Identifikasi Ilmu Kedokteran Forensik

4
A.Identifikasi ras korban atau pelaku melalui gigi-geligi Ras didunia ini dahulu kala ada 3 ras besar yaitu ras caucasoid, ras negroid dan ras mongoloid. Kini oleh karena dahulu kala terjadinya peperangan antar negara desertai dengan zaman penjajahan darai ras caucasoid dan maupun ras mongoloid serta ras negroid maka terjadilah kawin campur sehingga menghasilkan ras khusus dan ras austroloid. Identifikasi ras dari ciri-ciri gigi Ciri-ciri kelima ras tersebut diatas ditinjau dari gigi insisivus, premolar, dan molar, yaitu dari gigi insisivus adalah cingulum, dari gigi premolar adalah mesio distal atau bucopalatal, dan gigi molar dari fisur, jumlah pit, dan adanya cusp carabeli ataupun jumlah gigi molarnya. Identifikasi ras tersebut adalah: 1. Ras Caucasiod dengan ciri-ciri sebagai berikut: a. Permukaan lingual rata pada gigi 11,12,21,22 b. Sering gigi geligi crowded c. Gigi molar pertama bawah lebih panjang d. Sering cusp carabelli pada 16, 26 e. Lengkung rahang sempit. 2. Ras Mongoloid dengan ciri-ciri sebagai berikut: a. Gigi insisivus mempunyai perkembangan penuh pada permukaan palatal bahakan lingual, sehingga cingulum jelas terlihat b. Fisure-fisure gigi molar c. Gigi molar dominan berbentuk segiempat 3. Ras Negroid dengan ciri-ciri sebagai berikut: a. Akar premolar cenderung trifurkasi b. Cenderung bimaksillary protrusif c. Molar ke empat sering ditemukan d. Premolar pertama terdapat cusp 2 atau 3 e. Molar berbentuk segiempat membulat. Identifikasi ras korban dari lengkung gigi a. Lengkung gigi yang berbentuk elipsoid adalah ciri dari ras Mongoloid. b. Lengkung gigi yang berbentuk U adalah ciri dari ras Negroid. c. Lengkung gigi yang berbentuk paraboloid adalah ciri ras Caucasoid. Identifikasi ras korban dari antropologi ragawi a. Identifikasi melalui foramen orbitalis

description

forensik

Transcript of Identifikasi Ilmu Kedokteran Forensik

Page 1: Identifikasi Ilmu Kedokteran Forensik

A.Identifikasi ras korban atau pelaku melalui gigi-geligi

Ras didunia ini dahulu kala ada 3 ras besar yaitu ras caucasoid, ras negroid dan ras

mongoloid. Kini oleh karena dahulu kala terjadinya peperangan antar negara desertai dengan

zaman penjajahan darai ras caucasoid dan maupun ras mongoloid serta ras negroid maka

terjadilah kawin campur sehingga menghasilkan ras khusus dan ras austroloid.

Identifikasi ras dari ciri-ciri gigi

Ciri-ciri kelima ras tersebut diatas ditinjau dari gigi insisivus, premolar, dan molar,

yaitu dari gigi insisivus adalah cingulum, dari gigi premolar adalah mesio distal atau

bucopalatal, dan gigi molar dari fisur, jumlah pit, dan adanya cusp carabeli ataupun

jumlah gigi molarnya.

Identifikasi ras tersebut adalah:

1. Ras Caucasiod dengan ciri-ciri sebagai berikut:

a. Permukaan lingual rata pada gigi 11,12,21,22

b. Sering gigi geligi crowded

c. Gigi molar pertama bawah lebih panjang

d. Sering cusp carabelli pada 16, 26

e. Lengkung rahang sempit.

