Panduan Rotasi Klinik Ilmu Kedokteran Forensik Dan Medikolegal

23
Panduan Rotasi Klinik Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Penyusun: Beta Ahlam Gizela

description

czcz

Transcript of Panduan Rotasi Klinik Ilmu Kedokteran Forensik Dan Medikolegal

Page 1: Panduan Rotasi Klinik Ilmu Kedokteran Forensik Dan Medikolegal

Panduan Rotasi Klinik Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal

Penyusun: Beta Ahlam Gizela

Page 2: Panduan Rotasi Klinik Ilmu Kedokteran Forensik Dan Medikolegal

Daftar Penyakit di SKDI 2012

Page 3: Panduan Rotasi Klinik Ilmu Kedokteran Forensik Dan Medikolegal

Daftar Ketrampilan di SKDI 2012

Page 4: Panduan Rotasi Klinik Ilmu Kedokteran Forensik Dan Medikolegal

Minggu ke-I II III IVPengarahan Stase Mediko-

etikolegalStase Mediko-etikolegal

penyelesaian V et R

Bimbingan DPKBiko Medikoetikolegal dan V et R

Stase Patologi Forensik

Stase Patologi Forensik

Biko Tanatologi dan Asfiksia Stase Identifikasi Stase Identifikasi

Tutorial KlinikBiko Infanticide & Aborsi Stase Laboratorium

ForensikStase Laboratorium Forensik Biko Traumatologi

Prak Traumatologi & Fotografi Refleksi Kasus Stase Forensik Klinik Ujian Praktik V

et RPrak Laboratorium Forensik Tutorial Klinik Refleksi Kasus

Praktikum DVI-termasuk odontologi forensik

penyelesaian V et R Tutorial Klinik Ujian Lisan

Video Forensik Klinik Presentasi Kasus

penyelesaian V et R Review DPKSkills lab Forensik Klinik

Video Otopsi PLPF (kasus mati)

PLPF(kasus hidup) Penyerahan Buku

Nilai ke TU

Tutorial Klinik (kasus semicluster)Review DPK Review DPK Review DPK

Page 5: Panduan Rotasi Klinik Ilmu Kedokteran Forensik Dan Medikolegal

Minggu I

• Minggu pertama rotasi klinik dirancang untuk membekali mahasiswa program profesi dengan pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk melakukan penanganan pada pasien hidup dan korban mati. Kegiatan yang dilakukan adalah kuliah, pemutaran video, praktikum, dan skills lab. Pada minggu pertama kegiatan tutorial klinik dapat diselenggarakan bagi kelompok mahasiswa yang telah mendapatkan kasus forensik klinik dalam semi cluster.

Page 6: Panduan Rotasi Klinik Ilmu Kedokteran Forensik Dan Medikolegal

Minggu II & III

• Kegiatan minggu kedua dan ke tiga dirancang untuk menerapkan kemampuan mahasiswa dalam penanganan kasus. Mahasiswa menjalani stase patologi forensik, stase identifikasi, stase medikoetikolegal, dan stase laboratorium forensik secara bergantian, sesuai dengan hadirnya korban mati yang harus ditangani.

Page 7: Panduan Rotasi Klinik Ilmu Kedokteran Forensik Dan Medikolegal

Minggu II & III

• Stase forensik klinik dilakukan pada minggu ke tiga, paralel dengan 4 stase yang lain. Tutorial klinik, refleksi kasus, dan penilaian langsung pemeriksaan forensik (PLPF) juga dilakukan dalam 2 minggu ini. Setiap mahasiswa harus melakukan 2 refleksi kasus, dan 2 PLPF, mencakup 1 penanganan kasus hidup dan 1 penanganan kasus mati.

Page 8: Panduan Rotasi Klinik Ilmu Kedokteran Forensik Dan Medikolegal

Minggu II & III

• Mahasiswa melakukan presentasi kasus (menjadi presentan).

• Mahasiswa UGM pada minggu III stase di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro selama 3 hari, dalam 2 kelompok secara bergantian.

Page 9: Panduan Rotasi Klinik Ilmu Kedokteran Forensik Dan Medikolegal

Minggu IV

• Kegiatan stase untuk kasus jenazah berlangsung s.d hari Rabu.

• Ujian praktek penyusunan Visum et Repertum kasus hidup, ujian praktek penyusunan Visum et Repertum kasus mati, serta ujian lisan secara perorangan.

