I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT -...

121
ETIKA PENDIDIKAN Pertemuan Ke-1 1. ETIKA DAN PERKEMBANGANNYA A. Pendahuluan Dalam bahasa Inggris ada tiga istilah yaitu ethic, ethical, dan ethics, yang ketiga-tiganya istilah itu sering diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan kata etika saja, padahal masing-masing mempunyai arti sendiri-sendiri.

Transcript of I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT -...

Page 1: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

ETIKA PENDIDIKANPertemuan Ke-1

1. ETIKA DAN PERKEMBANGANNYAA. Pendahuluan Dalam bahasa Inggris ada tiga istilah yaitu

ethic, ethical, dan ethics, yang ketiga-tiganyaistilah itu sering diterjemahkan ke dalambahasa Indonesia dengan kata etika saja,padahal masing-masing mempunyai artisendiri-sendiri.

Page 2: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Ethic ialah etika Ethics (singular / tunggal) = suatu

prinsip moral, aturan atau caraberperilaku. Ethics (plural / jamak) = moral

prinsip-prinsip yang dipengaruhioleh perilaku pribadi. Ethical ialah ber-etika atau yang

bertalian dengan etika.

Page 3: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Kata ethic berasal dari bahasa Yunani kuno,yaitu1) Ethos = Characteristic spirit, as of a

people; yaitu the moral factor whichinfluences a man’s action (faktor moralyang mempengaruhi perbuatan orang)

2) Ethikos = penggunaan karakter,kebiasaan, kecenderungan dan sikap.

Jadi secara etimologi ilmu tentang apa yangbiasa dilakukan atau ilmu tentang adatistiadat.

Page 4: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

‘Etika pendidikan, yaitu ilmu ataupelajaran etika, mengenai teoribagaimana seharusnya berperilakuatau berbuat dan tidak berbuatterhadap orang lain, khususnyadalam praktik pendidikan.

Page 5: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Etika pendidikan berisi aturanperilaku yang diterima secara sosialyang memberi tekanan pejabat-pejabat pendidikan untukmemelihara kesadaran nilai yangtinggi dan jujur serta adil dalammemberi layanan kepada publik.

Page 6: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

B. Timbulnya Etika

Etika timbul di dalam kehidupanbermasyarakat, artinya adanya etika dalampraktik itu karena adanya kehidupan bersamaantara orang dengan orang, atau karenamanusia itu hidup bermasyarakat. Jika seorangmanusia hidup sendirian, dan sama sekali tidakberhubungan dengan seorang manusia pun,maka di sana bagi seseorang yang hidupsendirian itu tidak ada persoalan etika.

Page 7: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Namun, dalam kenyataannya orang ataumanusia itu tidak dapat hidup sendirian. Hal inimulai terjadi sejak manusia yang pertama kalidiciptakan oleh Tuhan, sebagaimana tersebut didalam kitab Injil (Surat Kejadian 2 : 12), sesudahAdam diciptakan sendirian, dan waktu itu Adamsedang tidur, bersabdalah Tuhan : “Tidak baik,kalau manusia itu seorang diri saja….” dandiciptakanlah (Hawa) yang diambil dari tulangrusuk Adam, menjadi manusia perempuanpertama kali untuk menemani Adam dansekaligus menjadi isterinya sebagai temanhidup.

Page 8: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Sejak adanya Adam dan Hawa itu beranak-pinaklah manusia hingga sekian banyaknyasekarang ini. Jika misalnya ada orang yangmengatakan bahwa si A atau si B itu hidupsendirian, itu tidak benar karena ia tentupernah hidup dengan orang lain, apakahdengan ibuya, bapaknya, atau orang lain. Yangpasti ia tentu pernah hidup dengan ibunya,karena ia dilahirkan dan dipelihara atau diasuhpada awalnya oleh ibunya, atau dilahirkanoleh ibunya, tetapi mungkin diasuh oleh oranglain. Jika tidak, ia pasti mati.

Page 9: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Sejak adanya Adam dan Hawa itu etika sudahada, yaitu berupa perintah-perintah Tuhanmengenai apa yang diperbolehkan (sebagaihal yang baik) untuk dilakukan dan apa yagdilarang (sebagai hal yang tidak baik ataudosa) untuk tidak diperbuat, tetapi merekatidak menyadari dan tidak mempersoal-kannya, bahwa yang baik dan buruk itudisebut sebagai etika. Nyatanya merekamakan buah kuldi.

Page 10: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

C. Definisi Etika

Mendefinisikan etika tidak mudah, karenaetika dapat dipandang dari berbagai sudutatau dimensi. Di samping itu, definisi selaluberkembang menurut perkembanganzaman. Definisi yang paling sederhana :“Etika ialah perilaku sebagai cerminanmoral, perangai atau watak, sebagai halyang baik atau tidak baik, dikaitkan denganmartabat manusia, kemanusiaan, ataunilai-nilai sebagai manusia.”

Page 11: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Dapat juga etika didefinisikan sebagai “Nilai-nilai atau norma-norma perilaku yang baikatau tidak baik yang dilakukan olehseseorang atau kumpulan orang baikterhadap dirinya maupun terhadap orang lainyang dikaitkan dengan martabat manusia,kemanusiaan, atau nilai-nilai sebagaimanusia.”

Page 12: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

D. Etika dan Moral

Etika ialah apa yang telah didefinisikantersebut di atas. Etika sebagai nilai-nilai atausebagai norma-norma tentang perilaku, apayang baik (etis) dan apa yang buruk (tak-etis).Namun, perilaku tidak hanya sekadar perlaku,tetapi digerakkan oleh moral, perangai, watak,atau kehendak manusianya. Maka etika jugadapat disebut sebagai nilai-nilai dan norma-norma moral manusia.

Page 13: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Oleh sebab itu perilaku manusia yang baikterhadap martabat manusia, dikatakan bahwamanusianya bermoral atau etis, sedangkanmanusia yang perilakunya tidak baik terhadapmartabat manusia dikatakan tidak etis atautidak bermoral. Jadi, (tidak) etis sama sajadengan (tidak) bermoral.,

Page 14: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

E. Martabat Manusia

Yang dimaksud dengan martabat manusia ialahnilai, mutu, drajad, atau kemuliaan sebagaimanusia atau yang melekat pada manusia.Manusia ialah makhluk tertinggi di dunia yangdapat dibedakan dari makhluk-makhluk lain, yangharus dihormati martabatnya. Menghormatimartabat manusia adalah etis, sedangkan tidakmenghormatinya adalah tidak etis. Etika hanyadikaitkan dengan martabat manusia sebagaimana kodratnya.

