I. PENDAHULUAN Penanganan...17 maupun perdata, dan hukum positif lainnya yang diatur dan berlaku...

45
S O P Dibuat oleh : Disusun oleh : Diperiksa oleh : Penanganan Pelaggaran Peraturan Pengguna Sistem & Prosedur Divisi SKMR Divisi Kepatuhan No. : 2.037.HC.17.0 Rev. : 0 Tahun: November 2017 Page 1 of 45 STANDAR OPERASI DAN PROSEDUR PENANGANAN PELANGGARAN PERATURAN I. PENDAHULUAN 1 2 A. PENGERTIAN 3 4 Kebijakan Penanganan Pelanggaran Peraturan adalah kebijakan umum yang terkait 5 dengan Peraturan Perusahaan dan Kode Etik Karyawan. Kebijakan ini sebagai petunjuk 6 operasional penanganan kasus pelanggaran yang merupakan turunan dari Peraturan Perusahan 7 dan Kode Etik Karyawan. 8 9 B. LATAR BELAKANG 10 11 i. Belum adanya ketentuan standar dalam penanganan khusus kasus-kasus pelanggaran yang 12 terjadi di Bank of India Indonesia Tbk. (selanjutnya disebut Perusahaan). 13 14 ii. Masih beragamnya perlakuan serta tindakan yang diambil oleh Manajemen dalam menangani 15 kasus-kasus pelanggaran di Perusahaan. 16 17 C. TUJUAN 18 19 Tujuan utama dari disusunnya kebijakan ini adalah : 20 21 1. Menjadi ketentuan standar acuan dasar penanganan segala bentuk kasus pelanggaran yang 22 terjadi di Perusahaan. 23 24 2. Panduan keseragaman dan konsistensi perlakuan dan tindakan serta sanksi yang dilakukan 25 oleh Manajemen baik level Kantor Pusat dan Kantor Cabang dalam penanganan kasus 26 pelanggaran tersebut. 27 28 3. Pedoman kriteria-kriteria penanganan pelanggaran sebagai bentuk tindakan preventif dan 29 antisipatif atas kemungkinan terjadinya kasus pelanggaran. 30 31 4. Sebagai acuan formal yang dimiliki Manajemen dalam rangka menegakkan prinsip Good 32 Corporate Governance. 33 34 5. Sebagai acuan dalam pemberian Reward dan Punishment bagi Karyawan yang telah 35 melakukan tindakan preventif dan pelanggaran. 36 37 D. RUANG LINGKUP 38 39 Kebijakan Penanganan Pelanggaran Peraturan membahas ketentuan-ketentuan sebagai dasar 40 dalam penanganan kasus-kasus pelanggaran, mengenai definisi dan kriteria pelanggaran, 41 jenis pelanggaran, bobot pelanggaran, tindakan terhadap Karyawan yang melakukan 42 pelanggaran, penetapan tindakan terhadap Karyawan yang melakukan pelanggaran, 43

Transcript of I. PENDAHULUAN Penanganan...17 maupun perdata, dan hukum positif lainnya yang diatur dan berlaku...

Page 1: I. PENDAHULUAN Penanganan...17 maupun perdata, dan hukum positif lainnya yang diatur dan berlaku dalam wilayah 18 Republik Indonesia), pelanggaran terhadap norma-norma dan etika yang

S O P Dibuat oleh : Disusun oleh : Diperiksa oleh :

Penanganan

Pelaggaran Peraturan Pengguna Sistem & Prosedur Divisi SKMR Divisi Kepatuhan

No. : 2.037.HC.17.0

Rev. : 0

Tahun: November 2017

Page 1 of 45

SSTTAANNDDAARR OOPPEERRAASSII DDAANN PPRROOSSEEDDUURR

PENANGANAN PELANGGARAN PERATURAN

I. PENDAHULUAN 1 2

A. PENGERTIAN 3 4

Kebijakan Penanganan Pelanggaran Peraturan adalah kebijakan umum yang terkait 5

dengan Peraturan Perusahaan dan Kode Etik Karyawan. Kebijakan ini sebagai petunjuk 6

operasional penanganan kasus pelanggaran yang merupakan turunan dari Peraturan Perusahan 7

dan Kode Etik Karyawan. 8

9

B. LATAR BELAKANG 10 11

i. Belum adanya ketentuan standar dalam penanganan khusus kasus-kasus pelanggaran yang 12

terjadi di Bank of India Indonesia Tbk. (selanjutnya disebut Perusahaan). 13 14 ii. Masih beragamnya perlakuan serta tindakan yang diambil oleh Manajemen dalam menangani 15

kasus-kasus pelanggaran di Perusahaan. 16 17

C. TUJUAN 18 19

Tujuan utama dari disusunnya kebijakan ini adalah : 20 21

1. Menjadi ketentuan standar acuan dasar penanganan segala bentuk kasus pelanggaran yang 22

terjadi di Perusahaan. 23 24

2. Panduan keseragaman dan konsistensi perlakuan dan tindakan serta sanksi yang dilakukan 25

oleh Manajemen baik level Kantor Pusat dan Kantor Cabang dalam penanganan kasus 26

pelanggaran tersebut. 27 28

3. Pedoman kriteria-kriteria penanganan pelanggaran sebagai bentuk tindakan preventif dan 29

antisipatif atas kemungkinan terjadinya kasus pelanggaran. 30 31

4. Sebagai acuan formal yang dimiliki Manajemen dalam rangka menegakkan prinsip Good 32

Corporate Governance. 33 34

5. Sebagai acuan dalam pemberian Reward dan Punishment bagi Karyawan yang telah 35

melakukan tindakan preventif dan pelanggaran. 36

37

D. RUANG LINGKUP 38 39

Kebijakan Penanganan Pelanggaran Peraturan membahas ketentuan-ketentuan sebagai dasar 40

dalam penanganan kasus-kasus pelanggaran, mengenai definisi dan kriteria pelanggaran, 41

jenis pelanggaran, bobot pelanggaran, tindakan terhadap Karyawan yang melakukan 42

pelanggaran, penetapan tindakan terhadap Karyawan yang melakukan pelanggaran, 43

Page 2: I. PENDAHULUAN Penanganan...17 maupun perdata, dan hukum positif lainnya yang diatur dan berlaku dalam wilayah 18 Republik Indonesia), pelanggaran terhadap norma-norma dan etika yang

S O P Dibuat oleh : Disusun oleh : Diperiksa oleh :

Penanganan

Pelaggaran Peraturan Pengguna Sistem & Prosedur Divisi SKMR Divisi Kepatuhan

No. : 2.037.HC.17.0

Rev. : 0

Tahun: November 2017

Page 2 of 45

SSTTAANNDDAARR OOPPEERRAASSII DDAANN PPRROOSSEEDDUURR

PENANGANAN PELANGGARAN PERATURAN

pembelaan diri dan rehabilitasi, serta penghargaan atas upaya tindakan pencegahan 1

pelanggaran. 2

3

1. Pendahuluan 4 5

Berisi pengertian kebijakan Penanganan Pelanggaran, latar belakang, tujuan, dan ruang 6

lingkup kebijakan. 7

8

2. Definisi dan Kriteria Pelanggaran 9 10

Bagian ini membahas definisi pelanggaran dan hal-hal yang menjadi kriteria 11

pelanggaran, yaitu pelanggaran operasional, pelanggaran kode etik, perbuatan kriminal dan 12

/ atau perbuatan Fraud dan pelanggaran lainnya. 13

3. Jenis Pelanggaran 14 15

Bagian ini membahas jenis-jenis pelanggaran seperti tersebut di atas dan klasifikasi yang 16

termasuk dalam tiap jenis pelanggaran tersebut. 17 18

4. Bobot Pelanggaran 19 20

Bagian ini mengatur bobot pelanggaran yang dilakukan berdasarkan tindakan dan 21

motifnya, serta berdasarkan dampak kerugian financial maupun non financial. Bobot 22

pelanggaran dibagi menjadi 3 (tiga) kategori, yakni ringan, sedang dan berat (termasuk 23

didalamnya pelanggaran yang tidak bisa ditolerir, diantaranya adalah Fraud) 24 25

5. Sanksi Atas Pelanggaran 26 27

Bagian ini mengatur tentang penerapan tindakan yang layak diberikan oleh Perusahaan 28

kepada Karyawan yang melakukan dan / atau terlibat dalam tindakan tersebut 29

sesuai dengan jenis dan tingkatan pelanggaran yang dilakukan. 30 31

6. Pembelaan Diri dan Rehabilitasi 32 33

Bagian ini mengatur tentang kesempatan untuk membela diri bagi Karyawan serta 34

tindakan rehabilitasi apabila ternyata Karyawan dinyatakan tidak bersalah. 35

36

7. Penghargaan atas Upaya Tindakan Pencegahan Pelanggaran 37 38

Bagian ini mengatur tentang penghargaan Perusahaan terhadap Karyawan atas 39

upayanya mencegah tindakan pelanggaran.40

Page 3: I. PENDAHULUAN Penanganan...17 maupun perdata, dan hukum positif lainnya yang diatur dan berlaku dalam wilayah 18 Republik Indonesia), pelanggaran terhadap norma-norma dan etika yang

S O P Dibuat oleh : Disusun oleh : Diperiksa oleh :

Penanganan

Pelaggaran Peraturan Pengguna Sistem & Prosedur Divisi SKMR Divisi Kepatuhan

No. : 2.037.HC.17.0

Rev. : 0

Tahun: November 2017

Page 3 of 45

SSTTAANNDDAARR OOPPEERRAASSII DDAANN PPRROOSSEEDDUURR

PENANGANAN PELANGGARAN PERATURAN

II. DEFINISI DAN KRITERIA PELANGGARAN PERATURAN 1 2 3

A. DEFINISI 4 5

Pelanggaran Peraturan merupakan tindakan Karyawan yang menyalahi peraturan dan prosedur 6

yang telah ditetapkan baik yang ditetapkan dalam Peraturan Perusahaan, Kode Etik, termasuk 7

peraturan perundangan yang berlaku dalam wilayah Republik Indonesia, yang dilakukan baik 8

secara sengaja maupun tidak sengaja yang berpotensi dan / atau menimbulkan dampak 9

kerugian baik secara financial maupun non financial bagi lingkungan kerja maupun Perusahaan. 10

11

B. KRITERIA PELANGGARAN 12 13

Pelanggaran Peraturan antara lain dibagi dalam 3 (tiga) kategori, yakni perbuatan pelanggaran 14

operasional, perbuatan Fraud, dan perbuatan pelanggaran lainnya, dengan kriteria masing-masing 15

sebagai berikut: 16 17

1. Perbuatan Pelanggaran Operasional 18

Adalah suatu tindakan pelanggaran peraturan dan prosedur internal yang berlaku secara 19

sengaja maupun tidak sengaja dilakukan oleh Karyawan (secara sendiri maupun 20

kelompok) yang berpotensi dan / atau menimbulkan dampak kerugian baik secara financial 21

maupun non financial bagi lingkungan kerja maupun Perusahaan. 22 23

Kriteria perbuatan pelanggaran operasional, yaitu apabila memenuhi salah satu atau 24

semua unsur sebagai berikut : 25 26

a. Pelaku pelanggaran dilakukan oleh Karyawan, baik dilakukan secara sendiri 27

maupun kelompok. 28

b. Dilakukan dengan unsur kesengajaan atau dapat pula secara tidak sengaja. 29

c. Unsur pelanggaran yang dilakukan adalah pelanggaran terhadap peraturan 30

internal dan eksternal. 31

d. Adanya unsur ketidaktelitian, keteledoran dan/atau masalah 32

kompetensi. 33

e. Menimbulkan dan/atau berpotensi menimbulkan dampak kerugian (financial 34

dan non financial). 35 36

2. Perbuatan Fraud 37

Adalah suatu tindakan penyimpangan atau pembiaran yang sengaja dilakukan untuk 38

mengelabui, menipu atau memanipulasi Perusahaan, Customer atau pihak lain, yang 39

terjadi di lingkungan Perusahaan dan/atau menggunakan sarana Perusahaan sehingga 40

Page 4: I. PENDAHULUAN Penanganan...17 maupun perdata, dan hukum positif lainnya yang diatur dan berlaku dalam wilayah 18 Republik Indonesia), pelanggaran terhadap norma-norma dan etika yang

S O P Dibuat oleh : Disusun oleh : Diperiksa oleh :

Penanganan

Pelaggaran Peraturan Pengguna Sistem & Prosedur Divisi SKMR Divisi Kepatuhan

No. : 2.037.HC.17.0

Rev. : 0

Tahun: November 2017

Page 4 of 45

SSTTAANNDDAARR OOPPEERRAASSII DDAANN PPRROOSSEEDDUURR

PENANGANAN PELANGGARAN PERATURAN

mengakibatkan Perusahaan, Customer, atau pihak lain menderita kerugian dan/atau pelaku 1

Fraud memperoleh keuntungan financial baik secara langsung maupun tidak langsung.1 2

3

Kriteria perbuatan Fraud adalah: 4 5

a. Dapat dilakukan oleh Karyawan, atau pihak lain diluar lingkungan Perusahaan atau 6

kerjasama antara Karyawan dan pihak lain diluar lingkungan Perusahaan, baik dilakuan 7

secara sendiri maupun kelompok. 8

b. Terbukti dilakukan dengan unsur niat dan kesengajaan. 9

c. Mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan, Customer atau pihak lain. 10

d. Pelaku Fraud memperoleh keuntungan financial baik secara langsung maupun 11

tidak langsung. 12

13

3. Perbuatan Pelanggaran Peraturan lainnya 14

Adalah perbuatan pelanggaran peraturan di luar peraturan operasional dan perbuatan Fraud 15

yang dapat dikategorikan sebagai suatu tindakan pelanggaran terhadap hukum (pidana 16

maupun perdata, dan hukum positif lainnya yang diatur dan berlaku dalam wilayah 17

Republik Indonesia), pelanggaran terhadap norma-norma dan etika yang berlaku yang 18

secara sengaja maupun tidak sengaja dilakukan oleh Karyawan (secara sendiri maupun 19

kelompok) yang secara langsung maupun tidak langsung berpotensi dan / atau 20

menimbulkan dampak kerugian yang bersifat financial maupun non financial bagi lingkungan 21

kerja maupun Perusahaan. 22 23

Kriteria pelanggaran untuk kasus lainnya yaitu: 24 25

a. Pelaku pelanggaran dilakukan oleh Karyawan, baik sendiri maupun kelompok. 26

b. Dilakukan dengan unsur kesengajaan atau dapat pula secara tidak sengaja. 27

c. Unsur pelanggaran yang dilakukan adalah pelanggaran terhadap hukum (pidana dan 28

perdata), norma dan etika. 29

d. Secara langsung maupun tidak langsung menimbulkan dan / atau berpotensi menimbulkan 30

dampak kerugian yang lebih bersifat financial maupun non financial.31

1 Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/28/DPNP tanggal 9 Desember 2011 tentang Penerapan Strategi Anti Fraud bagi

Bank Umum.

