2%.

Berdasarkan gambar 4.1 dan 4.2 , siswa SMAN 1 Tangerang Selatan

memiliki persentase tertinggi pada aspek mengorganisasi dan terendah pada

aspek menghubungkan. Siswa SMAN 3 Tangerang Selatan mendapat

0

5

10

15

20

25

SMAN 1 SMAN 3 SMAN 5 SMAN 7 SMAN 10

Pe

rse

nta

se (

%)

Nama Sekolah

Tingkat Kognitif Mengevaluasi (C5)

Memeriksa

Menilai

Page 67: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

52

persentase tertinggi pada aspek membedakan sedangkan pada aspek

menghubungkan memiliki persentase terendah. Pada siswa SMAN 5

Tangerang Selatan asspek membedakan memiliki persentase terendah

sedangkan aspek menilai memiliki persentase tertinggi. Siswa SMAN 7

Tangerang Selatan memiliki aspek tertinggi pada tiga aspek yaitu

mengorganisasi,menghubungkan dan menilai sedangkan aspek membedakan

memiliki nilai terendah. Pada siswa SMAN 10 Tangerang Selatan aspek

mengorganisasi memiliki persentase tertinggi sedangkan aspek membedakan

menjadi yang terendah.

Hasil di atas ialah hasil kemampuan siswa berdasarkan tes

kemampuan berpikir tingkat tinggi yang diberikan. Untuk mengetahui lebih

jauh apakah hasil tes kemampuan berpikir tingkat tinggi tersebut

berhubungan dengan pembelajaran pada masing-masing sekolah maka

dilakukan observasi pembelajaran pada materi tersebut sebelum dilakukan

tes. Observasi pembelajaran dilakukan dengan menilai pembelajaran guru

berdasarkan langkah-langkah pembelajaran untuk meningkat kemampuan

berpikir tingkat tinggi yang dikembangkan oleh Brookhart.1Berikut hasil

observasi pembelajaran yang ditunjukkan pada tabel 4.2.

3. Hasil Observasi Pembelajaran

Observasi pembelajaran yang dilakukan pada masing-masing sekolah

yang meliputi empat aspek yaitu komunikasi intruksional, pembelajaran

terstruktur, self evaluation dan pemberian tugas. Berikut hasil observasi

pembelajaran yang ditunjukkan pada tabel 4.2

1 Brookhart, op.cit., h. 35

Page 68: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

53

Tabel 4.2 Hasil Observasi Pembelajaran

Sekolah Tahap

Nama Akredi-

tasi

Komunikasi

Instruksional

Pembelajaran

Terstruktur

Self Evaluation Pemberian

Tugas

Nilai Katego

ri

Nilai Katego

ri

Nilai Katego

ri

Nilai Katego

ri

SMAN

1

Tangsel

A

56%

Rendah

67%

Rendah

80%

Sedang

63%

Rendah

SMAN

3

Tangsel

A

80%

Sedang

87%

Tinggi

90%

Sedang

73%

Sedang

SMAN

5

Tangsel

B

76%

Sedang

80%

Sedang

90%

Sedang

80%

Tinggi

SMAN

7

Tangsel

A

84%

Tinggi

73%

Sedang

80%

Sedang

73%

Sedang

SMAN

10

Tangsel

B

72%

Sedang

80%

Sedang

85%

Sedang

67%

Sedang

Pada pembelajaran yang dilakukan pada masing masing sekolah, hampir

setiap guru telah melakukan pembelajarn yang terstruktur dan memacu siswa

untuk aktif bertanya dan berpikir. Hanya saja di SMAN 1 Tangerang Selatan

guru memberikan pelajaran yang kurang terstruktur. Namun adanya diskusi

dan self assessment yang dilakukan mampu membuat sebagian besar siswa

memahami materi yang disampaikan. Pada pembelajaran di SMAN 5 dan

SMAN 7, guru telah melakukan kegiatan pembelajaran yang terstruktur dan

mengajak keikutsertaan siswa hanya saja kurangnya keaktifan siswa membuat

sebagian besar siswa kurang memahami materi yang disampaikan. Pada

pembelajaran di SMAN 3 dan SMAN 10, guru telah mampu memberikan

pelajaran yang terstruktur dan memberikan siswa kesempatan untuk berpikir

dan sebagian besar siswa telah aktif dalam kegiatan pembelajaran. Sehingga

kemampuan dalam menguasai materi yang diberikan tinggi, hal ini dapat

dilihat dari hasil tes two tier siswa SMAN 3 Tangerang yang memiliki nilai

tertinggi.

Page 69: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

54

B. Pembahasan

Pada subbab ini dijelaskan pembahasan dari penelitian yang

dilakukan. Pembahasan tersebut ialah hasil kemampuan berpikir tingkat

tinggi siswa, kemampuan siswa berdasarkan aspek kognitif dan analisis

hubungan hasil tes dengan hasil observasi kegiatan pembelajaran.

1. Analisis Jawaban Siswa pada Tier Pertama dan Kedua

Berdasarkan hasil data tes diagnostik two tier membuktikan bahwa

sebagian besar siswa masih kesulitan untuk menentukan alasan atas jawaban

yang mereka dipilih. Hal ini dapat dilihat dari persentase jawaban benar pada

first tier dan second tier yang berbeda. Siswa SMAN 1 Tangerang Selatan

secara keseluruhan 40.2% siswa dapat menjawab benar pada tingkat pertama

dan 32,6% jawaban siswa benar pada tingkat kedua. Pada siswa SMAN 3

Tangerang Selatan sebagian besar siswa telah dapat menjawab benar pada

tingkat pertama yaitu 46,8% dan pada tingkat kedua sebesar 31,1%. Siswa

SMAN 5 Tangerang Selatan dapat menjawab benar tingkat pertama sebesar

36,83% dan 26,3% benar pada tingkat kedua. Pada siswa SMAN 7 Tangerang

Selatan siswa telah yang menjawab benar pada tingkat pertama sebesar 30.7%

dan pada tingkat kedua sebesar 24,5%. Dan yang terakhir pada siswa SMAN

10 Tangerang Selatan 37.2% siswa dapat menjawab benar pada tingkat

pertama dan 26.9% menjawab benar pada tingkat kedua.

Secara keseleruhan rata-rata persentase jawaban benarpada setiap

sekolah berdistribusi normal yaitu persentase pada tier pertama lebih besar

dibandingkan pada tier kedua. Namun pada beberapa soal terdapat

ketimpangan dimana persentase jawaban benar pada tier pertama lebih kecil.

Salah satunya pada soal nomor dimana hampir setiap sekolah memiliki

persentase jawaban tier pertama lebih kecil,siswa SMAN 1 Tangerang selatan

menjawaba 13,3% benar berbanding 40% pada tier kedua. Hal ini dapat

disebabkan dua hal yaitu siswa kurang memahami soal yang diberikan atau

siswa menebak jawaban.

Page 70: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

55

Sebagian besar siswa telah mampu menjawab benar pada tingkat

pertama namun setelah diuji kembali pada tingkat kedua, persentasi siswa

yang menjawab benar berkurang. Hal ini disebabkan siswa dapat

mengerjakan soal yang berbasis pengetahuan dan pemahaman (low order

thinking) saja. Namun saat diberikan pertanyaan pada tingkat kedua sebagian

besar siswa tidak bisa menjawabnya. Hal ini mengindikasi kelemahan siswa

dalam mengerjakan pertanyaan yang berbasiskan aspek menganalisis dan

mengevaluasi (high order thinking).

2. Analisis Jawaban Siswa Berdasarkan Aspek Kognitif

Pada aspek kognitif membedakan persentase rata-rata tingkat

pemahaman siswa,persentase tertinggi dimiliki siswa SMAN 3 Tangerang

Selatan dengan persentase 30 % sedangkan SMAN 10 Tangerang Selatan

memiliki persentase terendah sebesar 5.3 %.

Salah satu soal pada aspek ini adalah soal nomor 5. Pada soal ini siswa

diminta untuk membedakan besar percepatan gravitasi suatu benda pada

kedudukan yang berbeda. Jawaban untuk soal ini adalah D untuk tier pertama

dan kedua. Sedangkan sebagian besar siswa menjawab A atau B pada tier

pertama dan A pada tier kedua. Sehingga sebagian besar siswa tidak

memahami konsep tersebut. Persentase jawaban siswa yang menjawab benar

pada tier pertama dan kedua sebesar 13.3 % dimiliki siswa SMAN 1

Tangerang Selatan dan SMAN 5 Tangerang Selatan.

Pada aspek kognitif mengorganisasi,persentase tertinggi sebesar 30 %

pada siswa SMAN 1 Tangerang Selatan dan terendah sebesar 16.7 % pada

siswa SMAN 5 Tangerang Selatan. Butir soal nomor 29 merupakan soal yang

tergolong aspek ini, pada soal ini siswa diminta untuk Menyusun strategi

dalam permasalahan memanah menggunakan persamaan konservasi energi.

Jawaban pada soal ini seharusnya A pada tier pertama dan kedua, namun

sebagian besar siswa menjawab C atau B pada tier pertama dan A pada tier

kedual. Hal ini mengindikasi kurangnya pemahaman konsep yang dimiliki

Page 71: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

56

siswa. Persentase siswa yang menjawab benar pada tier pertama dan kedua

pada soal ini adalah sebesar 23,3 % pada siswa SMAN 5 Tangerang Selatan.

Pada aspek kognitif berikutnya yaitu menghubungkan,persentase

tertinggi sebesar 20 % pada siswa SMAN 3 Tangerang Selatan dan terendah

sebesar 10 % pada siswa SMAN 10 Tangerang Selatan. Butir soal nomor 18

merupakan soal yang tergolong aspek ini, pada soal ini siswa diharapkan

untuk menghubungkan besarnya energi kinetik, massa dan kecepatannya.

Jawaban pada soal ini seharusnya A pada tier pertama dan B pada tier kedua.

namun sebagian besar siswa menjawab A pada tier pertama dan A pada tier

kedual. Hal ini mengindikasi kurangnya pemahaman konsep yang dimiliki

siswa. Persentase siswa yang menjawab benar pada tier pertama dan kedua

pada soal ini adalah sebesar 43,3 % pada siswa SMAN 3 Tangerang Selatan.

Pada aspek memeriksa persentase rata-rata tingkat pemahaman

siswa,persentase tertinggi dimiliki siswa SMAN 1 Tangerang Selatan dengan

persentase 20.4 % sedangkan persentase terendah sebesar 13.9 % dimiliki

siswa SMAN 7 Tangerang Selatan. Salah satu soal pada aspek ini adalah soal

nomor 14. Pada soal ini siswa diminta untuk memeriksa hubungan antara

massa dan kecepatan saltelit dengan menggunakan prinsip gaya gravitasi.

Jawaban untuk soal ini adalah C untuk tier pertama dan D untuk tier kedua.

Sedangkan sebagian besar siswa menjawab C pada tier pertama dan D pada

tier kedua. Sehingga sebagian besar siswa telah memahami konsep tersebut.

Persentase jawaban siswa yang menjawab benar pada tier pertama dan kedua

sebesar 36.7 % dimiliki siswa SMAN 1 Tangerang Selatan dan SMAN 3

Tangerang Selatan.

Pada aspek terakhir yaitu menilai persentase rata-rata tingkat

pemahaman siswa,persentase tertinggi dimiliki siswa SMAN 1 Tangerang

Selatan dengan persentase 26.7 % sedangkan persentase terendah sebesar

13.3 % dimiliki siswa SMAN 10 Tangerang Selatan. Salah satu soal pada

aspek ini adalah soal nomor 32. Pada soal ini siswa diminta untuk Mengkritik

suatu keputusan berdasarkan prinsip konservasi energi. Jawaban untuk soal

ini adalah C untuk tier pertama dan A untuk tier kedua. Sedangkan sebagian

Page 72: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

57

besar siswa menjawab C pada tier pertama dan A pada tier kedua. Sehingga

sebagian besar siswa telah memahami konsep tersebut. Persentase jawaban

siswa yang menjawab benar pada tier pertama dan kedua sebesar 40 %

dimiliki siswa SMAN 1 Tangerang Selatan.

Secara keseleruhan hasil tes kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa

dalam aspek pemahaman konsep siswa di lima sekolah di Tangerang Selatan

menunjukkan hasil yang cukup baik. Dua sampel sekolah yaitu SMAN 1

Tangerang Selatan dan SMAN 3 Tangerang selatan menunjukkan kategori

tinggi sedangkan 2 sampel lain yaitu SMAN 6 Tangerang Selatan dan SMAN

10 Tangerang Selatan menunjukkan kategori sedang dan satu sekolah yaitu

SMAN 7 Tangerang selatan menunjukkan kategori rendah. Hal ini

menunjukkan adanya perbedaan kemampuan dalam pemahaman konsep soal

yang mengukur kemampuan berpikir siswa.

Sebagian besar siswa dapat menjawab soal pada aspek kognitif C4

khususnya pada indikator membedakan. Sedangkan aspek kognitif C5

khusunya pada aspek menilai siswa memiliki persentase jawaban siswa

terendah. Hal ini menunjukkan siswa cenderung dapat mengerjakan aspek

kognitif C4 dibandingkan C5.1

3. Analisis Hasil Tes terhadap Akrediatasi Sekolah dan Observasi

Pembelajaran

Berdasarkan hasil two tier test yang dilakukan dan nilai akreditasi

sekolah yang didapatkan dari Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah

(BANSM)menunjukkan tidak semua sekolah yang memiliki nilai akreditasi

amat baik (A) memiliki nilai tes kemampuan berpikir tingkat tinggi yang baik

pula. Hal ini dibuktikan dengan nilai siswa SMAN 7 Tangerang Selatan yang

memiliki akreditasi sekolah A lebih rendah dari siswa SMAN 5 Tangerang

Selatan dan SMAN 10 Tangerang Selatan yang meiliki akreditasi B. Hal ini

dapat disebabkan dua faktor yaitu siswa dan pembelajaran yang diberikan

guru.

3 Anderson,op. cit., h.91

Page 73: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

58

Berdasarkan hasil observasi pembelajaran yang dilakukan

menunjukkan pembelajaran yang dilakukan guru di SMAN 7 Tangerang

Selatan telah menunjukkan hasil yang baik. Hal ini ditunjukkan berdasarkan

ketercapaian tahapan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berpikir

tingkat tinggi yang telah terpenuhi. Namun, karena kurangnya keaktifan

siswa untuk bertanya yang mengakibatkan siswa untuk malas berpikir

sehingga nilai pada tes yang diberikan relatif rendah. Hal ini didukung

dengan wawancara yang dilakukan pada guru dan hasil ujian tengah semester

kelas tersebut yang memang relatif rendah.

Sedangkan hasil observasi pada kegiatan pembelajaran yang

dilakukan guru di SMAN 1 Tangerang Selatan terhadap ketercapaian tahapan

pembelajaran menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Namun karena

adanya self asessment dan belajar mandiri yang dilakukan siswa sehingga

sebagian besar siswa telah mampu mengerjakan soal kemampuan berpikir

tingkat tinggi. Hal ini didukung pula dari nilai ujian tengah semester yang

menunjukkan sebagian besar siswa telah mencapai KKM.

Pada pembelajaran di SMAN 3 dan SMAN 10, guru telah mampu

memberikan pelajaran yang terstruktur dan memberikan siswa kesempatan

untuk berpikir dan sebagian besar siswa telah aktif dalam kegiatan

pembelajaran. Sehingga kemampuan dalam menguasai materi yang diberikan

tinggi, hal ini dapat dilihat dari hasil tes two tier siswa SMAN 3 dan SMAN

10 Tangerang Selatan menunjukkan hasil yang baik.

Page 74: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

59

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dari tes pilihan ganda dua tingkat

untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pada materi gaya

gravitasi, usaha dan energi pada siswa kelas XI di kota Tangerang Selatan

dapat disimpulkan bahwa:

1. Hasil tes yang diberikan menunjukkan kemampuan berpikir tingkat tinggi

siswa SMA di Tangerang Selatan berada pada kategori tinggi, SMAN 3

Tangerang Selatan. Pada kategori sedang SMAN 1 Tangerang Selatan

terakreditasi A, SMAN 5 Tangerang Selatan terakreditasi B dan SMAN 10

Tangerang Selatan , serta SMAN 7 Tangerang Selatan terakreditasi A pada

kategori rendah. Hasil tersebut menunjukkan sekolah yang memiliki nilai

akreditasi amat baik (A) belum tentu memilki kemampuan berpikir tinggi

yang baik.

2. Untuk mengidentifikasi kemampuan berpikir tingkat tinggi yang dimiliki

siswa dapat dilihat berdasarkan jawaban benar siswa dalam mengerjakan

soal pada tier pertama maupun tier kedua. Semakin banyak jawaban benar

yang dpilih siswa maka semakin tinggi pula tingkat kemampuan berpikir

tingkat tinggi yang dimiliki siswa.

3. Instrumen two tier test yang digunakan dianggap baik dan mampu

mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi. Hasil judgement ahli dan

validasi empiris menunjukkan nilai korelasi 0.71, reliabilitas 0.83 indeks

kesukaran item mulai 0.1 sampai 0.6

B. Saran

1. Perlu dilakukan metode pembelajaran yang meningkatkan aktivitas siswa

dalam bertanya dan menjawab persoalan yang memerlukan tingkat

Page 75: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

60

kognitif yang tinggi agar siswa terbiasa untuk menggunakan kemampuan

berpikir tingkat tinggi.

2. Perlu dilakukan secara berkala pemberian latihan/soal yang menuntut

siswa untuk berpikir analisis,evaluatif dan kreatif.

3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai nilai akreditasi sekolah

terhadap pembelajaran dan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.

Page 76: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

61

61

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L.W. dan Krathwohl, D.R,. A taxonomy forlearning, teaching, and

assessing: A revision ofBloom's Taxonomy of EducationalObjectives. New

York: Addison Valley, 2001.

Ari Syahidul Shidiq., Mohammad Masykuri, dan Elfi Susanti V. H,

Pengembangan InstrumenPenilaian Two Tier MultipleChoice Untuk

Mengukur Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (Higher Order Thinking

Skills) Pada Materi Kelarutandan Hasil Kali Kelarutan Untuk Siswa

SMA/MA KelasS XI,Jurnal Pendidikan Kimia, 2014

Arikunto. Suharsimi,Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: BumiAksara,

2012.

Brookhart, Susan M. How to Assess Higher Order Thinking Skills in Your

Classroom. Alexandria : ASCD. 2010

Chen Chung Chih, Lin Huan Shang dan Lin Min Liang, Developing a Two-

TierDiagnostic Instrument to Assess High School Students’ Understanding

− The Formation of Imagesby a Plane Mirror,Procedding National Science

Council. 2003.

Claudia Haagen and Martin Hopf, Development of A Two tier test Instrument For

Geometrical Optics, Evaluation and assessment of student learning and

development.

Creswell dan Clark. Research Design:Qualitative, Quantitative and Mixed

Method. California:Sage Publication Inc, 2007.

David F. Treagust, Diagnostic assessment inscience as a means to improving

teaching, learningand retention, UniServe Science Assessment Symposium,

2006.

Djemari, Mardapi. Penyusunan Tes Hasil Belajar. Yogyakarta: MitraCendekia,

2004

Edi Istiyono,DjemariMardapi,Suparno, PengembanganTes Kemampuan Berpikir

Tingkat TinggiFisikaPesertaDidik SMA, JurnalPenelitian dan Evaluasi

Pendidikan.2014

Page 77: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

62

62

FJ King, Ph.D., Ludwika Goodson, M.S., Faranak Rohani, Ph.D, Assessment and

Evaluation: Higher Order Thinking. Newyork: Center for Advancement of

Learning and Assessment, 1993.

Giancoli, Fisika Jilid 1. Jakarta: Airlangga, 2001.

Hugh D Young, Fisika Universitas. Jakarta: Erlangga, 2004.

Kanginan, Marten. Fisika untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga. 2014

Kuswana, Wowo Sunaryo, Taksonomi Kognitif, Bandung: RemajaRosdakarya,

2012.

Mufida Nofiana1, Sajidan dan Puguh, PengembanganInstrumenEvaluasi Two Tier

Multiple Choice Question Untuk Mengukur Keterampilan Berpikir

Tingkat Tinggi Pada Materi Kingdom Plantae, JurnalInkuiry, 2014.

Mudjijo. Tes Hasil Belajar. Jakarta: Bumi Aksara. 1995

Mujiman Hendri Wijaya, Suratno, Aminuddin HP , PengembanganTesDiagnostik

Mata Pelajaran IPA SMP, Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan,

2013

Nasir, Mohammad. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. 1999

Sudjana, Nana DR. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Remaja

Rosdakarya, 2009.

Sugiyono.Metode Penelitian kualitatif, kuantitati fdan R&D. Jakarta: Alfabeta,

2009.

Suwarto, Pengembangan Tes Diagnostik Dalam Pembelajaran, Yogyakarta:

PustakaPelajar, 2013

Tipler, Paul A. Fisika: untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga, 1998.

Young, Hugh D. dan Roger A. Freedman. Fisika Universitas. Terj. Endang

Juliastuti. Jakarta: Erlangga, 2001.

Page 78: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

63

Lampiran 1 Kisi-kisi Two-tier Test Uraian

SOAL TWO-TIER TEST URAIAN

Gaya Gravitasi

Mata Pelajaran : Fisika Bentuk Soal : Uraian

Kelas/ Semester : X I/ 1 Waktu : 90 menit

Tahun Ajaran : 2015 – 2016 Jumlah Butir Soal : 16

No. Indikator Soal Kunci Jawaban Ranah

Kognitif

1. Menghubungkan

percepatan gravitasi pada

suatu benda dengan massa

benda tersebut

Perhatikan tiga kardus berikut!

30 Kg 20 kg 40 kg

I II III

Jika ketiga kardus dijatuhkan pada ketinggian dan waktu

yang sama. Manakah di antara benda tersebut yang terlebih

dahulu sampai permukaan bumi?

a. I

b. II

c. III

d. Jatuh bersamaan

Alasan :

D

pada kedudukan yang sama,

percepatan gravitasi juga sama

sehingga benda jatuh secara

bersamaan

C4

Page 79: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

64

2. Menyusun besarnya gaya

gravitasi pada suatu benda

dari beberapa keadaan

IV

IV I

II

III

Empat buah satelit mengorbit pada bumi seperti pad agambar

di atas, urutan benda yang memiliki gaya grafitasi besar ke

kecil ialah

a. I, II, III, IV

b. II, III, I, IV

c. IV, II, III, I

d. IV, III, II, I

Alasan :

D

Gaya gravitasi berbanding

terbalik dengan jarak kedua

benda, semakin kecil jaraknya

semakin besar gaya

gravitasinya

C4

3. Memeriksa hubungan

antara percepatan gravitasi

dengan massa sebuah

benda

Gaya grafitasi yang bekerja pada suatu benda di permukaan

bumi sebanding dengan massa benda. Menurut kamu, apakah

benda yang berat selalu jatuh lebih cepat dari benda ringan?

a. Ya,selalu lebih cepat

b. Tidak,Bisa lebih cepat bisa lebih lambat

c. Tidak,Selalu lebih lambat

d. Tidak, semua benda akan jatuh bersamaan

Alasan :

D

Cepat atau lambatnya suatu

benda sampai dipengaruhi

percepatan gravitasi tidak

dipengaruhi massanya.

C5

Page 80: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

65

4. Membuat Hipotesis

mengenai hubungan

kecepatan terhadap massa

dan radius benda tersebut.

Sebuah satelit memiliki kecepatan v untuk mengorbit pada

bumi,jika massa bumi M dan jari-jari planet bumi R. Jika

seorang ilmuwan NASA mempercepat satelit tersebut

menjadi 3 kali semula,satelit ini akan mengorbit pada planet

yang seperti apa?

a. Planet yang memilikimassa 3 kali massabumidanjari-

jarisamadenganjari-jaribumi

b. Planet yang memilikimassa

kali massabumidanjari-

jari 3 kali bumi

c. Planet yang memilikimassa 3 kali massabumidanjari-

jari

kali bumi

d. Planet yang memilikimassa 9 kali massa

bumidanjari-jari

kali bumi

Alasan:

D

Kecepatan sebuah benda yang

mebgorbit bumi berbanding

terbalik dengan akar kuadrat

jaraknya dan berbanding lurus

dengan akar kuadrat massanya

C4

5. Memilih suatu benda yang

memiliki periode rotasi

paling besar berdasarkan

radiusnya

Empat Negara islam yaitu arab Saudi, iran, turki dan

Indonesia secara bersamaan mengirimkan satelit untuk

meneliti pergerakan bulan. Masing-masing satelit menempati

radius yang berbeda seperti gambar di atas. Manakah satelit

yang memiliki periode rotasi paling tinggi?

