Identifikasi Mineral Konoskop Ilyas

5
Laboratorium Mineralogi Optik 2010 IDENTIFIKASI MINERAL DENGAN MENGGUNAKAN PENGAMATAN KONOSKOP Konoskop merupakan suatu pengamatan dimana fungsi Mikroskop sebagai teleskop untuk mengamati suatu titik tak terhingga melalui peraga. Jadi kita tidak lagi melakukan pengamatan langsung pada peraga.sinar.Dalam melakukan pengamatan dipergunakan lensa “Amici-Bertrand” dan lensa – lensa yang lainnya seperti kondensor, polarisator , dan analisator. Kita tidak langsung mengamati dalam suatu peraga, akan tetapi yang kita lihat dalam suatu mikroskop adalah kenampakan dari suatu gambar interferensi (isogire,isofase, dan melatope). Urutan cara pengamatan secara konoskop pada mikroskop polarisasi : 1. Lensa perbesaran diatur menggunakan perbesaran maksimal 2. Memasangkan kondensor ,aperture diafragma terbuka maksimal, posisi nikol silang 3. Pasang lensa tambahan kondensor 4. Masukkan lensa amici – bertrand atau lepas lensa okuler dan langsung lihat ke tubus mikroskop Tanda optik mineral pada pengamatan konoskop dibagi menjadi 2 yaitu : Nama : Ilyas Anindita NIM : 111 090 121 Plug : X

Transcript of Identifikasi Mineral Konoskop Ilyas

Page 1: Identifikasi Mineral Konoskop Ilyas

Laboratorium Mineralogi Optik 2010

IDENTIFIKASI MINERAL

DENGAN MENGGUNAKAN PENGAMATAN KONOSKOP

Konoskop merupakan suatu pengamatan dimana fungsi Mikroskop sebagai

teleskop untuk mengamati suatu titik tak terhingga melalui peraga. Jadi kita tidak lagi

melakukan pengamatan langsung pada peraga.sinar.Dalam melakukan pengamatan

dipergunakan lensa “Amici-Bertrand” dan lensa – lensa yang lainnya seperti kondensor,

polarisator , dan analisator.

Kita tidak langsung mengamati dalam suatu peraga, akan tetapi yang kita lihat

dalam suatu mikroskop adalah kenampakan dari suatu gambar interferensi

(isogire,isofase, dan melatope).

Urutan cara pengamatan secara konoskop pada mikroskop polarisasi :

1. Lensa perbesaran diatur menggunakan perbesaran maksimal

2. Memasangkan kondensor ,aperture diafragma terbuka maksimal, posisi

nikol silang

3. Pasang lensa tambahan kondensor

4. Masukkan lensa amici – bertrand atau lepas lensa okuler dan langsung lihat

ke tubus mikroskop

Tanda optik mineral pada pengamatan konoskop dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Tanda Optik Mineral Sumbu 1 (Unaxial)

Sinar ordiner atau biasa dan ekstra ordiner atau luar biasa

Sinar ordiner sejajar sumbu C kristalografi

VE < V0 → (+) Atau VE > V0 → (-)

Addisi = abu-abu – biru Atau Substraksi = abu-abu - orange

Dimana kecepatan sinar ordiner dan extra ordiner pada kristal sumbu satu

( Uniaxial ) adalah tidak sama. Pada mineral tertentu sinar ekstra ordiner lebih

Nama : Ilyas AninditaNIM : 111 090 121Plug : X

Page 2: Identifikasi Mineral Konoskop Ilyas

Laboratorium Mineralogi Optik 2010

cepat dari sinar ordiner. Tanda Optik Negatif (-) terdapat pada mineral uniaxial

yang mempunyai sinar ekstra ordiner lebih cepat dari sinar ordiner. Sebaliknya

untuk mineral Uniaxial yang mempunyai sinar ordiner lebih cepat dari sinar

ekstra ordiner diberi Tanda Optik positif.

2. Tanda Optik mineral Sumbu 2 (Biaxial)

Pada mineral sumbu dua, kecepatan sinar x, sinat y, dan sinar z adalah

tertentu, artinya pada setiap mineral sinar x merupakan sinar yang paling cepat,

sinar y merupakan sinar yang intermediet dan sinar z merupakn sinar yang

paling lambat. Ynag membedakan antara mineral satu dengan mineral lainnya

adalah kedudukan/ posisi dari sumbu indikatrik sinar – sinar tersebut dikaitkan

dengan garis bagi sumbu optik.

Mineral sumbu 2 dikaitkan dengan tanda optik positif, jika sumbu indikatrik

sinar z berhimpit dengan Garis Bagi Sudut Lancip (BSI) dan sumbu indikatrik

sinar x berhimpit dengan Garis Bagi Sudut Tumpul (BST). Sebaliknya jika sumbu

indikatrik sinar z berhimpit dengan Garis bagi sudut tumpul (BST) dan sumbu

indikatrik sinar x.

Cara mengidentifikasi mineral yaitu :

- Terdapat pada sayatan yang dipotong tegak lurus sumbu optiknya (sayatan

Isotropik).

- Memperlihatkan isogire dengan empat lengan serta melatop persis ditengah.

- Memperlihatkan gelang-gelang warana (isofase), banyaknya gelang – gelang warna

(isofase) ,banyaknya gelang – gelang ini sangat bergantung pada harga bias

rangkap masing – masing mineral. Makin besar harga bias rangkapnya, makin

banyak gelang – gelang warnanya.

- Bila meja obyek diputar , gambar interferensi tidak berubah sama sekali.

Nama : Ilyas AninditaNIM : 111 090 121Plug : X

Page 3: Identifikasi Mineral Konoskop Ilyas

Laboratorium Mineralogi Optik 2010

Cara penentuan tanda optik mineral pada interferensi terpusat:

1. Komponen sinar luar biasa selalu bergetar didalam bidang yang memotong

bidang pandangan sebagai jari - jari

2. Untuk mengetahui apakah sinar luar biasa merupakan sinar lambat ataupun

cepat, maka dipergunakan komparator.

3. Jika kwadran 1 dan 3 menunjukkan gejala addisi, sedang kwadran 2 dan 4

menunjukkan gejala substraksi berarti sinar luar biasa merupakan sinar lambat,

maka Kristal mempunyai tanda optik positif. Sebaliknya jika Kwadran 1 dan 3

menunjukkan gejala substraksi, kwadran 2 dan 4 menunjukkan gejala adisi,

mineral mempunyai tanda optik negatif.

Definisi penjuru/sudut Throuput sinar di lensa yang conoscopic

Nama : Ilyas AninditaNIM : 111 090 121Plug : X

Page 4: Identifikasi Mineral Konoskop Ilyas

Laboratorium Mineralogi Optik 2010

DAFTAR PUSTAKA

Djoko Isbandi, 1986. Mineralogi, Nur Cahaya, Yogyakarta.

Yudith B. M, Hadi Sutomo, Soekardi M, 1982. Mineral Optik, Pusat Penerbitan

Fakultas Teknik UGM.

http://www.mpch-mainz.mpg.de/~jesnow/Polmik/Week5.htm

Nama : Ilyas AninditaNIM : 111 090 121Plug : X