IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI...

63
IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI ASFIKSIA DI RSUD KOTA KENDARI TAHUN 2015 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Kendari Oleh: YUNIYATI Nim:P00324013100 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI DIII 2016

Transcript of IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI...

Page 1: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

1

IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI ASFIKSIA

DI RSUD KOTA KENDARI TAHUN 2015

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III Jurusan

Kebidanan Poltekkes Kemenkes Kendari

Oleh:

YUNIYATI

Nim:P00324013100

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI DIII

2016

Page 2: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

2

Page 3: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

3

Page 4: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

4

RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Penulis

Nama : Yuniyati

Tempat/Tgl. Lahir : Anawua, 01 Maret 1995

Jenis Kelamin : Perempuan

Suku : Mornene Tolaki

Agama : Islam

Alamat : Jln.H.E.A Mokodompit Lrg Perintis

B. Riwayat Pendidikan

1. SD Negeri 1 Anawua Tamat Tahun 2007

2. SMP Negeri 1 Toari Tamat Tahun 2010

3. SMA Negeri 1 Toari Tamat Tahun 2013

4. Politeknik Kesehatan Kendari Jurusan Kebidanan Tahun 2013 Sampai

Sekarang

iv

Page 5: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

5

Page 6: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

6

ABSTRAK

IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI ASFIKSIA

DI RSUD KOTA KENDARI TAHUN 2015. Yuniyati, Melania Asi1, Fitriyanti2

(xii + 42 halaman + 5 tabel + 4 lampiran).

Latar Belakang : Hasil survey Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2012 menunjukan adanya penurunan AKB dibandigkan dengan tahun 2007 yaitu sebesar 34 per 1.000 kelahiran hidup. Angka tersebut masih jauh dari target Millenium Devolapment Goals (MDGs) pada tahun 2015 yaitu sebesar 23 per

1.000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2008) Tujuan : untuk Mengidentifikasi Faktor Penyebab Bayi yang Mengalami Asfiksia di RSUD Kota Kendari tahun 2015 ditinjau dari faktor ibu, faktor bayi, dan faktor tali pusat. Metode Penelitian: \Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang dimaksudkan untuk mendeskriptifkan atau menguraikan suatu keadaan secara obyektif Hasil Penelitian : Identifikasi Faktor Penyebab bayi yang Mengalami asfiksia di RSUD Kota Kendari Tahun 2015 berdasarkan faktor ibu terbanyak yaitu yang mengalami komplikasi yaitu 58 orang (74,3%), Berdasarkan faktor bayi terbanyak yaitu yang tidak mengalami komplikasi sebanyak 43 orang.(55,1). Berdasarkan faktor tali pusat terbanayak yaitu tidak mengalami komplikasi yaitu 53 orang (68%) Kesimpulan : dari hasil penelitian ini diketahui bahwa dari humlah sampel 78 orang bayi yang mengalami asfiksia Di RSUD Kota Kendari Tahun 2015 berdasarkan faktor ibu terbanyak pada kategori yang mengalami komplikasi yaitu ibu dengan kehamilan postterm.Berdasarkan faktor bayi terbanyak pada kategori yang tidak mengalami komplikas. Berdasarkan faktor tali pusat terbanyak pada kategori yang tidak mengalami komplikasi.

Daftar Pustaka : 16 (2008-2014) Kata Kunci : Asfiksia

1. Mahasiswa DIII Kebidanan Poltekkes Kemenkes Kendari

2. Dosen pembimbing jurusan kebidanan Poltekkes Kemenkes Kendari

vi

Page 7: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

7

KATA PENGANTAR

Assalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji sukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

segala limpahan rahmat dan karunia yang diberikan kepada kita berupa

kesehatan lahir maupun batin, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini walaupun dalam bentuk yang sederhana

sebagai salah satu bagian dari proses untuk menyelesaikan pendidikan DIII

Kebidanan Poltekkes Kendari dengan judul Identifikasi Faktor Penyebab Bayi

Yang Asfiksia di RSUD Kota Kendari Tahun 2015”.

Penulis menyadari dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini banyak

memperoleh bantuan, bimbingan, arahan, dan motivasi dari berbagai pihak.

Olehnya itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terima

kasih kepada ibu Melania Asi, S.Si.T.M.Kes selaku pembimbing I dan Ibu

Fitriyanti, SST.M.Keb selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktunya

untuk memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan Proposal ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Petrus, SKM, M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kendari

2. Ibu Halijah, SKM, M.Kes selaku ketua Jurusan Kebidanan Politeknik

Kesehatan Kendari

3. Ibu Dr Hj.Asridah M. SKM M.Kes selaku Direktur RSUD Kota Kendari yang

telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian

4. Ibu Elyasari,SST,M.Keb, Heyrani, S.Si.T, M.Kes, dan Nasrawati S.Si.T, MPH

selaku tim penguji yang telah memberikan kritik dan arahan demi

kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini

5. Bapak dan ibu dosen di lingkungan pendidikan politeknik kesehatan kendari

jurusan kebidanan yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis

selama berada di bangku kuliah dan seluruh staf yang memberikan

vii

Page 8: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

8

pelayanan kepada penulis dalam segala urusan hingga Karya Tulis Ilmiah ini

bisa terselesaikan.

6. Irmawati SKM SST.M.Kes selaku kepala ruangan kebidanan RSUD Kota

Kendari

7. Teristimewa kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta (Basiru dan Hariati) serta

saudara-saudaraku tersayang (Bahtiar S.Sos, Harmiati, Gede, Irfan B, Ila dan

Sila) dan seluruh anggota keluarga atas segala dorongan, doa restu, dan

kasih sayangnya kepada penulis selama menempuh pendidikan hingga

selesai.

8. Teruntuk sahabat terbaikku Etriyanti dan Asrawati terimah kasih untuk cinta

kalian dan masa-masa suram kita. Serta Sahabat-sahabat kelompok dinesku

kelompok XVIII Fenti, Wayan Widianti, Yulinda Feni Firdayani dan Ilfiani

Ilham serta Seluruh rekan-rekan seperjuangan di Politeknik Kesehatan

Kendari jurusan kebidanan angkatan tahun 2013

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan Karya Tulis Ilmiah

ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis sangat

mengharapkan kritik yang konstruktif demi kesempurnaan hasil penelitian ini.

Akhir kata semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan manfaat

bagi kita semua. Tak ada kata yang patut dan tak ada harapan yang penulis

berikan kecuali mendapatkan balasan dari Allah SWT, atas kebaikan dan

dorongan dari semua pihak yang turut membantu baik selama penyusunan

maupun penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.

Kendari, Agustus 2016

Penulis

viii

Page 9: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

9

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.……………………………………………………………........i

HALAMAN PERSETUJUAN ………………………………………………….......ii

RIWAYAT HIDUP............................................................................................iii

INTISARI.........................................................................................................iv

KEASLIAN TULISAN.......................................................................................v

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….....vi

DAFTAR ISI………………………………………………………...…….............viii

DAFTAR TABEL..............................................................................................x

DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................xi

DAFTAR GAMBAR.........................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………………………………….1

B. Rumusan Masalah…………………………………………….….........3

C. Tujuan Penelitian………………………………………………...……..3

D. Manfaat Penelitian……………………………………………………...4

E. Keaslian Penelitian……………………………………………………..4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka.………………………………………………………...6

1. Tinjauan Tentang Bayi Baru lahir Normal............................6

2. Tinjauan Tentang Bayi Asfiksia.............................….……..7

B. Landasan Teori……………………………….……………………….17

C. Kerangka Konsep…………………….……………..........................19

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian......…….……………………………….20

B. Tempat dan Waktu Penelitian…………………..…………………...20

C. Populasi dan Sampel…………………..………….………………….20

D. Variabel Penelitian.........................................................................21

E. Definisi Operasional dan Kriteria Obyektif…………..……………...21

F. Instrumen Penelitian......................................................................22

G. Tehnik Pengumpulan data. ............................................................22

H. Pengolaan Data………………........................…………….............23

ix

Page 10: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

10

I. Analisis Data………………………………………………….24

J. Penyajian Data………………………………………………25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Keadaan Lokasi Penelitian..............................26