D

Besarnya periode sebuah

massa berbanding lurus

dengan pangkat tiga jarak

revolusinya.

C4

Arab Iran Turki Indonesia

Page 81: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

66

a. Satelit arab

b. Satelit iran

c. Satelit turki

d. Satelit Indonesia

Alasan:

6. Membedakan besar

percepatan gravitasi suatu

benda pada kedudukan

yang berbeda

Ahmad, Salim, Fatimah dan Marwah sedang berkreasi ke

taman hiburan. Kemudian ahmad mengajak teman-temannya

untuk menaiki komedi putar secara terpisah seperti yang

ditunjukkan pada gambar.

Siapakah diantara mereka yang memiliki medan gravitasi

paling besar?

a. Ahmad

b. Salim

c. Fatimah

d. Marwah

Alasan :

C

Besarnya medan gravitasi

berbanding terbalik dengan

jarak benda dengan pusat bumi

C4 Ahmad

Marwah

Salim

Fatimah

Page 82: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

67

7. Menghubungkan besarnya

nilai percepatan grafitasi

suatu benda dengan

kedudukan benda tersebut.

Suatu hari Al farizi melakukan perjalanan dari makkah ke

madinah. Dalam perjalanannya, al farizi melewati bukit uhud

dan berisitirahat sejenak di puncak bukit dengan ketinggian

350 m. Bagaimanakah berat al farizi ketika di puncak

dibandingkan dengan di lembah?

a. Beratnya Lebih besar dibandingkan di lembah

b. Beratnya Lebih kecil dibandingkandi lembah

c. Beratnya Sama dengan di lembah

d. Beratnya menjadi nol

Alasan:

B

Besarnya percepatan gravitasi

suatu benda berbanding

terbalik dengan jaraknya.

Sehingga percepatan gravitasi

di atas bukit lebih kecil

C4

8. Menemukan hubungan

antara gaya grafitasi

dengan medan gravitasi di

suatu titik.

Dua buah pesawat luar angkasa mengorbit pada bumi dengan

radius yang sama. Massa pesawat A lebih besar dari pesawat

B. Bagaimanakah perbandingan gaya gravitasi dan medan

gravitasi antara pesawat A dan B

a. Gaya gravitasi A lebih besar dari gravitasi B dan

Medan gravitasi A lebih besar medan gravitasi B

b. Gaya gravitasi A lebih besar dari gravitasi B dan

Medan gravitasi A sama dengan medan gravitasi B

c. Gaya gravitasi A lebih kecil dari gravitasi B dan

Medan gravitasi A sama dengan medan gravitasi B

d. Gaya gravitasi A sama dengan dari gravitasi B dan

Medan gravitasi A sama dengan medan gravitasi B

Alasan :

B

Besarnya gaya berbanding

lurus dengan massa sebuah

benda, sedangkan besarnya

kuat medan gravitasi tidak

dipengaruhi massa benda.

C4

9. Menguji hubungan

periode, radius dan

kecepatan suatu benda

berdasarkan hukum kepler

Berdasarkan hukum kepler ketiga, besarnya kuadrat periode

berbanding lurus dengan pangkat tiga dari jari-jari orbit suatu

planet (

. Jika jarak planet tersebut semakin

jauh maka periode dan kecepatannya akan….

a. Periode semakin besar dan kecepatan semakin

lambat

b. Periode semakin besar dan kecepatan semakin besar

A

Periode revolusi suatu benda

berbanding lurus dengan

jaraknya. Sedangkan

kecepatan revolusinya

berbanding terbalik dengan

jaraknya.

C5

Page 83: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

68

c. Periode semakin kecil dan kecepatan semakin lambat

d. Periode semakin kecil dan kecepatan semakin cepat

Alas an:

10. Menilai kecepatan sebuah

roket berdasarkan

persamaan gravitasi

newton

Stasiun TV Al jazeera meluncurkan satelit komunikasi untuk

memperluas daerah siarannya. Satelit itu diluncurkan menuju

orbitnya dengan menggunakan roket. Agar satelit tetap

berada pada orbitnya, bagai manakah seharusnya kecepatan

satelit itu?

a. Satelit memiliki kecepatan lebih besar dari kecepatan

rotasi bumi

b. Satelit memiliki kecepatan sama dengan kecepatan

rotasi bumi

c. Satelit memiliki kecepatan lebih kecil dari kecepatan

rotasi bumi

d. Satelit memiliki kecepatan nol

Alasan:

A

Untuk melawan gaya gravitasi

bumi dibutuhkan kecepatan

yang besar

C5

11. Menilai hubungan antara

massa benda,besarnya

percepatan gravitasi dan

jari-jari planet

Berdasarkan hukum gravitasi Newton, besarnya percepatan

gravitasi sebuah planet berbanding lurus dengan massa planet

tersebut. Apakah planet yang massanya lebih besar, selalu

memiliki gravitasi yang lebih besar?

a. Ya, selalu lebih besar

b. Tidak, bisa lebih besar atau lebih kecil

c. Tidak, selalu lebih kecil

d. Tidak dapat ditentukan

Alasan:

B

Besarnya percepatan gravitasi

suatu benda juga dipengaruhi

oleh jari-jari planet tersebut.

C5

12. Merencanakan kecepatan

sebuah pesawat

berhubungan dengan gaya

gravitasi bumi

Sekelompok peneliti ingin melakukan pengamatan tentang

inti bumi. Mereka menciptakan pesawat pengebor bumi dan

melakukan perjalanan menuju inti bumi. Namun pesawat

tersebut hanya memiliki bahan bakar yang terbatas.

Menurutmu apa yang harus dilakukan peneliti untuk

B

Pada saat mesin menuju

bumi,maka bumi akan

menarik benda tersebut

sehingga pesawat tidak perlu

C4

Page 84: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

69

menghemat bahan bakar dan dapat kembali ke permukaan

bumi?

a. Mempercepat pesawat ketika masuk ke bumi dan

memperlambat pesawat saat keluar bumi

b. Memperlambat pesawat ketika masuk ke bumi dan

mempercepat pesawat saat keluar bumi

c. Mempercepat pesawat ketika masuk dan keluar bumi

d. Kecepatan pesawat konstan saat masuk dan keluar

bumi]

Alasan :

dipercepat sedangkan pada

saat keluar dibutuhkan

kecepatan tinggi untuk

melawan gaya gravitasi bumi

13. Menyusun rencana untuk

membuat satelit yang

sesuai menggunakan

prinsip hukum kepler

Lembaga Antariksa dan Penerbangan (LAPAN) Indonesia

ingin meneliti planet mars. Untuk menghemat biaya, LAPAN

menggunakan satelitnya yang sedang mengorbit bulan.

Apakah yang harus dilakukan LAPAN untuk mengatur satelit

tersebut agar dapat mengorbit pada planet mars?

a. Memperbesar kecepatan satelit dan memperkecil periode

orbitnya

b. Memperkecil kecepatan satelit dan memperbesar periode

orbitnya

c. Memperbesar kecepatan satelit dan periode orbitnya

d. Memperkecil kecepatan satelit dan periode orbitnya

Alasan:

C

Besarnya kecepatan dan

periode suatu benda

berbanding lurus dengan jarak

benda tersebut.

C4

14. Menyusun rencana

terhadap massa dan

kecepatan saltelit dengan

menggunakan prinsip

gaya gravitasi

Sebuah satelit yang mengorbit pada bumi dengan kecepatan

v. Jika satelit tersebut ingin dipindahkan ke planet yang

gravitasinya lebih besar dari bumi dan jari-jari planet tersebut

sama dengan jari-jari planet bumi,maka yang harus

dilakukan?

a. Memperbesar massa satelit dan kecepatan satelit

b. Memperkecil massa satelit dan kecepatan satelit

c. Memperbesar massa satelit dan memperkecil

kecepatan satelit

D

Kecepatan planet berbanding

lurus dengan gravitasi planet

tersebut. Dan tidak

berpengaruh dengan massa

satelit.

C4

Page 85: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

70

d. Massa satelit dibuat konstan dan memperbesar

kecepatan satelit

Alasan:

15 Merencanakan besarnya

berat seseorang dalam

permasalahan sehari-hari

menggunakan prinsip

percepatan gravitasi

Fatimah ingin mengikuti lomba miis muslimah Indonesia.

Namun berat badannya melebihi persyaratan. Untuk

membuat berat badannya lebih kecil pada saat pengukuran

apa yang harus dilakukan Fatimah?

a. Melakukan pengukuran di permukaan bumi

b. Melakukan pengukuran di dalam pesawat terbang

c. Melakukan pengukuran di dalam kapal selam

d. Melakukan pengukuran di terowongan bawah tanah

Alasan:

B

Percepatan gravitasi didalam

pesawat terbang paling kecil

sehingga beratnya juga paling

kecil

C4

16 Memunculkan prinsip

gaya gravitasi dalam

kehidupan sehari-hari

Menurut hukum gravitasi Newton, jika ada dua buah benda

bermassa makan akan terjadi interaksi dan terdapat gaya

gravitasi. Namun saat anda mendekatkan pensil dan buku

tidak terjadi interaksi antara kedua benda tersebut (tidak

saling tarik menarik atau tolak menolak). Menurut anda,

apakah antara dua benda tersebut terdapat gaya gravitasi dan

apakah semua benda memiliki gaya gravitasi?

a. Pada kedua benda tersebut terdapat gaya gravitasi

namun tidak semua benda memiliki gaya gravitasi

b. Pada kedua benda tersebut tidak terdapat gaya

gravitasi namun semua benda memiliki gaya

gravitasi

c. Pada kedua benda tersebut terdapat gaya gravitasi

dan semua benda memiliki gaya gravitasi

d. Pada kedua benda tersebut tidak terdapat gaya

gravitasi namun tidak semua benda memiliki gaya

gravitasi

Alasan:

C

Setiap benda bermassa

memiliki gaya gravitasi yang

menarik benda lain di

sekitarnya.

C4

Page 86: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

71

SOAL TWO-TIER TEST URAIAN

Usaha dan Energi

Mata Pelajaran : Fisika Bentuk Soal : Uraian

Kelas/ Semester : X I/ 2 Waktu : 90 menit

Tahun Ajaran : 2015 – 2016 Jumlah Butir Soal : 16

No

.

Indikator Soal

1. Menghubungkan energi

kinetik suatu benda dengan

massa benda tersebut

Duabuahmobil sedan dansebuahtruksalingkejar-kejaran di

jalantol.Jikaketigakendaraantersebutdiisibahanbakarmasing-

masing 10 literdanmemilikikecepatan yang sama,

ternyatatruktersebutlebihcepatkehabisanbahanbakar.

Menurutandaapapenyebabnya?

a. Trukmemilikiusahalebihbesardaripadamobil sedan

b. Trukmemilikidayalebihbesar

c. Trukmemiliki energi potensiallebihbesar

d. Trukmemiliki energi kinetik lebihbesar

Alasan :

D

Besarnya energi kinetik truk

berbanding lurus dengan

massanya

C4

2. Menghubungkan besarnya

energi kinetik, massa dan

kecepatannya

Ulum adalah seorangpelarimaraton, untukmenempuhjarak

yang jauhiaharusmemilikidaya yang

besar,sehinggaiamempercepatlajunyadanmemperkecilberatba

dan. Bagaimanatanggapanmuterhadaptindakanandi?

a. Ulum

seharusnyamenaikanberatbadandanmempercepatlaju

nya

b. Ulum

seharusnyamemperkecilberatbadandanmemperlambat

lajunya

c. Tindakan Ulum sudahbenar

d. Ulum seharusnyahanyamenaikanberatbadan

A

Untuk memperbesar energi

kinetiknya harus memperbesar

massa dan kecepatannya

C4

Page 87: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

72

Alasan:

3. Membedakan usaha energi

dua benda dengan energi

potensialnya

Syafii dan Hanafi sedang berlatih loncat indah untuk

mengikuti lomba o2sn. Jika massa syafii dua kali masa

Hanafi dan mereka melakukan loncat secara bersamaan dari

ketinggian yang sama. Bagaimanakah perbandingan enrgi

kinetic dan energy potensial keduanya ketika di atas papan

loncatan.

a. Energi potensial Hanafi lebih besar sedangkan

energy kinetiknya lebih kecil

b. Energi potensial Hanafi lebih kecil sedangkan energy

kinetiknya lebih besar

c. Energi potensial Hanafi lebih kecil sedangkan energi

kinetiknya sama dengan syafii

d. Energi potensial dan energy kinetic keduanya sama

C

Energi potensial benda

berbanding lurus dengan

massanya. Sedangkan energi

kinetik kedua pada posisi atas

sama

C4

4. Memilih Lampu pijar yang

baik dengan menerapkan

prinsip daya dan energi

Pada suatu hari, lampu kamarmu mati dan orang tuamu

menyuruh untuk membeli lampu baru. Kemudian kamu pergi

ke toko peralatan listrik. Di tempat itu, penjual

menawarkanmu empat buah lampu bertuliskan 5 W, 10 W,

20 W dan 25 W. Jika harga keempat lampu itu sama, lampu

mana yang akan kamu pilih?

a. 5 W

b. 10 W

c. 20 W

d. 30 W

D

Semakin besar daya

lampu,maka akan menyala

lebih besar

C4

5. Meyusun besarnya energi

kinetik dari beberapa benda

dengan massa yang berbeda

Ali, Husen, Hasan dan Umar sedang mengikuti lomba lari

marathon. Jika massa mereka berempat masing-masing 40

kg, 50 kg, 55 kg dan 45 kg dan mereka berlari dengan

kecepatan sama. Siapakah yang mudah lelah?

a. Ali

b. Husen

c. Hasan

C

Semakin besar massa maka

semakin besar energi kinetik

yang dikeluarkan

C5

Page 88: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

73

d. Umar

6. Menguraikan besarnya

energi kinetik dan potensial

pada suatu keadaan

Anisa melempar bola dari lantai dua sekolahnya, sementara

fitri berada di lantai dasar mengamati gerak bola tersebut.

Bagaimanakah energi kinetik dan energy potensial bola

tersebut menurut keduanya?

a. Energi kinetik sama, energi potensial berbeda

b. Energi kinetik sama, energi potensial sama

c. Energi kinetik berbeda, energi potensial sama

d. Energi kinetik berbeda, energi potensial berbeda

Alasan ;

C

Energi potensial dan energi

kinetik pada posisi yang sama

besarnya sama

C4

7. Menghubungkan prinsip

konservasi energi dengan

kecepatan suatu benda pada

roller coaster.

Rohman dan Rohim berkunjung ke taman hiburan. Keduanya

mencoba menaiki beberapa wahana salah satunya roller

coaster. Jika posisi mereka seperti pada gambar. Posisi

manakah yang memiliki energi kinetic paling cepat?B

a. C

D

Energi kinetik berbanding

terbalik dengan kedudukan

benda. Semakin posisinya

kecil, maka energi kinetiknya

besar

C4 B

A

D

C

Page 89: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

74

b. D

Alasan:

8. Membuat Hipotesis

mengenai hubungan energi

kinetik terhadap massa dan

kecepatan benda tersebut.

Dua buah truk pengangkut bahan makanan, jika truk B

memiliki berat ½ kali berat truk A dan memiliki kcepatan 2

kali kecepatan truk A, maka energi kinetic kedua truk

tersebut ialah

a. Energi kinetic A > Energi kinetic B

b. Energi Kinetik A < Energi Kinetik B

c. Energi Kinetik A = Energi Kinetik B

d. Energi Kinetik A = Energi Kinetik B = 0

Alasan:

C

Energi kinetik berbanding

lurus dengan massa dan

kecepatan benda

C4

Page 90: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

75

9. Memunculkan hubungan

antara tinggi tempat,

panjang lintasan dan

kecepatan benda

Dua luncuran air pada sebuah kolam dibentuk berbeda tetapi

ketianggiannya sama. Dua peluncur, Aziz dan Malik mulai

dari keadaan diam pada saat yang sama dengan luncuran

yang berbeda. Bagaimanakah kecepatan Aziz dan Malik pada

saat mencapai dasar peluncuran dan siapa yang lebih cepat

sampai dasar peluncuran?

a. Kecepatan Aziz = Kecepatan Malik, Keduanya

sampai secara bersamaan

b. Kecepatan Aziz > Kecepatan Malik, Aziz lebih cepat

sampai

c. Kecepatan Aziz < Kecepatan Malik, Malik lebih

cepat sampai

D

Kecepatan pada saat dasar

hanya berbanding lurus dengan

percepatan gravitasi dan

ketinggiannya. Malik lebih

dulu sampai karena

lintasannya lebih pendek

C4

Aziz

Malik

Page 91: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

76

d. Kecepatan Aziz = Kecepatan Malik, Malik lebih

cepat sampai

Alasan:

10. Menilai hubungan besarnya

usaha dan energi kinetik

dengan lintasannya.

Firdaus dan Soleh berkeliling perkebunan teh dengan

mengendarai mobil. Mereka berdua ingin menaikin puncak

bukit secara bersamaan namun dengan lintasan yang berbeda.

Firdaus memilih jalan memutari bukit sedangkan Soleh

memilih jalan lurus menaiki bukit. Bagaimanakah usaha yang

dilakukan mereka untuk menaiki bukit dan siapa yang lebih

banyak mengeluarkan energy?

a. Usaha keduanya sama, Firdaus lebih banyak

mengeluarkan energy

b. Usaha keduanya sama, Soleh lebih banyak

mengeluarkan energy

c. Usaha keduanya sama, energy yang dikeluarkan juga

sama

B

Besarnya usaha yang

dikeluarkan berbanding lurus

dengan perpindaahannya

C5

Page 92: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

77

d. Usaha keduanya berbeda, Firdaus lebih banyak

mengeluarkan energy

11. Merancang tinggi roller

coaster berdasarkan prinsip

konservasi energi

Raihan adalah seorang pembuat roller coaster. Dia ingin

menciptakan roller coaster tanpa mesin yang terdiri dari dua

puncak dan dua lembah . Jika roller coaster tersebut berawal

dari puncak pertama, apa yang harus dilakukan Raihan pada

puncak kedua agar roller coaster dapat berjalan dengan baik

dan dapat berhenti otomatis pada dasar roller coaster?

a. Membuat puncak kedua lebih tinggi dari puncak

pertama

b. Membuat puncak kedua sama dengan puncak

pertama

c. Membuat puncak kedua lebih rendah dari puncak

pertama

d. Membuat puncak kedua lebih landai dari puncak

pertama

B

Untuk mencapai puncak

kedua, tinggi puncak kedua

harus sama dengan tinggi

puncak pertama

C4

12. Merencanakan kecepatan

dan massa benda

berdasarkan hukum

konservasi energi

Sulaiman dan Yusuf adalah atlet terjun payung. Mereka

sedang melakukan latihan penerjunan dari ketinggian 500 m.

Jika Yusuf terjun terlebih dahulu dengan kecepatan 5 m/s.

Bagaimanakah cara sulaiman agar dapat mengerjar yusuf?

a. Sulaiman harus memiliki massa lebih besar daripada

yusuf dan bergerak dengan kecepatan awal sama

dengan yusuf

b. Sulaiman harus memiliki massa lebih kecil daripada

Yusuf dan bergerak dengan kecepatan awal sama

dengan yusuf

c. Sulaiman memiliki masaa sama dengan yusuf dan

bergerak dengan kecepatan awal sama dengan yusuf

d. Sulaiman memiliki massa sama dengan yusuf dan

bergerak dengan kecepatan awal lebih besar

D

Kecepatan sebuah benda tidak

dipengaruhi oleh massa namun

dipengarui oleh kecepatan

awal

C4

13 Menyusun strategi dalam Khodijah adalah seorang pemanah professional. Sebelum D C4

Page 93: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

78

permaslahan memanah

menggunakan persamaan

konservasi energi

perlombaan, khodiajh mempelajari fisika agar dapat

memenangkan perlombaan. Akhirnya ia tahu untuk

memperbesar energy potensial busurnya, ia harus

meregangkan busur lebih besar namun kecepatan anak

panahnya semakin kecil. Apa yang harus dilakukan khodijah

untuk memperbesar kcepatan anak panahnya?

a. Mengganti busur dengan bahan yang lebih elastis dan

memperbesar massa anak panah

b. Mengganti busur dengan bahan yang lebih plastis

dan memperkecil massa anak panah

c. Tidak perlu mengganti busur namun memperkecil

massa anak panah

d. Mengganti busur dengan bahan yang lebih eleastis

dan tidak perlu mengubah massa anak panah

Alasan:

Kecepatan tidak dipengaruhi

oleh massa namun dipengaruhi

oleh konstanta elastisitas

bahan

14 Memeriksa hubungan antara

massa dengan kecepatan

suatu benda

Al Khawarizm adalah seorang ilmuan islam yang sedang

mempelajari hubungan kecepatan suatu benda dengan massa

benda tersebut. Ia mempelajari bahwa besarnya kecepatan

berbnding lurus dengan energy kinetiknya dan berbanding

terbalik dengan massanya. Jika ia menjatuhkan buku dan

kertas secara bersamaan, benda manakah yang akan jatuh

terlebih dahulu dan kecepatan benda mana yang lebih besar?

(anggap: gesekan udara diabaikan)

a. Buku akan jatuh terlebih dahulu dengan kecepatan

yang lebih besar

b. Buku akan jatuh terlebih dahulu dengan kecepatan

sama dengan kecepatan kertas

c. Buku dan kertas jatuh secara bersamaan dengan

kecepatan yang sama

d. Kertas jatuh terlebih dahulu dengan kecepatan lebih

C

Kecepatan benda jatuh todak

dopengaruhi massa benda

hanya dipengaruhi ketinggian

C5

Page 94: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

79

besar dari buku

15. Menyusun strategi dalam

permasalahan lompat galah

berdasarkan hukum

konsevasi energi.

Seorang atlet lompat galah sedang mengikuti perlombaan.

Agar ia mencapai ketinggian maksimum apa yang ia harus

lakukan terhadap simpangan galah dan kecepatannya?

a. Simpangan galah maksimum dengan kecepatan

maksimum

b. Simpangan galah minimum dengan kecepatan

maksimum

c. Simpangan galah minimum dengan kecepatan

maksimum

d. Simpangan galah minimum dengan kecepatan

minimum

Alasan:

A

Ketinggian berbanding lurus

dengan kecepatan dan

kecepatan berbanding lurus

dengan simpangan galah

C4

16. Mengkritik suatu keputusan

berdasarkan prinsip

konservasi energi

Pak idris adalah seorang polisi yang sedang mengemudi

menyatakan bahwa dengan melajukan mobilnya 2 kali lebih

cepat berarti dia memerlukan jarak henti 2 kali jarak semula.

Menurutmu, benarkah pernyataan polisi tersebut?

a. Benar

b. Salah, seharusnya dua kali jarak semula

c. Salah, seharusnya empat kali jarak semua

d. Salah, seharusnya delapan kali jarak semula

Alasan :

C

Jarak yang ditempuh suatu

benda berbanding lurus dengan

kuadrat kecepatannya.

