IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR...
Transcript of IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR...
IDENTIFIKASI PROFIL KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT
TINGGI SISWA SMA MENGGUNAKAN INSTRUMEN TWO-TIER
TEST PADA MATA PELAJARAN FISIKA
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh
DIMAS ADI LESMANA
1111016300013
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016
i
ii
iii
iv
ABSTRAK
Dimas Adi Lesmana (1111016300013), Identifikasi Profil Kemampuan
Berpikir Tingkat Tinggi Siswa SMA Menggunakan Instrumen Two Tier Test
pada Mata Pelajaran Fisika kelas XI, Skripsi Program Studi Pendidikan
Fisika, Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016.
Penelitian ini berujuan untuk mengetahui gambaran kemampuan berpikir tingkat
tinggi siswa SMA kelas XI pada materi gaya gravitasi, usaha dan energi dengan
menggunakan instrumen two tier test. Instrumen tes yang digunakan berdasakan
aspek dan sub aspek kemampuan berpikir tingkat tinggi pada taksonomi kognitif
Bloom. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analisis deskriptif. Tahapan
Penelitian ini terdiri dari 3 tahapan yaitu: (1) Pendahuluan; (2) Pembuatan
Instrumen; dan (3) Uji Coba dan Analisis. Instrumen tes terdiri dari 32 soal yang
telah dilakukan penilaian oleh ahli fisika,ahli pendidikan fisika dan praktisi.
Penelitian ini dilakukan di 5 sekolah di Kota Tangerang Selatan yaitu SMAN 1,
SMAN 3, SMAN 5, SMAN 7 dan SMAN 10. Instrumen yang digunakan valid
dengan nilai korelasi 0.71, reliabilitas 0.83 indeks kesukaran item mulai 0.1
sampai 0.6. Hasil tes kemampuan berpikir tinggi siswa pada satu sekolah pada
kategori tinggi yaitu SMAN 3, tiga sekolah pada kategori sedang yaitu SMAN 1,
SMAN 5 dan SMAN 10 sedangkan satu sekolah pada ketegori rendah yaitu
SMAN 7 dan kemampuan siswa dalam menjawab soal aspek menganalisis lebih
tinggi dibandingkan aspek menilai.
Kata kunci: Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi, Instrumen Two Tier Test,
Penelitian Deskriptif, Pendidikan Fisika
v
ABSTRACT
Dimas Adi Lesmana (1111016300013), Identification Profile of High Order
Thinking Skill on High School Student Using Instrument Two Tier Test on
Subject of Physics. The Undergraduate Thesis of Physics Education Program,
Department of Natural Science. Faculty of Tarbiyah and Teacher Training,
Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2016.
This study aims to analyze student’s High Order Thinking Skill (HOTS) using
Instrument Two Tier Test. The used instrument based on aspect and sub aspect of
Bloom’s Cognitive Taxonomy. Stages of development consist of 3 stages, (1)
preliminary study, (2) developing of instrument, (3) Trial and Analysis. The
Instrument consists of 32 items which has judged by physics expert, physics
education expert and practitioners. This Study was conducted on 5 schools on
South Tangerang, they are Senior High School 1,3,5,7 and 10. The result of
instrument trial shows all item was validated with correlation score 0.71,
reliability was 0.83 and item’s difficulty index were between 0.1 - 0.8 While,
based on result of student’s HOTS test, a school (SMA 3) had been on high
category, three schools (SMAN 1, SMA 5 and SMA 10) had been on middle
category and one school (SMA 7) had been on low category and the student’s
skill on analysis aspect was higher than judging aspect.
Keywords: High Order Thinking Skill, Two-Tier test, Descriptive Researc,
Physics Education
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan semesta alam Allah SWT atas
segala rahmat dan ridha-Nya yang telah diberikan sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik. Skripsi dengan judul
“Identifikasi Profil Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa SMA
Menggunakan Instrumen Two-Tier Test pada Mata Pelajaran Fisika” ini tidak
terlepas dari bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan kali ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Orang tua penulis yaitu Bapak Susmono Agus dan Ibu Ida Sundawati yang tak
pernah berhenti mendoakan dan memberikan dukungannya baik moril maupun
materil kepada penulis.
2. Saudara kembarku, Rama Adi Saputra, S.T. dan kakakku Anggi Aprilyani
yang telah memberikan dukungannya selama penulis menempuh pendidikan.
Seluruh keluarga besar yang telah memberikan dukungannya sehingga penulis
dapat menyelesaikan pendidikan.
3. Baiq Hana Susanti, M.Sc, selaku ketua Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan
4. Dwi Nanto, Ph.D, selaku ketua Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
5. Iwan Permana Suwarna, M.Pd, selaku dosen pembimbing I yang telah banyak
memberikan saran dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Diah Mulhayatiah, M.Pd, selaku dosen pembimbing II yang telah banyak
memberikan saran dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Kinkin Suartini, M.Pd, dan Ai Nurlaela, M.Si, yang telah bersedia menjadi
validator untuk menilai instrumen yang dibuat penulis.
8. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan IPA universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta yang sudah banyak memberikan ilmu pengetahuan
vii
selama penulis menempuh perkuliahan, semoga ilmu yang Bapak/Ibu berikan
mendapat keberkahan dari Allah SWT
9. Kepala SMA Negeri 1 Tangerang Selatan, kepala SMA Negeri 3 Tangerang
Selatan, kepala SMA Negeri 5 Tangerang Selatan, kepala SMA Negeri 7
Tangerang Selatan dan kepala SMA Negeri 10 Tangerang Selatan yang sudah
memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
10. Ibu Sartini, ibu Ike dan bapak Haris selaku guru SMA Negeri 1 Tangerang
Selatan, ibu Hermin selaku guru fisika SMA Negeri 3 Tangerang Selatan, ibu
Novi selaku guru SMA Negeri 5 Tangerang Selatan, ibu Ralin SMA Negeri 7
Tangerang Selatan dan Ibu Lili dan Bapak Mukhlas selaku guru fisika SMA
Negeri 10 Tangerang Selatan yang telah membantu penulis dalam
pengambilan data.
11. Seluruh siswa dan siswi kelas XI MIA 1 dan XI MIA 2 SMA Negeri 1
Tangerang Selatan, kelas XI MIA 6 SMA Negeri 3 Tangerang Selatan, kelas
XI MIA 1 SMA Negeri 5 Tangerang Selatan, kelas XI MIA 3 SMA Negeri 7
Tangerang Selatan dan kelas XI MIA 2 SMA Negeri 10 Tangerang Selatan
12. Para sahabat DNA CINTA terkasih yaitu, Nurhuda Maulana, S.T., Andi
Prasetyo S.T. Choiriyatun Nisa, S.T., Sheradika Intan Rachmawati, S.Kep.,
Amanatunnisa S.K.M., Tsara Hana Nurazizah. A.Md.Keb. dan Anggi Ardina
Pramasinta S.T. yang telah memberikan dukungan dan doa serta selalu setia
mendengarkan curhatan hati penulis.
13. Para sahabat tercinta Dendy Siti Kamila, S.Pd, Satriyani, Anggi Julvian
Rachma, Fauzy Nurcholis Yusuf, Mazroatul Ulum dan Titin Octa Rachma
yang telah memberikan bantuan, saran, dukungan dan doa serta selalu setia
mendengarkan curhatan hati penulis.
14. Teman-teman pendidikan fisika UIN Jakarta angkatan 2011 yang tidak dapat
disebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan dan doa, semoga
kita tetap menjadi keluarga sampai kapan pun.
Semoga Allah membalas segala kebaikan selulruh pihak yang telah membantu
penyelesaian skripsi ini dengan kebaikan dan keberkahan.
viii
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam
penelitian ini. Oleh karena itu penulis berharap kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca demi kemajuan bersama. Semoga penelitian ini dapat
bermanfaat bagi kita semua dan kemajuan pendidikan di Indonesia.Amiin.
Wassalamu’alaikum wr.rb
Jakarta, April 2016
Penulis
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING .................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN MUNAQASAH. .................................................. ii
LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI ............................................. iii
ABSTRAK. ........................................................................................................ iv
ABSTRACT. ...................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah ................................................................... 4
D. Perumusan Masalah ..................................................................... 4
E. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5
F. Kegunaan Penelitian .................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teoritis ............................................................................. 6
1. Taksonomi Kognitif….. .............................................................. 6
2. Kemampuan High Order Thinking……….................................. 9
3. Gaya Gravitasi………….. ............................................................. 11
4. Usaha dan Energi…..................................................................... 15
5. Jenis Tes. ..................................................................................... 18
6. Tes Diagnostik ............................................................................. 20
7. Two-Tier Test. ............................................................................. 21
B. Kerangka Berpikir. ...................................................................... 22
C. Hasil Penelitian yang Relevan ..................................................... 22
D. Hipotesis Penelitian ..................................................................... 26
x
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 27
B. Metode dan Desain Penelitian ..................................................... 27
C. Prosedur Penelitian ...................................................................... 28
1. Penelitian Pendahuluan………….. ............................................. 29
2. Pembuatan Instrumen Tes…………. .......................................... 30
3. Uji Coba dan Analisis Data ......................................................... 31
D. Subjek Penelitian. ........................................................................ 32
E. Teknik Pengambilan Data ........................................................... 32
F. Instrumen Penelitian .................................................................... 33
1. Instrumen Tes Open ended…………… ........................................ 33
2. Pedoman Wawancara…………… ................................................ 36
3. Lembar observasi Pembelajaran………. ..................................... 36
4. Lembar Judgement Ahli. ............................................................. 38
5. Instrumen Tes Two tier................................................................ 40
G. Teknik Analisis Data ................................................................... 40
1. Penskoran…. ................................................................................ 40
2. Analisis Butir Soal....................................................................... 40
a. Validitas Butir Soal. ..................................................................... 40
b. Reliabilitas. .................................................................................. 44
c. Daya Pembeda .............................................................................. 45
d. Taraf Kesukaran ........................................................................... 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ........................................................................... 48
1. Hasil Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ................................ 48
2. Persentasi Jawaban Berdasarkan Aspek Kognitif ........................ 49
3. Hasil Observasi Pembelajaran...................................................... 52
B. Pembahasan ................................................................................. 54
1. Analisis Jawaban Siswa pada Tier Pertama dan Kedua. ............. 54
2. Analisis Jawaban Siswa Berdasarkan Aspek Kognitif. ............... 55
3. Analisis Hasil Tes Terhadap Akrediatasi Sekolah dan Observasi
xi
Pembelajaran ......................................................................... 57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................. 59
B. Saran ............................................................................................ 59
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 61
LAMPIRAN-LAMPIRAN. .............................................................................. 63
xii
DAFTAR TABEL
2.1 Taksonomi Kognitif ................................................................................... 7
3.1 Kisi-kisi Instrumen Tes Two Tier. ............................................................. 33
3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes. ............................................................................. 33
3.3 Pedoman Wawancara. ................................................................................ 36
3.4 Lembar Observasi Pembelajaran …........................................................... 36
3.5 Lembar Penilaian Ahli ............................................................................... 38
3.6 Penskoran...... ............................................................................................. 40
3.7 Kategori Validitas Butir Soal ..................................................................... 41
3.8 Perolehan CVR Butir Soal ......................................................................... 43
3.9 Kategori Reliabilitas Soal...... .................................................................... 44
3.10 Kategori Taraf Kesukaran ......................................................................... 47
4.1 Hasil Two-Tier Test Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ....................... 48
4.8 Hasil Observasi Pembelajaran.................................................................... 53
xiii
DAFTAR GAMBAR
2.1 Peta Konsep Gravitasi .. ............................................................................. 11
2.2 Medan Gravitasi Pada Ketinggian Tertentu. .............................................. 13
2.3 Medan Gravitasi Pada Kedalaman Tertentu .............................................. 14
2.4 Peta Konsep Usaha dan Energi .................................................................. 14
2.5 Balok Ditarik Sebuah Gaya. ....................................................................... 16
2.6 Gerak Jatuh Bebas. ..................................................................................... 16
2.7 Kerangka Berpikir. ..................................................................................... 22
3.1 Desain Penelitian Deskriptif ...................................................................... 27
3.2 Prosedur Penelitian..................................................................................... 28
4.1 Persentase Kemampuan Siswa Pada Tingkat Kognitif Menganalisis ................. 50
4.2 Persentase Kemampuan Siswa Pada Tingkat Kognitif Mengevaluasi ................ 51
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Kisi-kisi Two-tier Test Uraian . ............................................................... 63
2. Frekuensi Jawaban Two-tier Test Uraian. .............................................. 80
3. Transkrip Wawancara Siswa Two-tier Test Uraian. ............................... 89
4. Kisi-kisi Two-tier Test Pilihan Ganda. .................................................... 92
5. Kisi-kisi Two-tier Test Pilihan Ganda Setelah Revisi. ............................ 116
6. Lembar Judgement Ahli Two-tier Test Pilihan Ganda. ........................... 142
7. Rekapitulasi Judgement Ahli Two-tier Test Pilihan Ganda. ................... 161
8. Instrumen Two Tier Test yang sudah divalidasi ..................................... 162
9. Analisis Butir Soal. ................................................................................. 176
10. Lembar Observasi Pembelajaran............................................................. 178
11. Rekapitulasi Hasil Observasi Pembelajaran............................................ 186
12. Transkrip Wawancara Guru .................................................................... 187
13. Surat Keterangan Penelitian. ................................................................... 192
14. Lembar Uji Referensi. ............................................................................. 197
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu permasalahan pendidikan di Indonesia yaitu rendahnya
kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil studi
internasional mengenai kemampuan kognitif siswa yaitu TIMSS (Trends in
Mathematics and Science Study). Studi ini bertujuan untuk mengukur
kemampuan siswa pada bidang matematika dan sains di kelas empat SD dan
delapan SMP. Soal TIMSS mengukur tiga aspek kemampuan kognitif yaitu,
knowing (pemahaman), apllying (penerapan) dan analyzing (penalaran). Dari
ketiga aspek tersebut, aspek pemahaman dan penerapan termasuk dalam
kemampuan berpikir dasar atau kemampuan berpikir tingkat rendah (Low
Order Thinking). Sedangkan aspek penalaran termasuk dalam kemampuan
berpikir tingkat tinggi (High Order Thinking).
Hasil TIMSS 2011 pada bidang Fisika menunjukkan siswa Indonesia
memperoleh nilai 397 dimana nilai ini berada di bawah nilai rata-rata
internasional yaitu 5001. Berdasarkan persentase rata-rata jawaban benar
untuk konten sains dan domain kognitif khususnya Fisika, persentase jawaban
benar pada soal penalaran lebih rendah dibandingkan persentase jawaban
benar pada soal pemahaman dan penerapan. Aspek pemahaman, penerapan,
dan penalaran dalam ranah kemampuan kognitif seperti yang diterapkan pada
TIMSS dapat digunakan untuk menunjukkan profil kemampuan berpikir
siswa. Hasil yang didapatkan siswa Indonesia pada PISA (Program for
International Students Assessment). Hasil ini tidak jauh berbeda dari hasil
yang didapat siswa indonesia pada TIMSS. Dari 100 siswa yang dikirim, 73
siswa berada di level paling bawah (level 1). Sehingga nilai rata-rata yang
didapat siswa Indonesia berada pada peringkat 50 dari 57 negara yang ikut
1 TIMSS & PIRLS International Study Center. “TIMSS 2011 international results in
science”. Boston: The TIMSS & PIRLS International Study Center, Boston College, 2012
2
serta.2 Penelitian yang dilakukan di SMAN 1 Krembung juga menunjukkan
sebagian besar siswa hanya dapat mengerjakan pada ranah kognitif C1
sampai C3. Sehingga dapat disimpulkan, kemampuan berpikir tingkat tinggi
siswa pada materi fluida statis tergolong rendah.3
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kemmpuan berpikir tingkat
tinggi siswa masih rendah. Penelitian yang dilakukan di sebuah SMP di
kabupaten Bandung Barat menunjukkan rendahnya kemampuan pemahaman
dan penalaran konsep siswa.4 Hasil yang berbeda didapatkan penelitian yang
dilakukan oleh Okta Alpindo. Penelitian ini dilakukan pada kelas XI di
SMAN 2 Padang. Dari 29 siswa yang diteliti, 23 orang mendapatkan nilai
diatas Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Hasil ini menunjukkan
sebagian siswa telah terbiasa mengerjakan soal high order hhinking dan soal
tersebut dapat meningkatkan hasil belajar siswa.5
Kemampuan berpikir tingkat tinggi (high order thinking) sangat
diperlukan oleh siswa, terkait dengan kebutuhan siswa untuk memecahkan
masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari.6
Dalam rangka
mencapai tujuan tersebut, maka diperlukan pembelajaran yang
mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Kemampuan berpikir tingkat tinggi membuat siswa untuk
memanipulasi informasi dan gagasan dalam mengubah arti dan implikasi,
misalnya saat siswa mengkombinasikan fakta-fakta dan gagasan yang
bertujuan untuk mensintesis, menjelaskan, membuat hipotesis atau
2 OECD, “PISA 2006 Science Competencies for Tomorrow’s World Volume1: Analysis”,
2007, 3 Hengky Herdianto, “Identifikasi Profil Berpikir Kritis Siswa dalam Pembelajaran Fluida
Statis dengan modifikasi High-α Binaural Beats dan Guided Problem Solving”, Jurnal Inovasi
Pendidikan Fisika, 3, 2014, pp. 154-160 4 Uswatun khasanah, “Profil Kemampuan Berpikir Logis dan Pemahaman Konsep
Pemantulan cahaya Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama Kelas VIII”, repository.upi.edu 5 Okta Apiando, “Pengaruh Pemberian Pertanyaan Higher Order Thinking Skills (HOTS)
Dalam Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas
XI SMAN 2 Padang”, Pillar Of Physics Education, 1, 2014,pp. 113-120 6 Noer, Muhammad, Hypnoteaching for Success Learning, (Yogyakarta: Pustaka Insani
Madani, 2010)
3
memberikan sebuah kesimpulan.7
Dengan mengembangkan kemampuan
berpikir tingkat tinggi siswa akan belajar lebih mendalam dan memahami
konsep lebih baik. Hal ini sesuai dengan teori belajar konstruktivisme yaitu
siswa mampu menjelaskan pemahamannya sendiri dengan baik. Kemampuan
berpikir tingkat tinggi membuat siswa dapat membedakan gagasan secara
jelas, berargumen dengan baik, mampu memecahkan masalah dan
mengkonstruksi pengetahuan, mampu berhipotesis dan memahami hal-hal
kompleks dengan sendirinya.
Untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki siswa dapat dilakukan
kegiatan asesmen sehingga membantu guru memahami kekuatan dan
kelemahan yang dialami oleh siswa dalam belajar. Asesmen dapat dilakukan
secara tes maupun non tes. Salah satu bentuk tes yang digunakan untuk
mengetahui kemampuan, konsepsi dan cara berpikir siswa ialah tes
diagnostik.8
Salah satu jenis tes diagnostik yang biasa digunakan ialah
instrumen tes dua tingkat (two-tier multiple test). Two-tier multiple choice
test adalah bentuk pertanyaan pilihan ganda yang terdiri dari dua tingkat
pertanyaan. Tingkat pertama menyerupai pilihan ganda yang berkaitan
dengan pernyataan pengetahuan. Tingkat kedua berupa pertanyaan yang
mendorong pemikiran dan penalaran keterampilan berpikir yang lebih tinggi
(higher order thinking skill).
Instrumen Two Tier Test dapat mengidentifikasi pemahaman konsep
siswa sehingga cocok untuk mengkur kemampuan berpikir tinggi. Oleh
karena itu peneliti tertarik untuk mengidentifikasi kemmpuan berpikir .
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Identifikasi Profil Kemampuan Berpikir Tingkat
Tinggi Siswa SMA kelas XI Menggunakan Instrumen Two Tier Test pada
Mata Pelajaran Fisika”.
7 Newman, FM and Wehlage, GG. 1993 (http://-mathdepartment.wiki.farmington. k12.-
mi.us) 8 Suharsimi, Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. (Jakarta: Bumi aksara), h. 48
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas maka timbul
beberapa permasalahan yaitu :
1. Rendahnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa Indonesia pada
TIMSS khusunya pada mata pelajaran Fisika
2. Hasil beberapa penelitian yang dilakukan di Indonesia menunjukkan
siswa telah mampu menyelesaikan soal berbasis High Order Thinking
3. Penelitian yang dilakukan oleh TIMSS hanya dilakukan pada siswa SD
dan SMP.dan belum adanya mengenai profil HOT pada siswa SMA.
C. Batasan Masalah
Untuk memperjelas ruang lingkup yang diteliti, maka perlu dijelaskan
batasan masalah dalam penelitian ini. Batasan masalah penelitian ini adalah:
1. Kemampuan high order thinking yang diteliti ialah kemampuan berpikir
kognitif C4 sampai C5 pada Taksonomi Bloom yang telah direvisi yaitu
menganalisis dan mengevaluasi
2. Instrumen tes yang digunakan ialah instrumen two tier test pilihan ganda
yang disertai dengan pilihan alasan.
3. Materi Fisika yang digunakan ialah materi kelas XI semester 1 yaitu gaya
gravitasi, usaha dan energi.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah profil kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa SMA di
Tangerang Selatan?
2. Bagaimana mengidentifikasi kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa
dengan menggunakan instrumen two tier test?
3. Apakah Instrumen two tier test yang digunakan dapat mengukur
kemampuan berpikir tingkat tinggi?
5
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai penelitian, yaitu:
1. Untuk mengetahui profil kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa SMA
di Tangerang Selatan.
2. Untuk mengidentifikasi kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pada
dengan menggunakan instrumen two tier test.
3. Untuk mengetahui Instrumen two tier test yang digunakan dapat
mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi
F. Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan berguna untuk:
1. Guru, instrumen yang dikembangkan dapat digunakan pengembangan
dan pedoman untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.
2. Siswa, instrumen yang dikembangkan digunakan untuk mengukur
kemampuan tingkat tinggi sehingga dapat memacu siswa untuk
meningkatkan kemampuannya.
3. Peneliti, menambah pengetahuan mengenai pengembangan instrument
two tier test dan memberikan sumbangan pemikiran bagi penelitian
selanjutnya.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Taksonomi Kognitif
Setiap kegiatan pasti memiliki tujuan yang akan dicapai, begitupula
dalam kegiatan pembelajaran terdapat tujuan pembelajaran yang merupakan
indikasi berhasil atau tidaknya suatu pembelajaran. Terdapat beberapa
indikator pada tujuan pembelajaran, salah satu tanda berhasil tidaknya
seseorang mencapai tujuannya, dengan melihat perubahan tingkah laku.
Pembelajaran dikatakan berhasil jika menunjukkan adanya perubahan tingkah
laku peserta didik.
Tujuan Pendidikan dapat dirumuskan pada tiga tingkatan (1) tujuan
umum pendidikan, (2) tujuan yang didasarkan tingkah laku, dan (3) tujuan
yang jelas yang dirumuskan secara operasional.1 Tujuan pertama merupakan
Tujuan Instruksional Umum (TIU) yang menentukan program pembelajaran
yang akan diadakan. Pada tujuan kedua, berhasil atau tidaknya suatu kegiatan
pembelajaran ditunjukkan dalam bentuk tingkah laku siswa yang dihasilkan.
Hal ini lah yang biasa disebut taksonomi. Ada 3 macam tingkah laku yang
dikenal umum, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor atau keterampilan2.
Selanjutnya tujuan ketiga merupakan tujuan yang dituliskan secara
operasional dan merupakan indikator dalam melakukan evaluasi
pembelajaran.
Dalam ranah kognitif terdapat 13 taksonomi kognitif yang
dikembangkan oleh beberapa ahli seperti yang tertera pada Tabel 2.1 berikut:
1 Suharsimi, Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. (Jakarta: Bumi aksara), h. 128
2 Ibid., H.130
7
Tabel 2.1 Taksonomi Kognitif
Pengembang Tingkatan Taksonomi
Benyamin Bloom (1956) Knowledge, comprehension,
application, analysis, synthesis,
evaluation
Reuven Feuerstein (1957) Perhatian dan kontrol konsepsi,
perbandingan, pengategorisasian,
pemahaman hubungan, pendefinisian
masalah, berpikir hipotesis,
perencanaan, pemecahan masalah
Gagne (1965,1985) Belajar signal, stimulus respon,
keterkaitan, keterkaitan verbal, belajar
diskriminasi, pembeljaran konsep,
belajar kaidah, pemecahan masalah
Ausubel dan Robinson Belajar mempresentasikan, belajar
konsep, belajar proporsional, aplikasi,
pemecahan masalah, kreativitas
Williams (1970) Kelancaran. Fleksibilitas, Orisonalitas,
Elaborasi
Hannah dan Michaelis (1977) Intepretasi, membandingkan, klasifikasi,
generalisasi, kesimpulan, analisis,
hipotesis, prediksi, evaluasi
Stahl dan Murphy (1981) Asosiasi, Mengelompokkan,
Menggabungkan, Membandingkan,
Kondensasi, konversi, menggambarkan,
menunjukkan, diskriminasi,
memperluas, ekstraksi, menafsirkan,
mengorganisir, mengusulkan,
rekonsilisasi, memilih, memisahkan,
menerjemahkan, memanfaatkan,
penentuan nilai, memverikasikan
Bigss dan Collis (1982) Prestruktural, struktural,
multistruktural, relational, extended
abstract
Edys Quellmalz (1987) Menganalisis, membandingkan,
menyimpulkan, mengevaluasi
Presseisen (2001) Pemecahan masalah, mengambil
keputusan, berpikir kritis dan berpikir
kreatif
Merrill (1990) Mengidentifikasi, melaksanakan,
menaksirkn
Taksonomi bloom revisi oleh
Anderson dan Krathwohl
Knowing, understanding, applying,
analyzing, evaluating and creating
8
Bidang pendidikan, taksonomi kognitif yang sering digunakan ialah
taksonomi bloom. Kerangka yang mendasari ialah cara mengelompokan
tujuan pendidikan dalam hal yang kompleks secara bertingkat.3Pengetahuan
kognitif mencakup pengetahuan, pemahaman, penerapan, menganalisis,
sintesis, dan evaluasi. Kemudian pada tahuun 2001, Anderson dan
Krathwohls merevisi taksonomi ini. Anderson dan Krathwohls menekankan
pada penyesuaian tujuan pembelajaran dengan kegiatan pembelajaran dan
penilaian. Peoses kognitif disempurnakan menjadi pengetahuan, pemahaman,
penerapan, analisis, evaluasi dan menciptakan. Pada proses kognitif pada
taksonomi ini tidak bertingkat namun sederajat.4
Tujuan pembelajaran pada tiga tahapan yaitu: (a) kategori tingkah
laku verbal; (b) perluasan kategori menjadi tujuan; (c) tingkah laku konkret
dalam butir soal.5Bloom mengklasifikasikan tingkah laku atau kemampuan
seseorang ke dalam tiga ranah yaitu cognitive (pengetahuan), affective
(sikap), psychomotor (keterampilan).
Pada ranah kognitif dibedakan menjadi 6 kategori yaitu: (a)
remember (mengingati); (b) understanding (mengetahui); (c) applying
(mengaplikasikan); (d) analyzing (menganalisis); (e) evaluating
(mengevaluasi); (f) creating (menciptakan).6 Kategori yang pertama sangat
berkaitan dengan proses kemampuan daya ingat yang dimiliki. Sedangkan
kelima kategori yang lainnya berhubungan dengan proses kemampuan
transfer. Pada ranah affektif terbagi menjadi: (a) receiving phenomenon
(menerima fenomena); (b) responding phenomenon (menanggapi fenomena);
(c) valuing (menilai); (d) organization (mengorganisasi); (e) internalizing
values (menginternalisasi nilai). Sedangkan pada ranah kognitif terdapat 5
kategori yaitu: (a) imitation (meniru); (b) manipulation (memanipulasi); (c)
3Wowo Sunaryo Kuswana, Taksonomi Kognitif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), h.
6. 4 Kuswana, op.cit, h. 8.
5 Kuswana, op. cit., h.8
6Anderson, L.W. (Ed.), Krathwohl, D.R.,. A taxonomy forlearning, teaching, and
assessing: A revision ofBloom's Taxonomy ofEducationalObjectives (New York: Addison Valley,
2001) h.66.
9
precision (ketepatan); (d) articulation (artikulasi); (e) naturalization
(naturalisasi).
2. Kemampuan high order thinking
Ketrampilan berpikir ialah istilah yang melibatkan dimensi
bebebrapa proses kognitif7. Kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan
suatu kemampuan berpikir yang tidak hanya membutuhkan kemampuan
mengingat saja, namun membutuhkan kemampuan lain yang lebih tinggi,
seperti kemampuan berpikir kreatif dan kritis. 8Dalam taksonomi bloom,
ranah kognitif secara umum dibedakan menjadi dua kategori yaitu
kemampuan berpikir tingkat rendah (lower order thinking) dan kemampuan
berpikir tingkat tinggi (high order thinking). “Kemampuan yang termasuk
LOT adalah kemampuan mengingat (remembering),memahami
(understanding), dan menerapkan (applying), sedangkan, HOT meliputi
kemampuan menganalisis (analyzing), mengevaluasi (evaluating), dan
menciptakan (creating)”9.
Kemampuan berpikir tingkat tinggi yang pertama ialah kemampuan
menganalisis. “Menganalisis ialah usaha untuk mengurai suatu materi
menjadi bagian penyusunnya dan menentukan bagian hubungan antara bagian
tersebut dengan materi tersebut secara keseluruhan.”10
Pada kategori ini
terdapat tiga sub kategori yaitu membedakan, mengorganisasi dan
menghubungkan.
Membedakan merupakan proses memisahkan beberapa bagian dari
penyusunnya berdasarkan tingkat hubungan dan pentingnya bagian tersebut.
Proses ini terjadi pada saat seseorang mampu memisahakan sesuatu yang
saling berhubungan dan yang tidak atau yang penting dan yang tidak. Kata
7 Kuswana, Op.Cit., h. 130
8 Susan Brookhart,How to assess Higher Order Thinking Skilss In Your Classroom,
(Alexandria:ASCD.2010) h. 42 9 Brookhart, op.cit., h. 5.
10 Anderson, Op.Cit., h. 79
10
kerja operasional yang biasa diguanakan pada kategori ini ialah membedakan,
memisahkan, memfokuskan dan memilih.
Mengorganisasi adalah proses mengidentifikasi unsur-unsur
pembentuk dan mengenali korelasi antar unsur tersebut. Kemudian disusun
menjadi satu kesatuan secara sistematis. Proses ini biasanya terjadi bersamaan
dengan proses membedakan. Kata kerja operasional yang sering digunakan
ialah menemukan koherensi, mengintegerasi, menggarisbawahi, menguraikan
dan menyusun. Menghubungkan merupakan proses mengaitkan suatu bagian
dengan bagian yang saling terkait dan menentukan maksud dari pertanyaan
yang diberikan. Kata kerja operasional yang sering digunakan ilah
menghubungkan, mengaitkan dan menguraikan.
Kategori kemampuan berpikir tingkat tinggi kedua ialah kemampuan
mengevaluasi. “Mengevaluasi dapat diartikan sebagai tindakan membuat
suatu penilaian yang didasarkan pada kriteria dan standar tertentu.”11
Pada
kategori ini hanya dibagi menjadi dua sub kategori yaitu kemampuan
memeriksa dan mengkritik. Perbedaan kedua kemampuan ini didasarkan pada
kriteria penilaian yang dibutuhkan, kemampuan memeriksa didasari pada
kriterian penilaian internal, sedangkan kemampuan mengkritik didasari
penialaian eksternal.
Memeriksa merupakan proses pengujian hipotesis atau pernyataan
yang berhubungan dengan suatu fenomena. Pengujian ini berupa
penyelidikan apakah suatu data dapat mendukung atau malah bertentangan
data yang lain. Kata kerja operasional pada sub kategori ini adalah
mengoodinasikan, mengatur, mendeteksi, menguji dan memonitori.
Megkritik merupakan kemampuan menilai dan mengkoreksi suatu
peoses berdasarkan kriteria-kriteria eksternal yang ada. Di dalam proses ini,
siswa dapat membedakan mana sifat positif dan sifat negatif pada suatu
produk atau asus. Kata kerja operasional yang biasa digunakan ialah,
mengkritik, menilai, menghakimi, mengkoreksi.
11
Anderson, op.cit h. 83.
11
Kategori kemampuan kognitif tertinggi pada taksonomi Bloom ialah
kemampuan menciptakan. “Menciptakan adalah proses mengumpulkan
sejumlah elemen tertentu menjadi satu kesatuanyang koheren dan
fungsional.”12
Pada kemampuan ini terdapat tiga sub kategori yaitu
kemampuan memunculkan, merencanakan dan menghasilkan.
Memuculkan ialah kemampuan memunculkan suatu kasus dan
menentukan semua hipotesis yang berkaitan dengan kasus tersebut. Kata
kerja yang sering digunakan ialah membuat hipotesis. Merencanakan
merupakan proses merencanakan dan menyusun sebuah solusi yang sesuai
dengan kriteria masalah yang ditemukan. Kata operasional yang sering
digunakan ialah merencanakan dan merancang. Kategori tertinggi pada
taksonomi bloom ialah nenghasilkan. Kemampuan ini merupakan proses
melaksanakan seluruh perencanaan yang telah dibuat untuk memecahkan
masalah. Kata kerja operasional yang sering digunakan ialah menghasilka,
menciptakan dan menyusun.
3. Gaya Gravitasi
Gambar 2.1 Peta Konsep Gravitasi Newton
12
Anderson, op.cit., h. 84.
Gaya Gravitasi Newton
Gaya Gravitasi Medan Gravitasi
Medan gravitasi pada ketinggian
tertentu
Medan gravitasi pada kedalaman
tertentu
Kecepatan Suatu Planet
Hukum Kepler
12
a. Teori Newton tentang Gravitasi Universal
Beberapa teori dapat membandingkan ketelitian ramalannya dengan
teori gravitasi universal Newton. Ramalan mekanika benda angkasa untuk
posisi planet sesuai dengan pengamatan. Penemuan Neptunus dan Ceres
adalah diantara kesuksesan spektakuler yangmemberikan dukungan untuk
ketelitian teori ini. Tetapi teori Newton tidak sempurna ramalan gerak untuk
planet dalam (inner) menyimpang sedikit dari nilai yang di amati.
Walaupun teori Newton tidak sempurna, teori ini adalah suatu
pendekatan yang luar biasa dalam limit kasus gerak pada kecepatan rendah
dan dalam suatu medan gravitasi lemah. Setiap teori relativistik gravitasi
harus sesuai dengan teori Newton dalam limit kasus ini. Oleh karena itu, akan
dimulai dengan suatu penjelasan singkat beberapa aspek dari teori Newton
yang telah beliau kemukakan dalam tulisanya seperti hukum gravitasi
Newton yang diaplikasikan untuk memprediksi dan menghitung secara teliti
gerak planet, bulan, satelit dan objek lain di alam semesta ini.13
Dalam teorinya, Newton menemukan bahwa percepatan gravitasi
pada sebuah benda tidak hanya bergantung pada jarak saja, tetapi p
bergantung juga pada massa benda tersebut14
. Sehingga ia menyimpulkan
gaya gravitasi pada suatu benda berbanding lurus terhadap massanya. Sesuai
dengan hukum ketiga Newton, pada saat Bumi memberikan gaya kepada
suatu benda misalnya Bulan, maka benda tersebut akan memberikan gaya
yang sama besar namun dengan arah yang berlawanan. Dari asumsi tersebut
akhirnya Newton mengemukakan hukumnya tentang gravitasi universal
sebagai berikut: Semua Partikel menarik semua partikel lain dengan gaya
berbanding lurus dengan hasil kali massa partikel-partikel tersebut dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya15
. Gaya ini bekerja sepanjang
garis yang menghubungkan partikel tersebut. Sehingga dapat dituliskan :
13
Hugh D. Young, Roger A. Freedman. Fisika Universitas. (Jakarta: Airlangga, 2002), h.