Page 15: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Yang termasuk kedalam martabat manusia, antaralain berbentuk hak-hak, yaitu :

1. Hak untuk hidup2. Hak untuk makan, minum, dan istirahat3. Hak atas keselamatannya4. Hak untuk menikah pada waktunya5. Hak untuk berkumpul (berserikat)6. Hak untuk mengeluarkan pendapatnya7. Hak untuk bekerja8. Hak untuk memperoleh dan mencari kebenaran9. Hak untuk bergerak10. Hak untuk tahu (memperoleh pengetahuan)11. Hak unuk mempercapai sesuatu (agama)12. Hak untk tidak sakit (tidak disakiti)13. Hak untuk memiliki sesuatu

Page 16: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Memberikan kepada seseorang manusia atas hak-haknya tersebut di atasadalah perbuatan etis. Sebalikya melanggar atau menghilangkan hak-haktersebut di atas kepada seseorang manusia adalah perbuatan tidak etis,yaitu :

1. Membunuh untuk tidak hidup2. Melarang makan, minum, dan istirahat pada waktu dibutuhkan3. Mengancam keselamatannya4. Melarang menikah pada waktunya5. Melarang mengeluarkan berpendapat6. Melarang bekerja7. Membohongi atau dusta8. Mengungkung (menyandera)9. Melarang mencari tahu / pengetahuan10. Melarang beragama11. Menyiksa atau menganiaya12. Merampas atau mencuri milik seseorang

Page 17: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

F. Etiket

• Etiket bukan etika. Etiket ialah tata cara yangharus dilakukan dalam pergaulan yangditunjukkan sebagai tanda sopan ataumenghormati. Misalnya bagaimana kita harusmengetuk pintu sebagai tamu, bagaimana kitaseharusnya duduk, minum, makan, berbicara,bertanya, dan sebagainya.

Page 18: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

G. Kapan Timbulnya EtikaEtika dalam arti sekarang ini muncul dalam sejarah yang

panjang. Semenjak manusia diciptakan sebenarnya sudah adaetika, tetapi tidak disadari bahwa etika lahir bersamaan denganlahirnya manusia. Sesudah manusia diciptakan, menurut KitabIjil, Surat Kejadian 2: 16-17 Allah memberi perintah kepadamanusia: “Semua pohon dalam tanah ini boleh kau makanbuahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentangyang baik dan yang jahat itu, janganlah kau makan buahnya,sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati”

Larangan Allah itu ada kaitannya dengan kemanusiaan, apayang baik dan apa yang buruk. Menaati larangan Tuhan adalahetis, sedangkan melanggarnya adalah tidak etis. Ini adalah etikayang pertama, yang tidak disadari bahwa itu adalah etika.

Page 19: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Kemudian turun Firman lagi sebagai norma etika ialah Injil, SuratKeluaran 20: 3-16, yaitu :

1. Jangan ada padamu Tuhan selain Allah.2. Dilarang menyembah patung3. Jangan menyebut nama Tuhan, Allahmu, dengan sembarangan.4. Istirahatlah (tidak bekerja) pada hari Sabat (Minggu)5. Hormatilah ayah dan ibumu6. Jangan membunuh7. Jangan berzinah8. Jangan mencuri9. Jangan mengucapkan saksi dosa10. Jangan mengingini rumah sesamamu, jangan mengingini iserinya,

atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya,atau keledainya, atau apa pun yang dipunyai sesamamu.

Page 20: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Selanjutnya dalam Surat Imamat 19 termuat larangan-larangan dalambentuk : Mencuri Bohong Dusta Sumpah dusa Memeras Merampas Menahan upah pekerja Mengutuk orang tuli Memasang batu sandungan bagi orang buta Curang dalam peradilan Membela orang kecil tidak sewajarnya Memfitnah Mengancam Membenci Menuntut balas Dendam

Page 21: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Firman Allah itu diringkas, tetapi menjadi lebih luasartinya, sebagaimana termuat dalam Perjanjian Baru,Surat Matius 22 : 37-40, yang dinyatakan sebagaihukum yang terutama, waktu Yesus menjawabpertanyaan seorang ahli Taurat: “Guru, hukummanakah yang terutama dalam hukum Taurat?” JawabYesus kepadanya : “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengansegenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dandengan segenap akal budimu. Itulah hukum yangterutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua,yang sama dengan itu, ialah : Kasihilah sesamamumanusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukuminilah tergantung seluruh hukum Taurat dan Kitab paraNabi.”

Page 22: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Dalam perkembangan sejarah manusia,kemudian timbul norma-norma etika, yaituberupa anjuran dan larangan yang baik maupunyang buruk, baik yang berasal dari Tuhan maupunyang berasal dari manusia sendiri yang timbuldari kehidupan bersama, yang bertalian dengansegi-segi atau nilai-nilai kehidupan manusiadalam kehidupan bersama (bermasyarakat).Demikianlah norma etika berkembang, sehinggamenjadi norma etika yang sekarang, yang kitabicarakan ini. Jadi, etika atau norma-norma etikaberkembang dalam kurun waktu yang sudahribuan tahun, bahkan mungkin jutaan ataumilyaran tahun.

Page 23: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

H. Etika Menurut Agama IslamBerdasarkan kaidah Islam, etika adalah bagian dari

akhlak manusia, karena akhlak tidak sekedar menyangkutperilaku yang bersifat lahiriah, tetapi juga mencakup hal-alyang lebih kompleks yaitu bidang akhidah ibadah dansariah, dengan pengertian sebagai berikut :1. Etos menyangkut hubungan manusia dengan kholiknya.2. Etis mengatur sikap seseorang terhadap dirinya dan

hubungannya terhadap orang lain dalam kehidupansehari-hari.

3. Moral : mengatur hubungan seseorang dengan oranglain.

4. Estetika : rasa keindahan yang mendorong seseoranguntuk meningkatkan keadilan dirinya dan lingkungan.

Page 24: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

I. Etika Menurut Ajaran HinduAjaran Hindu lebih tua daripada ajaran Budha atau Kristen. DiIndonesia, sebelum kedatangan ajaran Buddha, Islam, danKristen, telah ada di sini ajaran Hindu. Etika menurut ajaranHindu mencakup tiga tingkatan: a) dalam bentuk angan-angan, niat, atau tujuan b) dalam bentuk pekerti, atauperbuatan nyata, dan c) akiat yang ditimbulkan oleh pekerti.Ketiga-tiganya itu harus baik: tujuan baik, pekertnya baik, danakibatnya pun baik. Tidak boleh (dan tidak etis) jika: (1) tujuanbaik, pekertinya jelek, dan akibatnya jelek, (2) tujuan jelek,pekertinya jelek, akibatnya jelek, (3) tujuan jelek, pekertinyabaik, akibatnya baik, (4) tujuannya jelek, pekertinya baik,akibatnya jelek, (5) tujuannya baik, pekertinya jelek, akibatnyajelek.

Page 25: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

J. Tujuan Etika

Dalam kehidupan bersama antar-manusiadiperlukan etika, karena adanya beberapa sebab.Manusia itu mempunyai dua watak atau bakat,watak yang baik dan watak yang buruk. Watakyang baik, misalnya kasih sayang, memberisesuatu kepada orang lain, jujur, menolongkepada sesama manusia, bekerja sama, dansebagainya. Watak yang tidak baik, buruk, ataujahat, misalnya dusta, mencuri, dendam, egois,membunuh, memfitnah, dan sebagainya.

