I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

324
LKPJ Walikota ATA 2018 i I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII XIV XV XVI

Transcript of I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

Page 1: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

i

I

II

III

IV

V

VI

VII

VIII

IX

X

XI

XII

XIII

XIV

XV

XVI

Page 2: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

I-1

I BAB I

PENDAHULUAN

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah merupakan kewajiban

konstitusional Kepala Daerah sesuai dengan ketentuan dalam pasal 69 ayat 1 Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Laporan Keterangan

Pertanggungjawaban Akhir Tahun Anggaran (LKPJ-ATA) Walikota dimaksudkan sebagai

informasi hasil penyelenggaraan urusan pemerintahan yang dilaksanakan oleh

Pemerintah Daerah daerah selama 1 (satu) tahun anggaran, sebagaimana yang

diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan

Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan

Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat.

LKPJ-ATA 2018 disampaikan oleh Walikota kepada Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah (DPRD) Kota Surabaya pada akhir tahun anggaran dan disusun dengan mengacu

pada Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2018 yang merupakan

penjabaran tahun ketiga dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Tahun 2016-2021 Kota Surabaya, dengan berpedoman pada Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2005-2025 Kota Surabaya.

A. Dasar Hukum

Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Tahun Anggaran

Walikota Surabaya Tahun 2018 didasarkan atas:

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Kota

Besar dalam lingkungan Propinsi Jawa Timur/Jawa Tengah/Jawa Barat dan

Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana telah diubah dengan Undang-

Undang Nomor 2 Tahun 1965 (Lembaran Negara Tahun 1965 Nomor 19

Tambahan Lembaran Negara Nomor 2730);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran

Negara Tahun 2003 Nomor 47 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4287);

Page 3: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

I-2

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5 Tambahan Lembaran Negara Nomor

4355);

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 66);

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104 Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4421);

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126 Tambahan Lembaran Negara

Nomor 4438);

8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang Undangan (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 82 Tambahan

Lembaran Negara Nomor 5234);

9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140 Tambahan Lembaran

Negara Nomor 4578);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan

Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada

Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas

Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 21 Tambahan Lembaran

Negara Nomor 4817);

Page 4: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

I-3

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah kedua kali menjadi

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 (Berita Negara Tahun

2011 Nomor 310);

15. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara

Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara

Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana

Kerja Pemerintah Daerah (Berita Negara Tahun 2017 Nomor 1312);

16. Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan

Perangkat Daerah Kota Surabaya (Lembaran Daerah Kota Surabaya Tahun

2016 Nomor 12, Tambahan Lembaran Daerah Kota Surabaya);

17. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 11 Tahun 2008 tentang Urusan

Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Daerah (Lembaran Daerah Kota

Surabaya Tahun 2008 Nomor 11 Tambahan Lembaran Daerah Kota Surabaya

Nomor 11);

18. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 17 Tahun 2012 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Surabaya Tahun 2005-2025

(Lembaran Daerah Kota Surabaya Tahun 2012 Nomor 17, Tambahan

Lembaran Daerah Kota Surabaya Nomor 16);

19. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 12 Tahun 2013 tentang

Penggabungan Kelurahan Di Lingkungan Pemerintah Kota Surabaya

(Lembaran Daerah Kota Surabaya Tahun 2013 Nomor 12 Tambahan Lembaran

Daerah Kota Surabaya Nomor 9);

20. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 12 Tahun 2014 Tentang Rencana

Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya Tahun 2014-2034 (Lembaran Daerah Kota

Surabaya Tahun 2014 Nomor 12, Tambahan Lembaran Daerah Kota Surabaya

Nomor 10);

21. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 10 Tahun 2016 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Surabaya Tahun 2016-2021

(Lembaran Daerah Kota Surabaya Tahun 2016 Nomor 8, Tambahan Lembaran

Daerah Kota Surabaya Nomor 7);

Page 5: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

I-4

22. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 10 Tahun 2017 tentang Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018 (Lembaran Daerah

Kota Surabaya Tahun 2017 Nomor 10);

23. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 06 Tahun 2018 tentang Perubahan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018 (Lembaran

Daerah Kota Surabaya Tahun 2018 Nomor 6);

24. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 26 Tahun 2017 tentang Rencana Kerja

Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Surabaya Tahun 2018 (Berita Daerah Kota

Surabaya Tahun 2017 Nomor 26);

25. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 31 Tahun 2018 tentang Perubahan

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Surabaya Tahun 2018 (Berita

Daerah Kota Surabaya Tahun 2018 Nomor 31);

26. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 57 Tahun 2017 tentang Penjabaran

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018 (Berita

Daerah Kota Surabaya Tahun 2017 Nomor 57);

27. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 06 Tahun 2018 tentang Perubahan atas

Peraturan Walikota Surabaya Nomor 57 Tahun 2017 tentang Penjabaran

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018 (Berita

Daerah Kota Surabaya Tahun 2018 Nomor 6);

28. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 11 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua

atas Peraturan Walikota Surabaya Nomor 57 Tahun 2017 tentang Penjabaran

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018 (Berita

Daerah Kota Surabaya Tahun 2018 Nomor 11);

29. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 18 Tahun 2018 tentang Perubahan Ketiga

atas Peraturan Walikota Surabaya Nomor 57 Tahun 2017 tentang Penjabaran

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018 (Berita

Daerah Kota Surabaya Tahun 2018 Nomor 18);

30. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 25 Tahun 2018 tentang Perubahan

Keempat atas Peraturan Walikota Surabaya Nomor 57 Tahun 2017 tentang

Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018

(Berita Daerah Kota Surabaya Tahun 2018 Nomor 25);

31. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 28 Tahun 2018 tentang Perubahan

Kelima atas Peraturan Walikota Surabaya Nomor 57 Tahun 2017 tentang

Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018

(Berita Daerah Kota Surabaya Tahun 2018 Nomor 28);

Page 6: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

I-5

32. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 34 Tahun 2018 tentang Perubahan

Keenam atas Peraturan Walikota Surabaya Nomor 57 Tahun 2017 tentang

Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018

(Berita Daerah Kota Surabaya Tahun 2018 Nomor 34);

33. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 60 Tahun 2018 tentang Perubahan

Ketujuh atas Peraturan Walikota Surabaya Nomor 57 Tahun 2017 tentang

Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018

(Berita Daerah Kota Surabaya Tahun 2018 Nomor 60);

34. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 61 Tahun 2018 tentang Perubahan

Kedelapan atas Peraturan Walikota Surabaya Nomor 57 Tahun 2017 tentang

Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018

(Berita Daerah Kota Surabaya Tahun 2018 Nomor 61);

35. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 66 Tahun 2018 tentang Penjabaran

Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018

(Berita Daerah Kota Surabaya Tahun 2018 Nomor 67);

36. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 69 Tahun 2018 tentang Perubahan atas

Peraturan Walikota Surabaya Nomor 66 Tahun 2018 tentang Penjabaran

Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018

(Berita Daerah Kota Surabaya Tahun 2018 Nomor 70);

37. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 71 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua

atas Peraturan Walikota Surabaya Nomor 66 Tahun 2018 tentang Penjabaran

Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018

(Berita Daerah Kota Surabaya Tahun 2018 Nomor 72);

38. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 72 Tahun 2018 tentang Perubahan Ketiga

atas Peraturan Walikota Surabaya Nomor 66 Tahun 2018 tentang Penjabaran

Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018

(Berita Daerah Kota Surabaya Tahun 2018 Nomor 73);

39. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 73 Tahun 2018 tentang Perubahan

Keempat atas Peraturan Walikota Surabaya Nomor 66 Tahun 2018 tentang

Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun

Anggaran 2018 (Berita Daerah Kota Surabaya Tahun 2018 Nomor 74).

Page 7: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

I-6

B. Gambaran Umum Daerah

Gambaran umum daerah Kota Surabaya disajikan berdasarkan kondisi geografis

dan demografis serta kondisi ekonomi, yang selengkapnya diuraikan sebagai berikut.

1. Kondisi Geografis Daerah

Kota Surabaya secara geografis terletak pada 7° 21’ Lintang Selatan dan 112° 36’

sampai dengan 112° 54’ Bujur Timur, secara umum kondisi topografi Kota Surabaya

memiliki ketinggian tanah antara 0-20 meter di atas permukaan laut, sedangkan pada

daerah pantai ketinggiannya berkisar antara 1-3 meter di atas permukaan laut.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Surabaya nomor 12 tahun 2014 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya luas wilayah Kota Surabaya Tahun 2014-

2034 bahwa luas wilayah Kota Surabaya meliputi daratan seluas + 33.451,14 Ha dengan

wilayah laut sejauh 1/3 dari wilayah kewenangan Propinsi Jawa Timur.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 12 Tahun 2013 tentang

Penggabungan Kelurahan Di Lingkungan Pemerintah Kota Surabaya, bahwa wilayah Kota

Surabaya terbagi menjadi 31 Kecamatan dan 154 Kelurahan, dengan batas wilayah

sebagai berikut:

1. Sebelah Utara : Laut Jawa dan Selat Madura;

2. Sebelah Selatan : Kabupaten Sidoarjo;

3. Sebelah Timur : Selat Madura;

4. Sebelah Barat : Kabupaten Gresik.

2. Gambaran Umum Demografis

Jumlah penduduk Kota Surabaya berdasarkan hasil pencatatan di Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surabaya sampai dengan akhir tahun 2018

sebanyak 3.094.732 jiwa. Komposisi berdasarkan jenis kelamin, kelompok usia, dan

kelompok pendidikan diuraikan sebagai berikut.

a. Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Komposisi penduduk Kota Surabaya pada tahun 2018 berdasarkan jenis kelamin

meliputi 1.552.994 jiwa atau 50,18% penduduk perempuan dan 1.541.738 jiwa atau

49,82% penduduk laki-laki. Sedangkan komposisi penduduk berdasarkan persebaran tiap

kecamatan menunjukkan bahwa jumlah penduduk terbanyak berada di Kecamatan

Tambaksari yaitu 234.473 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk yang paling sedikit terdapat

di Kecamatan Bulak yaitu 45.211 jiwa. Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin per

wilayah disajikan pada gambar berikut.

Page 8: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

I-7

Gambar I.1 Jumlah Penduduk Kota Surabaya Berdasarkan Jenis Kelamin per Wilayah

Tahun 2018

Sumber data: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Desember 2018, diolah.

b. Komposisi Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia

Komposisi penduduk Kota Surabaya pada tahun 2018 berdasarkan kelompok

usia menunjukkan bahwa kelompok usia produktif, yaitu kelompok penduduk usia

15 sampai dengan 64 tahun memiliki jumlah terbesar yaitu 2.206.240 jiwa atau 71,29%,

Page 9: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

I-8

sedangkan kelompok penduduk usia kurang dari 15 tahun adalah sebanyak 672.334 jiwa

atau 21,73% dan kelompok usia diatas 64 tahun sebanyak 216.158 jiwa atau 6,07%.

Bagan piramida penduduk berdasarkan kelompok usia sebagaimana gambar di bawah,

menggambarkan bentuk Piramida Penduduk Dewasa (stasioner). Hal ini menunjukkan

bahwa di Kota Surabaya pertumbuhan penduduknya kecil disebabkan angka kelahiran

dan angka kematian hampir mendekati seimbang.

Gambar I.2 Jumlah Penduduk Kota Surabaya Berdasarkan Kelompok Usia Tahun 2018

Sumber data: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Desember 2018, diolah

c. Komposisi Penduduk Berdasarkan Kelompok Pendidikan

Komposisi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan menunjukkan bahwa tingkat

pendidikan untuk kategori tingkat pendidikan tinggi (diploma dan sarjana), tertinggi

didominasi tingkat pendidikan Diploma IV/Sarjana S1 sebanyak 303.549 jiwa. Sedangkan

untuk tingkat pendidikan menengah dan dasar, didominasi oleh tingkat pendidikan

SMA/sederajat sebanyak 891.913 orang, tidak/belum sekolah sebanyak 674.846 orang

Page 10: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

I-9

dan tamat SD/sederajat sebanyak 513.384 orang. Komposisi penduduk berdasarkan

kelompok pendidikan per jenis kelamin ditunjukkan oleh gambar sebagai berikut.

Gambar I.3 Jumlah Penduduk Kota Surabaya Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2018

Sumber data: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Desember 2018, diolah

3. Kondisi Ekonomi

a. Potensi Unggulan Daerah

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada dasarnya merupakan cerminan

produktivitas (nilai tambah) yang dihasilkan dari aktivitas ekonomi yang berlangsung

selama satu tahun di suatu daerah tertentu. Besaran PDRB tersebut dapat digunakan

sebagai salah satu tolak ukur ekonomi suatu wilayah. Selain itu, besaran PDRB juga

dapat digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dan struktur ekonomi.

Penyajian PDRB terdiri dari 2 (dua) perhitungan yaitu PDRB atas dasar harga berlaku

(PDRB ADHB) maupun atas dasar harga konstan (PDRB ADHK).

Nilai PDRB Kota Surabaya atas dasar harga berlaku pada tahun 2018 sebesar

Rp547.769.496.960.000,- yang meningkat dibanding tahun 2017 sebesar

Rp495.043.304.500.000,- Kinerja sektor ekonomi pembentuk PDRB tersebut pada tahun

Page 11: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

I-10

2018 mengalami peningkatan yang bervariasi namun masih lebih tinggi dibanding dengan

tahun sebelumnya. Kinerja sektor tertinggi yang berkontribusi terhadap PDRB ADHB Kota

Surabaya tahun 2018 adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan

sepeda motor sebesar Rp154.687.454.960.000,- atau meningkat sebesar 12,65%

dibanding dengan tahun 2017 sebesar Rp137.322.725.100.000,-. Selanjutnya diikuti oleh

sektor industri pengolahan dengan nilai kontribusi sebesar Rp101.871.621.070.000,- di

tahun 2018 atau meningkat sebesar 9,82% dibanding tahun 2017 sebesar

Rp92.762.070.100.000,- sebagai sektor yang berkontribusi paling tinggi kedua dalam

pembentuk PDRB ADHB Kota Surabaya, seperti pada tabel berikut:

Tabel I.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Surabaya Atas Dasar Harga Berlaku

Tahun 2017-2018 (dalam Juta Rupiah)

Kategori Uraian 2017* 2018**

Juta (Rp) Juta (Rp)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 883.177,30 913.484,74

B Pertambangan dan Penggalian 30.638,60 31.562,67

C Industri Pengolahan 92.762.070,10 101.871.621,07

D Pengadaan Listrik dan Gas 2.263.680,00 2.238.366,85

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

740.173,40 771.856,00

F Konstruksi 49.603.609,40 52.770.743,61

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

137.322.725,10 154.687.454,96

H Transportasi dan Pergudangan 26.215.295,80 29.211.518,37

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

78.971.933,90 88.834.803,18

J Informasi dan Komunikasi 26.571.784,80 29.039.867,68

K Jasa Keuangan dan Asuransi 25.631.465,10 28.132.150,09

L Real Estate 12.495.064,20 14.186.426,67

M,N Jasa Perusahaan 12.098.851,20 13.339.657,11

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

6.768.287,70 7.171.019,61

P Jasa Pendidikan 11.958.097,20 12.661.378,86

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 3.730.513,90 4.053.988,68

R,S,T,U Jasa lainnya 6.995.936,80 7.853.596,80

PRODUK DOMESTIK REGIONAL

BRUTO 495.043.304,50 547.769.496,96

Sumber data : BPS Kota Surabaya dan Bappeko Surabaya, Februari 2019, diolah Catatan : *) data sementara

**) data sangat sementara

Sama halnya dengan PDRB ADHB Kota Surabaya, PDRB ADHK pada tahun 2018

juga mengalami peningkatan. Pada tahun 2017 PDRB ADHK Kota Surabaya sebesar

Rp364.714.819.500.000,- meningkat menjadi sebesar Rp387.292.704.090.000,- di tahun

2018. Kategori lapangan usaha yang paling besar menghasilkan PDRB ADHK tahun 2018

masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya yaitu Perdagangan Besar dan Eceran,

Page 12: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

I-11

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor yaitu sebesar Rp109.871.557.540.000,- diikuti oleh

sektor Industri Pengolahan sebesar Rp73.033.402.380,- serta Penyediaan Akomodasi dan

Makan Minum sebesar Rp58.460.906.750.000, seperti dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel I.2 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Surabaya Atas Dasar Harga Konstan

Tahun 2017-2018 (Juta Rupiah)

Kategori Uraian 2017* 2018**

Juta (Rp) Juta (Rp)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 589.909,40 587.185,38

B Pertambangan dan Penggalian 20.544,80 20.121,43

C Industri Pengolahan 69.881.287,90 73.033.402,38

D Pengadaan Listrik dan Gas 1.541.129,00 1.540.006,38

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

564.406,80 583.121,24

F Konstruksi 36.208.179,00 38.371.797,07

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

103.301.112,80 109.871.557,54

H Transportasi dan Pergudangan 17.707.950,20 19.276.049,86

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

54.192.882,20 58.460.906,75

J Informasi dan Komunikasi 23.974.911,30 25.925.129,71

K Jasa Keuangan dan Asuransi 17.685.808,00 18.536.478,96

L Real Estate 9.610.228,80 10.165.858,67

M,N Jasa Perusahaan 8.278.199,90 8.867.969,79

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 4.597.265,30 4.585.695,63

P Jasa Pendidikan 8.531.781,70 8.843.385,71

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2.804.625,20 3.023.872,00

R,S,T,U Jasa lainnya 5.224.597,00 5.605.165,63

PRODUK DOMESTIK REGIONAL

BRUTO 364.714.819,50 387.292.704,09

Sumber data : BPS Kota Surabaya dan Bappeko Surabaya, Februari 2019, diolah

Catatan : *) data sementara **) data sangat sementara

b. Pertumbuhan Ekonomi

Selama 4 tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya terus menunjukkan

kecenderungan yang positif. Seperti yang diketahui, Kota Surabaya dengan karakteristik

perdagangan dan jasa memiliki potensi produktivitas yang masih cukup besar untuk digali.

Walaupun gejolak ekonomi sepanjang tahun 2018 yang sangat dinamis, capaian

pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya senantiasa cukup tinggi berada pada angka 6.19%

yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur dan Nasional. Hal itu

berarti aktivitas ekonomi di Kota Surabaya masih terus tumbuh menggeliat sebagaimana

terangkum dalam Gambar I.4 berikut.

Page 13: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

I-12

Gambar I.4 Pertumbuhan Ekonomi Kota Surabaya, Jawa Timur dan Nasional Tahun 2014-2018**

Sumber data: BPS Pusat, BPS Jawa Timur dan BPS Kota Surabaya, Februari 2019, diolah

Catatan :*) data sementara **) data sangat sementara

c. Ekspor Impor Kota Surabaya

Kota Surabaya sebagai salah satu ibu kota Provinsi yang memiliki fungsi strategis

dalam perekonomian Indonesia memiliki beragam infrastruktur untuk mendukung aktivitas

ekonomi termasuk aktivitas perdagangan, baik perdagangan antar pulau maupun

perdagangan antar negara. Beragam infrastruktur tersedia di Kota Surabaya seperti

kemudahan aksesibilitas, transportasi, ketersediaan energi dan tersedianya kawasan

industri. Di samping itu, keberadaan Pelabuhan Tanjung Perak dan Pelabuhan Teluk

Lamong turut menjadikan faktor pendorong Kota Surabaya sebagai kota penghubung

(city hub) aktivitas perdagangan, baik untuk daerah lain maupun daerah sekitar Kota

Surabaya.

Tabel I.3 Komoditas Ekspor Non Migas Kota Surabaya Tahun 2017 dan 2018*

Ekspor Non Migas 2017 Ekspor Non Migas 2018

Komoditi Nilai

Komoditi Nilai

(US$) (US$)

71. Perhiasan dan Permata 3.089.241.590 71. Perhiasan dan Permata 2.925.403.955

15. Lemak dan Minyak Nabati 1.391.160.020

15. Lemak dan Minyak Nabati 1.345.147.048

44. Kayu dan Barang dari Kayu

1.257.563.361 44. Kayu dan Barang dari Kayu

1.402.713.916

74. Tembaga 1.201.667.403 03. Ikan dan Udang 1.172.405.414

Page 14: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

I-13

Ekspor Non Migas 2017 Ekspor Non Migas 2018

Komoditi Nilai

Komoditi Nilai

(US$) (US$)

03. Ikan dan Udang 1.129.710.044 74. Tembaga 1.142.413.355

29. Bahan Kimia Organik 901.895.960 29. Bahan Kimia Organik 925.509.808

48. Kertas dan Karton 826.557.350 48. Kertas dan Karton 936.265.505

38. Produk-produk Kimia 713.564.473 38. Produk-produk Kimia 802.840.316

94. Perabot dan Penerangan Rumah 531.342.954

94. Perabot dan Penerangan Rumah 560.288.379

85. Mesin dan Peralatan Listrik 513.973.763

85. Mesin dan Peralatan Listrik 602.747.563

16.Daging dan Ikan Olahan 490.428.632 16.Daging dan Ikan Olahan 621.314.761

Jumlah 11 Komoditas 12.047.105.549 Jumlah 11 Komoditas 12.437.050.020

Jumlah Komoditas Lainnya 6.221.763.630 Jumlah Komoditas Lainnya 6.728.945.990

Nilai Total Ekspor Non Migas

18.268.869.178 Nilai Total Ekspor Non Migas 19.165.996.010

Sumber data: Bank Indonesia dan Bappeko, Februari 2019, diolah

Berdasarkan data dari tabel diatas, aktivitas perdagangan di Kota Surabaya

tercermin dari nilai ekspor dan impor non migas. Selama tahun 2018 kinerja ekspor non

migas Kota Surabaya sebesar US$19.165.996.010 atau meningkat sebesar 4,91%

dibanding kinerja ekspor di tahun 2017 yang sebesar US$18.268.869.178. Sementara itu

untuk kinerja impor non migas Kota Surabaya di tahun 2018 mengalami peningkatan dari

2017 sebesar US$16.956.900.232 dibandingkan tahun 2018 sebesar US$19.612.835.745,

sebagaimana dapat dilihat pada Tabel I.4.

Tabel I.4 Komoditas Impor Non Migas Kota Surabaya Tahun 2017 dan 2018*

Impor Non Migas 2017 Impor Non Migas 2018

Komoditi Nilai

Komoditi Nilai

(US$) (US$)

84. Mesin/Peralatan Mekanik 1.900.070.709 83. Berbagai barang logam dasar

2.154.342.441

72. Besi dan Baja 1.566.582.204 71. Perhiasan dan Permata 1.814.900.398

39. Plastik dan Barang dari Plastik

1.130.751.962 39. Plastik dan Barang dari Plastik

1.402.474.053

23. Sisa Industri Makanan 990.682.630 10. Gandum-ganduman 1.122.689.622

10. Gandum-ganduman 870.140.658 23. Ampas/Sisa Industri Makanan

1.116.143.655

85. Mesin dan Peralatan Listrik

783.181.551 70. Kaca & Barang dari Kaca 1.022.039.457

31. Pupuk 754.377.682 84. Mesin-mesin/Pesawat Mekanik

965.288.768

08.Buah-buahan 676.872.659 31. Pupuk 836.230.720

29. Bahan Kimia Organik 583.822.609 29. Bahan Kimia Organik 709.585.753

89.Kapal laut 540.243.870 75. Nikel 502.597.052

Page 15: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

I-14

Impor Non Migas 2017 Impor Non Migas 2018

Komoditi Nilai

Komoditi Nilai

(US$) (US$)

71. Perhiasan dan Permata 518.989.053 46. Jerami/Bahan anyaman 401.684.415

Jumlah 11 Komoditas 10.315.715.587 Jumlah 11 Komoditas 12.047.976.334

Jumlah Komoditas Lainnya 6.641.184.646 Jumlah Komoditas Lainnya 7.564.859.411

Nilai Total Impor Non Migas

16.956.900.232 Nilai Total Impor Non Migas 19.612.835.745

Sumber data: Bank Indonesia dan Bappeko, Februari 2019, diolah

Berdasarkan komoditasnya, komposisi komoditi yang diekspor Kota Surabaya

hampir sama dengan tahun sebelumnya, di mana perhiasan dan permata masih menjadi

daya tarik yang paling diminati di pasar internasional yang ditunjukkan oleh tingginya

permintaan di tahun 2018 yang mencapai US$3.089.241.590. Komoditi terbesar yang

mendominasi ekspor Kota Surabaya selanjutnya adalah lemak dan minyak nabati, kayu

dan barang dari kayu, tembaga serta ikan dan udang yang mencapai lebih dari 1 miliar

dollar. Sebaliknya, komoditas yang mayoritas diimpor Kota Surabaya merupakan barang

logam dasar, perhiasan dan permata, plastik, gandum, serta ampas/sisa industri

makanan.

Gambar I.5 Kawasan Negara Tujuan Ekspor-Impor Non Migas Kota Surabaya Tahun 2018

Sumber data: Bank Indonesia dan Bappeko, Februari 2019, diolah

Berdasarkan kawasan asal dan tujuan ekspor impor non migas Kota Surabaya,

selama tahun 2018 ekspor non migas Kota Surabaya sebagian besar ke negara kawasan

Asia yaitu sebesar US$12.211.778.332 atau 65% terhadap total ekspor Kota Surabaya

tahun 2018. Share terbesar ekspor Kota Surabaya di Kawasan Asia mayoritas tujuan

ekspor ke negara utamanya yaitu Jepang (US$3.093.620.617), Cina (US$1.900.355.099),

Page 16: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

I-15

Malaysia (US$1.133.118.515) dan Singapura (US$941.440.431). Tujuan mayoritas ekspor

non migas Kota Surabaya selanjutnya adalah negara-negara di kawasan Amerika dengan

nilai ekspor sebesar US$2.986.033.468 dan negara-negara di kawasan Eropa sebesar

US$2.537.044.058.

Pola yang sama juga terjadi pada sisi impor, di mana asal negara yang menjadi

pengimpor kebutuhan Kota Surabaya dan wilayah Indonesia Bagian Timur mayoritas

dipenuhi oleh negara-negara yang berada di kawasan Asia yaitu sebesar

US$11.635.892.197. Negara yang menjadi pengimpor kebutuhan Kota Surabaya terbesar

selanjutnya yaitu negara-negara di kawasan Amerika sebesar US$2.703.398.247 serta

negara kawasan Eropa sebesar US$2.479.066.991.

d. Inflasi Kota Surabaya

Pada tahun 2018 tingkat inflasi Kota Surabaya sebesar 3,03 persen. Angka

tersebut menurun dibandingkan inflasi Kota Surabaya Tahun 2017 sebesar 4,37 persen.

Selaras dengan target yang ditetapkan, tingkat inflasi Kota Surabaya tahun 2018 juga

sejalan dengan target sasaran inflasi pemerintah tahun 2018 sebesar 3,5 ± 1 persen,

sebagaimana dapat dilihat pada grafik dibawah.

Gambar I.6 Perkembangan Inflasi Kota Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Tahun 2014 - 2018 (%)

Sumber data: BPS Kota Surabaya, Februari 2019, diolah

Page 17: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

I-16

Pergerakan inflasi Kota Surabaya dari tahun ke tahun selalu selaras dengan

inflasi Jawa Timur dan Nasional. Bahkan capaian inflasi Kota Surabaya pada tahun 2018

cukup baik, dimana dalam 3 (tiga tahun terakhir) umumnya inflasi Kota Surabaya selalu

lebih tinggi dibandingkan Jawa Timur dan Nasional, namun kali ini meskipun lebih tinggi

dibanding inflasi Jawa Timur sebesar 2,86% namun lebih rendah dibandingkan Nasional

yakni sebesar 3,13 persen.

Berdasarkan pemantauan harga yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik Kota

Surabaya, 10 (sepuluh) komoditas utama yang memberikan sumbangan terbesar secara

berurutan yang membentuk inflasi Kota Surabaya tahun 2018 antara lain: bensin, daging

ayam ras, beras, kontrak rumah, rokok kretek filter, sekolah dasar, akademi/perguruan

tinggi, bawang merah, emas perhiasan dan tukang bukan mandor.

Jika diamati berdasarkan kelompok pembentuknya, capaian inflasi Kota Surabaya

tahun 2018 paling banyak dikontribusi oleh inflasi pada kelompok inti dan kelompok

barang yang harganya diatur oleh pemerintah (administered price).

Page 18: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

II -1

I BAB II

KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

Kebijakan perencanaan Pemerintah Kota Surabaya jangka menengah

sebagaimana tertuang dalam RPJMD, memuat strategi, arah kebijakan pembangunan

daerah dan program prioritas pembangunan daerah yang harus dilaksanakan tiap

tahunnya untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan daerah yang telah ditetapkan

pada tahun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Surabaya Tahun 2018 dan

Perubahan RKPD Tahun 2018 yang merupakan penjabaran dari RPJMD Kota Surabaya

Tahun 2016-2021 telah memuat prioritas pembangunan daerah, rancangan kerangka

ekonomi daerah serta rencana kerja dan pendanaan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun

yang disesuaikan dengan perkembangan permasalahan pembangunan, hasil evaluasi

capaian kinerja pembangunan, isu strategis yang berkembang di masyarakat serta

kebijakan pembangunan nasional dan propinsi pada tahun perencanaan tersebut.

A. Visi dan Misi

Visi Kota Surabaya yang ingin diwujudkan adalah :

SURABAYA KOTA SENTOSA YANG BERKARAKTER DAN

BERDAYA SAING GLOBAL BERBASIS EKOLOGI

Makna dalam visi tersebut adalah:

Sentosa adalah kondisi yang menggambarkan Kota Surabaya sebagai kota yang

menjamin warganya dalam keadaan makmur, sehat, aman, selamat dan damai untuk

berkarya dan beraktualisasi diri.

Berkarakter menunjukkan bahwa Kota Surabaya sebagai kota yang memiliki

watak, kepribadian yang arif dengan mempertahankan budaya lokal, yang tercermin

dalam perilaku warga kota yang berlandaskan falsafah pancasila.

Berdaya saing global bermakna Kota Surabaya sebagai kota yang mampu

menjadi hub/pusat penghubung perdagangan dan jasa antar pulau dan internasional

dengan didukung pemerataan akses ke sumber daya produktif, tata kelola pemerintahan

yang baik, infrastruktur dan utilitas kota yang terpadu dan efisien, serta mampu

memantapkan usaha-usaha ekonomi lokal, inovasi produk dan jasa, dan pengembangan

industri kreatif berdaya saing di pasar global.

Page 19: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

II -2

Berbasis ekologi adalah prinsip yang harus dipegang dalam pelaksanaan

pembangunan sehingga dapat mewujudkan Kota Surabaya yang memperhatikan prinsip

pembangunan berkelanjutan, diantaranya adalah penataan ruangnya dapat

mengintegrasikan fungsi kawasan perdagangan/jasa dan kawasan permukiman dengan

sistem jaringan jalan dan transportasi, mengantisipasi risiko bencana serta melestarikan

kawasan pesisir dengan tetap memperhatikan daya dukung kota melalui pemantapan

sarana dan prasarana lingkungan dan permukiman yang ramah lingkungan.

Guna mewujudkan visi tersebut, terdapat 10 misi yang harus ditempuh sebagai

berikut:

1. Mewujudkan sumber daya masyarakat yang berkualitas

Yang diwujudkan melalui upaya:

a. Meningkatkan kualitas pendidikan;

b. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat;

c. Meningkatkan ketahanan pangan;

d. Meningkatkan kualitas dan prestasi generasi muda;

e. Meningkatkan kompetensi angkatan kerja untuk mengurangi pengangguran.

2. Memberdayakan masyarakat dan menciptakan seluas-luasnya kesempatan

berusaha

Yang diwujudkan melalui upaya:

a. Meningkatkan penanganan PMKS;

b. Menurunkan PMKS melalui pemberdayaan PMKS usia produktif dalam kelompok-

kelompok usaha;

c. Meningkatkan pemberdayaan perempuan, serta perlindungan perempuan dan

anak.

3. Memelihara keamanan dan ketertiban umum

Yang diwujudkan melalui upaya meningkatkan ketenteraman dan ketertiban umum

untuk mendukung pelaksanaan pemerintahan daerah

4. Mewujudkan penataan ruang yang terintegrasi dan memperhatikan daya

dukung kota

Yang diwujudkan melalui upaya:

a. Mewujudkan sinkronisasi sistem penataan ruang dan sistem pertanahan;

b. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup kota yang bersih dan hijau;

c. Mewujudkan sistem ketahanan yang handal terhadap bencana.

Page 20: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

II -3

5. Memantapkan sarana dan prasarana lingkungan dan permukiman yang ramah

lingkungan

Yang diwujudkan melalui upaya:

a. Memantapkan sarana prasarana pada kawasan perumahan dan permukiman

untuk mewujudkan lingkungan yang berkualitas;

b. Meningkatkan upaya pengembangan dan pemanfaatan energi alternatif yang

ramah lingkungan;

c. Meningkatkan upaya konservasi energi

6. Memperkuat nilai-nilai budaya lokal dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat

Yang diwujudkan melalui upaya:

a. Melestarikan budaya lokal;

b. Meningkatkan minat dan budaya baca masyarakat;

c. Memantapkan wawasan, karakter, dan nilai-nilai kebangsaan.

7. Mewujudkan Surabaya sebagai pusat penghubung perdagangan dan jasa antar

pulau dan internasional

Yang diwujudkan melalui upaya meningkatkan arus perdagangan internasional dan

antar pulau dari dan menuju Surabaya

8. Memantapkan tata kelola pemerintahan yang baik

Yang diwujudkan melalui upaya:

a. Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;

b. Memantapkan kemandirian keuangan daerah.

9. Memantapkan daya saing usaha-usaha ekonomi lokal, inovasi produk dan jasa,

serta pengembangan industri kreatif

Yang diwujudkan melalui upaya:

a. Mendorong pemantapan daya saing UMKM pada sektor pertanian, barang dan

jasa, serta koperasi melalui peningkatan produktivitas dan pengembangan

industri kreatif;

b. Meningkatkan kinerja pariwisata dalam rangka mewujudkan daya saing global;

c. Meningkatkan kinerja investasi dalam rangka mewujudkan daya saing global.

10. Mewujudkan infrastruktur dan utilitas kota yang terpadu dan efisien

Yang diwujudkan melalui upaya:

a. Mengembangkan dan mengoptimalkan kinerja sistem drainase kota;

b. Meningkatkan jaringan dan pelayanan transportasi kota yang terpadu;

Page 21: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

II -4

c. Meningkatkan pembangunan dan pelayanan utilitas kota secara terpadu dan

merata.

B. Strategi dan Arah Kebijakan Daerah

Perwujudan atas 10 misi tersebut dilaksanakan melalui strategi dan arah kebijakan

yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kota Surabaya Tahun 2016-2021 yaitu sebagai

berikut:

1. Misi Pertama

Misi 1 dimaksudkan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mencerdaskan

masyarakat sehingga mempunyai kualifikasi sebagai manusia yang berkualitas dan dapat

mengaktualisasikan dirinya di masyarakat. Tujuan dari misi pertama, yaitu:

a. Meningkatkan kualitas pendidikan, dengan Sasaran :

1. Mewujudkan pemerataan aksesibilitas dan kualitas pendidikan formal.

Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu:

a. Menyediakan sarana prasarana pembelajaran dan pemanfaatan teknologi

informasi dalam penyelenggaraan pendidikan.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Penyediaan perlengkapan dan penunjang operasional sekolah;

Penerimaan dan penilaian peserta didik berbasis teknologi informasi;

Pembangunan lokal/ruang kelas;

Penyediaan biaya operasional pendidikan;

Penyediaan bantuan personal siswa dari keluarga miskin.

b. Meningkatkan kualitas pendidikan formal.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Pemantauan pelaksanaan kurikulum secara berkesinambungan;

Pembinaan peningkatan mutu pembelajaran di sekolah dengan penekanan

pada penguatan akhlak;

Persiapan dan pelaksanaan ujian sekolah;

Penyiapan lulusan pendidikan menengah sebagai tenaga kerja yang

memiliki keahlian dan daya saing;

Pembinaan dan pendampingan peningkatan prestasi pendidikan.

c. Meningkatkan kualifikasi dan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Pemberian biaya jasa pelayanan Pendidik;

Page 22: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

II -5

Peningkatan jenjang pendidikan akademik dan pengembangan kompetensi

bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan;

Sertifikasi bagi Pendidik.

d. Meningkatkan manajemen pengelolaan pendidikan formal.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Penerapan manajemen pengelolaan berbasis perencanaan, pelaksanaan,

dan pelaporan pada sekolah;

Pembinaan dan pendampingan peningkatan akreditasi sekolah.

2. Mewujudkan pemerataan aksesibilitas dan kualitas pendidikan non formal.

Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu: Meningkatkan kualitas

pendidikan non formal.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Penjaringan siswa kejar paket;

Pemberian bantuan biaya operasional pendidikan siswa kejar paket;

Pembinaan dan pendampingan peningkatan akreditasi Lembaga Kursus

dan Pelatihan;

Fasilitasi dan monitoring pelaksanaan TPA/TPQ dan Kelas Minggu.

b. Meningkatkan derajat kesehatan, dengan Sasaran :

1. Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat bagi

warga miskin.

Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu: Meningkatkan akses

pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin.

Arah kebijakan yang dipilih, yakni: Pembayaran iuran jaminan pelayanan

kesehatan penduduk miskin dan kelompok tertentu

2. Meningkatnya kualitas layanan kesehatan ibu dan anak.

Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu:

a. Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi ibu, dan anak.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Pelaksanaan deteksi dini kelainan kehamilan;

Pemberian imunisasi bayi dan balita.

b. Meningkatkan cakupan pelayanan gizi ibu dan anak.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Pemberian makanan tambahan bagi balita kurang gizi dan makanan

pendamping ASI;

Page 23: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

II -6

Pendampingan dan pemantauan status gizi ibu hamil/menyusui, bayi dan

balita;

Pemberian makanan tambahan dan suplemen bagi ibu hamil;

Pendampingan ibu dan anak pada 1000 hari pertama kelahiran;

Pengembangan kampung ASI.

3. Meningkatkan kualitas sarana, prasarana, serta tata kelola layanan kesehatan.

Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu:

a. Mencukupi kebutuhan sarana dan prasarana RSUD dan Puskesmas sesuai

standar sarana dan prasarana, tipe rumah sakit, dan perkembangan ilmu

kesehatan.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Perencanaan dan pengadaan sarana dan prasarana berdasarkan standar

dan perkembangan ilmu kesehatan;

Peningkatan sarana dan prasarana kesehatan melalui sistem informasi

kesehatan;

Pemenuhan operasional pelayanan kesehatan;

Pemeliharaan sarana dan prasarana dilakukan secara berkala dan bersifat

preventif;

Perencanaan dan pengadaan sarana dan prasarana sesuai tipe rumah

sakit dan perkembangan ilmu kesehatan.

b. Meningkatkan kinerja pelayanan RSUD dan Puskesmas/Puskesmas

Pembantu (Pustu) sesuai standar untuk keselamatan pasien.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Pelaksanaan akreditasi puskesmas dan rumah sakit, serta pemantauan

implementasinya secara berkala;

Peningkatan mutu SDM kesehatan melalui sertifikasi dan akreditasi;

Pengembangan manajemen serta pelayanan kesehatan rujukan, medik,

administrasi, dan keperawatan di sarana kesehatan.

c. Menjamin ketersediaan dan pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan di

sarana kesehatan sesuai kebutuhan.

Arah kebijakan yang dipilih, yakni: Perencanaan dan pengadaan obat dan

perbekalan kesehatan berbasis kebutuhan

Page 24: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

II -7

4. Mewujudkan lingkungan sehat di masyarakat.

Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yakni: Mendorong pola hidup bersih

dan sehat di masyarakat melalui upaya promotif dan preventif.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Pemantauan kebersihan dan kesehatan makanan dan minuman di

masyarakat;

Promosi hidup sehat di masyarakat, rumah sakit, dan Puskesmas;

Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dan penyakit tidak

menular;

Penyediaan pelayanan kesehatan khusus.

5. Meningkatnya kualitas layanan KB dasar.

Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu: Meningkatkan cakupan

peserta KB Aktif.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Penyediaan alat kontrasepsi bagi keluarga miskin di setiap fasilitas

kesehatan milik Pemerintah;

Peningkatan partisipasi peserta KB pria;

Peningkatan kesadaran masyarakat peduli keluarga berencana;

Pembinaan kader Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB)/Bina Keluarga

Remaja (BKR)/Bina Keluarga Lansia (BKL).

c. Meningkatkan ketahanan pangan, dengan Sasaran :

1) Meningkatkan ketersediaan, kualitas konsumsi, dan keamanan pangan.

Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu: Meningkatkan pemahaman

masyarakat tentang pola pangan harapan dan keamanan pangan.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Meningkatkan pemanfaatan lahan pekarangan untuk memenuhi kebutuhan

rumah tangga;

Membudayakan pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan

aman.

2) Meningkatkan distribusi pangan.

Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu: Mengendalikan kestabilan

harga dan pasokan.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu: Pemantauan perkembangan harga dan

pasokan serta mengkoordinasikan operasi pasar.

Page 25: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

II -8

d. Meningkatkan kualitas dan prestasi generasi muda, dengan Sasaran :

1) Meningkatkan potensi pemuda dan organisasi pemuda dalam hal wawasan dan

karakter kebangsaan agar mampu berpartisipasi dalam pelaksanaan

pembangunan.

Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu: Meningkatkan partisipasi aktif

pemuda dalam pembangunan berbasis komunitas.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Menggiatkan organisasi kepemudaan di tingkat RW/Kelurahan (Karang

Taruna) dengan konsep kekinian;

Pendampingan pemuda menjadi agen perubahan bagi generasi muda di

tingkat kota (pemuda pelopor).

2) Meningkatkan dan mempertahankan prestasi olahraga di tingkat regional,

nasional, dan internasional.

Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu: Meningkatkan prestasi

pemuda di bidang olahraga.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Pelaksanaan event kejuaraan olahraga skala kota secara rutin;

Pemberian kesejahteraan bagi atlet;

Peningkatan pembangunan dan pemeliharaan prasarana olahraga.

e. Meningkatkan kompetensi angkatan kerja, dengan Sasaran :

1) Meningkatkan pemenuhan kesempatan kerja bagi angkatan kerja.

Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu:

a. Memperluas kesempatan kerja formal.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi;

Pengembangan sistem informasi dan promosi ketenagakerjaan yang

terintegrasi dan efektif;

Peningkatan pelayanan penempatan tenaga kerja, konseling, dan job

matching yang tepat;

Fasilitasi kerjasama lembaga pendidikan, pelatihan, dan pemberi kerja.

b. Menumbuhkan wirausaha muda baru yang produktif.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu: Pelaksanaan pelatihan wirausaha bagi

pemuda

Page 26: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

II -9

c. Meningkatkan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Sertifikasi tenaga kerja dan lulusan pelatihan;

Fasilitasi akreditasi lembaga pelatihan;

Pemasyarakatan budaya produktif dan etos kerja.

2) Menciptakan hubungan antar pemangku kepentingan dalam lingkup industrial

yang harmonis.

Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu:

a. Menerapkan prinsip-prinsip hubungan industrial dalam pencegahan dan

penyelesaian perselisihan hubungan industrial.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Mendorong perusahaan memiliki Peraturan Kerja dan mengawasi

penerapannya;

Mendorong terwujudnya penetapan upah dan skala upah yang adil.

b. Meningkatkan penerapan norma kerja (termasuk norma kerja perempuan dan

anak) dan K3

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Peningkatan pemahaman norma kerja dan K3 serta pengawasan atas

penerapannya;

Peningkatan cakupan kepesertaan jaminan sosial ketenagakerjaan.

2. Misi Kedua

Misi 2 dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi kelompok rentan dan

memberdayakan masyarakat agar memiliki kemampuan berusaha serta menciptakan

seluas-luasnya kesempatan berusaha. Tujuan dari misi kedua, yaitu:

a. Meningkatkan penanganan PMKS, dengan Sasaran :

1) Meningkatkan pelayanan pemenuhan kebutuhan dasar dan rehabilitasi PMKS.

Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu: Meningkatkan jangkauan

layanan rehabilitasi kesejahteraan sosial dengan mendorong partisipasi aktif dari

seluruh elemen untuk penanganan PMKS.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Peningkatan kualitas pelayanan dan sarana prasarana UPTD rehabilitasi

kesejahteraan sosial;

Page 27: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

II -10

Pemberian kebutuhan dasar makanan bagi korban bencana, lansia, anak

yatim, piatu, yatim piatu dan penyandang cacat miskin dan terlantar;

Penjangkauan dan pemulangan PMKS ke daerah asal;

Pemberian beasiswa bagi mahasiswa berprestasi dari keluarga miskin;

Pemberdayaan dan pembinaan relawan sosial dan organisasi sosial.

b. Menurunkan PMKS melalui pemberdayaan PMKS usia produktif dalam

kelompok-kelompok usaha, dengan Sasaran :

1) Meningkatkan keterampilan PMKS usia produktif

Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu: Membentuk kelompok Usaha

Ekonomi Masyarakat dan memantau serta mengembangkannya secara

berkelanjutan.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Pembentukan kelompok yang mewadahi PMKS usia produktif;

Fasilitasi dan pendampingan pemberdayaan ekonomi PMKS usia

produktif hingga mampu berproduksi dan dapat dilimpahkan

penanganannya ke Dinas Koperasi dan UMKM;

Pengembangan hasil usaha kelompok;

Mengoptimalkan fungsi kader pemberdayaan masyarakat;

Peningkatan pembinaan dan pelatihan ketrampilan bagi PMKS.

c. Meningkatkan pemberdayaan perempuan, serta perlindungan perempuan dan

anak, dengan Sasaran :

1) Meningkatkan pemberdayaan perempuan.

Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu: Meningkatkan akses, kontrol,

partisipasi masyarakat dalam pembangunan.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Penguatan kelembagaan dan jaringan PUG dan PUHA;

Penyediaan data terpilah terkait potensi pengarusutamaan gender

sebagai bahan pengambilan kebijakan yang responsif gender.

2) Meningkatkan perlindungan perempuan dan anak.

Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu: Melindungi perempuan dan

anak dari berbagai tindak kekerasan dan trafficking melalui pendampingan

terhadap korban sekaligus mengembangkan upaya pencegahan tindak

kekerasan dan trafficking.

Page 28: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

II -11

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Fasilitasi layanan mencakup mekanisme pelaporan, rehabilitasi, serta

reintegrasi sosial terhadap perempuan dan anak korban kekerasan dan

trafficking (pelaku, korban, saksi);

Pemberian bantuan hukum bagi anak yang terlibat tindak kekerasan;

Pemberdayaan Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan

Anak (PPTP2A) dalam kerjasama dengan lembaga, masyarakat dan

dunia usaha.

3. Misi Ketiga

Misi 3 dimaksudkan untuk menciptakan situasi dan kondisi yang memberikan rasa

aman, tentram dan kondusif untuk melaksanakan aktivitas keseharian bagi warga kota

melalui peningkatkan ketenteraman dan ketertiban umum untuk mendukung pelaksanaan

pemerintahan daerah. Tujuan dari misi ketiga ini, yaitu:

a. Meningkatkan ketenteraman dan ketertiban umum untuk mendukung

pelaksanaan pemerintahan daerah, dengan Sasaran :

1) Meningkatkan kualitas dan intensitas pengawasan dan pengendalian

pelaksanaan peraturan daerah.

Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu: Meningkatkan ketertiban

umum dengan melakukan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan

peraturan daerah.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Penyiapan tenaga penertiban;

Peningkatan kapasitas personil penertiban dengan pembinaan pasca

pendidikan;

Peningkatan intensitas pengawasan dalam menertibkan kota;

Penindakan dan evaluasi pelanggaran Perda.

2) Meningkatkan kualitas pelaksanaan norma masyarakat, toleransi, dan kerukunan

antar umat beragama.

Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu: Meningkatkan pengendalian

keamanan dan kenyamanan lingkungan serta mewujudkan kerukunan hidup

bermasyarakat.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Pengerahan dan pengendalian satuan perlindungan masyarakat;

Page 29: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

II -12

Peningkatan kerjasama dan pengendalian di bidang keamanan;

Pelatihan pengendalian keamanan dan kenyamanan lingkungan terhadap

kader wasbang;

Peningkatan intensitas kegiatan yang mendukung perilaku toleransi dan

kerukunan beragama;

Pembinaan partai politik dan organisasi kemasyarakatan;

Pemantauan orang asing, organisasi kemasyarakatan asing, dan tenaga

kerja asing.

4. Misi Keempat

Misi 4 dimaksudkan untuk melakukan upaya perencanaan, pengawasan dan

pengendalian tata ruang yang menjamin terintegrasinya fungsi-fungsi pusat kegiatan dan

kawasan lindung melalui struktur ruang kota yang antisipatif terhadap bencana serta

memperhatikan daya dukung kota. Tujuan dari misi keempat ini, yaitu:

a. Mewujudkan sinkronisasi sistem penataan ruang dan sistem pertanahan,

dengan Sasaran :

1) Meningkatkan sinkronisasi dan integrasi rencana rinci dan rencana induk sektoral

dengan rencana tata ruang wilayah (RTRW).

Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu:

a. Menyelesaikan penyusunan seluruh rencana induk sektoral.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Penyusunan dan pemutakhiran rencana induk sektoral berbasis teknologi

informasi;

Optimalisasi peran Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD)

untuk koordinasi dalam perencanaan sektoral.

b. Menyelesaikan penyusunan seluruh rencana rinci tata ruang kota yang

terintegrasi baik dalam skala lokal maupun regional.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Optimalisasi peran Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD)

untuk koordinasi dalam perencanaan rinci tata ruang kota;

Penetapan seluruh rencana rinci tata ruang kota secara bertahap;

Peningkatan upaya integrasi sistem perencanaan tata ruang berbasis TIK.

Page 30: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

II -13

c. Optimalisasi penataan ruang melalui pengendalian pemanfaatan ruang.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Optimalisasi peran Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD)

untuk koordinasi dalam pemanfaatan dan pengendalian tata ruang kota;

Pemanfaatan aplikasi berbasis TIK yang terintegrasi untuk pelayanan

perizinan;

Penerapan sistem reward dan punishment dalam membangun kesadaran

masyarakat dalam tertib administrasi perizinan bangunan.

2) Mewujudkan penyediaan lahan untuk pembangunan bagi kepentingan umum.

Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu: Meningkatkan pemenuhan

kebutuhan lahan bagi pembangunan untuk kepentingan umum.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu: Peningkatan upaya percepatan pengadaan

lahan melalui koordinasi lintas sektor dan pendekatan persuasif kepada

masyarakat

3) Meningkatnya pengamanan dan pengelolaan aset tanah dan/atau bangunan.

Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu: Mengoptimalkan sistem

manajemen pengamanan dan pengelolaan aset tanah dan/atau bangunan milik

Pemerintah Kota Surabaya.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Peningkatan upaya pengamanan aset melalui pengamanan administrasi,

fisik, pemanfaatan, dan hokum;

Pemantauan dan pemutakhiran data aset tanah dan/atau bangunan

secara berkala melalui database yang terintegrasi.

b. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup kota yang bersih dan hijau, dengan

Sasaran:

1) Meningkatkan manajemen pengelolaan dan kualitas Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu: mengoptimalkan pengelolaan

RTH yang sudah dikuasai Pemerintah Kota Surabaya.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Optimalisasi UPTD dan/atau rayon yang secara khusus menangani

pengelolaan RTH;

Penyediaan kecukupan anggaran pembangunan, operasional, dan

pemeliharaan dalam rangka peningkatan penyediaan RTH.

Page 31: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

II -14

2) Optimalisasi sistem pengelolaan kebersihan dan persampahan secara terpadu

yang berbasis masyarakat dengan penerapan teknologi tepat guna dan ramah

lingkungan.

Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu:

a. Mengoptimalkan fungsi fasilitas pengelolaan sampah.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu: Peningkatan pemanfataan fasilitas

pengelolaan sampah berteknologi tepat guna dan ramah lingkungan

b. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan kebersihan.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Peningkatan peran serta sekolah dan kantor swasta dalam pengendalian

sampah;

Peningkatan pengelolaan sampah berbasis 3R di tingkat RT/RW dan

Kelurahan secara berkala.

3) Meningkatkan kualitas udara dan air

Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu:

a. Pengendalian pencemaran air dan udara skala kota.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Pemantauan dan penegakan aturan tentang pengendalian pencemaran

air dan udara terutama pada sektor industri dan komersial;

Optimalisasi pemanfaatan stasiun monitoring udara ambient;

Pemantauan pengendalian pencemaran limbah domestik di perumahan

dan kawasan permukiman;

Peningkatan kualitas air permukaan untuk mendukung ketersediaan air

baku.

c. Mewujudkan sistem ketahanan yang handal terhadap bencana, dengan

Sasaran:

1) Pengembangan sistem penanggulangan bencana yang antisipatif dan tanggap.

Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu: Memantau secara

berkesinambungan dan memutakhirkan sistem mitigasi dan penanggulangan

bencana skala kota

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Peningkatan kecakapan masyarakat dan petugas dalam penanggulangan

bencana;

Page 32: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

II -15

Peningkatan sistem manajemen risiko dan mitigasi bencana non alam

melalui upaya optimalisasi rekomendasi dan pemantauan berkala proteksi

kebakaran pada bangunan dan kawasan permukiman;

Penyediaan sarana/akses untuk kemudahan penanggulangan bencana;

Peningkatan sistem mitigasi dalam upaya mendukung pengelolaan

tanggap darurat bencana;

Peningkatan upaya integrasi antar stakeholder dalam pengelolaan

tanggap darurat bencana.

5. Misi Kelima

Misi 5 dimaksudkan untuk melakukan upaya penyediaan sarana dan prasarana

lingkungan dan permukiman melalui pemanfaatan teknologi ramah lingkungan yang

menjamin pelestarian lingkungan serta mendorong pemanfaatan energi alternatif yang

ramah lingkungan dan konservasi energi. Tujuan dari misi kelima, yaitu:

a. Memantapkan sarana prasarana pada kawasan perumahan dan permukiman

untuk mewujudkan lingkungan yang berkualitas, dengan Sasaran :

1) Meningkatkan penyediaan serta pengelolaan lingkungan perumahan dan

kawasan permukiman layak huni.

Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu: Menyediakan rumah layak

huni dan peningkatan kualitas lingkungan permukiman.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Pembangunan rumah susun bagi masyarakat berpenghasilan rendah;

Pengelolaan air limbah domestik sistem terpusat dan sistem setempat;

Peningkatan sarana prasarana perumahan dan kawasan permukiman.

b. Meningkatkan upaya pengembangan dan pemanfaatan energi alternatif yang

ramah lingkungan, dengan Sasaran :

1) Meningkatkan upaya penerapan teknologi dan peran serta masyarakat dalam

pengembangan dan pemanfaatan energi alternatif.

Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu:

a. Meningkatkan upaya pengembangan dan pemanfaatan energi alternatif

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu: Peningkatan upaya penerapan dan upaya

pengembangan energi alternatif di gedung milik pemerintah

b. Memasyarakatkan penggunaan energi alternatif kepada seluruh lapisan

masyarakat dan dunia usaha

Page 33: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

II -16

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Optimalisasi penggunaan sumber energi alternatif terbarukan yang telah

diterapkan pemerintah kota;

Meningkatkan bentuk kerjasama dengan berbagai institusi serta

pendampingan kepada masyarakat untuk pengembangan penerapan

energi alternatif;

Pengembangan sistem kompensasi bagi pelaku usaha yang

memanfaatkan sumber energi alternatif.

c. Meningkatkan upaya konservasi energi, dengan Sasaran :

1) Meningkatkan upaya penerapan konservasi energi.

Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu: Menumbuhkan kesadaran

masyarakat dan dunia usaha untuk hemat energi.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Pengembangan kerjasama dengan instansi terkait untuk peralihan

penggunaan sumber energi di masyarakat;

Pelaksanaan audit energi dan pendampingan penerapan konservasi

energi.

6. Misi Keenam

Misi 6 dimaksudkan untuk melakukan upaya menanamkan dan mempertahankan

kesenian dan nilai-nilai budaya lokal (ulet, egaliter, terbuka, kreatif) serta nilai-nilai

kepahlawanan yang berfalsafah pancasila kepada warga kota utamanya generasi muda.

Tujuan dari misi keenam ini, yaitu:

a. Melestarikan budaya lokal, dengan Sasaran :

1) Meningkatkan perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan budaya lokal

Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu:

a. Menggali potensi dan menetapkan budaya lokal.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Menggali potensi budaya lokal;

Menetapkan budaya lokal serta bangunan bersejarah sebagai ikon Kota

Surabaya;

Peningkatan kompetensi SDM di bidang budaya melalui forum pelaku

budaya lokal;

Page 34: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

II -17

b. Mengembangkan budaya lokal dengan cara mengenalkan dan menampilkan

budaya lokal kepada masyarakat sehingga bisa dimanfaatkan sebagai tujuan

pariwisata.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Meningkatkan kualitas penampilan kelompok-kelompok budaya lokal;

Mendorong sektor-sektor usaha penunjang pariwisata (hotel dan restoran)

untuk menampilkan kelompok-kelompok budaya local.

b. Meningkatkan minat dan budaya baca masyarakat, dengan Sasaran :

1. Mewujudkan peningkatan minat dan budaya baca masyarakat melalui

peningkatan akses baca.

Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu:

a. Meningkatkan akses baca melalui penambahan layanan baca dan koleksi

buku serta peningkatan kualitas layanan baca.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Penambahan koleksi buku di layanan baca;

Menambah jumlah dan meningkatkan kualitas layanan baca;

Meningkatkan pembinaan terhadap petugas pengelola layanan baca;

Mengintegrasi sistem informasi perpustakaan.

b. Peningkatan minat dan budaya baca masyarakat.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Meningkatkan event pustaka untuk meningkatkan minat baca masyarakat;

Mengevaluasi kemampuan literasi siswa.

c. Memantapkan wawasan, karakter, dan nilai-nilai kebangsaan, dengan Sasaran :

1) Mewujudkan wawasan, karakter, dan nilai-nilai kebangsaan.

Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu: Meningkatkan jumlah warga

masyarakat yang memiliki wawasan dan karakter kebangsaan.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Bekerja sama dengan institusi pendidikan membangun nilai-nilai dan

karakter kebangsaan bagi pelajar melalui kegiatan akademis maupun

ekstrakurikuler;

Mengkomunikasikan dan menumbuhkan nilai-nilai dan karakter

kebangsaan kepada warga masyarakat melalui sosialisasi dan pengadaan

event peningkatan nilai kebangsaan.

Page 35: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

II -18

7. Misi Ketujuh

Misi 7 dimaksudkan untuk melakukan upaya integrasi fasilitas pendukung

perdagangan dan jasa (termasuk di dalamnya pelabuhan laut dan udara, pergudangan,

kawasan industri, kawasan perdagangan, terminal, dan stasiun) melalui implementasi

manajemen logistik kota/city logistic. Penggalian potensi, peningkatan investasi, serta

pengembangan dan penerapan konsep city logistic yang terpadu sebagai pusat serta

jaringan dalam kota dan antar kota baik skala regional, nasional, maupun internasional.

Tujuan dari misi ketujuh, yaitu:

a. Meningkatkan arus perdagangan internasional dan antar pulau dari dan

menuju Surabaya, dengan Sasaran :

1) Peningkatan sistem manajemen city logistic

Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu: Membangun dan

mengembangkan simpul pusat kegiatan logistik kota baik dalam skala pelayanan

lokal, regional dan nasional.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Meningkatkan akses/sarana dan prasana pendukung menuju simpul

kegiatan logistik dan distribusi dalam kota;

Pengembangan sistem informasi dan manajemen rantai pasok (supply

chain management) yang diperlukan untuk mengintegrasikan komponen-

komponen dan kegiatan-kegiatan dalam sistem logistik.

2) Meningkatnya jaringan bisnis (G to G dan G to B) jasa dan perdagangan

komoditi barang dalam skala internasional dan antar pulau yang ditunjang

dengan pusat pelayanan informasi yang terintegrasi.

Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu: Meningkatkan realisasi

kerjasama bidang perdagangan atas MoU yang telah disepakati antara

Pemerintah Kota Surabaya dengan pihak yang bekerja sama.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Penyepakatan bidang yang dikerjasamakan dan bentuk lembaga kerja

sama beserta deskripsi tugas;

Pelaksanaan pemasaran dan promosi obyek kerja sama secara bersama-

sama;

Harmonisasi regulasi bersama yang mengatur implementasi program

kerja sama di bidang perdagangan;

Page 36: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

II -19

Koordinasi dan dukungan dari Pemerintah Pusat dalam hal: instrumen

peraturan ekspor-impor, pengawasan dan penegakan hukum terhadap

praktek perdagangan illegal dan proteksi untuk produk dalam negeri;

Pemusatan kegiatan ekonomi di wilayah tertentu untuk menghasilkan

keuntungan bersama, memperpendek mata rantai perdagangan,

peningkatan pendapatan masyarakat, dan penciptaan efisiensi

perdagangan.

8. Misi Kedelapan

Misi 8 dimaksudkan untuk upaya pemantapan tata kelola pemerintahan yang baik

yaitu dengan pencapaian pelayanan prima di sektor perencanaan, pelaksanaan,

pengendalian dan pengawasan pembangunan, pengelolaan keuangan daerah dan

pelayanan perizinan yang didukung TIK. Tujuan dari misi kedelapan ini, yaitu:

a. Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik,

dengan Sasaran :

1) Meningkatkan kapasitas dan kompetensi aparatur pemerintahan.

Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu:

a. Meningkatkan kedisiplinan aparatur.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu: Pengendalian kedisiplinan aparatur dengan

sistem berbasis teknologi

b. Meningkatkan kualitas belanja dan akuntabilitas pengelolaan keuangan

daerah.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu: Pengendalian pengelolaan keuangan

secara administratif

c. Menempatkan aparatur sesuai kapasitas dan kompetensi, serta melakukan

evaluasi atas kompetensi secara berkelanjutan.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu: Pemanfaatan assessment center sebagai

sarana pengelolaan kompetensi aparatur

2) Meningkatkan tata kelola administrasi pemerintahan yang baik.

Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu:

a. Meningkatkan efektivitas dan kinerja lembaga pemerintahan melalui

peningkatan penatalaksanaan, tata kelola administrasi dan kearsipan,

kerjasama, penyediaan sarana dan prasarana, perencanaan dan

Page 37: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

II -20

pengendalian pembangunan, serta regulasi untuk mendukung pelayanan

publik yang baik.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Melakukan tinjauan terhadap kesesuaian lembaga beserta tugas pokok

dan fungsinya

Mengoptimalkan penyelenggaraan ketatalaksanaan

Meningkatkan peran Kecamatan dan Kelurahan untuk menyediakan data

pemerintahan secara tertib administrasi

Memanfaatkan teknologi untuk penataan, penyelamatan, dan pelestarian

arsip

Melakukan kajian dan analisis untuk rekomendasi kebijakan serta

melakukan monitoring dan evaluasi atas implementasi kebijakan

Meningkatkan respon dan adaptasi dalam fasilitasi kegiatan DPRD

Membuat mekanisme analisa kebutuhan dan ketersediaan sarana dan

prasarana yang berbasis teknologi informasi

Meningkatkan respon dan adaptasi dalam fasilitasi kedinasan Kepala

Daerah/Wakil Kepala Daerah

Membuat mekanisme analisa kebutuhan dan ketersediaan administrasi

perkantoran

Meningkatkan kerjasama dalam dan luar negeri sesuai dengan tugas

pokok dan fungsi SKPD

Meningkatkan pemahaman SKPD terhadap produk perencanaan

pembangunan yang partisipatif

Pemanfaatan teknologi untuk mengendalikan pelaksanaan pembangunan

Melakukan harmonisasi dan simplifikasi produk hukum secara rutin

Meningkatkan kualitas data dan informasi pembangunan daerah untuk

mendukung perencanaan, pengendalian, dan evaluasi pembangunan

3) Meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu:

a. Meningkatkan kualitas data dan informasi kependudukan skala kota sebagai

basis pelayanan dasar kepada masyarakat dan sebagai rekomendasi/bahan

evaluasi implementasi kebijakan.

Page 38: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

II -21

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu: Pengembangan database kependudukan

secara terpadu serta pemutakhiran data secara berkesinambungan yang

melibatkan seluruh instansi terkait di Pemerintah Kota.

b. Meningkatkan kualitas pelayanan perizinan dan non perizinan.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Penyederhanaan proses perizinan dan non perizinan melalui pelayanan

terpadu;

Penyediaan infrastruktur pelayanan perizinan dan non perizinan berbasis

teknologi informasi (Surabaya Single Window).

c. Menyediakan layanan publik berbasis teknologi informasi.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Pengembangan masterplan pembangunan aplikasi pelayanan publik

administratif;

Pengendalian keamanan data dan informasi layanan (aplikasi, data,

jaringan, perangkat keras).

d. Menyediakan saluran komunikasi dan informasi yang memadai bagi

masyarakat dan pihak berkepentingan berkaitan dengan implementasi

kebijakan dan pembangunan skala kota.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Mengembangkan komunikasi dan dialog langsung antara masyarakat

dengan pimpinan pemerintah kota terkait program-program

pembangunan;

Menyediakan sarana dan saluran informasi publik melalui berbagai media;

Menjalin komunikasi dengan pihak media massa untuk memberikan

informasi positif tentang implementasi kebijakan dan pembangunan

daerah.

e. Memberikan perlindungan kepada konsumen serta menjamin keamanan

perdagangan.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Pengawasan barang beredar terutama terhadap barang-barang strategis,

obat, dan makanan;

Pemberian edukasi kepada konsumen melalui koordinasi dengan lembaga

perlindungan konsumen;

Meningkatkan jumlah dan kompetensi aparatur metrologi legal;

Page 39: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

II -22

Penambahan cakupan Ukur, Takar, Timbang, dan Perlengkapannya yang

diawasi;

Pengelolaan laboratorium metrologi legal.

b. Memantapkan kemandirian keuangan daerah, dengan Sasaran :

1) Meningkatkan dan mengoptimalkan pengelolaan sumber penerimaan daerah

secara efektif dan efisien

Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu: Mengoptimalkan potensi

pendapatan daerah, terutama dari pajak dan retribusi daerah.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Pengembangan sistem pemungutan pajak yang transparan dan efisien;

Meningkatkan kerjasama dengan lembaga keuangan dan instansi terkait

lainnya;

Mendorong peningkatan kesadaran wajib pajak;

Meningkatkan kualitas pendataan dan penetapan pajak;

Meningkatkan kinerja BUMD untuk mendukung kemandirian keuangan

daerah;

Pengendalian pengelolaan anggaran dengan sistem berbasis teknologi.

9. Misi Kesembilan

Misi 9 dimaksudkan untuk melakukan upaya mendorong usaha-usaha ekonomi lokal

untuk mampu berinovasi dan mengembangkan industri kreatif agar bisa bersaing di pasar

global. Tujuan dari misi kesembilan, yaitu:

a. Mendorong pemantapan daya saing UMKM pada sektor pertanian, barang dan

jasa, serta koperasi melalui peningkatan produktivitas dan pengembangan

industri kreatif, dengan Sasaran :

1) Meningkatkan produktivitas UMKM sektor produksi barang dan jasa.

Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu: Meningkatkan nilai tambah

dan jangkauan pemasaran produk usaha mikro.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Pemanfaatan inovasi teknologi tepat guna dan informasi dalam

meningkatkan produksi dan pemasaran produk usaha mikro;

Fasilitasi akses permodalan dan skema pembiayaan, termasuk

Pengembangan kemitraan perusahaan besar dengan usaha mikro;

Page 40: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

II -23

Peningkatan kualitas SDM usaha mikro dalam pengaplikasian teknologi

tepat guna;

Fasilitasi kepemilikan sertifikat mutu produk.

2) Meningkatkan produktivitas koperasi

Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu: Meningkatkan proporsi jumlah

koperasi sehat melalui penataan kelembagaan dan pembinaan usaha.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Pemantauan kinerja koperasi melalui pendampingan RAT;

Peningkatan kapasitas SDM pengelola dan pengurus koperasi pada

aspek kelembagaan;

Fasilitasi promosi unit bisnis koperasi;

Sertifikasi pengelola usaha simpan pinjam.

3) Meningkatkan produktivitas sektor pertanian.

Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu: Meningkatkan nilai tambah

dan jangkauan pemasaran produk pertanian.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Pemanfaatan inovasi teknologi tepat guna dan informasi dalam

meningkatkan produksi dan pemasaran produk pertanian;

Penyediaan akses pasar melalui pelaksanaan event promosi produk

pertanian;

Pemanfaatan inovasi teknologi tepat guna dan informasi dalam

meningkatkan produksi dan pemasaran produk peternakan.

4) Meningkatkan produktivitas sektor kelautan dan perikanan

Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu: Meningkatkan nilai tambah

dan jangkauan pemasaran produk kelautan dan perikanan.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu: Pemanfaatan inovasi teknologi tepat guna dan

informasi dalam meningkatkan produksi dan pemasaran produk budidaya

perikanan.

5) Meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas pelaku sektor industri kreatif

Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu: Mengembangkan pusat-pusat

diseminasi teknologi informasi dan pendampingan untuk pengembangan

ekonomi kreatif.

Page 41: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

II -24

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu: Pemanfaatan fasilitas publik sebagai pusat

diseminasi teknologi, informasi dan pendampingan dalam pengembangan

ekonomi kreatif masyarakat kota

b. Meningkatkan kinerja pariwisata dalam rangka mewujudkan daya saing global,

dengan Sasaran :

1) Meningkatkan jumlah transaksi keuangan yang dilakukan wisatawan.

Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu: Meningkatkan daya tarik

wisata.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Peningkatan kualitas Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW);

Menjalin kerjasama dengan stakeholder bidang pariwisata;

Meningkatkan image/branding/ikon pariwisata Surabaya melalui strategi

promosi yang efektif;

Penyelenggaraan event yang mempunyai daya tarik secara periodik.

c. Meningkatkan kinerja investasi dalam rangka mewujudkan daya saing global,

dengan Sasaran :

Meningkatkan realisasi PMA dan PMDN (SPIPISE dan non SPIPISE).

Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu: Meningkatkan iklim investasi

dan usaha dengan memberikan kepastian usaha dan mengembangkan daya

tarik investasi.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Pemberian kepastian usaha melalui regulasi penanaman modal dan

usaha;

Pengembangan strategi promosi investasi.

10. Misi Kesepuluh

Misi 10 dimaksudkan untuk melakukan upaya integrasi pembangunan jaringan

infrastruktur kota (jalan, jembatan, drainase, dan rel kereta api) dan utilitas kota (listrik, air,

gas, dan telekomunikasi) agar aksesibilitas dan mobilitas kegiatan perdagangan dan jasa

menjadi efisien. Tujuan dari misi kesepuluh, yaitu:

a. Mengembangkan dan mengoptimalkan kinerja sistem drainase kota, dengan

Sasaran :

Page 42: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

II -25

1) Penyediaan sistem drainase kota yang terpadu, efektif, dan efisien

Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu: Meningkatkan kapasitas

sistem drainase kota untuk mengurangi dampak genangan air saat musim hujan

dan laut pasang.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Pengembangan dan pemeliharaan sarana dan prasarana drainase secara

rutin dan berkelanjutan;

Pemantauan rutin ketinggian air terutama saat musim hujan dan laut

pasang.

b. Meningkatkan jaringan dan pelayanan transportasi kota yang terpadu, dengan

Sasaran :

1) Menyediakan dan meningkatkan kinerja jaringan jalan.

Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu: Mengembangkan kapasitas

dan kualitas jaringan jalan yang terkoneksi dengan jaringan jalan regional dan

nasional.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Penambahan dan peningkatan jaringan jalan;

Pemantapan kondisi jaringan jalan.

2) Menyediakan sistem manajemen transportasi yang berkualitas.

Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu: Meningkatkan keselamatan

dan kenyamanan berlalu lintas.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Menginformasikan standar keselamatan lalu lintas secara massal;

Penyediaan prasarana fasilitas perlengkapan jalan yang memadai;

Penerapan traffic demand management.

3) Penyediaan dan optimalisasi sistem angkutan umum massal yang berkualitas

dan ramah lingkungan.

Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu: Meningkatkan jumlah

pengguna angkutan umum massal dan berkurangnya penggunaan kendaraan

pribadi.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Peningkatan sistem manajemen angkutan umum massal yang aman,

nyaman, dan ramah;

Page 43: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

II -26

Pembangunan dan pengembangan prasarana perpindahan moda

transportasi kota yang aman, nyaman, dan terintegrasi dengan pelayanan

regional dan nasional;

Pelaksanaan pengujian kelayakan kendaraan angkutan umum (KIR)

sesuai ketentuan.

c. Meningkatkan pembangunan dan pelayanan utilitas kota secara terpadu dan

merata, dengan Sasaran :

1) Meningkatnya sistem jaringan dan kualitas layanan air bersih.

Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu: Menyediakan air bersih yang

mudah diakses masyarakat.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Penyediaan sarana jaringan air bersih;

Koordinasi pengembangan sistem distribusi air bersih dengan BUMD.

2) Meningkatnya sistem jaringan dan kualitas PJU

Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu: Meningkatkan kuantitas,

efektivitas, dan efisiensi penggunaan PJU yang terpasang.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Penerapan sistem manajemen dalam pemantauan dan pemeliharaan PJU

secara berkala;

Penyediaan utilitas PJU;

Penggunaan PJU hemat energy.

3) Meningkatnya pelayanan utilitas kota lainnya

Strategi yang diambil dari sasaran tersebut, yaitu: Menyediakan sarana utilitas

kota secara terpadu untuk mendukung kebutuhan perkembangan kota.

Arah kebijakan yang dipilih, yaitu:

Koordinasi penataan utilitas dan sarana prasarananya;

Pengawasan instalasi dan penataan utilitas serta sarana prasarananya.

C. Prioritas Daerah

1. Prioritas Pembangunan Daerah

Prioritas pembangunan kota Surabaya mengacu pada tema pembangunan kota

Surabaya tahun 2018, yaitu: Peningkatan Kemandirian Ekonomi Lokal dan

Kemudahan Berusaha untuk menghadapi Persaingan Global dengan Dukungan

Page 44: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

II -27

Infrastruktur Berwawasan Lingkungan dalam Bingkai Penguatan SDM Berkarakter

Pancasila, yang dijabarkan sebagai berikut:

1. Meningkatkan pemerataan dan kualitas pelayanan pendidikan serta kesehatan;

2. Membangun jaringan drainase dan jaringan utilitas kota secara terpadu dan

merata;

3. Meningkatkan penanganan dan pemberdayaan PMKS;

4. Meningkatkan kinerja investasi dan pariwisata serta produktivitas pada sektor

industri kreatif dan pertanian;

5. Memantapkan kualitas sarana prasarana lingkungan dan mengembangkan

pemanfaatan energi alternatif;

6. Meningkatkan kualitas lingkungan melalui upaya peningkatan kebersihan;

7. Mengembangkan jaringan jalan dan sistem transportasi dan angkutan massal

cepat yang terintegrasi inter moda dan antar moda;

8. Memantapkan pelayanan publik dan kemandirian keuangan daerah dalam

penyelenggaraan pemerintahan;

9. Meningkatkan ketenteraman dan ketertiban umum;

10. Meningkatkan pemberdayaan dan kesejahteraan perempuan, serta perlindungan

perempuan dan anak;

11. Meningkatkan kualitas generasi muda dan kompetensi dan angkatan kerja;

12. Meningkatkan ketahanan dan keamanan pangan;

13. Mewujudkan sistem pengelolaan pertanahan, aset, penataan ruang, dan

ketahanan bencana yang terintegrasi;

14. Mengembangkan wawasan kebangsaan dan budaya lokal yang berlandaskan

nilai-nilai pancasila;

15. Meningkatkan arus perdagangan internasional dan antar pulau.

2. Program Pembangunan Daerah

Prioritas pembangunan kota Surabaya pada tahun 2018 diimplementasikan melalui

program-program pembangunan Kota Surabaya sebagaimana yang telah ditetapkan

dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) dan Kebijakan Umum Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Surabaya Tahun 2018 serta perubahannya, yang

diuraikan sebagai berikut.

Page 45: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

II -28

a. Meningkatkan pemerataan dan kualitas pelayanan pendidikan serta kesehatan

Prioritas peningkatan pemerataan dan kualitas pelayanan pendidikan serta

kesehatan diimplementasikan dalam 20 program, yaitu: Program Pengadaan,

Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Pendidikan, Program Penerapan

Kurikulum, Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Program

Peningkatan Prestasi, Program Peningkatan Manajemen Pengelolaan Pendidikan,

Program Pendidikan Kesetaraan, Program Pendidikan Masyarakat serta Lembaga

Kursus dan Pelatihan, Program Pemberian Jaminan Pelayanan Kesehatan

Penduduk Miskin, Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak,

Program Perbaikan Gizi Ibu dan Anak, Program Pengadaan, Peningkatan dan

Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu, Program Obat

dan Perbekalan Kesehatan Puskesmas/Puskesmas Pembantu, Program

Standarisasi Pelayanan Kesehatan, Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Rumah Sakit, Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Rumah Sakit, Program

Upaya Kesehatan Masyarakat, Program Keluarga Berencana, Program Bina

Keluarga, Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan.

b. Membangun jaringan drainase dan jaringan utilitas kota secara terpadu dan

merata

Prioritas pembangunan infrastruktur dan jaringan utilitas kota secara terpadu dan

merata diimplementasikan dalam 4 program, yaitu: Program Pengembangan dan

Pengelolaan Sistem Drainase Kota, Program Pembangunan Jaringan Air Bersih

Perkotaan, Program Pengelolaan dan Peningkatan Pelayanan PJU, Program

Pengelolaan dan Peningkatan Utilitas Kota.

c. Meningkatkan penanganan dan pemberdayaan PMKS

Prioritas peningkatan penanganan dan pemberdayaan PMKS diimplementasikan

dalam 3 program, yaitu: Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial,

Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial, Program Peningkatan

Keberdayaan Masyarakat.

Page 46: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

II -29

d. Meningkatkan kinerja investasi dan pariwisata serta produktivitas pada sektor

industri kreatif dan pertanian

Prioritas peningkatan kinerja investasi dan produktivitas pada sektor industri kreatif,

pertanian dan pariwisata diimplementasikan dalam 19 program, yaitu: Program

Perluasan Jangkauan Pemasaran, Program Perkuatan Permodalan Usaha Mikro,

Program Standarisasi Produk Usaha Mikro, Program Penguatan Kelembagaan

Koperasi, Program Peningkatan Kualitas Usaha Koperasi, Program Penyediaan

Sarana Prasarana Budidaya Tanaman Pangan dan Hortikultura, Program

Pengaplikasian Teknologi Tepat Guna dalam Budidaya Tanaman Pangan dan

Hortikultura, Program Peningkatan Pemasaran Hasil Pertanian, Program

Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Hewan Ternak, Program Pengaplikasian

Teknologi Tepat Guna dalam Budidaya Peternakan, Program Penyediaan Sarana

Prasarana Kelautan dan Perikanan, Program Pengaplikasian Teknologi Tepat Guna

Budidaya Perikanan dan Kelautan, Program Pemanfaatan Rumah Kreatif dan

Pengembangan Usaha Kreatif, Program Perkuatan Permodalan Usaha Kreatif,

Program Legalisasi Usaha Kreatif, Program Pengembangan Destinasi Wisata,

Program Pengembangan Kerjasama dengan Stakeholder Bidang Pariwisata,

Program Pemasaran Pariwisata, Program Peningkatan Iklim dan Realisasi Investasi.

e. Peningkatan kualitas perumahan dan permukiman dengan pembangunan

sarana prasarana lingkungan dan pengembangan energi alternatif

Prioritas peningkatan kualitas perumahan dan permukiman dengan pembangunan

sarana prasarana lingkungan dan pengembangan energi alternatif

diimplementasikan dalam 3 program, yaitu: Program Perumahan dan Kawasan

Permukiman, Program Pengembangan dan Pemanfaatan Energi Alternatif, Program

Upaya Konservasi Energi.

f. Peningkatan kualitas lingkungan melalui upaya peningkatan kebersihan dan

penghijauan

Prioritas peningkatan kualitas lingkungan melalui upaya peningkatan kebersihan dan

penghijauan diimplementasikan dalam 3 program, yaitu: Program Pengelolaan dan

Peningkatan Ruang Terbuka Hijau, Program Pengelolaan Kebersihan, Program

Pengendalian dan Pengawasan Dampak Lingkungan.