C5

Page 95: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

80

Lampiran 2 Frekuensi Jawaban two-tier test uraian

Materi :Usaha dan energi

No Jawaban frekiensi

1 Tier 1

A

B

C

D

Tier 2

Karena energi kinetik sebanding dengan massanya

Karenamuatan/bebannyal ebih besar

Karenausaha/daya yang dilakukan lebih besar

Karenaukuran/bentuknya lebih besar

Karenakapasitas bahan bakartruk lebih besar

Karenamemilikimassa/berat yang lebih besar

Karena mesintruk lebih besar

Karena kedudukan/posisitruk lebih besar

Tidak ada jawaban

Karena semakin besar usaha maka energi potensial yang

dikeluarkan lebih dahulu habis

IIII/IIII

IIII/IIII/IIII/IIII/II

I

IIii/

IIII/IIII/I

IIII/IIII/III

I

I

IIII/IIII/I

I

2 Tier 1

A

B

C

D

Tier 2

Untuk memiliki daya yang besar,diperlukan massa dan

kecepatan besar

Dengan memperkecil beratbada,kecepatan semakin besar

Untuk memperbesar daya makamas saharus kecil

Dengan memperlambat kecepatan dapat tmenghema tenergi

Dengan memperkecil berat badan sama dengan

memperkecil beban

Jikamassalebihbesar, makadibutuhkanenergilebihbesar

Denganmemperkecilmassamakaenergi yang

dikeluarkansemakinkecil

Karenamassaberbandingterbalikdengandayanya

IIII/

IIII/IIII/IIII/IIII/IIII/I

III/I

IIII

IIII/IIII/IIII/I

II

IIII/II

IIII/II

3 Tier 1

A

B

C

D

TIDAK MENJAWAB

Tier 2

Energi potensial berbandinglurus dengan massa dan

energi kinetik benda diam =0

IIII/IIII/IIII/I

IIII/IIII/IIII/II

II

I

I

II

IIII/IIII/II

Page 96: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

81

Massa sebanding dengan Energi kinetik

Massa sebanding dengan EP danberbanding terbalik dengan

EK

Tanpa alasan

Ek berbanding terbalik dengan EP

Massa berbanfing terbalik dengan EP

Massa berbanding lurusdengan EP dan EK

IIIi/III

III

IIII/IIII/

I

4 Tier 1

A

B

C

D

I

Tier 2

Semakin besar daya lampu, semakin terang

Semakin kecil daya lampu, semakin hemat energi

Sesuai dengan ukuran kamar

TANPA ALASAN

Jika terlalu besar tidak bagus

CAHAYA TERLALU TERANG DAPAT MERUSAK

MATA

IIII/IIII/III

IIII/IIII/III

IIII/I

IIII

I

IIII/II

IIII/IIII/IIII/

IIII/

III

IIII/

II

6 Tier 1

A

B

C

D

Tier 2

Semakin besar massa maka semakin besar energi

kinetik yang dikeluarkan

Karena massanya lebih besar

Karena massanya paling ideal

Massa lebihbesar, susah membawa berat badannya

Kecepatan dipengaruh ioleh massa

Massa berbanding lurus dengandaya yang dimiliki hasan

Maassa lebih besar, sehingga tekanannya besar

Massa berbanding terbalik dengan EK

IIII/IIII/IIII/IIII/IIII/I

III/IIII/I

I

IIII/I

IIII/IIII/III

I

IIII/IIII/I

IIII/

I

7 TIER 1

A

B

C

D

TIER 2

Kecepatan berbanding terbalik dengan kedudukan

benda.

Kecepatan sebanding dengan ketinggian

kecepatan berbanding terbalik dengan energi potensial

Kecepatan berbanding lurus dengan EK

III

IIII/IIII/IIII/IIII/IIII/I

II

I

III

III

IIII/IIII/IIII/I

I

IIII/

Page 97: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

82

Krena lintasannya

Lebih curam dari yang lain

Dipengaruhi gaya gravitasi

TANPA ALASAN

IIII/

IIII

I

I

8 TIER

A

B

C

D

TIDAK MENJAWAB

TIER 2

Energi kinetik berbanding lurus dengan massa dan

kecepatan benda

TANPA ALASAN

Truk A memiliki massa lebih besar

Truk A memiliki kecepatan 2x tapi massa 1/2x

Massa berbanding terbalik dengan energi kinetik

IIII/IIII/III

IIII/IIII/IIII/IIII

I

IIII

IIII/IIII/IIII

IIII/IIII/II

IIII/

II

IIII

9 TIER

A

B

C

D

-

TIER

Kecepatan pada saat dasaR berbanding lurus dengan

percepatan ketinggiannya. Malik lebih dulu sampai

karena lintasannya lebih pendek.

Karena lintasan aziz lebih panjang

Karena malik tidak memiliki hambatan

Lintasan lebih curam

-

IIII/IIII/IIII/IIII/IIII/I

III/III

III

I

III

IIII/IIII/IIII/IIII/IIII

II

IIII/I

II

10 TIER

A

B

C

D

TIER

Besarnya usaha yang dikeluarkan berbanding lurus

dengan perpindaahannya

Energi sebanding dengan lintasan yang dilalui

Energi yang dikeluarkan sama

Semakin curam,semakin besar energi yang diperlukan

-

IIII/IIII/IIII/IIII/III

IIII/II

IIII/I

I

IIII/IIII/IIII/II

IIII/

IIII/IIII/II

II

11 TIER

A

B

C

D

TIER

III

I

IIII/IIII/IIII/IIII/IIII/I

III/I

IIII

Page 98: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

83

Untuk mencapai puncak kedua, tinggi puncak kedua =

tinggi puncak pertama

Puncak kedua harus lebih rendah agar tidak mengeluarkan

enrgi terllu banyak

Jikat inggi puncak 2 >tinggi puncak 1 maka roller coaster

tidak dapa tnaik

Tidak ada alasan

Ketinggian berbanding lurus dengan gaya dorong

Jikat inggi puncak makin rendah,kecepatan makin tinggi

Karenat inggi puncak 2 yang rendah mengakibatkan

kecepatannya nol

Karena tinggipunca kkedua kecilmaka Ep kecil

Karena jikapuncak kedual ebih rendah,maka akan berjalan

lebih baik

Karena jika puncak kedua lebih tinggi,roller coaster akan

berhenti sebelumnya

I

I

II

IIII/I

III

IIII/

III

II

IIII

IIII/IIII

12 TIER

A

B

C

D

-

TIER

Kecepatan sebuah benda tidak dipengaruhi

massahanyadipengaruiI kecepatan awal

Tidakadaalasan

Massa berbanding lurusdengan kecepatannya

Massa yang lebih besar akan lebih cepat karena gaya

gravitasinya lebih besar

Massa berbanding t erbalik dengan kecepatan

Massa berbanding lurus dengan kecepatannya

Massa harus lebih kecil agar mudah terbawa angin

Massa berbanding lurus dengan energinya

IIII/IIII/IIII/IIiI/IIII

IIII/IIII/

II

I

II

IIII/II

IIII/IIII/IIII/I

II

IiII/

I

II

I

13 TIER 1

A

B

C

D

TIDAK MENJAWAB

TIER 2

Kecepatan dipengaruhi konstanta elastisitas dan

berbanding terbalik dengan massa

Massa berbanding lurus dengan energinya

Massa berbanding terbalik dengan kecepatannya

Tanpa alasan

Massa berbanding lurus dengan kecepatannya

Massa berbanding lurusdengan Energ ipotensial

IIII/IIII/III

II

IIII/IIII

IIII/IIII/IIII

IIII

I

IIII/I

IIII/IIII/IIII/IIII/I

II

IIII

14 TIER 1

A

B

IIII/IIII/IIII/IIII/IIII/I

I

Page 99: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

84

C

D

Tidak menjawab

TIER 2

Kecepatan benda jatuh tidak dipengaruhi massa

bendahanya, dipengaruhi ketinggian

Tidak menjawab

Kecepatan berbanding lurus dengan EK dnberbanding

terbalik dengan massa

Kecepatan berbanding lurus dengan massa

Kecepatan berbanding lurusdengan EK dn b danmassa

IIII/

IIII/

IIII/IIII/IIII/I

III

IIII/IIII/IIII/II

I

15 TIER 1

A

B

C

D

Tidakmenjawab

TIER 2

Ketinggian berbanding lurus dengan kecepatan dan

simpangan galah

Ketinggian sebanding dengan kecepatan dan berbanding

terbalik simpangan galah

Tidak menjawab

Ketinggian berbanding terbalik simpangan dan galah

kecepatan

IIII/IIII/III

IIII/I

IIII/III

IIII/IIII

II

IIII/IIII

IIII/IIII/IIII/IIII/III

III

16 TIER 1

A

B

C

D

Tidakmenjawab

TIER 2

Jarak yang ditempuh suatu benda berbanding lurus

dengan kuadrat kecepatannya.

Tidak ada alasan

Jarak yang ditempuh suatu benda berbanding lurus dengan

kecepatannya

Jarak berbanding lurus dengan kecepatan dan waktunya

Jarak sebanding dengan energi yang dihasilkan

IIII/IIII/IIII/

IIII/IIII/

IIII/

I

IIII/II

I

IIII/IIII/IIII/IIII/IIII/I

IIII/III

I

I

Page 100: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

85

Maateri :Gaya gravitasi

1 TIER 1

A

B

C

D

Tidak menjawab

TIER 2

pada ketinggiansama, percepatan gravitasi juga sama

jadibenda jatuh bersama

massa sebanding dengan gaya gravitasi sehingga lebih

cepat sampai tanah

besarnya gaya gravitasi sebanding dengan luas permukaan

dan kecepatannya

besarnya kecepatan sebanding dengan luas permukaan dan

massanya

tidak menjawab

massa berbanding terbalik dengan gaya gravitas isehingga

lebih cepat sampai tanah

luas permukaan berbanding terbalik dengan gaya gravitasi

IIII

III

IIII/IIII/IIII/III

I/IIII/I

III

I

I

IIII/IIII/IIII/III

I/IIII/I

I

III

II

I

II

2 TIER 1

A

B

C

D

TIER 2

Gaya gravitasi berbanding terbalik dengan jarak

kedua benda

Tanpa alasan

Gaya gravitasi berbanding lurus dengan jarak kedua benda

I

IIII/IIII/IIII/III

I/IIII/IIII/IIII/I

IIII/IIII/IIII/III

I/IIII/IIII/III

II

II

3 TIER 1

A

B

C

D

TIER 2

Cepat atau lambatnya suatu bendadipengaruhi

percepatan gravitasi danketinggian Massa lebih besarakan lebih cepat

Cepat/lambatnya suatu benda dipengaruhi percepatan

gravitasi dan luas permukaan

TANPA ALASAN

Benda ringanakan didorong tekanan udara ke atas

IIII/IIII/IIII/III

I/III

IIII/IIII/IIII

III

IIII/IIII/IIII/III

IIII/IIII

IIII/II

I

4 TIER 1

A

B

C

IIII/I

IIII/IIII/II

IIII/IIII/IIII/II

Page 101: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

86

D

TIER 2

Kecepatan satelitberbanding terbalik dengan akar

kuadrat jaraknya dan berbanding lurus dengan

massanya

Tidak menjawab

Kecepatan berbanding terbalik dengan massanya

Kecepatan satelit berbanding lurusdengan akar kuadrat

jaraknya dan berbanding terbalik dengan massanya

Kecepatan berbanding lurus dengan massanya

Kecepatan sebanding dengan gaya gravitasinya

I

IIII/III

IIII/IIII/IIII/I

I

IIII/II

III

I

5 TIER 1

A

B

C

D

-

TIER 2

Besarnya periode berbanding lurus dengan pangkat

tiga jarak revolusinya.

Besarnya periode berbanding lurus dengan pangkat tiga

jarak revolusinya.

TANPA ALASAN

Besarnya periode berbanding lurus dengan medan

gravitasi

IIII/I

IIII/IIII/IIII/III

I/IIII/IIII/I

I

IIII/IIII/IIII/III

I/IIII/III

IIII/

IIII/

I

6 TIER 1

A

B

C

D

TIER 2

Besarnya medan gravitasi berbanding terbalik dengan

jarak benda pada pusat bumi

Ketinggian berpengaruh

Besarnya medan gravitasi berbanding lurus dengan jarak

benda dengan pusat bumi

Besarnya medan gravitasi berbanding lurus dengan jarak

benda dengan massa

IIII/IIII/III

IIII/IIII/IIII/III

I/IIII

IIII/IIII/IIII/III

I/I

I

III/IIII/I

I

IIII

7 TIER 1

A

B

C

D

TIER 2

Besarnya percepatan gravitasi suatu benda

berbanding terbalik dengan jaraknya.

Tanpa alasan

Besarnya percepatan gravitasi suatu benda berbanding

lurus dengan jaraknya.

Mrdan gravitasinya sama

IIII/IIII/IIII

IIII/IIII/IIII/III

IIII/

IIII/IIII/I

IIII/IIII

IIII/IIII/III

IIII

Page 102: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

87

8 TIER 1

A

B

C

D

Tidak menjawab

TIER 2

gaya berbanding lurus dengan massatetapimedan

gravitasi tidak dipengaruhi massa

gaya berbanding terbalik dengan massa tetapi medan

gravitasi tidak dipengaruhi massa

gaya dan medan gravitasi berbanding lurus dengan massa

gaya danmedan gravitasi berbanding terbalik dengan

massa

tanpa alasan

IIII/IIII/IIII/III

I

IIII/IIII/I

IIII/

I

I

IIII/III

III

IIII/IIII/I

IIII/IIII/IIII/

10 TIER 1

A

B

C

D

TIER 2

Untuk melawan gaya gravitasi bumi dibutuhkan

kecepatan yang besar

Agar periodenya sama, kecepatannya harus sama

Semakin besar kecepatan,semakin besar periodenya

Tanpa alasan

Semakin besar kecepatan semakin besar daerah siarnya

Kecepatan berbanding terbalik dengan periodenya

Kecepatan berbanding lurus dengan jaraknya

IIII/IIII/

IIII/IIII/IIII/III

I

IIII/I

I

IIII

IIII/IIII/III

I

IIII/IIII/III

III

I

I

12 TIER 1

A

B

C

D

Tidakadajawaban

TIER 2

Pada saat mesin menuju bumi,maka bumi akan

menarik benda tersebut sehingga pesawat tidak perlu

dipercepat sedangkan pada saat keluar dibutuhkan

kecepatan tinggi untuk melawan gaya gravitasi bumi

Karena pada saat naik ke permukaan, gaya gravitasi

mendorong pesawat

Dengan mempercepat pesawat maka menghemat energi

Kecepatan berbanding terbalik denganj araknya

Pesawat menjadi lebih berat karena gaya gravitasi

Semakin cepat pesawat semakin banyak bahan bakar yang

dibutuhkan

Tidak adaalasan

Padasaatmasukkeintibumi, gravitasirendah

I

IIII/IIII/IIII/III

I

IIII/

IIII/III

II

IIII/III

I

II

II

II

IIII/IIII

IIII/IIII/I

I

13 TIER 1

Page 103: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

88

A

B

C

D

Tidak ada jawaban

TIER 2

Besarnya kecepatan dan periode suatu benda

berbanding lurus denganjarakbenda

Besarnya kecepatan dan periode suatu benda berbanding

terbalik dengan jarak benda

Jaraknya berbanding lurus dengan kecepatan dan

berbanding terbalik dengan periode

Jaraknya berbanding terbalik dengan kecepatan dan

berbanding lurus dengan periode

Menghemat bahan bakar

Agar tetap pada orbitnya

Untuk melawan gaya gravitasi

Tanpa alasan

IIII/IIII/III

IIII/III

IIII/IIII

I

IIII/

IIII

IIII/IIII/

I

I

I

I

IIII/IIII/IIII/III

I

14 TIER 1

A

B

C

D

Tidak ada jawaban

TIER 2

Kecepatan planet berbanding lurus dengan gravitasi

,tidak berpengaruh massa satelit.

Kecepatan planet berbanding terbalik denga gravitasi

,tidak berpengaruh massa satelit

Kecepatan planet danmassa satelitberbanding terbalik

dengan gravitasi planet

Kecepatan planet danmassa satelitberbanding lurusdengan

gravitasi planet

Gravitasi planet berbanding lurus denga nmassa satelit

dan terbalik dengan kecepatan

Tanpa alasan

IIII/IIII/IIII/I

IIII/I

IIII

IIII/IIII/

I

IIII/

IIII/

IIII/II

II

IIII/IIII/IIII/III

15 TIER 1

A

B

C

D

Tidak ada jawaban

TIER 2

Percepatan gravitasi

berbandingterbalikdenganjarakbenda

Percepatan gravitasi berbanding lurus dengan jarak benda

Pada permukaan bumi, gravitasinya paling kecil

Adanya gayaa ngkat ke ataspada air

Mmperbesar gaya gravitasinya

Tidak ada alasan

IIII/IIII/I

IIII/IIII/IIII/III

I

IIII/II

I

IIII/IIII/IIII/

II

IIII/II

I

I

IIII/IIII/I

Page 104: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

89

Lampiran 3 Transkrip Wawancara Siswa Two-tier Test Uraian

TRANSKRIP WAWANCARA SISWA

TAHAP PENGEMBANGAN TWO-TIER TEST

Wawancara dilakukan pada tahap pengembangan two-tier test untuk mengkonfirmasi kembali jawaban siswa yang belum

cukup jelas saat uji coba two-tier test uraian

Tingkat

prestasi

siswa

Sekolah Nama* Gender Jawaban

Tinggi

SMAN

1

Tangsel

GF Laki-laki

1.2 Benda yang memiliki ukuran besar maka lebih cepat jatuh

25.4 Karena Malik memiliki hambatan yang paling besar karena massanya besar

26. 3 Semakin curam energinya makin tinggi karena makin curam ketinggian makin besar

SMAN

1

Tangsel

AP Perempuan

3.4 Cepat lambatnya benda jatuh dipengaruhi luas permukaan

10.3 Semakin besar periode makin besar pula kecepatan yang dibutuhkan.

20.4 Semakin besar daya yang dibutuhkan semakin merusak mata dan tidak bagus

SMAN

10

Tangsel

RA Perempuan

8.1 gaya dipengaruhi dengan medan gravitasi benda

13.5 untuk menghemat bahan bakar agar tidak boros

18.2 untuk memiliki daya besar dibutuhkan energi dengan memakan makanan yang bergizi

19.1 Massa berbading lurus dengan Energi potensial dan Energi Kinetiknya

Page 105: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

90

Sedang

SMAN

1

Tangsel

RM Laki-laki

1.2 Benda yang memiliki ukuran besar maka lebih cepat jatuh

25.4 Karena Malik memiliki hambatan yang paling besar karena massanya besar

26. 3 Semakin curam energinya makin tinggi karena makin curam ketinggian makin besar

SMAN

1

Tangsel

GP Perempuan

3.4 Cepat lambatnya benda jatuh dipengaruhi luas permukaan

10.3 Semakin besar periode makin besar pula kecepatan yang dibutuhkan.

20.4 Semakin besar daya yang dibutuhkan semakin merusak mata dan tidak bagus

SMAN

10

Tangsel

HH Perempuan

8.1 gaya dipengaruhi dengan medan gravitasi benda

13.5 untuk menghemat bahan bakar agar tidak boros

18.2 untuk memiliki daya besar dibutuhkan energi dengan memakan makanan yang bergizi

19.1 Massa berbading lurus dengan Energi potensial dan Energi Kinetiknya

SMAN

1

Tangsel

AP Laki-laki

1.2 Benda yang memiliki ukuran besar maka lebih cepat jatuh

25.4 Karena Malik memiliki hambatan yang paling besar karena massanya besar

26. 3 Semakin curam energinya makin tinggi karena makin curam ketinggian makin besar

Rendah

SMAN

1

Tangsel

CN Perempuan

3.4 Cepat lambatnya benda jatuh dipengaruhi luas permukaan

10.3 Semakin besar periode makin besar pula kecepatan yang dibutuhkan.

20.4 Semakin besar daya yang dibutuhkan semakin merusak mata dan tidak bagus

SMAN

10

Tangsel

AN Perempuan

8.1 gaya dipengaruhi dengan medan gravitasi benda

13.5 untuk menghemat bahan bakar agar tidak boros

18.2 untuk memiliki daya besar dibutuhkan energi dengan memakan makanan yang bergizi

19.1 Massa berbading lurus dengan Energi potensial dan Energi Kinetiknya

SMAN

10 DA Laki-laki

1.2 Benda yang memiliki ukuran besar maka lebih cepat jatuh

25.4 Karena Malik memiliki hambatan yang paling besar karena massanya besar

26. 3 Semakin curam energinya makin tinggi karena makin curam ketinggian makin besar

Page 106: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

91

Sedang

SMAN

1

Tangsel

RM Laki-laki

1.2 Benda yang memiliki ukuran besar maka lebih cepat jatuh

25.4 Karena Malik memiliki hambatan yang paling besar karena massanya besar

26. 3 Semakin curam energinya makin tinggi karena makin curam ketinggian makin besar

SMAN

1

Tangsel

GP Perempuan

3.4 Cepat lambatnya benda jatuh dipengaruhi luas permukaan

10.3 Semakin besar periode makin besar pula kecepatan yang dibutuhkan.

20.4 Semakin besar daya yang dibutuhkan semakin merusak mata dan tidak bagus

SMAN

10

Tangsel

HH Perempuan

8.1 gaya dipengaruhi dengan medan gravitasi benda

13.5 untuk menghemat bahan bakar agar tidak boros

18.2 untuk memiliki daya besar dibutuhkan energi dengan memakan makanan yang bergizi

19.1 Massa berbading lurus dengan Energi potensial dan Energi Kinetiknya

SMAN

1

Tangsel

AP Laki-laki

1.2 Benda yang memiliki ukuran besar maka lebih cepat jatuh

25.4 Karena Malik memiliki hambatan yang paling besar karena massanya besar

26. 3 Semakin curam energinya makin tinggi karena makin curam ketinggian makin besar

Tangsel

*atas permintaan responden, maka nama responden hanya diberikan inisialnya saja

Dengan penentuan kelompok sebagai berikut:

Kelompok Atas : ̅

Kelompok Sedang : ̅ ̅

Kelompok bawah : ̅

Page 107: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

92

Lampiran 4 Kisi-kisi two-tier test pilihan ganda

SOAL TWO-TIER TEST PILIHAN GANDA

Gravitasi

Mata Pelajaran : Fisika Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Kelas/ Semester : X I/ 1 Waktu : 60 menit

Tahun Ajaran : 2015 – 2016 Jumlah Butir Soal : 16

No. Indikator Soal Ranah

Kognitif

1. Menghubungkan percepatan gravitasi

pada suatu benda dengan massa benda

tersebut

Perhatikan tiga kardus berikut!

30 Kg 20 kg 40 kg

I II III

Jika ketiga kardus dijatuhkan pada ketinggian dan waktu yang sama.

Manakah di antara benda tersebut yang terlebih dahulu sampai permukaan

bumi?

e. I

f. II

g. III

h. Jatuh bersamaan

Mengapa demikian?

a. pada ketinggian sama, percepatan gravitasi juga sama jadi

benda jatuh bersama

b. gaya gravitasi sebanding dengan massa sehingga lebih cepat sampai

tanah

c. gaya gravitasi sebanding dengan luas permukaan sehingga lebih

C4

Page 108: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

93

cepat sampai

d. besarnya kecepatan sebanding dengan luas permukaan dan massanya

2. Menyusun besarnya gaya gravitasi pada

suatu benda dari beberapa keadaan

IV

IV I

II

III

Empat buah satelit mengorbit pada bumi seperti pad agambar di atas, urutan

benda yang memiliki gaya grafitasi besar ke kecil ialah

e. I, II, III, IV

f. II, III, I, IV

g. IV, II, III, I

h. IV, III, II, I

Alasan :

a. Gaya gravitasi berbanding terbalik dengan jarak kedua benda

b. Gaya gravitasi berbanding lurus dengan jarak kedua benda

c. Gaya gravitasi berbanding lurus dengan massa satelite

d. Gaya gravitasi berbanding terbalik dengan jari-jari satelit

C4

3. Memeriksa hubungan antara percepatan

gravitasi dengan massa sebuah benda

Gaya grafitasi yang bekerja pada suatu benda di permukaan bumi sebanding

dengan massa benda. Menurut kamu, apakah benda yang berat selalu jatuh

lebih cepat dari benda ringan?

C5

Page 109: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

94

e. Ya,selalu lebih cepat

f. Tidak,Bisa lebih cepat bisa lebih lambat

g. Tidak,Selalu lebih lambat

h. Tidak, semua benda akan jatuh bersamaan

Alasan :

a. Cepat atau lambatnya suatu benda hanya dipengaruhi

percepatangravitasi

b. Cepat atau lambatnya suatu benda dipengaruhi percepatan

gravitasi dan ketinggian c. Cepat atau lambatnya suatu benda dipengaruhi percepatan gravitasi

massa

d. Cepat/lambatnya suatu benda dipengaruhi percepatan gravitasi dan

luas permukaan

4. Membuat Hipotesis mengenai hubungan

kecepatan terhadap massa dan radius

benda tersebut.