355 14
Giancolli, Fisika: Prinsip dan Aplikasi, (Jakarta: Airlangga,2001), h. 147 15
Ibid, h. 148
13
Dengan m1 dan m2 adalah massa kedua partikel, r adalah jarak kedua partikel
dan G adalah konstanta universal gravitasi yang besarnya 6.67 x 10-11
Nm2/kg
2.
b. Medan Gravitasi
Medan gravitasi ialah medan atau daerah yang menyebar dari benda
bermassa yag memenuhi ruang. Misalkan suatu benda m diletakan pada suatu
ruang dan akan ditarik menuju benda M. maka medan gravitasi dapat
didefinisian sebagai daerah/ruangan di sekitar suatu massa yang masih
terkena gaya gravitasi benda tersebut.
Besaran yang mewakili medan gravitasi disebut kuat medan
gravitasi. 16
Kuat medan gravitasi di suatu titik didefinisikan sebagai gaya
gravitasi per satuan massa uji.sehingga dapat dituliskan
Dengan M= massa sumber dan r = jarak titik ke pusat massa tersebut.
c. Percepatan gravitasi pada ketinggian tertentu
Apabila suatu benda berada pada ketinggian tertentu dari permukaan
bumi maka percepatan gravitasinya dapat kita tentukan sebagai berikut:17
2r
MGg
2
hR
MG B
Gambar 2.2 Medan Gravitasi pada ketinggian tertentu
16
Paul A. Tipler, Fisika Untuk Sains dan Teknik. (Jakarta: Erlangga. 1998), h. 349 17
Marthen Kanginan, Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. (Jakarta: Erlangga, 2014), h. 82-83
MB
P
h
R
r
14
Dengan g= percepatan gravitasi (m/s2), MB = massa bumi, R= jari-
jari bumi (m) dan h = ketinggian benda dari permukaan bumi (m)
d. Percepatan gravitasi pada kedalaman tertentu
Apabila suatu benda berada pada kedalaman tertentu (d) dari
permukaan bumi maka percepatan gravitasinya dapat kita tentukan sebagai
berikut:
Gambar 2.3 Medan Gravitasi pada kedalaman tertentu
2r
MGg
2dR
MGg B
Dengan g = percepatan gravitasi (m/s2), MB = massa bumi, R= jari-
jari bumi (m) dan d = kedalaman benda dari permukaan bumi (m).
e. Hukum Kepler
i. Hukum kepler pertama: Lintasan Suatu Planet yang mengelilingi suatu
bintang berbentuk elips dengan bintang tersebut pada salah satu titik
fokusnya.18
ii. Hukum kepler kedua: Setiap Planet yang bergerak sedemikian sehingga
suatu garis khayal yang ditarik dari Matahari ke planet tersebut mencakup
daerah luas yang sama dan waktu yang sama.19
18
Giancolli, Op. cit., h.156
R
d
(R-d)
15
iii. Hukum kepler ketiga: Perbandingan kuadrat periode dua planet yang
mengitari Matahari sama dengan perbandingan pangkat tiga jarak rata-rata
planet tersebut20
. Dapat diformulasikan:
4. Usaha dan Energi
Gambar 2.4 Peta Konsep Usaha dan Energi
a. Usaha oleh Gaya Konstan
Istilah usaha dalam fisika agak berbeda dengan istilah usaha yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari, meskipun ada beberapa
kemiripan. Sebagai istilah fisika, usaha yang dilakukan oleh suatu gaya
didefinisikan sebagai hasil perkalian skalar antara vektor gaya dengan vektor
perpindahan benda, atau hasil kali komponen gaya yang searah dengan
perpindahan benda dengan besar perpindahan benda21
. Usaha dilambangkan
dengan W (work) dan untuk gaya yang konstan. Usaha dapat diformulasikan
sebagai berikut:
19
Ibid, h. 157 20
Ibid, 21
Young, Op.Cit., h. 165
Usaha dan Energi
Usaha
Gaya Konservatif Gaya Non
Konservatif
Energi
Energi Potensial Energi Kinetik Hukum
Konservasi Energi
Daya
16
W = (F cosθ )s = Fs cosθ (1)
dengan θ adalah sudut antara vektor gaya dan vektor perpindahan benda.
Gambar 2.5 Balok yang ditarik sebuah gaya
b. Energi Kinetik
Energi kinetik adalah kerja yang dilakukan oleh gaya total F untuk
memindahkan partikel sejauh x22
. Besaran ½ mv2 dinamakan sebagai energi
kinetik Ek dari partikel, yaitu energi yang dimiliki oleh suatu benda bermassa
m karena gerakannya (v). Dapat diformulasikan besarnya energi kinetik
sebagai berikut,
Sebagaimana usaha, W, energi kinetik K juga merupakan besaran
skalar; enrgi tersebut hanya bergantung pada massa dan laju partikel, tidak
pada arah gerak.
c. Energi Potensial
Gambar 2.6 Gerak benda jatuh bebas
22
Ibid, h. 169
17
Sebuah benda bermassa m bergerak sepanjang sumbu y (vertikal),
seperti terlihat pada gambar. Gaya yang bekerja pada benda tersebut adalah
gaya berat w = mg. Benda jatuh ke bawah searah dengan arah gaya berat,
sehingga usaha yang dilakukan oleh gaya berat untuk menjatuhkan box dari
posisi y1 ke y2 (y1>y2) adalah:
Wgrav = Fs = W ( y1 − y 2 ) = mgy1 − mgy 2
Melalui Persamaan di atas menunjukan suatu besaran baru sebagai
hasil kali antara gaya berat mg dengan ketinggian y di atas titik pusat
koordinat. Besaran tersebut dinamakan Energi Potensial Gravitasi, Ep. 23
Sehingga:
Ep = mgy
d. Daya
Daya (power) merupakan besaran fisika yang menggambarkan
tentang seberapa cepat sebuah usaha dilakukan. Secara lebih presisi daya
didefinisikan sebagai laju usaha yang dilakukan24
. Sebagaimana usaha dan
energi, daya juga sebuah besaran skalar.
Ketika sejumlah usaha W dilakukan selama selang waktu t, usaha
rata-rata persatuan waktu atau daya rata-rata (average power) P didefinisikan
sebagai:
e. Konservasi Energi
Penjumlahan energi kinetik dan energi potensial didefinisikan
sebagai energi mekanik total, Em. 25
Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa besar energi mekanik selalu konstan. Hal ini sering dikenal sebagai
hukum konsevasi energi untuk sebuah sistem dimana hanya gaya gravitasi
yang bekerja. Dapat diformulasikan sebagai berikut:
23
Ibid, h. 194 24
Tipler, Op. Cit., h.194 25
Young, Op. Cit., h. 195
18
EK1 + EP 1 = EK 2 + EP 2
f. Gaya Konservatif dan Gaya Non Konservatif
Gaya konservatif F didefinisikan sebagai gaya yang memenuhi sifat:
Usaha yang dilakukan oleh gaya tersebut hanya bergantung pada posisi awal
dan akhir benda, dan tidak bergantung pada lintasan perpindahan benda.26
Karena itu, untuk sebuah usaha yang dilakukan pada lintasan yang berbentuk
melingkar (kembali ke posisi awal) nilai usaha yang dilakukan oleh gaya
konservatif selalu nol. Contoh gaya konservatif ialah gaya gravitasi dan gaya
pegas.
Sedangkan gaya non konservatif adalah gaya yang melakukan usaha
bergantung pada lintasan yang terbentuk. Contoh gaya non konservatif adalah
gaya gesek27
.
5. Jenis Tes
Dalam segala kegiatan pembelajaran diperlukan penilaian atau
assessment yang dilakukan untuk memantau proses pembelajaran dan
mengevaluasi hasi belajar. Dalam pendidikan, “Penilaian adalah proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil
belajar peserta didik”28
. Penilaian dapat berupa penilaian tes dan non tes.
Tes merupakan bentuk penilaian yang mengukur kemampuan
kognitif seseorang melalui respon atau jawaban terhadap pertanyaan yang
diberikan.Beberapa tujuan tes ialah untuk: (a) mengetahui tingkat
kemampuan siswa; (b) mengukur pertumbuhan dan perkembangan siswa; (c)
mendiagnosis kesulitan belajar; (d) mengetahui hasil pengajaran; (e)
mengetahui hasil belajar; (f) mengetahui pencapaian kurikulum; (g)
26
Kanginan, Op. cit., h. 130 27
Ibid, 28
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 20, 2007
19
mendorong siswa belajar; dan (h) mendorong guru agar mengajar yamg lebih
baik.29
Jenis dapat dibedakan berdasarkan bentuknya maupun tujuannya.
Berdasarkan bentuknya, tes dibagi menjadi tes objektif maupun tes uraian.
Tes objektif terdiri atas butir soal yang dijawab dengan memilih jawaban
yang disediakan, atau dengan memilih jawaban benar dengan beberapa
perkataan atau simbol. Tes objektif terbagi atas empat tipe yaitu: (a) Tes
benar-salah (true-false question); (b) Pilihan ganda (multiple choices); (c)
Menjodohkan (matching); dan (d) Melengkapi (completing). Tes objektif
memiliki kelebihan yaitu: (a) memerlukan waktu yang relative singkat untuk
menjawab; (b) mencakup seluruh bahan ajar; (c) Reliabilitas cukup tinggi;
dan (d) pengkoreksian tes dilakukan dengan cepat dan mudah. Selain itu, tes
objektif juga memiliki kelemahan diantaranya kemungkinan siswa menebak
jawaban lebih besar dan memerlukan biaya yang besar karena soal relatif
banyak.
Tes uraian merupakan tes yang butir-butirnya berupa suatu
pertanyaan atau suatu arahan untuk menghendaki jawaban berupa uraian yang
relatif panjang30
. Tes uraian terdiri dari dua tipe yaitu uraian bebas dan uraian
terbatas. Kelebihan tes uraian diantaranya: (a) dapat digunakan untuk
mengukur hasil belajar yang kompleks; (b) mengintegrasikan pola pikir siswa
terhadap suatu kasus; (c) dapat meningkatkan motivasi untuk memecahkan
masalah; dan (d) menekankan pada kemampuan menulis. “Sedangkan
kelemahan tes uraian adalah: (a) reliabilitas tes rendah; (b) memerlukan
waktu yang lebih panjang; (c) jawaban tes terkadang disertai bualan; (d)
objektivitas rendah.”31
Menurut tujuannya, tes yang biasa digunakan dalam
bidang pendidikan yaitu; (a) tes formatif, (b) tes sumatif, (c) tes diagnostik,
29
Suwarto, Pengembangan Tes Diagnostik Dalam Pembelajaran, (Yogyakarta:Pustaka
Pelajar, 2013), h. 93 30
Ibid,. h. 47. 31
Ibid., h. 55.
20
dan (d) tes penempatan.32
Untuk menguji kemampuan dasar yang dimiliki
biasanya menggunakan tes formatif, sumatif dan diagnostik.
Tes Formatif merupakan tes yang dilakukan untuk mengukur
ketercapain proses pembelajaran. Hasil dari tes ini digunakan untuk evaluasi
pembelajaran yang dilakukan dan memperbaiki proses pembelajaran. Tes ini
dilakukan di setiap akhir kegiatan pembelajaran secara periodik dalam satu
semester. Tes ini hanya digunakan untuk mengetahui keberhasilan proses
pembelajaran bukan hanya menentukan ketercapaian hasil belajar.
Tes sumatif dilakukan pada akhir kegiatan pembelajaran, atau akhir
semester. “Tes sumatif bertujuan untuk menentukan keberhasilan belajar
siswa. Tingkat keberhasilan tes ini dinyatakan dengan skor atau nilai,
pemberian sertifikat, dan sebagainya. Tingkat kesukaran soal pada tes sumatif
bervariasi, sedangkan materinya harus mewakili bahan yang telah
diajarkan.”33
.“Tes diagnostik merupakan tes yang digunakan untuk
mengetahui kesulitan belajar yang dihadapi siswa, termasuk kesalah pahaman
konsep. Tes ini dilakukan apabila diperoleh informasi bahwa sebagian besar
siswa gagal dalam mengikuti proses pembelajaran pada mata pelajaran
tertentu”.34
Tes penempatan dilakukan pada awal pembelajaran yang bertujuan
untuk mengetahui tingkat kemampuan yang dimiliki siswa. Dalam bidang
pendidikan, tes ini digunakan untuk menempatkan siswa sesuai dengan hasil
yang diperoleh, misalnya tes penentuan jurusan, tes seleksi siswa baru dan
sebagainya.
6. Tes Diagnostik
“Tes diagnostik digunakan untuk menentukan elemen-elemen dalan
suatu mata pelajaran yang mempunyai kelemahan-kelemahan khusus dan
menyediakan alat untuk menemukan penyebab kekurangan tersebut”.35
32
Nana, Sudjana, DR.,Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Jakarta:Remaja
Rosdakarya, 2009) h. 68. 33
Arikunto, op. cit., h.53 34
Arikunto, op. cit.,, h. 48 35
Suwarto, op. cit., h. 113
21
Beberapa tipe tes diagnostik yang sering digunakan ialah: (a) The Compass
Arithmetics yang digunakan untuk mencari kelemahan siswa melalui
keseluruhan unsur dari proses pembelajaran tersebut; (b) The Brueckner
Diagnostic Test yang bertujuan untuk mengidentifikasi kelemahan sisw yang
berhubungan dengan pecahan dan desimal.
Tes diagnostik pada intinya mencari kembali ke belakang tentang
kesulitan yang mucul dan berkembang. Untuk menentukannya tidak bias
dilakukan dengan segera, diperlukan analisis yang lengkap dan seksama. 36
Biasanya digunakan tes diagnostik yang susunan soalnya dari mudah hingga
sukar.
7. Two-Tier Test
Tes diagnostik memiliki tiga jenis yang sering digunakan yaitu: (a)
Tes diagnostik dengan instrument pilihan ganda; (b) Tes diagnostik dengan
instrumen pilihan ganda yang disertai alasan; dan (c) Tes diagnostik dengan
instrumen pilihan ganda yang disertai pilihan alasan. Tes diagnostik dengan
instrumen pilihan ganda digunakan untuk menentukan konsep yang dimiliki
siswa. Dari jawaban siswa, kemudian dianalisis dengan mentabulasikan
jawaban siswa pada setiap butir soal kemudian didapatkan data mengenai
tingkat pencapaian hasil belajar (presentasi benar atau salah). Tes diagnostik
dengan menggunakan pilihan ganda ini biasa dikenal dengan instrumen one
tier test. Kelemahan tes ini ialah siswa dapat saja menebak jawaban dan tidak
dapat mengetahui kesalahan konsepsi yang dimiliki siswa.
Tes diagnostik dengan instrumen pilihan ganda yang disertai alasan
dan instrumen pilihan ganda yang disertai pilihan alasan merupakan
instrument diagnostik berupa two tier test. Two tier test terdiri atas jawaban
dua tingkat yang dapat berupa pilihan ganda dan open ended answere
(alasan), pilihan ganda beserta pilihan alasan dan kedua tingkat berupa
jawaban essay (open ended answere).
36
Suwarto, op.cit, h.114
22
B. Kerangka Berpikir
Gambar 2.7 Kerangka Berpikir
C. Penelitian Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Edi Istiyono, Djemari Mardapi dan
Suparno. Penelitian ini mengembangkan instrumen diagnostik tes untuk
mengukur kemampuan high order thinking siswa sma kelas XI di provinsi
DIY. Instrumen yang dikembangkan berupa tes pilihan ganda yang
mengukur kemampuan c4-c6 pada taksonomi bloom. Instrumen
tersebuttelah memenuhi validitas isi dengan expert judgment dan telah
Hasil TIMSS dan PISA siswa Indonesia rendah
Kemampuan menganalisa, mengevaluasi dan menciptakan
siswa tergolong rendah
TIMSS dan PISA dilakukan pada siswa SD dan SMP
Masih sedikitnya profil kemampuan berpikir tingkat
tinggi pada siswa SMA
Pengembangan Instrumen Two Tier Test
Analisis hasil instrumen
Profil kemampuan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran Fisika
23
mendapatkan bukti empiris validitas konstruk fit pada Partial Credit
Model (PCM) berdasarkan data politomus empat ketegori.37
2. Ari Syahidul Shidiq., Mohammad Masykuri, dan Elfi Susanti V.H.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrument two tier tes
yang memiliki validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesulitan
dan indeks pengecoh yang sesuai untuk mengukur kemampuan berpikir
tingkat tinggi siswa. angket. Hasil penelitian yang telah dilakukan ialah
instrumen penilaian Two-tier Multiple Choice yang
dikembangkandinyatakan layak dan memenuhi kriteria sebagai suatu soal
yang baik dengan hasil validitas isi, reliabilitas, daya pembedaa dan taraf
kesukaran dan instrumen Two-tier Multiple Choice untukmengukur
keterampilan berpikir tingkat tinggi pada materi kelarutan dan hasil kali
kelarutan yang
dikembangkan cukup mampu mengukur keterampilan berpikir tingkat
tinggi dengan angka konsistensi 41,6%.38
3. Hengky Herdianto, Penelitian yang berjudul Identifikasi Profil Berpikir
Kritis Siswa dalam Pembelajaran Fluida Statis denganModifikasi High-α
Binaural Beats dan Guided Problem Solving. Penelitian yang dilakukan di
SMAN 1 Krembung juga menunjukkan sebagian besar siswa hanya dapat
mengerjakan pada ranah kognitif C1 sampai C3. Sehingga dapat
disimpulkan, kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pada materi fluida
statis tergolong rendah
4. Uswatun khasanah, “Profil Kemampuan Berpikir Logis dan Pemahaman
Konsep Pemantulan cahaya Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama Kelas
VIII” .Penelitian yang dilakukan di sebuah SMP di kabupaten Bandung
37
Edi Istiyono,DjemariMardapi,Suparno, Pengembangan Tes Kemampuan Berpikir
Tingkat Tinggi Fisika Peserta Didik SMA, Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan 38
Ari Syahidul Shidiq., Mohammad Masykuri, dan Elfi Susanti V. H, Pengembangan
Instrumen Penilaian Two Tier Multiple Choice Untuk Mengukur Keterampilan Berpikir Tingkat
Tinggi (Higher Order Thinkinh Skills)Pada Materi Kelarutandan Hasil Kali Kelarutan Untuk
Siswa SMA/MA KelasS XI, Jurnal Pendidikan Kimia, 2014
24
Barat menunjukkan rendahnya kemampuan pemahaman dan penalaran
konsep siswa39
.
5. Okta Apiando, “Pengaruh Pemberian Pertanyaan Higher Order Thinking
Skills (HOTS) Dalam Model Pembelajaran Problem Based Learning
Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI SMAN 2 Padang”. Hasil
yang berbeda didapatkan penelitian yang dilakukan oleh Okta Alpindo.
Penelitian ini dilakukan pada kelas XI di SMAN 2 Padang. Dari 29 siswa
yang diteliti, 23 orang mendapatkan nilai diatas Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM). Hasil ini menunjukkan sebagian siswa telah terbiasa
mengerjakan soal high order thinking dan soal tersebut dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.40
6. Mufida Nofiana, Sajidan dan Puguh. Penelitian ini bertujuan
mengembangkan instrument two tier test untuk mengukur kemampuan
menganalisis, mengevaluasi dan menciptakan pada konsep kingdom
plantae. Hasil penelitian menunjukkan (1) karakteristik instrumen evaluasi
two-tier multiple choicequestion memilikivaliditas dengan interpretasi
minimal “cukup”; dan reabilitas “tinggi” (2) instrumen ini memilki
validitas isi dan konstruksi baik serta validitas butir soaldengan
interpretasi minimal “cukup”, tingkat kesukaran soal dengan proporsi 15%
mudah: 80%sedang: 5% sulit; daya pembeda soal dengan interpretasi
minimal “cukup”, dan kepraktisanpenggunaan yang “baik” (3) respon
siswa terhadap penerapan instrumen evaluasi didapatkan melalui uji
korelasi antara instrumen bentuk two-tier multiple choice question dengan
bentuk multiple choicequestion. Instrumen evaluasi two-tier multiple
39
Uswatun khasanah, “Profil Kemampuan Berpikir Logis dan Pemahaman
KonsepPemantulan cahaya Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama Kelas VIII”,
repository.upi.edu 40
Okta Apiando, “Pengaruh Pemberian Pertanyaan Higher Order Thinking Skills (HOTS)
Dalam Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas
XI SMAN 2 Padang”, Pillar Of Physics Education, 1, 2014,pp. 113-120
25
choice question dapat digunakan sebagai alternatif instrumen
evaluasiformatif di skeolah dengan penerapan lebih lanjut.41
7. Penelitian dilakukan oleh David F. Treagust. Penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan instrument two tier test untuk mengetahui konsepsi yang
dimiliki siswa. Hasil penilitian ini adalah, instrument yang dikembangkan
dapat mengetahui konsepsi siswa sehingga perlu dikembangkan sebagai
alat tes formatif dalam kelas. Dengan menggunakan instrument diagnostic
ini, guru dapat membantu siswa dalam memahami dan mengembangkan
konsepsi yang dimiliki.42
8. Penelitian dilakukan oleh Claudia Haagen and Martin Hopf. Penelitian ini
juga mengembangkan instrument two tier tes untuk mengetahui konsepsi
siswa pada materi optika geometri. Peneliti ini mengembangkan item
sesuai panduan literature. Hasil penelitian ini menunjukan kemampuan
konseptual yang dimiliki siswa. Peneliti mengharapkan pengembangan ini
dapat digunakan lebih lanjut.43
9. Penelitian dilakukan oleh Çiğdem ŞAHİN dan Salih ÇEPNİ. Penelitian ini
mengembangkan instrumen two tier test pada konsep tekanan berupa
pertanyaan pilihan ganda dan open ended question. Peneliti ini
menyimpulkan bahwa instrument yang dikembangkan tidak hanya dapat
mengetahui konsepsi siswa namun juga penyebab miss konsepsi.44
10. Penelitian dilakukan oleh Chen CHUNG-CHIH, Lin HUANN-SHYANG
dan Lin MING-LIANG. Penelitian ini mengembangkan two tier test untuk
mengetahui konsepsi awal dengan memberikan instruksi yang relevan.
41
Mufida Nofiana1, Sajidan dan Puguh, Pengembangan Instrumen Evaluasi Two Tier
Multiple Choice Question Untuk Mengukur Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Pada Materi
Kingdom Plantae, Jurnal Inkuiry, 2014 42
David F. Treagust, Diagnosticassessment inscience as a meansto improvingteaching,
learning and retention, UniServe Science Assessment Symposium, 2006 43
Claudia Haagen and Martin Hopf, “Development of A Two tier test Instrument For
Geometrical Optics, Evaluation and assessment of student learning and development 44
Çiğdem ŞAHİN1 , Salih ÇEPNİ, Developing a Two-Tier Diagnostic Instrument to
Assess HighSchool Students’ Understanding − The Formation of Imagesby a Plane Mirror, Tukish
Science Education Journal, 2011
26
Penelitian ini memfokuskan pada tanggapan yang diberikan siswa dan
membantu siswa untuk menemukan konsepsi yang sesuai. 45
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis dalam
penelitian ini adalah “Instrumen two tier test yang dikembangkan dapat
mengetahui profil kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa SMA kelas XI
pada pembelajaran fisika.”
45
Chen CHUNG-CHIH, Lin HUANN-SHYANG AND Lin MING-LIANG, Developing a
Two-TierDiagnostic Instrument to Assess High School Students’ Understanding − The Formation
of Imagesby a Plane Mirror,Procedding National Science Council. 2003
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016
tepatnya pada bulan november 2015 sampai dengan januari 2016. Penilitian
ini dilaksanakan di lima buah sekolah negeri di kota Tangerang Selatan yaitu:
SMAN 1,SMAN 3,SMAN 5, SMAN 7 dan SMAN 10.
B. Metode dan Desain Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian
deskriptif-evaluatif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk
mengumpulkan informasi yang ada berdasarkan data-data, yang hasilnya
dipaparkan dalam bentuk laporan peneltian.55
Sedangkan penelitian evaluatif
ialah kegiatan pengumpulan data, membandingkan kriteria dan kemudian
diambil sebuah kesimpulan.56
Pendekatan penelitian yang digunakan ialah pendekatan kuantitatif.
Karena data penilitian yang bersifat kuantitatif kemudian dijabarkan secara
deskriptif. Sedangkan desain penelitian yang digunakan ialah one shoot
research design.
Gambar 3.1 : Desain Penelitian Deskriptif
55
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta,2013), h.3 56
Ibid, h. 36
Pemberian Tes Pengolahan Data
28
C. Prosedur Penelitian
Gambar 3.2: Prosedur penelitian
Menentukan konten materi tes dan kisi-kisi instrumen
Studi Literatur tentang kemampuan berpikir tingkat tinggi dan instrumen tes
two tiier
Penyusunan Instrumen Tes Pilihan Ganda beralasan bebas
Judgement
Pengambilan data Tes Pilihan Ganda Beralasan Bebas dan Wawancara
Penyusunan Instrumen Two Tier Test
Judgement
Validitas
Reliabilitas
Pengambilan data Instrumen Two Tier Test
Analisis data
Kesimpulan
TAHAP
PENDAHULUAN
TAHAP PEMBUATAN
INSTRUMEN
TAHAP UJI COBA
DAN ANALISIS
29
Secara garis besar, penelitian ini menggunakan tiga tahapan
penelitian57
, yakni: (1) pendahuluan, (2) pembuatan instrumen tes, dan (3) Uji
coba dan analisis data. Dari gambar 3 dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Tahap Pendahuluan
a. Penentuam konten materi dan pembuatan kisi-kisi
Tahap awal dalam penyusunan instrumen two-tier test adalah
menentukan konsep apa yang akan digunakan. Konsep teresebut dipilih
berdasarkan indikator kognitif minimal aspek kemampuan menganalisis (C4)
pada silabus kurikulum 2013. Pada materi kelas XI semester 1 terdapat dua
konsep yang telah memenuhi kriteria tersebut yaitu persanaan hukum
gravitasi newton, dan usaha energi.
Selanjutnya peneliti membuat kisi-kisi instrumen yang mengukur
kemampuan menganalisis dan mengevaluasi berdasarkan materi pada
kurikulum 2013. Materi yang terdapat pada hukum gravitasi newton ialah
persamaan gravitasi, medan gravitasi, kecepatan planet dan hukum kepler.
Sedangkan materi yang terdapat pada usaha dan energi yaitu usaha dan daya,
persamaan energi mekanik dan hukum konservasi energi mekanik.
Indikator soal yang telah terbentuk akan dikonstruksi menjadi soal
two-tier test jawaban terbuka. Terdapat 32 soal two-tier test jawaban terbuka
yang telah tersusun.Pada Tabel 4. 1 ditampilkan kisi-kisi instrumen two-tier
test yang dikembangkan.
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Two-tier Test
Sub Konsep Indikator
Pembelajaran
Aspek
Kognitif Jumlah
Soal C4 C5
Persamaan
Gaya
Gravitasi
Menganalisis Hukum
Newton tentang
Gravitasi
2, 4,
14
10 4
Menganalisis Gaya
gravitasi antar partikel
8, 12,
16
11 4
57
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: alfabeta,
2011), h. 30
30
Sub Konsep Indikator
Pembelajaran
Aspek
Kognitif Jumlah
Soal C4 C5
Medan
Gravitasi
Menganalisis Kuat
medan gravitasi dan
percepatan gravitasi
1, 6, 7,
15,
3 5
Hukum Kepler Menganalisis
Gravitasi antar planet
Hukum Keppler
5, 13 9 3
Usaha dan
Daya
Menganalisis konsep
energi, usaha dan daya
17, 18,
20, 24
21,
30 6
Persamaan
Energi
Mekanik
Menganalisis
hubungan usaha dan
perubahan energi,
19, 22,
25
26 4
Hukum
Konservasi
Energi
Mekanik
Menganalisis hukum
konservasi energi
23, 27,
28, 29,
31
32 6
b. Studi Pustaka
Mengkaji tentang instrumen diagnostik two tier test, kemampuan berpikir
tingkat tinggi siswa, konsep Gaya Gravitasi dan Usaha dan Energi.
2. Tahap Pembuatan Instrumen Tes
a. Penyusunan Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian berupa tes pilihan ganda beralasan bebas dan pedoman
wawancara. Tes essai dilakukan untuk mengetahui kemampuan dasar yang
dimiliki siswa dan sebagai pedoman penyusunan instrumen two tier test.
Sedangkan pedoman wawancara dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut
mengenai konsepsi siswa dan melengkapi jawaban hasil tes pilihan ganda
beralasan bebas.
b. Pelaksanaan Tes Pilihan Ganda Beralasan Bebas dan Wawancara
Instrumen tes pilihan ganda beralasan bebas yang telah dibuat dan divalidasi
kemudian diujicobakan pada siswa. Kemudian dilakukan wawancara kepada
31
beberapa siswa untuk melengkapi jawaban dan mengetahui pemahaman
konsep siswa.
c. Penyusunan Instrumen Tes Two Tier berdasarkan pedoman HOT
Instrumen yang dikembangkan berupa instrumen two tier pilihan ganda pada
kedua tier. Penyusunan instrumen tes two tier terdiri atas 32 soal yang terdiri
dari dua pokok bahasan,masing-masing berjumlah 16 item.
d. Uji Validitas
Melakukan penilaian instrumen berupa validitas. Validitas dilakukan validitas
isi, konstruk dan empiris menggunakan Anates.Revisi Instrumen tes
dilakukan perbaikan atau revisi bila terdapat item yang tidak sesuai kemudian
digantikan dengan item baru.
3. Tahap Uji Coba Tes
a. Pelaksanaan Uji Coba Instrumen
Dilakukan tes untuk menguji coba instrumen yang telah dikembangkan.
Secara lengkap, uji coba produk pengembangan biasanya dilakukan melalui
tiga tahapan, yaitu uji perseorangan (uji coba ahli), uji kelompok kecil, dan
uji lapangan (uji coba skala besar). Uji coba ahli dilakukan pada saat
melakukan validitas isi menggunakan lembar wawancara dan lembar
validitas. Uji coba skala kecil dilakukan pada satu kelassaat melakukan
validitas empiris dan uji coba skala besar dilakukan pada beberapa sekolah
saat menganalisis kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.
b. Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan menganalisis butir soal berupa analisis
validitas, reliabilitas, daya pembeda dan taraf kesukaran. Selain itu dilakukan
juga uji kecocokan item instrumen untuk mengukur kemampuan berpikir
tingkat tinggi.
c. Kesimpulan
Menyimpulkan hasil yang didapatkan dari pengembangan instrumen tes.
32
D. Subjek Penelitian
Subjek penelitian merupakan sumber data yang dimintai
informasinya sesuai dengan masalah penelitian. Adapun yang dimaksud
sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh 58
.
Untuk mendapat data yang tepat maka perlu ditentukan informan yang
memiliki kompetensi dan sesuai dengan kebutuhan data (purposive).
Subjek Penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI di lima sekolah
yang dijadikan tempat penelitian. Pengambilan subjek penelitian berdasarkan
teknik random cluster sampling. Sampel di ambil secara acak pada masing-
masing sekolah. Jumlah sampel pada penelitian ini berjumlah 30 siswa pada
masing-masing sekolah di 5 sekolah di Tangerang Selatan yaitu, SMAN 1
Tangerang Selatan, SMAN 3 Tangerang Selatan,SMAN 5 Tangerang
Selatan,SMAN 7 Tangerang Selatan dan SMAN 10 Tangerang Selatan.
E. Teknik Pengambilan Data
Penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengambilan data
sebagai berikut:
1. Tes
Pengambilan data secara tes dibagi dua yaitu pengambilan data awal
instrumen tes open ended yang digunakan untuk menegembangkan instrumen
two tier test dan pengambilan data instrumen two tier test yang
dikembangkan.
2. Wawancara
Merupakan metode yang digunakan untuk mendapat jawaban dari
peserta tes dengan cara tanya jawab secara sepihak.”59
Kelebihan wawancara
ialah peneliti dapat berhubungan langsung dengan responden sehingga dapat
mengungkapkan jawaban lebih dalam. Wawancara dilakukan untuk
melengkapi jawaban tes tertulis sebagai pedoman penyusunan jawaban pada
58
Suharsimi, Arikunto,Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,(Jakarta:Bumi Aksara.2012)
h.29. 59
Nana, Sudjana, DR.,Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Jakarta:Remaja
Rosdakarya, 2009) h. 68.
33
tier kedua. Selain itu dilakukan wawancara terhadap guru untuk menegetahui
kemampuan berpikir tingkat tinggi rata-rata siswa.
3. Quesioner
Metode ini dilakukan untuk mengetahui validitas isi instrumen yang
dikembangkan yang diberikan kepada ahli. Quesioner ini berupa lembar
judgement ahli.
F. Instrumen Penelitian
1. Instrumen Tes Pilihan Ganda Jawaban Terbuka
Tes ini dilakukan untuk mengetahui konsepsi dan kemampuan dasar
siswa yang dijadikan dasar sebagai pembuatan pilihan jawaban pada two tier
test. Instrumen tes ini terdiri dari 32 soal. Soal tersebut disusun berdasarkan
kisi-kisi instrumen yang telah dibuat.
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Tes
No.. Indikator Pembelajaran Indikator Soal Ranah
Kognitif
1. Menganalisis Kuat medan
gravitasi dan percepatan
gravitasi
Menghubungkan percepatan
gravitasi pada suatu benda
dengan massa benda tersebut
C4
2. Menganalisis Hukum
Newton tentang Gravitasi
Menyusun besarnya gaya
gravitasi pada suatu benda dari
beberapa keadaan
C4
3. Menganalisis Kuat medan
gravitasi dan percepatan
gravitasi
Memeriksa hubungan antara
percepatan gravitasi dengan
massa sebuah benda
C5
4. Menganalisis Hukum
Newton tentang Gravitasi
Membuat Hipotesis mengenai
hubungan kecepatan terhadap
massa dan radius benda
tersebut.
C4
5. Menganalisis Gravitasi
antar planet
Hukum Keppler
Memilih suatu benda yang
memiliki periode rotasi paling
besar berdasarkan radiusnya
C4
6. Menganalisis Kuat medan
Membedakan besar percepatan
gravitasi suatu benda pada
C4
34
No.. Indikator Pembelajaran Indikator Soal Ranah
Kognitif
gravitasi dan percepatan
gravitasi
kedudukan yang berbeda
7. Menganalisis Kuat medan
gravitasi dan percepatan
gravitasi
Menghubungkan besarnya nilai
percepatan grafitasi suatu
benda dengan kedudukan
benda tersebut.
C4
8. Menganalisis Gaya
gravitasi antar partikel
Menemukan hubungan antara
gaya grafitasi dengan medan
gravitasi di suatu titik.
C4
9. Menganalisis Gravitasi
antar planet
Hukum Keppler
Menguji hubungan periode,
radius dan kecepatan suatu
benda berdasarkan hukum
kepler
C5
10. Menganalisis Hukum
Newton tentang Gravitasi
Menilai kecepatan sebuah
roket berdasarkan persamaan
gravitasi newton
C5
11. Menganalisis Gaya
gravitasi antar partikel
Menilai hubungan antara
massa benda,besarnya
percepatan gravitasi dan jari-
jari planet
C5
12. Menganalisis Gaya
gravitasi antar partikel
Merencanakan kecepatan
sebuah pesawat berhubungan
dengan gaya gravitasi bumi
C4
13. Menganalisis Gravitasi
antar planet
Hukum Keppler
Menyusun rencana untuk
membuat satelit yang sesuai
menggunakan prinsip hukum
kepler
C4
14. Menganalisis Hukum
Newton tentang Gravitasi
Menyusun rencana terhadap
massa dan kecepatan saltelit
dengan menggunakan prinsip
gaya gravitasi
C4
15 Menganalisis Kuat medan
gravitasi dan percepatan
gravitasi
Merencanakan besarnya berat
seseorang dalam permasalahan
sehari-hari menggunakan
prinsip percepatan gravitasi
C4
16 Menganalisis Gaya
gravitasi antar partikel
Memunculkan prinsip gaya
gravitasi dalam kehidupan
sehari-hari
C4
17 Menganalisis konsep
energi, usaha dan daya
Menghubungkan energi kinetik
suatu benda dengan massa
benda tersebut
C4
18 Menganalisis konsep
energi, usaha dan daya
Menghubungkan besarnya
energi kinetik, massa dan
C4
35
No.. Indikator Pembelajaran Indikator Soal Ranah
Kognitif
kecepatannya
19 Menganalisis hubungan
usaha dan perubahan
energi
Membedakan usaha energi dua
benda dengan energi
potensialnya
C4
20 Menganalisis konsep
energi, usaha dan daya
Memilih Lampu pijar yang
baik dengan menerapkan
prinsip daya dan energi
C4
21 Menganalisis konsep
energi, usaha, dan daya
Meyusun besarnya energi
kinetik dari beberapa benda
dengan massa yang berbeda
C5
22 Menganalisis hubungan
usaha dan perubahan
energi,
Menguraikan besarnya energi
kinetik dan potensial pada
suatu keadaan
C4
23 Menganalisis hukum
konservasi energi
Menghubungkan prinsip
konservasi energi dengan
kecepatan suatu benda pada
roller coaster.
