ian Hama Walang Sangit
Transcript of ian Hama Walang Sangit
8/9/2019 ian Hama Walang Sangit
http://slidepdf.com/reader/full/ian-hama-walang-sangit 1/2
PENGENDALIAN HAMA WALANG SANGIT
Walang sangit ( Leptocorisa acuta) merupakansalah satu hama yang jugameresahkan petani. Hewan ini jika diganggu, akan meloncat dan terbang sambil
mengeluarkan bau. Serangga ini berwarnahijau kemerah- merahan.
Walang sangit menghisab butir – butir padi yang masih cair. Biji yang sudah
diisap akan menjadi hampa, agak hampa, atau liat. Kulit biji iu akan berwarna kehitam –
hitaman.
1. Pencegahan Secara Biologis (Alami)
Pengandalian secara Biologis, yaitu dengan menggunakan musuh alami belalang,
misalnya dengan cara melepaskan predator alami beruba laba – laba dan menanam
jamur yang dapat menginfeksi walang sangit.
2. Pengendalian secara Mekanis
a. Menanam tanaman secara serentak.
b. Membersihkan sawah dari segala macam rumput yang tumbuh di sekitar
sawah agar tidak menjadi tempat berkembang biak bagi walang sangit.
c. Menangkap walang sangit pada pagi hari dengan menggunakan jala
penangkap.
d. Penangkapan menggunakan unmpan bangkai kodok, ketam sawah, atau
dengan alga.
e. Pemeliharaan tanaman / kontrol hama yang baik dapat meningkatkan
kesehatan tanaman. Penyiraman, pemupukan, pengendalian hama dan
penyakit, serta penggantian media tumbuh dapat meningkatkan
pertumbuhan tanaman. Secara tidak langsung, kultur teknis yang baik dapat
memantau keberadaan hama dan penyakit secara dini.
3. Pengendalisn secara Kimiawi
Apabila serangan hama dan penyakit telah berada di ambang batas atau mencapai
10%, pengendalian secara kimiawi merupakan pilihan. Akan tetapi, pemakaian
bahan kimia secara berlebihan akan membawa dampak negatif bagi lingkungan.Untuk itulah penggunaanya harus terkontrol. Penggunaan insektisida diusahakan
sedemikan rupa sehingga efektif, efisien, dan aman bagi lingkungan.
Walang sangit muda (nimfa) lebih aktif dibandingkan dewasanya (imago), tetapi
hewan dewasa dapat merusak lebih hebat karenya hidupnya lebih lama. Walang sangit
dewasa juga dapat memakan biji – biji yang sudah mengeras, yaitu dengan
mengeluarkan enzim yang dapat mencerna karbohidrat.
8/9/2019 ian Hama Walang Sangit
http://slidepdf.com/reader/full/ian-hama-walang-sangit 2/2
Saran Alternatif : (dengan menggunakan insektisida alami)
Insektisida nabati tentunya dapat digunakan sebagai alternatif pengendalian
serangga. Bahan alami itu memenuhi beberapa kriteria yang diinginkan, yaitu aman,
murah, mudah diterapkan petani dan efektif membunuh hama serta memiliki
keuntungan mudah dibuat. Bahan dari nabati ini juga mudah terurai (biodegradable)
sehingga tidak mencemari lingkungan dan relatif aman bagi manusia dan ternak karena
residunya mudah hilang.
Salah satu tanaman yang memiliki senyawa yang dapat digunakan sebagai
insektisida nabati yaitu daun sirsak. Bagian dari tanaman sirsak yang digunakan adalah
daun dan biji. Daun sirsak mengandung senyawa acetogenin, antara lain asimisin,
bulatacin dan squamosin. Pada konsentrasi tinggi, senyawa acetogenin memiliki
keistimewaan sebagai anti-feedent. Dalam hal ini, hama serangga tidak lagi bergairah
untuk melahap bagian tanaman yang disukainya. Sedangkan pada konsentrasi rendah,
bersifat racun perut yang bisa mengakibatkan hama serangga menemui ajalnya. Ekstrak daun sirsak dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi hama belalang dan hama-hama
lainnya.
Dalam makalah berjudul Controlling Locusts with Plant Chemicals disebutkan
bahwa seperti spesies serangga lain, belalang mengalami proses evolusi bersama
tanaman selama lebih dari 350 juta tahun. Serangga phytophagous telah mempelajari
bagaimana menghindari racun tanaman dan tanaman pun selalu membangun strategi
pertahanan dengan produk kimia alaminya. Beberapa sifat botani tersebut merupakan
alternatif sebagai insektisida. Seperti Meliaceae tropis, Azadirachta indica (mimba) dan
Melia volkensii yang tersebar di Afrika Timur, bermanfaat sebagai sumber penghambatperkembangan serangga (termasuk belalang). Kandungan bioaktif yang ditemukan di
dalamnya adalah grup azadirachtins, yang bercampur dengan neuroendocrine hormon,
untuk mengontrol pertumbuhan tubuhnya, metamorfosis dan reproduksi.
Produk tanaman yang dianalisa bercampur di antara metabolisme dan proses
yang melawan belalang tanpa menggunakan tekanan yang membahayakan manusia dan
binatang lain. Ekstrak buah mentah M. volkensii selalu berhasil dalam mengontrol
pergerakan dan mengusir belalang (Locusta migratoria). Ultra-Low Volume (ULV)
memformulasikan 1000 ppm ekstrak etanol buah M. volkensi. Dengan menggunakan
perbandingan 10 liter per hektar hasilnya mampu menghamat dan menghilangkan
perkembangan belalang. Hasil menarik lainnya adalah keikutsertaan ekstrak dalam fase
formasi, yaitu mengusir belalang, menahan fase soliter dan menghambat pergerakan
dalam fase berkelompok. Yang terpenting juga, insektisida alami ini tidak meracuni
mamalia ataupun burung.
Nama : Arnadi
Kelas : I c
NPM : 109110039
Prodi : Agroteknologi
Mata Kuliyah : Biologi