Sebuah satelit memiliki kecepatan v untuk mengorbit pada bumi,jika massa

bumi M dan jari-jari planet bumi R. Jika seorang ilmuwan NASA

mempercepat satelit tersebut menjadi 3 kali semula,satelit ini akan mengorbit

pada planet yang seperti apa?

e. Planet yang memiliki massa 3 kali massa bumi dan jari-jari sama

dengan jari-jari bumi

f. Planet yang memiliki massa

kali massa bumi dan jari-jari 3 kali bumi

g. Planet yang memiliki massa 3 kali massa bumi dan jari-jari

kali bumi

h. Planet yang memiliki massa 9 kali massa bumi dan jari-jari

kali

bumi

Alasan:

a. Kecepatan berbanding terbalik dengan dengan akar kuadrat jarak dan

massanya

b. Kecepatan satelit berbanding lurus dengan akar kuadrat jaraknya dan

berbanding terbalik dengan massanya

c. Kecepatan hanya berbanding lurus dengan massanya

C6

Page 110: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

95

d. Kecepatan satelit berbanding terbalik dengan akar kuadrat

jaraknya dan berbanding lurus dengan massanya

5. Memilih suatu benda yang memiliki

periode rotasi paling besar berdasarkan

radiusnya

Empat Negara islam yaitu arab Saudi, iran, turki dan Indonesia secara

bersamaan mengirimkan satelit untuk meneliti pergerakan bulan. Masing-

masing satelit menempati radius yang berbeda seperti gambar di atas.

Manakah satelit yang memiliki periode rotasi paling tinggi?

e. Satelit arab

f. Satelit iran

g. Satelit turki

h. Satelit Indonesia

Alasan:

a. Besarnya periode berbanding lurus dengan pangkat tiga jarak

revolusinya.

b. Besarnya periode berbanding terbalik dengan pangkat tiga jarak

revolusinya.

c. Besarnya periode berbanding lurus dengan medan gravitasi

d. Besarnya periode berbanding lurus dengan massanya

C4

Arab Iran Turki Indonesia

Page 111: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

96

6. Membedakan besar percepatan gravitasi

suatu benda pada kedudukan yang

berbeda

Ahmad, Salim, Fatimah dan Marwah sedang berkreasi ke taman hiburan.

Kemudian ahmad mengajak teman-temannya untuk menaiki komedi putar

secara terpisah seperti yang ditunjukkan pada gambar.

Siapakah diantara mereka yang memiliki medan gravitasi paling besar?

e. Ahmad

f. Salim

g. Fatimah

h. Marwah

Alasan :

a. Besarnya medan gravitasi berbanding lurus dengan jarak dan massa

benda

b. Besarnya medan gravitasi berbanding terbalik dengan jarak

benda pada pusat bumi

c. Besarnya medan gravitasi berbanding lurus dengan jarak benda

dengan pusat bumi

C4 Ahmad

Marwah

Salim

Fatimah

Page 112: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

97

d. Besarnya medan gravitasi berbanding lurus dengan massa benda

7. Menghubungkan besarnya nilai

percepatan grafitasi suatu benda dengan

kedudukan benda tersebut.

Suatu hari Al farizi melakukan perjalanan dari makkah ke madinah. Dalam

perjalanannya, al farizi melewati bukit uhud dan berisitirahat sejenak di

puncak bukit dengan ketinggian 350 m. Bagaimanakah berat al farizi ketika

di puncak dibandingkan dengan di lembah?

e. Beratnya Lebih besar dibandingkan di lembah

f. Beratnya Lebih kecil dibandingkandi lembah g. Beratnya Sama dengan di lembah

h. Beratnya menjadi nol

Alasan:

a. Besarnya percepatan gravitasi suatu benda berbanding lurus dengan

jaraknya.

b. Besarnya percepatan gravitasi di permukaan bumi selalu sama

c. Besarnya percepatan gravitasi tidak dipengaruhi jarak benda

d. Besarnya percepatan gravitasi suatu benda berbanding terbalik

dengan jaraknya.

C4

8. Menemukan hubungan antara gaya

grafitasi dengan medan gravitasi di suatu

titik.

Dua buah pesawat luar angkasa mengorbit pada bumi dengan radius yang

sama. Massa pesawat A lebih besar dari pesawat B. Bagaimanakah

perbandingan gaya gravitasi dan medan gravitasi antara pesawat A dan B

e. Gaya gravitasi A lebih besar dari gravitasi B dan Medan gravitasi A

lebih besar medan gravitasi B

f. Gaya gravitasi A lebih besar dari gravitasi B dan Medan

gravitasi A sama dengan medan gravitasi B

g. Gaya gravitasi A lebih kecil dari gravitasi B dan Medan gravitasi A

sama dengan medan gravitasi B

h. Gaya gravitasi A sama dengan dari gravitasi B dan Medan gravitasi

A sama dengan medan gravitasi B

Alasan :

a. gaya berbanding lurus dengan massa tetapi medan gravitasi

tidak dipengaruhi massa

b. gaya berbanding terbalik dengan massa tetapi medan gravitasi tidak

C4

Page 113: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

98

dipengaruhi massa

c. gaya dan medan gravitasi berbanding lurus dengan massa

d. gaya dan medan gravitasi berbanding terbalik dengan massa

9. Menguji hubungan periode, radius dan

kecepatan suatu benda berdasarkan

hukum kepler

Berdasarkan hukum kepler ketiga, besarnya kuadrat periode berbanding lurus

dengan pangkat tiga dari jari-jari orbit suatu planet (

. Jika

jarak planet tersebut semakin jauh maka periode dan kecepatannya akan….

e. Periode semakin besar dan kecepatan semakin lambat

f. Periode semakin besar dan kecepatan semakin besar

g. Periode semakin kecil dan kecepatan semakin lambat

h. Periode semakin kecil dan kecepatan semakin cepat

Alas an:

a. Periode revolusi suatu benda berbanding lurus dengan jaraknya.

Sedangkan kecepatan revolusinya berbanding terbalik dengan

jaraknya.

b. Periode revolusi suatu benda berbanding terbalik dengan jaraknya.

Sedangkan kecepatan revolusinya berbanding lurus dengan jaraknya.

c. Periode revolusi suatu benda berbanding lurus dengan jarak dan

kecepatan revolusi

d. Periode revolusi suatu benda berbanding terbalik dengan jarak dan

kecepatan revolusi

C5

10. Menilai kecepatan sebuah roket

berdasarkan persamaan gravitasi newton

Stasiun TV Al jazeera meluncurkan satelit komunikasi untuk memperluas

daerah siarannya. Satelit itu diluncurkan menuju orbitnya dengan

menggunakan roket. Agar satelit tetap berada pada orbitnya, bagai manakah

seharusnya kecepatan satelit itu?

e. Satelit memiliki kecepatan lebih besar dari kecepatan rotasi

bumi

f. Satelit memiliki kecepatan sama dengan kecepatan rotasi bumi

g. Satelit memiliki kecepatan lebih kecil dari kecepatan rotasi bumi

h. Satelit memiliki kecepatan nol

Alasan:

C5

Page 114: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

99

a. Untuk melawan gaya gravitasi bumi dibutuhkan kecepatan yang

besar

b. Agar periodenya sama,kecepatannya harus sama

c. Semakin besar kecepatan,semakin besar periodenya

d. Semakin besar kecepatan semakin besar daerah siarnya

11. Menilai hubungan antara massa

benda,besarnya percepatan gravitasi dan

jari-jari planet

Berdasarkan hukum gravitasi Newton, besarnya percepatan gravitasi sebuah

planet berbanding lurus dengan massa planet tersebut. Apakah planet yang

massanya lebih besar, selalu memiliki gravitasi yang lebih besar?

e. Ya, selalu lebih besar

f. Tidak, bisa lebih besar atau lebih kecil

g. Tidak, selalu lebih kecil

h. Tidak dapat ditentukan

Alasan:

a. Besarnya percepatan gravitasi suatu planet hanya dipengaruhi oleh

massa planet

b. Besarnya percepatan gravitasi suatu planet tidak dipengaruhi oleh

massa planet

c. Besarnya percepatan gravitasi suatu planet dipengaruhi gaya gravitasi

planet tersebut.

d. Besarnya percepatan gravitasi suatu planet juga dipengaruhi

oleh jari-jari planet tersebut.

C5

12. Merencanakan kecepatan sebuah pesawat

berhubungan dengan gaya gravitasi bumi

Sekelompok peneliti ingin melakukan pengamatan tentang inti bumi. Mereka

menciptakan pesawat pengebor bumi dan melakukan perjalanan menuju inti

bumi. Namun pesawat tersebut hanya memiliki bahan bakar yang terbatas.

Menurutmu apa yang harus dilakukan peneliti untuk menghemat bahan bakar

dan dapat kembali ke permukaan bumi?

e. Mempercepat pesawat ketika masuk ke bumi dan memperlambat

pesawat saat keluar bumi

f. Memperlambat pesawat ketika masuk ke bumi dan

mempercepat pesawat saat keluar bumi

g. Mempercepat pesawat ketika masuk dan keluar bumi

C6

Page 115: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

100

h. Kecepatan pesawat konstan saat masuk dan keluar bumi]

Alasan :

a. Pada saat mesin menuju bumi,maka bumi akan menarik benda

tersebut sehingga pesawat tidak perlu dipercepat sedangkan

pada saat keluar dibutuhkan kecepatan tinggi untuk melawan

gaya gravitasi bumi

b. Kecepatan berbanding terbalik dengan jaraknya

c. Pesawat menjadi lebih berat karena gaya gravitasi

d. Semakin cepat pesawat semakin banyak bahan bakar yang

dibutuhkan

13. Menyusun rencana untuk membuat satelit

yang sesuai menggunakan prinsip hukum

kepler

Lembaga Antariksa dan Penerbangan (LAPAN) Indonesia ingin meneliti

planet mars. Untuk menghemat biaya, LAPAN menggunakan satelitnya yang

sedang mengorbit bulan. Apakah yang harus dilakukan LAPAN untuk

mengatur satelit tersebut agar dapat mengorbit pada planet mars?

e. Memperbesar kecepatan satelit dan memperkecil periode orbitnya

f. Memperkecil kecepatan satelit dan memperbesar periode orbitnya

g. Memperbesar kecepatan satelit dan periode orbitnya

h. Memperkecil kecepatan satelit dan periode orbitnya

Alasan:

a. Besarnya kecepatan dan periode suatu benda berbanding lurus

dengan jarak benda

b. Besarnya kecepatan dan periode suatu benda berbanding terbalik

dengan jarak benda

c. jaraknya berbanding lurus dengan kecepatan dan berbanding terbalik

dengan periode

d. jaraknya berbanding terbalik dengan kecepatan dan berbanding lurus

dengan periode

C6

14. Menyusun rencana terhadap massa dan

kecepatan saltelit dengan menggunakan

prinsip gaya gravitasi

Sebuah satelit yang mengorbit pada bumi dengan kecepatan v. Jika satelit

tersebut ingin dipindahkan ke planet yang gravitasinya lebih besar dari bumi

dan jari-jari planet tersebut sama dengan jari-jari planet bumi,maka yang

harus dilakukan?

C6

Page 116: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

101

e. Memperbesar massa satelit dan kecepatan satelit

f. Memperkecil massa satelit dan kecepatan satelit

g. Memperbesar massa satelit dan memperkecil kecepatan satelit

h. Massa satelit dibuat konstan dan memperbesar kecepatan satelit

Alasan:

a. Kecepatan planet dan massa satelit berbanding terbalik dengan

gravitasi planet

b. Kecepatan planet dan massa satelit berbanding lurus dengan

gravitasi planet

c. Gravitasi planet berbanding lurus dengan massa satelit dan terbalik

dengan kecepatan

d. Kecepatan planet berbanding lurus dengan gravitasi ,tidak

berpengaruh massa satelit.

15 Merencanakan besarnya berat seseorang

dalam permasalahan sehari-hari

menggunakan prinsip percepatan gravitasi

Fatimah ingin mengikuti lomba miis muslimah Indonesia. Namun berat

badannya melebihi persyaratan. Untuk membuat berat badannya lebih kecil

pada saat pengukuran apa yang harus dilakukan Fatimah?

e. Melakukan pengukuran di permukaan bumi

f. Melakukan pengukuran di dalam pesawat terbang

g. Melakukan pengukuran di dalam kapal selam

h. Melakukan pengukuran di terowongan bawah tanah

Alasan:

a. Percepatan gravitasi tidak bergantung pada jarak benda

b. Percepatan gravitasi berbanding terbalik dengan jarak benda

c. Percepatan gravitasi berbanding lurus dengan jarak benda

d. Pada permukaan bumi, gravitasinya paling kecil

C6

16 Memunculkan prinsip gaya gravitasi

dalam kehidupan sehari-hari

Menurut hukum gravitasi Newton, jika ada dua buah benda bermassa makan

akan terjadi interaksi dan terdapat gaya gravitasi. Namun saat anda

mendekatkan pensil dan buku tidak terjadi interaksi antara kedua benda

tersebut (tidak saling tarik menarik atau tolak menolak). Menurut anda,

apakah antara dua benda tersebut terdapat gaya gravitasi dan apakah semua

benda memiliki gaya gravitasi?

C6

Page 117: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

102

e. Pada kedua benda tersebut terdapat gaya gravitasi namun tidak

semua benda memiliki gaya gravitasi

f. Pada kedua benda tersebut tidak terdapat gaya gravitasi namun

semua benda memiliki gaya gravitasi

g. Pada kedua benda tersebut terdapat gaya gravitasi dan semua

benda memiliki gaya gravitasi

h. Pada kedua benda tersebut tidak terdapat gaya gravitasi namun tidak

semua benda memiliki gaya gravitasi

Alasan:

a. Setiap benda bermassa memiliki gaya gravitasi yang menarik

benda lain di sekitarnya.

b. Hanya benda bermassa besar yang dapat menarik benda lain di

sekitarnya

c. Hanya benda bermuatan yang dapat menarik benda lain di sekitarnya

d. Hanya benda berukuran besar besar yang dapat menarik benda lain di

sekitarnya

Page 118: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

103

Page 119: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

104

SOAL TWO-TIER TEST PILIHAN GANDA

Usaha dan Energi

Mata Pelajaran : Fisika Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Kelas/ Semester : X I/ 1 Waktu : 60 menit

Tahun Ajaran : 2015 – 2016 Jumlah Butir Soal : 16

No. Indikator Soal Ranah

Kognitif

1. Menghubungkan energi kinetik suatu benda

dengan massa benda tersebut

Dua buah mobil sedan dan sebuah truk saling kejar-kejaran di jalan

tol.Jika ketiga kendaraan tersebut diisi bahan baka rmasing-masing 10

liter dan memiliki kecepatan yang sama, ternyata truk tersebu tlebih cepat

kehabisan bahan bakar. Menurut anda ap apenyebabnya?

e. Truk memiliki usaha lebih besar dari pada mobil sedan

f. Truk memilikidaya lebih besar

g. Truk memiliki energi potensial lebih besar

h. Truk memiliki energi kinetik lebih besar

Alasan :

a. Karena kapasitas bahan bakar truk lebih besar

b. Karena memiliki massa/berat yang lebih besar

c. Karena energi kinetik sebanding dengan massanya

d. Karena usaha/daya yang dilakukan lebih besar

C4

2. Menghubungkan besarnya energi kinetik,

massa dan kecepatannya

Ulum adalah seorang pelari maraton, untuk menempuhjarak yang jauh ia

harus memiliki daya yang besar,sehingga ia mempercepat lajunya dan

memperkecil bera tbadan. Bagaimana tanggapanmu terhadap tindakan

andi?

e. Ulum seharusnya menaikan berat badan dan mempercepat

lajunya f. Ulum seharusnya memperkecil berat badan dan memperlambat

C4

Page 120: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

105

lajunya

g. Tindakan Ulum sudah benar

h. Ulum seharusnya hany amenaikan berat badan

Alasan:

a. Jika massa lebih besar, maka dibutuhkan energi lebih besar

b. Untuk memiliki daya yang besar,diperlukan massa dan

kecepatan besar

c. Dengan memperkecil berat bada,kecepatan semakin besar

d. Untuk memperbesar daya maka massa harus kecil

3. Membedakan usaha energi dua benda dengan

energi potensialnya

Syafii dan Hanafi sedang berlatih loncat indah untuk mengikuti lomba

o2sn. Jika massa syafii dua kali masa Hanafi dan mereka melakukan

loncat secara bersamaan dari ketinggian yang sama. Bagaimanakah

perbandingan enrgi kinetic dan energy potensial keduanya ketika di atas

papan loncatan.

e. Energi potensial Hanafi lebih besar sedangkan energy kinetiknya

lebih kecil

f. Energi potensial Hanafi lebih kecil sedangkan energy kinetiknya

lebih besar

g. Energi potensial Hanafi lebih kecil sedangkan energi

kinetiknya sama dengan syafii

h. Energi potensial dan energy kinetic keduanya sama

Alasan :

a. Energipotensial berbanding lurus dengan massa dan energi

kinetik benda diam =0

b. massa sebanding dengan Energi kinetik

c. Massa sebanding dengan EP dan berbanding terbalik dengan EK

d. Ek berbanding terbalik dengan EP

C4

4. Memilih Lampu pijar yang baik dengan

menerapkan prinsip daya dan energi

Pada suatu hari, lampu kamarmu mati dan orang tuamu menyuruh untuk

membeli lampu baru. Kemudian kamu pergi ke toko peralatan listrik. Di

tempat itu, penjual menawarkanmu empat buah lampu bertuliskan 5 W, 10

W, 20 W dan 25 W. Jika harga keempat lampu itu sama, lampu mana

C4

Page 121: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

106

yang akan kamu pilih?

e. 5 W

f. 10 W

g. 20 W

h. 25 W

Alasan:

a. Semakin besar daya lampu, semakin terang

b. Semakin kecil daya lampu, semakin hemat energi

c. Sesuai dengan ukuran kamar

d. CAHAYA TERLALU TERANG DAPAT MERUSAK MATA

5. Meyusun besarnya energi kinetik dari

beberapa benda dengan massa yang berbeda

Ali, Husen, Hasan dan Umar sedang mengikuti lomba lari marathon. Jika

massa mereka berempat masing-masing 40 kg, 50 kg, 55 kg dan 45 kg dan

mereka berlari dengan kecepatan sama. Siapakah yang mudah lelah?

e. Ali

f. Husen

g. Hasan

h. Umar

Alasan:

a. Maassa lebih besar, sehingga tekanannya besar

b. Kecepatan dipengaruhi oleh massa

c. Semakin besar massa maka semakin besar energi kinetik

yang dikeluarkan

d. Karena massanya lebih besar

C5

6. Menguraikan besarnya energi kinetik dan

potensial pada suatu keadaan

Anisa menjatuhkan bola dari lantai dua sekolahnya, sementara fitri berada

di lantai dasar mengamati gerak bola tersebut. Bagaimanakah energi

kinetik dan energy potensial bola tersebut menurut keduanya?

e. Energi kinetik sama, energi potensial berbeda

f. Energi kinetik sama, energi potensial sama

g. Energi kinetik berbeda, energi potensial sama

h. Energi kinetik berbeda, energi potensial berbeda

Alasan :

C4

Page 122: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

107

a. Energi potensial dan energi kinetik pada posisi yang sama

besarnya sama

b. Menurut anisa dan fitri bola tersebut memiliki ketinggian

berbeda tetapi kecepatan sama

c. Menurut anisa dan fitri bola tersebut memiliki ketinggian dan

kecepatan sama

d. Menurut anisa dan fitri bola tersebut memiliki kecepatan berbeda

tetapi ketinggian sama

7. Menghubungkan prinsip konservasi energi

dengan kecepatan suatu benda pada roller

coaster.

Rohman dan Rohim berkunjung ke taman hiburan. Keduanya mencoba

menaiki beberapa wahana salah satunya roller coaster. Jika posisi mereka

seperti pada gambar. Posisi manakah yang memiliki energi kinetic paling

cepat?

c. A

d. B

e. C

C4 B

A

D

C

Page 123: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

108

f. D

Alasan:

a. Kecepatan berbanding terbalik dengan kedudukan benda.

b. Kecepatan sebanding dengan ketinggian

c. kecepatan berbanding terbalik dengan energi potensial

d. Kecepatan berbanding lurus dengan EK

8. Membuat Hipotesis mengenai hubungan

energi kinetik terhadap massa dan kecepatan

benda tersebut.

Dua buah truk pengangkut bahan makanan, jika truk B memiliki berat ½

kali berat truk A dan memiliki kcepatan 2 kali kecepatan truk A, maka

energi kinetic kedua truk tersebut ialah

e. Energi kinetic A > Energi kinetic B

f. Energi Kinetik A < Energi Kinetik B

g. Energi Kinetik A = Energi Kinetik B

h. Energi Kinetik A = Energi Kinetik B = 0

Alasan:

a. Energi kinetik berbanding lurus dengan massa dan kecepatan

benda

b. energi kinetik berbanding terbalik dengan Massa dan kuadrat

kecepatannya

c. Energi kinetiknya hanya berbanding lurus dengan massanya

d. Energi kinetik berbanding lurus dengan massa dan kuadrat

kecepatan benda

C6

Page 124: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

109

9. Memunculkan hubungan antara tinggi

tempat, panjang lintasan dan kecepatan benda

Dua luncuran air pada sebuah kolam dibentuk berbeda tetapi

ketianggiannya sama. Dua peluncur, Aziz dan Malik mulai dari keadaan

diam pada saat yang sama dengan luncuran yang berbeda. Bagaimanakah

kecepatan Aziz dan Malik pada saat mencapai dasar peluncuran dan siapa

yang lebih cepat sampai dasar peluncuran?

e. Kecepatan Aziz = Kecepatan Malik, Keduanya sampai secara

bersamaan

f. Kecepatan Aziz > Kecepatan Malik, Aziz lebih cepat sampai

g. Kecepatan Aziz < Kecepatan Malik, Malik lebih cepat sampai

h. Kecepatan Aziz = Kecepatan Malik, Malik lebih cepat sampai

Alasan:

a. Kecepatan pada saat dasar berbanding lurus dengan

C6

Aziz

Malik

Page 125: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

110

ketinggiannya. Malik lebih dulu sampai karena lintasannya

lebih pendek.

b. Kecepatan pada saat dasar berbanding terbalik dengan

ketinggiannya. Malik lebih dulu sampai karena lintasannya lebih

pendek.

c. Kecepatan pada saat dasar berbanding lurus dengan

ketinggiannya. Aziz lebih dulu sampai karena lintasannya lebih

panjang.

d. Kecepatan pada saat dasar berbanding lurus dengan

ketinggiannya. Malik lebih dulu sampai karena lintasannya lebih

curam.

10. Menilai hubungan besarnya usaha dan energi

kinetik dengan lintasannya.

Firdaus dan Soleh berkeliling perkebunan teh dengan mengendarai mobil.

Mereka berdua ingin menaikin puncak bukit secara bersamaan namun

dengan lintasan yang berbeda. Firdaus memilih jalan memutari bukit

sedangkan Soleh memilih jalan lurus menaiki bukit. Bagaimanakah usaha

yang dilakukan mereka untuk menaiki bukit dan siapa yang lebih banyak

C5

Page 126: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

111

mengeluarkan energy?

e. Usaha keduanya sama, Firdaus lebih banyak mengeluarkan energy

f. Usaha keduanya sama, Soleh lebih banyak mengeluarkan

energy

g. Usaha keduanya sama, energy yang dikeluarkan juga sama

h. Usaha keduanya berbeda, Firdaus lebih banyak mengeluarkan

energy

Alasan:

a. Besarnya usaha yang dikeluarkan berbanding lurus dengan

perpindaahannya

b. Energi sebanding dengan lintasan yang dilalui

c. Energi yang dikeluarkan sama

d. Semakin curam,semakin besar energi yang diperlukan

11. Merancang tinggi roller coaster berdasarkan

prinsip konservasi energi

Raihan adalah seorang pembuat roller coaster. Dia ingin menciptakan

roller coaster tanpa mesin yang terdiri dari dua puncak dan dua lembah .