C4
24 Menganalisis konsep
energi, usaha dan daya
Membuat Hipotesis mengenai
hubungan energi kinetik
terhadap massa dan kecepatan
benda tersebut.
C4
25 Menganalisis hubungan
usaha dan perubahan
energi,
Memunculkan hubungan antara
tinggi tempat, panjang lintasan
dan kecepatan benda
C4
26 Menganalisis hubungan
usaha dan oerubahan
energi
Menilai hubungan besarnya
usaha dan energi kinetik
dengan lintasannya.
C5
27 Menganalisis hukum
konservasi energi
Merancang tinggi roller coaster
berdasarkan prinsip konservasi
energi
C4
28 Menganalisis hukum
konservasi energi
Merencanakan kecepatan dan
massa benda berdasarkan
hukum konservasi energi
C4
29 Menganalisis hukum
konservasi energi
Menyusun strategi dalam
permaslahan memanah
menggunakan persamaan
konservasi energi
C4
30 Menganalisis konsep
energi, usaha dan daya
Memeriksa hubungan antara
massa dengan kecepatan suatu
benda
C5
31 Menganalisis hukum
konservasi energi
Menyusun strategi dalam
permasalahan lompat galah
berdasarkan hukum konsevasi
energi.
C4
36
No.. Indikator Pembelajaran Indikator Soal Ranah
Kognitif
32 Menganalisis hukum
konservasi energi
Mengkritik suatu keputusan
berdasarkan prinsip konservasi
energi
C5
2. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara merupakan alat/instrumen yang digunakan
untuk wawancara terstruktur. Pedoman wawancara berisikan pertanyaan-
pertanyaan tertulis dan alternatif jawabannya pun telah disiapkan.60
Penelitian
ini menggunakan 2 kali pedoman wawancara. Pedoman wawancara pertama
digunakan untuk mengetahui lebih lanjut jawaban siswa pada tes open ended.
Pedoman wawancara kedua digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan
rata-rata dan keaktifan yang dimiliki siswa.
Tabel 3.3 Pedoman Wawancara Guru
No Pertanyaan
1 Apakah rata-rata hasil belajar fisika siswa sudah mencapai
kriteria ketuntasan minimum?
2 Bagaimanakah kemampuan rata-rata yang dimiliki siswa?
3 Apakah guru pernah memberikan pertanyaan-pertanyaan
pada tingkat kognitif tinggi?
4 Bagaimana respon siswa dalam pembelajaran di kelas?
5 Apakah guru pernah memberikan kesempatan siswa untuk
melakukan diskusi?
6. Apakah siswa aktif dalam diskusi yang diberikan guru?
3. Lembar Observasi
Observasi atau pengamatan adalah suatu teknik yangdilakukan
dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara
60
Sujana, op.cit. h. 68.
37
matematis.61
Lembar observasi ini digunakan untuk mengamati secara
langsung kegiatan pembelajaran di kelas.
Tabel 3.4 Lembar Observasi Pembelajaran
No. Tahap
1. Komunikasi Instruksional
A Menjelaskan tujuan pembelajaran, gagasan pembelajaran,
tugas pembelajaran, dan kegiatan asesmen
B Merencanakan pembelajaran yang dapat memacu anak untuk
berpikir
C Memberikan tugas/petunjuk dengan jelas
D Memberikan sinyal transisi dalam menjelaskan suatu gagasan
dengan gagasan lain
E Selalu memberikan umpan balik untuk mengklarifikasi
pernyataan siswa yang salah
2 Pembelajaran secara terstruktur
A Melaksanakan asesmen kemampuan awal dan taraf
perkembangan setiap siswa
B Menyajikan presentasi atau diskusi sesuai dengan tingkat
perkembangan siswa
C Mendorong siswa untuk menyelesaikan tugas secara mandiri
dalam menyelesaikan permasalahan
3 Pemberian Self Evaluation
A Memberikan pernyataan yang berbeda atau menimbulkan
dilema /paradok suntuk menguji konsepsi awal
B Membimbing siswa untuk berpikir secara mandiri
C Membiarkan siswa untuk menilai atau memberikan pendapat /
hipotesis mengenai suatu informasi baru disertai alasan yang
relevan
D Membimbing siswa untuk melakukan self asessment untuk
mengembangkan kemampuannya
4 Pemberian Tugas
A Memberikan tugas untuk menganalisis, menggaris bawahi,
meresum dan memberikan kesimpulan
B Memberikan petunjuk untuk mengerjakan tugas prosedural
C Memberikan informasi mengenai keuntungan mengerjakan
tugas yang diberikan
61
Sugiyono, op. cit., h.145
38
No. Tahap
D Mencontohkan langkah-langkah kegiatan
E Memberikan umpan balik untuk melatih kemampuan berpikir
kritis siswa
F Memberikan pertanyaan terbuka agar siswa dapat menjelaskan
dengan gagasan sendiri
4. Lembar Judgment Ahli
Lembar yang digunakan untuk memvalidasi isi instrumen yang
dikembangkan. Berupa persyaratan mengenai isi instrumen tes yang sesuai
dengan materi maupun tujuan umum instruksional pembelajaran fisika.62
Tabel 3.5 Lembar Penilaian Ahli
No
.
Aspek yang ditelaah Nomor Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
0
A. Materi
1. Soal sesuai dengan
indikator (menuntut tes
tertulis untuk bentuk
pilihan ganda
2. Materi yang ditanyakan
sesuai dengan kompetensi
(urgensi, relevansi,
kontinuitas, keterpakaian
sehari-hari tinggi)
3. Pilihan jawaban homogen
dan logis
4. Hanya ada satu kunci
B. Konstruksi
5. Pokok soal dirumuskan
dengan singkat, jelas dan
tegas
6. Rumusan pokok soal dan
pilihan jawaban
merupakan pernyataan
yang diperlukan saja
7. Pokok soal tidak
memberi petunjuk kunci
62
Elis Ratnawulan dan A. Rusdiana, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Pustaka Setia,
2014), h. 153
39
No
.
Aspek yang ditelaah Nomor Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
0
jawaban
8. Pokok soal bebas dari
pernyataan yang bersifat
ganda
9. Pilihan jawaban
homogen dan logis
ditinjau dari segi materi
10. Gambar, grafik, tabel,
diagram, atau sejenisnya
jelas dan berfungsi
11. Panjang pilihan jawaban
relatif sama
12. Pilihan jawaban tidak
menggunakan pernyataan
semua jawaban di atas
salah/ benar dan
sejenisnya
13. Pilihlah jawaban yang
berbentuk angka/waktu
disusun berdasarkan
urutan besar kecilnya
angka atau kronologis
14. Butir soal tidak
bergantung pada jawaban
soal sebelumnya
C. Bahasa/Budaya
15 Menggunakan bahasa
yang sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia
16. Menggunakan bahasa
yang komunikatif
17 Tidak menggunakan
bahasa yang berlaku
setempat/tabu
18. Pilihlah jawaban tidak
mengulang kata/
kelompok kata yang
sama, kecuali merupakan
satu kesatuan pengertian
40
5. Instrumen Two Tier Test
Soal Tes yang dikembangkan berupa pilihan ganda dengan 5 pilihan jawaban
pada tier pertama dan alasan yang berupa pilihan ganda pada tier yang kedua.
Terdiri atas 32 soal.
G. Teknik Analisis Data
1. Penskoran
Hasil two-tier test yang diperoleh pada uji coba pertama akan
digunakan untuk menguji validitas, validitas item, reliabilitas, dan analisis
butir soal pada two-tier test.. Jawaban benar pada soal tingkat pertama dan
tingkat kedua, maka nilai untuk jawaban tersebut 1. Jika salah satu atau kedua
tingkat salah, maka nilai untuk jawaban tersebut 0.. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada Tabel 3.6 di bawah ini
Tabel 3.6 Penskoran
Penskoran Dua Tingkat Pertama
Tingkat
pertama
Tingakat
kedua Skor
Benar Benar 1
Salah Benar 0
Benar Salah 0
Salah Salah 0
2. Analisis Butir Soal
Dalam menganalisis tiap butir soal yang dikembangkan, terdapat
empat metode analisis yaitu:
a. Validitas
Validitas merupakan komponen terpenting yang harus ada dalam
membuat suatu instrumen soal. Jika sebuah soal dikatakan tidak valid, maka
soal tersebut tidak layak untuk dikembangkan. Sebuah Tes dikatakan valid
41
apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur.63
Dalam bahasa
Indonesia, istilah valid juga dikenal dengan sahih.
Validitas suatu tes dapat dibedakan menjadi; (1) validitas isi, (2)
validitas konstruksi, (3) validitas prediksi, (4) validitas kesamaan. Validitas
isi dan Validitas konstruksi dapat dibuat dengan upaya penyusunan tes tanpa
melalui uji statistic atau dengan kata lain dapat dilakukan penyusunan
berdasarkan teori yang ada. “Validitas isi dan Validitas Konstruksi dapat
diketahui dengan cara memerinci dan memasangkan setiap aspek dalam
Tujuan Instruksional Khusus (TIK).”64
Dalam penelitian ini, validitas isi dan
validitas konstruksi dilakukan dengan judgment ahli. Instrumen akan
divalidasi isi oleh lima orang ahli, yaitu dosen dan guru senior. Validitas isi
yang dilakukan merupakan validitas logis, karena instumen yang memenuhi
ketentuan valid didasarkan oleh hasil penalaran/judgement.65
Sedangkan
validitas prediksi dan kesamaan didapatkan setelah dibuktikan melalui
pengalaman, dalam hal ini dibuktikan dengan uji statistik
Agar dapat diperoleh data yang valid, instrumen untuk
mengevaluasinya harus valid. Untuk menentukan validitas tes dalam
penelitian ini digunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar,
yaitu:
∑ (∑ )(∑ )
√{ (∑ ) (∑ ) } * (∑ (∑ ) +
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi antara X dan Y, dua variable yang r dikorelasikan
X = Skor butir soal nomor tertentu
Y = Skor total
N = Banyaknya data
63
Arikunto, Op.Cit, h.80 64
Arikunto, op.cit, h. 83 65
Arikunto, Op. cit., h.80
42
Besarnya hasil yang diperoleh kemudian diinterpretasikan menurut
aturan sebagai berikut:
Tabel 3.7 Kategori validitas soal
Tingkat Kategori
0,00 sampai 0,20 hampir tidak ada
0,21 sampai 0,40 Rendah
0,41 sampai 0,60 Sedang
0,61 sampai 0,80 Tinggi
0,81 sampai 1,00 Sempurna
Validitas isi yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik
Content Validity Ratio (CVR) yang dikembangkan oleh Lawshe. CVR
merupakan perhitungan validasi kecocokan dari beberapa ahli yang menilai
beberapa kriteria dalam instrumen tersebut. Untuk mengukur nilai CVR dapat
digunakan persamaan
CVR =
Keterangan:
CVR = nilai validitas isi
Ne = jumlah responden yang mengatakan baik
N = jumlah responden
Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan hasil validitas isi
berupa hasil judgement ahli, validitas konstruksi menggunakan produk
momen dan validitas butir soal.
1) Validitas Isi
Judgement yang diberikan oleh ahli terhadap kesesuaian konten
materi, kurikulum, dan tingkat kognitif terhadap soal merupaknan uji
validitas isi. Selanjutnya judgement yang diberikan ahli akan dianalisis
berdasarkan indeks kualitas soal. Hasil indeks kualitas soal yang diperoleh
ditunjukan pada tabel 4.2.
43
Tabel 3.8 Perolehan CVR Butir Soal
No. Soal Rata-rata No. Soal Rata-rata
1 0.8 17 0.8
2 0.6 18 0.6
3 0.6 19 0.8
4 0.8 20 0.8
5 0.6 21 0.8
6 0.8 22 0.8
7 0.6 23 0.8
8 0.8 24 0.8
9 0.6 25 0.8
10 0.8 26 0.8
11 0.8 27 0.8
12 0.8 28 0.8
13 0.8 29 0.8
14 0.8 30 0.8
15 0.8 31 0.8
16 0.8 32 0.8
Berdasarkan nilai indeks kualitas soal diatas, indeks rata-rata pada
instrumen ini adalah 0.76. nilai ini mengindikasikan rat-rata butir soal baik
dan dapat diujikan kepada siswa.
2) Validitas Konstruksi
Validitas konstruksi didapatkan dengan menghitung korelasi antara
jumlah skor jawaban tingkat pertama dengan jumlah skor tingkat kedua
menggunakan korelasi product moment. Indeks korelasi (rhitung) yang
didapatkan dari hasil perhitungan product moment adalah sebesar 0,45.
Kemudian hasil ini dibandingkan dengan dengan nilai korelasi pada tabel
dengan tingkat toleransi 0,05 dan degrees of freedom (df) sebanyak 28
didapatkan nilai rtabel sebesar 0,361. Sehingga didapatkan nilai rhitung lebih
besar dari nilai rtabel.
3) Validitas butir soal
Validitas butir soal dilakukan untuk mengetahui valid atau tidaknya
masing-masing butir soal. Validitas ini didapat dengan mengkorelasikan skor
44
tiap butir soal dengan skor total siswa. Uji korelasi ini menggunakan korelasi
point biserial.
Valid atau tidaknya soal ditentukan dengan membandingkan hasil
korelasi point biserial setiap butir soal dengan nilai rtabel. Dari 32 soal yang
diujikan terdapat empat soal yang tidak valid dengan indeks korelasi dibawah
rtabel 0,36. Namun setelah melakukan uji coba ulang dengan sampel yang
berbeda, empt tersebut dikatakan valid dengan indeks korelasi di atas 0,36
.Sedangkan rata-rata soal yang valid memiliki indeks korelasi sebesar 0,62.
b. Reliabilitas
Relibilitas berasal dari kata reliability dalam bahasa inggris yang
artinya sesuatu yang dapat dipercaya atau yang telah teruji. Suhr mengatakan
bahwa; “a reliable measure in one that provides consistent and stable
indication of the characteristic.” 66
Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia,
pengembangan suatu instrumet penilaian merupakan suatu proses yang
kompleks. Reliabilitas menaksir keteilitian dan ketetapatan instrumen
tersebut.Untuk menentukan reliabilitas suatu instrumen dapat dilakukan
dengan persamaan sebagai berikut.
(
) ( ∑
)
Keterangan:
r11= Reabilitas yang dicari
n = Banyaknya butir soal
∑ = Jumlah varians skor tiap-tiap item
= Varians Total
Selanjutnya harga r11 yang diperoleh diinterprestasikan sebagai berikut:
66
Arikunto, op. cit., h. 101
45
Tabel 3.9 Kategori Reliabilitas Soal
Tingkat Kategori
0,81 r11 1,00 Sangat Tinggi
0,61 r11 0,80 Tinggi
0,41 r11 0,60 Cukup
0,21 r11 0,40 Rendah
negatif r11 0,20 Sangat Rendah
Berdasarkan data penelitian, hasil Koefisien reliabilitas yang
didapatkan melalui perhitungan adalah 0.76. Hasil perhitungan akan
diinterpretasikan dengan cara membandingkan hasil perhitungan dengan rtabel.
Karena koefisien reliabilitas lebih besar dari rtabel. Maka reliabilitas instrumen
two-tier test dikatakan reliabel dengan kategori sedang.
c. Daya Pembeda
“Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk
membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa
yang bodoh (berkemampuan rendah).”67
Dengan kata lain, suatu soal
memiliki daya pembeda bila tes diberikan pada siswa yang berkemampuan
tinggi menunjukkan hasil tinggi sedangkan bila diberikan siswa yang
berkemampuan rendah, hasilnya akan rendah. Tes dikatakan tidak memiliki
daya pembeda bila hasilnya menunjukkan kesamaan antara siswa
berkemampuan tinggi dan berkemampuan rendah. Indeks Diskriminasi (D)
merupakan angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda. Indeks
diskriminasi memiliki rentang dari 0 sampai 1. Pada Indeks Diskriminasi,
tanda negatif (-) menunjukan kualitas tes yang terbalik. Yaitu saat anak
berkemampuan kurang memilki hasil tinggi dan sebaliknya anak
berkemampuan tinggi memilki nilai rendah.
Untuk menentukan Indeks Diskriminasi soal dapat digunakan
persamaan berikut.
67
Arikunto, op. cit., h. 226
46
∑
∑
Keterangan
ΣA = Jumlah siswa berkemampuan tinggi yang menjawab benar
ΣB = Jumlah siswa berkemampuan rendah yang menjawab benar
JA = Jumlah siswa berkemampuan tinggi (27%)
JB = Jumlah siswa berkemampuan rendah (27%)
D = Indeks Diskriminasi
Perhitungan indeks diskriminasi dilakukan menggunakan program
Excel. Dari hasil tersebut didapatkan 24 soal memiliki kategori indeks
diskriminasi “cukup”, empat soal memiliki kategori “Baik”, dan empat soal
yang memiliki kategori “Jelek”. Indeks diskriminasi pada instrumen ini
memiliki kategori cukup dengan rata-rata 0,34. Dengan rentang indeks dari
0,23 sampai 0,8.
d. Taraf Kesukaran
Untuk mendapatkan kualitas soal yang baik, selain menggunakan
validitas dan reliabilitas, diperlukan pula adanya keseimbangan dari tingkat
kesulitan soal tersebut. Keseimbangan tersebut ialah memberikan variasi
terhadap soal yang diberikan dengan menggolongkan soal ke dalam kategori
sukar, sedang dan mudah. Perlu ditekankan bahwa, Taraf kesukaran soal
dipandang dari kesanggupan atau kemampuan siswa dalam menjawabnya,
bukan dari kemampuan guru dalam membuat soal.68
“Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak
terlalu sukar. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal
disebut indeks kesukaran”.69
Untuk menentukan taraf kesukaran soal dapat
ditentukan dengan rumus sebagai berikut:
68
Sudjana, op. cit., h. 135 69
Arikunto, op. cit. h.207
47
Dimana,
P = Indeks Kesukaran
B = Jumlah siswa yang menjawab benar
J = Jumlah seluruh siswa
Dari hasil tersebut dapat diintepretasikan sebagai berikut:
Tabel 3.10 Kategori Taraf Kesukaran
Tingkat Kategori
0,00 – 0,30 Sukar
0,31-0,70 Sedang
0,71-1,00 Mudah
Berdasarkan hasil uji coba diperoleh indeks kesukaran two-tier test
bervariasi dengan rentang nilai dari 0,18 sampai 0,87. Nilai rata-rata indeks
kesukaran butir soal adalah 0,24. Hal ini menunjukan bahwa soal yang
dikembangkan tergolong sukar. Karena kategori sukar berada pada rentang
0,00 – 0,30.
48
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada subbab ini dijelaskan gambaran umum data yang diperoleh dari
penelitian yang dilakukan. Data yang dideskripsikan ialah data sekolah dan
hasil kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Untuk mengetahui lebih jelas
kemampuan siswa, kemudian dijelaskan berdasarkan aspek kognitif. Untuk
mengetahui apakah hasil yang diperoleh berkaitan dengan proses
pembelajaran, maka akan ditampilkan tabel observasi pembelajaran.
1. Hasil Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
Dari penelitian yang dilakukan didapatkan hasil kemampuan berpikir
tingkat tinggi siswa dengan membandingkan nilai akreditasi sekolah dengan
hasil tes yang diperoleh pada tingkat pertama dan kedua. Hasil ini akan
ditunjukkan pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Hasil Two-Tier Test Kemampuan Berpikir Tingkat
Tinggi
Sekolah Tingkat Pertama Tingkat Kedua
Nama Akredi
-tasi
C4 C5 C4 C5
Nilai Katego
ri
Nilai Katego
ri
Nilai Katego
ri
Nilai Katego
ri (%) (%) (%) (%)
SMAN
1
Tangsel
A 42.6 Sedang 40.2 Sedang 34.8 Tinggi 32.6 Tinggi
SMAN
3
Tangsel
A 50.2 Tinggi 46.8 Tinggi 33 Sedang 31.1 Sedang
SMAN
5
Tangsel
B 37.2 Sedang 36.8 Sedang 29.5 Sedang 26.3 Sedang
SMAN
7
Tangsel
A 35.7 Sedang 30.7 Rendah 24.5 Rendah 24.5 Rendah
SMAN
10
Tangsel
B 37.6 Sedang 37.2 Sedang 28.2 Sedang 26.9 Sedang
49
Berdasarkan gambar diatas, siswa SMAN 3 Tangerang Selatan
memiliki rata-rata persentase jawaban benar paling tinggi yaitu pada tier
pertama sebesar 48.5% dan 32.05% pada tier kedua. Sedangkan siswa SMAN
7 Tangerang Selatan memiliki rata-rata persentase jawaban benar terendah
yaitu 33,2% pada tier pertama dan 24,5% pada tier kedua. Data di atas juga
dmenunjukkan bahwa siswa SMAN 5 dan SMAN 10 Tangerang Selatan yang
terakreditasi B memiliki persentasi jawaban benar lebih tinggi dibandingkan
SMAN 7 Tangerang Selatan yang terkareditasi A.
Secara keseleruhan rata-rata persentase jawaban benar pada setiap
sekolah berdistribusi normal yaitu persentase pada tier pertama lebih besar
dibandingkan pada tier kedua. Berdasarkan aspek kognitif, persentase jawaban
benar pada tingkat kognitif menganalisis (C4) lebih besar dibandingkan tingkat
kognitif mengevaluasi (C5).
Pada tabel 4.1 hanya menggambarkan persentase jawaban benar siswa
pada tier pertama dan tier kedua. untuk mengetahui lebih jauh kemampuan
siswa pada masing-masing aspek kognitf dijelaskan pada subbab berikutnya.
2. Persentase Jawaban Berdasarkan Aspek Kognitif
Berdasarkan jawaban siswa pada two tier test pilihan ganda yang
diberikan maka dapat diketahui tingkat kemampuan siswa pada masing-masing
aspek kognitif. Aspek kognitif kemampuan berpikir tingkat tinggi tersebut
meliputi tingkat kognitif menganalisis (C4) dan mengevaluasi (C5). Gambar
4.1 menunjukkan kemampuan siswa pada masing-masing aspek pada tingkat
kognitif C4.
50
Gambar 4.1 Persentase Kemampuan Siswa Pada Tingkat Kognitif Menganalisis
Berdasarkan gambar 4.1 dapat diketahui bahwa kemampuan siswa
pada masing-masing aspek berbeda pada setiap sekolah. Pada siswa SMAN 1,
SMAN 5 dan SMAN 10 Tangerang Selatan memiliki persentase terbesar pada
aspek kognitif membedakan dan terendah pada aspek mengorganisasikan.
Hasil yang berbeda didapatkan siswa SMAN 3 dan SMAN 7 Tangerang
Selatan memiliki persentase terbesar pada aspek kognitif menghubungkan dan
terendah pada aspek mengorganisasikan. Hal ini menunjukkan sebagian besar
siswa lebih memahami soal pada aspek kognitif membedakan dan
menghubungkan dibandingkan aspek kognitif mengorganisasikan.
Pada masing-masing aspek kognitif dapat dilihat pada aspek
membedakan, siswa SMAN 1 Tangerang Selatan memiliki persentase jawaban
siswa tertinggi sebesar 30%, sedangkan siswa SMAN 7 Tangerang Selatan
memiliki persentase jawban terendah sebesar 9.6%. Pada aspek kognitif
menghubungkan, siswa SMAN 3 Tangerang Selatan memiliki persentase
jawaban tertinggi sebesar 29.6% dan siswa SMAN 7 Tangerang Selatan
memiliki persentase jawaban terendah sebesar 12.4%. Dan yang terakhir pada
aspek kognitif mengorganisasikan, siswa SMAN 3 Tangerang Selatan
0
5
10
15
20
25
30
35
SMAN 1 SMAN 3 SMAN 5 SMAN 7 SMAN 10
Pe
rse
nta
se
Nama Sekolah
Tingkat Kognitif Menganalisis (C4)
Membedakan
Menghubungkan
Mengorganisasikan
51
memiliki persentase jawban tertinggi sebesar 26.2% sedangkan siswa SMAN
5 Tangerang Selatan memiliki persentase jawaban terendah sebesar 8.4%.
Untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa pada aspek kognitif
mengevaluasi (C5) disajikan pada gambar 4.2 sebagai berikut.
Gambar 4.2 Persentase Kemampuan Siswa Pada Tingkat Kognitif Mengevaluasi
Berdasarkan gambar 4.2 dapat diketahui bahwa kemampuan siswa
pada setiap sekolah memiliki persentase lebih besar pada aspek kognitif
memeriksa dibandingkan aspek menilai. Hal ini menunjukkan sebagian besar
siswa dapat mengerjakan soal pada aspek kognitif memeriksa dibandingkan
aspek kognitif menilai.
Pada masing-masing aspek kognitif dapat dilihat pada aspek
membedakan, siswa SMAN 1 Tangerang Selatan memiliki persentase jawaban
siswa tertinggi sebesar 22.4%, sedangkan siswa SMAN 7 Tangerang Selatan
memiliki persentase jawban terendah sebesar 12.6%. Pada aspek kognitif
menghubungkan, siswa SMAN 3 Tangerang Selatan memiliki persentase
jawaban tertinggi sebesar 17.8% dan siswa SMAN 10 Tangerang Selatan
memiliki persentase jawban terendah sebesar 8.2%.
Berdasarkan gambar 4.1 dan 4.2 , siswa SMAN 1 Tangerang Selatan
memiliki persentase tertinggi pada aspek mengorganisasi dan terendah pada
aspek menghubungkan. Siswa SMAN 3 Tangerang Selatan mendapat
0
5
10
15
20
25
SMAN 1 SMAN 3 SMAN 5 SMAN 7 SMAN 10
Pe
rse
nta
se (
%)
Nama Sekolah
Tingkat Kognitif Mengevaluasi (C5)
Memeriksa
Menilai
52
persentase tertinggi pada aspek membedakan sedangkan pada aspek
menghubungkan memiliki persentase terendah. Pada siswa SMAN 5
Tangerang Selatan asspek membedakan memiliki persentase terendah
sedangkan aspek menilai memiliki persentase tertinggi. Siswa SMAN 7
Tangerang Selatan memiliki aspek tertinggi pada tiga aspek yaitu
mengorganisasi,menghubungkan dan menilai sedangkan aspek membedakan
memiliki nilai terendah. Pada siswa SMAN 10 Tangerang Selatan aspek
mengorganisasi memiliki persentase tertinggi sedangkan aspek membedakan
menjadi yang terendah.
Hasil di atas ialah hasil kemampuan siswa berdasarkan tes
kemampuan berpikir tingkat tinggi yang diberikan. Untuk mengetahui lebih
jauh apakah hasil tes kemampuan berpikir tingkat tinggi tersebut
berhubungan dengan pembelajaran pada masing-masing sekolah maka
dilakukan observasi pembelajaran pada materi tersebut sebelum dilakukan
tes. Observasi pembelajaran dilakukan dengan menilai pembelajaran guru
berdasarkan langkah-langkah pembelajaran untuk meningkat kemampuan
berpikir tingkat tinggi yang dikembangkan oleh Brookhart.1Berikut hasil
observasi pembelajaran yang ditunjukkan pada tabel 4.2.
3. Hasil Observasi Pembelajaran
Observasi pembelajaran yang dilakukan pada masing-masing sekolah
yang meliputi empat aspek yaitu komunikasi intruksional, pembelajaran
terstruktur, self evaluation dan pemberian tugas. Berikut hasil observasi
pembelajaran yang ditunjukkan pada tabel 4.2
1 Brookhart, op.cit., h. 35
53
Tabel 4.2 Hasil Observasi Pembelajaran
Sekolah Tahap
Nama Akredi-
tasi
Komunikasi
Instruksional
Pembelajaran
Terstruktur
Self Evaluation Pemberian
Tugas
Nilai Katego
ri
Nilai Katego
ri
Nilai Katego
ri
Nilai Katego
ri
SMAN
1
Tangsel
A
56%
Rendah
67%
Rendah
80%
Sedang
63%
Rendah
SMAN
3
Tangsel
A
80%
Sedang
87%
Tinggi
90%
Sedang
73%
Sedang
SMAN
5
Tangsel
B
76%
Sedang
80%
Sedang
90%
Sedang
80%
Tinggi
SMAN
7
Tangsel
A
84%
Tinggi
73%
Sedang
80%
Sedang
73%
Sedang
SMAN
10
Tangsel
B
72%
Sedang
80%
Sedang
85%
Sedang
67%
Sedang
Pada pembelajaran yang dilakukan pada masing masing sekolah, hampir
setiap guru telah melakukan pembelajarn yang terstruktur dan memacu siswa
untuk aktif bertanya dan berpikir. Hanya saja di SMAN 1 Tangerang Selatan
guru memberikan pelajaran yang kurang terstruktur. Namun adanya diskusi
dan self assessment yang dilakukan mampu membuat sebagian besar siswa
memahami materi yang disampaikan. Pada pembelajaran di SMAN 5 dan
SMAN 7, guru telah melakukan kegiatan pembelajaran yang terstruktur dan
mengajak keikutsertaan siswa hanya saja kurangnya keaktifan siswa membuat
sebagian besar siswa kurang memahami materi yang disampaikan. Pada
pembelajaran di SMAN 3 dan SMAN 10, guru telah mampu memberikan
pelajaran yang terstruktur dan memberikan siswa kesempatan untuk berpikir
dan sebagian besar siswa telah aktif dalam kegiatan pembelajaran. Sehingga
kemampuan dalam menguasai materi yang diberikan tinggi, hal ini dapat
dilihat dari hasil tes two tier siswa SMAN 3 Tangerang yang memiliki nilai
tertinggi.
54
B. Pembahasan
Pada subbab ini dijelaskan pembahasan dari penelitian yang
dilakukan. Pembahasan tersebut ialah hasil kemampuan berpikir tingkat
tinggi siswa, kemampuan siswa berdasarkan aspek kognitif dan analisis
hubungan hasil tes dengan hasil observasi kegiatan pembelajaran.
1. Analisis Jawaban Siswa pada Tier Pertama dan Kedua
Berdasarkan hasil data tes diagnostik two tier membuktikan bahwa
sebagian besar siswa masih kesulitan untuk menentukan alasan atas jawaban
yang mereka dipilih. Hal ini dapat dilihat dari persentase jawaban benar pada
first tier dan second tier yang berbeda. Siswa SMAN 1 Tangerang Selatan
secara keseluruhan 40.2% siswa dapat menjawab benar pada tingkat pertama
dan 32,6% jawaban siswa benar pada tingkat kedua. Pada siswa SMAN 3
Tangerang Selatan sebagian besar siswa telah dapat menjawab benar pada
tingkat pertama yaitu 46,8% dan pada tingkat kedua sebesar 31,1%. Siswa
SMAN 5 Tangerang Selatan dapat menjawab benar tingkat pertama sebesar
36,83% dan 26,3% benar pada tingkat kedua. Pada siswa SMAN 7 Tangerang
Selatan siswa telah yang menjawab benar pada tingkat pertama sebesar 30.7%
dan pada tingkat kedua sebesar 24,5%. Dan yang terakhir pada siswa SMAN
10 Tangerang Selatan 37.2% siswa dapat menjawab benar pada tingkat
pertama dan 26.9% menjawab benar pada tingkat kedua.
Secara keseleruhan rata-rata persentase jawaban benarpada setiap
sekolah berdistribusi normal yaitu persentase pada tier pertama lebih besar
dibandingkan pada tier kedua. Namun pada beberapa soal terdapat
ketimpangan dimana persentase jawaban benar pada tier pertama lebih kecil.
Salah satunya pada soal nomor dimana hampir setiap sekolah memiliki
persentase jawaban tier pertama lebih kecil,siswa SMAN 1 Tangerang selatan
menjawaba 13,3% benar berbanding 40% pada tier kedua. Hal ini dapat
disebabkan dua hal yaitu siswa kurang memahami soal yang diberikan atau
siswa menebak jawaban.
55
Sebagian besar siswa telah mampu menjawab benar pada tingkat
pertama namun setelah diuji kembali pada tingkat kedua, persentasi siswa
yang menjawab benar berkurang. Hal ini disebabkan siswa dapat
mengerjakan soal yang berbasis pengetahuan dan pemahaman (low order
thinking) saja. Namun saat diberikan pertanyaan pada tingkat kedua sebagian
besar siswa tidak bisa menjawabnya. Hal ini mengindikasi kelemahan siswa
dalam mengerjakan pertanyaan yang berbasiskan aspek menganalisis dan
mengevaluasi (high order thinking).
2. Analisis Jawaban Siswa Berdasarkan Aspek Kognitif
Pada aspek kognitif membedakan persentase rata-rata tingkat
pemahaman siswa,persentase tertinggi dimiliki siswa SMAN 3 Tangerang
Selatan dengan persentase 30 % sedangkan SMAN 10 Tangerang Selatan
memiliki persentase terendah sebesar 5.3 %.
Salah satu soal pada aspek ini adalah soal nomor 5. Pada soal ini siswa
diminta untuk membedakan besar percepatan gravitasi suatu benda pada
kedudukan yang berbeda. Jawaban untuk soal ini adalah D untuk tier pertama
dan kedua. Sedangkan sebagian besar siswa menjawab A atau B pada tier
pertama dan A pada tier kedua. Sehingga sebagian besar siswa tidak
memahami konsep tersebut. Persentase jawaban siswa yang menjawab benar
pada tier pertama dan kedua sebesar 13.3 % dimiliki siswa SMAN 1
Tangerang Selatan dan SMAN 5 Tangerang Selatan.
Pada aspek kognitif mengorganisasi,persentase tertinggi sebesar 30 %
pada siswa SMAN 1 Tangerang Selatan dan terendah sebesar 16.7 % pada
siswa SMAN 5 Tangerang Selatan. Butir soal nomor 29 merupakan soal yang
tergolong aspek ini, pada soal ini siswa diminta untuk Menyusun strategi
dalam permasalahan memanah menggunakan persamaan konservasi energi.
Jawaban pada soal ini seharusnya A pada tier pertama dan kedua, namun
sebagian besar siswa menjawab C atau B pada tier pertama dan A pada tier
kedual. Hal ini mengindikasi kurangnya pemahaman konsep yang dimiliki
56
siswa. Persentase siswa yang menjawab benar pada tier pertama dan kedua
pada soal ini adalah sebesar 23,3 % pada siswa SMAN 5 Tangerang Selatan.
Pada aspek kognitif berikutnya yaitu menghubungkan,persentase
tertinggi sebesar 20 % pada siswa SMAN 3 Tangerang Selatan dan terendah
sebesar 10 % pada siswa SMAN 10 Tangerang Selatan. Butir soal nomor 18
merupakan soal yang tergolong aspek ini, pada soal ini siswa diharapkan
untuk menghubungkan besarnya energi kinetik, massa dan kecepatannya.
Jawaban pada soal ini seharusnya A pada tier pertama dan B pada tier kedua.
namun sebagian besar siswa menjawab A pada tier pertama dan A pada tier
kedual. Hal ini mengindikasi kurangnya pemahaman konsep yang dimiliki
siswa. Persentase siswa yang menjawab benar pada tier pertama dan kedua
pada soal ini adalah sebesar 43,3 % pada siswa SMAN 3 Tangerang Selatan.
Pada aspek memeriksa persentase rata-rata tingkat pemahaman
siswa,persentase tertinggi dimiliki siswa SMAN 1 Tangerang Selatan dengan
persentase 20.4 % sedangkan persentase terendah sebesar 13.9 % dimiliki
siswa SMAN 7 Tangerang Selatan. Salah satu soal pada aspek ini adalah soal
nomor 14. Pada soal ini siswa diminta untuk memeriksa hubungan antara
massa dan kecepatan saltelit dengan menggunakan prinsip gaya gravitasi.
Jawaban untuk soal ini adalah C untuk tier pertama dan D untuk tier kedua.
