I. PENDAHULUAN file... yang dapat di jadikan sebagai ladang penjualan produk-produk ... sumber dana...

6
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini dunia sedang melewati sebuah transisi yang sering di sebut sebagai era globalisasi. Terminologi ini dapat di uraikan sebagai proses masuknya ke ruang lingkup dunia 1. Dalam masa transisi ini dunia bisnis menjadi semakin kompetitif. Maka pemberian jasa yang konsisten mutunya dan tepat waktu semakin penting bagi pelaku ekonomi. Persaingan yang ketat ini memberikan peluang maupun tantangan baru bagi pengusaha di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Peluang-peluang yang muncul dari globalisasi ini antara lain: 1) tambah besarnya pasar (market) yang dapat di jadikan sebagai ladang penjualan produk-produk dan jasa buatan indonesia (ekspor) 2) lahirnya sumber-sumber modal baru dari luar negeri 3) datangnya ide-ide bisnis baru dari luar negeri 4) penyerapan teknologi dan ilmu manejemen yang canggih dari negera-negara maju. Sedangkan tantangan baru yang harus dihadapi oleh para pengusaha dalam era globalisasi ini, antara lain adalah: 1) modal bisnis tambah sulit untuk didapatkan karena jumlah pengusaha yang ingin mendapatkan modal bisnis dari seluruh dunia menjadi lebih besar 2) peningkatan persaingan dagang menjadi lebih tinggi dikarenakan banyaknya produk-produk dari luar yang masuk ke dalam pasar Indonesia. Dengan kata lain perusahaan- perusahaan Indonesia harus bertarung dengan perusahaan-perusahaan multinasional. 1 http://www.mb.ipb.ac.id/

Transcript of I. PENDAHULUAN file... yang dapat di jadikan sebagai ladang penjualan produk-produk ... sumber dana...

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini dunia sedang melewati sebuah transisi yang sering di sebut

sebagai era globalisasi. Terminologi ini dapat di uraikan sebagai proses

masuknya ke ruang lingkup dunia 1. Dalam masa transisi ini dunia bisnis

menjadi semakin kompetitif. Maka pemberian jasa yang konsisten mutunya

dan tepat waktu semakin penting bagi pelaku ekonomi.

Persaingan yang ketat ini memberikan peluang maupun tantangan baru

bagi pengusaha di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Peluang-peluang

yang muncul dari globalisasi ini antara lain: 1) tambah besarnya pasar

(market) yang dapat di jadikan sebagai ladang penjualan produk-produk dan

jasa buatan indonesia (ekspor) 2) lahirnya sumber-sumber modal baru dari

luar negeri 3) datangnya ide-ide bisnis baru dari luar negeri 4) penyerapan

teknologi dan ilmu manejemen yang canggih dari negera-negara maju.

Sedangkan tantangan baru yang harus dihadapi oleh para pengusaha

dalam era globalisasi ini, antara lain adalah: 1) modal bisnis tambah sulit

untuk didapatkan karena jumlah pengusaha yang ingin mendapatkan modal

bisnis dari seluruh dunia menjadi lebih besar 2) peningkatan persaingan

dagang menjadi lebih tinggi dikarenakan banyaknya produk-produk dari luar

yang masuk ke dalam pasar Indonesia. Dengan kata lain perusahaan­

perusahaan Indonesia harus bertarung dengan perusahaan-perusahaan

multinasional.

1

http://www.mb.ipb.ac.id/

Berbagai kiat bisnis untuk memanfaatkan kelebihan teknologi,

manajemen, pangsa pasar, sumber dana dan sumber daya manusia yang

umumnya dimiliki perusahaan besar di dunia telah memicu terjadinya aliansi

strategis. Untuk memperlahankan dan merebut pasar lokal maupun luar

negeri, diperlukan pola usaha yang solid dan mengglobal agar menang dalam

persaingan pasar.