B. Hasil Penelitian.............................................................................32

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan...................................................................................39

B. Saran............................................................................................39

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

x

Page 11: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

11

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Nilai Apgar...................................................................................15

Tabel 2. Data pegawai RSUD Kota Kendari Tahun 2015.........................29

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Bayi yang Mengalami Asfiksia Berdasarkan Faktor Ibui di Rumah Sakit Umum Kota Kendari

Pada Tahun 2015........................................................................32 Tabel 4. Distribusi Frekuensi Bayi yang Mengalami Asfiksia

Berdasarkan Faktor Bayi di Rumah Sakit Umum Kota Kendari Pada Tahun 2015........................................................................33

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Bayi yang Mengalami Asfiksia

Berdasrakan Faktor Tali Pusat di Rumah Sakit Umum Kota Kendari Pada Tahun 2015.................................................33

xi

Page 12: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

12

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Master Tabel Penelitian

Lampiran 2. Surat Izin Pengambilan Data Awal

Lampiran 3. Surat Izin Penelitian dari Politeknik Kesehatan Kendari

Lampiran 4. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

xii

Page 13: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

13

DAFTAR GAMBAR

Kerangka Konsep ................................................................................ 19

xiii

Page 14: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

1

BAB I

PENDAHULUN

A. Latar Belakang

Pelayanan kesehatan neonatal dimulai sebelum bayi dilahirkan,

melalui pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil.

Pertumbuhan dan perkembangan bayi periode neonatal merupakan

periode yang paling kritis karena dapat menyebabkan kesakitan dan

kematian (Saifuddin, 2008).

Berdasarkan data WHO (World Health Organization), setiap

tahunnya kira-kira 3% (3,6 juta) dari 120 juta bayi baru lahir mengalami

asfiksia, hampir satu juta bayi ini meninggal. Angka kematian bayi di

Indonesia sebanyak 47% meninggal pada masa neonatal (usia di bawah 1

bulan). Setiap 5 menit terdapat satu neonatus yang meninggal. Penyebab

kematian neonatal di Indonesia yaitu asfiksia sebesar (27%) (DepkesRI,

2008).

Hasil survey Demografi dan Keshatan Indonesia tahun 2012

menunjukan adanya penurunan AKB dibandigkan dengan tahun 2007

yaitu sebesar 34 per 1.000 kelahiran hidup. Angka tersebut masih jauh

dari target Millenium Devolapment Goals (MDGs) pada tahun 2015 yaitu

sebesar 23 per 1.000kelahiran hidup (Depkes RI, 2008)

Angka kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di RSUD Kota Kendari

pada tahun 2013 s/d 2015 sebagai berikut : pada tahun 2013 dari 1360

kelahiran terdapat 80 bayi pada tahun 2014 dari 1176 kelahiran terdapat

1

Page 15: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

2

65 bayi pada tahun 2015 dari 950 kelahiran terdapat 78 bayi yang

mengalami asfiksia neonatrum, sehingga dapat disimpulkan bahwa dari

tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 kejadian asfiksia pada bayi baru

lahir meningkat (Rekam Medik dan Perinatologi RSUD Kota KendariI).

Asfiksia adalah keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat

bernafas spontan dan teratur setelah lahir. Asfiksia atau gagal nafas dapat

menyebabkan suplai oksigen ke tubuh menjadi terhambat jika terlalu lama

membuat bayi menjadi koma, walaupun sadar dari koma bayi akan

mengalami cacat otak. Pada awal asfiksia, darah lebih banyak dialirkan ke

otak dan jantung, dengan adanya hipoksia dan asidosis maka fungsi

miokardium menurun, curah jantung menurun dan aliran darah kealat-alat

vital juga berkurang (Saifuddin, 2008).

Kejadian asfiksia jika berlangsung terlalu lama dapat menimbulkan

perdarahan otak, kerusakan otak dan kemudian keterlambatan tumbuh

kembang (Saifuddin, 2008).

Faktor yang diketahui menjadi penyebab terjadinya asfiksia

neonatus yaitu faktor ibu yang meliputi preeklampsi dan eklampsi,

perdarahan abnormal, kehamilan lewat waktu, anemia, partus lama atau

partus macet dan infeksi berat. Faktor tali pusat meliputi lilitan tali pusat,

tali pusat pendek, simpul tali pusat, dan prolapsus tali pusat. Faktor bayi

meliputi bayi premature yaitu sebelum 37 minggu kehamilan, persalinan

dengan tindakan meliputi sungsang, ekstraksi vakum, ekstraksi forsep,

kelainan bawaan dan air ketuban bercampur mekonium (Affandi, 2007).

Page 16: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

3

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka penulis ingin melakukan

penelitian tentang “Identifikasi Faktor Penyebab Bayi yang Mengalami

Asfiksia di RSUD Kota Kendari tahun 2015”

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah ”Bagaimanakah

identifikasi faktor penyebab bayi yang mengalami asfiksia di RSUD Kota

Kendari Tahun 2015?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk Mengidentifikasi Faktor Penyebab Bayi yang Mengalami

Asfiksia di RSUD Kota Kendari tahun 2015.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi faktor penyebab bayi yang mengalami asfiksia

berdasarkan faktor ibu di RSUD Kota Kendari pada tahun 2015.

b. Mengidentifikasi faktor penyebab bayi yang mengalami asfiksia

berdasarkan faktor bayi di RSUD Kota Kendari pada tahun 2015.

c. Mengidentifikasi faktor penyebab bayi yang mengalami asfiksia

berdasarkan faktor tali pusat di RSUD Kota Kendari pada tahun

2015.

Page 17: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

4

Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Sebagai salah satu sumber ilmu pengetahuan untuk

mengidentifiksi faktor penyebab bayi yang mengalami asfiksia di RSUD

Kota Kendari tahun 2015.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan

menjadi bahan masukan bagi instansi terkait dalam menentukan

kebijakan dan perencanaan program dalam menangani masalah bayi

asfiksia.

3. Manfaat Peneliti

Bagi penulis, penelitian ini sebagai bentuk aplikasi ilmu yang

diperoleh selama menempuh pendidikan, dan sebagai salah satu

syarat dalam menyelesaikan pendidikan di Poltekkes Kendari Jurusan

Kebidanan.

D. Keaslian Penelitian

Sejauh penelusuran peneliti ”Karateristik Ibu Bersalin dengan Bayi

Asfiksia belum pernah di teliti. Namun penelitian sejenis atau yang

berhubungan pernah dilakukan oleh peneliti di bawah ini:

1. Dewi Tangalayuk : Hubungan Serotinus dan Partus lama dengan

Kejaian Asfiksia pada Bayi Baru Lahir Di RSUD Kota Kendari 2011.

Perbedaan antara penelitian tersebut dengan penelitian saya

terletak pada metode penelitian yang digunakan dan hasil penelitian

Page 18: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

5

Dimana pada penelitian diatas metode penelitian yang digunakan yaitu

analitik dengan rancangan case control dan hasil penelitianya adalah

adanya hubungan serotinis dan partus lama dengan kejadian asfiksia.

Sedangkan pada penelitian ini, menggunakan metode penelitian

deskriptif

Persamaannya adalah tempat penelitian yang sama yaitu sama-

sama meneliti di RSUD Kota Kendari.

Page 19: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

1. Pengetian Bayi baru Lahir

Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari.

Di usia ini, kesehatan bayi baru lahir (neonatus) sangat rentan

terhadap berbagai macam gangguan atau maslah, sehingga perlu

mendapatkan perhatian dan penanganan serius.Sesaat setelah anak

lahir akan langsung dilakukan beberapa pemeriksaan kesehatan

untuk mengetahui kondisinya.