Sedangkan sebagian besar siswa menjawab C pada tier pertama dan D pada
tier kedua. Sehingga sebagian besar siswa telah memahami konsep tersebut.
Persentase jawaban siswa yang menjawab benar pada tier pertama dan kedua
sebesar 36.7 % dimiliki siswa SMAN 1 Tangerang Selatan dan SMAN 3
Tangerang Selatan.
Pada aspek terakhir yaitu menilai persentase rata-rata tingkat
pemahaman siswa,persentase tertinggi dimiliki siswa SMAN 1 Tangerang
Selatan dengan persentase 26.7 % sedangkan persentase terendah sebesar
13.3 % dimiliki siswa SMAN 10 Tangerang Selatan. Salah satu soal pada
aspek ini adalah soal nomor 32. Pada soal ini siswa diminta untuk Mengkritik
suatu keputusan berdasarkan prinsip konservasi energi. Jawaban untuk soal
ini adalah C untuk tier pertama dan A untuk tier kedua. Sedangkan sebagian
57
besar siswa menjawab C pada tier pertama dan A pada tier kedua. Sehingga
sebagian besar siswa telah memahami konsep tersebut. Persentase jawaban
siswa yang menjawab benar pada tier pertama dan kedua sebesar 40 %
dimiliki siswa SMAN 1 Tangerang Selatan.
Secara keseleruhan hasil tes kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa
dalam aspek pemahaman konsep siswa di lima sekolah di Tangerang Selatan
menunjukkan hasil yang cukup baik. Dua sampel sekolah yaitu SMAN 1
Tangerang Selatan dan SMAN 3 Tangerang selatan menunjukkan kategori
tinggi sedangkan 2 sampel lain yaitu SMAN 6 Tangerang Selatan dan SMAN
10 Tangerang Selatan menunjukkan kategori sedang dan satu sekolah yaitu
SMAN 7 Tangerang selatan menunjukkan kategori rendah. Hal ini
menunjukkan adanya perbedaan kemampuan dalam pemahaman konsep soal
yang mengukur kemampuan berpikir siswa.
Sebagian besar siswa dapat menjawab soal pada aspek kognitif C4
khususnya pada indikator membedakan. Sedangkan aspek kognitif C5
khusunya pada aspek menilai siswa memiliki persentase jawaban siswa
terendah. Hal ini menunjukkan siswa cenderung dapat mengerjakan aspek
kognitif C4 dibandingkan C5.1
3. Analisis Hasil Tes terhadap Akrediatasi Sekolah dan Observasi
Pembelajaran
Berdasarkan hasil two tier test yang dilakukan dan nilai akreditasi
sekolah yang didapatkan dari Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah
(BANSM)menunjukkan tidak semua sekolah yang memiliki nilai akreditasi
amat baik (A) memiliki nilai tes kemampuan berpikir tingkat tinggi yang baik
pula. Hal ini dibuktikan dengan nilai siswa SMAN 7 Tangerang Selatan yang
memiliki akreditasi sekolah A lebih rendah dari siswa SMAN 5 Tangerang
Selatan dan SMAN 10 Tangerang Selatan yang meiliki akreditasi B. Hal ini
dapat disebabkan dua faktor yaitu siswa dan pembelajaran yang diberikan
guru.
3 Anderson,op. cit., h.91
58
Berdasarkan hasil observasi pembelajaran yang dilakukan
menunjukkan pembelajaran yang dilakukan guru di SMAN 7 Tangerang
Selatan telah menunjukkan hasil yang baik. Hal ini ditunjukkan berdasarkan
ketercapaian tahapan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berpikir
tingkat tinggi yang telah terpenuhi. Namun, karena kurangnya keaktifan
siswa untuk bertanya yang mengakibatkan siswa untuk malas berpikir
sehingga nilai pada tes yang diberikan relatif rendah. Hal ini didukung
dengan wawancara yang dilakukan pada guru dan hasil ujian tengah semester
kelas tersebut yang memang relatif rendah.
Sedangkan hasil observasi pada kegiatan pembelajaran yang
dilakukan guru di SMAN 1 Tangerang Selatan terhadap ketercapaian tahapan
pembelajaran menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Namun karena
adanya self asessment dan belajar mandiri yang dilakukan siswa sehingga
sebagian besar siswa telah mampu mengerjakan soal kemampuan berpikir
tingkat tinggi. Hal ini didukung pula dari nilai ujian tengah semester yang
menunjukkan sebagian besar siswa telah mencapai KKM.
Pada pembelajaran di SMAN 3 dan SMAN 10, guru telah mampu
memberikan pelajaran yang terstruktur dan memberikan siswa kesempatan
untuk berpikir dan sebagian besar siswa telah aktif dalam kegiatan
pembelajaran. Sehingga kemampuan dalam menguasai materi yang diberikan
tinggi, hal ini dapat dilihat dari hasil tes two tier siswa SMAN 3 dan SMAN
10 Tangerang Selatan menunjukkan hasil yang baik.
59
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dari tes pilihan ganda dua tingkat
untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pada materi gaya
gravitasi, usaha dan energi pada siswa kelas XI di kota Tangerang Selatan
dapat disimpulkan bahwa:
1. Hasil tes yang diberikan menunjukkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
siswa SMA di Tangerang Selatan berada pada kategori tinggi, SMAN 3
Tangerang Selatan. Pada kategori sedang SMAN 1 Tangerang Selatan
terakreditasi A, SMAN 5 Tangerang Selatan terakreditasi B dan SMAN 10
Tangerang Selatan , serta SMAN 7 Tangerang Selatan terakreditasi A pada
kategori rendah. Hasil tersebut menunjukkan sekolah yang memiliki nilai
akreditasi amat baik (A) belum tentu memilki kemampuan berpikir tinggi
yang baik.
2. Untuk mengidentifikasi kemampuan berpikir tingkat tinggi yang dimiliki
siswa dapat dilihat berdasarkan jawaban benar siswa dalam mengerjakan
soal pada tier pertama maupun tier kedua. Semakin banyak jawaban benar
yang dpilih siswa maka semakin tinggi pula tingkat kemampuan berpikir
tingkat tinggi yang dimiliki siswa.
3. Instrumen two tier test yang digunakan dianggap baik dan mampu
mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi. Hasil judgement ahli dan
validasi empiris menunjukkan nilai korelasi 0.71, reliabilitas 0.83 indeks
kesukaran item mulai 0.1 sampai 0.6
B. Saran
1. Perlu dilakukan metode pembelajaran yang meningkatkan aktivitas siswa
dalam bertanya dan menjawab persoalan yang memerlukan tingkat
60
kognitif yang tinggi agar siswa terbiasa untuk menggunakan kemampuan
berpikir tingkat tinggi.
2. Perlu dilakukan secara berkala pemberian latihan/soal yang menuntut
siswa untuk berpikir analisis,evaluatif dan kreatif.
3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai nilai akreditasi sekolah
terhadap pembelajaran dan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.
61
61
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, L.W. dan Krathwohl, D.R,. A taxonomy forlearning, teaching, and
assessing: A revision ofBloom's Taxonomy of EducationalObjectives. New
York: Addison Valley, 2001.
Ari Syahidul Shidiq., Mohammad Masykuri, dan Elfi Susanti V. H,
Pengembangan InstrumenPenilaian Two Tier MultipleChoice Untuk
Mengukur Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (Higher Order Thinking
Skills) Pada Materi Kelarutandan Hasil Kali Kelarutan Untuk Siswa
SMA/MA KelasS XI,Jurnal Pendidikan Kimia, 2014
Arikunto. Suharsimi,Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: BumiAksara,
2012.
Brookhart, Susan M. How to Assess Higher Order Thinking Skills in Your
Classroom. Alexandria : ASCD. 2010
Chen Chung Chih, Lin Huan Shang dan Lin Min Liang, Developing a Two-
TierDiagnostic Instrument to Assess High School Students’ Understanding
− The Formation of Imagesby a Plane Mirror,Procedding National Science
Council. 2003.
Claudia Haagen and Martin Hopf, Development of A Two tier test Instrument For
Geometrical Optics, Evaluation and assessment of student learning and
development.
Creswell dan Clark. Research Design:Qualitative, Quantitative and Mixed
Method. California:Sage Publication Inc, 2007.
David F. Treagust, Diagnostic assessment inscience as a means to improving
teaching, learningand retention, UniServe Science Assessment Symposium,
2006.
Djemari, Mardapi. Penyusunan Tes Hasil Belajar. Yogyakarta: MitraCendekia,
2004
Edi Istiyono,DjemariMardapi,Suparno, PengembanganTes Kemampuan Berpikir
Tingkat TinggiFisikaPesertaDidik SMA, JurnalPenelitian dan Evaluasi
Pendidikan.2014
62
62
FJ King, Ph.D., Ludwika Goodson, M.S., Faranak Rohani, Ph.D, Assessment and
Evaluation: Higher Order Thinking. Newyork: Center for Advancement of
Learning and Assessment, 1993.
Giancoli, Fisika Jilid 1. Jakarta: Airlangga, 2001.
Hugh D Young, Fisika Universitas. Jakarta: Erlangga, 2004.
Kanginan, Marten. Fisika untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga. 2014
Kuswana, Wowo Sunaryo, Taksonomi Kognitif, Bandung: RemajaRosdakarya,
2012.
Mufida Nofiana1, Sajidan dan Puguh, PengembanganInstrumenEvaluasi Two Tier
Multiple Choice Question Untuk Mengukur Keterampilan Berpikir
Tingkat Tinggi Pada Materi Kingdom Plantae, JurnalInkuiry, 2014.
Mudjijo. Tes Hasil Belajar. Jakarta: Bumi Aksara. 1995
Mujiman Hendri Wijaya, Suratno, Aminuddin HP , PengembanganTesDiagnostik
Mata Pelajaran IPA SMP, Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan,
2013
Nasir, Mohammad. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. 1999
Sudjana, Nana DR. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Remaja
Rosdakarya, 2009.
Sugiyono.Metode Penelitian kualitatif, kuantitati fdan R&D. Jakarta: Alfabeta,
2009.
Suwarto, Pengembangan Tes Diagnostik Dalam Pembelajaran, Yogyakarta:
PustakaPelajar, 2013
Tipler, Paul A. Fisika: untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga, 1998.
Young, Hugh D. dan Roger A. Freedman. Fisika Universitas. Terj. Endang
Juliastuti. Jakarta: Erlangga, 2001.
63
Lampiran 1 Kisi-kisi Two-tier Test Uraian
SOAL TWO-TIER TEST URAIAN
Gaya Gravitasi
Mata Pelajaran : Fisika Bentuk Soal : Uraian
Kelas/ Semester : X I/ 1 Waktu : 90 menit
Tahun Ajaran : 2015 – 2016 Jumlah Butir Soal : 16
No. Indikator Soal Kunci Jawaban Ranah
Kognitif
1. Menghubungkan
percepatan gravitasi pada
suatu benda dengan massa
benda tersebut
Perhatikan tiga kardus berikut!
30 Kg 20 kg 40 kg
I II III
Jika ketiga kardus dijatuhkan pada ketinggian dan waktu
yang sama. Manakah di antara benda tersebut yang terlebih
dahulu sampai permukaan bumi?
a. I
b. II
c. III
d. Jatuh bersamaan
Alasan :
D
pada kedudukan yang sama,
percepatan gravitasi juga sama
sehingga benda jatuh secara
bersamaan
C4
64
2. Menyusun besarnya gaya
gravitasi pada suatu benda
dari beberapa keadaan
IV
IV I
II
III
Empat buah satelit mengorbit pada bumi seperti pad agambar
di atas, urutan benda yang memiliki gaya grafitasi besar ke
kecil ialah
a. I, II, III, IV
b. II, III, I, IV
c. IV, II, III, I
d. IV, III, II, I
Alasan :
D
Gaya gravitasi berbanding
terbalik dengan jarak kedua
benda, semakin kecil jaraknya
semakin besar gaya
gravitasinya
C4
3. Memeriksa hubungan
antara percepatan gravitasi
dengan massa sebuah
benda
Gaya grafitasi yang bekerja pada suatu benda di permukaan
bumi sebanding dengan massa benda. Menurut kamu, apakah
benda yang berat selalu jatuh lebih cepat dari benda ringan?
a. Ya,selalu lebih cepat
b. Tidak,Bisa lebih cepat bisa lebih lambat
c. Tidak,Selalu lebih lambat
d. Tidak, semua benda akan jatuh bersamaan
Alasan :
D
Cepat atau lambatnya suatu
benda sampai dipengaruhi
percepatan gravitasi tidak
dipengaruhi massanya.
C5
65
4. Membuat Hipotesis
mengenai hubungan
kecepatan terhadap massa
dan radius benda tersebut.
Sebuah satelit memiliki kecepatan v untuk mengorbit pada
bumi,jika massa bumi M dan jari-jari planet bumi R. Jika
seorang ilmuwan NASA mempercepat satelit tersebut
menjadi 3 kali semula,satelit ini akan mengorbit pada planet
yang seperti apa?
a. Planet yang memilikimassa 3 kali massabumidanjari-
jarisamadenganjari-jaribumi
b. Planet yang memilikimassa
kali massabumidanjari-
jari 3 kali bumi
c. Planet yang memilikimassa 3 kali massabumidanjari-
jari
kali bumi
d. Planet yang memilikimassa 9 kali massa
bumidanjari-jari
kali bumi
Alasan:
D
Kecepatan sebuah benda yang
mebgorbit bumi berbanding
terbalik dengan akar kuadrat
jaraknya dan berbanding lurus
dengan akar kuadrat massanya
C4
5. Memilih suatu benda yang
memiliki periode rotasi
paling besar berdasarkan
radiusnya
Empat Negara islam yaitu arab Saudi, iran, turki dan
Indonesia secara bersamaan mengirimkan satelit untuk
meneliti pergerakan bulan. Masing-masing satelit menempati
radius yang berbeda seperti gambar di atas. Manakah satelit
yang memiliki periode rotasi paling tinggi?
D
Besarnya periode sebuah
massa berbanding lurus
dengan pangkat tiga jarak
revolusinya.
C4
Arab Iran Turki Indonesia
66
a. Satelit arab
b. Satelit iran
c. Satelit turki
d. Satelit Indonesia
Alasan:
6. Membedakan besar
percepatan gravitasi suatu
benda pada kedudukan
yang berbeda
Ahmad, Salim, Fatimah dan Marwah sedang berkreasi ke
taman hiburan. Kemudian ahmad mengajak teman-temannya
untuk menaiki komedi putar secara terpisah seperti yang
ditunjukkan pada gambar.
Siapakah diantara mereka yang memiliki medan gravitasi
paling besar?
a. Ahmad
b. Salim
c. Fatimah
d. Marwah
Alasan :
C
Besarnya medan gravitasi
berbanding terbalik dengan
jarak benda dengan pusat bumi
C4 Ahmad
Marwah
Salim
Fatimah
67
7. Menghubungkan besarnya
nilai percepatan grafitasi
suatu benda dengan
kedudukan benda tersebut.
Suatu hari Al farizi melakukan perjalanan dari makkah ke
madinah. Dalam perjalanannya, al farizi melewati bukit uhud
dan berisitirahat sejenak di puncak bukit dengan ketinggian
350 m. Bagaimanakah berat al farizi ketika di puncak
dibandingkan dengan di lembah?
a. Beratnya Lebih besar dibandingkan di lembah
b. Beratnya Lebih kecil dibandingkandi lembah
c. Beratnya Sama dengan di lembah
d. Beratnya menjadi nol
Alasan:
B
Besarnya percepatan gravitasi
suatu benda berbanding
terbalik dengan jaraknya.
Sehingga percepatan gravitasi
di atas bukit lebih kecil
C4
8. Menemukan hubungan
antara gaya grafitasi
dengan medan gravitasi di
suatu titik.
Dua buah pesawat luar angkasa mengorbit pada bumi dengan
radius yang sama. Massa pesawat A lebih besar dari pesawat
B. Bagaimanakah perbandingan gaya gravitasi dan medan
gravitasi antara pesawat A dan B
a. Gaya gravitasi A lebih besar dari gravitasi B dan
Medan gravitasi A lebih besar medan gravitasi B
b. Gaya gravitasi A lebih besar dari gravitasi B dan
Medan gravitasi A sama dengan medan gravitasi B
c. Gaya gravitasi A lebih kecil dari gravitasi B dan
Medan gravitasi A sama dengan medan gravitasi B
d. Gaya gravitasi A sama dengan dari gravitasi B dan
Medan gravitasi A sama dengan medan gravitasi B
Alasan :
B
Besarnya gaya berbanding
lurus dengan massa sebuah
benda, sedangkan besarnya
kuat medan gravitasi tidak
dipengaruhi massa benda.
C4
9. Menguji hubungan
periode, radius dan
kecepatan suatu benda
berdasarkan hukum kepler
Berdasarkan hukum kepler ketiga, besarnya kuadrat periode
berbanding lurus dengan pangkat tiga dari jari-jari orbit suatu
planet (
. Jika jarak planet tersebut semakin
jauh maka periode dan kecepatannya akan….
a. Periode semakin besar dan kecepatan semakin
lambat
b. Periode semakin besar dan kecepatan semakin besar
A
Periode revolusi suatu benda
berbanding lurus dengan
jaraknya. Sedangkan
kecepatan revolusinya
berbanding terbalik dengan
jaraknya.
C5
68
c. Periode semakin kecil dan kecepatan semakin lambat
d. Periode semakin kecil dan kecepatan semakin cepat
Alas an:
10. Menilai kecepatan sebuah
roket berdasarkan
persamaan gravitasi
newton
Stasiun TV Al jazeera meluncurkan satelit komunikasi untuk
memperluas daerah siarannya. Satelit itu diluncurkan menuju
orbitnya dengan menggunakan roket. Agar satelit tetap
berada pada orbitnya, bagai manakah seharusnya kecepatan
satelit itu?
a. Satelit memiliki kecepatan lebih besar dari kecepatan
rotasi bumi
b. Satelit memiliki kecepatan sama dengan kecepatan
rotasi bumi
c. Satelit memiliki kecepatan lebih kecil dari kecepatan
rotasi bumi
d. Satelit memiliki kecepatan nol
Alasan:
A
Untuk melawan gaya gravitasi
bumi dibutuhkan kecepatan
yang besar
C5
11. Menilai hubungan antara
massa benda,besarnya
percepatan gravitasi dan
jari-jari planet
Berdasarkan hukum gravitasi Newton, besarnya percepatan
gravitasi sebuah planet berbanding lurus dengan massa planet
tersebut. Apakah planet yang massanya lebih besar, selalu
memiliki gravitasi yang lebih besar?
a. Ya, selalu lebih besar
b. Tidak, bisa lebih besar atau lebih kecil
c. Tidak, selalu lebih kecil
d. Tidak dapat ditentukan
Alasan:
B
Besarnya percepatan gravitasi
suatu benda juga dipengaruhi
oleh jari-jari planet tersebut.
C5
12. Merencanakan kecepatan
sebuah pesawat
berhubungan dengan gaya
gravitasi bumi
Sekelompok peneliti ingin melakukan pengamatan tentang
inti bumi. Mereka menciptakan pesawat pengebor bumi dan
melakukan perjalanan menuju inti bumi. Namun pesawat
tersebut hanya memiliki bahan bakar yang terbatas.
Menurutmu apa yang harus dilakukan peneliti untuk
B
Pada saat mesin menuju
bumi,maka bumi akan
menarik benda tersebut
sehingga pesawat tidak perlu
C4
69
menghemat bahan bakar dan dapat kembali ke permukaan
bumi?
a. Mempercepat pesawat ketika masuk ke bumi dan
memperlambat pesawat saat keluar bumi
b. Memperlambat pesawat ketika masuk ke bumi dan
mempercepat pesawat saat keluar bumi
c. Mempercepat pesawat ketika masuk dan keluar bumi
d. Kecepatan pesawat konstan saat masuk dan keluar
bumi]
Alasan :
dipercepat sedangkan pada
saat keluar dibutuhkan
kecepatan tinggi untuk
melawan gaya gravitasi bumi
13. Menyusun rencana untuk
membuat satelit yang
sesuai menggunakan
prinsip hukum kepler
Lembaga Antariksa dan Penerbangan (LAPAN) Indonesia
ingin meneliti planet mars. Untuk menghemat biaya, LAPAN
menggunakan satelitnya yang sedang mengorbit bulan.
Apakah yang harus dilakukan LAPAN untuk mengatur satelit
tersebut agar dapat mengorbit pada planet mars?
a. Memperbesar kecepatan satelit dan memperkecil periode
orbitnya
b. Memperkecil kecepatan satelit dan memperbesar periode
orbitnya
c. Memperbesar kecepatan satelit dan periode orbitnya
d. Memperkecil kecepatan satelit dan periode orbitnya
Alasan:
C
Besarnya kecepatan dan
periode suatu benda
berbanding lurus dengan jarak
benda tersebut.
C4
14. Menyusun rencana
terhadap massa dan
kecepatan saltelit dengan
menggunakan prinsip
gaya gravitasi
Sebuah satelit yang mengorbit pada bumi dengan kecepatan
v. Jika satelit tersebut ingin dipindahkan ke planet yang
gravitasinya lebih besar dari bumi dan jari-jari planet tersebut
sama dengan jari-jari planet bumi,maka yang harus
dilakukan?
a. Memperbesar massa satelit dan kecepatan satelit
b. Memperkecil massa satelit dan kecepatan satelit
c. Memperbesar massa satelit dan memperkecil
kecepatan satelit
D
Kecepatan planet berbanding
lurus dengan gravitasi planet
tersebut. Dan tidak
berpengaruh dengan massa
satelit.
C4
70
d. Massa satelit dibuat konstan dan memperbesar
kecepatan satelit
Alasan:
15 Merencanakan besarnya
berat seseorang dalam
permasalahan sehari-hari
menggunakan prinsip
percepatan gravitasi
Fatimah ingin mengikuti lomba miis muslimah Indonesia.
Namun berat badannya melebihi persyaratan. Untuk
membuat berat badannya lebih kecil pada saat pengukuran
apa yang harus dilakukan Fatimah?
a. Melakukan pengukuran di permukaan bumi
b. Melakukan pengukuran di dalam pesawat terbang
c. Melakukan pengukuran di dalam kapal selam
d. Melakukan pengukuran di terowongan bawah tanah
Alasan:
B
Percepatan gravitasi didalam
pesawat terbang paling kecil
sehingga beratnya juga paling
kecil
C4
16 Memunculkan prinsip
gaya gravitasi dalam
kehidupan sehari-hari
Menurut hukum gravitasi Newton, jika ada dua buah benda
bermassa makan akan terjadi interaksi dan terdapat gaya
gravitasi. Namun saat anda mendekatkan pensil dan buku
tidak terjadi interaksi antara kedua benda tersebut (tidak
saling tarik menarik atau tolak menolak). Menurut anda,
apakah antara dua benda tersebut terdapat gaya gravitasi dan
apakah semua benda memiliki gaya gravitasi?
a. Pada kedua benda tersebut terdapat gaya gravitasi
namun tidak semua benda memiliki gaya gravitasi
b. Pada kedua benda tersebut tidak terdapat gaya
gravitasi namun semua benda memiliki gaya
gravitasi
c. Pada kedua benda tersebut terdapat gaya gravitasi
dan semua benda memiliki gaya gravitasi
d. Pada kedua benda tersebut tidak terdapat gaya
gravitasi namun tidak semua benda memiliki gaya
gravitasi
Alasan:
C
Setiap benda bermassa
memiliki gaya gravitasi yang
menarik benda lain di
sekitarnya.
C4
71
SOAL TWO-TIER TEST URAIAN
Usaha dan Energi
Mata Pelajaran : Fisika Bentuk Soal : Uraian
Kelas/ Semester : X I/ 2 Waktu : 90 menit
Tahun Ajaran : 2015 – 2016 Jumlah Butir Soal : 16
No
.
Indikator Soal
1. Menghubungkan energi
kinetik suatu benda dengan
massa benda tersebut
Duabuahmobil sedan dansebuahtruksalingkejar-kejaran di
jalantol.Jikaketigakendaraantersebutdiisibahanbakarmasing-
masing 10 literdanmemilikikecepatan yang sama,
ternyatatruktersebutlebihcepatkehabisanbahanbakar.
Menurutandaapapenyebabnya?
a. Trukmemilikiusahalebihbesardaripadamobil sedan
b. Trukmemilikidayalebihbesar
c. Trukmemiliki energi potensiallebihbesar
d. Trukmemiliki energi kinetik lebihbesar
Alasan :
D
Besarnya energi kinetik truk
berbanding lurus dengan
massanya
C4
2. Menghubungkan besarnya
energi kinetik, massa dan
kecepatannya
Ulum adalah seorangpelarimaraton, untukmenempuhjarak
yang jauhiaharusmemilikidaya yang
besar,sehinggaiamempercepatlajunyadanmemperkecilberatba
dan. Bagaimanatanggapanmuterhadaptindakanandi?
a. Ulum
seharusnyamenaikanberatbadandanmempercepatlaju
nya
b. Ulum
seharusnyamemperkecilberatbadandanmemperlambat
lajunya
c. Tindakan Ulum sudahbenar
d. Ulum seharusnyahanyamenaikanberatbadan
A
Untuk memperbesar energi
kinetiknya harus memperbesar
massa dan kecepatannya
C4
72
Alasan:
3. Membedakan usaha energi
dua benda dengan energi
potensialnya
Syafii dan Hanafi sedang berlatih loncat indah untuk
mengikuti lomba o2sn. Jika massa syafii dua kali masa
Hanafi dan mereka melakukan loncat secara bersamaan dari
ketinggian yang sama. Bagaimanakah perbandingan enrgi
kinetic dan energy potensial keduanya ketika di atas papan
loncatan.
a. Energi potensial Hanafi lebih besar sedangkan
energy kinetiknya lebih kecil
b. Energi potensial Hanafi lebih kecil sedangkan energy
kinetiknya lebih besar
c. Energi potensial Hanafi lebih kecil sedangkan energi
kinetiknya sama dengan syafii
d. Energi potensial dan energy kinetic keduanya sama
C
Energi potensial benda
berbanding lurus dengan
massanya. Sedangkan energi
kinetik kedua pada posisi atas
sama
C4
4. Memilih Lampu pijar yang
baik dengan menerapkan
prinsip daya dan energi
Pada suatu hari, lampu kamarmu mati dan orang tuamu
menyuruh untuk membeli lampu baru. Kemudian kamu pergi
ke toko peralatan listrik. Di tempat itu, penjual
menawarkanmu empat buah lampu bertuliskan 5 W, 10 W,
20 W dan 25 W. Jika harga keempat lampu itu sama, lampu
mana yang akan kamu pilih?
a. 5 W
b. 10 W
c. 20 W
d. 30 W
D
Semakin besar daya
lampu,maka akan menyala
lebih besar
C4
5. Meyusun besarnya energi
kinetik dari beberapa benda
dengan massa yang berbeda
Ali, Husen, Hasan dan Umar sedang mengikuti lomba lari
marathon. Jika massa mereka berempat masing-masing 40
kg, 50 kg, 55 kg dan 45 kg dan mereka berlari dengan
kecepatan sama. Siapakah yang mudah lelah?
a. Ali
b. Husen
c. Hasan
C
Semakin besar massa maka
semakin besar energi kinetik
yang dikeluarkan
C5
73
d. Umar
6. Menguraikan besarnya
energi kinetik dan potensial
pada suatu keadaan
Anisa melempar bola dari lantai dua sekolahnya, sementara
fitri berada di lantai dasar mengamati gerak bola tersebut.
Bagaimanakah energi kinetik dan energy potensial bola
tersebut menurut keduanya?
a. Energi kinetik sama, energi potensial berbeda
b. Energi kinetik sama, energi potensial sama
c. Energi kinetik berbeda, energi potensial sama
d. Energi kinetik berbeda, energi potensial berbeda
Alasan ;
C
Energi potensial dan energi
kinetik pada posisi yang sama
besarnya sama
C4
7. Menghubungkan prinsip
konservasi energi dengan
kecepatan suatu benda pada
roller coaster.
Rohman dan Rohim berkunjung ke taman hiburan. Keduanya
mencoba menaiki beberapa wahana salah satunya roller
coaster. Jika posisi mereka seperti pada gambar. Posisi
manakah yang memiliki energi kinetic paling cepat?B
a. C
D
Energi kinetik berbanding
terbalik dengan kedudukan
benda. Semakin posisinya
kecil, maka energi kinetiknya
besar
C4 B
A
D
C
74
b. D
Alasan:
8. Membuat Hipotesis
mengenai hubungan energi
kinetik terhadap massa dan
kecepatan benda tersebut.
Dua buah truk pengangkut bahan makanan, jika truk B
memiliki berat ½ kali berat truk A dan memiliki kcepatan 2
kali kecepatan truk A, maka energi kinetic kedua truk
tersebut ialah
a. Energi kinetic A > Energi kinetic B
b. Energi Kinetik A < Energi Kinetik B
c. Energi Kinetik A = Energi Kinetik B
d. Energi Kinetik A = Energi Kinetik B = 0
Alasan:
C
Energi kinetik berbanding
lurus dengan massa dan
kecepatan benda
C4
75
9. Memunculkan hubungan
antara tinggi tempat,
panjang lintasan dan
kecepatan benda
Dua luncuran air pada sebuah kolam dibentuk berbeda tetapi
ketianggiannya sama. Dua peluncur, Aziz dan Malik mulai
dari keadaan diam pada saat yang sama dengan luncuran
yang berbeda. Bagaimanakah kecepatan Aziz dan Malik pada
saat mencapai dasar peluncuran dan siapa yang lebih cepat
sampai dasar peluncuran?
a. Kecepatan Aziz = Kecepatan Malik, Keduanya
sampai secara bersamaan
b. Kecepatan Aziz > Kecepatan Malik, Aziz lebih cepat
sampai
c. Kecepatan Aziz < Kecepatan Malik, Malik lebih
cepat sampai
D
Kecepatan pada saat dasar
hanya berbanding lurus dengan
percepatan gravitasi dan
ketinggiannya. Malik lebih
dulu sampai karena
lintasannya lebih pendek
C4
Aziz
Malik
76
d. Kecepatan Aziz = Kecepatan Malik, Malik lebih
cepat sampai
Alasan:
10. Menilai hubungan besarnya
usaha dan energi kinetik
dengan lintasannya.
Firdaus dan Soleh berkeliling perkebunan teh dengan
mengendarai mobil. Mereka berdua ingin menaikin puncak
bukit secara bersamaan namun dengan lintasan yang berbeda.
Firdaus memilih jalan memutari bukit sedangkan Soleh
memilih jalan lurus menaiki bukit. Bagaimanakah usaha yang
dilakukan mereka untuk menaiki bukit dan siapa yang lebih
banyak mengeluarkan energy?
a. Usaha keduanya sama, Firdaus lebih banyak
mengeluarkan energy
b. Usaha keduanya sama, Soleh lebih banyak
mengeluarkan energy
c. Usaha keduanya sama, energy yang dikeluarkan juga
sama
B
Besarnya usaha yang
dikeluarkan berbanding lurus
dengan perpindaahannya
C5
77
d. Usaha keduanya berbeda, Firdaus lebih banyak
mengeluarkan energy
11. Merancang tinggi roller
coaster berdasarkan prinsip
konservasi energi
Raihan adalah seorang pembuat roller coaster. Dia ingin
menciptakan roller coaster tanpa mesin yang terdiri dari dua
puncak dan dua lembah . Jika roller coaster tersebut berawal
dari puncak pertama, apa yang harus dilakukan Raihan pada
puncak kedua agar roller coaster dapat berjalan dengan baik
dan dapat berhenti otomatis pada dasar roller coaster?
a. Membuat puncak kedua lebih tinggi dari puncak
pertama
b. Membuat puncak kedua sama dengan puncak
pertama
c. Membuat puncak kedua lebih rendah dari puncak
pertama
d. Membuat puncak kedua lebih landai dari puncak
pertama
B
Untuk mencapai puncak
kedua, tinggi puncak kedua
harus sama dengan tinggi
puncak pertama
C4
12. Merencanakan kecepatan
dan massa benda
berdasarkan hukum
konservasi energi
Sulaiman dan Yusuf adalah atlet terjun payung. Mereka
sedang melakukan latihan penerjunan dari ketinggian 500 m.
Jika Yusuf terjun terlebih dahulu dengan kecepatan 5 m/s.
Bagaimanakah cara sulaiman agar dapat mengerjar yusuf?
a. Sulaiman harus memiliki massa lebih besar daripada
yusuf dan bergerak dengan kecepatan awal sama
dengan yusuf
b. Sulaiman harus memiliki massa lebih kecil daripada
Yusuf dan bergerak dengan kecepatan awal sama
dengan yusuf
c. Sulaiman memiliki masaa sama dengan yusuf dan
bergerak dengan kecepatan awal sama dengan yusuf
d. Sulaiman memiliki massa sama dengan yusuf dan
bergerak dengan kecepatan awal lebih besar
D
Kecepatan sebuah benda tidak
dipengaruhi oleh massa namun
dipengarui oleh kecepatan
awal
C4
13 Menyusun strategi dalam Khodijah adalah seorang pemanah professional. Sebelum D C4
78
permaslahan memanah
menggunakan persamaan
konservasi energi
perlombaan, khodiajh mempelajari fisika agar dapat
memenangkan perlombaan. Akhirnya ia tahu untuk
memperbesar energy potensial busurnya, ia harus
meregangkan busur lebih besar namun kecepatan anak
panahnya semakin kecil. Apa yang harus dilakukan khodijah
untuk memperbesar kcepatan anak panahnya?
a. Mengganti busur dengan bahan yang lebih elastis dan
memperbesar massa anak panah
b. Mengganti busur dengan bahan yang lebih plastis
dan memperkecil massa anak panah
c. Tidak perlu mengganti busur namun memperkecil
massa anak panah
d. Mengganti busur dengan bahan yang lebih eleastis
dan tidak perlu mengubah massa anak panah
Alasan:
Kecepatan tidak dipengaruhi
oleh massa namun dipengaruhi
oleh konstanta elastisitas
bahan
14 Memeriksa hubungan antara
massa dengan kecepatan
suatu benda
Al Khawarizm adalah seorang ilmuan islam yang sedang
mempelajari hubungan kecepatan suatu benda dengan massa
benda tersebut. Ia mempelajari bahwa besarnya kecepatan
berbnding lurus dengan energy kinetiknya dan berbanding
terbalik dengan massanya. Jika ia menjatuhkan buku dan
kertas secara bersamaan, benda manakah yang akan jatuh
terlebih dahulu dan kecepatan benda mana yang lebih besar?
(anggap: gesekan udara diabaikan)
a. Buku akan jatuh terlebih dahulu dengan kecepatan
yang lebih besar
b. Buku akan jatuh terlebih dahulu dengan kecepatan
sama dengan kecepatan kertas
c. Buku dan kertas jatuh secara bersamaan dengan
kecepatan yang sama
d. Kertas jatuh terlebih dahulu dengan kecepatan lebih
C
Kecepatan benda jatuh todak
dopengaruhi massa benda
hanya dipengaruhi ketinggian
C5
79
besar dari buku
15. Menyusun strategi dalam
permasalahan lompat galah
berdasarkan hukum
konsevasi energi.
Seorang atlet lompat galah sedang mengikuti perlombaan.
Agar ia mencapai ketinggian maksimum apa yang ia harus
lakukan terhadap simpangan galah dan kecepatannya?
a. Simpangan galah maksimum dengan kecepatan
maksimum
b. Simpangan galah minimum dengan kecepatan
maksimum
c. Simpangan galah minimum dengan kecepatan
maksimum
d. Simpangan galah minimum dengan kecepatan
minimum
Alasan:
A
Ketinggian berbanding lurus
dengan kecepatan dan
kecepatan berbanding lurus
dengan simpangan galah
C4
16. Mengkritik suatu keputusan
berdasarkan prinsip
konservasi energi
Pak idris adalah seorang polisi yang sedang mengemudi
menyatakan bahwa dengan melajukan mobilnya 2 kali lebih
cepat berarti dia memerlukan jarak henti 2 kali jarak semula.
Menurutmu, benarkah pernyataan polisi tersebut?
a. Benar
b. Salah, seharusnya dua kali jarak semula
c. Salah, seharusnya empat kali jarak semua
d. Salah, seharusnya delapan kali jarak semula
Alasan :
C
Jarak yang ditempuh suatu
benda berbanding lurus dengan
kuadrat kecepatannya.