Page 47: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

II -30

g. Pengembangan sistem transportasi dan angkutan masal cepat yang

terintegrasi inter moda dan antarmoda

Prioritas pengembangan sistem transportasi dan angkutan masal cepat yang

terintegrasi inter moda dan antarmoda diimplementasikan dalam 3 program yaitu:

Program Pengelolaan dan Pembangunan Jalan dan Jembatan, Program

Peningkatan Sistem Manajemen Transportasi, Program Pengembangan Sistem

Transportasi Berkelanjutan.

h. Peningkatan kinerja penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik, dan

keuangan daerah

Prioritas peningkatan kinerja penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik, dan

keuangan daerah diimplementasikan dalam 23 program, yaitu: Program Peningkatan

Sistem Pengawasan Internal, Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya

Aparatur, Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan, Program

Penataan Daerah Otonom, Program Penataan, Penyelamatan, dan Pelestarian

Dokumen/Arsip Daerah, Program Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala

Daerah, Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Fasilitator Perwakilan Rakyat

Daerah, Program Pembangunan dan Pengelolaan Sarana dan Prasarana

Kedinasan, Program Pendukung Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah,

Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah, Program Perencanaan

Pembangunan Daerah, Program Pengendalian Pembangunan Daerah, Program

Pengelolaan Keuangan Daerah, Program Penataan Peraturan Perundang-

Undangan, Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, Program Pengembangan

Data, Informasi dan Statistik, Program Penataan Administrasi Kependudukan,

Program Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan, Program Pengembangan dan

Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi, Program Komunikasi, Informasi,

dan Publikasi Masyarakat, Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan

Perdagangan, Program Peningkatan dan Pengembangan Pendapatan Daerah,

Program Peningkatan Kinerja BUMD Pendukung Keuangan Daerah.

i. Peningkatan ketenteraman dan ketertiban umum

Prioritas peningkatan ketenteraman dan ketertiban umum diimplementasikan dalam

2 program, yaitu: Program Penegakan Peraturan Daerah, dan Program Peningkatan

Ketenteraman, Ketertiban dan Kenyamanan lingkungan.

Page 48: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

II -31

j. Peningkatan pemberdayaan perempuan, serta perlindungan perempuan dan

anak

Prioritas peningkatan pemberdayaan perempuan, serta perlindungan perempuan

dan anak diimplementasikan dalam 2 program yaitu: Program Kesetaraan Gender

dan Pemberdayaan Perempuan serta Program Perlindungan Perempuan dan Anak.

k. Peningkatan kualitas generasi muda dan angkatan kerja

Prioritas peningkatan kualitas generasi muda dan angkatan kerja diimplementasikan

dalam 6 program yaitu: Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan, Program

Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga, Program Peningkatan Kesempatan

Kerja, Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas, Program

Pengembangan Hubungan Industrial dan Syarat Kerja, Program Pengawasan dan

Perlindungan Ketenagakerjaan.

l. Peningkatan ketahanan pangan

Prioritas peningkatan ketahanan pangan diimplementasikan dalam 2 program yaitu:

Program Peningkatan Ketersediaan, Keanekaragaman dan Keamanan Pangan,

serta Program Peningkatan Akses dan Distribusi Pangan.

m. Mewujudkan sistem pengelolaan pertanahan, aset, penataan ruang, dan

ketahanan bencana yang terintegrasi

Prioritas mewujudkan sistem pengelolaan pertanahan, aset, penataan ruang, dan

ketahanan bencana yang terintegrasi diimplementasikan dalam 6 program yaitu:

Program Perencanaan Ruang Kota, Program Pemanfaatan dan Pengendalian Tata

Ruang Kota, Program Pengadaan Tanah dan/atau Bangunan bagi Pembangunan

untuk Kepentingan Umum, Program Pengamanan Aset, Program Pengelolaan Aset,

Program Penanggulangan Bencana.

n. Pelestarian budaya lokal dan wawasan kebangsaan berlandaskan Pancasila

Prioritas pelestarian budaya lokal dan wawasan kebangsaan berlandaskan Pancasila

diimplementasikan dalam 4 program, yaitu: Program Perlindungan Budaya Lokal,

Program Pengembangan dan Pemanfaatan Budaya Lokal, Program Pengembangan

Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan, Program Pengembangan Wawasan

dan Karakter Kebangsaan dalam Konteks Budaya Lokal.

o. Peningkatan arus perdagangan internasional dan antar pulau

Prioritas peningkatan arus perdagangan internasional dan antar pulau

diimplementasikan dalam 4 program, yaitu: Program Pengembangan Hub dan

Simpul Logistik untuk Mendukung Distribusi Komoditas Potensial, Program

Page 49: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

II -32

Manajemen Lalu Lintas Angkutan Barang, Program Peningkatan Investasi Fasilitas

Pendukung Logistik, Program Kerjasama Bidang Perdagangan.

Dalam pelaksanaan program pembangunan Kota Surabaya, selain diselenggarakan

melalui urusan wajib dan urusan pilihan pemerintahan daerah, juga diselenggarakan

melalui non urusan pemerintahan daerah, yaitu melalui Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran dan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Program-

program tersebut dilaksanakan oleh semua Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota

Surabaya.

Page 50: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

III -1

I BAB III

KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN

DAERAH

Sebagaimana yang diamanatkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang,

Pemerintahan Daerah, Pemerintah Daerah diberi wewenang untuk mengatur dan

mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi daerah, dimana urusan

pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota adalah

urusan pemerintahan konkuren. Pelaksanaan otonomi daerah diarahkan untuk

mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan,

pemberdayaan, dan peran serta masyarakat. Di samping itu melalui otonomi luas, dalam

lingkungan strategis globalisasi, daerah diharapkan mampu meningkatkan daya saing

dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan

kekhususan serta potensi dan keanekaragaman daerah dalam sistem Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

Otonomi daerah dilaksanakan berdasarkan prinsip negara kesatuan. Dalam negara

kesatuan kedaulatan hanya ada pada pemerintahan negara atau pemerintahan nasional

dan tidak ada kedaulatan pada daerah. Oleh karena itu, seluas apapun otonomi yang

diberikan kepada daerah, tanggung jawab akhir penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

akan tetap ada di tangan Pemerintah Pusat. Untuk itu Pemerintahan Daerah pada negara

kesatuan merupakan satu kesatuan dengan Pemerintahan Nasional. Sejalan dengan itu,

kebijakan yang dibuat dan dilaksanakan oleh Daerah merupakan bagian integral dari

kebijakan nasional. Pembedanya adalah terletak pada bagaimana memanfaatkan

kearifan, potensi, inovasi, daya saing, dan kreativitas daerah untuk mencapai tujuan

nasional tersebut di tingkat lokal yang pada gilirannya akan mendukung pencapaian tujuan

nasional secara keseluruhan.

Konsekuensi dari penyerahan urusan pemerintahan kepada daerah yang

diselenggarakan berdasarkan asas otonomi ini adalah pengelolaan sumber keuangan

daerah baik berupa pajak dan retribusi daerah maupun berupa dana perimbangan. Untuk

menjalankan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya, pemerintah daerah

harus mempunyai sumber keuangan agar mampu memberikan pelayanan dan

kesejahteraan kepada rakyat di wilayahnya.

Page 51: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

III -2

Dalam pengelolaan keuangan daerah, Pemerintah Kota Surabaya berpedoman

pada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang

Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Undang-Undang Nomor 15 Tahun

2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah yang diubah terakhir kali dengan Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Peraturan ini juga menjadi acuan ketentuan bahwa pengelolaan keuangan daerah

Pemerintah Kota Surabaya pada tahun 2018 menganut anggaran defisit.

Pengelolaan keuangan daerah yang dicerminkan dalam Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2018 penyusunannya berpedoman pada Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018 sebagaimana diubah terakhir kali

dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 134 Tahun 2017 tentang Perubahan atas

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2018 ini dibahas dan

disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD sehingga ditetapkan menjadi

Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 10 Tahun 2017 tentang Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018 dan Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor

06 Tahun 2018 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun

Anggaran 2018.

Peraturan Daerah ini selanjutnya dijabarkan dengan peraturan kepala daerah yaitu

Peraturan Walikota Surabaya Nomor 57 Tahun 2017 tentang Penjabaran Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018 sebagaimana diubah terakhir kali

dengan Peraturan Walikota Surabaya Nomor 61 Tahun 2018 tentang Perubahan

Kedelapan atas Peraturan Walikota Surabaya Nomor 57 Tahun 2017 tentang Penjabaran

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018. Sedangkan peraturan

daerah mengenai perubahan APBD dijabarkan dalam Peraturan Walikota Surabaya

Nomor 66 Tahun 2018 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah Tahun Anggaran 2018 sebagaimana diubah dengan Peraturan Walikota Surabaya

Page 52: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

III -3

Nomor 73 Tahun 2018 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Walikota Surabaya

Nomor 66 Tahun 2018 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah Tahun Anggaran 2018.

A. Pengelolaan Pendapatan Daerah

1. Intensifikasi Dan Ekstensifikasi Pendapatan Daerah

Daerah mempunyai kewenangan yang didasarkan pada azas otonomi dalam wujud

otonomi yang luas, nyata dan bertanggungjawab, serta azas tugas pembantuan yang

merupakan bentuk pelimpahan wewenang Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah

untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan. Ini berarti daerah diberikan

keleluasaan menjalankan pemerintahan dan pembangunannya secara bertanggungjawab

dengan melihat kondisi dan potensi lokalnya. Pengelolaan keuangan negara

mencerminkan kemampuan daerah untuk mengatur dan menjalankan urusan

pemerintahannya.

Prinsip pengelolaan keuangan daerah daerah adalah penyelenggaraan secara tertib,

taat pada peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan, dan

bertanggung jawab dengan memperhatikan azas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk

masyarakat. Untuk mendukung terwujudnya good governance dalam penyelenggaraan

pengelolaan keuangan daerah dan memaksimalkan penyelenggaraan pemerintah untuk

pelayanan kepada masyarakat, maka pemerintah daerah perlu mendorong

kemampuannya dalam meningkatkan Kapasitas Fiskal Daerah. Hal ini dapat diwujudkan

melalui upaya yang konsisten oleh para pengelola daerah untuk mengoptimalkan dan

mengembangkan sumber-sumber pendapatan daerah, baik melalui intensifikasi maupun

ekstensifikasi pendapatan daerah dalam kerangka perundang-undangan yang berlaku.

Pendapatan daerah terdiri dari 3 (tiga) kelompok, yaitu Pendapatan Asli Daerah

(PAD), dana perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah. PAD merupakan

cerminan kemampuan dan potensi daerah, sehingga besarnya penerimaan PAD dapat

mempengaruhi kualitas otonomi daerah. Sedangkan dana perimbangan merupakan

sumber pendapatan daerah yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

(APBN) untuk mendukung pelaksanaan kewenangan pemerintahan daerah dalam

mencapai tujuan pemberian otonomi kepada daerah khususnya dalam hal peningkatan

pelayanan dan kesejahteraan masyarakat sehingga menjadi semakin baik.

Page 53: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

III -4

Kebijakan umum pendapatan daerah pada APBD Pemerintah Kota Surabaya Tahun

Anggaran 2018, diarahkan pada:

1. Pengembangan manajemen pendapatan daerah dengan prinsip profesionalitas,

efisiensi dan transparan;

2. Peningkatan kualitas pelayanan dengan mengembangkan konsep pelayanan yang

berbasis Teknologi Informasi (TI) melalui penyederhanaan sistem dan prosedur serta

memberikan banyak alternatif model layanan pembayaran kepada masyarakat ;

3. Optimalisasi PAD sebagai upaya membangun kemandirian keuangan daerah melalui

usaha intensifikasi dan ekstensifikasi pajak dan retribusi daerah;

4. Peningkatan koordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi terkait

penerimaan dana perimbangan dan sumber-sumber penerimaan dari sektor lain-lain

pendapatan daerah yang sah;

5. Optimalisasi peran dan kontribusi BUMD pada PAD melalui pembinaan tata kelola

BUMD yang efektif dan efisien;

6. Penyesuaian target berdasarkan potensi dan realisasi dari PAD antara lain melalui

penyesuaian bagian laba hasil pengelolaan kekayaan daerah berdasarkan laporan

keuangan yang sudah diaudit oleh akuntan publik, agenda Rapat Umum Pemegang

Saham dan surat dari Perusahaan Milik Daerah (BUMD);

7. Penyesuaian target pendapatan daerah dengan mengacu kepada Peraturan Presiden,

Peraturan Menteri Keuangan, Surat Edaran Kementerian Keuangan, Peraturan

Gubernur Jawa Timur dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintah Daerah;

8. Penyesuaian target pendapatan daerah dengan mengacu kepada Surat Edaran

Menteri Dalam Negeri Nomor 910/106/SJ tentang petunjuk teknis penganggaran,

pelaksanaan dan penatausahaan serta pertanggungjawaban dana bantuan

operasional sekolah satuan pendidikan negeri yang diselenggarakan oleh

kabupaten/kota pada anggaran pendapatan dan belanja daerah.

2. Target Dan Realisasi Pendapatan

Realisasi pendapatan daerah pada tahun 2018 sebesar Rp8.170.854.369.268,-

mengalami peningkatan sebesar 2% atau Rp155.671076.151,- dari tahun 2017 sebesar

Rp8.015.183.293.117,-.

Kontribusi pendapatan daerah pada tahun 2018 didominasi oleh PAD yang mencapai

60,81%, kemudian disusul dana perimbangan sebesar 25,56% dan lain-lain pendapatan

Page 54: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

III -5

daerah yang sah sebesar 13,62%.

Pendapatan daerah pada tahun 2018 terealisasi sebesar

Rp8.170.854.369.268,- atau 101,14% dari target yang ditetapkan sebesar

Rp8.079.142.194.268,- yang didukung dari PAD, dana perimbangan dan lain-lain

pendapatan daerah yang sah.

PAD pada tahun 2018 terealisasi sebesar Rp4.968.800.998.376,- atau 104,41% dari

target sebesar Rp4.758.967.236.960,- yang didukung dari perolehan hasil pajak daerah

sebesar Rp3.817.450.058.237,-; hasil retribusi daerah sebesar

Rp346.798.583.544,-; hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar

Rp140.036.260.032,-; lain-lain PAD yang sah sebesar Rp664.516.096.562,-.

Dana Perimbangan pada tahun 2018 terealisasi sebesar

Rp2.088.869.968.843,- atau 95,05% dari target sebesar Rp2.197.705.635.699,- yang

didukung dari perolehan bagi hasil pajak sebesar Rp410.894.374.246 dan bagi hasil

bukan pajak sebesar Rp67.464.332.495,- Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar

Rp1.211.713.876.000,- serta Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp398.797.386.102,-.

Lain-lain pendapatan daerah yang sah pada tahun 2018 terealisasi sebesar

Rp1.113.183.402.049,- atau 99,17% dari target sebesar Rp1.122.469.321.609,- yang

didukung dari perolehan bagi hasil pajak dari Provinsi sebesar Rp880.120.602.049,- dana

bantuan keuangan Provinsi sebesar Rp2.903.400.000,- serta lain-lain pendapatan

daerah yang sah sebesar Rp48.750.000.000,-. Realisasi anggaran pendapatan daerah

tahun 2018 secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel III.1 Ringkasan Perhitungan Anggaran Pendapatan Daerah Tahun 2018

No Uraian Target Realisasi %

Capaian

1 Pendapatan Asli Daerah 4.758.967.236.960 4.968.800.998.376 104,41

a. Hasil Pajak Daerah 3.615.432.902.416 3.817.450.058.237 105,59

b. Hasil Retribusi Daerah 364.330.957.049 346.798.583.544 95,19

c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

141.308.453.768 140.036.260.032 99,10

d. Lain-lain PAD yang sah 637.894.923.727 664.516.096.562 104,17

2 Dana perimbangan 2.197.705.635.699 2.088.869.968.843 95,05

a. Bagi Hasil Pajak 507.650.130.687 410.894.374.246 80,94

b. Bagi Hasil Bukan Pajak 37.622.319.012 67.464.332.495 179,32

c. Dana Alokasi Umum 1.211.713.876.000 1,211,713,876,000 100,00

Page 55: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

III -6

No Uraian Target Realisasi %

Capaian

d. Dana Alokasi Khusus 440.719.310.000 398.797.386.102 90,49

3 Lain-lain Pendapatan yang Sah

1.122.469.321.609 1.113.183.402.049 99,17

a. Dana Bagi Hasil Pajak dari Prov & Pem Desa Lainnya

890.407.321.609 880.120.602.049 98,84

b. Dana Bantuan Keuangan kpd Prov & Pem. Desa

3.699.400.000 2.903.400.000 78,48

c. Dana Bagi Hasil Lainnya - - -

d. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

48.750.000.000 48.750.000.000 100,00

JUMLAH PENDAPATAN 8.079.142.194.268 8.170.854.369.268 101.14

Sumber data: Badan Pengelolaan Keuangan dan Pajak Daerah, Januari 2019, diolah.

Organisasi Perangkat Daerah yang mendukung pencapaian realisasi pendapatan

daerah sebanyak 19 PD yang terdiri dari 1 Badan, 15 Dinas, 1 Bagian, dan 2 Rumah Sakit

Umum Daerah Kota Surabaya. Pendapatan daerah berdasarkan Organisasi Perangkat

Daerah secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel III.2 Pendapatan Daerah menurut Perangkat Daerah Tahun 2018

No SKPD Target (Rp) Realisasi (Rp) % Capaian Realisasi

1 Dinas Kesehatan 101.492.131.500,00 110.353.024.510,00 108,73

2 RSUD dr. Mohamad Soewandhie

160.105.449.568,00 185.504.249.457,54 115,86

3 RSUD Bhakti Dharma Husada

92.300.213.688,00 81.636.219.278,54 88,45

4 Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan

5.225.461.800,00 13.854.961.800,00 265,14

5 Dinas Pemadam Kebakaran 1.500.000,00 13.550.000,00 903,33

6 Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah

83.329.766.552,00 108.123.702.692,21 129,75

7 Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang

190.783.303.901,00 189.172.127.214,00 99,16

8 Dinas Perhubungan 61.098.185.300,00 62.004.137.181,00 101,48

9 Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau

86.903.264.030,00 81.450.679.910,00 93,73

10 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

3.981.517.200,00 5.596.665.000,00 140,57

11 Dinas Tenaga Kerja 6.739.200.000,00 5.068.426.800,00 75,21

12 Dinas Koperasi dan Usaha Mikro

668.117.800,00 577.975.440,00 86,51

13 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

6.471.896.380,00 6.774.838.769,00 104,68

Page 56: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

III -7

No SKPD Target (Rp) Realisasi (Rp) % Capaian Realisasi

14 Dinas Kepemudaan dan Olahraga

2.078.777.100,00 2.663.869.000,00 104,15

15 Bagian Layanan Pengadaan dan Pengelolaan Aset

1.886.524.000,00 2.408.754.133,00 127,68

16 Badan Pengelolaan Keuangan dan Pajak Daerah

7.273.831.719.698,00 7.313.363.646.823,21 100,54

17 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

32.649.800,00 61.306.100,00 187,77

18 Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian

440.420.640,00 441.577.500,00 100,26

19 Dinas Perdagangan 1.772.095.311,00 1.784.657.660,00 100,71

Jumlah 8.079.142.194.268,00 8.170.854.369.268,50 101,14

Sumber data: Badan Pengelolaan Keuangan dan Pajak Daerah, Januari 2019, diolah.

3. Permasalahan dan Solusi

Pada Tabel III.2 diatas terlihat, bahwa terdapat 14 Organisasi Perangkat Daerah

yang memenuhi target pendapatan yang telah ditetapkan dan 5 Organisasi Perangkat

Daerah yang belum memenuhi target. Secara umum permasalahan yang masih dihadapi

dalam pengelolaan pendapatan daerah antara lain:

a. Belum optimalnya capaian pendapatan dari Dana Alokasi Khusus dikarenakan:

DAK Reguler Fisik Bidang Kesehatan sub bidang Keluarga Berencana tidak

optimal tercapai karena adanya kendala teknis dalam pengamanan aset yang

akan dilaksanakan melalui DAK;

DAK Non Fisik Tambahan Penghasilan Guru belum optimal tercapai karena

disesuaikan dengan SK penerima Tambahan Penghasilan Guru di Kota Surabaya.

b. Adanya Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan Nomor 5 Tahun 2018, dimana telah

diatur proses Peralihan Pelayanan Perizinan Penggunaan Tenaga Kerja Asing untuk

proses pengesahan Izin Memperkerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA), sehingga

mulai tanggal 1 November 2018, semua pelayanan penggunaan tenaga kerja asing

dilaksanakan oleh Kementerian Ketenagakerjaan melalui sistem TKA-Online yang

terintegrasi dengan sistem Online Single Submission.

Untuk mengatasi beberapa permasalahan yang dihadapi dan untuk tetap menjaga

konsistensi dalam pemenuhan target pendapatan yang telah ditetapkan, maka akan

dilakukan beberapa upaya sebagai berikut :

Page 57: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

III -8

a. Menghitung potensi PAD baik pajak, retribusi maupun lain-lain PAD yang sah dengan

memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian;

b. Melakukan koordinasi secara intensif dengan pemerintah pusat dan pemerintah

provinsi terkait penerimaan dana perimbangan;

c. Melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi dengan Perangkat Daerah di lingkungan

Pemerintah Kota Surabaya, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat berkaitan

dengan pelaksanaan program dan kegiatan yang didanai dari DAK;

d. Melakukan koordinasi secara intensif dengan pemerintah pusat dan pemerintah

provinsi terkait sumber-sumber penerimaan dari pendapatan daerah yang sah.

B. Pengelolaan Belanja Daerah

1. Kebijakan Umum Keuangan Daerah

Arah kebijakan belanja daerah dipergunakan untuk mendanai pelaksanaan urusan

pemerintah yang menjadi kewenangan provinsi atau kabupaten/kota yang terdiri dari

urusan wajib, urusan pilihan dan urusan yang penanganannya dalam bagian atau bidang

tertentu dapat dilaksanakan bersama antara pemerintah dan pemerintah daerah atau

antar pemerintah daerah yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Belanja daerah dikelompokkan ke dalam belanja tidak langsung dan belanja langsung.

Kebijakan belanja daerah Kota Surabaya diarahkan untuk:

1. Menjamin terlaksananya program skala besar dan prioritas;

2. Fasilitasi penyelenggaraan pelayanan dasar pada masyarakat sesuai dengan prioritas

pembangunan yang sudah ditetapkan;

3. Pemanfaatan belanja daerah secara efisien dan efektif yang diarahkan pada

pelayanan dan kesejahteraan masyarakat dengan menjaga proporsi belanja langsung

lebih besar dari belanja tidak langsung;

4. Transparansi pengelolaan belanja daerah dengan didukung sistem informasi yang

terintegrasi, meliputi perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan;

5. Optimalisasi pemanfaatan belanja yang bersumber dari pendapatan khusus (Dana

Alokasi Khusus, Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau, Pajak Rokok, Dana Insentif

Daerah dan BLUD) untuk menstimulasi capaian target kinerja sesuai dengan

ketentuan perundangan yang berlaku;

6. Menerapkan sistem manajemen kinerja pegawai melalui Pemberian Tunjangan

Profesi Pendidik kepada Pegawai Negeri Sipil Guru dan Tambahan Penghasilan

Pegawai (TPP) non Guru;

Page 58: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

III -9

7. Meningkatkan aksesibilitas, kapasitas, dan kualitas pelayanan publik;

8. Menerapkan reformasi birokrasi dan meningkatkan kecerdasan intelektual, mental

spiritual dan ketrampilan SDM dalam rangka meningkatkan pelaksanaan program,

kegiatan, dan pelayanan kepada masyarakat;

9. Alokasi belanja langsung dioptimalkan pada belanja modal dan belanja barang dan

jasa untuk menstimulasi pertumbuhan sektor riil;

10. Penyesuaian belanja berdasarkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor

910/106/SJ tentang Petunjuk Teknis Penganggaran, Pelaksanaan dan

Penatausahaan serta Pertanggungjawaban Dana Bantuan Operasional Sekolah

Satuan Pendidikan Negeri yang Diselenggarakan oleh Kabupaten/Kota pada

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;

11. Penyesuaian belanja bantuan keuangan berdasarkan surat Sekretaris Daerah Jawa

Timur nomor 903/13.101/201/2017, tanggal 20 Desember 2017, Perihal: Pagu

Anggaran Definitif Belanja Bantuan Keuangan Khusus kepada Kabupaten/Kota pada

APBD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2018;

12. Penyesuaian belanja Dana Bagi Cukai Hasil Tembakau berdasarkan Peraturan

Gubernur Jawa Timur Nomor 89 Tahun 2017 tentang Alokasi Dana Bagi Hasil Cukai

Hasil Tembakau kepada Provinsi dan Kabupaten/Kota di Jawa Timur TA. 2018,

tanggal 28 Desember 2017 dan Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor

103/PMK.07/2018 tentang Penetapan Kurang Bayar dan Lebih Bayar Dana Bagi Hasil

Menurut Provinsi/Kabupaten/Kota Pada tahun 2018, tanggal 30 Agustus 2018.

2. Target Dan Realisasi Belanja

Belanja daerah pada tahun 2018 terealisasi sebesar Rp8.177.037.822.230,- atau

88,22% dari target yang ditetapkan sebesar Rp9.268.450.333.673,00,- yang terdiri dari

belanja tidak langsung dan belanja langsung. Belanja tidak langsung terealisasi sebesar

Rp1.956.552.637.291,68,- atau 82,51% dari target yang ditetapkan sebesar

Rp2.371.418.942.383,00,- yang didukung dari belanja pegawai sebesar

Rp1.857.794.387.223,- belanja hibah sebesar Rp81.259.317.434,-; Belanja bagi hasil

kepada prov/kab/kota sebesar Rp9.254.742.990,- belanja bantuan keuangan Provinsi

sebesar Rp450.000.000,-. Sedangkan belanja langsung terealisasi sebesar

Rp6.220.485.184.937,91,- atau 90,19% dari target yang ditetapkan sebesar

Rp6.897.031.391.290,- dengan rincian belanja pegawai (termasuk BLUD dan kapitasi)

sebesar Rp484.009.721.950,-; belanja barang dan jasa (termasuk BLUD dan kapitasi)

sebesar Rp3.306.414.423.678,- serta belanja modal (termasuk BLUD dan kapitasi)

Page 59: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

III -10

sebesar Rp2.430.061.039.309,-. Secara rinci realisasi anggaran belanja daerah tahun

2018 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel III.3 Ringkasan Perhitungan Anggaran Belanja Daerah Tahun 2018

No Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %

Capaian

1 Belanja Tidak Langsung

a. Belanja Pegawai 2.371.418.942.383,00 1.956.552.637.291,68 82,51

b. Belanja Bunga - - 0,00

c. Belanja Subsidi - - 0,00

d. Belanja Hibah 223.172.686.715,00 81.259.317.434,00 36,41

e. Belanja Bantuan Sosial - - 0,00

f. Belanja Bagi Hasil kepada

Prov / kab/kota

9.254.742.990,00 9.254.742.990,00 100,00

g. Belanja Bantuan Keuangan

kepada Prov/ kab/kota

1.473.130.697,00 450.000.000,00 30,55

h Belanja Tidak Terduga 10.000.000.000 6.085.899.644,00 60,86

Jumlah Belanja Tidak Langsung 2.371.418.942.383,00 1.956.552.637.291,68 82,51

2 Belanja Langsung

a. Belanja Pegawai 510.163.444.973,00 484.009.721.950,53 94,87

b. Belanja Barang dan Jasa 3.666.769.874.931,00 3.306.414.423.678,38 90,17

c. Belanja Modal 2.720.098.071.386,00 2.430.061.039.309,00 89,33

Jumlah Belanja Langsung 6.897.031.391.290,00 6.220.485.184.937,91 90,19

Total Jumlah Belanja 9.268.450.333.673,00 8.177.037.822.229,59 88,22

Sumber data: Badan Pengelolaan Keuangan dan Pajak Daerah, Januari 2019, diolah.

Anggaran belanja daerah dialokasikan pada 72 OPD yang terdiri dari

Badan, Dinas, Kantor, Bagian, Inspektorat, Sekretariat DPRD, Satuan Polisi Pamong

Praja, RSUD dan Kecamatan. Belanja daerah berdasarkan organisasi secara rinci dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel III.4

Target dan Realisasi Belanja Daerah menurut Perangkat Daerah Tahun 2018

No Nama SKPD Belanja (Rp) %

Capaian Anggaran Realisasi

1 Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

7.499.120.600,00 7.475.768.134,00 99,69

2 Bagian Layanan Pengadaan dan Pengelolaan Aset

142.183.468.092,00 138.482.398.205,00 97,4

3 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

34.299.044.736,00 33.346.410.507,00 97,22

4 Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah

252.038.188.668,00 236.625.368.695,00 93,88

Page 60: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

III -11

No Nama SKPD Belanja (Rp) %

Capaian Anggaran Realisasi

5 Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang

1.014.119.769.136,00 947.572.114.659,45 93,44

6 Dinas Pendidikan 1.741.465.126.034,00 1.620.111.013.877,91 93,03

7 Satuan Polisi Pamong Praja 58.529.843.512,00 54.319.691.428,00 92,81

8 Dinas Perhubungan 367.346.965.256,00 338.381.541.569,00 92,11

9 Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau

844.084.954.737,00 776.050.286.005,00 91,94

10 Kecamatan Tegalsari 16.244.675.490,00 14.931.751.270,00 91,92

11 Dinas Sosial 253.215.738.160,00 231.531.477.724,00 91,44

12 Dinas Lingkungan Hidup 21.838.450.001,00 19.942.596.555,00 91,32

13 Kecamatan Wonokromo 21.044.452.899,00 19.196.697.195,00 91,22

14 Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan

1.188.446.222.740,00 1.082.259.295.805,00 91,07

15 Kecamatan Rungkut 18.535.328.503,00 16.789.567.196,00 90,58

16 Dinas Tenaga Kerja 30.866.895.321,00 27.933.652.859,00 90,5

17 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

46.885.320.478,00 42.381.632.644,00 90,39

18 Kecamatan Tambaksari 25.037.364.484,00 22.624.777.332,00 90,36

19 Dinas Kesehatan 749.986.649.303,00 673.823.111.552,00 89,84

20 Kecamatan Sukolilo 19.598.784.829,00 17.597.662.065,00 89,79

21 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

49.596.042.361,00 44.499.214.695,00 89,72

22 Kecamatan Pakal 15.310.313.107,00 13.719.122.935,00 89,61

23 Bagian Administrasi Pembangunan

17.005.286.222,00 15.216.566.608,00 89,48

24 Dinas Komunikasi dan Informatika

44.863.581.848,00 40.095.285.239,00 89,37

25 Kecamatan Wonocolo 16.632.351.310,00 14.857.227.846,00 89,33

26 Kecamatan Sukomanunggal 17.682.885.598,00 15.740.497.481,00 89,02

27 Kecamatan Bubutan 16.856.895.915,00 14.979.242.577,00 88,86

28 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

31.356.208.314,00 27.839.871.191,00 88,79

29 Kecamatan Wiyung 14.936.328.133,00 13.237.966.184,68 88,63

30 Kecamatan Mulyorejo 19.149.270.406,00 16.967.906.317,00 88,61

31 Kecamatan Gubeng 19.641.058.770,00 17.376.648.041,00 88,47

32 Badan Kepegawaian dan Diklat 29.139.080.698,00 25.754.709.257,00 88,39

33 Kecamatan Sawahan 21.934.546.376,00 19.370.079.813,00 88,31

34 Inspektorat 20.651.645.989,00 18.221.626.564,00 88,23

35 Kecamatan Semampir 18.614.253.200,00 16.422.931.144,00 88,23

36 Dinas Perdagangan 39.528.572.553,00 34.870.938.162,00 88,22

37 Kecamatan Genteng 16.466.295.619,00 14.521.091.934,00 88,19

38 Bagian Hukum 15.081.823.914,00 13.295.509.897,00 88,16

39 Kecamatan Lakarsantri 16.457.143.274,00 14.493.991.348,00 88,07

40 Kecamatan Asemrowo 13.003.908.556,00 11.385.668.758,00 87,56

41 Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat

47.078.976.919,00 41.137.890.820,00 87,38

42 Kecamatan Gunung Anyar 13.344.598.268,00 11.648.031.180,00 87,29

43 Kecamatan Tenggilis Mejoyo 13.755.291.933,00 11.974.804.687,00 87,06

44 Kecamatan Pabean Cantian 16.319.317.866,00 14.206.196.396,00 87,05

Page 61: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

III -12

No Nama SKPD Belanja (Rp) %

Capaian Anggaran Realisasi

45 Kecamatan Simokerto 15.442.183.883,00 13.434.493.602,00 87

46 Kecamatan Benowo 14.605.205.858,00 12.677.343.190,00 86,8

47 Kecamatan Bulak 15.780.910.801,00 13.696.535.607,00 86,79

48 Kecamatan Dukuh Pakis 14.140.100.053,00 12.247.540.769,00 86,62

49 Kecamatan Tandes 19.685.287.422,00 17.033.973.907,00 86,53

50 Kecamatan Sambikerep 14.874.352.263,00 12.856.254.187,00 86,43

51 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

24.211.690.333,00 20.907.779.823,00 86,35

52 Kecamatan Karang Pilang 14.581.270.819,00 12.588.953.861,00 86,34

53 Badan Perencanaan Pembangunan

37.660.387.290,00 32.463.085.661,00 86,2

54 Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian

87.901.020.255,00 75.510.613.244,00 85,9

55 Kecamatan Gayungan 14.243.212.787,00 12.166.570.573,00 85,42

56 Kecamatan Kenjeran 16.396.222.163,00 14.004.750.589,00 85,41

57 Dinas Kepemudaan dan Olahraga

61.999.462.657,00 52.561.409.821,00 84,78

58 Bagian Umum dan Protokol 130.851.439.805,00 110.717.569.045,00 84,61

59 Kecamatan Krembangan 17.620.070.419,00 14.893.791.081,00 84,53

60 Kecamatan Jambangan 14.703.497.920,00 12.351.805.354,00 84,01

61 Bagian Organisasi 6.830.455.381,00 5.695.845.168,00 83,39

62 Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat

6.244.194.821,00 5.142.060.759,00 82,35

63 Dinas Koperasi dan Usaha Mikro

20.794.109.142,00 17.095.821.068,00 82,21

64 RSUD dr. Mohamad Soewandhie

326.646.163.170,00 267.771.317.997,00 81,98

65 Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah

6.138.201.007,00 4.940.873.872,00 80,49

66 Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

39.951.319.607,00 32.001.270.026,00 80,1

67 Sekretariat DPRD 138.607.503.660,00 109.120.258.921,00 78,73

68 Bagian Hubungan Masyarakat 18.149.428.660,00 14.284.742.590,00 78,71

69 Bagian Administrasi Pemerintahan dan Otonomi Daerah

13.166.699.897,00 9.954.168.259,00 75,6

70 Bagian Administrasi Kerjasama 20.233.235.308,00 15.022.625.531,00 74,25

71 RSUD Bhakti Dharma Husada 171.666.678.471,00 134.937.479.424,00 73,96

72 Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat

14.955.297.017,00 9.194.445.486,00 61,48

73 Dinas Pemadam Kebakaran 159.347.983.707,00 89.610.108.857,00 56,24

74 Badan Pengelolaan Keuangan dan Pajak Daerah

411.653.399.307,00 225.659.877.401,00 54,82

Jumlah 9.268.450.333.673,00 8.177.037.822.230,04 88,22 Sumber data: Badan Pengelolaan Keuangan dan Pajak Daerah, Januari 2019, diolah.

Page 62: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

III -13

3. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dalam pelaksanaan belanja daerah khususnya belanja lansung antara

lain:

a. Tidak terlaksananya beberapa kegiatan yang bersumber dari DAK dikarenakan

terdapat beberapa item kegiatan berdasarkan petunjuk teknis DAK fisik maupun non

fisik yang tidak dapat dilaksanakan karena tidak sesuai dengan kondisi Kota

Surabaya;

b. Terdapat beberapa pekerjaan pengadaan yang gagal lelang antara lain : Pengadaan

APE PAUD, pengadaan mobil pemadam kebakaran, pengadaan obat dan

perbekalan kesehatan, pengadaan alat kesehatan dan pengadaan sarana

perkantoran.

Sedangkan upaya untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi

tersebut adalah:

a. Melakukan evaluasi terhadap perencanaan kegiatan yang akan dilaksanakan

khususnya terkait penentuan lokasi dan pengaturan jadwal lelang;

b. Melakukan koordinasi, konsultasi ke Kementerian Teknis dan Pemerintah Provinsi

terkait permasalahan-permasalahan DAK;

c. Melaksanakan pembinaan terhadap penyedia barang dan jasa serta pengawasan/

monitoring, pengendalian dan evaluasi secara intensif terhadap pelaksanaan

kegiatan pada setiap tahapan pekerjaan.

Page 63: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-1

IV. BAB IV

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

Pencapaian penyelenggaraan pemerintahan daerah Kota Surabaya pada tahun

2018 dijabarkan dalam pencapaian misi, tujuan dan sasaran Walikota Surabaya serta

program dan kegiatan pembangunan yang diamanatkan dalam RKPD Kota Surabaya

Tahun 2018 dan perubahannya serta Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah Kota Surabaya Tahun Anggaran 2018 beserta perubahannya yang

merupakan penjabaran RPJMD Kota Surabaya Tahun 2016-2021. Berikut adalah

pencapaian penyelenggaraan pemerintahan daerah Kota Surabaya pada tahun 2018.

Misi 1 Mewujudkan sumber daya masyarakat yang berkualitas

Misi 1 tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan

mencerdaskan masyarakat sehingga mempunyai kualifikasi sebagai manusia yang

berkualitas dan dapat mengaktualisasikan dirinya di masyarakat. Pencapaian misi tersebut

diukur dengan menggunakan Indikator Kinerja Daerah (IKD) Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT).

Pada tahun 2018 angka IPM mencapai angka 81,73. Perkembangan angka IPM

selama 5 tahun terakhir menunjukkan semakin meningkat sebagaimana disajikan pada

Gambar IV.1.

Gambar IV.1 Angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Surabaya Tahun 2014 – 2018

Sumber Data : Bappeko Surabaya, Desember 2018, diolah Keterangan : Angka tahun 2018 merupakan angka sementara

Page 64: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-2

Peningkatan angka IPM selama 5 tahun tersebut menunjukkan bahwa pencapaian

pembangunan manusia semakin membaik. Sejak Tahun 2016 Indeks Pembangunan

Manusia Kota Surabaya berkategori “sangat tinggi” dan pada tahun 2017 Indeks

Pembangunan Manusia Kota Surabaya merupakan yang tertinggi di Jawa Timur.

Tingkat Pengangguran Terbuka Kota Surabaya pada tahun 2018 mencapai 6.12%

lebih rendah dibandingkan dengan Kota Metropolitan lain seperti Kota Bandung dengan

TPT sebesar 9,02% (data per Mei 2018).

Pencapaian misi tersebut dapat dirasakan hasilnya dengan telah diterimanya

berbagai penghargaan nasional “Anugerah Kita Harus Belajar (Kihajar)” Kategori Utama

Tingkat Kabupaten/Kota tanggal 12 Oktober 2018. Penghargaan ini diberikan oleh

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kepada Provinsi, Kota/

Kabupaten yang berprestasi dalam memajukan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

pendidikan di daerahnya masing-masing.

Pencapaian misi sebagaimana uraian diatas, tidak terlepas dari upaya pencapaian

atas tujuan dan sasaran sebagai berikut:

Tujuan 1. Meningkatkan kualitas pendidikan

Sasaran untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan mewujudkan

pemerataan aksesibilitas dan kualitas pendidikan formal serta mewujudkan pemerataan

aksesibilitas dan kualitas pendidikan nonformal, yang capaiannya diukur dengan indikator

kinerja sebagai berikut:

A.1. Mewujudkan pemerataan aksesibilitas dan kualitas pendidikan formal

Pencapaian sasaran mewujudkan pemerataan aksesibilitas dan kualitas pendidikan

formal pada tahun 2018 diukur dengan menggunakan indikator kinerja sebagai berikut:

a. Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD mencapai 66,36%, bila dibandingkan

dengan target yang telah ditetapkan sebesar 65,93%, maka capaian kinerjanya

mencapai 100,66%;

b. Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI mencapai 100,51%, bila dibandingkan

dengan target yang telah ditetapkan sebesar 99,30% maka capaian kinerjanya

mencapai 101,22%;

c. Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs mencapai 91,23%, bila dibandingkan

dengan target yang telah ditetapkan sebesar 91,13%, maka capaian kinerjanya

mencapai 100,11%;

Page 65: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-3

d. Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI mencapai 95,72%, bila dibandingkan dengan

target yang telah ditetapkan sebesar 95,69%, maka capaian kinerjanya mencapai

100,03%;

e. Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs mencapai 83,81%, bila dibandingkan

dengan target yang telah ditetapkan sebesar 83,72%, maka capaian kinerjanya

mencapai 100,11%;

f. Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI mencapai 0,00%, bila dibandingkan target yang

telah ditetapkan sebesar 0,93%, maka capaian kinerjanya mencapai 200,00%;

g. Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs mencapai 0,00%, bila dibandingkan target

yang telah ditetapkan sebesar 0,93%, maka capaian kinerjanya mencapai 200,00%;

h. Angka Kelulusan (AL) SD/MI mencapai 100%, bila dibandingkan dengan target

yang telah ditetapkan sebesar 100%, maka capaian kinerjanya mencapai 100%;

i. Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs mencapai 100%, bila dibandingkan dengan target

yang telah ditetapkan sebesar 99,10%, maka capaian kinerjanya mencapai

100,91%;

j. Angka Melanjutkan (AM) SD/MI ke jenjang SMP/MTs mencapai 94,51%, bila

dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 99,20%, maka capaian

kinerjanya mencapai 95,27%;

k. Persentase lembaga pendidikan TK, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK yang

terakreditasi mencapai 75,18%, bila dibandingkan dengan target yang telah

ditetapkan sebesar 26,14%, maka capaian kinerjanya mencapai 287,62%.

Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan melalui urusan wajib pendidikan yang

diimplementasikan melalui program dan kegiatan sebagai berikut:

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran mewujudkan pemerataan aksesibilitas dan kualitas pendidikan

formal adalah:

a) Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana

Pendidikan, dengan kegiatan:

Pembangunan/rehabilitasi fasilitas gedung pendidikan;

Penyusunan dokumen perencanaan fasilitas gedung pendidikan;

Fasilitasi pemberian biaya pendidikan daerah jenjang sekolah dasar sederajat;

Fasilitasi pemberian biaya pendidikan daerah jenjang sekolah menengah

sederajat;

Fasilitasi penerimaan peserta didik baru;

Pengadaan perlengkapan sekolah dasar;

Page 66: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-4

Pengadaan perlengkapan sekolah menengah;

Pengadaan Alat Peraga Edukatif (APE) PAUD;

Penunjang operasional sekolah dasar dan sekolah menengah;

Penyediaan bantuan operasional penyelenggaraan PAUD yang dibiayai dari

Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik.

b) Program Penerapan Kurikulum, dengan kegiatan:

Fasilitasi penyelenggaraan pendidikan khusus dan pendidikan layanan

khusus sekolah dasar;

Fasilitasi penyelenggaraan pendidikan khusus dan pendidikan layanan

khusus sekolah menengah;

Fasilitasi pelaksanaan ujian nasional sekolah menengah;

Fasilitasi pelaksanaan ujian sekolah dasar;

Peningkatan dan pemetaan mutu kelembagaan sekolah dasar;

Peningkatan dan pemetaan mutu kelembagaan sekolah menengah;

Peningkatan kualitas kegiatan belajar mengajar PAUD;

Peningkatan kualitas kegiatan belajar mengajar sekolah dasar;

Peningkatan kualitas kegiatan belajar mengajar sekolah menengah.

c) Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dengan

kegiatan:

Fasilitasi pembinaan guru dan tenaga kependidikan;

Fasilitasi pengembangan kualifikasi, kompetensi guru dan tenaga

kependidikan;

Peningkatan mutu guru swasta SD/MI/SDLB/SLB/Salafiyah

Ula/SMP/MTs/SMPLB/Salafiyah Wustho;

Peningkatan mutu pendidik PAUD.

d) Program Peningkatan Prestasi, dengan kegiatan:

Pengembangan pendidikan anak usia dini;

Penunjang peningkatan prestasi jenjang sekolah dasar;

Penunjang peningkatan prestasi jenjang sekolah menengah;

Penunjang peningkatan prestasi pendidikan luar sekolah;

Penunjang peningkatan prestasi siswa, guru, dan tenaga kependidikan dan

masyarakat.

e) Program Peningkatan Manajemen Pengelolaan Pendidikan,didukung dengan

kegiatan fasilitasi pengelolaan manajemen sekolah.

Page 67: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-5

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran mewujudkan

pemerataan aksesibilitas dan kualitas pendidikan formal adalah:

a) Program Pengadaan, Peningkatan, dan Perbaikan Sarana dan Prasarana

Pendidikan diukur dengan menggunakan 6 (enam) indikator kinerja, yaitu:

Persentase PAUD yang ditingkatkan sarana prasarananya, dimana pada

tahun 2018 mencapai 97,41%. Bila dibandingkan dengan target yang telah

ditetapkan sebesar 36,78%, maka capaian kinerjanya mencapai 264,85%.

Persentase PAUD yang ditingkatkan sarana prasarananya merupakan

perbandingan jumlah PAUD PPT yang ditingkatkan sarananya pada tahun

2018 dengan jumlah PAUD PPT seluruhnya pada tahun 2018. Jumlah PAUD

(PPT) yang ditingkatkan sarananya tahun 2018 sebanyak 866 unit dari

jumlah PAUD (PPT) keseluruhan tahun 2018 sebanyak 889 unit;

Persentase daya tampung relatif terhadap jumlah kebutuhan SD/MI, dimana

pada tahun 2018 mencapai 100%. Bila dibandingkan dengan target yang

telah ditetapkan sebesar 100%, maka capaian kinerjanya mencapai 100%.

Persentase daya tampung relatif terhadap jumlah kebutuhan SD/MI

merupakan perbandingan daya tampung SD/MI pada tahun 2018 dengan

jumlah penduduk usia 7-12 tahun pada tahun 2018. Daya tampung SD/MI

dilihat berdasarkan kapasitas sekolah di masing-masing SD/MI, sedangkan

jumlah kebutuhan SD/MI dilihat berdasarkan jumlah penduduk usia sekolah

yaitu 7-12 tahun. Kapasitas sekolah SD/MI pada tahun 2018 sebanyak

286.368 orang, sedangkan jumlah penduduk usia 7-12 tahun pada tahun

2018 sebanyak 286.373 jiwa;

Persentase daya tampung relatif terhadap jumlah kebutuhan SMP/MTs,

dimana pada tahun 2018 mencapai 102,57%. Bila dibandingkan dengan

target yang telah ditetapkan sebesar 100%, maka capaian kinerjanya

mencapai 102,57%. Persentase daya tampung relatif terhadap jumlah

kebutuhan SMP/MTs merupakan perbandingan daya tampung SMP/MTs

pada tahun 2018 dengan jumlah penduduk usia 13-15 tahun pada tahun

2018. Daya tampung SMP/MTs dilihat berdasarkan kapasitas sekolah di

masing-masing SMP/MTs, sedangkan jumlah kebutuhan SMP/MTs dilihat

berdasarkan jumlah penduduk usia sekolah yaitu 13-15 tahun. Kapasitas

sekolah SMP/MTs pada tahun 2018 sebanyak 145.188 orang, sedangkan

jumlah penduduk usia 13-15 tahun pada tahun 2018 sebanyak 141.554 jiwa;

Page 68: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-6

Persentase lembaga pendidikan SD yang sarana prasarananya sesuai

standar, dimana pada tahun 2018 mencapai 89,44%. Bila dibandingkan

dengan target yang telah ditetapkan sebesar 71,40%, maka capaian

kinerjanya mencapai 125,27%. Persentase lembaga pendidikan SD yang

sarana prasarananya sesuai standar merupakan perbandingan jumlah SD

yang sarana prasarananya sesuai standar pada tahun 2018 dengan jumlah

SD pada tahun 2018. Pada tahun 2018, lembaga pendidikan SD yang

sarana prasarananya sesuai standar sebanyak 610 unit dari jumlah SD

keseluruhan sebanyak 682 unit;

Persentase lembaga pendidikan SMP yang sarana prasarananya sesuai

standar, dimana pada tahun 2018 mencapai 82,66%. Bila dibandingkan

dengan target yang telah ditetapkan sebesar 76,50%, maka capaian

kinerjanya mencapai 108,05%. Persentase lembaga pendidikan SMP yang

sarana prasarananya sesuai standar merupakan perbandingan jumlah SMP

yang sarana prasarananya sesuai standar pada tahun 2018 dengan jumlah

SMP pada tahun 2018. Pada tahun 2018, lembaga pendidikan SMP yang

sarana prasarananya sesuai standar sebanyak 286 unit dari jumlah SMP

keseluruhan sebanyak 346 unit;

Persentase fasilitas pendidikan dalam kondisi baik, dimana pada tahun 2018

mencapai 66,58%. Bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan

sebesar 66,83%, maka capaian kinerjanya mencapai 99,63%. Persentase

fasilitas pendidikan dalam kondisi baik merupakan perbandingan jumlah

fasilitas pendidikan dalam kondisi baik pada tahun 2018 dengan jumlah total

fasilitas pendidikan pada tahun dasar. Pada tahun 2018, fasilitas pendidikan

dalam kondisi baik yang dimaksud adalah gedung SD dan SMP Negeri

dalam kondisi baik yaitu sebanyak 255 unit dari jumlah total gedung SD dan

SMP Negeri sebanyak 383 unit.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Pembangunan/rehabilitasi fasilitas gedung pendidikan sebanyak 278

bangunan;

Penyusunan dokumen perencanaan fasilitas gedung pendidikan sebanyak

96 dokumen;

Page 69: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-7

Fasilitasi pemberian biaya pendidikan daerah jenjang sekolah dasar

sederajat kepada 678 lembaga;

Fasilitasi pemberian biaya pendidikan daerah jenjang sekolah menengah

sederajat kepada 563 lembaga;

Fasilitasi penerimaan peserta didik baru kepada 44.223 orang;

Pengadaan perlengkapan sekolah dasar sebanyak 62.733 unit;

Pengadaan perlengkapan sekolah menengah sebanyak 33.277 unit;

Penunjang operasional sekolah dasar dan sekolah menengah kepada 371

lembaga;

Penyediaan bantuan operasional penyelenggaraan PAUD yang dibiayai dari

Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik kepada 2 lembaga.

Pencapaian indikator kinerja program pengadaan, peningkatan, dan perbaikan

sarana dan prasarana pendidikan tidak terlepas dari adanya dukungan alokasi

anggaran sebesar Rp905.421.883.721,- dengan realisasi sebesar

Rp849.119.340.293,- atau 93,78%.

b) Program Penerapan Kurikulum diukur dengan menggunakan 3 (tiga) indikator

kinerja, yaitu:

Persentase PAUD yang menerapkan kurikulum sesuai ketentuan, dimana

pada tahun 2018 mencapai 100%. Bila dibandingkan dengan target yang

telah ditetapkan sebesar 49,11%, maka capaian kinerjanya mencapai

203,62%. Pada tahun 2018, seluruh lembaga PAUD baik PPT, KB, TPA

maupun TK sudah menerapkan kurikulum sesuai ketentuan yaitu sebanyak

2.714 unit;

Persentase lembaga pendidikan SD yang memiliki RPP untuk seluruh mata

pelajaran yang sesuai dengan standar kurikulum, dimana pada tahun 2018

mencapai 100,00%. Bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan

sebesar 81,60%, maka capaian kinerjanya mencapai 122,55%. Pada tahun

2018, seluruh lembaga pendidikan SD yang memiliki RPP untuk seluruh

mata pelajaran sudah sesuai dengan standar kurikulum yaitu sebanyak 682

SD;

Persentase lembaga pendidikan SMP yang memiliki RPP untuk seluruh mata

pelajaran yang sesuai dengan standar kurikulum, dimana pada tahun 2018

mencapai 100%. Bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan

Page 70: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-8

sebesar 81,60%, maka capaian kinerjanya mencapai 122,55%. Pada tahun

2018, seluruh lembaga pendidikan SMP yang memiliki RPP untuk seluruh

mata pelajaran sudah sesuai dengan standar kurikulum yaitu sebanyak 346

SMP.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Fasilitasi penyelenggaraan pendidikan khusus dan pendidikan layanan

khusus sekolah dasar bagi 73 lembaga;

Fasilitasi penyelenggaraan pendidikan khusus dan pendidikan layanan

khusus sekolah menengah bagi 37 lembaga;

Fasilitasi pelaksanaan ujian nasional sekolah menengah yang diikuti 42.258

orang;

Fasilitasi pelaksanaan ujian sekolah dasar yang diikuti 89.543 orang;

Peningkatan dan pemetaan mutu kelembagaan sekolah dasar bagi 702

lembaga;

Peningkatan dan pemetaan mutu kelembagaan sekolah menengah bagi 545

lembaga;

Peningkatan kualitas kegiatan belajar mengajar PAUD yang diikuti 1.372

orang;

Peningkatan kualitas kegiatan belajar mengajar sekolah dasar yang diikuti

5.611 orang;

Peningkatan kualitas kegiatan belajar mengajar sekolah menengah yang

diikuti 17.434 orang.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program penerapan kurikulum tidak

terlepas dari adanya dukungan alokasi anggaran sebesar Rp28.451.390.805,-

dengan realisasi sebesar Rp26.556.045.535,- atau 93,34%.

c) Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan diukur dengan

menggunakan 8 (delapan) indikator kinerja, yaitu:

Persentase guru PAUD yang kompeten, dimana pada tahun 2018 mencapai

100,00%. Bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar

65,63%, maka capaian kinerjanya mencapai 152,37%. Pada tahun 2018,

seluruh guru PAUD sudah kompeten yaitu sebanyak 6.189 orang;

Page 71: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-9

Persentase guru SD yang memiliki sertifikasi, dimana pada tahun 2018

mencapai 44,13%. Bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan

sebesar 74,23%, maka capaian kinerjanya mencapai 59,45%. Pada tahun

2018, jumlah guru SD yang memiliki sertifikasi sebanyak 5.628 orang dari

jumlah seluruh guru SD sebanyak 12.753 orang;

Persentase guru SMP yang memiliki sertifikasi, dimana pada tahun 2018

mencapai 45,95%. Bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan

sebesar 80,77%, maka capaian kinerjanya mencapai 56,90%. Pada tahun

2018, jumlah guru SMP yang memiliki sertifikasi sebanyak 3.317 orang dari

jumlah seluruh guru SMP sebanyak 7.218 orang;

Persentase guru SMP yang memiliki kesesuaian kualifikasi akademik dengan

mata pelajaran yang diajar, dimana pada tahun 2018 mencapai 100,00%.

Bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 97,73%,

maka capaian kinerjanya mencapai 102,32%. Pada tahun 2018, seluruh guru

SMP sudah memiliki kesesuaian kualifikasi akademik dengan mata pelajaran

yang diajar sebanyak 7.218 orang;

Persentase guru SD yang memiliki kesesuaian kualifikasi akademik yang

dibuktikan melalui ijazah S1 dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

atau AKTA 4, dimana pada tahun 2018 mencapai 100,00%. Bila

dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 94,79%, maka

capaian kinerjanya mencapai 105,50%. Pada tahun 2018, seluruh guru SD

sudah memiliki kesesuaian kualifikasi akademik yaitu sebanyak 12.753;

Persentase tenaga kependidikan PAUD yang kompeten, dimana pada tahun

2018 mencapai 100,00%. Bila dibandingkan dengan target yang telah

ditetapkan sebesar 60,78%, maka capaian kinerjanya mencapai 164,53%.

Pada tahun 2018, seluruh tenaga kependidikan PAUD sudah kompeten yaitu

sebanyak 4.482 orang;

Persentase tenaga kependidikan SD yang kompeten, dimana pada tahun

2018 mencapai 100,00%. Bila dibandingkan dengan target yang telah

ditetapkan sebesar 50,54%, maka capaian kinerjanya mencapai 197,86%.

Pada tahun 2018, seluruh tenaga kependidikan SD sudah kompeten yaitu

sebanyak 3.810 orang;

Persentase tenaga kependidikan SMP yang kompeten, dimana pada tahun

2018 mencapai 100,00%. Bila dibandingkan dengan target yang telah

ditetapkan sebesar 56,39%, maka capaian kinerjanya mencapai 177,34%.

Page 72: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-10

Pada tahun 2018, seluruh tenaga kependidikan SMP sudah kompeten yaitu

sebanyak 1.896 orang.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Fasilitasi pembinaan guru dan tenaga kependidikan bagi 10.037 orang;

Fasilitasi pengembangan kualifikasi, kompetensi guru dan tenaga

kependidikan bagi 3.236 orang;

Peningkatan mutu guru swasta SD/MI/SDLB/SLB/Salafiyah Ula/SMP/MTs/

SMPLB/Salafiyah Wustho bagi 1.734 orang;

Peningkatan mutu pendidik PAUD bagi 12.521 orang.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program peningkatan mutu pendidik

dan tenaga kependidikan tidak terlepas dari adanya dukungan alokasi anggaran

sebesar Rp141.164.796.689,- dengan realisasi sebesar

Rp134.027.489.501,- atau 94,94%.

d) Program Peningkatan Prestasi diukur dengan menggunakan 3 (tiga) indikator

kinerja, yaitu :

Persentase prestasi SD pada event tingkat provinsi/nasional/internasional,

dimana pada tahun 2018 mencapai 95,36%. Bila dibandingkan dengan target

yang telah ditetapkan sebesar 46,15%, maka capaian kinerjanya mencapai

206,63%. Persentase prestasi SD tersebut dapat dilihat berdasarkan

perbandingan antara jumlah prestasi SD yang diraih pada tahun 2018

sebanyak 3.986 prestasi dengan jumlah prestasi SD yang diperebutkan

dalam seluruh event yang diikuti pada tahun 2018, yaitu sebanyak 4.180

prestasi;

Persentase prestasi SMP pada event tingkat provinsi/nasional/internasional,

dimana pada tahun 2018 mencapai 98,83%. Bila dibandingkan dengan target

yang telah ditetapkan sebesar 50,00%, maka capaian kinerjanya mencapai

197,86%. Persentase prestasi SMP tersebut dapat dilihat berdasarkan

perbandingan antara jumlah prestasi SMP yang diraih pada tahun 2018

sebanyak 4.261 prestasi dengan jumlah prestasi SMP yang diperebutkan

dalam seluruh event yang diikuti pada tahun 2018, yaitu sebanyak 4.307

prestasi;

Page 73: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-11

Persentase PAUD berprestasi, dimana pada tahun 2018 mencapai 5,20%.

Bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 1,70%, maka

capaian kinerjanya mencapai 305,60%. Persentase PAUD berprestasi

tersebut dapat dilihat berdasarkan perbandingan antara jumlah PAUD yang

berprestasi pada tahun 2018 sebanyak 141 lembaga dengan total jumlah

PAUD (PPT, KB, TK, TPA) sebanyak 2.714 lembaga.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Pengembangan pendidikan anak usia dini bagi 59.322 orang;

Penunjang peningkatan prestasi jenjang sekolah dasar bagi 8.524 orang;

Penunjang peningkatan prestasi jenjang sekolah menengah bagi 1.028

orang;

Penunjang peningkatan prestasi pendidikan luar sekolah sebanyak 17 kali

kegiatan;

Penunjang peningkatan prestasi siswa, guru dan tenaga kependidikan bagi

4.865 orang.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program peningkatan prestasi tidak

terlepas dari adanya dukungan alokasi anggaran sebesar

Rp29.467.417.818,- dengan realisasi sebesar Rp25.199.851.281,- atau 85,52%.

e) Program Peningkatan Manajemen Pengelolaan Pendidikan diukur dengan 4

(empat) indikator kinerja sebagai berikut :

Persentase lembaga pendidikan SD yang tertib administrasi, dimana pada

tahun 2018 mencapai 98,37%. Bila dibandingkan dengan target yang telah

ditetapkan sebesar 60,88%, maka capaian kinerjanya mencapai 161,58%.

Pada tahun 2018, jumlah lembaga pendidikan SD yang tertib administrasi

sebanyak 543 lembaga dibanding dengan jumlah SD (lembaga yang

menerima BOPDA) tahun 2018 sebanyak 552 lembaga;

Persentase lembaga pendidikan MI yang tertib administrasi, dimana pada

tahun 2018 mencapai 99,33%. Bila dibandingkan dengan target yang telah

ditetapkan sebesar 42,95%, maka capaian kinerjanya mencapai 231,27%.

Pada tahun 2018, jumlah MI yang tertib administrasi, sebanyak 148 lembaga

Page 74: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-12

dari jumlah MI (lembaga yang menerima BOPDA) tahun 2018 sebanyak 149

lembaga;

Persentase lembaga pendidikan SMP yang tertib administrasi, dimana pada

tahun 2018 mencapai 99,26%. Bila dibandingkan dengan target yang telah

ditetapkan sebesar 81,85%, maka capaian kinerjanya mencapai 121,28%.

Pada tahun 2018, jumlah SMP yang tertib administrasi, sebanyak 270

lembaga dari jumlah SMP (lembaga yang menerima BOPDA) tahun 2018

sebanyak 272 lembaga;

Persentase lembaga pendidikan MTs yang tertib administrasi, dimana pada

tahun 2018 mencapai 98,08%. Bila dibandingkan dengan target yang telah

ditetapkan sebesar 48,98%, maka capaian kinerjanya mencapai 200,24%.

Pada tahun 2018, jumlah MTs yang tertib administrasi sebanyak 51 lembaga

dari jumlah MTs (lembaga yang menerima BOPDA) tahun 2018 sebanyak 52

lembaga.

Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya guna

mendukung pencapaian indikator program tersebut, yaitu fasilitasi pengelolaan

manajemen sekolah bagi 3.827 lembaga.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program peningkatan manajemen

pengelolaan pendidikan tidak terlepas dari adanya dukungan alokasi anggaran

sebesar Rp824.762.846,- dengan realisasi sebesar Rp672.030.750,- atau 81,48%.

3. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dalam pencapaian sasaran mewujudkan pemerataan aksesibilitas dan

kualitas pendidikan formal adalah tidak tercapainya indikator kinerja pada program

peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan, antara lain indikator persentase

guru SD dan SMP yang memiliki sertifikasi yang disebabkan oleh jumlah guru yang

dapat ikut sertifikasi ditentukan oleh kuota pusat. Solusinya ada fasilitas mandiri,

yang biayanya dibebankan pada Pemerintah Daerah. Namun dengan ketentuan

adanya kelulusan pada pretest PPG yang diprogramkan oleh pusat.

A.2. Mewujudkan pemerataan aksesibilitas dan kualitas pendidikan non formal

Pencapaian sasaran mewujudkan pemerataan aksesibilitas dan kualitas pendidikan

non formal pada tahun 2018 diukur dengan menggunakan indikator kinerja persentase

Page 75: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-13

lembaga pendidikan non formal yang terakreditasi, yaitu sebesar 27,27%. Bila

dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 20,95%, maka capaian

kinerjanya mencapai 130,18%.

Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan melalui urusan wajib pendidikan yang

diimplementasikan melalui program dan kegiatan sebagai berikut:

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran mewujudkan pemerataan aksesibilitas dan kualitas pendidikan

non formal adalah:

a) Program pendidikan kesetaraan, dengan kegiatan fasilitasi pembinaan

pendidikan kesetaraan;

b) Program pendidikan masyarakat serta lembaga kursus dan pelatihan, dengan

kegiatan:

Fasilitasi Pelaksanaan TPA/TPQ dan Kelas Minggu;

Fasilitasi Pembelajaran dan Sumber Belajar Pendidikan Keluarga;

Pembinaan Lembaga Kursus dan Pelatihan serta PKBM.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran mewujudkan

pemerataan aksesibilitas dan kualitas pendidikan non formal adalah:

a) Program Pendidikan Kesetaraan diukur dengan menggunakan 3 (tiga) indikator

kinerja, yaitu:

Persentase ketuntasan pendidikan kesetaraan Paket A, dimana pada tahun

2018 mencapai 89,04%. Bila dibandingkan dengan target yang telah

ditetapkan sebesar 71,07%, maka capaian kinerjanya mencapai 125,28%.

Persentase ketuntasan pendidikan kesetaraan Paket A merupakan

perbandingan antara jumlah peserta pendidikan kesetaraan Paket A yang

lulus tahun 2018 sebanyak 528 peserta dengan jumlah seluruh peserta

pendidikan kesetaraan yang mengikuti ujian Paket A tahun 2018 sebanyak

593 peserta;

Persentase ketuntasan pendidikan kesetaraan Paket B, dimana pada tahun

2018 mencapai 89,65%. Bila dibandingkan dengan target yang telah

ditetapkan sebesar 88,51%, maka capaian kinerjanya mencapai 101,28%.

Persentase ketuntasan pendidikan kesetaraan Paket B merupakan

perbandingan antara jumlah peserta pendidikan kesetaraan Paket B yang

Page 76: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-14

lulus tahun 2018 sebanyak 1.091 peserta dengan jumlah seluruh peserta

pendidikan kesetaraan yang mengikuti ujian Paket B tahun 2018 sebanyak

1.217 peserta;

Persentase ketuntasan pendidikan kesetaraan Paket C, dimana pada tahun

2018 mencapai 91,06%. Bila dibandingkan dengan target yang telah

ditetapkan sebesar 90,98%, maka capaian kinerjanya mencapai 100,09%.

Persentase ketuntasan pendidikan kesetaraan Paket C merupakan

perbandingan antara jumlah peserta pendidikan kesetaraan Paket C yang

lulus tahun 2018 sebanyak 2.354 peserta dengan jumlah seluruh peserta

pendidikan kesetaraan yang mengikuti ujian Paket C tahun 2018 sebanyak

2.585 peserta.

Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya guna

mendukung pencapaian indikator program tersebut, yaitu fasilitasi pembinaan

pendidikan kesetaraan bagi 7.074 orang.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program pendidikan kesetaraan

tidak terlepas dari adanya dukungan alokasi anggaran sebesar Rp4.150.760.983,-

dengan realisasi sebesar Rp3.459.215.783,- atau 83,34%.

b) Program Pendidikan Masyarakat serta Lembaga Kursus dan Pelatihan diukur

dengan menggunakan 2 (dua) indikator kinerja, yaitu:

Persentase lembaga kursus dan pelatihan yang mendaftar proses akreditasi,

dimana pada tahun 2018 mencapai 15,53%. Bila dibandingkan dengan target

yang telah ditetapkan sebesar 5,73%, maka capaian kinerjanya mencapai

271,03%. Persentase lembaga kursus dan pelatihan yang mendaftar proses

akreditasi merupakan perbandingan antara jumlah lembaga kursus dan

pelatihan yang mendaftar proses akreditasi pada tahun 2018 sebanyak 41

lembaga, dengan jumlah kursus dan pelatihan pada tahun 2018 sebanyak

264 lembaga;

Persentase pertumbuhan peserta didik yang mengikuti pendidikan

masyarakat, dimana pada tahun 2018 mencapai 10,36%. Bila dibandingkan

dengan target yang telah ditetapkan sebesar 1,04%, maka capaian

kinerjanya mencapai 996,41%. Persentase pertumbuhan peserta didik yang

mengikuti pendidikan masyarakat merupakan perbandingan antara selisih

Page 77: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-15

jumlah peserta didik pada tahun 2018 dan tahun 2017 sebanyak 460 orang

dengan jumlah peserta didik pada tahun 2018 sebanyak 4.439 orang.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Fasilitasi pelaksanaan TPA/TPQ dan Kelas Minggu bagi 12.299 orang;

Fasilitasi pembelajaran dan sumber belajar pendidikan keluarga bagi 4.514

orang;

Pembinaan lembaga kursus dan pelatihan serta PKBM yang diikuti 278

lembaga.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program pendidikan masyarakat

serta lembaga kursus dan pelatihan tidak terlepas dari adanya dukungan alokasi

anggaran sebesar Rp48.708.771.851,- dengan realisasi sebesar Rp48.214.174.512,-

atau 98,98%.

3. Permasalahan dan Solusi

Tidak ada permasalahan dalam pencapaian sasaran mewujudkan aksesibilitas dan

kualitas pendidikan non formal, karena semua indikator kinerja atas program-program

pendukung telah tercapai.

Tujuan 2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

Sasaran untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat adalah dengan

meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat bagi warga

miskin, meningkatnya kualitas layanan kesehatan ibu dan anak, meningkatkan kualitas

sarana, prasarana, serta tata kelola layanan kesehatan, mewujudkan lingkungan sehat di

masyarakat, dan meningkatnya kualitas layanan KB dasar, yang capaiannya diukur

dengan indikator kinerja sebagai berikut:

A.1. Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat bagi

warga miskin

Pencapaian sasaran meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan

masyarakat bagi warga miskin pada tahun 2018 diukur dengan menggunakan 2 (dua)

indikator kinerja, yaitu:

Page 78: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-16

a. Persentase penduduk miskin yang terlayani di layanan kesehatan mencapai

100%, bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 100%,

maka capaian kinerjanya mencapai 100%;

b. Indeks kepuasan pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin mencapai 85,99,

bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 70, maka

capaian kinerjanya mencapai 122,84%.

Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan melalui urusan wajib kesehatan yang

diimplementasikan melalui program dan kegiatan sebagai berikut:

1. Program dan Kegiatan.

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan

masyarakat bagi warga miskin adalah program pemberian jaminan pelayanan

kesehatan penduduk miskin yang didukung dengan kegiatan jaminan kesehatan

masyarakat.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran

meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat bagi

warga miskin adalah program pemberian jaminan pelayanan kesehatan penduduk

miskin yang diukur dengan menggunakan 2 (dua) indikator kinerja, yaitu:

Persentase kepemilikan jaminan kesehatan, dimana pada tahun 2018

mencapai 100%. Bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan

sebesar 100%, maka capaian kinerjanya mencapai 100%. Persentase

kepemilikan jaminan kesehatan dihitung berdasarkan perbandingan antara

jumlah orang yang mendapatkan jaminan kesehatan nasional pada tahun

2018 sebanyak 140.810 orang, dengan jumlah sasaran masyarakat miskin

sebanyak 140.810 orang;

Persentase penduduk miskin yang memanfaatkan pelayanan kesehatan,

dimana pada tahun 2018 mencapai 24.7%. Bila dibandingkan dengan target

yang telah ditetapkan sebesar 12%, maka capaian kinerjanya mencapai

205,88%. Persentase penduduk miskin yang memanfaatkan pelayanan

kesehatan merupakan perbandingan antara jumlah penduduk miskin yang

memiliki jaminan kesehatan dan memanfaatkan pelayanan kesehatan pada

Page 79: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-17

tahun 2018 sebanyak 34.788 orang, dengan jumlah penduduk miskin yang

memiliki jaminan kesehatan pada tahun 2018 sebanyak 140.810 orang.

Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya guna

mendukung pencapaian indikator program tersebut, yaitu jaminan kesehatan

masyarakat bagi 515.486 orang.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program pemberian jaminan

pelayanan kesehatan penduduk miskin tidak terlepas dari adanya dukungan alokasi

anggaran sebesar Rp155.953.299.103,- dengan realisasi sebesar

Rp148.352.003.700,- atau 95,13%.

3. Permasalahan dan Solusi

Tidak ada permasalahan dalam pencapaian sasaran meningkatkan aksesibilitas dan

kualitas pelayanan kesehatan masyarakat bagi warga miskin, karena semua

indikator kinerja atas program-program pendukung telah tercapai.

A.2. Meningkatnya kualitas layanan kesehatan ibu dan anak

Pencapaian sasaran meningkatnya kualitas layanan kesehatan ibu dan anak pada

tahun 2018 diukur dengan menggunakan 5 (lima) indikator kinerja, yaitu:

a. Cakupan pelayanan ibu nifas mencapai 95,95%, bila dibandingkan dengan target

yang telah ditetapkan sebesar 94,28%, maka capaian kinerjanya mencapai

101,77%;

b. Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 KH (kelahiran hidup) mencapai 72,99,

bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 82,40, maka

capaian kinerjanya mencapai 111,42 %;

c. Cakupan pelayanan kesehatan bayi mencapai 97,78%, bila dibandingkan

dengan target yang telah ditetapkan sebesar 94,62%, maka capaian kinerjanya

mencapai 103,34%;

d. Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 KH (kelahiran hidup) mencapai 5,04, bila

dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 6,43, maka capaian

kinerjanya mencapai 121,64%;

e. Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan mencapai 100%, bila

dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 100%, maka capaian

kinerjanya mencapai 100%.

Page 80: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-18

Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan melalui urusan wajib kesehatan yang

diimplementasikan melalui program dan kegiatan sebagai berikut:

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran meningkatnya kualitas layanan kesehatan ibu dan anak adalah:

a) Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak, dengan kegiatan

pelayanan kesehatan keluarga dan jaminan persalinan (DAK bidang kesehatan);

b) Program perbaikan gizi ibu dan anak, dengan kegiatan peningkatan dan

perbaikan gizi masyarakat.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran

meningkatnya kualitas layanan kesehatan ibu dan anak adalah:

a) Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak diukur dengan

menggunakan 4 (empat) indikator kinerja, yaitu:

Cakupan kunjungan ibu hamil K4, dimana pada tahun 2018 mencapai

98,98%. Bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar

98,47%, maka capaian kinerjanya mencapai 100,51%. Cakupan kunjungan

ibu hamil K4 merupakan perbandingan antara jumlah ibu hamil K4 di fasilitas

kesehatan pada tahun 2018 sebanyak 46.243 orang, dengan jumlah sasaran

ibu hamil pada tahun 2018 sebanyak 46.721 orang;

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan (Tolinakes), dimana

pada tahun 2018 mencapai 97.68%. Bila dibandingkan dengan target yang

telah ditetapkan sebesar 96,95%, maka capaian kinerjanya mencapai

100,76%. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

(Tolinakes) merupakan perbandingan antara jumlah ibu bersalin yang

ditolong oleh tenaga kesehatan pada tahun 2018 sebanyak 43.565 orang,

dengan jumlah sasaran ibu bersalin/nifas pada tahun 2018 sebanyak 44.598

orang;

Cakupan kunjungan neonatal lengkap, dimana pada tahun 2018 mencapai

100,28%. Bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar

85%, maka capaian kinerjanya mencapai 117,98%. Cakupan kunjungan

neonatal lengkap merupakan perbandingan antara jumlah bayi yang

memperoleh pelayanan kunjungan neonatal sesuai dengan standar pada

Page 81: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-19

tahun 2018 sebanyak 42.594 bayi, dengan jumlah seluruh bayi lahir hidup

pada tahun 2018 sebanyak 42.474 bayi;

Cakupan imunisasi dasar lengkap, dimana pada tahun 2018 mencapai

97,77%. Bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar

93,83%, maka capaian kinerjanya mencapai 104,20%. Cakupan imunisasi

dasar lengkap merupakan perbandingan antara jumlah bayi yang mendapat

imunisasi dasar lengkap selama satu periode pada tahun 2018 sebanyak

41.067 bayi, dengan jumlah sasaran bayi yang ada pada periode yang sama

pada tahun 2018 sebanyak 42.003 bayi.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Pelayanan kesehatan keluarga bagi 60.253 orang;

Jaminan persalinan (DAK bidang kesehatan) bagi 534 orang.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program peningkatan keselamatan

ibu melahirkan dan anak tidak terlepas dari adanya dukungan alokasi anggaran

sebesar Rp33.854.729.516,- dengan realisasi sebesar Rp32.217.739.052,- atau

95,16%.

b) Program Perbaikan Gizi Ibu dan Anak diukur dengan menggunakan 4 (empat)

indikator kinerja, yaitu:

Prevalensi balita gizi kurang, dimana pada tahun 2018 mencapai 8,26%. Bila

dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 9,5%, maka

capaian kinerjanya mencapai 113,05%. Hal ini dilihat berdasarkan

perbandingan antara jumlah balita dengan status gizi kurang sebanyak

15.020 balita, dengan jumlah balita ditimbang sebanyak 181.842 balita;

Prevalensi balita gizi buruk, dimana pada tahun 2018 mencapai 0,14%. Bila

dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 1%, maka

capaian kinerjanya mencapai 185,89%. Prevalensi balita gizi buruk

merupakan perbandingan antara jumlah balita dengan status gizi buruk

sebanyak 254 balita, dengan jumlah balita ditimbang sebanyak 181.842

balita;

Persentase penimbangan balita, dimana pada tahun 2018 mencapai 85,95%.

Bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 81,4%, maka

Page 82: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-20

capaian kinerjanya mencapai 105,59%. Persentase penimbangan balita

merupakan perbandingan antara jumlah balita yang ditimbang sebanyak

181.842 balita, dengan jumlah sasaran balita sebanyak 211.564 balita;

Persentase ibu hamil yang mendapatkan 90 tablet Fe, dimana pada tahun

2018 mencapai 99,96%. Bila dibandingkan dengan target yang telah

ditetapkan sebesar 94,64%, maka capaian kinerjanya mencapai 105,62%.

Persentase ibu hamil yang mendapatkan 90 tablet Fe merupakan

perbandingan antara jumlah ibu hamil yang mendapatkan 90 tablet Fe

sebanyak 46.700 orang, dengan jumlah ibu hamil keseluruhan sebanyak

46.721 orang.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain peningkatan dan

perbaikan gizi masyarakat bagi 1.345 orang.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program perbaikan gizi ibu dan

anak tidak terlepas dari adanya dukungan alokasi anggaran sebesar

Rp5.788.890.021,- dengan realisasi sebesar Rp2.696.196.890,- atau 46,558%.

3. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan pada program perbaikan gizi ibu dan anak adalah rendahnya serapan

anggaran sebesar 46,56% dikarenakan pada tahun 2018 terdapat alokasi makanan

tambahan berupa biskuit dari Kementrian Kesehatan sehingga anggaran untuk

pengadaan makanan tambahan tidak direalisasikan, sehingga solusi atas

permasalahan tersebut adalah dengan melakukan koordinasi dengan Pemerintah

Pusat terkait alokasi bantuan yang akan diberikan ke Pemerintah Daerah.

A.3. Meningkatkan kualitas sarana, prasarana, serta tata kelola layanan kesehatan

Pencapaian sasaran meningkatkan kualitas sarana, prasarana, serta tata kelola

layanan kesehatan pada tahun 2018 diukur dengan menggunakan 4 (empat) indikator

kinerja, yaitu:

a. Persentase puskesmas yang terakreditasi mencapai 100,00%, bila dibandingkan

dengan target yang telah ditetapkan sebesar 55,56%, maka capaian kinerjanya

mencapai 179,99%;

Page 83: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-21

b. Persentase rumah sakit yang terakreditasi mencapai 100%, bila dibandingkan

dengan target yang telah ditetapkan sebesar 100%, maka capaian kinerjanya

mencapai 100%;

c. Indeks kepuasan layanan RSUD Bhakti Dharma Husada mencapai 86,41, bila

dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 78, maka capaian

kinerjanya mencapai 110,78%;

d. Indeks kepuasan layanan RSUD dr. M Soewandie mencapai 87,72, bila

dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 75, maka capaian

kinerjanya mencapai 116,96%.

Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan melalui urusan wajib kesehatan yang

diimplementasikan melalui program dan kegiatan sebagai berikut:

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran meningkatkan kualitas sarana, prasarana, serta tata kelola

layanan kesehatan, adalah:

a) Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana

Puskesmas/Puskesmas Pembantu, dengan kegiatan:

Pelayanan kesehatan primer;

Pengembangan sistem informasi manajemen kesehatan;

Pengadaan alat kesehatan;

Penunjang operasional pelayanan kesehatan;

Pembangunan/rehabilitasi dan pengawasan puskesmas/puskesmas

pembantu;

Penyusunan dokumen perencanaan puskesmas/puskesmas pembantu;

Pengadaan sarana kesehatan dasar (DAK bidang kesehatan);

Analisa pengembangan sarana dan prasarana kesehatan;

Pengadaan peralatan pendukung imunisasi (DAK bidang kesehatan).

b) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Puskesmas/Puskesmas Pembantu,

dengan kegiatan:

Pelayanan kefarmasian dan perbekalan kesehatan;

Pengadaan obat dan pelayanan kesehatan dasar di puskesmas (DAK bidang

kesehatan).

c) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan, dengan kegiatan:

Akreditasi puskesmas (DAK bidang kesehatan);

Pembinaan dan pengawasan sarana kesehatan rujukan;

Page 84: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-22

Pembinaan dan pengembangan SDM kesehatan;

Pelayanan keperawatan rumah sakit;

Pelayanan medik rumah sakit;

Pengembangan manajemen rumah sakit dan peningkatan kinerja sdm

kesehatan;

Promosi kesehatan rumah sakit;

Pelayanan keperawatan rumah sakit;

Penyelenggaraan layanan medik rumah sakit;

Pengembangan manajemen rumah sakit;

Peningkatan kinerja SDM kesehatan;

Evaluasi penyelenggaraan layanan rumah sakit.

d) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit, dengan kegiatan:

Pembangunan/rehabilitasi gedung RSUD beserta peralatannya;

Penyusunan dokumen perencanaan gedung RSUD beserta peralatannya;

Pengadaan dan pemeliharaan alat kesehatan/kedokteran pada RSUD Bhakti

Dharma Husada dan RSUD dr. Mohamad Soewandhie;

Pengadaan sarana kesehatan yang bersumber dari DAK kesehatan;

Penyediaan/peningkatan/pemeliharaan sarana/prasarana fasilitas kesehatan

yang berkerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

Kesehatan.

e) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Rumah Sakit, dengan kegiatan

Penyediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan pada RSUD Bhakti Dharma

Husada dan RSUD dr. Mohamad Soewandhie;

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran

meningkatkan kualitas sarana, prasarana, serta tata kelola layanan kesehatan

adalah:

a) Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana

Puskesmas dan Puskesmas Pembantu diukur dengan menggunakan 2 (dua)

indikator kinerja, yaitu:

Persentase ketersediaan sarana dan prasarana puskesmas dan puskesmas

pembantu, dimana pada tahun 2018 mencapai 83,61%. Bila dibandingkan

dengan target yang telah ditetapkan sebesar 76%, maka capaian kinerjanya

mencapai 110,01%. Persentase ketersediaan sarana dan prasarana

Page 85: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-23

puskesmas dan puskesmas pembantu merupakan perbandingan antara

jumlah puskesmas dan puskesmas pembantu yang ditingkatkan sarana

prasarananya tahun 2018 sebanyak 102 puskesmas, dengan jumlah

puskesmas dan puskesmas pembantu keseluruhan tahun 2018 sebanyak

122 puskesmas;

Persentase fasilitas kesehatan dalam kondisi baik, dimana pada tahun 2018

mencapai 83,61%. Bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan

sebesar 64,52%, maka capaian kinerjanya mencapai 129,58%. Fasilitas

kesehatan meliputi puskesmas, puskesmas pembantu dan gudang

kesehatan. Persentase fasilitas kesehatan dalam kondisi baik merupakan

perbandingan antara jumlah fasilitas kesehatan dalam kondisi baik sebanyak

102 unit, dengan jumlah total fasilitas kesehatan pada tahun 2018 sebanyak

122 unit.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Pelayanan kesehatan primer bagi 2.826 orang;

Pengembangan sistem informasi manajemen kesehatan sebanyak 1

aplikasi;

Pengadaan alat kesehatan sebanyak 82 item;

Penunjang operasional pelayanan kesehatan bagi 65 lembaga;

Pembangunan/rehabilitasi dan pengawasan puskesmas/ puskesmas

pembantu sebanyak 54 bangunan;

Penyusunan dokumen perencanaan puskesmas/puskesmas pembantu

sebanyak 7 dokumen;

Pengadaan sarana kesehatan dasar (DAK bidang kesehatan) sebanyak 2

item;

Analisa pengembangan sarana dan prasarana kesehatan dalam bentuk 5

dokumen;

Pengadaan peralatan pendukung imunisasi (DAK bidang kesehatan)

sebanyak 2 item.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program pengadaan, peningkatan

dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu tidak

terlepas dari adanya dukungan alokasi anggaran sebesar Rp184.176.585.638,-

dengan realisasi sebesar Rp165.204.695.789,- atau 89,70%.

Page 86: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-24

b) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Puskesmas/Puskesmas Pembantu

diukur dengan menggunakan indikator kinerja persentase ketersediaan obat dan

perbekalan kesehatan dinas kesehatan, dimana pada tahun 2018 mencapai

100%. Bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 100%,

maka capaian kinerjanya mencapai 100%. Persentase ketersediaan obat dan

perbekalan kesehatan dinas kesehatan merupakan perbandingan antara jumlah

jenis obat dan perbekalan yang disediakan sebanyak 267 jenis, dengan jumlah

jenis obat dan perbekalan yang dibutuhkan sebanyak 267 jenis.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Pelayanan kefarmasian dan perbekalan kesehatan sebanyak 210 item;

Pengadaan obat dan pelayanan kesehatan dasar di puskesmas (DAK bidang

kesehatan) sebanyak 31 item.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program obat dan perbekalan

kesehatan puskesmas/puskesmas pembantu tidak terlepas dari adanya dukungan

alokasi anggaran sebesar Rp41.836.721.397,- dengan realisasi sebesar

Rp26.222.683.075,- atau 62,68%.

c) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan diukur dengan menggunakan 4

(empat) indikator kinerja, yaitu:

Persentase tenaga kesehatan yang memiliki izin, dimana pada tahun 2018

mencapai 98,15%. Bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan

sebesar 84%, maka capaian kinerjanya mencapai 116,85%. Persentase

tenaga kesehatan yang memiliki izin merupakan perbandingan antara jumlah

tenaga kesehatan yang memiliki surat izin sebanyak 7.327 orang dengan

jumlah tenaga kesehatan yang mengurus izin sebanyak 7.465 orang;

Persentase sarana kesehatan yang memiliki izin, dimana pada tahun 2018

mencapai 98,27%. Bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan

sebesar 84%, maka capaian kinerjanya mencapai 116,99%. Pada tahun

2018, jumlah sarana kesehatan yang memiliki izin sebanyak 1.192 sarana

kesehatan dari 1.213 sarana kesehatan;

Page 87: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-25

Persentase pencapaian SPM Rumah Sakit Bhakti Dharma Husada, dimana

pada tahun 2018 mencapai 86,73%. Bila dibandingkan dengan target yang

telah ditetapkan sebesar 73%, maka capaian kinerjanya mencapai 118,81%.

Persentase pencapaian SPM Rumah Sakit Bhakti Dharma Husada

merupakan perbandingan antara jumlah indikator SPM yang dicapai tahun

2018 sebanyak 85 indikator, dengan jumlah seluruh indikator SPM tahun

2018 sebanyak 98 indikator;

Persentase pencapaian SPM Rumah Sakit dr. Mohamad Soewandhie,

dimana pada tahun 2018 mencapai 82,65%. Bila dibandingkan dengan target

yang telah ditetapkan sebesar 77%, maka capaian kinerjanya mencapai

107,34%. Persentase pencapaian SPM Rumah Sakit dr. Mohamad

Soewandhie merupakan perbandingan jumlah indikator SPM yang dicapai

tahun 2018 sebanyak 81 indikator, dengan jumlah seluruh indikator SPM

tahun 2018 sebanyak 98 indikator.f

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Akreditasi puskesmas bagi 3 lembaga;

Pembinaan dan pengawasan sarana kesehatan rujukan bagi 128 lembaga;

Pembinaan dan pengembangan SDM kesehatan kepada 1.765 orang;

Pelayanan keperawatan rumah sakit kepada 9.720 orang;

Pelayanan medik rumah sakit kepada 2.094 orang;

Pengembangan manajemen rumah sakit dan peningkatan kinerja SDM

kesehatan kepada 1.463 orang;

Promosi kesehatan rumah sakit sebanyak 134 kali;

Pelayanan keperawatan rumah sakit kepada 26.958 orang;

Penyelenggaraan layanan medik rumah sakit sebanyak 172 kali;

Pengembangan manajemen rumah sakit dalam bentuk 1 sistem;

Peningkatan kinerja SDM kesehatan kepada 441 orang;

Evaluasi penyelenggaraan layanan rumah sakit dalam bentuk 15 dokumen.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program standarisasi pelayanan

kesehatan tidak terlepas dari adanya dukungan alokasi anggaran sebesar

Rp65.724.399.126,- dengan realisasi sebesar Rp54.758.957.177,- atau 83,32%.

Page 88: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-26

d) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit diukur dengan

menggunakan indikator 5 (lima) indikator kinerja, yaitu:

Persentase ketersediaan sarana dan prasarana RSUD dr. Mohamad

Soewandhie sesuai standar tipe rumah sakit, dimana pada tahun 2018

mencapai 96,07%. Bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan

sebesar 80%, maka capaian kinerjanya mencapai 120,10%. Persentase

ketersediaan sarana dan prasarana RSUD dr. Mohamad Soewandhie sesuai

standar tipe rumah sakit merupakan perbandingan antara jumlah sarana

prasarana RSUD dr. Mohamad Soewandhie yang disediakan sebanyak

1.053 unit, dengan jumlah sarana prasarana sesuai standar sebanyak 1.096

unit;

Persentase ketersediaan sarana dan prasarana RSUD Bhakti Dharma

Husada sesuai standar tipe rumah sakit, dimana pada tahun 2018 mencapai

98,95%. Bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar

85%, maka capaian kinerjanya mencapai 116,41%. Persentase ketersediaan

sarana dan prasarana RSUD Bhakti Dharma Husada sesuai standar tipe

rumah sakit merupakan perbandingan antara jumlah sarana prasarana

RSUD Bhakti Dharma Husada yang disediakan sebanyak 845 unit, dengan

jumlah sarana prasarana sesuai standar sebanyak 854 unit;

Rata-rata waktu tunggu layanan operasi elektif RSUD Bhakti Dharma

Husada, dimana pada tahun 2018 mencapai 5 hari. Bila dibandingkan

dengan target yang telah ditetapkan sebesar 10 hari, maka capaian

kinerjanya mencapai 150,00%. Rata-rata waktu tunggu layanan operasi

elektif RSUD Bhakti Dharma Husada dihitung berdasarkan rata-rata jumlah

hari sejak pasien terdaftar di jadwal operasi sampai dengan pasien

mendapatkan layanan operasi tahun 2018;

Rata-rata waktu tunggu layanan rawat jalan RSUD Bhakti Dharma Husada,

dimana pada tahun 2018 mencapai 52,50 menit. Bila dibandingkan dengan

target yang telah ditetapkan sebesar 45 menit, maka capaian kinerjanya

mencapai 83,33%. Rata-rata waktu tunggu layanan rawat jalan RSUD Bhakti

Dharma Husada dihitung berdasarkan rata-rata waktu yang dibutuhkan sejak

pasien terdaftar di loket sampai dengan pasien mendapatkan layanan tahun

2018;

Rata-rata waktu tunggu layanan operasi elektif RSUD dr. Mohamad

Soewandie, dimana pada tahun 2018 mencapai 11 hari. Bila dibandingkan

Page 89: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-27

dengan target yang telah ditetapkan sebesar 48 hari, maka capaian

kinerjanya mencapai 177,08%. Rata-rata waktu tunggu layanan operasi

elektif RSUD dr. Mohamad Soewandie dihitung berdasarkan rata-rata jumlah

hari sejak pasien terdaftar di jadwal operasi sampai dengan pasien

mendapatkan layanan operasi tahun 2018.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Pembangunan/rehabilitasi gedung RSUD beserta peralatannya sebanyak 4

bangunan;

Penyusunan dokumen perencanaan gedung RSUD beserta peralatannya

sebanyak 2 dokumen;

Pengadaan dan pemeliharaan alat kesehatan/kedokteran sebanyak 14 item

pada RSUD Bhakti Dharma Husada;

Pengadaan dan pemeliharaan alat kesehatan/kedokteran sebanyak 61 item

pada RSUD dr. Mohamad Soewandhie;

Pengadaan sarana kesehatan yang bersumber dari DAK kesehatan

sebanyak 5 item;

Penyediaan/peningkatan/pemeliharaan sarana/prasarana fasilitas kesehatan

yang bekerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan

sebanyak 51 unit.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program peningkatan sarana dan

prasarana rumah sakit tidak terlepas dari adanya dukungan alokasi anggaran

sebesar Rp92.666.263.131,- dengan realisasi sebesar

Rp52.808.826.516,- atau 57,36%.

e) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Rumah Sakit diukur dengan

menggunakan indikator 2 (dua) indikator kinerja, yaitu:

Persentase ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan RSUD dr.

Mohamad Soewandhie, dimana pada tahun 2018 mencapai 100%. Bila

dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 100%, maka

capaian kinerjanya mencapai 100%. Persentase ketersediaan obat dan

perbekalan kesehatan RSUD dr. Mohamad Soewandhie merupakan

perbandingan antara jumlah jenis obat dan perbekalan yang disediakan

Page 90: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-28

sebanyak 3.190 jenis, dengan jumlah jenis obat dan perbekalan yang

dibutuhkan sebanyak 3.190 jenis;

Persentase ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan RSUD Bhakti

Dharma Husada, dimana pada tahun 2018 mencapai 100%. Bila

dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 100%, maka

capaian kinerjanya mencapai 100%. Persentase ketersediaan obat dan

perbekalan kesehatan RSUD Bhakti Dharma Husada merupakan

perbandingan antara jumlah jenis obat dan perbekalan yang disediakan

sebanyak 393 jenis, dengan jumlah jenis obat dan perbekalan yang

dibutuhkan sebanyak 393 jenis.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan sebanyak 4 paket pada RSUD

Bhakti Dharma Husada;

Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan sebanyak 2 paket pada RSUD

dr. Mohamad Soewandhie.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program obat dan perbekalan

kesehatan rumah sakit tidak terlepas dari adanya dukungan alokasi anggaran

sebesar Rp100.299.812.015,- dengan realisasi sebesar Rp99.337.894.674,- atau

99,04%.

3. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dalam pencapaian sasaran meningkatkan kualitas sarana, prasarana,

serta tata kelola layanan kesehatan adalah tidak tercapainya indikator kinerja

program, yaitu indikator rata-rata waktu tunggu layanan rawat jalan di RSUD Bhakti

Dharma Husada, yang indikatornya mencapai 83,33%. Permasalahan tidak

tercapainya indikator tersebut disebabkan oleh kurang optimalnya pelayanan petugas

dan tenaga kesehatan di RSUD Bhakti Dharma Husada, sehingga solusi untuk

mengatasi permasalahan tersebut, yakni dengan melakukan pengawasan dan

pembinaan SDM kesehatan secara berkala.

Page 91: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-29

A.4. Mewujudkan lingkungan sehat di masyarakat

Pencapaian sasaran mewujudkan lingkungan sehat di masyarakat pada tahun 2018

diukur dengan menggunakan 2 (dua) indikator kinerja, yaitu:

a. Persentase kelurahan siaga aktif mencapai 100%, bila dibandingkan dengan

target yang telah ditetapkan sebesar 100%, maka capaian kinerjanya mencapai

100%;

b. Cakupan kelurahan mengalami KLB yang ditangani <20 jam mencapai 100%,

bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 100%, maka

capaian kinerjanya mencapai 100%.

Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan melalui urusan wajib kesehatan yang

diimplementasikan melalui program dan kegiatan sebagai berikut:

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran mewujudkan lingkungan sehat di masyarakat, adalah program

upaya kesehatan masyarakat, dengan kegiatan:

Bantuan operasional kesehatan (DAK bidang kesehatan);

Penanggulangan kejadian darurat dan pasca kejadian darurat;

Pencegahan dan pengendalian penyakit menular;

Pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular;

Peningkatan pelayanan kesehatan khusus;

Penyelenggaraan penyehatan lingkungan;

Penyelenggaraan promosi kesehatan;

Surveilans dan imunisasi;

Pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan bersumberdaya

masyarakat.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran mewujudkan

lingkungan sehat di masyarakat adalah program upaya kesehatan masyarakat yang diukur

dengan menggunakan 3 (tiga) indikator kinerja, yaitu:

Persentase rumah sehat, dimana pada tahun 2018 mencapai 86,38%. Bila

dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 76,50%, maka

capaian kinerjanya mencapai 112,92%. Persentase rumah sehat merupakan

perbandingan antara jumlah rumah sehat pada tahun 2018 sebesar 586.623

rumah sehat dengan jumlah rumah tahun 2016 sebesar 679.091 rumah;

Page 92: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-30

Persentase TPM memenuhi syarat higienis sanitasi, dimana pada tahun

2018 mencapai 84,84%. Bila dibandingkan dengan target yang telah

ditetapkan sebesar 82%, maka capaian kinerjanya mencapai 103,47%.

Persentase TPM memenuhi syarat higienis sanitasi merupakan

perbandingan antara jumlah TPM memenuhi syarat higienis sanitasi

sebanyak 1.114 TPM dengan jumlah seluruh TPM yang dibina dan disurvei

tahun 2018 sebanyak 1.313 TPM;

Cakupan Kelurahan yang memiliki pembinaan terpadu (Bindu), dimana pada

tahun 2018 mencapai 100%. Bila dibandingkan dengan target yang telah

ditetapkan sebesar 84%, maka capaian kinerjanya mencapai 119,05%. Pada

tahun 2018, seluruh Kelurahan atau sejumlah 154 Kelurahan sudah memiliki

pembinaan terpadu (Bindu).

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Bantuan operasional kesehatan (DAK bidang kesehatan) bagi 63 lembaga;

Penanggulangan kejadian darurat dan pasca kejadian darurat sebanyak

1.476 kejadian;

Pencegahan dan pengendalian penyakit menular di 897 lokasi;

Pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular yang dilakukan oleh

154 lembaga;

Peningkatan pelayanan kesehatan khusus melalui penyelenggaraan

kesehatan tradisional oleh 39 lembaga;

Penyelenggaraan penyehatan lingkungan melalui pemeriksaan sampel

penyehatan lingkungan sebanyak 7.472 sampel;

Penyelenggaraan promosi kesehatan yang dilakukan oleh 63 puskesmas;

Surveilans dan imunisasi yang dilakukan oleh 63 puskesmas;

Pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan bersumberdaya

masyarakat kepada 158.554 orang balita.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program upaya kesehatan

masyarakat tidak terlepas dari adanya dukungan alokasi anggaran sebesar

Rp101.032.027.678,- dengan realisasi sebesar Rp92.916.536.735,- atau 91,99%.

Page 93: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-31

3. Permasalahan dan Solusi

Tidak ada permasalahan dalam pencapaian sasaran mewujudkan lingkungan sehat

di masyarakat, dikarenakan semua indikator kinerja atas program-program

pendukung telah tercapai.

A.5. Meningkatnya kualitas layanan KB dasar

Pencapaian sasaran meningkatnya kualitas layanan KB dasar pada tahun 2018

diukur dengan menggunakan indikator kinerja Total Fertility Rate (TFR) sebesar 1,762.

Bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan antara 1,8-1,9 maka capaian

kinerjanya mencapai 102,11%

Dibandingkan tahun 2017, TFR Kota Surabaya mengalami penurunan. Pada tahun

2017, 1 perempuan rata-rata melahirkan 1,78 anak. Pada tahun 2018, jumlah ini menurun

di mana 1 perempuan rata-rata melahirkan 1,762 anak. Hal ini menunjukkan bahwa upaya

mendorong partisipasi KB pada pasangan usia subur perlahan menuai keberhasilan.

Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan melalui urusan wajib pengendalian penduduk

dan keluarga berencana yang diimplementasikan melalui program dan kegiatan sebagai

berikut:

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran meningkatnya kualitas layanan KB dasar, adalah:

a) Program Keluarga Berencana, dengan kegiatan:

Pembinaan peduli keluarga berencana;

Fasilitasi penggerakan program kependudukan dan keluarga berencana;

Pembinaan keluarga berencana;

Penyediaan pelayanan KB bagi Keluarga;

Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan KB yang disediakan melalui

Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang keluarga berencana

b) Program Bina Keluarga, dengan kegiatan :

Pendampingan bina keluarga balita/bina keluarga remaja/bina keluarga

lansia;

Pembinaan keluarga sejahtera.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran

meningkatnya kualitas layanan KB dasar adalah:

Page 94: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-32

a) Program Keluarga Berencana diukur dengan menggunakan 4 (empat) indikator

kinerja, yaitu:

Persentase peserta KB baru, di mana pada tahun 2018 mencapai 97,90%.

Bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 81,95%,

maka capaian kinerjanya mencapai 119,46%. Dari 857 Pasangan Usia Subur

(PUS) yang menjadi target peserta KB baru, sebanyak 839 PUS telah

berhasil menjadi peserta KB, yang didorong terutama menggunakan Metoda

Operasi Wanita (MOW) maupun Metoda Operasi Pria (MOP);

Persentase peserta KB aktif, di mana pada tahun 2018 mencapai 80,28%.

Bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 78,40%

maka capaian kinerjanya mencapai 102,40%. Dari 513.412 PUS di Kota

Surabaya, sebanyak 412.170 PUS telah menjadi peserta KB aktif;

Persentase peserta KB aktif yang drop out kontrasepsi, di mana pada tahun

2018 mencapai 3,20%. Bila dibandingkan dengan target yang telah

ditetapkan sebesar 5,40%, maka capaian kinerjanya mencapai 140,78%.

Persentase peserta KB aktif yang drop out kontrasepsi merupakan

perbandingan antara jumlah peserta KB aktif yang drop out kontrasepsi pada

sebanyak 13.180 peserta, dengan jumlah peserta KB aktif sebanyak 412.170

peserta;

Persentase kebutuhan ber KB yang tidak terpenuhi (unmeet need), dimana

pada tahun 2018 mencapai 19,78%. Bila dibandingkan dengan target yang

telah ditetapkan sebesar 20,50%, maka capaian kinerjanya mencapai

103,51%. Persentase kebutuhan ber KB yang tidak terpenuhi (unmeet need)

merupakan perbandingan antara jumlah pasangan usia subur yang tidak

terpenuhi kebutuhan ber KB sebanyak 101.555 pasangan, dengan jumlah

pasangan usia subur tahun 2018 sebanyak 513.412 pasangan.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Pembinaan peduli keluarga berencana kepada 2.033 orang;

Fasilitasi penggerakan program kependudukan dan keluarga berencana oleh

1.856 orang;

Pembinaan keluarga berencana bagi 3.034 orang;

Penyediaan pelayanan KB bagi Keluarga bagi 839 akseptor KB;

Page 95: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-33

Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan KB yang disediakan melalui

Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang keluarga berencana sebanyak 2

kegiatan.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program keluarga berencana tidak

terlepas dari adanya dukungan alokasi anggaran sebesar

Rp8.131.813.848,- dengan realisasi sebesar Rp5.450.968.446,- atau 67,03%.

b) Program Bina Keluarga diukur dengan menggunakan 2 (dua) indikator kinerja,

yaitu:

Persentase kelompok Bina Keluarga Balita (BKB)/Bina Keluarga Remaja

(BKR)/Bina Keluarga Lansia (BKL) yang aktif, dimana pada tahun 2018

mencapai 100%. Bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan

sebesar 70,39%, maka capaian kinerjanya mencapai 142,07%. Pada tahun

2018, seluruh kelompok Bina Keluarga Balita (BKB)/Bina Keluarga Remaja

(BKR)/Bina Keluarga Lansia (BKL) dinyatakan aktif, yaitu sebanyak 66

kelompok;

Persentase pasangan usia subur yang usia istrinya kurang dari 20 tahun,

dimana pada tahun 2018 mencapai 0,07%. Bila dibandingkan dengan target

yang telah ditetapkan sebesar 3,30%, maka capaian kinerjanya mencapai

199,64%. Persentase pasangan usia subur yang usia istrinya kurang dari 20

tahun merupakan perbandingan antara jumlah pasangan usia subur yang

usia istrinya kurang dari 20 tahun sebanyak 344 pasangan, dengan jumlah

pasangan usia subur yang istrinya berusia 15-49 tahun sebanyak 513.412

pasangan.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Pendampingan bina keluarga balita/bina keluarga remaja/bina keluarga

lansia bagi 1.329 orang;

Pembinaan keluarga sejahtera bagi 1.371 orang.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program bina keluarga tidak

terlepas dari adanya dukungan alokasi anggaran sebesar Rp2.008.974.428,- dengan

realisasi sebesar Rp1.903.906.694,- atau 94,77%.

Page 96: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-34

3. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dalam pencapaian sasaran meningkatnya kualitas layanan KB dasar

adalah tidak tercapainya indikator kinerja program keluarga berencana, yaitu

persentase peserta KB baru. Belum tercapainya indikator program tersebut

disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:

- Adanya pengalihan kewenangan pengelolaan PLKB ke Kementerian

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, tidak lagi berada di bawah

wewenang Pemerintah Kota Surabaya secara langsung sehingga mempengaruhi

penggerakan program keluarga berencana, terutama dalam hal monitoring dan

pelaporan hasil pelaksanaan pelayanan KB;

- Jumlah PLKB yang terbatas dibandingkan cakupan wilayah kerja serta

banyaknya titik fasilitasi pelayanan KB di fasilitas kesehatan;

- Pelaksanaan monitoring dan koordinasi pemutakhiran data pelayanan KB secara

mandiri di dokter pribadi ataupun di klinik yang masih terbatas, sehingga

penyediaan data terkait pertumbuhan peserta KB baru belum optimal;

Sehingga solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut, antara lain:

- Mengoptimalkan peran kader keluarga berencana Institusi Masyarakat Perkotaan

(IMP) sesuai jumlah PUS dan wilayah kecamatan serta meningkatkan

pembinaannya;

- Meningkatkan kegiatan sosialisasi program KB melalui kader KB, media cetak,

elektronik, penjangkauan bersama secara intensif untuk mendapatkan calon

akseptor, serta KIE melalui mobil penerangan KB;

- Peningkatan akses data kesehatan dan KB melalui koordinasi yang intensif

dengan Dinas Kesehatan.

Tujuan 3. Meningkatkan ketahanan pangan

Sasaran untuk meningkatkan ketahanan pangan adalah dengan meningkatkan

ketersediaan, kualitas konsumsi, dan keamanan pangan serta meningkatkan distribusi

pangan yang capaiannya diukur dengan indikator kinerja sebagai berikut:

A.1. Meningkatkan ketersediaan, kualitas konsumsi, dan keamanan pangan

Pencapaian sasaran meningkatkan ketersediaan, kualitas konsumsi, dan

keamanan pangan pada tahun 2018 diukur dengan menggunakan indikator kinerja tingkat

kualitas konsumsi dan keamanan pangan yang mencapai 95,62%. Bila dibandingkan

Page 97: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-35

dengan target yang telah ditetapkan sebesar 89,30%, maka capaian kinerjanya mencapai

107,08%.

Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan melalui urusan wajib pangan yang

diimplementasikan melalui program dan kegiatan sebagai berikut:

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran meningkatkan ketersediaan, kualitas konsumsi, dan keamanan

pangan adalah program peningkatan ketersediaan, keanekaragaman, dan keamanan

pangan dengan kegiatan sebagai berikut:

Peningkatan pengawasan makanan olahan dan siap saji;

Monitoring bidang ketahanan pangan;

Pembinaan keamanan pangan yang beredar;

Pembinaan pemanfaatan lahan pekarangan;

Pengawasan dan pemeriksaan produk pangan segar;

Pengembangan diversifikasi pangan.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran

meningkatkan ketersediaan, kualitas konsumsi, dan keamanan pangan serta

meningkatkan distribusi pangan adalah program peningkatan ketersediaan,

keanekaragaman, dan keamanan pangan yang diukur dengan menggunakan 3 (tiga)

indikator kinerja, yaitu:

Tingkat keamanan bahan pangan segar yang beredar, dimana pada tahun

2018 mencapai 89,01%. Bila dibandingkan dengan target yang telah

ditetapkan sebesar 82%, maka capaian kinerjanya mencapai 108,55%.

Tingkat keamanan bahan pangan segar yang beredar merupakan

perbandingan antara jumlah bahan pangan segar yang disampling dan aman

sebanyak 1.709 sampel, dengan jumlah bahan pangan segar yang

disampling sebanyak 1.920 sampel;

Persentase sampel yang memenuhi syarat keamanan makanan, dimana

pada tahun 2018 mencapai 98,04%. Bila dibandingkan dengan target yang

telah ditetapkan sebesar 84%, maka capaian kinerjanya mencapai 116,71%.

Persentase sampel yang memenuhi syarat keamanan makanan merupakan

perbandingan antara jumlah sampel makanan yang memenuhi syarat

Page 98: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-36

sebanyak 2.894 sampel, dengan jumlah sampel makanan yang diperiksa

sebanyak 2.952 sampel;

Tingkat keanekaragaman konsumsi masyarakat (PPH), dimana pada tahun

2018 mencapai 96,76. Bila dibandingkan dengan target yang telah

ditetapkan sebesar 95,5, maka capaian kinerjanya mencapai 101,32%.

Tingkat keanekaragaman konsumsi masyarakat (PPH) dilihat berdasarkan

skor pola pangan harapan tahun 2018.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Peningkatan pengawasan makanan olahan dan siap saji, melalui

pemeriksaan sampel pangan sebanyak 8.160 sampel;

Monitoring bidang ketahanan pangan sebanyak 228 kali ;

Pembinaan keamanan pangan yang beredar bagi 820 orang;

Pembinaan pemanfaatan lahan pekarangan kepada 78 kelompok;

Pengawasan dan pemeriksaan produk pangan segar pada 1.936 sampel;

Pengembangan diversifikasi pangan bagi 1.323 orang;

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program peningkatan ketersediaan,

keanekaragaman, dan keamanan pangan tidak terlepas dari adanya dukungan

alokasi anggaran sebesar Rp6.305.641.923,- dengan realisasi sebesar

Rp5.876.258.973,- atau 93,19%.

3. Permasalahan dan Solusi

Tidak ada permasalahan dalam pencapaian sasaran meningkatkan ketersediaan,

kualitas konsumsi, dan keamanan pangan, dikarenakan semua indikator kinerja atas

program-program pendukung telah tercapai.

A.2. Meningkatkan distribusi pangan

Pencapaian sasaran meningkatkan distribusi pangan pada tahun 2018 diukur

dengan menggunakan indikator kinerja tingkat stabilitas harga komoditas pangan, yaitu

mencapai 134,20%. Bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 92%,

maka capaian kinerjanya mencapai 145,87%. Tingkat stabilitas harga komoditas pangan

merupakan perbandingan antara fluktuasi harga komoditas pangan dengan jumlah jenis

komoditas pangan yang dimonitor.

Page 99: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-37

Pencapaian dari sasaran tersebut dilaksanakan melalui urusan wajib pangan yang

diimplementasikan melalui program dan kegiatan sebagai berikut:

1. Program dan Kegiatan.

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran meningkatkan distribusi pangan, yaitu program peningkatan

akses dan distribusi pangan, dengan kegiatan:

Monitoring harga dan ketersediaan bahan pangan daerah;

Penyusunan informasi distribusi perdagangan kota;

Stabilitasi harga barang kebutuhan pokok dan barang penting.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran

meningkatkan distribusi pangan adalah program peningkatan akses dan distribusi

pangan yang diukur dengan menggunakan 2 (dua) indikator kinerja, yaitu:

Tingkat frekuensi intervensi ketersediaan komoditas, dimana pada tahun

2018 mencapai 19 kali/kejadian. Bila dibandingkan dengan target yang telah

ditetapkan sebesar 15 kali/kejadian, maka capaian kinerjanya mencapai

126,67%. Tingkat frekuensi intervensi ketersediaan komoditas merupakan

perbandingan antara jumlah intervensi ketersediaan komoditas tahun 2018

sebanyak 76 kali, dengan jumlah kejadian gejolak harga sebanyak 4

kejadian;

Persentase pasar yang dipantau harganya, dimana pada tahun 2018

mencapai 10,45%. Bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan

sebesar 8%, maka capaian kinerjanya mencapai 130,60%. Persentase pasar

yang dipantau harganya merupakan perbandingan antara jumlah pasar yang

dipantau harganya sebanyak 7 pasar dengan jumlah pasar yang dikelola

sebanyak 67 pasar.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Monitoring harga dan ketersediaan bahan pangan daerah pada 6 pasar;

Penyusunan informasi distribusi perdagangan kota sebanyak 1 dokumen;

Stabilitasi harga barang kebutuhan pokok dan barang penting melalui

penyelenggaraan kegiatan sebanyak 465 kali.

Page 100: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-38

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program peningkatan akses dan

distribusi pangan tidak terlepas dari adanya dukungan alokasi anggaran sebesar

Rp2.005.138.807,- dengan realisasi sebesar Rp1.824.474.644,- atau 90,99%.

3. Permasalahan dan Solusi

Tidak ada permasalahan dalam pencapaian meningkatkan distribusi pangan,

dikarenakan semua indikator kinerja atas program-program pendukung telah

tercapai.

Tujuan 4. Meningkatkan kualitas dan prestasi generasi muda

Sasaran untuk meningkatkan kualitas dan prestasi generasi muda adalah dengan

meningkatkan potensi pemuda dan organisasi pemuda dalam hal wawasan dan karakter

kebangsaan agar mampu berpartisipasi dalam pelaksanaan pembangunan serta

meningkatkan dan mempertahankan prestasi olahraga di tingkat regional, nasional dan

internasional yang capaiannya diukur dengan indikator kinerja sebagai berikut:

A.1. Meningkatkan potensi pemuda dan organisasi pemuda dalam hal wawasan

dan karakter kebangsaan agar mampu berpartisipasi dalam pelaksanaan

pembangunan

Pencapaian sasaran meningkatkan potensi pemuda dan organisasi pemuda dalam

hal wawasan dan karakter kebangsaan agar mampu berpartisipasi dalam pelaksanaan

pembangunan pada tahun 2018 diukur dengan menggunakan indikator kinerja angka

pemuda kader anti kenakalan remaja per 10.000 pemuda yang mencapai 17,72. Bila

dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 18,32, maka capaian

kinerjanya mencapai 96,75%.

Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan melalui urusan wajib kepemudaan dan

olahraga yang diimplementasikan melalui program dan kegiatan sebagai berikut:

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran meningkatkan potensi pemuda dan organisasi pemuda dalam

hal wawasan dan karakter kebangsaan agar mampu berpartisipasi dalam

pelaksanaan pembangunan, adalah program peningkatan peran serta kepemudaan

dengan kegiatan:

Pembinaan dan pengembangan pemuda anggota organisasi kepemudaan;

Peningkatan jiwa kepemimpinan dan kepeloporan pemuda;

Pembentukan pemuda kader anti kenakalan remaja.

Page 101: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-39

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran

meningkatkan potensi pemuda dan organisasi pemuda dalam hal wawasan dan

karakter kebangsaan agar mampu berpartisipasi dalam pelaksanaan pembangunan

adalah program peningkatan peran serta kepemudaan yang diukur dengan

menggunakan indikator kinerja persentase pemuda yang aktif sebagai kader anti

kenakalan remaja, dimana pada tahun 2018 mencapai 99,78%. Bila dibandingkan

dengan target yang telah ditetapkan sebesar 80%, maka capaian kinerjanya

mencapai 124,73%. Persentase pemuda yang aktif sebagai kader anti kenakalan

remaja diketahui berdasarkan jumlah pemuda yang menjadi kader anti kenakalan

remaja sampai tahun 2018 sebanyak 457 pemuda, dengan jumlah pemuda yang

mendapatkan pembinaan sampai tahun 2018 sebanyak 458 pemuda.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Pembinaan dan pengembangan pemuda anggota organisasi kepemudaan

bagi 566 orang;

Peningkatan jiwa kepemimpinan dan kepeloporan pemuda sebanyak 23 kali;

Pembentukan pemuda kader anti kenakalan remaja bagi 2.341 orang.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program peningkatan peran serta

kepemudaan tidak terlepas dari adanya dukungan alokasi anggaran sebesar

Rp3.120.702.073,- dengan realisasi sebesar Rp2.867.557.442,- atau 92,85%.

3. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dalam pencapaian sasaran meningkatkan potensi pemuda dan

organisasi pemuda dalam hal wawasan dan karakter kebangsaan agar mampu

berpartisipasi dalam pelaksanaan pembangunan adalah tidak tercapainya salah satu

indikator kinerja sasaran, yaitu angka pemuda kader anti kenakalan remaja per

10.000 pemuda. Hal ini disebabkan oleh waktu pelaksanaan yang berbenturan

dengan jadwal sekolah. Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut, yakni perlu

adanya kegiatan diluar jadwal sekolah terkait pelaksanaan pengkaderan anti

kenakalan remaja.

Page 102: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-40

A.2. Meningkatkan dan mempertahankan prestasi olahraga di tingkat regional,

nasional dan internasional

Pencapaian sasaran meningkatkan dan mempertahankan prestasi olahraga di

tingkat regional, nasional dan internasional pada tahun 2018 diukur dengan menggunakan

indikator kinerja persentase atlit yang memiliki prestasi di tingkat regional, nasional dan

internasional, yaitu sebesar 108,56%. Bila dibandingkan dengan target yang telah

ditetapkan sebesar 65%, maka capaian kinerjanya mencapai 167,02%.

Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan melalui urusan wajib kepemudaan dan

olahraga yang diimplementasikan melalui program dan kegiatan sebagai berikut:

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran meningkatkan dan mempertahankan prestasi olahraga di tingkat

regional, nasional dan internasional, adalah program pembinaan dan

pemasyarakatan olah raga dengan kegiatan:

Pembangunan/rehabilitasi fasilitas olahraga;

Penyusunan dokumen perencanaan fasilitas olahraga;

Operasional sarana dan prasarana olahraga;

Pembangunan dan peningkatan prasarana olahraga;

Pengembangan dan peningkatan kualitas SDM olahraga khusus;

Pengembangan dan peningkatan kualitas SDM olahraga prestasi;

Pengembangan dan peningkatan kualitas SDM olahraga rekreasi dan

tradisional;

Fasilitasi kegiatan pembinaan olahraga prestasi;

Penyediaan sarana olahraga;

Perbaikan prasarana olahraga.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran

meningkatkan dan mempertahankan prestasi olahraga di tingkat regional, nasional

dan internasional adalah program pembinaan dan pemasyarakatan olah raga yang

diukur dengan menggunakan 2 (dua) indikator kinerja, yaitu:

Akumulasi atlet yang dibina dan berprestasi, dimana pada tahun 2018 jumlah

atlit olahraga yang mendapat pembinaan dan berprestasi sebanyak 2.307

orang dan bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebanyak

1.357 orang, maka capaian kinerjanya mencapai 170,01%;

Page 103: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-41

Cakupan/sebaran fasilitas olahraga, dimana pada tahun 2018 mencapai 124

kelurahan dan bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan

sebanyak 115 kelurahan, maka capaian kinerjanya mencapai 107,83%.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Pembangunan/rehabilitasi fasilitas olahraga sebanyak 9 bangunan;

Penyusunan dokumen perencanaan fasilitas olahraga sebanyak 10

dokumen;

Operasional sarana dan prasarana olahraga yang dibayarkan ke 22

rekening;

Pembangunan dan peningkatan prasarana olahraga sebanyak 89 bangunan;

Pengembangan dan peningkatan kualitas sdm olahraga khusus melalui

kegiatan sebanyak 13 kali;

Pengembangan dan peningkatan kualitas SDM olahraga prestasi melalui

kegiatan sebanyak 11 kali;

Pengembangan dan peningkatan kualitas SDM olahraga rekreasi dan

tradisional melalui kegiatan sebanyak 13 kali;

Fasilitasi kegiatan pembinaan olahraga prestasi yang dilaksanakan

sebanyak 77 kali;

Penyediaan sarana olahraga sebanyak 398 unit;

Perbaikan prasarana olahraga sebanyak 75 bangunan.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program pembinaan dan

pemasyarakatan olah raga tidak terlepas dari adanya dukungan alokasi anggaran

sebesar Rp120.571.861.921,- dengan realisasi sebesar

Rp108.500.545.567,- atau 86,99%.

3. Permasalahan dan Solusi

Tidak ada permasalahan dalam pencapaian sasaran meningkatkan dan

mempertahankan prestasi olahraga di tingkat regional, nasional dan internasional,

dikarenakan semua indikator kinerja atas program-program pendukung telah

tercapai.

Page 104: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-42

Tujuan 5. Meningkatkan kompetensi angkatan kerja

Sasaran untuk meningkatkan kompetensi angkatan kerja adalah dengan

meningkatkan pemenuhan kesempatan kerja bagi angkatan kerja serta menciptakan

hubungan antar pemangku kepentingan dalam lingkup industrial yang harmonis yang

capaiannya diukur dengan indikator kinerja sebagai berikut:

A.1. Meningkatkan pemenuhan kesempatan kerja bagi angkatan kerja

Pencapaian sasaran meningkatkan pemenuhan kesempatan kerja bagi angkatan

kerja pada tahun 2018 diukur dengan menggunakan 2 (dua) indikator kinerja, yaitu:

a. Persentase pencari kerja terserap pada pasar kerja formal mencapai 70,04%,

bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 40%, maka

capaian kinerjanya mencapai 175,10%;

b. Persentase wirausaha muda yang berdaya mencapai 20,37%, bila dibandingkan

dengan target yang telah ditetapkan sebesar 7,50%, maka capaian kinerjanya

mencapai 271,60%.

Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan melalui urusan tenaga kerja yang

diimplementasikan melalui program dan kegiatan sebagai berikut:

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran meningkatkan pemenuhan kesempatan kerja bagi angkatan

kerja, adalah:

a) Program Peningkatan Kesempatan Kerja, dengan kegiatan:

Pengembangan keterampilan dan kewirausahaan pemuda;

Fasilitasi pengembangan softskill kerja bagi pencari kerja;

Sosialisasi bidang dan standar kerja di luar negeri;

Fasilitasi perluasan kerja;

Pembinaan lembaga penempatan tenaga kerja;

Pembinaan perusahaan pengguna tenaga kerja asing;

Penyebarluasan informasi pasar kerja;

Penyusunan perencanaan tenaga kerja makro Kota Surabaya.

b) Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas, dengan

kegiatan:

Pembinaan peningkatan produktivitas perusahaan;

Fasilitasi magang bagi pencari kerja penyandang cacat;

Fasilitasi magang bagi pencari kerja yang memiliki kompetensi;

Page 105: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-43

Fasilitasi sertifikasi profesi bagi angkatan kerja;

Penyusunan dokumen pengukuran tingkat produktivitas skala kota;

Pembinaan lembaga pelatihan kerja swasta;

Pelatihan berbasis kompetensi bagi pencari kerja.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran

meningkatkan pemenuhan kesempatan kerja bagi angkatan kerja adalah:

a) Program Peningkatan Kesempatan Kerja diukur dengan 2 (dua) indikator kinerja,

yaitu:

Persentase pertumbuhan kesempatan kerja yang dapat diinformasikan,

dimana pada tahun 2018 mencapai 5,04%. Bila dibandingkan dengan target

yang telah ditetapkan sebesar 5%, maka capaian kinerjanya mencapai

100,72%. Persentase pertumbuhan kesempatan kerja yang dapat

diinformasikan merupakan selisih dari jumlah kesempatan kerja yang dapat

diinformasikan tahun 2018 dengan jumlah kesempatan kerja yang dapat

diinformasikan tahun 2017, lalu dibandingkan dengan jumlah kesempatan

kerja yang dapat diinformasikan tahun 2017. Adapun jumlah kesempatan

kerja yang dapat diinformasikan tahun 2017 sebanyak 8.201 informasi, dan

jumlah kesempatan kerja yang dapat diinformasikan tahun 2018 sebanyak

8.614 informasi;

Persentase pemuda yang membuka wirausaha mandiri, dimana pada tahun

2018 mencapai 35,19%. Bila dibandingkan dengan target yang telah

ditetapkan sebesar 15%, maka capaian kinerjanya mencapai 234,57%.

Persentase pemuda yang membuka wirausaha mandiri merupakan

perbandingan antara jumlah pemuda binaan yang berwirausaha mandiri

sebanyak 57 pemuda, dengan jumlah pemuda binaan sebanyak 162

pemuda.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Pengembangan keterampilan dan kewirausahaan pemuda bagi 384 orang;

Fasilitasi pengembangan softskill kerja bagi pencari kerja sebanyak 2.050

orang;

Sosialisasi bidang dan standar kerja di luar negeri bagi 498 orang;

Page 106: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-44

Fasilitasi perluasan kesempatan kerja bagi 150 orang;

Pembinaan lembaga penempatan tenaga kerja kepada 46 lembaga;

Pembinaan perusahaan pengguna tenaga kerja asing kepada 120

perusahaan;

Penyebarluasan informasi pasar kerja yang dilaksanakan sebanyak 7 kali;

Penyusunan perencanaan tenaga kerja makro kota surabaya dalam bentuk 1

dokumen.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program peningkatan kesempatan

kerja tidak terlepas dari adanya dukungan alokasi anggaran sebesar

Rp4.069.626.135,- dengan realisasi sebesar Rp3.837.206.792,- atau 94,29%.

b) Program peningkatan kompetensi tenaga kerja dan produktivitas diukur dengan

menggunakan 2 (dua) indikator kinerja berikut ini:

Persentase angkatan kerja yang lulus sertifikasi, dimana pada tahun 2018

mencapai 81,72%. Bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan

sebesar 64%, maka capaian kinerjanya mencapai 127,69%. Persentase

angkatan kerja yang lulus sertifikasi merupakan perbandingan antara jumlah

angkatan kerja yang lulus sertifikasi sebanyak 2.347 orang dengan jumlah

yang mengikuti ujian sertifikasi sebanyak 2.872 orang;

Persentase peserta pelatihan berbasis kompetensi yang lulus pelatihan,

dimana pada tahun 2018 mencapai 100,00%. Bila dibandingkan dengan

target yang telah ditetapkan sebesar 79% maka capaian kinerjanya

mencapai 126,58%. Pada tahun 2018, seluruh peserta yang mengikuti

pelatihan dinyatakan lulus pelatihan, yaitu sebanyak 776 orang.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Pembinaan peningkatan produktivitas perusahaan kepada 75 perusahaan;

Fasilitasi magang bagi pencari kerja penyandang cacat bagi 20 orang;

Fasilitasi magang bagi pencari kerja yang memiliki kompetensi bagi 100

orang;

Fasilitasi sertifikasi profesi bagi angkatan kerja bagi 2.875 orang;

Penyusunan dokumen pengukuran tingkat produktivitas skala kota sebanyak

1 dokumen;

Page 107: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-45

Pembinaan lembaga pelatihan kerja swasta kepada 57 lembaga;

Pelatihan berbasis kompetensi bagi pencari kerja bagi 920 orang.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program peningkatan kompetensi

tenaga kerja dan produktivitas tidak terlepas dari adanya dukungan alokasi anggaran

sebesar Rp13.017.751.902,- dengan realisasi sebesar Rp12.459.892.182,-

atau 95,71%.

3. Permasalahan dan Solusi

Tidak ada permasalahan dalam pencapaian sasaran meningkatkan pemenuhan

kesempatan kerja bagi angkatan kerja, karena semua indikator kinerja atas program-

program pendukung telah tercapai.

A.2. Menciptakan hubungan antar pemangku kepentingan dalam lingkup industrial

yang harmonis

Pencapaian sasaran menciptakan hubungan antar pemangku kepentingan dalam

lingkup industrial yang harmonis pada tahun 2018 diukur dengan menggunakan indikator

kinerja persentase jumlah kasus ketenagakerjaan yang mencapai 1,77%. Bila

dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 2,5%, maka capaian

kinerjanya mencapai 129,28%.

Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan melalui urusan wajib tenaga kerja yang

diimplementasikan melalui program dan kegiatan sebagai berikut:

1. Program dan Kegiatan.

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran menciptakan hubungan antar pemangku kepentingan dalam

lingkup industrial yang harmonis, adalah:

a) Program Pengembangan Hubungan Industrial dan Syarat Kerja dengan

kegiatan:

Fasilitasi penyelesaian perselisihan hubungan industrial;

Pembinaan syarat kerja perusahaan;

Koordinasi Lembaga Kerjasama (LKS) tripartit;

Penyusunan dokumen perhitungan Kebutuhan Hidup Layak (KHL) Kota

Surabaya;

Pembinaan hubungan industrial bagi pekerja dan serikat pekerja/serikat

buruh.

Page 108: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-46

b) Program Pengawasan dan Perlindungan Ketenagakerjaan dengan kegiatan:

Pembinaan norma ketenagakerjaan;

Pembinaan norma keselamatan dan kesehatan kerja.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran menciptakan

hubungan antar pemangku kepentingan dalam lingkup industrial yang harmonis

adalah:

a) Program pengembangan hubungan industrial dan syarat kerja yang diukur

dengan menggunakan indikator kinerja persentase perusahaan yang memiliki

peraturan perusahaan/perjanjian kerja bersama, dimana pada tahun 2018

mencapai 7,77%. Bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar

7,01%, maka capaian kinerjanya mencapai 110,82%. Persentase perusahaan

yang memiliki peraturan perusahaan/perjanjian kerja bersama merupakan

perbandingan antara jumlah perusahaan yang memiliki Peraturan Perusahaan

sebanyak 993 perusahaan, dengan jumlah perusahaan tahun 2015 sebanyak

12.782 perusahaan.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Fasilitasi penyelesaian perselisihan hubungan industrial sebanyak 137

kasus;

Pembinaan syarat kerja perusahaan kepada 371 perusahaan;

Koordinasi Lembaga Kerjasama (LKS) tripartit sebanyak 12 kali;

Penyusunan dokumen perhitungan Kebutuhan Hidup Layak (KHL) Kota

Surabaya sebanyak 1 dokumen;

Pembinaan hubungan industrial bagi pekerja dan serikat pekerja/serikat

buruh bagi 280 orang.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program pengembangan hubungan

industrial dan syarat kerja tidak terlepas dari adanya dukungan alokasi anggaran

sebesar Rp2.667.470.698,- dengan realisasi sebesar Rp2.535.972.376,- atau

95.07%.

Page 109: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-47

b) Program pengawasan dan perlindungan ketenagakerjaan yang diukur dengan

menggunakan indikator kinerja persentase perusahaan yang telah diperiksa dan

mematuhi norma ketenagakerjaan dan/atau K3, dimana pada tahun 2018

mencapai 52,33%. Bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan

sebesar 52%, maka capaian kinerjanya mencapai 100,64%. Persentase

perusahaan yang telah diperiksa dan mematuhi norma ketenagakerjaan dan/atau

K3 merupakan perbandingan jumlah perusahaan yang telah diperiksa dan

mematuhi norma ketenagakerjaan dan/norma K3 sampai dengan tahun 2018

sebanyak 6.689 perusahaan, dengan jumlah perusahaan terdaftar pada tahun

2015 sebanyak 12.782 perusahaan.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Pembinaan norma ketenagakerjaan kepada 655 perusahaan;

Pembinaan norma keselamatan dan kesehatan kerja kepada 614

perusahaan.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program pengawasan dan

perlindungan ketenagakerjaan tidak terlepas dari adanya dukungan alokasi anggaran

sebesar Rp622.298.796,- dengan realisasi sebesar Rp562.895.703,- atau 90,45%.

3. Permasalahan dan Solusi

Tidak ada permasalahan dalam pencapaian sasaran menciptakan hubungan antar

pemangku kepentingan dalam lingkup industrial yang harmonis, karena semua

indikator kinerja atas program-program pendukung telah tercapai.

Misi 2. Memberdayakan masyarakat dan menciptakan seluas-luasnya kesempatan

berusaha

Misi 2 tersebut dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi kelompok

rentan dan memberdayakan masyarakat agar memiliki kemampuan berusaha serta

menciptakan seluas-luasnya kesempatan berusaha. Pencapaian misi tersebut diukur

dengan menggunakan 2 (dua) Indikator Kinerja Daerah (IKD), yaitu indeks gini ratio yang

telah terealisasi sebesar 0,387 lebih rendah apabila dibandingkan dengan rata-rata indeks

gini ratio daerah perkotaan yang pada Maret 2018 tercatat 0,401. Indeks Pemberdayaan

Gender (IPG) yang telah terealisasi sebesar 93,66. Indeks gini ratio merupakan ukuran

Page 110: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-48

ketimpangan distribusi pendapatan dimana nilai indeks gini ratio surabaya berada dalam

interval 0,3-0,5 yang masih dalam kategori sedang.

Gambar IV.2 Indeks Pemberdayaan Gender (IPG) Kota Surabaya Tahun 2016-2018

Sumber Data : Bappeko Surabaya, Desember 2018, diolah Keterangan : Angka tahun 2018 merupakan angka sementara

Disamping itu, pencapaian misi tersebut dapat dirasakan dengan telah diterimanya

berbagai penghargaan nasional, antara lain:

a. “Penghargaan Kota Layak Anak” dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan

Anak pada tanggal 23 Juli 2018;

b. “Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya” kategori utama dari Menteri

Pemberdayaan Perempuan dan Anak pada tanggal 19 Desember 2018.

Pencapaian misi sebagaimana uraian di atas, tidak terlepas dari upaya pencapaian

atas tujuan dan sasaran sebagai berikut:

Tujuan 1. Meningkatkan penanganan PMKS

Sasaran untuk meningkatkan penanganan PMKS adalah dengan meningkatkan

pelayanan pemenuhan kebutuhan dasar dan rehabilitasi PMKS yang capaiannya diukur

dengan indikator kinerja persentase PMKS yang ditangani yang berhasil direhabilitasi.

Pada tahun 2018, persentase PMKS yang ditangani yang berhasil direhabilitasi mencapai

27,28%, bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 13%, maka

capaian kinerjanya mencapai 209,84%.

Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan melalui urusan wajib sosial yang

diimplementasikan melalui program dan kegiatan sebagai berikut:

Page 111: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-49

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran meningkatkan pelayanan pemenuhan kebutuhan dasar dan

rehabilitasi PMKS, adalah:

a) Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial, dengan kegiatan:

Pemenuhan kebutuhan dasar permakanan bagi anak yatim, piatu, dan yatim

piatu;

Pemenuhan kebutuhan dasar permakanan bagi lanjut usia;

Pemenuhan kebutuhan dasar permakanan bagi penyandang disabilitas;

Pembinaan dan pemulangan PMKS;

Pemutakhiran data PMKS dan PSKS;

Peningkatan kualitas pelayanan, sarana dan prasarana rehabilitasi

kesejahteraan sosial di UPTD kampung anak negeri;

Peningkatan kualitas pelayanan, sarana dan prasarana rehabilitasi

kesejahteraan sosial di UPTD pondok sosial kalijudan;

Peningkatan kualitas pelayanan, sarana dan prasarana rehabilitasi

kesejahteraan sosial di UPTD babat jerawat;

Peningkatan kualitas pelayanan, sarana dan prasarana rehabilitasi

kesejahteraan sosial di UPTD griya werdha;

Peningkatan kualitas pelayanan, sarana dan prasarana rehabilitasi

kesejahteraan sosial di UPTD lingkungan pondok sosial keputih;

Monitoring dan pendataan PMKS dan PSKS di 31 kecamatan;

Monitoring dan validasi kegiatan penanggulangan kemiskinan di 31

kecamatan;

Penertiban PMKS dan penyelenggaraan layanan ambulance gratis.

b) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial, dengan kegiatan:

Koordinasi pelaksanaan program bantuan pangan non tunai dan program

keluarga harapan;

Peningkatan peran serta lanjut usia;

Pembinaan dan pemberdayaan potensi sumber kesejahteraan sosial

(PSKS).

Page 112: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-50

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran

meningkatkan pelayanan pemenuhan kebutuhan dasar dan rehabilitasi PMKS,

adalah:

a) Program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial diukur dengan

menggunakan indikator kinerja persentase PMKS yang ditangani, dimana pada

tahun 2018 mencapai 62,10%. Bila dibandingkan dengan target yang telah

ditetapkan sebesar 60%, maka capaian kinerjanya mencapai 103,50%. Pada

tahun 2018, persentase PMKS yang ditangani merupakan perbandingan antara

jumlah PMKS yang ditangani (direhabilitasi sosial dan yang dipenuhi kebutuhan

dasarnya) sebanyak 36.098 orang dengan jumlah PMKS sebanyak 58.129

orang.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota

Surabaya guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Pemenuhan kebutuhan dasar permakanan bagi anak yatim, piatu, dan yatim

piatu bagi 6.493 orang;

Pemenuhan kebutuhan dasar permakanan bagi lanjut usia bagi 21.695

orang;

Pemenuhan kebutuhan dasar permakanan bagi penyandang disabilitas bagi

6.477 orang;

Pembinaan dan pemulangan PMKS bagi 1.399 orang;

Pemutakhiran data PMKS dan PSKS di 154 kelurahan;

Peningkatan kualitas pelayanan, sarana dan prasarana rehabilitasi

kesejahteraan sosial di UPTD kampung anak negeri bagi 35 orang;

Peningkatan kualitas pelayanan, sarana dan prasarana rehabilitasi

kesejahteraan sosial di UPTD pondok sosial kalijudan bagi 90 orang;

Peningkatan kualitas pelayanan, sarana dan prasarana rehabilitasi

kesejahteraan sosial di UPTD babat jerawat bagi 104 orang;

Peningkatan kualitas pelayanan, sarana dan prasarana rehabilitasi

kesejahteraan sosial di UPTD griya werdha bagi 165 orang;

Peningkatan kualitas pelayanan, sarana dan prasarana rehabilitasi

kesejahteraan sosial di UPTD lingkungan pondok sosial keputih bagi 2.186

orang;

Monitoring dan pendataan PMKS dan PSKS di 31 kecamatan;

Page 113: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-51

Monitoring dan validasi kegiatan penanggulangan kemiskinan di 31

kecamatan;

Penertiban PMKS dan penyelenggaraan layanan ambulance gratis sebanyak

3.717 kali.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program pelayanan dan rehabilitasi

kesejahteraan sosial tidak terlepas dari adanya dukungan alokasi anggaran sebesar

Rp183.414.957.748,- dengan realisasi sebesar Rp168.625.440.992,- atau 91,94%.

b) Program pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial diukur dengan

menggunakan indikator kinerja persentase PSKS yang berpartisipasi dalam

penanganan masalah kesejahteraan sosial, dimana pada tahun 2018 telah

terealisasi 58,36%, bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan

sebesar 50%, maka capaian kinerjanya mencapai 116,73%. Persentase PSKS

yang berpartisipasi dalam penanganan masalah kesejahteraan sosial merupakan

perbandingan antara jumlah PSKS yang berpartisipasi dalam penanganan

masalah kesejahteraan sosial pada tahun 2018 sebanyak 970 orang dengan

jumlah PSKS sebanyak 1.662 orang pada tahun 2017.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota

Surabaya guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Koordinasi pelaksanaan program bantuan pangan non tunai dan program

keluarga harapan sebanyak 24 kali;

Peningkatan peran serta lanjut usia bagi 5.185 orang;

Pembinaan dan pemberdayaan potensi sumber kesejahteraan sosial (PSKS)

bagi 1.573 orang.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program pemberdayaan

kelembagaan kesejahteraan sosial tidak terlepas dari adanya dukungan alokasi

anggaran sebesar Rp2.149.606.121,- dengan realisasi sebesar Rp1.915.096.753,-

atau 89,09%.

3. Permasalahan dan Solusi

Tidak ada permasalahan dalam pencapaian sasaran meningkatkan pelayanan

pemenuhan kebutuhan dasar dan rehabilitasi PMKS, karena semua indikator kinerja

atas program-program pendukung telah tercapai.

Page 114: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-52

Tujuan 2. Menurunkan PMKS melalui pemberdayaan PMKS usia produktif

dalam kelompok-kelompok usaha

Sasaran untuk menurunkan PMKS melalui pemberdayaan PMKS usia produktif

dalam kelompok-kelompok usaha adalah dengan meningkatkan keterampilan PMKS usia

produktif yang capaiannya diukur dengan indikator kinerja persentase PMKS usia produktif

yang omzetnya ≥ 1 juta rupiah per bulan mencapai 59,70%, bila dibandingkan dengan

target yang telah ditetapkan sebesar 80%, maka capaian kinerjanya mencapai 74,62%.

Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan melalui urusan wajib pengendalian

penduduk dan keluarga berencana yang diimplementasikan melalui program dan kegiatan

sebagai berikut:

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran meningkatkan keterampilan PMKS usia produktif adalah

program peningkatan keberdayaan masyarakat, yang dilaksanakan melalui kegiatan:

Updating data masyarakat berpenghasilan rendah di kelurahan;

Fasilitasi inkubasi usaha mandiri;

Fasilitasi pengembangan usaha ekonomi;

Fasilitasi program kesejahteraan keluarga.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program peningkatan keberdayaan masyarakat dalam mendukung

pencapaian sasaran meningkatkan keterampilan PMKS usia produktif yang diukur

dengan menggunakan indikator kinerja persentase PMKS usia produktif dari hasil

pelatihan atau pembinaan yang berproduksi. Pada tahun 2018 persentase PMKS

usia produktif dari hasil pelatihan atau pembinaan yang berproduksi mencapai

100,00%, bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 75% maka

capaian kinerjanya mencapai 133,33%. Persentase PMKS usia produktif dari hasil

pelatihan atau pembinaan yang berproduksi merupakan perbandingan antara jumlah

PMKS usia produktif dari hasil pelatihan atau pembinaan yang berproduksi sampai

dengan tahun 2018 dengan jumlah PMKS usia produktif yang dilatih pada tahun

2018. Seluruh PMKS usia produktif yang dilatih atau dibina pada tahun 2018

sebanyak 464 orang dapat berproduksi.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Page 115: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-53

Updating data masyarakat berpenghasilan rendah di kelurahan di 154

Kelurahan;

Fasilitasi inkubasi usaha mandiri bagi 327 orang;

Fasilitasi pengembangan usaha ekonomi kepada 89 lembaga;

Fasilitasi program kesejahteraan keluarga bagi 871 orang.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program peningkatan keberdayaan

masyarakat tidak terlepas dari adanya alokasi dana sebesar Rp6.336.960.650,-

dengan realisasi sebesar Rp5.411.826.470,- atau 85,40%.

3. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dalam pencapaian sasaran menurunkan PMKS melalui

pemberdayaan PMKS usia produktif dalam kelompok-kelompok usaha dimana

sasaran inkubasi, yaitu ibu rumah tangga yang tergolong dalam keluarga miskin,

belum memiliki keterampilan dan pola pikir untuk meningkatkan ekonomi keluarga

melalui usaha mandiri, sehingga pembinaan dan pendampingan sasaran sampai

dengan berproduksi secara konsisten minimal 3-6 bulan tidak dapat dilaksanakan

dengan optimal. Selain itu, faktor eksternal seperti hambatan dari anggota keluarga

lainnya serta rendahnya jumlah dan selera konsumen terhadap produk hasil inkubasi

menyebabkan menurunnya jumlah sasaran inkubasi yang konsisten untuk mengikuti

program ini.

Solusi yang dapat diberikan untuk mengatasi permasalahan tersebut, antara lain

melalui perubahan strategi dengan pendekatan kepada sasaran inkubasi untuk

mengubah pola pikir serta mengevaluasi kembali jenis usaha yang sesuai dengan

permintaan dan minat masyarakat agar pendapatan dari sasaran inkubasi dapat

meningkat.

Tujuan 3. Meningkatkan pemberdayaan perempuan, serta perlindungan

perempuan dan anak

Sasaran untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan, serta perlindungan

perempuan dan anak adalah dengan meningkatkan pemberdayaan perempuan serta

meningkatkan perlindungan perempuan dan anak.

Page 116: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-54

A.1. Meningkatkan Pemberdayaan Perempuan

Pencapaian sasaran meningkatkan pemberdayaan perempuan pada tahun 2018

diukur dengan menggunakan indikator kinerja persentase kecamatan yang responsif

gender. Pada tahun 2018, indikator kinerja tersebut terealisasi sebesar 61,29%, bila

dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 61,29%, maka capaian

kinerjanya mencapai 100%.

Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan melalui urusan wajib pemberdayaan

perempuan dan perlindungan anak yang diimplementasikan melalui program dan kegiatan

sebagai berikut:

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran meningkatkan pemberdayaan perempuan adalah program

kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, dengan kegiatan:

Penguatan dan pengembangan jaringan pengarusutamaan gender;

Pembinaan organisasi perempuan;

Penyusunan profil gender.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dalam

mendukung pencapaian sasaran meningkatkan pemberdayaan perempuan, yang

diukur dengan menggunakan indikator kinerja persentase indikator PUG tingkat

kecamatan yang terpenuhi. Pada tahun 2018 telah terealisasi sesuai dengan target

yang ditetapkan yaitu 100%, sehingga capaian kinerjanya adalah 100%. Persentase

indikator PUG tingkat kecamatan yang terpenuhi merupakan perbandingan antara

jumlah indikator PUG yang dipenuhi di semua kecamatan sasaran pada tahun 2018

dengan total indikator PUG. Pada tahun 2018 total indikator PUG sebanyak 7

indikator dan seluruhnya telah dipenuhi oleh kecamatan.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Penguatan dan pengembangan jaringan pengarusutamaan gender sebanyak

13 kali;

Pembinaan organisasi perempuan sebanyak 32 kali;

Penyusunan profil gender dalam bentuk 3 dokumen.

Page 117: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-55

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program kesetaraan gender dan

pemberdayaan perempuan tidak terlepas dari adanya alokasi dana sebesar

Rp2.429.061.417,- dengan realisasi sebesar Rp1.997.591.070,- atau 82,24 %.

3. Permasalahan dan Solusi

Tidak ada permasalahan dalam pencapaian sasaran meningkatkan pemberdayaan

perempuan, karena semua indikator kinerja atas program-program pendukung telah

tercapai.

A.2. Meningkatkan Perlindungan Perempuan dan Anak

Pencapaian sasaran meningkatkan perlindungan perempuan dan anak pada tahun

2018 diukur dengan menggunakan indikator kinerja persentase Kelurahan ramah anak.

Pada tahun 2018, indikator kinerja tersebut terealisasi sebesar 52,60%, bila dibandingkan

dengan target yang telah ditetapkan sebesar 51,95%, maka capaian kinerjanya mencapai

101,25%.

Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan melalui urusan wajib pemberdayaan

perempuan dan perlindungan anak yang diimplementasikan melalui program dan kegiatan

sebagai berikut:

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran meningkatkan perlindungan perempuan dan anak adalah

program perlindungan perempuan dan anak, dengan kegiatan:

Fasilitasi penanganan permasalahan perempuan dan anak;

Fasilitasi pencapaian indikator kota layak anak;

Pembinaan capacity building bagi relawan Pusat Krisis Berbasis Masyarakat

(PKBM) dan Satuan Petugas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPTP2A);

Pembinaan pengembangan inisiasi kampunge arek suroboyo;

Penguatan kelembagaan dan pengarusutamaan gender dan anak di 31

kecamatan.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program perlindungan perempuan dan anak dalam mendukung pencapaian

sasaran meningkatkan perlindungan perempuan dan anak, yang diukur dengan

menggunakan 4 (empat) indikator kinerja, yaitu:

Page 118: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-56

Persentase permasalahan perempuan dan anak yang ditangani, dimana

pada tahun 2018 telah terealisasi sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu

100%, sehingga capaian kinerjanya adalah 100%. Persentase permasalahan

perempuan dan anak yang ditangani merupakan perbandingan antara jumlah

permasalahan perempuan dan anak yang ditangani pada tahun 2018 dengan

jumlah permasalahan perempuan dan anak pada tahun 2018. Pada tahun

2018, dari 123 permasalahan perempuan dan anak yang dilaporkan

seluruhnya telah ditangani.

Persentase efektivitas pusat pelayanan terpadu perlindungan perempuan

dan anak (PPTP2A), dimana pada tahun 2018 telah terealisasi 72,70% dari

target yang ditetapkan yaitu 66,35%, sehingga capaian kinerjanya adalah

109,57%. Persentase efektivitas pusat pelayanan terpadu perlindungan

perempuan dan anak (PPTP2A) merupakan hasil survei tingkat kepuasan

masyarakat terhadap pelayanan PPT2A dengan membandingkan antara

harapan dan kebutuhan.

Persentase jejaring yang berperan dalam penanganan permasalahan

terhadap perempuan dan anak, dimana pada tahun 2018 telah terealisasi

100,00% dari target yang ditetapkan yaitu 21%, sehingga capaian kinerjanya

adalah 476,19%. Persentase jejaring yang berperan dalam penanganan

permasalahan terhadap perempuan dan anak merupakan perbandingan

antara jumlah jejaring yang berperan dalam penanganan permasalahan

terhadap perempuan dan anak sampai dengan tahun 2018 dengan jumlah

total jejaring pada tahun 2018. Sampai dengan tahun 2018, dari 1.253

jejaring, seluruhnya berperan dalam penanganan permasalahan terhadap

perempuan dan anak.

Persentase berfungsinya fasilitas PKBM (Pusat Krisis Berbasis Masyarakat)

di kecamatan, dimana pada tahun 2018 telah terealisasi 100% dari target

yang ditetapkan yaitu 100%, sehingga capaian kinerjanya adalah 100%.

Persentase berfungsinya fasilitas PKBM (Pusat Krisis Berbasis Masyarakat)

di Kecamatan merupakan perbandingan antara jumlah PKBM di kecamatan

yang berfungsi tahun 2018 dengan jumlah fasilitas PKBM di kecamatan

tahun 2018. Pada tahun 2018, jumlah fasilitas PKBM di kecamatan sebanyak

1.253 fasilitas PKBM dan seluruhnya berfungsi.

Page 119: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-57

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Fasilitasi penanganan permasalahan perempuan dan anak bagi 489 orang;

Fasilitasi pencapaian indikator kota layak anak kepada 431 lembaga;

Pembinaan capacity building bagi relawan Pusat Krisis Berbasis Masyarakat

(PKBM) dan Satuan Petugas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPTP2A)

bagi 1.818 orang;

Pembinaan pengembangan inisiasi kampunge arek suroboyo kepada 154

lembaga;

Penguatan kelembagaan dan pengarusutamaan gender dan anak di 31

kecamatan.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program perlindungan perempuan

dan anak tidak terlepas dari adanya alokasi dana sebesar Rp9.803.494.189,-dengan

realisasi sebesar Rp8.804.730.772,- atau 89,81%.

3. Permasalahan dan Solusi

Tidak ada permasalahan dalam pencapaian sasaran meningkatkan perlindungan

perempuan dan anak, karena semua indikator kinerja atas program-program

pendukung telah tercapai.

Misi 3. Memelihara keamanan dan ketertiban umum

Misi 3 tersebut dimaksudkan untuk menciptakan situasi dan kondisi yang

memberikan rasa aman, tentram dan kondusif dalam melaksanakan aktivitas keseharian

bagi warga kota melalui peningkatkan ketentraman dan ketertiban umum untuk

mendukung pelaksanaan pemerintahan daerah.

Pencapaian misi tersebut diukur dengan menggunakan Indikator Kinerja Daerah

(IKD) indeks ketertiban dan ketentraman kota yang telah terealisasi sebesar 1,73. Angka

indeks ketertiban dan ketentraman kota diukur dari rata-rata invers dari banyaknya

kejadian anarkis dan banyaknya pelanggaran perda yang terjadi. Angka indeks ketertiban

dan ketentraman kota tahun 2018 bila dibandingkan dengan tahun 2017 menunjukkan

adanya peningkatan dari 1,45 menjadi 1,73. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi Kota

Surabaya semakin kondusif bagi kegiatan pemerintah dan masyarakat dalam

melaksanakan pembangunan.

Page 120: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-58

Gambar IV.3 Indeks Ketertiban dan Ketentraman Kota Surabaya Tahun 2014-2018

Sumber Data : Bappeko Surabaya, Desember 2018, diolah

Disamping itu, pencapaian misi tersebut dapat dirasakan dengan telah diterimanya

berbagai penghargaan nasional “Indeks Kota Toleran (IKT) 2018” dalam kategori 10 kota

paling toleran di Indonesia dari Kemendagri dan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila

(BPIP) di Jakarta.

Meningkatnya angka indeks ketertiban dan ketentraman kota pada tahun 2018

tersebut, tidak terlepas dari upaya pencapaian atas tujuan dan sasaran sebagai berikut:

Tujuan 1. Meningkatkan ketentraman dan ketertiban umum untuk mendukung

pelaksanaan pemerintahan daerah

Sasaran untuk meningkatkan ketentraman dan ketertiban umum untuk mendukung

pelaksanaan pemerintahan daerah adalah dengan meningkatkan kualitas dan intensitas

pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peraturan daerah serta meningkatkan

kualitas pelaksanaan norma masyarakat, toleransi dan kerukunan antar umat beragama

yang capaiannya diukur dengan indikator kinerja sebagai berikut:

Page 121: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-59

A.1. Meningkatkan kualitas dan intensitas pengawasan dan pengendalian

pelaksanaan peraturan daerah

Pencapaian sasaran meningkatkan kualitas dan intensitas pengawasan dan

pengendalian pelaksanaan peraturan daerah pada tahun 2018 diukur dengan

menggunakan indikator kinerja angka pelanggaran perda per 1.000 penduduk mencapai

7,61 bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 17,61 maka capaian

kinerjanya mencapai 156,77%.

Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan melalui urusan wajib ketenteraman dan

ketertiban umum serta perlindungan masyarakat yang diimplementasikan melalui program

dan kegiatan sebagai berikut:

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran meningkatkan kualitas dan intensitas pengawasan dan

pengendalian pelaksanaan peraturan daerah, adalah Program Penegakan Peraturan

Daerah, dengan kegiatan:

Pengawasan pengendalian dan evaluasi kegiatan polisi pamong praja di 31

kecamatan;

Penertiban, pengawasan, pengendalian dan evaluasi pamong praja bidang I;

Penertiban, pengawasan, pengendalian dan evaluasi pamong praja

bidang II;

Penertiban, pengawasan, pengendalian dan evaluasi pamong praja

bidang III;

Penindakan hasil evaluasi pelanggaran perda;

Peningkatan kapasitas aparat dalam rangka pelaksanaan siskamswakarsa;

Penyiapan tenaga penanggulangan keamanan kota.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran

meningkatkan kualitas dan intensitas pengawasan dan pengendalian pelaksanaan

peraturan daerah adalah program penegakan peraturan daerah yang diukur dengan

menggunakan 4 (empat) indikator kinerja, yaitu:

Persentase pelanggaran perda terkait reklame yang ditemukan/dilaporkan

dan ditindaklanjuti, dimana pada tahun 2018 terealisasi 100%. Bila

dibandingkan dengan target yaitu 100% sehingga capaian kinerjanya

mencapai 100%. Persentase pelanggaran perda terkait reklame yang

Page 122: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-60

ditemukan/dilaporkan dan ditindaklanjuti merupakan perbandingan antara

jumlah pelanggaran perda terkait reklame yang ditindaklanjuti dengan jumlah

pelanggaran perda terkait reklame yang ditemukan dan dilaporkan. Pada

tahun 2018, dari 2.036 pelanggaran Perda terkait reklame yang ditemukan

dan dilaporkan sebanyak 2.036 temuan telah ditindaklanjuti.

Persentase Pelanggaran Perda bidang terkait PKL, PSK, anjal dan gepeng,

dan RHU yang ditemukan/dilaporkan dan ditindaklanjuti, dimana pada tahun

2018 terealisasi 100%. Bila dibandingkan dengan target yaitu 100%

sehingga capaian kinerjanya mencapai 100%. Persentase Pelanggaran

Perda bidang terkait PKL, PSK, anjal dan gepeng, dan RHU yang

ditemukan/dilaporkan dan ditindaklanjuti merupakan perbandingan antara

jumlah pelanggaran Perda bidang terkait PKL, PSK, anjal dan gepeng, dan

RHU yang ditindaklanjuti dengan jumlah pelanggaran Perda terkait PKL,

PSK, anjal dan gepeng, dan RHU yang ditemukan dan dilaporkan. Pada

tahun 2018, dari 3.991 pelanggaran Perda terkait PKL, PSK, anjal dan

gepeng, dan RHU yang ditemukan dan dilaporkan sebanyak 3.991

pelanggaran telah ditindaklanjuti.

Persentase Pelanggaran Perda terkait HO, IMB, Kebersihan, Parkir Umum,

Perda Lainnya yang ditemukan/dilaporkan dan ditindaklanjuti , dimana pada

tahun 2018 terealisasi 100%. Bila dibandingkan dengan target yaitu 100%

sehingga capaian kinerjanya mencapai 100%. Persentase Pelanggaran

Perda terkait HO, IMB, Kebersihan, Parkir Umum, Perda Lainnya yang

ditemukan/dilaporkan dan ditindaklanjuti merupakan perbandingan antara

jumlah pelanggaran Perda terkait HO, IMB, kebersihan, parkir umum, dan

Perda lain yang ditindaklanjuti dengan jumlah pelanggaran Perda terkait HO,

IMB, kebersihan, parkir umum, dan perda lain yang ditemukan dan

dilaporkan. Pada tahun 2018, dari 1.443 pelanggaran Perda terkait HO, IMB,

kebersihan, parkir umum, dan perda lain yang ditemukan dan dilaporkan

sebanyak 1.443 temuan telah ditindaklanjuti.

Persentase wilayah Kecamatan yang dilakukan pengawasan ketentraman

dan ketertiban umum terealisasi sesuai target yaitu 100% sehingga capaian

kinerjanya mencapai 100,00%. Persentase wilayah Kecamatan yang

dilakukan pengawasan ketentraman dan ketertiban umum merupakan

perbandingan antara jumlah wilayah Kecamatan yang dilakukan

pengawasan ketentraman dan ketertiban umum dengan jumlah wilayah

Page 123: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-61

Kecamatan. Pada tahun 2018, jumlah wilayah Kecamatan sebanyak 31

Kecamatan dimana keseluruhannya telah dilakukan pengawasan

ketentraman dan ketertiban umum.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Pengawasan Pengendalian dan Evaluasi Kegiatan Polisi Pamong Praja di 31

Kecamatan;

Penertiban, Pengawasan, Pengendalian dan Evaluasi Pamong Praja Bidang

I sebanyak 13.637 objek;

Penertiban, Pengawasan, Pengendalian dan Evaluasi Pamong Praja Bidang

II sebanyak 1.477 objek;

Penertiban, Pengawasan, Pengendalian dan Evaluasi Pamong Praja Bidang

III sebanyak 8.981 objek;

Penindakan Hasil Evaluasi Pelanggaran Perda sebanyak 206 objek;

Peningkatan Kapasitas Aparat dalam Rangka Pelaksanaan Siskamswakarsa

bagi 1.080 orang;

Penyiapan Tenaga Penanggulangan Keamanan Kota bagi 539 orang.

Pencapaian dari target indikator kinerja program penegakan peraturan daerah tidak

terlepas dari adanya dukungan alokasi anggaran sebesar

Rp49.601.716.471,- dengan realisasi sebesar Rp48.215.544.902,- atau 97,21%.

3. Permasalahan dan Solusi

Tidak ada permasalahan dalam pencapaian sasaran meningkatkan kualitas dan

intensitas pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peraturan daerah, karena

semua indikator kinerja atas program-program pendukung telah tercapai.

A.2. Meningkatkan kualitas pelaksanaan norma masyarakat, toleransi dan

kerukunan antar umat beragama

Pencapaian sasaran meningkatkan kualitas pelaksanaan norma masyarakat,

toleransi dan kerukunan antar umat beragama pada tahun 2018 diukur dengan

menggunakan indikator kinerja angka kejadian anarkis per 100.000 penduduk, yang

mencapai 0,37, bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 0,99,

maka capaian kinerjanya mencapai 162,25%.