Beberapa adaptasi bayi yang paling krusial itu, diantaranya

adalah:

a. Bernafas,karena tali pusat sudah di potong maka bayi baru lahir

harus bernafas sendiri.

b. Perbedaan suhu. Suhu di dalam rahim berkisar 100 F, sementara

suhu di luar 60oC sampai 70 F.

c. Mengisap dan menelan. Bayi yang baru lahir sudah tidak lagi

mendapatkan asupan makanan dari ibu, untuk itu ia harus

mengisap dan menelan susu atau ASI sendiri.

d. Saluran dan ala-alat pembuangan akan mulai difungsikan saat

bayi sudah di luar.

Secara umum bayi baru lahir diktakan normal dan sehat,

apabila mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

6

Page 20: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

7

a. Setelah bayi keluar, bayi akan segerah menangis

b. Berat badan bayi berkisar antara 2500-4000 gram

c. Bayi mengisap ASI dengan baik

d. Bergerak aktif

e. Tidak ada cacat bawaan lahir

f. Umur kehamilan 37-40 minggu

2. Konsep Dasar Asfiksia Bayi Baru lahir

Asfiksia adalah keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat

bernafas secara spontan dan teratur (Wiknjosastro, 2009).

Asfiksia adalah suatu keadaan bayi baru lahir yang mengalami

kegagalan bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir

(JNPK-KR, 2008).

Asfiksia neonatrum adalah keadaan bayi baru lahir tidak

bernafas secara spontan dan teratur, sering kali bayi yang

sebelumnya mengalami gawat janin akan asfiksia sesudah

persalinan. Ada pula dari sumber lain menyebutkan bahwa asfiksia

neonatorum adalah keadaan bayi yang tidak dapat bernafas secara

spontan dan teratur, sehingga dapat menurunkan O2 dan

meningkatkan CO2 yang menimbulkan akibat buruk bagi kehidupan

lebih lanjut (Manuaba, 2007).

Asfiksia adalah keadaan bayi tidak bernafas secara spontan

dan teratur segera setelah lahir. Seringkali bayi yang sebelum

mengalami gawat janin akan mengalami asfiksia sesudah persalinan.

Page 21: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

8

Masalah ini mungkin berkaitan dengan ibu, tali pusat, atau masalah

pada bayi selama atau sesudah persalinan. (Depkes RI, 2008)

Asfiksia neonatorum adalah keadaan dimana bayi tidak dapat

segera bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir

(Wiknjosastro,2009).

Asfiksia adalah keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat

bernafas secara spontan dan teratur. Bayi dengan riwayat gawat

janin sebelu lahir, umumnya akan mengalami asfiksia pada saat

dilahirkan. Masalah ini erat hubungannya dengan gangguan

kesehatan ibu hamil, kelainan tali pusat, atau masalah yang

mempengaruhi kesejahteraan bayi selama atau sesudah persalinan

(wiknjosastro, 2009)

3. Penyebab terjadinya asfiksia bayi baru lahir

a. Penyebab terjadinya asfiksia menurut (Depkes RI, 2008)

1. Faktor Ibu

a. Preeklamsia dan eklamsia

b. Pendarahan abnormal (Plasenta previa atau solutio

palasenta)

c. Pertus lama atau pertus macet.

d. Demam selama persalinan.

e. Infeksi berat (malaria, sifilis, TBC, HIV)

f. Kehamilan postterm

g. Usia ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun

Page 22: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

9

h. Gravida empat atau lebih

i. KPD (ketuban pecah dini).

2. Faktor bayi

a. Bayi prematur (sebelum 37 minggu kehamilan)

b. Persalinan sulit (letak sungsang, bayi kembar, distosia

bahu, ektraksi vakum, porsef, letak kepala).

c. Kelainan kongenital.

d. Air ketuban bercampur mekonium (warna Kehijauan)

3. Faktor tali pusat

a. Lilitan tali pusat

b. Tali pusat pendek

c. Simpul tali pusat

d. Prolapsus tali pusat

4. Klasifikasi

Beberapa literatur mengklasifikasikan atau menggolongkan

asfiksia neonatorum dalam referensi Hidayat (2008), sebagai berikut:

a. Atas dasar pengalaman klinis asfiksia neonatorum dibagi dalam:

1. Vigorus baby (asfiksia ringan), nilai apgar 7-10. Dalam hal ini

bayi dianggap sehat dan tidak memerlukan tindakan istimewa.

2. Mild moderate asphyxia (asfiksia sedang), nilai apgar 4-6.

Pada pemeriksaan fisik akan terlihat frekuensi jantung lebih dari

100 kali/menit, tonus otot kurang baik, sianosis, refleks

iritabilitas tidak ada.

Page 23: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

10

3. Asfiksia berat, nilai apgar 0-3. Pada pemeriksaan fisik

ditemukan frekuensi jantung kurang dari 100 kali/menit, tonus

otot buruk, sianosis berat dan kadang-kadang pucat, refleks

iritabilitas tidak ada. Pada asfiksia dengan henti jantung yaitu

bunyi jantung fetus menghilang tidak lebih dari 10 menit

sebelum lahir lengkap.

b. Ada juga yang mengklasifikasikan asfiksia neonatorum menurut

ringan beratnya, yaitu bebang bayi asfiksia neonatorum dibagi

dalam dua tingkat sebagai berikut:

1. Asfiksia livida (bebang biru), dengan gejala warna kulit

kebiru-biruan, tonus otot cukup tegang dan denyut jantung

cukup kuat lebih dari 100 kali/menit.

2. Asfiksia palida (bebang putih), dengan gejala warna kulit

putih, tonus otot lemas dan denyut jantung kurang dari 100

kali/menit.

Saat ini, derajat ringan beratnya bebang bayi (asfiksia

neonatorum) lebih tepat dinilai dengan cara penelitian menurut

apgar. Setelah dilahirkan 1 menit diperiksa keadaan denyut

jantung, pernafasan, tonus otot, refleks pengisapan dan warna

kulit dinilai menurut apgar, yang kemudian ditentukan dengan

menunjukan nilai-nilai apgar tersebut.

Page 24: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

11

5. Tanda dan Gejala

Dalam referensi (Ilmu Kesehatan Anak, 2006)

a. Hipoksia

b. Respirasi > 60 kali/menit atau < 30 kali/menit

c. Nafas megap-megap/gasping sampai dapat terjadi henti nafas

d. Bradikardia

e. Tonus otot berkurang

f. Warna kulit sianosis/pucat

6. Komplikasi

Komplikasi menurut Hidayat (2008)

a) Hipoksia

b) Hipotermi

c) Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA)

d) Prematuritas

e) Gangguan perdarahan otak

7. Menejemen Therapi

Tindakan untuk mengatasi asfiksia neonatorum disebut

resusitasi bayi baru lahir yang bertujuan untuk mempertahankan

kelangsungan hidup bayi. Tindakan resusitasi bayi baru lahir

mengikuti tahapan-tahapan yang dikenal dengan ABC resusitasi:

a. (Memastikan saluran nafas terbuka)

1. Meletakan bayi dalam posisi yang benar

2. Menghisap mulut, hidung, dan kadang-kadang trekea

Page 25: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

12

3. Bila perlu masukan pipa endotraktil (pipa ET) untuk

memastikan saluran nafas terbuka

b. (memulai pernafasan)

1. Memakai rangsangan traktil untuk memulai pernafasan

2. Bila perlu memakai ventilasi tekanan positif

c. (mempertahankan sirkulasi darah)

Rangsang dan pertahankan sirkulasi darah dengan cara

kompresi dada dan pengobatan (Saifudin, 2008)

8. Cara Penatalaksanaan Bayi Dengan Asfiksia

a. Asfiksia ringan apgar skor 7-10, cara mengatasinya:

1. Bayi dibungkus dengan kain hangat

2. Bersihkan jalan nafas dengan menghisap lendir pada hidung

kemudian mulut

3. Bersihkan dada dan tali pusat

4. Lakukan observasi tanda-tanda vital, pantau apgar skor dan

masukan dalam inkubator

b. Asfiksia sedang apgar skor 4-6, cara mengatasinya:

1. Bersihkan jalan nafas

2. Berikan oksigen 2 liter/menit

3. Rangsang pernafasan dengan menepuk telapak kaki

4. Apabila belum ada reaksi bantu pernafasan dengan ambubag

5. Bila bayi sudah mulai bernafas tetapi masih sianosis berikan

natrium bukarbonat 7,5% sebanyak 6 CC, selanjutnya berikan

Page 26: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

13

dekstrose 40% sebanyak 4 CC disuntikan melalui vena

umbilikus secara perlahan-lahan

c. Asfiksia berat apgar skor 0-3, cara mengatasinya:

1. Bersihkan jalan nafas sambil pompa ambubag

2. Berikan oksigen 4-5 liter/menit

3. Bila tidak berhasil lakukan pemasangan ETT (endrotrekeal

tube)

4. Bersihkan jalan nafas melalui ETT

5. Apabila bayi sudah mulai bernafas tetapi masih sianosis,

berikan natrium bikarbonat 7,5% sebanyak 6 CC, selanjutnya

berikan dekstrose sebanyak 4 CC disuntikan melaui vena

umbilikus secara perlahan-lahan (Hidayat, 2008).

9. Pemeriksaan Penunjang

Beberapa pemeriksaan penunjang yang mengarah pada pada

diagnosa Asfiksia Neonatorum antara lain :

a. Analisa gas darah

pH (normal 7,36-7,44). Kadar pH cenderung turun terjadi asidosis

metabolik. PCO2 (normal 35-45 mmHg) kadar PCO2 pada bayi

Asfiksia Neonatorum cenderung naik sering terjadi hiperapnea.

PO2 (normal 75-100 mmHg), kadar PO2 pada bayi Asfiksia

Neonatorum cenderung turun karena terjadi hipoksia progresif.

HCO3 (normal 24-28 mEq/L)

Page 27: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

14

b. Elektrolit darah

Leukositnya lebih dari 10,3 x 10 gr/ct (normal 4,3-10,3 x 10 gr/ct) karena

bayi preterm imunitas masih rendah sehingga resiko tinggi.

Trombosit (normal 350 x 10 gr/ct). Distrosfiks pada bayi preterm

dengan Asfiksi Neonatorum cenderung turun karena sering terjadi

hipoglikemi.

c. Gula darah

d. Baby gram (Rontgen dada) Pulmonal tidak tampak gambaran,

jantung ukuran normal.

e. USG (kepala) (Hidayat,2008)

10. Penilaian Apgar Score

Keadaan umum bayi dinilai satu menit pertama setelah bayi

lahir dengan penggunaan nilai apgar. Penilaian secara apgar ini

mempunyai hubungan yang bermakna dengan mortalitas bayi baru

lahir untuk mengetahui apakah bayi menderita asfiksia atau tidak.

Yang dinilai adalah:

a. Pernafasan

b. Denyut jantung

c. Warna kulit

d. Tonus otot

e. Refleks

Page 28: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

15

Tabel 1: Nilai Apgar (NA)

Penilaian 0 1 2 NA

Pernafasan Tidak

bernafas

Lambat tidak

teratur Teratur, menangis

Denyut

jantung Tidak ada

Lambat

kurang dari

100

Lebih dari 100

Warna kulit Biru, pucat

Badan merah

muda,

ekstrmitas biru

Merah muda

Tonus otot Lemah

Gerak

ekstremitas

saja

Bergerak aktif

Refleks Tidak ada Meringis Batuk atau bangkis

Jumlah

(Profesor Peter Abrahams, Panduan Kesehatan dalam Kehamilan, 2014)

Nilai apgar ini biasanya dimulai satu menit setelah bayi lahir

lengkap dan bayi telah diberi lingkungan yang baik serta pengisapan

lendir telah dilakukan dengan sempurna. Nilai apgar semenit pertama

ini baik sekali sebagai pedoman untuk menentukan cara resusitasi.

Mulai apgar berikutnya dimulai lima menit setelah bayi lahir dan ini

berkorelasi erat dengan kematian dan kesakitan neonatus. Dalam

menghadapi bayi dalam asfiksia berat, dianjurkan untuk menilai secara

tepat, yaitu: menghitung frekuensi jantung dengan cara meraba

Page 29: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

16

hipisternum atau arteri tali pusat dan menentukan apakah jumlah lebih

atau kurang dari 100 kali/menit, menilai tonus otot baik/buruk, melihat

warna kulit.

11. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Asfiksia

faktor-faktor yang berhubungan secara tidak langsung

terhadap kejadian asfiksia neonatorum adalah:

a. Faktor Ibu

1. Preeklamsia dan eklamsia

2. Pendarahan abnormal (Plasenta previa atau solutio

palasenta)

3. Pertus lama atau pertus macet.

4. Demam selama persalinan.

5. Infeksi berat (malaria, sifilis, TBC, HIV)

6. Kehamilan postterm

7. Usia ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun

8. Gravida empat atau lebih

9. KPD (ketuban pecah dini)

b. Faktor bayi

1. Bayi prematur (sebelum 37 minggu kehamilan)

2. Persalinan sulit (letak sungsang, bayi kembar, distosia bahu,

ektraksi vakum, porsef, letak kepala).

3. Kelainan kongenital.

4. Air ketuban bercampur mekonium (warna Kehijauan)

Page 30: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

17

Faktor tali pusat

1. Lilitan tali pusat

2. Tali pusat pendek

3. Simpul tali pusat

4. Prolapsus tali pusat

B. Landasan Teori

Sudarti-Afroh Fauziah (2013) mengatakan bahwa asfiksia adalah

kegagalan untuk memulai dan melanjutkan pernafasan secara spontan

dan teratur pada saat bayi baru lahir atau beberapa saat sesudah lahir

dalam kondisi asfiksia (asfiksia primer) atau mungkin dapat bernafas tetapi

kemudian mengalami asfiksia beberapa saat setelah lahir (asfiksia

skunder).

Kelahiran erat kaitannya dengan proses persalinan, dalam proses

persalinan terdapat 4 (emapat) tahap yaituh kala I (pembukaan 0 samapai

lengkap), kala II (lahirnya janin), kala III (lahirnya plasenta), kala IV (dua

jam setelah palasenta lahir. Tahapan proses persalinan yang erat

kaitannya langsung dengan janin adalah kala I dan kala II. Dalam setiap

tahapan persalinan tersebut terdapat penyulit yang munngkin terjadi yang

mana penyulit tersebut akan memperlama atau dapat dikatakan sebagai

partus lama dari proses persalinan itu sendiri.

Faktor yang diketahui menjadi penyebab terjadinya asfiksia

neonatus yaitu faktor ibu yang meliputi preeklampsi dan eklampsi,

perdarahan abnormal, kehamilan lewat waktu, anemia, partus lama atau

Page 31: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

18

partus macet dan infeksi berat. Faktor tali pusat meliputi lilitan tali pusat,

tali pusat pendek, simpul tali pusat, dan prolapsus tali pusat. Faktor bayi

meliputi bayi premature yaitu sebelum 37 minggu kehamilan, persalinan

dengan tindakan meliputi sungsang, ekstraksi vakum, ekstraksi forsep,

kelainan bawaan dan air ketuban bercampur mekonium (Affandi, 2007).