2. Ras Mongoloid dengan ciri-ciri sebagai berikut:

a. Gigi insisivus mempunyai perkembangan penuh pada permukaan palatal

bahakan lingual, sehingga cingulum jelas terlihat

b. Fisure-fisure gigi molar

c. Gigi molar dominan berbentuk segiempat

3. Ras Negroid dengan ciri-ciri sebagai berikut:

a. Akar premolar cenderung trifurkasi

b. Cenderung bimaksillary protrusif

c. Molar ke empat sering ditemukan

d. Premolar pertama terdapat cusp 2 atau 3

e. Molar berbentuk segiempat membulat.

Identifikasi ras korban dari lengkung gigi

a. Lengkung gigi yang berbentuk elipsoid adalah ciri dari ras Mongoloid.

b. Lengkung gigi yang berbentuk U adalah ciri dari ras Negroid.

c. Lengkung gigi yang berbentuk paraboloid adalah ciri ras Caucasoid.

Identifikasi ras korban dari antropologi ragawi

a. Identifikasi melalui foramen orbitalis

Page 2: Identifikasi Ilmu Kedokteran Forensik

Ciri-ciri pada ras Caucasoid foramen orbitalis simetris seperti kaca mata yang

lengkung ke medialis lebih sempit. Sedangkan ras Mongoloid ciri-ciri foramen

orbitalis simetris kiri dan kanan berbentuk agak bulat. Sedang ras Negroid

memiliki ciri-ciri foramen seperti kaca mata tetapi lengkung distalisnya lebih

kecil.

b. Identifikasi melalui Os. Consae

Ciri-ciri ras Caucasoid melaui Os concae seperti berbentuk biji mete dan agak

kecil sedang pada ras Mongoloid sangat besar berbentuk bundar dengan dibagi

dua septa. Pada ras Negroid memiliki ciri-ciri seperti buah jambu dengan di bagi

dua septa.

c. Identifikasi melalui outline tulang tengkorak

B. Identifikasi jenis kelamin dari gigi-geligi, tulang rahang dan antropologi ragawi

1. Identifikasi jenis kelamin melalui gigi-geligi

Identifikasi jenis kelamin melalui gigi geligi menurut Cotton (1982) antara

pria dan wanita adalah:

a. Pada pria memiliki outline bentuk gigi yang relatif lebih besar, lapisan email

dan dentin relatif lebih tebal, bentuk lengkung gigi yang tapared, ukuran

cervico incisal mesio distal caninus bawah lebih besar, outline insisivus

pertama atas lebih persegi dan memiliki lengkung gigi yang lebih besar.

b. Pada wanita memiliki outline bentuk gigi yang relatif lebih kecil, lapisan email

dan dentin juga lebih lebih tipis, memiliki bentuk lengkung gigi yang

cenderung oval, ukuran cervico insisal mesio distal caninus bawah lebih kecil,

outline insisivus pertama atas lebih bulat dan memiliki lengkung gigi yang

kecil.

2. Identifikasi jenis kelamin melalui tulang rahang

a. Identifikasi jenis kelamin melalui lengkung rahang atas

Pada pria lengkung rahang lebih besar dari wanita karena relatif gigi geligi

pria jarak mesio distal lebih panjang dari wanita. Seadangkan, palatum pada

wanita lebih lebih kecil dan berbentuk parabola. Dan pada pria, palatum lebih

luas serta berbentuk huruf U.

b. Identifikasi jenis kelamin melalui lengkung rahang bawah

Lengkung rahang pria lebih besar dari wanita karena gigi-gigi wanita jarak

mesio-distal lebih kecil dari pria.

c. Identifikasi jenis kelamin melalui tulang rahang.

Terdapat berbagai sudut pandang pada setiap regio dan bentuk serta besar dari

rahang pria maupun wanita yang sangat berbeda, yaitu seperti sudut gonion,

tinggi ramus asendens, inter prosessus, prosesus coronoideus, tebal tulang

menton dan melalui lebar dan tebal procesuss condyloideus.