Page 26: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Jika tidak ada etika, yaitu norma-normatentang apa yang wajib dilakukan, dan norma-norma tentang apa yang dilarang untukdilakukan, maka kehidupan bersama antar-manusia akan kacau. Yang terjadi ialah bukankerukunan, melainkan menangnya sendiri,seperti serigala memakan serigala darikelompoknya sendiri. Manusia akan hancurdan punah dengan sendirinya.

Page 27: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Maka diperlukan etika yang tujuannyaialah supaya manusia hidup tertib,damai, rukun, sejahtera, dan menikmatikehidupan bersama. Apalagi jika diingatbahwa dalam kenyataannya, tidakseorang pun manusia yang dapatmencukupi sendiri semua kebutuhannyadari sejak lahir hingga mati.

Page 28: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Tiap orang manusia tentumembutuhkan bantuan,

pertolongan, atau kerjasama denganorang lain. Maka etika dalam

pergaulan hidup bersama itu sangatdiperlukan.

Page 29: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

TEORI ETIKAPertemuan 2

Page 30: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

A. Pendahuluan

Etika Pendidikan adalah penerapannorma-norma etika dalam pendidikandan sekolah. Teori etika berupapenjelasan atau keterangan mengapa adaetika dan terjadinya etika. Etika bertaliandengan perilaku atau perbuatanmanusia, yaitu perbuatan yang baik danperbuatan yang buruk.

Page 31: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Baik dan buruk itu dikaitkan dengan nilai-nilai sebagai manusia atau nilai-nilaikemanusiaan, yang didasarkan ataspikiran yang rasional. Dengan teori etikapendidikan seseorang dapat memberikankebenaran (justification) atau ketidak-benaran dari suatu perbuatan mendidik.

Page 32: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Mengukur baik-buruknya suatu tindakanberdasarkan tujuannya.

Misal :Seorang anak terpaksa mencuri ayam karenauntuk menebus obat ibunya yang sedang sakitkeras di rumah sakit.

B. Macam-macam Teori Etika1. TEORI TELEOLOGI

Page 33: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Utilitarisme berasal dari kata Latin utilisyang berarti manfaat. Suatu perbuatandikatakan baik, jika bermanfaat bagibanyak orang, bukan bagi seorang saja.Apakah sesuatu perbuatan itu baik atautidak dilihat dari manfaatnya bagi orangbanyak.

2. Teori Utiltarisme

Page 34: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

• Semboyannya ialah the greatest happiness forthe greatest number, yaitu kebahagiaansebesar-besarnya bagi sebanyak-banyaknya.

• Teori utilitarisme cocok dengan prinsip dalamilmu ekonomi, yaitu menggunakan sumberdaya yang langka adanya, untuk dimanfaatkanbagi sebanyak-banyak yang membutuhkannya,atau menggunakan sesuatu untuk sebanyak-banyaknya manfaat.

LANJUTAN : Teori Utilitarisme

Page 35: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Teori utilitarisme melihat sesuatuperbuatan bukan pada perbuatannya itusendiri, melainkan pada akibatnya ataukonsekuensinya, yaitu apakahmenguntungkan atau memberikanmanfaat bagi orang banyak atau tidak.Maka teori utilitarisme dapat jugadisebut teori konsekuensialisme yangberarti akibatnya, atau teoriteleologisme yang berarti tujuannya.

Page 36: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Menurut teori utilitarisme, perbuatanyang dimaksud baik, tetapi ternyata tidakada manfaatnya sama sekali bagi orangbanyak, perbuatan iu tidak dapatdikatakan baik. Jadi yang dilihat bukanperbuatan dan maksudnya, melainkankenyataan hasilnya.

Page 37: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Teori utiliterisme ini terpecah menjadi duaaliran : a) utilitarisme perbuatan (actutilitarism), dan b) utiliterisme aturan(rule utilitarism). Teori utilitarismeperbuatan hanya melihat pada perbuatanyang tujuannya untuk manfaat bagi orangbanyak. Jika ternyata demikian, makadikatakan baik.

Page 38: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Teori utilitarisme aturan melihatpada aturannya, apakah menurutaturan moral di dalam masyarakatdiperbolehkan ataukah tidak. Jikamenurut aturan moral di dalammasyarakat hal itu dilarang,meskipun bermanfaat bagi orangbanyak, hal itu tidak etis atau tidakbaik.

Page 39: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Dalam bahasa Yunani, deon artinya kewajiban.Teori ini memberikan argumen, bahwa sesatuperbuatan adalah baik jika hal itu diwajibkan, danburuk jika hal itu dilarang. Jadi melihatya sebagaikewajiban untuk dilakukan dan kewajiban untuktidak dilakukan. Teori deontologi tidak melihatapakah tujuan dari perbuatan itu baik atau tidakbaik, melainkan apakah perbuatan itu sebagaikewajiban untuk dilakukan atau kewajiban untuktidak dilakukan.

3. Teori Deontologi

Page 40: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Kewajiban untuk dilakukan atau tidakdilakukan itu dapat berasal dari peraturannegara, masyarakat, atau agama.Misalnya, membayar pajak adalah suatukewajiban yang harus dilakukan olehsetiap warga. Menghormati orangtuaadalah kewajiban bagi anak-anaknya.Menghormati pendidik adalah kewajibanpeserta didik.

Page 41: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Demikian juga larangan, adalah kewajban yangtidak boleh dilakukan. Dalam agama orangdilarang berbuat bohong, memfitnah,mengolok-olok orang lain, berbuat keji, danlarang-larangan lainnya. Dalam agama orangdiwajibkan untuk bersembayang, untukmenolong orang lain, berbuat kebajikan,menghormati orangtua, dan kewajiban-kewajiban lainnya.

Page 42: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Hak adalah sisi lain dari kewajiban. Tiap haktentu ada wajibnya, dan tiap wajib adahaknya. Artinya jika kita wajib memberikansesuatu kepada orang lai, berarti oang lainberhak untuk menerima dari kita. Jadi jika kitamelakukan perbuatan untuk memenuhi hakkita, hal itu adalah baik. Jika seorang buruhmenuntut dibayar gajinya, hal itu adalahhaknya. Tuntutan dibayar gajinya yang sudahwaktunya itu adalah perjuangan atas haknya.

4. Teori Hak

Page 43: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Hal itu dilakukan sesuai dengan perjanjian,kapan gaji harus dibayar. Kecuali jika belumwaktunya. Jadi, kegiatan atau perbuatan yangdilakukan untuk merealisasi haknya adalahetis. Setiap orang, apakah sebagai perempuan,sebagai pejabat, sebagai manajer, atausebagai apa saja punya hak yang dikaitkandengan kedudukannya sebagai manusia dankedudukannya. Orang jujur itu tidak maumenutup-nutupi kekurangannya.

Page 44: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Keutamaan itu dapat dipandankan denganyang dalam bahasa Inggris disebut “virtue”.