Jika roller coaster tersebut berawal dari puncak pertama, apa yang harus

dilakukan Raihan pada puncak kedua agar roller coaster dapat berjalan

dengan baik dan dapat berhenti otomatis pada dasar roller coaster?

e. Membuat puncak kedua lebih tinggi dari puncak pertama

f. Membuat puncak kedua sama dengan puncak pertama

g. Membuat puncak kedua lebih rendah dari puncak pertama

h. Membuat puncak kedua lebih landai dari puncak pertama

Alasan:

a. Karena jika puncak kedua lebih tinggi,roller coaster akan berhenti

sebelumnya

b. Jika tinggi puncak makin rendah,kecepatan makin tinggi

c. Karena tinggi puncak 2 yang rendah mengakibatkan kecepatannya

nol

d. Untuk mencapai puncak kedua, tinggi puncak kedua = tinggi

puncak pertama

C6

12. Merencanakan kecepatan dan massa benda Sulaiman dan Yusuf adalah atlet terjun payung. Mereka sedang C6

Page 127: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

112

berdasarkan hukum konservasi energi melakukan latihan penerjunan dari ketinggian 500 m. Jika Yusuf terjun

terlebih dahulu dengan kecepatan 5 m/s. Bagaimanakah cara sulaiman

agar dapat mengerjar yusuf?

e. Sulaiman harus memiliki massa lebih besar daripada yusuf dan

bergerak dengan kecepatan awal sama dengan yusuf

f. Sulaiman harus memiliki massa lebih kecil daripada Yusuf dan

bergerak dengan kecepatan awal sama dengan yusuf

g. Sulaiman memiliki masaa sama dengan yusuf dan bergerak

dengan kecepatan awal sama dengan yusuf

h. Sulaiman memiliki massa sama dengan yusuf dan bergerak

dengan kecepatan awal lebih besar

Alasan:

a. Kecepatan sebuah benda tidak dipengaruhi massa hanya

dipengaruiI kecepatan awal

b. Massa berbanding lurus dengan kecepatannya

c. Massa yang lebih besar akan lebih cepat karena gaya gravitasinya

lebih besar

d. Massa berbanding terbalik dengan kecepatan

13 Menyusun strategi dalam permaslahan

memanah menggunakan persamaan

konservasi energi

Khodijah adalah seorang pemanah professional. Sebelum perlombaan,

khodiajh mempelajari fisika agar dapat memenangkan perlombaan.

Akhirnya ia tahu untuk memperbesar energy potensial busurnya, ia harus

meregangkan busur lebih besar namun kecepatan anak panahnya semakin

kecil. Apa yang harus dilakukan khodijah untuk memperbesar kcepatan

anak panahnya?

e. Mengganti busur dengan bahan yang lebih elastis dan

memperkecil massa anak panah

f. Mengganti busur dengan bahan yang lebih plastis dan

memperkecil massa anak panah

g. Tidak perlu mengganti busur namun memperkecil massa anak

panah

h. Mengganti busur dengan bahan yang lebih eleastis dan tidak perlu

C6

Page 128: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

113

mengubah massa anak panah

Alasan:

a. Kecepatan berbanding lurus dengan konstanta elastisitas dan

berbanding terbalik dengan massa

b. kecepatanberbanding terbalik dengan massa benda

c. kecepatan berbanding lurus dengan Massanya

e. Kecepatan berbanding lurus dengan Massa dan Energi potensial

14 Memeriksa hubungan antara massa dengan

kecepatan suatu benda

Al Khawarizm adalah seorang ilmuan islam yang sedang mempelajari

hubungan kecepatan suatu benda dengan massa benda tersebut. Ia

mempelajari bahwa besarnya kecepatan berbnding lurus dengan energy

kinetiknya dan berbanding terbalik dengan massanya. Jika ia menjatuhkan

buku dan kertas secara bersamaan, benda manakah yang akan jatuh

terlebih dahulu dan kecepatan benda mana yang lebih besar? (anggap:

gesekan udara diabaikan)

e. Buku akan jatuh terlebih dahulu dengan kecepatan yang lebih

besar

f. Buku akan jatuh terlebih dahulu dengan kecepatan sama dengan

kecepatan kertas

g. Buku dan kertas jatuh secara bersamaan dengan kecepatan

yang sama

h. Kertas jatuh terlebih dahulu dengan kecepatan lebih besar dari

buku

Alasan:

a. Kecepatan benda jatuh tIdak dIpengaruhi massa benda

hanya dipengaruhi ketinggian

b. Kecepatan berbanding lurus dengan EK dn berbanding terbalik

dengan massa

c. Kecepatan berbanding lurus dengan massa

d. Kecepatan berbanding lurus dengan EK dn b dan massa

C5

Page 129: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

114

15. Menyusun strategi dalam permasalahan

lompat galah berdasarkan hukum konsevasi

energi.

Seorang atlet lompat galah sedang mengikuti perlombaan. Agar ia

mencapai ketinggian maksimum apa yang ia harus lakukan terhadap

simpangan galah dan kecepatannya?

e. Simpangan galah maksimum dengan kecepatan maksimum

f. Simpangan galah minimum dengan kecepatan maksimum

g. Simpangan galah minimum dengan kecepatan maksimum

h. Simpangan galah minimum dengan kecepatan minimum

Alasan:

a. Ketinggian berbanding lurus dengan kecepatan dan

simpangan galah

b. Ketinggian sebanding dengan kecepatan dan berbanding terbalik

simpangan galah

c. Ketinggian berbanding lurus dengan simpangan dan galah

kecepatan

d. Ketinggian berbanding terbalik terhadap simpangan dan galah

kecepatan

C6

16. Mengkritik suatu keputusan berdasarkan

prinsip konservasi energi

Pak idris adalah seorang polisi yang sedang mengemudi menyatakan

bahwa dengan melajukan mobilnya 2 kali lebih cepat berarti dia

memerlukan jarak henti 2 kali jarak semula. Menurutmu, benarkah

pernyataan polisi tersebut?

e. Benar

f. Salah, seharusnya dua kali jarak semula

C5

Page 130: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

115

g. Salah, seharusnya empat kali jarak semua

h. Salah, seharusnya delapan kali jarak semula

Alasan :

a. Jarak yang ditempuh suatu benda berbanding lurus dengan

kuadrat kecepatannya.

b. Jarak yang ditempuh suatu benda berbanding lurus dengan

kecepatannya

c. Jarak berbanding lurus dengan kecepatan dan waktunya

d. Jarak sebanding dengan energi yang dihasilkan

Page 131: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

116

Lampiran 5 Kisi-kisi Two-tier Test Pilihan Ganda Setelah Revisi

SOAL TWO-TIER TEST PILIHAN GANDA

GRAVITASI NEWTON

Mata Pelajaran : Fisika Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Kelas/ Semester : X I/ 1 Waktu : 60 menit

Tahun Ajaran : 2015 – 2016 Jumlah Butir Soal : 16

No. Indikator Soal Jawaban Ranah

Kognitif

1. Menghubungkan

percepatan gravitasi pada

suatu benda dengan massa

benda tersebut

Perhatikan tiga kardus berikut!

30 Kg 20 kg 40 kg

I II III

Jika ketiga kardus dijatuhkan pada ketinggian dan waktu

yang sama. Manakah di antara benda tersebut yang terlebih

dahulu sampai permukaan bumi?

i. I

j. II

k. III

l. Jatuh bersamaan

Mengapa demikian?

e. pada ketinggian sama, percepatan gravitasi juga

sama jadi benda jatuh bersama

f. gaya gravitasi sebanding dengan massa sehingga

Karena besarnya kecepatan

Sedangkan

Sehingga besarnya gravitasi

tidak dipengaruhi massa benda

hanya dipengaruhi massa bumi

dan ketinggiannya

C4

Page 132: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

117

lebih cepat sampai tanah

g. gaya gravitasi sebanding dengan luas permukaan

sehingga lebih cepat sampai

h. besarnya kecepatan sebanding dengan luas

permukaan dan massanya

2. Menyusun besarnya gaya

gravitasi pada suatu benda

dari beberapa keadaan

Empat buah satelit mengorbit pada bumi seperti pad agambar

di atas, urutan benda yang memiliki gaya grafitasi besar ke

kecil ialah

i. I, II, III, IV

j. II, III, I, IV

k. IV, II, III, I

l. IV, III, II, I

Alasan :

e. Gaya gravitasi berbanding terbalik dengan jarak

kedua benda

f. Gaya gravitasi berbanding lurus dengan jarak kedua

benda

g. Gaya gravitasi berbanding lurus dengan massa

satelite

h. Gaya gravitasi berbanding terbalik dengan jari-jari

satelit

Karena

C4

3. Memeriksa hubungan Gaya grafitasi yang bekerja pada suatu benda di permukaan Karena besarnya kecepatan C5

I II III IV

Page 133: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

118

antara percepatan

gravitasi dengan massa

sebuah benda

bumi sebanding dengan massa benda. Menurut kamu, apakah

benda yang berat selalu jatuh lebih cepat dari benda ringan?

i. Ya,selalu lebih cepat

j. Tidak,Bisa lebih cepat bisa lebih lambat

k. Tidak,Selalu lebih lambat

l. Tidak, semua benda akan jatuh bersamaan

Alasan :

e. Cepat atau lambatnya suatu benda hanya dipengaruhi

percepatangravitasi

f. Cepat atau lambatnya suatu bendadipengaruhi

percepatan gravitasi dan ketinggian g. Cepat atau lambatnya suatu bendadipengaruhi

percepatan gravitasimassa

h. Cepat/lambatnya suatu bendadipengaruhi percepatan

gravitasi dan luas permukaan

Sedangkan

Sehingga besarnya gravitasi

tidak dipengaruhi massa benda

hanya dipengaruhi massa bumi

dan ketinggiannya

4. Membuat Hipotesis

mengenai hubungan

kecepatan terhadap massa

dan radius benda tersebut.

Sebuah satelit memiliki kecepatan v untuk mengorbit pada

bumi,jika massa bumi M dan jari-jari planet bumi R. Jika

seorang ilmuwan NASA mempercepat satelit tersebut

menjadi 3 kali semula,satelit ini akan mengorbit pada

planetyang seperti apa?

i. Planet yang memiliki massa 3 kali massa bumi dan

jari-jari sama dengan jari-jari bumi

j. Planet yang memiliki massa

kali massa bumi dan

jari-jari 3 kali bumi

k. Planet yang memiliki massa 3 kali massa bumi dan

jari-jari

kali bumi

l. Planet yang memiliki massa 9 kali massa bumi

dan jari-jari

kali bumi

Alasan:

Dan √

Atau √

C6

Page 134: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

119

e. Kecepatan berbanding terbalik dengan dengan akar

kuadrat jarak dan massanya

f. Kecepatan satelit berbanding lurus dengan akar

kuadrat jaraknya dan berbanding terbalik

denganmassanya

g. Kecepatan hanya berbanding lurus dengan massanya

h. Kecepatan satelit berbanding terbalik dengan

akar kuadrat jaraknya dan berbanding lurus

dengan massanya

5. Memilih suatu benda

yang memiliki periode

rotasi paling besar

berdasarkan radiusnya

Empat Negara yaitu arab Saudi, iran, turki dan Indonesia

secara bersamaan mengirimkan satelit untuk meneliti

pergerakan bulan. Masing-masing satelit menempati radius

yang berbeda seperti gambar di atas. Manakah satelit yang

memiliki periode rotasi paling tinggi?

i. Satelit arab

j. Satelit iran

k. Satelit turki

l. Satelit Indonesia

Alasan:

e. Besarnya periode berbanding lurus dengan

pangkat tiga jarak revolusinya.

f. Besarnya periode berbanding terbalik dengan

Karena

.

C4

Arab Iran Turki Indonesia

Page 135: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

120

pangkat tiga jarak revolusinya.

g. Besarnya periode berbanding lurus dengan medan

gravitasi

h. Besarnya periode berbanding lurus dengan massanya

6. Membedakan besar

percepatan gravitasi suatu

benda pada kedudukan

yang berbeda

Ahmad, Salim, Fatimah dan Marwah sedang berkreasi ke

taman hiburan. Kemudian ahmad mengajak teman-temannya

untuk menaiki komedi putar secara terpisah seperti yang

ditunjukkan pada gambar.

Siapakah diantara mereka yang memiliki medan gravitasi

paling besar?

i. Ahmad

j. Salim

k. Fatimah

l. Marwah

Alasan :

Sehingga besarnya gravitasi

tidak dipengaruhi massa benda

hanya dipengaruhi massa bumi

dan ketinggiannya

C4 Ahmad

Marwah

Salim

Fatimah

Page 136: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

121

e. Besarnya medan gravitasi berbanding lurus dengan

jarak dan massa benda

f. Besarnya medan gravitasi berbanding terbalik

dengan jarak benda pada pusat bumi

g. Besarnya medan gravitasi berbanding lurus dengan

jarak benda dengan pusat bumi

h. Besarnya medan gravitasi berbanding lurus dengan

massa benda

7. Menghubungkan besarnya

nilai percepatan grafitasi

suatu benda dengan

kedudukan benda

tersebut.

Suatu hari Al farizi melakukan perjalanan dari makkah ke

madinah. Dalam perjalanannya, al farizi melewati bukit uhud

dan berisitirahat sejenak di puncak bukit dengan ketinggian

350 m. Bagaimanakah berat al farizi ketika di puncak

dibandingkan dengan di lembah?

i. Beratnya Lebih besar dibandingkan di lembah

j. Beratnya Lebih kecil dibandingkandi lembah k. Beratnya Sama dengan di lembah

l. Beratnya menjadi nol

Alasan:

e. Besarnya percepatan gravitasi suatu benda

berbanding lurus dengan jaraknya.

f. Besarnya percepatan gravitasi di permukaan bumi

selalu sama

g. Besarnya percepatan gravitasi tidak dipengaruhi jarak

benda

h. Besarnya percepatan gravitasi suatu benda

berbanding terbalik dengan jaraknya.

Karena berat benda

W= m.g

Dan besarnya medan gravitasi

hanya dipengaruhi massa bumi

dan ketinggiannya

C4

8. Menemukan hubungan

antara gaya grafitasi

dengan medan gravitasi di

suatu titik.

Dua buah pesawat luar angkasa mengorbit pada bumi dengan

radius yang sama. Massa pesawat A lebih besar dari pesawat

B. Bagaimanakah perbandingan gaya gravitasi dan medan

gravitasi antara pesawat A dan B

i. Gaya gravitasi A lebih besar dari gravitasi B dan

C4

Page 137: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

122

Medan gravitasi A lebih besar medan gravitasi B

j. Gaya gravitasi A lebih besar dari gravitasi B dan

Medan gravitasi A sama dengan medan gravitasi

B

k. Gaya gravitasi A lebih kecil dari gravitasi B dan

Medan gravitasi A sama dengan medan gravitasi B

l. Gaya gravitasi A sama dengan dari gravitasi B dan

Medan gravitasi A sama dengan medan gravitasi B

Alasan :

e. gaya berbanding lurus dengan massa tetapi

medan gravitasi tidak dipengaruhi massa

f. gaya berbanding terbalik dengan massa tetapi medan

gravitasi tidak dipengaruhi massa

g. gaya dan medan gravitasi berbanding lurus dengan

massa

h. gaya dan medan gravitasi berbanding terbalik dengan

massa

Sehingga besarnya gravitasi

tidak dipengaruhi massa benda

hanya dipengaruhi massa

planet dan ketinggiannya

Sedangkan gaya gravitasi

dipengruhi massa benda dan

planet

9. Menguji hubungan

periode, radius dan

kecepatan suatu benda

berdasarkan hukum kepler

Berdasarkan hukum kepler ketiga, besarnya kuadrat periode

berbanding lurus dengan pangkat tiga dari jari-jari orbit suatu

planet (

. Jika jarak planet tersebut semakin

jauh maka periode dan kecepatannya akan….

i. Periode semakin besar dan kecepatan semakin

lambat

j. Periode semakin besar dan kecepatan semakin besar

k. Periode semakin kecil dan kecepatan semakin lambat

l. Periode semakin kecil dan kecepatan semakin cepat

Alas an:

e. Periode revolusi suatu benda berbanding lurus

dengan jaraknya. Sedangkan kecepatan

revolusinya berbanding terbalik dengan

Karena

.

Dan √

C5

Page 138: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

123

jaraknya.

f. Periode revolusi suatu benda berbanding terbalik

dengan jaraknya. Sedangkan kecepatan revolusinya

berbanding lurus dengan jaraknya.

g. Periode revolusi suatu benda berbanding lurus

dengan jarak dan kecepatan revolusi

h. Periode revolusi suatu benda berbanding terbalik

dengan jarak dan kecepatan revolusi

10. Menilai kecepatan sebuah

roket berdasarkan

persamaan gravitasi

newton

Stasiun TV Al jazeera meluncurkan satelit komunikasi untuk

memperluas daerah siarannya. Satelit itu diluncurkan menuju

orbitnya dengan menggunakan roket. Agar satelit tetap

berada pada orbitnya, bagai manakah seharusnya kecepatan

satelit itu?

i. Satelit memiliki kecepatan lebih besar dari

kecepatan rotasi bumi

j. Satelit memiliki kecepatan sama dengan kecepatan

rotasi bumi

k. Satelit memiliki kecepatan lebih kecil dari kecepatan

rotasi bumi

l. Satelit memiliki kecepatan nol

Alasan:

e. Untuk melawan gaya gravitasi bumi dibutuhkan

kecepatan yang besar

f. Agar periodenya sama,kecepatannya harus sama

g. Semakin besar kecepatan,semakin besar periodenya

h. Semakin besar kecepatan semakin besar daerah

siarnya

Pada soal ini siswa diminta

untuk menentukan kecepatan

sebuah satelit agar satelit tetap

berada pada orbitnya, sesuai

dengan persamaan

Maka kecepatan satelit

berbanding lurus dengan jarak

satelit tersebut ke bumi. Untuk

melawan medan gravitasi bumi

maka diperlukan kecepatan

yang besar.

C5

11. Menilai hubungan antara

massa benda,besarnya

percepatan gravitasi dan

jari-jari planet

Berdasarkan hukum gravitasi Newton, besarnya percepatan

gravitasi sebuah planet berbanding lurus dengan massa planet

tersebut. Apakah planet yang massanya lebih besar, selalu

memiliki gravitasi yang lebih besar?

Pada soal ini siswa diminta

untuk menentukan pernyatan

bahwa planet yang massanya

lebiih besar selalu memiliki

C5

Page 139: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

124

i. Ya, selalu lebih besar

j. Tidak, bisa lebih besar atau lebih kecil

k. Tidak, selalu lebih kecil

l. Tidak dapat ditentukan

Alasan:

e. Besarnya percepatan gravitasi suatu planethanya

dipengaruhi oleh massa planet

f. Besarnya percepatan gravitasi suatu planettidak

dipengaruhi oleh massa planet

g. Besarnya percepatan gravitasi suatu planet

dipengaruhi gaya gravitasi planet tersebut.

h. Besarnya percepatan gravitasi suatu planet juga

dipengaruhi oleh jari-jari planet tersebut.

medan gravitasi yang besar

pula. Untuk menjawab

pertanyaan ini siswa harus

memahami persamaan medan

gravitasi bahwa

Berdasarkan persamaan

tersebut besarnya medan

gravitasi berbanding lurus

dengan massa dan jari-jari

planet. Sehingga planet yang

memiliki massa besar belum

tentu memiliki medan gravitasi

besar jika jari-jari planetnya

besar pula.

12. Merencanakan kecepatan

sebuah pesawat

berhubungan dengan gaya

gravitasi bumi

Sekelompok peneliti ingin melakukan pengamatan tentang

inti bumi. Mereka menciptakan pesawat pengebor bumi dan

melakukan perjalanan menuju inti bumi. Namun pesawat

tersebut hanya memiliki bahan bakar yang terbatas.

Menurutmu apa yang harus dilakukan peneliti untuk

menghemat bahan bakar dan dapat kembali ke permukaan

bumi?

i. Mempercepat pesawat ketika masuk ke bumi dan

memperlambat pesawat saat keluar bumi

j. Memperlambat pesawat ketika masuk ke bumi

Pada soal ini siswa diminta

untuk menetukan kecepatan

pesawat yang menuju pusat

bumi.

Untuk mengerjakan soal ini

siswa harus mengetahui

persamaan kecepatan pesawat

tersebut sesuai dengan

persamaan

Karena √

C5

Page 140: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

125

dan mempercepat pesawat saat keluar bumi

k. Mempercepat pesawat ketika masuk dan keluar bumi

l. Kecepatan pesawat konstan saat masuk dan keluar

bumi]

Alasan :

e. Pada saat mesin menuju bumi,maka bumi akan

menarik benda tersebut sehingga pesawat tidak

perlu dipercepat sedangkan pada saat keluar

dibutuhkan kecepatan tinggi untuk melawan gaya

gravitasi bumi

f. Kecepatan berbanding terbalik dengan jaraknya

g. Pesawat menjadi lebih berat karena gaya gravitasi

h. Semakin cepat pesawat semakin banyak bahan bakar

yang dibutuhkan

Sehingga semakin dekat

dengan pusat bumi maka

pesawat akan ditarik semakin

cepat oleh karena itu untuk

menghemat bahan bakar,

pesawat harulah diperlambat

Sedangkan pada saat keluar

pusat bumi, maka kecepatan

pesawat dipercepat untuk

melawan medan gravitasi bumi

13. Menyusun rencana untuk

membuat satelit yang

sesuai menggunakan

prinsip hukum kepler

Lembaga Antariksa dan Penerbangan (LAPAN) Indonesia

ingin meneliti planet mars. Untuk menghemat biaya, LAPAN

menggunakan satelitnya yang sedang mengorbit bulan.

Apakah yang harus dilakukan LAPAN untuk mengatur satelit

tersebut agar dapat mengorbit pada planet mars?

i. Memperbesar kecepatan satelit dan memperkecil periode

orbitnya

j. Memperkecil kecepatan satelit dan memperbesar periode

orbitnya

k. Memperbesar kecepatan satelit dan periode orbitnya

l. Memperkecil kecepatan satelit dan periode orbitnya

Alasan:

e. Besarnya kecepatan dan periode suatu benda

berbanding lurus dengan jarak benda

f. Besarnya kecepatan dan periode suatu benda

berbanding terbalik dengan jarak benda

g. jaraknya berbanding lurus dengankecepatan dan

Karena

.

Dan √

Agar satelit bergerak dengan

kecepatan yang sama maka

perbadingan antara g/r yang

sama.

C5

Page 141: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

126

berbanding terbalik dengan periode

h. jaraknya berbanding terbalik dengankecepatandan

berbanding lurus dengan periode

14. Menyusun rencana

terhadap massa dan

kecepatan saltelit dengan

menggunakan prinsip

gaya gravitasi

Sebuah satelit yang mengorbit pada bumi dengan kecepatan

v. Jika satelit tersebut ingin dipindahkan ke planet yang

gravitasinya lebih besar dari bumi dan jari-jari planet tersebut

sama dengan jari-jari planet bumi,maka yang harus

dilakukan?

i. Memperbesar massa satelit dan kecepatan satelit

j. Memperkecil massa satelit dan kecepatan satelit

k. Memperbesar massa satelit dan memperkecil

kecepatan satelit

l. Massa satelit dibuat konstan dan memperbesar

kecepatan satelit

Alasan:

e. Kecepatan planet dan massa satelit berbanding

terbalik dengan gravitasi planet

f. Kecepatan planet dan massa satelit berbanding lurus

dengangravitasiplanet

g. Gravitasi planet berbanding lurus dengan massa

satelit dan terbalik dengan kecepatan

h. Kecepatan planet berbanding lurus dengan

gravitasi ,tidak berpengaruh massa satelit.

Pada soal ini siswa diminta

untuk mengatur besaran-

besaran pada satelit yang

dipindahkan dari suatu orbit

planet ke orbit planet lain

dengan kecepatan satelit yang

dibuat konstan. Untuk

menjawab soal ini siswa harus

memahami persamaan

√ dengan

Agar satelit bergerak dengan

kecepatan yang sama maka

perbadingan antara g/r yang

sama.

C4

15 Merencanakan besarnya

berat seseorang dalam

permasalahan sehari-hari

menggunakan prinsip

percepatan gravitasi

Fatimah ingin meneliti hubungan antara berat benda dengan

ketinggian benda tersebut dari permukaan bumi. Untuk itu ia

melakukan pengukuran berat badan dibeberapa tempat

berbeda, menurutmu dimanakah fatimah akan mendapat berat

badan paling kecil?

i. Melakukan pengukuran di permukaan bumi

j. Melakukan pengukuran di dalam pesawat

terbang

Karena berat benda

W= m.g

C4

Page 142: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

127

k. Melakukan pengukuran di dalam kapal selam

l. Melakukan pengukuran di terowongan bawah tanah

Alasan:

e. Percepatan gravitasi tidak bergantung pada jarak

benda

f. Percepatan gravitasi berbanding terbalik dengan

jarak benda

g. Percepatan gravitasi berbanding lurus dengan jarak

benda

h. Pada permukaan bumi, gravitasinya paling kecil

16 Memunculkan prinsip

gaya gravitasi dalam

kehidupan sehari-hari

Menurut hukum gravitasi Newton, jika ada dua buah benda

bermassa makan akan terjadi interaksi dan terdapat gaya

gravitasi. Namun saat anda mendekatkan pensil dan buku

tidak terjadi interaksi antara kedua benda tersebut (tidak

saling tarik menarik atau tolak menolak). Menurut anda,

apakah antara dua benda tersebut terdapat gaya gravitasi dan

apakah semua benda memiliki gaya gravitasi?

i. Pada kedua benda tersebut terdapat gaya gravitasi

namun tidak semua benda memiliki gaya gravitasi

j. Pada kedua benda tersebut tidak terdapat gaya

gravitasi namun semua benda memiliki gaya

gravitasi

k. Pada kedua benda tersebut terdapat gaya

gravitasi dan semua benda memiliki gaya

gravitasi

l. Pada kedua benda tersebut tidak terdapat gaya

gravitasi namun tidak semua benda memiliki gaya

gravitasi

Alasan:

e. Setiap benda bermassa memiliki gaya gravitasi

yang menarik benda lain di sekitarnya.