Page 5: I. PENDAHULUAN Penanganan...17 maupun perdata, dan hukum positif lainnya yang diatur dan berlaku dalam wilayah 18 Republik Indonesia), pelanggaran terhadap norma-norma dan etika yang

S O P Dibuat oleh : Disusun oleh : Diperiksa oleh :

Penanganan

Pelaggaran Peraturan Pengguna Sistem & Prosedur Divisi SKMR Divisi Kepatuhan

No. : 2.037.HC.17.0

Rev. : 0

Tahun: November 2017

Page 5 of 45

SSTTAANNDDAARR OOPPEERRAASSII DDAANN PPRROOSSEEDDUURR

PENANGANAN PELANGGARAN PERATURAN

III. JENIS PELANGGARAN 1 2

A. PELANGGARAN OPERASIONAL 3 4

Jenis pelanggaran peraturan operasional adalah sebagai berikut: 5 6

1. Kecerobohan / Kelalaian 7 8

Tindakan ceroboh dan / atau lalai dalam melakukan tugas, yang atas kecerobohan 9

atau kelalaiannya tersebut secara langsung maupun tidak langsung berpotensi dan / 10

atau menimbulkan dampak negatif bagi Perusahaan. 11 12

2. Penyalahgunaan Wewenang Operasional 13

Tindakan penyalahgunaan wewenang yang diberikan kepada Karyawan dalam kapasitasnya 14

sebagai pejabat struktural maupun fungsional dan / atau dalam batas lingkup tugas dan 15

tanggung jawab setiap Karyawan. 16

17

3. Pelanggaran atas kewajiban sebagai Karyawan 18

Tindakan melanggar atau mengabaikan kewajiban dalam kedudukan sebagai 19

Karyawan. 20

21

Yang termasuk perbuatan pelanggaran operasional untuk masing-masing klasifikasi di 22

atas dapat dilihat pada Lampiran 1. 23

24

B. PERBUATAN FRAUD 25 26

Yang termasuk dalam perbuatan Fraud adalah sebagai berikut : 27 28

1. Penggelapan Uang Perusahaan 29 30

Merupakan tindakan penyelewengan atau penyalahgunaan dana Perusahaan, 31

penyimpangan sumber daya Perusahaan yang bersifat financial dan/atau memanipulasi 32

transaksi keuangan Perusahaan untuk keuntungan pribadi Karyawan. 33 34

2. Manipulasi Data/keterangan Palsu 35 36

Tindakan memanipulasi data atau memberikan keterangan, instruksi serta informasi yang 37

tidak benar (palsu) kepada Customer, Karyawan lain, atasan dan/atau Manajemen demi 38

memberikan keuntungan bagi pribadi Karyawan. 39

40

41

42

43

Page 6: I. PENDAHULUAN Penanganan...17 maupun perdata, dan hukum positif lainnya yang diatur dan berlaku dalam wilayah 18 Republik Indonesia), pelanggaran terhadap norma-norma dan etika yang

S O P Dibuat oleh : Disusun oleh : Diperiksa oleh :

Penanganan

Pelaggaran Peraturan Pengguna Sistem & Prosedur Divisi SKMR Divisi Kepatuhan

No. : 2.037.HC.17.0

Rev. : 0

Tahun: November 2017

Page 6 of 45

SSTTAANNDDAARR OOPPEERRAASSII DDAANN PPRROOSSEEDDUURR

PENANGANAN PELANGGARAN PERATURAN

3. Penyalahgunaan Wewenang Pemberian Persetujuan 1 2

Tindakan penyalahgunaan wewenang yang diberikan kepada Karyawan dalam kapasitasnya 3

sebagai pejabat struktural maupun fungsional dan/atau dalam batasan lingkup tugas dan 4

tanggung jawab setiap Karyawan, dilakukan secara sengaja untuk kepentingan dan/atau 5

keuntungan pribadi. 6 7 8

Yang termasuk perbuatan Fraud untuk masing-masing klasifikasi tersebut dapat dilihat pada 9

Lampiran 1. 10 11

C. PERBUATAN PELANGGARAN LAINNYA 12 13

Jenis pelanggaran lainnya diantaranya adalah sebagai berikut : 14 15

1. Jenis pelanggaran terhadap Norma-norma dan Etika, termasuk di dalamnya 16

berkaitan dengan benturan kepentingan yang diatur dalam Standar Etika Karyawan Bank of 17

India Indonesia Tbk. tindakan pelanggaran yang dilakukan secara sengaja maupun tidak 18

sengaja yang bertentangan dengan kesusilaan atau norma-norma mengenai hubungan 19

antarmanusia secara universal, termasuk tindakan pelanggaran yang menimbulkan dan/atau 20

berpotensi menimbulkan benturan kepentingan seperti yang diatur dalam Standar Etika 21

Karyawan Bank of India Indonesia Tbk . 22 23

2. Pelanggaran terhadap Hukum Formal 24 25

Merupakan tindakan pelanggaran terhadap hukum formal yang berlaku di Indonesia, 26

mencakup peraturan-peraturan hukum pidana maupun perdata ataupun hukum lainnya yang 27

diatur oleh pemerintah. 28 29

Contoh pelanggaran yang termasuk kategori di atas untuk masing-masing jenis pelanggaran 30

dapat dilihat pada Lampiran 1.31

Page 7: I. PENDAHULUAN Penanganan...17 maupun perdata, dan hukum positif lainnya yang diatur dan berlaku dalam wilayah 18 Republik Indonesia), pelanggaran terhadap norma-norma dan etika yang

S O P Dibuat oleh : Disusun oleh : Diperiksa oleh :

Penanganan

Pelaggaran Peraturan Pengguna Sistem & Prosedur Divisi SKMR Divisi Kepatuhan

No. : 2.037.HC.17.0

Rev. : 0

Tahun: November 2017

Page 7 of 45

SSTTAANNDDAARR OOPPEERRAASSII DDAANN PPRROOSSEEDDUURR

PENANGANAN PELANGGARAN PERATURAN

IV. BOBOT PELANGGARAN 1

2

Atas tindakan pelanggaran yang dilakukan, ditetapkan bobot pelanggaran untuk menentukan kategori 3

pelanggaran ringan, sedang, dan berat, serta bobot pelanggaran berdasarkan dampak financial yang 4

ditimbulkan. 5 6

A. BERDASARKAN TINDAKAN DAN MOTIF 7 8

Pelanggaran terdiri dari: 9 10

1. Pelanggaran operasional yang masih dapat diperbaiki dengan dikategorikan sebagai 11

pelanggaran ringan, sedang dan berat. 12 13

2. Pelanggaran yang tidak dapat ditolerir sehingga pelaku harus keluar dari Perusahaan, 14

dikategorikan sebagai pelanggaran berat. 15

16

Berikut penjelasan masing-masing kategori : 17 18

1. Pelanggaran Operasional Kategori Ringan: 19

Dilakukan secara tidak sengaja 20

Dampak financial maupun non financial yang ditimbulkan relative kecil / 21

tidak signifikan. 22 23

Tidak memiliki motif untuk keuntungan pribadi. 24 25

Mengandung unsur pelanggaran terhadap peraturan, baik internal maupun eksternal. 26 27

2. Pelanggaran Operasional Kategori Sedang: 28 29

Dilakukan baik secara sengaja maupun tidak sengaja. 30 31

Dampak financial maupun non financial yang ditimbulkan relative sedang. 32 33

Memiliki motif untuk keuntungan pribadi baik internal maupun eksternal. 34 35

3. Pelanggaran Operasional Kategori Berat: 36 37

Dilakukan secara sengaja. 38 39

Dampak financial maupun non financial yang ditimbulkan besar / signifikan. Memiliki motif 40

untuk keuntungan pribadi. 41

Mengandung unsur pelanggaran terhadap peraturan, baik internal maupun eksternal. 42

Page 8: I. PENDAHULUAN Penanganan...17 maupun perdata, dan hukum positif lainnya yang diatur dan berlaku dalam wilayah 18 Republik Indonesia), pelanggaran terhadap norma-norma dan etika yang

S O P Dibuat oleh : Disusun oleh : Diperiksa oleh :

Penanganan

Pelaggaran Peraturan Pengguna Sistem & Prosedur Divisi SKMR Divisi Kepatuhan

No. : 2.037.HC.17.0

Rev. : 0

Tahun: November 2017

Page 8 of 45

SSTTAANNDDAARR OOPPEERRAASSII DDAANN PPRROOSSEEDDUURR

PENANGANAN PELANGGARAN PERATURAN

1

Berdampak terhadap nama baik perusahaan (name risk). 2

3

4. Pelanggaran Yang Tidak Dapat Ditolerir merupakan pelanggaran berat yang 4

mengharuskan pelakunya keluar dari perusahaan, termasuk di dalamnya Fraud. 5 6

Daftar bentuk pelanggaran ringan, sedang, dan pelanggaran yang tidak dapat ditolerir dapat 7

dilihat (namun tidak terbatas) pada Lampiran 2. 8 9

B. BERDASARKAN DAMPAK KERUGIAN FINANCIAL 10 11

Dilihat dari dampak financial yang ditimbulkan (internal maupun eksternal), penetapan- 12

penetapan pelanggaran kategori ringan, sedang, dan berat mengacu kepada: 13

14

1. Perbuatan Pelanggaran Operasional 15 16

Kategori ringan < Rp. 1.000.000,- 17 18 Kategori sedang ≥ Rp. 1.000.000,- ≤ Rp. 5.000.000,- 19

Kategori berat ≥ Rp. 5.000.000,- 20

2. Perbuatan Fraud 21 22

Perbuatan Fraud ditetapkan dalam kategori berat dengan tidak melihat jumlah kerugian, 23

mengingat bahwa perbuatan Fraud menyangkut attitude dan merupakan tindak 24

kejahatan untuk memperoleh keuntungan. 25 26

Penetapan dalam membawa perbuatan Fraud lebih lanjut ke pengadilan/kepolisian adalah 27

bersifat Judgement Personnel Committee dengan memperhatikan/membandingkan biaya yang 28

dikeluarkan selama proses pengadilan dengan jumlah kerugian. 29

Proses penanganan Fraud diatur tersendiri dalam ketentuan dan prosedur AntiFraud 30

Management. 31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

Page 9: I. PENDAHULUAN Penanganan...17 maupun perdata, dan hukum positif lainnya yang diatur dan berlaku dalam wilayah 18 Republik Indonesia), pelanggaran terhadap norma-norma dan etika yang

S O P Dibuat oleh : Disusun oleh : Diperiksa oleh :

Penanganan

Pelaggaran Peraturan Pengguna Sistem & Prosedur Divisi SKMR Divisi Kepatuhan

No. : 2.037.HC.17.0

Rev. : 0

Tahun: November 2017

Page 9 of 45

SSTTAANNDDAARR OOPPEERRAASSII DDAANN PPRROOSSEEDDUURR

PENANGANAN PELANGGARAN PERATURAN

Tabel Ringkasan Pembobotan Pelanggaran Operasional 1 2

Ukuran

Pelanggaran

Bobot Pelanggaran

Ringan Sedang Berat *)

Kesengajaan

Tidak sengaja

Sengaja dan/atau

Tidak sengaja

Sengaja

Pemberian feedback

Belum ada feedback

Sudah diberikan

feedback sebelumnya

Sudah diberikan

feedback sebelumnya

Dampak bagi

perusahaan

(financial/non financial)

Dampak kecil

Ada dampak

financial/ non financial

Ada dampak yang

besar financial/ non financial

Motif keuntungan

pribadi

Tidak ada motif

keuntungan pribadi

Belum tentu ada

motif keuntungan

pribadi

Ada motif keuntungan

pribadi atau orang

lain

Pengulangan

Pelanggaran

Pelanggaran

dilakukan pertama kali

Pengulangan

pelanggaran/

pelaku sedang

terkena sanksi

Pengulangan

pelanggaran yang

telah dilakukan

beberapa kali

3 4

Keterangan : 5 6 *) Pelanggaran-pelanggaran karena masalah kriminal dan penerimaan suap adalah dengan 7

penalti terberat (diberhentikan).8

Page 10: I. PENDAHULUAN Penanganan...17 maupun perdata, dan hukum positif lainnya yang diatur dan berlaku dalam wilayah 18 Republik Indonesia), pelanggaran terhadap norma-norma dan etika yang

S O P Dibuat oleh : Disusun oleh : Diperiksa oleh :

Penanganan

Pelaggaran Peraturan Pengguna Sistem & Prosedur Divisi SKMR Divisi Kepatuhan

No. : 2.037.HC.17.0

Rev. : 0

Tahun: November 2017

Page 10 of 45

SSTTAANNDDAARR OOPPEERRAASSII DDAANN PPRROOSSEEDDUURR

PENANGANAN PELANGGARAN PERATURAN

V. SANKSI ATAS PELANGGARAN 1

2

Atas tindakan-tindakan pelanggaran yang dilakukan sesuai kategorisasi di atas, selanjutnya diatur 3

mengenai penerapan tindakan terhadap Karyawan yang melakukan dan / atau terlibat dalam 4

tindakan sesuai dengan jenis dan bobot pelanggaran yang dilakukan sebagai berikut: 5 6 7

A. JENIS SANKSI 8 9

Beberapa alternative bentuk tindakan terhadap Karyawan yang melakukan pelanggaran adalah 10

sebagai berikut: 11 12

Teguran Lisan 13

Surat Peringatan 1, 2, dan 3 (SP 1, SP2, SP3), masing-masing surat peringatan berlaku 6 14

(enam) bulan, permberian Surat Peringatan tidak harus berurutan dilihat dari tingkat 15

kesalahan ataupun pelanggaran yang dilakukan. 16

Tidak memperoleh Bonus Umum Tahunan dan/atau Bonus Prestasi ataupun 17

Insentif (bagi Karyawan dengan Insentif based). 18

Tidak memperoleh kenaikan Gaji dan/atau kenaikan pangkat untuk periode waktu tertentu. 19