C. Tujuan Etika PendidikanEtika pendidikan sebagai ilmu atau pelajaran mempunyaibeberapa tujuan, yaitu :1. Untuk meningkatkan kesadaran kepada semua

pihak bahwa dalam pendidikan ada demensietisnya.

2. Memperkenalkan bahwa dalam pendidikan adamoral sebagai argumen dalam tindakan.

5. Teori Keutamaan

Page 45: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

3. Supaya dilakukan praktek pendidikanyang benar, baik dan etis.

4. Supaya pihak-pihak yang lemahterlindungi dari perbuatan-perbuatanyang tidak etis khususnya bagi pesertadidik.

5. Supaya para pendidik tidak melanggarhak-hak peserta didik.

6. Supaya pendidikan berkembang danhidup dengan baik.

Page 46: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

DIMENSI ETIS DALAMPENDIDIKAN

Pertemuan Ke-3

Page 47: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

A. Apa Pendidikan Itu?HAR Tilaar menyatakan bahwa

pendidikan dapat dibedakan dalambentuk yaitu pendidikan sebagai“benda” dan pendidikan sebagai“proses”.

Page 48: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Oleh karena itu telaah kenyataanpendidikan terbagi dalam tigawilayah :1. Pendidikan sebagai suatu

lembaga.2. Pendidikan sebagai suatu proses.3. Pendidikan sebagai ilmu

Page 49: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

1. Pendidikan sebagai suatu lembaga(Sosial)

Pendidikan berarti juga lembaga yang bertanggung-jawab menetapkan cita-cita (tujuan) pendidikan, isi,sistem dan organisasi pendidikan. Lembaga-lembaga itumeliputi SD-SMP-SMA (Lembaga Pendidikan Formal)keluarga dan masyarakat (Lembaga Pendidikan NonFormal)a. Pranata Sosial dalam masyarakat :

1) Pranata pendidikan / sosialiasi2) Pranata ekonomi / pemenuhan3) Pranata politik / integasi dan status4) Pranata teknologi / inovasi dan5) Pranata moral / etika

Page 50: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Hubungan pengaruh timbal balik antarapranata :

PENDIDIKANPENDIDIKAN

EKONOMIEKONOMI

POLITIKPOLITIKTEKNOLOGITEKNOLOGI

ETIKAETIKA

Page 51: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

b. Sekolah sebagai pusat pendidikanformal :

1) Pengajaran yang mendidik2) Bimbingan dan konseling3) Pengembangan perpustakaan4) Pengelolaan sekola

Page 52: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

2. Pendidikan sebagai suatu proses :

a. Transfer of knowledge, values,skill dan cultural.

b. Good citizenc. Penyiapan tenaga kerja.d. Pembentukan kepribadian atau

self forming.

Page 53: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

3. Pendidikan Sebagai IlmuPendidikan sebagai ilmu normatif, merumuskan

kaidah-kaidah, norma-norma atau ukuran tingkahlaku perbuatan yang sebenarnya dilaksanakan olehmanusia. Atau ilmu yang bertugas merumuskanperaturan tentang tingkah laku perbuatan manusiadalam kehidupan dan penghidupannya.

Pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusiauntuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalanmembina potensi-potensi pribadinya, yakni rohani(pikiran, karsa, rasa, cipta dan budi nurani) danjasmani (pancaindra serta ketrampilan-keterampilan).

Page 54: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

B. Peserta didik dan Pendidik

a. Peserta Didik1) Arti Peserta Didik

a) Arti luas, peserta didik adalahorang yang mendapatpengaruh.

b) Arti sempit : anak/pribadi belumdewasa.

Page 55: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

2) Karakteristik Peserta Didik :

a) Individu yang memili potensi (fisik danpsikluis yang kas sehingga merupakan insanyang “unik”.

b) Individu yang sedang berkembang.c) Individu yang buth bimbingan individual dan

perlakuan.d) Individu yang punya kemauan untuk

memenuhi.

Page 56: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

3) Hak Peserta DidikSetiap peserta didik pada satu satuanpendidikan mempunyai hak-hak berikut.a) Mendapat perlakuan sesuai dengan bakat,

minat, dan kemampuannya;b) Mengikuti program pendidikan yang

bersangkutan atas dasar pendidikanberkelanjutan, baik untuk mengembangkankemampuan diri maupun untuk memperolehpengakuan tingkat pendidikan tertentu yangtelah dibakukan;

Page 57: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

c) Mendapat bantuan fasilitas belajar, beasiswa,atau bantuan lain sesuai dengan persyaratan yangberlaku;

d) Pindah ke satuan pendidikan yang sejajar atauyang tingkatnya lebih tinggi sesuai denganpersyaratan penerimaan peserta didik padasatuan pendidikan yang hendak dimasuki;

e) Memperolah penuaian hasil belajarnya;f) Menyelesaikan program pendidikan lebih awal

dari waktu yang ditentukan.g) Mendapat pelayanan khusus bagi yang

menyandang cacat.

Page 58: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

4) Kewajiban Peserta Didik

Setiap peserta didik berkewajiban untuk :a) Ikut menanggung biaya penyelenggaraan

pendidikan, kecuali bagi peserta didik yangdibebaskan dari kewajiban tersebut sesuaidengan peraturan yang berlaku;

b) Mematuhi semua peraturan yang berlaku;c) Menghormati tenaga kependidikan;d) Ikut memelihara sarana dan prasarana

kebersihan, ketertiban, dan keamananpendidikan yang bersangkutan.

Page 59: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

b. Pendidik1) Arti Pendidik

Pendidik adalah orang dewasa yang mampunyai otoritasdibidang pendidikan

2) Hak Pendidika) Memperoleh penghasilan dan jaminan kesejahteraan

sosial;b) Memperoleh peminaan karir berdasarkan prestasi kerja;c) Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan

tugasnya;d) Memperoleh pengharaan sesuai dengan darma baktinya;e) Menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan

yanglain dalam melaksanakan tugasnya.

Page 60: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

3) Kewajiban Pendidik

Setiap tenaga kependidikan berkewajiban untuk:a) Membina loyalitas pribadi dan peserta, didik terhadap

ideologi negara Pancasila dan Undang-Undang Dasar1945;

b) Menjunjung tinggi kebudayaan bangsa;c) Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab

dan pengabdian;d) Meningkatkan kemampuan profesional sesuai dengan

tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan danteknologi serta pembangunan bangsa;

e) Menjaga nama baik sesuai dengan kepercayaan yangdiberikan masyarakat, bangsa, dan negara.

Page 61: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

TANGGUNG JAWABSOSIAL SEKOLAH

Pertemuan Ke - 4

Page 62: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

A. Konsep SekolahSekolah menurut pengertiannya adalah lembaga

penyelenggara kegiatan belajar-mengajar. Suatu lembagayang diselenggarakan untuk menciptakan situasi dankondisi yang sesuai untuk pelaksanaan proses belajar-mengajar. Proses belajar mengajar sendiri dalam pengertianumum sering disebut dengan pendidikan.