Karena F =

C4

Page 143: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

128

f. Hanya benda bermassa besar yang dapat menarik

benda lain di sekitarnya

g. Hanya benda bermuatan yang dapat menarik benda

lain di sekitarnya

h. Hanya benda berukuran besar besar yang dapat

menarik benda lain di sekitarnya

Page 144: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

129

SOAL TWO-TIER TEST PILIHAN GANDA

Usaha dan Energi

Mata Pelajaran : Fisika Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Kelas/

Semester

: X I/ 1 Waktu : 60 menit

Tahun Ajaran : 2015 – 2016 Jumlah Butir Soal : 16

No. Indikator Soal Jawaban Ranah

Kognitif

1. Menghubungkan energi

kinetik suatu benda

dengan massa benda

tersebut

Dua buah mobil sedan dan sebuah truk saling kejar-kejaran di jalan

tol.Jikaketigakendaraantersebutdiisibahanbakarmasing-masing 10

literdanmemilikikecepatan yang sama,

ternyatatruktersebulebihcepatkehabisanbahanbakar. Menurut anda

apa penyebabnya?

i. Truk memiliki usaha lebih besar dari pada mobil sedan

j. Truk memilikidaya lebih besar

k. Truk memiliki energi potensial lebih besar

l. Truk memiliki energi kinetik lebih besar

Alasan :

e. Karena kapasitas bahan bakar truk lebih besar

f. Karena memiliki massa/berat yang lebih besar

g. Karena energi kinetik sebanding dengan massanya

h. Karena usaha/daya yang dilakukan lebih besar

Energi potensial

keduanya sama karena

diisi dengan bensin yang

sama tetapi energi

kinetik truk lbih besar

karena massanya lebih

besar

C4

2. Menghubungkan

besarnya energi kinetik,

massa dan kecepatannya

Ulum adalah seorang pelari maraton, untuk menempuhjarak yang

jauh ia harus memiliki kecepatan yang besar,sehingga ia

memperbesar massa dan memperbesar daya dengan mengkonsumsi

makanan bergizi . Bagaimana tanggapanmu terhadap tindakan ulum?

i. Ulum seharusnya memperkecil massa dan banyak

mengkonsumsi makanan bergizi j. Ulum seharusnya memperkecil berat badan dan sedikit

Karena besarnya daya

Sedangkan besarnya

usaha sama dengan

perubahan energi

kinetiknya

C4

Page 145: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

130

mengkonsumsi makanan

k. Tindakan Ulum sudah benar

l. Ulum seharusnya hanyamenaikan massa

Alasan:

e. Jika massa lebih besar, maka dibutuhkan energi lebih besar

f. Untuk memiliki kecepatan besar,diperlukan massa dan

daya yang besar

g. Dengan memperkecil berat bada,kecepatan semakin besar

h. Untuk memperbesar daya maka massa harus kecil

Sehingga

Jadi Daya berbanding

lurus terhadap massa

dan kecepatannya

3. Membedakan usaha

energi dua benda dengan

energi potensialnya

Syafii dan Hanafi sedang berlatih terjun payung untuk mengikuti

sebuah lomba. Jika massa syafii dua kali masa Hanafi dan mereka

melakukan loncat secara bersamaan dari ketinggian yang sama di

dalam sebuah helikopter. Bagaimanakah perbandingan enrgi kinetik

dan energi potensial keduanyapada saat di atas helikopter dan tepat

akan meloncat

i. Energi potensial Hanafi lebih besar sedangkan energy

kinetiknya lebih kecil

j. Energi potensial Hanafi lebih kecil sedangkan energy

kinetiknya lebih besar

k. Energi potensial Hanafi lebih kecil sedangkan energi

kinetiknya sama dengan syafii

l. Energi potensial dan energy kinetic keduanya sama

Alasan :

e. Energipotensial berbanding lurus dengan massa dan

energi kinetik benda diam =0

f. massa sebanding dengan Energi kinetik

g. Massa sebanding dengan EP dan berbanding terbalik dengan

EK

h. Ek berbanding terbalik dengan EP

Karena dan

karena pada

keadaan diam

kecepatannya sama

dengan nol sehingga

energi kinetiknya nol

C4

4. Memilih Lampu pijar

yang baik dengan

Pada suatu hari, lampu kamarmu mati dan orang tuamu menyuruh

untuk membeli lampu baru. Kemudian kamu pergi ke toko peralatan

Karena C4

Page 146: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

131

menerapkan prinsip

daya dan energi

listrik. Di tempat itu, penjual menawarkanmu empat buah lampu

bertuliskan 5 W dengan harga Rp 100.000,-, 10 W dengan harga Rp

80.ribu, 20 W dengan harga Rp 80.000 dan 25 W dengan harga

Rp60,000. Sedangkan biaya listrik dirumahmu adalah Rp 500 per

KWh Lampu mana yang akan kamu pilih agar mendapatkan lampu

paling hemat?

i. 5 W

j. 10 W

k. 20 W

l. 25 W

Alasan:

e. Semakin besar daya lampu, semakin terang

f. Semakin kecil daya lampu, semakin hemat energi

g. Semakin kecil daya lampu maka semakin terang

h. Semakin terang akan merusak mata

Jadi semakin besar daya

lampu,maka usaha yang

dikeluarkan juga

semakin besar dengan

menghasilkan cahaya

yang terang

5. Meyusun besarnya

energi kinetik dari

beberapa benda dengan

massa yang berbeda

Ali, Husen, Hasan dan Umar sedang mengikuti lomba lari marathon.

Jika massa mereka berempat masing-masing 40 kg, 50 kg, 55 kg dan

45 kg dan mereka berlari dengan kecepatan sama. Siapakah yang

mudah lelah?

i. Ali

j. Husen

k. Hasan

l. Umar

Alasan:

e. Maassa lebih besar, sehingga tekanannya besar

f. Kecepatan dipengaruhi oleh massa

g. Semakin besar massa maka semakin besar energi kinetik

yang dikeluarkan

h. Karena massanya lebih besar

Karena

sehingga semakin besar

massa maka makin besar

energi kinetik yang

dikeluarkan, hal ini

mengakibatkan nudah

lelah

C5

6. Menguraikan besarnya

energi kinetik dan

Anisa menjatuhkan bola dari lantai dua sekolahnya, sementara fitri

berada di lantai dasar mengamati gerak bola tersebut. Bagaimanakah

Pada keadaan tersebut

Fitri menganggap

C4

Page 147: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

132

potensial pada suatu

keadaan

energi kinetik dan energy potensial bola tersebut menurut keduanya?

i. Energi kinetik sama, energi potensial berbeda

j. Energi kinetik sama, energi potensial sama

k. Energi kinetik berbeda, energi potensial sama

l. Energi kinetik berbeda, energi potensial berbeda

Alasan :

e. Energi potensial dan energi kinetik pada posisi yang sama

besarnya sama

f. Menurut anisa dan fitri bola tersebut memiliki ketinggian

berbeda tetapi kecepatan sama

g. Menurut anisa dan fitri bola tersebut memiliki ketinggian dan

kecepatan sama

h. Menurut anisa dan fitri bola tersebut memiliki kecepatan

berbeda tetapi ketinggian sama

ketinggian awal bola

adalah ketinggian

gedung sekolah

sedangkan menurut

anisa ketinggian awal

nol. Sedangkan pada

benda diam

kecepatannya nol

sehingga baik anisa

maupun fitri

menganggap energi

kinetik bola sama

dengan nol

7. Menghubungkan prinsip

konservasi energi

dengan kecepatan suatu

benda pada roller

coaster.

Sesuai dengan prinsip

konservasi energi

Pada posisi D

Karena vc = 0 dan hd =

0 maka

mghC =

vD = √

C4

A

D

C

B

Page 148: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

133

Rohman dan Rohim berkunjung ke taman hiburan. Keduanya

mencoba menaiki beberapa wahana salah satunya roller coaster. Jika

posisi mereka seperti pada gambar. Posisi manakah yang memiliki

energi kinetik paling cepat?

g. A

h. B

i. C

j. D

Alasan:

e. Kecepatan berbanding lurus dengan ketinggian jatuhnya

f. Kecepatan sebanding dengan ketinggian

g. kecepatan berbanding terbalik dengan energi potensial

h. Kecepatan berbanding lurus dengan EK

8. Membuat Hipotesis

mengenai hubungan

energi kinetik terhadap

massa dan kecepatan

benda tersebut.

Dua buah truk pengangkut bahan makanan, jika truk B memiliki

berat ½ kali berat truk A dan memiliki kcepatan 2 kali kecepatan truk

A, maka energi kinetic kedua truk tersebut ialah

i. Energi kinetic A > Energi kinetic B

j. Energi Kinetik A < Energi Kinetik B

k. Energi Kinetik A = Energi Kinetik B

l. Energi Kinetik A = Energi Kinetik B = 0

Alasan:

e. Energi kinetik berbanding lurus dengan massa dankecepatan

benda

f. energi kinetik berbanding terbalik dengan Massa dan kuadrat

kecepatannya

Karena dan

Ek A : Ek B

:

:

C6

Page 149: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

134

g. Energi kinetiknya hanya berbanding lurus dengan massanya

h. Energi kinetik berbanding lurus dengan massa dan

kuadrat kecepatan benda

9. Memunculkan hubungan

antara tinggi tempat,

panjang lintasan dan

kecepatan benda

Dua luncuran air pada sebuah kolam dibentuk berbeda tetapi

ketianggiannya sama. Dua peluncur, Aziz dan Malik mulai dari

keadaan diam pada saat yang sama dengan luncuran yang berbeda.

Bagaimanakah kecepatan Aziz dan Malik pada saat mencapai dasar

peluncuran dan siapa yang lebih cepat sampai dasar peluncuran?

i. Kecepatan Aziz = Kecepatan Malik, Keduanya sampai secara

bersamaan

Karena

Karena v0 = 0,maka

Sehingga kecepatannya

berbanding lurus dengan

panjang lintasannya

C4 Aziz Malik

Page 150: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

135

j. Kecepatan Aziz > Kecepatan Malik, Aziz lebih cepat

sampai

k. Kecepatan Aziz < Kecepatan Malik, Malik lebih cepat

sampai

l. Kecepatan Aziz >Kecepatan Malik, Malik lebih cepat

sampai

Alasan:

e. Kecepatan pada saat dasar berbanding lurus dengan

lintasannya. Malik lebih dulu sampai karena lintasannya

lebih pendek.

f. Kecepatan pada saat dasar berbanding terbalik dengan

ketinggiannya. Malik lebih dulu sampai karena lintasannya

lebih pendek.

g. Kecepatan pada saat dasar berbanding lurus dengan

ketinggiannya. Aziz lebih dulu sampai karena lintasannya

lebih panjang.

h. Kecepatan pada saat dasar berbanding lurus dengan

ketinggiannya. Malik lebih dulu sampai karena lintasannya

lebih curam.

Page 151: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

136

10. Menilai hubungan

besarnya usaha dan

energi kinetik dengan

lintasannya.

Firdaus dan Soleh berkeliling perkebunan teh dengan mengendarai

mobil. Mereka berdua ingin menaikin puncak bukit secara bersamaan

namun dengan lintasan yang berbeda. Firdaus memilih jalan

memutari bukit sedangkan Soleh memilih jalan lurus menaiki bukit.

Bagaimanakah usaha yang dilakukan mereka untuk menaiki bukit

dan siapa yang lebih banyak mengeluarkan energy?

i. Usaha keduanya sama, Firdaus lebih banyak mengeluarkan

energy

j. Usaha keduanya sama, Soleh lebih banyak mengeluarkan

energy

k. Usaha keduanya sama, energy yang dikeluarkan juga sama

l. Usaha keduanya berbeda, Firdaus lebih banyak

mengeluarkan energy

Alasan:

e. Besarnya usaha yang dikeluarkan berbanding lurus

dengan perpindaahannya

Pada soal ini siswa

diminta untuk

menentukan usaha dua

orang jika mereka

bergerak dengan

perpindahan yang sama

namun jarak lintasan

yang berbeda.

W= F.s

Perpindahan kedua

benda sama

C5

Page 152: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

137

f. Energi sebanding dengan lintasan yang dilalui

g. Energi yang dikeluarkan sama

h. Semakin curam,semakin besar energi yang diperlukan

11. Merancang tinggi roller

coaster berdasarkan

prinsip konservasi

energi

Raihan adalah seorang pembuat roller coaster. Dia ingin menciptakan

roller coaster tanpa mesin yang terdiri dari dua puncak dan dua

lembah . Jika roller coaster tersebut berawal dari puncak pertama, apa

yang harus dilakukan Raihan pada puncak kedua agar roller coaster

dapat berjalan dengan baik dan dapat berhenti otomatis pada dasar

roller coaster?

i. Membuat puncak kedua lebih tinggi dari puncak pertama

j. Membuat puncak kedua sama dengan puncak pertama

k. Membuat puncak kedua lebih rendah dari puncak pertama

l. Membuat puncak kedua lebih landai dari puncak pertama

Alasan:

e. Karena jika puncak kedua lebih tinggi,roller coaster akan

berhenti sebelumnya

f. Jika tinggi puncak makin rendah,kecepatan makin tinggi

g. Karena tinggi puncak 2 yang rendah mengakibatkan

kecepatannya nol

h. Untuk mencapai puncak kedua, tinggi puncak kedua =

tinggi puncak pertama

Sesuai dengan hukum

konservasi energi,

H1=h2

C6

12. Merencanakan

kecepatan dan massa

benda berdasarkan

hukum konservasi

energi

Sulaiman dan Yusuf adalah atlet terjun payung. Mereka sedang

melakukan latihan penerjunan dari ketinggian 500 m. Jika Yusuf

terjun terlebih dahulu dengan kecepatan 5 m/s. Bagaimanakah cara

sulaiman agar dapat mengerjar yusuf?

i. Sulaiman memiliki massa lebih besar daripada yusuf dan

bergerak dengan kecepatan awal sama dengan yusuf

j. Sulaiman memiliki massa lebih kecil daripada Yusuf dan

bergerak dengan kecepatan awal sama dengan yusuf

k. Sulaiman memiliki masaa sama dengan yusuf dan bergerak

dengan kecepatan awal sama dengan yusuf

Karena

C6

Page 153: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

138

l. Sulaiman memiliki massa sama dengan yusuf dan

bergerak dengan kecepatan awal lebih besar

Alasan:

f. Kecepatan sebuah benda tidak dipengaruhi massa hanya

dipengaruiI kecepatan awal

g. Massa berbanding lurus dengan kecepatannya

h. Massa yang lebih besar akan lebih cepat karena gaya

gravitasinya lebih besar

i. Massa berbanding terbalik dengan kecepatan

13 Menyusun strategi

dalam permaslahan

memanah menggunakan

persamaan konservasi

energi

Khodijah adalah seorang pemanah professional. Sebelum

perlombaan, khodiajh mempelajari fisika agar dapat memenangkan

perlombaan. Akhirnya ia tahu untuk memperbesar energy potensial

busurnya, ia harus meregangkan busur lebih besar namun kecepatan

anak panahnya semakin kecil. Apa yang harus dilakukan khodijah

untuk memperbesar kcepatan anak panahnya?

i. Mengganti busur dengan bahan yang lebih elastis dan

memperkecil massa anak panah

j. Mengganti busur dengan bahan yang lebih plastis dan

memperkecil massa anak panah

k. Tidak perlu mengganti busur namun memperkecil massa

anak panah

l. Mengganti busur dengan bahan yang lebih eleastis dan tidak

perlu mengubah massa anak panah

Alasan:

d. Kecepatan berbanding lurus dengan konstanta elastisitas

dan berbanding terbalik dengan massa

e. kecepatanberbanding terbalik dengan massa benda

f. kecepatan berbanding lurus dengan Massanya

j. Kecepatan berbanding lurus dengan Massa dan Energi

potensial

Dan

C6

14 Memeriksa hubungan Al Khawarizmi adalah seorang ilmuan islam yang sedang Ek = ½ m v2 C5

Page 154: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

139

antara massa dengan

kecepatan suatu benda

mempelajari hubungan kecepatan suatu benda dengan massa benda

tersebut. Ia mempelajari bahwa besarnya kecepatan berbanding lurus

dengan energy kinetiknya dan berbanding terbalik dengan massanya.

Jika ia menjatuhkan buku dan kertas secara bersamaan, benda

manakah yang akan jatuh terlebih dahulu dan kecepatan benda mana

yang lebih besar? (anggap: gesekan udara diabaikan)

i. Buku akan jatuh terlebih dahulu dengan kecepatan yang lebih

besar

j. Buku akan jatuh terlebih dahulu dengan kecepatan sama

dengan kecepatan kertas

k. Buku dan kertas jatuh secara bersamaan dengan

kecepatan yang sama

l. Kertas jatuh terlebih dahulu dengan kecepatan lebih besar

dari buku

Alasan:

e. Kecepatan benda jatuh tIdak dIpengaruhi massa benda

hanya dipengaruhi ketinggian

f. Kecepatan berbanding lurus dengan EK dn berbanding

terbalik dengan massa

g. Kecepatan berbanding lurus dengan massa

h. Kecepatan berbanding lurus dengan EK dn b dan massa

V2 = 2 Ek / m

Pada benda jatuh bebas

berlaku

15. Menyusun strategi

dalam permasalahan

lompat galah

berdasarkan hukum

konsevasi energi.

Seorang atlet lompat galah sedang mengikuti perlombaan. Agar ia

Karena energi potensil

pada pegas

Dan

C6

Page 155: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

140

mencapai ketinggian maksimum apa yang ia harus lakukan terhadap

simpangan galah dan kecepatannya?

i. Ia memperbesar simpangan galah dan berlari dengan

kecepatan awal maksimum

j. Ia memperkecil simpangan galah dan berlari dengan

kecepatan awal maksimum

k. Ia memperbesar simpangan galah dan berlari dengan

kecepatan awal minimum

l. Ia memperkecil simpangan galah dan berlari dengan

kecepatan awal minimum

Alasan:

e. Ketinggian berbanding lurus dengan kecepatan dan

simpangan galah

f. Ketinggian sebanding dengan kecepatan dan berbanding

terbalik simpangan galah

g. Ketinggian berbanding lurus dengan simpangan dan galah

kecepatan

h. Ketinggian berbanding terbalik terhadap simpangan dan

galah kecepatan

16. Mengkritik suatu

keputusan berdasarkan

prinsip konservasi

energi

Pak idris adalah seorang polisi yang sedang mengemudi menyatakan

bahwa dengan melajukan mobilnya 2 kali lebih cepat berarti dia

memerlukan jarak henti 2 kali jarak semula. Menurutmu, benarkah

pernyataan polisi tersebut?

i. Benar

j. Salah, seharusnya ia menempuh jarak dua kali jarak semula

k. Salah, seharusnya ia menempuh jarak empat kali jarak

semua

l. Salah, seharusnya menempuh jarak delapan kali jarak semula

Alasan :

e. Jarak yang ditempuh suatu benda berbanding lurus

dengan kuadrat kecepatannya.

Karena

Karena v0 = 0

Maka

V2 = 2as

S = V2/2a

C5

Page 156: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

141

f. Jarak yang ditempuh suatu benda berbanding lurus dengan

kecepatannya

g. Jarak berbanding lurus dengan kecepatan dan waktunya

h. Jarak sebanding dengan energi yang dihasilkan

Page 157: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

142

Lampiran 6 Lembar Judgement Ahli

Page 158: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

143

Page 159: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

144

Page 160: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

145

Page 161: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

146

Page 162: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

147

Page 163: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

148

Page 164: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

149

Page 165: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

150

Page 166: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

151

Page 167: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

152

Page 168: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

153

Page 169: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

154

Page 170: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

155

Page 171: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

156

Page 172: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

157

Page 173: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

158

Page 174: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

159

Page 175: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

160

Page 176: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

161

Lampiran 7 Rekapitulasi Judgement Ahli Two-tier Test Pilihan Ganda

Rata-rata Kualitas Soal Two-tier Test Pilihan Ganda

Usaha dan energi

No.

Soal

Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator

5

Rata-rata

1 0.86 0.8 0.67 0.86 0.47 0.776667

2 0.73 0.73 0.2 0.83 0.6 0.553333

3 0.86 0.73 0.3 0.86 0.73 0.63

4 0.47 0.73 0.3 0.83 0.73 0.5

5 0.83 0.83 0.73 0.83 0.83 0.796667

6 0.93 0.83 0.73 0.93 0.83 0.83

7 0.93 0.8 0.2 0.93 0.8 0.643333

8 1 0.8 0.4 0.83 0.8 0.733333

9 0.83 0.73 0.4 0.83 0.73 0.653333

10 0.73 0.73 0.73 0.73 0.73 0.73

11 0.93 0.83 0.73 0.93 0.83 0.83

12 0.93 0.83 0.53 0.93 0.8 0.763333

13 0.93 0.8 0.73 0.93 0.8 0.82

14 1 0.8 0.53 0.73 0.8 0.776667

15 1 0.73 0.6 0.83 0.4 0.776667

16 0.93 0.83 0.6 0.93 0.8 0.786667

Gaya Gravitasi

No.

Soal

Validator

1

Validator

2

Validator

3

Validator

2

Validator 3 Rata-rata

1 0.86 0.47 0.73 0.8 0.67 0.686667

2 0.83 0.6 0.2 0.73 0.2 0.543333

3 0.86 0.73 0.73 0.73 0.3 0.773333

4 0.83 0.73 0.73 0.73 0.3 0.763333

5 0.83 0.83 0.73 0.83 0.73 0.796667

6 0.93 0.83 0.6 0.83 0.73 0.786667

7 0.93 0.8 0.6 0.8 0.2 0.776667

8 0.83 0.8 0.8 0.8 0.4 0.81

9 0.83 0.73 0.73 0.73 0.4 0.763333

10 0.73 0.73 0.73 0.73 0.73 0.73

11 0.93 0.83 0.8 0.83 0.73 0.853333

12 0.93 0.8 0.8 0.83 0.53 0.843333

13 0.93 0.8 0.8 0.8 0.73 0.843333

14 0.73 0.8 0.8 0.8 0.53 0.776667

15 0.83 0.4 0.8 0.73 0.6 0.676667

16 0.93 0.8 0.73 0.83 0.6 0.82

Page 177: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

162

Lampiran 8 Two-tier Test

TWO-TIER TEST MULTIPLE CHOICE

GRAVITASI NEWTON

NAMA : .....................................................

KELAS : .....................................................

Petunjuk Pengisian:

- Setiap soal terdiri dari tiga bagian a, b, dan c

- Pilihlah salah satu jawaban yang tepat pada bagian (a)

- Jika pada bagian (b) tidak terdapat pernyataan yang sesuai dengan alasanmu,

maka pilihlah opsi E dan tuliskan alasan yang menurutmu benar`

No. Soal

1. Perhatikan tiga kardus berikut!

30 Kg 20 kg 40 kg

I II III

Jika ketiga kardus dijatuhkan pada ketinggian dan waktu yang sama. Manakah di

antara benda tersebut yang terlebih dahulu sampai permukaan bumi?

m. I

n. II

o. III

p. Jatuh bersamaan

Mengapa demikian?

i. pada ketinggian sama, percepatan gravitasi juga sama jadi benda

jatuh bersama

j. gaya gravitasi sebanding dengan massa sehingga lebih cepat sampai

tanah

k. gaya gravitasi sebanding dengan luas permukaan sehingga lebih cepat

sampai

l. besarnya kecepatan sebanding dengan luas permukaan dan massanya

2.