Page 124: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-62

Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan melalui urusan wajib ketenteraman dan

ketertiban umum serta perlindungan masyarakat yang diimplementasikan melalui program

dan kegiatan sebagai berikut:

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran meningkatkan kualitas pelaksanaan norma masyarakat,

toleransi dan kerukunan antar umat beragama, adalah Program peningkatan

ketenteraman, ketertiban dan kenyamanan lingkungan, dengan kegiatan:

Orientasi kewaspadaan nasional;

Kerjasama pengendalian ketenteraman dan ketertiban kota;

Kerjasama pengendalian keamanan kota;

Peningkatan toleransi dan kehidupan beragama;

Pengendalian keamanan, ketenteraman, dan perlindungan masyarakat;

Fasilitasi penyelenggaraan kegiatan keagamaan;

Pembinaan potensi masyarakat;

Pelatihan kader perlindungan masyarakat.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran

meningkatkan kualitas pelaksanaan norma masyarakat, toleransi dan kerukunan

antar umat beragama adalah Program peningkatan ketenteraman, ketertiban dan

kenyamanan lingkungan yang diukur dengan menggunakan 2 (dua) indikator kinerja,

yaitu:

Persentase tertanganinya gangguan ketenteraman dan ketertiban umum

yang terealisasi sesuai target yaitu 100%, sehingga capaian kinerjanya

mencapai 100%. Persentase tertanganinya gangguan ketentraman dan

ketertiban umum merupakan perbandingan antara jumlah gangguan

ketenteraman dan ketertiban umum yang ditangani dengan jumlah gangguan

ketenteraman dan ketertiban umum. Pada tahun 2018, jumlah gangguan

ketenteraman dan ketertiban umum sebanyak 236 kali dan keseluruhannya

telah ditangani.

Persentase kegiatan keagamaan yang dilaksanakan dan difasilitasi yang

berjalan dengan lancar yang terealisasi sesuai target yaitu 100% sehingga

capaian kinerjanya mencapai 100%. Persentase kegiatan keagamaan yang

dilaksanakan dan difasilitasi yang berjalan dengan lancar merupakan

Page 125: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-63

perbandingan antara jumlah kegiatan keagamaan yang dilaksanakan dan

difasilitasi oleh Pemerintah Kota yang berjalan dengan lancar dengan jumlah

kegiatan keagamaan yang dilaksanakan dan difasilitasi oleh Pemerintah

Kota Surabaya. Pada tahun 2018, jumlah kegiatan keagamaan yang

dilaksanakan dan difasilitasi oleh Pemerintah Kota sebanyak 15 kali dan

keseluruhannya berjalan dengan lancar.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Orientasi kewaspadaan nasional bagi 1.070 orang;

Kerjasama pengendalian ketenteraman dan ketertiban kota sebanyak 73

kali;

Kerjasama pengendalian keamanan kota sebanyak 268 kali;

Peningkatan toleransi dan kehidupan beragama sebanyak 53 kali;

Pengendalian keamanan, ketenteraman, dan perlindungan masyarakat

dengan 916 orang yang mendukung kegiatan;

Fasilitasi penyelenggaraan kegiatan keagamaan bagi 43.994 orang;

Pembinaan potensi masyarakat bagi 243 orang.

Pelatihan kader perlindungan masyarakat bagi 200 orang.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program peningkatan

ketenteraman, ketertiban dan kenyamanan lingkungan tidak terlepas dari adanya

dukungan alokasi anggaran sebesar Rp48.438.006.449,- dengan realisasi sebesar

Rp42.416.279.818,- atau 87,57%.

3. Permasalahan dan Solusi

Tidak ada permasalahan dalam pencapaian sasaran meningkatkan kualitas

pelaksanaan norma masyarakat, toleransi dan kerukunan antar umat beragama,

karena semua indikator kinerja atas program-program pendukung telah tercapai.

Misi 4. Mewujudkan penataan ruang yang terintegrasi dan memperhatikan daya

dukung kota

Misi 4 tersebut dimaksudkan untuk melakukan upaya perencanaan, pengawasan

dan pengendalian tata ruang yang menjamin terintegrasinya fungsi-fungsi pusat kegiatan

Page 126: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-64

dan kawasan lindung melalui struktur ruang kota yang antisipatif terhadap bencana serta

memperhatikan daya dukung kota.

Pencapaian misi tersebut diukur dengan menggunakan Indikator Kinerja Daerah

(IKD) yaitu Indeks Kualitas Lingkungan Hidup dan Persampahan (IKLHS) yang telah

terealisasi sebesar 64.91. IKLHS dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang nilai Indeks

Persampahan sebesar 74.98, Indeks Pencemaran Air sebesar 57.62, Indeks Pencemaran

Udara sebesar 90.27, dan Indeks Tutupan Hutan sebesar 42.44. Angka IKLHS tersebut

bila dibandingkan dengan tahun 2017 menunjukkan adanya peningkatan dari 64.86

menjadi 64.91. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kualitas lingkungan hidup

di Kota Surabaya.

Gambar IV.4 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup dan Persampahan

Kota Surabaya Tahun 2015-2018

Sumber data : DKRTH dan DLH Surabaya, Desember 2018, diolah Keterangan : Data tersedia sejak tahun 2015

Disamping itu, pencapaian misi tersebut dapat dirasakan hasilnya dengan telah

diterimanya berbagai penghargaan nasional adalah “Penghargaan Ikatan Arsitek

Indonesia (IAI)” yang diterima oleh Walikota Surabaya sebagai individu pada tanggal 22

September 2018 di Bandung.

Pencapaian misi sebagaimana uraian diatas, tidak terlepas dari upaya pencapaian

atas tujuan dan sasaran sebagai berikut:

Tujuan 1. Mewujudkan sinkronisasi sistem penataan ruang dan sistem

pertanahan

Sasaran untuk mewujudkan sinkronisasi sistem penataan ruang dan sistem

pertanahan adalah dengan meningkatkan sinkronisasi dan integrasi rencana rinci dan

rencana induk sektoral dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), mewujudkan

penyediaan lahan untuk pembangunan bagi kepentingan umum, serta meningkatnya

Page 127: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-65

pengamanan dan pengelolaan aset tanah dan/atau bangunan yang capaiannya diukur

dengan indikator kinerja sebagai berikut :

A.1. Meningkatkan sinkronisasi dan integrasi rencana rinci dan rencana induk

sektoral dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

Pencapaian sasaran meningkatkan sinkronisasi dan integrasi rencana rinci dan

rencana induk sektoral dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) pada tahun 2018

diukur dengan menggunakan indikator kinerja persentase rencana Induk sektoral dan

rencana rinci yang disusun dan telah tersinkronisasi dengan Rencana Tata Ruang Wilayah

mencapai 24,14%, bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar

20,69%, maka capaian kinerjanya mencapai 116,66%.

Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan melalui urusan wajib pekerjaan umum

dan penataan ruang yang diimplementasikan melalui program dan kegiatan sebagai

berikut:

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran meningkatkan sinkronisasi dan integrasi rencana rinci dan

rencana induk sektoral dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) adalah

a) Program Perencanaan ruang kota, dengan kegiatan:

Penyusunan perencanaan tata ruang kota dan pertanahan;

Penyusunan dan pengajuan pengesahan rencana detail tata ruang kota;

Penyusunan perencanaan induk sektoral transportasi dan drainase.

b) Program pemanfaatan dan pengendalian tata ruang kota, dengan kegiatan:

Pemeliharaan sarana pengolahan dan penyimpanan kearsipan;

Pendataan dan penataan penyelenggaraan bangunan;

Pendataan dan pemetaan pemanfaatan ruang;

Pengawasan dan penertiban tata bangunan;

Pengendalian terhadap pemanfaatan rencana ruang kota;

Pelayanan perizinan jasa konstruksi (IUJK);

Penyusunan dokumen penyerahan prasarana, sarana, dan utilitas kawasan

industri, perdagangan, perumahan dan permukiman;

Survei dan pemetaan infrastruktur kota;

Updating peta digital di wilayah Kota Surabaya.

Page 128: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-66

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran

meningkatkan sinkronisasi dan integrasi rencana rinci dan rencana induk sektoral

dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) adalah:

a) Program Perencanaan Ruang Kota yang diukur dengan menggunakan 2 (dua)

indikator kinerja, yaitu :

Persentase rencana induk sektoral yang disusun, dimana pada tahun 2018

terealisasi 71,43%, bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan

78,57%, maka capaian kinerjanya adalah 90,91%. Persentase rencana induk

sektoral yang disusun merupakan perbandingan antara jumlah rencana induk

sektoral yang disusun sampai dengan tahun 2018 dengan jumlah rencana

induk sektoral yang akan disusun sampai dengan tahun 2021. Jumlah

rencana induk sektoral yang disusun sampai dengan tahun 2018 sebanyak

10 rencana induk sektoral dari 14 rencana induk sektoral yang akan disusun

sampai dengan tahun 2021;

Persentase rencana rinci tata ruang yang disusun, dimana pada tahun 2018

terealisasi 60%, bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan

53,33%, maka capaian kinerjanya adalah 112,51%. Persentase rencana rinci

tata ruang yang disusun merupakan perbandingan antara jumlah rencana

rinci yang disusun sampai dengan tahun 2018 dengan jumlah rencana rinci

yang akan disusun sampai dengan tahun 2021. Jumlah rencana rinci yang

disusun sampai dengan tahun 2018 sebanyak 9 rencana rinci dari 15

rencana rinci yang akan disusun sampai dengan tahun 2021.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut, antara lain:

Penyusunan perencanaan tata ruang kota dan pertanahan sebanyak 3

dokumen;

Penyusunan dan pengajuan pengesahan rencana detail tata ruang kota

sebanyak 1 dokumen;

Penyusunan perencanaan induk sektoral transportasi dan drainase

sebanyak 2 dokumen.

Page 129: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-67

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program perencanaan ruang kota

tidak terlepas dari adanya dukungan alokasi anggaran sebesar Rp6.393.745.844,-

dengan realisasi sebesar Rp6.098.714.410,- atau 95,39%.

b) Program Pemanfaatan Dan Pengendalian Tata Ruang Kota yang diukur

menggunakan 2 (dua) indikator kinerja, yaitu:

Persentase jumlah bangunan yang ber IMB, dimana pada tahun 2018

terealisasi 55,96%, bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan

55,13%, maka capaian kinerjanya adalah 101,51%. Persentase jumlah

bangunan yang ber IMB merupakan perbandingan antara jumlah bangunan

ber IMB tahun 2018 dengan jumlah bangunan di Kota Surabaya pada tahun

dasar (2015). Jumlah bangunan ber-IMB tahun 2018 sebanyak 266.758

bangunan dari 476.694 bangunan pada tahun dasar (2015);

Persentase tindak lanjut terhadap laporan pelanggaran IMB, dimana pada

tahun 2018 terealisasi 100%, bila dibandingkan dengan target yang telah

ditetapkan 100%, maka capaian kinerjanya adalah 100%. Persentase tindak

lanjut terhadap laporan pelanggaran IMB merupakan perbandingan antara

jumlah temuan dan/atau laporan pelanggaran yang sudah ditindaklanjuti

tahun 2018 dengan jumlah temuan dan/atau laporan pelanggaran IMB yang

masuk tahun 2018. Jumlah temuan dan/atau laporan pelanggaran yang

sudah ditindaklanjuti tahun 2018 sebanyak 509 temuan dari jumlah temuan

dan/atau laporan pelanggaran IMB yang masuk tahun 2018 sebanyak 509

temuan.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota

Surabaya guna mendukung pencapaian indikator program tersebut, antara lain:

Pemeliharaan sarana pengolahan dan penyimpanan kearsipan sebanyak 3

kali;

Pendataan dan penataan penyelenggaraan bangunan sebanyak 7.426

bangunan;

Pendataan dan pemetaan pemanfaatan ruang sebanyak 10.369 persil;

Pengawasan dan penertiban tata bangunan sebanyak 241 kali;

Pengendalian terhadap pemanfaatan rencana ruang kota sebanyak 7.378

obyek;

Pelayanan perizinan jasa konstruksi (IUJK) sebanyak 1.213 ijin;

Page 130: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-68

Penyusunan dokumen penyerahan prasarana, sarana, dan utilitas kawasan

industri, perdagangan, perumahan dan permukiman sebanyak 8 dokumen

Survey dan pemetaan infrastruktur kota sebanyak 1.478 persil;

Updating peta digital di wilayah Kota Surabaya sebanyak 5 wilayah.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program pemanfaatan dan

pengendalian tata ruang kota tidak terlepas dari adanya dukungan alokasi

anggaran sebesar Rp10.933.100.966,- dengan realisasi sebesar

Rp10.399.137.229,- atau 95,12 %.

3. Permasalahan dan Solusi

Tidak ada permasalahan dalam pencapaian sasaran meningkatkan sinkronisasi dan

integrasi rencana rinci dan rencana induk sektoral dengan Rencana Tata Ruang

Wilayah (RTRW), karena semua indikator kinerja atas program-program pendukung

telah tercapai.

A.2. Mewujudkan Penyediaan Lahan untuk Pembangunan Bagi Kepentingan Umum

Pencapaian sasaran mewujudkan penyediaan lahan untuk pembangunan bagi

kepentingan umum pada tahun 2018 diukur dengan menggunakan indikator kinerja

persentase lokasi lahan yang tersedia untuk pembangunan bagi kepentingan umum

mencapai 100%, bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 100%,

maka capaian kinerjanya mencapai 100%.

Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan melalui urusan wajib pertanahan yang

diimplementasikan melalui program dan kegiatan sebagai berikut:

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran mewujudkan penyediaan lahan untuk pembangunan bagi

kepentingan umum adalah Program pengadaan tanah dan/atau bangunan bagi

pembangunan untuk kepentingan umum dengan kegiatan:

Pengadaan tanah dan/atau bangunan untuk infrastruktur;

Pendataan dan persiapan pengadaan tanah dan/atau bangunan;

Pengadaan/pembelian tanah dan/atau bangunan untuk kepentingan umum

guna pembangunan non infrastruktur.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Page 131: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-69

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran mewujudkan

penyediaan lahan untuk pembangunan bagi kepentingan umum adalah Program

pengadaan tanah dan/atau bangunan bagi pembangunan untuk kepentingan umum

yang diukur dengan menggunakan 2 (dua) indikator kinerja, yaitu:

Akumulasi luas tanah dan/atau bangunan bagi pembangunan infrastruktur

untuk kepentingan umum yang terealisasi sebesar 12,61 Ha. Jika

dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 3,503 Ha maka

capaiannya sebesar 360,04%. Akumulasi luas tanah dan/atau bangunan

bagi pembangunan infrastruktur untuk kepentingan umum merupakan

penjumlahan dari luas pengadaan tanah dan/atau bangunan untuk

infrastruktur sampai dengan tahun 2017 dengan luas pengadaan tanah

dan/atau bangunan untuk infrastruktur pada tahun 2018. Luas pengadaan

tanah dan/atau bangunan untuk infrastruktur sampai dengan tahun 2017

sebanyak 6,93 Ha sedangkan luas pengadaan tanah dan/atau bangunan

untuk infrastruktur pada tahun 2018 sebanyak 5,68 Ha;

Akumulasi luas tanah dan/atau bangunan bagi pembangunan non

infrastruktur untuk kepentingan umum yang terealisasi sebesar 24,56 Ha.

Jika dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 38,59 Ha

maka capaiannya sebesar 63,65%. Akumulasi luas tanah dan/atau

bangunan bagi pembangunan non infrastruktur untuk kepentingan umum

merupakan penjumlahan dari luas pengadaan tanah dan/atau bangunan

untuk non infrastruktur sampai dengan tahun 2017 dan luas pengadaan

tanah dan/atau bangunan untuk non infrastruktur tahun 2018. Pengadaan

tanah dan/atau bangunan untuk non infrastruktur sampai dengan tahun 2017

sebanyak 18,8813 Ha dan luas pengadaan tanah dan/atau bangunan untuk

non infrastruktur tahun 2018 sebanyak 5,68 Ha.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Pengadaan tanah dan/atau bangunan untuk infrastruktur seluas 55.994 m2;

Pendataan dan persiapan pengadaan tanah dan/atau bangunan seluas

935.180,07 m2;

Pengadaan/pembelian tanah dan/atau bangunan untuk kepentingan umum

guna pembangunan non infrastruktur seluas 56.849 m2.

Page 132: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-70

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program pengadaan tanah

dan/atau bangunan bagi pembangunan untuk kepentingan umum tidak terlepas dari

adanya dukungan alokasi anggaran sebesar Rp480.386.799.043,- dengan realisasi

sebesar Rp472.475.700.221,- atau 98,35 %.

3. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dalam pencapaian sasaran mewujudkan penyediaan lahan untuk

pembangunan bagi kepentingan umum yaitu tidak tercapainya salah satu indikator

kinerja program pengadaan tanah dan/atau bangunan bagi pembangunan untuk

kepentingan umum, yakni akumulasi luas tanah dan/atau bangunan bagi

pembangunan non infrastruktur untuk kepentingan umum. Hal ini disebabkan oleh

proses pengadaan tanah dan/atau bangunan memerlukan beberapa tahapan

pelaksanaan yang melibatkan dukungan dari beberapa instansi baik instansi internal

Pemerintah Kota Surabaya maupun instansi eksternal lainnya. Pada tahun 2018

terdapat beberapa lokasi rencana pengadaan tanah banyak yang masih berproses

administrasi, yang dimulai dari dokumen perencanaan, penetapan lokasi dan

appraisal. Solusi yang dapat diupayakan dalam mengatasi permasalahan tersebut

adalah dengan meningkatkan koordinasi dan melakukan optimalisasi dalam proses

pelaksanaan tahapan pengadaan tanah dengan beberapa instansi yang terlibat.

A.3. Meningkatnya Pengamanan dan Pengelolaan Aset Tanah dan/atau Bangunan

Pencapaian sasaran meningkatnya pengamanan dan pengelolaan aset tanah

dan/atau bangunan pada tahun 2018 diukur dengan menggunakan indikator kinerja

persentase aset tanah dan/atau bangunan yang terintegrasi dalam sistem pengamanan

dan pengelolaan aset mencapai 26,47%, bila dibandingkan dengan target yang telah

ditetapkan sebesar 25,22%, maka capaian adalah 104,97%

Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan melalui urusan wajib pertanahan yang

diimplementasikan melalui program dan kegiatan sebagai berikut:

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran meningkatnya pengamanan dan pengelolaan aset tanah

dan/atau bangunan adalah:

a) Program Pengamanan Aset, dengan kegiatan:

Penanganan sengketa bangunan aset Pemerintah Kota Surabaya;

Penanganan sengketa tanah aset Pemerintah Kota Surabaya;

Page 133: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-71

Pengamanan aset Pemerintah Kota Surabaya;

Pengelolaan arsip tanah/bangunan aset daerah;

Pengendalian dan penyuluhan pemanfaatan tanah dan/atau bangunan aset

Pemerintah Kota Surabaya;

Sertifikasi tanah aset Pemerintah Kota Surabaya.

b) Program Pengelolaan Aset, dengan kegiatan:

Pendataan dan penataan tanah aset Pemerintah Kota Surabaya;

Pelayanan ijin pemanfaatan tanah aset;

Pengawasan dan pengelolaan bangunan sewa;

Pengukuran dan pemetaan tanah aset Pemerintah Kota Surabaya.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran

meningkatnya pengamanan dan pengelolaan aset tanah dan/atau bangunan adalah:

a) Program Pengamanan Aset yang diukur menggunakan 3 (tiga) indikator kinerja,

yaitu :

Persentase tanah aset yang telah dilakukan pemagaran, papan, patok,

dimana pada tahun 2018 mencapai 16,21%, bila dibandingkan dengan target

yang telah ditetapkan sebesar 16,18%, maka capaiannya sebesar 100,17%.

Persentase tanah aset yang telah dilakukan pemagaran, papan, patok

merupakan perbandingan antara jumlah tanah aset yang telah dilakukan

pemasangan pagar atau pemasangan papan atau pemasangan patok tahun

2018 dengan jumlah total tanah aset pada tahun dasar (2016). Jumlah tanah

aset yang telah dilakukan pemasangan pagar atau pemasangan papan atau

pemasangan patok tahun 2018 sebanyak 1.053 tanah aset dari keseluruhan

6.497 tanah aset pada tahun dasar (2016);

Persentase tanah aset yang tersertifikasi mencapai 20,27%, bila

dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 12,62%, maka

capaiannya sebesar 160,63%. Persentase tanah aset yang tersertifikasi

merupakan perbandingan antara jumlah tanah aset yang tersertifikasi tahun

2018 dengan jumlah total tanah aset pada tahun dasar (2016). Jumlah tanah

aset yang tersertifikasi tahun 2018 sebanyak 1.317 tanah aset dari 6.497

tanah aset pada tahun dasar (2016);

Persentase kasus tanah dan/atau bangunan yang ditangani mencapai 100%,

bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 100%, maka

Page 134: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-72

capaiannya sebesar 100%. Persentase kasus tanah dan/atau bangunan

yang ditangani merupakan perbandingan antara jumlah kasus tanah

dan/atau bangunan yang ditangani tahun 2018 dengan jumlah kasus tanah

dan/atau bangunan yang masuk tahun 2018. Jumlah kasus tanah dan/atau

bangunan yang masuk tahun 2018 sebanyak 30 kasus dan keseluruhannya

telah ditangani.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota

Surabaya guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Penanganan sengketa bangunan aset Pemerintah Kota Surabaya sebanyak

12 kasus;

Penanganan sengketa tanah aset Pemerintah Kota Surabaya sebanyak 18

kasus;

Pengamanan aset Pemerintah Kota Surabaya sebanyak 205 bidang;

Pengelolaan arsip tanah/bangunan aset daerah sebanyak 47.348 berkas;

Pengendalian dan penyuluhan pemanfaatan tanah dan/atau bangunan aset

Pemerintah Kota Surabaya kepada 800 orang;

Sertifikasi tanah aset Pemerintah Kota Surabaya dalam bentuk 451

dokumen.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program pengamanan aset

tidak terlepas dari adanya dukungan alokasi anggaran sebesar

Rp13.689.236.017,- dengan realisasi sebesar Rp10.472.261.103,- atau 76,50%.

b) Program pengelolaan aset yang diukur menggunakan indikator kinerja

persentase aset tanah dan/atau bangunan yang tercatat pemanfaatannya,

dimana pada tahun 2018 mencapai 65,52%, bila dibandingkan dengan target

yang sudah ditetapkan sebesar 43,92%, maka capaiannya adalah 149,19%.

Persentase aset tanah dan/atau bangunan yang tercatat pemanfaatannya

merupakan perbandingan antara jumlah aset tanah yang tercatat

pemanfaatannya tahun 2018 dengan jumlah aset tanah yang belum tercatat

pemanfaatannya pada tahun dasar (2016). Jumlah aset tanah yang tercatat

pemanfaatannya tahun 2018 sebanyak 1.317 aset tanah dari 2.010 aset tanah

yang belum tercatat pemanfaatannya pada tahun dasar (2016).

Page 135: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-73

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota

Surabaya guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Pendataan dan penataan tanah aset pemerintah kota yang dilaksanakan di 5

wilayah;

Pelayanan Ijin pemanfaatan tanah aset sebanyak 9.254 ijin;

Pengawasan dan pengelolaan bangunan sewa sebanyak 24 bangunan;

Pengukuran dan pemetaan tanah aset Pemerintah Kota Surabaya di 8.458

lokasi.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program pengelolaan aset tidak

terlepas dari adanya dukungan alokasi anggaran sebesar Rp17.672.430.765,-

dengan realisasi sebesar Rp16.524.884.928,- atau 93,51 %.

3. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dalam pencapaian sasaran meningkatnya pengamanan dan

pengelolaan aset tanah dan/atau bangunan adalah tidak tercapainya indikator kinerja

program pengamanan aset, yakni persentase tanah aset yang telah dilakukan

pemagaran, papan, patok, dikarenakan terbatasnya pencatatan administrasi dan

bukti kepemilikan sehingga menyebabkan kesulitan dalam menentukan batas tanah

aset yang akan dilakukan pengamanan. Solusi yang dapat diupayakan dalam

mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan melakukan koordinasi intensif

dengan kecamatan, kelurahan dan instansi terkait dalam rangka penentuan batas

tanah aset yang akan dilakukan pengamanan.

Tujuan 2. Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup Kota yang Bersih dan

Hijau

Sasaran untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup kota yang bersih dan hijau

adalah dengan meningkatkan manajemen pengelolaan dan kualitas Ruang Terbuka Hijau

(RTH), optimalisasi sistem pengelolaan kebersihan dan persampahan secara terpadu

yang berbasis masyarakat dengan penerapan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan,

serta meningkatkan kualitas udara dan air yang capaiannya diukur dengan indikator

kinerja sebagai berikut:

Page 136: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-74

A.1. Meningkatkan manajemen pengelolaan dan kualitas Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Pencapaian sasaran meningkatkan manajemen pengelolaan dan kualitas Ruang

Terbuka Hijau (RTH) pada tahun 2018 diukur dengan menggunakan indikator kinerja

persentase selisih luasan RTH yang dibangun dan dipelihara mencapai 10,93%, bila

dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 5,6%, maka capaian

kinerjanya mencapai 195,13%.

Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan melalui urusan wajib lingkungan hidup

yang diimplementasikan melalui program dan kegiatan sebagai berikut:

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran meningkatkan manajemen pengelolaan dan kualitas Ruang

Terbuka Hijau (RTH) adalah program pengelolaan dan peningkatan Ruang Terbuka

Hijau (RTH), dengan kegiatan:

Pemeliharaan dan penyediaan sarana taman dan jalur hijau;

Pemeliharaan dan penyediaan taman rekreasi;

Penataan taman dan jalur hijau;

Pengembangan dekorasi kota;

Penyediaan sarana dan prasarana, operasional dan pemeliharaan makam;

Pembangunan dan pemeliharaan prasarana sentra pertanian perkotaan;

Pembangunan dan pemeliharaan kawasan lindung pesisir pantai Surabaya.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran

meningkatkan manajemen pengelolaan dan kualitas Ruang Terbuka Hijau (RTH)

adalah program pengelolaan dan peningkatan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang

diukur dengan menggunakan 2 (dua) indikator kinerja, yaitu:

Persentase pertumbuhan luas RTH yang dipelihara dan diawasi mencapai

10,34% bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar

5,4%, maka capaiannya adalah 191,40%. Persentase pertumbuhan luas

RTH yang dipelihara dan diawasi merupakan perbandingan antara akumulasi

luasan RTH yang baru dipelihara pada tahun 2016 hingga 2018 dengan

akumulasi luasan RTH yang dipelihara pada tahun 2016 hingga 2017.

Luasan RTH yang baru dipelihara pada tahun 2016 hingga 2018 sebanyak

34,9875 Ha, sedangkan akumulasi luasan RTH yang dipelihara pada tahun

2016 hingga 2017 sebanyak 338,516863 Ha.

Page 137: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-75

Persentase luas RTH yang dibangun dan ditingkatkan fungsinya mencapai

84,39%, bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar

43,60%, maka capaiannya adalah 193,56%. Persentase luas RTH yang

dibangun dan ditingkatkan fungsinya merupakan perbandingan antara

akumulasi luasan RTH yang baru dibangun pada tahun 2016 hingga 2018

dengan akumulasi luasan RTH yang baru dibangun pada tahun 2015 hingga

2017. Akumulasi luasan RTH yang baru dibangun pada tahun 2016 hingga

2018 sebanyak 34,9875 Ha, sedangkan akumulasi luasan RTH yang baru

dibangun pada tahun 2015 hingga 2017 sebanyak 41,457468 Ha.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Pemeliharaan dan penyediaan sarana taman dan jalur hijau di 401 lokasi;

Pemeliharaan dan penyediaan taman rekreasi di 35 lokasi;

Penataan taman dan jalur hijau di 42 lokasi;

Pengembangan dekorasi kota sebanyak 100 kali;

Penyediaan sarana dan prasarana, operasional dan pemeliharaan makam di

88 lokasi;

Pembangunan dan pemeliharaan prasarana sentra pertanian perkotaan di

9 lokasi;

Pembangunan dan pemeliharaan kawasan lindung pesisir Pantai Surabaya

di 2 lokasi.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program pengelolaan dan

peningkatan Ruang Terbuka Hijau (RTH) tidak terlepas dari adanya dukungan

alokasi anggaran sebesar Rp133.808.057.634,- dengan realisasi sebesar

Rp119.623.301.047,- atau 89,40%.

3. Permasalahan dan Solusi

Tidak ada permasalahan dalam pencapaian sasaran meningkatkan manajemen

pengelolaan dan kualitas Ruang Terbuka Hijau (RTH). Hal ini dikarenakan semua

indikator kinerja atas program-program pendukung telah tercapai.

Page 138: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-76

A.2. Optimalisasi Sistem Pengelolaan Kebersihan dan Persampahan Secara Terpadu

yang Berbasis Masyarakat dengan Penerapan Teknologi Tepat Guna dan Ramah

Lingkungan

Pencapaian sasaran optimalisasi sistem pengelolaan kebersihan dan persampahan

secara terpadu yang berbasis masyarakat dengan penerapan teknologi tepat guna dan

ramah lingkungan pada tahun 2018 diukur dengan menggunakan indikator kinerja

persentase selisih timbulan sampah ke TPA mencapai 17,23%, bila dibandingkan dengan

target yang telah ditetapkan sebesar 17,2%, maka capaian kinerjanya mencapai 100,17%.

Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan melalui urusan wajib lingkungan hidup

yang diimplementasikan melalui program dan kegiatan sebagai berikut:

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran optimalisasi sistem pengelolaan kebersihan dan persampahan

secara terpadu yang berbasis masyarakat dengan penerapan teknologi tepat guna

dan ramah lingkungan adalah Program Pengelolaan Kebersihan dengan kegiatan:

Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah bidang

kebersihan dan pertamanan;

Operasional instalasi pengolahan air limbah;

Operasional pembersihan jalan dan jalur pedestrian;

Operasional pembersihan sampah di saluran;

Operasional pengangkutan sampah;

Pembangunan dan penyediaan sarana prasarana kebersihan dan RTH;

Pembayaran operasional pengolahan sampah;

Pemeliharaan sarana pembersihan, pengangkutan sampah dan toilet;

Pemeliharaan prasarana kebersihan dan sarana pendukungnya;

Pengembangan sarana dan prasarana air limbah;

Peningkatan manajemen pengelolaan kebersihan dan RTH;

Peningkatan pelayanan posko kebersihan;

Penyelenggaraan kompetisi pengelolaan kebersihan;

Penyediaan sarana, operasional dan pemeliharaan pengelolaan rumah

kompos/PLTSa/TPS 3R;

Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan di 31

Kecamatan.

Page 139: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-77

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran optimalisasi

sistem pengelolaan kebersihan dan persampahan secara terpadu yang berbasis

masyarakat dengan penerapan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan adalah

Program pengelolaan kebersihan yang diukur dengan menggunakan 3 (tiga)

indikator kinerja, yaitu:

Persentase pembangunan fasilitas pengelolaan sampah yang menerapkan

teknologi 3R mencapai 14,81, bila dibandingkan dengan target yang telah

ditetapkan 15,38, maka capaiannya adalah 96,33%. Persentase

pembangunan fasilitas pengelolaan sampah yang menerapkan teknologi 3R

merupakan perbandingan antara peningkatan jumlah fasilitas pengelolaan

sampah dengan teknologi tepat guna pada tahun 2018 dengan jumlah

fasilitas pengelolaan sampah dengan teknologi tepat guna pada tahun dasar

(2016). Peningkatan jumlah fasilitas pengelolaan sampah dengan teknologi

tepat guna pada tahun 2018 sebanyak 4 fasilitas, sedangkan jumlah fasilitas

pengelolaan sampah dengan teknologi tepat guna pada tahun dasar (2016)

sebanyak 27 fasilitas.

Tingkat pertumbuhan peran serta masyarakat dalam pengelolaan kebersihan

mencapai 12,58%, apabila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan

sebesar 0,04%. Tingkat pertumbuhan peran serta masyarakat dalam

pengelolaan kebersihan merupakan perbandingan antara peningkatan

jumlah komunitas yang berpartisipasi dalam pengelolaan kebersihan tahun

2018 dengan jumlah komunitas yang berpartisipasi dalam pengelolaan

kebersihan pada tahun dasar (2016). Peningkatan jumlah komunitas yang

berpartisipasi dalam pengelolaan kebersihan tahun 2018 sebanyak 64

komunitas, sedangkan komunitas yang berpartisipasi dalam pengelolaan

kebersihan pada tahun dasar (2016) sebanyak 819 komunitas.

Persentase pengangkutan sampah dari TPS ke TPA yang ≤ 1 hari mencapai

90,37%, bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar

82,70%, maka capaiannya sebesar 109,28%. Pengangkutan sampah dari

TPS ke TPA yang ≤ 1 hari merupakan perbandingan antara jumlah TPS yang

pengangkutan sampahnya ke TPA ≤ 1 hari pada tahun 2018 dengan jumlah

TPS pada tahun dasar (2016). Jumlah TPS yang pengangkutan sampahnya

ke TPA ≤ 1 hari pada tahun 2018 sebanyak 169 TPS, sedangkan jumlah

TPS pada tahun dasar (2016) sebanyak 187 TPS.

Page 140: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-78

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah bidang

kebersihan dan pertamanan di 31 Kecamatan;

Operasional instalasi pengolahan air limbah sebanyak 1 bangunan;

Operasional pembersihan jalan dan jalur pedestrian sebanyak 641 lokasi;

Operasional pembersihan sampah di saluran sebanyak 416 lokasi;

Operasional pengangkutan sampah sebanyak 265 lokasi;

Pembangunan dan penyediaan sarana prasarana kebersihan dan RTH

sebanyak 11.983 unit;

Pembayaran operasional pengolahan sampah sebanyak 577.598 ton;

Pemeliharaan sarana pembersihan, pengangkutan sampah dan toilet

sebanyak 346 unit;

Pemeliharaan prasarana kebersihan dan sarana pendukungnya di

184 lokasi;

Pengembangan sarana dan prasarana air limbah sebanyak 1 unit;

Peningkatan manajemen pengelolaan kebersihan dan RTH dalam bentuk 2

dokumen;

Peningkatan pelayanan posko kebersihan melalui kegiatan yang dilakukan

sebanyak 138 kali;

Penyelenggaraan kompetisi pengelolaan kebersihan sebanyak 5 kegiatan;

Penyediaan sarana, operasional dan pemeliharaan pengelolaan rumah

kompos/PLTSa/TPS 3R di 33 lokasi;

Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan di

31 Kecamatan.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja Program pengelolaan kebersihan

tidak terlepas dari adanya dukungan alokasi anggaran sebesar Rp391.891.975.727,-

dengan realisasi sebesar Rp365.533.960.973,- atau 93,27%.

3. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dalam pencapaian sasaran optimalisasi sistem pengelolaan

kebersihan dan persampahan secara terpadu yang berbasis masyarakat dengan

penerapan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan yaitu tidak tercapainya salah

satu indikator kinerja Program pengelolaan kebersihan, yakni persentase

Page 141: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-79

pembangunan fasilitas pengelolaan sampah yang menerapkan teknologi 3R, yang

disebabkan oleh lokasi rencana pembangunan TPS 3R di wilayah Wonorejo

Kecamatan Rungkut merupakan daerah konservasi mangrove sehingga kegiatan

pembangunan TPS 3R tidak dapat dilaksanakan. Solusi yang dapat diupayakan

dalam mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan meningkatkan koordinasi

dengan instansi pengelola tanah aset untuk mendapatkan lokasi lain yang sesuai

standar.

A.3. Meningkatkan kualitas udara dan air

Pencapaian sasaran meningkatkan kualitas udara dan air pada tahun 2018 diukur

dengan menggunakan 2 (dua) indikator kinerja, yaitu:

a. Indeks kualitas udara ambien mencapai 90,26 bila dibandingkan dengan target

yang telah ditetapkan sebesar 84,5, maka capaian kinerjanya mencapai

106,82%;

b. Indeks kualitas air permukaan mencapai 57,62, bila dibandingkan dengan target

yang telah ditetapkan sebesar 52,28, maka capaian kinerjanya mencapai

110,21%.

Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan melalui urusan wajib lingkungan hidup

yang diimplementasikan melalui program dan kegiatan sebagai berikut:

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran meningkatkan kualitas udara dan air adalah Program

Pengendalian dan Pengawasan Dampak Lingkungan, dengan kegiatan:

Kajian dan informasi kinerja lingkungan hidup;

Koordinasi penilaian kota sehat/adipura;

Monitoring sarana dan prasarana pengelolaan air limbah;

Pelaksanaan Car Free Day;

Pelaksanaan pendidikan lingkungan;

Penanganan permasalahan lingkungan hidup;

Penyusunan kajian penanggulangan dan pemulihan fungsi lingkungan hidup;

Inventarisasi dan perencanaan penataan lingkungan hidup;

Pengawasan dan pengendalian dampak lingkungan;

Pengawasan ijin tempat penyimpanan sementara limbah B3;

Peningkatan edukasi dan komunikasi masyarakat di bidang lingkungan;

Pemantauan kualitas air dan udara ambien;

Page 142: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-80

Sosialisasi dan pemantauan pengguna sumber daya air;

Pengendalian pencemaran udara dari sumber bergerak;

Pemantauan kualitas air laut di kawasan pesisir dan laut.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran

meningkatkan kualitas udara dan air adalah Program pengendalian dan pengawasan

dampak lingkungan diukur dengan menggunakan indikator kinerja persentase

ketaatan/kepatuhan terhadap aspek lingkungan mencapai 63,50%, bila dibandingkan

dengan target yang telah ditetapkan sebesar 60%, maka capaiannya adalah

105,83%. Persentase ketaatan/kepatuhan terhadap aspek lingkungan merupakan

perbandingan antara jumlah kegiatan usaha yang memenuhi ketaatan administrasi

dan ketaatan teknis aspek lingkungan pada tahun 2018 dengan jumlah kegiatan

usaha yang diawasi pada tahun tersebut. Jumlah kegiatan usaha yang memenuhi

ketaatan administrasi dan ketaatan teknis aspek lingkungan pada tahun 2018

sebanyak 127 kegiatan usaha, sedangkan jumlah kegiatan usaha yang diawasi pada

tahun 2018 sebanyak 200 kegiatan usaha.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Kajian dan informasi kinerja lingkungan hidup sebanyak 2 dokumen;

Koordinasi penilaian Kota Sehat/Adipura melalui monitoring di 100 lokasi;

Monitoring sarana dan prasarana pengelolaan air limbah sebanyak 250

sampel;

Pelaksanaan Car Free Day sebanyak 151 kali;

Pelaksanaan pendidikan lingkungan bagi 751 orang;

Penanganan permasalahan lingkungan hidup sebanyak 67 kasus;

Penyusunan kajian penanggulangan dan pemulihan fungsi lingkungan hidup

sebanyak 2 dokumen;

Inventarisasi dan perencanaan penataan lingkungan hidup sebanyak

1 dokumen;

Pengawasan dan pengendalian dampak lingkungan pada 53

kegiatan/usaha;

Pengawasan ijin tempat penyimpanan sementara limbah B3 pada 31

kegiatan/usaha;

Page 143: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-81

Peningkatan edukasi dan komunikasi masyarakat di bidang lingkungan bagi

1.343 orang;

Pemantauan kualitas air dan udara ambien sebanyak 222 sampel;

Sosialisasi dan pemantauan pengguna sumber daya air pada 30

kegiatan/usaha;

Pengendalian pencemaran udara dari sumber bergerak sebanyak 51 kali;

Pemantauan kualitas air laut di kawasan pesisir dan laut sebanyak 48

sampel.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja Program pengendalian dan

pengawasan dampak lingkungan tidak terlepas dari adanya dukungan alokasi

anggaran sebesar Rp10.398.871.394,- dengan realisasi sebesar Rp9.892.891.394,-

atau 95,13%.

3. Permasalahan dan Solusi

Tidak ada permasalahan dalam pencapaian sasaran meningkatkan kualitas udara

dan air pada urusan wajib lingkungan hidup, karena semua indikator kinerja atas

program-program pendukung telah tercapai.

Tujuan 3. Mewujudkan Sistem Ketahanan yang Handal Terhadap Bencana

Sasaran untuk mewujudkan sistem ketahanan yang handal terhadap bencana

adalah dengan pengembangan sistem penanggulangan bencana yang antisipatif dan

tanggap yang capaiannya diukur dengan indikator kinerja indeks penanggulangan

bencana mencapai 89,08%, bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan

sebesar 68,13%, maka capaian kinerjanya mencapai 130,76%.

Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan melalui urusan wajib ketenteraman dan

ketertiban umum serta perlindungan masyarakat yang diimplementasikan melalui program

dan kegiatan sebagai berikut:

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran pengembangan sistem penanggulangan bencana yang

antisipatif dan tanggap adalah program penanggulangan bencana, dengan kegiatan:

Pelatihan pencegahan dan pengurangan resiko bencana;

Pemberian kebutuhan pokok bagi korban bencana;

Pengadaan sarana penanggulangan bencana;

Page 144: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-82

Pengembangan manajemen penanggulangan bencana daerah;

Pelatihan kesiapsiagaan menghadapi bencana;

Peningkatan manajemen logistik, rehabilitasi dan rekonstruksi dalam

penanggulangan bencana;

Pemenuhan kebutuhan operasional pemadaman kebakaran;

Pemeliharaan sarana dan prasarana penanggulangan bahaya kebakaran

sesuai dengan perkembangan pembangunan kota;

Pengadaan/pembangunan sarana dan prasarana penanggulangan bahaya

kebakaran sesuai dengan perkembangan pembangunan kota;

Pemeriksaan tingkat resiko kebakaran pada bangunan gedung dan

lingkungan;

Peningkatan kompetensi aparatur pemadam kebakaran;

Pelatihan masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan

bahaya kebakaran;

Pembangunan/rehabilitasi fasilitas pemadam kebakaran;

Penyusunan dokumen perencanaan fasilitas pemadam kebakaran.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran

pengembangan sistem penanggulangan bencana yang antisipatif dan tanggap

adalah program penanggulangan bencana yang diukur menggunakan 5 (lima)

indikator kinerja, yaitu:

Angka kejadian kebakaran gedung/bangunan per 1 juta penduduk Kota

Surabaya mencapai 51,38 kejadian, bila dibandingkan dengan target yang

telah ditetapkan sebesar 54 kejadian, maka capaian kinerjanya adalah

104,86%. Angka kejadian kebakaran gedung/bangunan per 1 juta penduduk

Kota Surabaya merupakan perbandingan antara jumlah kejadian kebakaran

gedung/bangunan tahun 2018 dengan jumlah penduduk Kota Surabaya

tahun 2018. Jumlah kejadian kebakaran gedung/bangunan tahun 2018

sebanyak 159 kejadian, sedangkan jumlah penduduk Kota Surabaya tahun

2018 sebanyak 3.094.732 jiwa.

Angka kejadian kebakaran non bangunan per 1 juta penduduk Kota

Surabaya mencapai 108,89 kejadian, bila dibandingkan dengan target yang

telah ditetapkan sebesar 110 kejadian, maka capaian kinerjanya adalah

101,00%. Angka kejadian kebakaran non bangunan per 1 juta penduduk

Page 145: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-83

Surabaya merupakan perbandingan antara jumlah kejadian kebakaran non

bangunan tahun 2018 dengan jumlah penduduk Kota Surabaya tahun 2018.

Jumlah kejadian kebakaran non bangunan tahun 2018 sebanyak 337

kejadian, sedangkan jumlah penduduk Kota Surabaya tahun 2018 sebanyak

3.094.732 jiwa.

Persentase waktu tanggap kejadian kebakaran kurang dari 15 menit

mencapai 100%, bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan

sebesar 96%, maka capaian kinerjanya adalah 104,17%. Persentase waktu

tanggap kejadian kebakaran kurang dari 15 menit merupakan perbandingan

antara jumlah kejadian kebakaran tahun 2018 dengan waktu tanggap ≤ 15

menit dengan jumlah total kejadian kebakaran tahun 2018. Kejadian

kebakaran tahun 2018 sebanyak 496 kejadian, dimana seluruhnya memiliki

waktu tanggap ≤ 15 menit.

Persentase waktu tanggap ≤ 24 jam penanggulangan kejadian bencana alam

mencapai 100%, bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan

sebesar 100%, maka capaian kinerjanya adalah 100%. Persentase waktu

tanggap ≤ 24 jam penanggulangan kejadian bencana alam merupakan

perbandingan antara jumlah penanggulangan kejadian bencana alam

dengan waktu tanggap ≤ 24 jam tahun 2018 dengan jumlah kejadian

bencana alam tahun 2018. Jumlah kejadian bencana alam pada tahun 2018

sebanyak 2 kejadian dan keseluruhannya memiliki waktu tanggap

penanggulangan ≤ 24 jam.

Persentase kelurahan tangguh bencana mencapai 40,91%, bila

dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 49% maka

capaian kinerjanya adalah 83,49%. Persentase kelurahan tangguh bencana

merupakan perbandingan antara jumlah kelurahan tangguh bencana tahun

2018 dengan jumlah kelurahan tahun 2018. Dari 154 kelurahan yang ada, 63

kelurahan dinyatakan sebagai kelurahan tangguh bencana.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Pelatihan pencegahan dan pengurangan resiko bencana bagi 2.335 orang;

Pemberian kebutuhan pokok bagi korban bencana bagi 410 orang;

Pengadaan sarana penanggulangan bencana sebanyak 92 item;

Page 146: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-84

Pengembangan manajemen penanggulangan bencana daerah yang diikuti

942 orang;

Pelatihan kesiapsiagaan menghadapi bencana yang diikuti 671 orang;

Peningkatan manajemen logistik, rehabilitasi dan rekonstruksi dalam

penanggulangan bencana yang diikuti 1.363 orang;

Pemenuhan kebutuhan operasional pemadaman kebakaran yang

dilaksanakan oleh 631 orang;

Pemeliharaan sarana dan prasarana penanggulangan bahaya kebakaran

sesuai dengan perkembangan pembangunan kota sebanyak 136 unit;

Pengadaan/pembangunan sarana dan prasarana penanggulangan bahaya

kebakaran sesuai dengan perkembangan pembangunan kota sebanyak

1.509 unit;

Pemeriksaan tingkat resiko kebakaran pada bangunan gedung dan

lingkungan pada 1.920 bangunan;

Peningkatan kompetensi aparatur pemadam kebakaran bagi 474 orang;

Pelatihan masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan

bahaya kebakaran yang diikuti 2.613 orang;

Pembangunan/rehabilitasi fasilitas pemadam kebakaran sebanyak

11 bangunan;

Penyusunan dokumen perencanaan fasilitas pemadam kebakaran sebanyak

5 dokumen.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program penanggulangan bencana

tidak terlepas dari adanya dukungan alokasi anggaran sebesar Rp117.099.373.120,-

dengan realisasi sebesar Rp52.264.410.155,- atau 44,63%.

3. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dalam pencapaian sasaran pengembangan sistem penanggulangan

bencana yang antisipatif dan tanggap yaitu tidak tercapainya salah satu indikator

kinerja program persentase kelurahan tangguh bencana yang disebabkan oleh

kurangnya minat kelurahan terkait kesadaran Kelurahan dalam kesiagaan bencana.

Solusi dari permasalahan tersebut yaitu peningkatan kapasitas Kelurahan.

Page 147: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-85

Misi 5. Memantapkan Sarana dan Prasarana Lingkungan dan Permukiman yang

Ramah Lingkungan

Misi 5 tersebut dimaksudkan untuk melakukan upaya penyediaan sarana dan

prasarana lingkungan dan permukiman melalui pemanfaatan teknologi ramah lingkungan

yang menjamin pelestarian lingkungan serta mendorong pemanfaatan energi alternatif

yang ramah lingkungan dan konservasi energi.

Pencapaian misi tersebut diukur dengan menggunakan Indikator Kinerja Daerah

(IKD) persentase luas kawasan permukiman kumuh yang telah terealisasi sebesar 0.25%

pada tahun 2018. Angka persentase luas kawasan permukiman kumuh tahun 2018

merupakan angka perbandingan antara luas kawasan permukiman kumuh tahun 2018

sebesar 43.46 Ha dengan luas perumahan dan permukiman di Surabaya sebesar

17062.69 Ha.

Penurunan angka persentase luas kawasan permukiman kumuh pada tahun 2018

dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, menunjukkan adanya upaya maksimal yang telah

dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya, seperti dapat dilihat pada grafik berikut:

Gambar IV.5 Persentase Luas Kawasan Permukiman Kumuh

Kota Surabaya Tahun 2015-2018

Sumber data : Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukinan Cipta Karya

dan Tata Ruang Kota Surabaya, Desember 2018, diolah

Disamping itu, pencapaian misi tersebut dapat dirasakan dengan telah diterimanya

berbagai penghargaan baik nasional maupun internasional, antara lain:

a. Penghargaan “Lee Kuan Yew 2018” dengan meraih predikat Special Mention pada

Lee Kuan Yew World City Prize 2018

b. Penghargaan “UN Habitat Scroll of Honour 2018” di Nairobi Kenya

c. Pengharagaan “Guangzhou Award: Online Popular City” di Guangzhou China

Page 148: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-86

d. Penghargaan Lingkungan atas peran sebagai Walikota Surabaya dalam

pembangunan kota yang inovatif dan berkelanjutan pada Konferensi Internasional

Lingkungan, Sains, dan Teknologi 2018 (ICON 2018) pada tanggal 18 September

2018 di Fakultas Sains dan Teknologi UINSA

e. Penghargaan ”BAPETEN Safety dan Security Award (BSSA)” oleh Badan

Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) di Semarang pada tanggal 9-10 Oktober 2018

f. Pengahrgaan PUPR 2018 dalam kategori Waste to Energy oleh Kementrian PUPR

pada tanggal 4 Desember 2018 di Tangerang-Banten

Pencapaian misi sebagaimana uraian diatas, tidak terlepas dari upaya pencapaian

atas tujuan dan sasaran sebagai berikut:

Tujuan 1. Memantapkan sarana prasarana pada kawasan perumahan dan

permukiman untuk mewujudkan lingkungan yang berkualitas

Sasaran untuk memantapkan sarana prasarana pada kawasan perumahan dan

permukiman untuk mewujudkan lingkungan yang berkualitas adalah dengan

meningkatkan penyediaan serta pengelolaan lingkungan perumahan dan kawasan

permukiman layak huni yang capaiannya diukur dengan indikator kinerja sebagai berikut:

A.1. Meningkatkan penyediaan serta pengelolaan lingkungan perumahan dan

kawasan permukiman layak huni

Pencapaian sasaran meningkatkan penyediaan serta pengelolaan lingkungan

perumahan dan kawasan permukiman layak huni pada tahun 2018 diukur dengan

menggunakan indikator kinerja kawasan permukiman yang telah ditingkatkan kualitas

lingkungannya mencapai 6.086,26 Ha, bila dibandingkan dengan target yang telah

ditetapkan sebesar 6.717,51 Ha, maka capaian kinerjanya mencapai 90,60%.

Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan melalui urusan wajib perumahan dan

kawasan permukiman yang diimplementasikan melalui program dan kegiatan sebagai

berikut:

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran meningkatkan penyediaan serta pengelolaan lingkungan

perumahan dan kawasan permukiman layak huni, adalah program perumahan dan

kawasan permukiman dengan kegiatan:

Pembangunan prasarana sanitasi (DAK bidang sanitasi);

Pembangunan/rehabilitasi rumah;

Pembangunan infrastruktur dan pengembangan kawasan permukiman;

Page 149: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-87

Penyusunan dokumen perencanaan infrastruktur kawasan permukiman;

Fasilitasi penyelenggaraan program pembiayaan dan pengembangan

perumahan dan kawasan permukiman;

Penyusunan dokumen perencanaan penyediaan perumahan;

Pengelolaan rumah Ber-SIP dan rumah sewa aset Pemerintah Kota

Surabaya;

Operasional rumah susun sederhana sewa;

Pengelolaan rumah susun sederhana sewa;

Perbaikan rumah tidak layak huni.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran

meningkatkan penyediaan serta pengelolaan lingkungan perumahan dan kawasan

permukiman layak huni adalah Program perumahan dan kawasan permukiman

diukur dengan menggunakan 4 (empat) indikator kinerja, yaitu:

Persentase rumah tinggal tapak tidak layak huni yang diperbaiki mencapai

91,06%, bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar

40%, maka capaian kinerjanya adalah 227,65%. Persentase rumah tinggal

tapak tidak layak huni yang diperbaiki merupakan perbandingan antara

jumlah rumah tinggal tapak tidak layak huni yang diperbaiki sampai dengan

tahun 2018, dengan jumlah rumah tinggal tapak tidak layak huni pada tahun

2016 (sebagai tahun dasar). Jumlah rumah tinggal tapak tidak layak huni

yang diperbaiki sampai dengan tahun 2018 sebanyak 3.036 rumah,

sedangkan jumlah rumah tinggal tapak tidak layak huni pada tahun 2016

sebanyak 3.334 rumah;

Persentase pemenuhan kebutuhan rumah layak huni mencapai 22,33%, bila

dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 23%, maka

capaian kinerjanya adalah 97,10%. Persentase pemenuhan kebutuhan

rumah layak huni merupakan perbandingan antara jumlah kapasitas rumah

susun dan rumah tapak yang disediakan pada tahun tahun 2018, dengan

jumlah kebutuhan rumah susun pada tahun 2016 (sebagai tahun dasar)

ditambahkan dengan jumlah pemohon rumah tinggal tapak pada tahun 2018.

Jumlah kapasitas rumah susun dan rumah tapak yang disediakan sampai

dengan tahun 2018 sebanyak 584 rumah, sedangkan jumlah kebutuhan

rumah tinggal tapak pada tahun 2018 sebanyak 3.013 rumah;

Page 150: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-88

Persentase pembangunan (rehabilitasi) jalan lingkungan dan

kelengkapannya mencapai 62,65%, bila dibandingkan dengan target yang

telah ditetapkan sebesar 55,35%, maka capaian kinerjanya adalah 113,19%.

Persentase pembangunan/rehabilitasi jalan lingkungan dan kelengkapannya

merupakan perbandingan antara akumulasi luas jalan lingkungan yang

dibangun/ direhabilitasi sampai dengan tahun 2018 dengan luas kebutuhan

pembangunan/rehabilitasi jalan lingkungan dan kelengkapannya pada

tahun 2015 (sebagai tahun dasar). Akumulasi luas jalan lingkungan yang

dibangun/direhabilitasi sampai dengan tahun 2018 terbentuk dari luas jalan

lingkungan yang dibangun/direhabilitasi tahun 2017 seluas 636.570,693 m2

dan Luas jalan lingkungan yang dibangun/direhabilitasi tahun 2018 seluas

461.752,165 m2, sedangkan luas kebutuhan pembangunan/rehabilitasi jalan

lingkungan dan kelengkapannya tahun 2015 seluas 1.753.164 m2;

Persentase pelayanan sanitasi permukiman mencapai 93,73%, bila

dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 59%, maka

capaian kinerjanya adalah 158,86%. Persentase pelayanan sanitasi

permukiman merupakan perbandingan antara luas kawasan yang mendapat

peningkatan pelayanan sanitasi sampai dengan tahun 2018 dengan luas

kawasan permukiman prioritas pada tahun 2015 (sebagai tahun dasar). Luas

kawasan yang mendapat peningkatan pelayanan sanitasi sampai dengan

tahun 2018 seluas 1.367.504,91 m2, sedangkan luas kawasan permukiman

prioritas pada tahun dasar seluas 1.459.017,122 m2.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Pembangunan prasarana sanitasi (DAK bidang sanitasi) sebanyak 5

bangunan;

Pembangunan/rehabilitasi rumah di 26 lokasi;

Pembangunan infrastruktur dan pengembangan kawasan permukiman di

1.146 lokasi;

Penyusunan dokumen perencanaan infrastruktur kawasan permukiman

sebanyak 162 dokumen;

Fasilitasi penyelenggaraan program pembiayaan dan pengembangan

perumahan dan kawasan permukiman dalam bentuk 5 dokumen;

Page 151: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-89

Penyusunan dokumen perencanaan penyediaan perumahan sebanyak 8

dokumen;

Pengelolaan rumah Ber-SIP dan rumah sewa aset Pemerintah Kota

Surabaya sebanyak 3.608 persil;

Operasional rumah susun sederhana sewa di 78 blok;

Pengelolaan rumah susun sederhana sewa di 78 blok;

Perbaikan rumah tidak layak huni sebanyak 1.648 unit.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program perumahan dan kawasan

permukiman tidak terlepas dari adanya alokasi anggaran sebesar

Rp370.902.237.185,- dengan realisasi sebesar Rp340.793.484.023,- atau 91,88%.

3. Permasalahan dan Solusi

Tidak ada permasalahan dalam pencapaian sasaran meningkatkan penyediaan serta

pengelolaan lingkungan perumahan dan kawasan permukiman layak huni pada

urusan wajib perumahan dan kawasan permukiman, karena semua indikator kinerja

atas program-program pendukung telah tercapai.

Tujuan 2. Meningkatkan upaya pengembangan dan pemanfaatan energi

alternatif yang ramah lingkungan

Sasaran untuk meningkatkan upaya pengembangan dan pemanfaatan energi

alternatif yang ramah lingkungan adalah dengan meningkatkan upaya penerapan

teknologi dan peran serta masyarakat dalam pengembangan dan pemanfaatan energi

alternatif yang capaiannya diukur dengan menggunakan 2 (dua) indikator kinerja, yaitu:

a. Persentase upaya penerapan teknologi untuk pengembangan dan pemanfaatan

energi alternatif mencapai 89,79%, bila dibandingkan dengan target yang telah

ditetapkan sebesar 75,51%, maka capaian kinerjanya mencapai 118,92%;

b. Persentase peran serta masyarakat dalam pengembangan dan pemanfaatan

energi alternatif mencapai 50,00%, bila dibandingkan dengan target yang telah

ditetapkan sebesar 57,14%, maka capaian kinerjanya mencapai 87,5%.

Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan melalui urusan wajib lingkungan hidup

yang diimplementasikan melalui program dan kegiatan sebagai berikut:

Page 152: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-90

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018 program yang direncanakan untuk mendukung pencapaian sasaran

meningkatkan upaya penerapan teknologi dan peran serta masyarakat dalam

pengembangan dan pemanfaatan energi alternatif adalah program pengembangan

dan pemanfaatan energi alternatif, dengan kegiatan:

Pengusahaan dan pengembangan energi alternatif;

Penyediaan sarana dalam rangka konservasi pada sektor bangunan gedung

dan permukiman;

Penyusunan dokumen perencanaan konservasi energi pada sektor

bangunan gedung dan permukiman.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran

meningkatkan upaya penerapan teknologi dan peran serta masyarakat dalam

pengembangan dan pemanfaatan energi alternatif adalah program pengembangan

dan pemanfaatan energi alternatif diukur dengan menggunakan 2 (dua) indikator

kinerja, yaitu:

Akumulasi penerapan teknologi dalam pengembangan dan pemanfaatan

energi alternatif terbarukan yang mancapai 45 unit, bila dibandingkan dengan

target yang ditetapkan sebesar 37 unit, maka capaian kinerjanya sebesar

121,62%. Akumulasi penerapan teknologi dalam pengembangan dan

pemanfaatan energi alternatif terbarukan merupakan penjumlahan dari

jumlah unit teknologi yang diterapkan dalam pengembangan dan

pemanfaatan energi alternatif terbarukan sampai dengan tahun 2017 dengan

jumlah unit teknologi yang diterapkan dalam pengembangan dan

pemanfaatan energi alternatif terbarukan tahun 2018. jumlah unit teknologi

yang diterapkan dalam pengembangan dan pemanfaatan energi alternatif

terbarukan sampai dengan tahun 2017 sebanyak 41 unit, sedangkan jumlah

unit teknologi yang diterapkan dalam pengembangan dan pemanfaatan

energi alternatif terbarukan tahun 2018 sebanyak 4 unit.

Akumulasi entitas lingkungan yang berperan serta dalam pengembangan

dan pemanfaatan energi alternatif mencapai 7 lingkungan, bila dibandingkan

dengan target yang telah ditetapkan sebesar 8 lingkungan, maka capaian

kinerjanya adalah 87,50%. Akumulasi entitas lingkungan yang berperan serta

dalam pengembangan dan pemanfaatan energi alternatif merupakan

Page 153: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-91

penjumlahan antara jumlah entitas lingkungan yang berperan serta dalam

pengembangan dan/atau pemanfaatan energi alternatif sampai dengan

tahun 2017 dengan jumlah entitas lingkungan yang berperan serta dalam

pengembangan dan pemanfaatan energi alternatif tahun 2018. Jumlah

entitas lingkungan yang berperan serta dalam pengembangan dan/atau

pemanfaatan energi alternatif sampai dengan tahun 2017 sebanyak 6

lingkungan, sedangkan jumlah entitas lingkungan yang berperan serta dalam

pengembangan dan pemanfaatan energi alternatif tahun 2018 sebanyak 1

lingkungan.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung indikator program tersebut antara lain:

Pengusahaan dan pengembangan energi alternatif di 4 lokasi;

Penyediaan sarana dalam rangka konservasi pada sektor bangunan gedung

dan permukiman sebanyak 9 unit;

Penyusunan dokumen perencanaan konservasi energi pada sektor

bangunan gedung dan permukiman sebnayak 2 dokumen.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program pengembangan dan

pemanfaatan energi alternatif tidak terlepas dari adanya dukungan alokasi anggaran

sebesar Rp2.582.307.619,- dengan realisasi sebesar Rp2.542.790.443,- atau

98,47%.

3. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dalam pencapaian sasaran meningkatkan upaya pengembangan dan

pemanfaatan energi alternatif yang ramah lingkungan yaitu tidak tercapainya salah

satu indikator kinerja program pengembangan dan pemanfaatan energi alternatif,

yakni angka akumulasi entitas lingkungan yang berperan serta dalam pengembangan

dan pemanfaatan energi alternatif, dikarenakan keterbatasan SDM serta sarana dan

prasarana dalam penerapan pengembangan dan pemanfaatan energi alternatif.

Solusi yang dapat diupayakan dalam mengatasi permasalahan tersebut adalah

dengan meningkatkan peran serta sektor swasta untuk dapat berpartisipasi aktif

dalam penyediaan sarana dan prasarana dalam penerapan pengembangan dan

pemanfaatan energi alternatif serta melakukan optimalisasi dalam edukasi serta

Page 154: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-92

pendampingan kepada masyarakat untuk mengimplementasikan pemanfaatan energi

alternatif.

Tujuan 3. Meningkatkan upaya konservasi energi

Sasaran untuk meningkatkan upaya konservasi energi adalah dengan

meningkatkan upaya penerapan konservasi energi yang capaiannya diukur dengan

indikator kinerja persentase selisih kegiatan dan/atau usaha yang telah menerapkan

konservasi energi, yang pada tahun 2018 mencapai 114,91%, bila dibandingkan dengan

target yang telah ditetapkan sebesar 17,7%, maka capaian indikator kinerjanya sebesar

649,22%.

Pencapaian kedua sasaran tersebut dilaksanakan melalui urusan wajib lingkungan

hidup yang diimplementasikan melalui program dan kegiatan sebagai berikut:

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran meningkatkan upaya penerapan konservasi energi adalah

program upaya konservasi energi, dengan kegiatan pembinaan dan pengusahaan

konservasi energi.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran

meningkatkan upaya penerapan konservasi energi adalah program upaya konservasi

energi yang diukur menggunakan indikator kinerja akumulasi kegiatan dan/atau

usaha yang telah menerapkan konservasi energi mencapai 245 kegiatan dan/atau

usaha, bila dibandingkan dengan target yang ditetapkan sebanyak 134 kegiatan

dan/atau usaha, maka capaian kinerjanya adalah 182,84%. Akumulasi kegiatan

dan/atau usaha yang telah menerapkan konservasi energi merupakan penjumlahan

antara jumlah kegiatan usaha yang diaudit yang telah menerapkan konservasi energi

sampai dengan tahun 2017 dengan jumlah kegiatan usaha yang diaudit yang telah

menerapkan konservasi energi pada tahun 2018. Jumlah kegiatan usaha yang

diaudit yang telah menerapkan konservasi energi sampai dengan tahun 2017

sebanyak 125 kegiatan dan/atau usaha, sedangkan jumlah kegiatan usaha yang

diaudit yang telah menerapkan konservasi energi pada tahun 2018 sebanyak 120

kegiatan dan/atau usaha. Sedangkan kegiatan yang dilakukan guna mendukung

program upaya konservasi energi adalah pembinaan dan pengusahaan konservasi

energi sebanyak 120 kegiatan/usaha.

Page 155: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-93

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program upaya konservasi energi

tidak terlepas dari adanya dukungan alokasi anggaran sebesar Rp271.198.458,-

dengan realisasi sebesar Rp266.353.392,- atau 98,21%.

3. Permasalahan dan Solusi

Tidak ada permasalahan dalam pencapaian sasaran meningkatkan upaya penerapan

konservasi energi, hal ini dikarenakan semua indikator kinerja atas program-program

pendukung telah tercapai.

Misi 6. Memperkuat nilai-nilai budaya lokal dalam sendi-sendi kehidupan

masyarakat

Misi 6 tersebut dimaksudkan untuk melakukan upaya menanamkan dan

mempertahankan kesenian dan nilai-nilai budaya lokal (ulet, egaliter, terbuka, kreatif) serta

nilai-nilai kepahlawanan yang berfalsafah Pancasila kepada warga kota utamanya

generasi muda.

Pencapaian misi tersebut diukur dengan menggunakan Indikator Kinerja Daerah

(IKD) indeks budaya lokal pada tahun 2018 mencapai 78,39% mengalami peningkatan

bila dibandingkan tahun 2017 yang mencapai 70,73. Peningkatan indeks budaya lokal

tersebut menunjukkan penguatan nilai-nilai budaya lokal yang semakin membaik.

Perhitungan indeks budaya lokal merupakan rata-rata geometrik dari tingkat pemahaman

masyarakat terhadap budaya lokal ,tingkat kemampuan rewriting dan retelling masyarakat,

serta tingkat kepedulian masyarakat terhadap kegiatan-kegiatan bernilai kebangsaan.

Gambar IV.6 Indeks Budaya Lokal Kota Surabaya Tahun 2016-2018

Sumber data : Hasil Survey Bappeko, Desember 2018, diolah

Page 156: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-94

Disamping itu, pencapaian misi tersebut dapat dirasakan dengan telah diterimanya

berbagai penghargaan nasional “Anugerah Purwakalagrha IMA 2018” dalam kategori

Pejabat Peduli Museum oleh Indonesian Museum Award pada tanggal 14 Oktober 2018

Angka realisasi indeks budaya lokal pada tahun 2018 tersebut, tidak terlepas dari

upaya pencapaian atas tujuan dan sasaran sebagai berikut:

Tujuan 1. Melestarikan budaya lokal

Sasaran untuk melestarikan budaya lokal adalah meningkatkan perlindungan,

pengembangan dan pemanfaatan budaya lokal yang capaiannya diukur dengan indikator

kinerja persentase budaya yang dapat dilestarikan. Persentase budaya yang dapat

dilestarikan dihitung berdasarkan pelestarian seni-seni budaya dan pemeliharaan

bangunan cagar budaya, dimana pada tahun 2018 mencapai 90,84%. Bila dibandingkan

dengan target yang telah ditetapkan sebesar 91,39%, maka capaian kinerjanya mencapai

99,4%.

Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan melalui urusan wajib kebudayaan yang

diimplementasikan melalui program dan kegiatan sebagai berikut:

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran meningkatkan perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan

budaya lokal adalah:

a) Program perlindungan budaya lokal, dengan kegiatan monitoring dan evaluasi

cagar budaya

b) Program pengembangan dan pemanfaatan budaya lokal, dengan kegiatan:

Penyelenggaraan festival budaya daerah;

Monitoring penyelenggaraan seni budaya lokal pada ruang publik dan usaha

pariwisata;

Penyelenggaraan event dan festival kesenian daerah;

Pengembangan kreativitas budaya daerah sekolah dasar;

Pengembangan kreativitas budaya daerah sekolah menengah.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran

meningkatkan perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan budaya lokal adalah:

a) Program perlindungan budaya lokal yang diukur menggunakan indikator kinerja

persentase cagar budaya yang terpelihara, dimana pada tahun 2018 mencapai

Page 157: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-95

91,58%, bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 91,5%,

maka capaian indikator kinerjanya adalah 100,08%. Adapun cagar budaya yang

terpelihara sebanyak 250 bangunan/situs dari 273 cagar budaya yang

ditetapkan. Adapun kegiatan yang dilaksanakan guna mendukung program

adalah monitoring dan evaluasi cagar budaya dengan realisasi sebanyak 252

bangunan.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program perlindungan budaya

lokal tidak terlepas dari adanya dukungan alokasi anggaran sebesar

Rp1.681.717.781,- dengan realisasi sebesar Rp1.347.535.918 atau 80,13%.

b) Program pengembangan dan pemanfaatan budaya lokal yang diukur

menggunakan 2 (dua) indikator kinerja, yaitu :

Persentase kelompok seni terdaftar yang layak tampil, dimana pada tahun

2018 mencapai 57,63%, bila dibandingkan dengan target yang telah

ditetapkan sebesar 45%, maka capaian kinerjanya adalah 128,07%. Adapun

jumlah kelompok seni yang layak tampil sebanyak 287 kelompok seni dari

498 kelompok seni yang terdaftar.

Indikator kinerja persentase hotel, restoran, dan ruang publik yang

menampilkan budaya lokal pada 17 lokasi, dimana pada tahun 2018

mencapai 100%, bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan

sebesar 64,7%, maka capaian kinerjanya adalah 154,56%. Jumlah hotel,

restoran dan ruang publik yang menampilkan budaya lokal sebanyak 17

lokasi.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota

Surabaya guna mendukung indikator program tersebut, antara lain:

Penyelenggaraan festival budaya daerah dilaksanakan sebanyak 5 kali;

Monitoring penyelenggaraan seni budaya lokal pada ruang publik dan usaha

pariwisata dilaksanakan sebanyak 166 kali;

Penyelenggaraan event dan festival kesenian daerah dilaksanakan

sebanyak 653 kali;

Pengembangan kreativitas budaya daerah sekolah dasar bagi 1.323 orang;

Pengembangan kreativitas budaya daerah sekolah menengah bagi 600

orang.

Page 158: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-96

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program pengembangan dan

pemanfaatan budaya lokal tidak terlepas dari adanya dukungan alokasi anggaran

sebesar Rp7.923.529.647,- dengan realisasi sebesar Rp7.281.925.723,- atau

91,90%.

3. Permasalahan dan Solusi

Tidak ada permasalahan dalam pencapaian pencapaian sasaran meningkatkan

perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan budaya, Hal ini dikarenakan semua

indikator kinerja atas program-program pendukung telah tercapai.

Tujuan 2. Meningkatkan minat dan budaya baca masyarakat

Sasaran untuk meningkatkan minat dan budaya baca masyarakat adalah dengan

mewujudkan peningkatan minat dan budaya baca masyarakat melalui peningkatan akses

baca yang capaiannya diukur dengan 3 (tiga) indikator kinerja, yaitu:

a. Persentase koleksi buku yang termanfaatkan mencapai 90,06%, bila dibandingkan

dengan target yang telah ditetapkan sebesar 76,1%, maka capaian kinerjanya

mencapai 118,35%;

b. Persentase pengunjung layanan baca yang meminjam buku mencapai 100%, bila

dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 71,9%, maka capaian

kinerjanya mencapai 139,08%;

c. Persentase siswa yang mempunyai kemampuan membaca sesuai dengan reading

text levelling mencapai 100%, bila dibandingkan dengan target yang telah

ditetapkan sebesar 100%, maka capaian kinerjanya adalah 100%.

Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan melalui urusan wajib perpustakaan yang

diimplementasikan melalui program dan kegiatan sebagai berikut:

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran mewujudkan peningkatan minat dan budaya baca masyarakat

melalui peningkatan akses baca adalah program pengembangan budaya baca dan

pembinaan perpustakaan, dengan kegiatan:

Pelaksanaan tes reading text leveling;

Pengembangan minat dan budaya baca;

Pembinaan pengelolaan perpustakaan;

Pengelolaan layanan baca;

Page 159: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-97

Penyediaan dan perawatan sarana perpustakaan daerah dan taman bacaan

masyarakat;

Fasilitasi pengembangan budaya baca dan menulis di sekolah;

Akse literasi.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran mewujudkan

peningkatan minat dan budaya baca masyarakat melalui peningkatan akses baca

adalah program pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan diukur

dengan 4 (empat) indikator kinerja, yaitu:

Persentase pertumbuhan kegiatan literasi yang diselenggarakan, dimana

pada tahun 2018 mencapai 8,33%. Bila dibandingkan dengan target yang

ditetapkan sebesar 10%, maka capaian kinerjanya adalah 83,33%. Jumlah

kegiatan literasi yang diselenggarakan pada tahun 2018 sebanyak 182 kali,

lebih banyak dari jumlah kegiatan yang diselenggarakan tahun 2017 yaitu

sebanyak 168 kali.

Persentase koleksi buku, dimana pada tahun 2018 mencapai 87,45%. Bila

dibandingkan dengan target yang ditetapkan sebesar 88,63%, maka capaian

kinerjanya adalah 98,67%. Jumlah koleksi buku yang disediakan sebanyak

2.326.889 buku dari jumlah koleksi buku yang ditargetkan sebanyak

2.660.695 buku.

Persentasi siswa yang terlibat dalam tes reading text leveling, dimana pada

tahun 2018 mencapai 40,93%. Bila dibandingkan dengan target yang

ditetapkan sebesar 40,4%, maka capaian kinerjanya adalah 101,31%.

Jumlah siswa yang mengikuti tes reading text levelling tahun 2018 sebanyak

55.871 siswa dari jumlah siswa yang ditargetkan mengikuti tes reading text

levelling sebanyak 289.166 siswa.

Persentase perpustakaan yang berhasil dibina, dimana pada tahun 2018

mencapai 31,06%. Bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan

sebesar 17,85%, maka capaian kinerjanya adalah 173,99%. Jumlah

perpustakaan yang berhasil dibina sampai dengan tahun 2018 sebanyak

2.898 perpustakaan dari 9.331 perpustakaan yang ada pada tahun 2018.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Page 160: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-98

Pelaksanaan tes reading text leveling bagi 57.534 orang;

Pengembangan minat dan budaya baca dilaksanakan sebanyak 197 kali;

Pembinaan pengelolaan perpustakaan kepada 500 lembaga;

Pengelolaan layanan baca sebanyak 6.545.199 kunjungan;

Penyediaan dan perawatan sarana perpustakaan daerah dan taman bacaan

masyarakat sebanak 57.866 buku;

Fasilitasi pengembangan budaya baca dan menulis di sekolah sebanyak 3

kali;

Akse literasi sebanyak 1 kali.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program pengembangan budaya

baca dan pembinaan perpustakaan tidak terlepas dari adanya dukungan alokasi

anggaran sebesar Rp29.443.883.429,- dengan realisasi sebesar Rp26.662.859.830,-

atau 90,55%.

3. Permasalahan dan Solusi

Tidak ada permasalahan dalam pencapaian sasaran mewujudkan peningkatan minat

dan budaya baca masyarakat melalui peningkatan akses baca, Hal ini dikarenakan

semua indikator kinerja atas program-program pendukung telah tercapai.

Tujuan 3. Mewujudkan wawasan, karakter, dan nilai-nilai kebangsaan generasi

muda

Sasaran untuk mewujudkan wawasan, karakter, dan nilai-nilai kebangsaan generasi

muda adalah dengan mewujudkan wawasan, karakter, dan nilai-nilai kebangsaan yang

capaiannya diukur dengan indikator kinerja persentase pertumbuhan partisipasi

lembaga/komunitas dalam kegiatan yang mendorong nilai-nilai kebangsaan mencapai

3,77%, bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 4%, maka capaian

kinerjanya adalah 94,14%.

Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan melalui urusan wajib kebudayaan yang

diimplementasikan melalui program dan kegiatan sebagai berikut:

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran mewujudkan wawasan, karakter, dan nilai-nilai kebangsaan

adalah program pengembangan wawasan dan karakter kebangsaan dalam konteks

budaya lokal, dengan kegiatan:

Page 161: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-99

Pemberdayaan dan fasilitasi parpol dan ormas

Peningkatan wawasan kebangsaan

Penyelenggaraan event peningkatan nilai-nilai kebangsaan

Fasilitasi pengembangan karakter kebangsaan di Sekolah

Fasilitasi pengembangan wawasan kebangsaan di Sekolah

Pengembangan minat, bakat, dan kreativitas siswa pls

Fasilitasi kegiatan organisasi sosial kepahlawanan

Pemeliharaan TMP dan MPN

Sosialisasi wawasan kebangsaan di 31 Kecamatan

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran mewujudkan

wawasan, karakter, dan nilai-nilai kebangsaan adalah program pengembangan

wawasan dan karakter kebangsaan dalam konteks budaya lokal yang diukur

menggunakan 2 (dua) indikator kinerja, yaitu:

Persentase partisipasi peserta dalam kegiatan yang mendorong nilai-nilai

kebangsaan, dimana pada tahun 2018 mencapai 29,63%. Bila dibandingkan

dengan target yang ditetapkan sebesar 15,5%, maka capaian kinerjanya

adalah 191,17%. Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan yang mendorong

nilai-nilai kebangsaan sebanyak 872.279 orang yang terdiri dari pelajar,

masyarakat umum dan veteran dibandingkan jumlah penduduk Kota

Surabaya.

Persentase kader wawasan kebangsaan, dimana pada tahun 2018 mencapai

98,49%. Bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar

100%, maka capaian kinerjanya adalah 98,49%. Jumlah orang yang menjadi

kader wawasan kebangsaan sebanyak 457 orang dari 464 peserta yang

mengikuti pembinaan wawasan kebangsaaan.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Pemberdayaan dan fasilitasi Parpol dan Ormas kepada 53 lembaga;

Peningkatan wawasan kebangsaan bagi 657 orang;

Penyelenggaraan event peningkatan nilai-nilai kebangsaan bagi 16.443

orang;

Fasilitasi pengembangan karakter kebangsaan di sekolah bagi 5.947 orang;

Page 162: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-100

Fasilitasi pengembangan wawasan kebangsaan di sekolah bagi 1.464 orang;

Pengembangan minat, bakat, dan kreativitas siswa PLS dilaksanakan

sebanyak 11 kali;

Fasilitasi kegiatan organisasi sosial kepahlawanan bagi 5.779 orang;

Pemeliharaan TMP dan MPN sebanyak 7 lokasi;

Sosialisasi wawasan kebangsaan di 31 kecamatan dalam bentuk sosialiasi

wawasan kebangsaan

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program pengembangan wawasan

dan karakter kebangsaan dalam konteks budaya lokal tidak terlepas dari adanya

dukungan alokasi anggaran sebesar Rp17.300.446.175,- dengan realisasi sebesar

Rp14.409.463.531,- atau 83,29%.

3. Permasalahan dan Solusi

Tidak ada permasalahan dalam pencapaian sasaran mewujudkan wawasan,

karakter, dan nilai-nilai kebangsaan, Hal ini dikarenakan semua indikator kinerja atas

program-program pendukung telah tercapai.

Misi 7. Mewujudkan Surabaya sebagai pusat penghubung perdagangan dan jasa

antar pulau dan internasional

Misi 7 tersebut dimaksudkan untuk melakukan upaya integrasi fasilitas pendukung

perdagangan dan jasa (termasuk di dalamnya pelabuhan laut dan udara, pergudangan,

kawasan industri, kawasan perdagangan, terminal dan stasiun) melalui implementasi

manajemen logistik kota/city logistic.

Pencapaian misi tersebut diukur dengan menggunakan Indikator Kinerja Daerah

(IKD) tingkat pertumbuhan volume komoditi keluar masuk Kota Surabaya yang telah

terealisasi sebesar 5,29%. Bila dibandingkan dengan tahun 2017, nilai tersebut

mengalami peningkatan dari 4,27% menjadi 5,29%.