Lembaga pendidikannya yang paling representatifsec0ara teoritis adalah sekolah. Alasannya sederhana, didalam lembaga sekolah segala sesuatu; baik materi yangdiajarkan, pengajar, peserta didik, sistem dan metodepengajaran maupun tempat pembelajaran itu sendiridirekayasa sedemikian rupa untuk tujuan pendidikan.Dengan kata lain, sekolah adalah lembaga yangsesungguhnya dari pendidikan.

Page 63: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Perekayasaan tersebut disusun dalam bentuk;pendidik dan peserta didik, kurikulum, perjenjangan,metode pengajaran, aturan dan tata tertib sekolah,fasilitas pembelajaran sampai pada gedung tempatpembelajaran itu sendiri. Semua direncanakan dandirekayasa sedemikian rupa dengan tujuanberhasilnya proses pendidikan.

Di samping segala macam unsur-unsurpersekolahan tersebut, suatu lembaga sekolah sendiribiasanya memiliki visi dan misi pembelajaran. Visi danmisi pembelajaran pada lembaga pendidikan sekolahinilah yang kelak menjadi penentu perencanaan danperekayasaan lembaga sekolah yang akan dibentuk.

Page 64: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

B. Tanggungjawab

Ada tiga macam tanggungjawab ialah :a) Tanggungjawab legal,b) Tanggungjawab etik, danc) Tanggungjawab kebijaksanaan

(discretionar)

Page 65: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

a) Tanggungjawab Legal

Tanggungjawab legal ialah bahwasekolah melakukan kegiatannyadalam bidang pendidikan untukmencapai tujuannya masih dalamkerangka hukum yang benar.

Page 66: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

b) Tanggungjawab EtikTanggungjawab etik ialah bahwa sekolah

dalam melakukan perbuatannya menunjukkankeadilan (equity), kewajaran (fairness), takmemihak (impartiality), menghargai hakseseorang, dan hanya memberikan kepadaseseorang perbedaan pelayanan apabila hal iturelevan dengan tujuan dan tugas organisasi.Dikatakan tidak etis apabila keputusannyahanya mengutunkan seseorang atau organisasi,tetapi atas pengorbanan masyarakatnya.

Page 67: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

c) Tanggungjawab Kebijaksanaan(discretionary)

Tanggungjawab kebijaksanaanadalah kriteria tertinggi, karena halini di luar apa yang diharapkan, yaitumemberikan kontribusi kepadakesejahteraan masyarakatnya.

Page 68: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

C. Tanggungjawab sosial itu dapatditunjukkan oleh sekolah

1. Mengambil tindakan koreksi sebelumdiminta, jika terjadi kesalahan.

2. Bekerja dengan konstituen untukmemecahkan masalah bersama.

3. Bekerja untuk mewujudkan standarpendidikan yang luas dan aturansendiri.

4. Secara publik mengakui kesalahannya.

Page 69: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

D. Perilaku EtisPerilaku sekolah dikatakan etisapabila sekolah itu berlaku :1. Jujur (houest) tidak dusta atau

bohong.2. Memelihara keyakinan dan dapat

dipercaya (confidence and trust).3. Mengikuti aturan yang berlaku.

Page 70: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

LANJUTAN Perilaku Etis

1. Sopan secara wajar.2. Memperlakukan pihak lain secara wajar.3. Menunjukkan kesetiaan kepada

organisasi dan teman-temannya.4. Berpartisipasi, bekerja dan bertanggung

jawab 100% dalam bidangnya.

Page 71: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

PENDIDIKAN DANKEADILAN

Pertemuan Ke - 5

Page 72: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

A. Definisi Keadilan

Keadilan ialah yang dalam bahasaLatin “tribuere cuique suum”, yang dalambahasa Inggrisnya “to give everybody hisown”, yang dalam bahasa Indonesiasecara harafiah ialah “memberikan kepadasetiap orang miliknya”, dan lebih tepat jikaditerjemahkan dengan “memberikankepada setiap orang yang menjadihaknya”.

Page 73: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

B. Tiga Ciri Tanda-Tanda Keadilan

1. Keadilan itu tertuju kepada orang lain2. Ada pelaksanaannya3. Ada kesamaan (equality), artinya yang

diberikan itu sama dengan haknya,atau jika orang lain itu banyak, makayang diberikan itu sama kualitas dankualitasnya.

Page 74: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

C. Jenis-Jenis Keadilan

1. Menurut Zaman Klasika. Keadilan umum (general justice)b. Keadilan distributif (distributive

justice),c. Keadilan komutatif (commutative

justice),

Page 75: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Keadilan Umum (General Justice)Yaitu kesamaan bagi tiap orang (warga) untukmemberikan kontribusinya kepada masyarakat(negara) yang sama, untuk kepentinganbersama, seperti membayar pajak, siskamling,membela Negara, wajib militer, dansebagainya. Ini merupakan kepentingan umumdi atas kepentingan pribadi, yang harus dibagisama bagi semuanya.

Page 76: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Keadilan distributif (distributive justice)

Yaitu apa yang dibagi oleh pemerintahatau negara kepada warganya atauanggota masyarakat harus sama. Iniadalah keadilan membagi, baik yangdirasakan sebagai hal yang enak maupunsebagai beban, benefit and burden dibagisama.

Page 77: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Keadilan komutatif(commutative justice)

yaitu keadilan di antara sesamaanggota masyarakat atau sesamawarga. Hal ini berlaku terutamadalam hal tukar menukar, tolongmenolong, pinjam meminjam, atautransaksi sosial lainnya di antarasesama para warga.

Page 78: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

2. Menurut zaman modern :a. Keadilan distributif, yaitu sama seperti yang

telah disebutkan di atas.b. Keadilan retributif (retributive justice), yaitu

keadilan yang berkaitan dengan terjadinyakesalahan, bahwa denda atau hukumankepada yang bersalah harus adil. Dalam halini harus seimbang dengan kesalahannya.

Page 79: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

c. Keadilan KompensatorisKeadilan Kompensatoris (compensatory justice),yaitu pemberian penggantian kepada pihak lainyang dirugikan, yang harus seimbang dengankerugian atau kerusakan yang diakibatkan. Jikakita merusakkan sepeda-motor orang lainmisalnya, yang untuk perbaikan itu biayanyahanya Rp 25.000, - tetapi kita harus menggantikerugian sebesar Rp 100.000,- ini tidak adil,karena tidak seimbang dengan kerugiannya ataukerusakannya.

Page 80: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

D. Keadilan Sosial dan Keadilan Individual

Keadilan sosial ialah keadilan dilihat darisudut kepentingan sosial atau kepentinganmasyarakat secara keseluruhannya, apakahyang diterima atau dibabankan kepada atauditerima oleh seseorang, atau diterima ataudibebankan kepada seluruh anggotamasyarakat, asal hal itu menurut pendapatmasyarakat adalah adil, maka hal itu dapatdikatakan sebagai keadilan sosial.

