Identifikasi Pengawet Formalin

8
IDENTIFIKASI PENGAWET FORMALIN (FORMALDEHIDA) IDENTIFIKASI PENGAWET FORMALIN (FORMALDEHIDA) Tujuan : melakukan identifikasi adanya Formalin oada bahan makanan dan minuman. Prinsip : formalin dalam bahan makanan dan minuman diekstrasi dengan Eter diuapkan diatas caiaran pengguap, residu ditambahkan aquadest dan di tambahkan H 2 SO 2 pekat dan FeCl 3 10 % maka akan terbentuk cincin yang menunjukan bahan positif dari formalin. Latar belakang : Belakangan ini peranan bahan tanbahan pangan (BTP) khususnya bahan pengawet menjadi semakin penting sejalan dengan kemajuan teknologi produksi bahan tambahan pangan sintesis. Banyaknya bahan tambahan pangan dalam bentuk lebih murni dan tersedia secara komersil dengan harga yang relative murah akan mendorong meningkatnya pemakaian bahan tambahan pangan yang berarti meningkatnya kansumsi bahan tersebut bagi setiap individu. Kita hidup dalam masyarakat menjadi sadar akan gizi dan sadar untuk menjadi konsumen yang baik. Dewasa ini, masyarakat bukan hanya tertarik pada aspek apakah bahan pangan memberikan cita rasa enak, apakah anak-anak mau menikmati makanan yang disajikan, tetapi lebih dari itu masyarakat telah tertarik pada hal-hal apakah bahan pangan itu baik untuk dikonsumsi dan komponen apa saja yang terdapat didalamnya.

description

formalin 2

Transcript of Identifikasi Pengawet Formalin

Page 1: Identifikasi Pengawet Formalin

IDENTIFIKASI PENGAWET FORMALIN (FORMALDEHIDA)

IDENTIFIKASI PENGAWET FORMALIN(FORMALDEHIDA)

Tujuan             : melakukan identifikasi adanya Formalin oada bahan makanan dan minuman.

Prinsip             :

formalin dalam bahan makanan dan  minuman diekstrasi dengan Eter diuapkan diatas caiaran

pengguap, residu ditambahkan aquadest dan di tambahkan H2SO2 pekat dan FeCl3 10 % maka akan

terbentuk cincin yang menunjukan bahan positif dari formalin.

Latar belakang            : Belakangan ini peranan bahan tanbahan pangan (BTP) khususnya bahan pengawet menjadi

semakin penting sejalan dengan kemajuan teknologi produksi bahan tambahan pangan sintesis.

Banyaknya bahan tambahan pangan dalam bentuk lebih murni dan tersedia secara komersil

dengan harga yang relative murah akan mendorong meningkatnya pemakaian bahan tambahan

pangan yang berarti meningkatnya kansumsi bahan tersebut bagi setiap individu.

Kita hidup dalam masyarakat menjadi sadar akan gizi dan sadar untuk menjadi konsumen yang

baik. Dewasa ini, masyarakat bukan hanya tertarik pada aspek apakah bahan pangan memberikan

cita rasa enak, apakah anak-anak mau menikmati makanan yang disajikan, tetapi lebih dari itu

masyarakat telah tertarik pada hal-hal apakah bahan pangan itu baik untuk dikonsumsi dan

komponen apa saja yang terdapat didalamnya.

Dibidang pangan kita mambutuhkan sesuatu yang lebih baik untuk masa yang akan datang, yaitu

pangan yang aman untuk dikonsumsi, lebih bermutu, bergizi, dan lebih mampu bersaing dalam

pasar global. Kebijakan keamanan pangan (food safety) dan pembangunan gizi nasional (food

nutrient) merupakan bagian integral dari kebijakan pangan nasional, termasuk bahan tambahan

pangan.

Saat ini, bahan tambahan pangan sulit kita hindari karena kerap terdapat dalam makanan dan

minuman yang kita konsumsi, khususnya makanan olahan. Apalagi penggunaan bahan tambahan

makanan yang melebihi batas maksimum penggunaan dan bahan tambahan kimia yang dilarang

(berbahaya) yang kerap menjadi isu hangat dimasyarakat. Sama halnya seperti Borak, bahan

Page 2: Identifikasi Pengawet Formalin

tambahan pangan Formalin merupakan salah satu bahan yang dilarang digunakan dalam

makanan namun keberadaannya disekitar kita sudah tidak dapat dihindari karena begitu

bayaknya produsen yang sengaja menggunakan formalin dalam mengolah produksi pangannya

guna tujuan tertentu.