Page 163: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-101

Gambar IV.7 Tingkat Pertumbuhan Volume Komoditi Keluar Masuk

Kota Surabaya Tahun 2014-2018

Sumber Data: Bank Indonesia, Desember 2018, diolah

Tujuan 1. Meningkatkan sistem manajemen city logistic

A.1 Peningkatan sistem manajemen city logistic

Pencapaian sasaran peningkatan sistem manajemen logistik pada tahun 2018

diukur mengunakan indikator kinerja tingkat pertumbuhan ekonomi kategori transportasi

dan pergudangan mencapai 6,96%, bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan

sebesar 5,59%, maka capaian kinerjanya adalah 124,56%.

Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan melalui urusan wajib perhubungan,

urusan pilihan perdagangan, dan urusan wajib penanaman modal yang diimplementasikan

melalui program dan kegiatan sebagai berikut:

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018 program dan kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran

peningkatan sistem manajemen city logistic adalah:

a) Program pengembangan hub dan simpul logistik untuk mendukung distribusi

komoditas potensial, dengan kegiatan:

Pembinaan terhadap pengelola distribusi perdagangan;

Penyusunan kajian pendukung implementasi rencana pengembangan hub

dan simpul logistic.

b) Program manajemen lalu lintas angkutan barang, dengan kegiatan

penyelenggaraan pelayanan aksesibilitas angkutan barang

Page 164: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-102

c) Program peningkatan investasi fasilitas pendukung logistik, dengan kegiatan

temu usaha logistik

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan guna mendukung sasaran peningkatan sistem

manajemen logistik adalah:

a) Program pengembangan hub dan simpul untuk mendukung distribusi komoditas

potensial yang diukur menggunakan 2 (dua) indikator kinerja, yaitu :

Persentase realisasi pengembangan hub dan simpul logistik mencapai 75%,

bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 75%, maka

capaian kinerjanya adalah 100%. Persentase realisasi pengembangan hub

dan simpul logistik merupakan perbandingan antara jumlah realisasi tahapan

pengembangan hub dan simpul tahun 2018 yaitu sebanyak 3 tahapan,

dengan jumlah rencana tahapan pengembangan hub dan simpul sebanyak 4

tahapan.

Tingkat kelengkapan data gudang terdaftar mencapai 69,59%, bila

dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan 50%, maka capaian

kinerjanya adalah 139,19%. Tingkat kelengkapan data gudang terdaftar

merupakan perbandingan antara jumlah gudang yang lengkap datanya di

tahun 2018 yaitu sebanyak 103 gudang, dengan jumlah gudang yang

terdaftar di tahun 2018 sebanyak 148 gudang.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota

Surabaya guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Pembinaan terhadap pengelola distribusi perdagangan kepada 1.455

lembaga;

Penyusunan kajian pendukung implementasi rencana pengembangan hub

dan simpul sebanyak 1 dokumen.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program pengembangan hub

dan simpul untuk mendukung distribusi komoditas potensial tidak terlepas dari

adanya dukungan alokasi anggaran sebesar Rp1.411.893.052,- dengan realisasi

sebesar Rp1.314.551.358,- atau 93,11%.

Page 165: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-103

b) Program manajemen lalu lintas angkutan barang yang diukur menggunakan

indikator kinerja rata-rata waktu tempuh kendaraan barang dari dan menuju hub

mencapai 100,22 menit, bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan

sebanyak 106,24 menit, maka capaian kinerjanya adalah 105,66%.

Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya guna

mendukung pencapaian indikator program tersebut adalah penyelenggaraan

pelayanan aksesibilitas angkutan barang sebanyak 2 kali. Pencapaian dari

sejumlah target indikator kinerja program manajemen lalu lintas angkutan barang

tidak terlepas dari adanya dukungan alokasi anggaran sebesar Rp700.816.765,-

dengan realisasi sebesar Rp614.739.650,- atau 87,72%.

c) Program peningkatan investasi fasilitas pendukung logistik yang diukur

menggunakan indikator kinerja tingkat pertumbuhan investasi fasilitas pendukung

logistik mencapai 100%, bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan

sebesar 24%, maka capaian kinerjanya adalah 416,67%. Tingkat pertumbuhan

investasi fasilitas pendukung logistik merupakan pengurangan antara jumlah

investasi fasilitas pendukung logistik tahun 2018 dengan jumlah investasi fasilitas

pendukung logistik tahun dasar, lalu dibandingkan dengan jumlah investasi

fasilitas pendukung logistik tahun dasar. Adapun jumlah investasi fasilitas

pendukung logistik tahun 2018 sebanyak 4 fasilitas, sedangkan jumlah investasi

fasilitas pendukung logistik tahun 2016 sebanyak 2 fasilitas. Adapun kegiatan

yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya guna mendukung

pencapaian indikator program tersebut adalah temu usaha logistik bagi 100

orang.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program peningkatan investasi

fasilitas pendukung logistik tidak terlepas dari adanya dukungan alokasi

anggaran sebesar Rp220.566.434,- dengan realisasi sebesar Rp215.974.691,-

atau 97,92%.

3. Permasalahan dan Solusi

Tidak ada permasalahan dalam pencapaian sasaran peningkatan sistem manajemen

city logistic. Hal ini dikarenakan semua indikator kinerja atas program-program

pendukung telah tercapai.

Page 166: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-104

A.2 Meningkatnya jaringan bisnis (G to G dan G to B) jasa dan perdagangan

komoditi barang dalam skala internasional dan antar pulau yang ditunjang dengan

pusat pelayanan informasi yang terintegrasi

Pencapaian sasaran meningkatnya jaringan bisnis (G to G dan G to B) jasa dan

perdagangan komoditi barang dalam skala internasional dan antar pulau yang ditunjang

dengan pusat pelayanan informasi yang terintegrasi pada tahun 2018 diukur

menggunakan indikator kinerja persentase realisasi tindak lanjut MOU bidang

perdagangan (G to G dan G to B) mencapai 85,71%, bila dibandingkan dengan target

yang telah ditetapkan sebesar 42,86%, maka capaian kinerjanya adalah 199,99%

Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan melalui Fungsi Manajemen Kebijakan

dan Koordinasi Perangkat Daerah yang diimplementasikan melalui program dan kegiatan

sebagai berikut:

1. Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan yang direncanakan guna mendukung pencapaian sasaran

meningkatnya jaringan bisnis (G to G dan G to B) jasa dan perdagangan komoditi

barang dalam skala internasional dan antar pulau yang ditunjang dengan pusat

pelayanan informasi yang terintegrasi adalah program kerjasama bidang

perdagangan, dengan kegiatan fasilitasi/pembentukan kerjasama perdagangan.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan guna mendukung meningkatnya jaringan bisnis (G to

G dan G to B) jasa dan perdagangan komoditi barang dalam skala internasional dan

antar pulau yang ditunjang dengan pusat pelayanan informasi yang terintegrasi

adalah program kerjasama bidang perdagangan yang diukur menggunakan 2 (dua)

indikator kinerja, yaitu:

Persentase MoU yang memuat sektor perdagangan yang telah

ditandatangani mencapai 57,14%, bila dibandingkan dengan target yang

direncanakan sebesar 57,14%, maka capaian kinerjanya adalah 100,01%.

Persentase MoU yang memuat sektor perdagangan yang telah

ditandantangani merupakan perbandingan antara jumlah MoU yang memuat

sektor perdagangan yang telah ditandatangani tahun 2018 sebanyak 4 MoU

dengan jumlah MoU yang memuat sektor perdagangan yang direncanakan

ditandatangani sampai dengan tahun 2021 sebanyak 7 MoU;

Persentase MoU yang memuat sektor perdagangan tertandatangani yang

telah terealisasi mencapai 75%, bila dibandingkan dengan target yang telah

Page 167: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-105

ditetapkan sebesar 75%, maka capaian kinerjanya adalah 100%. Persentase

MoU yang memuat sektor perdagangan tertandatangani yang telah

terealisasi merupakan perbandingan antara jumlah MoU yang memuat sektor

perdagangan tertandatangani yang telah terealisasi sampai dengan

tahun 2018 sebanyak 3 MoU dengan jumlah MoU yang memuat sektor

perdagangan tahun 2018 sebanyak 4 MoU.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota

Surabaya guna mendukung pencapaian indikator program tersebut adalah

fasilitasi/pembentukan kerjasama perdagangan sebanyak 3 lembaga.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program kerjasama bidang

perdagangan tidak terlepas dari adanya dukungan alokasi anggaran sebesar

Rp234.435.649,- dengan realisasi sebesar Rp175.952.897,- atau 75,05%.

3. Permasalahan dan Solusi

Tidak ada permasalahan dalam pencapaian sasaran mewujudkan meningkatnya

jaringan bisnis (G to G dan G to B) jasa dan perdagangan komoditi barang dalam

skala internasional dan antar pulau yang ditunjang dengan pusat pelayanan

informasi yang terintegrasi, Hal ini dikarenakan semua indikator kinerja atas

program-program pendukung telah tercapai.

Misi 8. Memantapkan tata kelola pemerintahan yang baik

Pencapaian misi memantapkan tata kelola pemerintahan yang baik diukur dengan

menggunakan Indikator Kinerja Daerah (IKD) Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (SAKIP) dan Nilai Kepuasan Masyarakat.

Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) merupakan hasil

penilaian penerapan manajemen kinerja pada sektor publik yang sejalan dan konsisten

dengan penerapan reformasi birokrasi, yang berorientasi pada pencapaian outcome dan

upaya untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Pada tahun 2018, nilai SAKIP

Pemerintah Kota Surabaya berada pada Kategori BB dengan hasil nilai 70,03 meningkat

dibandingkan tahun 2017 dengan nilai 68,86

Page 168: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-106

Gambar IV.8

Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Kota Surabaya Tahun 2014-2018

Sumber Data: Bagian Organisasi Surabaya, Desember 2018, diolah

Pengukuran nilai kepuasan masyarakat ini diperoleh dari hasil survey kepuasan

masyarakat terhadap pelayanan Pemerintah Kota Surabaya. Nilai kepuasan masyarakat

terhitung mengalami kenaikan dibandingkan nilai kepuasan pada tahun 2017 yaitu 74,46

menjadi 83,74 pada tahun 2018.

Disamping itu, pencapaian misi tersebut dapat dirasakan hasilnya dengan

diterimanya berbagai penghargaan baik nasional maupun internasional, antara lain:

a. Penghargaan “Opengov Recognition of Excellence 2018” oleh Opengov Asia

b. Public Relations Indonesia Award (PRIA) 2018 yang diserahkan Public

Relations Indonesia pada tanggal 29 Maret 2018 di Jln. Tunjungan

Surabaya, dalam kategori:

Media cetak internal (majalah gapura)

Website pemerintahan daerah meraih medali emas

Media sosial pemerintah daerah meraih medali perak

Government PR meraih medali emas

Departemen PR meraih medali emas

Presenter terbaik

Misi tersebut dimaksudkan untuk upaya pemantapan tata kelola pemerintahan yang

baik yaitu dengan pencapaian pelayanan prima di sektor perencanaan, pelaksanaan,

Page 169: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-107

pengendalian dan pengawasan pembangunan, pengelolaan keuangan daerah dan

pelayanan perizinan yang didukung TIK, dengan tujuan dan sasaran sebagai berikut:

Tujuan 1. Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan

pelayanan publik

Sasaran untuk meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan

pelayanan publik adalah dengan meningkatkan kapasitas dan kompetensi aparatur

pemerintahan, meningkatkan tata kelola administrasi pemerintahan yang baik, serta

meningkatkan kualitas pelayanan.

A.1. Meningkatkan kapasitas dan kompetensi aparatur pemerintahan

Pencapaian sasaran meningkatkan kapasitas dan kompetensi aparatur

pemerintahan pada tahun 2018 diukur dengan menggunakan 3 (tiga) indikator kinerja,

yaitu:

a. Angka pelanggaran disiplin aparatur mencapai 1,14 per 1.000 pegawai, bila

dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 1,32 per 1.000

pegawai, maka capaian indikator kinerjanya adalah 113,37%

b. Persentase pelanggaran tata kelola administrasi keuangan pada kasus yang

sama yang berhasil diturunkan mencapai 31,98%, bila dibandingkan dengan

target yang telah ditetapkan sebesar 9,1%, maka capaian kinerjanya adalah

351,43%

c. Persentase aparatur (struktural dan non struktural) yang kompeten mencapai

67,22%, bila dibandingkan dengan target yang ditetapkan sebesar 69,69%, maka

capaian kinerjanya adalah 96,46%

Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan melalui fungsi manajemen pengawasan

serta unsur manajemen kepegawaian serta pendidikan dan pelatihan yang

diimplementasikan melalui program dan kegiatan sebagai berikut:

A.1.1. Fungsi Manajemen Pengawasan

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran meningkatkan kapasitas dan kompetensi aparatur pemerintahan

adalah program peningkatan sistem pengawasan internal, dengan kegiatan:

Penerapan disiplin pegawai;

Evaluasi SAKIP SKPD;

Page 170: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-108

Inventasrisasi temuan pengawasan;

Pelaksanaan monitoring pada inspektorat pembantu wilayah I di lingkungan

Pemerintah Kota Surabaya;

Pelaksanaan monitoring pada inspektorat pembantu wilayah II di lingkungan

Pemerintah Kota Surabaya;

Pelaksanaan monitoring pada inspektorat pembantu wilayah III di lingkungan

Pemerintah Kota Surabaya;

Pelaksanaan monitoring pada inspektorat pembantu wilayah IV di lingkungan

Pemerintah Kota Surabaya;

Pelaksanaan pengawasan dan penanganan pengaduan pada inspektorat

pembantu wilayah I di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya;

Pelaksanaan pengawasan dan penanganan pengaduan pada inspektorat

pembantu wilayah II di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya;

Pelaksanaan pengawasan dan penanganan pengaduan pada inspektorat

pembantu wilayah III di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya;

Pelaksanaan pengawasan dan penanganan pengaduan pada inspektorat

pembantu wilayah IV di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya;

Pengembangan kapasitas aparatur pengawasan.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran

meningkatkan kapasitas dan kompetensi aparatur pemerintahan adalah Program

Peningkatan Sistem Pengawasan Internal yang diukur dengan menggunakan 6

(enam) indikator kinerja, yaitu:

Persentase penanganan disiplin aparatur wilayah I, dimana pada tahun 2018

mencapai 100%. Bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan

sebesar 100%, maka capaian kinerjanya adalah 100%. Persentase

penanganan disiplin aparatur wilayah I merupakan perbandingan antara

jumlah kasus disiplin aparatur wilayah I yang ditangani dengan jumlah kasus

disiplin aparatur wilayah I yang masuk, pada tahun 2018 iumlah kasus

disiplin aparatur wilayah I yang ditangani sebanyak 6 kasus dari 6 kasus

yang masuk.

Persentase penanganan tata kelola administrasi keuangan wilayah I, dimana

pada tahun 2018 mencapai 100%. Bila dibandingkan dengan target yang

telah ditetapkan sebesar 100%, maka capaian kinerjanya adalah 100%.

Page 171: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-109

Persentase penanganan tata kelola administrasi keuangan wilayah I

merupakan perbandingan antara jumlah kasus tata kelola administrasi

keuangan wilayah I yang ditangani dengan jumlah kasus tata kelola

administrasi keuangan wilayah I yang masuk, pada tahun 2018 jumlah kasus

tata kelola administrasi keuangan wilayah I yang ditangani sebanyak 21

kasus dari 21 kasus yang masuk

Persentase penanganan disiplin aparatur wilayah II, dimana pada tahun

2018 mencapai 100%. Bila dibandingkan dengan target yang telah

ditetapkan sebesar 100%, maka capaian kinerjanya adalah 100%.

Persentase penanganan disiplin aparatur wilayah II merupakan

perbandingan antara jumlah kasus disiplin aparatur wilayah II yang ditangani

dengan jumlah kasus disiplin aparatur wilayah II yang masuk, pada tahun

2018 jumlah kasus disiplin aparatur wilayah II yang ditangani sebanyak 7

kasus dari 7 kasus yang masuk

Persentase penanganan tata kelola administrasi keuangan wilayah II,

dimana pada tahun 2018 mencapai 100%. Bila dibandingkan dengan target

yang telah ditetapkan sebesar 100%, maka capaian kinerjanya adalah 100%.

Persentase penanganan tata kelola administrasi keuangan wilayah II

merupakan perbandingan antara jumlah kasus tata kelola administrasi

keuangan wilayah II yang ditangani dengan jumlah kasus tata kelola

administrasi keuangan wilayah II yang masuk, pada tahun 2018 jumlah

kasus tata kelola administrasi keuangan wilayah II yang ditangani sebanyak

32 kasus dari 32 kasus yang masuk.

Persentase penanganan disiplin aparatur wilayah III, dimana pada tahun

2018 mencapai 100%. Bila dibandingkan dengan target yang telah

ditetapkan sebesar 100%, maka capaian kinerjanya adalah 100%.

Persentase penanganan disiplin aparatur wilayah III merupakan

perbandingan antara jumlah kasus disiplin aparatur wilayah III yang ditangani

dengan jumlah kasus disiplin aparatur wilayah III yang masuk, pada tahun

2018 jumlah kasus disiplin aparatur wilayah III yang ditangani sebanyak 7

kasus dari 7 kasus yang masuk.

Persentase penanganan tata kelola administrasi keuangan wilayah III,

dimana pada tahun 2018 mencapai 100%. BIla dibandingkan dengan target

yang telah ditetapkan sebesar 100%, maka capaian kinerjanya adalah 100%.

Persentase penanganan tata kelola administrasi keuangan wilayah III

Page 172: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-110

merupakan perbandingan antara jumlah kasus tata kelola administrasi

keuangan wilayah III yang ditangani dengan jumlah kasus tata kelola

administrasi keuangan wilayah III yang masuk, pada tahun 2018 jumlah

kasus tata kelola administrasi keuangan wilayah III yang ditangani sebanyak

20 kasus dari 20 kasus yang masuk.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Penerapan disiplin pegawai sebanyak 760 orang;

Evaluasi SAKIP SKPD sebanyak 72 perangkat daerah;

Inventarisasi temuan pengawasan sebanyak 143 lembaga;

Pelaksanaan monitoring pada inspektorat pembantu wilayah I di lingkungan

Pemerintah Kota Surabaya dengan hasil laporan monitoring sebanyak 22

perangkat daerah;

Pelaksanaan monitoring pada inspektorat pembantu wilayah II di lingkungan

Pemerintah Kota Surabaya dengan hasil laporan monitoring sebanyak 19

perangkat daerah;

Pelaksanaan monitoring pada inspektorat pembantu wilayah III di lingkungan

Pemerintah Kota Surabaya dengan hasil laporan monitoring sebanyak 21

perangkat daerah;

Pelaksanaan monitoring pada inspektorat pembantu wilayah IV di lingkungan

Pemerintah Kota Surabaya dengan hasil laporan monitoring sebanyak 20

perangkat daerah;

Pelaksanaan pengawasan dan penanganan pengaduan pada inspektorat

pembantu wilayah I di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya dengan hasil

laporan pelaksanaan pengawasan sebanyak 35 lembaga;

Pelaksanaan pengawasan dan penanganan pengaduan pada inspektorat

pembantu wilayah II di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya dengan hasil

laporan pelaksanaan pengawasan sebanyak 35 lembaga;

Pelaksanaan pengawasan dan penanganan pengaduan pada inspektorat

pembantu wilayah III di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya dengan hasil

laporan pelaksanaan pengawasan sebanyak 44 lembaga;

Pelaksanaan pengawasan dan penanganan pengaduan pada inspektorat

pembantu wilayah IV di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya dengan hasil

laporan pelaksanaan pengawasan sebanyak 35 lembaga;

Page 173: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-111

Pengembangan kapasitas aparatur pengawasan sebanyak 31 orang.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program peningkatan sistem

pengawasan internal tidak terlepas dari adanya alokasi dana sebesar

Rp5.510.506.249,- yang terealisasi sebesar Rp5.270.534.269,- atau 95,65 %.

3. Permasalahan dan Solusi

Tidak ada permasalahan dalam pencapaian sasaran meningkatkan kapasitas dan

kompetensi aparatur pemerintahan, karena semua indikator kinerja atas program-

program pendukung telah tercapai

A.1.2. Unsur Manajemen Kepegawaian Serta Pendidikan dan Pelatihan

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran meningkatkan kapasitas dan kompetensi aparatur pemerintahan

adalah program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, dengan kegiatan:

Pelayanan administrasi kepegawaian;

Pelaksanaan assessment centre;

Penataan administrasi kepegawaian;

Pendidikan dan pelatihan fungsional bagi aparatur pemerintahan;

Pendidikan dan pelatihan struktural bagi PNS daerah;

Pendidikan dan pelatihan teknis tugas dan fungsi bagi aparatur pemerintah;

Penempatan pegawai dan promosi jabatan;

Pengelolaan sistem data pegawai;

Pengembangan wawasan aparatur;

Fasilitasi penilaian kinerja pegawai;

Penyiapan materi diklat pembelajaran (e-learning);

Seleksi penerimaan calon PNS.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran

meningkatkan kapasitas dan kompetensi aparatur pemerintahan adalah program

peningkatan kapasitas sumber daya aparatur yang diukur menggunakan 4 (empat)

indikator kinerja, yaitu:

Page 174: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-112

Persentase pejabat struktural yang mengikuti diklat struktural, pada tahun

2018 mencapai 78,24%. Bila dibandingkan dengan target yang ditetapkan

sebesar 90,33%, maka capaian kinerjanya adalah 86,62%. Persentase

pejabat struktural yang mengikuti diklat struktural merupakan perbandingan

antara jumlah pejabat struktural yang pernah mengikuti diklat struktural tahun

2018 sebanyak 1.255 orang dengan jumlah pejabat struktural tahun 2018

sebanyak 1.604 orang.

Persentase pegawai yang mengikuti diklat teknis dan fungsional, pada tahun

2018 mencapai 70,46%. Bila dibandingkan dengan target yang ditetapkan

sebesar 49,05%, maka capaian kinerjanya adalah 143,66%. Persentase

pegawai yang mengikuti diklat teknis dan fungsional merupakan Jumlah PNS

yang mengikuti diklat teknis dan/atau diklat fungsional tahun 2018 sebanyak

5.067 orang dengan dibandingkan dengan penjumlahan jumlah pejabat

struktural yang direncanakan pada tahun 2021 sebanyak 1.577 orang dan

jumlah PNS non pejabat struktural (non guru) yang direncanakan pada tahun

2021 sebanyak 5.614 orang.

Persentase terbentuknya dan berfungsinya assessment centre, dimana pada

tahun 2018 mencapai 70%. Bila dibandingkan dengan target yang ditetapkan

sebesar 40%, maka capaian kinerjanya adalah 175%. Persentase terbentuk

dan berfungsinya assessment centre merupakan perbandingan antara

jumlah realisasi tahapan assessment centre yang terbentuk dan berfungsi

tahun 2018 sebesar 70% tahapan dengan jumlah tahapan assessment

centre yang direncanakan terbentuk dan berfungsi tahun 2021 sebesar

100%.

Persentase aparatur yang memiliki kinerja baik, pada tahun 2018 mencapai

96,68%. Bila dibandingkan dengan target yang ditetapkan sebesar 92%,

maka capaian kinerjanya adalah 105,08%. Persentase aparatur yang

memiliki kinerja baik merupakan perbandingan antara jumlah PNS (non guru)

yang memiliki kinerja baik tahun 2018 sebanyak 6.894 orang dibandingkan

dengan jumlah PNS non pejabat struktural (non guru) tahun 2018 sebanyak

5.527 orang dan jumlah pejabat struktural tahun 2018 sebanyak 1.604 orang.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut, antara lain:

Pelayanan administrasi kepegawaian sebanyak 800 berkas;

Page 175: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-113

Pelaksanaan assessment centre sebanyak 3 kegiatan;

Penataan administrasi kepegawaian sebanyak 12.538 berkas;

Pendidikan dan pelatihan fungsional bagi aparatur pemerintahan sebanyak

1.459 orang;

Pendidikan dan pelatihan struktural bagi PNS daerah sebanyak 35 orang;

Pendidikan dan pelatihan teknis tugas dan fungsi bagi aparatur pemerintah

sebanyak 1656 orang;

Penempatan pegawai dan promosi jabatan sebanyak 756 berkas;

Pengelolaan sistem data pegawai sebanyak 1 aplikasi;

Pengembangan wawasan aparatur sebanyak 249 orang;

Fasilitasi penilaian kinerja pegawai sebanyak 7.018 orang;

Penyiapan materi diklat pembelajaran (e-learning) sebanyak 1 dokumen;

Seleksi penerimaan calon PNS sebanyak 4915 orang.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program peningkatan kapasitas

sumber daya aparatur tidak terlepas dari adanya alokasi dana sebesar

Rp16.256.702.693,- yang terealisasi sebesar Rp14.595.121.550,- atau 89,78%.

3. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dalam pencapaian sasaran meningkatkan kapasitas dan kompetensi

aparatur pemerintahan adalah tidak tercapainya salah satu indikator kinerja program

peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, yakni persentase pejabat struktural

yang mengikuti diklat struktural. Hal ini dikarenakan Pemerintah Kota Surabaya pada

tahun 2018 lebih menitikberatkan pada optimalisasi pelayanan publik.

A.2 Meningkatkan tata kelola administrasi pemerintahan yang baik

Pencapaian sasaran meningkatkan tata kelola administrasi pemerintahan yang baik

pada tahun 2018 diukur dengan menggunakan 9 (sembilan) indikator kinerja, yaitu:

a. Persentase Prosedur Operasi Standar (POS) yang diimplementasikan dengan

baik mencapai 28,46%, bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan

sebesar 20%, maka capaian kinerjanya adalah 142,28%;

b. Tingkat kepuasan pelayanan kedinasan mencapai 87,32%, bila dibandingkan

dengan target yang telah ditetapkan sebesar 77%, maka capaian kinerjanya

mencapai 113,41%;

Page 176: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-114

c. Persentase Kecamatan dan Kelurahan yang tertib administrasi mencapai

99,46%, bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 100%,

maka capaian kinerjanya mencapai 99,46%;

d. Persentase kegiatan DPRD yang terfasilitasi mencapai 100%, bila dibandingkan

dengan target yang telah ditetapkan sebesar 100%, maka capaian kinerjanya

mencapai 100%;

e. Indeks kepuasan SKPD terhadap pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana

perkantoran mencapai 86,63%, bila dibandingkan dengan target yang telah

ditetapkan sebesar 64%, maka capaian kinerjanya mencapai 135,36%;

f. Persentase kerjasama non perdagangan yang ditindaklanjuti mencapai 91,40%,

bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 80%, maka

capaian kinerjanya mencapai 114,25%;

g. Tingkat capaian keberhasilan pelaksanaan program mencapai 98,04%, bila

dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 91,53%, maka

capaian kinerjanya mencapai 107,11%;

h. Persentase kegiatan yang penyerapan anggarannya ≥ 76% mencapai 93,21%,

bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 93,09%, maka

capaian kinerjanya mencapai 100,12%;

i. Persentase produk hukum daerah yang dihasilkan mencapai 103,3%, bila

dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 100%, maka

capaian kinerjanya mencapai 103,3%.

Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan melalui fungsi manajemen kebijakan dan

koordinasi perangkat daerah, unsur manajemen sarana dan prasarana perkantoran, fungsi

manajemen perencanaan serta penelitian dan pengembangan, urusan wajib kearsipan,

dan urusan wajib statistik yang diimplementasikan melalui program dan kegiatan sebagai

berikut:

A.2.1. Fungsi Manajemen Kebijakan dan Koordinasi Perangkat Daerah

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran meningkatkan tata kelola administrasi pemerintahan yang baik

adalah:

a) Program penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan, dengan kegiatan:

Page 177: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-115

Pelaksanaan analisa jabatan dan analisa beban kerja dan standar

kompetensi;

Pelaksanaan analisa kelembagaan;

Pengembangan pelaksanaan ketatalaksanaan;

Peningkatan sistem dan mekanisme pelayanan;

Peningkatan kinerja reformasi birokrasi;

Survey kepuasan masyarakat.

b) Program penataan daerah otonom, dengan kegiatan:

Evaluasi penyelenggaraan pemerintah daerah;

Evaluasi perkembangan Kelurahan;

Pembakuan nama rupabumi di Kota Surabaya;

Pembinaan administrasi umum pemerintahan;

Pembinaan dan penataan administrasi lembaga kemasyarakatan;

Kajian penataan, pembinaan dan penegasan wilayah Kecamatan;

Operasional 154 Kelurahan.

c) Program pengendalian pelaksanaan kebijakan kepala daerah, dengan kegiatan:

Evaluasi bidang ketahanan masyarakat;

Evaluasi program bidang kesejahteraan masyarakat;

Evaluasi program bidang pengembangan potensi sumber daya masyarakat;

Evaluasi program layanan masyarakat;

Analisis dan evaluasi perekonomian kota surabaya.

d) program peningkatan kapasitas lembaga fasilitator perwakilan rakyat daerah,

dengan kegiatan:

Fasilitasi peningkatan kapasitas sekretariat daerah dewan perwakilan rakyat

daerah;

Informasi dan pengolahan data;

Kegiatan reses;

Kunjungan kerja dan peningkatan kapasitas pimpinan dan anggota dprd;

Pembahasan rancangan peraturan daerah;

Penyusunan dokumen kajian/telaah terhadap kebijakan daerah;

Pengendalian keamanan;

Penyelenggaraan rapat-rapat alat kelengkapan dewan;

Penyelenggaraan rapat-rapat paripurna;

Penerimaan studi banding.

Page 178: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-116

e) Program pendukung kedinasan kepala daerah/wakil kepala daerah, dengan

kegiatan penyediaan pelayanan kedinasan kepala daerah dan wakil kepala

daerah.

f) Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah, dengan kegiatan:

Fasilitasi delegasi internasional di dalam negeri;

Fasilitasi/pembentukan kerjasama dalam negeri non perdagangan;

Fasilitasi/pembentukan kerjasama luar negeri non perdagangan;

Fasilitasi pengiriman delegasi pendidikan ke luar negeri;

Monitoring dan evaluasi kerjasama daerah;

Penyusunan road map kerjasama daerah.

g) Program penataan peraturan perundang-undangan, dengan kegiatan:

Evaluasi produk hukum daerah;

Penanganan permasalahan bidang hukum;

Penyusunan rancangan produk hukum daerah;

Publikasi produk hukum.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran

meningkatkan tata kelola administrasi pemerintahan yang baik adalah:

a) Program penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan yang diukur

menggunakan 4 (empat) indikator kinerja,yaitu:

Persentase standar pelayanan (SP), yang didalamnya mencakup proses

bisnis yang tersusun mencapai 100%, bila dibandingkan dengan target yang

telah ditetapkan sebesar 100%, maka capaian kinerjanya adalah 100%.

Persentase standar pelayanan (SP), yang didalamnya mencakup proses

bisnis yang tersusun merupakan perbandingan antara jumlah SP yang telah

disusun sampai dengan tahun 2018 sebanyak 264 dokumen dengan jumlah

SP yang seharusnya disusun tahun 2018 sebanyak 264 dokumen.

Persentase pendampingan penyusunan POS (Prosedur Operasional

Standar) SKPD mencapai 100%, bila dibandingkan dengan target yang telah

ditetapkan sebesar 100%, maka capaian kinerjanya adalah 100%.

Persentase pendampingan penyusunan POS (Prosedur Operasional

Standar) SKPD merupakan perbandingan antara jumlah PD yang didampingi

penyusunan POS tahun 2018 sebanyak 27 lembaga dengan jumlah PD

Page 179: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-117

yang direncanakan didampingi penyusunan POS tahun 2018 sebanyak 27

lembaga.

Persentase Prosedur Operasional Standar (POS) dan Standar Pelayanan

(SP) perangkat daerah yang dievaluasi mencapai 43,47%, bila dibandingkan

dengan target yang telah ditetapkan sebesar 30%, maka capaian kinerjanya

adalah 144,91%. Persentase prosedur operasional standar (POS) dan

standar pelayanan (SP) perangkat daerah yang dievaluasi merupakan

perbandingan antara Jumlah POS dan SP yang telah diimplementasi yang

dievaluasi tahun sebanyak 926 dokumen dengan jumlah POS dan SP tahun

2021 sebanyak 2.130 dokumen.

Persentase perangkat daerah (PD) yang dilakukan evaluasi kelembagaan

mencapai 100%, bila dibandingkan dengan target yang direncanakan

sebesar 100%, maka capaian kinerjanya adalah 100%. Persentase

perangkat daerah (PD) yang dilakukan evaluasi kelembagaan merupakan

perbandingan antara jumlah Perangkat Daerah (PD) yang dilakukan evaluasi

kelembagaan tahun 2018 sebanyak 72 lembaga dengan jumlah Perangkat

Daerah (PD) tahun sebanyak 72 lembaga.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut, antara lain:

Pelaksanaan analisa jabatan dan analisa beban kerja dan standar

kompetensi sebanyak 2 dokumen;

Pelaksanaan analisa kelembagaan sebanyak 1 dokumen;

Pengembangan pelaksanaan ketatalaksanaan sebanyak 270 POS;

Peningkatan sistem dan mekanisme pelayanan sebanyak 264 lembaga;

Peningkatan kinerja reformasi birokrasi sebanyak 2 dokumen;

Survey kepuasan masyarakat sebanyak 254 lembaga.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program penataan kelembagaan

dan ketatalaksanaan tidak terlepas dari adanya alokasi dana sebesar

Rp2.984.234.814,- yang terealisasi sebesar Rp2.808.275.541,- atau 94,10%.

b) Program Penataan Daerah Otonom diukur menggunakan 2 (dua) indikator

kinerja, yaitu:

Page 180: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-118

Persentase kelurahan yang data profil kelurahannya update mencapai 100%,

bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 100%, maka

capaian kinerjanya adalah 100%. persentase kelurahan yang data profilnya

update merupakan perbandingan antara jumlah kelurahan yang data profil

kelurahannya update tahun 2018 sebanyak 154 Kelurahan dengan jumlah

kelurahan tahun 2018 sebanyak 154 Kelurahan.

Persentase rupabumi yang memenuhi syarat untuk diajukan pembakuan

mencapai 64%, bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan

sebesar 56,89%, maka capaian kinerjanya adalah 112,5%. Persentase

rupabumi yang memenuhi syarat untuk diajukan pembakuan merupakan

perbandingan antara jumlah nama rupabumi yang diajukan pembakuan

sampai dengan tahun 2018 sebanyak 512 rupabumi dengan jumlah nama

rupabumi yang direncanakan diajukan pembakuan sampai dengan tahun

2021 sebanyak 800 rupabumi.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut, antara lain:

Evaluasi penyelenggaraan pemerintah daerah sebanyak 2 dokumen;

Evaluasi perkembangan kelurahan sebanyak 1 kali;

Pembakuan nama rupabumi di Kota Surabaya sebanyak 115 objek;

Pembinaan administrasi umum pemerintahan sebanyak 185 lembaga;

Pembinaan dan penataan administrasi lembaga kemasyarakatan di seluruh

kecamatan Kota Surabaya sebanyak 9331 lembaga;

Kajian penataan, pembinaan dan penegasan wilayah kecamatan sebanyak 1

dokumen;

Operasional 154 kelurahan berupa penyusunan laporan operasional

kelurahan.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program penataan daerah otonom

tidak terlepas dari adanya alokasi dana sebesar Rp134.065.778.053,- yang

terealisasi sebesar Rp126.293.876.017,- atau 94,2%.

c) Program pengendalian pelaksanaan kebijakan kepala daerah diukur

menggunakan 2 (dua) indikator kinerja, yaitu:

Page 181: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-119

Persentase kajian/rekomendasi terkait perekonomian yang termanfaatkan

sebagai dasar kebijakan/keputusan mencapai 40%, bila dibandingkan

dengan target yang telah ditetapkan sebesar 25%, maka capaian kinerjanya

adalah 160%. Persentase kajian/rekomendasi terkait perekonomian yang

termanfaatkan sebagai dasar kebijakan/keputusan merupakan perbandingan

antara kajian/rekomendasi yang termanfaatkan sebagai dasar

kebijakan/keputusan pada tahun 2018 sebanyak 2 dokumen dengan

kajian/rekomendasi keseluruhan pada tahun 2018 sebanyak 5 dokumen.

Persentasi kajian/rekomendasi di sektor kesejahteraan rakyat yang

termanfaatkan sebagai dasar kebijakan/keputusan mencapai 100%, bila

dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 100%, maka

capaian kinerjanya adalah 100%. Persentasi kajian/rekomendasi di sektor

kesejahteraan rakyat yang termanfaatkan sebagai dasar

kebijakan/keputusan merupakan perbandingan antara kajian/rekomendasi

yang termanfaatkan sebagai dasar kebijakan/keputusan pada tahun 2018

sebanyak 9 dokumen dengan kajian/rekomendasi keseluruhan pada

tahun 2018 sebanyak 9 dokumen.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut, antara lain:

Evaluasi bidang ketahanan masyarakat sebanyak 3 dokumen

Evaluasi program bidang kesejahteraan masyarakat sebanyak 3 dokumen

Evaluasi program bidang pengembangan potensi sumber daya masyarakat

sebanyak 2 dokumen

Evaluasi program layanan masyarakat sebanyak 1 dokumen

Analisis dan evaluasi perekonomian kota surabaya sebanyak 4 dokumen

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program pengendalian pelaksanaan

kebijakan kepala daerah tidak terlepas dari adanya alokasi dana sebesar

Rp2.342.162.287,- yang terealisasi sebesar Rp2.168.915.509,- atau 92,60%.

d) Program peningkatan kapasitas lembaga fasilitator perwakilan rakyat daerah

diukur menggunakan 2 (dua) indikator kinerja, yaitu:

Persentase kegiatan DPRD terkait rapat dan perundang-undangan yang

terfasilitasi mencapai 100%, bila dibandingkan dengan target yang telah

Page 182: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-120

ditetapkan sebesar 100%, maka capaian kinerjanya adalah 100%.

Persentase kegiatan DPRD terkait rapat dan perundang-undangan yang

terfasilitasi merupakan perbandingan antara jumlah Kegiatan DPRD terkait

rapat dan perundang-undangan yang terfasilitasi tahun 2018 sebanyak 849

kali dengan jumlah Kegiatan DPRD terkait rapat dan perundang-undangan

keseluruhan tahun 2018 sebanyak 849 kali.

Persentase kegiatan DPRD terkait informasi dan protokol yang terfasilitasi

mencapai 100%, bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan

sebesar 100%, maka capaian kinerjanya adalah 100%. Persentase kegiatan

DPRD terkait informasi dan protokol yang terfasilitasi merupakan

perbandingan antara jumlah kegiatan DPRD terkait informasi dan protokol

yang terfasilitasi tahun 2018 sebanyak 1290 kali dengan jumlah kegiatan

DPRD terkait informasi dan protokol keseluruhan sebanyak 1290 kali.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut, antara lain:

Fasilitasi peningkatan kapasitas Sekretariat Daerah, Dewan Perwakilan

Rakyat daerah sebanyak 27 kali

Informasi dan pengolahan data sebanyak 978 kali

Kegiatan reses sebanyak 3 kali

Kunjungan kerja dan peningkatan kapasitas pimpinan dan anggota DPRD

sebanyak 188 kali

Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah sebanyak 6 Raperda

Penyusunan dokumen kajian/telaah terhadap kebijakan daerah sebanyak 3

dokumen

Pengendalian keamanan sebanyak 247 kali

Penyelenggaraan rapat-rapat alat kelengkapan dewan sebanyak 900 kali

Penyelenggaraan rapat-rapat paripurna sebanyak 40 kali

Penerimaan studi banding sebanyak 178 kali

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program peningkatan kapasitas

lembaga fasilitator perwakilan rakyat daerah tidak terlepas dari adanya alokasi dana

sebesar Rp103.369.472.487,- yang terealisasi sebesar Rp83.411.984.822,- atau

80,69%.

Page 183: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-121

e) Program Pendukung Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah diukur

menggunakan indikator kinerja persentase terlaksananya urusan kedinasan

kepala daerah/wakil kepala daerah sesuai dengan standar yang mencapai 100%,

bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 100%, maka

capaian kinerjanya adalah 100%. Persentase terlaksananya urusan kedinasan

kepala daerah/wakil kepala daerah sesuai dengan standar merupakan

perbandingan antara jumlah kegiatan kedinasan Kepala Daerah/ Wakil Kepala

Daerah yang terlaksana sesuai standar tahun 2018 sebanyak 609 kali dengan

jumlah kegiatan kedinasan Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah yang

teragendakan tahun 2018 sebanyak 609 kali.

Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya guna

mendukung pencapaian indikator program tersebut adalah kegiatan penyediaan

pelayanan kedinasan kepala daerah dan wakil kepala daerah dengan tolak ukur

kinerja persentase keberhasilan penyediaan pelayanan kedinasan kepala daerah dan

wakil kepala daerah sebesar 76,74 %.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program pendukung kedinasan

kepala daerah/wakil kepala daerah tidak terlepas dari adanya alokasi dana sebesar

Rp13.723.004.150, - yang terealisasi sebesar Rp11.360.694.009,- atau 82,79%.

f) Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah diukur menggunakan

3 (tiga) indikator kinerja, yaitu:

Persentase bidang MoU kerjasama (non perdagangan) antar pemerintah

daerah dan pihak ketiga yang ditindaklanjuti mencapai 70,59%, bila

dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan 42,86%, maka capaian

kinerjanya adalah 164,69%. Persentase bidang MoU kerjasama (non

perdagangan) antar pemerintah daerah dan pihak ketiga yang ditindaklanjuti

merupakan perbandingan antara jumlah bidang MoU kerjasama (non

perdagangan) antar pemerintah daerah dan pihak ketiga yang ditindaklanjuti

tahun 2018 sebanyak 72 dokumen dengan jumlah bidang MoU kerjasama

(non perdagangan) antar pemerintah daerah dan pihak ketiga keseluruhan

tahun 2018 sebanyak 102 dokumen.

Persentase bidang MoU kerjasama (non perdagangan) luar negeri yang

ditindaklanjuti mencapai 80%, bila dibandingkan dengan target yang telah

Page 184: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-122

ditetapkan 33,33%, maka capaian kinerjanya adalah 240,02%. Persentase

bidang MoU kerjasama (non perdagangan) luar negeri yang ditindaklanjuti

merupakan perbandingan antara jumlah bidang MoU kerjasama (non

perdagangan) luar negeri yang ditindaklanjuti tahun 2018 sebanyak 12

dokumen dengan jumlah bidang MoU kerjasama (non perdagangan) luar

negeri keseluruhan tahun 2018 sebanyak 15 dokumen.

Persentase MoU kerjasama (non perdagangan) yang dievaluasi mencapai

60%, bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan 60%, maka

capaian kinerjanya adalah 100%. Persentase MoU kerjasama (non

perdagangan) yang dievaluasi merupakan perbandingan antara jumlah MoU

(non perdagangan) yang dievaluasi tahun 2018 sebanyak 21 dokumen

dengan jumlah MoU (non perdagangan) yang direncanakan dievaluasi

sampai dengan tahun 2021 sebanyak 35 dokumen.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut, antara lain:

Fasilitasi delegasi internasional di dalam negeri sebanyak 13 kali

Fasilitasi/pembentukan kerjasama dalam negeri non perdagangan sebanyak

49 lembaga

Fasilitasi/pembentukan kerjasama luar negeri non perdagangan sebanyak 4

lembaga

Fasilitasi pengiriman delegasi pendidikan ke luar negeri sebanyak 87 orang

Monitoring dan evaluasi kerjasama daerah sebanyak 21 lembaga

Penyusunan road map kerjasama daerah sebanyak 1 dokumen

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program peningkatan kerjasama

antar pemerintah daerah tidak terlepas dari adanya alokasi dana sebesar

Rp14.510.758.422,- yang terealisasi sebesar Rp10.757.048.161,- atau 74,13%.

g) Program Penataan Peraturan Perundang-undangan diukur menggunakan 4

(empat) indikator kinerja, yaitu :

Persentase realisasi produk hukum daerah yang dihasilkan mencapai

103,80%, bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar

100%, maka capaian kinerjanya adalah 103,80%. Persentase realisasi

produk hukum daerah yang dihasilkan merupakan perbandingan antara

Page 185: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-123

jumlah produk hukum daerah yang dihasilkan tahun 2018 sebanyak 82

dokumen dengan jumlah produk hukum daerah yang direncanakan

dihasilkan tahun 2018 sebanyak 79 dokumen.

Persentase produk hukum daerah yang dievaluasi mencapai 100%, bila

dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 100%, maka

capaian kinerjanya adalah 100%. Persentase produk hukum daerah yang

dievaluasi merupakan perbandingan antara jumlah produk hukum daerah

yang dievaluasi tahun 2018 sebanyak 12 dokumen dengan jumlah produk

hukum daerah yang direncanakan dievaluasi tahun 2018 sebanyak 12

dokumen.

Persentase permasalahan hukum yang ditindaklanjuti mencapai 100%, bila

dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 100%, maka

capaian kinerjanya adalah 100%. Persentase permasalahan hukum yang

ditindaklanjuti merupakan perbandingan antara jumlah permasalahan hukum

yang ditindaklanjuti tahun 2018 sebanyak 65 permasalahan dengan jumlah

permasalahan hukum tahun 2018 sebanyak 65 permasalahan

Persentase produk hukum yang disebarluaskan mencapai 100%, bila

dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 100%, maka

capaian kinerjanya adalah 100%. Persentase produk hukum yang

disebarluaskan merupakan perbandingan antara jumlah produk hukum yang

disebarluaskan tahun 2018 sebanyak 82 dokumen dengan jumlah produk

hukum yang dihasilkan tahun 2018 sebayak 82 dokumen.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut, antara lain:

Evaluasi produk hukum daerah sebanyak 12 dokumen

Penanganan permasalahan produk hukum daerah sebanyak 65

permasalahan hukum

Penyusunan rancangan produk hukum daerah sebanyak 72 dokumen

Publikasi produk hukum sebanyak 80 dokumen

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program penataan peraturan

perundang-undangan tidak terlepas dari adanya alokasi dana sebesar

Rp6.013.899.313,- yang terealisasi sebesar Rp5.781.505.453,- atau 96,14%.

Page 186: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-124

3. Permasalahan dan Solusi

Tidak ada permasalahan dalam pencapaian sasaran meningkatkan tata kelola

administrasi pemerintahan yang baik, karena semua indikator kinerja atas program-

program pendukung telah tercapai.

A.2.2. Unsur Manajemen Sarana dan Prasarana Perkantoran

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran meningkatkan tata kelola administrasi pemerintahan yang baik

adalah:

a) Program Pembangunan dan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kedinasan,

dengan kegiatan

Pemeliharaan dan pengadaan sarana perkantoran

Evaluasi dan penghapusan aset/barang daerah

Pelayanan unit layanan pengadaan

Pemeliharaan kendaraan dinas/operasional

Pengadaan pakaian dinas dan kelengkapannya

Pengadaan sarana kedinasan

Monitoring pencatatan barang milik daerah

Pemeliharaan dan pengadaan sarana dan prasarana perkantoran

Pembangunan/rehabilitasi dan pengawasan fasilitas gedung pemerintah

daerah

Pembangunan/rehabilitasi dan pengawasan fasilitas gedung pemerintah dan

pemerintah daerah (tahun jamak / multiyears)

Penyusunan dokumen perencanaan fasilitas gedung pemerintah daerah

b) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan penyediaan

barang dan jasa perkantoran perangkat daerah seluruh Perangkat Daerah

Pemerintah Kota Surabaya

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran

meningkatkan tata kelola administrasi pemerintahan yang baik adalah:

a) Program Pembangunan dan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kedinasan

diukur menggunakan 6 (enam) indikator kinerja, yaitu:

Page 187: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-125

Persentase pemanfaatan aset mencapai 98,27%, bila dibandingkan dengan

target yang telah ditetapkan sebesar 92%, maka capaian kinerjanya adalah

106,81%. Persentase pemanfaatan aset merupakan perbandingan antara

penjumlahan aset barang yang terdistribusi tahun 2018 sebanyak 12.722 unit

dan aset kendaraan yang terdistribusi tahun 2018 sebanyak 80 unit

dibanding dengan penjumlahan aset barang hasil pengadaan Tahun 2018

sebanyak 12.948 unit dan aset kendaraan hasil pengadaan tahun 2018

sebanyak 80 unit.

Persentase sistem informasi Pemerintah Kota Surabaya yang diintegrasikan

dengan sistem informasi barang daerah mencapai 40%, bila dibandingkan

dengan target yang telah ditetapkan sebesar 40%, maka capaian kinerjanya

adalah 100%. Persentase sistem informasi Pemerintah Kota Surabaya yang

diintegrasikan dengan sistem informasi barang daerah merupakan

perbandingan antara sistem yang sudah terintegrasi sampai dengan tahun

2018 sebanyak 2 sistem dengan target sistem yang akan diintegrasikan

sebanyak 5 sistem.

Persentase kendaraan yang berfungsi dengan baik mencapai 100%, bila

dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 79%, maka

capaian kinerjanya adalah 126,58%. Persentase kendaraan yang berfungsi

dengan baik merupakan perbandingan antara unit kendaraan yang berfungsi

baik tahun 2018 sebanyak 533 unit dengan unit kendaraan total tahun 2018

sebanyak 533 unit.

Persentase gedung pemerintah dalam kondisi baik mencapai 81,22%, bila

dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 80,77%, maka

capaian kinerjanya adalah 100,56%. Persentase gedung pemerintah dalam

kondisi baik merupakan perbandingan antara jumlah gedung pemerintahan

dalam kondisi baik tahun 2018 sebanyak 186 unit dengan jumlah total

gedung pemerintahan pada tahun dasar sebanyak 229 unit.

Persentase sarana dan prasarana perkantoran dalam kondisi baik mencapai

94,71%, bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar

100%, maka capaian kinerjanya adalah 94,71%. Persentase sarana dan

prasarana perkantoran dalam kondisi baik merupakan perbandingan antara

jumlah sarana dan prasarana perkantoran layak pakai tahun 2018 sebanyak

78.175 unit dengan jumlah sarana dan prasarana perkantoran keseluruhan

tahun 2018 sebanyak 82.541 unit.

Page 188: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-126

Persentase ketepatan pemenuhan sarana dan prasarana perkantoran

mencapai 99,11%, bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan

sebesar 100%, maka capaian kinerjanya adalah 99,11%. Persentase

ketepatan pemenuhan sarana dan prasarana perkantoran merupakan

perbandingan antara jumlah sarpas yang diadakan tahun 2018 sebanyak

3.553 unit dengan jumah sarpras yang dibutuhkan tahun 2018 sebanyak

3.585 unit.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota

Surabaya guna mendukung pencapaian indikator program tersebut, antara lain:

Pemeliharaan dan pengadaan sarana perkantoran sebanyak 14.608 unit;

Evaluasi dan penghapusan aset/barang daerah sebanyak 6 berkas;

Pelayanan unit layanan pengadaan sebanyak 870 dokumen;

Pemeliharaan kendaraan dinas/operasional sebanyak 2.611 unit;

Pengadaan pakaian dinas dan kelengkapannya sebanyak 9.167 stel;

Pengadaan sarana kedinasan sebanyak 14.280 unit;

Monitoring pencatatan barang milik daerah sebanyak 72 lembaga;

Pemeliharaan dan pengadaan sarana dan prasarana perkantoran sebanyak

96,59 %;

Pembangunan/rehabilitasi dan pengawasan fasilitas gedung pemerintah

daerah sebanyak 566 bangunan;

Pembangunan/rehabilitasi dan pengawasan fasilitas gedung pemerintah dan

pemerintah daerah (tahun jamak / multiyears) sebanyak 2 bangunan;

Penyusunan dokumen perencanaan fasilitas gedung pemerintah daerah

sebanyak 66 dokumen.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program pembangunan dan

pengelolaan sarana dan prasarana kedinasan tidak terlepas dari adanya alokasi

dana sebesar Rp478.007.740.163,- yang terealisasi sebesar

Rp434.221.781.218,- atau 90,84%.

b) Program pelayanan administrasi perkantoran diukur menggunakan indikator

kinerja tingkat kepuasan pegawai terhadap pelayanan administrasi perkantoran

mencapai 86,97%, bila dibandingkan dengan target yang ditetapkan sebesar

74%, maka capaian kinerjanya adalah 117,53%. Tingkat kepuasan pegawai

Page 189: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-127

terhadap pelayanan administrasi perkantoran merupakan hasil survey dari

tingkat kepuasan pegawai sebesar 86,97.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota

Surabaya guna mendukung pencapaian indikator program tersebut adalah

dengan kegiatan Penyediaan barang dan jasa perkantoran perangkat daerah 72

Perangkat Daerah Pemerintah Kota Surabaya.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program pelayanan

administrasi perkantoran tidak terlepas dari adanya alokasi dana sebesar

Rp479.427.697.159,- . yang terealisasi sebesar Rp420.114.718.324,- atau

87,63%.

3. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dalam pencapaian sasaran meningkatkan tata kelola administrasi

pemerintahan yang baik adalah tidak tercapainya indikator kinerja program

pembangunan dan pengelolaan sarana dan prasarana kedinasan yakni persentase

sarana dan prasarana perkantoran dalam kondisi baik dengan capaian 94,71%.

Tidak tercapainya indikator tersebut disebabkan oleh kurang tepatnya dalam

penyusunan perencanaan kebutuhan akan pemeliharaan sarana dan prasarana

perkantoran. Solusi yang dapat diberikan yaitu dengan melakukan peningkatan

koordinasi antar perangkat daerah dalam penyusunan perencanaan kebutuhan

pemeliharaan sarana prasarana perkantoran.

A.2.3. Unsur Fungsi Manajemen Perencanaan Serta Penelitian Dan Pengembangan

1. Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran

meningkatkan tata kelola administrasi pemerintahan yang baik adalah:

a) Program Perencanaan Pembangunan Daerah, dengan kegiatan:

Penyusunan dokumen perencanaan, penganggaran, dan evaluasi perangkat

daerah;

Komunikasi, informasi, dan edukasi perencanaan pembangunan daerah;

Pemeliharaan dan pengembangan sistem informasi perencanaan;

Page 190: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-128

Pendampingan penyusunan perencanaan perangkat daerah;

Penelitian dan pengembangan inovasi pembangunan;

Penyusunan kajian pendukung perencanaan kepariwisataan dan pertanian;

Analisa kinerja indikator ekonomi daerah;

Penyusunan kajian pendukung perencanaan kesejahteraan rakyat;

Penyusunan kajian pendukung perencanaan tata kelola pemerintahan;

Penyusunan perencanaan dan penganggaran pembangunan daerah;

Penyusunan kajian potensi pendapatan daerah;

Penyusunan bahan RAPBD dan perubahan APBD;

Monitoring dan penyelenggaraan musrenbang RKPD tingkat kecamatan;

Penyusunan kajian pendukung perencanaan keciptakaryaan, permukiman

dan lingkungan hidup;

Penyusunan kajian pendukung perencanaan perdagangan dan

ketenagakerjaan;

Fasilitasi pelaksanaan kegiatan forum kota sehat.

b) Program Pengendalian Pembangunan Daerah, dengan kegiatan:

Monitoring dan evaluasi kinerja pelaksanaan pembangunan daerah;

Pemeliharaan dan pengembangan sistem informasi monitoring dan evaluasi;

Monitoring dan pengendalian kegiatan pembangunan;

Pengendalian sistem informasi manajemen sumber daya pemerintahan;

Evaluasi kinerja APBD perangkat daerah.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran

meningkatkan tata kelola administrasi pemerintahan yang baik adalah:

a) Program Perencanaan Pembangunan Daerah diukur menggunakan 4 (empat)

indikator kinerja, yaitu :

Persentase ketepatan waktu penyusunan dan pelaporan dokumen

perencanaan strategis dan/atau sektoral mencapai 98,61%, bila

dibandingkan dengan target yang ditetapkan sebesar 100%, maka capaian

kinerjanya adalah 98,61%. Persentase ketepatan waktu penyusunan dan

pelaporan dokumen perencanaan strategis dan/atau sektoral merupakan

perbandingan antara jumlah dokumen perencanaan yang disusun dan

dilaporkan tepat waktu tahun 2018 sebanyak 142 dokumen dengan jumlah

dokumen perencanaan tahun 2018 sebanyak 144 dokumen.

Page 191: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-129

Persentase PD lingkup bidang kesejahteraan rakyat dan aparatur

pemerintahan yang dokumen perencanaan tahunannya berkualitas

mencapai 100%, bila dibandingkan dengan target yang ditetapkan sebesar

70%, maka capaian kinerjanya adalah 142,86%. Persentase PD lingkup

bidang kesejahteraan rakyat dan aparatur pemerintahan yang dokumen

perencanaan tahunannya berkualitas merupaan perbandingan antara jumlah

PD lingkup bidang kesejahteraan rakyat dan aparatur pemerintahan yang

memiliki dokumen perencanaan tahunan berkualitas tahun sebanyak 51

lembaga dengan jumlah PD lingkup bidang kesejahteraan rakyat dan

aparatur pemerintahan tahun 2018 sebanyak 51 lembaga.

Persentase PD lingkup bidang fisik dan prasarana yang dokumen

perencanaan tahunannya berkualitas mencapai 100%, bila dibandingkan

dengan target yang ditetapkan sebesar 70%, maka capaian kinerjanya

adalah 142,86%. Persentase PD lingkup bidang fisik dan prasarana yang

dokumen perencanaan tahunannya berkualitas merupakan perbandingan

antara jumlah PD lingkup bidang fisik dan prasarana yang memiliki dokumen

perencanaan tahunan berkualitas tahun 2018 sebanyak 9 lembaga dengan

jumlah PD lingkup bidang fisik dan prasarana tahun 2018 sebanyak 9

lembaga.

Persentase PD lingkup bidang ekonomi yang dokumen perencanaan

tahunannya berkualitas mencapai 100%, bila dibandingkan dengan target

yang ditetapkan sebesar 70%, maka capaian kinerjanya adalah 142,86%.

Persentase PD lingkup bidang ekonomi yang dokumen perencanaan

tahunannya berkualitas merupakan perbandingan antara jumlah PD lingkup

bidang ekonomi yang memiliki dokumen perencanaan tahunan berkualitas

tahun 2018 sebanyak 12 lembaga dengan jumlah PD lingkup bidang

ekonomi tahun 2018 sebanyak 12 lembaga.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota

Surabaya guna mendukung pencapaian indikator program tersebut, antara lain:

Analisa kinerja indikator ekonomi daerah sebanyak 7 dokumen;

Fasilitasi pelaksanaan kegiatan forum kota sehat sebanyak 17 kali;

Komunikasi, informasi, dan edukasi perencanaan pembangunan daerah

sebanyak 2.147 lembaga;

Page 192: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-130

Monitoring dan penyelenggaraan musrenbang RKPD tingkat kecamatan

sebanyak 154 Kelurahan;

Pemeliharaan dan pengembangan sistem informasi perencanaan sebanyak

5 sistem;

Pendampingan penyusunan perencanaan perangkat daerah sebanyak 109

lembaga;

Penelitian dan pengembangan inovasi pembangunan sebanyak 6 dokumen;

Penyusunan bahan RAPBD dan perubahan APBD sebanyak 7 dokumen;

Penyusunan dokumen perencanaan, penganggaran, dan evaluasi perangkat

daerah sebanyak 72 perangkat daerah;

Penyusunan kajian pendukung perencanaan infrastruktur kota sebanyak 6

dokumen;

Penyusunan kajian pendukung perencanaan keciptakaryaan, permukiman

dan lingkungan hidup sebanyak 1 dokumen;

Penyusunan kajian pendukung perencanaan kepariwisataan dan pertanian

sebanyak 2 dokumen;

Penyusunan kajian pendukung perencanaan kesejahteraan rakyat sebanyak

2 dokumen;

Penyusunan kajian pendukung perencanaan perdagangan dan

ketenagakerjaan sebanyak 2 dokumen;

Penyusunan kajian pendukung perencanaan tata kelola pemerintahan

sebanyak 6 dokumen;

Penyusunan kajian potensi pendapatan daerah sebanyak 1 dokumen;

Penyusunan perencanaan dan penganggaran pembangunan daerah

sebanyak 11 dokumen.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program perencanaan

pembangunan daerah tidak terlepas dari adanya alokasi dana sebesar

Rp25.089.758.479,- yang terealisasi sebesar Rp22.612.915.209,- atau 90,13%.

b) Program Pengendalian Pembangunan Daerah diukur menggunakan 2 (dua)

indikator kinerja, yaitu :

Persentase ketepatan pelaksanaan kegiatan di aspek waktu mencapai

92,29%, bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar

90%, maka capaian kinerjanya adalah 102,55%. Persentase ketepatan

Page 193: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-131

pelaksanaan kegiatan di aspek waktu merupakan perbandingan antara

jumlah kegiatan yang dilaksanakan tepat waktu tahun 2018 sebanyak 1.114

kegiatan dengan jumlah kegiatan keseluruhan tahun 2018 sebanyak 1.207

kegiatan.

Tingkat capaian keberhasilan kegiatan di aspek output mencapai 94,45%,

bila dibandingkan dengan target yang ditetapkan sebesar 97%, maka

capaian kinerjanya adalah 97,37%. Tingkat capaian keberhasilan kegiatan di

aspek output merupakan perbandingan antara jumlah kegiatan yang output-

nya tercapai tahun 2018 sebanyak 1.140 kegiatan dengan jumlah kegiatan

keseluruhan tahun 2018 sebanyak 1.207 kegiatan.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota

Surabaya guna mendukung pencapaian indikator program tersebut, antara lain:

Monitoring dan evaluasi kinerja pelaksanaan pembangunan daerah

sebanyak 343 indikator;

Pemeliharaan dan pengembangan sistem informasi monitoring dan evaluasi

sebanyak 1 sistem;

Monitoring dan pengendalian kegiatan pembangunan sebanyak 72 lembaga;

Pengendalian sistem informasi manajemen sumber daya pemerintahan

sebanyak 7 aplikasi;

Evaluasi kinerja APBD perangkat daerah sebanyak 29 dokumen.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program pengendalian

pembangunan daerah tidak terlepas dari adanya alokasi dana sebesar

Rp5.663.196.201,- yang terealisasi sebesar Rp5.492.294.096,- atau 96,98%.

3. Permasalahan dan Solusi

Tidak ada permasalahan dalam pencapaian sasaran meningkatkan tata kelola

administrasi pemerintahan yang baik, karena semua indikator kinerja atas program-

program pendukung telah tercapai.

Page 194: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-132

A.2.4. Urusan Wajib Kearsipan

1. Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran

meningkatkan tata kelola administrasi pemerintahan yang baik adalah program

penataan, penyelamatan, dan pelestarian dokumen/arsip daerah, dengan kegiatan:

Layanan informasi kearsipan;

Pembinaan sistem kearsipan;

Pendataan dan penataan sistem kearsipan;

Pengadaan sarana penyimpanan, pengolahan, pemeliharaan dan

penyelamatan kearsipan.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran

meningkatkan tata kelola administrasi pemerintahan yang baik adalah program

penataan, penyelamatan, dan pelestarian dokumen/arsip daerah diukur

menggunakan 2 (dua) indikator kinerja, yaitu:

Persentase jumlah arsip yang diakuisisi mencapai 50,78%, bila dibandingkan

dengan target yang telah ditetapkan sebesar 20%, maka capaian kinerjanya

adalah 253,91%. Persentase jumlah arsip yang diakuisisi merupakan

perbandingan antara jumlah arsip yang diakuisisi tahun 2018 sebanyak 876

dokumen dengan jumlah keseluruhan arsip yang direncanakan diakuisisi

sampai dengan tahun 2021 sebanyak 1.725 dokumen.

Persentase perangkat daerah, unit kerja, BUMD, dan sekolah negeri yang

tertib sistem tata kearsipan sesuai ketentuan mencapai 43,89%, bila

dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 41,70%, maka

capaian kinerjanya adalah 105,26%. Persentase perangkat daerah, unit

kerja, BUMD, dan sekolah negeri yang tertib sistem tata kearsipan sesuai

ketentuan merupakan perbandingan antara jumlah PD, unit kerja, BUMD dan

Sekolah Negeri yang tertib sistem tata kearsipan sesuai ketentuan tahun

2018 sebanyak 284 lembaga dengan jumlah PD, unit kerja, BUMD dan

sekolah negeri tahun dasar sebanyak 647 lembaga.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota

Surabaya guna mendukung pencapaian indikator program tersebut, antara lain:

Layanan informasi kearsipan sebanyak 40 kali;

Page 195: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-133

Pembinaan sistem kearsipan sebanyak 130 lembaga;

Penataan dan pendataan sistem kearsipan daerah sebanyak 58 kali;

Pengadaan sarana penyimpanan, pengolahan, pemeliharaan, dan

penyelamatan kearsipan sebanyak 27 unit.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja Program penataan,

penyelamatan, dan pelestarian dokumen/arsip daerah tidak terlepas dari adanya

alokasi dana sebesar Rp3.910.943.094,- yang terealisasi sebesar

Rp3.531.366.408,- atau 90,29%.

3. Permasalahan dan Solusi

Tidak ada permasalahan dalam pencapaian sasaran meningkatkan tata kelola

administrasi pemerintahan yang baik, karena semua indikator kinerja atas program-

program pendukung telah tercapai.

A.2.5. Urusan Wajib Statistik

1. Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran

meningkatkan tata kelola administrasi pemerintahan yang baik adalah Program

pengembangan data, informasi, dan statistik, dengan kegiatan

Pemeliharaan dan pengembangan sistem informasi data pendukung

perencanaan;

Penyusunan data dan informasi pembangunan daerah.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran

meningkatkan tata kelola administrasi pemerintahan yang baik adalah program

pengembangan data, informasi dan statistik diukur menggunakan indikator kinerja

rata-rata toleransi (margin of error) pada data-data terkait perhitungan indikator

kinerja dalam RPJMD mencapai 2,67%, bila dibandingkan dengan target yang telah

ditetapkan sebesar 5%, maka capaian kinerjanya adalah 146,52%. Rata-rata

toleransi (margin of error) pada data-data terkait perhitungan indikator kinerja dalam

RPJMD merupakan perbandingan antara jumlah margin of error data-data terkait

indikator RPJMD sebanyak 5 data dengan jumlah data indikator RPJMD sebanyak

187 data.

Page 196: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-134

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program, antara lain:

Pemeliharaan dan pengembangan sistem informasi data pendukung

perencanaan sebanyak 3 sistem;

Penyusunan data dan informasi pembangunan daerah sebanyak 351 data.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program pengembangan data,

informasi, dan statistik tidak terlepas dari adanya alokasi dana sebesar

Rp1.325.241.172,- yang terealisasi sebesar Rp1.278.729.935,- atau 96,49%.

3. Permasalahan dan Solusi

Tidak ada permasalahan dalam pencapaian sasaran meningkatkan tata kelola

administrasi pemerintahan yang baik, karena semua indikator kinerja atas program-

program pendukung telah tercapai.

A.3 Meningkatkan kualitas pelayanan publik

Pencapaian sasaran meningkatkan kualitas pelayanan publik pada tahun 2018 diukur

dengan menggunakan 4 (empat) indikator kinerja, yaitu:

a. Nilai kepuasan masyarakat unit pelayanan administrasi kependudukan dan

pencatatan sipil mencapai 84,65, bila dibandingkan dengan target yang

ditetapkan sebesar 71, maka capaian kinerjanya adalah 119,22%;

b. Nilai kepuasan masyarakat unit pelayanan perizinan dan non perizinan

mencapai 83,69%, bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan

sebesar 76%, maka capaian kinerjanya adalah 110,11%;

c. Tingkat kepuasan penyelenggaraan TIK dalam pelayanan publik administratif

mencapai 97,59, bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan

sebesar 75, maka capaian kinerjnya adalah 130,12%;

d. Tingkat persepsi masyarakat atas pelaksanaan pembangunan kota mencapai

75,61%, bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 75%,

maka capaian kinerjanya adalah 100,82%.

Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan melalui urusan wajib administrasi

kependudukan dan pencatatan sipil, urusan wajib penanaman modal, urusan wajib

komunikasi dan informatika serta persandian serta urusan pilihan perdagangan yang

diimplementasikan melalui program dan kegiatan sebagai berikut:

Page 197: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-135

A.3.1. Urusan Wajib Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran meningkatkan kualitas pelayanan publik adalah program

penataan administrasi kependudukan, dengan kegiatan:

Pelayanan kartu keluarga dan KTP-el;

Pelayanan mutasi wni dan orang asing;

Pengembangan dan pemeliharaan sistem informasi administrasi

kependudukan;

Pelaporan pemberian pelayanan data kependudukan di 12 layanan;

Pelayanan akta kelahiran dan kematian;

Pelayanan perkawinan, perceraian, perubahan status anak dan

kewarganegaraan;

Evaluasi dan penerapan inovasi pelayanan kependudukan dan pencatatan

sipil;

Dana alokasi khusus administrasi kependudukan;

Peningkatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan;

Penyusunan dokumen kependudukan;

Publikasi bidang kependudukan.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran

meningkatkan kualitas pelayanan publik adalah program penataan administrasi

kependudukan yang diukur menggunakan 8 (delapan) indikator kinerja, yaitu :

Persentase ketepatan waktu pengurusan dokumen pencatatan sipil (akta

kelahiran dan akta kematian) mencapai 100%, bila dibandingkan dengan

target yang ditetapkan sebesar 99,65%, maka capaian kinerjanya adalah

100,35%. Persentase ketepatan waktu pengurusan dokumen pencatatan

sipil (akta kelahiran dan akta kematian) merupakan perbandingan antara

jumlah dokumen pencatatan sipil yang diajukan pemohon tepat waktu tahun

2018 sebanyak 91.006 dokumen dengan jumlah dokumen pencatatan sipil

yang diajukan pemohon tahun 2018 sebanyak 91.006 dokumen.

Cakupan penerbitan akte kelahiran (berdasarkan data SIAK) mencapai

100%, bila dibandingkan dengan target yang ditetapkan sebesar 99,56%,

maka capaian kinerjanya adalah 100,44%. Cakupan penerbitan akte

Page 198: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-136

kelahiran (berdasarkan data SIAK) merupakan perbandingan antara jumlah

akte kelahiran yang diterbitkan tahun 2018 sebanyak 70.502 dokumen

dengan jumlah kelahiran tahun sebanyak 70.502 dokumen.

Persentase ketepatan waktu pelayanan dokumen pendaftaran penduduk

(KTP dan KK) mencapai 99,46%, bila dibandingkan dengan target yang

ditetapkan sebesar 100%, maka capaian kinerjanya adalah 99,46%.

Persentase ketepatan waktu pelayanan dokumen pendaftaran penduduk

(KTP dan KK) merupakan perbandingan antara jumlah dokumen pendaftaran

penduduk yang dilayani tepat waktu tahun 2018 sebanyak 599.129 dokumen

dengan jumlah dokumen pendaftaran penduduk yang dilayani tahun 2018

sebanyak 602.353 dokumen.

Cakupan penerbitan akte kematian (berdasarkan data SIAK) mencapai

100%, bila dibandingkan dengan target yang ditetapkan sebesar 87,5%,

maka capaian kinerjanya adalah 114,29%. Cakupan penerbitan akte

kematian (berdasarkan data SIAK) merupakan perbandingan antara jumlah

akte kematian yang diterbitkan tahun 2018 sebanyak 20.504 dokumen

dengan jumlah kematian tahun 2018 sebanyak 20.504 dokumen.

Persentase ketepatan waktu pelayanan dokumen pencatatan sipil (akta

kelahiran dan akta kematian) mencapai 100%, bila dibandingkan dengan

target yang ditetapkan sebesar 93,93%, maka capaian kinerjanya adalah

106,46%. Persentase ketepatan waktu pelayanan dokumen pencatatan sipil

(akta kelahiran dan akta kematian) merupakan perbandingan antara jumlah

dokumen pencatatan sipil yang dilayani tepat waktu tahun 2018 sebanyak

91.006 dokumen dengan jumlah dokumen pencatatan sipil tahun 2018 yang

masuk dengan lengkap dan benar sebanyak 91.006 dokumen.

Persentase jenis data kependudukan yang dimanfaatkan mencapai 100%,

bila dibandingkan dengan target yang ditetapkan sebesar 100%, maka

capaian kinerjanya adalah 100%. Persentase jenis data kependudukan yang

dimanfaatkan merupakan perbandingan dari jumlah jenis data kependudukan

yang dimanfaatkan tahun 2018 sebanyak 26 data dengan jumlah jenis data

kependudukan tahun 2018 sebanyak 26 data.

Persentase sistem pelayanan publik berbasis SIAK mencapai 100%, bila

dibandingkan dengan target yang ditetapkan sebesar 100%, maka capaian

kinerjanya adalah 100%. Persentase sistem pelayanan publik berbasis SIAK

merupakan perbandingan antara jumlah sistem pelayanan publik berbasis

Page 199: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-137

SIAK tahun 2018 sebanyak 5 aplikasi dengan jumlah sistem pelayanan

publik tahun 2018 sebanyak 5 aplikasi.

Persentase terlayaninya administrasi kependudukan di Kecamatan mencapai

99,14%, bila dibandingkan dengan target yang ditetapkan sebesar 100%,

maka capaian kinerjanya adalah 99,14%. Persentase terlayaninya

administrasi kependudukan di Kecamatan merupakan perbandingan antara

jumlah pemohon administrasi kependudukan yang terlayani tahun 2018

sebanyak 648.296 pemohon dengan jumlah pemohon administrasi

kependudukan tahun 2018 sebanyak 653.892 pemohon.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota

Surabaya guna mendukung pencapaian indikator program tersebut, antara lain:

Pelayanan kartu keluarga dan KTP-el sebanyak 791.404 berkas;

Pelayanan mutasi WNI dan orang asing sebanyak 44.515 berkas;

Pengembangan dan pemeliharaan sistem informasi administrasi

kependudukan sebanyak 5 aplikasi;

Pelaporan pemberian pelayanan data kependudukan di 12 Layanan

sebanyak 12 dokumen;

Pelayanan akta kelahiran dan kematian sebanyak 103.753 berkas;

Pelayanan perkawinan, perceraian, perubahan status anak dan

kewarganegaraan sebanyak 6.080 berkas;

Evaluasi dan penerapan inovasi pelayanan kependudukan dan pencatatan

sipil sebanyak 1 dokumen;

Dana alokasi khusus administrasi kependudukan sebanyak 404.700 lembar;

Peningkatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan di 31

Kecamatan;

Penyusunan dokumen kependudukan sebanyak 3 dokumen;

Publikasi bidang kependudukan sebanyak 33 kali.

Pencapaian dari sejumlah target indikator program penataan administrasi

kependudukan tidak terlepas dari adanya alokasi dana sebesar

Rp19.978.334.051,-. yang terealisasi sebesar Rp18.180.208.110,- atau 91%.

Page 200: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-138

3. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dalam pencapaian sasaran meningkatkan kualitas pelayanan publik

adalah tidak tercapainya indikator kinerja program penataan administrasi

kependudukan yaitu persentase ketepatan waktu pelayanan dokumen pendaftaran

penduduk (KTP dan KK) dan persentase terlayaninya administrasi kependudukan di

Kecamatan, yang disebabkan oleh keterlambatan distribusi blangko e-KTP. Solusi

yang dapat dilakukan yaitu dengan mengoptimalkan meningkatkan koordinasi

dengan pemerintah pusat terkait penyediaan blangko e-KTP.

A.3.2. Urusan Wajib Penanaman Modal

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran meningkatkan kualitas pelayanan publik adalah program

pelatanan perizinan dan non perizinan, dengan kegiatan:

Bimtek penyusunan informasi industri;

Pelayanan perizinan penanaman modal;

Pelayanan PTSP;

Pembinaan petugas layanan perizinan dan non perizinan;

Pembinaan wajib daftar perusahaan;

Pengawasan perijinan;

Pelayanan rekomendasi dokumen lingkungan;

Pelayanan perijinan pembuangan air limbah;

Peningkatan pelayanan perijinan limbah B3;

Pelayanan perizinan dan non perizinan usaha jasa dan sarana pariwisata;

Pelayanan perizinan dan non perizinan usaha rekreasi dan hiburan umum;

Pelayanan perizinan bidang tata bangunan;

Pengawasan perijinan di bidang perdagangan;

Penyediaan pelayanan perijinan dan non perijinan bidang perhubungan;

Pelayanan perizinan dan non perizinan bidang pertanian;

Pelayanan perizinan dan non perizinan ketenagakerjaan.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran

meningkatkan kualitas pelayanan publik adalah program pelayanan perizinan dan

non perizinan diukur menggunakan indikator kinerja persentase ketepatan waktu

Page 201: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-139

pelayanan perizinan dan non perizinan mencapai 84,05%, bila dibandingkan dengan

target yang telah ditetapkan sebesar 74%, maka capaian kinerjanya adalah

113,58%. Persentase ketepatan waktu pelayanan perizinan dan non perizinan

merupakan perbandingan antara pelayanan perizinan dan non perizinan yang tepat

waktu tahun 2018 sebanyak 87.991 izin dengan pelayanan perizinan dan non

perizinan keseluruhan tahun 2018 sebanyak 104.693 izin.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut, antara lain

Bimtek penyusunan informasi industri sebanyak 217 orang;

Pelayanan perizinan penanaman modal sebanyak 100 perusahaan;

Pelayanan PTSP sebanyak 112.218 ijin;

Pembinaan petugas pelayanan perizinan dan non perizinan sebanyak 265

orang;

Pembinaan wajib daftar perusahaan sebanyak 554 pelaku usaha;

Pengawasan perijinan sebanyak 11.191 pelaku usaha;

Pelayanan rekomendasi dokumen lingkungan sebanyak 1.671 berkas;

Pelayanan perijinan pembuangan air limbah sebanyak 95 ijin;

Pelayanan perijinan limbah B3 sebanyak 143 berkas;

Pelayanan perizinan dan non perizinan usaha jasa dan sarana pariwisata

sebanyak 559 berkas;

Pelayanan perizinan dan non perizinan usaha rekreasi dan hiburan umum

sebanyak 253 berkas;

Pelayanan perizinan bidang tata bangunan sebanyak 9.541 berkas;

Pengawasan perijinan di bidang perdagangan sebanyak 1.505 perusahaan;

Penyediaan pelayanan perijinan dan non perijinan bidang perhubungan

sebanyak 100%;

Pelayanan perizinan dan non perizinan bidang pertanian sebanyak 251

berkas;

Pelayanan perizinan dan non perizinan ketenagakerjaan sebanyak 974

berkas.

Pencapaian dari sejumlah target indikator program pelayanan perizinan dan non

perizinan tidak terlepas dari adanya alokasi dana sebesar Rp21.538.598.941,- yang

terealisasi sebesar Rp20.458.068.441,- atau 94,98%.

Page 202: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-140

3. Permasalahan dan Solusi

Tidak ada permasalahan dalam pencapaian sasaran meningkatkan tata kelola

administrasi pemerintahan yang baik, karena semua indikator kinerja atas program-

program pendukung telah tercapai.

A.3.3. Urusan Wajib Komunikasi dan Informatika serta Persandian

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran meningkatkan kualitas pelayanan publik adalah:

a) Program Pengembangan Dan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan

Komunikasi, dengan kegiatan:

Penyusunan dokumen pelayanan sistem informasi pemerintahan;

Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pemanfaatan teknologi informasi;

Pelaksanaan sistem persandian perkotaan;

Pembangunan integrasi sistem;

Pembangunan sarana dan prasarana TIK;

Pembangunaan aplikasi pelayanan publik dan sistem informasi manajemen;

Pemeliharaan dan pengembangan sistem informasi pelayanan publik dan

sistem informasi manajemen;

Pemeliharaan sarana dan prasarana TIK;

Pengelolaan pusat data;

Penanganan serangan terhadap sistem keamanan informasi;

Penyusunan dokumen pendukung tata kelola E-Gov;

b) Program Komunikasi, Informasi, Dan Publikasi Masyarakat, dengan kegiatan:

Peliputan kegiatan Pemerintah Kota Surabaya;

Pembuatan dokumentasi dan pelaporan;

Penyelenggaraan komunikasi kehumasan;

Pengembangan dan pemberdayaan lembaga sosial komunikasi;

Penyusunan dokumen analisa data dan informasi pemerintah daerah;

Penyusunan dokumen pelayanan keluhan masyarakat, permintaan dan

dokumentasi informasi publik;

Pengelolaan saluran komunikasi;

Pengembangan sumber daya komunikasi dan informasi;

Publikasi penyelenggaraan pembangunan daerah;

Sosialisasi sistem informasi pemerintahan dan sistem informasi publik.