Page 81: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Lanjutan :Keadilan Sosial dan Keadilan Individual

Keadilan individual ialah dilihat darisudut kepentingan seseorang saja. Jikaseseorang merasakan bahwa apa yang iaterima atau diberikan kepada pihak lainmenurut pendapatnya adalah adil, makahal itu adalah sebagai keadilan individual.

Page 82: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Dalam praktik keadilan sosial dankeadilan individual tidak harus sama,tetapi dapat berbeda. Yang menurutmasyarakat dipandang adil atausebagai keadilan sosial, sedangkanoleh seseorang dipandang tidak adil,atau sebaliknya.

Page 83: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Jenis-jenis Keadilan DistributifMembagi secara adil tidak mudah. Hal inikarena adanya berbagai kepentingan. Secaraformal yang disebut adil dalam membagi ialah“equals ought to be treated equally andunequal may be treated unequally” (sesuatuyang sama harus diperlakukan sama dan yangtidak sama dapat diperlakukan tidak sama).

Page 84: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Yang disebut “sama” (equal) itu dapatmengenai orang, kedudukan, peristiwa,atau lainnya. Ini pada prinsipnya secaraformal. Jika tidak sama (unequals), jugadiperlakukan tidak sama. Jika adaperlakuan yang tidak sama haruslah adaperbedaannya. Ini disebut prinsipmaterial, ditentukan atas dasar adanyaperbedaan.

Page 85: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Mengingat adanya perbedaan-perbedaan itu, makakeadilan dapat dalam bentuk pemberian:

1. Bagian yang sama bagi setiap orang2. Menurut kebutuhan seseorang3. Menurut hak seseorang4. Menurut usaha seseorang5. Menurut kontribusinya kepada masyarakat.6. Menurut jasanya.7. Menurut usia seseorang8. Menurut senioritas seseorang.

Page 86: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Atas dasar adanya keadilan dalammembagi itu timbul berbagai teoriuntuk memberikan justifikasinya.

Beberapa teori yang bertaliandengan keadilan membagi seperti

tersebut di atas ialah :

Page 87: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Teori EgalitarismeTeori egalitarisme membela

pendapatnya bahwa kepada harus adapembagian yang sama bagi setiap orang.“Sama rata sama rasa” adalahsemboyannya. Alasannya ialah bahwa “Allmen are ceated equal”, hal ini disebabkanmanusia mempunyai martabat yang sama.Semboyan lainnya ialah “equal before thelaw” one man one vote”

Page 88: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Teori EgalitarismeJadi, teori ini hanya dapat diterapkandalam beberapa bidang saja, misalnyahanya dalam bidang hukum (di depanpengadilan) dan politik (pemilihanumum) saja. Dalam bidang ekonomi danbisnis, tidak dapat diterapkan dalamsemua aspeknya.

Page 89: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Teori SosialistisTeori ini mendasarkan keadilan pembagian atas kebutuhanseseorang. Yang dibagikan tidak harus sama, melainkanmenurut kebutuhannya. Pendukung teori ini ialah LouisBlanck (1811-1882) dengan teori sosialisme utopis, dan KarlMarx (1818-1883) dengan teori sosialisme ilmiahnya, danterkenal dengan semboyannya “from each according to hisability, to each according to his needs”. Kalimat ini terdiriatas dua bagian, yang pertama (sebelum koma), dan yangkedua (sesudah koma). Bagian pertama membicarakanpembagian beban (burden), sedangkan bagian keduamembicarakan pembagian keenakan atau keuntungan(benefit). Burden harus dibagi menurut kemampuan(ability) sedangkan benefit harus dibagi menurutkebutuhan (needs).

Page 90: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Teori EgalitarismeTeori ini hanya berlaku dilihat dari kesamaanmartabat manusia, sedangkan dalamkenyataannya, menurut situasi dan kondisinya,manusia itu mempunyai perbedaan-perbedaan yang bukan karena martabatnya.Apalagi adanya ciri-ciri lain selain martabatmanusia, baik yang dibawa sejak lahir maupunyang timbul atau terjadi sesudah lahir.

Page 91: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Misalnya, orang yang cacad memilikikemampuan yang kurang idbandingkan denganorang yang utuh. Kemampuannya pasti beda.Jadi, kalau diberi beban juga harus beda, bedanyaialah karena beda kemampuannya; demikian jugajika diberi pembagian yang mengenakkan jugaharus beda, bedanya ialah menurutkebutuhannya. Apa kemampuan mereka yangcacad, dan apa kebutuhan mereka yang utuh(tidak cacad). Apa kebutuhan mereka yang cacad,dan apa kebutuhan mereka yang utuh (tidakcacad); pasti beda.

Page 92: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Inilah dasar etika menruut teori sosialistentang keadilan distributif. Teori ini meskipundipandang etis, tetapi sulit untuk dilaksanakan.Misalnya gaji harus menruut kebutuhannya,padahal kemampuannya tidak sama. Jika ada diantara mereka yang kemampuannya kecil, tetapikebutuhannya besar, lalu diberi gaji besar,kemudian dibandingkan dengan mereka yangkemampuannya besar, tetapi kebutuhannya kecil,diberi gaji kecil, hal itu menurut teori sosialismeadalah adil.

Page 93: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Teori sosialisme seperti ini sulitditerapkan meskipun kelihatannyaetis, karena atas pertimbangan-pertimbangan lain akan dirasakanjuga adanya ketidak-adilan. Apalagiyang disebut sebagai kebutuhan itusulit diketahui, karena tersimpan didalam batin seseorang.

Page 94: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Teori LiberalistisMenurut teori liberlisme pembagian atas dasar

kebutuhan itu justru tidak adil. Hal ini disebabkan bahwamanusia itu memiliki kebebasan. Dikatakan adil apabilapembagian itu menurut usahanya sendiri dari individuyang bersangkutan. Mereka yang tidak berusaha tidakboleh menerima sesuatu. Sesuatu itu diberikannya akrenamenurut dan seimbang dengan usahanya. Jadi, pembagianitu adalah atas dasar usahanya, prestasinya jasanya, danpaling-paling ialah atas haknya. Teori ini tidak menyetujuiadanya free rider (penumpang bebas), yaitu mereka yangmemperoleh sesuatu padahal sama sekali tidak adajasanya, usahanya, prestasinyak, atau haknya.

Page 95: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Yang menjadi naskah dalam keadilan distribusi iniialah bagaimanakah mereka yang karena kodratnyatidak dapat berusaha, seperti tidak ada kesempatanberpresasi karena tidak memperoleh pekerjaan,cacad semenjak lahir, tidak mampu karenakecelakaan, dan lain sebagainya di luarkemampuannya. Apakah kepada mereka yang sepertiini jika tidak diberi pembagian dapat dikatakan adil?Jadi, teori liberalisme tentang keadilan distribusi jugamenghadapi kesulitan dalam penerapannya. Makateori John Rawls berikut ingin memberi penjelasanbagaimana supaya teori liberalisme itu dapatditerapkan.