Empat buah satelit mengorbit pada bumi seperti pad agambar di atas, urutan

benda yang memiliki gaya grafitasi besar ke kecil ialah

I II III IV

Page 178: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

163

m. I, II, III, IV

n. II, III, I, IV

o. IV, II, III, I

p. IV, III, II, I

Alasan :

i. Gaya gravitasi berbanding terbalik dengan jarak kedua benda

j. Gaya gravitasi berbanding lurus dengan jarak kedua benda

k. Gaya gravitasi berbanding lurus dengan massa satelite

l. Gaya gravitasi berbanding terbalik dengan jari-jari satelit

3. Gaya grafitasi yang bekerja pada suatu benda di permukaan bumi sebanding

dengan massa benda. Menurut kamu, apakah benda yang berat selalu jatuh lebih

cepat dari benda ringan?

m. Ya,selalu lebih cepat

n. Tidak,Bisa lebih cepat bisa lebih lambat

o. Tidak,Selalu lebih lambat

p. Tidak, semua benda akan jatuh bersamaan

Alasan :

i. Cepat atau lambatnya suatu benda hanya dipengaruhi

percepatangravitasi

j. Cepat atau lambatnya suatu bendadipengaruhi percepatan gravitasi

dan ketinggian k. Cepat atau lambatnya suatu bendadipengaruhi percepatan gravitasimassa

l. Cepat/lambatnya suatu bendadipengaruhi percepatan gravitasi dan luas

permukaan

4. Sebuah satelit memiliki kecepatan v untuk mengorbit pada bumi,jika massa

bumi M dan jari-jari planet bumi R. Jika seorang ilmuwan NASA mempercepat

satelit tersebut menjadi 3 kali semula,satelit ini akan mengorbit pada planetyang

seperti apa?

m. Planet yang memiliki massa 3 kali massa bumi dan jari-jari sama dengan

jari-jari bumi

n. Planet yang memiliki massa

kali massa bumi dan jari-jari 3 kali bumi

o. Planet yang memiliki massa 3 kali massa bumi dan jari-jari

kali bumi

p. Planet yang memiliki massa 9 kali massa bumi dan jari-jari

kali

bumi

Alasan:

i. Kecepatan berbanding terbalik dengan dengan akar kuadrat jarak dan

massanya

j. Kecepatan satelit berbanding lurus dengan akar kuadrat jaraknya dan

berbanding terbalik denganmassanya

k. Kecepatan hanya berbanding lurus dengan massanya

l. Kecepatan satelit berbanding terbalik dengan akar kuadrat

jaraknya dan berbanding lurus dengan massanya

Page 179: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

164

5.

Empat Negara yaitu arab Saudi, iran, turki dan Indonesia secara bersamaan

mengirimkan satelit untuk meneliti pergerakan bulan. Masing-masing satelit

menempati radius yang berbeda seperti gambar di atas. Manakah satelit yang

memiliki periode rotasi paling tinggi?

m. Satelit arab

n. Satelit iran

o. Satelit turki

p. Satelit Indonesia

Alasan:

i. Besarnya periode berbanding lurus dengan pangkat tiga jarak

revolusinya.

j. Besarnya periode berbanding terbalik dengan pangkat tiga jarak

revolusinya.

k. Besarnya periode berbanding lurus dengan medan gravitasi

l. Besarnya periode berbanding lurus dengan massanya

6.

Ahmad, Salim, Fatimah dan Marwah sedang berkreasi ke taman hiburan.

Kemudian ahmad mengajak teman-temannya untuk menaiki komedi putar secara

terpisah seperti yang ditunjukkan pada gambar.

Siapakah diantara mereka yang memiliki medan gravitasi paling besar?

m. Ahmad

n. Salim

o. Fatimah

p. Marwah

Alasan :

i. Besarnya medan gravitasi berbanding lurus dengan jarak dan massa

Arab Iran Turki Indonesia

Ahmad

Marwah

Salim

Fatimah

Page 180: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

165

benda

j. Besarnya medan gravitasi berbanding terbalik dengan jarak benda

pada pusat bumi

k. Besarnya medan gravitasi berbanding lurus dengan jarak benda dengan

pusat bumi

l. Besarnya medan gravitasi berbanding lurus dengan massa benda

7. Suatu hari Al farizi melakukan perjalanan dari makkah ke madinah. Dalam

perjalanannya, al farizi melewati bukit uhud dan berisitirahat sejenak di puncak

bukit dengan ketinggian 350 m. Bagaimanakah berat al farizi ketika di puncak

dibandingkan dengan di lembah?

m. Beratnya Lebih besar dibandingkan di lembah

n. Beratnya Lebih kecil dibandingkandi lembah o. Beratnya Sama dengan di lembah

p. Beratnya menjadi nol

Alasan:

i. Besarnya percepatan gravitasi suatu benda berbanding lurus dengan

jaraknya.

j. Besarnya percepatan gravitasi di permukaan bumi selalu sama

k. Besarnya percepatan gravitasi tidak dipengaruhi jarak benda

l. Besarnya percepatan gravitasi suatu benda berbanding terbalik

dengan jaraknya.

8. Dua buah pesawat luar angkasa mengorbit pada bumi dengan radius yang sama.

Massa pesawat A lebih besar dari pesawat B. Bagaimanakah perbandingan gaya

gravitasi dan medan gravitasi antara pesawat A dan B

m. Gaya gravitasi A lebih besar dari gravitasi B dan Medan gravitasi A

lebih besar medan gravitasi B

n. Gaya gravitasi A lebih besar dari gravitasi B dan Medan gravitasi A

sama dengan medan gravitasi B

o. Gaya gravitasi A lebih kecil dari gravitasi B dan Medan gravitasi A

sama dengan medan gravitasi B

p. Gaya gravitasi A sama dengan dari gravitasi B dan Medan gravitasi A

sama dengan medan gravitasi B

Alasan :

i. gaya berbanding lurus dengan massa tetapi medan gravitasi tidak

dipengaruhi massa

j. gaya berbanding terbalik dengan massa tetapi medan gravitasi tidak

dipengaruhi massa

k. gaya dan medan gravitasi berbanding lurus dengan massa

l. gaya dan medan gravitasi berbanding terbalik dengan massa

9. Berdasarkan hukum kepler ketiga, besarnya kuadrat periode berbanding lurus

dengan pangkat tiga dari jari-jari orbit suatu planet (

. Jika jarak

planet tersebut semakin jauh maka periode dan kecepatannya akan….

m. Periode semakin besar dan kecepatan semakin lambat

n. Periode semakin besar dan kecepatan semakin besar

o. Periode semakin kecil dan kecepatan semakin lambat

p. Periode semakin kecil dan kecepatan semakin cepat

Alas an:

i. Periode revolusi suatu benda berbanding lurus dengan jaraknya.

Sedangkan kecepatan revolusinya berbanding terbalik dengan

jaraknya.

Page 181: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

166

j. Periode revolusi suatu benda berbanding terbalik dengan jaraknya.

Sedangkan kecepatan revolusinya berbanding lurus dengan jaraknya.

k. Periode revolusi suatu benda berbanding lurus dengan jarak dan

kecepatan revolusi

l. Periode revolusi suatu benda berbanding terbalik dengan jarak dan

kecepatan revolusi

10. Stasiun TV Al jazeera meluncurkan satelit komunikasi untuk memperluas daerah

siarannya. Satelit itu diluncurkan menuju orbitnya dengan menggunakan roket.

Agar satelit tetap berada pada orbitnya, bagai manakah seharusnya kecepatan

satelit itu?

m. Satelit memiliki kecepatan lebih besar dari kecepatan rotasi bumi

n. Satelit memiliki kecepatan sama dengan kecepatan rotasi bumi

o. Satelit memiliki kecepatan lebih kecil dari kecepatan rotasi bumi

p. Satelit memiliki kecepatan nol

Alasan:

i. Untuk melawan gaya gravitasi bumi dibutuhkan kecepatan yang

besar

j. Agar periodenya sama,kecepatannya harus sama

k. Semakin besar kecepatan,semakin besar periodenya

l. Semakin besar kecepatan semakin besar daerah siarnya

11. Berdasarkan hukum gravitasi Newton, besarnya percepatan gravitasi sebuah

planet berbanding lurus dengan massa planet tersebut. Apakah planet yang

massanya lebih besar, selalu memiliki gravitasi yang lebih besar?

m. Ya, selalu lebih besar

n. Tidak, bisa lebih besar atau lebih kecil

o. Tidak, selalu lebih kecil

p. Tidak dapat ditentukan

Alasan:

i. Besarnya percepatan gravitasi suatu planethanya dipengaruhi oleh massa

planet

j. Besarnya percepatan gravitasi suatu planettidak dipengaruhi oleh massa

planet

k. Besarnya percepatan gravitasi suatu planet dipengaruhi gaya gravitasi

planet tersebut.

l. Besarnya percepatan gravitasi suatu planet juga dipengaruhi oleh

jari-jari planet tersebut.

12. Sekelompok peneliti ingin melakukan pengamatan tentang inti bumi. Mereka

menciptakan pesawat pengebor bumi dan melakukan perjalanan menuju inti

bumi. Namun pesawat tersebut hanya memiliki bahan bakar yang terbatas.

Menurutmu apa yang harus dilakukan peneliti untuk menghemat bahan bakar

dan dapat kembali ke permukaan bumi?

m. Mempercepat pesawat ketika masuk ke bumi dan memperlambat

pesawat saat keluar bumi

n. Memperlambat pesawat ketika masuk ke bumi dan mempercepat

pesawat saat keluar bumi

o. Mempercepat pesawat ketika masuk dan keluar bumi

p. Kecepatan pesawat konstan saat masuk dan keluar bumi]

Alasan :

i. Pada saat mesin menuju bumi,maka bumi akan menarik benda

tersebut sehingga pesawat tidak perlu dipercepat sedangkan pada

Page 182: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

167

saat keluar dibutuhkan kecepatan tinggi untuk melawan gaya

gravitasi bumi

j. Kecepatan berbanding terbalik dengan jaraknya

k. Pesawat menjadi lebih berat karena gaya gravitasi

l. Semakin cepat pesawat semakin banyak bahan bakar yang dibutuhkan

13. Lembaga Antariksa dan Penerbangan (LAPAN) Indonesia ingin meneliti planet

mars. Untuk menghemat biaya, LAPAN menggunakan satelitnya yang sedang

mengorbit bulan. Apakah yang harus dilakukan LAPAN untuk mengatur satelit

tersebut agar dapat mengorbit pada planet mars?

m. Memperbesar kecepatan satelit dan memperkecil periode orbitnya

n. Memperkecil kecepatan satelit dan memperbesar periode orbitnya

o. Memperbesar kecepatan satelit dan periode orbitnya

p. Memperkecil kecepatan satelit dan periode orbitnya

Alasan:

i. Besarnya kecepatan dan periode suatu benda berbanding lurus

dengan jarak benda

j. Besarnya kecepatan dan periode suatu benda berbanding terbalik dengan

jarak benda

k. jaraknya berbanding lurus dengankecepatan dan berbanding terbalik

dengan periode

l. jaraknya berbanding terbalik dengankecepatandan berbanding lurus

dengan periode

14. Sebuah satelit yang mengorbit pada bumi dengan kecepatan v. Jika satelit

tersebut ingin dipindahkan ke planet yang gravitasinya lebih besar dari bumi dan

jari-jari planet tersebut sama dengan jari-jari planet bumi,maka yang harus

dilakukan?

m. Memperbesar massa satelit dan kecepatan satelit

n. Memperkecil massa satelit dan kecepatan satelit

o. Memperbesar massa satelit dan memperkecil kecepatan satelit

p. Massa satelit dibuat konstan dan memperbesar kecepatan satelit

Alasan:

i. Kecepatan planet dan massa satelit berbanding terbalik dengan gravitasi

planet

j. Kecepatan planet dan massa satelit berbanding lurus

dengangravitasiplanet

k. Gravitasi planet berbanding lurus dengan massa satelit dan terbalik

dengan kecepatan

l. Kecepatan planet berbanding lurus dengan gravitasi ,tidak

berpengaruh massa satelit.

15 Fatimah ingin meneliti hubungan antara berat benda dengan ketinggian benda

tersebut dari permukaan bumi. Untuk itu ia melakukan pengukuran berat badan

dibeberapa tempat berbeda, menurutmu dimanakah fatimah akan mendapat berat

badan paling kecil?

m. Melakukan pengukuran di permukaan bumi

n. Melakukan pengukuran di dalam pesawat terbang

o. Melakukan pengukuran di dalam kapal selam

p. Melakukan pengukuran di terowongan bawah tanah

Alasan:

i. Percepatan gravitasi tidak bergantung pada jarak benda

j. Percepatan gravitasi berbanding terbalik dengan jarak benda

Page 183: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

168

k. Percepatan gravitasi berbanding lurus dengan jarak benda

l. Pada permukaan bumi, gravitasinya paling kecil

16 Menurut hukum gravitasi Newton, jika ada dua buah benda bermassa makan

akan terjadi interaksi dan terdapat gaya gravitasi. Namun saat anda mendekatkan

pensil dan buku tidak terjadi interaksi antara kedua benda tersebut (tidak saling

tarik menarik atau tolak menolak). Menurut anda, apakah antara dua benda

tersebut terdapat gaya gravitasi dan apakah semua benda memiliki gaya

gravitasi?

m. Pada kedua benda tersebut terdapat gaya gravitasi namun tidak semua

benda memiliki gaya gravitasi

n. Pada kedua benda tersebut tidak terdapat gaya gravitasi namun semua

benda memiliki gaya gravitasi

o. Pada kedua benda tersebut terdapat gaya gravitasi dan semua

benda memiliki gaya gravitasi

p. Pada kedua benda tersebut tidak terdapat gaya gravitasi namun tidak

semua benda memiliki gaya gravitasi

Alasan:

i. Setiap benda bermassa memiliki gaya gravitasi yang menarik benda

lain di sekitarnya.

j. Hanya benda bermassa besar yang dapat menarik benda lain di

sekitarnya

k. Hanya benda bermuatan yang dapat menarik benda lain di sekitarnya

l. Hanya benda berukuran besar besar yang dapat menarik benda lain di

sekitarnya

Page 184: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

169

TWO-TIER TEST MULTIPLE CHOICE

USAHA DAN ENERGI

NAMA : .....................................................

KELAS : .....................................................

Petunjuk Pengisian:

- Setiap soal terdiri dari tiga bagian a, b, dan c

- Pilihlah salah satu jawaban yang tepat pada bagian (a)

- Jika pada bagian (b) tidak terdapat pernyataan yang sesuai dengan alasanmu,

maka pilihlah opsi E dan tuliskan alasan yang menurutmu benar`

No. Soal

1. Dua buah mobil sedan dan sebuah truk saling kejar-kejaran di jalan

tol.Jikaketigakendaraantersebutdiisibahanbakarmasing-masing 10

literdanmemilikikecepatan yang sama,

ternyatatruktersebulebihcepatkehabisanbahanbakar. Menurut anda apa

penyebabnya?

m. Truk memiliki usaha lebih besar dari pada mobil sedan

n. Truk memilikidaya lebih besar

o. Truk memiliki energi potensial lebih besar

p. Truk memiliki energi kinetik lebih besar

Alasan :

i. Karena kapasitas bahan bakar truk lebih besar

j. Karena memiliki massa/berat yang lebih besar

k. Karena energi kinetik sebanding dengan massanya

l. Karena usaha/daya yang dilakukan lebih besar

2. Ulum adalah seorang pelari maraton, untuk menempuhjarak yang jauh ia harus

memiliki kecepatan yang besar,sehingga ia memperbesar massa dan memperbesar

daya dengan mengkonsumsi makanan bergizi . Bagaimana tanggapanmu terhadap

tindakan ulum?

m. Ulum seharusnya memperkecil massa dan banyak mengkonsumsi

makanan bergizi n. Ulum seharusnya memperkecil berat badan dan sedikit mengkonsumsi

makanan

o. Tindakan Ulum sudah benar

p. Ulum seharusnya hanyamenaikan massa

Alasan:

i. Jika massa lebih besar, maka dibutuhkan energi lebih besar

j. Untuk memiliki kecepatan besar,diperlukan massa dan daya yang

besar

k. Dengan memperkecil berat bada,kecepatan semakin besar

l. Untuk memperbesar daya maka massa harus kecil

3. Syafii dan Hanafi sedang berlatih terjun payung untuk mengikuti sebuah lomba.

Jika massa syafii dua kali masa Hanafi dan mereka melakukan loncat secara

bersamaan dari ketinggian yang sama di dalam sebuah helikopter. Bagaimanakah

Page 185: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

170

perbandingan enrgi kinetik dan energi potensial keduanyapada saat di atas

helikopter dan tepat akan meloncat

m. Energi potensial Hanafi lebih besar sedangkan energy kinetiknya lebih

kecil

n. Energi potensial Hanafi lebih kecil sedangkan energy kinetiknya lebih

besar

o. Energi potensial Hanafi lebih kecil sedangkan energi kinetiknya sama

dengan syafii

p. Energi potensial dan energy kinetic keduanya sama

Alasan :

i. Energipotensial berbanding lurus dengan massa dan energi kinetik

benda diam =0

j. massa sebanding dengan Energi kinetik

k. Massa sebanding dengan EP dan berbanding terbalik dengan EK

l. Ek berbanding terbalik dengan EP

4. Pada suatu hari, lampu kamarmu mati dan orang tuamu menyuruh untuk membeli

lampu baru. Kemudian kamu pergi ke toko peralatan listrik. Di tempat itu, penjual

menawarkanmu empat buah lampu bertuliskan 5 W dengan harga Rp 100.000,-,

10 W dengan harga Rp 80.ribu, 20 W dengan harga Rp 80.000 dan 25 W dengan

harga Rp60,000. Sedangkan biaya listrik dirumahmu adalah Rp 500 per KWh

Lampu mana yang akan kamu pilih agar mendapatkan lampu paling hemat?

m. 5 W

n. 10 W

o. 20 W

p. 25 W

Alasan:

i. Semakin besar daya lampu, semakin terang

j. Semakin kecil daya lampu, semakin hemat energi

k. Semakin kecil daya lampu maka semakin terang

l. Semakin terang akan merusak mata

5. Ali, Husen, Hasan dan Umar sedang mengikuti lomba lari marathon. Jika massa

mereka berempat masing-masing 40 kg, 50 kg, 55 kg dan 45 kg dan mereka

berlari dengan kecepatan sama. Siapakah yang mudah lelah?

m. Ali

n. Husen

o. Hasan

p. Umar

Alasan:

i. Maassa lebih besar, sehingga tekanannya besar

j. Kecepatan dipengaruhi oleh massa

k. Semakin besar massa maka semakin besar energi kinetik yang

dikeluarkan

l. Karena massanya lebih besar

6. Anisa menjatuhkan bola dari lantai dua sekolahnya, sementara fitri berada di lantai

dasar mengamati gerak bola tersebut. Bagaimanakah energi kinetik dan energy

potensial bola tersebut menurut keduanya?

m. Energi kinetik sama, energi potensial berbeda

n. Energi kinetik sama, energi potensial sama

o. Energi kinetik berbeda, energi potensial sama

p. Energi kinetik berbeda, energi potensial berbeda

Page 186: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

171

Alasan :

i. Energi potensial dan energi kinetik pada posisi yang sama besarnya sama

j. Menurut anisa dan fitri bola tersebut memiliki ketinggian berbeda

tetapi kecepatan sama

k. Menurut anisa dan fitri bola tersebut memiliki ketinggian dan kecepatan

sama

l. Menurut anisa dan fitri bola tersebut memiliki kecepatan berbeda tetapi

ketinggian sama

7.

Rohman dan Rohim berkunjung ke taman hiburan. Keduanya mencoba menaiki

beberapa wahana salah satunya roller coaster. Jika posisi mereka seperti pada

gambar. Posisi manakah yang memiliki energi kinetik paling cepat?

k. A

l. B

m. C

n. D

Alasan:

i. Kecepatan berbanding lurus dengan ketinggian jatuhnya

j. Kecepatan sebanding dengan ketinggian

k. kecepatan berbanding terbalik dengan energi potensial

l. Kecepatan berbanding lurus dengan EK

8.

Dua buah truk pengangkut bahan makanan, jika truk B memiliki berat ½ kali

berat truk A dan memiliki kcepatan 2 kali kecepatan truk A, maka energi kinetic

kedua truk tersebut ialah

m. Energi kinetic A > Energi kinetic B

n. Energi Kinetik A < Energi Kinetik B

o. Energi Kinetik A = Energi Kinetik B

p. Energi Kinetik A = Energi Kinetik B = 0

Alasan:

A

D

C

B

Page 187: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

172

i. Energi kinetik berbanding lurus dengan massa dankecepatan benda

j. energi kinetik berbanding terbalik dengan Massa dan kuadrat

kecepatannya

k. Energi kinetiknya hanya berbanding lurus dengan massanya

l. Energi kinetik berbanding lurus dengan massa dan kuadrat

kecepatan benda

9.

Dua luncuran air pada sebuah kolam dibentuk berbeda tetapi ketianggiannya

sama. Dua peluncur, Aziz dan Malik mulai dari keadaan diam pada saat yang

sama dengan luncuran yang berbeda. Bagaimanakah kecepatan Aziz dan Malik

pada saat mencapai dasar peluncuran dan siapa yang lebih cepat sampai dasar

peluncuran?

m. Kecepatan Aziz = Kecepatan Malik, Keduanya sampai secara bersamaan

n. Kecepatan Aziz > Kecepatan Malik, Aziz lebih cepat sampai

o. Kecepatan Aziz < Kecepatan Malik, Malik lebih cepat sampai

p. Kecepatan Aziz >Kecepatan Malik, Malik lebih cepat sampai

Alasan:

i. Kecepatan pada saat dasar berbanding lurus dengan lintasannya.

Malik lebih dulu sampai karena lintasannya lebih pendek.

j. Kecepatan pada saat dasar berbanding terbalik dengan ketinggiannya.

Malik lebih dulu sampai karena lintasannya lebih pendek.

k. Kecepatan pada saat dasar berbanding lurus dengan ketinggiannya. Aziz

lebih dulu sampai karena lintasannya lebih panjang.

l. Kecepatan pada saat dasar berbanding lurus dengan ketinggiannya. Malik

lebih dulu sampai karena lintasannya lebih curam.

Aziz Malik

Page 188: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

173

10.