Page 203: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-141

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran

meningkatkan kualitas pelayanan publik adalah:

a) Program Pengembangan Dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan

Komunikasi, yang diukur menggunakan 2 (dua) indikator kinerja, yaitu :

Persentase layanan publik administratif yang berbasis TIK mencapai

35,11%, bila dibandingkan dengan target yang ditetapkan sebesar 35,11%,

maka capaian kinerjanya adalah 100%. Persentase layanan publik

administratif yang berbasis TIK merupakan perbandingan antara jumlah

Layanan publik administratif yang berbasis TIK sampai dengan tahun 2018

sebanyak 99 layanan dengan jumlah Layanan publik administratif

keseluruhan tahun 2016 sebanyak 282 layanan.

Persentase pengelolaan jaringan telekomunikasi pendukung pelayanan

publik mencapai 100%, bila dibandingkan dengan target yang telah

ditetapkan sebesar 100%, maka capaian kinerjanya adalah 100%.

Persentase pengelolaan jaringan telekomunikasi pendukung pelayanan

publik merupakan perbandingan antara jumlah sarana jaringan

telekomunikasi pendukung pelayanan publik yang dipelihara tahun 2018

sebanyak 2.051 unit dengan jumlah sarana telekomunikasi pendukung

pelayanan publik tahun 2018 sebanyak 2.051 unit.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota

Surabaya guna mendukung pencapaian indikator program tersebut, antara lain:

Penyusunan dokumen pelayanan sistem informasi pemerintahan sebanyak

12 dokumen

Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pemanfaatan teknologi informasi

sebanyak 185 kali

Pelaksanaan sistem persandian perkotaan sebanyak 615 unit

Pembangunan integrasi sistem sebanyak 3 database

Pembangunan sarana prasarana TIK sebanyak 5 jenis

Pembangunaan aplikasi pelayanan publik dan sistem informasi manajemen

sebanyak 15 aplikasi

Pemeliharaan dan pengembangan sistem informasi pelayanan publik dan

sistem informasi manajemen sebanyak 119 aplikasi

Pemeliharaan sarana prasarana TIK sebanyak 5 jenis

Page 204: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-142

Pengelolaan pusat data sebanyak 538 lokasi

Penanganan serangan terhadap sistem keamanan informasi sebanyak 100%

Penyusunan dokumen pendukung tata kelola E-Gov sebanyak 1 dokumen

Pencapaian dari sejumlah target indikator program pengembangan dan

pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi tidak terlepas dari adanya

alokasi dana sebesar Rp60.589.643.759,- yang terealisasi sebesar

Rp53.386.809.451,- atau 88,11%.

b) Program Komunikasi, Informasi, dan Publikasi Masyarakat yang diukur

menggunakan 2 (dua) indikator kinerja, yaitu :

Persentase berita positif Pemerintah Kota Surabaya yang terinformasikan

kepada masyarakat mencapai 87,95%, bila dibandingkan dengan target yang

telah ditetapkan sebesar 84%, maka capaian kinerjanya adalah 104,7%.

Persentase berita positif Pemerintah Kota Surabaya yang terinformasikan

kepada masyarakat merupakan perbandingan antara berita positif

Pemerintah Kota Surabaya yang terinformasikan kepada masyarakat tahun

2018 sebanyak 4.715 berita dengan berita Pemerintah Kota Surabaya

keseluruhan 5.361 berita.

Rata-rata pemanfaatan publik terhadap berbagai saluran komunikasi

informasi yang disediakan oleh Pemerintah Kota Surabaya mencapai

42.303,67 kunjungan, bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan

sebesar 9.116 kunjungan, maka capaian kinerjanya adalah 464,06%. Rata-

rata pemanfaatan publik terhadap berbagai saluran komunikasi informasi

yang disediakan oleh Pemerintah Kota Surabaya merupakan perbandingan

antara jumlah pengguna saluran komunikasi melalui media center sebanyak

795.703 dibanding jumlah saluran komunikasi melalui media center

sebanyak 19 partisipasi masyarakat dengan jumlah partisipasi masyarakat

pada kegiatan diseminasi informasi sebanyak 9.765 partisipasi masyarakat

dibanding jumlah jenis kegiatan diseminasi informasi sebanyak 23

partisipasi masyarakat.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota

Surabaya guna mendukung pencapaian indikator program tersebut, antara lain:

Peliputan kegiatan Pemerintah Kota Surabaya sebanyak 2.229 kali;

Page 205: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-143

Pembuatan dokumentasi dan pelaporan sebanyak 16 dokumen;

Penyelenggaraan komunikasi kehumasan sebanyak 135 kali;

Pengembangan dan pemberdayaan lembaga sosial komunikasi sebanyak

500 orang;

Penyusunan dokumen analisa data dan informasi pemerintah daerah

sebanyak 5 dokumen;

Penyusunan dokumen pelayanan keluhan masyarakat, permintaan dan

dokumentasi informasi publik sebanyak 13 dokumen;

Pengelolaan saluran komunikasi sebanyak 19 saluran;

Pengembangan sumber daya komunikasi dan informasi sebanyak 16 kali;

Publikasi penyelenggaraan pembangunan daerah sebanyak 314 kali;

Sosialisasi sistem informasi pemerintahan dan sistem informasi publik

sebanyak 44 lembaga.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program komunikasi, informasi,

dan publikasi masyarakat tidak terlepas dari adanya alokasi dana sebesar

Rp24.589.605.267,- yang terealisasi sebesar Rp20.514.530.820,- atau 83,43%.

3. Permasalahan dan Solusi

Tidak ada permasalahan dalam pencapaian sasaran meningkatkan tata kelola

administrasi pemerintahan yang baik, karena semua indikator kinerja atas program-

program pendukung telah tercapai.

A.3.4. Urusan Pilihan Perdagangan

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran meningkatkan kualitas pelayanan publik adalah :

a. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan, dengan

kegiatan:

Pelayanan Ukuran Takar Timbang dan Perlengkapannya (UTTP) tera/tera

ulang;

Operasional UPTD metrologi legal;

Pengawasan Alat Ukur Takar Timbang dan Perlengkapannya (UTTP);

Penguatan penggunaan produk dalam negeri.

Page 206: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-144

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran

meningkatkan kualitas pelayanan publik adalah program perlindungan konsumen

dan pengamanan perdagangan yang diukur menggunakan indikator kinerja

persentase temuan yang ditindaklanjuti mencapai 100%, bila dibandingkan dengan

target yang telah ditetapkan sebesar 75%, maka capaian kinerjanya adalah

133,33%. Persentase temuan yang ditindaklanjuti merupakan perbandingan antara

jumlah temuan yang ditindaklanjuti Tahun 2018 sebanyak 99 temuan dibanding

jumlah temuan keseluruhan tahun 2018 sebanyak 99 temuan.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut, antara lain:

Pelayanan Ukuran Takar Timbang dan Perlengkapannya (UTTP) tera/tera

ulang sebanyak 25.595 unit;

Operasional UPTD Metrologi legal sebanyak 110 item;

Pengawasan Alat Ukur Takar Timbang dan Perlengkapannya (UTTP)

sebanyak 4.512 unit;

Penguatan penggunaan produk dalam negeri sebanyak 300 orang.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program perlindungan konsumen

dan pengamanan perdagangan tidak terlepas dari adanya alokasi dana sebesar

Rp3.180.283.541,- yang terealisasi sebesar Rp2.944.504.819,- atau 92,59%.

3. Permasalahan dan Solusi

Tidak ada permasalahan dalam pencapaian sasaran meningkatkan tata kelola

administrasi pemerintahan yang baik, karena semua indikator kinerja atas program-

program pendukung telah tercapai.

Tujuan 2. Memantapkan kemandirian keuangan daerah

Sasaran untuk memantapkan kemandirian keuangan daerah adalah dengan

meningkatkan dan mengoptimalkan pengelolaan sumber penerimaan daerah secara

efektif dan efisien yang capaiannya diukur dengan indikator kinerja sebagai berikut:

Page 207: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-145

A.1. Meningkatkan dan mengoptimalkan pengelolaan sumber penerimaan daerah

secara efektif dan efisien

Pencapaian sasaran meningkatkan dan mengoptimalkan pengelolaan sumber

penerimaan daerah secara efektif dan efisien pada tahun 2018 diukur dengan

menggunakan indikator kinerja, persentase kontribusi pajak terhadap PAD mencapai

78,03%, bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 75,04%, maka

capaian kinerjanya mencapai 103,99%.

Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan melalui fungsi manajemen keuangan

dan fungsi manajemen kebijakan dan koordinasi perangkat daerah yang

diimplementasikan melalui program dan kegiatan sebagai berikut:

A.1.1. Fungsi Manajemen Keuangan

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran meningkatkan dan mengoptimalkan pengelolaan sumber

penerimaan daerah secara efektif dan efisien adalah:

a) Program Peningkatan dan Pengembangan Pendapatan Daerah, dengan

kegiatan:

Intensifikasi dan ekstensifikasi pajak hiburan, reklame dan air tanah;

Intensifikasi dan ekstensifikasi pajak hotel, restoran, PPJ dan parker;

Intensifikasi dan ekstensifikasi PBB dan BPHTB;

Penagihan, pelayanan pengurangan, angsuran, restitusi, kompensasi dan

keberatan pajak hotel, restoran, PPJ dan parker;

Penagihan, pelayanan pengurangan, angsuran, restitusi, kompensasi dan

keberatan pajak reklame, pajak hiburan dan air tanah;

Penagihan, pelayanan pengurangan, angsuran, restitusi, kompensasi dan

keberatan PBB dan BPHTB.

b) Program Pengelolaan Keuangan Daerah, dengan kegiatan:

Evaluasi pendapatan dan belanja daerah;

Koordinasi perimbangan keuangan daerah;

Pelayanan pencairan dana secara elektronik dan penatausahaan surat

keterangan pemberhentian pembayaran;

Pengelolaan dan penatausahaan penerimaan serta pengeluaran daerah;

Penyusunan APBD, perubahan APBD, RAPBD dan anggaran kas;

Penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD;

Penyusunan perencanaan pengelolaan keuangan dan pajak daerah.

Page 208: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-146

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran

meningkatkan dan mengoptimalkan pengelolaan sumber penerimaan daerah secara

efektif dan efisien adalah:

a) Program Peningkatan dan Pengembangan Pendapatan Daerah yang diukur

menggunakan indikator kinerja persentase peningkatan pajak daerah mencapai

26,83%, bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 22,7%,

maka capaian kinerjanya adalah 118,19%. Persentase peningkatan pajak daerah

merupakan perbandingan antara selisih realisasi pajak daerah tahun 2018

sebesar Rp3.473.717.533.106 dikurangi realisasi pajak daerah tahun dasar

sebesar Rp2.738.899.424.556 dengan realisasi pajak daerah tahun dasar

sebesar Rp2.738.899.424.556.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota

Surabaya guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Intensifikasi dan ekstensifikasi pajak hiburan, reklame dan air tanah

sebanyak 43.815 objek pajak;

Intensifikasi dan ekstensifikasi pajak hotel, restoran, PPJ dan parkir

sebanyak 15.473 objek pajak;

Intensifikasi dan ekstensifikasi PBB dan BPHTB sebanyak 590.779 objek

pajak;

Penagihan, pelayanan pengurangan, angsuran, restitusi, kompensasi dan

keberatan pajak hotel, restoran, PPJ dan parkir sebanyak 7.201 berkas;

Penagihan, pelayanan pengurangan, angsuran, restitusi, kompensasi dan

keberatan pajak reklame, pajak hiburan dan air tanah sebanyak 7.852

berkas;

Penagihan, pelayanan pengurangan, angsuran, restitusi, kompensasi dan

keberatan PBB dan BPHTB sebanyak 196.582 berkas.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program peningkatan dan

pengembangan pendapatan daerah tidak terlepas dari adanya alokasi dana

sebesar Rp26.141.263.651,- yang terealisasi sebesar Rp25.550.117.659,- atau

97,74%.

b) Program Pengelolaan Keuangan Daerah yang diukur menggunakan indikator

kinerja tingkat ketepatan penyelesaian dokumen keuangan mencapai 100%, bila

Page 209: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-147

dibandingkan dengan 80%, maka capaian kinerjanya adalah 125%. Tingkat

ketepatan penyelesaian dokumen keuangan merupakan perbandingan antara

jumlah dokumen keuangan yang selesai tepat waktu tahun 2018 sebanyak 30

dokumen dengan jumlah dokumen keuangan yang disusun tahun 2018 sebanyak

30 dokumen

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota

Surabaya guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Evaluasi pendapatan dan belanja daerah sebanyak 4 dokumen;

Koordinasi perimbangan keuangan daerah sebanyak 4 kali;

Pelayanan pencairan dana secara elektronik dan penatausahaan surat

keterangan pemberhentian pembayaran sebanyak 81.738 berkas;

Pengelolaan dan penatausahaan penerimaan serta pengeluaran daerah

sebanyak 15.674 berkas;

Penyusunan APBD, perubahan APBD, RAPBD dan anggaran kas sebanyak

24 dokumen;

Penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD sebanyak 22

dokumen;

Penyusunan perencanaan pengelolaan keuangan dan pajak daerah

sebanyak 10 dokumen.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program pengelolaan keuangan

daerah tidak terlepas dari adanya alokasi dana sebesar Rp5.774.204.725,- yang

terealisasi sebesar Rp5.333.055.412,- atau 92,36%.

3. Permasalahan dan Solusi

Tidak ada permasalahan dalam pencapaian sasaran meningkatkan dan

mengoptimalkan pengelolaan sumber penerimaan daerah secara efektif dan efisien,

karena semua indikator kinerja atas program-program pendukung telah tercapai.

A.1.2. Fungsi Manajemen Kebijakan dan Koordinasi Perangkat Daerah

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran meningkatkan dan mengoptimalkan pengelolaan sumber

Page 210: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-148

penerimaan daerah secara efektif dan efisien adalah program peningkatan kinerja

BUMD pendukung keuangan daerah, dengan kegiatan:

Monitoring dan evaluasi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD);

Penyusunan legalitas operasional usaha BUMD.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran

meningkatkan dan mengoptimalkan pengelolaan sumber penerimaan daerah secara

efektif dan efisien adalah program peningkatan kinerja BUMD pendukung keuangan

daerah diukur menggunakan indikator kinerja persentase BUMD yang berkinerja

sesuai standar mencapai 66,67%, bila dibandingkan dengan target yang telah

ditetapkan sebesar 67%, maka capaian kinerjanya adalah 99,5%. Persentase BUMD

yang berkinerja sesuai standar merupakan perbandingan antara jumlah BUMD yang

berkinerja sesuai standar tahun 2018 sebanyak 4 lembaga dengan jumlah BUMD

keseluruhan tahun 2018 sebanyak 6 lembaga.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Monitoring dan evaluasi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebanyak 6

BUMD;

Penyusunan legalitas operasional usaha BUMD sebanyak 6 dokumen.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program peningkatan kinerja BUMD

pendukung keuangan daerah tidak terlepas dari adanya alokasi dana sebesar

Rp1.692.419.240,- yang terealisasi sebesar Rp1.662.961.888,- atau 98,26%.

3. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dalam pencapaian sasaran meningkatkan dan mengoptimalkan

pengelolaan sumber penerimaan daerah secara efektif dan efisien yaitu program

peningkatan kinerja BUMD pendukung keuangan daerah diukur menggunakan

indikator kinerja persentase BUMD yang berkinerja sesuai standar, yang disebabkan

oleh kurangnya 2 BUMD yang belum berkinerja sesuai standar, yakni PD Rumah

Potong Hewan Kota Surabaya dan PD Pasar Surya. Solusi yang dapat dilakukan

yaitu dengan meningkatkan tata kelola administrasi pada 2 BUMD tersebut.

Page 211: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-149

Misi 9. Memantapkan Daya Saing Usaha-Usaha Ekonomi Lokal, Inovasi Produk Dan

Jasa, Serta Pengembangan Industri Kreatif

Misi 9 tersebut dimaksudkan untuk melakukan upaya mendorong usaha-usaha

ekonomi lokal untuk mampu berinovasi dan mengembangkan industri kreatif agar bisa

bersaing di pasar global.

Pencapaian misi tersebut diukur dengan menggunakan Indikator Kinerja Daerah

(IKD) pertumbuhan PDRB/LPE yang pada tahun 2018 terealisasi sebesar 6,19%. Angka

pertumbuhan PDRB/LPE tersebut bila dibandingkan dengan tahun 2017 menunjukkan

adanya peningkatan dari 6,13% menjadi 6,19%. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan

produksi barang dan jasa di Kota Surabaya tahun 2018 mengalami peningkatan.

Gambar IV.9 Pertumbuhan PDRB/LPE Kota Surabaya Tahun 2015-2018

Sumber Data : BPS, per Triwulan IV 2018

Disamping itu, pencapaian misi tersebut dapat dirasakan hasilnya dengan telah

diterimanya penghargaan nasional, berupa Penghargaan Upakarti Jasa Kepedulian 2018,

atas jasa mengembangkan industri kecil dan menengah di Surabaya, dari Menteri

Perindustrian.

Pencapaian misi sebagaimana uraian diatas, tidak terlepas dari upaya pencapaian

atas tujuan dan sasaran sebagai berikut:

Tujuan 1. Mendorong pemantapan daya saing UMKM pada sektor pertanian,

barang dan jasa serta koperasi melalui peningkatan produktivitas dan

pengembangan industri kreatif

Sasaran untuk mendorong pemantapan daya saing UMKM pada sektor pertanian,

barang dan jasa serta koperasi melalui peningkatan produktivitas dan pengembangan

Page 212: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-150

industri kreatif adalah dengan meningkatkan produktivitas UMKM sektor produksi barang

dan jasa, meningkatkan produktivitas UMKM sektor produksi barang dan jasa,

meningkatkan produktivitas koperasi, meningkatkan produktivitas sektor kelautan dan

perikanan, serta meningkatkan produktivitas sektor pertanian yang capaiannya diukur

dengan indikator kinerja sebagai berikut:

A.1. Meningkatkan produktivitas UMKM sektor produksi barang dan jasa

Pencapaian sasaran meningkatkan produktivitas UMKM sektor produksi barang

dan jasa pada tahun 2018 diukur dengan menggunakan indikator kinerja Tingkat

pertumbuhan produktivitas usaha mikro sektor produksi barang dan jasa yaitu sebesar

23,26%. Bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 19%, maka

capaian kinerjanya mencapai 122,43%.

Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib Koperasi, Usaha

Kecil dan Menengah dan Urusan Pilihan Perdagangan yang diimplementasikan melalui

Program dan Kegiatan sebagai berikut:

A.1.1. Urusan Wajib Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran meningkatkan produktivitas UMKM sektor produksi barang dan

jasa, adalah:

a) Program Perkuatan Permodalan Usaha Mikro, dengan kegiatan Fasilitasi

Kemitraan Pelaku Usaha Skala Mikro;

b) Program Standarisasi Produk Usaha Mikro dengan kegiatan:

Fasilitasi legalitas dan standarisasi usaha skala mikro;

Monitoring dan evaluasi perkembangan usaha mikro;

Peningkatan dan pengembangan usaha bisnis bagi pelaku usaha skala

mikro;

Pelatihan peningkatan mutu produk di sentra wisata kuliner.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran

meningkatkan produktivitas UMKM sektor produksi barang dan jasa antara lain:

a) Program Perkuatan Permodalan Usaha Mikro diukur dengan indikator

Persentase usaha mikro yang berhasil mendapatkan bantuan permodalan,

dimana pada tahun 2018 mencapai 32 UMKM, atau sebesar 8,31% dari 385

Page 213: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-151

UMKM binaan. Bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar

4% maka capaian kinerjanya mencapai 207,79%.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja Program Perkuatan Permodalan

Usaha Mikro tidak terlepas dari adanya dukungan alokasi anggaran sebesar

Rp241.903.617,- dengan realisasi sebesar Rp208.765.947,- atau 86,30%.

b) Program Standarisasi Produk Usaha Mikro dengan diukur dengan indikator :

Persentase usaha mikro yang mengaplikasikan Teknologi Tepat Guna (TTG)

dalam proses usaha, dimana pada tahun 2018 mencapai 44,42% dari 385

UMKM. Bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 25%,

maka capaian kinerjanya mencapai 177,66%;

Persentase produk usaha mikro yang layak diuji mutukan, dimana pada

tahun 2018 mencapai 35,06% dari 385 UMKM. Bila dibandingkan dengan

target yang telah ditetapkan sebesar 25%, maka capaian kinerjanya

mencapai 140,26%.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Fasilitasi legalitas dan standarisasi usaha skala mikro bagi 25 orang;

Monitoring dan evaluasi perkembangan usaha mikro sebanyak 250 orang;

Peningkatan dan pengembangan usaha bisnis bagi pelaku usaha skala

mikro yang diikuti oleh 135 orang;

Pelatihan peningkatan mutu produk di sentra wisata kuliner yang diikuti oleh

206 orang.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja Program Standarisasi Produk

Usaha Mikro tidak terlepas dari adanya dukungan alokasi anggaran sebesar

Rp1.803.559.826,- dengan realisasi sebesar Rp1.546.554.869,- atau 85,75%.

A.1.2. Urusan Pilihan Perdagangan

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran meningkatkan produktivitas UMKM sektor produksi barang dan

jasa adalah Program perluasan jangkauan pemasaran, dengan kegiatan:

Page 214: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-152

Penataan tempat usaha skala mikro;

Penyelenggaraan event promosi sentra wisata kuliner ;

Pembangunan/rehabilitasi prasarana pemasaran produk usaha mikro kecil;

Perencanaan prasarana pemasaran produk usaha mikro kecil;

Fasilitasi pembinaan UKM;

Fasilitasi sertifikasi produk UKM;

Pengelolaan sentra UKM surabaya;

Penyediaan stand usaha di mall;

Penyelenggaran promosi produk usaha kecil;

Monitoring dan pendataan harga bahan pokok dan UMKM;

Monitoring dan evaluasi perkembangan usaha sentra wisata kuliner.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran

meningkatkan produktivitas UMKM sektor produksi barang dan jasa adalah Program

Perluasan Jangkauan Pemasaran yang diukur dengan menggunakan 3 (tiga)

indikator kinerja, yaitu:

Persentase UMKM yang dapat meningkatkan aksesibilitas pemasaran

produknya dimana pada tahun 2018 mencapai 72,00% dari 385 UMKM.

Bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 50%, maka

capaian kinerjanya mencapai 144,00%;

Persentase sentra yang beroperasi secara optimal dimana pada tahun 2018

mencapai 46,81% dari 47 Sentra. Bila dibandingkan dengan target yang

telah ditetapkan sebesar 50%, maka capaian kinerjanya mencapai 93,62%;

Persentase pembangunan fasilitas ekonomi rakyat dimana pada tahun 2018

mencapai 19,40% dari 67 Fasilitas Ekonomi Rakyat. Bila dibandingkan

dengan target yang telah ditetapkan sebesar 3,59%, maka capaian

kinerjanya mencapai 540,47%.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Penataan tempat usaha skala mikro sebanyak 38 lokasi;

Penyelenggaraan event promosi sentra wisata kuliner sebanyak 13 kali;

Pembangunan/rehabilitasi prasarana pemasaran produk usaha mikro kecil

sebanyak 31 bangunan;

Page 215: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-153

Perencanaan prasarana pemasaran produk usaha mikro kecil sebanyak 10

dokumen;

Fasilitasi pembinaan UKM diikuti oleh 80 orang;

Fasilitasi sertifikasi produk UKM kepada 237 lembaga;

Pengelolaan sentra UKM surabaya sebanyak 6 lokasi;

Penyediaan stand usaha di mall sebanyak 2 lokasi;

Penyelenggaran promosi produk usaha kecil yang diikuti sebanyak 19 kali;

Monitoring dan pendataan harga bahan pokok dan UMKM di 31 kecamatan;

Monitoring dan evaluasi perkembangan usaha sentra wisata kuliner kepada

44 sentra.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja Program Perluasan Jangkauan

Pemasaran tidak terlepas dari adanya dukungan alokasi anggaran sebesar

Rp25.304.543.216,- dengan realisasi sebesar Rp22.898.908.914,- atau 90,49%.

3. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dalam pencapaian sasaran meningkatkan produktivitas UMKM sektor

produksi barang dan jasa, yaitu tidak tercapainya salah satu indikator program

perluasan jangkauan pemasaran, yakni persentase sentra yang beroperasi secara

optimal. Hal ini disebabkan oleh masih adanya sentra UKM/wisata kuliner yang

belum beroperasi secara optimal. Solusi atas permasalahan ini yaitu dengan

meningkatkan kegiatan pemberdayaan/pembinaan kepada pelaku usaha,

pembenahan layout dan fisik bangunan sentra wisata kuliner, serta menyediakan

tenaga pendamping yang handal.

A.2. Meningkatkan produktivitas koperasi

Pencapaian sasaran meningkatkan produktivitas koperasi pada tahun 2018 diukur

dengan menggunakan indikator kinerja tingkat pertumbuhan produktivitas koperasi, yaitu

mencapai 30,40%. Bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 17%,

maka capaian kinerjanya mencapai 178,83%.

Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan melalui urusan wajib koperasi dan

usaha kecil dan menengah yang diimplementasikan melalui program dan kegiatan

sebagai berikut:

Page 216: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-154

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran meningkatkan produktivitas koperasi, adalah:

a) Program Penguatan Kelembagaan Koperasi, melalui kegiatan:

Pengawasan koperasi;

Pembinaan perkoperasian;

Penilaian kinerja koperasi;

Fasilitasi peningkatan kapasitas SDM koperasi belum RAT;

Fasilitasi peningkatan kualitas lembaga koperasi;

Sosialisasi pelaksanaan RK/RAPB dan RAT.

b) Program Peningkatan Kualitas Usaha Koperasi melalui kegiatan:

Fasilitasi pemasaran produk unit bisnis koperasi;

Fasilitasi pembentukan jaringan kerjasama bisnis dan permodalan antar

koperasi, distributor dan/atau lembaga keuangan/perbankan;

Fasilitasi uji Sertifikasi Standarisasi Kompetensi Kerja Nasional Indonesia

Koperasi Jasa Keuangan (SKKNI-KJK);

Pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi bagi pengelola usaha

koperasi;

Penilaian kesehatan koperasi;

Fasilitasi peningkatan dan pengembangan usaha bisnis koperasi.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran

meningkatkan produktivitas koperasi adalah:

a) Program Penguatan Kelembagaan Koperasi yang diukur dengan menggunakan

indikator kinerja persentase koperasi berklasifikasi AAB, di mana pada tahun

2018 mencapai 65,98%. Bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan

sebesar 62,21%, maka capaian kinerjanya mencapai 106,06%. Persentase

koperasi berklasifikasi AAB merupakan perbandingan jumlah koperasi aktif RAT

yang berklasifikasi AAB tahun 2018 sebesar 415 koperasi dengan jumlah

koperasi aktif RAT yang direncanakan diintervensi sampai dengan tahun 2021

sebesar 629 koperasi.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Page 217: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-155

Pengawasan koperasi kepada 303 lembaga;

Pembinaan koperasi diikuti oleh 511 orang;

Penilaian kinerja koperasi kepada 150 lembaga;

Peningkatan kapasitas sdm koperasi belum rat kepada 258 lembaga;

Peningkatan kualitas lembaga koperasi sebanyak 66 lembaga;

Sosialisasi pelaksanaan rk/rapb dan rat sebanyak 2 kali.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja Program penguatan kelembagaan

koperasi tidak terlepas dari adanya dukungan alokasi anggaran sebesar

Rp1.883.988.330,- dengan realisasi sebesar Rp1.697.989.409,- atau 90,13%.

b) Program Peningkatan Kualitas Usaha Koperasi diukur dengan menggunakan

indikator kinerja tingkat pertumbuhan koperasi yang meningkat volume

usahanya, di mana pada tahun 2018 mencapai 445 koperasi dari total 608 jumlah

koperasi aktif RAT, atau mencapai 73,19%. Bila dibandingkan dengan target

yang telah ditetapkan sebesar 73%, maka capaian kinerjanya mencapai

100,26%.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Fasilitasi pemasaran produk unit bisnis koperasi yang dilaksanakan

sebanyak 8 kali;

Fasilitasi pembentukan jaringan kerjasama bisnis dan permodalan antar

koperasi, distributor dan/atau lembaga keuangan/perbankan bagi 144

lembaga;

Fasilitasi uji Sertifikasi Standarisasi Kompetensi Kerja Nasional Indonesia

Koperasi Jasa Keuangan (SKKNI-KJK) yang diikuti oleh 60 lembaga;

Pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi bagi pengelola usaha

koperasi yang diikuti oleh 90 lembaga;

Penilaian kesehatan koperasi kepada 152 lembaga;

Peningkatan dan pengembangan usaha bisnis koperasi bagi 148 lembaga.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja Program Peningkatan Kualitas

Usaha Koperasi tidak terlepas dari adanya dukungan alokasi anggaran sebesar

Rp1.904.387.529,- dengan realisasi sebesar Rp1.628.794.134,- atau 85,53%.

Page 218: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-156

3. Permasalahan dan Solusi

Tidak ada permasalahan dalam pencapaian sasaran meningkatkan produktivitas

koperasi, hal ini dikarenakan semua indikator kinerja atas program-program pendukung

telah tercapai.

A.3. Meningkatkan produktivitas sektor pertanian

Pencapaian sasaran meningkatkan produktivitas sektor pertanian pada tahun 2018

diukur dengan menggunakan indikator kinerja tingkat produktivitas budidaya pertanian

yaitu mencapai 5,56 ton/orang. Bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan

sebesar 3,8 ton/orang, maka capaian kinerjanya mencapai 146,20%.

Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan melalui urusan pilihan pertanian yang

diimplementasikan melalui program dan kegiatan sebagai berikut:

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran meningkatkan produktivitas sektor pertanian, adalah:

a) Program Penyediaan Sarana Prasarana Budidaya Tanaman Pangan dan

Hortikultura, dengan kegiatan pengadaan sarana dan prasarana produksi

budidaya tanaman pangan dan hortikultura

b) Program Pengaplikasian Teknologi Tepat Guna dalam Budidaya Tanaman

Pangan dan Hortikultura, dengan kegiatan:

Pelatihan dan pendampingan pemanfaatan teknologi tepat guna budidaya

tanaman pangan dan hortikultura;

Pembibitan;

Peningkatan kompetensi SDM pertanian.

c) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Pertanian, dengan kegiatan promosi

pemasaran produk pertanian

d) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Hewan Ternak, dengan

kegiatan pelayanan kesehatan dan pencegahan penyakit hewan

e) Program Pengaplikasian Teknologi Tepat Guna dalam Budidaya Peternakan,

dengan kegiatan:

Pelatihan dan pendampingan teknologi tepat guna budidaya peternakan;

Penyediaan sarana budidaya peternakan.

Page 219: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-157

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran

meningkatkan produktivitas sektor pertanian adalah:

a) Program Penyediaan Sarana Prasarana Budidaya Tanaman Pangan dan

Hortikultura diukur dengan menggunakan indikator kinerja Persentase

pembudidaya tanaman pangan dan hortikultura yang memanfaatkan fasilitas

sarana dan prasarana produksi dimana pada tahun 2018 mencapai 283

pembudidaya dari 1848 jumlah total pembudidaya tanaman pangan dan

holtikultura binaan tahun 2018, atau mencapai 15,31%. Bila dibandingkan

dengan target yang telah ditetapkan sebesar 13%, maka capaian kinerjanya

mencapai 117,80%.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut adalah pengadaan sarana

dan prasarana produksi budidaya tanaman pangan dan hortikultura sebanyak 15.789

unit.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja Program penyediaan sarana

prasarana budidaya tanaman pangan dan hortikultura tidak terlepas dari adanya

dukungan alokasi anggaran sebesar Rp1.130.649.398,- dengan realisasi sebesar

Rp1.030.176.204,- atau 91,11%.

b) Program Pengaplikasian Teknologi Tepat Guna dalam Budidaya Tanaman

Pangan dan Holtikultura yang diukur dengan indikator kinerja persentase

pembudidaya tanaman pangan dan hortikultura yang mengaplikasikan teknologi

tepat guna dalam proses budidaya, dimana pada tahun 2018 mencapai 671

pembudidaya dari 1.848 jumlah pembudidaya tanaman pangan dan holtikultura

binaan, atau mencapai 36,31%. Bila dibandingkan dengan target yang telah

ditetapkan sebesar 35%, maka capaian kinerjanya mencapai 103,74%.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Pelatihan dan pendampingan pemanfaatan teknologi tepat guna budidaya

tanaman pangan dan hortikultura bagi 1.359 orang;

Pembibitan yang disediakan sebanyak 77.702 unit;

Page 220: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-158

Peningkatan SDM pertanian melalui pembinaan kepada 200 orang.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja Program pengaplikasian teknologi

tepat guna dalam budidaya tanaman pangan dan holtikultura tidak terlepas dari

adanya dukungan alokasi anggaran sebesar Rp2.897.639.699,- dengan realisasi

sebesar Rp2.626.512.656,- atau 90,64%.

c) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Pertanian yang diukur dengan indikator

kinerja persentase pembudidaya yang omzetnya meningkat, dimana pada tahun

2018 mencapai 1.173 pembudidaya dari 1.738 jumlah pembudidaya pertanian

binaan, atau mencapai 67,49%. Bila dibandingkan dengan target yang telah

ditetapkan sebesar 62%, maka capaian kinerjanya mencapai 108,86%, dengan

kegiatan promosi pemasaran produk pertanian yang dilakukan sebanyak 58 kali.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja Program Peningkatan Pemasaran

Hasil Pertanian tidak terlepas dari adanya dukungan alokasi anggaran sebesar

Rp631.310.964,- dengan realisasi sebesar Rp550.416.341,- atau 87,19%.

d) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Hewan Ternak yang diukur

dengan indikator kinerja persentase populasi hewan ternak yang mendapatkan

vaksinasi dan pengobatan, dimana pada tahun 2018 mencapai 22.271 populasi

dari 25.384 jumlah populasi hewan ternak pada Tahun 2018, atau mencapai

87,74%. Bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 84%,

maka capaian kinerjanya mencapai 104,45%, dengan kegiatan pelayanan

kesehatan dan pencegahan penyakit hewan yang dilaksanakan sebanyak 1311

kali.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja Program pencegahan dan

penanggulangan penyakit hewan ternak tidak terlepas dari adanya dukungan alokasi

anggaran sebesar Rp813.596.630,- dengan realisasi sebesar Rp745.397.494,- atau

91,62%.

e) Program Pengaplikasian Teknologi Tepat Guna dalam Budidaya Peternakan

yang diukur dengan indikator kinerja persentase pembudidaya ternak yang

mengaplikasikan teknologi tepat guna dalam proses budidaya, dimana pada

Page 221: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-159

tahun 2018 mencapai 121 pembudidaya dari 320 jumlah pembudidaya ternak

binaan pada Tahun 2018, atau mencapai 37,81%. Bila dibandingkan dengan

target yang telah ditetapkan sebesar 35%, maka capaian kinerjanya mencapai

108,04%.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Pelatihan dan pendampingan teknologi tepat guna budidaya peternakan bagi

320 orang;

Penyediaan sarana budidaya peternakan sebanyak 1.035 unit.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja Program pengaplikasian teknologi

tepat guna dalam budidaya peternakan tidak terlepas dari adanya dukungan alokasi

anggaran sebesar Rp779.379.937,- dengan realisasi sebesar Rp700.862.895,- atau

89,93%.

3. Permasalahan dan Solusi

Tidak ada permasalahan dalam pencapaian sasaran meningkatkan produktivitas

sektor pertanian. Hal ini dikarenakan semua indikator kinerja atas program-program

pendukung telah tercapai.

A.4. Meningkatkan produktivitas sektor kelautan dan perikanan

Pencapaian sasaran meningkatkan produktivitas sektor kelautan dan perikanan pada

tahun 2018 diukur dengan menggunakan indikator kinerja tingkat produktivitas sektor

perikanan tangkap dan budidaya, yaitu mencapai 5,00 ton/orang. Bila dibandingkan

dengan target yang telah ditetapkan sebesar 3,42 ton/orang, maka capaian kinerjanya

mencapai 146,08%.

Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan melalui urusan pilihan kelautan dan

perikanan yang diimplementasikan melalui program dan kegiatan sebagai berikut:

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran mewujudkan meningkatkan produktivitas sektor kelautan dan

perikanan adalah:

a) Program Penyediaan Sarana Prasarana Kelautan dan Perikanan, dengan

kegiatan:

Page 222: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-160

Pengadaan sarana dan prasarana kelautan dan perikanan (DAK);

Pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana perikanan budidaya;

Pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana perikanan tangkap.

b) Program Pengaplikasian Teknologi Tepat Guna Budidaya Perikanan dan

Kelautan, dengan kegiatan pelatihan dan pendampingan teknologi tepat guna

budidaya perikanan dan kelautan

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran mewujudkan

meningkatkan produktivitas sektor kelautan dan perikanan adalah:

a) Program Penyediaan Sarana Prasarana Kelautan dan Perikanan yang diukur

dengan menggunakan indikator kinerja persentase pembudidaya yang

memanfaatkan fasilitas sarana dan prasarana perikanan dan kelautan, dimana

pada tahun 2018 mencapai 191 pembudidaya dari 1428 jumlah pembudidaya

perikanan dan kelautan binaan pada Tahun 2018, atau mencapai 13,38%. Bila

dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 13%, maka capaian

kinerjanya mencapai 102,89%.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Pengadaan sarana dan prasarana kelautan dan perikanan (DAK) sebanyak

1.615 unit;

Pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana perikanan budidaya

sebanyak 421 unit;

Pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana perikanan tangkap

sebanyak 938 unit.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja Program penyediaan sarana

prasarana kelautan dan perikanan tidak terlepas dari adanya alokasi anggaran

sebesar Rp3.807.852.201,- dengan realisasi sebesar Rp3.638.005.143,- atau

95,54%.

b) Program Pengaplikasian Teknologi Tepat Guna Budidaya Perikanan dan

Kelautan yang diukur dengan menggunakan indikator kinerja persentase

pembudidaya perikanan dan kelautan yang mengaplikasikan teknologi tepat

Page 223: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-161

guna dalam proses budidaya, dimana pada tahun 2018 mencapai 506

pembudidaya dari 1428 jumlah pembudidaya perikanan dan kelautan binaan

pada Tahun 2018, atau mencapai 35,43%. Bila dibandingkan dengan target yang

telah ditetapkan sebesar 35%, maka capaian kinerjanya mencapai 101,24%,

dengan kegiatan Pelatihan dan pendampingan teknologi tepat guna budidaya

perikanan dan kelautan yang diikuti sebanyak 395 orang.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja Program Pengaplikasian Teknologi

Tepat Guna Budidaya Perikanan dan Kelautan tidak terlepas dari adanya alokasi

anggaran sebesar Rp555.082.065,- dengan realisasi sebesar Rp453.939.408,- atau

81,78%.

3. Permasalahan dan Solusi

Tidak ada permasalahan dalam pencapaian sasaran meningkatkan produktivitas

sektor kelautan dan perikanan. Hal ini dikarenakan semua indikator kinerja atas

program-program pendukung telah tercapai.

A.5. Meningkatkan Pertumbuhan dan Produktivitas Pelaku Sektor Industri Kreatif

Pencapaian sasaran meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas pelaku sektor

industri kreatif pada tahun 2018 yang diukur dengan menggunakan indikator kinerja

tingkat pertumbuhan pelaku usaha kreatif, yaitu mencapai 6,75%. Bila dibandingkan

dengan target yang telah ditetapkan sebesar 5%, maka capaian kinerjanya mencapai

135,00%.

Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan melalui urusan pilihan pariwisata dan

urusan wajib koperasi dan usaha kecil dan menengah yang diimplementasikan melalui

Program dan Kegiatan sebagai berikut:

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran mewujudkan meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas

pelaku sektor industri kreatif adalah:

a) Program Pemanfaatan Rumah Kreatif dan Pengembangan Usaha Kreatif,

dengan kegiatan:

Pengelolaan rumah kreatif (Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak);

Page 224: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-162

Fasilitasi pengembangan seni budaya di rumah kreatif;

Pengelolaan rumah kreatif (Dinas Koperasi dan Usaha Mikro);

Pembinaan dan pengembangan bakat dan kreatifitas pemuda;

Pengelolaan rumah kreatif (Dinas Perdagangan);

Pengelolaan rumah kreatif (Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian);

Pembinaan dan fasilitasi pemasaran rumah kreatif.

b) Program legalisasi usaha kreatif, dengan kegiatan fasilitasi legalitas usaha

kreatif;

c) Program perkuatan permodalan usaha kreatif, dengan kegiatan fasilitasi

kemitraan permodalan bagi pelaku usaha kreatif.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran mewujudkan

meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas pelaku sektor industri kreatif adalah:

a) Program Pemanfaatan Rumah Kreatif dan Pengembangan Usaha Kreatif, diukur

dengan menggunakan beberapa indikator kinerja,yaitu:

Persentase individu/kelompok yang mengaplikasikan keahlian yang didapat dari

proses pembelajaran di rumah kreatif kuliner, di mana pada tahun 2018

mencapai 18,30% bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan

sebesar 6%, maka capaian kinerjanya mencapai 304,96%. Dari tahun 2017

hingga tahun 2018 sebanyak 225 individu/kelompok yang mengikuti proses

pembelajaran dan yang mengaplikasikan keahlian yang didapat dari proses

pembelajaran di rumah kreatif kuliner sebanyak 43 individu/kelompok;

Persentase individu/kelompok yang mengaplikasikan keahlian yang didapat dari

proses pembelajaran di rumah kreatif desain dan fashion, di mana pada tahun

2018 mencapai 7,50% bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan

sebesar 6%, maka capaian kinerjanya mencapai 125%. Dari tahun 2017 hingga

tahun 2018 sebanyak 40 individu/kelompok yang mengikuti proses pembelajaran

dan yang mengaplikasikan keahlian yang didapat dari proses pembelajaran di

rumah kreatif desain dan fashion sebanyak 3 individu/kelompok.;

Persentase individu/kelompok yang mengaplikasikan keahlian yang didapat dari

proses pembelajaran di rumah kreatif handicraft, di mana sampai dengan tahun

2018 mencapai 7,84% bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan

sebesar 6%, maka capaian kinerjanya mencapai 130,72%. Dari tahun 2017

hingga tahun 2018 sebanyak 204 individu/kelompok yang mengikuti proses

Page 225: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-163

pembelajaran dan yang mengaplikasikan keahlian yang didapat dari proses

pembelajaran di rumah kreatif handicraft sebanyak 16 individu/kelompok;

Persentase individu/kelompok yang mengaplikasikan keahlian yang didapat dari

proses pembelajaran di rumah kreatif seni pertunjukkan, di mana pada tahun

2018 mencapai 7,76% dari 335 individu/kelompok yang mengikuti proses

pembelajaran. Bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar

6%, maka capaian kinerjanya mencapai 129,35%.

Persentase rumah kreatif yang beroperasi, di mana pada tahun 2018 mencapai

87,50% dari 8 rumah kreatif yang ditargetkan beroperasi di tahun 2021. Bila

dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 62,5%, maka capaian

kinerjanya mencapai 140%.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Pengelolaan rumah kreatif (Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak) sebanyak 1 bangunan;

Fasilitasi pengembangan seni budaya di rumah kreatif yang dilaksanakan

sebanyak 872 kali;

Pengelolaan rumah kreatif (Dinas Koperasi dan Usaha Mikro) sebanyak 1

bangunan;

Pembinaan dan pengembangan bakat dan kreatifitas pemuda kepada 87

orang;

Pengelolaan rumah kreatif (Dinas Perdagangan) sebanyak 2 bangunan;

Pengelolaan rumah kreatif (Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian)

sebanyak 2 bangunan;

Pembinaan dan fasilitasi pemasaran rumah kreatif bagi 50 orang.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja Program Pemanfaatan Rumah

Kreatif dan Pengembangan Usaha Kreatif tidak terlepas dari adanya alokasi

anggaran sebesar Rp3.908.833.239,- dengan realisasi sebesar Rp3.630.907.744,-

atau 92,86%.

b) Program Legalisasi Usaha Kreatif yang diukur dengan menggunakan indikator

kinerja persentase pelaku usaha kreatif yang mendapatkan legalisasi usaha,

dimana pada tahun 2018 mencapai 29 pelaku usaha dari 57 jumlah pelaku

Page 226: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-164

usaha kreatif yang diintervensi tahun 2018, atau mencapai 50,88%. Bila

dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 25%, maka capaian

kinerjanya mencapai 203,51%, dengan kegiatan fasilitasi legalitas usaha kreatif

bagi 24 orang.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja Program legalisasi usaha kreatif

tidak terlepas dari adanya alokasi anggaran sebesar Rp162.375.565,- dengan

realisasi sebesar Rp131.575.683,- atau 81,03%.

c) Program Perkuatan Permodalan Usaha Kreatif, diukur dengan menggunakan

indikator kinerja persentase kebutuhan modal kerja dan modal investasi pelaku

usaha kreatif yang dapat dipenuhi, dimana pada tahun 2018 mencapai 14 pelaku

usaha dari 57 jumlah pelaku usaha kreatif yang diintervensi Tahun 2018, atau

mencapai 24,56%. Bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan

sebesar 10%, maka capaian kinerjanya mencapai 245,61%, dengan kegiatan

fasilitasi kemitraan permodalan bagi pelaku usaha kreatif untuk 50 orang.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program perkuatan permodalan

usaha kreatif tidak terlepas dari adanya alokasi anggaran sebesar Rp129.725.868,-

dengan realisasi sebesar Rp113.805.974,- atau 87,73%.

3. Permasalahan dan Solusi

Tidak ada permasalahan dalam pencapaian sasaran meningkatkan pertumbuhan

dan produktivitas pelaku sektor industri kreatif. Hal ini dikarenakan semua indikator

kinerja atas program-program pendukung telah tercapai.

Tujuan 2. Meningkatkan kinerja pariwisata dalam rangka mewujudkan daya

saing global

Sasaran untuk meningkatkan kinerja pariwisata dalam rangka mewujudkan daya

saing global adalah dengan meningkatkan jumlah transaksi keuangan yang dilakukan

wisatawan yang capaiannya diukur dengan indikator kinerja sebagai berikut:

A.1. Meningkatkan jumlah transaksi keuangan yang dilakukan wisatawan

Pencapaian sasaran meningkatkan jumlah transaksi keuangan yang dilakukan

wisatawan pada tahun 2018 diukur dengan menggunakan indikator kinerja tingkat

pertumbuhan penerimaan sektor penunjang pariwisata, yaitu mencapai 44,51%. Bila

Page 227: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-165

dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 21,59%, maka capaian

kinerjanya mencapai 206,17%.

Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan melalui urusan pilihan pariwisata yang

diimplementasikan melalui program dan kegiatan sebagai berikut:

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran meningkatkan jumlah transaksi keuangan yang dilakukan

wisatawan adalah:

a) Program Pengembangan Destinasi Wisata, dengan kegiatan:

Pemeliharaan obyek wisata THP Kenjeran dan Wisata Religi Ampel;

Pemeliharaan obyek wisata Tugu Pahlawan, Balai Pemuda dan THR;

Pelatihan peningkatan kompetensi SDM pada obyek wisata;

Penyediaan dan pembangunan sarana prasarana penunjang wisata THP

Kenjeran dan Wisata Religi Ampel ;

Penyediaan dan pembangunan sarana prasarana penunjang wisata Tugu

Pahlawan, Balai Pemuda dan THR.

b) Program pengembangan kerjasama dengan stakeholder bidang pariwisata,

dengan kegiatan:

Forum komunikasi pelaku usaha jasa dan sarana pariwisata;

Forum komunikasi pelaku usaha rekreasi hiburan umum.

c) Program Pemasaran Pariwisata, dengan kegiatan:

Penyelenggaraan pemilihan dan pengiriman duta wisata;

Penyelenggaraan event di UPTD THP Kenjeran dan Wisata Religi Ampel;

Penyelenggaraan event di UPTD Tugu Pahlawan, Balai Pemuda dan THR;

Penyelenggaraan event wisata;

Penyelenggaraan festival kuliner;

Penyediaan sarana promosi wisata.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran

meningkatkan jumlah transaksi keuangan yang dilakukan wisatawan adalah:

a) Program Pengembangan Destinasi Wisata yang diukur dengan indikator kinerja

Persentase ODTW yang berhasil dikembangkan, di mana pada tahun 2018

mencapai 46,15% dari keseluruhan 13 ODTW yang dikelola. Bila dibandingkan

Page 228: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-166

dengan target yang telah ditetapkan sebesar 27%, maka capaian kinerjanya

mencapai 170,94%.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Pemeliharaan obyek wisata THP Kenjeran dan Wisata Religi Ampel pada 3

lokasi;

Pemeliharaan obyek wisata Tugu Pahlawan, Balai Pemuda dan THR pada 3

lokasi;

Pelatihan peningkatan kualitas SDM pada obyek wisata bagi 720 orang;

Penyediaan dan pembangunan sarana prasarana penunjang wisata THP

Kenjeran dan Wisata Religi Ampel sebanyak 142 unit;

Penyediaan dan pembangunan sarana prasarana penunjang wisata Tugu

Pahlawan, Balai Pemuda dan THR sebanyak 26 unit.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program pengembangan destinasi

wisata tidak terlepas dari adanya dukungan alokasi anggaran sebesar

Rp4.747.277.148,- dengan realisasi sebesar Rp4.420.181.913,- atau 93,11%.

b) Program Pengembangan Kerjasama dengan Stakeholder Bidang Pariwisata

yang diukur dengan menggunakan indikator kinerja tingkat capaian kesepakatan

dengan stakeholder bidang pariwisata yang dilaksanakan 5 kesepakatan, dimana

pada tahun 2018 mencapai 60%. Bila dibandingkan dengan target yang telah

ditetapkan sebesar 40%, maka capaian kinerjanya mencapai 150%.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Forum komunikasi pelaku usaha jasa dan sarana pariwisata yang diikuti

sebanyak 838 orang;

Forum komunikasi pelaku usaha rekreasi hiburan umum yang diikuti

sebanyak 819 orang.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program pengembangan kerjasama

dengan stakeholder bidang pariwisata tidak terlepas dari adanya dukungan alokasi

Page 229: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-167

anggaran sebesar Rp1.065.445.380,- dengan realisasi sebesar Rp984.919.317,-

atau 92,44%.

c) Program Pemasaran Pariwisata yang diukur dengan menggunakan indikator

kinerja persentase kunjungan di objek wisata terhadap kunjungan wisatawan, di

mana pada tahun 2018 mencapai 48,03% atau sebanyak 7.558.967 kunjungan

wisatawan selama tahun 2018 di Kota Surabaya. Bila dibandingkan dengan

target yang telah ditetapkan sebesar 45,48%, maka capaian kinerjanya

mencapai 105,61%.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Penyelenggaraan pemilihan dan pengiriman duta wisata yang dilaksanakan

sebanyak 235 kali;

Penyelenggaraan event di UPTD THP Kenjeran dan Wisata Religi Ampel

yang dilaksanakan sebanyak 100 kali;

Penyelenggaraan event di UPTD Tugu Pahlawan Balai Pemuda dan THR

yang dilaksanakan sebanyak 94 kali;

Penyelenggaraan event wisata yang dilaksanakan sebanyak 2 kali;

Penyelenggaraan festival kuliner yang dilaksanakan sebanyak 9 kali;

Penyediaan sarana promosi wisata yang dilaksanakan sebanyak 308 kali.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja Program Pemasaran Pariwisata

tidak terlepas dari adanya dukungan alokasi anggaran sebesar Rp8.811.625.418,-

dengan realisasi sebesar Rp7.785.686.131,- atau 88,36%.

3. Permasalahan dan Solusi

Tidak ada permasalahan dalam pencapaian sasaran meningkatkan jumlah transaksi

keuangan yang dilakukan wisatawan. Hal ini dikarenakan semua indikator kinerja

atas program-program pendukung telah tercapai.

Page 230: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-168

Tujuan 3. Meningkatkan kinerja investasi dalam rangka mewujudkan daya

saing global

Sasaran untuk meningkatkan kinerja investasi dalam rangka mewujudkan daya

saing global adalah dengan meningkatkan realisasi PMA dan PMDN (SPIPISE dan non

SPIPISE) yang capaiannya diukur dengan indikator kinerja sebagai berikut:

A.1. Meningkatkan realisasi PMA dan PMDN (SPIPISE dan non SPIPISE)

Pencapaian sasaran meningkatkan realisasi PMA dan PMDN (SPIPISE dan non

SPIPISE) pada tahun 2018 diukur dengan menggunakan indikator kinerja rata-rata

pertumbuhan nilai realisasi investasi, yaitu mencapai 32,67%, bila dibandingkan dengan

target yang telah ditetapkan sebesar 5%, maka capaian kinerjanya mencapai 653,45%.

Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan melalui urusan wajib penanaman modal

yang diimplementasikan melalui program dan Kegiatan sebagai berikut:

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran meningkatkan realisasi PMA dan PMDN (SPIPISE dan non

SPIPISE) adalah Program Peningkatan Iklim dan Realisasi Investasi, melalui

kegiatan:

Penyelenggaraan koordinasi perencanaan penanaman modal;

Pemetaan data pelaku usaha di Kota Surabaya;

Monitoring penanaman modal;

Penyelenggaraan promosi investasi;

Penyusunan dokumen analisa potensi dan peluang investasi di Surabaya;

Pengelolaan data investasi;

Pembinaan perusahaan penanaman modal;

Pendampingan perusahaan penanaman modal;

Fasilitasi penyelesaian permasalahan penanaman modal.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran

meningkatkan realisasi PMA dan PMDN (SPIPISE dan non SPIPISE) adalah

Program peningkatan iklim dan realisasi investasi yang diukur dengan menggunakan

2 (dua) indikator kinerja, yaitu:

Tingkat pertumbuhan ijin realisasi investasi, di mana pada tahun 2018 mencapai

16.397 ijin realisasi investasi, atau meningkat 20,59% dari tahun dasar (2015)

Page 231: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-169

yaitu sebanyak 13.597 ijin. Bila dibandingkan dengan target yang telah

ditetapkan sebesar 12%, maka capaian kinerjanya mencapai 171,61%;

Tingkat pertumbuhan jumlah minat dan rencana investasi, di mana pada tahun

2018 terdapat 136 rencana proyek investasi, atau meningkat 65,85% dari tahun

dasar (2015) yaitu sebanyak 82 rencana proyek. Bila dibandingkan dengan

target yang telah ditetapkan sebesar 18%, maka capaian kinerjanya mencapai

365,85%.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Penyelenggaraan koordinasi perencanaan penanaman modal yang diikuti

sebanyak 105 orang;

Pemetaan data pelaku usaha di surabaya kepada 500 perusahaan;

Monitoring penanaman modal kepada 2.750 perusahaan;

Penyelenggaraan promosi investasi yang dilaksanakan sebanyak 3 kali;

Penyusunan dokumen analisa potensi dan peluang investasi di Kota

Surabaya sebanyak 3 dokumen;

Pengelolaan data investasi kepada 38.583 perusahaan;

Pembinaan perusahaan penanaman modal kepada 347 perusahaan;

Pendampingan perusahaan penanaman modal kepada 396 perusahaan;

Fasilitasi penyelesaian permasalahan penanaman modal kepada 11

lembaga.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program peningkatan iklim dan

realisasi investasi tidak terlepas dari adanya alokasi dana sebesar Rp5.019.846.238,-

dengan realisasi sebesar Rp4.597.794.383,- atau 91,59%.

3. Permasalahan dan Solusi

Tidak ada permasalahan dalam pencapaian sasaran meningkatkan kinerja investasi

dalam rangka mewujudkan daya saing global. Hal ini dikarenakan semua indikator

kinerja atas program-program pendukung telah tercapai.

Misi 10. Mewujudkan infrastruktur dan utilitas kota yang terpadu dan efisien

Misi 10 tersebut dimaksudkan untuk melakukan upaya integrasi pembangunan

jaringan infrastruktur kota (jalan, jembatan, drainase dan rel kereta api) dan utilitas kota

Page 232: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-170

(listrik, air, gas dan telekomunikasi) agar aksesibilitas dan mobilitas kegiatan perdagangan

dan jasa menjadi efisien.

Pencapaian misi tersebut diukur dengan menggunakan Indikator Kinerja Daerah

(IKD) indeks ketimpangan wilayah yang menggambarkan pemerataan pembangunan atau

kesenjangan wilayah antar kecamatan di Kota Surabaya. Saat ini indeks ketimpangan

wilayah di Surabaya berada pada nilai 0,687 dan bila dibandingkan target RPJMD yaitu

pada kisaran 0,82-0,83 maka capaiannya sebesar 116,21%.

Pencapaian misi sebagaimana uraian diatas, tidak terlepas dari upaya pencapaian

atas tujuan dan sasaran sebagai berikut:

Tujuan 1. Mengembangkan dan mengoptimalkan kinerja sistem drainase kota

Sasaran untuk mengembangkan dan mengoptimalkan kinerja sistem drainase kota

adalah dengan penyediaan sistem drainase kota yang terpadu, efektif dan efisien yang

capaiannya diukur dengan indikator kinerja indeks genangan, dimana pada tahun 2018

mencapai 41,53, bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 42,25,

maka capaian kinerjanya mencapai 101,71%.

Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan melalui urusan wajib pekerjaan umum

dan penataan ruang yang diimplementasikan melalui program dan kegiatan sebagai

berikut:

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran penyediaan sistem drainase kota yang terpadu, efektif dan

efisien adalah program pengembangan dan pengelolaan sistem drainase kota

dengan kegiatan:

Monitoring dan evaluasi pembangunan/rehab saluran drainase/gorong-

gorong;

Monitoring, evaluasi dan pelaporan pembangunan/rehab saluran

drainase/gorong-gorong (tahun jamak/multiyears);

Operasional dan pemeliharaan sarana pematusan;

Pembangunan dan penyediaan sarana prasarana pematusan;

Pembangunan dan penyediaan sarana prasarana pematusan (tahun jamak/

multiyears);

Pemeliharaan/rehabilitasi saluran drainase dan boezem;

Penyusunan dokumen perencanaan pematusan kota;

Page 233: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-171

Pembangunan dan penyediaan sarana prasarana pematusan (tahun jamak/

multiyears 2018-2019);

Monitoring, evaluasi dan pelaporan pembangunan/rehab saluran

drainase/gorong-gorong (tahun jamak/multiyears 2018-2019).

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran penyediaan

sistem drainase kota yang terpadu, efektif dan efisien adalah program

pengembangan dan pengelolaan sistem drainase kota yang diukur dengan

menggunakan 4 (empat) indikator kinerja, yaitu:

Luas genangan, dimana pada tahun 2018 mencapai 697,79 ha. Bila

dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 1.179 ha, maka

capaian kinerjanya mencapai 140,88%;

Tinggi genangan, dimana pada tahun 2018 mencapai 12,49 cm. Bila

dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 15 cm, maka capaian

kinerjanya mencapai 116,73%;

Lama genangan, dimana pada tahun 2018 mencapai 22,43 menit. Bila

dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 50 menit, maka

capaian kinerjanya mencapai 155,14%;

Persentase pembangunan jaringan drainase yang selesai tepat waktu, dimana

pada tahun 2018 mencapai 100%. Bila dibandingkan dengan target yang telah

ditetapkan sebesar 80%, maka capaian kinerjanya mencapai 125%. Jumlah

pembangunan jaringan drainase yang selesai tepat waktu sebanyak 92

pekerjaan dari 92 pekerjaan yang dilaksanakan.

Trend rata-rata lama genangan, tinggi genangan dan luas genangan dalam kurun

waktu 2014-2018 secara umum menunjukkan penurunan genangan, sebagaimana

dilihat pada Gambar IV.10, Gambar IV.11 dan Gambar IV.12 secara berurutan.

Page 234: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-172

Gambar IV.10 Rata-Rata Lama Genangan di Kota Surabaya Tahun 2014 – 2018

Sumber Data: Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan, Desember 2018, diolah

Gambar IV.11 Rata-Rata Tinggi Genangan di Kota Surabaya Tahun 2014 – 2018

Sumber Data: Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan, Desember 2018, diolah

Page 235: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-173

Gambar IV.12 Luas Genangan di Kota Surabaya Tahun 2014 – 2018

Sumber Data: Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan, Desember 2018, diolah

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Monitoring dan evaluasi pembangunan/rehab saluran drainase/gorong-

gorong sepanjang 10.042,7 meter;

Monitoring, evaluasi dan pelaporan pembangunan/rehab saluran

drainase/gorong-gorong (tahun jamak/multiyears) sepanjang 1.750 meter;

Operasional dan pemeliharaan sarana pematusan sebanyak 9 paket;

Pembangunan dan penyediaan sarana prasarana pematusan sepanjang

7.008,79 meter;

Pembangunan dan penyediaan sarana prasarana pematusan (tahun jamak/

multiyears) sepanjang 1.750 meter;

Pemeliharaan/rehabilitasi saluran drainase dan boezem sebanyak 2.145

lokasi;

Penyusunan dokumen perencanaan pematusan kota sebanyak 79 dokumen;

Pembangunan dan penyediaan sarana prasarana pematusan (tahun jamak/

multiyears 2018-2019);

Monitoring, evaluasi dan pelaporan pembangunan/rehab saluran

drainase/gorong-gorong (tahun jamak/multiyears 2018-2019).

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program pengembangan dan

pengelolaan sistem drainase kota tidak terlepas dari adanya dukungan alokasi

Page 236: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-174

anggaran sebesar Rp459.605.025.997,- dengan realisasi sebesar

Rp421.233.844.802,- atau 91,65%.

3. Permasalahan dan Solusi

Tidak ada permasalahan dalam pencapaian sasaran penyediaan sistem drainase

kota yang terpadu, efektif dan efisien, karena semua indikator kinerja atas program-

program pendukung telah tercapai.

Tujuan 2. Meningkatkan jaringan dan pelayanan transportasi kota yang

terpadu

Sasaran untuk meningkatkan jaringan dan pelayanan transportasi kota yang

terpadu adalah dengan menyediakan dan meningkatkan kinerja jaringan jalan,

menyediakan sistem manajemen transportasi yang berkualitas, serta penyediaan dan

optimalisasi sistem angkutan umum massal yang berkualitas dan ramah lingkungan.

A.1. Menyediakan dan meningkatkan kinerja jaringan jalan

Pencapaian sasaran menyediakan dan meningkatkan kinerja jaringan jalan pada

tahun 2018 diukur dengan menggunakan indikator kinerja tingkat kehandalan jaringan

jalan mencapai 0,41, bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 0,41,

maka capaian kinerjanya mencapai 100%. Tingkat kehandalan jaringan jalan digunakan

untuk mengukur konektivitas jaringan jalan berdasarkan jumlah link (jaringan jalan) yang

dibandingkan dengan jumlah node (simpul/persimpangan). Tingkat kehandalan jaringan

jalan akan bertambah dengan adanya penambahan/pembangunan jalan baru dengan

lebar minimal 7m sehingga semakin banyak alternatif rute yang dapat ditempuh dalam

mencapai tujuan tertentu.

Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib Perhubungan

yang diimplementasikan melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran menyediakan dan meningkatkan kinerja jaringan jalan, adalah

Program pengelolaan dan pembangunan jalan dan jembatan dengan kegiatan:

Monitoring, evaluasi dan pelaporan pembangunan/rehab jalan dan jembatan;

Operasional dan pemeliharaan peralatan dan alat angkut;

Pembangunan dan rehabilitasi jalan dan jembatan (DAK FISIK);

Pembangunan jalan, jembatan dan kelengkapannya;

Pemeliharaan jalan, jembatan dan kelengkapannya;

Page 237: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-175

Penyusunan dokumen perencanaan pembangunan dan rehabilitasi jalan dan

jembatan;

Pembangunan jalan, jembatan, dan kelengkapannya (tahun

jamak/multiyears 2018-2019);

Monitoring, evaluasi, dan pelaporan pembangunan/rehab jalan dan jembatan

(tahun jamak/multiyears 2018-2019).

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran

menyediakan dan meningkatkan kinerja jaringan jalan adalah program pengelolaan

dan pembangunan jalan dan jembatan diukur dengan menggunakan 4 (empat)

indikator kinerja, yaitu:

Persentase jalan yang terbangun, dimana pada tahun 2018 mencapai 0,65%.

Bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 0,36%, maka

capaian kinerjanya mencapai 180,29%. Persentase jalan yang terbangun

merupakan perbandingan antara panjang jalan yang dibangun tahun 2018

dengan panjang jalan yang dibangun sampai dengan tahun 2016. Pada tahun

2018, panjang jalan yang dibangun sepanjang 10.976,59 meter, sedangkan jalan

yang dibangun sampai dengan tahun 2016 sepanjang 1.686.378,54 meter;

Persentase penyediaan prasarana pejalan kaki, dimana pada tahun 2018

mencapai 17,27%. Bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan

sebesar 17,18%, maka capaian kinerjanya mencapai 100,52%. Persentase

penyediaan prasarana pejalan kaki merupakan perbandingan antara panjang

prasarana pejalan kaki yang dibangun pada tahun 2018 dengan panjang

prasarana pejalan kaki yang dibangun sampai dengan tahun 2016. Pada tahun

2018, panjang prasarana pejalan kaki yang terbangun sebesar 8.451,94 meter,

sedangkan panjang panjang prasarana pejalan kaki yang dibangun sampai

dengan tahun 2016 sebesar 48.941,23 meter;

Persentase jalan yang mendapatkan perbaikan, dimana pada tahun 2018

mencapai 10,46%. Bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan

sebesar 7,74%, maka capaian kinerjanya mencapai 135,11%. Persentase jalan

yang mendapatkan perbaikan merupakan perbandingan antara luas jalan yang

mendapatkan perbaikan sampai dengan tahun 2018 dengan luas jalan

kewenangan Kota Surabaya sampai dengan tahun 2015 (tahun dasar). Luas

jalan yang mendapatkan perbaikan sampai dengan tahun 2018 sebesar

Page 238: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-176

931.810,82 m2, sedangkan luas jalan kewenangan Kota Surabaya sampai

dengan tahun 2015 sebesar 8.910.388,63 m2;

Persentase pembangunan jaringan jalan dan jembatan yang selesai tepat waktu,

dimana pada tahun 2018 mencapai 96,88%. Bila dibandingkan dengan target

yang telah ditetapkan sebesar 80%, maka capaian kinerjanya mencapai

121,09%. Jumlah pembangunan jaringan jalan dan jembatan yang selesai tepat

waktu sebanyak 31 pekerjaan dari 32 pekerjaan yang dilaksanakan.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Monitoring, evaluasi dan pelaporan pembangunan/rehab jalan dan jembatan

seluas 103.559,151 m2;

Operasional dan pemeliharaan peralatan dan alat angkut sebanyak 217 unit;

Pembangunan dan rehabilitasi jalan dan jembatan (DAK FISIK) seluas

14.280 m2;

Pembangunan jalan, jembatan dan kelengkapannya seluas 130.007,632 m2;

Pemeliharaan jalan, jembatan dan kelengkapannya seluas 338.914,66 m2;

Penyusunan dokumen perencanaan pembangunan dan rehabilitasi jalan dan

jembatan sebanyak 53 dokumen;

Pembangunan jalan, jembatan, dan kelengkapannya (tahun

jamak/multiyears 2018-2019);

Monitoring, evaluasi, dan pelaporan pembangunan/rehab jalan dan jembatan

(tahun jamak/multiyears 2018-2019).

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program pengelolaan dan

pembangunan jalan dan jembatan tidak terlepas dari adanya dukungan alokasi

anggaran sebesar Rp324.209.678.182,- dengan realisasi sebesar

Rp271.488.201.446,- atau 83,74%.

3. Permasalahan dan Solusi

Tidak ada permasalahan dalam pencapaian sasaran menyediakan dan

meningkatkan kinerja jaringan jalan, karena semua indikator kinerja atas program-

program pendukung telah tercapai.

Page 239: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-177

A.2. Menyediakan sistem manajemen transportasi yang berkualitas

Pencapaian sasaran menyediakan sistem manajemen transportasi yang berkualitas

pada tahun 2018 diukur dengan menggunakan indikator kinerja persentase jalan

kewenangan kota dengan V/C ratio ≤ 0.95, dimana pada tahun 2018 mencapai 88,10%,

bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 34%, maka capaian

kinerjanya mencapai 259,10%. V/C ratio merupakan suatu ukuran mobilitas dan kualitas

perjalanan dengan membandingkan volume kendaraan dengan kapasitas suatu jalan

raya. Nilai V/C ratio <1 mengindikasikan kelancaran lalu lintas, sehingga semakin banyak

persentase jalan dengan V/C ratio <1, maka semakin baik sistem manajemen transportasi

kota tersebut.

Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan melalui urusan wajib perhubungan yang

diimplementasikan melalui program dan kegiatan sebagai berikut:

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran menyediakan sistem manajemen transportasi yang berkualitas,

adalah program peningkatan sistem manajemen transportasi dengan kegiatan:

Pelaksanaan pengujian kendaraan bermotor;

Pembangunan sarana prasarana transportasi;

Pembangunan sarana prasarana transportasi (tahun jamak/multiyears);

Pembinaan keselamatan lalu lintas;

Pemeliharaan perlengkapan jalan;

Pemeliharaan sarana dan prasarana transportasi;

Penertiban parkir, terminal dan LLAJ;

Pengadaan perlengkapan jalan;

Pengelolaan parkir tepi jalan umum;

Pengembangan sarana prasarana transportasi;

Peningkatan pelayanan dan keselamatan angkutan;

Penyelenggaraan sarana transportasi bagi pelajar;

Pengelolaan parkir tempat khusus.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran

menyediakan sistem manajemen transportasi yang berkualitas adalah program

peningkatan sistem manajemen transportasi yang diukur dengan menggunakan 2

(dua) indikator kinerja, yaitu :

Page 240: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-178

Kecepatan rata-rata kendaraan di jalan kewenangan kota, di mana pada

tahun 2018 mencapai 49,73 km/jam. Bila dibandingkan dengan target yang

telah ditetapkan sebesar 30,06 km/jam, maka capaian kinerjanya mencapai

165,45%;

Persentase selisih tingkat kecelakaan lalu lintas, dimana pada tahun 2018

mencapai 11,71%. Bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan

sebesar 2%, maka capaian kinerjanya mencapai 585,62%. Persentase

selisih tingkat kecelakaan lalu lintas merupakan persentase penurunan

jumlah kecelakaan lalu lintas dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah

kecelakaan pada tahun 2018 sebanyak 1.191 kejadian, mengalami

penurunan dibanding tahun 2017 sebanyak 1.349 kejadian.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Pelaksanaan pengujian kendaraan bermotor sebanyak 155.038 unit;

Pembangunan sarana prasarana transportasi di 1 bangunan;

Pembangunan sarana prasarana transportasi (tahun jamak/multiyears)

sebanyak 1 bangunan;

Pembinaan keselamatan lalu lintas kepada 2.155 orang;

Pemeliharaan perlengkapan jalan sebanyak 18 paket;

Pemeliharaan sarana dan prasarana transportasi di 33 lokasi;

Penertiban parkir, terminal dan LLAJ sebanyak 946 lokasi;

Pengadaan perlengkapan jalan sebanyak 2.363 unit;

Pengelolaan parkir tepi jalan umum kepada 19.789 orang;

Pengembangan sarana prasarana transportasi sebanyak 3 bangunan;

Peningkatan pelayanan dan keselamatan angkutan di 23 lokasi;

Penyelenggaraan manajemen lalu lintas sebanyak 21 dokumen;

Penyelenggaraan sarana transportasi bagi pelajar sebanyak 8 unit;

Pengelolaan parkir tempat khusus kepada 2.933 orang.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program peningkatan sistem

manajemen transportasi tidak terlepas dari adanya dukungan alokasi anggaran

sebesar Rp225.095.881.654,- dengan realisasi sebesar Rp211.780.954.668,- atau

94,08%.

Page 241: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-179

3. Permasalahan dan Solusi

Tidak ada permasalahan dalam pencapaian sasaran menyediakan sistem

manajemen transportasi yang berkualitas, karena semua indikator kinerja atas

program-program pendukung telah tercapai.

A.3. Penyediaan dan optimalisasi sistem angkutan umum massal yang berkualitas

dan ramah lingkungan

Pencapaian sasaran penyediaan dan optimalisasi sistem angkutan umum massal

yang berkualitas dan ramah lingkungan pada tahun 2018 diukur dengan menggunakan 2

(dua) indikator kinerja, yaitu:

a. Load factor kendaraan umum (angkot) mencapai 29,53%, bila dibandingkan

dengan target yang telah ditetapkan sebesar 24%, maka capaian kinerjanya

mencapai 123,05%;

b. Load factor kendaraan umum (bis kota) mencapai 35,88%, bila dibandingkan

dengan target yang telah ditetapkan sebesar 36%, maka capaian kinerjanya

mencapai 99,65%.

Load factor merupakan ukuran untuk mengetahui tingkat okupansi/nilai kegunaan

dari kapasitas muatan yang tersedia pada suatu moda transportasi.

Pencapaian 2 (dua) indikator sasaran tersebut dilaksanakan melalui urusan wajib

perhubungan yang diimplementasikan melalui program dan kegiatan sebagai berikut:

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran penyediaan dan optimalisasi sistem angkutan umum massal

yang berkualitas dan ramah lingkungan adalah program pengembangan sistem

transportasi berkelanjutan dengan kegiatan:

Pengelolaan terminal angkutan umum;

Pengembangan angkutan umum massal perkotaan;

Penyelenggaraan pelayanan angkutan umum.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran penyediaan

dan optimalisasi sistem angkutan umum massal yang berkualitas dan ramah

lingkungan adalah program pengembangan sistem transportasi berkelanjutan, yang

diukur dengan menggunakan 3 (tiga) indikator kinerja, yaitu:

Page 242: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-180

Rata-rata headway angkutan umum (angkot/feeder), dimana pada tahun

2018 untuk angkot mencapai 26,84 menit. Bila dibandingkan dengan target

yang telah ditetapkan untuk angkot 25 menit, maka capaian kinerjanya

mencapai 92,64%. Rata-rata headway angkutan umum (angkot/feeder)

merupakan perbandingan antara jumlah headway rata-rata tiap trayek

dengan jumlah trayek pada tahun 2018;

Rata-rata headway angkutan umum (bus kota), dimana pada tahun 2018

untuk bus kota mencapai 41,93 menit. Bila dibandingkan dengan target yang

telah ditetapkan untuk bus kota 42,57 menit, maka capaian kinerjanya

mencapai 101,50%. Rata-rata headway angkutan umum (Bus Kota)

merupakan perbandingan antara jumlah headway rata-rata tiap trayek

dengan jumlah trayek;

Persentase penyediaan sarana prasarana pendukung transportasi

berkelanjutan, dimana pada tahun 2018 mencapai 100%. Bila dibandingkan

dengan target yang telah ditetapkan sebesar 100% maka capaian kinerjanya

mencapai 100%. Dengan jumlah sarana prasarana pendukung transportasi

yang disediakan sebanyak 3 sarana prasarana dari 3 sarana prasarana yang

direncanakan.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Pengelolaan terminal angkutan umum di 14 lokasi;

Pengembangan angkutan umum massal perkotaan sebanyak 20 unit;

Penyelenggaraan pelayanan angkutan umum sebanyak 27 kali.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja Program Pengembangan Sistem

Transportasi Berkelanjutan tidak terlepas dari adanya dukungan alokasi anggaran

sebesar Rp68.272.240.657,- dengan realisasi sebesar Rp61.526.213.810,- atau

90,12%.

3. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dalam pencapaian sasaran penyediaan dan optimalisasi sistem

angkutan umum massal yang berkualitas dan ramah lingkungan adalah tidak

tercapainya indikator kinerja program rata-rata headway angkutan umum

(angkot/feeder) yang disebabkan oleh adanya persaingan antara angkutan umum

Page 243: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-181

konvensional dengan angkutan umum sistem online, menurunnya minat pengguna

angkutan umum karena kondisi armada yang buruk, dan habis masa berlaku ijin

jalan. Sehingga solusi yang dapat diberikan adalah dengan melakukan percepatan

pembangunan infrastruktur transportasi massal berkelanjutan dan terintegrasi antar

intermoda, serta diperlukan penyediaan dukungan anggaran pengoptimalan feeder

yang sekarang sudah ada bis surabaya yang melayani dijalur utama.

Tujuan 3. Meningkatkan pembangunan dan pelayanan utilitas kota secara

terpadu dan merata

Sasaran untuk meningkatkan pembangunan dan pelayanan utilitas kota secara

terpadu dan merata adalah dengan meningkatnya sistem jaringan dan kualitas layanan air

bersih, meningkatnya sistem jaringan dan kualitas PJU serta meningkatnya pelayanan

utilitas kota lainnya yang capaiannya diukur dengan indikator kinerja sebagai berikut:

A.1. Meningkatnya sistem jaringan dan kualitas layanan air bersih

Pencapaian sasaran meningkatnya sistem jaringan dan kualitas layanan air bersih

pada tahun 2018 diukur dengan menggunakan indikator kinerja cakupan layanan teknis air

bersih mencapai 98,97%, bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar

97%, maka capaian kinerjanya mencapai 102,03%.

Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan melalui urusan wajib pekerjaan umum

dan penataan ruang yang diimplementasikan melalui program dan kegiatan sebagai

berikut:

1. Program dan Kegiatan

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran meningkatnya sistem jaringan dan kualitas layanan air bersih,

adalah program pembangunan jaringan air bersih perkotaan dengan kegiatan

pengembangan penyediaan jaringan air bersih/air minum (DAK air bersih).

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program pembangunan jaringan air bersih perkotaan diukur dengan

indikator persentase layanan teknis air bersih PDAM dengan menggunakan Jumlah

penduduk yang harus dilayani PDAM Tahun 2018 Jumlah penduduk yang harus

dilayani PDAM Tahun 2018 sebanyak 3.340.445 orang dibandingkan jumlah

penduduk yang terlayani jaringan PDAM tahun 2018 sebanyak 3.306.059 orang.

Page 244: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-182

3. Permasalahan dan Solusi

Tidak ada permasalahan dalam pencapaian sasaran meningkatnya sistem jaringan

dan kualitas layanan air bersih, karena semua indikator kinerja atas program-program

pendukung telah tercapai.

A.2. Meningkatnya sistem jaringan dan kualitas PJU

Pencapaian sasaran meningkatnya sistem jaringan dan kualitas PJU pada tahun

2018 diukur dengan menggunakan indikator kinerja persentase panjang jalan yang sudah

terpasang PJU dalam kondisi baik mencapai 100%, bila dibandingkan dengan target yang

telah ditetapkan sebesar 9,9%, maka capaian kinerjanya mencapai 1.010,10%.

Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan melalui urusan wajib pekerjaan umum

dan penataan ruang yang diimplementasikan melalui program dan kegiatan sebagai

berikut:

1. Program dan Kegiatan.

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran meningkatnya sistem jaringan dan kualitas PJU, adalah

Program Pengelolaan dan Peningkatan Pelayanan PJU dengan kegiatan:

Pemasangan penerangan jalan umum;

Pembayaran rekening penerangan jalan umum;

Pemeliharaan penerangan jalan umum.