Page 10: Panduan Rotasi Klinik Ilmu Kedokteran Forensik Dan Medikolegal

SUB STASE MEDIKOETIKOLEGAL

• Mahasiswa mendapatkan bimbingan untuk melakukan prosedur medikoetikolegal yang terdiri dari penanganan medikolegal pada kasus hidup dan mati. Mahasiswa melakukan penanganan kasus mati dengan dipandu oleh kelengkapan dokumen sebelum dilakukan otopsi, selama berjalannya otopsi, dan setelah selesai otopsi

Page 11: Panduan Rotasi Klinik Ilmu Kedokteran Forensik Dan Medikolegal

SUB STASE MEDIKOETIKOLEGAL

• Dokumen yang harus siap sebelum otopsi adalah surat permintaan otopsi, berita acara serah terima jenazah, label jenazah. Dokumen pendamping yang dibutuhkan untuk memperlancar jalannya pemeriksaan adalah informed consent, laporan kronologi kejadian dan laporan TKP, serta salinan rekam medis jika korban sebelumnya dirawat. Mahasiswa melakukan informed consent terhadap keluarga sebelum dilakukan pemeriksaan.

Page 12: Panduan Rotasi Klinik Ilmu Kedokteran Forensik Dan Medikolegal

SUB STASE MEDIKOETIKOLEGAL

• Selama pemeriksaan berlangsung, mahasiswa melakukan alloanamnesis kepada keluarga, penyidik, dan saksi lain yang dapat ditemui, serta menyiapkan dokumen laporan medis sementara, berita acara serah terima jenazah dan barangbukti kepada penyidik, dan surat kematian (sesuai standar WHO dan surat pengantar pemakaman). Setelah selesai pemeriksaan, mahasiswa melakukan pengrcekan terhadap kelengkapan rekam medis dan visum et repertum, serta membantu penyelesaiannya.

Page 13: Panduan Rotasi Klinik Ilmu Kedokteran Forensik Dan Medikolegal

SUB STASE MEDIKOETIKOLEGAL

• Mahasiswa juga melakukan praktik penanganan medikoetikolegal kasus hidup dengan mempelajari kelengkapan dokumen dan tata cara permintaan pemeriksaan forensik klinik, melakukan informed consent, membuat surat keterangan medis (atas permintaan pasien, instansi, dan asuransi), serta menyusun visum et repertum.

Page 14: Panduan Rotasi Klinik Ilmu Kedokteran Forensik Dan Medikolegal

SUB STASE MEDIKOETIKOLEGAL

• Selama sub stase medikoetikolegal mahasiswa diwajibkan memiliki pengalaman melakukan informed consent dan membuat dokumennya, sesuai dengan ragam kasus yang akan dihadapi dokter (elektif, emergency, tindakan berisiko tinggi dan tidak berisiko tinggi). Kasus yang digunakan adalah kasus semi-cluster. Log book diisi setelah mahasiswa menyelesaikan tugas.

Page 15: Panduan Rotasi Klinik Ilmu Kedokteran Forensik Dan Medikolegal

SUB STASE PATOLOGI FORENSIK

• Mahasiswa melakukan otopsi terhadap jenazah, utamanya pemeriksaan luar. Pemeriksaan dilakukan secara teliti dan terarah sesuai dengan standar. Mahasiswa melakukan pencatatan hasil pemeriksaan, melakukan dokumentasi gambar, dan mengambil foto forensik.

Page 16: Panduan Rotasi Klinik Ilmu Kedokteran Forensik Dan Medikolegal

SUB STASE PATOLOGI FORENSIK

• Setelah melakukan pemeriksaan mahasiswa melakukan diskusi dengan pembimbing. Mahasiswa diharapkan mampu menyimpulkan hasil pemeriksaan, menentukan pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan, melakukan pengambilan sampel, membuat surat pengantar pemeriksaan laboratorium forensik. Setelah melakukan pemeriksaan mahasiswa diminta menyampaikan perkiraan saat kematian, sebab dan mekanisme kematian, serta cara kematian. Log book diisi segera setelah selesai melakukan pemeriksaan.

Page 17: Panduan Rotasi Klinik Ilmu Kedokteran Forensik Dan Medikolegal

SUB STASE PATOLOGI FORENSIK

• Penyelesaian Visum et Repertum menjadi tanggung jawab kelompok ini dan dilakukan dalam kesempatan terpisah.