Denda financial. 20

Skorsing (dirumahkan sementara). 21

Demosi (penurunan pangkat atau posisi). 22

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). 23

24

Mekanisme pemberian sanksi diatur dalam Peraturan Internal yang merupakan bagian yang 25

tidak terpisahkan dari Kebijakan ini. 26 27 28

B. SANKSI BERDASARKAN BOBOT PELANGGARAN 29 30

Tindakan terhadap Karyawan yang melakukan pelanggaran diberikan sesuai dengan 31

bobot pelanggaran, diantaranya sanksi administratif (Teguran, SP1, SP2, SP3, Skorsing, dan 32

konsekuensi lainnya),maupun Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). 33

34

Berikut ini tabel pemberian tindakan terhadap Karyawan yang melakukan pelanggaran 35

berdasarkan bobot pelanggaran: 36

37

38 39

Page 11: I. PENDAHULUAN Penanganan...17 maupun perdata, dan hukum positif lainnya yang diatur dan berlaku dalam wilayah 18 Republik Indonesia), pelanggaran terhadap norma-norma dan etika yang

S O P Dibuat oleh : Disusun oleh : Diperiksa oleh :

Penanganan

Pelaggaran Peraturan Pengguna Sistem & Prosedur Divisi SKMR Divisi Kepatuhan

No. : 2.037.HC.17.0

Rev. : 0

Tahun: November 2017

Page 11 of 45

SSTTAANNDDAARR OOPPEERRAASSII DDAANN PPRROOSSEEDDUURR

PENANGANAN PELANGGARAN PERATURAN

BOBOT

PELANGGARAN

KEJADIAN

PERTAMA

KEJADIAN

KEDUA

KEJADIAN

KETIGA

RINGAN Minimal :

Teguran Lisan

Maksimal :

Surat Peringatan

Pertama

Minimal :

Surat Peringatan

Pertama Maksimal :

Surat Peringatan Ketiga

Minimal :

Surat Peringatan

Kedua Maksimal :

Pemutusan

Hubungan Kerja

SEDANG Minimal :

Surat Peringatan

Pertama Maksimal :

Surat Peringatan

Ketiga

Minimal :

Surat Peringatan Kedua Maksimal :

Pemutusan Hubungan

Kerja

BERAT Minimal :

Surat Peringatan Ketiga

dan penundaan kenaikan

gaji Maksimal :

Pemutusan Hubungan

Kerja

1 2

Matriks pemberian sanksi-sanksi untuk bentuk-bentuk pelanggaran secara detail 3

dapat dilihat pada Lampiran 3, yang terdiri dari : 4 5

1. Displin Kerja. 6

2. Hubungan dengan Atasan/Bawahan/Sesama Karyawan/Pihak Lain. 7

3. Pemberian Informasi Kepada Pihak Luar / Internal. 8

4. Transaksi – Operasi – Teknologi Informasi. 9

5. Pemberian Informasi terkait Tindakan Pelanggaran Karyawan Lain. 10

6. Terkait Benturan Kepentingan. 11

7. Terkait Perilaku. 12

8. Pemalsuan/Pemberian Informasi yang Salah/Menyesatkan. 13

9. Pelanggaran terkait Hak Kekayaan Intelektual. 14

10. Tindakan Mengaburkan/Menyebabkan Tidak Dapat Digunakan Laporan, Data 15

Page 12: I. PENDAHULUAN Penanganan...17 maupun perdata, dan hukum positif lainnya yang diatur dan berlaku dalam wilayah 18 Republik Indonesia), pelanggaran terhadap norma-norma dan etika yang

S O P Dibuat oleh : Disusun oleh : Diperiksa oleh :

Penanganan

Pelaggaran Peraturan Pengguna Sistem & Prosedur Divisi SKMR Divisi Kepatuhan

No. : 2.037.HC.17.0

Rev. : 0

Tahun: November 2017

Page 12 of 45

SSTTAANNDDAARR OOPPEERRAASSII DDAANN PPRROOSSEEDDUURR

PENANGANAN PELANGGARAN PERATURAN

Dokumen atau System. 1

11. Melakukan tindakan/Kegiatan yang illegal/dilarang oleh Perusahaan. 2

12. Pembocoran Rahasia Perusahaan. 3

13. Penerimaan Imbalan/Komisi/Barang/Fasilitas dari Debitur /Pihak Lain. 4

14. Penggelembungan Biaya/Mark Up. 5

15. Penggelapan dan Pencurian. 6

7

C. KEWENANGAN PEMBERIAN SANKSI 8 9

Wewenang persetujuan pemberi tindakan terhadap Karyawan yang melakukan 10

pelanggaran diatur sebagai berikut : 11 12

a. Atasan langsung, adalah pejabat yang dapat memberikan teguran lisan dan/atau 13

mengeluarkan/menandatangani Surat Peringatan 1 dan 2 dengan diketahui oleh atasan 14

yang lebih tinggi. 15

b. Head of / Division Head, adalah pihak yang berwenang menyetujui pemberian 16

sanksi administratif. Pemberian sanksi tersebut misalnya skorsing, tidak diberikan 17

kenaikan gaji, penundaan promosi dan/atau tidak menerima bonus umum dan 18

prestasi. 19 c. Direksi, adalah pihak yang berwenang yang menyetujui pemberian sanksi 20

berupa demosi, penurunan gaji, denda financial dan Pemutusan Hubungan Kerja. 21

d. Human Capital Division Head, adalah pihak yang mengeluarkan Surat Peringatan Ketiga 22

(SP3), dan melakukan eksekusi Skorsing, PHK, dan sanksi administratif lainnya 23

sesuai dengan rekomendasi yang diberikan oleh Personnel Committee/Audit. 24

Page 13: I. PENDAHULUAN Penanganan...17 maupun perdata, dan hukum positif lainnya yang diatur dan berlaku dalam wilayah 18 Republik Indonesia), pelanggaran terhadap norma-norma dan etika yang

S O P Dibuat oleh : Disusun oleh : Diperiksa oleh :

Penanganan

Pelaggaran Peraturan Pengguna Sistem & Prosedur Divisi SKMR Divisi Kepatuhan

No. : 2.037.HC.17.0

Rev. : 0

Tahun: November 2017

Page 13 of 45

SSTTAANNDDAARR OOPPEERRAASSII DDAANN PPRROOSSEEDDUURR

PENANGANAN PELANGGARAN PERATURAN

VI. PROSEDUR PELAKSANAAN INVESTIGASI DAN PENETAPAN 1

TINDAKAN TERHADAP KARYAWAN YANG MELAKUKAN 2

PELANGGARAN 3 4

5

Prosedur pelaksanaan investigasi dan penetapan terhadap tindakan Karyawan yang 6

melakukan pelanggaran adalah sebagai berikut : 7 8

1. Tahap Identifikasi Kasus 9 10

a. Pihak yang mengetahui indikasi terjadinya kasus pelanggaran wajib segera 11

melaporkan tindakan pelanggaran tersebut kepada atasan langsung atau atasan yang 12

lebih tinggi di hari yang sama pada saat kejadian. 13

b. Penanggung jawab unit organisasi segera melaporkan indikasi terjadinya kasus 14

pelanggaran ke Internal Audit dan HC, maksimal 3X24 jam setelah kejadian. 15

c. Penanggung jawab unit organisasi segera melakukan pengamanan dengan melakukan 16

hal-hal sebagai berikut dalam jangka waktu maksimal 5 (lima) hari kerja dan sesuai 17

dengan jenis kasus yang terjadi. Jenis pengamanan dimaksud, diantaranya sebagai 18

berikut: 19

Pencabutan kewenangan. 20

Pelaksanaan peralihan tugas pelaku pelanggaran. 21

Pengamanan dokumen-dokumen terkait. 22

Pemberian skorsing (bila diperlukan). 23 24

2. Tahap Pengumpulan Data 25 26

a. Penanggung jawab unit organisasi segera mengorganisasikan pengumpulan data- 27

data terkait dimana kasus berada. 28

b. Penanggung jawab unit organisasi melakukan pemeriksaan atas data-data terkait. Apabila 29

diperlukan, pemeriksaan dapat pula melibatkan Human Capital dan Internal Audit. 30

c. Pengumpulan data dan pemeriksaan atas data-data terkait dilakukan dalam jangka waktu 31

maksimal 5 (lima) hari kerja dan disesuaikan dengan kompleksitas kasus yang ditangani. 32

33

3. Tahap Pembuktian Pelanggaran 34

a. Pelaksanaan tanya jawab terhadap pelaku, dilakukan oleh Tim Anti Fraud. 35

b. Pelaksanaan tanya jawab terhadap pihak-pihak yang terkait dengan kasus yang 36

terjadi, dilakukan oleh Tim Anti Fraud. 37

c. Pelaksanaan pemeriksaan khusus oleh Internal Audit (apabila 38

diperlukan). 39

Page 14: I. PENDAHULUAN Penanganan...17 maupun perdata, dan hukum positif lainnya yang diatur dan berlaku dalam wilayah 18 Republik Indonesia), pelanggaran terhadap norma-norma dan etika yang

S O P Dibuat oleh : Disusun oleh : Diperiksa oleh :

Penanganan

Pelaggaran Peraturan Pengguna Sistem & Prosedur Divisi SKMR Divisi Kepatuhan

No. : 2.037.HC.17.0

Rev. : 0

Tahun: November 2017

Page 14 of 45

SSTTAANNDDAARR OOPPEERRAASSII DDAANN PPRROOSSEEDDUURR

PENANGANAN PELANGGARAN PERATURAN

4. Tahap Penetapan Kategori Penyimpangan 1

a. Berdasarkan laporan Tim Anti Fraud, maka Tim Pertimbangan Sanksi Jabatan (TPSJ) 2

mengadakan rapat untuk menentukan kategorisasi pelanggaran dan menentukan 3

bobot pelanggaran yang dilakukan. 4

b. Kategorisasi pelanggaran dan penentuan bobot pelanggaran dapat 5 melibatkan Internal Audit apabila diperlukan. 6

7 Penetapan kategorisasi pelanggaran dan penentuan bobot pelanggaran dilakukan dalam 8

jangka waktu 1 (satu) hari kerja. 9

10

5. Tahap Penetapan Tindakan terhadap Karyawan yang Melakukan 11

Pelanggaran 12

a. Apabila diperlukan, TPSJ bersama dengan Internal Audit dapat mengadakan pertemuan 13

dengan pihak Karyawan terkait sebagai proses cross checking guna memperoleh 14

kepastian mengenai pelanggaran yang dilakukan oleh Karyawan yang bersangkutan. 15

b. TPSJ segera memutuskan jenis tindakan terhadap Karyawan yang melakukan 16

pelanggaran berdasarkan kategorisasi pelanggaran dan bobot pelanggaran dalam waktu 17

maksimal 5 (lima) hari kerja setelah laporan Tim Anti Fraud. 18

c. Seluruh laporan kejadian serta rekomendasi keputusan penetapan tindakan terhadap 19

Karyawan yang melakukan pelanggaran hasil rapat TPSJ tersebut, diajukan persetujuannya 20

kepada Manajemen dalam jangka waktu maksimal 5 (lima) hari kerja. 21

d. Pengadministrasian dilakukan dalam jangka waktu 1 (satu) hari kerja. 22

e. Setelah mendapat keputusan dari Manajemen, maka bagian Human Capital akan 23

menindaklanjuti keputusan Manajemen tersebut.24

Page 15: I. PENDAHULUAN Penanganan...17 maupun perdata, dan hukum positif lainnya yang diatur dan berlaku dalam wilayah 18 Republik Indonesia), pelanggaran terhadap norma-norma dan etika yang

S O P Dibuat oleh : Disusun oleh : Diperiksa oleh :

Penanganan

Pelaggaran Peraturan Pengguna Sistem & Prosedur Divisi SKMR Divisi Kepatuhan

No. : 2.037.HC.17.0

Rev. : 0

Tahun: November 2017

Page 15 of 45

SSTTAANNDDAARR OOPPEERRAASSII DDAANN PPRROOSSEEDDUURR

PENANGANAN PELANGGARAN PERATURAN

Tahapan prosedur penanganan kasus pelanggaran dalam bentuk tabel adalah sbb.: 1 2

TAHAP TINDAKAN YANG DILAKUKAN PELAPORAN

TAHAP IDENTIFIKASI

KASUS

Pelaporan oleh pihak yang

mengetahui indikasi.

Melaporkan kepada Internal Audit

dan Human Capital

Pengamanan oleh unit organisasi

berupa :

- Pencabutan wewenang.

- Pelaksanaan peralihan tugas

pelaku pelanggaran.

- Pengamanan dokumen- dokumen

terkait.

- Pemberian skorsing (bila diperlukan).

Pelaporan kepada

atasan langsung

atau atasan yang

lebih tinggi pada hari

yang sama dengan

hari kejadian. Maksimal

3 x 24 jam setelah

kejadian. Maksimal 5

(lima) hari

kerja (disesuiakan

dengan jenis

pelanggaran)

TAHAP

PENGUMPULAN

DATA

Pengorganisasian data-data yang

terkumpul oleh penanggung jawab

unit organisasi.

Pemeriksaan atas data-data.

Maksimal 5 (lima) hari

kerja (disesuaikan

dengan kompleksitas

kasus yang ditangani)

TAHAP PEMBUKTIAN

PELANGGARAN

Pelaksanaan integrasi terhadap pelaku

oleh Tim Anti Fraud dan Internal Audit,

dan unit organisasi terkait.

Pelaksanaan tanya jawab dengan

pihak-pihak terkait.