C5
80
Lampiran 2 Frekuensi Jawaban two-tier test uraian
Materi :Usaha dan energi
No Jawaban frekiensi
1 Tier 1
A
B
C
D
Tier 2
Karena energi kinetik sebanding dengan massanya
Karenamuatan/bebannyal ebih besar
Karenausaha/daya yang dilakukan lebih besar
Karenaukuran/bentuknya lebih besar
Karenakapasitas bahan bakartruk lebih besar
Karenamemilikimassa/berat yang lebih besar
Karena mesintruk lebih besar
Karena kedudukan/posisitruk lebih besar
Tidak ada jawaban
Karena semakin besar usaha maka energi potensial yang
dikeluarkan lebih dahulu habis
IIII/IIII
IIII/IIII/IIII/IIII/II
I
IIii/
IIII/IIII/I
IIII/IIII/III
I
I
IIII/IIII/I
I
2 Tier 1
A
B
C
D
Tier 2
Untuk memiliki daya yang besar,diperlukan massa dan
kecepatan besar
Dengan memperkecil beratbada,kecepatan semakin besar
Untuk memperbesar daya makamas saharus kecil
Dengan memperlambat kecepatan dapat tmenghema tenergi
Dengan memperkecil berat badan sama dengan
memperkecil beban
Jikamassalebihbesar, makadibutuhkanenergilebihbesar
Denganmemperkecilmassamakaenergi yang
dikeluarkansemakinkecil
Karenamassaberbandingterbalikdengandayanya
IIII/
IIII/IIII/IIII/IIII/IIII/I
III/I
IIII
IIII/IIII/IIII/I
II
IIII/II
IIII/II
3 Tier 1
A
B
C
D
TIDAK MENJAWAB
Tier 2
Energi potensial berbandinglurus dengan massa dan
energi kinetik benda diam =0
IIII/IIII/IIII/I
IIII/IIII/IIII/II
II
I
I
II
IIII/IIII/II
81
Massa sebanding dengan Energi kinetik
Massa sebanding dengan EP danberbanding terbalik dengan
EK
Tanpa alasan
Ek berbanding terbalik dengan EP
Massa berbanfing terbalik dengan EP
Massa berbanding lurusdengan EP dan EK
IIIi/III
III
IIII/IIII/
I
4 Tier 1
A
B
C
D
I
Tier 2
Semakin besar daya lampu, semakin terang
Semakin kecil daya lampu, semakin hemat energi
Sesuai dengan ukuran kamar
TANPA ALASAN
Jika terlalu besar tidak bagus
CAHAYA TERLALU TERANG DAPAT MERUSAK
MATA
IIII/IIII/III
IIII/IIII/III
IIII/I
IIII
I
IIII/II
IIII/IIII/IIII/
IIII/
III
IIII/
II
6 Tier 1
A
B
C
D
Tier 2
Semakin besar massa maka semakin besar energi
kinetik yang dikeluarkan
Karena massanya lebih besar
Karena massanya paling ideal
Massa lebihbesar, susah membawa berat badannya
Kecepatan dipengaruh ioleh massa
Massa berbanding lurus dengandaya yang dimiliki hasan
Maassa lebih besar, sehingga tekanannya besar
Massa berbanding terbalik dengan EK
IIII/IIII/IIII/IIII/IIII/I
III/IIII/I
I
IIII/I
IIII/IIII/III
I
IIII/IIII/I
IIII/
I
7 TIER 1
A
B
C
D
TIER 2
Kecepatan berbanding terbalik dengan kedudukan
benda.
Kecepatan sebanding dengan ketinggian
kecepatan berbanding terbalik dengan energi potensial
Kecepatan berbanding lurus dengan EK
III
IIII/IIII/IIII/IIII/IIII/I
II
I
III
III
IIII/IIII/IIII/I
I
IIII/
82
Krena lintasannya
Lebih curam dari yang lain
Dipengaruhi gaya gravitasi
TANPA ALASAN
IIII/
IIII
I
I
8 TIER
A
B
C
D
TIDAK MENJAWAB
TIER 2
Energi kinetik berbanding lurus dengan massa dan
kecepatan benda
TANPA ALASAN
Truk A memiliki massa lebih besar
Truk A memiliki kecepatan 2x tapi massa 1/2x
Massa berbanding terbalik dengan energi kinetik
IIII/IIII/III
IIII/IIII/IIII/IIII
I
IIII
IIII/IIII/IIII
IIII/IIII/II
IIII/
II
IIII
9 TIER
A
B
C
D
-
TIER
Kecepatan pada saat dasaR berbanding lurus dengan
percepatan ketinggiannya. Malik lebih dulu sampai
karena lintasannya lebih pendek.
Karena lintasan aziz lebih panjang
Karena malik tidak memiliki hambatan
Lintasan lebih curam
-
IIII/IIII/IIII/IIII/IIII/I
III/III
III
I
III
IIII/IIII/IIII/IIII/IIII
II
IIII/I
II
10 TIER
A
B
C
D
TIER
Besarnya usaha yang dikeluarkan berbanding lurus
dengan perpindaahannya
Energi sebanding dengan lintasan yang dilalui
Energi yang dikeluarkan sama
Semakin curam,semakin besar energi yang diperlukan
-
IIII/IIII/IIII/IIII/III
IIII/II
IIII/I
I
IIII/IIII/IIII/II
IIII/
IIII/IIII/II
II
11 TIER
A
B
C
D
TIER
III
I
IIII/IIII/IIII/IIII/IIII/I
III/I
IIII
83
Untuk mencapai puncak kedua, tinggi puncak kedua =
tinggi puncak pertama
Puncak kedua harus lebih rendah agar tidak mengeluarkan
enrgi terllu banyak
Jikat inggi puncak 2 >tinggi puncak 1 maka roller coaster
tidak dapa tnaik
Tidak ada alasan
Ketinggian berbanding lurus dengan gaya dorong
Jikat inggi puncak makin rendah,kecepatan makin tinggi
Karenat inggi puncak 2 yang rendah mengakibatkan
kecepatannya nol
Karena tinggipunca kkedua kecilmaka Ep kecil
Karena jikapuncak kedual ebih rendah,maka akan berjalan
lebih baik
Karena jika puncak kedua lebih tinggi,roller coaster akan
berhenti sebelumnya
I
I
II
IIII/I
III
IIII/
III
II
IIII
IIII/IIII
12 TIER
A
B
C
D
-
TIER
Kecepatan sebuah benda tidak dipengaruhi
massahanyadipengaruiI kecepatan awal
Tidakadaalasan
Massa berbanding lurusdengan kecepatannya
Massa yang lebih besar akan lebih cepat karena gaya
gravitasinya lebih besar
Massa berbanding t erbalik dengan kecepatan
Massa berbanding lurus dengan kecepatannya
Massa harus lebih kecil agar mudah terbawa angin
Massa berbanding lurus dengan energinya
IIII/IIII/IIII/IIiI/IIII
IIII/IIII/
II
I
II
IIII/II
IIII/IIII/IIII/I
II
IiII/
I
II
I
13 TIER 1
A
B
C
D
TIDAK MENJAWAB
TIER 2
Kecepatan dipengaruhi konstanta elastisitas dan
berbanding terbalik dengan massa
Massa berbanding lurus dengan energinya
Massa berbanding terbalik dengan kecepatannya
Tanpa alasan
Massa berbanding lurus dengan kecepatannya
Massa berbanding lurusdengan Energ ipotensial
IIII/IIII/III
II
IIII/IIII
IIII/IIII/IIII
IIII
I
IIII/I
IIII/IIII/IIII/IIII/I
II
IIII
14 TIER 1
A
B
IIII/IIII/IIII/IIII/IIII/I
I
84
C
D
Tidak menjawab
TIER 2
Kecepatan benda jatuh tidak dipengaruhi massa
bendahanya, dipengaruhi ketinggian
Tidak menjawab
Kecepatan berbanding lurus dengan EK dnberbanding
terbalik dengan massa
Kecepatan berbanding lurus dengan massa
Kecepatan berbanding lurusdengan EK dn b danmassa
IIII/
IIII/
IIII/IIII/IIII/I
III
IIII/IIII/IIII/II
I
15 TIER 1
A
B
C
D
Tidakmenjawab
TIER 2
Ketinggian berbanding lurus dengan kecepatan dan
simpangan galah
Ketinggian sebanding dengan kecepatan dan berbanding
terbalik simpangan galah
Tidak menjawab
Ketinggian berbanding terbalik simpangan dan galah
kecepatan
IIII/IIII/III
IIII/I
IIII/III
IIII/IIII
II
IIII/IIII
IIII/IIII/IIII/IIII/III
III
16 TIER 1
A
B
C
D
Tidakmenjawab
TIER 2
Jarak yang ditempuh suatu benda berbanding lurus
dengan kuadrat kecepatannya.
Tidak ada alasan
Jarak yang ditempuh suatu benda berbanding lurus dengan
kecepatannya
Jarak berbanding lurus dengan kecepatan dan waktunya
Jarak sebanding dengan energi yang dihasilkan
IIII/IIII/IIII/
IIII/IIII/
IIII/
I
IIII/II
I
IIII/IIII/IIII/IIII/IIII/I
IIII/III
I
I
85
Maateri :Gaya gravitasi
1 TIER 1
A
B
C
D
Tidak menjawab
TIER 2
pada ketinggiansama, percepatan gravitasi juga sama
jadibenda jatuh bersama
massa sebanding dengan gaya gravitasi sehingga lebih
cepat sampai tanah
besarnya gaya gravitasi sebanding dengan luas permukaan
dan kecepatannya
besarnya kecepatan sebanding dengan luas permukaan dan
massanya
tidak menjawab
massa berbanding terbalik dengan gaya gravitas isehingga
lebih cepat sampai tanah
luas permukaan berbanding terbalik dengan gaya gravitasi
IIII
III
IIII/IIII/IIII/III
I/IIII/I
III
I
I
IIII/IIII/IIII/III
I/IIII/I
I
III
II
I
II
2 TIER 1
A
B
C
D
TIER 2
Gaya gravitasi berbanding terbalik dengan jarak
kedua benda
Tanpa alasan
Gaya gravitasi berbanding lurus dengan jarak kedua benda
I
IIII/IIII/IIII/III
I/IIII/IIII/IIII/I
IIII/IIII/IIII/III
I/IIII/IIII/III
II
II
3 TIER 1
A
B
C
D
TIER 2
Cepat atau lambatnya suatu bendadipengaruhi
percepatan gravitasi danketinggian Massa lebih besarakan lebih cepat
Cepat/lambatnya suatu benda dipengaruhi percepatan
gravitasi dan luas permukaan
TANPA ALASAN
Benda ringanakan didorong tekanan udara ke atas
IIII/IIII/IIII/III
I/III
IIII/IIII/IIII
III
IIII/IIII/IIII/III
IIII/IIII
IIII/II
I
4 TIER 1
A
B
C
IIII/I
IIII/IIII/II
IIII/IIII/IIII/II
86
D
TIER 2
Kecepatan satelitberbanding terbalik dengan akar
kuadrat jaraknya dan berbanding lurus dengan
massanya
Tidak menjawab
Kecepatan berbanding terbalik dengan massanya
Kecepatan satelit berbanding lurusdengan akar kuadrat
jaraknya dan berbanding terbalik dengan massanya
Kecepatan berbanding lurus dengan massanya
Kecepatan sebanding dengan gaya gravitasinya
I
IIII/III
IIII/IIII/IIII/I
I
IIII/II
III
I
5 TIER 1
A
B
C
D
-
TIER 2
Besarnya periode berbanding lurus dengan pangkat
tiga jarak revolusinya.
Besarnya periode berbanding lurus dengan pangkat tiga
jarak revolusinya.
TANPA ALASAN
Besarnya periode berbanding lurus dengan medan
gravitasi
IIII/I
IIII/IIII/IIII/III
I/IIII/IIII/I
I
IIII/IIII/IIII/III
I/IIII/III
IIII/
IIII/
I
6 TIER 1
A
B
C
D
TIER 2
Besarnya medan gravitasi berbanding terbalik dengan
jarak benda pada pusat bumi
Ketinggian berpengaruh
Besarnya medan gravitasi berbanding lurus dengan jarak
benda dengan pusat bumi
Besarnya medan gravitasi berbanding lurus dengan jarak
benda dengan massa
IIII/IIII/III
IIII/IIII/IIII/III
I/IIII
IIII/IIII/IIII/III
I/I
I
III/IIII/I
I
IIII
7 TIER 1
A
B
C
D
TIER 2
Besarnya percepatan gravitasi suatu benda
berbanding terbalik dengan jaraknya.
Tanpa alasan
Besarnya percepatan gravitasi suatu benda berbanding
lurus dengan jaraknya.
Mrdan gravitasinya sama
IIII/IIII/IIII
IIII/IIII/IIII/III
IIII/
IIII/IIII/I
IIII/IIII
IIII/IIII/III
IIII
87
8 TIER 1
A
B
C
D
Tidak menjawab
TIER 2
gaya berbanding lurus dengan massatetapimedan
gravitasi tidak dipengaruhi massa
gaya berbanding terbalik dengan massa tetapi medan
gravitasi tidak dipengaruhi massa
gaya dan medan gravitasi berbanding lurus dengan massa
gaya danmedan gravitasi berbanding terbalik dengan
massa
tanpa alasan
IIII/IIII/IIII/III
I
IIII/IIII/I
IIII/
I
I
IIII/III
III
IIII/IIII/I
IIII/IIII/IIII/
10 TIER 1
A
B
C
D
TIER 2
Untuk melawan gaya gravitasi bumi dibutuhkan
kecepatan yang besar
Agar periodenya sama, kecepatannya harus sama
Semakin besar kecepatan,semakin besar periodenya
Tanpa alasan
Semakin besar kecepatan semakin besar daerah siarnya
Kecepatan berbanding terbalik dengan periodenya
Kecepatan berbanding lurus dengan jaraknya
IIII/IIII/
IIII/IIII/IIII/III
I
IIII/I
I
IIII
IIII/IIII/III
I
IIII/IIII/III
III
I
I
12 TIER 1
A
B
C
D
Tidakadajawaban
TIER 2
Pada saat mesin menuju bumi,maka bumi akan
menarik benda tersebut sehingga pesawat tidak perlu
dipercepat sedangkan pada saat keluar dibutuhkan
kecepatan tinggi untuk melawan gaya gravitasi bumi
Karena pada saat naik ke permukaan, gaya gravitasi
mendorong pesawat
Dengan mempercepat pesawat maka menghemat energi
Kecepatan berbanding terbalik denganj araknya
Pesawat menjadi lebih berat karena gaya gravitasi
Semakin cepat pesawat semakin banyak bahan bakar yang
dibutuhkan
Tidak adaalasan
Padasaatmasukkeintibumi, gravitasirendah
I
IIII/IIII/IIII/III
I
IIII/
IIII/III
II
IIII/III
I
II
II
II
IIII/IIII
IIII/IIII/I
I
13 TIER 1
88
A
B
C
D
Tidak ada jawaban
TIER 2
Besarnya kecepatan dan periode suatu benda
berbanding lurus denganjarakbenda
Besarnya kecepatan dan periode suatu benda berbanding
terbalik dengan jarak benda
Jaraknya berbanding lurus dengan kecepatan dan
berbanding terbalik dengan periode
Jaraknya berbanding terbalik dengan kecepatan dan
berbanding lurus dengan periode
Menghemat bahan bakar
Agar tetap pada orbitnya
Untuk melawan gaya gravitasi
Tanpa alasan
IIII/IIII/III
IIII/III
IIII/IIII
I
IIII/
IIII
IIII/IIII/
I
I
I
I
IIII/IIII/IIII/III
I
14 TIER 1
A
B
C
D
Tidak ada jawaban
TIER 2
Kecepatan planet berbanding lurus dengan gravitasi
,tidak berpengaruh massa satelit.
Kecepatan planet berbanding terbalik denga gravitasi
,tidak berpengaruh massa satelit
Kecepatan planet danmassa satelitberbanding terbalik
dengan gravitasi planet
Kecepatan planet danmassa satelitberbanding lurusdengan
gravitasi planet
Gravitasi planet berbanding lurus denga nmassa satelit
dan terbalik dengan kecepatan
Tanpa alasan
IIII/IIII/IIII/I
IIII/I
IIII
IIII/IIII/
I
IIII/
IIII/
IIII/II
II
IIII/IIII/IIII/III
15 TIER 1
A
B
C
D
Tidak ada jawaban
TIER 2
Percepatan gravitasi
berbandingterbalikdenganjarakbenda
Percepatan gravitasi berbanding lurus dengan jarak benda
Pada permukaan bumi, gravitasinya paling kecil
Adanya gayaa ngkat ke ataspada air
Mmperbesar gaya gravitasinya
Tidak ada alasan
IIII/IIII/I
IIII/IIII/IIII/III
I
IIII/II
I
IIII/IIII/IIII/
II
IIII/II
I
I
IIII/IIII/I
89
Lampiran 3 Transkrip Wawancara Siswa Two-tier Test Uraian
TRANSKRIP WAWANCARA SISWA
TAHAP PENGEMBANGAN TWO-TIER TEST
Wawancara dilakukan pada tahap pengembangan two-tier test untuk mengkonfirmasi kembali jawaban siswa yang belum
cukup jelas saat uji coba two-tier test uraian
Tingkat
prestasi
siswa
Sekolah Nama* Gender Jawaban
Tinggi
SMAN
1
Tangsel
GF Laki-laki
1.2 Benda yang memiliki ukuran besar maka lebih cepat jatuh
25.4 Karena Malik memiliki hambatan yang paling besar karena massanya besar
26. 3 Semakin curam energinya makin tinggi karena makin curam ketinggian makin besar
SMAN
1
Tangsel
AP Perempuan
3.4 Cepat lambatnya benda jatuh dipengaruhi luas permukaan
10.3 Semakin besar periode makin besar pula kecepatan yang dibutuhkan.
20.4 Semakin besar daya yang dibutuhkan semakin merusak mata dan tidak bagus
SMAN
10
Tangsel
RA Perempuan
8.1 gaya dipengaruhi dengan medan gravitasi benda
13.5 untuk menghemat bahan bakar agar tidak boros
18.2 untuk memiliki daya besar dibutuhkan energi dengan memakan makanan yang bergizi
19.1 Massa berbading lurus dengan Energi potensial dan Energi Kinetiknya
90
Sedang
SMAN
1
Tangsel
RM Laki-laki
1.2 Benda yang memiliki ukuran besar maka lebih cepat jatuh
25.4 Karena Malik memiliki hambatan yang paling besar karena massanya besar
26. 3 Semakin curam energinya makin tinggi karena makin curam ketinggian makin besar
SMAN
1
Tangsel
GP Perempuan
3.4 Cepat lambatnya benda jatuh dipengaruhi luas permukaan
10.3 Semakin besar periode makin besar pula kecepatan yang dibutuhkan.
20.4 Semakin besar daya yang dibutuhkan semakin merusak mata dan tidak bagus
SMAN
10
Tangsel
HH Perempuan
8.1 gaya dipengaruhi dengan medan gravitasi benda
13.5 untuk menghemat bahan bakar agar tidak boros
18.2 untuk memiliki daya besar dibutuhkan energi dengan memakan makanan yang bergizi
19.1 Massa berbading lurus dengan Energi potensial dan Energi Kinetiknya
SMAN
1
Tangsel
AP Laki-laki
1.2 Benda yang memiliki ukuran besar maka lebih cepat jatuh
25.4 Karena Malik memiliki hambatan yang paling besar karena massanya besar
26. 3 Semakin curam energinya makin tinggi karena makin curam ketinggian makin besar
Rendah
SMAN
1
Tangsel
CN Perempuan
3.4 Cepat lambatnya benda jatuh dipengaruhi luas permukaan
10.3 Semakin besar periode makin besar pula kecepatan yang dibutuhkan.
20.4 Semakin besar daya yang dibutuhkan semakin merusak mata dan tidak bagus
SMAN
10
Tangsel
AN Perempuan
8.1 gaya dipengaruhi dengan medan gravitasi benda
13.5 untuk menghemat bahan bakar agar tidak boros
18.2 untuk memiliki daya besar dibutuhkan energi dengan memakan makanan yang bergizi
19.1 Massa berbading lurus dengan Energi potensial dan Energi Kinetiknya
SMAN
10 DA Laki-laki
1.2 Benda yang memiliki ukuran besar maka lebih cepat jatuh
25.4 Karena Malik memiliki hambatan yang paling besar karena massanya besar
26. 3 Semakin curam energinya makin tinggi karena makin curam ketinggian makin besar
91
Sedang
SMAN
1
Tangsel
RM Laki-laki
1.2 Benda yang memiliki ukuran besar maka lebih cepat jatuh
25.4 Karena Malik memiliki hambatan yang paling besar karena massanya besar
26. 3 Semakin curam energinya makin tinggi karena makin curam ketinggian makin besar
SMAN
1
Tangsel
GP Perempuan
3.4 Cepat lambatnya benda jatuh dipengaruhi luas permukaan
10.3 Semakin besar periode makin besar pula kecepatan yang dibutuhkan.
20.4 Semakin besar daya yang dibutuhkan semakin merusak mata dan tidak bagus
SMAN
10
Tangsel
HH Perempuan
8.1 gaya dipengaruhi dengan medan gravitasi benda
13.5 untuk menghemat bahan bakar agar tidak boros
18.2 untuk memiliki daya besar dibutuhkan energi dengan memakan makanan yang bergizi
19.1 Massa berbading lurus dengan Energi potensial dan Energi Kinetiknya
SMAN
1
Tangsel
AP Laki-laki
1.2 Benda yang memiliki ukuran besar maka lebih cepat jatuh
25.4 Karena Malik memiliki hambatan yang paling besar karena massanya besar
26. 3 Semakin curam energinya makin tinggi karena makin curam ketinggian makin besar
Tangsel
*atas permintaan responden, maka nama responden hanya diberikan inisialnya saja
Dengan penentuan kelompok sebagai berikut:
Kelompok Atas : ̅
Kelompok Sedang : ̅ ̅
Kelompok bawah : ̅
92
Lampiran 4 Kisi-kisi two-tier test pilihan ganda
SOAL TWO-TIER TEST PILIHAN GANDA
Gravitasi
Mata Pelajaran : Fisika Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Kelas/ Semester : X I/ 1 Waktu : 60 menit
Tahun Ajaran : 2015 – 2016 Jumlah Butir Soal : 16
No. Indikator Soal Ranah
Kognitif
1. Menghubungkan percepatan gravitasi
pada suatu benda dengan massa benda
tersebut
Perhatikan tiga kardus berikut!
30 Kg 20 kg 40 kg
I II III
Jika ketiga kardus dijatuhkan pada ketinggian dan waktu yang sama.
Manakah di antara benda tersebut yang terlebih dahulu sampai permukaan
bumi?
e. I
f. II
g. III
h. Jatuh bersamaan
Mengapa demikian?
a. pada ketinggian sama, percepatan gravitasi juga sama jadi
benda jatuh bersama
b. gaya gravitasi sebanding dengan massa sehingga lebih cepat sampai
tanah
c. gaya gravitasi sebanding dengan luas permukaan sehingga lebih
C4
93
cepat sampai
d. besarnya kecepatan sebanding dengan luas permukaan dan massanya
2. Menyusun besarnya gaya gravitasi pada
suatu benda dari beberapa keadaan
IV
IV I
II
III
Empat buah satelit mengorbit pada bumi seperti pad agambar di atas, urutan
benda yang memiliki gaya grafitasi besar ke kecil ialah
e. I, II, III, IV
f. II, III, I, IV
g. IV, II, III, I
h. IV, III, II, I
Alasan :
a. Gaya gravitasi berbanding terbalik dengan jarak kedua benda
b. Gaya gravitasi berbanding lurus dengan jarak kedua benda
c. Gaya gravitasi berbanding lurus dengan massa satelite
d. Gaya gravitasi berbanding terbalik dengan jari-jari satelit
C4
3. Memeriksa hubungan antara percepatan
gravitasi dengan massa sebuah benda
Gaya grafitasi yang bekerja pada suatu benda di permukaan bumi sebanding
dengan massa benda. Menurut kamu, apakah benda yang berat selalu jatuh
lebih cepat dari benda ringan?
C5
94
e. Ya,selalu lebih cepat
f. Tidak,Bisa lebih cepat bisa lebih lambat
g. Tidak,Selalu lebih lambat
h. Tidak, semua benda akan jatuh bersamaan
Alasan :
a. Cepat atau lambatnya suatu benda hanya dipengaruhi
percepatangravitasi
b. Cepat atau lambatnya suatu benda dipengaruhi percepatan
gravitasi dan ketinggian c. Cepat atau lambatnya suatu benda dipengaruhi percepatan gravitasi
massa
d. Cepat/lambatnya suatu benda dipengaruhi percepatan gravitasi dan
luas permukaan
4. Membuat Hipotesis mengenai hubungan
kecepatan terhadap massa dan radius
benda tersebut.
Sebuah satelit memiliki kecepatan v untuk mengorbit pada bumi,jika massa
bumi M dan jari-jari planet bumi R. Jika seorang ilmuwan NASA
mempercepat satelit tersebut menjadi 3 kali semula,satelit ini akan mengorbit
pada planet yang seperti apa?
e. Planet yang memiliki massa 3 kali massa bumi dan jari-jari sama
dengan jari-jari bumi
f. Planet yang memiliki massa
kali massa bumi dan jari-jari 3 kali bumi
g. Planet yang memiliki massa 3 kali massa bumi dan jari-jari
kali bumi
h. Planet yang memiliki massa 9 kali massa bumi dan jari-jari
kali
bumi
Alasan:
a. Kecepatan berbanding terbalik dengan dengan akar kuadrat jarak dan
massanya
b. Kecepatan satelit berbanding lurus dengan akar kuadrat jaraknya dan
berbanding terbalik dengan massanya
c. Kecepatan hanya berbanding lurus dengan massanya
C6
95
d. Kecepatan satelit berbanding terbalik dengan akar kuadrat
jaraknya dan berbanding lurus dengan massanya
5. Memilih suatu benda yang memiliki
periode rotasi paling besar berdasarkan
radiusnya
Empat Negara islam yaitu arab Saudi, iran, turki dan Indonesia secara
bersamaan mengirimkan satelit untuk meneliti pergerakan bulan. Masing-
masing satelit menempati radius yang berbeda seperti gambar di atas.
Manakah satelit yang memiliki periode rotasi paling tinggi?
e. Satelit arab
f. Satelit iran
g. Satelit turki
h. Satelit Indonesia
Alasan:
a. Besarnya periode berbanding lurus dengan pangkat tiga jarak
revolusinya.
b. Besarnya periode berbanding terbalik dengan pangkat tiga jarak
revolusinya.
c. Besarnya periode berbanding lurus dengan medan gravitasi
d. Besarnya periode berbanding lurus dengan massanya
C4
Arab Iran Turki Indonesia
96
6. Membedakan besar percepatan gravitasi
suatu benda pada kedudukan yang
berbeda
Ahmad, Salim, Fatimah dan Marwah sedang berkreasi ke taman hiburan.
Kemudian ahmad mengajak teman-temannya untuk menaiki komedi putar
secara terpisah seperti yang ditunjukkan pada gambar.
Siapakah diantara mereka yang memiliki medan gravitasi paling besar?
e. Ahmad
f. Salim
g. Fatimah
h. Marwah
Alasan :
a. Besarnya medan gravitasi berbanding lurus dengan jarak dan massa
benda
b. Besarnya medan gravitasi berbanding terbalik dengan jarak
benda pada pusat bumi
c. Besarnya medan gravitasi berbanding lurus dengan jarak benda
dengan pusat bumi
C4 Ahmad
Marwah
Salim
Fatimah
97
d. Besarnya medan gravitasi berbanding lurus dengan massa benda
7. Menghubungkan besarnya nilai
percepatan grafitasi suatu benda dengan
kedudukan benda tersebut.
Suatu hari Al farizi melakukan perjalanan dari makkah ke madinah. Dalam
perjalanannya, al farizi melewati bukit uhud dan berisitirahat sejenak di
puncak bukit dengan ketinggian 350 m. Bagaimanakah berat al farizi ketika
di puncak dibandingkan dengan di lembah?
e. Beratnya Lebih besar dibandingkan di lembah
f. Beratnya Lebih kecil dibandingkandi lembah g. Beratnya Sama dengan di lembah
h. Beratnya menjadi nol
Alasan:
a. Besarnya percepatan gravitasi suatu benda berbanding lurus dengan
jaraknya.
b. Besarnya percepatan gravitasi di permukaan bumi selalu sama
c. Besarnya percepatan gravitasi tidak dipengaruhi jarak benda
d. Besarnya percepatan gravitasi suatu benda berbanding terbalik
dengan jaraknya.
C4
8. Menemukan hubungan antara gaya
grafitasi dengan medan gravitasi di suatu
titik.
Dua buah pesawat luar angkasa mengorbit pada bumi dengan radius yang
sama. Massa pesawat A lebih besar dari pesawat B. Bagaimanakah
perbandingan gaya gravitasi dan medan gravitasi antara pesawat A dan B
e. Gaya gravitasi A lebih besar dari gravitasi B dan Medan gravitasi A
lebih besar medan gravitasi B
f. Gaya gravitasi A lebih besar dari gravitasi B dan Medan
gravitasi A sama dengan medan gravitasi B
g. Gaya gravitasi A lebih kecil dari gravitasi B dan Medan gravitasi A
sama dengan medan gravitasi B
h. Gaya gravitasi A sama dengan dari gravitasi B dan Medan gravitasi
A sama dengan medan gravitasi B
Alasan :
a. gaya berbanding lurus dengan massa tetapi medan gravitasi
tidak dipengaruhi massa
b. gaya berbanding terbalik dengan massa tetapi medan gravitasi tidak
C4
98
dipengaruhi massa
c. gaya dan medan gravitasi berbanding lurus dengan massa
d. gaya dan medan gravitasi berbanding terbalik dengan massa
9. Menguji hubungan periode, radius dan
kecepatan suatu benda berdasarkan
hukum kepler
Berdasarkan hukum kepler ketiga, besarnya kuadrat periode berbanding lurus
dengan pangkat tiga dari jari-jari orbit suatu planet (
. Jika
jarak planet tersebut semakin jauh maka periode dan kecepatannya akan….
e. Periode semakin besar dan kecepatan semakin lambat
f. Periode semakin besar dan kecepatan semakin besar
g. Periode semakin kecil dan kecepatan semakin lambat
h. Periode semakin kecil dan kecepatan semakin cepat
Alas an:
a. Periode revolusi suatu benda berbanding lurus dengan jaraknya.
Sedangkan kecepatan revolusinya berbanding terbalik dengan
jaraknya.
b. Periode revolusi suatu benda berbanding terbalik dengan jaraknya.
Sedangkan kecepatan revolusinya berbanding lurus dengan jaraknya.
c. Periode revolusi suatu benda berbanding lurus dengan jarak dan
kecepatan revolusi
d. Periode revolusi suatu benda berbanding terbalik dengan jarak dan
kecepatan revolusi
C5
10. Menilai kecepatan sebuah roket
berdasarkan persamaan gravitasi newton
Stasiun TV Al jazeera meluncurkan satelit komunikasi untuk memperluas
daerah siarannya. Satelit itu diluncurkan menuju orbitnya dengan
menggunakan roket. Agar satelit tetap berada pada orbitnya, bagai manakah
seharusnya kecepatan satelit itu?
e. Satelit memiliki kecepatan lebih besar dari kecepatan rotasi
bumi
f. Satelit memiliki kecepatan sama dengan kecepatan rotasi bumi
g. Satelit memiliki kecepatan lebih kecil dari kecepatan rotasi bumi
h. Satelit memiliki kecepatan nol
Alasan:
C5
99
a. Untuk melawan gaya gravitasi bumi dibutuhkan kecepatan yang
besar
b. Agar periodenya sama,kecepatannya harus sama
c. Semakin besar kecepatan,semakin besar periodenya
d. Semakin besar kecepatan semakin besar daerah siarnya
11. Menilai hubungan antara massa
benda,besarnya percepatan gravitasi dan
jari-jari planet
Berdasarkan hukum gravitasi Newton, besarnya percepatan gravitasi sebuah
planet berbanding lurus dengan massa planet tersebut. Apakah planet yang
massanya lebih besar, selalu memiliki gravitasi yang lebih besar?
e. Ya, selalu lebih besar
f. Tidak, bisa lebih besar atau lebih kecil
g. Tidak, selalu lebih kecil
h. Tidak dapat ditentukan
Alasan:
a. Besarnya percepatan gravitasi suatu planet hanya dipengaruhi oleh
massa planet
b. Besarnya percepatan gravitasi suatu planet tidak dipengaruhi oleh
massa planet
c. Besarnya percepatan gravitasi suatu planet dipengaruhi gaya gravitasi
planet tersebut.
d. Besarnya percepatan gravitasi suatu planet juga dipengaruhi
oleh jari-jari planet tersebut.
C5
12. Merencanakan kecepatan sebuah pesawat
berhubungan dengan gaya gravitasi bumi
Sekelompok peneliti ingin melakukan pengamatan tentang inti bumi. Mereka
menciptakan pesawat pengebor bumi dan melakukan perjalanan menuju inti
bumi. Namun pesawat tersebut hanya memiliki bahan bakar yang terbatas.
Menurutmu apa yang harus dilakukan peneliti untuk menghemat bahan bakar
dan dapat kembali ke permukaan bumi?
e. Mempercepat pesawat ketika masuk ke bumi dan memperlambat
pesawat saat keluar bumi
f. Memperlambat pesawat ketika masuk ke bumi dan
mempercepat pesawat saat keluar bumi
g. Mempercepat pesawat ketika masuk dan keluar bumi
C6
100
h. Kecepatan pesawat konstan saat masuk dan keluar bumi]
Alasan :
a. Pada saat mesin menuju bumi,maka bumi akan menarik benda
tersebut sehingga pesawat tidak perlu dipercepat sedangkan
pada saat keluar dibutuhkan kecepatan tinggi untuk melawan
gaya gravitasi bumi
b. Kecepatan berbanding terbalik dengan jaraknya
c. Pesawat menjadi lebih berat karena gaya gravitasi
d. Semakin cepat pesawat semakin banyak bahan bakar yang
dibutuhkan
13. Menyusun rencana untuk membuat satelit
yang sesuai menggunakan prinsip hukum
kepler
Lembaga Antariksa dan Penerbangan (LAPAN) Indonesia ingin meneliti
planet mars. Untuk menghemat biaya, LAPAN menggunakan satelitnya yang
sedang mengorbit bulan. Apakah yang harus dilakukan LAPAN untuk
mengatur satelit tersebut agar dapat mengorbit pada planet mars?
e. Memperbesar kecepatan satelit dan memperkecil periode orbitnya
f. Memperkecil kecepatan satelit dan memperbesar periode orbitnya
g. Memperbesar kecepatan satelit dan periode orbitnya
h. Memperkecil kecepatan satelit dan periode orbitnya
Alasan:
a. Besarnya kecepatan dan periode suatu benda berbanding lurus
dengan jarak benda
b. Besarnya kecepatan dan periode suatu benda berbanding terbalik
dengan jarak benda
c. jaraknya berbanding lurus dengan kecepatan dan berbanding terbalik
dengan periode
d. jaraknya berbanding terbalik dengan kecepatan dan berbanding lurus
dengan periode
C6
14. Menyusun rencana terhadap massa dan
kecepatan saltelit dengan menggunakan
prinsip gaya gravitasi
Sebuah satelit yang mengorbit pada bumi dengan kecepatan v. Jika satelit
tersebut ingin dipindahkan ke planet yang gravitasinya lebih besar dari bumi
dan jari-jari planet tersebut sama dengan jari-jari planet bumi,maka yang
harus dilakukan?
C6
101
e. Memperbesar massa satelit dan kecepatan satelit
f. Memperkecil massa satelit dan kecepatan satelit
g. Memperbesar massa satelit dan memperkecil kecepatan satelit
h. Massa satelit dibuat konstan dan memperbesar kecepatan satelit
Alasan:
a. Kecepatan planet dan massa satelit berbanding terbalik dengan
gravitasi planet
b. Kecepatan planet dan massa satelit berbanding lurus dengan
gravitasi planet
c. Gravitasi planet berbanding lurus dengan massa satelit dan terbalik
dengan kecepatan
d. Kecepatan planet berbanding lurus dengan gravitasi ,tidak
berpengaruh massa satelit.