Persalinan postterm disebut juga kelahiran serotinus, kehamilan

lewat waktu /bulan adalah kehamilan yang berlangsung > 42 minggu (294

hari atau lebih) dihitung dari hasil pertama haid menurut rumus naegele

dengan siklus haid rata-rata 28 hari (Saifuddin,2010)

Pengaruh kehamilan postterm terhadap janin sampai saat ini

masih diperdebatkan. Beberapa ahli menyatakan bahwa kehamilan

postterm menambah bahaya pada janin, sedangkan beberapa ahli lainnya

menyatakan bahwa bahaya kehamilan postterm terhadap janin terlalu

dilebihkan. Fungsi plasenta sampai puncak 38 minggu dan kemudian

mulai menurun terutama setelah 42 minggu. komplikasi yang dapat terjadi

adalah kematian janin dalam rahim, akibatnya insufisiensi plasenta

menuanya plasenta dan kematian dan morbiditas neonatus. Rendahnya

fungsi plasenta berkaitan dengan peningkatan kejadian gawat janin

dengan resiko 3 kali.

Page 32: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

19

Bayi yang

mengalami asfiksia

C. Kerangka Konsep

Keterangan :

Keterangan :

Variabel Bebas (Independen) : Faktor Ibu ,Faktor Bayi, Faktor Tali

Pusat

Variabel terikat (Dependen) : Bayi Asfiksia

Faktor Ibu

Faktor Bayi

Faktor Tali Pusat

Page 33: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

20

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Design Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang dimaksudkan

untuk mendeskriptifkan atau menguraikan suatu keadaan secara obyektif

dalam hal ini mengidentifikasi faktor penyebab Bayi yangmengalami

Asfiksia (Notoatmodjo, 2010)

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan di Ruang Bersalin RSUD Kota Kendari.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2016

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian (Notoatmodjo,

2010). Populasi dalam penelitian ini yaitu semua ibu bersalin dengan

bayi asfiksia di RSUD Kota Kendari tahun 2015 sebanyak 78 bayi yang

mengalami asfiksia.

2. Sampel

Semua ibu bersalin dengan bayi asfiksia di RSUD Kota Kendari

tahun 2015 sebanyak 78 bayi yang mengalami asfiksia.

20

Page 34: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

21

Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau

ukuran yang dimiliki atau didapatkan untuk satuan penelitian tentang suatu

konsep pengertian tertentu (Notoatmodjo 2010)

Variabel dalam penelitian terdiri atas dua variabel yaitu:

1. Variabel independent atau variabel bebas dalam penlitian ini yaitu,

faktor ibu, faaktor bayi, faktor tali pusat

2. Variabel dependent atau variabel terikat dalam penelitian ini adalah

asfiksia

D. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah penjabaran secara mendetail mengenai

variabel penelitian.

1. Faktor Ibu

a. Yang mengalami komplikasi

Bayi baru lahir asfiksia yang disebabkan oleh faktor ibu yaitu

Preeklamsia dan eklamsia, pendarahan abnormal (Plasenta previa

atau solutio palasenta) partus lama atau pertus macet, demam

selama persalinan kehamilan postterm, gravida empat atau lebih

dan KPD (ketuban pecah dini). dimana bayi asfiksia adalah bayi

baru lahir tidak dapat bernafas secara spontan dan teratur.

b. Tidak mengalami komplikasi

Bayi baru lahir normal yang tidak disebabkan olehfaktor ibu

Page 35: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

22

2. Faktor bayi

a. Yang mengalami komplikasi

Bayi baru lahir asfiksia yang disebabkan oleh faktor bayi yaitu bayi premature

(sebelum 37 minggu kehamilan) dan persalinan sulit ( letak

sunsang, bayi kembar,distosia bahu, esktraksi vakum,dan vorsep)

b. Tidak mengalami komplikasi

Bayi baru lahir normal yang tidak disebabkan oleh faktor bayi

3. Faktor tali pusat

a. Yang mengalami lilitan tali pusat

b. Tidak mengalami lilitan tali pusat

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian (alat ukur) penelitian ini menggunakan

checklist yaitu peneliti memegang checklist untuk mencari variabel yang

telah ditentukan. Apabila muncul variabel yang dicari, maka peneliti tinggal

membubuhkan tanda checklist di tempat yang sesuai (Arikunto,2010).

F. Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperoleh pada penelitian ini berasal dari data sekunder

dengan menggunakan data status pasien di RSUD Kota Kendari tahun

2015. Cara pengambilan data diperoleh dengan pengamatan tidak

langsung atau pencatatan dari data status pasien yang sudah ada sesuai

dengan kebutuhan penelitian. Adapun cara dan alat pengumpulan data

adalah sebagai berikut:

Page 36: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

23

1. Cara

Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan

yaitu dengan menggunakan study dokumentasi memakai data

sekunder melalui catatan medis yang ada di RSUD Kota Kendari

tahun 2015

2. Alat

Pada penelitian ini alat yang digunakan untuk memperoleh

data ibu bersalin dengan bayi asfiksia yang ada di RSUD Kota

Kendari tahun 2015 yaitu dengan menggunakan format data/daftar

checklist.

G. Pengolahan Data

Pada penelitian ini, peneliti melakukan pengumpulan data dan

selanjutnya melakukan pengolahan data dengan menggunakan

komputerisasi melaui tahap-tahap sebagai berikut:

1. Editing (seleksi Data)

Setelah data dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah langkah

awal dari pengolahan data yaitu editing, tahap ini adalah tahap

pemeriksaan kelengkapan data yang telah terkumpul, sehingga data

yang diolah adalah data yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.

2. Coding (Pemberian Kode)

Tahap selanjutnya dalam pengolahan data setelah tahap editing

adalah coding yaitu merupakan tahap dimana data-data yang sudah

memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan diolah dengan pemberian

kode pada setiap item pertanyaan, yaitu mengubah karakter jawaban

Page 37: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

24

kedalam bentuk angka dengan tujuan untuk mempermudah

pengolahan data.

3. Entry data

Setelah data melalui tahap coding, tahap selanjutnya dalam

pengolahan data adalah entry data, dimana data tersebut diolah

dengan menggunakan sistem komputerisasi.

4. Cleanning

Setelah data dimasukan maka selanjutnya dilakukan

pengecekan apakah data yang masuk lengkap atau tidak dengan cara

melihat data dalam bentuk distribusi frekuensi dan melihat konsistensi

antar variabel.

H. Analisa Data

Setelah data yang diperolah menjadi satu data yang sudah tepat

dan konsisten selanjutnya dilaksanakan analisa untuk menjawab

pertanyaan-pertanyaan penelitian dengan menggunakan analisa data.

Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat yaitu dengan

menampilkan tabel-tabel frekuensi

Analisi univariat menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

P : Presentase

F : Frekuensi

N : Jumlah subjek

Page 38: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

25

Penyajian Data

Data dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi berdasarkan variabel yang diteliti

Page 39: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

26

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Keadaan Penelitian

1. Sejarah Berdirinya RSUD Kota Kendari

RSUD Kota kendari awalnya terletak di kota kendari, tepatnya

di Kelurahan Kandai Kecamatan Kendari dengan luas lahan 3.527

M2 dan luas bangunan 1.800 M2.

RSUD Kota kendari merupakan bangunan atau gedung

peninggalan pemerintah Hindia Belanda yang didirikan pada tahun

1927 dan telah mengalami beberapa kali perubahan antara lain :

a. Dibangun oleh pemerintah Belanda pada tahun 1927

b. Dilakukan rehabilitasi oleh pemarintah jepang pada tahun 1942

– 1945

c. Menjadi Rumah Sakit Tentara pada tahun 1945 – 1960

d. Menjadi RSU Kabupaten Kendari pada tahun 1960 – 1989

e. Menjadi Puskesmas Gunung Jati pada tahun 1989 – 2001

f. Menjadi RSU Kota Kendari pada tahun 2001 berdasarkan perda

Kota Kendari No.17 Tahun 2001

g. Diresmikan penggunaannya sebagai RSUD Abunawas Kota

Kendari oleh Bapak Walikota Kendari pada tanggal 23 Januari

2003

Page 40: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

27

h. Pada tahun 2008, oleh pemerintah Kota Kendari telah

membebaskan lahan seluas 13.000 ha, untuk relokasi Rumah

Sakit yang dibangun

i. Pada tanggal 9 Desember 2011 RSUD Abunawas Kota Kendari

resmi menempati Gedung baru yang terletak di jl.Brigjen Z.A

Sugianto No : 39 Kel Kambu Kec. Kambu Kota Kendari.

j. Pada tanggal 12 – 14 Desember 2012 telah divisatasi oleh TIM

Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS), dan berasil

terakreditasi penuh sebanyak pelayanan (Administrasi

Manajemen, Rekam Medik, Pelayanan keperawatan, Pelayanan

Medik dan IGD).

k. Berdasarkan SK Walikota kendari no 16 Tahun 2015 tanggal 13

Mei 2015 dikembalikan namanya menjadi RSUD Kota Kendari

sesuai PERDA Kota Kendari No. 17 Tahun 2001.