Page 3: Identifikasi Ilmu Kedokteran Forensik

3. Identifikasi jenis kelamin melalui antropologi ragawi

Identifikasi jenis kelamin melalui antropologi ragawa menurut Schwartz

(1980) yaitu melalui tulang facial dan tulang tengkorak sebagai berikut

Tulang facial dan tulang

tengkorak

Pria Wanita

Ukuran keseluruhan besar kecil

Supraorbital ridge Agak rata Menonjol < sedang

Proc. Mastoideus Sedang ke besar Kecil ke sedang

Regio dan foramen

occipital

Kasar dan sedikit besar Lebih halus dan kecil

Eminentia frontal Kecil Besar

Eminentia parietalis kecil Besar

Tulang orbital Segi empat dengan tepi

bulat

bundar dengan tepi tajam

C. Penentuan usia melaui gigi geligi

Perkembangan gigi secara reguler terjadi hingga usia 15 tahun. Pertumbuhan gigi

desidui diawali pada minggu ke 6 intra uterin, mineralisasi dimulai saat 12-16 minggu dan

berlanjut setelah bayi lahir. Neonatal line dapat terjadi jika ada trauma pada bayi, neonatal

line (memisahkan email dengan dentin), neonatal line ini akan tetap ada, sehingga jika

ditemukan mayat bayi yang terdapat garis ini pada giginya, maka menunjukkan bahwa mayat

telah dilahirkan.

Pertumbuhan gigi permanen dimulai dari M1 dan lengkap hingga M2 pada usia 14-16

tahun. Penentuan usia antara 15 dan 22 tahun tergantung dari perkembangan gigi M3 yang

pertumbuhannya bervariasi. Setelah 22 tahun terjadi degenerasi melalui proses patologi yang

lambat dan hal-hal seperti ini dapat digunakan untuk aplikasi forensik.

Asam aspartat yang terkandung dalam gigi juga dapat digunakan dalam

mengidentifikasi umur. Asam aspartat terdiri dari gugus L amino dan D amino. Telah

dilakukan penelitian dan didapatkan hasil bahwa rasio coronari asam aspartat D amino di

bandingkan L amino yang lebih tinggi dijumpai pada kelompok umur yang lebih muda.

1. Identifikasi umur janin dari benih gigi

Identifikasi gigi janin harus berdasarkan periode-periode pertumbuhan gigi:

a. Peride proliferasi

Terjadi kira-kira 6 minggu dengan sebelum lahir, untuk gigi susu sampai dengan 3

atau 4 bulan (foetus) sedangkan untuk gigi tetap, gigi belakang ( premolar dan

molar) sampai dengan trimester III kehamilan, sedangkan untuk insisivus 2

sampai trimester II kehamilan.

b. Periode formasi benih gigi

Page 4: Identifikasi Ilmu Kedokteran Forensik

Benih gigi mulai terbentuk dari puncak cusp dan insisal edge. Formasi ini terus

berkembang sesuai dengan periode proliferasi.

c. Periode kalsifikasi

Mula-mula terlihat pada pembentukan crypt hingga periode erupsi berakhir pada

gigi desidui.

2. Identifikasi umur melalui gigi sulung

Melalui interpretasi roentgen periapikal dan topografi oklusal, yaitu pada umur

bayi:

a. Bayi 5-6 bulan

Roentgen topografi oklusal anterior rahang atas menunjukkan mulai erupsi gigi

insisivus pertama kanan dan insisivus pertama kiri dan memperlihatkan formasi

mahkota semua gigi desidui serta kalsifikasi gigi.

Roentgen topografi oklusal anterior rahang bawah menunjukkan mulai erupsi gigi

insisivus pertama kanan bawah dan insisivus pertama kiri bawah dan formasi

mahkota semua gigi desidui serta kalsifikasi seluruh gigi.

b. Bayi berumur 1 tahun

Roentgen periapikal rahang atas menunjukkan erupsi gigi insisivus pertama kanan

atas, insisivus kiri atas dan bahkan caninus.

Roentgen periapikal rahang bawah menunjukkan erupsi insisivus bawah dan

bahkan caninus pada rahang bawah.

3. Identifikasi umur melalui gigi campuran

4. Identifikasi umur melalui gigi tetap.