Page 18: Panduan Rotasi Klinik Ilmu Kedokteran Forensik Dan Medikolegal

SUB STASE IDENTIFIKASI

• Mahasiswa melakukan pemeriksaan identifikasi terhadap jenazah yang diperlakukan sebagai jenazah tidak dikenal dengan menggunakan form post mortem DVI, lengkap dengan catatan gigi. Setelah melakukan pemeriksaan mahasiswa melakukan diskusi dengan pembimbing.

Page 19: Panduan Rotasi Klinik Ilmu Kedokteran Forensik Dan Medikolegal

SUB STASE IDENTIFIKASI

• Mahasiswa diharapkan mampu menyimpulkan hasil pemeriksaan, menentukan pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan, malakukan pengambilan sampel, serta membuat surat pengantar pemeriksaan laboratorium forensik untuk keperluan identifikasi. Setelah melakukan pemeriksaan mahasiswa diminta menyampaikan kesimpulan terkait identitas korban berdasar hasil pemeriksaan. Log book diisi segera setelah selesai melakukan pemeriksaan.

Page 20: Panduan Rotasi Klinik Ilmu Kedokteran Forensik Dan Medikolegal

SUB STASE LABORATORIUM FORENSIK

• Mahasiswa melakukan penanganan sampel sesuai permintaan kelompok sub stase patologi forensik dan identifikasi. Mahasiswa melakukan praktikum demonstrasi pemeriksaan tes apung paru, pemeriksaan getah paru, dan pemerikaan diatom. Mahasiswa melakukan secara mandiri pemeriksaan golongan darah dan alkohol. Pemeriksaan yang lain dilakukan sesuai permintaan. Setelah melakukan pemeriksaan, mahasiswa melakukan interpretasi hasil pemeriksaan. Log book diisi segera setelah selesai melakukan pemeriksaan.

Page 21: Panduan Rotasi Klinik Ilmu Kedokteran Forensik Dan Medikolegal

SUB STASE FORENSIK KLINIK

• Mahasiswa melakukan pemeriksaan terhadap pasien, didahului dengan informed consent. Pemeriksaan dilakukan secara teliti dan terarah sesuai dengan standar. Mahasiswa melakukan pencatatan hasil pemeriksaan, melakukan dokumentasi gambar, dan mengambil foto forensik. Setelah melakukan pemeriksaan mahasiswa melakukan diskusi dengan pembimbing.

Page 22: Panduan Rotasi Klinik Ilmu Kedokteran Forensik Dan Medikolegal

SUB STASE FORENSIK KLINIK

• Mahasiswa diharapkan mampu menyimpulkan hasil pemeriksaan, menentukan pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan, dan membuat surat pengantar pemeriksaan pemeriksaan penunjang. Setelah melakukan pemeriksaan mahasiswa diminta membuat Visum et Repertum kasus hidup. Log book diisi setelah mahasiswa menyelesaikan tugas.

Page 23: Panduan Rotasi Klinik Ilmu Kedokteran Forensik Dan Medikolegal

Bukti PenilaianKegiatan Bukti pada log book Dokumen Dokumen penyerta

Tutorial Klinik Nilai dan tanda tangan Lembar penilaian Daftar hadir

Refleksi Kasus Nilai dan tanda tangan Lembar penilaian Daftar hadirPLPF Nilai dan tanda tangan Lembar penilaian Daftar hadirLaporan kasus Nilai dan tanda tangan Kolom penilaian (rekap nilai) Daftar hadir

Biko Tanda tangan Lembar kegiatan harian Daftar hadirPraktikum Tanda tangan Lembar kegiatan harian Daftar hadirBST medikoetikolegal Nilai dan tanda tangan Kolom penilaian (rekap nilai) Daftar hadir

BST patologi forensik Nilai dan tanda tangan Kolom penilaian (rekap nilai) Daftar hadir

BST identifikasi Nilai dan tanda tangan Kolom penilaian (rekap nilai) Daftar hadir

BST laboratorium forensik

Nilai dan tanda tangan Kolom penilaian (rekap nilai) Daftar hadir

BST forensik klinik Nilai dan tanda tangan Kolom penilaian (rekap nilai) Daftar hadir

Kartu salinan nilai (hijau) bagi Mahasiswa Profesi dari USAKTI, UNTAR, UMY diisi dan ditandatangani oleh DPK bedasarkan nilai yang diberikan pengampu pada Log Book.