2. Sarana Gedung

RSUD Kota Kendari saat ini memiliki sarana gedung sbb :

1. Gedung Anthurium (Kantor)

2. Gedung Bougenville (Poliklinik)

3. Gedung (IGD)

4. Gedung Matahari (Radiologi)

5. Gedung Crysant (Kamar Operasi)

6. Gedung Asoka (ICU)

7. Gedung Teratai (Obgyn - Ponek)

Page 41: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

28

8. Gedung lavender (Raawat inap penyakit dalam)

9. Gedung Mawar (Rawat Inap Anak)

10. Gedung Melati (Rawat Inap Bedah)

11. Gedung Tulip (Rawat Inap Saraf dan THT)

12. Gedung Anggrek (Rawat Inap VIP,Kls I dan Kls II)

13. Gedung instalasi Gizi

14. Gedung Loundry

15. Gedung Laboratorium

16. Gedung Kamar Jenazah

17. Gedung VIP (dalam tahap penyelesaiyan)

18. Gedung PMCC (Private Medical Care) dalam proses

pembangunan

Dalam menunjang pelaksanaan kegiatan, RSUD Kota Kendari

dilengkapi dengan 4 unit mobil ambulance, 1buah mobil direktur, 10

buah mobil dokter spesialis dan 10 buah sepeda motor.

3. Ketenagaan

Jumlah tenaga kerja yang ada di RSUD Kota Kendari pada

tahun 2015 sebanyak 451 (207 PNS dan 244 Non PNS), yang

terdiri dari :

a. Tenaga medis

1. Tenaga para medis

2. Tenaga para medis non perawatan

3. Tenaga administrasi

Page 42: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

29

Secara terperinci tenaga yang ada di RSUD Kota Kendari

tahun 2014 dapat dilihat dalam table sebagi berikut :

TABEL 2 DATA PEGAWAI RSUD KOTA KENDARI

TAHUN 2015

No Nama Dokter

Tenaga Kesehatan

PNS Non PNS PNS MOU Jumlah

1 Dokter Spesialis 12 4 8 24

2 Dokter Umum 9 5 3 17

3 Dokter Gigi 3 0 1 4

4 S1 Ners 3 18 0 21

5 S1 Perawat 19 7 0 29

6 D3 Perawaat 31 100 1 132

7 SPK 11 1 0 12

8 S1 Perawat Gigi 1 0 0 1

9 D3 Perawat Gigi 2 3 0 5

10 SPRG 1 0 0 1

11 D4 Kebidanan 8 0 0 8

12 D3 Kebidanan 20 35 0 55

13 S2 Kesmas 7 0 0 7

14 S1 Kesmas 14 10 0 24

15 D3 Kesling 2 0 0 2

16 Apoteker 4 0 0 4

17 S1 Farmasi 3 1 0 4

18 D3 Farmasi 4 3 0 7

19 S1 Gizi 0 3 0 3

Page 43: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

30

20 D3 Gizi 6 2 0 8

21 D3 Analis kesehatan 4 12 0 16

22 S1 Fisioterapi 1 0 0 1

23 D3 Fisioterapi 1 0 0 1

24 D3 Rekam Medik 1 0 0 1

25 S3 Akipuntur 1 0 0 1

26 S3 Okuvasi Terapi 1 0 0 1

27r S3 Radiologi 1 1 0 2

28 D3 Tehnik Gigi 1 0 0 1

29 S1 Psikologi 2 0 0 2

TENAGA NON KESEHATAN

30 S1 Ekonomi 1 4 0 5

31 D1 Komputer 1 0 0 1

33 D3 Komputer 1 0 0 1

34 S1 Komputer 1 0 0 1

35 S1 Sosial Politik 2 1 0 3

36 S1 Teknologi pangan 1 0 0 1

37 S2 Hukum 1 0 0 1

38 S2 Manajemen 2 0 0 2

39 S1 Manajemen 0 1 0 1

40 S1 Informatika 0 1 0 1

41 SMA 9 25 0 34

42 SMP 1 3 0 4

43 SD 1 4 05

JUMLAH 194 244 13 451

Page 44: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

31

4. Visi, Misi, Fungsi, Nilai-Nilai Dasar, Motto, Tugas Pokok dan

Strategi

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya RSUD Kota Kendari mempunyai

Visi dan Misi :

a. Visi

“ RUMAH SAKIT PILIHAN MASYARAKAT ”

b. Misi

1. Meningkatkan pelayanan kesehatan dengan menciptakan

pelayanan yang bermutu, cepat, tepat serta terjangkau oleh

masyarakat.

2. Mendorong masyarakat untuk memenfaatkan RSUD Kota

Kendari menjadi RS mitra keluarga.

3. Meningkatkan SDM, sarana dan prasarana medis serta non

medis serta penunjang medis, agar tercipta kondisi yang

aman dan nyaman bagi petugas, pasien dan keluarganya

serta masyarakat pada umumnya.

c. Motto

Senyum, salam, sapa, santun, sabar dam empaty kepada setiap

pengguna jasa Rumah Sakit.

Page 45: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

32

B. Hasil Penelitian

1. Analisa Univariat

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Identifikasi

Faktor Penyebab yang Mengalami Bayi Asfiksia di Rumah Sakit

Umum Kota Kendari Pada Tahun 2015. Populasi yang diambil

dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin dengan bayi

asfiksia yang berjumlah 87 orang.

Berikut adalah identifikasi faktor penyebab bayi yang

mengalami asfiksia di Rumah Sakit Umum Kota Kendari tahun

2015 dan variabel yang diteliti diantaranya adalah faktor ibu, faktor

bayi, dan faktor tali pusat. Hasil dari gambaran distribusi frekuensi

variabel yang diteliti dapat dilihat pada tabel berikut ini:

2. Kejadian Asfiksia

a. Faktor Ibu

Tabel 3 Distribusi Frekuensi Bayi yang Mengalami Asfiksia Berdasarkan

faktor Ibu di Rumah Sakit Umum Kota Kendari Pada Tahun 2015

Faktor ibu Frekuensi Persentase (%)

Yang mengalami komplikasi 58 74,3

Tidak mengalami komplikasi 20 25,7

Total 78 100

Sumber : Data sekunder 2015

Berdasarkan tabel 3. diketahui bahwa bayi yang mengalmi

asfiksia terbanyak pada ibu yang mengalami komplikasi yaitu

sebanyak 58 orang (74,3%).