15 Merencanakan besarnya berat seseorang
dalam permasalahan sehari-hari
menggunakan prinsip percepatan gravitasi
Fatimah ingin mengikuti lomba miis muslimah Indonesia. Namun berat
badannya melebihi persyaratan. Untuk membuat berat badannya lebih kecil
pada saat pengukuran apa yang harus dilakukan Fatimah?
e. Melakukan pengukuran di permukaan bumi
f. Melakukan pengukuran di dalam pesawat terbang
g. Melakukan pengukuran di dalam kapal selam
h. Melakukan pengukuran di terowongan bawah tanah
Alasan:
a. Percepatan gravitasi tidak bergantung pada jarak benda
b. Percepatan gravitasi berbanding terbalik dengan jarak benda
c. Percepatan gravitasi berbanding lurus dengan jarak benda
d. Pada permukaan bumi, gravitasinya paling kecil
C6
16 Memunculkan prinsip gaya gravitasi
dalam kehidupan sehari-hari
Menurut hukum gravitasi Newton, jika ada dua buah benda bermassa makan
akan terjadi interaksi dan terdapat gaya gravitasi. Namun saat anda
mendekatkan pensil dan buku tidak terjadi interaksi antara kedua benda
tersebut (tidak saling tarik menarik atau tolak menolak). Menurut anda,
apakah antara dua benda tersebut terdapat gaya gravitasi dan apakah semua
benda memiliki gaya gravitasi?
C6
102
e. Pada kedua benda tersebut terdapat gaya gravitasi namun tidak
semua benda memiliki gaya gravitasi
f. Pada kedua benda tersebut tidak terdapat gaya gravitasi namun
semua benda memiliki gaya gravitasi
g. Pada kedua benda tersebut terdapat gaya gravitasi dan semua
benda memiliki gaya gravitasi
h. Pada kedua benda tersebut tidak terdapat gaya gravitasi namun tidak
semua benda memiliki gaya gravitasi
Alasan:
a. Setiap benda bermassa memiliki gaya gravitasi yang menarik
benda lain di sekitarnya.
b. Hanya benda bermassa besar yang dapat menarik benda lain di
sekitarnya
c. Hanya benda bermuatan yang dapat menarik benda lain di sekitarnya
d. Hanya benda berukuran besar besar yang dapat menarik benda lain di
sekitarnya
103
104
SOAL TWO-TIER TEST PILIHAN GANDA
Usaha dan Energi
Mata Pelajaran : Fisika Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Kelas/ Semester : X I/ 1 Waktu : 60 menit
Tahun Ajaran : 2015 – 2016 Jumlah Butir Soal : 16
No. Indikator Soal Ranah
Kognitif
1. Menghubungkan energi kinetik suatu benda
dengan massa benda tersebut
Dua buah mobil sedan dan sebuah truk saling kejar-kejaran di jalan
tol.Jika ketiga kendaraan tersebut diisi bahan baka rmasing-masing 10
liter dan memiliki kecepatan yang sama, ternyata truk tersebu tlebih cepat
kehabisan bahan bakar. Menurut anda ap apenyebabnya?
e. Truk memiliki usaha lebih besar dari pada mobil sedan
f. Truk memilikidaya lebih besar
g. Truk memiliki energi potensial lebih besar
h. Truk memiliki energi kinetik lebih besar
Alasan :
a. Karena kapasitas bahan bakar truk lebih besar
b. Karena memiliki massa/berat yang lebih besar
c. Karena energi kinetik sebanding dengan massanya
d. Karena usaha/daya yang dilakukan lebih besar
C4
2. Menghubungkan besarnya energi kinetik,
massa dan kecepatannya
Ulum adalah seorang pelari maraton, untuk menempuhjarak yang jauh ia
harus memiliki daya yang besar,sehingga ia mempercepat lajunya dan
memperkecil bera tbadan. Bagaimana tanggapanmu terhadap tindakan
andi?
e. Ulum seharusnya menaikan berat badan dan mempercepat
lajunya f. Ulum seharusnya memperkecil berat badan dan memperlambat
C4
105
lajunya
g. Tindakan Ulum sudah benar
h. Ulum seharusnya hany amenaikan berat badan
Alasan:
a. Jika massa lebih besar, maka dibutuhkan energi lebih besar
b. Untuk memiliki daya yang besar,diperlukan massa dan
kecepatan besar
c. Dengan memperkecil berat bada,kecepatan semakin besar
d. Untuk memperbesar daya maka massa harus kecil
3. Membedakan usaha energi dua benda dengan
energi potensialnya
Syafii dan Hanafi sedang berlatih loncat indah untuk mengikuti lomba
o2sn. Jika massa syafii dua kali masa Hanafi dan mereka melakukan
loncat secara bersamaan dari ketinggian yang sama. Bagaimanakah
perbandingan enrgi kinetic dan energy potensial keduanya ketika di atas
papan loncatan.
e. Energi potensial Hanafi lebih besar sedangkan energy kinetiknya
lebih kecil
f. Energi potensial Hanafi lebih kecil sedangkan energy kinetiknya
lebih besar
g. Energi potensial Hanafi lebih kecil sedangkan energi
kinetiknya sama dengan syafii
h. Energi potensial dan energy kinetic keduanya sama
Alasan :
a. Energipotensial berbanding lurus dengan massa dan energi
kinetik benda diam =0
b. massa sebanding dengan Energi kinetik
c. Massa sebanding dengan EP dan berbanding terbalik dengan EK
d. Ek berbanding terbalik dengan EP
C4
4. Memilih Lampu pijar yang baik dengan
menerapkan prinsip daya dan energi
Pada suatu hari, lampu kamarmu mati dan orang tuamu menyuruh untuk
membeli lampu baru. Kemudian kamu pergi ke toko peralatan listrik. Di
tempat itu, penjual menawarkanmu empat buah lampu bertuliskan 5 W, 10
W, 20 W dan 25 W. Jika harga keempat lampu itu sama, lampu mana
C4
106
yang akan kamu pilih?
e. 5 W
f. 10 W
g. 20 W
h. 25 W
Alasan:
a. Semakin besar daya lampu, semakin terang
b. Semakin kecil daya lampu, semakin hemat energi
c. Sesuai dengan ukuran kamar
d. CAHAYA TERLALU TERANG DAPAT MERUSAK MATA
5. Meyusun besarnya energi kinetik dari
beberapa benda dengan massa yang berbeda
Ali, Husen, Hasan dan Umar sedang mengikuti lomba lari marathon. Jika
massa mereka berempat masing-masing 40 kg, 50 kg, 55 kg dan 45 kg dan
mereka berlari dengan kecepatan sama. Siapakah yang mudah lelah?
e. Ali
f. Husen
g. Hasan
h. Umar
Alasan:
a. Maassa lebih besar, sehingga tekanannya besar
b. Kecepatan dipengaruhi oleh massa
c. Semakin besar massa maka semakin besar energi kinetik
yang dikeluarkan
d. Karena massanya lebih besar
C5
6. Menguraikan besarnya energi kinetik dan
potensial pada suatu keadaan
Anisa menjatuhkan bola dari lantai dua sekolahnya, sementara fitri berada
di lantai dasar mengamati gerak bola tersebut. Bagaimanakah energi
kinetik dan energy potensial bola tersebut menurut keduanya?
e. Energi kinetik sama, energi potensial berbeda
f. Energi kinetik sama, energi potensial sama
g. Energi kinetik berbeda, energi potensial sama
h. Energi kinetik berbeda, energi potensial berbeda
Alasan :
C4
107
a. Energi potensial dan energi kinetik pada posisi yang sama
besarnya sama
b. Menurut anisa dan fitri bola tersebut memiliki ketinggian
berbeda tetapi kecepatan sama
c. Menurut anisa dan fitri bola tersebut memiliki ketinggian dan
kecepatan sama
d. Menurut anisa dan fitri bola tersebut memiliki kecepatan berbeda
tetapi ketinggian sama
7. Menghubungkan prinsip konservasi energi
dengan kecepatan suatu benda pada roller
coaster.
Rohman dan Rohim berkunjung ke taman hiburan. Keduanya mencoba
menaiki beberapa wahana salah satunya roller coaster. Jika posisi mereka
seperti pada gambar. Posisi manakah yang memiliki energi kinetic paling
cepat?
c. A
d. B
e. C
C4 B
A
D
C
108
f. D
Alasan:
a. Kecepatan berbanding terbalik dengan kedudukan benda.
b. Kecepatan sebanding dengan ketinggian
c. kecepatan berbanding terbalik dengan energi potensial
d. Kecepatan berbanding lurus dengan EK
8. Membuat Hipotesis mengenai hubungan
energi kinetik terhadap massa dan kecepatan
benda tersebut.
Dua buah truk pengangkut bahan makanan, jika truk B memiliki berat ½
kali berat truk A dan memiliki kcepatan 2 kali kecepatan truk A, maka
energi kinetic kedua truk tersebut ialah
e. Energi kinetic A > Energi kinetic B
f. Energi Kinetik A < Energi Kinetik B
g. Energi Kinetik A = Energi Kinetik B
h. Energi Kinetik A = Energi Kinetik B = 0
Alasan:
a. Energi kinetik berbanding lurus dengan massa dan kecepatan
benda
b. energi kinetik berbanding terbalik dengan Massa dan kuadrat
kecepatannya
c. Energi kinetiknya hanya berbanding lurus dengan massanya
d. Energi kinetik berbanding lurus dengan massa dan kuadrat
kecepatan benda
C6
109
9. Memunculkan hubungan antara tinggi
tempat, panjang lintasan dan kecepatan benda
Dua luncuran air pada sebuah kolam dibentuk berbeda tetapi
ketianggiannya sama. Dua peluncur, Aziz dan Malik mulai dari keadaan
diam pada saat yang sama dengan luncuran yang berbeda. Bagaimanakah
kecepatan Aziz dan Malik pada saat mencapai dasar peluncuran dan siapa
yang lebih cepat sampai dasar peluncuran?
e. Kecepatan Aziz = Kecepatan Malik, Keduanya sampai secara
bersamaan
f. Kecepatan Aziz > Kecepatan Malik, Aziz lebih cepat sampai
g. Kecepatan Aziz < Kecepatan Malik, Malik lebih cepat sampai
h. Kecepatan Aziz = Kecepatan Malik, Malik lebih cepat sampai
Alasan:
a. Kecepatan pada saat dasar berbanding lurus dengan
C6
Aziz
Malik
110
ketinggiannya. Malik lebih dulu sampai karena lintasannya
lebih pendek.
b. Kecepatan pada saat dasar berbanding terbalik dengan
ketinggiannya. Malik lebih dulu sampai karena lintasannya lebih
pendek.
c. Kecepatan pada saat dasar berbanding lurus dengan
ketinggiannya. Aziz lebih dulu sampai karena lintasannya lebih
panjang.
d. Kecepatan pada saat dasar berbanding lurus dengan
ketinggiannya. Malik lebih dulu sampai karena lintasannya lebih
curam.
10. Menilai hubungan besarnya usaha dan energi
kinetik dengan lintasannya.
Firdaus dan Soleh berkeliling perkebunan teh dengan mengendarai mobil.
Mereka berdua ingin menaikin puncak bukit secara bersamaan namun
dengan lintasan yang berbeda. Firdaus memilih jalan memutari bukit
sedangkan Soleh memilih jalan lurus menaiki bukit. Bagaimanakah usaha
yang dilakukan mereka untuk menaiki bukit dan siapa yang lebih banyak
C5
111
mengeluarkan energy?
e. Usaha keduanya sama, Firdaus lebih banyak mengeluarkan energy
f. Usaha keduanya sama, Soleh lebih banyak mengeluarkan
energy
g. Usaha keduanya sama, energy yang dikeluarkan juga sama
h. Usaha keduanya berbeda, Firdaus lebih banyak mengeluarkan
energy
Alasan:
a. Besarnya usaha yang dikeluarkan berbanding lurus dengan
perpindaahannya
b. Energi sebanding dengan lintasan yang dilalui
c. Energi yang dikeluarkan sama
d. Semakin curam,semakin besar energi yang diperlukan
11. Merancang tinggi roller coaster berdasarkan
prinsip konservasi energi
Raihan adalah seorang pembuat roller coaster. Dia ingin menciptakan
roller coaster tanpa mesin yang terdiri dari dua puncak dan dua lembah .
Jika roller coaster tersebut berawal dari puncak pertama, apa yang harus
dilakukan Raihan pada puncak kedua agar roller coaster dapat berjalan
dengan baik dan dapat berhenti otomatis pada dasar roller coaster?
e. Membuat puncak kedua lebih tinggi dari puncak pertama
f. Membuat puncak kedua sama dengan puncak pertama
g. Membuat puncak kedua lebih rendah dari puncak pertama
h. Membuat puncak kedua lebih landai dari puncak pertama
Alasan:
a. Karena jika puncak kedua lebih tinggi,roller coaster akan berhenti
sebelumnya
b. Jika tinggi puncak makin rendah,kecepatan makin tinggi
c. Karena tinggi puncak 2 yang rendah mengakibatkan kecepatannya
nol
d. Untuk mencapai puncak kedua, tinggi puncak kedua = tinggi
puncak pertama
C6
12. Merencanakan kecepatan dan massa benda Sulaiman dan Yusuf adalah atlet terjun payung. Mereka sedang C6
112
berdasarkan hukum konservasi energi melakukan latihan penerjunan dari ketinggian 500 m. Jika Yusuf terjun
terlebih dahulu dengan kecepatan 5 m/s. Bagaimanakah cara sulaiman
agar dapat mengerjar yusuf?
e. Sulaiman harus memiliki massa lebih besar daripada yusuf dan
bergerak dengan kecepatan awal sama dengan yusuf
f. Sulaiman harus memiliki massa lebih kecil daripada Yusuf dan
bergerak dengan kecepatan awal sama dengan yusuf
g. Sulaiman memiliki masaa sama dengan yusuf dan bergerak
dengan kecepatan awal sama dengan yusuf
h. Sulaiman memiliki massa sama dengan yusuf dan bergerak
dengan kecepatan awal lebih besar
Alasan:
a. Kecepatan sebuah benda tidak dipengaruhi massa hanya
dipengaruiI kecepatan awal
b. Massa berbanding lurus dengan kecepatannya
c. Massa yang lebih besar akan lebih cepat karena gaya gravitasinya
lebih besar
d. Massa berbanding terbalik dengan kecepatan
13 Menyusun strategi dalam permaslahan
memanah menggunakan persamaan
konservasi energi
Khodijah adalah seorang pemanah professional. Sebelum perlombaan,
khodiajh mempelajari fisika agar dapat memenangkan perlombaan.
Akhirnya ia tahu untuk memperbesar energy potensial busurnya, ia harus
meregangkan busur lebih besar namun kecepatan anak panahnya semakin
kecil. Apa yang harus dilakukan khodijah untuk memperbesar kcepatan
anak panahnya?
e. Mengganti busur dengan bahan yang lebih elastis dan
memperkecil massa anak panah
f. Mengganti busur dengan bahan yang lebih plastis dan
memperkecil massa anak panah
g. Tidak perlu mengganti busur namun memperkecil massa anak
panah
h. Mengganti busur dengan bahan yang lebih eleastis dan tidak perlu
C6
113
mengubah massa anak panah
Alasan:
a. Kecepatan berbanding lurus dengan konstanta elastisitas dan
berbanding terbalik dengan massa
b. kecepatanberbanding terbalik dengan massa benda
c. kecepatan berbanding lurus dengan Massanya
e. Kecepatan berbanding lurus dengan Massa dan Energi potensial
14 Memeriksa hubungan antara massa dengan
kecepatan suatu benda
Al Khawarizm adalah seorang ilmuan islam yang sedang mempelajari
hubungan kecepatan suatu benda dengan massa benda tersebut. Ia
mempelajari bahwa besarnya kecepatan berbnding lurus dengan energy
kinetiknya dan berbanding terbalik dengan massanya. Jika ia menjatuhkan
buku dan kertas secara bersamaan, benda manakah yang akan jatuh
terlebih dahulu dan kecepatan benda mana yang lebih besar? (anggap:
gesekan udara diabaikan)
e. Buku akan jatuh terlebih dahulu dengan kecepatan yang lebih
besar
f. Buku akan jatuh terlebih dahulu dengan kecepatan sama dengan
kecepatan kertas
g. Buku dan kertas jatuh secara bersamaan dengan kecepatan
yang sama
h. Kertas jatuh terlebih dahulu dengan kecepatan lebih besar dari
buku
Alasan:
a. Kecepatan benda jatuh tIdak dIpengaruhi massa benda
hanya dipengaruhi ketinggian
b. Kecepatan berbanding lurus dengan EK dn berbanding terbalik
dengan massa
c. Kecepatan berbanding lurus dengan massa
d. Kecepatan berbanding lurus dengan EK dn b dan massa
C5
114
15. Menyusun strategi dalam permasalahan
lompat galah berdasarkan hukum konsevasi
energi.
Seorang atlet lompat galah sedang mengikuti perlombaan. Agar ia
mencapai ketinggian maksimum apa yang ia harus lakukan terhadap
simpangan galah dan kecepatannya?
e. Simpangan galah maksimum dengan kecepatan maksimum
f. Simpangan galah minimum dengan kecepatan maksimum
g. Simpangan galah minimum dengan kecepatan maksimum
h. Simpangan galah minimum dengan kecepatan minimum
Alasan:
a. Ketinggian berbanding lurus dengan kecepatan dan
simpangan galah
b. Ketinggian sebanding dengan kecepatan dan berbanding terbalik
simpangan galah
c. Ketinggian berbanding lurus dengan simpangan dan galah
kecepatan
d. Ketinggian berbanding terbalik terhadap simpangan dan galah
kecepatan
C6
16. Mengkritik suatu keputusan berdasarkan
prinsip konservasi energi
Pak idris adalah seorang polisi yang sedang mengemudi menyatakan
bahwa dengan melajukan mobilnya 2 kali lebih cepat berarti dia
memerlukan jarak henti 2 kali jarak semula. Menurutmu, benarkah
pernyataan polisi tersebut?
e. Benar
f. Salah, seharusnya dua kali jarak semula
C5
115
g. Salah, seharusnya empat kali jarak semua
h. Salah, seharusnya delapan kali jarak semula
Alasan :
a. Jarak yang ditempuh suatu benda berbanding lurus dengan
kuadrat kecepatannya.
b. Jarak yang ditempuh suatu benda berbanding lurus dengan
kecepatannya
c. Jarak berbanding lurus dengan kecepatan dan waktunya
d. Jarak sebanding dengan energi yang dihasilkan
116
Lampiran 5 Kisi-kisi Two-tier Test Pilihan Ganda Setelah Revisi
SOAL TWO-TIER TEST PILIHAN GANDA
GRAVITASI NEWTON
Mata Pelajaran : Fisika Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Kelas/ Semester : X I/ 1 Waktu : 60 menit
Tahun Ajaran : 2015 – 2016 Jumlah Butir Soal : 16
No. Indikator Soal Jawaban Ranah
Kognitif
1. Menghubungkan
percepatan gravitasi pada
suatu benda dengan massa
benda tersebut
Perhatikan tiga kardus berikut!
30 Kg 20 kg 40 kg
I II III
Jika ketiga kardus dijatuhkan pada ketinggian dan waktu
yang sama. Manakah di antara benda tersebut yang terlebih
dahulu sampai permukaan bumi?
i. I
j. II
k. III
l. Jatuh bersamaan
Mengapa demikian?
e. pada ketinggian sama, percepatan gravitasi juga
sama jadi benda jatuh bersama
f. gaya gravitasi sebanding dengan massa sehingga
Karena besarnya kecepatan
√
Sedangkan
Sehingga besarnya gravitasi
tidak dipengaruhi massa benda
hanya dipengaruhi massa bumi
dan ketinggiannya
C4
117
lebih cepat sampai tanah
g. gaya gravitasi sebanding dengan luas permukaan
sehingga lebih cepat sampai
h. besarnya kecepatan sebanding dengan luas
permukaan dan massanya
2. Menyusun besarnya gaya
gravitasi pada suatu benda
dari beberapa keadaan
Empat buah satelit mengorbit pada bumi seperti pad agambar
di atas, urutan benda yang memiliki gaya grafitasi besar ke
kecil ialah
i. I, II, III, IV
j. II, III, I, IV
k. IV, II, III, I
l. IV, III, II, I
Alasan :
e. Gaya gravitasi berbanding terbalik dengan jarak
kedua benda
f. Gaya gravitasi berbanding lurus dengan jarak kedua
benda
g. Gaya gravitasi berbanding lurus dengan massa
satelite
h. Gaya gravitasi berbanding terbalik dengan jari-jari
satelit
Karena
C4
3. Memeriksa hubungan Gaya grafitasi yang bekerja pada suatu benda di permukaan Karena besarnya kecepatan C5
I II III IV
118
antara percepatan
gravitasi dengan massa
sebuah benda
bumi sebanding dengan massa benda. Menurut kamu, apakah
benda yang berat selalu jatuh lebih cepat dari benda ringan?
i. Ya,selalu lebih cepat
j. Tidak,Bisa lebih cepat bisa lebih lambat
k. Tidak,Selalu lebih lambat
l. Tidak, semua benda akan jatuh bersamaan
Alasan :
e. Cepat atau lambatnya suatu benda hanya dipengaruhi
percepatangravitasi
f. Cepat atau lambatnya suatu bendadipengaruhi
percepatan gravitasi dan ketinggian g. Cepat atau lambatnya suatu bendadipengaruhi
percepatan gravitasimassa
h. Cepat/lambatnya suatu bendadipengaruhi percepatan
gravitasi dan luas permukaan
√
Sedangkan
Sehingga besarnya gravitasi
tidak dipengaruhi massa benda
hanya dipengaruhi massa bumi
dan ketinggiannya
4. Membuat Hipotesis
mengenai hubungan
kecepatan terhadap massa
dan radius benda tersebut.
Sebuah satelit memiliki kecepatan v untuk mengorbit pada
bumi,jika massa bumi M dan jari-jari planet bumi R. Jika
seorang ilmuwan NASA mempercepat satelit tersebut
menjadi 3 kali semula,satelit ini akan mengorbit pada
planetyang seperti apa?
i. Planet yang memiliki massa 3 kali massa bumi dan
jari-jari sama dengan jari-jari bumi
j. Planet yang memiliki massa
kali massa bumi dan
jari-jari 3 kali bumi
k. Planet yang memiliki massa 3 kali massa bumi dan
jari-jari
kali bumi
l. Planet yang memiliki massa 9 kali massa bumi
dan jari-jari
kali bumi
Alasan:
Dan √
Atau √
C6
119
e. Kecepatan berbanding terbalik dengan dengan akar
kuadrat jarak dan massanya
f. Kecepatan satelit berbanding lurus dengan akar
kuadrat jaraknya dan berbanding terbalik
denganmassanya
g. Kecepatan hanya berbanding lurus dengan massanya
h. Kecepatan satelit berbanding terbalik dengan
akar kuadrat jaraknya dan berbanding lurus
dengan massanya
5. Memilih suatu benda
yang memiliki periode
rotasi paling besar
berdasarkan radiusnya
Empat Negara yaitu arab Saudi, iran, turki dan Indonesia
secara bersamaan mengirimkan satelit untuk meneliti
pergerakan bulan. Masing-masing satelit menempati radius
yang berbeda seperti gambar di atas. Manakah satelit yang
memiliki periode rotasi paling tinggi?
i. Satelit arab
j. Satelit iran
k. Satelit turki
l. Satelit Indonesia
Alasan:
e. Besarnya periode berbanding lurus dengan
pangkat tiga jarak revolusinya.
f. Besarnya periode berbanding terbalik dengan
Karena
.
C4
Arab Iran Turki Indonesia
120
pangkat tiga jarak revolusinya.
g. Besarnya periode berbanding lurus dengan medan
gravitasi
h. Besarnya periode berbanding lurus dengan massanya
6. Membedakan besar
percepatan gravitasi suatu
benda pada kedudukan
yang berbeda
Ahmad, Salim, Fatimah dan Marwah sedang berkreasi ke
taman hiburan. Kemudian ahmad mengajak teman-temannya
untuk menaiki komedi putar secara terpisah seperti yang
ditunjukkan pada gambar.
Siapakah diantara mereka yang memiliki medan gravitasi
paling besar?
i. Ahmad
j. Salim
k. Fatimah
l. Marwah
Alasan :
Sehingga besarnya gravitasi
tidak dipengaruhi massa benda
hanya dipengaruhi massa bumi
dan ketinggiannya
C4 Ahmad
Marwah
Salim
Fatimah
121
e. Besarnya medan gravitasi berbanding lurus dengan
jarak dan massa benda
f. Besarnya medan gravitasi berbanding terbalik
dengan jarak benda pada pusat bumi
g. Besarnya medan gravitasi berbanding lurus dengan
jarak benda dengan pusat bumi
h. Besarnya medan gravitasi berbanding lurus dengan
massa benda
7. Menghubungkan besarnya
nilai percepatan grafitasi
suatu benda dengan
kedudukan benda
tersebut.
Suatu hari Al farizi melakukan perjalanan dari makkah ke
madinah. Dalam perjalanannya, al farizi melewati bukit uhud
dan berisitirahat sejenak di puncak bukit dengan ketinggian
350 m. Bagaimanakah berat al farizi ketika di puncak
dibandingkan dengan di lembah?
i. Beratnya Lebih besar dibandingkan di lembah
j. Beratnya Lebih kecil dibandingkandi lembah k. Beratnya Sama dengan di lembah
l. Beratnya menjadi nol
Alasan:
e. Besarnya percepatan gravitasi suatu benda
berbanding lurus dengan jaraknya.
f. Besarnya percepatan gravitasi di permukaan bumi
selalu sama
g. Besarnya percepatan gravitasi tidak dipengaruhi jarak
benda
h. Besarnya percepatan gravitasi suatu benda
berbanding terbalik dengan jaraknya.
Karena berat benda
W= m.g
Dan besarnya medan gravitasi
hanya dipengaruhi massa bumi
dan ketinggiannya
C4
8. Menemukan hubungan
antara gaya grafitasi
dengan medan gravitasi di
suatu titik.
Dua buah pesawat luar angkasa mengorbit pada bumi dengan
radius yang sama. Massa pesawat A lebih besar dari pesawat
B. Bagaimanakah perbandingan gaya gravitasi dan medan
gravitasi antara pesawat A dan B
i. Gaya gravitasi A lebih besar dari gravitasi B dan
C4
122
Medan gravitasi A lebih besar medan gravitasi B
j. Gaya gravitasi A lebih besar dari gravitasi B dan
Medan gravitasi A sama dengan medan gravitasi
B
k. Gaya gravitasi A lebih kecil dari gravitasi B dan
Medan gravitasi A sama dengan medan gravitasi B
l. Gaya gravitasi A sama dengan dari gravitasi B dan
Medan gravitasi A sama dengan medan gravitasi B
Alasan :
e. gaya berbanding lurus dengan massa tetapi
medan gravitasi tidak dipengaruhi massa
f. gaya berbanding terbalik dengan massa tetapi medan
gravitasi tidak dipengaruhi massa
g. gaya dan medan gravitasi berbanding lurus dengan
massa
h. gaya dan medan gravitasi berbanding terbalik dengan
massa
Sehingga besarnya gravitasi
tidak dipengaruhi massa benda
hanya dipengaruhi massa
planet dan ketinggiannya
Sedangkan gaya gravitasi
dipengruhi massa benda dan
planet
9. Menguji hubungan
periode, radius dan
kecepatan suatu benda
berdasarkan hukum kepler
Berdasarkan hukum kepler ketiga, besarnya kuadrat periode
berbanding lurus dengan pangkat tiga dari jari-jari orbit suatu
planet (
. Jika jarak planet tersebut semakin
jauh maka periode dan kecepatannya akan….
i. Periode semakin besar dan kecepatan semakin
lambat
j. Periode semakin besar dan kecepatan semakin besar
k. Periode semakin kecil dan kecepatan semakin lambat
l. Periode semakin kecil dan kecepatan semakin cepat
Alas an:
e. Periode revolusi suatu benda berbanding lurus
dengan jaraknya. Sedangkan kecepatan
revolusinya berbanding terbalik dengan
Karena
.
Dan √
C5
123
jaraknya.
f. Periode revolusi suatu benda berbanding terbalik
dengan jaraknya. Sedangkan kecepatan revolusinya
berbanding lurus dengan jaraknya.
g. Periode revolusi suatu benda berbanding lurus
dengan jarak dan kecepatan revolusi
h. Periode revolusi suatu benda berbanding terbalik
dengan jarak dan kecepatan revolusi
10. Menilai kecepatan sebuah
roket berdasarkan
persamaan gravitasi
newton
Stasiun TV Al jazeera meluncurkan satelit komunikasi untuk
memperluas daerah siarannya. Satelit itu diluncurkan menuju
orbitnya dengan menggunakan roket. Agar satelit tetap
berada pada orbitnya, bagai manakah seharusnya kecepatan
satelit itu?
i. Satelit memiliki kecepatan lebih besar dari
kecepatan rotasi bumi
j. Satelit memiliki kecepatan sama dengan kecepatan
rotasi bumi
k. Satelit memiliki kecepatan lebih kecil dari kecepatan
rotasi bumi
l. Satelit memiliki kecepatan nol
Alasan:
e. Untuk melawan gaya gravitasi bumi dibutuhkan
kecepatan yang besar
f. Agar periodenya sama,kecepatannya harus sama
g. Semakin besar kecepatan,semakin besar periodenya
h. Semakin besar kecepatan semakin besar daerah
siarnya
Pada soal ini siswa diminta
untuk menentukan kecepatan
sebuah satelit agar satelit tetap
berada pada orbitnya, sesuai
dengan persamaan
√
Maka kecepatan satelit
berbanding lurus dengan jarak
satelit tersebut ke bumi. Untuk
melawan medan gravitasi bumi
maka diperlukan kecepatan
yang besar.
C5
11. Menilai hubungan antara
massa benda,besarnya
percepatan gravitasi dan
jari-jari planet
Berdasarkan hukum gravitasi Newton, besarnya percepatan
gravitasi sebuah planet berbanding lurus dengan massa planet
tersebut. Apakah planet yang massanya lebih besar, selalu
memiliki gravitasi yang lebih besar?
Pada soal ini siswa diminta
untuk menentukan pernyatan
bahwa planet yang massanya
lebiih besar selalu memiliki
C5
124
i. Ya, selalu lebih besar
j. Tidak, bisa lebih besar atau lebih kecil
k. Tidak, selalu lebih kecil
l. Tidak dapat ditentukan
Alasan:
e. Besarnya percepatan gravitasi suatu planethanya
dipengaruhi oleh massa planet
f. Besarnya percepatan gravitasi suatu planettidak
dipengaruhi oleh massa planet
g. Besarnya percepatan gravitasi suatu planet
dipengaruhi gaya gravitasi planet tersebut.
h. Besarnya percepatan gravitasi suatu planet juga
dipengaruhi oleh jari-jari planet tersebut.
medan gravitasi yang besar
pula. Untuk menjawab
pertanyaan ini siswa harus
memahami persamaan medan
gravitasi bahwa
Berdasarkan persamaan
tersebut besarnya medan
gravitasi berbanding lurus
dengan massa dan jari-jari
planet. Sehingga planet yang
memiliki massa besar belum
tentu memiliki medan gravitasi
besar jika jari-jari planetnya
besar pula.
12. Merencanakan kecepatan
sebuah pesawat
berhubungan dengan gaya
gravitasi bumi
Sekelompok peneliti ingin melakukan pengamatan tentang
inti bumi. Mereka menciptakan pesawat pengebor bumi dan
melakukan perjalanan menuju inti bumi. Namun pesawat
tersebut hanya memiliki bahan bakar yang terbatas.
Menurutmu apa yang harus dilakukan peneliti untuk
menghemat bahan bakar dan dapat kembali ke permukaan
bumi?
i. Mempercepat pesawat ketika masuk ke bumi dan
memperlambat pesawat saat keluar bumi
j. Memperlambat pesawat ketika masuk ke bumi
Pada soal ini siswa diminta
untuk menetukan kecepatan
pesawat yang menuju pusat
bumi.
Untuk mengerjakan soal ini
siswa harus mengetahui
persamaan kecepatan pesawat
tersebut sesuai dengan
persamaan
Karena √
C5
125
dan mempercepat pesawat saat keluar bumi
k. Mempercepat pesawat ketika masuk dan keluar bumi
l. Kecepatan pesawat konstan saat masuk dan keluar
bumi]
Alasan :
e. Pada saat mesin menuju bumi,maka bumi akan
menarik benda tersebut sehingga pesawat tidak
perlu dipercepat sedangkan pada saat keluar
dibutuhkan kecepatan tinggi untuk melawan gaya
gravitasi bumi
f. Kecepatan berbanding terbalik dengan jaraknya
g. Pesawat menjadi lebih berat karena gaya gravitasi
h. Semakin cepat pesawat semakin banyak bahan bakar
yang dibutuhkan
Sehingga semakin dekat
dengan pusat bumi maka
pesawat akan ditarik semakin
cepat oleh karena itu untuk
menghemat bahan bakar,
pesawat harulah diperlambat
Sedangkan pada saat keluar
pusat bumi, maka kecepatan
pesawat dipercepat untuk
melawan medan gravitasi bumi
13. Menyusun rencana untuk
membuat satelit yang
sesuai menggunakan
prinsip hukum kepler
Lembaga Antariksa dan Penerbangan (LAPAN) Indonesia
ingin meneliti planet mars. Untuk menghemat biaya, LAPAN
menggunakan satelitnya yang sedang mengorbit bulan.
Apakah yang harus dilakukan LAPAN untuk mengatur satelit
tersebut agar dapat mengorbit pada planet mars?
i. Memperbesar kecepatan satelit dan memperkecil periode
orbitnya
j. Memperkecil kecepatan satelit dan memperbesar periode
orbitnya
k. Memperbesar kecepatan satelit dan periode orbitnya
l. Memperkecil kecepatan satelit dan periode orbitnya
Alasan:
e. Besarnya kecepatan dan periode suatu benda
berbanding lurus dengan jarak benda
f. Besarnya kecepatan dan periode suatu benda
berbanding terbalik dengan jarak benda
g. jaraknya berbanding lurus dengankecepatan dan
Karena
.
Dan √
Agar satelit bergerak dengan
kecepatan yang sama maka
perbadingan antara g/r yang
sama.
C5
126
berbanding terbalik dengan periode
h. jaraknya berbanding terbalik dengankecepatandan
berbanding lurus dengan periode
14. Menyusun rencana
terhadap massa dan
kecepatan saltelit dengan
menggunakan prinsip
gaya gravitasi
Sebuah satelit yang mengorbit pada bumi dengan kecepatan
v. Jika satelit tersebut ingin dipindahkan ke planet yang
gravitasinya lebih besar dari bumi dan jari-jari planet tersebut
sama dengan jari-jari planet bumi,maka yang harus
dilakukan?
i. Memperbesar massa satelit dan kecepatan satelit
j. Memperkecil massa satelit dan kecepatan satelit
k. Memperbesar massa satelit dan memperkecil
kecepatan satelit
l. Massa satelit dibuat konstan dan memperbesar
kecepatan satelit
Alasan:
e. Kecepatan planet dan massa satelit berbanding
terbalik dengan gravitasi planet
f. Kecepatan planet dan massa satelit berbanding lurus
dengangravitasiplanet
g. Gravitasi planet berbanding lurus dengan massa
satelit dan terbalik dengan kecepatan
h. Kecepatan planet berbanding lurus dengan
gravitasi ,tidak berpengaruh massa satelit.
Pada soal ini siswa diminta
untuk mengatur besaran-
besaran pada satelit yang
dipindahkan dari suatu orbit
planet ke orbit planet lain
dengan kecepatan satelit yang
dibuat konstan. Untuk
menjawab soal ini siswa harus
memahami persamaan
√ dengan
√
Agar satelit bergerak dengan
kecepatan yang sama maka
perbadingan antara g/r yang
sama.