Pelaksanaan pemeriksaan khusus oleh

Internal Audit (apabila diperlukan)

5 ( lima ) hari kerja

Page 16: I. PENDAHULUAN Penanganan...17 maupun perdata, dan hukum positif lainnya yang diatur dan berlaku dalam wilayah 18 Republik Indonesia), pelanggaran terhadap norma-norma dan etika yang

S O P Dibuat oleh : Disusun oleh : Diperiksa oleh :

Penanganan

Pelaggaran Peraturan Pengguna Sistem & Prosedur Divisi SKMR Divisi Kepatuhan

No. : 2.037.HC.17.0

Rev. : 0

Tahun: November 2017

Page 16 of 45

SSTTAANNDDAARR OOPPEERRAASSII DDAANN PPRROOSSEEDDUURR

PENANGANAN PELANGGARAN PERATURAN

1

TAHAP TINDAKAN YANG DILAKUKAN PELAPORAN

TAHAP

PENETAPAN

KATEGORI

PENYIMPANGAN

Pengkategorisasian pelanggaran dan penentuan bobot

pelanggaran oleh TPSJ (dapat melibatkan Internal

Audit bila diperlukan)

1 ( satu ) hari kerja

TAHAP PENETAPAN

TINDAKAN TERHADAP

KARYAWAN

YANG MELAKUKAN

PELANGGARAN

Pertemuan antara TPSJ, Human Capital, dan Internal

Audit (bila diperlukan) dengan pihak Karyawan terkait

sebagai proses cross checking guna memperoleh

kepastian mengenai pelanggaran yang dilakukan.

Penentuan rekomendasi jenis tindakan terhadap

Karyawan yang melakukan pelanggaran berdasarkan

kategorisasi pelanggaran dan bobot pelanggaran.

Pelaporan dan pengajuan persetujuan kepada

Manajemen.

Pengadministrasian (penyimpanan hasil keputusan

yang telah disetujui dan filing)

1 ( satu ) hari kerja

1 ( satu ) hari kerja

5 ( lima ) hari kerja

1 ( satu ) hari kerja

Page 17: I. PENDAHULUAN Penanganan...17 maupun perdata, dan hukum positif lainnya yang diatur dan berlaku dalam wilayah 18 Republik Indonesia), pelanggaran terhadap norma-norma dan etika yang

S O P Dibuat oleh : Disusun oleh : Diperiksa oleh :

Penanganan

Pelaggaran Peraturan Pengguna Sistem & Prosedur Divisi SKMR Divisi Kepatuhan

No. : 2.037.HC.17.0

Rev. : 0

Tahun: November 2017

Page 17 of 45

SSTTAANNDDAARR OOPPEERRAASSII DDAANN PPRROOSSEEDDUURR

PENANGANAN PELANGGARAN PERATURAN

VII. PEMBELAAN DIRI DAN REHABILITASI 1

2

A. KESEMPATAN UNTUK MEMBELA DIRI BAGI KARYAWAN 3 4

Sebelum tindakan pemberian sanksi dilakukan, Perusahaan akan memberitahukan 5

kepada Karyawan yang bersangkutan tentang tindakan yang akan diambil terhadapnya dan 6

Karyawan diberi kesempatan untuk menjelaskan tindakannya kepada pejabat Perusahaan 7

yang berwenang atau menyampaikan keluh kesahnya kepada Human Capital. 8 9

Dalam hal sesudah Karyawan tersebut memberi keterangan pembelaan diri, Perusahaan dapat 10

mengambil keputusan untuk tetap mengambil tindakan terhadap Karyawan yang 11

bersangkutan atas alasan kelakuan buruk, maka Perusahaan akan memberitahukan keputusan 12

dimaksud secara tertulis. 13

14

B. REHABILITASI 15 16

Karyawan yang diberhentikan sementara (skorsing) karena indikasi pelanggaran dan terbukti 17

tidak bersalah melakukan tindakan tersebut, maka terhadap yang bersangkutan berhak untuk 18

mendapatkan rehabilitasi berupa pemulihan kepada kedudukannya semula dan memulihkan 19

nama baiknya berupa Surat Klarifikasi yang dikeluarkan oleh Human Capital melalui 20

persetujuan Personnel Committee. Mekanisme pemberian rehabilitasi diatur dalam Peraturan 21

Internal yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Kebijakan ini.22

Page 18: I. PENDAHULUAN Penanganan...17 maupun perdata, dan hukum positif lainnya yang diatur dan berlaku dalam wilayah 18 Republik Indonesia), pelanggaran terhadap norma-norma dan etika yang

S O P Dibuat oleh : Disusun oleh : Diperiksa oleh :

Penanganan

Pelaggaran Peraturan Pengguna Sistem & Prosedur Divisi SKMR Divisi Kepatuhan

No. : 2.037.HC.17.0

Rev. : 0

Tahun: November 2017

Page 18 of 45

SSTTAANNDDAARR OOPPEERRAASSII DDAANN PPRROOSSEEDDUURR

PENANGANAN PELANGGARAN PERATURAN

VII. PENGHARGAAN ATAS UPAYA PENCEGAHAN PELANGGARAN 1

2

A. KRITERIA PENGHARGAAN 3 4

Penghargaan layak diberikan oleh Manajemen kepada Karyawan sehubungan dengan upaya 5

pencegahan kasus pelanggaran dengan kriteria tindakan yang dilakukan oleh Karyawan sebagai 6

berikut : 7 8

a. Menemukan adanya indikasi pelanggaran disertai bukti-bukti dan fakta-fakta, yang 9

dilakukan baik oleh Karyawan maupun pihak eksternal yang selanjutnya terbukti bahwa 10

Karyawan dan atau pihak eksternal tersebut sungguh-sungguh berupaya melakukan tindakan 11

pelanggaran. 12 13

b. Menemukan adanya bukti-bukti tindakan pelanggaran yang sudah dilakukan namun 14

berpotensi dapat berlanjut, baik yang dilakukan oleh Karyawan maupun pihak eksternal. 15 16

c. Berhasil mencegah / menggagalkan tindakan pelanggaran yang sedang 17

berlangsungdiupayakan oleh Karyawan dan/atau pihak eksternal sehingga tindakan 18

pelanggaran tersebut tidak berhasil dilakukan. 19 20

d. Berhasil menyelamatkan aset milik Perusahaan dari tindakan kejahatan kriminal yang 21

dilakukan oleh pihak eksternal. 22 23

e. Berhasil mengupayakan pengembalian sejumlah dana milik perusahaan yang sempat 24

diambil oleh Karyawan dan / atau pihak eksternal melalui tindakan pelanggaran yang 25

dilakukan. 26

27

B. BENTUK DAN JENIS PENGHARGAAN 28

29

Beberapa alternatif bentuk penghargaan yang layak diberikan kepada Karyawan sehubungan 30

dengan kasus pelanggaran adalah sebagai berikut : 31 32

a. Pujian lisan. 33

b. Pujian tertulis / surat ucapan terima kasih. 34

c. Surat Penghargaan khusus (dapat berupa surat/piagam/plakat, dll). 35

d. Bonus dan bentuk-bentuk penghargaan secara financial lainnya. 36 37

38

Seperti halnya pemberian sanksi, pemberian penghargaan pun harus melalui suatu proses 39

identifikasi yang mendalam berdasarkan fakta-fakta guna memberlakukan penghargaan secara 40

adil sesuai dengan kontribusi yang diberikan Karyawan. 41

42

Page 19: I. PENDAHULUAN Penanganan...17 maupun perdata, dan hukum positif lainnya yang diatur dan berlaku dalam wilayah 18 Republik Indonesia), pelanggaran terhadap norma-norma dan etika yang

S O P Dibuat oleh : Disusun oleh : Diperiksa oleh :

Penanganan

Pelaggaran Peraturan Pengguna Sistem & Prosedur Divisi SKMR Divisi Kepatuhan

No. : 2.037.HC.17.0

Rev. : 0

Tahun: November 2017

Page 19 of 45

SSTTAANNDDAARR OOPPEERRAASSII DDAANN PPRROOSSEEDDUURR

PENANGANAN PELANGGARAN PERATURAN

Adapun pemberian penghargaan hendaknya didasarkan atas pertimbangan- pertimbangan sebagai 1

berikut : 2 3

a. Tingkat keterlibatan Karyawan (upaya sendiri atau secara bersama-sama) 4

b. Tingkat signifikansi dampak kerugian financial (potential loss) maupun non 5

financial yang terselamatkan. 6

c. Upaya penyelamatan asset yang dilakukan sebelum kejadian atau sesudah 7

kejadian. 8

d. Tingkat resiko yang potensial maupun yang dialami Karyawan dalam pencegahan 9

pelanggaran dan atau penyelamatan aset Perusahaan dari tindakan pelanggaran. 10

f. Tingkat keterkaitan dengan tugas utama. 11

g. Frekuensi tindakan pencegahan pelanggaran dan/atau penyelamatan aset 12

Perusahaan dari tindakan pelanggaran. 13

14

JENIS

TINDAKAN FINANCIAL RESIKO

KARYAWAN

PENGHARGAAN FINANCIAL

Sendiri Tim Besar Kecil Tinggi Rendah

Surat Terima Kasih /

Surat Penghargaan

V

V

V

Surat Terima Kasih /

Surat Penghargaan &

Uang Penghargaan

V

V

V V

V

V

V V

V

V

V

V

V

V

V

V

15

Page 20: I. PENDAHULUAN Penanganan...17 maupun perdata, dan hukum positif lainnya yang diatur dan berlaku dalam wilayah 18 Republik Indonesia), pelanggaran terhadap norma-norma dan etika yang

S O P Dibuat oleh : Disusun oleh : Diperiksa oleh :

Penanganan

Pelaggaran Peraturan Pengguna Sistem & Prosedur Divisi SKMR Divisi Kepatuhan

No. : 2.037.HC.17.0

Rev. : 0

Tahun: November 2017

Page 20 of 45

SSTTAANNDDAARR OOPPEERRAASSII DDAANN PPRROOSSEEDDUURR

PENANGANAN PELANGGARAN PERATURAN

C. WEWENANG PEMBERIAN PENGHARGAAN 1 2

Dalam hal karyawan baik sendiri maupun secara bersama-sama telah terbukti berhasil 3

melakukan salah satu atau lebih tindakan-tindakan yang termasuk kedalam kriteria 4

tindakan yang layak diberikan penghargaan, maka prosedur dan wewenang pemberian 5

penghargaan tersebut diatur dalam Peraturan Internal yang merupakan bagian yang tidak 6

terpisahkan dari Kebijakan ini. 7

8

Waktu pemberian penghargaan dapat diberikan secara langsung kepada karyawan 9

terkait atau dapat diberikan melalui suatu acara khusus baik gathering ataupun acara-acara 10

yang berkaitan dengan program pemberian penghargaan, hal mana dapat memberikan suatu 11

kebanggaan dan motivasi bagi karyawan yang bersangkutan, juga memotivasi karyawan lain 12

untuk dapat terus meningkatkan kinerjanya serta dapat berbuat seperti halnya rekan-13

rekan karyawan yang memperoleh penghargaan. 14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

Page 21: I. PENDAHULUAN Penanganan...17 maupun perdata, dan hukum positif lainnya yang diatur dan berlaku dalam wilayah 18 Republik Indonesia), pelanggaran terhadap norma-norma dan etika yang

S O P Dibuat oleh : Disusun oleh : Diperiksa oleh :

Penanganan

Pelaggaran Peraturan Pengguna Sistem & Prosedur Divisi SKMR Divisi Kepatuhan

No. : 2.037.HC.17.0

Rev. : 0

Tahun: November 2017

Page 21 of 45

SSTTAANNDDAARR OOPPEERRAASSII DDAANN PPRROOSSEEDDUURR

PENANGANAN PELANGGARAN PERATURAN

LAMPIRAN 1 1 2

JENIS-JENIS PELANGGARAN 3 4

A. PELANGGARAN OPERASIONAL 5 6 1. Kecerobohan / Kelalaian 7 8

Termasuk (namun tidak terbatas pada) ke dalam klasifikasi ini adalah: 9 10

a) Lalai dalam melakukan tugas-tugas yang bersifat transaksional, administrative maupun 11

kebijakan yang seharusnya dilakukan sesuai ketentuan dan prosedur yang berlaku, hal 12

mana berakibat buruk bagi Perusahaan, Customer, pihak eksternal lainnya dan/atau 13

Karyawan, seperti namun tidak terbatas pada : 14 15

- Pemberian rekomendasi persetujuan kredit tanpa melalui proses review dan verifikasi 16

yang seharusnya. 17 18

- Tidak teliti dalam penghitungan fisik uang saat penutupan kasir akhir hari sehingga 19

menimbulkan selisih. 20 21

- Lalai dalam melakukan updating data MIS kredit sehingga 22

menimbulkan ketidakvalidan data dan mengakibatkan Bank dikenakan denda oleh 23

regulator. 24 25

- Lalai dalam melakukan penutupan asuransi kredit yang berpotensi dan/atau berakibat 26

negatif baik bagi Perusahaan dan/atau Karyawan. 27 28

b) Lalai dalam melakukan peran sebagai atasan, baik dalam hal pengawasan, 29

pemberian sanksi, pemberian penghargaan, serta penilaian kinerja Karyawan yang 30

berakibat buruk pada motivasi kerja Karyawan, iklim dan kinerja unit organisasi. 31

32

2. Penyalahgunaan Wewenang Operasional 33 34

Termasuk (namun tidak terbatas) dalam klasifikasi ini adalah : 35 36

a) Menggunakan wewenang yang dimiliki untuk menyetujui transaksi yang mengakibatkan 37

keuntungan dirinya dan atau pihak lainnya tetapi merugikan perusahaan. 38 39

b) Memberikan keterangan dan / atau informasi penting yang bersifat rahasia mengenai 40

data-data maupun kebijakan Perusahaan kepada pihak ketiga tanpa melalui prosedur 41

persetujuan seharusnya. 42

43

44 45

Page 22: I. PENDAHULUAN Penanganan...17 maupun perdata, dan hukum positif lainnya yang diatur dan berlaku dalam wilayah 18 Republik Indonesia), pelanggaran terhadap norma-norma dan etika yang

S O P Dibuat oleh : Disusun oleh : Diperiksa oleh :