Page 96: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Teori John RawlsMenurut John Rawls, pada prinsipnya kita harusmembagi rata, kecuali ada alasan lain. Alasan itu harusyang masuk akal, yaitu apa yang membedakan diantara yang harus menerima pembagian itu, yaitumenurut kodratnya, misalnya dilahirkan dari orangtuamiskin, dilahirkan menjadi orang sakit-sakitan, dansebaliknya dilahirkan dari orangtua yang kaya raya,dilahirkan sebagai anak yang berinteligensia tinggi ataurendah, sebagai laki-laki atau perempuan, dansebagainya. Ini semua ada di luar kekuasaan mausia,yang oleh John Rawls disebut natural lottery. Sesudahadanya lotere alamiah ini baru kita bicara tentangkeadilan, khususnya tentang keadilan dstributif. Yangharus kita bagi secara adil ialah nilai-nilai (sumberdaya)sosial yang utama (the social primary goods).

Page 97: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Bagaimana membaginya secara adil? Caranya ialahmenurut prosedur yang oleh semua orang dapatditerima sebagai cara yang adil, yang ia sebut fairness.Fairness dalam hal ini yang adil, yang ia sebut fairness.Fairness dalam hal ini yang artinya ialah membagi yangprosedurnya adil atau wajar. Rawls memberi contohdalam membagi sebuah kue (tart) untuk 20 orang.Bagaimana supaya adil? Kita tunjuk satu orang untukmemotong kue itu menjadi 20 potong dalam potonganyang sama. Peserta yang harus memperoleh satu potongdari kue itu boleh mengambil mana yang ia sukai, atasdasar undian, tetai orang yang memotong kue baru bolehmengambil sebagai yang terakhir.

Page 98: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Dalam membagi the social common goods itu iamenggunakan dua prinsip :Prinsip pertama : setiap orang mempunyai hak yang sama

atas kebebasan dasar yang paling luas yang dapatdicocokkan dengan kebebasan-kebebasan yang sejenisuntuk semua orang. Ini adalah prinsip “hak kebebasanyang sedapat mungkin sama”.

Prinsip kedua : ketidaksamaan sosial dan ekonomi diatursedemikian rupa, sehingga :

a) Menguntungkan terutama orang-orang yang minimalberuntung, dan sekaligus juga.

b) Melekat pada jabatan-jabatan dan posis-posisi yangterbuka bagi semua orang dalam keadaan yangmenjamin persamaan peluang yang fair. Ini adalahprinsip perbedaan.

Page 99: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Entitlement Theory menurutRobert Nozick

Menurut Nozick kita memiliki sesuatu dengan adil,jika kepemilikan itu berasal dari keputusan bebasyang mempunyai landasan hak. Ada tiga prinsipsebagai landasannya :1) Prinsip original acquisition, misalnya diperoleh

dari kerja.2) Prinsip transfer, misalnya dari pertukaran atau

membeli.3) Prinsip rectification, kita mendapatkan kembali

sesuatu yang sebelumnya hilang, dicuri orang,atau dipinjam oleh orang.

Page 100: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

PENGANTARETIKA PENDIDIKAN

Pertemuan 6

Page 101: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

EDUCATION ETHICS : A GLOBAL FRAMEWORKEthical issues dapat diklasifikasikan ke dalam 5 kategori umum,yaitu :1. Bribery (suap)

Merupakan tindakan berupa menawarkan, memberi,menerima, atau meminta sesuatu yang berharga dengantujuan mempengaruhi tindakan seorang pejabat dalammelaksanakan kewajiban publik. Suap dimaksudkan untukmemanipulasi seseorang dengan membeli pengaruh.‘Pembelian’ itu dapat dilakukan baik dengan membayarkansejumlah uang atau barang, maupun ‘pembayaran kembali’setelah deal terlaksana.

Suap kadangkala tidak mudah dikenali. Pemberian cashatau penggunaan callgirls dapat dengan mudah dimasukkansebagai cara suap, tetapi pemberian hadiah (gift) tidak selaludapat disebut sebagai suap, tergantung dari maskud danrespons yang diharapkan oleh pemberi hadiah.

Page 102: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

2. Coercion (paksaan)Merupakan tekanan, batasan, dorongan dengan paksaatau dengan menggunakan jabatan atau ancaman.Coercion dapat berupa ancaman untuk mempersulitkenaikan jabatan, pemecahan, aau penolakanterhadap seorang individu.

3. Deception (penipuan)Merupakan tindakan memperdaya, menyesatkan yangdisengaja dengan mengucapkan atau melakukankebohongan.

4. Theft (pencurian)Merupakan tindakan mengambil sesuatu yang bukanhak kita atau mengambil property milik orang laintanpa persetujuan pemiliknya. Properti tersebutdapat berupa property fisik atau konseptual.

Page 103: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

5. Unfair discriminationMerupakan perlakuan tidak adil ataupenolakan terhadap orang-orang tertentuyang disebabkan oleh ras, jenis kelamin,kewarganegaraan, atau agama….. Suatukegagalan untuk memperlakukan semuaorang dengan sama (setara) tanpa adanyaperbedaan yang beralasan antara merekayang ‘disukai’ dan tidak.

Page 104: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

THE IMPORTANCE OF ETHIC IN EDUCATION

Perilaku etis penting diperlukan untuk suksesjangka panjang dalam sebuah proses pendidikan.Pentingya etika pendidikan tersebut berlaku untukkedua perspektif baik lingkup makro ataupun mikro,yang akan dijelaskan dalam bab dua ini.1. Perspektif Makro

Pertumbuhan suatu negara tergantung padamarket system yang berperan lebih efektif danefisien sekolah (school system) dalammengalokasikan pendidikan dan sekolah.

Page 105: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Beberapa kondisi yang diperlukan marketsystem untuk dapat efektif :a. Hak memiliki dan mengelola sekolah swasta.b. Kebebasan memilih KBMc. Ketersediaan informasi yang akurat.Jika salah satu subsistem dalam market systemmelakukan perilaku yang tidak etis, maka hal iniakan mempengaruhi keseimbangan sistem danmengambat pertumbuhan sistem secara makro.

Page 106: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Pengaruh dari perilaku tidak etis pada perspektif makro :a. Penyogokan atau suap

Hal ini akan mengakibatkan berkurangnya kebebasanmemilih dengan cara mengubah kondisi yangmendasari pengambilan keputusan.

a. Coercive act (paksaan)Mengurangi kompetisi yang efektif antara pelakupendidikan dengan ancaman atau memaksa untuktidak berhubungan dengan pihak lain.

a. Deceptive informationb. Pencurian dan penggelapanc. Unfair discrmination

Page 107: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

2. Perspektif Mikro

Dalam lingkup ini perilaku etis identikdengan kepercayaan atau trust. Dalam lingkupmikro terdapat rantai relasi dimana orangtuasekolah masyarakat dan ………. kepentingan,konsumen karyawan saling berhubungankegiatan pendidik yang akan berpengaruhpada lingkup makro. Tiap mata rantai pentingdampaknya untuk selalu menjaga etikasehingga kepercayaan yang mendasarihubungan edukatif dapat terjaga dengan baik.