C4
15 Merencanakan besarnya
berat seseorang dalam
permasalahan sehari-hari
menggunakan prinsip
percepatan gravitasi
Fatimah ingin meneliti hubungan antara berat benda dengan
ketinggian benda tersebut dari permukaan bumi. Untuk itu ia
melakukan pengukuran berat badan dibeberapa tempat
berbeda, menurutmu dimanakah fatimah akan mendapat berat
badan paling kecil?
i. Melakukan pengukuran di permukaan bumi
j. Melakukan pengukuran di dalam pesawat
terbang
Karena berat benda
W= m.g
C4
127
k. Melakukan pengukuran di dalam kapal selam
l. Melakukan pengukuran di terowongan bawah tanah
Alasan:
e. Percepatan gravitasi tidak bergantung pada jarak
benda
f. Percepatan gravitasi berbanding terbalik dengan
jarak benda
g. Percepatan gravitasi berbanding lurus dengan jarak
benda
h. Pada permukaan bumi, gravitasinya paling kecil
16 Memunculkan prinsip
gaya gravitasi dalam
kehidupan sehari-hari
Menurut hukum gravitasi Newton, jika ada dua buah benda
bermassa makan akan terjadi interaksi dan terdapat gaya
gravitasi. Namun saat anda mendekatkan pensil dan buku
tidak terjadi interaksi antara kedua benda tersebut (tidak
saling tarik menarik atau tolak menolak). Menurut anda,
apakah antara dua benda tersebut terdapat gaya gravitasi dan
apakah semua benda memiliki gaya gravitasi?
i. Pada kedua benda tersebut terdapat gaya gravitasi
namun tidak semua benda memiliki gaya gravitasi
j. Pada kedua benda tersebut tidak terdapat gaya
gravitasi namun semua benda memiliki gaya
gravitasi
k. Pada kedua benda tersebut terdapat gaya
gravitasi dan semua benda memiliki gaya
gravitasi
l. Pada kedua benda tersebut tidak terdapat gaya
gravitasi namun tidak semua benda memiliki gaya
gravitasi
Alasan:
e. Setiap benda bermassa memiliki gaya gravitasi
yang menarik benda lain di sekitarnya.
Karena F =
C4
128
f. Hanya benda bermassa besar yang dapat menarik
benda lain di sekitarnya
g. Hanya benda bermuatan yang dapat menarik benda
lain di sekitarnya
h. Hanya benda berukuran besar besar yang dapat
menarik benda lain di sekitarnya
129
SOAL TWO-TIER TEST PILIHAN GANDA
Usaha dan Energi
Mata Pelajaran : Fisika Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Kelas/
Semester
: X I/ 1 Waktu : 60 menit
Tahun Ajaran : 2015 – 2016 Jumlah Butir Soal : 16
No. Indikator Soal Jawaban Ranah
Kognitif
1. Menghubungkan energi
kinetik suatu benda
dengan massa benda
tersebut
Dua buah mobil sedan dan sebuah truk saling kejar-kejaran di jalan
tol.Jikaketigakendaraantersebutdiisibahanbakarmasing-masing 10
literdanmemilikikecepatan yang sama,
ternyatatruktersebulebihcepatkehabisanbahanbakar. Menurut anda
apa penyebabnya?
i. Truk memiliki usaha lebih besar dari pada mobil sedan
j. Truk memilikidaya lebih besar
k. Truk memiliki energi potensial lebih besar
l. Truk memiliki energi kinetik lebih besar
Alasan :
e. Karena kapasitas bahan bakar truk lebih besar
f. Karena memiliki massa/berat yang lebih besar
g. Karena energi kinetik sebanding dengan massanya
h. Karena usaha/daya yang dilakukan lebih besar
Energi potensial
keduanya sama karena
diisi dengan bensin yang
sama tetapi energi
kinetik truk lbih besar
karena massanya lebih
besar
C4
2. Menghubungkan
besarnya energi kinetik,
massa dan kecepatannya
Ulum adalah seorang pelari maraton, untuk menempuhjarak yang
jauh ia harus memiliki kecepatan yang besar,sehingga ia
memperbesar massa dan memperbesar daya dengan mengkonsumsi
makanan bergizi . Bagaimana tanggapanmu terhadap tindakan ulum?
i. Ulum seharusnya memperkecil massa dan banyak
mengkonsumsi makanan bergizi j. Ulum seharusnya memperkecil berat badan dan sedikit
Karena besarnya daya
Sedangkan besarnya
usaha sama dengan
perubahan energi
kinetiknya
C4
130
mengkonsumsi makanan
k. Tindakan Ulum sudah benar
l. Ulum seharusnya hanyamenaikan massa
Alasan:
e. Jika massa lebih besar, maka dibutuhkan energi lebih besar
f. Untuk memiliki kecepatan besar,diperlukan massa dan
daya yang besar
g. Dengan memperkecil berat bada,kecepatan semakin besar
h. Untuk memperbesar daya maka massa harus kecil
Sehingga
Jadi Daya berbanding
lurus terhadap massa
dan kecepatannya
3. Membedakan usaha
energi dua benda dengan
energi potensialnya
Syafii dan Hanafi sedang berlatih terjun payung untuk mengikuti
sebuah lomba. Jika massa syafii dua kali masa Hanafi dan mereka
melakukan loncat secara bersamaan dari ketinggian yang sama di
dalam sebuah helikopter. Bagaimanakah perbandingan enrgi kinetik
dan energi potensial keduanyapada saat di atas helikopter dan tepat
akan meloncat
i. Energi potensial Hanafi lebih besar sedangkan energy
kinetiknya lebih kecil
j. Energi potensial Hanafi lebih kecil sedangkan energy
kinetiknya lebih besar
k. Energi potensial Hanafi lebih kecil sedangkan energi
kinetiknya sama dengan syafii
l. Energi potensial dan energy kinetic keduanya sama
Alasan :
e. Energipotensial berbanding lurus dengan massa dan
energi kinetik benda diam =0
f. massa sebanding dengan Energi kinetik
g. Massa sebanding dengan EP dan berbanding terbalik dengan
EK
h. Ek berbanding terbalik dengan EP
Karena dan
karena pada
keadaan diam
kecepatannya sama
dengan nol sehingga
energi kinetiknya nol
C4
4. Memilih Lampu pijar
yang baik dengan
Pada suatu hari, lampu kamarmu mati dan orang tuamu menyuruh
untuk membeli lampu baru. Kemudian kamu pergi ke toko peralatan
Karena C4
131
menerapkan prinsip
daya dan energi
listrik. Di tempat itu, penjual menawarkanmu empat buah lampu
bertuliskan 5 W dengan harga Rp 100.000,-, 10 W dengan harga Rp
80.ribu, 20 W dengan harga Rp 80.000 dan 25 W dengan harga
Rp60,000. Sedangkan biaya listrik dirumahmu adalah Rp 500 per
KWh Lampu mana yang akan kamu pilih agar mendapatkan lampu
paling hemat?
i. 5 W
j. 10 W
k. 20 W
l. 25 W
Alasan:
e. Semakin besar daya lampu, semakin terang
f. Semakin kecil daya lampu, semakin hemat energi
g. Semakin kecil daya lampu maka semakin terang
h. Semakin terang akan merusak mata
Jadi semakin besar daya
lampu,maka usaha yang
dikeluarkan juga
semakin besar dengan
menghasilkan cahaya
yang terang
5. Meyusun besarnya
energi kinetik dari
beberapa benda dengan
massa yang berbeda
Ali, Husen, Hasan dan Umar sedang mengikuti lomba lari marathon.
Jika massa mereka berempat masing-masing 40 kg, 50 kg, 55 kg dan
45 kg dan mereka berlari dengan kecepatan sama. Siapakah yang
mudah lelah?
i. Ali
j. Husen
k. Hasan
l. Umar
Alasan:
e. Maassa lebih besar, sehingga tekanannya besar
f. Kecepatan dipengaruhi oleh massa
g. Semakin besar massa maka semakin besar energi kinetik
yang dikeluarkan
h. Karena massanya lebih besar
Karena
sehingga semakin besar
massa maka makin besar
energi kinetik yang
dikeluarkan, hal ini
mengakibatkan nudah
lelah
C5
6. Menguraikan besarnya
energi kinetik dan
Anisa menjatuhkan bola dari lantai dua sekolahnya, sementara fitri
berada di lantai dasar mengamati gerak bola tersebut. Bagaimanakah
Pada keadaan tersebut
Fitri menganggap
C4
132
potensial pada suatu
keadaan
energi kinetik dan energy potensial bola tersebut menurut keduanya?
i. Energi kinetik sama, energi potensial berbeda
j. Energi kinetik sama, energi potensial sama
k. Energi kinetik berbeda, energi potensial sama
l. Energi kinetik berbeda, energi potensial berbeda
Alasan :
e. Energi potensial dan energi kinetik pada posisi yang sama
besarnya sama
f. Menurut anisa dan fitri bola tersebut memiliki ketinggian
berbeda tetapi kecepatan sama
g. Menurut anisa dan fitri bola tersebut memiliki ketinggian dan
kecepatan sama
h. Menurut anisa dan fitri bola tersebut memiliki kecepatan
berbeda tetapi ketinggian sama
ketinggian awal bola
adalah ketinggian
gedung sekolah
sedangkan menurut
anisa ketinggian awal
nol. Sedangkan pada
benda diam
kecepatannya nol
sehingga baik anisa
maupun fitri
menganggap energi
kinetik bola sama
dengan nol
7. Menghubungkan prinsip
konservasi energi
dengan kecepatan suatu
benda pada roller
coaster.
Sesuai dengan prinsip
konservasi energi
Pada posisi D
Karena vc = 0 dan hd =
0 maka
mghC =
vD = √
C4
A
D
C
B
133
Rohman dan Rohim berkunjung ke taman hiburan. Keduanya
mencoba menaiki beberapa wahana salah satunya roller coaster. Jika
posisi mereka seperti pada gambar. Posisi manakah yang memiliki
energi kinetik paling cepat?
g. A
h. B
i. C
j. D
Alasan:
e. Kecepatan berbanding lurus dengan ketinggian jatuhnya
f. Kecepatan sebanding dengan ketinggian
g. kecepatan berbanding terbalik dengan energi potensial
h. Kecepatan berbanding lurus dengan EK
8. Membuat Hipotesis
mengenai hubungan
energi kinetik terhadap
massa dan kecepatan
benda tersebut.
Dua buah truk pengangkut bahan makanan, jika truk B memiliki
berat ½ kali berat truk A dan memiliki kcepatan 2 kali kecepatan truk
A, maka energi kinetic kedua truk tersebut ialah
i. Energi kinetic A > Energi kinetic B
j. Energi Kinetik A < Energi Kinetik B
k. Energi Kinetik A = Energi Kinetik B
l. Energi Kinetik A = Energi Kinetik B = 0
Alasan:
e. Energi kinetik berbanding lurus dengan massa dankecepatan
benda
f. energi kinetik berbanding terbalik dengan Massa dan kuadrat
kecepatannya
Karena dan
Ek A : Ek B
:
:
C6
134
g. Energi kinetiknya hanya berbanding lurus dengan massanya
h. Energi kinetik berbanding lurus dengan massa dan
kuadrat kecepatan benda
9. Memunculkan hubungan
antara tinggi tempat,
panjang lintasan dan
kecepatan benda
Dua luncuran air pada sebuah kolam dibentuk berbeda tetapi
ketianggiannya sama. Dua peluncur, Aziz dan Malik mulai dari
keadaan diam pada saat yang sama dengan luncuran yang berbeda.
Bagaimanakah kecepatan Aziz dan Malik pada saat mencapai dasar
peluncuran dan siapa yang lebih cepat sampai dasar peluncuran?
i. Kecepatan Aziz = Kecepatan Malik, Keduanya sampai secara
bersamaan
Karena
Karena v0 = 0,maka
Sehingga kecepatannya
berbanding lurus dengan
panjang lintasannya
C4 Aziz Malik
135
j. Kecepatan Aziz > Kecepatan Malik, Aziz lebih cepat
sampai
k. Kecepatan Aziz < Kecepatan Malik, Malik lebih cepat
sampai
l. Kecepatan Aziz >Kecepatan Malik, Malik lebih cepat
sampai
Alasan:
e. Kecepatan pada saat dasar berbanding lurus dengan
lintasannya. Malik lebih dulu sampai karena lintasannya
lebih pendek.
f. Kecepatan pada saat dasar berbanding terbalik dengan
ketinggiannya. Malik lebih dulu sampai karena lintasannya
lebih pendek.
g. Kecepatan pada saat dasar berbanding lurus dengan
ketinggiannya. Aziz lebih dulu sampai karena lintasannya
lebih panjang.
h. Kecepatan pada saat dasar berbanding lurus dengan
ketinggiannya. Malik lebih dulu sampai karena lintasannya
lebih curam.
136
10. Menilai hubungan
besarnya usaha dan
energi kinetik dengan
lintasannya.
Firdaus dan Soleh berkeliling perkebunan teh dengan mengendarai
mobil. Mereka berdua ingin menaikin puncak bukit secara bersamaan
namun dengan lintasan yang berbeda. Firdaus memilih jalan
memutari bukit sedangkan Soleh memilih jalan lurus menaiki bukit.
Bagaimanakah usaha yang dilakukan mereka untuk menaiki bukit
dan siapa yang lebih banyak mengeluarkan energy?
i. Usaha keduanya sama, Firdaus lebih banyak mengeluarkan
energy
j. Usaha keduanya sama, Soleh lebih banyak mengeluarkan
energy
k. Usaha keduanya sama, energy yang dikeluarkan juga sama
l. Usaha keduanya berbeda, Firdaus lebih banyak
mengeluarkan energy
Alasan:
e. Besarnya usaha yang dikeluarkan berbanding lurus
dengan perpindaahannya
Pada soal ini siswa
diminta untuk
menentukan usaha dua
orang jika mereka
bergerak dengan
perpindahan yang sama
namun jarak lintasan
yang berbeda.
W= F.s
Perpindahan kedua
benda sama
C5
137
f. Energi sebanding dengan lintasan yang dilalui
g. Energi yang dikeluarkan sama
h. Semakin curam,semakin besar energi yang diperlukan
11. Merancang tinggi roller
coaster berdasarkan
prinsip konservasi
energi
Raihan adalah seorang pembuat roller coaster. Dia ingin menciptakan
roller coaster tanpa mesin yang terdiri dari dua puncak dan dua
lembah . Jika roller coaster tersebut berawal dari puncak pertama, apa
yang harus dilakukan Raihan pada puncak kedua agar roller coaster
dapat berjalan dengan baik dan dapat berhenti otomatis pada dasar
roller coaster?
i. Membuat puncak kedua lebih tinggi dari puncak pertama
j. Membuat puncak kedua sama dengan puncak pertama
k. Membuat puncak kedua lebih rendah dari puncak pertama
l. Membuat puncak kedua lebih landai dari puncak pertama
Alasan:
e. Karena jika puncak kedua lebih tinggi,roller coaster akan
berhenti sebelumnya
f. Jika tinggi puncak makin rendah,kecepatan makin tinggi
g. Karena tinggi puncak 2 yang rendah mengakibatkan
kecepatannya nol
h. Untuk mencapai puncak kedua, tinggi puncak kedua =
tinggi puncak pertama
Sesuai dengan hukum
konservasi energi,
H1=h2
C6
12. Merencanakan
kecepatan dan massa
benda berdasarkan
hukum konservasi
energi
Sulaiman dan Yusuf adalah atlet terjun payung. Mereka sedang
melakukan latihan penerjunan dari ketinggian 500 m. Jika Yusuf
terjun terlebih dahulu dengan kecepatan 5 m/s. Bagaimanakah cara
sulaiman agar dapat mengerjar yusuf?
i. Sulaiman memiliki massa lebih besar daripada yusuf dan
bergerak dengan kecepatan awal sama dengan yusuf
j. Sulaiman memiliki massa lebih kecil daripada Yusuf dan
bergerak dengan kecepatan awal sama dengan yusuf
k. Sulaiman memiliki masaa sama dengan yusuf dan bergerak
dengan kecepatan awal sama dengan yusuf
Karena
C6
138
l. Sulaiman memiliki massa sama dengan yusuf dan
bergerak dengan kecepatan awal lebih besar
Alasan:
f. Kecepatan sebuah benda tidak dipengaruhi massa hanya
dipengaruiI kecepatan awal
g. Massa berbanding lurus dengan kecepatannya
h. Massa yang lebih besar akan lebih cepat karena gaya
gravitasinya lebih besar
i. Massa berbanding terbalik dengan kecepatan
13 Menyusun strategi
dalam permaslahan
memanah menggunakan
persamaan konservasi
energi
Khodijah adalah seorang pemanah professional. Sebelum
perlombaan, khodiajh mempelajari fisika agar dapat memenangkan
perlombaan. Akhirnya ia tahu untuk memperbesar energy potensial
busurnya, ia harus meregangkan busur lebih besar namun kecepatan
anak panahnya semakin kecil. Apa yang harus dilakukan khodijah
untuk memperbesar kcepatan anak panahnya?
i. Mengganti busur dengan bahan yang lebih elastis dan
memperkecil massa anak panah
j. Mengganti busur dengan bahan yang lebih plastis dan
memperkecil massa anak panah
k. Tidak perlu mengganti busur namun memperkecil massa
anak panah
l. Mengganti busur dengan bahan yang lebih eleastis dan tidak
perlu mengubah massa anak panah
Alasan:
d. Kecepatan berbanding lurus dengan konstanta elastisitas
dan berbanding terbalik dengan massa
e. kecepatanberbanding terbalik dengan massa benda
f. kecepatan berbanding lurus dengan Massanya
j. Kecepatan berbanding lurus dengan Massa dan Energi
potensial
Dan
C6
14 Memeriksa hubungan Al Khawarizmi adalah seorang ilmuan islam yang sedang Ek = ½ m v2 C5
139
antara massa dengan
kecepatan suatu benda
mempelajari hubungan kecepatan suatu benda dengan massa benda
tersebut. Ia mempelajari bahwa besarnya kecepatan berbanding lurus
dengan energy kinetiknya dan berbanding terbalik dengan massanya.
Jika ia menjatuhkan buku dan kertas secara bersamaan, benda
manakah yang akan jatuh terlebih dahulu dan kecepatan benda mana
yang lebih besar? (anggap: gesekan udara diabaikan)
i. Buku akan jatuh terlebih dahulu dengan kecepatan yang lebih
besar
j. Buku akan jatuh terlebih dahulu dengan kecepatan sama
dengan kecepatan kertas
k. Buku dan kertas jatuh secara bersamaan dengan
kecepatan yang sama
l. Kertas jatuh terlebih dahulu dengan kecepatan lebih besar
dari buku
Alasan:
e. Kecepatan benda jatuh tIdak dIpengaruhi massa benda
hanya dipengaruhi ketinggian
f. Kecepatan berbanding lurus dengan EK dn berbanding
terbalik dengan massa
g. Kecepatan berbanding lurus dengan massa
h. Kecepatan berbanding lurus dengan EK dn b dan massa
V2 = 2 Ek / m
Pada benda jatuh bebas
berlaku
√
15. Menyusun strategi
dalam permasalahan
lompat galah
berdasarkan hukum
konsevasi energi.
Seorang atlet lompat galah sedang mengikuti perlombaan. Agar ia
Karena energi potensil
pada pegas
Dan
C6
140
mencapai ketinggian maksimum apa yang ia harus lakukan terhadap
simpangan galah dan kecepatannya?
i. Ia memperbesar simpangan galah dan berlari dengan
kecepatan awal maksimum
j. Ia memperkecil simpangan galah dan berlari dengan
kecepatan awal maksimum
k. Ia memperbesar simpangan galah dan berlari dengan
kecepatan awal minimum
l. Ia memperkecil simpangan galah dan berlari dengan
kecepatan awal minimum
Alasan:
e. Ketinggian berbanding lurus dengan kecepatan dan
simpangan galah
f. Ketinggian sebanding dengan kecepatan dan berbanding
terbalik simpangan galah
g. Ketinggian berbanding lurus dengan simpangan dan galah
kecepatan
h. Ketinggian berbanding terbalik terhadap simpangan dan
galah kecepatan
16. Mengkritik suatu
keputusan berdasarkan
prinsip konservasi
energi
Pak idris adalah seorang polisi yang sedang mengemudi menyatakan
bahwa dengan melajukan mobilnya 2 kali lebih cepat berarti dia
memerlukan jarak henti 2 kali jarak semula. Menurutmu, benarkah
pernyataan polisi tersebut?
i. Benar
j. Salah, seharusnya ia menempuh jarak dua kali jarak semula
k. Salah, seharusnya ia menempuh jarak empat kali jarak
semua
l. Salah, seharusnya menempuh jarak delapan kali jarak semula
Alasan :
e. Jarak yang ditempuh suatu benda berbanding lurus
dengan kuadrat kecepatannya.
Karena
Karena v0 = 0
Maka
V2 = 2as
S = V2/2a
C5
141
f. Jarak yang ditempuh suatu benda berbanding lurus dengan
kecepatannya
g. Jarak berbanding lurus dengan kecepatan dan waktunya
h. Jarak sebanding dengan energi yang dihasilkan
142
Lampiran 6 Lembar Judgement Ahli
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
Lampiran 7 Rekapitulasi Judgement Ahli Two-tier Test Pilihan Ganda
Rata-rata Kualitas Soal Two-tier Test Pilihan Ganda
Usaha dan energi
No.
Soal
Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator
5
Rata-rata
1 0.86 0.8 0.67 0.86 0.47 0.776667
2 0.73 0.73 0.2 0.83 0.6 0.553333
3 0.86 0.73 0.3 0.86 0.73 0.63
4 0.47 0.73 0.3 0.83 0.73 0.5
5 0.83 0.83 0.73 0.83 0.83 0.796667
6 0.93 0.83 0.73 0.93 0.83 0.83
7 0.93 0.8 0.2 0.93 0.8 0.643333
8 1 0.8 0.4 0.83 0.8 0.733333
9 0.83 0.73 0.4 0.83 0.73 0.653333
10 0.73 0.73 0.73 0.73 0.73 0.73
11 0.93 0.83 0.73 0.93 0.83 0.83
12 0.93 0.83 0.53 0.93 0.8 0.763333
13 0.93 0.8 0.73 0.93 0.8 0.82
14 1 0.8 0.53 0.73 0.8 0.776667
15 1 0.73 0.6 0.83 0.4 0.776667
16 0.93 0.83 0.6 0.93 0.8 0.786667
Gaya Gravitasi
No.
Soal
Validator
1
Validator
2
Validator
3
Validator
2
Validator 3 Rata-rata
1 0.86 0.47 0.73 0.8 0.67 0.686667
2 0.83 0.6 0.2 0.73 0.2 0.543333
3 0.86 0.73 0.73 0.73 0.3 0.773333
4 0.83 0.73 0.73 0.73 0.3 0.763333
5 0.83 0.83 0.73 0.83 0.73 0.796667
6 0.93 0.83 0.6 0.83 0.73 0.786667
7 0.93 0.8 0.6 0.8 0.2 0.776667
8 0.83 0.8 0.8 0.8 0.4 0.81
9 0.83 0.73 0.73 0.73 0.4 0.763333
10 0.73 0.73 0.73 0.73 0.73 0.73
11 0.93 0.83 0.8 0.83 0.73 0.853333
12 0.93 0.8 0.8 0.83 0.53 0.843333
13 0.93 0.8 0.8 0.8 0.73 0.843333
14 0.73 0.8 0.8 0.8 0.53 0.776667
15 0.83 0.4 0.8 0.73 0.6 0.676667
16 0.93 0.8 0.73 0.83 0.6 0.82
162
Lampiran 8 Two-tier Test
TWO-TIER TEST MULTIPLE CHOICE
GRAVITASI NEWTON
NAMA : .....................................................
KELAS : .....................................................
Petunjuk Pengisian:
- Setiap soal terdiri dari tiga bagian a, b, dan c
- Pilihlah salah satu jawaban yang tepat pada bagian (a)
- Jika pada bagian (b) tidak terdapat pernyataan yang sesuai dengan alasanmu,
maka pilihlah opsi E dan tuliskan alasan yang menurutmu benar`
No. Soal
1. Perhatikan tiga kardus berikut!
30 Kg 20 kg 40 kg
I II III
Jika ketiga kardus dijatuhkan pada ketinggian dan waktu yang sama. Manakah di
antara benda tersebut yang terlebih dahulu sampai permukaan bumi?
m. I
n. II
o. III
p. Jatuh bersamaan
Mengapa demikian?
i. pada ketinggian sama, percepatan gravitasi juga sama jadi benda
jatuh bersama
j. gaya gravitasi sebanding dengan massa sehingga lebih cepat sampai
tanah
k. gaya gravitasi sebanding dengan luas permukaan sehingga lebih cepat
sampai
l. besarnya kecepatan sebanding dengan luas permukaan dan massanya
2.
Empat buah satelit mengorbit pada bumi seperti pad agambar di atas, urutan
benda yang memiliki gaya grafitasi besar ke kecil ialah
I II III IV
163
m. I, II, III, IV
n. II, III, I, IV
o. IV, II, III, I
p. IV, III, II, I
Alasan :
i. Gaya gravitasi berbanding terbalik dengan jarak kedua benda
j. Gaya gravitasi berbanding lurus dengan jarak kedua benda
k. Gaya gravitasi berbanding lurus dengan massa satelite
l. Gaya gravitasi berbanding terbalik dengan jari-jari satelit
3. Gaya grafitasi yang bekerja pada suatu benda di permukaan bumi sebanding
dengan massa benda. Menurut kamu, apakah benda yang berat selalu jatuh lebih
cepat dari benda ringan?
m. Ya,selalu lebih cepat
n. Tidak,Bisa lebih cepat bisa lebih lambat
o. Tidak,Selalu lebih lambat
p. Tidak, semua benda akan jatuh bersamaan
Alasan :
i. Cepat atau lambatnya suatu benda hanya dipengaruhi
percepatangravitasi
j. Cepat atau lambatnya suatu bendadipengaruhi percepatan gravitasi
dan ketinggian k. Cepat atau lambatnya suatu bendadipengaruhi percepatan gravitasimassa
l. Cepat/lambatnya suatu bendadipengaruhi percepatan gravitasi dan luas
permukaan
4. Sebuah satelit memiliki kecepatan v untuk mengorbit pada bumi,jika massa
bumi M dan jari-jari planet bumi R. Jika seorang ilmuwan NASA mempercepat
satelit tersebut menjadi 3 kali semula,satelit ini akan mengorbit pada planetyang
seperti apa?
m. Planet yang memiliki massa 3 kali massa bumi dan jari-jari sama dengan
jari-jari bumi
n. Planet yang memiliki massa
kali massa bumi dan jari-jari 3 kali bumi
o. Planet yang memiliki massa 3 kali massa bumi dan jari-jari
kali bumi
p. Planet yang memiliki massa 9 kali massa bumi dan jari-jari
kali
bumi
Alasan:
i. Kecepatan berbanding terbalik dengan dengan akar kuadrat jarak dan
massanya
j. Kecepatan satelit berbanding lurus dengan akar kuadrat jaraknya dan
berbanding terbalik denganmassanya
k. Kecepatan hanya berbanding lurus dengan massanya
l. Kecepatan satelit berbanding terbalik dengan akar kuadrat
jaraknya dan berbanding lurus dengan massanya
164
5.
Empat Negara yaitu arab Saudi, iran, turki dan Indonesia secara bersamaan
mengirimkan satelit untuk meneliti pergerakan bulan. Masing-masing satelit
menempati radius yang berbeda seperti gambar di atas. Manakah satelit yang
memiliki periode rotasi paling tinggi?
m. Satelit arab
n. Satelit iran
o. Satelit turki
p. Satelit Indonesia
Alasan:
i. Besarnya periode berbanding lurus dengan pangkat tiga jarak
revolusinya.
j. Besarnya periode berbanding terbalik dengan pangkat tiga jarak
revolusinya.
k. Besarnya periode berbanding lurus dengan medan gravitasi
l. Besarnya periode berbanding lurus dengan massanya
6.
Ahmad, Salim, Fatimah dan Marwah sedang berkreasi ke taman hiburan.
Kemudian ahmad mengajak teman-temannya untuk menaiki komedi putar secara
terpisah seperti yang ditunjukkan pada gambar.
Siapakah diantara mereka yang memiliki medan gravitasi paling besar?
m. Ahmad
n. Salim
o. Fatimah
p. Marwah
Alasan :
i. Besarnya medan gravitasi berbanding lurus dengan jarak dan massa
Arab Iran Turki Indonesia
Ahmad
Marwah
Salim
Fatimah
165
benda
j. Besarnya medan gravitasi berbanding terbalik dengan jarak benda
pada pusat bumi
k. Besarnya medan gravitasi berbanding lurus dengan jarak benda dengan
pusat bumi
l. Besarnya medan gravitasi berbanding lurus dengan massa benda
7. Suatu hari Al farizi melakukan perjalanan dari makkah ke madinah. Dalam
perjalanannya, al farizi melewati bukit uhud dan berisitirahat sejenak di puncak
bukit dengan ketinggian 350 m. Bagaimanakah berat al farizi ketika di puncak
dibandingkan dengan di lembah?
m. Beratnya Lebih besar dibandingkan di lembah
n. Beratnya Lebih kecil dibandingkandi lembah o. Beratnya Sama dengan di lembah
p. Beratnya menjadi nol
Alasan:
i. Besarnya percepatan gravitasi suatu benda berbanding lurus dengan
jaraknya.
j. Besarnya percepatan gravitasi di permukaan bumi selalu sama
k. Besarnya percepatan gravitasi tidak dipengaruhi jarak benda
l. Besarnya percepatan gravitasi suatu benda berbanding terbalik
dengan jaraknya.
8. Dua buah pesawat luar angkasa mengorbit pada bumi dengan radius yang sama.
Massa pesawat A lebih besar dari pesawat B. Bagaimanakah perbandingan gaya
gravitasi dan medan gravitasi antara pesawat A dan B
m. Gaya gravitasi A lebih besar dari gravitasi B dan Medan gravitasi A
lebih besar medan gravitasi B
n. Gaya gravitasi A lebih besar dari gravitasi B dan Medan gravitasi A
sama dengan medan gravitasi B
o. Gaya gravitasi A lebih kecil dari gravitasi B dan Medan gravitasi A
sama dengan medan gravitasi B
p. Gaya gravitasi A sama dengan dari gravitasi B dan Medan gravitasi A
sama dengan medan gravitasi B
Alasan :
i. gaya berbanding lurus dengan massa tetapi medan gravitasi tidak
dipengaruhi massa
j. gaya berbanding terbalik dengan massa tetapi medan gravitasi tidak
dipengaruhi massa
k. gaya dan medan gravitasi berbanding lurus dengan massa
l. gaya dan medan gravitasi berbanding terbalik dengan massa
9. Berdasarkan hukum kepler ketiga, besarnya kuadrat periode berbanding lurus
dengan pangkat tiga dari jari-jari orbit suatu planet (
. Jika jarak
planet tersebut semakin jauh maka periode dan kecepatannya akan….
m. Periode semakin besar dan kecepatan semakin lambat
n. Periode semakin besar dan kecepatan semakin besar
o. Periode semakin kecil dan kecepatan semakin lambat
p. Periode semakin kecil dan kecepatan semakin cepat
Alas an:
i. Periode revolusi suatu benda berbanding lurus dengan jaraknya.
Sedangkan kecepatan revolusinya berbanding terbalik dengan
jaraknya.
166
j. Periode revolusi suatu benda berbanding terbalik dengan jaraknya.
Sedangkan kecepatan revolusinya berbanding lurus dengan jaraknya.
k. Periode revolusi suatu benda berbanding lurus dengan jarak dan
kecepatan revolusi
l. Periode revolusi suatu benda berbanding terbalik dengan jarak dan
kecepatan revolusi
10. Stasiun TV Al jazeera meluncurkan satelit komunikasi untuk memperluas daerah
siarannya. Satelit itu diluncurkan menuju orbitnya dengan menggunakan roket.
Agar satelit tetap berada pada orbitnya, bagai manakah seharusnya kecepatan
satelit itu?
m. Satelit memiliki kecepatan lebih besar dari kecepatan rotasi bumi
n. Satelit memiliki kecepatan sama dengan kecepatan rotasi bumi
o. Satelit memiliki kecepatan lebih kecil dari kecepatan rotasi bumi
p. Satelit memiliki kecepatan nol
Alasan:
i. Untuk melawan gaya gravitasi bumi dibutuhkan kecepatan yang
besar
j. Agar periodenya sama,kecepatannya harus sama
k. Semakin besar kecepatan,semakin besar periodenya
l. Semakin besar kecepatan semakin besar daerah siarnya
11. Berdasarkan hukum gravitasi Newton, besarnya percepatan gravitasi sebuah
planet berbanding lurus dengan massa planet tersebut. Apakah planet yang
massanya lebih besar, selalu memiliki gravitasi yang lebih besar?
m. Ya, selalu lebih besar
n. Tidak, bisa lebih besar atau lebih kecil
o. Tidak, selalu lebih kecil
p. Tidak dapat ditentukan
Alasan:
i. Besarnya percepatan gravitasi suatu planethanya dipengaruhi oleh massa
planet
j. Besarnya percepatan gravitasi suatu planettidak dipengaruhi oleh massa
planet
k. Besarnya percepatan gravitasi suatu planet dipengaruhi gaya gravitasi
planet tersebut.
l. Besarnya percepatan gravitasi suatu planet juga dipengaruhi oleh
jari-jari planet tersebut.
12. Sekelompok peneliti ingin melakukan pengamatan tentang inti bumi. Mereka
menciptakan pesawat pengebor bumi dan melakukan perjalanan menuju inti
bumi. Namun pesawat tersebut hanya memiliki bahan bakar yang terbatas.
Menurutmu apa yang harus dilakukan peneliti untuk menghemat bahan bakar
dan dapat kembali ke permukaan bumi?
m. Mempercepat pesawat ketika masuk ke bumi dan memperlambat
pesawat saat keluar bumi
n. Memperlambat pesawat ketika masuk ke bumi dan mempercepat
pesawat saat keluar bumi
o. Mempercepat pesawat ketika masuk dan keluar bumi
p. Kecepatan pesawat konstan saat masuk dan keluar bumi]
Alasan :
i. Pada saat mesin menuju bumi,maka bumi akan menarik benda
tersebut sehingga pesawat tidak perlu dipercepat sedangkan pada
167
saat keluar dibutuhkan kecepatan tinggi untuk melawan gaya
gravitasi bumi
j. Kecepatan berbanding terbalik dengan jaraknya
k. Pesawat menjadi lebih berat karena gaya gravitasi
l. Semakin cepat pesawat semakin banyak bahan bakar yang dibutuhkan
13. Lembaga Antariksa dan Penerbangan (LAPAN) Indonesia ingin meneliti planet
mars. Untuk menghemat biaya, LAPAN menggunakan satelitnya yang sedang
mengorbit bulan. Apakah yang harus dilakukan LAPAN untuk mengatur satelit
tersebut agar dapat mengorbit pada planet mars?
m. Memperbesar kecepatan satelit dan memperkecil periode orbitnya
n. Memperkecil kecepatan satelit dan memperbesar periode orbitnya
o. Memperbesar kecepatan satelit dan periode orbitnya
p. Memperkecil kecepatan satelit dan periode orbitnya
Alasan:
i. Besarnya kecepatan dan periode suatu benda berbanding lurus
dengan jarak benda
j. Besarnya kecepatan dan periode suatu benda berbanding terbalik dengan
jarak benda
k. jaraknya berbanding lurus dengankecepatan dan berbanding terbalik
dengan periode
l. jaraknya berbanding terbalik dengankecepatandan berbanding lurus
dengan periode
14. Sebuah satelit yang mengorbit pada bumi dengan kecepatan v. Jika satelit
tersebut ingin dipindahkan ke planet yang gravitasinya lebih besar dari bumi dan
jari-jari planet tersebut sama dengan jari-jari planet bumi,maka yang harus
dilakukan?
m. Memperbesar massa satelit dan kecepatan satelit
n. Memperkecil massa satelit dan kecepatan satelit
o. Memperbesar massa satelit dan memperkecil kecepatan satelit
p. Massa satelit dibuat konstan dan memperbesar kecepatan satelit
Alasan:
i. Kecepatan planet dan massa satelit berbanding terbalik dengan gravitasi
planet
j. Kecepatan planet dan massa satelit berbanding lurus
dengangravitasiplanet
k. Gravitasi planet berbanding lurus dengan massa satelit dan terbalik
dengan kecepatan
l. Kecepatan planet berbanding lurus dengan gravitasi ,tidak
berpengaruh massa satelit.