Penanganan

Pelaggaran Peraturan Pengguna Sistem & Prosedur Divisi SKMR Divisi Kepatuhan

No. : 2.037.HC.17.0

Rev. : 0

Tahun: November 2017

Page 22 of 45

SSTTAANNDDAARR OOPPEERRAASSII DDAANN PPRROOSSEEDDUURR

PENANGANAN PELANGGARAN PERATURAN

3. Pelanggaran atas kewajiban sebagai Karyawan 1 2

Termasuk (namun tidak terbatas) dalam klasifikasi ini adalah : 3 4

a) Mangkir atau tidak masuk kerja dalam waktu jangka waktu tertentu sesuai ketentuan 5

ketenangkerjaan tanpa pemberitahuan dan/atau alasan yang dapat 6

dipertanggungjawabkan. 7 8

b) Menolak/mengabaikan penugasan dan/atau pemberian tanggung jawab yang 9

ditetapkan oleh Manajemen dengan alasan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. 10

c) Mengabaikan ketentuan-ketentuan kepegawaian selama berada di kantor seperti 11

disiplin masuk kerja, menggangu Karyawan lain, melakukan tindakan yang 12

mengganggu iklim kerja, dll. 13

14

B. PERBUATAN FRAUD 15 16 1. Penggelapan Uang Perusahaan 17 18

Termasuk (namun tidak terbatas) dalam klasifikasi ini adalah : 19 20

o Tindakan secara sengaja memanipulasi transaksi dana Customer melalui mekanisme yang 21

nyata-nyata menyalahi prosedur yang berlaku untuk keuntungan pribadi. 22 23

o Menggunakan uang milik Perusahaan untuk keperluan yang tidak sesuai dengan yang 24

seharusnya atau untuk kepentingan pribadi Karyawan. 25 26

o Melakukan penggelembungan biaya (mark up) dan/atau memanipulasi segala bentuk 27

laporan atas pengeluaran biaya-biaya sementara yang dikeluarkan oleh Perusahaan namun 28

terbukti dipergunakan sebagian atau seluruhnya untuk kepentingan pribadi (kwitasi, bon, 29

laporan perjalanan dinas, laporan perjalanan pendidikan, laporan pembelian alat-alat 30

kantor,dll ) 31 32

o Melakukan mark up atas penggantian biaya-biaya yang sudah dikeluarkan sementara oleh 33

Karyawan untuk mendapatkan penggantian dari Perusahaan baik menyangkut reimbursement 34

biaya fasilitas kesehatan Karyawan maupun pengeluaran-pengeluaran biaya untuk keperluan 35

kantor lainnya. 36 37

o Pemanfaatan biaya Kas Bon untuk keperluan yang tidak sesuai dengan rencana 38

pengeluaran biaya dan secara nyata untuk kepentingan pribadi. 39 40

o Melakukan kesepakatan dengan pihak ketiga (Vendor) dalam hal proyek-proyek yang tekait 41

dengan pekerjaan, seperti pengadaan barang, jasa konsultasi, notariat, dan/atau jasa pihak 42

lainnya dengan pemberian diskon dari biaya seharusnya/pemberian fee yang ditujukan 43

untuk kepentingan pribadi. 44 45

Page 23: I. PENDAHULUAN Penanganan...17 maupun perdata, dan hukum positif lainnya yang diatur dan berlaku dalam wilayah 18 Republik Indonesia), pelanggaran terhadap norma-norma dan etika yang

S O P Dibuat oleh : Disusun oleh : Diperiksa oleh :

Penanganan

Pelaggaran Peraturan Pengguna Sistem & Prosedur Divisi SKMR Divisi Kepatuhan

No. : 2.037.HC.17.0

Rev. : 0

Tahun: November 2017

Page 23 of 45

SSTTAANNDDAARR OOPPEERRAASSII DDAANN PPRROOSSEEDDUURR

PENANGANAN PELANGGARAN PERATURAN

1

2. Manipulasi Data/keterangan Palsu 2 3

Termasuk (namun tidak terbatas) dalam klasifikasi ini adalah : 4 5

o Memberikan informasi yang tidak benar kepada Customer baik yang menyangkut 6

transaksi Customer maupun data-data lain yang seharusnya didapatkan oleh Customer 7

tersebut hal mana dengan ketidakbenaran informasi dan data tersebut mengakibatkan 8

kerugian baik bagi Customer maupun Perusahaan. 9 10

o Memberikan informasi dan instruksi yang salah kepada bagian lain yang terkait dalam suatu 11

transaksi yang mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan dan/atau Customer. 12 13

o Memberikan informasi yang tidak benar mrngenai kondisi Customer kepada panitia 14

kredit yang mengakibatkan adanya ketidaktepatan dalam pengambilan keputusan pemberian 15

kredit Customer. 16

o Melakukan tindakan manipulasi atas data laporan yang diberikan kepada atasan 17

dan/atau Manajemen meliputi data keuangan Perusahaan serta data-data lain yang diperlukan 18

Manajemen dalam pengambilan kebijakan Perusahaan dan/atau data-data laporan penting 19

lainnya yang diperlukan baik oleh pemegang saham, serta lembaga pemerintah. Tindakan 20

manipulasi kategori ini bukan disebabkan oleh kelalaian namun bersifat kesengajaan yang 21

ditujukan untuk melindungi kesalahan penyediaan data yang pernah dibuat 22

sebelumnya oleh yang bersangkutan, sehingga mengakibatkan kesalahan Manajemen 23

dalam pengembilan keputusan. 24 25

o Memberikan data dan keterangan palsu untuk keperluan pengajuan 26

kredit,penggantian biaya kesehatan, dan / atau data-data lainnya yang seharusnya diberikan 27

dengan benar oleh Karyawan kepada Perusahaan, hal mana mengakibatkan kerugian bagi 28

Perusahaan. 29 30

o Memanipulasi data dengan cara menghapus jejak/menghilangkan dokumen-dokumen 31

penting yang baik secara langsung atau tidak langsung merupakan dokumen yang 32

dapat dijadikan bukti keterlibatan Karyawan terkait dan/atau dalam upaya membela rekan 33

Karyawan tersebut dalam suatu tindakan pelanggaran. 34 35

o Memberikan keterangan yang tidak benar kepada atasan dan/atau manajemen 36

menyangkut suatu tindakan pelanggaran yang sebenarnya diketahui oleh Karyawan tersebut. 37 38

o Melakukan penipuan/pemalsuan atau cara-cara lain yang dilakukan Customer yang 39

mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan, karena kelalaian petugas Perusahaan. 40 41

o Penyerahan / pembocoran dokumen rahasia Perusahaan kepada pihak ketiga oleh 42

pejabat Perusahaan dengan tujuan mendapatkan imbalan/keuntungan pribadi. 43

44

Page 24: I. PENDAHULUAN Penanganan...17 maupun perdata, dan hukum positif lainnya yang diatur dan berlaku dalam wilayah 18 Republik Indonesia), pelanggaran terhadap norma-norma dan etika yang

S O P Dibuat oleh : Disusun oleh : Diperiksa oleh :

Penanganan

Pelaggaran Peraturan Pengguna Sistem & Prosedur Divisi SKMR Divisi Kepatuhan

No. : 2.037.HC.17.0

Rev. : 0

Tahun: November 2017

Page 24 of 45

SSTTAANNDDAARR OOPPEERRAASSII DDAANN PPRROOSSEEDDUURR

PENANGANAN PELANGGARAN PERATURAN

3. Penyalahgunaan Wewenang Pemberian Persetujuan 1 2

Termasuk (namun tidak terbatas) dalam klasifikasi ini adalah : 3 4

o Memberikan persetujuan kredit melampaui limit kewenangan yang dimiliki Karyawan tersebut 5

tanpa melalui persetujuan komite kredit dan/atau pemegang limit persetujuan yang 6

seharusnya sehingga menimbulkan potensi kerugian financial Perusahaan. 7 8

o Mengeluarkan instruksi dan atau Surat Kuasa kepada Karyawan lain untuk melakukan 9

transaksi ataupun yang menyangkut penerima dan/atau pengeluaran uang milik Perusahaan 10

dari dan ke pihak ketiga, hal mana seharusnya kewenangan tersebut sebenarnya tidak 11

dimiliki oleh Karyawan terkait sesuai kapasitas jabatan maupun ruang lingkup tugasnya. 12

13

C. PERBUATAN PELANGGARAN LAINNYA 14 15

1. Jenis pelanggaran terhadap Norma-norma dan Etika 16 17

Termasuk (namun tidak terbatas) pada klasifikasi ini adalah : 18 19

o Melakukan Tindakan pelecehan seksual terhadap sesama rekan kantor di lingkungan 20

kerja. 21 22 o Melakukan tindakan asusila dengan sesama rekan kerja di lingkungan kerja yang 23

berpengaruh buruk pada iklim kerja. 24 25 o Menerima bingkisan dari pihak ketiga yang mempengaruhi penetapan vendor 26

pengadaan perlengkapan /peralatan Perusahaan tanpa melaporkan kepada atasan. 27 28 o Mengetahui tindakan fraud tetapi tidak melaporkan kepada atasan. 29 30 o Mengetahui tindakan fraud tetapi tidak melaporkan kepada pihak-pihak yang 31

berwenang. 32

33

2. Pelanggaran terhadap Hukum Formal 34 35

Termasuk (namun tidak terbatas) pada klasifikasi ini adalah: 36 37

o Tindakan kejahatan /kriminal yang dikategorikan ke dalam tindak pidana umum. 38 39

o Terlibat dalam kasus-kasus penyalahgunaan narkotika. 40 41

o Terlibat dalam kasus yang dapat dikategorikan ke dalam kejahatan ekonomi dan/atau politik 42

(subversive). 43 44 45

46

Page 25: I. PENDAHULUAN Penanganan...17 maupun perdata, dan hukum positif lainnya yang diatur dan berlaku dalam wilayah 18 Republik Indonesia), pelanggaran terhadap norma-norma dan etika yang

S O P Dibuat oleh : Disusun oleh : Diperiksa oleh :

Penanganan

Pelaggaran Peraturan Pengguna Sistem & Prosedur Divisi SKMR Divisi Kepatuhan

No. : 2.037.HC.17.0

Rev. : 0

Tahun: November 2017

Page 25 of 45

SSTTAANNDDAARR OOPPEERRAASSII DDAANN PPRROOSSEEDDUURR

PENANGANAN PELANGGARAN PERATURAN

LAMPIRAN 2 1

2

DAFTAR PELANGGARAN RINGAN, SEDANG, DAN BERAT 3

4

Berikut daftar contoh-contoh perbuatan yang masuk dalam kategori pelanggaran ringan, sedang, dan 5

berat. Hal lain yang belum tercantum dalam daftar ini namun dapat dikategorikan atau 6

dianggap sebagai tindak pelanggaran sebagaimana disebutkan dalam definisi dan ketentuan 7

pelanggaran, tetap dapat ditambahkan dengan memperhatikan Peraturan Perusahaan, Peraturan 8

Internal Perusahaan, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 9

10

A. Kategori Pelanggaran Ringan : 11 12

Tidak menerapkan prinsip kewajaran dan ketepatgunaan dalam penggunaan biaya untuk 13

keperluan dinas, namun alasan bisa diterima dan tidak merugikan Perusahaan. 14 15

Tidak memberikan pelayanan yang memuaskan kepada Customer tetapi tidak sampai 16

berdampak name risk bagi Perusahaan. 17 18

Etika kerjasama antar Karyawan (hubungan kerjasama tidak dipengaruhi ancaman, tindakan 19

kekerasan dan bentuk diskriminasi SARA, kepentingan kelompok diutamakan daripada 20

kepentingan pribadi) 21 22

Jamuan makan minum terhadap Customer di rumah Karyawan tanpa persetujuan tertulis dari 23

atasan. 24 25

Aktivitas di luar Perusahaan yang mengganggu jam kerja/ konsentrasi pekerjaan baik 26

dilakukan di dalam maupun di luar Perusahaan. 27 28

Menyampaikan pendapat/pemikiran ke public terkait perusahaan tanpa ijin Perusahaan 29

namun tidak berdampak kerugian financial bagi Perusahaan. 30 31

Tidak menciptakan dan menjaga kebersihan dan kenyamanan serta keamanan lingkungan kerja 32

dan mengganggu proses kerja lingkungan. 33

34

Salah memberikan informasi karena kelalaian tetapi langsung bisa dikoreksi sehingga tidak 35

menimbulkan kerugian financial bagi Perusahaan. 36 37 38

Salah menghitung dan salah menyimpan karena kelalaian tetapi tidak menimbulkan kerugian 39

financial bagi Perusahaan. 40

Melanggar disiplin kerja pada umumnya termasuk datang terlambat dan/atau pulang sebelum 41

habis jam kerja dan makan siang lebih dari 1 (satu) jam yang dilakukan sebanyak lebih dari 42

Page 26: I. PENDAHULUAN Penanganan...17 maupun perdata, dan hukum positif lainnya yang diatur dan berlaku dalam wilayah 18 Republik Indonesia), pelanggaran terhadap norma-norma dan etika yang

S O P Dibuat oleh : Disusun oleh : Diperiksa oleh :

Penanganan

Pelaggaran Peraturan Pengguna Sistem & Prosedur Divisi SKMR Divisi Kepatuhan

No. : 2.037.HC.17.0

Rev. : 0

Tahun: November 2017

Page 26 of 45

SSTTAANNDDAARR OOPPEERRAASSII DDAANN PPRROOSSEEDDUURR

PENANGANAN PELANGGARAN PERATURAN

4 kali dalam satu bulan dan hal ini berulang-ulang terjadi dalam kurun waktu 3 (tiga) 1

bulan berturut-turut dan/atau meninggalkan pekerjaan tanpa seijin atasannya. 2

Tidak menaati perintah yang wajar dari atasan atau Karyawan pimpian dalam pelaksaan tugas. 3

4

B. Kategori Pelanggaran Sedang : 5 6

Tidak cakap melakukan pekerjaan walaupun sudah dicoba dalam bidang tugas yang ada. 7 8

Salah memberikan informasi dan menimbulkan kerugian financial bagi Perusahaan. 9 10

Sengaja atau lalai yang mengakibatkan tidak dapat melakukan pekerjaan yang 11

diberikan, sehingga merugikan Perusahaan. 12 13

Menyampaikan pendapat / pemikiran ke khalayak tanpa ijin Perusahaan dan berdampak 14

kerugian financial maupun non financial bagi Perusahaan. 15 16

Tidak menciptakan dan menjaga kebersihan dan kenyamanan serta keamanan lingkungan dan 17

berakibat kerugian financial Perusahaan. 18 19

Salah menghitung dan salah menyimpan dan menimbulkan kerugian financial bagi Perusahaan 20 21

Tidak melakukan perlindungan perawatan dalam penggunaan hak milik Perusahaan sehingga 22

berakibat kerugian financial bagi Perusahaan. 23 24

3 (tiga) kali berturut-turut Karyawan tidak mentaati perintah yang layak sebagaimana 25

tercantum dalam perjanjian kerja dan/atau peraturan internal lainnya. 26 27

Secara sengaja tidak memberikan/menyediakan informasi yang benar sehingga menyebabkan 28

kesalahan dalam pengambilan keputusan dan merugikan Perusahaan. 29 30

Membuka rahasia/informasi walaupun tidak bertentangan dengan undang-undang tetapi 31

berdasarkan pertimbangan Manajemen dan komitmen pihak lain harus dirahasiakan. 32 33