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran

meningkatnya sistem jaringan dan kualitas PJU adalah program pengelolaan dan

peningkatan pelayanan PJU diukur dengan menggunakan 2 (dua) indikator kinerja,

yaitu:

Panjang jalan yang sudah mendapatkan penerangan, dimana pada tahun

2018 mencapai 2.902.320 meter. Bila dibandingkan dengan target yang

telah ditetapkan sebesar 2.600.250 meter, maka capaian kinerjanya

mencapai 111,62%;

Persentase pemasangan PJU hemat energi, dimana pada tahun 2018

mencapai 146,92%. Bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan

sebesar 74,26%, maka capaian kinerjanya mencapai 197,84%. Persentase

pemasangan PJU hemat energi merupakan perbandingan antara

Page 245: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-183

penambahan jumlah PJU hemat energi yang dipasang mulai tahun 2016

dengan total rencana pemasangan PJU hemat energi yang terpasang

sampai dengan tahun 2018. Penambahan jumlah PJU hemat energi yang

terpasang sampai dengan tahun 2018 sebanyak 10.684 PJU dari 7.272 PJU

hemat energi yang direncanakan terpasang sampai dengan tahun 2018.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

guna mendukung pencapaian indikator program tersebut antara lain:

Pemasangan penerangan jalan umum di 8.975 titik;

Pembayaran rekening penerangan jalan umum untuk 6.484 rekening;

Pemeliharaan penerangan jalan umum di 70.780 titik.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program pengelolaan dan

peningkatan pelayanan PJU tidak terlepas dari adanya dukungan alokasi anggaran

sebesar Rp272.217.033.216,- dengan realisasi sebesar Rp252.632.160.309,- atau

92,81%.

3. Permasalahan dan Solusi

Tidak ada permasalahan dalam pencapaian sasaran meningkatnya sistem jaringan

dan kualitas PJU, karena semua indikator kinerja atas program-program pendukung

telah tercapai.

A.3. Meningkatnya pelayanan utilitas kota lainnya

Pencapaian sasaran meningkatnya pelayanan utilitas kota lainnya pada tahun 2018

diukur dengan menggunakan indikator kinerja persentase pelaksanaan rekomendasi

utilitas mencapai 100%, bila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar

100%, maka capaian kinerjanya mencapai 100%.

Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan melalui urusan wajib pekerjaan umum

dan penataan ruang yang diimplementasikan melalui program dan kegiatan sebagai

berikut:

1. Program dan Kegiatan.

Pada tahun 2018, program dan kegiatan yang direncanakan untuk mendukung

pencapaian sasaran meningkatnya pelayanan utilitas kota lainnya adalah program

pengelolaan dan peningkatan utilitas kota dengan kegiatan fasilitasi perijinan

pemanfaatan jalan, saluran dan utilitas.

Page 246: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

IV-184

2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian sasaran

meningkatnya pelayanan utilitas kota lainnya adalah program pengelolaan dan

peningkatan utilitas kota yang diukur dengan menggunakan indikator kinerja

persentase rekomendasi utilitas yang dikeluarkan dibanding permohonan utilitas

yang memenuhi syarat, dimana pada tahun 2018 mencapai 100% dari 36

permohonan utilitas yang memenuhi syarat. Bila dibandingkan dengan target yang

telah ditetapkan sebesar 100%, maka capaiannya mencapai 100%.

Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah kota surabaya guna

mendukung pencapaian indikator program tersebut adalah fasilitasi perijinan

pemanfaatan jalan, saluran dan utilitas dengan jumlah ijin pemanfaatan jalan, saluran

dan utilitas yang diterbitkan sebanyak 43 ijin.

Pencapaian dari sejumlah target indikator kinerja program pengelolaan dan

peningkatan utilitas kota tidak terlepas dari adanya dukungan alokasi anggaran

sebesar Rp855.550.384,- dengan realisasi sebesar Rp791.834.448,- atau 92,55%.

3. Permasalahan dan Solusi

Tidak ada permasalahan dalam pencapaian sasaran meningkatnya pelayanan utilitas

kota lainnya, karena semua indikator kinerja atas program-program pendukung telah

tercapai.

Page 247: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

V -1

I BAB V

TUGAS PEMBANTUAN

Sebagaimana diamanatkan dalam Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah, bahwa yang dimaksudkan dengan Tugas Pembantuan adalah

penugasan dari Pemerintah kepada daerah otonom untuk melaksanakan sebagian Urusan

Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah atau dari Pemerintah Daerah

Provinsi kepada Daerah kabupaten/kota untuk melaksanakan sebagian Urusan

Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah Provinsi.

Urusan pemerintahan yang ditugaskan kepada Daerah Kabupaten/Kota merupakan

urusan pemerintahan konkuren. Anggaran untuk melaksanakan Tugas Pembantuan

disediakan oleh Kementerian/Lembaga. Selanjutnya penugasan oleh Pemerintah kepada

Daerah berdasarkan asas Tugas Pembantuan ditetapkan dengan peraturan

menteri/kepala lembaga pemerintah non kementerian. Dalam penyelenggaraan Tugas

Pembantuan, Daerah berhak menetapkan kebijakan Daerah dalam melaksanakan Tugas

Pembantuan, terkait dengan pengaturan mengenai pelaksanaan Tugas Pembantuan di

Daerahnya. Pemerintah Kota Surabaya pada tahun 2018 tidak mendapatkan anggaran

Tugas Pembantuan dari Pemerintah.

Page 248: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-1

I BAB VI

PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

A. Kerjasama Antar Daerah

Kerjasama yang dilakukan oleh pemerintah daerah baik kerjasama antar daerah

maupun kerjasama dengan pihak ketiga merupakan upaya yang dilakukan oleh

pemerintah daerah guna meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat.

Bagi Pemerintah Kota Surabaya menjalin kerjasama dengan pemerintah kota-kota

lain di dalam maupun di luar negeri serta dengan pihak ketiga memang menjadi sesuatu

kebutuhan, mengingat banyak manfaat yang bisa diambil dari kerjasama ini. Karena itulah

diperlukan berbagai upaya agar kerjasama Pemerintah Kota Surabaya tersebut terus

berkembang dan bertambah, baik jumlah mitra kerjasama maupun kualitas program dan

kegiatan kerjasama dalam mendukung terwujudnya Kota Surabaya sebagai Kota Sentosa

Yang Berkarakter Dan Berdaya Saing Global Berbasis Ekologi.

Kebijakan yang dilaksanakan guna mengembangkan dan meningkatkan kerjasama,

antara lain melalui perluasan jaringan kerjasama Kota Surabaya dengan mitra kerjasama

di dalam dan di luar negeri serta peningkatan kualitas upaya tindak lanjut kerjasama guna

menciptakan integrasi dalam menyelesaikan permasalahan lintas sektor antar daerah dan

hubungan yang saling menguntungkan dengan pihak ketiga.

Pelaksanaan kegiatan kerjasama daerah yang dilakukan Pemerintah Kota Surabaya

baik dengan pemerintah daerah maupun dengan pihak ketiga adalah sebagai berikut.

1. Kebijakan dan Kegiatan

a. Kerjasama Antar Daerah dalam Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi

Kerjasama antar daerah dalam Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi

yang dilaksanakan Pemerintah Kota Surabaya melalui penerapan e-Government,

antara lain dengan daerah:

Pemerintah Kabupaten Bogor

Kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Bogor dilaksanakan melalui

kegiatan yang terkait bidang teknologi dan informasi yang dilaksanakan berdasarkan

NKB Nomor: 415.4/2609/436.2.3/2017 dan 415.4/4814/436.2.3/2018 dengan jangka

waktu kerjasama 31 Mei 2017 sampai dengan 31 Mei 2018 dan diperpanjang sampai

dengan tanggal 31 Mei 2019.

Page 249: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-2

Pemerintah Kabupaten Ngada

Kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Ngada dilaksanakan pada bidang

kerjasama meliputi:

a. Penggunaan Sistem Aplikasi Musyawarah Perencanaan Pembangunan dengan

PKS Nomor: 415.4/11402/436.2.3/2016;

b. Teknologi Informasi melalui Penggunaan Sistem Aplikasi Government Resources

Management System (GRMS) dengan PKS Nomor: 415.4/11413/436.2.3/2016;

c. Manajemen Kepegawaian Berbasis Teknologi Informasi dengan PKS Nomor

415.4/11405/436.2.3/2016.

Adapun jangka waktu kerjasama tanggal 8 Desember 2016 sampai dengan

8 Desember 2019.

Pemerintah Kabupaten Rembang

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan NKB Nomor: 415.4/2610/436.2.3/2016

tentang Kerjasama di bidang teknologi dan informasi, dengan jangka waktu

kerjasama tanggal 31 Mei 2017 sampai dengan 31 Mei 2018.

Pemerintah Kabupaten Sumba Timur

Kerjasama dilaksanakan dalam bidang teknologi dan informasi berdasarkan

NKB Nomor: 415.4/3557/436.2.3/2017 tentang Kerjasama jaringan lintas perkotaan

dengan jangka waktu 31 Mei 2017 sampai dengan 31 Mei 2018.

Pemerintah Kota Batam

Kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Batam dilaksanakan pada Bidang

kerjasama meliputi:

a. Teknologi Informasi dan komunikasi dengan PKS

Nomor: 415.4/8942/436.2.3/2016;

b. Penggunaan Sistem Aplikasi Musyawarah Perencanaan Pembangunan dengan

PKS Nomor: 415.4/8936/436.2.3/2016;

c. Penggunaan Government Resources Management System (GRMS) dengan PKS

Nomor: 415.4/8956/436.2.3/2016;

d. Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah (SIMBADA)

dengan PKS Nomor: 415.4/8954/436.2.3/2016;

e. Penggunaan Aplikasi Pelayanan Kebersihan dan Pertamanan dengan PKS

Nomor: 415.4/8952/436.2.3/2016;

f. Penggunaan Aplikasi Pelayanan Pajak/Retribusi Online dengan PKS

Nomor: 415.4/8944/436.2.3/2016;

Page 250: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-3

g. Penggunaan Manajemen Kepegawaian Berbasis Teknologi Informasi dengan PKS

Nomor: 415.4/8938/436.2.3/2016.

Adapun jangka waktu kerjasama tanggal 11 Agustus 2016 sampai dengan 11

Agustus 2019.

Pemerintah Kota Jayapura

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan NKB Nomor: 415.4/9110/436.2.3/2016

tentang Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan jangka waktu kerjasama

tanggal 19 Agustus 2016 sampai dengan 19 Agustus 2019.

Pemerintah Kota Mojokerto

Kerjasama diwujudkan melalui kegiatan pemanfaatan teknologi informasi

dan komunikasi yang dilaksanakan berdasarkan Perjanjian Kerjasama

Nomor: 415.4/9110/436.2.3/2016 dengan jangka waktu kerjasama

tanggal 20 Desember 2016 sampai dengan 20 Desember 2019.

Pemerintah Kota Samarinda

Kerjasama dilakukan dalam bidang teknologi informasi, yang dilaksanakan

berdasarkan NKB Nomor: 415.4/2604/436.2.3/2017 dan 415.4/4821/436.2.3/2018

dengan jangka waktu kerjasama 31 Mei 2017 sampai dengan 31 Mei 2018 dan

diperpanjang sampai dengan 31 Mei 2019.

Pemerintah Kota Singkawang

Kerjasama dilakukan dalam bidang teknologi dan informasi melalui penggunaan

Sistem Aplikasi Government Resources Management System (GRMS) dan Sistem

Aplikasi Musyawarah Perencanaan Pembangunan (e-Musrenbang) yang

dilaksanakan berdasarkan NKB Nomor: 415.4/11415/436.2.3/2016 dengan jangka

waktu kerjasama 8 Desember 2016 sampai dengan 8 Desember 2019.

Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Selatan

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan NKB Nomor: 415.4/3542/436.2.3/2017

tentang Kerjasama jaringan lintas perkotaan dalam bidang teknologi informasi

dengan jangka waktu kerjasama tanggal 31 Mei 2017 sampai dengan 31 Mei 2018.

Pemerintah Kabupaten Solok

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan NKB Nomor: 415.4/3544/436.2.3/2017

tentang Kerjasama jaringan lintas perkotaan di bidang teknologi dan informasi

dengan jangka waktu kerjasama tanggal 31 Mei 2017 sampai dengan 31 Mei 2018.

Page 251: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-4

Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan PKS Nomor: 415.4/9296/436.2.3/2017

dalam bidang teknologi informasi tentang Penggunaan Sistem Aplikasi

Musyawarah Perencanaan Pembangunan (e-Musrenbang) dan PKS

Nomor: 415.4/9297/436.2.3/2017 tentang Penggunaan Sistem Aplikasi e-Budgeting

dengan jangka waktu kerjasama tanggal 24 Agustus 2017 sampai dengan

24 Agustus 2019.

Pemerintah Kabupaten Temanggung

Kerjasama dilaksanakan dalam bidang teknologi informasi berdasarkan NKB

Nomor: 415.4/3548/436.2.3/2017 tentang Kerjasama jaringan lintas perkotaan

dengan jangka waktu kerjasama tanggal 31 Mei 2017 sampai dengan 31 Mei 2018.

Pemerintah Kabupaten Lamongan

Kerjasama dilaksanakan dalam bidang teknologi informasi berdasarkan NKB

Nomor: 415.4/3549/436.2.3/2017 tentang Kerjasama jaringan lintas perkotaan

dengan jangka waktu kerjasama tanggal 31 Mei 2017 sampai dengan 31 Mei 2018.

Pemerintah Kota Batu

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan NKB Nomor: 415.4/3551/436.2.3/2017

dan Nomor: 415.4/4818/436.2.3/2018 tentang Teknologi Informasi dan Komunikasi

dengan jangka waktu kerjasama tanggal 31 Mei 2017 sampai dengan 31 Mei 2018

dan diperpanjang sampai dengan 31 Mei 2019.

Pemerintah Kabupaten Trenggalek

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan NKB Nomor: 415.4/3552/436.2.3/2017

tentang Kerjasama jaringan lintas perkotaan dalam bidang teknologi dan informasi

dengan jangka waktu kerjasama tanggal 31 Mei 2017 sampai dengan 31 Mei 2018.

Pemerintah Kabupaten Bone

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan PKS Nomor: 415.4/3555/436.2.3/2017

tentang kerjasama bidang manajemen kepegawaian berbasis teknologi informasi

dengan jangka waktu kerjasama tanggal 20 Juli 2017 sampai dengan 20 Juli 2020.

Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan NKB Nomor: 415.4/9215/436.2.3/2017

tentang Kerjasama di bidang teknologi dan informasi dengan jangka waktu

kerjasama tanggal 22 Agustus 2017 sampai dengan 22 Agustus 2020.

Page 252: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-5

Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah

Kerjasama dilaksanakan di bidang teknologi dan informasi berdasarkan NKB

Nomor: 415.4/4457/436.2.3/2017 tentang Kerjasama jaringan lintas perkotaan

dengan jangka waktu kerjasama tanggal 31 Mei 2017 sampai dengan 31 Mei 2018.

Pemerintah Kabupaten Lembata

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan NKB Nomor: 415.4/2744/436.2.3/2018

tentang Kerjasama di bidang teknologi dan informasi terbatas pada pembelajaran

sistem aplikasi yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Surabaya, dengan jangka waktu

kerjasama tanggal 6 April 2018 sampai dengan 6 April 2019.

Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan NKB Nomor: 415.4/4809/436.2.3/2018

tentang Kerjasama di bidang teknologi dan informasi terbatas pada pembelajaran

sistem aplikasi yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Surabaya dengan jangka waktu

kerjasama tanggal 31 Mei 2018 sampai dengan 31 Mei 2019.

Pemerintah Kabupaten Batang Hari

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan NKB Nomor: 415.4/4810/436.2.3/2018

tentang Kerjasama di bidang teknologi dan informasi terbatas pada pembelajaran

sistem aplikasi yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Surabaya dengan jangka waktu

kerjasama tanggal 31 Mei 2018 sampai dengan 31 Mei 2019.

Pemerintah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI)

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan NKB Nomor: 415.4/4811/436.2.3/2018

tentang Kerjasama di bidang teknologi dan informasi terbatas pada pembelajaran

sistem aplikasi yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Surabaya dengan jangka waktu

kerjasama tanggal 31 Mei 2018 sampai dengan 31 Mei 2019.

Pemerintah Kota Metro

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan NKB Nomor: 415.4/4812/436.2.3/2018

tentang Kerjasama di bidang teknologi dan informasi terbatas pada pembelajaran

sistem aplikasi yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Surabaya dengan jangka waktu

kerjasama tanggal 31 Mei 2018 sampai dengan 31 Mei 2019.

Pemerintah Kota Bekasi

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan NKB Nomor: 415.4/4813/436.2.3/2018

tentang Kerjasama di bidang teknologi dan informasi terbatas pada pembelajaran

Page 253: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-6

sistem aplikasi yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Surabaya dengan jangka waktu

kerjasama tanggal 31 Mei 2018 sampai dengan 31 Mei 2019.

Pemerintah Kota Surakarta

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan NKB Nomor: 415.4/4815/436.2.3/2018

tentang Kerjasama di bidang teknologi dan informasi terbatas pada pembelajaran

sistem aplikasi yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Surabaya dengan jangka waktu

kerjasama tanggal 31 Mei 2018 sampai dengan 31 Mei 2019.

Pemerintah Kabupaten Bantul

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan NKB Nomor: 415.4/4816/436.2.3/2018

tentang Kerjasama di bidang teknologi dan informasi terbatas pada pembelajaran

sistem aplikasi yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Surabaya dengan jangka waktu

kerjasama tanggal 31 Mei 2018 sampai dengan 31 Mei 2019.

Pemerintah Kabupaten Sambas

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan NKB Nomor: 415.4/4819/436.2.3/2018

tentang Kerjasama di bidang teknologi dan informasi terbatas pada pembelajaran

sistem aplikasi yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Surabaya dengan jangka waktu

kerjasama tanggal 31 Mei 2018 sampai dengan 31 Mei 2019.

Pemerintah Kabupaten Paser

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan NKB Nomor: 415.4/4822/436.2.3/2018

tentang Kerjasama di bidang teknologi dan informasi terbatas pada pembelajaran

sistem aplikasi yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Surabaya dengan jangka waktu

kerjasama tanggal 31 Mei 2018 sampai dengan 31 Mei 2019.

Pemerintah Kabupaten Jayawijaya

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan NKB Nomor: 415.4/4823/436.2.3/2018

tentang Kerjasama di bidang teknologi dan informasi terbatas pada pembelajaran

sistem aplikasi yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Surabaya dengan jangka waktu

kerjasama tanggal 31 Mei 2018 sampai dengan 31 Mei 2019.

Page 254: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-7

b. Kerjasama Antar Daerah Dalam Negeri Pada Bidang Lainnya

Pemerintah Kabupaten Bogor

Kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Bogor dilaksanakan melalui

kegiatan terkait Kebudayaan dan Pariwisata, serta bidang-bidang lain yang

dilaksanakan berdasarkan NKB Nomor: 415.4/2609/436.2.3/2017 dan

415.4/4814/436.2.3/2018 dengan jangka waktu kerjasama 31 Mei 2017 sampai

dengan 31 Mei 2018 dan diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Mei 2019.

Pemerintah Kabupaten Ngada

Kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Ngada dilaksanakan pada Bidang

kerjasama meliputi:

a. Sharing pengetahuan dalam bidang kebersihan dan pertamanan dengan PKS

Nomor: 415.4/11407/436.2.3/2016;

b. Pengembangan urban farming (pertanian perkotaan) dengan PKS Nomor:

415.4/11409/436.2.3/2016;

c. Promosi kebudayaan dan pariwisata dengan PKS Nomor:

415.4/11410/436.2.3/2016;

d. Pengembangan potensi dan peluang investasi dengan PKS Nomor

415.4/11403/436.2.3/2016.

Adapun jangka waktu kerjasama tanggal 8 Desember 2016 sampai dengan

8 Desember 2019.

Pemerintah Kabupaten Rembang

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan NKB Nomor: 415.4/2610/436.2.3/2016

tentang Kerjasama di bidang kebudayaan dan pariwisata serta pertanian dan

peternakan, dengan jangka waktu kerjasama tanggal 31 Mei 2017 sampai dengan

31 Mei 2018.

Pemerintah Kabupaten Sumba Timur

Kerjasama dilaksanakan dalam bidang kebudayaan dan pariwisata, pertanian

dan peternakan, serta perikanan dan kelautan berdasarkan NKB

Nomor: 415.4/3557/436.2.3/2017 tentang kerjasama jaringan lintas perkotaan

dengan jangka waktu 31 Mei 2017 sampai dengan 31 Mei 2018.

Pemerintah Kota Batam

Kerjasama dengan Pemerintah Kota Batam dilaksanakan pada bidang

kerjasama meliputi:

Page 255: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-8

a. Penanganan terhadap korban perdagangan manusia (human trafficking) dengan

PKS Nomor: 415.4/8940/436.2.3/2016;

b. Promosi kebudayaan dan pariwisata dengan PKS

Nomor: 415.4/8946/436.2.3/2016;

c. Pelayanan di bidang kesehatan dengan PKS Nomor: 415.4/8948/436.2.3/2016,

serta;

d. Pelayanan di bidang pendidikan dengan PKS Nomor: 415.4/8950/436.2.3/2016.

Adapun jangka waktu kerjasama tanggal 11 Agustus 2016 sampai dengan 11

Agustus 2019.

Pemerintah Kota Samarinda

Kerjasama dilakukan dalam bidang teknologi informasi, lingkungan hidup,

kebudayaan dan pariwisata, serta kebersihan dan pertamanan, yang dilaksanakan

berdasarkan NKB Nomor: 415.4/2604/436.2.3/2017 dan 415.4/4821/436.2.3/2018

dengan jangka waktu kerjasama 31 Mei 2017 sampai dengan 31 Mei 2018 dan

diperpanjang sampai dengan 31 Mei 2019.

Pemerintah Kabupaten Solok

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan NKB Nomor: 415.4/3544/436.2.3/2017

tentang Kerjasama jaringan lintas perkotaan di bidang kebudayaan dan pariwisata,

pertanian dan lingkungan hidup, dengan jangka waktu kerjasama tanggal 31 Mei

2017 sampai dengan 31 Mei 2018.

Pemerintah Kabupaten Temanggung

Kerjasama dilaksanakan dalam bidang kebudayaan dan pariwisata serta

pertanian dan peternakan berdasarkan NKB Nomor: 415.4/3548/436.2.3/2017

tentang Kerjasama jaringan lintas perkotaan dengan jangka waktu kerjasama tanggal

31 Mei 2017 sampai dengan 31 Mei 2018.

Pemerintah Kota Batu

Kerjasama dilaksanakan dalam bidang kerjasama yang meliputi kebudayaan

dan pariwisata serta pendidikan dan pelatihan berdasarkan NKB Nomor:

415.4/3551/436.2.3/2017 dan Nomor: 415.4/4818/436.2.3/2018 dengan jangka

waktu kerjasama tanggal 31 Mei 2017 sampai dengan 31 Mei 2018 dan diperpanjang

sampai dengan 31 Mei 2019.

Pemerintah Kota Banjarmasin

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan NKB Nomor: 415.4/3553/436.2.3/2017

dan Nomor: 415.4/4820/436.2.3/2018 dengan jangka waktu kerjasama tanggal 31

Page 256: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-9

Mei 2017 sampai dengan 31 Mei 2018 dan diperpanjang sampai dengan 31 Mei

2019. Bidang kerjasama yang dilaksanakan adalah Pendidikan dan Peningkatan

Sumber Daya Manusia.

Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah

Kerjasama dilaksanakan dalam bidang kepegawaian dan perdagangan

berdasarkan NKB Nomor: 415.4/4457/436.2.3/2017 tentang Kerjasama jaringan

lintas perkotaan dengan jangka waktu kerjasama tanggal 31 Mei 2017 sampai

dengan 31 Mei 2018.

Pemerintah Kabupaten Medan

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan PKS Nomor: 415.4/3831/436.2.3/2017

tentang penanganan terhadap korban perdagangan manusia (human trafficking)

dengan jangka waktu kerjasama tanggal 12 Juni 2017 sampai dengan 12 Juni 2020.

Pemerintah Kabupaten Lembata

Kerjasama dilaksanakan dalam bidang perdagangan, kebudayaan dan

pariwisata serta perikanan berdasarkan NKB Nomor: 415.4/2744/436.2.3/2018

dengan jangka waktu kerjasama tanggal 6 April 2018 sampai dengan 6 April 2019.

c. Kerjasama Antar Daerah Luar Negeri

Kerjasama dengan Pemerintah Kota Seattle (Amerika Serikat)

Kerjasama dengan Pemerintah Kota Seattle (Amerika Serikat) dilaksanakan

dengan dasar MoU sister city (1992) sampai dengan sekarang bidang kerjasama

yang dilaksanakan meliputi:

1) Manajemen perkotaan;

2) Manajemen pelabuhan;

3) Lingkungan hidup;

4) Pendidikan;

5) Kesenian, kebudayaan dan pariwisata;

6) IPTEK;

7) Pengembangan dunia usaha.

Adapun jangka waktu pelaksanaan kerjasama selama 5 tahun, namun dalam

MOU disebutkan bahwa perjanjian kerjasama tetap berlaku kecuali adanya

kesepakatan kedua pihak untuk mengakhiri.

Page 257: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-10

Kerjasama dengan Pemerintah Kota Busan (Korea Selatan)

Kerjasama dengan Pemerintah Kota Busan (Korea Selatan) dilaksanakan

dengan dasar MoU Sister city (1994) sampai dengan sekarang dengan bidang

kerjasama yang dilaksanakan meliputi:

1) Manajemen pelabuhan;

2) Perdagangan;

3) Pendidikan;

4) Kesenian, kebudayaan dan pariwisata;

5) Pemuda dan olah raga;

6) Lingkungan hidup;

7) Manajemen perkotaan;

8) Transportasi ;

9) IPTEK;

10) Peningkatan SDM.

Adapun jangka waktu pelaksanaan kerjasama selama 5 tahun dan

diperpanjang secara otomatis tiap 5 tahun berikutnya.

Kerjasama dengan Pemerintah Kota Kochi (Jepang)

Kerjasama dengan Pemerintah Kota Kochi (Jepang) dilaksanakan dengan

dasar MoU Sister city (1997) sampai dengan sekarang bidang kerjasama yang

dilaksanakan meliputi:

1) Perdagangan;

2) Industri;

3) Kesenian, kebudayaan dan pariwisata;

4) Pendidikan.

Adapun jangka waktu pelaksanaan kerjasama selama 5 tahun dan

diperpanjang secara otomatis tiap 5 tahun berikutnya.

Kerjasama dengan Pemerintah Kota Monterrey (Meksiko)

Kerjasama dengan Pemerintah Kota Monterrey (Meksiko) dilaksanakan dengan

dasar MoU Sister city (2001) dengan bidang kerjasama yang dilaksanakan meliputi:

1) Perdagangan;

2) Pengembangan dunia usaha;

3) Industri;

4) Kesenian, kebudayaan dan pariwisata.

Page 258: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-11

Adapun jangka waktu pelaksanaan kerjasama selama 5 tahun dan

diperpanjang secara otomatis tiap 5 tahun berikutnya.

Kerjasama dengan Pemerintah Kota Guangzhou (Tiongkok)

Kerjasama dengan Pemerintah Kota Guangzhou (Tiongkok) dilaksanakan

dengan dasar MoU Sister city (2005) dengan bidang kerjasama yang dilaksanakan

meliputi:

1) Manajemen perkotaan;

2) Pengembangan dunia usaha;

3) Perdagangan;

4) Kesenian, kebudayaan, dan pariwisata;

5) Pendidikan;

6) Pemuda dan olah raga.

Adapun jangka waktu pelaksanaan kerjasama selama 5 tahun dan

diperpanjang secara otomatis tiap 5 tahun berikutnya.

Kerjasama dengan Pemerintah Kota Xiamen (Tiongkok)

Kerjasama dengan Pemerintah Kota Xiamen (Tiongkok) dilaksanakan dengan

dasar MoU Sister city (2006) dengan bidang kerjasama yang dilaksanakan meliputi:

1) Pengembangan dunia usaha;

2) Perdagangan;

3) IPTEK;

4) Pendidikan;

5) Kesenian, kebudayaan dan pariwisata;

6) Pemuda dan olah raga;

7) Kesehatan.

Adapun jangka waktu pelaksanaan kerjasama selama 5 tahun dan

diperpanjang secara otomatis tiap 5 tahun berikutnya.

Kerjasama dengan Pemerintah Kota Varna (Bulgaria)

Kerjasama dengan Pemerintah Kota Varna (Bulgaria) dilaksanakan dengan

dasar MoU Sister city (2010) dengan bidang kerjasama yang dilaksanakan meliputi

diantaranya:

1) Industri dan perdagangan;

2) Pendidikan dan IPTEK;

3) Transportasi;

4) Kesehatan;

Page 259: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-12

5) Kebudayaan, kesenian dan pariwisata.

Adapun jangka waktu pelaksanaan kerjasama selama 5 tahun telah

diperpanjang pada tahun 2015 sesampai dengan jangka waktu pelaksanaan

kerjasama berlaku kembali pada tahun 2016 sampai dengan 2021.

Kerjasama dengan Pemerintah Kota Kitakyushu (Jepang)

Kerjasama dengan Pemerintah Kota Kitakyushu (Jepang) dilaksanakan dengan

dasar MoU Green Sister city (2012) dengan bidang kerjasama yang dilaksanakan

adalah lingkungan hidup. Adapun jangka waktu pelaksanaan kerjasama selama

3 tahun dan telah diperpanjang sampai dengan jangka waktu pelaksanaan

kerjasama berlaku kembali pada tahun 2016 sampai dengan 2019.

Kerjasama dengan Pemerintah Kota Liverpool (Inggris)

Kerjasama dengan Pemerintah Kota Liverpool (Inggris) dilaksanakan dengan

dasar MoU Sister city (2018) dengan bidang kerjasama yang dilaksanakan meliputi:

1) Pengembangan ekonomi kreatif;

2) Manajemen pelabuhan;

3) Pengembangan kota pintar;

4) Peningkatan SDM.

Adapun jangka waktu pelaksanaan kerjasama selama 5 tahun pada tahun 2018

sampai dengan 2023.

2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan

a. Kerjasama Antar Daerah Dalam Negeri

Pemerintah Kabupaten Bogor

Kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Bogor dilaksanakan dalam bidang

teknologi dan informasi terbatas pada pembelajaran sistem aplikasi yang dimiliki oleh

Pemerintah Kota Surabaya, sedangkan dalam kegiatan kerjasama di bidang

Kebudayaan dan Pariwisata, salah satunya dilaksanakan melalui partisipasi dalam

rangkaian peringatan Hari Jadi Kota Surabaya ke 725 Tahun 2018.

Pemerintah Kabupaten Ngada

Kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Ngada telah dilaksanakan untuk

penggunaan Sistem Aplikasi Musyawarah Perencanaan Pembangunan

(Musrenbang), namun untuk penggunaan Sistem Aplikasi Government Resources

Management System (GRMS), manajemen kepegawaian berbasis teknologi

Page 260: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-13

informasi, kebersihan dan pertamanan, promosi kebudayaan dan pariwisata,

pengembangan potensi dan peluang investasi, serta pengembangan urban farming

(pertanian perkotaan) belum dapat dilaksanakan karena menunggu koordinasi lebih

lanjut.

Pemerintah Kabupaten Rembang

Kerjasama jaringan lintas perkotaan dengan Pemerintah Kabupaten Rembang

dilaksanakan di bidang teknologi dan informasi, melalui konsultasi dan koordinasi

mengenai aplikasi e-Government dan dilakukan mulai dengan jangka waktu

kerjasama tanggal 31 Mei 2017 sampai dengan 31 Mei 2018, sedangkan untuk

bidang kebudayaan dan pariwisata serta pertanian dan peternakan belum dapat

dilaksanakan karena menunggu koordinasi lebih lanjut.

Pemerintah Kabupaten Sumba Timur

Kerjasama jaringan lintas perkotaan dengan Pemerintah Kabupaten Sumba

Timur dilaksanakan di bidang teknologi dan informasi, melalui konsultasi dan

koordinasi mengenai aplikasi e-Government dan dilakukan mulai dengan jangka

waktu kerjasama tanggal 31 Mei 2017 sampai dengan 31 Mei 2018, sedangkan

untuk bidang Kebudayaan dan pariwisata serta pertanian, peternakan, perikanan dan

kelautan belum dapat dilaksanakan karena menunggu koordinasi lebih lanjut.

Pemerintah Kota Batam

Kerjasama dengan Pemerintah Kota Batam dilaksanakan di bidang teknologi

dan informasi, melalui konsultasi dan koordinasi mengenai aplikasi e-Government

meliputi Sistem Aplikasi Musyawarah Perencanaan Pembangunan, Government

Resources Management System (GRMS), Aplikasi Sistem Informasi Manajemen

Barang Daerah (SIMBADA), Aplikasi Pelayanan Kebersihan, Aplikasi Pelayanan

Pajak/Retribusi Online, serta manajemen kepegawaian berbasis teknologi informasi

dan dilakukan mulai dengan jangka waktu kerjasama tanggal 31 Mei 2017 sampai

dengan 31 Mei 2018.

Pemerintah Kota Jayapura

Kerjasama dengan Pemerintah Kota Jayapura dilaksanakan dalam bidang

teknologi dan informasi terbatas pada pembelajaran sistem aplikasi yang dimiliki oleh

Pemerintah Kota Surabaya dengan jangka waktu kerjasama tanggal 19 Agustus

2016 sampai dengan 19 Agustus 2019.

Page 261: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-14

Pemerintah Kota Mojokerto

Kerjasama dengan Pemerintah Kota Mojokerto dilaksanakan di bidang

teknologi dan informasi, melalui konsultasi dan koordinasi mengenai aplikasi e-

Government dan dilakukan mulai dengan jangka waktu kerjasama tanggal 20

Desember 2016 sampai dengan 20 Desember 2019.

Pemerintah Kota Samarinda

Kerjasama dengan Pemerintah Kota Samarinda dilaksanakan dalam bidang

teknologi dan informasi terbatas pada pembelajaran sistem aplikasi yang dimiliki oleh

Pemerintah Kota Surabaya dengan jangka waktu kerjasama 31 Mei 2017 sampai

dengan 31 Mei 2018 dan diperpanjang sampai dengan 31 Mei 2019, sedangkan

untuk bidang kebudayaan dan pariwisata, perikanan dan kelautan serta kebersihan

dan pertamanan belum dapat dilaksanakan karena menunggu koordinasi lebih lanjut.

Pemerintah Kota Singkawang

Kerjasama dilakukan dalam bidang teknologi dan informasi melalui

penggunaan Sistem Aplikasi Government Resources Management System (GRMS)

dan Sistem Aplikasi Musyawarah Perencanaan Pembangunan (e-Musrenbang)

dengan jangka waktu kerjasama 8 Desember 2016 sampai dengan 8 Desember

2019.

Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Selatan

Kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Selatan dilaksanakan

di bidang teknologi dan informasi, melalui konsultasi dan koordinasi mengenai

aplikasi e-Government dan dilakukan mulai dengan jangka waktu kerjasama tanggal

31 Mei 2017 sampai dengan 31 Mei 2018.

Pemerintah Kabupaten Solok

Kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Solok dilaksanakan di bidang

teknologi dan informasi, melalui konsultasi dan koordinasi mengenai aplikasi e-

Government dan dilakukan mulai dengan jangka waktu kerjasama tanggal 31 Mei

2017 sampai dengan 31 Mei 2018, sedangkan untuk bidang kebudayaan dan

pariwisata serta pertanian, dan lingkungan hidup belum dapat dilaksanakan karena

menunggu koordinasi lebih lanjut.

Pemerintah Kabupaten Temanggung

Kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Temanggung dilaksanakan di

bidang teknologi dan informasi, melalui konsultasi dan koordinasi mengenai aplikasi

e-Government dan dilakukan mulai dengan jangka waktu kerjasama tanggal 31 Mei

Page 262: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-15

2017 sampai dengan 31 Mei 2018, sedangkan untuk bidang kebudayaan dan

pariwisata serta pertanian, dan lingkungan hidup belum dapat dilaksanakan karena

menunggu koordinasi lebih lanjut.

Pemerintah Kabupaten Lamongan

Kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Lamongan dilaksanakan dalam

bidang teknologi dan informasi terbatas pada pembelajaran sistem aplikasi yang

dimiliki oleh Pemerintah Kota Surabaya dengan jangka waktu kerjasama tanggal 31

Mei 2017 sampai dengan 31 Mei 2018.

Pemerintah Kota Batu

Kerjasama dengan Pemerintah Kota Batu dalam bidang teknologi informasi dan

komunikasi melalui konsultasi dan koordinasi mengenai aplikasi e-Government serta

kebudayaan dan pariwisata dengan jangka waktu kerjasama tanggal 31 Mei 2017

sampai dengan 31 Mei 2018 dan diperpanjang sampai dengan 31 Mei 2019.

Pemerintah Kabupaten Trenggalek

Kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Trenggalek dilaksanakan dalam

bidang teknologi dan informasi terbatas pada pembelajaran sistem aplikasi yang

dimiliki oleh Pemerintah Kota Surabaya dengan jangka waktu kerjasama tanggal 31

Mei 2017 sampai dengan 31 Mei 2018.

Pemerintah Kabupaten Bone

Kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Bone dilaksanakan dalam bidang

teknologi dan informasi terutama mengenai manajemen kepegawaian terbatas pada

pembelajaran sistem aplikasi yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Surabaya dengan

jangka waktu kerjasama tanggal 20 Juli 2017 sampai dengan 20 Juli 2020.

Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir

Kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir dalam bidang teknologi

informasi dan komunikasi melalui konsultasi dan koordinasi mengenai aplikasi e-

Government dengan jangka waktu kerjasama tanggal 22 Agustus 2017 sampai

dengan 22 Agustus 2020.

Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah

Kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah dilaksanakan di

bidang teknologi dan informasi dan kepegawaian, melalui konsultasi dan koordinasi

mengenai aplikasi e-Government dan dilakukan mulai dengan jangka waktu

kerjasama tanggal 31 Mei 2017 sampai dengan 31 Mei 2018, sedangkan untuk

Page 263: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-16

bidang perdagangan belum dapat dilaksanakan karena menunggu koordinasi lebih

lanjut.

Pemerintah Kabupaten Medan

Kerjasama dilaksanakan dalam rangka penanganan terhadap korban

perdagangan manusia (Human Trafficking) dengan jangka waktu kerjasama tanggal

12 Juni 2017 sampai dengan 12 Juni 2020.

Pemerintah Kabupaten Lembata

Kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Lembata dilaksanakan dalam

bidang teknologi dan informasi terbatas pada pembelajaran sistem aplikasi yang

dimiliki oleh Pemerintah Kota Surabaya dengan jangka waktu kerjasama tanggal 6

April 2018 sampai dengan 6 April 2019, sedangkan untuk bidang Kebudayaan dan

Pariwisata serta Perikanan belum dapat dilaksanakan karena menunggu koordinasi

lebih lanjut.

Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat

Kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat di bidang teknologi

dan informasi terbatas pada pembelajaran sistem aplikasi yang dimiliki oleh

Pemerintah Kota Surabaya dengan jangka waktu kerjasama tanggal 31 Mei 2018

sampai dengan 31 Mei 2019.

Pemerintah Kabupaten Batang Hari

Kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Batang Hari di bidang teknologi dan

informasi terbatas pada pembelajaran sistem aplikasi yang dimiliki oleh Pemerintah

Kota Surabaya dengan jangka waktu kerjasama tanggal 31 Mei 2018 sampai

dengan 31 Mei 2019.

Pemerintah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI)

Kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir di

bidang teknologi dan informasi terbatas pada pembelajaran sistem aplikasi yang

dimiliki oleh Pemerintah Kota Surabaya dengan jangka waktu kerjasama tanggal 31

Mei 2018 sampai dengan 31 Mei 2019.

Pemerintah Kota Metro

Kerjasama dengan Pemerintah Kota Metro di bidang teknologi dan informasi

terbatas pada pembelajaran sistem aplikasi yang dimiliki oleh Pemerintah Kota

Surabaya dengan jangka waktu kerjasama tanggal 31 Mei 2018 sampai dengan 31

Mei 2019.

Page 264: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-17

Pemerintah Kota Bekasi

Kerjasama dengan Pemerintah Kota Bekasi di bidang teknologi dan informasi

terbatas pada pembelajaran sistem aplikasi yang dimiliki oleh Pemerintah Kota

Surabaya dengan jangka waktu kerjasama tanggal 31 Mei 2018 sampai dengan 31

Mei 2019.

Pemerintah Kota Surakarta

Kerjasama dengan Pemerintah Kota Surakarta di bidang teknologi dan

informasi terbatas pada pembelajaran sistem aplikasi yang dimiliki oleh Pemerintah

Kota Surabaya dengan jangka waktu kerjasama tanggal 31 Mei 2018 sampai

dengan 31 Mei 2019.

Pemerintah Kabupaten Bantul

Kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Bantul di bidang teknologi dan

informasi terbatas pada pembelajaran sistem aplikasi yang dimiliki oleh Pemerintah

Kota Surabaya dengan jangka waktu kerjasama tanggal 31 Mei 2018 sampai dengan

31 Mei 2019.

Pemerintah Kabupaten Sambas

Kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Sambas di bidang teknologi dan

informasi terbatas pada pembelajaran sistem aplikasi yang dimiliki oleh Pemerintah

Kota Surabaya dengan jangka waktu kerjasama tanggal 31 Mei 2018 sampai

dengan 31 Mei 2019.

Pemerintah Kabupaten Paser

Kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Paser di bidang teknologi dan

informasi terbatas pada pembelajaran sistem aplikasi yang dimiliki oleh Pemerintah

Kota Surabaya dengan jangka waktu kerjasama tanggal 31 Mei 2018 sampai

dengan 31 Mei 2019.

Pemerintah Kabupaten Jayawijaya

Kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Jayawijaya di bidang teknologi dan

informasi terbatas pada pembelajaran sistem aplikasi yang dimiliki oleh Pemerintah

Kota Surabaya dengan jangka waktu kerjasama tanggal 31 Mei 2018 sampai

dengan 31 Mei 2019.

Page 265: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-18

b. Kerjasama Antar Daerah Luar Negeri

Kerjasama dengan Pemerintah Kota Seattle (Amerika Serikat)

Pada tanggal 21 Maret 2018 telah dilaksanakan kunjungan Delegasi Seattle-

Surabaya Sister City Association (SSSCA) di Kota Surabaya. Kunjungan dimaksud

selain bertujuan untuk menyambung hubungan kerjasama antara kedua kota

sekaligus perkenalan pengurus baru dalam struktur organisasi SSSCA. Dalam

pertemuan antara delegasi SSSCA dengan Pemerintah Kota Surabaya dilakukan

pembahasan terkait diaspora masyarakat Indonesia di Seattle dan kegiatan rutin

yang difasilitasi SSSCA untuk promosi hasil kesenian dan kebudayaan masyarakat

Indonesia khususnya Jawa Timur dalam bentuk pameran lukisan ataupun kuliner.

Juga dibahas tentang rencana pengembangan kerjasama bidang pendidikan melalui

sharing informasi dan promosi sistem pendidikan tinggi pada masing-masing kota

maupun pengembangan pendidikan olahraga dengan pertukaran pelatih atau atlit

serta coaching clinic dalam rangka meningkatkan prestasi olahraga dan

profesionalisme pemain khususnya pada olahraga basket. SSSCA dan Pemerintah

Kota Seattle akan melakukan koordinasi dengan KJRI San Fransisco untuk menggali

potensi pada masing-masing bidang kerjasama yang telah disepakati kedua kota di

masa mendatang terutama dalam pengembangan dunia usaha kecil menengah,

peningkatan kapasitas SDM serta pengelolaan pembangunan kota yang

berkelanjutan.

Kerjasama dengan Pemerintah Kota Busan (Korea Selatan)

Realisasi pelaksanaan kerjasama dengan Pemerintah Kota Busan (Korea

Selatan) adalah kegiatan:

a) Kunjungan Delegasi Pendidikan Busan ke Kota Surabaya pada tanggal 18-24

Pebruari 2018 dalam rangka Student Exchange Program, dengan jumlah peserta

15 orang yang terdiri atas 2 (dua) official dari Busan Foundation for

International Cooperation (BFIC), 1 (satu) guru dari Haeyeon Middle School

serta 12 siswa/i dari Haeyeon Middle School. Adapun program kegiatan yang

dilaksanakan meliputi kegiatan kunjungan ke sekolah-sekolah untuk

melakukan pertukaran seni dan forum diskusi siswa, kunjungan ke institusi

pendidikan tinggi dan pertemuan dengan instansi terkait, mengikuti kegiatan

pelatihan budaya dan bahasa serta pembuatan handicraft, serta kegiatan lainnya;

b) Pada tanggal 15-18 Juli 2018 Delegasi Kota Busan telah melaksanakan

kunjungan ke Kota Surabaya dalam rangka berpartisipasi pada kegiatan Cross

Page 266: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-19

Culture Festival 2018 dengan tema: “Surabaya Cross Culture International

Folk Art Festival 2018” di Kota Surabaya sekaligus sebagai implementasi

kerjasama sister city Surabaya-Busan dalam bidang seni budaya. Pada event

Cross Culture Festival 2018 ini, telah dilaksanakan berbagai rangkaian acara

untuk mempromosikan kebudayaan masing-masing peserta, melalui

penampilan seni dan budaya. Disamping menampilkan performance seni,

delegasi juga mengikuti kunjungan lapangan untuk mengetahui wisata Kota

Surabaya seperti Ekowisata Hutan Mangrove, Museum Bank Indonesia, Tugu

Pahlawan serta House of Sampoerna. Delegasi juga berkesempatan berbelanja

produk kerajinan tangan dan kuliner di sentra UKM Siola;

c) Dalam rangka memperingati perayaan 3 tahun diresmikannya Jalan Surabaya

di Busan, Busan Indonesia Center (BIC) menyelenggarakan acara The 1st

Surabaya Street Festival in Busan. Penyelenggaraan kegiatan tersebut dapat

dijadikan ajang promosi Kota Surabaya di bidang Pariwisata, budaya, industri,

perdagangan, ekonomi dan pendidikan. Festival tersebut dihadiri oleh

Walikota Busan, Duta Besar Indonesia, Ketua KADIN Busan dan DPRD Kota

Busan. Kota Surabaya mengirimkan delegasi untuk menghadiri kegiatan tersebut

pada tanggal 24 s/d 29 April 2018 dengan anggota delegasi dari Bagian

Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah, Dinas Perdagangan serta Dinas

Koperasi dan Usaha Mikro. Dalam kunjungan tersebut dilaksanakan pertemuan

dengan beberapa pihak diantaranya Walikota Busan, Dewan Busan, Busan

Indonesia Center dan Divisi Hubungan Internasional, Pemerintah Kota Busan.

Pertemuan tersebut membahas program kerjasama Surabaya-Busan pada

bidang pariwisata, perdagangan, ekonomi, industri dan pendidikan. Selain itu

dilaksanakan juga pertemuan dengan Dong-eui University dalam rangka

pembahasan tindak lanjut kerjasama sister city Surabaya-Busan dan

implementasi “Capacity Education Development Program 2018” untuk pelatihan

guru SMPN dan kepala sekolah SDN kota Surabaya;

d) Melanjutkan kegiatan tahun-tahun sebelumnya di bidang pendidikan, pada tahun

2018 Pemerintah Kota Surabaya melaksanakan program peningkatan kapasitas

kepala sekolah dan guru melalui pelatihan di Universitas Dong Eui Busan.

Delegasi yang dikirimkan dibagi menjadi 3 gelombang sebagai berikut:

Page 267: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-20

Pengiriman 20 orang delegasi Kepala SDN Kota Surabaya dalam Program

pelatihan “Principal Capacity Development Program” pada tanggal 21 Juli s/d

19 Agustus 2018. Kegiatan ini dilaksanakan dengan dukungan dari Universitas

Dong-eui yang melibatkan narasumber dari instansi terkait serta meliputi

kegiatan perkuliahan, demonstration class dan group discussion, serta

kunjungan langsung ke sekolah-sekolah dan institusi pendidikan di Kota Busan

ataupun kunjungan ke fasilitas publik yang berkaitan dengan pendidikan

dan kebudayaan. Topik utama yang dipelajari selama pelatihan adalah school

management, counselling, assessment dan information technology in education

system.

Pengiriman 35 orang delegasi guru SMPN Kota Surabaya dalam program

pelatihan “Teachers Capacity Development Education Program” pada tanggal

19 Oktober s/d 17 November 2018 dan tanggal 30 November s/d 23 Desember

2018. Kegiatan ini dilaksanakan dengan dukungan dari Universitas Dong-eui

yang melibatkan narasumber dari instansi terkait serta meliputi kegiatan

perkuliahan, demonstration class dan group discussion, serta kunjungan

langsung ke sekolah-sekolah dan institusi pendidikan di Kota Busan ataupun

kunjungan ke fasilitas publik yang berkaitan dengan pendidikan dan

kebudayaan. Topik utama yang dipelajari selama pelatihan adalah teaching

innovation and education for creativity, counselling, assessment dan

information technology. Dalam pelatihan tersebut para guru berkesempatan

mempelajari metode pengajaran yang mendorong kreativitas siswa dengan

model pendidikan STEAM yaitu sistem pendidikan yang memfokuskan pada

pemecahan masalah untuk menarik dan keinginan dan pemahaman siswa

terhadap mata pelajaran science, technology, engineering, arts, mathematic

dengan memfokuskan pada pendekatan kreativitas, etika dan emosional siswa

serta memahami tantangan di era digital.

Selain pengiriman delegasi guru, Pemerintah Kota Surabaya juga mengirimkan

delegasi pendidikan siswa untuk berpartisipasi pada kegiatan Asian Youth

Education Forum yang merupakan forum internasional dan dihadiri oleh

siswa, guru dan official dari berbagai negara seperti: China, Jepang, Rusia,

Indonesia, Singapura, Malaysia dan Korea. Forum internasional ini meliputi

kegiatan presentasi dan debat terkait isu global dalam bahasa inggris,

malam budaya serta penampilan bakat dari masing-masing peserta. Selain

Page 268: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-21

mengikuti Asian Youth Education Forum, delegasi Surabaya juga mengikuti

Student Exchange Program yang meliputi kegiatan kunjungan ke institusi

pendidikan di kota Busan dan homestay program. Kegiatan yang dilaksanakan

pada tanggal 22 s/d 28 Juli 2018 diikuti oleh 14 siswa SMP Kota Surabaya yang

telah lolos seleksi.

Manfaat yang diperoleh Pemerintah Kota Surabaya pada kerjasama ini adalah:

a) Meningkatkan hubungan kerjasama dan memberikan arah terhadap

pelaksanaan kerjasama sehingga dapat bermanfaat bagi kedua kota;

b) Memperkenalkan sistem pendidikan dan kebudayaan di Kota Surabaya kepada

delegasi pendidikan Kota Busan;

c) Meningkatkan pengetahuan anggota delegasi pendidikan Kota Surabaya terkait

sistem pendidikan dan kebudayaan di Kota Busan;

d) Memberikan kesempatan dan pengalaman bagi siswa/i Kota Surabaya untuk

berpartisipasi dalam event internasional;

e) Meningkatkan interaksi masyarakat (people to people contact) khususnya

interaksi antara siswa/i Surabaya dan Busan;

f) Peningkatan wawasan dan kompetensi guru SMPN di Kota Surabaya dalam

proses belajar mengajar, teknologi informasi, assessment, STEAM (Science,

Technology, Engineering, Arts, Mathematics) dan konseling;

g) Peningkatan wawasan dan kompetensi kepala SDN di Kota Surabaya dalam

bidang pengelolaan dan kepemimpinan di sekolah;

h) Peningkatan wawasan aparatur Pemerintah Kota Surabaya dalam bidang

kebijakan publik terkait pelayanan, transportasi dan pembaruan wilayah

perkotaan;

i) Peningkatan wawasan aparatur Pemerintah Kota Surabaya dalam bidang

pengelolaan transportasi, pelabuhan, pariwisata dan perdagangan di Kota

Busan.

Kerjasama dengan Pemerintah Kota Kochi (Jepang)

Tindak lanjut kerjasama Surabaya-Kochi tahun 2018 dilaksanakan dalam

bidang pengembangan kapasitas SDM Pemerintah Kota Surabaya melalui

pengiriman salah satu staf untuk mengikuti program magang Local Government

Officials Training Program (LGOTP) di Kota Kochi. Staf Pemerintah Kota Surabaya

yang dikirimkan dalam kegiatan yang diselenggarakan tanggal 20 Mei s/d 19

Page 269: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-22

November 2018 adalah Anggoro Himawan, S.T.,M.T. dari Dinas Perumahan Rakyat

dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang. Selama mengikuti kegiatan

tersebut, peserta mendapatkan berbagai pengetahuan terkait bahasa Jepang,

pembelajaran seni dan budaya Jepang, penanganan bencana, serta kebijakan

otonomi daerah. Dalam magang tersebut, peserta dari Kota Surabaya ditugaskan di

kantor Divisi Konstruksi Umum Kota Kochi dan mendapatkan pembelajaran terkait

perencanaan dan pelaksanaan pembangunan fasilitas umum. Selain mempelajari

sistem perencanaan, peserta juga dilibatkan dalam kunjungan lapangan untuk

memeriksa beberapa proyek pembangunan fasilitas umum yang sedang

berlangsung seperti perpustakaan serta berkunjung ke fasilitas umum di Kota Kochi

seperti rumah pompa dan fasilitas pengelolaan limbah.

Manfaat yang diperoleh Pemerintah Kota Surabaya pada kerjasama ini adalah:

a) Meningkatnya wawasan aparatur Pemerintah Kota Surabaya terkait manajemen

pemerintahan di Kota Kochi;

b) Meningkatkan interaksi diantara masyarakat (people to people contact) dalam

bidang kebudayaan;

c) Terlaksananya promosi potensi pariwisata dan kebudayaan Kota Surabaya dan

diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dari Kota Kochi;

d) Meningkatkan hubungan kerjasama dan memberikan arah terhadap pelaksanaan

kerjasama sehingga dapat bermanfaat bagi kedua kota;

e) Meningkatnya wawasan aparatur Pemerintah Kota Surabaya dalam bidang

pengembangan industri kreatif, penanganan limbah dan pelayanan publik;

f) Meningkatnya wawasan aparatur Pemerintah Kota Surabaya dalam bidang

pelayanan masyarakat yang terintegrasi, pemberdayaan ekonomi lokal serta

strategi perencanaan pembaruan kota.

Kerjasama dengan Pemerintah Kota Monterrey (Meksiko)

Pada Tahun 2018 tidak dilaksanakan kegiatan untuk merealisasikan kerjasama

ini, dikarenakan pelaksanaan tindak lanjut kerjasama dengan Pemerintah Kota

Monterrey harus dilaksanakan melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI)

Meksiko.

Kerjasama dengan Pemerintah Kota Guangzhou (Tiongkok)

Implementasi kerjasama sister city Surabaya – Guangzhou pada tahun 2018

berupa fasilitasi kegiatan Guangzhou Innovation Session 2018 di Kota Surabaya

Page 270: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-23

pada tanggal 12 September 2018. Kegiatan ini merupakan rangkaian agenda dari

Konggres UCLG ASPAC ke 7 yang juga diselenggarakan di Kota Surabaya pada

tanggal 10 s/d 15 September 2018. Dalam sesi khusus ini, komite teknis dari the

Guangzhou International Award for Urban Innovation menyeleksi 313 inovasi dari

berbagai kota di dunia sebagai nominasi penerima penghargaan. Dari pertemuan

tersebut dihasilkan 15 kota nominator yang salah satunya adalah Kota Surabaya.

Sebagai kelanjutan kegiatan ini, pada bulan Desember 2018 Kota Surabaya

diundang untuk hadir dalam The Guangzhou 2018 International Conference on

Urban Innovation di Kota Guangzhou untuk memaparkan inovasi yang telah lolos

seleksi. Dan hasilnya Kota Surabaya berhasil mendapatkan penghargaan sebagai

Online Popular City melalui inovasi Bis Surabaya yang menggunakan botol bekas

sebagai pembayaran tiket.

Kerjasama dengan Pemerintah Kota Xiamen (Tiongkok)

Pada tanggal 7 s/d 13 September 2018 delegasi Pemerintah Kota Surabaya

memenuhi undangan dari Pemerintah Kota Xiamen untuk menghadiri CIFIT 2018

(China International Fair for Investment and Trade). Kegiatan ini merupakan

pameran tahunan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Xiamen dengan

tujuan untuk meningkatkan hubungan kerjasama dengan mitra kerjasama Kota

Xiamen serta untuk membahas peluang kerjasama di bidang investasi, ekonomi

dan perdagangan. Delegasi yang dikirimkan beranggotakan lima orang dari Dinas

Penanaman Modal dan PTSP, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perdagangan, Dinas

Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang serta

Bagian Hukum. Dalam kegiatan kunjungan ke Xiamen, China, delegasi telah

mengikuti berbagai kegiatan kunjungan lapangan dan pertemuan dengan

Pemerintah Kota Xiamen seperti kunjungan ke CIFIT 2018 di Xiamen

International Conference and Exhibition Centre, Duizan Rd Siming District

Xiamen guna melihat secara langsung beberapa venue pameran dan

pengaturan pameran berskala internasional seperti 2018 China Copyright

Investment Exhibition. Delegasi juga mengikuti seminar Xiamen Free Trade Zone

Promotion Seminar: “The Belt and Road”. Peserta dapat mempelajari

pengelolaan Free Trade Zone di Xiamen.

Kerjasama dengan Pemerintah Kota Varna (Bulgaria)

Tidak ada realisasi kerjasama yang dilaksanakan Pemerintah Kota Surabaya

dengan Pemerintah Kota Varna (Bulgaria) pada Tahun 2018.

Page 271: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-24

Kerjasama dengan Pemerintah Kota Kitakyushu (Jepang)

Realisasi pelaksanaan kerjasama dengan Pemerintah Kota Kitakyushu (Jepang)

adalah kegiatan:

a) Telah dilaksanakan kunjungan Delegasi Pemerintah Kota Kitakyushu di kota

Surabaya pada tanggal 6-7 Februari 2018, dalam rangka pembahasan

program kerjasama green sister city Surabaya-Kitakyushu terkait Pemanfaatan

Hutan Mangrove untuk Ekowisata di Surabaya dan Kajian Studi

Pengembangan Zona Air Minum Prima (ZAMP) di Daerah Ngagel Tirto, Kota

Surabaya. Dalam kunjungan ini dilaksanakan pertemuan dengan beberapa PD

diantaranya Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau, Dinas Lingkungan

Hidup, Bappeko, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian dan Bagian

Administrasi Kerjasama serta PDAM Surya Sembada. Hasil diskusi pertemuan

tersebut terkait review rencana kerjasama kedua kota sekaligus identifikasi

kebutuhan dan prioritas kerjasama di masa mendatang. Selain itu juga

disepakati Proyek kerjasama Surabaya-Kitakyushu sebagai tindak lanjut

kerjasama green sister city yakni Pelestarian Mangrove di Kota Surabaya

dan pembangunan fasilitas pendidikan lingkungan hidup sebagai pusat

ekowisata;

b) Pada tanggal 25-27 Juni 2018 telah dilaksanakan kunjungan delegasi

Pemerintah Kota kitakyushu di kota Surabaya dalam rangka pembahasan

program kerjasama green sister city Surabaya-Kitakyushu terkait Studi

Kelayakan Pengolahan Limbah Medis, Kota Surabaya. Dalam kunjungan ini

dilakukan diskusi terkait review rencana kerjasama kedua kota sekaligus

identifikasi kebutuhan dan prioritas kerjasama di masa mendatang. Proyek

kerjasama Surabaya-Kitakyushu sebagai tindak lanjut kerjasama green sistercity

diusulkan antara lain Studi Kelayakan tentang pengelolaan limbah medis dan

B3 di Kota Surabaya. Untuk itu diperlukan dukungan dan kerjasama dari OPD

terkait seperti Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit, Dinas Lingkungan Hidup

dan Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau. Dalam rangka mendukung

implementasi pembangunan pusat pengolahan limbah medis dan B3 di

Surabaya, maka Pemerintah Kota Surabaya telah menyusun rencana peraturan

daerah untuk pengelolaan dan pemilahan limbah medis dan B3 bagi pihak

swasta;

Page 272: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-25

c) Kota Surabaya mengirimkan delegasi ke kota Kitakyushu, Jepang guna

mempelajari secara langsung proses pengelolaan limbah medis dan rumah

sakit di Kota Kitakyushu serta berkonsultasi mengenai teknologi yang

diperlukan untuk dapat mengembangkan sistem pengelolaan limbah

dimaksud. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 20-24 maret 2018 dengan

anggota delegasi dari Dinas Kesehatan, RSUD Bhakti Dharma Husada, RSUD

Dr. Mohammad Soewandhie, Dinas Lingkungan Hidup dan Rumah Sakit Islam

A.Yani. Kegiatan kunjungan di Kota Kitakyushu ini dilaksanakan atas dukungan

dari Pemerintah Kota Kitakyushu bersama dengan instansi terkait lainnya di

Kitakyusuhu, yaitu Nishihara Corp, Fujico Co., Ltd., Kyushu Medical, Co.,

Ltd.,Shinryo Corporation serta RS Yamato dan RS Universitas Kesehatan.

Dalam kegiatan kunjungan ke Kitakyushu, delegasi telah mengikuti berbagai

kegiatan kunjungan lapangan dan pertemuan untuk berbagi pengetahuan dan

informasi terkait pengelolaan sampah medis dan B3. Dalam kunjungan tersebut

delegasi Kota Surabaya dapat mempelajari secara langsung proses

pengelolaan limbah medis dan rumah sakit di kota Kitakyushu serta

berkonsultasi mengenai teknologi yang diperlukan untuk dapat

mengembangkan sistem pengelolaan limbah dimaksud. Delegasi Kota

Surabaya juga dapat memperoleh masukan terkait penyusunan studi

kelayakan dan pembangunan infrastruktur pengelolaan limbah medis rumah

sakit di kota Surabaya masa mendatang.

Manfaat yang diperoleh Pemerintah Kota Surabaya pada kerjasama ini adalah:

a) Tersusunnya rencana kerjasama dalam bidang Pelestarian Mangrove di Kota

Surabaya dan Pembangunan fasilitas pendidikan lingkungan hidup sebagai

pusat ekowisata;

b) Meningkatkan wawasan aparatur Pemerintah Kota Surabaya dalam hal

pengembangan sistem pengelolaan lingkungan, pengolahan limbah, pemurnian

air untuk penghematan sumber daya air, serta pengembangan jaringan dan

kemitraan terkait pengolahan limbah.

Kerjasama dengan Pemerintah Kota Liverpool (Inggris)

Realisasi pelaksanaan kerjasama dengan Pemerintah Kota Liverpool (Inggris)

adalah kegiatan:

Page 273: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-26

a) Kunjungan delegasi Walikota Liverpool ke Kota Surabaya dilaksanakan pada

tanggal 18 sampai dengan 21 Maret 2018 dengan berbagai kegiatan yang

meliputi pertemuan dengan Pemerintah Kota Surabaya dan institusi terkait untuk

penandatanganan MoU kerjasama sister city pada tanggal 19 Maret 2019 serta

pembahasan action plan dalam kerjasama Surabaya-Liverpool dan kunjungan

lapangan. Lokasi kunjungan lapangan delegasi Liverpool diantaranya Command

Center, KORIDOR, UKM Center Siola, Ekowisata Mangrove, Lapangan sepak

bola Tambaksari, Sekolah Luar Biasa dan Liponsos. Selain itu juga dilaksanakan

pertemuan dengan beberapa pihak terkait diantaranya PT. PELINDO III,

beberapa sekolah sepak bola dan KONI;

b) Pada tanggal 27 s/d 30 Juli 2018 telah dilaksanakan kunjungan oleh delegasi

Pemerintah Kota Surabaya ke Kota Liverpool yang dipimpin langsung oleh

Walikota Surabaya dalam rangka tindak lanjut kerjasama. Dalam kunjungan

tersebut, delegasi melakukan pertemuan dengan Pemerintah Liverpool serta

berbagai mitra kerjasama di Kota Liverpool untuk mendiskusikan tentang

implementasi Work Plan kerjasama Sister City di berbagai bidang meliputi

pengembangan ekonomi kreatif, manajemen pelabuhan, pengembangan kota

pintar, serta pengembangan kapasitas sumber daya manusia. Selain itu juga

dilaksanakan kunjungan lapangan ke Liverpool Vision untuk mempelajari

pembangunan dan penataan Kota Liverpool. Kunjungan selanjutnya ke Mersey

Maritime untuk mempelajari infrastruktur pendukung di sekitar kawasan

pelabuhan dan juga ke St. Vincent’s School serta Liverpool Fashion Hub

yang digagas oleh Wakil Walikota Liverpool untuk membahas implementasi

kegiatan kerjasama di tahun 2018;

c) Sebagai bentuk implementasi tindak lanjut kerjasama di bidang pengembangan

kapasitas SDM, pada tanggal 18 November s/d 3 Desember 2018, Pemerintah

Kota Surabaya mengirimkan delegasi yang terdiri atas 10 atlet sepak bola

U-14 dan U-16 serta 2 orang pelatih dari Kota Surabaya untuk mengikuti

kegiatan pelatihan sepak bola oleh Tranmere Rovers Football Club (TRFC)

di Kota Liverpool. TRFC memiliki kurikulum unik yang mengintegrasikan olahraga

Futsal dan memanfaatkan Futsal sebagai alat pengembangan untuk

mengembangkan pemain muda baik sebagai pemain sepakbola dan sebagai

spesialis Futsal. Melalui kegiatan pelatihan tersebut, delegasi Kota Surabaya

dapat meningkatkan kapasitas dan memperoleh pengetahuan dari pelatih

Page 274: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-27

klub sepakbola profesional di Inggris terkait pengembangan olahraga sepak

bola dan futsal serta fasilitas pendukung yang diperlukan.

3. Permasalahan dan Solusi

a. Kerjasama Antar Daerah Dalam Negeri

Pada beberapa kerjasama ada yang belum ditetapkan bentuk kegiatannya meskipun

NKB telah ditandatangani. Pemerintah Kota Surabaya terus berkoordinasi terkait kegiatan

yang akan dilakukan dalam rangka tindak lanjut dari NKB yang telah ditandatangani.

Adapun pemerintah antar daerah yang belum ditetapkan kegiatannya, namun secara

keseluruhan untuk kerjasama di bidang teknologi informasi dan komunikasi telah

terlaksana dengan baik. Adapun kerjasama antar pemerintah daerah yang belum

ditetapkan kegiatannya, antara lain Pemerintah Kabupaten Ngada, Pemerintah Kabupaten

Rembang, Pemerintah Kabupaten Kampar, Pemerintah Kabupaten Karo, Pemerintah

Kabupaten Kepahiang, Pemerintah Kabupaten Sumba Timur, Pemerintah Kota Jayapura,

Pemerintah Kota Samarinda, Pemerintah Kota Singkawang, Pemerintah Kota Solok,

Pemerintah Kabupaten Temanggung, dan Pemerintah Kabupaten Lembata.

b. Kerjasama Antar Daerah Luar Negeri

Permasalahan dan solusi terhadap perjanjian kerjasama yang tidak ditindaklanjuti

adalah sebagai berikut:

Kerjasama dengan Pemerintah Kota Seattle (Amerika Serikat)

Permasalahan yang dilaporkan dalam pelaksanaan kerjasama dengan Pemerintah

Kota Seattle (Amerika Serikat) yaitu dikarenakan Pemerintah Kota Seattle menunjuk

Surabaya Seattle Sister city Association (SSSCA) untuk melaksanakan tindak lanjut

kerjasama. Sementara lembaga tersebut lebih berorientasi pada kegiatan investasi

dan perdagangan. Hal ini menjadi kendala karena kedua bidang tersebut merupakan

wewenang/otoritas pemerintah provinsi.

Hasil evaluasi kerjasama di 2018 diharapkan untuk pertukaran kunjungan delegasi

antara kedua kota ini perlu dilakukan lebih sering agar hasilnya dapat lebih maksimal

di mata masyarakat. Seattle dianggap sebagai tempat terbaik keenam untuk tinggal

di Amerika Serikat, menurut laporan tahunan US News & World Index. Penilaian ini

didasarkan pada tingkat migrasi penduduk, kualitas hidup, dan kesehatan tenaga

kerja.

Page 275: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-28

Solusi terhadap permasalahan kerjasama tersebut adalah:

a. Telah disusun kajian agar kerjasama yang sudah terbentuk dapat diwujudkan

dalam kegiatan yang bermanfaat untuk kedua pihak;

b. Berupaya mendorong pihak swasta agar dapat pro aktif melaksanakan tindak

lanjut kerjasama.

Kerjasama dengan Pemerintah Kota Monterrey (Meksiko)

Permasalahan yang dilaporkan dalam pelaksanaan kerjasama adalah

pelaksanaan tindak lanjut dengan Pemerintah Kota Monterrey harus dilaksanakan

melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Meksiko, serta kurangnya respon

dari Pemerintah Kota Monterrey dalam pelaksanaan tindak lanjut kerjasama sister

city Surabaya-Monterrey. Solusi terhadap permasalahan kerjasama tersebut adalah

dengan menyusun kajian agar kerjasama yang sudah terbentuk dapat diwujudkan

dalam kegiatan yang bermanfaat untuk kedua pihak, serta terus berkoordinasi

dengan Pemerintah Kota Monterrey dan stakeholder yang terlibat agar kerjasama

dapat ditindaklanjuti dengan optimal.

Kerjasama dengan Pemerintah Kota Varna (Bulgaria)

Permasalahan yang dilaporkan dalam pelaksanaan kerjasama adalah kedua

pemerintah daerah belum menyepakati kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka

menindaklanjuti kerjasama sister city yang telah terjalin. Namun demikian, terus

dilakukan koordinasi terkait kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangka

implementasi kerjasama yang telah terjalin. Disamping itu, Pemerintah Kota

Surabaya telah menyusun kajian agar kerjasama yang sudah terbentuk dapat

diwujudkan dalam kegiatan yang bermanfaat untuk kedua pihak, salah satu hasil

kajiannya agar kota Surabaya dapat memanfaatkan sister city program ini, karena

banyak potensi yang sebenarnya bisa dikembangkan melalui program sister city ini.

Misalnya di bidang kesehatan, yang ditandai dengan Peringkat Varna yang relatif

baik dalam kategori kesehatan disebabkan oleh akses orang ke dokter atau di

bidang transportasi, dimana Varna adalah pusat transportasi yang penting dan

kepadatan jaringan jalan dan kereta api di distrik lebih tinggi daripada di tingkat

nasional.

Kerjasama dengan Pemerintah Kota Busan (Korea)

Tidak ada permasalahan dalam kerjasama sister city dengan Pemerintah Kota

Busan dikarenakan semua kegiatan telah terlaksana, namun dalam bidang

Manajemen Pelabuhan belum optimal pelaksanaannya, diharapkan kedepannya :

Page 276: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-29

a. Kerjasama perlu diperluas khususnya dalam bidang pengembangan Pelabuhan,

Busan memiliki potensi yang sangat besar sebagai kota pelabuhan, menjadikan

pelabuhan Busan sebagai benchmark sangat diperlukan dalam meningkatkan

aktivitas bisnis dan ekonomi Kota Surabaya;

b. Perlu adanya sosialisasi Pemerintah Kota Surabaya kepada masyarakat terkait

program sister city melalui media elektronik, cetak, serta pameran produk,

budaya, dan seni;

c. Optimalisasi kerjasama di bidang perdagangan dan ekonomi. Kedua kota

berupaya untuk saling mengembangkan ekonomi yang ada untuk menjadi lebih

baik dengan membuat beberapa perjanjian kerjasama antara kedua kota ini.

Salah satu contohnya adalah kerjasama di industri fashion;

d. Mengoptimalkan Busan Indonesia Center (BIC) yang berfungsi untuk

mengenalkan Indonesia di Busan. BIC tidak hanya berfungsi untuk

mempromosikan budaya dan pariwisata di Indonesia, tetapi juga produk-produk

buatan Indonesia.

Kerjasama dengan Pemerintah Kota Kochi (Jepang)

Tidak ada permasalahan dalam kerjasama sister city dengan Pemerintah Kota

Kochi dikarenakan semua kegiatan telah terlaksana, namun dalam bidang Industri

belum optimal pelaksanaannya, padahal Kota Kochi di Jepang memiliki banyak hal

dimana di kota Surabaya masih belum ada. Contohya seperti tingkat sanitasi yang

lebih baik daripada Surabaya, teknologi yang lebih maju, dan juga tata kota yang

lebih baik daripada Surabaya.

Teknologi pembakaran sampah di Jepang termasuk Kochi, merupakan salah

satu yang sangat maju. Oleh karena itu Pemerintah Kota Surabaya melakukan

program kerjasama terhadap Kochi di Jepang dengan harapan akan memberi ilmu

kepada orang-orang Pemerintah Kota Surabaya yang dikirim ke Jepang untuk

mempelajarinya dan bisa memberi masukan dan ide kepada seluruh kinerja di

Pemerintah Kota Surabaya untuk bisa meningkatkan kualitas kota Surabaya. Hal ini

disebabkan karena saat ini Kota Surabaya memerlukan alat-alat yang membantu

sistem pembakaran dan pendauran ulang lebih cepat.

Kerjasama dengan Pemerintah Kota Guangzhou (Tiongkok)

Tidak ada permasalahan dalam kerjasama sister city dengan Pemerintah Kota

Guangzhou dikarenakan semua kegiatan telah terlaksana, namun dalam bidang

manajemen perkotaan, pengembangan dunia usaha, serta pemuda dan olahraga

Page 277: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-30

belum optimal pelaksanaannya karena belum disepakatinya kegiatan yang akan

dilakukan dalam rangka menindaklanjuti kerjasama sister city yang telah terjalin.

Harapan ke depan untuk meningkatkan kerjasama sister city dengan Pemerintah

Kota Guangzhou antara lain:

a. Menggali potensi kerjasama penataan sungai, dalam rangka menjadikan sungai

di Surabaya sebagai salah satu obyek wisata;

b. Dalam bidang perdagangan, dimana para pengusaha lokal Surabaya dapat

mengikuti pameran dagang di Guangzhou, akan tetapi pihak pemerintah kota

Surabaya hanya berkapasitas sebagai fasilitator. Hal ini disebabkan karena data

atas dampak pameran tersebut terpusat di Pemerintah Provinsi yang bukan

merupakan ranah Pemerintah Kota Surabaya;

c. Aktivitas di bidang pendidikan juga perlu digiatkan dan dijalankan kembali. Selain

dalam konteks beasiswa, Pemerintah Kota Surabaya juga dapat membangun

jaringan dengan Pemerintah Kota Guangzhou dalam bidang pendidikan.

Kerjasama dengan Pemerintah Kota Xiamen (Tiongkok)

Tidak ada permasalahan dalam kerjasama sister city dengan Pemerintah Kota

Guangzhou dikarenakan semua kegiatan telah terlaksana, namun dalam bidang

Pendidikan, Seni, Budaya dan Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga, serta Kesehatan

belum optimal pelaksanaannya karena belum disepakatinya kegiatan yang akan

dilakukan dalam rangka menindaklanjuti kerjasama sister city yang telah terjalin.

Harapan ke depan untuk meningkatkan kerjasama sister city dengan Pemerintah

Kota Guangzhou antara lain:

a. Beberapa bidang yang belum pernah disentuh dan dibahas sebelumnya oleh

Pemerintah Kota Surabaya, tidak hanya pada ekonomi saja, bidang pendidikan

juga perlu dikaji lebih jauh. Seperti aktivitas bidang pendidikan antara Surabaya

dan Xiamen yang dulu pernah dilakukan, Pemerintah Kota Surabaya dapat

mengajak atau menarik beberapa universitas di Xiamen untuk mempromosikan

universitasnya lagi di Surabaya;

b. Dalam bidang ekonomi dan perdagangan, Xiamen yang mempunyai industri

pelabuhan ternama, perlu di ”benchmark” oleh Surabaya, hal ini dikarenakan

Surabaya juga memiliki potensi untuk mengembangkan kualitas dalam sektor

pelabuhannya. Xiamen dapat dikatakan sudah beberapa langkah di depan

Surabaya dalam sektor pelabuhan ditambah lagi Surabaya dan Xiamen

Page 278: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-31

mempunyai struktur kota yang mirip (dilihat dari pelabuhannya dan kota yang

mempunyai kawasan manufaktur tersendiri);

c. Beberapa sektor olahraga yang lain seperti sepakbola dan bola basket dapat

lebih diafiliasikan dengan Xiamen, karena bulu tangkis Indonesia sudah

termasuk salah satu yang terbaik dan diakui dunia, sedangkan olahraga yang

lain seharusnya dapat lebih dikembangkan, apalagi China berhasil

mendatangkan beberapa pemain-pemain bola basket dari Amerika yang bisa

mengangkat nama liga China di dunia bola basket internasional.

Kerjasama dengan Pemerintah Kota Kitakyushu (Jepang)

Tidak ada permasalahan dalam kerjasama sister city dengan Pemerintah Kota

Kitakyushu dikarenakan semua kegiatan telah terlaksana.

Kerjasama dengan Pemerintah Kota Liverpool (Inggris)

Tidak ada permasalahan dalam kerjasama sister city dengan Pemerintah Kota

Kitakyushu dikarenakan semua kegiatan telah terlaksana.

B. Kerjasama Daerah Dengan Pihak Ketiga

1. Kebijakan Dan Kegiatan

Kerjasama dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian

Perhubungan dan PT. Kereta Api Indonesia.

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan PKS Nomor: 415.4/4932/436.2.3/2015

tentang Reaktivasi Jalur Kereta Api dalam Kota Surabaya.

Adapun jangka waktu pelaksanaan kerjasama sejak 23 September 2015

sampai dengan 23 September 2018.

Kerjasama dengan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika

Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan PKS Nomor:

1479A/KOMINFO/DJPPI/HK.03.02/09/2015 dan Nomor: 415.4/4932/436.2.3/2015

tentang penyediaan layanan nomor panggilan tunggal darurat di Kota Surabaya.

Bidang kerjasama yang dilaksanakan adalah penyediaan pusat layanan nomor

panggilan tunggal darurat beserta infrastruktur jaringan telekomunikasi di Surabaya.

Adapun jangka waktu pelaksanaan kerjasama sejak 25 September 2015 sampai

dengan 25 September 2016. Kerjasama tersebut diperpanjang sampai dengan 25

September 2020 Bidang kerjasama yang dilaksanakan meliputi:

Page 279: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-32

a) Penyediaan nomor tunggal pada layanan panggilan tunggal darurat;

b) Penyediaan ruang pusat layanan nomor panggilan tunggal darurat;

c) Penyediaan perangkat pusat layanan nomor panggilan tunggal darurat dan

jaringan telekomunikasi layanan nomor panggilan tunggal darurat;

d) Penyiapan sumber daya manusia (SDM) dalam layanan nomor panggilan

tunggal darurat;

e) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan layanan nomor panggilan tunggal darurat.

Kerjasama dengan Universitas Indonesia

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan NKB Nomor: 415.4/5939/436.2.3/2018

dengan bidang kerjasama yang dilaksanakan meliputi:

a) Penyelenggaraan kegiatan pengabdian masyarakat dan penerapan hasil riset;

b) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan;

c) Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan sumber daya manusia;

d) Penyelenggaraan kegiatan ilmiah, seminar, dan lokakarya yang mendukung

kinerja Pemerintah Kota Surabaya;

e) Penyelenggaraan, pengkajian dan konsultasi serta pengembangan sumber

daya manusia pada kegiatan penyusunan kebijakan dalam penyelenggaraan

Pemerintah Kota Surabaya.

Adapun jangka waktu pelaksanaan kerjasama sejak 04 Juli 2018 sampai

dengan 04 Juli 2019.

Kerjasama dengan Institut Teknologi Bandung

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan NKB Nomor: 415.4/1418/436.2.3/2018

tentang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat di Kota

Surabaya. Bidang kerjasama yang dilaksanakan meliputi:

a) Penyelenggaraan kegiatan peningkatan dan pengembangan kompetensi

sumber daya manusia;

b) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan;

c) Penyelenggaraan kegiatan pengabdian kepada masyarakat;

d) Asistensi dan pendampingan dalam kegiatan penyusunan kebijakan dalam

penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Adapun jangka waktu pelaksanaan kerjasama sejak 28 Februari 2018 sampai

dengan 28 Februari 2019.