15 Fatimah ingin meneliti hubungan antara berat benda dengan ketinggian benda
tersebut dari permukaan bumi. Untuk itu ia melakukan pengukuran berat badan
dibeberapa tempat berbeda, menurutmu dimanakah fatimah akan mendapat berat
badan paling kecil?
m. Melakukan pengukuran di permukaan bumi
n. Melakukan pengukuran di dalam pesawat terbang
o. Melakukan pengukuran di dalam kapal selam
p. Melakukan pengukuran di terowongan bawah tanah
Alasan:
i. Percepatan gravitasi tidak bergantung pada jarak benda
j. Percepatan gravitasi berbanding terbalik dengan jarak benda
168
k. Percepatan gravitasi berbanding lurus dengan jarak benda
l. Pada permukaan bumi, gravitasinya paling kecil
16 Menurut hukum gravitasi Newton, jika ada dua buah benda bermassa makan
akan terjadi interaksi dan terdapat gaya gravitasi. Namun saat anda mendekatkan
pensil dan buku tidak terjadi interaksi antara kedua benda tersebut (tidak saling
tarik menarik atau tolak menolak). Menurut anda, apakah antara dua benda
tersebut terdapat gaya gravitasi dan apakah semua benda memiliki gaya
gravitasi?
m. Pada kedua benda tersebut terdapat gaya gravitasi namun tidak semua
benda memiliki gaya gravitasi
n. Pada kedua benda tersebut tidak terdapat gaya gravitasi namun semua
benda memiliki gaya gravitasi
o. Pada kedua benda tersebut terdapat gaya gravitasi dan semua
benda memiliki gaya gravitasi
p. Pada kedua benda tersebut tidak terdapat gaya gravitasi namun tidak
semua benda memiliki gaya gravitasi
Alasan:
i. Setiap benda bermassa memiliki gaya gravitasi yang menarik benda
lain di sekitarnya.
j. Hanya benda bermassa besar yang dapat menarik benda lain di
sekitarnya
k. Hanya benda bermuatan yang dapat menarik benda lain di sekitarnya
l. Hanya benda berukuran besar besar yang dapat menarik benda lain di
sekitarnya
169
TWO-TIER TEST MULTIPLE CHOICE
USAHA DAN ENERGI
NAMA : .....................................................
KELAS : .....................................................
Petunjuk Pengisian:
- Setiap soal terdiri dari tiga bagian a, b, dan c
- Pilihlah salah satu jawaban yang tepat pada bagian (a)
- Jika pada bagian (b) tidak terdapat pernyataan yang sesuai dengan alasanmu,
maka pilihlah opsi E dan tuliskan alasan yang menurutmu benar`
No. Soal
1. Dua buah mobil sedan dan sebuah truk saling kejar-kejaran di jalan
tol.Jikaketigakendaraantersebutdiisibahanbakarmasing-masing 10
literdanmemilikikecepatan yang sama,
ternyatatruktersebulebihcepatkehabisanbahanbakar. Menurut anda apa
penyebabnya?
m. Truk memiliki usaha lebih besar dari pada mobil sedan
n. Truk memilikidaya lebih besar
o. Truk memiliki energi potensial lebih besar
p. Truk memiliki energi kinetik lebih besar
Alasan :
i. Karena kapasitas bahan bakar truk lebih besar
j. Karena memiliki massa/berat yang lebih besar
k. Karena energi kinetik sebanding dengan massanya
l. Karena usaha/daya yang dilakukan lebih besar
2. Ulum adalah seorang pelari maraton, untuk menempuhjarak yang jauh ia harus
memiliki kecepatan yang besar,sehingga ia memperbesar massa dan memperbesar
daya dengan mengkonsumsi makanan bergizi . Bagaimana tanggapanmu terhadap
tindakan ulum?
m. Ulum seharusnya memperkecil massa dan banyak mengkonsumsi
makanan bergizi n. Ulum seharusnya memperkecil berat badan dan sedikit mengkonsumsi
makanan
o. Tindakan Ulum sudah benar
p. Ulum seharusnya hanyamenaikan massa
Alasan:
i. Jika massa lebih besar, maka dibutuhkan energi lebih besar
j. Untuk memiliki kecepatan besar,diperlukan massa dan daya yang
besar
k. Dengan memperkecil berat bada,kecepatan semakin besar
l. Untuk memperbesar daya maka massa harus kecil
3. Syafii dan Hanafi sedang berlatih terjun payung untuk mengikuti sebuah lomba.
Jika massa syafii dua kali masa Hanafi dan mereka melakukan loncat secara
bersamaan dari ketinggian yang sama di dalam sebuah helikopter. Bagaimanakah
170
perbandingan enrgi kinetik dan energi potensial keduanyapada saat di atas
helikopter dan tepat akan meloncat
m. Energi potensial Hanafi lebih besar sedangkan energy kinetiknya lebih
kecil
n. Energi potensial Hanafi lebih kecil sedangkan energy kinetiknya lebih
besar
o. Energi potensial Hanafi lebih kecil sedangkan energi kinetiknya sama
dengan syafii
p. Energi potensial dan energy kinetic keduanya sama
Alasan :
i. Energipotensial berbanding lurus dengan massa dan energi kinetik
benda diam =0
j. massa sebanding dengan Energi kinetik
k. Massa sebanding dengan EP dan berbanding terbalik dengan EK
l. Ek berbanding terbalik dengan EP
4. Pada suatu hari, lampu kamarmu mati dan orang tuamu menyuruh untuk membeli
lampu baru. Kemudian kamu pergi ke toko peralatan listrik. Di tempat itu, penjual
menawarkanmu empat buah lampu bertuliskan 5 W dengan harga Rp 100.000,-,
10 W dengan harga Rp 80.ribu, 20 W dengan harga Rp 80.000 dan 25 W dengan
harga Rp60,000. Sedangkan biaya listrik dirumahmu adalah Rp 500 per KWh
Lampu mana yang akan kamu pilih agar mendapatkan lampu paling hemat?
m. 5 W
n. 10 W
o. 20 W
p. 25 W
Alasan:
i. Semakin besar daya lampu, semakin terang
j. Semakin kecil daya lampu, semakin hemat energi
k. Semakin kecil daya lampu maka semakin terang
l. Semakin terang akan merusak mata
5. Ali, Husen, Hasan dan Umar sedang mengikuti lomba lari marathon. Jika massa
mereka berempat masing-masing 40 kg, 50 kg, 55 kg dan 45 kg dan mereka
berlari dengan kecepatan sama. Siapakah yang mudah lelah?
m. Ali
n. Husen
o. Hasan
p. Umar
Alasan:
i. Maassa lebih besar, sehingga tekanannya besar
j. Kecepatan dipengaruhi oleh massa
k. Semakin besar massa maka semakin besar energi kinetik yang
dikeluarkan
l. Karena massanya lebih besar
6. Anisa menjatuhkan bola dari lantai dua sekolahnya, sementara fitri berada di lantai
dasar mengamati gerak bola tersebut. Bagaimanakah energi kinetik dan energy
potensial bola tersebut menurut keduanya?
m. Energi kinetik sama, energi potensial berbeda
n. Energi kinetik sama, energi potensial sama
o. Energi kinetik berbeda, energi potensial sama
p. Energi kinetik berbeda, energi potensial berbeda
171
Alasan :
i. Energi potensial dan energi kinetik pada posisi yang sama besarnya sama
j. Menurut anisa dan fitri bola tersebut memiliki ketinggian berbeda
tetapi kecepatan sama
k. Menurut anisa dan fitri bola tersebut memiliki ketinggian dan kecepatan
sama
l. Menurut anisa dan fitri bola tersebut memiliki kecepatan berbeda tetapi
ketinggian sama
7.
Rohman dan Rohim berkunjung ke taman hiburan. Keduanya mencoba menaiki
beberapa wahana salah satunya roller coaster. Jika posisi mereka seperti pada
gambar. Posisi manakah yang memiliki energi kinetik paling cepat?
k. A
l. B
m. C
n. D
Alasan:
i. Kecepatan berbanding lurus dengan ketinggian jatuhnya
j. Kecepatan sebanding dengan ketinggian
k. kecepatan berbanding terbalik dengan energi potensial
l. Kecepatan berbanding lurus dengan EK
8.
Dua buah truk pengangkut bahan makanan, jika truk B memiliki berat ½ kali
berat truk A dan memiliki kcepatan 2 kali kecepatan truk A, maka energi kinetic
kedua truk tersebut ialah
m. Energi kinetic A > Energi kinetic B
n. Energi Kinetik A < Energi Kinetik B
o. Energi Kinetik A = Energi Kinetik B
p. Energi Kinetik A = Energi Kinetik B = 0
Alasan:
A
D
C
B
172
i. Energi kinetik berbanding lurus dengan massa dankecepatan benda
j. energi kinetik berbanding terbalik dengan Massa dan kuadrat
kecepatannya
k. Energi kinetiknya hanya berbanding lurus dengan massanya
l. Energi kinetik berbanding lurus dengan massa dan kuadrat
kecepatan benda
9.
Dua luncuran air pada sebuah kolam dibentuk berbeda tetapi ketianggiannya
sama. Dua peluncur, Aziz dan Malik mulai dari keadaan diam pada saat yang
sama dengan luncuran yang berbeda. Bagaimanakah kecepatan Aziz dan Malik
pada saat mencapai dasar peluncuran dan siapa yang lebih cepat sampai dasar
peluncuran?
m. Kecepatan Aziz = Kecepatan Malik, Keduanya sampai secara bersamaan
n. Kecepatan Aziz > Kecepatan Malik, Aziz lebih cepat sampai
o. Kecepatan Aziz < Kecepatan Malik, Malik lebih cepat sampai
p. Kecepatan Aziz >Kecepatan Malik, Malik lebih cepat sampai
Alasan:
i. Kecepatan pada saat dasar berbanding lurus dengan lintasannya.
Malik lebih dulu sampai karena lintasannya lebih pendek.
j. Kecepatan pada saat dasar berbanding terbalik dengan ketinggiannya.
Malik lebih dulu sampai karena lintasannya lebih pendek.
k. Kecepatan pada saat dasar berbanding lurus dengan ketinggiannya. Aziz
lebih dulu sampai karena lintasannya lebih panjang.
l. Kecepatan pada saat dasar berbanding lurus dengan ketinggiannya. Malik
lebih dulu sampai karena lintasannya lebih curam.
Aziz Malik
173
10.
Firdaus dan Soleh berkeliling perkebunan teh dengan mengendarai mobil. Mereka
berdua ingin menaikin puncak bukit secara bersamaan namun dengan lintasan
yang berbeda. Firdaus memilih jalan memutari bukit sedangkan Soleh memilih
jalan lurus menaiki bukit. Bagaimanakah usaha yang dilakukan mereka untuk
menaiki bukit dan siapa yang lebih banyak mengeluarkan energy?
m. Usaha keduanya sama, Firdaus lebih banyak mengeluarkan energy
n. Usaha keduanya sama, Soleh lebih banyak mengeluarkan energy
o. Usaha keduanya sama, energy yang dikeluarkan juga sama
p. Usaha keduanya berbeda, Firdaus lebih banyak mengeluarkan energy
Alasan:
i. Besarnya usaha yang dikeluarkan berbanding lurus dengan
perpindaahannya
j. Energi sebanding dengan lintasan yang dilalui
k. Energi yang dikeluarkan sama
l. Semakin curam,semakin besar energi yang diperlukan
11. Raihan adalah seorang pembuat roller coaster. Dia ingin menciptakan roller
coaster tanpa mesin yang terdiri dari dua puncak dan dua lembah . Jika roller
coaster tersebut berawal dari puncak pertama, apa yang harus dilakukan Raihan
pada puncak kedua agar roller coaster dapat berjalan dengan baik dan dapat
berhenti otomatis pada dasar roller coaster?
m. Membuat puncak kedua lebih tinggi dari puncak pertama
n. Membuat puncak kedua sama dengan puncak pertama
o. Membuat puncak kedua lebih rendah dari puncak pertama
p. Membuat puncak kedua lebih landai dari puncak pertama
Alasan:
i. Karena jika puncak kedua lebih tinggi,roller coaster akan berhenti
sebelumnya
j. Jika tinggi puncak makin rendah,kecepatan makin tinggi
k. Karena tinggi puncak 2 yang rendah mengakibatkan kecepatannya nol
l. Untuk mencapai puncak kedua, tinggi puncak kedua = tinggi puncak
pertama
12. Sulaiman dan Yusuf adalah atlet terjun payung. Mereka sedang melakukan latihan
penerjunan dari ketinggian 500 m. Jika Yusuf terjun terlebih dahulu dengan
kecepatan 5 m/s. Bagaimanakah cara sulaiman agar dapat mengerjar yusuf?
m. Sulaiman memiliki massa lebih besar daripada yusuf dan bergerak dengan
kecepatan awal sama dengan yusuf
n. Sulaiman memiliki massa lebih kecil daripada Yusuf dan bergerak dengan
174
kecepatan awal sama dengan yusuf
o. Sulaiman memiliki masaa sama dengan yusuf dan bergerak dengan
kecepatan awal sama dengan yusuf
p. Sulaiman memiliki massa sama dengan yusuf dan bergerak dengan
kecepatan awal lebih besar
Alasan:
k. Kecepatan sebuah benda tidak dipengaruhi massa hanya dipengaruiI
kecepatan awal
l. Massa berbanding lurus dengan kecepatannya
m. Massa yang lebih besar akan lebih cepat karena gaya gravitasinya lebih
besar
n. Massa berbanding terbalik dengan kecepatan
13 Khodijah adalah seorang pemanah professional. Sebelum perlombaan, khodiajh
mempelajari fisika agar dapat memenangkan perlombaan. Akhirnya ia tahu untuk
memperbesar energy potensial busurnya, ia harus meregangkan busur lebih besar
namun kecepatan anak panahnya semakin kecil. Apa yang harus dilakukan
khodijah untuk memperbesar kcepatan anak panahnya?
m. Mengganti busur dengan bahan yang lebih elastis dan memperkecil
massa anak panah
n. Mengganti busur dengan bahan yang lebih plastis dan memperkecil massa
anak panah
o. Tidak perlu mengganti busur namun memperkecil massa anak panah
p. Mengganti busur dengan bahan yang lebih eleastis dan tidak perlu
mengubah massa anak panah
Alasan:
g. Kecepatan berbanding lurus dengan konstanta elastisitas dan
berbanding terbalik dengan massa
h. kecepatanberbanding terbalik dengan massa benda
i. kecepatan berbanding lurus dengan Massanya
o. Kecepatan berbanding lurus dengan Massa dan Energi potensial
14 Al Khawarizmi adalah seorang ilmuan islam yang sedang mempelajari hubungan
kecepatan suatu benda dengan massa benda tersebut. Ia mempelajari bahwa
besarnya kecepatan berbanding lurus dengan energy kinetiknya dan berbanding
terbalik dengan massanya. Jika ia menjatuhkan buku dan kertas secara bersamaan,
benda manakah yang akan jatuh terlebih dahulu dan kecepatan benda mana yang
lebih besar? (anggap: gesekan udara diabaikan)
m. Buku akan jatuh terlebih dahulu dengan kecepatan yang lebih besar
n. Buku akan jatuh terlebih dahulu dengan kecepatan sama dengan kecepatan
kertas
o. Buku dan kertas jatuh secara bersamaan dengan kecepatan yang
sama
p. Kertas jatuh terlebih dahulu dengan kecepatan lebih besar dari buku
Alasan:
i. Kecepatan benda jatuh tIdak dIpengaruhi massa benda hanya
dipengaruhi ketinggian
j. Kecepatan berbanding lurus dengan EK dn berbanding terbalik dengan
massa
k. Kecepatan berbanding lurus dengan massa
l. Kecepatan berbanding lurus dengan EK dn b dan massa
175
15.
Seorang atlet lompat galah sedang mengikuti perlombaan. Agar ia mencapai
ketinggian maksimum apa yang ia harus lakukan terhadap simpangan galah dan
kecepatannya?
m. Ia memperbesar simpangan galah dan berlari dengan kecepatan awal
maksimum
n. Ia memperkecil simpangan galah dan berlari dengan kecepatan awal
maksimum
o. Ia memperbesar simpangan galah dan berlari dengan kecepatan awal
minimum
p. Ia memperkecil simpangan galah dan berlari dengan kecepatan awal
minimum
Alasan:
i. Ketinggian berbanding lurus dengan kecepatan dan simpangan galah
j. Ketinggian sebanding dengan kecepatan dan berbanding terbalik
simpangan galah
k. Ketinggian berbanding lurus dengan simpangan dan galah kecepatan
l. Ketinggian berbanding terbalik terhadap simpangan dan galah kecepatan
16. Pak idris adalah seorang polisi yang sedang mengemudi menyatakan bahwa
dengan melajukan mobilnya 2 kali lebih cepat berarti dia memerlukan jarak henti
2 kali jarak semula. Menurutmu, benarkah pernyataan polisi tersebut?
m. Benar
n. Salah, seharusnya ia menempuh jarak dua kali jarak semula
o. Salah, seharusnya ia menempuh jarak empat kali jarak semua
p. Salah, seharusnya menempuh jarak delapan kali jarak semula
Alasan :
i. Jarak yang ditempuh suatu benda berbanding lurus dengan kuadrat
kecepatannya.
j. Jarak yang ditempuh suatu benda berbanding lurus dengan kecepatannya
k. Jarak berbanding lurus dengan kecepatan dan waktunya
l. Jarak sebanding dengan energi yang dihasilkan
176
Lampiran 9 Analisis Butir Soal Three-tier Test
REKAP ANALISIS BUTIR
=====================
Rata2= 14.06
Simpang Baku= 6.11
Korelasi XY= 0.62
Reliabilitas Tes= 0.76
Butir Soal= 32
Jumlah Subyek= 32
Btr Baru Btr Asli D.Pembeda(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi
1 1 55.56 Sukar 0.402 Sangat Signifikan
2 2 55.56 Sedang 0.499 Sangat Signifikan
3 3 11.11 Sedang -0.040 - -
4 4 22.22 Mudah 0.378 Sangat Signifikan
5 5 0.00 Sedang 0.363 Signifikan
6 6 55.56 Sedang 0.319 Signifikan
7 7 -11.11 Sedang -0.188 -
8 8 55.56 Sukar 0.630 Sangat Signifikan
9 9 44.44 Sedang 0.432 Sangat Signifikan
10 10 33.33 Sedang 0.395 Sangat Signifikan
11 11 22.22 Sedang 0.319 Signifikan
12 12 44.44 Sedang 0.473 Sangat Signifikan
13 13 22.22 Sukar 0.567 Sangat Signifikan
14 14 33.33 Sukar 0.687 Sangat Signifikan
15 15 55.56 Sukar 0.690 Sangat Signifikan
16 16 66.67 Sedang 0.319 Signifikan
17 17 55.56 Sedang 0.518 Sangat Signifikan
18 18 22.22 Sangat Mudah 0.114 -
19 19 33.33 Sedang 0.416 Sangat Signifikan
20 20 55.56 Sukar 0.606 Sangat Signifikan
21 21 33.33 Mudah 0.374 Signifikan
22 22 33.33 Sedang 0.374 Signifikan
23 23 44.44 Sukar 0.668 Sangat Signifikan
24 24 22.22 Sedang 0.249 -
25 25 66.67 Sukar 0.873 Sangat Signifikan
26 26 44.44 Sedang 0.343 Signifikan
27 27 22.22 Sukar 0.558 Sangat Signifikan
177
28 28 77.78 Sukar 0.849 Sangat Signifikan
29 29 33.33 Sedang 0.344 Signifikan
30 30 55.56 Sukar 0.854 Sangat Signifikan
31 31 55.56 Sedang 0.499 Sangat Signifikan
32 32 44.44 Sedang 0.532 Sangat Signifikan
Uji Coba sampel kedua
Rata2= 2.06
Simpang Baku= 1.28
KorelasiXY= 0.33
Reliabilitas Tes= 0.50
Butir Soal= 4
Jumlah Subyek= 35
Btr Baru Btr Asli D.Pembeda(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi
1 3 77.78 Sedang 0.587 Signifikan
2 7 77.78 Sedang 0.600 Signifikan
3 18 100.00 Sedang 0.775 Sangat Signifikan
4 24 66.67 Sedang 0.591 Signifikan
178
Lampiran 10 Lembar Observasi Pembelajaran
SMAN 1 Tangsel
No. Tahap Terlaksana
1. Komunikasi Instruksional
A Menjelaskan tujuan pembelajaran, gagasan
pembelajaran, tugas pembelajaran, dan kegiatan
asesmen
B Merencanakan pembelajaran yang dapat memacu
anak untuk berpikir
X
C Memberikan tugas/petunjuk dengan jelas X
D Memberikan sinyal transisi dalam menjelaskan suatu
gagasan dengan gagasan lain
E Selalu memberikan umpan balik untuk
mengklarifikasi pernyataan siswa yang salah
X
2 Pembelajaran secara terstruktur
A Melaksanakan asesmen kemampuan awal dan taraf
perkembangan setiap siswa
B Menyajikan presentasi atau diskusi sesuai dengan
tingkat perkembangan siswa
X
C Mendorong siswa untuk menyelesaikan tugas secara
mandiri dalam menyelesaikan permasalahan
3 Pemberian Self Evaluation
A Memberikan pernyataan yang berbeda atau
menimbulkan dilema /paradok suntuk menguji
konsepsi awal
X
B Membimbing siswa untuk berpikir secara mandiri X
C Membiarkan siswa untuk menilai atau memberikan
pendapat / hipotesis mengenai suatu informasi baru
disertai alasan yang relevan
X
179
No. Tahap Terlaksana
D Membimbing siswa untuk melakukan self asessment
untuk mengembangkan kemampuannya
4 Pemberian Tugas
A Memberikan tugas untuk menganalisis, menggaris
bawahi, meresum dan memberikan kesimpulan
B Memberikan petunjuk untuk mengerjakan tugas
prosedural
C Memberikan informasi mengenai keuntungan
mengerjakan tugas yang diberikan
D Mencontohkan langkah-langkah kegiatan
E Memberikan umpan balik untuk melatih
kemampuan berpikir kritis siswa
F Memberikan pertanyaan terbuka agar siswa dapat
menjelaskan dengan gagasan sendiri
SMAN 3 Tangsel
No. Tahap Terlaksana
1. Komunikasi Instruksional
A Menjelaskan tujuan pembelajaran, gagasan
pembelajaran, tugas pembelajaran, dan kegiatan
asesmen
X
B Merencanakan pembelajaran yang dapat memacu
anak untuk berpikir
X
C Memberikan tugas/petunjuk dengan jelas X
D Memberikan sinyal transisi dalam menjelaskan suatu
gagasan dengan gagasan lain
X
E Selalu memberikan umpan balik untuk X
180
No. Tahap Terlaksana
mengklarifikasi pernyataan siswa yang salah
2 Pembelajaran secara terstruktur
A Melaksanakan asesmen kemampuan awal dan taraf
perkembangan setiap siswa
X
B Menyajikan presentasi atau diskusi sesuai dengan
tingkat perkembangan siswa
X
C Mendorong siswa untuk menyelesaikan tugas secara
mandiri dalam menyelesaikan permasalahan
X
3 Pemberian Self Evaluation
A Memberikan pernyataan yang berbeda atau
menimbulkan dilema /paradok suntuk menguji
konsepsi awal
X
B Membimbing siswa untuk berpikir secara mandiri X
C Membiarkan siswa untuk menilai atau memberikan
pendapat / hipotesis mengenai suatu informasi baru
disertai alasan yang relevan
X
D Membimbing siswa untuk melakukan self asessment
untuk mengembangkan kemampuannya
4 Pemberian Tugas
A Memberikan tugas untuk menganalisis, menggaris
bawahi, meresum dan memberikan kesimpulan
X
B Memberikan petunjuk untuk mengerjakan tugas
prosedural
X
C Memberikan informasi mengenai keuntungan
mengerjakan tugas yang diberikan
X
D Mencontohkan langkah-langkah kegiatan X
E Memberikan umpan balik untuk melatih
kemampuan berpikir kritis siswa
X
181
No. Tahap Terlaksana
F Memberikan pertanyaan terbuka agar siswa dapat
menjelaskan dengan gagasan sendiri
X
SMAN 5 Tangsel
No. Tahap
1. Komunikasi Instruksional
A Menjelaskan tujuan pembelajaran, gagasan
pembelajaran, tugas pembelajaran, dan kegiatan
asesmen
X
B Merencanakan pembelajaran yang dapat memacu
anak untuk berpikir
X
C Memberikan tugas/petunjuk dengan jelas X
D Memberikan sinyal transisi dalam menjelaskan suatu
gagasan dengan gagasan lain
X
E Selalu memberikan umpan balik untuk
mengklarifikasi pernyataan siswa yang salah
2 Pembelajaran secara terstruktur
A Melaksanakan asesmen kemampuan awal dan taraf
perkembangan setiap siswa
X
B Menyajikan presentasi atau diskusi sesuai dengan
tingkat perkembangan siswa
X
C Mendorong siswa untuk menyelesaikan tugas secara
mandiri dalam menyelesaikan permasalahan
X
3 Pemberian Self Evaluation
A Memberikan pernyataan yang berbeda atau
menimbulkan dilema /paradok suntuk menguji
konsepsi awal
X
B Membimbing siswa untuk berpikir secara mandiri X
182
No. Tahap
C Membiarkan siswa untuk menilai atau memberikan
pendapat / hipotesis mengenai suatu informasi baru
disertai alasan yang relevan
X
D Membimbing siswa untuk melakukan self asessment
untuk mengembangkan kemampuannya
4 Pemberian Tugas
A Memberikan tugas untuk menganalisis, menggaris
bawahi, meresum dan memberikan kesimpulan
X
B Memberikan petunjuk untuk mengerjakan tugas
prosedural
X
C Memberikan informasi mengenai keuntungan
mengerjakan tugas yang diberikan
X
D Mencontohkan langkah-langkah kegiatan X
E Memberikan umpan balik untuk melatih
kemampuan berpikir kritis siswa
X
F Memberikan pertanyaan terbuka agar siswa dapat
menjelaskan dengan gagasan sendiri
SMAN 7 Tangsel
No. Tahap
1. Komunikasi Instruksional
A Menjelaskan tujuan pembelajaran, gagasan
pembelajaran, tugas pembelajaran, dan kegiatan
X
183
No. Tahap
asesmen
B Merencanakan pembelajaran yang dapat memacu
anak untuk berpikir
X
C Memberikan tugas/petunjuk dengan jelas X
D Memberikan sinyal transisi dalam menjelaskan suatu
gagasan dengan gagasan lain
X
E Selalu memberikan umpan balik untuk
mengklarifikasi pernyataan siswa yang salah
2 Pembelajaran secara terstruktur
A Melaksanakan asesmen kemampuan awal dan taraf
perkembangan setiap siswa
X
B Menyajikan presentasi atau diskusi sesuai dengan
tingkat perkembangan siswa
X
C Mendorong siswa untuk menyelesaikan tugas secara
mandiri dalam menyelesaikan permasalahan
X
3 Pemberian Self Evaluation
A Memberikan pernyataan yang berbeda atau
menimbulkan dilema /paradok suntuk menguji
konsepsi awal
X
B Membimbing siswa untuk berpikir secara mandiri X
C Membiarkan siswa untuk menilai atau memberikan
pendapat / hipotesis mengenai suatu informasi baru
disertai alasan yang relevan
X
D Membimbing siswa untuk melakukan self asessment
untuk mengembangkan kemampuannya
4 Pemberian Tugas
A Memberikan tugas untuk menganalisis, menggaris
bawahi, meresum dan memberikan kesimpulan
X
184
No. Tahap
B Memberikan petunjuk untuk mengerjakan tugas
prosedural
X
C Memberikan informasi mengenai keuntungan
mengerjakan tugas yang diberikan
X
D Mencontohkan langkah-langkah kegiatan X
E Memberikan umpan balik untuk melatih
kemampuan berpikir kritis siswa
X
F Memberikan pertanyaan terbuka agar siswa dapat
menjelaskan dengan gagasan sendiri
SMAN 10 Tangsel
No. Tahap
1. Komunikasi Instruksional
A Menjelaskan tujuan pembelajaran, gagasan
pembelajaran, tugas pembelajaran, dan kegiatan
asesmen
X
B Merencanakan pembelajaran yang dapat memacu
anak untuk berpikir
X
C Memberikan tugas/petunjuk dengan jelas X
D Memberikan sinyal transisi dalam menjelaskan suatu
gagasan dengan gagasan lain
X
E Selalu memberikan umpan balik untuk
mengklarifikasi pernyataan siswa yang salah
2 Pembelajaran secara terstruktur
A Melaksanakan asesmen kemampuan awal dan taraf
perkembangan setiap siswa
X
B Menyajikan presentasi atau diskusi sesuai dengan
tingkat perkembangan siswa
X
185
No. Tahap
C Mendorong siswa untuk menyelesaikan tugas secara
mandiri dalam menyelesaikan permasalahan
X
3 Pemberian Self Evaluation
A Memberikan pernyataan yang berbeda atau
menimbulkan dilema /paradok suntuk menguji
konsepsi awal
X
B Membimbing siswa untuk berpikir secara mandiri X
C Membiarkan siswa untuk menilai atau memberikan
pendapat / hipotesis mengenai suatu informasi baru
disertai alasan yang relevan
X
D Membimbing siswa untuk melakukan self asessment
untuk mengembangkan kemampuannya
4 Pemberian Tugas
A Memberikan tugas untuk menganalisis, menggaris
bawahi, meresum dan memberikan kesimpulan
X
B Memberikan petunjuk untuk mengerjakan tugas
prosedural
X
C Memberikan informasi mengenai keuntungan
mengerjakan tugas yang diberikan
X
D Mencontohkan langkah-langkah kegiatan X
E Memberikan umpan balik untuk melatih
kemampuan berpikir kritis siswa
X
F Memberikan pertanyaan terbuka agar siswa dapat
menjelaskan dengan gagasan sendiri
186
Lampiran 11 Rekapitulasi Observasi Pembelajaran
Aspek Jumlah indikator yang terpenuhi
SMAN 1 SMAN 3 SMAN 5 SMAN 7 SMAN
10
Komunikasi
Instruksional
3 5 5 4 4
Pembelajara
n terstruktur
1 3 3 3 3
Self
Assessment
2 3 3 3 3
Pemberian
Tugas
3 5 5 4 4
187
Lampiran 12 Transkrip Wawancara Guru
Guru : SMAN 1 Tangerang Selatan
Pertanyaan
Apakah rata-rata hasil belajar fisika siswa
sudah mencapai kriteria ketuntasan minimum?
Sebagian besar siswa
telah mencapai
kriteria ketuntasan
minmum
Bagaimanakah kemampuan rata-rata yang
dimiliki siswa?
Siswa memiliki
kemampuan rata-rata
yang berbeda hanya
saja sebagian besar
telah mampu
menguasai materi
yang diberikan
Apakah guru pernah memberikan pertanyaan-
pertanyaan pada tingkat kognitif tinggi?
Pada setiap ulangan
diberikan satu atau
dua soal
Bagaimana respon siswa dalam pembelajaran
di kelas?
Siswa cukup aktif
dalam mengikuti
pelajaran
Apakah guru pernah memberikan kesempatan
siswa untuk melakukan diskusi?
Siswa berdiskusi
dalam mengerjakan
tugas yang diberikan
Apakah siswa aktif dalam diskusi yang
diberikan guru?
Sebagian besar aktif
Guru : SMAN 3 Tangerang Selatan
Pertanyaan
Apakah rata-rata hasil belajar fisika siswa
sudah mencapai kriteria ketuntasan minimum?
Sebagian besar siswa
telah mencapai
188
Pertanyaan
kriteria ketuntasan
minmum
Bagaimanakah kemampuan rata-rata yang
dimiliki siswa?
Siswa terbagi
menjadi tiga kriteria
yaitu kemampuan
rendah,sedang dan
tinggi. Sebagian
besar terdapat pada
kemampuan sedang
meskipun masih juga
ada yang
berkemampuan
rendah
Apakah guru pernah memberikan pertanyaan-
pertanyaan pada tingkat kognitif tinggi?
Pada setiap tugas
baik lisan maupun
tertulis
Bagaimana respon siswa dalam pembelajaran
di kelas?
Siswa cukup aktif
dalam mengikuti
pelajaran
Apakah guru pernah memberikan kesempatan
siswa untuk melakukan diskusi?
Siswa dibagi dalam
beberapa kelompok
dan setiap kelompok
mengerjakan tugas
yang diberikan
Apakah siswa aktif dalam diskusi yang
diberikan guru?
Sebagian besar siswa
telah aktif dalam
kegiatan yang
diberikan guru
Guru : SMAN 5 Tangerang Selatan
Pertanyaan
Apakah rata-rata hasil belajar fisika siswa Sebagian besar siswa
189
Pertanyaan
sudah mencapai kriteria ketuntasan minimum? telah mencapai
kriteria ketuntasan
minmum
Bagaimanakah kemampuan rata-rata yang
dimiliki siswa?
Sebagian besar siswa
masih memiliki
kemampuan rendah
dalam mata
pelajaran fisika
Apakah guru pernah memberikan pertanyaan-
pertanyaan pada tingkat kognitif tinggi?
Pada setiap diskusi
dan tugas sering
diberikan pertanyaan
yang memacu siswa
untuk berfikir dan
bertanya
Bagaimana respon siswa dalam pembelajaran
di kelas?
Siswa cukup aktif
dalam mengikuti
pelajaran
Apakah guru pernah memberikan kesempatan
siswa untuk melakukan diskusi?
Siswa dibagi dalam
beberapa kelompok
dan setiap kelompok
mengerjakan tugas
yang diberikan
Apakah siswa aktif dalam diskusi yang
diberikan guru?
Sebagian besar siswa
telah aktif dalam
kegiatan yang
diberikan guru
Guru : SMAN 7 Tangerang Selatan
Pertanyaan
Apakah rata-rata hasil belajar fisika siswa
sudah mencapai kriteria ketuntasan minimum?
Sebagian besar siswa
telah mencapai
kriteria ketuntasan
190
Pertanyaan
minmum
Bagaimanakah kemampuan rata-rata yang
dimiliki siswa?
Sebagian besar
memiliki
kemampuan sedang
dan rendah.
Apakah guru pernah memberikan pertanyaan-
pertanyaan pada tingkat kognitif tinggi?
Pada setiap tugas
baik lisan maupun
tertulis
Bagaimana respon siswa dalam pembelajaran
di kelas?
Beberapa siswa
cukup aktif dalam
mengikuti pelajaran,
meskipun beberapa
siswa cenderung
pasif
Apakah guru pernah memberikan kesempatan
siswa untuk melakukan diskusi?
Siswa dibagi dalam
beberapa kelompok
dan setiap kelompok
mengerjakan tugas
yang diberikan
Apakah siswa aktif dalam diskusi yang
diberikan guru?
Masih sedikit siswa
yang aktif dalam
kegiatan yang
diberikan guru
Guru : SMAN 10 Tangerang Selatan
Pertanyaan
Apakah rata-rata hasil belajar fisika siswa
sudah mencapai kriteria ketuntasan minimum?
Sebagian besar siswa
sudah mencapai
kriteria ketuntasan
minmum
Bagaimanakah kemampuan rata-rata yang Sebagian besar siswa
memiliki
191
Pertanyaan
dimiliki siswa? kemampuan rata-rata
walalupun banyak
juga yang memiliki
kemampuan rendah
dan tinggi
Apakah guru pernah memberikan pertanyaan-
pertanyaan pada tingkat kognitif tinggi?
Pada setiap tugas
baik lisan maupun
tertulis
Bagaimana respon siswa dalam pembelajaran
di kelas?
Siswa cukup aktif
dalam mengikuti
pelajaran
Apakah guru pernah memberikan kesempatan
siswa untuk melakukan diskusi?
Siswa dibagi dalam
beberapa kelompok
dan setiap kelompok
mengerjakan tugas
yang diberikan
Apakah siswa aktif dalam diskusi yang
diberikan guru?
Sebagian besar siswa
telah aktif dalam
kegiatan yang
diberikan guru
192
Lampiran 13 Surat Penelitian
193
194
195
196
197
Lampiran 14 Lembar Uji Referensi
198
199
200
201
202