Salah satu cara untuk menanggulangi tantangan-tantangan tersebut dan

pada saat yang sama juga menggunakan peluang-peluang yang ada dengan

efektif, adalah berbisnis dengan menggunakan pola waralaba. Pola usaha ini

menggunakan asas kemitraan berdasarkan prinsip saling mengunlungkan

dimana kepemilikan perusahaan oleh masing-masing pihak secara mandiri.

Pada saal ini banyak perusahaan franchise dari berbagai negara masuk

ke dalam negeri kita. Ini menimbulkan persaingan dengan produk-produk

makanan dan minuman lradisional Indonesia yang lebih ketal. Tindakan yang

sebaiknya kita ambil bukanlah mencari franchisee baru dari luar negeri namun

mempelajari dari perusahaan-perusahaan waralaba asing tersebut, metode

yang sudah lerbukli berhasil ini. Kemudian, menerapkannya unluk menjual

produk-produk makanan/minuman Indonesia.

Tumbuhnya usaha franchisee itu sangat beralasan karena terjadi

perubahan pola konsumsi masyarakat dan makin berlambahnya pusat-pusat

keramaian dan perlumbuhan kola sebagai akibat perkembangan industri

dengan segala jenisnya. Penyebab yang terpenting sebenarnya terjadi karena

fenomena yang ada menunjukkan adanya peningkatan dan perkembangan

penduduk berpenghasilan menengah lerutama di daerah perkotaan.

I Kamus Bes.r Bahasa Indonesia. ed 2

2

http://www.mb.ipb.ac.id/

Dilain pihak negara kita terkenal memiliki beragam makanan khas

daerah/tradisional yang memerlukan tangan-tangan terampil untuk

mengembangkannya. Fenomena ini merupakan peluang pasar bagi produsen

makanan/minuman olahan lokal untuk memberdayakan komoditas yang ada

menjadi lebih menarik atau atraktif, agar dapat menjangkau pasar yang lebih

luas. Sehingga kalau dipadukan antara pengembangan produk dan

pengembangan strategi maka akan tercipta usaha yang tangguh dan mandiri.

Tanda-tanda bahwa semua sistem bisnis waralaba semacam itu akan

terus berkembang dalam tahun-tahun mendatang, baik melalui perluasan

outlet yang ada maupun munculnya pemegang waralaba baru di bidang ini.

Indikasi ke arah ini sudah terlihat yaitu dengan makin berkembangnya bisnis

waralaba baik yang dikelola oleh pengwaralaba asing maupun pengwaralaba

lokal. Akses pengembangannya sangat dimungkinkan karena ditunjang oleh

perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang mendunia (border/ass

world).

Kendatipun demikian, sebenarnya mewaralabakan suatu produk itu tidak

mudah. Berbagai tantangan dan hambatan pasti ada. Tapi sudah saatnya

pengusaha-pengusaha Indonesia mulai mempertimbangkannya. Sebab cepat

atau lambat, keadaan akan mengarah ke dunia perdagangan bebas. Apalagi

saat ini jarak maupun letak geografis bukan lagi sesuatu yang membatasi

ruang gerak. Bahkan dengan teknologi komunikasi dan informasi dunia ini

seakan tanpa batas.

Usaha waralaba di Indonesia mulai berkembang sejak tahun 1970, yaitu

dengan munculnya produk Es Teler 77, kemudian diikuti oleh California Fried

Chicken, Toys City, Salon Rudy Hadisuwarno. Tetapi tidak dapat dipungkiri

3

http://www.mb.ipb.ac.id/

bahwa serbuan waralaba asing meningkat jauh lebih cepat dibandingkan

dengan perkembangan usaha waralaba domestik.

Kita menyadari, bisnis waralaba di Indonesia masih tertinggal dan

terkesan belum ada intervensi pemerintah sebagai pembina, tetapi beberapa

pemain dalam berbagai jenis produk telah menggunakan sistem franchise,

bahkan ada beberapa yang sudah memasuki pasar internasional. Usaha

untuk mengembangkan makanan tradisional dengan sistem waralaba dimasa

mendatang perlu disusun rencana strategis pembinaan dengan

memperhatikan aspek-aspek penting yang mempengaruhinya.

