Identifikasi Hazard Kimia Pada Industri Batik Cap
-
Upload
adi-suryadi-putra -
Category
Documents
-
view
450 -
download
5
Transcript of Identifikasi Hazard Kimia Pada Industri Batik Cap
IDENTIFIKASI HAZARD KIMIA PADA INDUSTRI
BATIK CAP “UDIN BATIK“
Oleh:
Estuning Hanindyta M 0820025008
Vinda Elisandi E. 0820025024
I.B. Made Widiana 0820025039
I Ketut Didit Nugraha 0820025055
Rumusan Masalah• Bagaimana hasil deteksi jenis hazard yang
memapar tenaga kerja ( penyablon ) selama bekerja dan dari mana sumber hazard tersebut?
• Bagaimanakah evaluasi dari hasil pengukuran dan pembahasan dengan membandingkan NAB atau standar ?
• Bagaimanakah rencana penanggulangan terhadap hazard kimia yang tredapat di tempat kerja ?
Tujuan
Mengetahui jenis hazard yang memapar tenaga kerja ( penyablon ) selama bekerja dan sumber hazard tersebut
Mengetahui evaluasi dari hasil pengukuran dan pembahasan dengan membandingkan NAB atau standar ?
Mengetahui rencana penanggulangan hazard kimia yang dapat diterapkan di lingkungan kerja tersebut.
Metodologi
Metode observasi langsung ke
lapangan yaitu suatu usaha penyablonan batik “ Uddin Batik ” bertempat di Jalan Pulau Bungin Gg I
No 9.
Metode wawancara
kepada tenaga kerja
(penyablon )
Metode kajian pustaka dan penelusuran
internet.
Hasil Deteksi dan Sumber Hazard di Lingkungan Kerja
• Industri batik cap ” Udin Batik ” dalam usaha industri rumah tangganya memperkejakan sebanyak 15 tenaga kerja. Dengan perincian yaitu pada tahap pengecapan kain 3 orang, tahap pewarnaan 4 orang, tahap perebusan 2 orang, tahap pencucian 3 orang, dan tahap penjemuran 3 orang
Adapun tahapan proses produksi yang dilakukan akan dijelaskan dibawah ini:
Proses pengecapan/pemotifan.
Proses pewarnaan.
Proses Penguatan Warna
Proses Perebusan
Proses Pencucian
Proses Penjemuran
Tabel 1. Identifikasi hazard kimia
Evaluasi dan Pembahasan Bahan Kimia berdasarkan MSDS
Zat warna (naphtol, indigosol)
~ NaphtolBahan berbahaya
dan mudah terbakar. Tampilan fisik naphtol berupa bubuk putih dan sedikit berbau
fenol, dengan:
Titik Lembur : 1220CTitik didih: 2850C.
~ Indigosol zat warna kain batik dapat menyebabkan iritasi pada saluran
pernafasan.
Gejala : batuk dan sesak napas.
Kontak dengan mata maka akan terjadi iritasi akut. Paparan pada kulit
akan menyebabkan iritasi akut (tergantung jangka waktu kontak).
~ Kaporit Powder berwarna
putih dan menyengat.
Bahan kimia korosif mudah terbakar, dan menghasilkan gas beracun
Larut dalam air dan menyerap air ( hygroskopis ),
mlepas chlorine.
~ Water glass disebut sodium silikat
berbentuk cair dan tidak berwarna
Titik didih: 102 c untuk larutan 40% ,
Spesifikasi gravitasi: sekitar 1,3
Bahannya stabil, tidak kompatibel terhadap
asam, sebagian besar berbahan logam dan banyak mengandung
bahan organik.
Dapat menyebabkan luka bakar melalui kulit
atau kontak mata. Sangat merusak
selaput lendir.
~Karbon monoksidaKarbon Monoksida
yang terhirup mengikat hemoglobin mengurangi
kemampuan sel darah merah untuk melakukan
transportasi oksigen ke jaringan tubuh.
Menimbulkan sakit kepala, pusing, kejang, kehilangan kesadaran
dan kematian.
Bahan Karbon Monoksida inin mudah
terbakar.
Rencana Penanggulangan Hazard
Program pengadaan dan peremajaan APD seperti : sarung tangan karet, masker, sepatu boot, dan topi.
Mensubstitusi atau mengurangi penggunaan bahan-bahan kimia yang berbahaya.
Mengadakan pemeriksaan kesehatan secara berkala kepada para karyawan.
Memberikan informasi mengenai penggunaan bahan-bahan kimia dalam proses produksi.
Melakukan perbaikan ruang kerja dalam hal pencahayaan, pengaturan suhu, dan ventilasi.
Dalam penggunaan bahan-bahan kimia, perusahaan perlu memperhatikan MSDS bahan.
• proses produksi batik, perusahaan tersebut masih menggunakan bahan-bahan kimia yang dapat dikatakan berbahaya bagi penggunanya maupun juga lingkungan sekitar.
• Penggunaan bahan dan pengolahan limbah serta proses kerja produksi perlu mendapat perhatian khusus agar tidak merugikan perusahaan dan karyawan.
• Upaya penanggulangan hazard yang ada antara lain: program pengadaan dan peremajaan APD seperti : sarung tangan karet, masker, sepatu boot, dan topi,
• Mensubstitusi atau mengurangi penggunaan bahan-bahan kimia yang berbahaya, mengadakan pemeriksaan kesehatan secara berkala kepada para karyawan, memberikan informasi mengenai penggunaan bahan-bahan kimia dalam proses produksi, melakukan perbaikan ruang kerja dalam hal pencahayaan, pengaturan suhu, dan ventilasi, dalam penggunaan bahan-bahan kimia, perusahaan perlu memperhatikan MSDS bahan
Kesimpulan
SaranWalaupun perusahaan tersebut termasuk dalam industri rumah tangga skala kecil, pengawasan terhadap aspek keamanan produksi tetap harus diperhatikan.
Perlu pengawasan oleh pihak-pihak terkait (pemerintah) untuk mengawasi proses kerja dan penggunaan bahan-bahan berbahaya yang digunakan oleh industri-industri sejenis
Pihak manajemen perusahaan atau pemilik perusahaan perlu memperhatikan kondisi karyawan pada saat bekerja dan menciptakan lingkungan kerja yang adekuat untuk meningkatkan produktivitas pekerja.