Pengadaan perlengkapan dan peralatan perusahaan tidak dilakukan dengan tender, tidak 34

merahasiakan harga penawaran, menerima diskon untuk kepentingan pribadi. 35 36

Pemberian bingkisan dan penerimaan hadiah berhubungan dengan Customer/pihak 37

ketiga yang sedang berhubungan/ada kerjasama dengan Perusahaan. 38 39

Lalai dalam melakukan peran sebagai atasan, baik dalam hal pengawasan, pemberian sanksi, 40

pemberian penghargaan serta penilaian kinerja Karyawan yang berakibat buruk pada motivasi 41

kerja Karyawan, iklim dan kinerja unit organisasi. 42

43

44

45

46

Page 27: I. PENDAHULUAN Penanganan...17 maupun perdata, dan hukum positif lainnya yang diatur dan berlaku dalam wilayah 18 Republik Indonesia), pelanggaran terhadap norma-norma dan etika yang

S O P Dibuat oleh : Disusun oleh : Diperiksa oleh :

Penanganan

Pelaggaran Peraturan Pengguna Sistem & Prosedur Divisi SKMR Divisi Kepatuhan

No. : 2.037.HC.17.0

Rev. : 0

Tahun: November 2017

Page 27 of 45

SSTTAANNDDAARR OOPPEERRAASSII DDAANN PPRROOSSEEDDUURR

PENANGANAN PELANGGARAN PERATURAN

C. Kategori Pelanggaran Berat : 1 2

Menolak, mengabaikan penugasan dan/atau pemberian tanggung jawab yang ditetapkan oleh 3

Manajemen dengan alasan yang tidak dapat dipertanggung jawabkan. 4 5

Pelanggaran atas kewajiban sebagai Karyawan, yaitu tindakan melanggar atau mengabaikan 6

kewajiban dalam kedudukan dan menimbulkan name risk. 7

8

D. Kategori Pelanggaran Berat Yang Tidak Dapat Ditolerir (pelaku harus keluar dari 9

perusahaan, termasuk di dalamnya fraud) : 10 11

Memberikan persetujuan kredit melampaui limit kewenangan yang dimiliki Karyawan 12

tersebut tanpa melalui persetujuan komite dan/atau pemegang limit persetujuan yang 13

seharusnya sehingga menimbulkan potensi kerugian financial Perusahaan. 14 15

Memberikan keterangan dan/atau informasi penting yang bersifat rahasia mengenai data-16

data maupun kebijaksanaan Perusahaan kepada pihak ketiga tanpa melalui prosedur 17

persetujuan seharusnya. 18 19

Mangkir atau tidak masuk kerja dam jangka waktu tertentu sesuai ketentuan ketenagakerjaan 20

tanpa pemberitahuan dan atau alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. 21

Tindakan penggelapan dan/atau manipulasi dana perusahaan untuk keuntungan 22

pribadi Karyawan. 23 24

Secara sengaja memanipulasi transaksi dana Customer melalui mekanisme yang nyata-nyata 25

menyalahi prosedur yang berlaku untuk keuntungan pribadi. 26 27

Menggunakan uang milik Perusahaan untuk kepentingan pribadi Karyawan. 28 29

Melakukan penggelembungan biaya (mark up) dan/atau memanipulasi segala bentuk 30

laporan atas pengeluaran biaya-biaya sementara yang dikeluarkan oleh Perusahaan namun 31

terbukti dipergunakan sebagian atau seluruhnya untuk kepentingan pribadi (kuitansi, bon 32

biru, laporan perjalanan dinas, laporan perjalanan pendidikan, laporan pembelian alat-alat 33

kantor, dll) 34 35

Melakukan “ mark up “ atas penggantian biaya-biaya yang sudah dikeluarkan sementara oleh 36

Karyawan untuk mendapat penggantian dari Perusahaan baik menyangkut 37

reimbursement biaya fasilitas kesehatan Karyawan maupun pengeluaran-pengeluaran biaya 38

untuk keperluan kantor lainnya. 39 40

Pemanfaatan Biaya Kas Bon untuk keperluan yang tidak sesuai dengan rencana pengeluaran 41

biaya dan secara nyata untuk kepentingan pribadi. 42 43

Melakukan kesepakatan dengan pihak ketiga (Vendor) dalam hal proyek-proyek yang terkait 44

dengan pekerjaan, seperti pengadaan barang, jasa konsultasi, notariat, dan atau jasa 45

Page 28: I. PENDAHULUAN Penanganan...17 maupun perdata, dan hukum positif lainnya yang diatur dan berlaku dalam wilayah 18 Republik Indonesia), pelanggaran terhadap norma-norma dan etika yang

S O P Dibuat oleh : Disusun oleh : Diperiksa oleh :

Penanganan

Pelaggaran Peraturan Pengguna Sistem & Prosedur Divisi SKMR Divisi Kepatuhan

No. : 2.037.HC.17.0

Rev. : 0

Tahun: November 2017

Page 28 of 45

SSTTAANNDDAARR OOPPEERRAASSII DDAANN PPRROOSSEEDDUURR

PENANGANAN PELANGGARAN PERATURAN

pihak lainnya dengan pemberian diskon dari biaya seharusnya/pemberian fee yang ditunjukan 1

untuk kepentingan pribadi. 2 3

Tindakan memanipulasi data dan/atau memberikan keterangan, instruksi serta informasi yang 4

tidak benar (palsu) kepada baik Customer, Karyawan lain, atasan dan/atau Manajemen demi 5

memberikan kentungan bagi pribadi Karyawan. 6 7

Secara sengaja memberikan informasi yang tidak benar kepada Customer baik yang 8

menyangkut transaksi Customer maupun data-data lain yang seharusanya didapatkan oleh 9

Customer tersebut hal mana dengan ketidakbenaran informasi dan data tersebut 10

mengakibatkan kerugian baik bagi Customer maupun Perusahaan. 11 12

Memberikan informasi dan instruksi yang salah secara sengaja kepada bagian lain yang 13

terkait dalam suatu transaksi yang mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan dan/atau 14

Customer. 15 16

Memberikan informasi yang tidak benar mengenai kondisi kepada panitia kredit yang 17

mengakibatkan adanya ketidaktepatan dalam pengambilan keputusan pemberian kredit 18

Customer. 19

20

21 22

Melalukan tindakan manipulasi atas data laporan yang diberikan kepada atasan dan/atau 23

Manajemen meliputi data keuangan perusahaan serta data-data lain yang diperlukan 24

Manajemen dalam pengambilan kebijakan Perusahaan dan/atau data-data laporan penting 25

lainnya yang diperlukan baik oleh pemegang saham, serta lemba pemerintah. Tindakan 26

manipulasi kategori ini bukan disebabkan oleh kelalaian namun bersifat kesengajaan yang 27

ditujukan untuk melindungi kesalahan penyediaan data yang pernah dibuat sebelumnya 28

oleh yang bersangkutan, sehingga mengakibatan kesalahan Manajemen dalam pengambilan 29

keputusan. 30 31

Memberikan data dan keterangan palsu untuk keperluan pengajuan kredit Karyawan, 32

penggantian biaya kesehatan, dan/atau data-data lainnya yang seharusnya diberikan dengan 33

benar oleh Karyawan kepada Perusahaan, hal mana mengakibatkan kerugian bagi Perusahan. 34

Memanipulasi data dengan cara menghapuskan jejak/menghilangkan dokumen-dokumen 35

penting yang baik secara langsung atau tidak langsung merupakan dokumen yang 36

dapat 37

dijadikan bukti keterlibatan Karyawan dalam kasus terkait dan/atau dalam upaya 38

membela rekan Karyawan tersebut dalam suatu tindakan pelanggaran. 39

Page 29: I. PENDAHULUAN Penanganan...17 maupun perdata, dan hukum positif lainnya yang diatur dan berlaku dalam wilayah 18 Republik Indonesia), pelanggaran terhadap norma-norma dan etika yang

S O P Dibuat oleh : Disusun oleh : Diperiksa oleh :

Penanganan

Pelaggaran Peraturan Pengguna Sistem & Prosedur Divisi SKMR Divisi Kepatuhan

No. : 2.037.HC.17.0

Rev. : 0

Tahun: November 2017

Page 29 of 45

SSTTAANNDDAARR OOPPEERRAASSII DDAANN PPRROOSSEEDDUURR

PENANGANAN PELANGGARAN PERATURAN

Memberikan keterangan yang tidak benar kepada atasan dan/atau Manajemen 1

menyangkut suatu tindakan pelanggaran berat/fraud yang sebenarnya diketahui oleh 2

Karyawan tersebut. 3 4

Membantu Customer melakukan penipuan yang mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan, 5

karena kelalaian Karyawan. 6 7

Penyerahan / pembocoran dokumen rahasia Perusahaan kepada pihak ketiga oleh Karyawan 8

dengan tujuan untuk mendapatkan imbalan / keuntungan pribadi. 9 10

Tindakan penyalahgunaan wewenang yang diberikan kepada Karyawan dalam kapasitasnya 11

sebagai pejabat struktural maupun fungsional dan/atau dalam batasan lingkup tugas dan 12

tanggung jawab setiap Karyawan secara sengaja untuk kepentingan dan/atau 13

keuntungan pribadi. 14 15 16

Membongkar / membocorkan rahasia Perusahaan yang seharusnya dirahasiakan sesuai 17

ketentuan Undang-Undang. 18 19

Penyalahgunaan wewenang (penundaan pembukuan uang setoran Customer yang disetorkan 20

kepada ybs., pembukuan uang setoran Customer ke rekening pribadi Karyawan, 21

menguasai uang setoran Customer dan menggunakan untuk kepentingan pribadi). 22 23

Bertindak selaku wakil Perusahaan baik dalam suatu pertemuan dan/atau pemberitaan yang 24

menjadi konsumsi pihak ketiga tanpa sepengetahuan dan izin dari atasan/ Manajemen 25

serta diluar tugas dan tanggung jawab jabatannya, hal mana dengan tindakannya tersebut 26

telah menimbulkan kerugian bagi Perusahaan. 27 28

Dengan sengaja memberikan rekomendasi bagi Karyawan lain dengan mengatasnamakan 29

pejabat yang seharusnya, dalam rangka pengajuan kredit ke Lembaga Keuangan lain / 30

Bank lain di luar cakupan tugas dan tanggung jawab jabatannya. 31 32

Melakukan tindakan asusila/hubungan intim/perselingkuhan dengan sesama rekan kerja di 33

lingkungan kerja yang berpengaruh buruk pada iklim kerja. 34 35

Menerima bingkisan dari pihak ketiga yang terbukti mempengaruhi penetapan vendor 36

pengadaan perlengkapan/peralatan Perusahaan tanpa melaporkan kepada atasan. 37 38

Terlibat dalam kasus-kasus penyalahgunaan narkotika. 39 40

Terlibat dalam kasus yang dapat dikategorikan ke dalam kejahatan ekonomi dan/atau politik 41

(Subversif). 42 43

Tindakan indisipliner 5 (lima) hari kerja berturut-turut tanpa keterangan tertulis dengan 44

bukti sah. 45 46

Page 30: I. PENDAHULUAN Penanganan...17 maupun perdata, dan hukum positif lainnya yang diatur dan berlaku dalam wilayah 18 Republik Indonesia), pelanggaran terhadap norma-norma dan etika yang

S O P Dibuat oleh : Disusun oleh : Diperiksa oleh :

Penanganan

Pelaggaran Peraturan Pengguna Sistem & Prosedur Divisi SKMR Divisi Kepatuhan

No. : 2.037.HC.17.0

Rev. : 0

Tahun: November 2017

Page 30 of 45

SSTTAANNDDAARR OOPPEERRAASSII DDAANN PPRROOSSEEDDUURR

PENANGANAN PELANGGARAN PERATURAN

Melakukan tindakan yang berhubungan dengan hak cipta informasi (melakukan segala bentuk 1

tindakan mengutip, mengubah, menambah, mengurangi, menggandakan, mengedarkan) 2

tanpa ijin dari Manajemen. 3 4

Menerima penyuapan. 5 6

Kesalahan yang bobotnya sama dengan setelah mendapat surat peringatan terakhir. 7 8

Penipuan, pencurian, penggelapan barang perusahaan/ teman sekerja/ Customer. 9

Mabuk, meminum minuman keras, madat, menggunakan obat bius dan obat perangsang 10

di lingkungan kerja. 11 12

Perbuatan asusila/perjudian di lingkungan kerja. 13 14

Kejahatan menyerang, memukul, mengintimidasi, menipu Pimpinan/rekan sekerja. 15 16

Menganiaya, mengancam (fisik/mental) menghina secara kasar Pimpinan atau 17

keluarga 18

Pimpinan. 19 20

Membujuk pimpinan atau rekan sekerja untuk melakukan tindakan yang bertentangan 21

dengan hukum, Undang-undang dan kesusilaan. 22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

Page 31: I. PENDAHULUAN Penanganan...17 maupun perdata, dan hukum positif lainnya yang diatur dan berlaku dalam wilayah 18 Republik Indonesia), pelanggaran terhadap norma-norma dan etika yang

S O P Dibuat oleh : Disusun oleh : Diperiksa oleh :

Penanganan

Pelaggaran Peraturan Pengguna Sistem & Prosedur Divisi SKMR Divisi Kepatuhan

No. : 2.037.HC.17.0

Rev. : 0

Tahun: November 2017

Page 31 of 45

SSTTAANNDDAARR OOPPEERRAASSII DDAANN PPRROOSSEEDDUURR

PENANGANAN PELANGGARAN PERATURAN

LAMPIRAN 3 1

2

MATRIKS PEMBERIAN TINDAKAN TERHADAP KARYAWAN 3

YANG MELAKUKAN PELANGGARAN 4

5

A. Pelanggaran Displin Kerja 6 7

No.

Pelanggaran

Sanksi

ST

SP 1

SP 2

SP 3

Denda Finansial

PHK

1 Terlambat masuk kerja atau pulang

lebih awal dari ketentuan, dan atau

tidak menghadiri rapat atau

training/sejenisnya tanpa alasan

yang dapat diterima

V V V

2 Menggunakan jam kerja

untuk kepentingan di luar

perusahaan.