Page 46: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

33

b. Faktor Bayi

Tabel 4 Distribusi Frekuensi Bayi yang Mengalami Asfiksia Berdasarkan

Faktor Bayi di Rumah Sakit Umum Kota Kendari Pada Tahun 2015

Falktor bayi Frekuensi Persentase (%)

Yang mengalami komplikasi 35 44,9

Tidak mengalami komplikasi 43 55,1

Total 78 100

Sumber : Data sekunder 2015

Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa bayi yang mengalami

asfiksia terbanyak pada yang tidak mengalami komplikasi sebanyak 43

orang (55,1%).

c. Faktor Tali Pusat

Tabel 5 Distribusi Frekuensi Ibu Bersalin Dengan Bayi Asfiksia Berdasrakan

Faktor Tali Pusat di Rumah Sakit Umum Kota Kendari Pada Tahun 2015

Faktor Tali Pusat Frekuensi Persentase (%)

Yang mengalami lilitan 25 32

Tidak mengalami lilitan 53 68

Total 78 100

Sumber : Data sekunder 2015

Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa bayi yang mengalami asfiksia

terbanyak pada yang tidak mengalami lilitan tali pusat yaitu 53 orang

(68%) Untuk melihat gambaran distribusi frekuensi responden menurut

berbagai variabel yang diteliti yaitu variabel dependent dan variabel

independent.

Page 47: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

34

3. Pembahasan

1. Dari Hasil Penelitian

a. Faktor Ibu

Preeklampsia dan eklampsia. Pendarahan abnormal (plasenta

previa atau solusio plasenta), Partus lama atau partus macet,

Demam selama persalinan Infeksi berat (malaria, sifilis, TBC,

HIV) Kehamilan postterm (sesudah 42 minggu kehamilan), usia

ibu kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun, Gravida empat

atau lebih, dan KPD.

Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa kasus

asfiksia berdasarkan faktor ibu dari jumlah populasi 78 orang ibu

bersalin di RSUD Kota kendari pada tahun 2015 yang

mengalami komplikasi terbanyak yaitu sebanyak 58 orang

(74,3%).

Pada kehamilan posttrem fungsi plasenta sampai

puncak 38 minggu dan kemudian mulai menurun terutama

setelah 42 minggu. Hal ini dapat dibuktikan dengan penurunan

kadar estriol dan plasental laktogen. Rendahnya fungsi plasenta

berkaitan dengan peningkatan kejadian gawat janin dengan

resiko 3 kali. Akibat dari proses penuaan plsenta , pemasokan

makanan dan oksigen akan menurun disamping adanya

spasme arteri spiralis. Sirkulasi uteroplasenter akan berkuraang

dengan 50% menjadi hanya 25%/ menit .Komplikasi yang dapat

Page 48: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

35

terjadi adalah kematian janin dalam rahim, akibatnya insufisiensi

plasenta, menuanya plasenta, kematian dan morbiditas

neonatus(Wiknjosasto, 2008).

Gawat janin atau kematian perinatal menunjukan angka

meningkat 42 minggu atau lebih, sebagian besar terjadi pada

intrapartum. Kematian janin akibat kehamilan postterm terjadi

pada 30% sebelum persalinan, 55% dalam persalinan dan 15%

pasca persalinan (Saifuddin, 2010).

Beberapa ahli menyatakan bahwa kehamilan postterm

menambah bahaya pada janin, sedangkan beberapa ahli

lainnya menyatakan bahwa bahaya kehamilan postterm

terhadap janin terlalu dilebihkan.

Berdasarkan hasil penelitian diatas menunjukan bahwa

bayi yang mengalami asfiksia dapat terjadi pada usia kehamilan

postterm Hal ini berbeda dengan hasil penelitian Nika 2010

dengan hasil penelitian terbanyak yaitu pada umur kehamilan

aterm.

b. Faktor Bayi

Bayi prematur (sebelum 37 minggu kehamilan), Persalinan

dengan tindakan (sungsang, bayi kembar, distosia bahu,

ekstraksi vakum, ekstraksi forsep, letak kepala), Kelainan

bawaan (kongenital), Air ketuban bercampur mekonium (warna

kehijauan)

Page 49: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

36

Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui bahwa kasus

asfiksia berdasarkan faktor bayi dari jumlah populasi 78 orang

ibu bersalin di RSUD Kota Kendari pada tahun 2015 yang tidak

mengalami komplikasi terbanyak yaitu sebanyak 43 orang

(55,1%).

Pengaruh persalinan sungsang pada bayi yaitu dapat

menyebabkan terjadinya perdarahan pada jaringan otak, bayi

asfiksia karena kemacetan saat persalinan kepala, kerusakan

persendian dan tulang leher, serta kematian bayi karena asfiksia

berat. Selain itu, dapat menyebabkan infeksi apabila persalinan

berlangsung lama dan ketuban pecah pada pembukaan kecil.

Sedangkan pengaruh persalinan sungsang pada ibu dapat

menyebabkan perdarahan, robekan pada jalan lahir, dan infeksi

(Manuaba, 2010).

Menurut Wiknjosastro (2009), pada persalinan letak

sungsang dengan cara pervaginam kelahiran kepala yang lebih

lama dari 8 menit setelah umbilicus dilahirkan akan

membahayakan kehidupan janin. Selain itu, bila janin bernafas

sebelum hidung dan mulut lahir dapat membahayakan, karena

mucus yang terhisap dapat menyumbat jalan nafas

c. Faktor Tali Pusat

Lilitan tali pusat, Tali pusat pendek, Simpul tali pusat atau

Prolapsus tali pusat

Page 50: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

37

Berdasarkan Tabel 5 dapat diketahui bahwa kasus

asfiksia berdasarkan faktor tali pusat dari jumlah populasi 78

orang ibu bersalin di Rumah Sakit Umum Kota Kendari pada

tahun 2015 yang tidak mengalami lilitan tali pusat terbanyak

yaitu sebanyak 53 orang (68%).

Hal ini disebabkan oleh karena bayi yang lahir asfiksia

dapat disebabkan oleh faktor lain seperti faktor ibu yang

meliputi: preeklamsia dan eklamsia, pendarahan abnormal

(Plasenta previa atau solutio palasenta), partus lama atau

pertus macet, demam selama persalinan, kehamilan postterm,

gravida empat atau lebih dan KPD (ketuban pecah dini). Selain

itu, dapat juga disebakan oleh faktor bayi yaitu bayi premature (

sebelum 37 munggu kehamilan) dan persalinan sulit

Selain faktor ibu dan faktor bayi ada juga bayi yang

mengalami asfiksia yang disebabkan karena lilitan tali pusat.

Dimana diketahui lilitan tali pusat dapat menyebabkan tali pusat

menjadi relatif pendek dan mungkin juga menyebabkan letak

defleksi (Sastrawinata at al, 2005)

Lilitan tali pusat umumnya terjadi sebelum kehamilan

cukup besar. Paling sering pada trimester kedua dimana bayi

masih bisa bergerak dengan aktif dan leluasa. Bahkan

terkadang melakukan gerakan ekstrem seperti bersalto. Bila tali

pusatnya panjang, kemungkinan dapat terjadi lilitan tali pusat.

Page 51: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

38

Lilitan tali pusat ini bisa terjadi di leher, di bahu atau di lengan

dan tidak selalu berakibat buruk. Namun jika lilitan tali pusat

terjadi berkali-kali, sementara tali pusatnya tidak panjang, ini

yang bisa berdampak buruk pada bayi.

Hal ini berbeda dengan hasil penelitian Nika 2010

dengan hasil penelitian terbanyak yaitu yang mengalami lilitan

tali pusat

Page 52: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

39

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini yang telah dilakukan terhadap

950 seluruh persalinan, kasus ibu bersalin dengan bayi asfiksia di

Rumah Sakit Umum Kota Kendari tahun 2015 sebanyak 78 kasus,

maka didapat kesimpulan sebagai berikut :

1. Penyebab bayi asfiksia berdasarkan faktor ibu Di RSUD Kota

Kendari Tahun 2015 terbanyak pada kategori yang mengalami

komplikasi yaitu ibu dengan kehamilan postterm

2. Penyebab bayi asfiksia berdasarkan faktor bayi Di RSUD Kota

Kendari Tahun 2015 terbanyak pada kategori yang tidak mengalami

komplikasi

3. Penyebab bayi asfiksia berdasarkan faktor tali pusat Di RSUD Kota

Kendari Tahun 2015 terbanyak pada kategori yang tidak mengalami

komplikasi.