Page 108: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

MORAL STANDARDSStandar moral merupakan tolok ukur etika

pendidikan. Dimensi etis merupakan dasar kajiandalam pengambilan keputusan. Etika pendidik yangberfokus pada etika terapan daripada etikanormatif. Dua prinsip yang dapat digunakan sebagaiacuan dimensi etis dalam pengambilan keputusanyaitu :1. Prinsip Consequentialist

Konsep etika yang berfokus pada konsekuensipengambilan keputusan. Artinya ialah keputusandinilai etis atau tidak berdasarkan konsekuensi(dampak) keputusan tersebut.

Page 109: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

2. Prinsip Nonconsequentialist

Terdiri dari rangkaian peraturan yang digunakansebagai petunjuk/panduan pengambilan keputusanetis dan berdasarkan alasan bukan akibat(konsekuensi).a. Prinsip Hak

Menjamin hak asasi manusia. Hak iniberhubungan dengan kewajiban untuk tidaksaling melanggar hak orang lain.

b. Prinsip KeadilanKeadilan biasanya terkait denganisu hak,kejujuran, dan kesamaan.

Page 110: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Prinsip keadilan dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu :1. Keadilan distributif

Keadilan yang sifatnya menyeimbangkan alokasibenefit dan beban antar anggota kelompok. Benefititerdiri dari pendapatan, pekerjaan, kesejahteraan,pendidikan dan waktu luang. Beban terdiri dari tugaskerja, pajak dan kewajiban sosial.

2. Keadilan retributifKeadilan yang berkaitan dengan retribution (gantirugi) dan hukuman atas kesalahan tindakan.Seseorang bertanggungjawab atas konsekuensinegatif atas tindakan yang dilakukan kecuali tindakantersebut dilakukan atas paksaan pihak lain.

Page 111: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

3. Keadilan kompensatorisKeadilan yang terkait dengan kompensasibagi pihak yang dirugikan. Kompensasi yangditerima dapat berupa perlakuan medis,pelayanan dan barang penebus kerugian.Masalah terjadi apabila kompensasi tidakdapat menebus kerugian, misalnyakehilangan nyawa manusia.

Page 112: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

THE EMPIRICAL EVIDENCERiset empiris dalam rangka memahami

masalah etika dalam lingkungan pendidikansebagian besar dilakukan dengan cara survei.Hasil riset tersebut sangat tergantung olehpertanyaan dalam kuesioner dan sampel padariset tersebut. Secara garis besar, kajian dalamriset etika tersebut adalah karakter pribadi,karakter sekolah dan pengambilan keputusan.

Page 113: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Karakter Pribadi

Kajian karakter pribadi dibatasipada nilai pribadi, tingkatperkembangan moral dan karakterdemografi yang dipilih. Nilai pribadisangat mempengarui perilaku etis.

Page 114: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Karakter Sekolah

Riset etika pendidikan sebagian besarberfokus pada beberapa hal yaitu iklimsekolah, tujuan sekolah dan investigasistakeholder. Salah satu ukuran yangdigunakan dalam mengevaluasi etika sekolahadalah out cand. Pesan yang disampaikanmelalui out put mempunyai pengaruhsignifikan terhadap nama baik sekolah.

Page 115: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Pemahaman iklim sekolah juga dapatmemberikan petunjuk mengenai perilaku individuyang sesuai untuk mencapai tujuan sekolah.Beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku etisadalah sebagai berikut :1. Tekanan kepala sekolah terhadap pendidik yang

menyangkut perintah melanggar aturan.2. Pengaruh rekan kerja, atasan dan pasangan

perkawinan.3. Sistem informal dalam sekolah.4. Kondisi kritis sekolah.

Page 116: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Pengambilan KeputusanDimensi etika dipengaruhi oleh jenis masalah

yang dihadapi oleh pengambil keputusan, sebagaicontoh adalah kepala sekolah menghadapipermasalahan etika yang berbeda dengan pendidikkarena bidang yang dihadapi juga berbeda.

Harvard Business Review memaparkan bahwakepala sekolah lebih berpeluang untuk melakukantindakan melanggar etika. Hasil riset Chonko danHunt menyatakan bahwa faktor utama terjadinyamasalah etika oleh manajer pemasaran adalahtuntutan untuk menyeimbangkan antara targetpenjualan perusahaan dengan kebutuhan customer.

Page 117: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

ETHICS AND DECISION MAKING

1. Personal TraitsEtika seseorang dipengaruhi oleh berbagai hal,seperti :• Personal Values

value -> kepercayaan yang menjadi dasarseseorang bersikap. Ethical values -> keyakinanpreskriptif mengenai yang benar dan yang salah.Jenis vales ada 2, yakni instrumental (konsepsimengenai cara bertingkah laku yang diinginkanyang instrumental dalam pencapaian

Page 118: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

MAKING MORAL DECISIONKondisi yang diperlukan untuk memasukkan etika kedalam

pengambilan keputusan, yaitu (1) kultur organisasional harusmendukung pembuatan keputusan etis (2) manajer harus memilikialat (ethics tools) untuk melakukan evaluasi terhadap dimensi etikadari suatu keputusan.1) Kultur organisasional (Chp 5) adalah kumpulan dasar-dasar

asumsi, kepercayaan dan nilai yang dibentuk didalam organisasiyang mencakup baik lingkungan internal maupun eksternal.Menurut Kotter & Heskett, ada 2 level kultur sekolah, yaitu (a)mencakup nilai-nilai yang di share oleh anggota organisasi, (b)mencakup norma-norma yang dijadikan pedoman perilakuanggota organisasi dalam aktivitas sehari-hari. High-performingcultures pasti mempromosikan perilaku etis. Kultur yangmendukung perilaku etis akan memotivasi pimpinan untukmenghasilkan alat-alat keputusan yang diinginkan.

Page 119: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

2) Ada 3 level dimensi keputusan yaituunacceptable, marginally acceptable, danacceptable. Sebelum membuat suatukeputusan, manajer mengumpulkaninformasi mengenai suatu masalah danalternatif yang dipertimbangkan, untuk itudigunakan decision support model. Darimodel tersebut dapat ditentukan apakahkeputusan tersebut unacceptable, marginallyacceptable atau acceptable. Ethics toolsdapat dibentuk melalui program pelatihanataupun self-study.

Page 120: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku

Perubahan kultur yang signifikanmembutuhkan waktu bertahun-tahun dantiada jaminan keinginan tersebut dapatberpengaruh. Menurut Kotter & Heskett,untuk berubah secara sukses menjadiperformance-enhaching culture, seorangmanajer harus menemukan yang memiliki 3karakteristik, yaitu (a) pemimpin yang efektif(b) memiliki perspektif outsider (c) memilikiinsider’s resources.

Page 121: I PEMAHAMAN TENTANG FILSAFAT - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/131656354/pendidikan/handout+ETIKA+PENDIDIKAN.pdfpelajaran etika, mengenai teori bagaimana seharusnya berperilaku