V V V V

3 Tidak masuk kerja tanpa

mematuhi ketentuan

Perusahaan atau melanggar

ketentuan UU.

V V V V V

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

Page 32: I. PENDAHULUAN Penanganan...17 maupun perdata, dan hukum positif lainnya yang diatur dan berlaku dalam wilayah 18 Republik Indonesia), pelanggaran terhadap norma-norma dan etika yang

S O P Dibuat oleh : Disusun oleh : Diperiksa oleh :

Penanganan

Pelaggaran Peraturan Pengguna Sistem & Prosedur Divisi SKMR Divisi Kepatuhan

No. : 2.037.HC.17.0

Rev. : 0

Tahun: November 2017

Page 32 of 45

SSTTAANNDDAARR OOPPEERRAASSII DDAANN PPRROOSSEEDDUURR

PENANGANAN PELANGGARAN PERATURAN

B. Pelanggaran dalam Hubungan dengan Atasan/Bawahan/Sesama Karyawan/Pihak 1

Lain 2 3

No.

Pelanggaran

Sanksi

ST

SP 1

SP 2

SP 3

Denda Finansial

PHK

1 Tidak bersedia bekerjasama dengan

rekan kerja tanpa alasan yang wajar

V V V V

2 Berkata kasar atau melakukan perbuatan

yang menyebabkan debitur, karyawan

atau manajemen Perusahaan, membuat

pengaduan.

V V V V

3 Berperkara dengan pihak lain dengan

membawa nama perusahaan.

V V V

4 Menolak/mengabaikan penugasan atau

perintah yang bersifat kedinasan

dan/atau pemberian tanggung jawab

yang ditetapkan oleh manajemen

dengan alasan yang tidak dapat

dipertanggungjawabkan.

V V V

5 Tidak melakukan pengawasan secara

wajar atau sesuai dengan ketentuan yang

berlaku atas kerja bawahan atau atas

pemenuhan komitmen/kewajiban pihak

ketiga terhadap Perusahaan sehingga

terjadi pelanggaran yang menyebabkan

kerugian bagi Perusahaan atau debitur

atau pihak ketiga.

V V V V V

6

Tidak memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

V V V

Page 33: I. PENDAHULUAN Penanganan...17 maupun perdata, dan hukum positif lainnya yang diatur dan berlaku dalam wilayah 18 Republik Indonesia), pelanggaran terhadap norma-norma dan etika yang

S O P Dibuat oleh : Disusun oleh : Diperiksa oleh :

Penanganan

Pelaggaran Peraturan Pengguna Sistem & Prosedur Divisi SKMR Divisi Kepatuhan

No. : 2.037.HC.17.0

Rev. : 0

Tahun: November 2017

Page 33 of 45

SSTTAANNDDAARR OOPPEERRAASSII DDAANN PPRROOSSEEDDUURR

PENANGANAN PELANGGARAN PERATURAN

7 Memberikan penilaian prestasi kerja

karyawan, secara diskriminatif

berdasarkan suku, kebangsaan, jenis

kelamin, agama atau koneksi/hubungan

khusus.

V V V

8 Memberikan tugas atau wewenang

kepada bawahan yang dapat

membahayakan keselamatan karyawan

tersebut atau orang lain atau

keselamatan barang atau uang milik

Perusahaan atau pihak lain.

V V V V

1

C. Pelanggaran Pemberian Informasi Kepada Pihak Luar / Internal 2 3 4

No.

Pelanggaran

Sanksi

ST

SP 1

SP 2

SP 3

Denda Finansial

PHK

1 Secara tanpa hak, memberikan

informasi tentang perusahaan kepada

media massa atau pihak diluar

perusahaan baik melalui tulisan, lisan,

maupun media elektornik sehingga

merugikan perusahaan.

V V V

2 Secara tanpa hak memberikan informasi

tentang perusahaan atau kebijakan

perusahaan kepada internal perusahaan

baik melalui tulisan, lisan maupun media

elektronik sehingga merugikan

perusahaan.

V V V

5

6

7

8

Page 34: I. PENDAHULUAN Penanganan...17 maupun perdata, dan hukum positif lainnya yang diatur dan berlaku dalam wilayah 18 Republik Indonesia), pelanggaran terhadap norma-norma dan etika yang

S O P Dibuat oleh : Disusun oleh : Diperiksa oleh :

Penanganan

Pelaggaran Peraturan Pengguna Sistem & Prosedur Divisi SKMR Divisi Kepatuhan

No. : 2.037.HC.17.0

Rev. : 0

Tahun: November 2017

Page 34 of 45

SSTTAANNDDAARR OOPPEERRAASSII DDAANN PPRROOSSEEDDUURR

PENANGANAN PELANGGARAN PERATURAN

D. Pelanggaran Transaksi – Operasi – Teknologi Informasi 1

2

No.

Pelanggaran

Sanksi

ST

SP 1

SP 2

SP 3

Denda Finansial

PHK

1 Terlambat sehingga merugikan debitur

atau Perusahaan, dalam melakukan:

Pencatatan;

Pembukuan;

Pembuatan / pengiriman laporan;

Pembuatan perhitungan;

Pengikatan perjanjian dengan pihak

lain;

Pengiriman barang atau dokumen;

Merespon keluhan debitur;

Pembayaran ke Kantor Pajak atau

pihak lain;

Pemberian informasi penting kepada

debitur atau karyawan atau

manajemen.

V V V V

2 Melakukan kesalahan; tidak

melakukan seluruhnya atau sebagian

prosedur/ aktivitas, sehingga

merugikan debitur atau Perusahaan,

dalam melakukan:

Pencatatan;

Pembukuan;

Pembuatan / pengiriman

laporan; Pembuatan

perhitungan; Merespon keluhan

debitur;

Pengikatan perjanjian dengan

pihak lain;

Pengiriman barang atau

dokumen; Pembayaran ke

Kantor Pajak atau pihak lain;

Pemberian informasi penting

kepada debitur atau karyawan

atau manajemen;

V V V V

Page 35: I. PENDAHULUAN Penanganan...17 maupun perdata, dan hukum positif lainnya yang diatur dan berlaku dalam wilayah 18 Republik Indonesia), pelanggaran terhadap norma-norma dan etika yang

S O P Dibuat oleh : Disusun oleh : Diperiksa oleh :

Penanganan

Pelaggaran Peraturan Pengguna Sistem & Prosedur Divisi SKMR Divisi Kepatuhan

No. : 2.037.HC.17.0

Rev. : 0

Tahun: November 2017

Page 35 of 45

SSTTAANNDDAARR OOPPEERRAASSII DDAANN PPRROOSSEEDDUURR

PENANGANAN PELANGGARAN PERATURAN

Pelaksanaan prosedur sistem

pengamanan atas peralatan

Teknologi Informasi;

Penyimpanan barang, dokumen

atau data sebagaimana mestinya.

3 Tanpa memenuhi standar prosedur

atau ketentuan Perusahaan sehingga

merugikan debitur/perusahaan:

Memberikan fasilitas

karyawan; Mengeluarkan

biaya; Mengeluarkan

kebijakan; Memberikan

persetujuan atau putusan;

Memberi tugas atau

wewenang kepada bawahan;

Memberikan tanda pelunasan

kredit atau menyerahkan jaminan

kredit; Membuat surat, laporan,

dokumen, komitmen atau

perjanjian atas nama Perusahaan

dengan pihak ketiga; Menyebabkan

barang atau dokumen milik

Perusahaan atau yang berada

dalam penguasaan Perusahaan

atau yang menjadi tangung jawab

Perusahaan, hilang atau rusak atau

berkurang nilainya.

V V V V

4 Tanpa dokumen lengkap/yang

dipersyaratkan/ tanpa kewenangan/

persetujuan dari pejabat yang

berwenang sesuai

ketentuanPerusahaan:

Memberikan fasilitas

karyawan;

Mengeluarkan kebijakan;

Memberikan persetujuan atau

putusan;

Memberi tugas / wewenang

kepada bawahan;

Memberikan tanda pelunasan

kredit atau menyerahkan jaminan

kredit;

V V V

Page 36: I. PENDAHULUAN Penanganan...17 maupun perdata, dan hukum positif lainnya yang diatur dan berlaku dalam wilayah 18 Republik Indonesia), pelanggaran terhadap norma-norma dan etika yang

S O P Dibuat oleh : Disusun oleh : Diperiksa oleh :

Penanganan

Pelaggaran Peraturan Pengguna Sistem & Prosedur Divisi SKMR Divisi Kepatuhan

No. : 2.037.HC.17.0

Rev. : 0

Tahun: November 2017

Page 36 of 45

SSTTAANNDDAARR OOPPEERRAASSII DDAANN PPRROOSSEEDDUURR

PENANGANAN PELANGGARAN PERATURAN

Membuat komitmen atau

perjanjian atas nama Perusahaan

dengan pihak ketiga.

5 Tanpa dokumen lengkap/yang

dipersyaratkan atau tanpa

kewenangan/persetujuan dari

pejabat yang berwenang sesuai

ketentuan Perusahaan:

Melakukan pengeluaran biaya;

V V V V

6 Melakukan tindakan yang dapat

mengakibatkan/memberikan peluang

bagi debitur/pihak lain untuk melakukan

penipuan atau pemalsuan yang

menimbulkan kerugian bagi pihak lain

atau Perusahaan

V V V

7 Tidak sesuai ketentuan Perusahaan,

membeli, membayar atas suatu barang

dengan mengatas namakan

Perusahaan.

V V V

8 Tidak sesuai ketentuan Perusahaan

meminjam, menyewa, atau menerima

sebagai jaminan atas suatu barang

dengan mengatasnamakan

Perusahaan

V V V V

9 Tidak mengasuransikan sesuai dengan

ketentuan Perusahaan, barang atau

uang milik Perusahaan atau yang

berada dalam penguasaan Perusahaan

V V V V

10 Tidak menjalankan putusan atau

tugas dari Perusahaan atau

menindaklanjuti kewajibannya

berdasarkan temuan auditor (internal

maupun eksternal).

V V V V

11 Menggunakan informasi teknologi

yang digunakan tidak untuk

mendukung pekerjaan.

V V V

12 Membantu atau turut serta

melakukan pelanggaran kebijakan

dan/atau SOP.

V V V V

Page 37: I. PENDAHULUAN Penanganan...17 maupun perdata, dan hukum positif lainnya yang diatur dan berlaku dalam wilayah 18 Republik Indonesia), pelanggaran terhadap norma-norma dan etika yang

S O P Dibuat oleh : Disusun oleh : Diperiksa oleh :

Penanganan

Pelaggaran Peraturan Pengguna Sistem & Prosedur Divisi SKMR Divisi Kepatuhan

No. : 2.037.HC.17.0

Rev. : 0

Tahun: November 2017

Page 37 of 45

SSTTAANNDDAARR OOPPEERRAASSII DDAANN PPRROOSSEEDDUURR

PENANGANAN PELANGGARAN PERATURAN

13 Merekrut karyawan berdasarkan

suku, kebangsaan, jenis kelamin,

agama atau koneksi/hubungan

khusus atau yang diketahuinya

terlibat atau diduga melanggar

hukum.

V V V

14 Secara tanpa hak (sengaja) memasuki

ruangan-ruangan di Perusahaan yang

dinyatakan terbatas atau terlarang

untuk dimasuki.

V V V V

15 Secara tanpa hak, mengakses

dokumen atau informasi yang

seharusnya dirahasiakan berkaitan

dengan usaha Perusahaan termasuk

tetapi tidak terbatas pada strategi,

rencana bisnis, sistim informasi, sistim

pengamanan, keadaan keuangan, hasil

temuan auditor, atau komitmen

dengan pihak lain.

V V V V

16 Sengaja melakukan pekerjaan dengan

melanggar prosedur yang telah

ditetapkan Perusahaan atau

peraturan yang telah ditetapkan

otoritas sehingga

merugikan reputasi/finansial perusahaan.

V V V

17 Tanpa persetujuan pejabat yang

berwenang atau tidak sesuai ketentuan

Perusahaan, menjual, menjaminkan

atau menyewakan barang milik

Perusahaan atau yang berada dalam

penguasaan Perusahaan.

V V V

18 Menghasut, mengajak dan memaksa

karyawan lain untuk ikut serta

melakukan aktifitas/kegiatan dengan

tujuan tertentu yang bertentangan

dengan ketentuan perusahaan atau

ketentuan hukum yang tujuan utamanya

untuk mengganggu kelancaran

operasional perusahaan.

V V V

Page 38: I. PENDAHULUAN Penanganan...17 maupun perdata, dan hukum positif lainnya yang diatur dan berlaku dalam wilayah 18 Republik Indonesia), pelanggaran terhadap norma-norma dan etika yang

S O P Dibuat oleh : Disusun oleh : Diperiksa oleh :

Penanganan

Pelaggaran Peraturan Pengguna Sistem & Prosedur Divisi SKMR Divisi Kepatuhan

No. : 2.037.HC.17.0

Rev. : 0

Tahun: November 2017

Page 38 of 45

SSTTAANNDDAARR OOPPEERRAASSII DDAANN PPRROOSSEEDDUURR

PENANGANAN PELANGGARAN PERATURAN

19 Menyebarkan isu yang tidak dapat

dipertanggungjawabkan untuk

menimbulkan suasana resah

terhadap karyawan sehingga dapat

berdampak negatif bagi kelancaran

aktifitas operasional perusahaan.

V V V

20 Menggunakan atribut perusahaan untuk

aktifitas kegiatan diluar pekerjaan yang

dapat berdampak negatif terhadap

reputasi perusahaan, seperti:

penggunaan atribut perusahaan untuk

kegiatan politik, keagaman, aktifitas

serikat pekerja, dll.

V V V

21 Dengan sengaja mengatasnamakan

unit kerja/serikat pekerja tanpa

kewenangan resmi ataupun ijin.

V V V

22 Tukar menukar atau meminjamkan user

ID / Password.

V V

1

E. Pelanggaran Pemberian Informasi terkait Tindakan Pelanggaran Karyawan Lain 2 3 4

No.

Pelanggaran

Sanksi

ST

SP 1

SP 2

SP 3

PHK

1 Tidak memberitahukan kepada atasan

atau pejabat terkait atas tindak

pelanggaran peraturan perusahaan yang

dilakukan bawahan atau karyawan atau

pihak ketiga yang terkait dengan

Perusahaan.