Firdaus dan Soleh berkeliling perkebunan teh dengan mengendarai mobil. Mereka

berdua ingin menaikin puncak bukit secara bersamaan namun dengan lintasan

yang berbeda. Firdaus memilih jalan memutari bukit sedangkan Soleh memilih

jalan lurus menaiki bukit. Bagaimanakah usaha yang dilakukan mereka untuk

menaiki bukit dan siapa yang lebih banyak mengeluarkan energy?

m. Usaha keduanya sama, Firdaus lebih banyak mengeluarkan energy

n. Usaha keduanya sama, Soleh lebih banyak mengeluarkan energy

o. Usaha keduanya sama, energy yang dikeluarkan juga sama

p. Usaha keduanya berbeda, Firdaus lebih banyak mengeluarkan energy

Alasan:

i. Besarnya usaha yang dikeluarkan berbanding lurus dengan

perpindaahannya

j. Energi sebanding dengan lintasan yang dilalui

k. Energi yang dikeluarkan sama

l. Semakin curam,semakin besar energi yang diperlukan

11. Raihan adalah seorang pembuat roller coaster. Dia ingin menciptakan roller

coaster tanpa mesin yang terdiri dari dua puncak dan dua lembah . Jika roller

coaster tersebut berawal dari puncak pertama, apa yang harus dilakukan Raihan

pada puncak kedua agar roller coaster dapat berjalan dengan baik dan dapat

berhenti otomatis pada dasar roller coaster?

m. Membuat puncak kedua lebih tinggi dari puncak pertama

n. Membuat puncak kedua sama dengan puncak pertama

o. Membuat puncak kedua lebih rendah dari puncak pertama

p. Membuat puncak kedua lebih landai dari puncak pertama

Alasan:

i. Karena jika puncak kedua lebih tinggi,roller coaster akan berhenti

sebelumnya

j. Jika tinggi puncak makin rendah,kecepatan makin tinggi

k. Karena tinggi puncak 2 yang rendah mengakibatkan kecepatannya nol

l. Untuk mencapai puncak kedua, tinggi puncak kedua = tinggi puncak

pertama

12. Sulaiman dan Yusuf adalah atlet terjun payung. Mereka sedang melakukan latihan

penerjunan dari ketinggian 500 m. Jika Yusuf terjun terlebih dahulu dengan

kecepatan 5 m/s. Bagaimanakah cara sulaiman agar dapat mengerjar yusuf?

m. Sulaiman memiliki massa lebih besar daripada yusuf dan bergerak dengan

kecepatan awal sama dengan yusuf

n. Sulaiman memiliki massa lebih kecil daripada Yusuf dan bergerak dengan

Page 189: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

174

kecepatan awal sama dengan yusuf

o. Sulaiman memiliki masaa sama dengan yusuf dan bergerak dengan

kecepatan awal sama dengan yusuf

p. Sulaiman memiliki massa sama dengan yusuf dan bergerak dengan

kecepatan awal lebih besar

Alasan:

k. Kecepatan sebuah benda tidak dipengaruhi massa hanya dipengaruiI

kecepatan awal

l. Massa berbanding lurus dengan kecepatannya

m. Massa yang lebih besar akan lebih cepat karena gaya gravitasinya lebih

besar

n. Massa berbanding terbalik dengan kecepatan

13 Khodijah adalah seorang pemanah professional. Sebelum perlombaan, khodiajh

mempelajari fisika agar dapat memenangkan perlombaan. Akhirnya ia tahu untuk

memperbesar energy potensial busurnya, ia harus meregangkan busur lebih besar

namun kecepatan anak panahnya semakin kecil. Apa yang harus dilakukan

khodijah untuk memperbesar kcepatan anak panahnya?

m. Mengganti busur dengan bahan yang lebih elastis dan memperkecil

massa anak panah

n. Mengganti busur dengan bahan yang lebih plastis dan memperkecil massa

anak panah

o. Tidak perlu mengganti busur namun memperkecil massa anak panah

p. Mengganti busur dengan bahan yang lebih eleastis dan tidak perlu

mengubah massa anak panah

Alasan:

g. Kecepatan berbanding lurus dengan konstanta elastisitas dan

berbanding terbalik dengan massa

h. kecepatanberbanding terbalik dengan massa benda

i. kecepatan berbanding lurus dengan Massanya

o. Kecepatan berbanding lurus dengan Massa dan Energi potensial

14 Al Khawarizmi adalah seorang ilmuan islam yang sedang mempelajari hubungan

kecepatan suatu benda dengan massa benda tersebut. Ia mempelajari bahwa

besarnya kecepatan berbanding lurus dengan energy kinetiknya dan berbanding

terbalik dengan massanya. Jika ia menjatuhkan buku dan kertas secara bersamaan,

benda manakah yang akan jatuh terlebih dahulu dan kecepatan benda mana yang

lebih besar? (anggap: gesekan udara diabaikan)

m. Buku akan jatuh terlebih dahulu dengan kecepatan yang lebih besar

n. Buku akan jatuh terlebih dahulu dengan kecepatan sama dengan kecepatan

kertas

o. Buku dan kertas jatuh secara bersamaan dengan kecepatan yang

sama

p. Kertas jatuh terlebih dahulu dengan kecepatan lebih besar dari buku

Alasan:

i. Kecepatan benda jatuh tIdak dIpengaruhi massa benda hanya

dipengaruhi ketinggian

j. Kecepatan berbanding lurus dengan EK dn berbanding terbalik dengan

massa

k. Kecepatan berbanding lurus dengan massa

l. Kecepatan berbanding lurus dengan EK dn b dan massa

Page 190: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

175

15.

Seorang atlet lompat galah sedang mengikuti perlombaan. Agar ia mencapai

ketinggian maksimum apa yang ia harus lakukan terhadap simpangan galah dan

kecepatannya?

m. Ia memperbesar simpangan galah dan berlari dengan kecepatan awal

maksimum

n. Ia memperkecil simpangan galah dan berlari dengan kecepatan awal

maksimum

o. Ia memperbesar simpangan galah dan berlari dengan kecepatan awal

minimum

p. Ia memperkecil simpangan galah dan berlari dengan kecepatan awal

minimum

Alasan:

i. Ketinggian berbanding lurus dengan kecepatan dan simpangan galah

j. Ketinggian sebanding dengan kecepatan dan berbanding terbalik

simpangan galah

k. Ketinggian berbanding lurus dengan simpangan dan galah kecepatan

l. Ketinggian berbanding terbalik terhadap simpangan dan galah kecepatan

16. Pak idris adalah seorang polisi yang sedang mengemudi menyatakan bahwa

dengan melajukan mobilnya 2 kali lebih cepat berarti dia memerlukan jarak henti

2 kali jarak semula. Menurutmu, benarkah pernyataan polisi tersebut?

m. Benar

n. Salah, seharusnya ia menempuh jarak dua kali jarak semula

o. Salah, seharusnya ia menempuh jarak empat kali jarak semua

p. Salah, seharusnya menempuh jarak delapan kali jarak semula

Alasan :

i. Jarak yang ditempuh suatu benda berbanding lurus dengan kuadrat

kecepatannya.

j. Jarak yang ditempuh suatu benda berbanding lurus dengan kecepatannya

k. Jarak berbanding lurus dengan kecepatan dan waktunya

l. Jarak sebanding dengan energi yang dihasilkan

Page 191: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

176

Lampiran 9 Analisis Butir Soal Three-tier Test

REKAP ANALISIS BUTIR

=====================

Rata2= 14.06

Simpang Baku= 6.11

Korelasi XY= 0.62

Reliabilitas Tes= 0.76

Butir Soal= 32

Jumlah Subyek= 32

Btr Baru Btr Asli D.Pembeda(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi

1 1 55.56 Sukar 0.402 Sangat Signifikan

2 2 55.56 Sedang 0.499 Sangat Signifikan

3 3 11.11 Sedang -0.040 - -

4 4 22.22 Mudah 0.378 Sangat Signifikan

5 5 0.00 Sedang 0.363 Signifikan

6 6 55.56 Sedang 0.319 Signifikan

7 7 -11.11 Sedang -0.188 -

8 8 55.56 Sukar 0.630 Sangat Signifikan

9 9 44.44 Sedang 0.432 Sangat Signifikan

10 10 33.33 Sedang 0.395 Sangat Signifikan

11 11 22.22 Sedang 0.319 Signifikan

12 12 44.44 Sedang 0.473 Sangat Signifikan

13 13 22.22 Sukar 0.567 Sangat Signifikan

14 14 33.33 Sukar 0.687 Sangat Signifikan

15 15 55.56 Sukar 0.690 Sangat Signifikan

16 16 66.67 Sedang 0.319 Signifikan

17 17 55.56 Sedang 0.518 Sangat Signifikan

18 18 22.22 Sangat Mudah 0.114 -

19 19 33.33 Sedang 0.416 Sangat Signifikan

20 20 55.56 Sukar 0.606 Sangat Signifikan

21 21 33.33 Mudah 0.374 Signifikan

22 22 33.33 Sedang 0.374 Signifikan

23 23 44.44 Sukar 0.668 Sangat Signifikan

24 24 22.22 Sedang 0.249 -

25 25 66.67 Sukar 0.873 Sangat Signifikan

26 26 44.44 Sedang 0.343 Signifikan

27 27 22.22 Sukar 0.558 Sangat Signifikan

Page 192: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

177

28 28 77.78 Sukar 0.849 Sangat Signifikan

29 29 33.33 Sedang 0.344 Signifikan

30 30 55.56 Sukar 0.854 Sangat Signifikan

31 31 55.56 Sedang 0.499 Sangat Signifikan

32 32 44.44 Sedang 0.532 Sangat Signifikan

Uji Coba sampel kedua

Rata2= 2.06

Simpang Baku= 1.28

KorelasiXY= 0.33

Reliabilitas Tes= 0.50

Butir Soal= 4

Jumlah Subyek= 35

Btr Baru Btr Asli D.Pembeda(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi

1 3 77.78 Sedang 0.587 Signifikan

2 7 77.78 Sedang 0.600 Signifikan

3 18 100.00 Sedang 0.775 Sangat Signifikan

4 24 66.67 Sedang 0.591 Signifikan

Page 193: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

178

Lampiran 10 Lembar Observasi Pembelajaran

SMAN 1 Tangsel

No. Tahap Terlaksana

1. Komunikasi Instruksional

A Menjelaskan tujuan pembelajaran, gagasan

pembelajaran, tugas pembelajaran, dan kegiatan

asesmen

B Merencanakan pembelajaran yang dapat memacu

anak untuk berpikir

X

C Memberikan tugas/petunjuk dengan jelas X

D Memberikan sinyal transisi dalam menjelaskan suatu

gagasan dengan gagasan lain

E Selalu memberikan umpan balik untuk

mengklarifikasi pernyataan siswa yang salah

X

2 Pembelajaran secara terstruktur

A Melaksanakan asesmen kemampuan awal dan taraf

perkembangan setiap siswa

B Menyajikan presentasi atau diskusi sesuai dengan

tingkat perkembangan siswa

X

C Mendorong siswa untuk menyelesaikan tugas secara

mandiri dalam menyelesaikan permasalahan

3 Pemberian Self Evaluation

A Memberikan pernyataan yang berbeda atau

menimbulkan dilema /paradok suntuk menguji

konsepsi awal

X

B Membimbing siswa untuk berpikir secara mandiri X

C Membiarkan siswa untuk menilai atau memberikan

pendapat / hipotesis mengenai suatu informasi baru

disertai alasan yang relevan

X

Page 194: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

179

No. Tahap Terlaksana

D Membimbing siswa untuk melakukan self asessment

untuk mengembangkan kemampuannya

4 Pemberian Tugas

A Memberikan tugas untuk menganalisis, menggaris

bawahi, meresum dan memberikan kesimpulan

B Memberikan petunjuk untuk mengerjakan tugas

prosedural

C Memberikan informasi mengenai keuntungan

mengerjakan tugas yang diberikan

D Mencontohkan langkah-langkah kegiatan

E Memberikan umpan balik untuk melatih

kemampuan berpikir kritis siswa

F Memberikan pertanyaan terbuka agar siswa dapat

menjelaskan dengan gagasan sendiri

SMAN 3 Tangsel

No. Tahap Terlaksana

1. Komunikasi Instruksional

A Menjelaskan tujuan pembelajaran, gagasan

pembelajaran, tugas pembelajaran, dan kegiatan

asesmen

X

B Merencanakan pembelajaran yang dapat memacu

anak untuk berpikir

X

C Memberikan tugas/petunjuk dengan jelas X

D Memberikan sinyal transisi dalam menjelaskan suatu

gagasan dengan gagasan lain

X

E Selalu memberikan umpan balik untuk X

Page 195: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

180

No. Tahap Terlaksana

mengklarifikasi pernyataan siswa yang salah

2 Pembelajaran secara terstruktur

A Melaksanakan asesmen kemampuan awal dan taraf

perkembangan setiap siswa

X

B Menyajikan presentasi atau diskusi sesuai dengan

tingkat perkembangan siswa

X

C Mendorong siswa untuk menyelesaikan tugas secara

mandiri dalam menyelesaikan permasalahan

X

3 Pemberian Self Evaluation

A Memberikan pernyataan yang berbeda atau

menimbulkan dilema /paradok suntuk menguji

konsepsi awal

X

B Membimbing siswa untuk berpikir secara mandiri X

C Membiarkan siswa untuk menilai atau memberikan

pendapat / hipotesis mengenai suatu informasi baru

disertai alasan yang relevan

X

D Membimbing siswa untuk melakukan self asessment

untuk mengembangkan kemampuannya

4 Pemberian Tugas

A Memberikan tugas untuk menganalisis, menggaris

bawahi, meresum dan memberikan kesimpulan

X

B Memberikan petunjuk untuk mengerjakan tugas

prosedural

X

C Memberikan informasi mengenai keuntungan

mengerjakan tugas yang diberikan

X

D Mencontohkan langkah-langkah kegiatan X

E Memberikan umpan balik untuk melatih

kemampuan berpikir kritis siswa

X

Page 196: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

181

No. Tahap Terlaksana

F Memberikan pertanyaan terbuka agar siswa dapat

menjelaskan dengan gagasan sendiri

X

SMAN 5 Tangsel

No. Tahap

1. Komunikasi Instruksional

A Menjelaskan tujuan pembelajaran, gagasan

pembelajaran, tugas pembelajaran, dan kegiatan

asesmen

X

B Merencanakan pembelajaran yang dapat memacu

anak untuk berpikir

X

C Memberikan tugas/petunjuk dengan jelas X

D Memberikan sinyal transisi dalam menjelaskan suatu

gagasan dengan gagasan lain

X

E Selalu memberikan umpan balik untuk

mengklarifikasi pernyataan siswa yang salah

2 Pembelajaran secara terstruktur

A Melaksanakan asesmen kemampuan awal dan taraf

perkembangan setiap siswa

X

B Menyajikan presentasi atau diskusi sesuai dengan

tingkat perkembangan siswa

X

C Mendorong siswa untuk menyelesaikan tugas secara

mandiri dalam menyelesaikan permasalahan

X

3 Pemberian Self Evaluation

A Memberikan pernyataan yang berbeda atau

menimbulkan dilema /paradok suntuk menguji

konsepsi awal

X

B Membimbing siswa untuk berpikir secara mandiri X

Page 197: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

182

No. Tahap

C Membiarkan siswa untuk menilai atau memberikan

pendapat / hipotesis mengenai suatu informasi baru

disertai alasan yang relevan

X

D Membimbing siswa untuk melakukan self asessment

untuk mengembangkan kemampuannya

4 Pemberian Tugas

A Memberikan tugas untuk menganalisis, menggaris

bawahi, meresum dan memberikan kesimpulan

X

B Memberikan petunjuk untuk mengerjakan tugas

prosedural

X

C Memberikan informasi mengenai keuntungan

mengerjakan tugas yang diberikan

X

D Mencontohkan langkah-langkah kegiatan X

E Memberikan umpan balik untuk melatih

kemampuan berpikir kritis siswa

X

F Memberikan pertanyaan terbuka agar siswa dapat

menjelaskan dengan gagasan sendiri

SMAN 7 Tangsel

No. Tahap

1. Komunikasi Instruksional

A Menjelaskan tujuan pembelajaran, gagasan

pembelajaran, tugas pembelajaran, dan kegiatan

X

Page 198: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

183

No. Tahap

asesmen

B Merencanakan pembelajaran yang dapat memacu

anak untuk berpikir

X

C Memberikan tugas/petunjuk dengan jelas X

D Memberikan sinyal transisi dalam menjelaskan suatu

gagasan dengan gagasan lain

X

E Selalu memberikan umpan balik untuk

mengklarifikasi pernyataan siswa yang salah

2 Pembelajaran secara terstruktur

A Melaksanakan asesmen kemampuan awal dan taraf

perkembangan setiap siswa

X

B Menyajikan presentasi atau diskusi sesuai dengan

tingkat perkembangan siswa

X

C Mendorong siswa untuk menyelesaikan tugas secara

mandiri dalam menyelesaikan permasalahan

X

3 Pemberian Self Evaluation

A Memberikan pernyataan yang berbeda atau

menimbulkan dilema /paradok suntuk menguji

konsepsi awal

X

B Membimbing siswa untuk berpikir secara mandiri X

C Membiarkan siswa untuk menilai atau memberikan

pendapat / hipotesis mengenai suatu informasi baru

disertai alasan yang relevan

X

D Membimbing siswa untuk melakukan self asessment

untuk mengembangkan kemampuannya

4 Pemberian Tugas

A Memberikan tugas untuk menganalisis, menggaris

bawahi, meresum dan memberikan kesimpulan

X

Page 199: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

184

No. Tahap

B Memberikan petunjuk untuk mengerjakan tugas

prosedural

X

C Memberikan informasi mengenai keuntungan

mengerjakan tugas yang diberikan

X

D Mencontohkan langkah-langkah kegiatan X

E Memberikan umpan balik untuk melatih

kemampuan berpikir kritis siswa

X

F Memberikan pertanyaan terbuka agar siswa dapat

menjelaskan dengan gagasan sendiri

SMAN 10 Tangsel

No. Tahap

1. Komunikasi Instruksional

A Menjelaskan tujuan pembelajaran, gagasan

pembelajaran, tugas pembelajaran, dan kegiatan

asesmen

X

B Merencanakan pembelajaran yang dapat memacu

anak untuk berpikir

X

C Memberikan tugas/petunjuk dengan jelas X

D Memberikan sinyal transisi dalam menjelaskan suatu

gagasan dengan gagasan lain

X

E Selalu memberikan umpan balik untuk

mengklarifikasi pernyataan siswa yang salah

2 Pembelajaran secara terstruktur

A Melaksanakan asesmen kemampuan awal dan taraf

perkembangan setiap siswa

X

B Menyajikan presentasi atau diskusi sesuai dengan

tingkat perkembangan siswa

X

Page 200: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

185

No. Tahap

C Mendorong siswa untuk menyelesaikan tugas secara

mandiri dalam menyelesaikan permasalahan

X

3 Pemberian Self Evaluation

A Memberikan pernyataan yang berbeda atau

menimbulkan dilema /paradok suntuk menguji

konsepsi awal

X

B Membimbing siswa untuk berpikir secara mandiri X

C Membiarkan siswa untuk menilai atau memberikan

pendapat / hipotesis mengenai suatu informasi baru

disertai alasan yang relevan

X

D Membimbing siswa untuk melakukan self asessment

untuk mengembangkan kemampuannya

4 Pemberian Tugas

A Memberikan tugas untuk menganalisis, menggaris

bawahi, meresum dan memberikan kesimpulan

X

B Memberikan petunjuk untuk mengerjakan tugas

prosedural

X

C Memberikan informasi mengenai keuntungan

mengerjakan tugas yang diberikan

X

D Mencontohkan langkah-langkah kegiatan X

E Memberikan umpan balik untuk melatih

kemampuan berpikir kritis siswa

X

F Memberikan pertanyaan terbuka agar siswa dapat

menjelaskan dengan gagasan sendiri

Page 201: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

186

Lampiran 11 Rekapitulasi Observasi Pembelajaran

Aspek Jumlah indikator yang terpenuhi

SMAN 1 SMAN 3 SMAN 5 SMAN 7 SMAN

10

Komunikasi

Instruksional

3 5 5 4 4

Pembelajara

n terstruktur

1 3 3 3 3

Self

Assessment

2 3 3 3 3

Pemberian

Tugas

3 5 5 4 4

Page 202: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

187

Lampiran 12 Transkrip Wawancara Guru

Guru : SMAN 1 Tangerang Selatan

Pertanyaan

Apakah rata-rata hasil belajar fisika siswa

sudah mencapai kriteria ketuntasan minimum?

Sebagian besar siswa

telah mencapai

kriteria ketuntasan

minmum

Bagaimanakah kemampuan rata-rata yang

dimiliki siswa?

Siswa memiliki

kemampuan rata-rata

yang berbeda hanya

saja sebagian besar

telah mampu

menguasai materi

yang diberikan

Apakah guru pernah memberikan pertanyaan-

pertanyaan pada tingkat kognitif tinggi?

Pada setiap ulangan

diberikan satu atau

dua soal

Bagaimana respon siswa dalam pembelajaran

di kelas?

Siswa cukup aktif

dalam mengikuti

pelajaran

Apakah guru pernah memberikan kesempatan

siswa untuk melakukan diskusi?

Siswa berdiskusi

dalam mengerjakan

tugas yang diberikan

Apakah siswa aktif dalam diskusi yang

diberikan guru?

Sebagian besar aktif

Guru : SMAN 3 Tangerang Selatan

Pertanyaan

Apakah rata-rata hasil belajar fisika siswa

sudah mencapai kriteria ketuntasan minimum?

Sebagian besar siswa

telah mencapai

Page 203: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

188

Pertanyaan

kriteria ketuntasan

minmum

Bagaimanakah kemampuan rata-rata yang

dimiliki siswa?

Siswa terbagi

menjadi tiga kriteria

yaitu kemampuan

rendah,sedang dan

tinggi. Sebagian

besar terdapat pada

kemampuan sedang

meskipun masih juga

ada yang

berkemampuan

rendah

Apakah guru pernah memberikan pertanyaan-

pertanyaan pada tingkat kognitif tinggi?

Pada setiap tugas

baik lisan maupun

tertulis

Bagaimana respon siswa dalam pembelajaran

di kelas?

Siswa cukup aktif

dalam mengikuti

pelajaran

Apakah guru pernah memberikan kesempatan

siswa untuk melakukan diskusi?

Siswa dibagi dalam

beberapa kelompok

dan setiap kelompok

mengerjakan tugas

yang diberikan

Apakah siswa aktif dalam diskusi yang

diberikan guru?

Sebagian besar siswa

telah aktif dalam

kegiatan yang

diberikan guru

Guru : SMAN 5 Tangerang Selatan

Pertanyaan

Apakah rata-rata hasil belajar fisika siswa Sebagian besar siswa

Page 204: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

189

Pertanyaan

sudah mencapai kriteria ketuntasan minimum? telah mencapai

kriteria ketuntasan

minmum

Bagaimanakah kemampuan rata-rata yang

dimiliki siswa?

Sebagian besar siswa

masih memiliki

kemampuan rendah

dalam mata

pelajaran fisika

Apakah guru pernah memberikan pertanyaan-

pertanyaan pada tingkat kognitif tinggi?

Pada setiap diskusi

dan tugas sering

diberikan pertanyaan

yang memacu siswa

untuk berfikir dan

bertanya

Bagaimana respon siswa dalam pembelajaran

di kelas?

Siswa cukup aktif

dalam mengikuti

pelajaran

Apakah guru pernah memberikan kesempatan

siswa untuk melakukan diskusi?

Siswa dibagi dalam

beberapa kelompok

dan setiap kelompok

mengerjakan tugas

yang diberikan

Apakah siswa aktif dalam diskusi yang

diberikan guru?

Sebagian besar siswa

telah aktif dalam

kegiatan yang

diberikan guru

Guru : SMAN 7 Tangerang Selatan

Pertanyaan

Apakah rata-rata hasil belajar fisika siswa

sudah mencapai kriteria ketuntasan minimum?

Sebagian besar siswa

telah mencapai

kriteria ketuntasan

Page 205: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

190

Pertanyaan

minmum

Bagaimanakah kemampuan rata-rata yang

dimiliki siswa?

Sebagian besar

memiliki

kemampuan sedang

dan rendah.

Apakah guru pernah memberikan pertanyaan-

pertanyaan pada tingkat kognitif tinggi?

Pada setiap tugas

baik lisan maupun

tertulis

Bagaimana respon siswa dalam pembelajaran

di kelas?

Beberapa siswa

cukup aktif dalam

mengikuti pelajaran,

meskipun beberapa

siswa cenderung

pasif

Apakah guru pernah memberikan kesempatan

siswa untuk melakukan diskusi?

Siswa dibagi dalam

beberapa kelompok

dan setiap kelompok

mengerjakan tugas

yang diberikan

Apakah siswa aktif dalam diskusi yang

diberikan guru?

Masih sedikit siswa

yang aktif dalam

kegiatan yang

diberikan guru

Guru : SMAN 10 Tangerang Selatan

Pertanyaan

Apakah rata-rata hasil belajar fisika siswa

sudah mencapai kriteria ketuntasan minimum?

Sebagian besar siswa

sudah mencapai

kriteria ketuntasan

minmum

Bagaimanakah kemampuan rata-rata yang Sebagian besar siswa

memiliki

Page 206: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

191

Pertanyaan

dimiliki siswa? kemampuan rata-rata

walalupun banyak

juga yang memiliki

kemampuan rendah

dan tinggi

Apakah guru pernah memberikan pertanyaan-

pertanyaan pada tingkat kognitif tinggi?

Pada setiap tugas

baik lisan maupun

tertulis

Bagaimana respon siswa dalam pembelajaran

di kelas?

Siswa cukup aktif

dalam mengikuti

pelajaran

Apakah guru pernah memberikan kesempatan

siswa untuk melakukan diskusi?

Siswa dibagi dalam

beberapa kelompok

dan setiap kelompok

mengerjakan tugas

yang diberikan

Apakah siswa aktif dalam diskusi yang

diberikan guru?

Sebagian besar siswa

telah aktif dalam

kegiatan yang

diberikan guru

Page 207: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

192

Lampiran 13 Surat Penelitian

Page 208: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

193

Page 209: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

194

Page 210: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

195

Page 211: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

196

Page 212: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

197

Lampiran 14 Lembar Uji Referensi

Page 213: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

198

Page 214: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

199

Page 215: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

200

Page 216: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

201

Page 217: IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31777/3/DIMAS... · Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

202