Formalin memiliki berbagai nama lain yang banyak tidak diketahui oleh masyarakat sehingga

mempersulit masyarakat untuk mengetahui makanan tersebut mengandung formalin atau tidak.

Oleh karena itu, dilaksanakan praktikum identifikasi formalin pada makanan khususnya (tahu

bulat) yang banyak beredar disekitar kita agar kita mengetahui ada tidaknya formalin dalam

makanan tersebut serta mengetahui cirri-ciri berbagai makanan lain yang mengandung formalin

sehingga dapat mengurangi masalah yang ada beserta dampak yang ditimbulkannya.

Dasar teori       :

                        Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati, dan air baik baik

yang diolah,baik ya ng diperuntukan sebagai bahan makanan atau minuman bagi konsumsi

manusia.termaksud di dalamnya adalah bahan tambahan pangan, bahan baku pangan dan bahan

lain yang digunakan dalam proses penyimpanan , pengolahan dan pembuatan makanan atau

minuman. (sumber : bahan tambahan pangan hal. 12)

                        Salah satu bahan tambahan pangan yang digunakan adalah pengawet. Fungsi

pengawet : untuk memperpanjang media simpan atau makanan. Sebagian besar kerusakan bahan

makanan, khususnya hasil olahan disebabkan oleh aktivitas mikroba, yang memanfaatkan bahan

makanan untuk metabolismenya bahan pengawet bersifat menghambat atau mematikan mikrobca

penyebab kerusakan ini, sehingga sering juga di sebut senyawa antimikroba. Namun, demikian

penggunaan bahan pengawet tidak selau mengguntungkan terutama apabila digunakan dalam

jumlah yang berlebihan karena bisa mengganggu kesehatan. (sumber : bahan tambahan pangan

hal. 38)

                        Formaldehid merupakan bahan tambahan kimia yang efisien tetapi dilarang

ditambah pada bahan pangan (makanan), tapi kemungkinan formaldehid digunakan dalam

pengawet susu,tahu,tempe,mie basah,ikan dan produk panagn lain. (sumber : Analisis & aspek

Kesehatan Masyarakat bahan Tambahan (makanan) pangan , edisi 2 . hal 254)

Page 3: Identifikasi Pengawet Formalin

                        Dalam dunia kedokteran formalin digunakan sebagai pengawet mayat dan

mengawetkan hewan-hewan untuk keperluan penelitian, selain itu juga formalin memiliki funsi

sebagai berikut :

  Zat antiseptik untuk membunuh mikroorganisme

  Desinfektan pada kandang ayam dan sebagainya

  Antihydrolik (pengahmbat keluarnya keringat) sehingga sering digunakan sebagai pembuatan

deodoran

  Bahan campuran dalam pembuatan kertas tissu untuk Toilet

  Bahan baku industri : pembuatan lem polywood maupun tekstil (sumber : bahan tambahan

pangan , hal. 64)

Efek Akut penggunaan formalin adalah :

  Tenggorokan dan perut terasa terbakar

  Mual,muntah dan kepala pusing

  Penurunan suhu badan dan rasa gatal pada dada

  Baik dikonsumsi menahun dapat mengakibatkan penyakit kanker

Kandungan formalin dalam bahan makanan dapat diketahui secara akurat setelah

dilakukan uji Laboratorium menggunakan reaksi kimia. Berikut ciri-ciri beberapa contoh bahan

makanan yang mengandung formalin sebagai bahan pengawet :

1.      Bakmi basah

  Tidak rusak sampai berhari-hari pada suhu kamar (250C) dan bertahan lebih dari 15 hari dalam

lemari Es (100C)

  Bau formalin agak menyengat

  Mie tampak lebih mengkilat dibandingkan dengan mie normal dan tidak lengket

  Tidak dikerumuni lalat

  Tekstur mie lebih kenyal

2.      Ayam potong

  Tidak dikerumuni lalat

  Dagingnya sedikit tegang (kaku)

  Jika dosisnya formalin yang diberikan makan akan tercium bau formalin

Page 4: Identifikasi Pengawet Formalin

  Dalam uji klinisnya, jika daging ayam dimasukan dalam reagen maka akan muncul gelembung

gas.