V V

2 Mengetahui tindakan fraud tetapi tidak

melaporkan kepada supervisor

/manajemen / whistle blower.

V

Page 39: I. PENDAHULUAN Penanganan...17 maupun perdata, dan hukum positif lainnya yang diatur dan berlaku dalam wilayah 18 Republik Indonesia), pelanggaran terhadap norma-norma dan etika yang

S O P Dibuat oleh : Disusun oleh : Diperiksa oleh :

Penanganan

Pelaggaran Peraturan Pengguna Sistem & Prosedur Divisi SKMR Divisi Kepatuhan

No. : 2.037.HC.17.0

Rev. : 0

Tahun: November 2017

Page 39 of 45

SSTTAANNDDAARR OOPPEERRAASSII DDAANN PPRROOSSEEDDUURR

PENANGANAN PELANGGARAN PERATURAN

3 Memberikan keterangan yang tidak

benar kepada Manajemen menyangkut

suatu tindakan pelanggaran yang

dilakukan oleh karyawan lain, yang

sebenarnya diketahui oleh karyawan.

V V

4 Memanipulasi data dengan cara

menghapuskan jejak/menghilangkan

dokumen-dokumen penting (baik secara

langsung atau tidak) yang dapat dijadikan

bukti keterlibatan karyawan lain dalam

suatu tindakan pelanggaran

V V

1

F. Pelanggaran Terkait Benturan Kepentingan 2

3

No.

Pelanggaran

Sanksi

ST

SP 1

SP 2

SP 3

PHK

1 Tidak sesuai dengan ketentuan

Perusahaan, memberi keuntungan/

benefit kepada debitur atau pihak lain,

termasuk membebaskan kewajiban

pembayaran, memberikan bunga

simpanan melebihi ketentuan,

memberikan bunga pinjaman di bawah

ketentuan sehingga mengurangi

keuntungan atau menimbulkan

kerugian/biaya Perusahaan.

V V V

2 Tidak sesuai ketentuan Perusahaan,

memberi janji atau advis kepada

debitur sesuatu yang menguntungkan

debitur, sehingga mengurangi

keuntungan atau menimbulkan

kerugian/biaya Perusahaan.

V V V

3 Secara tanpa hak atau di luar

kewenangannya, membuat surat atau

keterangan yang berisi seolah-olah

Perusahaan memiliki suatu komitmen

V V V

Page 40: I. PENDAHULUAN Penanganan...17 maupun perdata, dan hukum positif lainnya yang diatur dan berlaku dalam wilayah 18 Republik Indonesia), pelanggaran terhadap norma-norma dan etika yang

S O P Dibuat oleh : Disusun oleh : Diperiksa oleh :

Penanganan

Pelaggaran Peraturan Pengguna Sistem & Prosedur Divisi SKMR Divisi Kepatuhan

No. : 2.037.HC.17.0

Rev. : 0

Tahun: November 2017

Page 40 of 45

SSTTAANNDDAARR OOPPEERRAASSII DDAANN PPRROOSSEEDDUURR

PENANGANAN PELANGGARAN PERATURAN

keuangan atau suatu kewajiban kepada

pihak lain sehingga menyebabkan

kerugian reputasi atau kerugian

finansial bagi Perusahaan.

1

G. Pelanggaran Terkait Perilaku 2 3

No.

Pelanggaran

Sanksi

ST

SP 1

SP 2

SP 3

Denda Finansial

PHK

1 Melakukan tindakan pelecehan seksual

terhadap rekan sekerja atau orang lain di

lingkungan kantor.

V V V V

2 Melakukan tindakan asusila terhadap

atau dengan sesama rekan kerja atau

orang lain di lingkungan kantor.

V V

3 Melakukan pengancaman, pemukulan,

penganiayaan atau mengintimidasi

karyawan lain.

V V V

4 Melakukan perjudian di tempat kerja. V V

4

H. Pelanggaran Terkait Pemalsuan/Pemberian Informasi yang Salah/Menyesatkan 5 6

No.

Pelanggaran

Sanksi

ST

SP 1

SP 2

SP 3

Denda Finansial

PHK

1 Tidak memberikan data pribadi yang

sebenarnya.

V V

7

Page 41: I. PENDAHULUAN Penanganan...17 maupun perdata, dan hukum positif lainnya yang diatur dan berlaku dalam wilayah 18 Republik Indonesia), pelanggaran terhadap norma-norma dan etika yang

S O P Dibuat oleh : Disusun oleh : Diperiksa oleh :

Penanganan

Pelaggaran Peraturan Pengguna Sistem & Prosedur Divisi SKMR Divisi Kepatuhan

No. : 2.037.HC.17.0

Rev. : 0

Tahun: November 2017

Page 41 of 45

SSTTAANNDDAARR OOPPEERRAASSII DDAANN PPRROOSSEEDDUURR

PENANGANAN PELANGGARAN PERATURAN

2 Memalsukan/meniru/mengganti

dokumen, surat, warkat, laporan, catatan,

tanda tangan, stempel, paraf atas

barang/produk milik Perusahaan, debitur,

mitra Perusahaan, Karyawan atau

manajemen Perusahaan, yang

menyebabkan potensi/kerugian bagi

Perusahaan secara finansial dan/atau

secara reputasi (nama baik).

V V

3 Membuat atau menyebabkan adanya

pencatatan palsu dalam pembukuan atau

laporan, maupun dalam dokumen atau

laporan kegiatan usaha.

V

4 Tindakan memanipulasi data dan/atau

memberikan keterangan, instruksi serta

informasi yang tidak benar (palsu) kepada

debitur, karyawan lain, supervisor

dan/atau manajemen.

V V

1

I. Pelanggaran terkait Hak Kekayaan Intelektual 2 3 4

No.

Pelanggaran

Sanksi

ST

SP 1

SP 2

SP 3

Denda Finansial

PHK

1 Sengaja secara tanpa hak menggunakan

barang, hak kekayaan intelektual, karya

cipta atau hak lainnya milik Perusahaan

atau yang berada dalam penguasaan

Perusahaan atau yang berada di

lingkungan Perusahaan untuk kepentingan

pribadi atau orang lain.

V V

Page 42: I. PENDAHULUAN Penanganan...17 maupun perdata, dan hukum positif lainnya yang diatur dan berlaku dalam wilayah 18 Republik Indonesia), pelanggaran terhadap norma-norma dan etika yang

S O P Dibuat oleh : Disusun oleh : Diperiksa oleh :

Penanganan

Pelaggaran Peraturan Pengguna Sistem & Prosedur Divisi SKMR Divisi Kepatuhan

No. : 2.037.HC.17.0

Rev. : 0

Tahun: November 2017

Page 42 of 45

SSTTAANNDDAARR OOPPEERRAASSII DDAANN PPRROOSSEEDDUURR

PENANGANAN PELANGGARAN PERATURAN

2 Secara tanpa hak menggunakan barang,

hak kekayaan intelektual sehingga

menyebabkan adanya tuntutan kepada

perusahaan atau kerugian pada

perusahaan.

V V

1

J. Tindakan Mengaburkan/Menyebabkan Tidak Dapat Digunakan 2

Laporan, Data Dokumen atau System 3 4

No.

Pelanggaran

Sanksi

ST

SP 1

SP 2

SP 3

Denda Finansial

PHK

1 Sengaja mengubah, mengaburkan,

menyembunyikan, menghapus,

menghilangkan atau merusak, pencatatan

dalam pembukuan atau dalam laporan,

maupun dalam dokumen atau laporan

kegiatan usaha, sehingga tidak sesuai fakta

sebenarnya.

V V

2 Sengaja menghilangkan atau

menyembunyikan atau mengaburkan atau

menyebabkan tidak dapat digunakannya data,

system, peralatan, atau dokumen, milik

Perusahaan atau mitra Perusahaan.

V V

3 Sengaja tidak melaporkan atau mencatat

secara lengkap atau mengaburkan atau

menutupi suatu hasil pemeriksaan yang

dapat merugikan Perusahaan.

V V

4 Sengaja melaporkan hasil pemeriksaan atau

pengawasan yang bertentangan dengan

fakta sebenarnya atau yang tidak didukung

bukti yang sah dan cukup.

V V

5 6 7

8

Page 43: I. PENDAHULUAN Penanganan...17 maupun perdata, dan hukum positif lainnya yang diatur dan berlaku dalam wilayah 18 Republik Indonesia), pelanggaran terhadap norma-norma dan etika yang

S O P Dibuat oleh : Disusun oleh : Diperiksa oleh :

Penanganan

Pelaggaran Peraturan Pengguna Sistem & Prosedur Divisi SKMR Divisi Kepatuhan

No. : 2.037.HC.17.0

Rev. : 0

Tahun: November 2017

Page 43 of 45

SSTTAANNDDAARR OOPPEERRAASSII DDAANN PPRROOSSEEDDUURR

PENANGANAN PELANGGARAN PERATURAN

K. Melakukan Tindakan/Kegiatan yang Illegal/Dilarang oleh Perusahaan 1 2

No.

Pelanggaran

Sanksi

ST

SP 1

SP 2

SP 3

Denda Finansial

PHK

1 Menjalankan kegiatan penjualan atau

penawaran produk atau jasa non produk

Perusahaan yang dilarang/tanpa persetujuan

Perusahaan.

V V

2 Melakukan kegiatan illegal/terselubung i.e.

surat kaleng, pesan berantai yang

bertujuan untuk menganggu kelancaran

kegiatan operasional perusahaan dan

menjatuhkan reputasi perusahaan /

pejabat perusahaan.

V V

3 Memberikan dan/atau menjalankan

instruksi untuk melakukan sesuatu yang

melanggar hukum.

V

4 Terlibat dalam kasus yang

dapat dikategorikan ke dalam kejahatan.

V

5 Melakukan pemufakatan dan kerjasama

dengan nasabah dalam melakukan

pencucian uang dari hasil tindak pidana.

V

6 Membawa, menggunakan, atau

memperdagangkan obat terlarang atau

senjata di lingkungan perusahaan.

V

3

L. Pembocoran Rahasia Perusahaan 4

5

No.

Pelanggaran

Sanksi

ST

SP 1

SP 2

SP 3

Denda Finansial

PHK

1 Penyerahan/pembocoran dokumen rahasia

Perusahaan kepada pihak ketiga.

V V

6

Page 44: I. PENDAHULUAN Penanganan...17 maupun perdata, dan hukum positif lainnya yang diatur dan berlaku dalam wilayah 18 Republik Indonesia), pelanggaran terhadap norma-norma dan etika yang

S O P Dibuat oleh : Disusun oleh : Diperiksa oleh :

Penanganan

Pelaggaran Peraturan Pengguna Sistem & Prosedur Divisi SKMR Divisi Kepatuhan

No. : 2.037.HC.17.0

Rev. : 0

Tahun: November 2017

Page 44 of 45

SSTTAANNDDAARR OOPPEERRAASSII DDAANN PPRROOSSEEDDUURR

PENANGANAN PELANGGARAN PERATURAN

M. Penerimaan Imbalan/Komisi/Barang/Fasilitas dari Debitur/Pihak Lain 1 2

No.

Pelanggaran

Sanksi

ST

SP 1

SP 2

SP 3

Denda Finansial

PHK

1 Menerima imbalan/ komisi/ barang/ fasilitas dari

pihak lain yang dapat mempengaruhi

keputusannya dalam memberikan fasilitas

kredit atau dalam memberikan pekerjaan

pengadaan barang/jasa.

V

2 Melakukan kesepakatan dengan pihak ke-3

(Vendor) dalam proyek-proyek yang terkait

dengan pekerjaan dengan pemberian diskon dari

biaya seharusnya atau pemberian fee yang

ditujukan untuk kepentingan pribadi/kelompok.

V

3

N. Penggelembungan Biaya (Mark Up) 4 5

No.

Pelanggaran

Sanksi

ST

SP 1

SP 2

SP 3

Denda Finansial

PHK

1 Melakukan penggelembungan biaya (mark up)

atas pengeluaran biaya-biaya untuk

kepentingan pribadi (kuitansi, laporan perjalanan

dinas, laporan perjalanan pendidikan, kuitansi

pengobatan, laporan pembelian alat-alat kantor,

dll).

V

2 Tidak sesuai dengan ketentuan perusahaan

melakukan penggelembungan appraisal harga.

V

6 7 8

Page 45: I. PENDAHULUAN Penanganan...17 maupun perdata, dan hukum positif lainnya yang diatur dan berlaku dalam wilayah 18 Republik Indonesia), pelanggaran terhadap norma-norma dan etika yang

S O P Dibuat oleh : Disusun oleh : Diperiksa oleh :

Penanganan

Pelaggaran Peraturan Pengguna Sistem & Prosedur Divisi SKMR Divisi Kepatuhan

No. : 2.037.HC.17.0

Rev. : 0

Tahun: November 2017

Page 45 of 45

SSTTAANNDDAARR OOPPEERRAASSII DDAANN PPRROOSSEEDDUURR

PENANGANAN PELANGGARAN PERATURAN

O. Penggelapan dan Pencurian 1 2

No.

Pelanggaran

Sanksi

ST

SP 1

SP 2

SP 3

Denda Finansial

PHK

1 Secara tanpa hak mengambil uang atau

barang milik perusahaan, milik debitur, atau milik

orang lain di lingkungan perusahaan untuk

dimiliki sendiri atau orang lain.

V

2 Mengeluarkan instruksi kepada karyawan lain

untuk melakukan transaksi yang menyangkut

pengeluaran uang milik perusahaan untuk

kepentingan pribadi atau kelompok.

V

3 Secara tanpa hak mentransfer uang nasabah

atau Perusahaan, kepada diri sendiri atau

pihak lain.

V

4 Sengaja menghilangkan atau

menyembunyikan uang/barang milik perusahaan,

debitur, karyawan / Manajemen Perusahaan

untuk kepentingan pribadi atau kelompok.

V

3 4

Perbuatan-perbuatan lainnya yang belum tercantum dalam matriks sanksi di Kebijakan ini 5

namun dapat dikategorikan atau dianggap sebagai Tindak Pelanggaran, tetap akan dikenakan 6

sanksi oleh perusahaan dengan memperhatikan Peraturan Perusahaan, ketentuan internal 7

perusahaan, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 8

9