B. Saran

1. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan lebih memberikan pembelajaran dan bimbingan pada

mahasiswa agar lebih menguasai materi sehingga penelitian yang

dihasilkan menjadi bermutu dan berkualitas.

Page 53: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

40

2. Bagi Rumah Sakit

Dengan frekuensi kejadian asfiksia yang masih tinggi maka petugas

kesehatan khususnya bidan sebaiknya melakukan deteksi dini

secara cermat pada ANC dan persalinan yang beresiko akan terjadi

asfiksia, sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan terutama

pada pelayanan kesehatan ibu dan anak.

3. Bagi Peneliti

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah

wawasan dan kreatifitas sehungga memiliki kompetensi yang tinggi

yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas dalam

memberikan pelayanan dan bekerja secara profesinal.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Bari, Saifudin (2008). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal

dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjdo, Cipta,

Jakartata.

Dewi Tangalayuk, 2011. Hubungan Serotinus dan Partus lama dengan Kejadian

Asfiksia pada Bayi baru Lahir Di RumahSakit Umum Provinsi Sulawesi

Tenggara. Kendari: Politeknik Kesehatan Kendari Karya Tulis Ilmiah

Departemen Kesehatan.RI.2008 Program Kesehatan Ibu Bayi Baru lahir dan Anak

HSP-Health service program. Jakarta: Depkes RI

Hidayat, Aziz Alimul. 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Bidan.

Salemba Medika. Jakarta.

Page 54: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

41

Peter Abrahams 2014. Panduan kesehataan dalam Kehamilan KARISMA Publishing

Group Jakarta.

Manuaba, I.B.G, 2008. Ilmu Kebidanan, penyakit Kandungan dan Keluarga

Berencana Untuk pendidikan Bidan. EGC. Jakarta.

Mochtar, Rustam. 2008. Sinopsis Obstetri. Jilid 1. EGC. Jakarta.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Rhineka Cipta.

Jakarta.

Arikunto, S, 2010. Prosedur Penelitian Satu Pendekatan Praktek.Jakarta: Rineka

Cipta

POGI, IBU, JNPK-KR. 2008. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: Departemen

Kesehatan republik Indonesia.

Wiknjosastro (2009). Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo, Jakarta.

WHO (The World Health Report). (2010) ”Perbandingan Indonesia dengan

Beberapa Negara”. Computer. Writing. Rhetoric, and Literature. (Jurnal

Elektronik). Diakses 20 Agustus 2010: http://bankdata.depkes.go.id/.

Winkjosastro Hanifa, dkk (2009). Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.

Sastrawinata et al. 2005. Obstetri Patologi. Jakarta : EGC

Prawirohardjo, S. 2008. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo. Jakarta.

Manuaba. 2000. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB. Jakarta : EGC.

MASTER TABEL

Page 55: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

42

IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI ASFIKSIA

DI RSUD KOTA KENDARI

TAHUN 2015

No

Inisial Bayi Faktor Ibu Faor Bayi kt Faktor Tali

Pusa

t

Ket

1 By. Ny “W” PEB - -

2 By. Ny “S” - Prematur -

3 By. Ny “N” - - Lilitan tali pusat

4 By. Ny “M” Partus lama - Lilitan tali pusat

5 By. Ny “W” Partus lama - -

6 By. Ny “N” - Prematur -

7 By. Ny “N” - Distosia Lilitan tali pusat

8 By. Ny “N” G5P4A0 Letak

sun

gsa

ng

9 By. Ny “R” PEB - Lilitan tali pusat

10 By. Ny “R” KPD - -

11 By. Ny “H” Postterm Prematur -

12 By. Ny “R” KPD Gemeli -

13 By. Ny “S” Partus lama - Lilitan tali pusat

14 By. Ny “H” PE - -

15 By. Ny “B” Postterm - -

Page 56: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

43

16 By. Ny “R” - Letak

sun

gsa

ng,

Pre

mat

ur

Lilitan tali pusat

17 By. Ny “R” Postterm - Lilitan tali pusat

18 By. Ny “R” Partus

m

ac

et

Gemeli,

pre

ma

atur

-

19 By. Ny “D” Febris - -

20 By. Ny “A” - Letak

sun

gsa

ng

Lilitan tali pusat

21 By. Ny “S” PEB - Lilitan tali pusat

22 By. Ny “J” KPD - Lilitan tali pusat

23 By. Ny “E” PEB Prematur Lilitan tali pusat

24 By. Ny “N” PEB - -

25 By. Ny “N” PEB Letak

sun

gsa

ng

Lilitan tali pusat

26 By. Ny “R” Postterm - -

27 By. Ny “S” - Letak

sun

gsa

ng

-

28 By. Ny “M” - Prematur Lilitan tali pusat

Page 57: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

44

29 By. Ny “J” PEB Prematur -

30 By. Ny :”S” Partus

m

ac

et

- -

31 By. Ny “N” - Prematur -

32 By. Ny “R” - Gemeli Lilitan tali pusat

33 By. Ny “H” Partus

m

ac

et

- Lilitan tali pusat

34 By. Ny “M” Partus

m

ac

et

- -

35 By. Ny “S” Postterm,

KP

D

- -

36 By. Ny “R” KPD Prematur -

37 By. Ny “S” Postterm - Lilitan tali pusat

38 By. Ny “J” PEB - -

39 By. Ny “A” Perdarahan Letak

sun

gsa

ng

-

40 By. Ny “N” Posttterm - -

41 By. Ny “I” Postterm - -

42 By. Ny “H” KPD Prematur -

43 By. Ny “E” PEB - -

Page 58: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

45

44 By. Ny “N” Postterm Letak

sun

gsa

ng

Lilitan tali pusat

45 By. Ny “N” Postrem - Lilitan tali pusat

46 By. Ny “R” - Letak

sun

gsa

ng

-

47 By. Ny “L” Febris - -

48 By. Ny “U” Postterm Letak

sun

gsa

ng

-

49 By. Ny “L” KPD - -

50 By. Ny “A” KPD - -

51 By. Ny “S” Posttterm - -

52 By. Ny “I” Postterm Letak

sun

gsa

ng

-

53 By. Ny “A” Postterm - Lilitan tali pusat

54 By. Ny “N” KPD, partus

m

ac

et

- -

55 By. Ny “R” - Prematur -

56 By. Ny “H” Postterm - -

57 By. Ny “Y” PEB - -

58 By. Ny “H” PEB, partus

m

- -

Page 59: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

46

ac

et

59 By. Ny “E” KPD - -

60 By. Ny “N” - prematur -

61 By. Ny “S” PEB Gemeli -

62 By. Ny “A” - - Lilitan tali pusat

63 By. Ny “K” - - -

64 By. Ny “G” KPD - -

65 By. Ny “Y” Postterm - -

66 By. Ny “A” KPD - -

67 By. Ny “H” Posttterm,

KP

D

Gemeli -

68 By. Ny “R” - Gemeli,

pre

mat

ur

-

69 By. Ny “D” - Distosia bahu Lilitan tali pusat

70 By. Ny “H” Patus macet,

po

stt

er

m

- -

71 By. Ny “Z” - Prematur -

72 By. Ny “H” KPD Prematur -

73 By. Ny “N” PEB - Lilitan tali pusat

74 By. Ny “S” - Prematur Lilitan tali pusat

75 By. Ny “M” Postterm - Lilitan tali pusat

Page 60: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

47

76 By. Ny “M” - Prematur -

77 By. Ny “M” Postterm Prematur,

ge

mel

i

-

78 By. Ny “A” PEB Prematur Lilitan tali pusat

Page 61: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

1

Page 62: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

iii

Page 63: IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB BAYI YANG MENGALAMI …repository.poltekkes-kdi.ac.id/188/1/KTI YUNIYATI.pdf · Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 hari hingga 28 hari. Di usia

iv

\