Oalam rangka mencari masukan-masukan untuk menyusun

kebijaksanaan maupun program pembinaan dan pengembangan makanan

tradisional dengan pola waralaba tersebut, maka dalam tesis ini judul yang

dipilih adalah "Strategi Pengembangan Usaha Makanan/Minuman Melalui

Waralaba Oalam Rangka Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah di OKI

Jakarta"

B. Perumusan Masalah

Perkembangan usaha melalui sistem waralaba dalam lima tahun terakhir

ini mulai dilirik oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia dengan tendensi

makin meningkat jumlahnya. Perkembangan jumlah sistem waralaba di

Indonesia memberikan harapan, walaupun diakui masih rendah dibandingkan

dengan franchise asing. Hal ini sesuai dengan gejala umum yang melanda

negara sedang membangun, biasanya selalu ingin tampil dengan kehidupan

berpola modern.

4

http://www.mb.ipb.ac.id/

Fenomena sosial ekonomi yang merupakan ciri dari negara yang sedang

membangun tersebut merupakan tahapan perkembangan yang harus dilalui.

Tumbuhnya pengwaralaba dan pewaralaba lokal yang tangguh akan menjadi

model kemitraan yang saling menguntungkan dan akan mempereepat

tumbuhnya pengusaha keeil dan menengah baru di Indonesia serta berperan

sebagai arena "exercise" menuju pasar internasional.

Wilayah OKI Jakarta dipilih sebagai daerah penelitian dengan harapan

Pemda OKI Jakarta akan memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai masukan

bagi kebijaksanaan pembinaan usaha skala kecil dan menengah. Sekaligus

sebagai langkah restrukturisasi dan elaborasi salah satu pilar Jakarta sebagai

Kota Jasa (SaNica City).

Untuk mempermudah dalam mencapai tujuan tersebut maka diperlukan

identifikasi atau perumusan masalah yang muneul dalam upaya

mengembangkan usaha keeil dan menengah dengan pola waralaba tersebut.

diantaranya meliputi :

1. Mengindentifikasi jenis komoditi makanan/minuman olahan yang

potensial untuk dikembangkan melalui waralaba.

2. Mengidentifikasi aspek pendanaan untuk pengembangan usaha

makanan/minuman melalui waralaba.

3. Mengidentifikasi lokasi yang potensial untuk dijadikan sebagai oulet

Istand pengembangan usaha makanan/minuman melalui waralaba.

4. Mengidentifikasi lembaga pendukung/pembina bagi pengembangan

usaha makanan/minuman melalui waralaba.

5

http://www.mb.ipb.ac.id/

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari strategi pengembangan usaha makanan/minuman melalui

waralaba dalam rangka pemberdayaan usaha kecil di OKI Jakarta ini adalah :

1. Mengkaji pengembangan bisnis dengan pola waralaba khususnya

bidang makanan/minuman

2. Mengetahui strategi apa yang harus diprioritaskan dalam pengembangan

usaha waralaba di OKI Jakarta

3. Merumuskan strategi pembinaan dan pengembangan usaha

makanan/minuman melalui waralaba yang meliputi : Strategi Penetapan

Komoditi, Strategi Penetapan Sumber Pendanaan, Strategi Penetapan

Lokasi, dan Strategi Penetapan Kelembagaan

D. Manfaat Penelltlan

Manfaat dari penelitian tentang strategi pengembangan usaha

makanan/minuman melalui waralaba dalam rangka pemberdayaan usaha keeil

menengah di OKI Jakarta adalah :

1. Sebagai masukan bagi Pemda OKI Jakarta untuk menentukan strategi

bagi pengembangan Usaha Keeil Menengah bidang makanan/minuman.

2. Sebagai masukan bagi Pemda OKI mengembangkan usaha

makanan/minuman olahan.

3. Sebagai masukan bagi Pemda OKI Jakarta untuk menentukan

kebijaksanaan strategis dalam membangun kota sehingga dapat

membangkitkan kegiatan ekonomi masyarakat.

6

http://www.mb.ipb.ac.id/