3.      Tahu kandungan formalin

  Tidak rusak sampai dengan 3 hari pada suhu kamar (250C) dan bertahan dari 15 hari dalam lemari

(100C)

  Tekstur keras tapi tidak padat

  Terasa kenyal ditekan, sedangkan tahu tanpa formalin agak menyengat

  Tidak dikerumuni lalat

4.      Pentolan Bakso

  Tidak rusak sampai 5 hari pada Suhu (250C)

  Tekstir sangat kenyal dan tidak dikerumuni lalat

5.      Ikan Asin

  Tidak rusak sampai > 1 bulan pada suhu (250C)

  tambah bersih dan segar

  tidak berbau khas ikan Asin

  tekstur ikan khas atau keras dan baunya hampir netral (hampir tidak  berbau amis)

6.      Ikan Segar

  Tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar (250C)

  Mata ikan merah tetapi warna langsung merah tua, bukan merah segar dan tidak cemerlang

  Warna daging putih, bersih dengan tekstur kaku dan kenyal

  Bau hampir spesifik ikan amis, berlendir pada kulit ikan hanya sedikit dan bercium bau spesifik

dan kaporit.

  Tidak dikerumuni lalat. (sumber : Bahan Tambahan Pangan , Hal. 64-65).

Metode Kerja  :

Alat :

  Corong pisah

  Tabung reaksi dan rak tabung

  Pipet tetes

  Gelas Arloji

  Bunzen

Page 5: Identifikasi Pengawet Formalin

  Cawan porselin

  Kaki tiga

  Penjepit tabung

  Erlenmeyer

  Beaker glass

  Gelas ukur

  Mortir

Bahan :

  Sampel tahu dengan positif  formalin (yang sudah direndam selama 1 malam)

  Sampel tahu tanpa formalin

Pereaksi :

  Asam Asetat 4 N

  Eter

  FeCl3 10%

  H2SO4pekat

  Aquadest

Prosedur kerja :

  Timbang bahan lebih kurang 5 gram tambah Aquadest 50 ml dan masukkan dalam corong pisah

(bahan harus dihancurkan terlebih dahulu).

  Tambahkan 1-2 ml Asam asetat 4N, ekstraksi dengan eter sebanyak 20 ml, diamkan beberapa saat.

  Pisahkan eter vkedalam cawan penguap / porselen panasi diatas bunsen hingga kering.

  Residu ditambah 10-20 ml aqudest dan aduk hingga rata.

  Tuangkan larutan kedalam 3 ml Asam Sulfat pekat yang ditetesi dengan 2 tetes FeCl3 10% secara

perlahan-lahan.

  Terbentuknya warna merah lembayung menunjukan adanya pengawet formalin. (membentuk

cincin ungu kedua larutan).

Hasil pengamatan Praktikum  :

Page 6: Identifikasi Pengawet Formalin

Pembahasan    :

      Uji identifikasi pengapada sampel uji tempe yang beredar di pasar Oebufu diperoleh hasil

negatif, hal ini di tandai dengan adanya terbentuk cincin kuning ketika direaksikan dengan asam

sulfat pekat dan FeCl3 10%.

      Formalin merupakan bahan tambahan kimia yang efisien tetapi dilarang ditambahkan pada

bahan pangan seperti tahu yang beredar di pasar Oebufu.

      Formalin sebenarnya adalah pengawet yang digunakan dalam dunia kedokteran sebagai

pengawet Mayat, fungsi lain yaitu : sebagai zat antiseptik, desinfektan, antibiotik dan bahan baku

industri pembuatan Lem.

Kesimpulan     :

                        Pada hasil pemeriksaan sampel uji tempe positif pada tahu yang direndam dengan

formalin selama 1 malam , dan pada pemeriksaan sampel uji tahu negatif yang dijual di pasar

Oebuf