Page 280: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-33

Kerjasama dengan Universitas Gajah Mada

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan NKB Nomor: 415.4/606/436.2.3/2018

dengan bidang kerjasama yang dilaksanakan meliputi:

a) Penyelenggaraan kegiatan peningkatan dan pengembangan kompetensi sumber

daya manusia;

b) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan;

c) Penyelenggaraan kegiatan pengabdian kepada masyarakat;

d) Asistensi dan pendampingan dalam kegiatan penyusunan kebijakan dalam

penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Adapun jangka waktu pelaksanaan kerjasama sejak 25 Januari 2018 sampai

dengan 25 Januari 2019.

Kerjasama dengan Universitas Brawijaya

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan NKB Nomor: 415.4/609/436.2.3/2018 dengan

bidang kerjasama yang dilaksanakan meliputi:

a) Penyelenggaraan kegiatan peningkatan dan pengembangan kompetensi sumber

daya manusia;

b) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan;

c) Penyelenggaraan kegiatan pengabdian kepada masyarakat;

d) Asistensi dan pendampingan dalam kegiatan penyusunan kebijakan dalam

penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Adapun jangka waktu pelaksanaan kerjasama sejak 25 Januari 2018 sampai

dengan 25 Januari 2019.

Kerjasama dengan Universitas Airlangga

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan NKB Nomor: 415.4/2237/436.2.3/2017 dan

Nomor: 415.4/4969/436.2.3/2018 dengan bidang kerjasama yang dilaksanakan

meliputi:

a) Kesehatan;

b) Ekonomi;

c) Sosial politik;

d) Hukum;

e) Lingkungan hidup;

f) Pertanian;

g) Farmasi;

h) Seni budaya dan pariwisata;

Page 281: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-34

i) Bidang-bidang lain.

Adapun jangka waktu pelaksanaan kerjasama 3 April 2017 sampai dengan 3

April 2018 dan diperpanjang 4 Juni 2018 sampai dengan 4 Juni 2019.

Kerjasama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan NKB Nomor: 415.4/605/436.2.3/2018

dengan bidang kerjasama yang dilaksanakan meliputi diantaranya:

a) Pendidikan;

b) Penelitian;

c) Pengkajian dan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka pengembangan

ilmu dan teknologi; dan

d) Bidang-bidang lain sesuai dengan kebutuhan yang dipandang relevan oleh para

pihak.

Adapun jangka waktu pelaksanaan kerjasama sejak 25 Januari 2018 sampai

dengan 25 Januari 2019.

Kerjasama dengan Universitas Negeri Surabaya

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan NKB Nomor: 415.4/608/436.2.3/2018 dengan

bidang kerjasama yang dilaksanakan meliputi:

a) Pengembangan sumber daya manusia (SDM);

b) Seni budaya dan pariwisata;

c) Teknologi tepat guna;

d) Kepemudaan dan olahraga;

e) Kependudukan dan lingkungan hidup;

f) Boga dan busana;

g) Pengembangan wilayah;

h) Perekonomian; dan

i) Bidang – bidang lain sesuai dengan kebutuhan yang dipandang relevan oleh para

pihak.

Adapun jangka waktu pelaksanaan kerjasama sejak 25 Januari 2018 sampai

dengan 25 Januari 2019.

Kerjasama dengan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan NKB Nomor: 415.4/1016/436.2.3/2018

dengan bidang kerjasama yang dilaksanakan meliputi:

a) Kehidupan beragama;

b) Pendidikan agama; dan

Page 282: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-35

c) Bidang-bidang lain sesuai dengan kebutuhan yang dipandang relevan oleh para

pihak.

Adapun jangka waktu pelaksanaan kerjasama sejak 11 Oktober 2016 sampai

dengan 11 Oktober 2017.

Kerjasama dengan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan NKB Nomor: 415.4/8697/436.2.3/2017

dengan bidang kerjasama yang dilaksanakan meliputi diantaranya:

a) Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian, dan

pengabdian masyarakat);

b) Pertanian;

c) Sosial;

d) Lingkungan hidup;

e) Teknologi dan informasi;

f) Kepemudaan dan olahraga.

Adapun jangka waktu pelaksanaan kerjasama sejak 28 Juli 2017 sampai

dengan 28 Juli 2018.

Kerjasama dengan Universitas Ciputra Surabaya

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan NKB Nomor: 415.4/2470/436.2.3/2018

dengan bidang kerjasama yang dilaksanakan meliputi teknologi pangan dan

kewirausahaan. Adapun jangka waktu pelaksanaan kerjasama sejak 2 April 2018

sampai dengan 2 April 2019.

Kerjasama dengan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan NKB Nomor: 415.4/2613/436.2.3/2018

dan PKS Nomor: 415.4/9103/436.2.3/2018 dengan bidang kerjasama yang

dilaksanakan meliputi Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat di

Kota Surabaya. Adapun jangka waktu pelaksanaan kerjasama sejak 7 September

2018 sampai dengan 7 September 2021.

Kerjasama dengan PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan 415.4/10345/436.2.3/2016 tentang

Pengembangan Kemampuan Sumber Daya Manusia di Bidang Perawatan Pesawat

Terbang. Bidang kerjasama yang dilaksanakan meliputi diantaranya:

a) Pembentukan kelas AMTO (Approved Maintenance Training Organization);

b) Pelaksanaan program kerja praktek dan magang;

c) Pemanfaatan fasilitas pendidikan dan pelatihan;

Page 283: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-36

d) Seleksi calon peserta dan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan;

e) Penyaluran peserta yang lulus pendidikan dan pelatihan;

f) Bidang-bidang lainnya.

Adapun jangka waktu pelaksanaan 26 Mei 2016 sampai dengan 26 November

2017. Kerjasama tersebut diperpanjang dengan dasar PKS

Nomor: 415.4/10345/436.2.3/2016 dan Nomor: GMF/PERJ./DC-3229/2016 tentang

pengembangan kemampuan sumber daya manusia di bidang perawatan pesawat

terbang. Bidang kerjasama yang dilaksanakan meliputi pengembangan kemampuan

sumber daya manusia di bidang perawatan pesawat terbang yang meliputi

pendidikan, pelatihan dan penyaluran peserta yang telah lulus pendidikan dan

pelatihan untuk mengikuti rekrutmen. Adapun jangka waktu pelaksanaan kerjasama

sejak 19 Oktober 2016 sampai dengan 31 Mei 2019.

Kerjasama dengan PT Pelabuhan Indonesia III (PERSERO)

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan NKB Nomor: 415.4/647/436.2.3/2018

tentang Optimallisasi Potensi Pendapatan Daerah Di Kawasan PT Pelabuhan

Indonesia III (Persero). Bidang kerjasama yang dilaksanakan meliputi:

a) Pelaksanaan koordinasi dengan kerjasama dalam rangka optimallisasi potensi

pendapatan daerah di kawasan lingkungan kerja Pelindo III yang berada di Kota

Surabaya;

b) Pengalokasian program Corporate Social Responsibility Pelindo III, sebagai

dukungan rencana pengembangan kawasan penyangga pelabuhan di Surabaya

Barat dan Surabaya Utara sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

c) Pelaksanaan kerjasama dalam kegiatan pengembangan infrastruktur di

lingkungan kerja Pemerintah Kota Surabaya sesuai dengan ketentuan yang

berlaku;

d) Pembentukan kerjasama antara badan usaha milik daerah Pemerintah Kota

Surabaya dengan Pelindo III sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

e) Pemerintah Kota Surabaya mengupayakan percepatan pelayanan perijinan yang

diajukan oleh Pelindo III dan/atau anak/afiliasi perusahaannya di wilayah kerja

Pemerintah Kota Surabaya dengan tetap berpedoman pada ketentuan yang

berlaku setelah persyaratan dipenuhi secara lengkap dan benar.

Adapun jangka waktu pelaksanaan kerjasama sejak 26 Januari 2018 sampai

dengan 26 Januari 2019.

Page 284: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-37

Kerjasama dengan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan PKS Nomor: 900/12177/436.7.14/2017

tentang penggunaan uang elektronik sebagai alat pembayaran retribusi parkir Di

Kota Surabaya. Adapun jangka waktu pelaksanaan kerjasama sejak 2 Juni 2017

sampai dengan 2 Juni 2018.

Kerjasama dengan Dewan Pengurus Daerah Persatuan Realestat Indonesia

Jawa Timur

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan PKS Nomor: 415.4/2796/436.2.3/2016

tentang pembangunan konstruksi Jl. Underpass Bundaran Satelit Surabaya (Jl.

Mayjend Sungkono - Jl. HR.Muhammad). Bidang kerjasama yang dilaksanakan

meliputi Pembangunan Konstruksi Jl. Underpass Bundaran Satelit Surabaya (Jl.

Mayjend Sungkono - Jl. HR.Muhammad). Adapun jangka waktu pelaksanaan

kerjasama sejak 26 Januari 2018 sampai dengan 26 Januari 2019.

Kerjasama dengan PT. Bumi Serpong Damai, Tbk

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan PKS Nomor: 415.4/4470/436.2.3/2018

tentang penyediaan dan penyerahan prasarana sarana dan utilitas untuk

pembangunan jalan lingkar luar barat. Bidang kerjasama yang dilaksanakan meliputi

penyediaan dan penyerahan prasarana sarana dan utilitas untuk Pembangunan

Jalan Lingkar Luar Barat. Adapun jangka waktu pelaksanaan kerjasama sejak 22 Mei

2018 sampai dengan 22 Mei 2019.

Kerjasama lainnya ditandatangani dengan dasar PKS

Nomor: 415.4/8971/436.2.3/2017 tentang pembangunan pos pemadam kebakaran

Lakarsantri Kota Surabaya. Adapun jangka waktu pelaksanaan 10 Agustus 2017

sampai dengan 10 Agustus 2018.

Kerjasama lainnya ditandatangani dengan dasar PKS

Nomor: 415.4/11391/436.2.3/2017 tentang pembangunan jalan lingkar luar barat

diatas lahan aset Pemerintah Kota Surabaya. Bidang kerjasama yang dilaksanakan

meliputi pembangunan konstruksi jalan lingkar luar barat di atas lahan aset

Pemerintah Kota Surabaya yang terletak di Kelurahan Lakarsantri, Kecamatan

Lakarsantri. Adapun jangka waktu pelaksanaan kerjasama sejak 17 November 2017

sampai dengan 17 November 2019.

Page 285: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-38

Kerjasama dengan PT. Ciputra Development, Tbk

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan PKS Nomor: 415.4/9206/436.2.3/2017

tentang Pembangunan lapangan sepak bola di tanah aset Pemerintah Kota

Surabaya yang terletak di Kelurahan Lakarsantri, Kecamatan Lakarsantri.

Pembangunan lapangan sepak bola ini beserta fasilitas pendukungnya (tribun satu

sisi dan area parkir) oleh PT Ciputra Development, Tbk di atas tanah aset

Pemerintah Kota Surabaya, sesuai dengan perencanaan yang disusun PT Ciputra

Development, Tbk dan disetujui Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Pemuda

dan Olah Raga Kota Surabaya. Adapun jangka waktu pelaksanaan kerjasama sejak

21 Agustus 2017 sampai dengan 21 Februari 2018.

Kerjasama lainnya ditandatangani dengan dasar PKS

Nomor: 415.4/4464/436.2.3/2018 tentang penyediaan dan penyerahan prasarana

sarana dan utilitas untuk pembangunan jalan lingkar luar barat. Bidang kerjasama

yang dilaksanakan meliputi pembangunan jalan lingkar luar barat. Adapun jangka

waktu pelaksanaan kerjasama sejak 22 Mei 2018 sampai dengan 22 Mei 2019.

Kerjasama dengan PT. Ciputra Surabaya Padang Golf

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan PKS Nomor: 415.4/4465/436.2.3/2018

tentang penyediaan dan penyerahan prasarana sarana dan utilitas untuk

pembangunan jalan lingkar luar barat. Bidang kerjasama yang dilaksanakan meliputi

penyediaan dan penyerahan prasarana sarana dan utilitas untuk pembangunan jalan

lingkar luar barat. Adapun jangka waktu pelaksanaan kerjasama sejak 22 Mei 2018

sampai dengan 22 Mei 2019.

Kerjasama dengan PT. Citra Bahagia Elok

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan PKS nomor: 415.4/4468/436.2.3/2018

tentang penyediaan dan penyerahan prasarana sarana dan utilitas untuk

pembangunan jalan lingkar luar barat. Bidang kerjasama yang dilaksanakan meliputi

penyediaan dan penyerahan prasarana sarana dan utilitas untuk pembangunan jalan

lingkar luar barat. Adapun jangka waktu pelaksanaan kerjasama sejak 22 Mei 2018

sampai dengan 22 Mei 2019.

Kerjasama dengan PT. Galaxy Citraperdana

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan PKS Nomor: 415.4/4469/436.2.3/2018

tentang penyediaan dan penyerahan prasarana sarana dan utilitas untuk

pembangunan jalan lingkar luar barat. Bidang kerjasama yang dilaksanakan meliputi

penyediaan dan penyerahan prasarana sarana dan utilitas untuk pembangunan jalan

Page 286: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-39

lingkar luar barat. Adapun jangka waktu pelaksanaan kerjasama sejak 22 Mei 2018

sampai dengan 22 Mei 2019.

Kerjasama dengan PT. Mitrakarya Multiguna

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan PKS Nomor: 415.4/4471/436.2.3/2018

tentang penyediaan dan penyerahan prasarana sarana dan utilitas untuk

pembangunan jalan lingkar luar barat. Bidang kerjasama yang dilaksanakan meliputi

penyediaan dan penyerahan prasarana sarana dan utilitas untuk pembangunan jalan

lingkar luar barat. Adapun jangka waktu pelaksanaan kerjasama sejak 22 Mei 2018

sampai dengan 22 Mei 2019.

Kerjasama dengan PT. Subur Hijau Jaya Makmur

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan PKS Nomor: 415.4/4466/436.2.3/2018

tentang penyediaan dan penyerahan prasarana sarana dan utilitas untuk

pembangunan jalan lingkar luar barat. Bidang kerjasama yang dilaksanakan meliputi

penyediaan dan penyerahan prasarana sarana dan utilitas untuk pembangunan jalan

lingkar luar barat. Adapun jangka waktu pelaksanaan kerjasama sejak 22 Mei 2018

sampai dengan 22 Mei 2019.

Kerjasama dengan PT. Taman Citra Surya Hijau

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan PKS Nomor: 415.4/4467/436.2.3/2018

tentang penyediaan dan penyerahan prasarana sarana dan utilitas untuk

pembangunan jalan lingkar luar barat. Bidang kerjasama yang dilaksanakan meliputi

penyediaan dan penyerahan prasarana sarana dan utilitas untuk pembangunan jalan

lingkar luar barat. Adapun jangka waktu pelaksanaan kerjasama sejak 22 Mei 2018

sampai dengan 22 Mei 2019.

Kerjasama dengan PT. Bank Mayapada Internasional, Tbk

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan NKB Nomor: 415.4/6293/436.2.3/2018

tentang peningkatan fasilitas pelayanan publik di Kota Surabaya. Bidang kerjasama

yang dilaksanakan meliputi pemberian fasilitas pelayanan publik di Kota Surabaya

berupa 2 (dua) unit kendaraan bus tingkat untuk pelayanan publik. Adapun jangka

waktu pelaksanaan kerjasama sejak 12 Juli 2018 sampai dengan 12 Juli 2019.

Kerjasama dengan PDAM Surya Sembada Kota Surabaya

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan NKB Nomor: 415.4/5612/436.2.3/2018

tentang Kerjasama di bidang teknologi dan informasi. Adapun jangka waktu

pelaksanaan kerjasama sejak 12 Juni 2018 sampai dengan 12 Juni 2019.

Page 287: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-40

Kerjasama lainnya dilaksanakan dengan dasar PKS

Nomor: 415.4/11204/436.2.3/2017 tentang pemanfaatan akses data kependudukan

di Surabaya. Adapun jangka waktu pelaksanaan 10 November 2017 sampai dengan

10 November 2020.

Kerjasama dengan PT. Pelindo Daya Sejahtera

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan NKB Nomor: 415.4/9275/436.2.3/2017

tentang pengembangan kualitas sumber daya manusia dan penyerapan tenaga kerja

di Kota Surabaya oleh PT. Pelindo Daya Sejahtera. Adapun jangka waktu

pelaksanaan kerjasama sejak 23 Agustus 2017 sampai dengan 23 Agustus 2020.

Kerjasama dengan PT. Telekomunikasi Selular dan Badan Pengembangan dan

Pengelolaan Usaha (BPPU) Institut Sepuluh Nopember (ITS)

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan PKS Nomor: 415.4/2009/436.2.3/2017

tentang pengembangan, pembuatan, penyerahan dan pengoperasian perahu wisata

yang digerakkan kincir air dan berteknologi panel surya. Adapun jangka waktu

pelaksanaan kerjasama sejak 23 Maret 2017 sampai dengan 31 Mei 2018.

Kerjasama dengan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan NKB Nomor: 415.4/8698/436.3.2/2017

Bidang kerjasama yang dilaksanakan meliputi:

a) Pendidikan dan pelatihan;

b) Pengembangan energi terbarukan;

c) Teknologi tepat guna.

Adapun jangka waktu pelaksanaan kerjasama sejak 28 Juli 2017 sampai

dengan 28 Juli 2018.

Kerjasama dengan Badan Pusat Statistik Kota Surabaya

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan NKB Nomor: 415.4/3948/436.3.2/2017

tentang pengembangan data dan informasi pembangunan. Adapun jangka waktu

pelaksanaan kerjasama sejak 15 Juni 2017 sampai dengan 15 Juni 2018 dan

diperpanjang sampai dengan 28 Juni 2019 dengan Nomor: 415.4/5610/436.2.3/2018

tentang pengembangan data dan informasi pembangunan.

Kerjasama dengan Kantor Pertanahan Kota Surabaya I

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan NKB Nomor: 415.4/10517/436.3.2/2017

tentang pemanfaatan bersama data pertanahan dan perpajakan daerah. Adapun

jangka waktu pelaksanaan kerjasama sejak 12 Oktober 2017 sampai dengan 12

Oktober 2018.

Page 288: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-41

Kerjasama lainnya dilaksanakan dengan dasar PKS

Nomor: 415.4/10418/436.2.3/2018 tentang integrasi data pertanahan dengan data

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Data Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan

Bangunan (BPHTB) di Kota Surabaya. Adapun jangka waktu pelaksanaan

05 Oktober 2018 sampai dengan 05 Oktober 2019.

Kerjasama lainnya dilaksanakan dengan dasar PKS

Nomor: 415.4/10420/436.2.3/2018 tentang integrasi data pertanahan dengan data

tata ruang dan data Izin Mendirikan Bangunan (IMB) di Kota Surabaya. Adapun

jangka waktu pelaksanaan 05 Oktober 2018 sampai dengan 05 Oktober 2019.

Kerjasama dengan Kantor Pertanahan Kota Surabaya II

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan NKB Nomor: 415.4/10518/436.3.2/2017

tentang pemanfaatan bersama data pertanahan dan perpajakan daerah. Adapun

jangka waktu pelaksanaan kerjasama sejak 12 Oktober 2017 sampai dengan

12 Oktober 2018.

Kerjasama lainnya dilaksanakan dengan dasar PKS

Nomor: 415.4/10419/436.2.3/2018 tentang integrasi data pertanahan dengan data

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Data Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan

Bangunan (BPHTB) di Kota Surabaya. Adapun jangka waktu pelaksanaan

05 Oktober 2018 sampai dengan 05 Oktober 2019.

Kerjasama lainnya dilaksanakan dengan dasar PKS

Nomor: 415.4/10421/436.2.3/2018 tentang integrasi data pertanahan dengan data

tata ruang dan data Izin Mendirikan Bangunan (IMB) di Kota Surabaya. Adapun

jangka waktu pelaksanaan 05 Oktober 2018 sampai dengan 05 Oktober 2019.

Kerjasama dengan Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya, Kantor Wilayah

Direktorat Jenderal Pajak Jawa Timur I, Perusahaan Daerah Air Minum Surya

Sembada Kota Surabaya dan Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Surabaya

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan NKB Nomor: 415.4/10346/436.3.2/2017

dan Nomor: 415.4/11188/436.2.3/2017 tentang pelayanan perizinan terpadu berupa

Mall Pelayanan Publik oleh para pihak di Gedung Tunjungan Center, Jalan

Tunjungan nomor 1-3 Surabaya. Adapun jangka waktu pelaksanaan kerjasama sejak

06 Oktober 2017 sampai dengan 10 November 2018.

Page 289: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-42

Kerjasama dengan Politeknik Penerbangan Surabaya, PT. Garuda Maintenance

Facility Aero Asia dan PT. Dutagaruda Piranti Prima

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan PKS Nomor: 415.4/9896/436.2.3/2017

tentang pengembangan sumber daya manusia pada bidang aircraft technical

assistant. Adapun jangka waktu pelaksanaan kerjasama sejak 16 September 2017

sampai dengan 16 September 2020.

Kerjasama dengan PT. Pembangkitan Jawa Bali dan Institut Teknologi Sepuluh

Nopember

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan NKB Nomor: 415.4/10722/436.2.3/2017

tentang kerjasama pengembangan energi baru terbarukan dan teknologi ramah

lingkungan di Kota Surabaya. Adapun jangka waktu pelaksanaan kerjasama sejak 23

Oktober 2017 sampai dengan 23 Oktober 2018.

Kerjasama dengan PT. Citilink Indonesia

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan NKB Nomor: 415.4/9807/436.2.3/2017

tentang pemanfaatan dan pemberdayaan potensi daerah binaan Pemerintah Kota

Surabaya. Adapun jangka waktu pelaksanaan kerjasama sejak 14 September 2017

sampai dengan 14 September 2020. Bidang kerjasama yang dilaksanakan meliputi:

a. Perekrutan putra/putri didik Pemerintah Kota Surabaya sebagai penerbang atau

awak kabin flight attendant pada maskapai PT Citilink Indonesia;

b. Penjualan produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) binaan Pemerintah

Kota Surabaya pada maskapai penerbangan Citilink sebagai bagian dari sales

on board (SOB);

b. Promosi dan pemasaran (joint promotion) dalam acara dan kegiatan yang

diselenggarakan dan/atau yang didukung PARA PIHAK.

Kerjasama dengan Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia dan Yayasan Kebun Raya Indonesia

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan PKS Nomor: 415.4/3783/436.2.3/2018

tentang pembangunan, pengembangan dan pengelolaan Kebun Raya Mangrove

Surabaya. Adapun jangka waktu pelaksanaan kerjasama sejak 29 April 2018 sampai

dengan 29 April 2023. Bidang kerjasama yang dilaksanakan meliputi:

a. Pembangunan, pengembangan dan pengelolaan Kebun Raya Mangrove

Surabaya serta penelitian dan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan di

kawasan Kebun Raya Mangrove Surabaya;

b. Penyediaan koleksi dan pendayagunaan tumbuhan mangrove.

Page 290: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-43

Kerjasama dengan Politeknik Penerbangan Surabaya

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan NKB Nomor: 415.4/9799/436.2.3/2018

tentang pengembangan sumber daya manusia. Adapun jangka waktu pelaksanaan

kerjasama sejak 21 September 2018 sampai dengan 21 September 2019.

Kerjasama dengan Universitas dr. Soetomo

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan NKB Nomor: 415.4/9723/436.2.3/2018

tentang pengembangan sumber daya manusia bagi warga Kota Surabaya yang

berprestasi. Adapun jangka waktu pelaksanaan kerjasama sejak 20 September 2018

sampai dengan 20 September 2019.

Kerjasama dengan STIKES Katolik ST Vincentius A.Paulo Surabaya

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan PKS Nomor: 415.4/4450/436.2.3/2018

tentang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di Kota

Surabaya. Adapun jangka waktu pelaksanaan kerjasama sejak 22 Mei 2018 sampai

dengan 22 Mei 2021. Bidang kerjasama yang dilaksanakan meliputi:

a. Pendidikan dan pengajaran dalam bentuk kegiatan praktik klinik bagi mahasiswa

di puskesmas milik Pemerintah Kota Surabaya meliputi pengkajian pasien,

penegakan diagnosa, pembuatan perencanaan, pelaksanaan tindakan atau

pelayanan, evaluasi, analisis kesenjangan antara teori dan kasus nyata klinik;

b. Penelitian bagi mahasiswa dan dosen dalam bentuk izin pengambilan data untuk

membantu mengidentifikasi dan mencari solusi atas masalah kesehatan

masyarakat di Kota Surabaya;

c. Pengabdian masyarakat dalam bentuk izin untuk melakukan praktik lapangan di

wilayah hukum Pemerintah Kota Surabaya melalui pemberdayaan masyarakat

atau penyuluhan dalam program perilaku hidup bersih dan sehat.

Kerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan

Kerjasama dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan pelayanan kesehatan

program jaminan kecelakaan kerja bagi peserta BPJS ketenagakerjaan pada

puskesmas di Kota Surabaya, berdasarkan:

a. PKS Nomor: 440/278651/436.7.2/2018 tentang pelaksanaan pelayanan

kesehatan program jaminan kecelakaan kerja bagi peserta BPJS

ketenagakerjaan pada puskesmas di Kota Surabaya (BPJS Ketenagakerjaan

Cabang Surabaya Darmo);

b. PKS Nomor: 440/278641/436.7.2/2018 tentang pelaksanaan pelayanan

kesehatan program jaminan kecelakaan kerja bagi peserta BPJS

Page 291: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-44

ketenagakerjaan pada puskesmas di Kota Surabaya (BPJS Ketenagakerjaan

Cabang Surabaya Karimunjawa);

c. PKS Nomor: 440/278661/436.7.2/2018 tentang pelaksanaan pelayanan

kesehatan program jaminan kecelakaan kerja bagi peserta BPJS

ketenagakerjaan pada puskesmas di Kota Surabaya (BPJS Ketenagakerjaan

Cabang Surabaya Rungkut);

d. PKS Nomor: 440/278631/436.7.2/2018 tentang pelaksanaan pelayanan

kesehatan program jaminan kecelakaan kerja bagi peserta BPJS

ketenagakerjaan pada puskesmas di Kota Surabaya (BPJS Ketenagakerjaan

Cabang Surabaya Tanjung Perak).

Adapun jangka waktu pelaksanaan kerjasama sejak 01 Oktober 2018 sampai

dengan 31 Desember 2018.

2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan

Kerjasama dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian

Perhubungan dan PT. Kereta Api Indonesia.

Realisasi kerjasama melalui kegiatan sosialisasi kepada masyarakat dalam

rangka reaktivasi jalur kereta api dalam Kota Surabaya dengan menggunakan moda

trem pada koridor utara-selatan. Proses sosialisasi ini juga didukung dan difasilitasi

oleh PT. KAI. Selain melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat, proses

penertiban lahan untuk pembangunan prasarana serta fasilitas pendukung moda

trem juga telah dimulai. Penertiban dan/atau pembebasan lahan tersebut

dilaksanakan di sepanjang jalur kereta api, depo kereta, persimpangan, stasiun

utama, halte/shelter, park and ride dan fasilitas pendukung angkutan trem lainnya.

Selain itu, Pemerintah Kota Surabaya juga turut melakukan pemeliharaan terhadap

fasilitas park and ride yang telah dibangun.

Kerjasama dengan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika

Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Realisasi kerjasama melalui kegiatan penyediaan, pemeliharaan dan

peningkatan layanan nomor panggilan tunggal darurat yang disebut dengan

command center di Kota Surabaya. Jangka waktu pelaksanaan kegiatan tersebut

adalah sampai dengan tanggal 25 September 2020.

Kerjasama dengan Universitas Indonesia

Tidak ada realisasi kegiatan untuk melaksanakan perjanjian kerjasama

Page 292: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-45

Kerjasama dengan Institut Teknologi Bandung

Tidak ada realisasi kegiatan untuk melaksanakan perjanjian kerjasama

Kerjasama dengan Universitas Gajah Mada

Realisasi kerjasama melalui kegiatan penelitian dan magang mahasiswa UGM

di kantor-kantor Dinas Pemerintah Kota Surabaya.

Kerjasama dengan Universitas Airlangga

Realisasi kerjasama dengan Universitas Airlangga meliputi beberapa kegiatan

sebagai berikut:

a. Akademisi Universitas Airlangga sebagai narasumber teknis dalam proses

perumusan kebijakan dan program pembangunan Kota Surabaya seperti di

beberapa perangkat daerah diantaranya Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka

Hijau, Dinas Lingkungan Hidup, Bagian Hukum, dll;

b. Kerjasama dengan Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Psikologi Terapan

(LP3T) Universitas Airlangga untuk melakukan seleksi psikotest bagi calon

delegasi kepala sekolah dan guru tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah

Pertama di Kota Surabaya yang mengikuti pelatihan di luar negeri;

c. Badan Kepegawaian dan Diklat bekerjasama dengan Laboratorium

Pengembangan Manajemen dan Bisnis (LPMB) Universitas Airlangga dalam

pelaksanaan evaluasi grading perangkat daerah untuk menentukan tingkat kinerja

masing-masing OPD;

d. Pelaksanaan program Campus Social Responsibility berupa kegiatan

pendampingan kepada anak bermasalah sosial khususnya anak putus sekolah

dan rentan putus sekolah oleh mahasiswa dari beberapa universitas di Kota

Surabaya termasuk Universitas Airlangga. Dalam program ini, mahasiswa sebagai

kakak pendamping melakukan upaya mengembalikan adik asuh kembali

bersekolah dan membantu penyelesaian permasalahan adik asuh dan

keluarganya seperti misalnya administrasi kependudukan, kesehatan, peningkatan

taraf hidup melalui usaha ekonomi kreatif, dan pemberian motivasi;

e. Program beasiswa bagi mahasiswa Universitas Airlangga yang berprestasi dari

keluarga tidak mampu yang merupakan warga Kota Surabaya. Beasiswa tersebut

diperuntukkan bagi pembiayaan SPP/UKT, bantuan perkuliahan dan biaya

transportasi;

f. Program rumah sakit pendidikan di dua rumah sakit umum daerah milik

Pemerintah Kota Surabaya yaitu RSUD dr. Mohamad Soewandhie dan RSUD

Page 293: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-46

Bhakti Dharma Husada. Pada periode tahun 2018 telah dilaksanakan kegiatan

Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat oleh Dokter Muda dan

Program Pendidikan Dokter Spesialis Universitas Airlangga. Selain itu, juga

dilaksanakan praktik magang dan penelitian oleh mahasiswa dari Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga;

g. Program magang bagi mahasiswa Universitas Airlangga dari semua fakultas

selama periode tahun 2018, sejumlah mahasiswa melaksanakan magang di

beberapa PD Kota Surabaya diantaranya Dinas Kesehatan, Dinas Kebudayaan

dan Pariwisata, Bagian Hubungan Masyarakat, Bagian Administrasi Kerjasama,

dll.

Kerjasama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Realisasi kerjasama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember meliputi

beberapa kegiatan sebagai berikut:

a. Akademisi Institut Teknologi Sepuluh Nopember sebagai narasumber teknis

dalam proses perumusan kebijakan dan program pembangunan Kota Surabaya.

Selama periode tahun 2018, para akademisi dari Institut Teknologi Sepuluh

Nopember menjadi narasumber teknis di beberapa perangkat daerah diantaranya

Badan Perencanaan Pembangunan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil,

Dinas Pekerjaaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang, Dinas Kebersihan dan

Ruang Terbuka Hijau, dll;

b. Kerjasama dengan UPT Bahasa dan Budaya ITS untuk untuk melakukan seleksi

tes TOEFL bagi calon delegasi kepala sekolah dan guru tingkat sekolah dasar dan

sekolah menengah pertama di Kota Surabaya yang mengikuti pelatihan di luar

negeri;

c. Program beasiswa bagi mahasiswa ITS yang berprestasi dari keluarga tidak

mampu yang merupakan warga Kota Surabaya. Beasiswa tersebut diperuntukkan

bagi pembiayaan SPP/UKT, bantuan perkuliahan dan biaya transportasi.

Kerjasama dengan Universitas Negeri Surabaya

Realisasi kerjasama Universitas Negeri Surabaya meliputi beberapa kegiatan

sebagai berikut:

a. Penyediaan beasiswa bagi guru tingkat sekolah dasar di Kota Surabaya untuk

menempuh pendidikan jenjang S-2 di Universitas Negeri Surabaya selama 4

semester;

Page 294: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-47

b. Akademisi Universitas Negeri Surabaya sebagai narasumber teknis dalam proses

perumusan kebijakan dan program pembangunan Kota Surabaya. Selama periode

tahun 2018, para akademisi dari Universitas Negeri Surabaya menjadi

narasumber teknis di beberapa perangkat daerah diantaranya Dinas

Perpustakaan dan Kearsipan, Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau, Dinas

Pendidikan, dll;

c. Pelaksanaan program Campus Social Responsibility berupa kegiatan

pendampingan kepada anak bermasalah sosial khususnya anak putus sekolah

dan rentan putus sekolah oleh mahasiswa dari beberapa universitas di Kota

Surabaya termasuk Universitas Negeri Surabaya. Dalam Program ini, mahasiswa

sebagai kakak pendamping melakukan upaya mengembalikan adik asuh kembali

bersekolah dan membantu penyelesaian permasalahan adik asuh dan

keluarganya seperti misalnya administrasi kependudukan, kesehatan, peningkatan

taraf hidup melalui usaha ekonomi kreatif, dan pemberian motivasi;

d. Program beasiswa bagi mahasiswa Universitas Negeri Surabaya yang berprestasi

dari keluarga tidak mampu yang merupakan warga Kota Surabaya. Beasiswa

tersebut diperuntukkan bagi pembiayaan SPP/UKT, bantuan perkuliahan dan

biaya transportasi.

Kerjasama dengan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Realisasi kerjasama Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya meliputi

beberapa kegiatan sebagai berikut:

a. Pelaksanaan program Campus Social Responsibility berupa kegiatan

pendampingan kepada anak bermasalah sosial khususnya anak putus sekolah

dan rentan putus sekolah oleh mahasiswa dari beberapa universitas di Kota

Surabaya termasuk UIN Sunan Ampel Surabaya. Dalam Program ini, mahasiswa

sebagai kakak pendamping melakukan upaya mengembalikan adik asuh kembali

bersekolah dan membantu penyelesaian permasalahan adik asuh dan

keluarganya seperti misalnya administrasi kependudukan, kesehatan, peningkatan

taraf hidup melalui usaha ekonomi kreatif dan pemberian motivasi;

b. Program beasiswa bagi mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya yang berprestasi

dari keluarga tidak mampu yang merupakan warga Kota Surabaya. Beasiswa

tersebut diperuntukkan bagi pembiayaan SPP/UKT, bantuan perkuliahan dan

biaya transportasi.

Page 295: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-48

Kerjasama dengan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” JawaTimur

Realisasi kerjasama Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

meliputi beberapa kegiatan sebagai berikut:

a. Program beasiswa bagi mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”

yang berprestasi dari keluarga tidak mampu yang merupakan warga Kota

Surabaya. Beasiswa tersebut diperuntukkan bagi pembiayaan SPP/UKT, bantuan

perkuliahan dan biaya transportasi;

b. Program magang bagi mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”

dari semua fakultas selama periode Januari-Juni 2017, sejumlah mahasiswa

melaksanakan magang di beberapa OPD Kota Surabaya, salah satunya di Bagian

Hubungan Masyarakat.

Kerjasama dengan Universitas Ciputra Surabaya

Tidak ada realisasi kegiatan untuk melaksanakan perjanjian kerjasama

Kerjasama dengan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya

Realisasi kerjasama Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya

meliputi beberapa kegiatan sebagai berikut:

a. Pendidikan dan pengajaran dalam bentuk kegiatan praktik klinik bagi mahasiswa

di Puskesmas milik Pemerintah Kota Surabaya meliputi pengkajian pasien,

penegakan diagnosa, pembuatan perencanaan, pelaksanaan tindakan atau

pelayanan, evaluasi, analisis kesenjangan antara teori dan kasus nyata klinik;

b. Penelitian bagi mahasiswa dan dosen dalam bentuk izin pengambilan data untuk

membantu mengidentifikasi dan mencari solusi atas masalah kesehatan

masyarakat di Kota Surabaya;

c. Pengabdian masyarakat dalam bentuk izin untuk melakukan praktik lapangan di

wilayah hukum Pemerintah Kota Surabaya melalui pemberdayaan masyarakat

atau penyuluhan dalam program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

Kerjasama dengan Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah VII

Realisasi kerjasama Kopertis Wilayah VII meliputi beberapa kegiatan sebagai

berikut:

a. Dukungan terhadap pelaksanaan tugas perangkat daerah di lingkungan

Pemerintah Kota Surabaya melalui program magang mahasiswa;

b. Dukungan terhadap pembangunan Kota Surabaya melalui masukan dan

rekomendasi para akademisi melalui asistensi dan pendampingan terhadap

penyusunan kebijakan.

Page 296: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-49

Kerjasama dengan PT. Garuda Maintenance Facility Aero Asia

Realisasi kerjasama dengan PT. Garuda Maintenance Facility Aero Asia

melalui pemberian beasiswa bersama Dinas Sosial kepada siswa berprestasi dari

keluarga miskin untuk mengikuti pendidikan Basic Aircraft Structure di Akademi

Teknik dan Keselamatan Penerbang (ATKP) Surabaya. Setelah dinyatakan lulus,

peserta akan dipekerjakan di GMF Aero Asia (ikatan dinas selama 5 tahun) untuk

mengisi beberapa posisi, seperti teknisi pesawat atau ground staff yang bertugas

mengatur aktivitas penerbangan di bandara.

Kerjasama dengan PT. Pelabuhan Indonesia III (PERSERO)

Realisasi kerjasama PT. Pelabuhan Indonesia III meliputi beberapa kegiatan

sebagai berikut:

a) Pengalokasian Program CSR PT. Pelindo III sebagai dukungan rencana

pengembangan kawasan penyangga pelabuhan di Surabaya Barat dan Surabaya

Utara sesuai dengan ketentuan yang berlaku melalui revitalisasi kawasan sekitar

Kalimas;

b) Bantuan alat berat dan pompa banjir dari PT. Pelindo III yang digunakan untuk

normallisasi muara sungai, utamanya di sekitar wilayah kerja PT Pelabuhan

Indonesia III, meliputi Sungai Kali Lamong, Sungai Sememi, Sungai Kandangan,

dll;

c) Pengembangan infrastruktur di lingkungan kerja Pemerintah Kota Surabaya

sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

d) Pengembangan jaringan jalan (berupa flyover) sebagai akses masuk Terminal

Teluk Lamong;

e) Perbaikan dan peningkatan sistem jaringan drainase di Kawasan Pelabuhan

Tanjung Perak;

f) Pembentukan kerjasama antara BUMD Pemerintah Kota Surabaya dengan PT.

Pelindo III (Persero);

g) Pendataan objek pajak baru di kawasan PT. Pelindo III;

h) Penarikan PBB Perairan, Dermaga, dan ZNT pada wilayah kerja PT. Pelindo III

(Persero).

Kerjasama dengan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Realisasi kerjasama melalui penyediaan kartu pelajar yang terintegrasi dengan

layanan perbankan.

Page 297: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-50

Kerjasama dengan Dewan Pengurus Daerah Persatuan Realestat Indonesia

(DPD REI) Jawa Timur

Realisasi kerjasama melalui pembangunan Jalan Underpass Bundaran Satelit

Surabaya (Jalan Mayjend Sungkono - Jalan HR. Muhammad) yang dilaksanakan

bulan November 2016 sampai dengan sekarang.

Kerjasama dengan PT. Bumi Serpong Damai, Tbk.

Realisasi kerjasama melalui Pembangunan Jalan Lingkar Luar Barat di lahan

milik PT. Bumi Serpong Damai, Tbk. Waktu pelaksanaan kegiatan tersebut adalah

bulan Januari 2016 sampai dengan sekarang.

Kerjasama dengan PT. Ciputra Development, Tbk

Realisasi kerjasama melalui pembangunan lapangan sepak bola beserta

fasilitas pendukungnya (tribun satu sisi dan area parkir) di atas tanah aset

Pemerintah Kota Surabaya, sesuai dengan perencanaan yang disusun PT Ciputra

Development, Tbk dan disetujui Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Pemuda

dan Olah Raga Kota Surabaya. Waktu pelaksanaan kegiatan tersebut adalah 21

Agustus 2017 sampai dengan 21 Februari 2018.

Kerjasama dengan PT. Ciputra Surabaya Padang Golf

Realisasi kerjasama melalui Pembangunan Jalan Lingkar Luar Barat di lahan

milik PT. Ciputra Surabaya Padang Golf. Waktu pelaksanaan kegiatan tersebut

adalah bulan Januari 2016 sampai dengan sekarang.

Kerjasama dengan PT. Ciputra Surya, Tbk

Realisasi kerjasama melalui Pembangunan Jalan Lingkar Luar Barat di lahan

milik PT. Ciputra Surya, Tbk. Waktu pelaksanaan kegiatan tersebut adalah bulan

Januari 2016 sampai dengan sekarang.

Kerjasama dengan PT. Citra Bahagia Elok

Realisasi kerjasama melalui Pembangunan Jalan Lingkar Luar Barat di lahan

milik PT. Citra Bahagia Elok. Waktu pelaksanaan kegiatan tersebut adalah bulan

Januari 2016 sampai dengan sekarang.

Kerjasama dengan PT. Galaxy Citra Perdana

Realisasi kerjasama melalui Pembangunan Jalan Lingkar Luar Barat di lahan

milik PT. Galaxy Citraperdana. Waktu pelaksanaan kegiatan tersebut adalah bulan

Januari 2016 sampai dengan sekarang.

Page 298: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-51

Kerjasama dengan PT. Mitrakarya Multiguna

Realisasi kerjasama melalui Pembangunan Jalan Lingkar Luar Barat di lahan

milik PT. Mitrakarya Multiguna. Waktu pelaksanaan kegiatan tersebut adalah bulan

Januari 2016 sampai dengan sekarang.

Kerjasama dengan PT. Subur Hijau Jaya Makmur

Realisasi kerjasama melalui Pembangunan Jalan Lingkar Luar Barat di lahan

milik PT. Subur Hijau Jaya Makmur. Waktu pelaksanaan kegiatan tersebut adalah

bulan Januari 2016 sampai dengan sekarang.

Kerjasama dengan PT. Taman Citra Surya Hijau

Realisasi kerjasama melalui Pembangunan Jalan Lingkar Luar Barat di lahan

milik PT. Taman Citra Surya Hijau. Waktu pelaksanaan kegiatan tersebut adalah

bulan Januari 2016 sampai dengan sekarang.

Kerjasama dengan PT. Bank Mayapada Internasional, Tbk

Realisasi kerjasama melalui pemberian fasilitas pelayanan publik di Kota

Surabaya berupa 2 (dua) unit kendaraan bus tingkat untuk pelayanan publik dengan

waktu pelaksanaan kegiatan 12 Juli 2018 sampai dengan 12 Juli 2019.

Kerjasama dengan PDAM Surya Sembada Kota Surabaya

Realisasi kerjasama dilakukan melalui integrasi sistem aplikasi pendaftaran

pelanggan PDAM pada aplikasi eKios dan SSW milik Pemerintah Kota Surabaya dan

Pemanfaatan Jaringan Fiber Optic milik Pemerintah Kota Surabaya oleh PDAM

untuk komunikasi data dengan waktu pelaksanaan kegiatan 28 Juni 2018 sampai

dengan 28 Juni 2019 serta optimalisasi pelayanan PDAM Surya Sembada kepada

masyarakat Kota Surabaya, yang dilaksanakan pada tanggal 10 November 2017

sampai dengan 10 November 2020.

Kerjasama dengan PT. Pelindo Daya Sejahtera

Realisasi kerjasama dilakukan melalui peningkatan kualitas sumber daya

manusia warga Kota Surabaya yang lolos seleksi melalui kegiatan pendidikan

dan pelatihan yang diselenggarakan. Selain itu juga dilaksanakan proses

penerimaan tenaga kerja warga Kota Surabaya oleh PT PDS, dengan waktu

pelaksanaan kegiatan 23 Agustus 2017 sampai dengan 23 Agustus 2020.

Page 299: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-52

Kerjasama dengan PT. Telekomunikasi Selular dan Badan Pengembangan dan

Pengelolaan Usaha (BPPU) Institut Sepuluh Nopember (ITS)

Realisasi kerjasama dilakukan melalui pengembangan, pembuatan,

penyerahan dan pengoperasian 1 (satu) buah perahu wisata yang digerakkan kincir

air dan berteknologi panel surya beserta kelengkapannya sesuai dengan desain dan

spesifikasi teknis yang telah disetujui para pihak. Waktu pelaksanaan kegiatan yaitu

bulan Maret 2017 sampai dengan Mei 2018.

Kerjasama dengan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

Realisasi kerjasama dilakukan melalui pemberdayaan potensi kota Surabaya

secara terpadu guna memperlancar pelaksanaan pembangunan dan

meningkatkan kesejahteraan masyarakat kota Surabaya.

Kerjasama dengan Badan Pusat Statistik Kota Surabaya

Realisasi kerjasama dilakukan melalui peningkatan dan penyempurnaan

kualitas pengelolaan data oleh BPS guna memperoleh data statistik yang akan

dijadikan sebagai bahan analisa dan evaluasi berbagai program pembangunan

daerah dan sebagai dasar pengambilan kebijakan oleh Pemerintah Kota

Surabaya.

Kerjasama dengan Kantor Pertanahan Kota Surabaya I

Realisasi kerjasama dilakukan melalui integrasi data antara pertanahan dan

perpajakan di lingkup Kota Surabaya, dengan harapan agar dapat segera diketahui

Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan Pajak Bumi Bangunan

(PBB) apabila subjek pajaknya sudah ganti, serta Integrasi data pertanahan dengan

Data Tata Ruang dan Data Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

Kerjasama dengan Kantor Pertanahan Kota Surabaya II

Realisasi kerjasama dilakukan melalui integrasi data antara pertanahan dan

perpajakan di lingkup kota Surabaya. dengan harapan agar dapat segera diketahui

Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan Pajak Bumi Bangunan

(PBB) apabila subjek pajaknya sudah ganti, serta Integrasi data pertanahan dengan

Data Tata Ruang dan Data Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

Kerjasama dengan Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya, Kantor Wilayah

Direktorat Jenderal Pajak Jawa Timur I, Perusahaan Daerah Air Minum Surya

Sembada Kota Surabaya dan Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Surabaya

Realisasi kerjasama dilakukan melalui peresmian mall pelayanan publik pada

tanggal 6 Oktober 2017 sampai dengan sekarang sebagai bentuk sinergi antara

Page 300: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-53

Pemerintah Kota Surabaya dengan instansi layanan publik lainnya. Dibuatnya mall

tersebut untuk memudahkan masyarakat surabaya dalam mengurusi berbagai

perizinan.

Kerjasama dengan Politeknik Penerbangan Surabaya, PT. Garuda Maintenance

Facility Aero Asia dan PT. Dutagaruda Piranti Prima

Realisasi kerjasama dilakukan melalui pengembangan sumber daya manusia

pada bidang aircraft technical assistant yang dilaksanakan pada tanggal 16

September 2017 sampai dengan 16 September 2020.

Kerjasama dengan PT. Pembangkitan Jawa Bali dan Institut Teknologi Sepuluh

Nopember

Realisasi kerjasama dilakukan melalui pengembangan energi listrik yang ramah

lingkungan melalui pembuatan solar panel oleh SDM dari ITS di beberapa lahan milik

Pemerintah Kota Surabaya. Dalam kerjasama tersebut, Pemerintah Kota Surabaya

bertugas menyediakan lahan, kemudian PT PJB yang melakukan pembangunan

solar panel, termasuk di dalamnya pendanaan dan take over. Lalu, ITS menyiapkan

dari sisi engineering. Selain solar panel, PT PJB akan memanfaatkan potensi EBT

lainnya yang dimiliki Kota Surabaya seperti aliran sungai. Para pihak akan

mensinergikan potensi di bidang akademik, bisnis dan pemerintahan untuk

mengembangkan EBT dan teknologi ramah lingkungan di Surabaya. Salah satu

program yang akan dikembangkan yaitu pengembangan pembangkit listrik energi

terbarukan (baik skala kecil, menengah dan besar). Selain itu akan dikembangkan

juga kendaraan listrik dan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU).

Kerjasama dengan PT. Citilink Indonesia

Realisasi kerjasama dilakukan melalui perekrutan putra/putri didik Pemerintah

Kota Surabaya sebagai penerbang atau awak kabin (flight attendant) pada maskapai

PT. Citilink Indonesia serta penjualan produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

binaan Pemerintah Kota Surabaya pada maskapai penerbangan Citilink sebagai

bagian dari sales on board (SOB).

Kerjasama dengan Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia dan Yayasan Kebun Raya Indonesia

Realisasi Kerjasama dilaksanakan melalui Pembangunan, Pengembangan dan

Pengelolaan Kebun Raya Mangrove Surabaya serta penelitian dan pemanfaatan

sumber daya alam dan lingkungan di kawasan Kebun Raya Mangrove Surabaya,

Page 301: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-54

serta Penyediaan koleksi dan pendayagunaan tumbuhan mangrove, dengan jangka

waktu 29 April 2018 sampai dengan 29 April 2023

Kerjasama dengan Politeknik Penerbangan Surabaya

Realisasi Kerjasama dilaksanakan melalui Pengembangan Sumber Daya

Manusia, dengan jangka waktu 21 September 2018 sampai dengan 21 September

2019.

Kerjasama dengan Universitas dr. Soetomo

Realisasi Kerjasama dilaksanakan melalui Pengembangan Sumber Daya

Manusia bagi warga Kota Surabaya yang berprestasi, dengan jangka waktu 20

September 2018 sampai dengan 20 September 2019.

Kerjasama dengan STIKES Katolik ST Vincentius A.Paulo Surabaya

Realisasi kerjasama dilaksanakan meliputi pendidikan, penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat di Kota Surabaya, melalui pendidikan dan

pengajaran dalam bentuk kegiatan praktik klinik bagi Mahasiswa di Puskesmas milik

Pemerintah Kota Surabaya, penelitian bagi mahasiswa dan dosen dalam bentuk izin

pengambilan data untuk membantu mengidentifikasi dan mencari solusi atas

masalah kesehatan masyarakat di Kota Surabaya serta pengabdian masyarakat

dalam bentuk izin untuk melakukan praktik lapangan di wilayah hukum Pemerintah

Kota Surabaya melalui pemberdayaan masyarakat atau penyuluhan dalam program

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

Kerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan

Realisasi kerjasama dilaksanakan dalam rangka Pelaksanaan Pelayanan

Kesehatan Program Jaminan Kecelakaan Kerja Bagi Peserta BPJS Ketenagakerjaan

pada Puskesmas di Kota Surabaya, baik di BPJS ketenagakerjaan cabang Surabaya

Darmo, Karimun Jawa, Rungkut, dan Tanjung Perak, dengan jangka waktu

pelaksanaan kerjasama sejak 01 Oktober 2018 sampai dengan 31 Desember 2018.

3. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan dan solusi terhadap perjanjian kerjasama yang tidak

ditindaklanjuti adalah sebagai berikut:

Kerjasama dengan Universitas Indonesia

Permasalahan yang dilaporkan dalam pelaksanaan kerjasama adalah belum

dilaksanakannya tindak lanjut kerjasama dengan Universitas Indonesia oleh

Page 302: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-55

Organisasi Perangkat Daerah terkait. Solusi terhadap permasalahan kerjasama

tersebut adalah dilakukan koordinasi terkait kegiatan yang akan dilakukan dalam

rangka tindak lanjut dari NKB yang telah ditandatangani.

Kerjasama dengan Institut Teknologi Bandung

Permasalahan yang dilaporkan dalam pelaksanaan kerjasama adalah belum

dilaksanakannya tindak lanjut kerjasama dengan Institut Teknologi Bandung oleh

Organisasi Perangkat Daerah terkait. Solusi terhadap permasalahan kerjasama

tersebut adalah melakukan koordinasi terkait kegiatan yang akan dilakukan dalam

rangka tindak lanjut dari NKB yang telah ditandatangani

Kerjasama dengan Universitas Ciputra Surabaya

Permasalahan yang dilaporkan dalam pelaksanaan kerjasama adalah belum

dilaksanakannya tindak lanjut kerjasama dengan Universitas Ciputra Surabaya oleh

Organisasi Perangkat Daerah terkait. Solusi terhadap permasalahan kerjasama

tersebut adalah melakukan koordinasi terkait kegiatan yang akan dilakukan dalam

rangka tindak lanjut dari NKB yang telah ditandatangani

C. Koordinasi Dengan Instansi Vertikal di Daerah

1. Kebijakan Dan Kegiatan

Kerjasama dengan Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan Propinsi Jawa Timur.

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan NKB Nomor: 415.4/8817/436.3.2/2017

tentang Pengembangan Manajemen Pemerintah Daerah. Bidang kerjasama yang

dilaksanakan tidak terbatas pada sosialisasi, bimbingan teknis, pendidikan dan

pelatihan, asistensi/pendampingan, audit, review, monitoring dan evaluasi pada:

a) Pengelolaan keuangan dan aset daerah;

b) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD);

c) Pencegahan dan pengendalian kecurangan/Fraud Control Plan (FCP);

d) Penerapan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).

Adapun jangka waktu pelaksanaan kerjasama sejak 3 Agustus 2017 sampai

dengan 3 Agustus 2018

Kerjasama dengan Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah VII

Kerjasama dilaksanakan berdasarkan NKB Nomor: 415.4/607/436.2.3/2018 dengan

bidang kerjasama yang dilaksanakan meliputi diantaranya:

Page 303: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-56

a) Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM);

b) Pariwisata;

c) Seni dan budaya;

d) Penanggulangan narkoba;

e) Kesehatan;

f) Perekonomian.

Adapun jangka waktu pelaksanaan kerjasama sejak 25 Januari 2018 sampai

dengan 25 Januari 2019.

2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan

Kerjasama dengan Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan Propinsi Jawa Timur.

Realisasi kerjasama melalui Asistensi/ Pendampingan pada Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah, dalam bentuk:

1. Asistensi pengelolaan keuangan daerah pada Pemerintah Kota Surabaya

terutama penatabukuan keuangan daerah menggunakan sistem akrual (Januari

2018 s/d Desember 2018);

2. Pendampingan dalam menindaklanjuti hasil temuan BPK atas Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah (LKPD) Kota Surabaya Tahun Anggaran 2017 dan 2018;

3. Pendampingan pengembangan aplikasi Simbada 2018 di Pemerintah Kota

Surabaya;

4. Pendampingan pengembangan aplikasi e-inventory 2018 di Pemerintah Kota

Surabaya.

Kerjasama dengan Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (KOPERTIS) Wilayah

VII

Realisasi kerjasama dengan Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (KOPERTIS)

dilaksanakan melalui pelaksanaan beberapa program berikut ini:

a. Program Campus Social Responsibility (CSR) sebagai wujud kerjasama antara

Pemerintah Kota Surabaya dengan perguruan tinggi di Kota Surabaya

termasuk perguruan tinggi swasta di bawah koordinasi KOPERTIS Wilayah VII;

b. Program Magang dan Penelitian Mahasiswa yang diadakan oleh Pemerintah

Kota Surabaya bagi mahasiswa dari universitas swasta diantaranya UK Widya

Mandala dan STIKOSA AWS. Selama periode Tahun 2018, sejumlah

mahasiswa melaksanakan magang di beberapa OPD Kota Surabaya

Page 304: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-57

diantaranya Dinas Kesehatan, Bagian Hubungan Masyarakat, dll. Melalui

program magang tersebut mahasiswa memperoleh informasi dan pengetahuan

tentang proses kinerja di Pemerintah Kota Surabaya;

c. Dukungan terhadap pembangunan Kota Surabaya melalui masukan dan

rekomendasi para akademisi melalui asistensi dan pendampingan terhadap

penyusunan kebijakan.

3. Permasalahan dan Solusi

Tidak ada permasalahan dalam pelaksanaan kerjasama dengan instansi vertikal di

daerah.

D. Pembinaan Batas Wilayah

1. Kebijakan Dan Kegiatan

Dengan mengacu pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 76 Tahun 2012

tentang Pedoman Penegasan Batas Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 45 Tahun 2016 tentang Penetapan Penegasan Batas Desa, maka dalam rangka

kewenangan daerah untuk pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan

yang ada diwilayahnya, salah satu upaya yang dilaksanakan adalah dengan menetapkan

kejelasan batas wilayah administrasi. Dalam melaksanakan penetapan dan penegasan

batas kecamatan dan kelurahan di Kota Surabaya merujuk pada Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2008 tentang Kecamatan dan Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 73 tahun 2005 tentang Kelurahan.

Tujuan penetapan dan penegasan batas wilayah kelurahan dan kecamatan adalah

untuk memberikan kepastian hukum terhadap batas kelurahan dan kecamatan yang

berbatasan di Kota Surabaya, sedangkan peta wilayah bertujuan sebagai sarana untuk

mendeteksi secara dini dan sebagai acuan untuk memperoleh informasi serta

meningkatkan pengawasan, monitoring serta koordinasi dan sebagai dasar dalam

penyelesaikan masalah sengketa batas wilayah administrasi kecamatan/kelurahan yang

berbatasan.

Kebijakan dalam penetapan batas wilayah administrasi dengan mengacu pada

peraturan sebagaimana yang disebutkan di atas adalah pengukuhan batas daerah yang

jelas dan pasti baik dari aspek yuridis maupun fisik di lapangan. Agar batas daerah

Page 305: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-58

tersebut dapat diterima oleh semua pihak maka harus didukung oleh dokumen otentik

berupa peta batas daerah dan tanda fisik di lapangan berupa pilar tanda batas.

Pada tahun 2018, kegiatan penetapan batas wilayah dilaksanakan melalui kegiatan

pembinaan dan penataan wilayah kecamatan pada Program penataan daerah otonom

oleh bagian pemerintahan dan otonomi daerah.

2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan

Tahapan pelaksanaan pekerjaan penegasan batas wilayah meliputi sosialisasi

pelaksanaan penegasan batas wilayah kecamatan dan kelurahan lalu dilaksanakan

pengumpulan dan penelitian dokumen, pemilihan peta dasar, pembuatan garis batas di

atas peta serta penetapan ketentuan pelacakan dan penentuan posisi batas.

Pada Tahun 2018, penataan batas wilayah kota dilaksanakan melalui penegasan

batas wilayah kelurahan sebanyak 500 titik sedangkan penegasan batas wilayah

kecamatan sebanyak 500 titik serta pemasangan pilar sebanyak 500 pilar yang dipasang

pada 11 kecamatan dan 46 kelurahan untuk mengganti pilar yang rusak atau hilang

Adapun rincian penegasan batas wilayah secara fisik pada tahun 2018 sebagaimana pada

Tabel VI.1 dan Tabel VI.2

Tabel VI.1

Penegasan Batas Wilayah Kecamatan Kota Surabaya Tahun 2018

No Penegasan Batas Kecamatan Jumlah Pilar Batas antar Kecamatan

1 Bulak Kedung Cowek - Bulak 5

2 Bulak Bulak - Kenjeran 12

3 Bulak Sukolilo Baru - Kenjeran 39

4 Tambaksari Kapas Madya Baru - Rangkah 8

5 Tambaksari Kapas Madya Baru - Dukuh Setro 3

6 Tambaksari Kapas Madya Baru - Gading 6

7 Tambaksari Rangkah - Gading 3

8 Tambaksari Dukuh Setro - Gading 12

9 Tambaksari Rangkah - Ploso 10

10 Tambaksari Gading - Ploso 12

11 Tambaksari Ploso - Tambaksari 11

12 Tambaksari Tambaksari - Pacar Keling 9

13 Tambaksari Ploso - Pacar Keling 4

14 Tambaksari Pacar Keling - Pacar Kembang 14

15 Tambaksari Ploso - Pacar Kembang 11

Page 306: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-59

No Penegasan Batas Kecamatan Jumlah Pilar Batas antar Kecamatan

16 Bubutan Bubutan - Alun-Alun Contong 10

17 Bubutan Jepara - Bubutan 4

18 Bubutan Gundih - Bubutan 5

19 Bubutan Gundih - Tembok Dukuh 15

20 Bubutan Tembok Dukuh - Bubutan 3

21 Bubutan Jepara - Gundih 10

22 Tegalsari Kedungoro - Wonorejo 5

23 Tegalsari Kedungdoro - Tegalsari 7

24 Tegalsari Wonorejo - Tegalsari 8

25 Tegalsari Wonorejo - Dr.Soetomo 8

26 Tegalsari Tegalsari - Dr.Soetomo 2

27 Tegalsari Dr.Soetomo - Keputran 12

28 Pabean Cantian Perak Utara - Perak Timur 2

29 Pabean Cantian Perak Timur - Krembangan Utara 6

30 Pabean Cantian Krembangan Utara - Nyamplungan 4

31 Pabean Cantian Nyamplungan - Bongkaran 4

32 Kenjeran Bulak Banteng - Tambak Wedi 12

33 Kenjeran Tambak Wedi - Tanah Kali Kedinding 6

34 Kenjeran Bulak Banteng - Sidotopo Wetan 13

35 Kenjeran Bulak Banteng - Tanah Kali Kedinding 7

36 Kenjeran Sidotopo Wetan - Tanah Kali Kedinding 9

37 Semampir Ujung - Ampel 4

38 Semampir Ampel - Sidotopo 2

39 Semampir Pegirian - Sidotopo 21

40 Semampir Ujung - Pegirian 7

41 Semampir Ujung - Wonokusumo 16

42 Semampir Wonokusumo - Pegirian 7

43 Simokerto Simolawang - Sidodadi 10

44 Simokerto Simolawang - Simokerto 3

45 Simokerto Sidodadi - Simokerto 3

46 Simokerto Sidodadi - Kapasan 6

47 Simokerto Simokerto - Kapasan 7

48 Simokerto Kapasan - Tambakrejo 6

49 Simokerto Simokerto - Tambakrejo 6

50 Krembangan Dupak - Morokrembangan 6

51 Krembangan Morokrembangan - Kemayoran 3

52 Krembangan Morokrembangan - Perak Barat 18

Page 307: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-60

No Penegasan Batas Kecamatan Jumlah Pilar Batas antar Kecamatan

53 Krembangan Kemayoran - Krembangan Selatan 14

54 Sambikerep Sambikerep - Lontar 8

55 Sambikerep Bringin - Sambikerep 9

56 Sambikerep Made - Bringin 3

57 Sambikerep Made - Sambikerep 6

58 Lakarsantri Lakarsantri - Jeruk 2

59 Lakarsantri Jeruk - Lidah Kulon 1

60 Lakarsantri Lidah Kulon - Lidah Wetan 3

61 Lakarsantri Lidah Kulon - Bangkingan 3

62 Lakarsantri Lidah Wetan - Bangkingan 1

63 Lakarsantri Bangkingan - Sumur Welut 7

64 Wiyung Babatan - Wiyung 6

65 Wiyung Wiyung - Jajar Tunggal 1

Jumlah Titik/Pilar 500

Sumber Data: Bagian Pemerintahan dan Otoda, Februari 2019.

Tabel VI.2

Penegasan Batas Wilayah Kelurahan Kota Surabaya Tahun 2018

No Penegasan Batas Kelurahan Jumlah Pilar Batas antar Kelurahan

1 Bulak Kedung Cowek 4

2 Bulak Bulak 12

3 Bulak Sukolilo Baru 39

4 Tambaksari Kapas Madya Baru 17

5 Tambaksari Rangkah 13

6 Tambaksari Dukuh Setro 12

7 Tambaksari Ploso 23

8 Tambaksari Gading 11

9 Tambaksari Tambaksari 9

10 Tambaksari Pacar Keling 14

11 Bubutan Bubutan 10

12 Bubutan Jepara 14

13 Bubutan Gundih 20

14 Bubutan Tembok Dukuh 3

15 Tegalsari Kedungdoro 12

16 Tegalsari Wonorejo 16

Page 308: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-61

No Penegasan Batas Kelurahan Jumlah Pilar Batas antar Kelurahan

17 Tegalsari Tegalsari 2

18 Tegalsari Dr.Soetomo 12

19 Pabean Cantian Perak Utara 2

20 Pabean Cantian Perak Timur 6

21 Pabean Cantian Krembangan Utara 4

22 Pabean Cantian Nyamplungan 4

23 Kenjeran Bulak Banteng 32

24 Kenjeran Tambak Wedi 6

25 Kenjeran Sidotopo Wetan 9

26 Semampir Ujung 27

27 Semampir Ampel 2

28 Semampir Pegirian 21

29 Semampir Wonokusumo 7

30 Simokerto Simolawang 13

31 Simokerto Sidodadi 9

32 Simokerto Simokerto 13

33 Simokerto Kapasan 6

34 Krembangan Dupak 6

35 Krembangan Morokrembangan 21

36 Krembangan Kemayoran 14

37 Sambikerep Sambikerep 8

38 Sambikerep Bringin 9

39 Sambikerep Made 9

40 Lakarsantri Lakarsantri 2

41 Lakarsantri Jeruk 1

42 Lakarsantri Lidah Kulon 6

43 Lakarsantri Lidah Wetan 1

44 Lakarsantri Bangkingan 7

45 Wiyung Babatan 6

46 Wiyung Wiyung 1

Jumlah Titik/Pilar 500

Sumber Data: Bagian Pemerintahan dan Otoda, Februari 2019.

Page 309: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-62

3. Permasalahan dan Solusi

Dalam pelaksanaan pekerjaan penegasan batas wilayah kecamatan dan kelurahan,

ada beberapa kendala, antara lain:

1) Masih adanya perbedaan data titik rencana batas di beberapa kecamatan dan

kelurahan sampai dengan tidak relevan untuk digunakan dalam pelaksanaan

pelacakan dilapangan, terutama terkait titik yang mengalami kendala hukum;

2) Titik batas antara Kota surabaya dengan Kabupaten Gresik belum jelas,

sedangkan untuk batas antara Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo mengacu

pada Permendagri Nomor 76 Tahun 2018 tentang Batas Daerah Kota Surabaya

dengan Kabupaten Sidoarjo Provinsi Jawa Timur;

3) Adanya kesulitan dalam menentukan titik rencana batas kawasan konservasi.

Upaya yang telah dilakukan oleh Bagian Administrasi Pemerintahan dan Otonomi

Daerah terkait penegasan batas wilayah kecamatan dan kelurahan, yaitu memfasilitasi

rapat koordinasi untuk penetapan batas wilayah kota baik kecamatan maupun kelurahan

dengan hasil berupa berita acara kesepakatan batas.

Selain penegasan batas wilayah Kecamatan dan Kelurahan, Bagian Pemerintahan

dan Otonomi Daerah merencanakan verifikasi batas kota untuk mendapatkan legalitas

berupa Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri, namun dalam proses pelaksanaan

mengalami beberapa hambatan antara lain :

1) Bahwa terhadap batas wilayah Kota Surabaya dengan Kabupaten Gresik tidak ada

masalah, dan yang sudah sepakat akan dilaksanakan penandatangan dokumen

Berita Acara Kesepakatan Batas Daerah, sedangkan permasalahan pulau galang

akan menunggu hasil pembahasan dari pusat, selain itu juga telah dilakukan fasilitasi

oleh Provinsi Jawa Timur, saat ini masih menunggu hasil kajian dari Kemendagri

Dirjen Bina Wilayah serta Badan Informasi Geospasial;

2) Sementara itu, akan dilakukan rapat koordinasi dengan pihak terkait dan TP4D (Tim

Pengawal, pengamanan Pemerintah dan Pembangunan Daerah) terkait pemasangan

titik batas di wilayah tersebut.

Page 310: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-63

E. Pencegahan Dan Penanggulangan Bencana

1. Bencana yang Terjadi dan Penanggulangannya

Dalam rangka mengantisipasi kejadian bencana di Kota Surabaya diperlukan

antisipasi dini dan kesiapsiagaan komponen masyarakat dan pemerintah agar sejalan

dengan semangat untuk memberikan perlindungan dan rasa aman yang layak dan

bermartabat kepada masyarakat. Pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana di Kota

Surabaya dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan

Masyarakat sesuai dengan Peraturan Walikota Surabaya Nomor 72 Tahun 2016 tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Badan

Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat Kota Surabaya. Badan

Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat mempunyai fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang penanggulangan bencana dan perlindungan

masyarakat;

b. Pelaksanaan tugas dukungan teknis di bidang penanggulangan bencana dan

perlindungan masyarakat;

c. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis di bidang

penanggulangan bencana dan perlindungan masyarakat;

d. Pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi-fungsi penunjang urusan pemerintahan

daerah di bidang penanggulangan bencana dan perlindungan masyarakat.

Potensi bencana yang sering terjadi di wilayah Kota Surabaya antara lain

kebakaran, banjir/genangan dan angin puting beliung. Data potensi bencana sebagaimana

Tabel VI.3.

Tabel VI.3

Data Jumlah Kejadian Bencana di Kota Surabaya Tahun 2018

No Bulan

Kejadian Tahun 2018

Kebakaran (Bangunan)

Kebakaran (Non Bangunan)

Banjir/Genangan/ Air Pasang

Hujan Deras/ Hujan Angin

1 Januari 6 4 - 1

2 Februari 4 12 - 1

3 Maret 8 3 - -

4 April 11 15 - -

5 Mei 11 16 - -

6 Juni 11 20 - -

7 Juli 19 51 - -

8 Agustus 24 54 - -

9 September 20 47 - -

Page 311: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-64

No Bulan

Kejadian Tahun 2018

Kebakaran (Bangunan)

Kebakaran (Non Bangunan)

Banjir/Genangan/ Air Pasang

Hujan Deras/ Hujan Angin

10 Oktober 15 70 - -

11 November 11 35 - 1

12 Desember 19 10 - -

Jumlah 159 337 0 3

Sumber data : Badan Penanggulangan Bencana dan Linmas dan Dinas Pemadam Kebakaran,

Februari 2019.

2. Status Bencana (Nasional, Regional/Provinsi atau Lokal/Kabupaten/Kota)

Meskipun terjadi sejumlah bencana yang terjadi di Kota Surabaya sebagaimana

yang disebutkan di atas, Pemerintah Kota Surabaya masih dapat menjalankan fungsinya

sesampai dengan masuk dalam kategori bencana lokal. Selain itu, Pemerintah Kota

Surabaya masih mampu menangani bencana-bencana tersebut secara mandiri dengan

sumber daya yang ada, baik SDM maupun finansial. Meskipun demikian, bencana banjir

dan hujan angin dengan korban terdampak lebih dari 500 orang perlu mendapatkan

perhatian khusus melalui kesiapsiagaan dalam antisipasi dan penanggulangan bencana.

3. Sumber dan Jumlah Anggaran

Pencegahan dan penanggulangan bencana pada Tahun 2018 dilaksanakan dengan

sumber dana APBD Kota Surabaya pada sejumlah program dan kegiatan, diantaranya:

1) Program peningkatan ketenteraman, ketertiban dan kenyamanan lingkungan pada

Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat melalui kegiatan

Pengendalian Keamanan, Ketenteraman, dan Perlindungan Masyarakat dengan

anggaran Rp24.683.429.388,- yang terealisasi sebesar

Rp22.605.327.574,- atau sebesar 91,58%;

2) Program penanggulangan bencana pada badan penanggulangan bencana dan

perlindungan masyarakat, Dinas Pemadam Kebakaran dan Dinas Perumahan

Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang dengan anggaran

Rp117.099.373.120,- yang terealisasi sebesar Rp52.264.410.155,- atau sebesar

44,63%;

3) Program pengembangan dan pengelolaan sistem drainase kota dengan anggaran

sebesar Rp459.605.025.997,- yang terealisasi sebesar Rp421.233.844.802,- atau

sebesar 91,65%.

Page 312: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-65

4. Antisipasi Daerah dalam Menghadapi Kemungkinan Bencana

Langkah-langkah antisipasi yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya

dalam rangka antisipasi dan penanggulangan bencana antara lain sebagai berikut :

1) Melakukan pelatihan dan pembekalan teknis penanggulangan bencana kepada

2300 orang. Bentuk pelatihan dan pembekalan berupa, bimbingan teknis dan

simulasi penanggulangan bencana serta sosialisasi kewaspadaan dini;

2) Mengintensifkan pemantauan wilayah dengan bantuan aparatur kecamatan dan

instansi terkait, terutama dalam hal – hal kebencanaan ataupun kejadian alam

yang berpotensi mengganggu jalannya kehidupan masyarakat;

3) Menyiapkan dan membekali 160 orang potensi masyarakat di kecamatan/

kelurahan tentang pengetahuan dan keterampilan penanggulangan bencana

berupa Kursus Kader Pelaksana Linmas (SUSKALAK LINMAS) selama 10 hari di

Komando Latihan Marinir (Kolatmar) Gunung Sari dengan instruktur dari TNI AL,

Polisi, SAR, PMI, BMG dan Pemerintah Kota Surabaya dengan materi antara lain :

a. Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD);

b. Pertolongan Bencana Alam (PPBA);

c. Dapur umum;

d. Bongkar pasang tenda;

e. Kompas/navigasi darat;

f. Vertical rescue dan evakuasi medis udara;

g. Manajemen penanggulangan bencana;

h. Pengetahuan tentang pemadam kebakaran;

i. Kelalulintasan.

4) Meningkatkan koordinasi dengan OPD terkait penanganan kebencanaan melalui

fasilitas Command Center.

5) Meningkatkan layanan terhadap keluhan masyarakat terkait masalah bencana

alam maupun konflik sosial lainnya melalui telepon darurat 112.

Sampai dengan tahun 2018, pemerintah Kota Surabaya telah menyiapkan potensi

masyarakat untuk peduli bencana melalui kegiatan pelatihan pencegahan dan

pengurangan resiko bencana, pengembangan sistem penanggulangan bencana daerah,

penguatan kapasitas dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana, peningkatan peran serta

masyarakat sebanyak 10.253 orang.

Page 313: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-66

5. Potensi Bencana yang Diperkirakan Terjadi

Sesuai dengan kondisi geografis dan topografi yang ada, maka potensi bencana

yang diperkirakan masih akan terjadi pada beberapa tahun mendatang adalah sebagai

berikut.

a. Bencana banjir/ genangan/ air pasang

Letak Kota Surabaya yang berada di kawasan pantai dan berbatasan langsung

dengan laut Jawa dan Selat Madura, secara alami menjadi potensi terjadinya

bencana banjir/genangan, baik karena tingkat curah hujan yang tinggi maupun

karena kenaikan permukaan air laut/air pasang. Faktor alam lainnya yang

meningkatkan potensi bencana ini adalah adanya sedimentasi di sepanjang

sungai/saluran sesampai dengan menurunkan kapasitas saluran sungai/drainase.

Selain faktor alam, faktor manusia yang meningkatkan potensi bencana adalah

tingkat kepadatan penduduk Kota Surabaya rata-rata per kecamatan sebesar

10.228 jiwa/km2 dinilai cukup memperbesar potensi terjadinya bencana

banjir/genangan karena berkurangnya lahan resapan air hujan, baik karena

perubahan tata guna lahan menjadi kawasan permukiman, peningkatan timbulan

sampah, dan munculnya kawasan kumuh di sepanjang saluran drainase/ sungai.

Namun, hal ini telah diantisipasi melalui sejumlah kegiatan dan program oleh

Pemerintah Kota Surabaya.

b. Kebakaran

Penggerak perekonomian utama di Kota Surabaya adalah sektor perdagangan

dan jasa. Tingginya aktivitas perekonomian masyarakat, dipicu dengan tingkat

kepadatan penduduk yang cukup tinggi, menimbulkan potensi kebakaran yang cukup

tinggi, terutama karena faktor kelalaian/human error.

Data Dinas Kebakaran mencatat bahwa sepanjang Tahun 2018, faktor

penyebab kebakaran tertinggi adalah faktor api terbuka sebesar 60,68% dari 496

kejadian kebakaran. Beberapa wilayah yang perlu mendapatkan perhatian lebih

karena tingkat kepadatan penduduk yang tinggi adalah kecamatan Simokerto,

Sawahan, Bubutan, Tambaksari dan Tegalsari. Data tingkat kepadatan penduduk

per kecamatan berdasarkan urutan tingkat kepadatan disajikan pada gambar di

bawah.

Page 314: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-67

Gambar VI.1

Tingkat Kepadatan Penduduk Kota Surabaya Tahun 2018 (jiwa/ha)

Sumber data: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Bagian Administrasi Pemerintahan dan

Otonomi Daerah, Februari 2019, diolah.

c. Hujan deras/hujan angin

Bencana ini merupakan faktor alam yang tidak dapat diprediksi, namun

dampaknya dapat diantisipasi. Tren curah hujan Kota Surabaya berdasarkan data

pada BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Perak Kelas I dan BMKG Stasiun

Meteorologi Maritim Tanjung Perak Kelas II Surabaya. Rata-rata jumlah hari hujan

per bulan pada tahun 2018 sebesar 12 hari/bulan dengan jumlah hari hujan

Page 315: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-68

terbanyak di bulan Januari, Februari, Maret dan Desember 2018. Sedangkan rata-

rata jumlah curah hujan berdasarkan di tahun 2018 sebesar 119 mm – 123 mm,

dengan jumlah curah hujan terbesar di bulan Maret 2018. Data prediksi jumlah hari

hujan dan curah hujan sebagaimana gambar berikut.

Gambar VI.2 Rata-rata Banyak Hari Hujan Kota Surabaya Tahun 2018

Sumber data: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, 2019 diolah

Gambar VI.3 Rata-rata Curah Hujan Kota Surabaya Tahun 2018

Sumber data: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, 2019 diolah

Page 316: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-69

F. Pengelolaan Kawasan Khusus

Pemerintah Kota Surabaya tidak memiliki kawasan khusus yang dikelola.

G. Penyelenggaraan Ketentraman Dan Ketertiban Umum

1. Gangguan Yang Terjadi (konflik berbasis SARA, anarkisme, separatisme, atau

lainnya)

Surabaya sebagai kota metropolitan terus melakukan pembangunan secara terus

menerus dan berkesinambungan. Pembangunan itu tidak hanya bersifat fisik saja tetapi

juga non fisik, seperti menyelenggarakan ketenteraman dan ketertiban umum. Salah

satunya dengan melakukan penegakan peraturan daerah yang dilakukan oleh Satuan

Polisi Pamong Praja Kota Surabaya dengan penertiban secara terpadu.

Penertiban yang dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kota Surabaya dengan

melakukan kegiatan penertiban reklame, parkir umum, HO, IMB, kebersihan, PKL, anjal &

gepeng, PSK, dan hiburan malam.

Gangguan yang terjadi berupa konflik berbasis SARA, anarkisme, separatisme atau

yang lainnya pada sepanjang tahun 2018 hampir tidak ada kejadian yang menonjol, hanya

beberapa gejolak atau unjuk rasa yang dapat diantisipasi dan diselesaikan secara tentram

dan damai. Salah satu upaya yang dilakukan dalam menekan kejadian anarkis tersebut

adalah koordinasi yang dilakukan antara pemerintah, tokoh masyarakat, dan tokoh agama

untuk menghasilkan sebuah komunikasi yang harmonis senantiasa tercipta suasana yang

kondusif. Dari total 236 kejadian unjuk rasa, hanya terjadi 1 kejadian anarkis. Rekapitulasi

kejadian unjuk rasa pada tahun 2018 sebagaimana tabel berikut.

Tabel VI.4

Data Jumlah Kejadian Unjuk Rasa dan Anarkis di Kota Surabaya Tahun 2018

No Bulan

Kelompok Unjuk Rasa Jumlah Unjuk Rasa

Anarkis LSM/ Ormas

Partai Politik

Karyawan/ Buruh

Mahasiswa/ Pelajar

Masyarakat

1 Januari 12 1 5 1 - 19 -

2 Februari 7 - 5 6 3 21 -

3 Maret 8 - 10 2 1 21 -

4 April 10 - 5 2 1 18 -

5 Mei 6 1 4 9 - 20 -

6 Juni 3 - 3 1 2 9 -

7 Juli 10 - 3 2 1 16 -

8 Agustus 19 - 8 3 7 37 -

9 September 7 - 2 12 6 27 -

Page 317: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-70

No Bulan

Kelompok Unjuk Rasa Jumlah Unjuk Rasa

Anarkis LSM/ Ormas

Partai Politik

Karyawan/ Buruh

Mahasiswa/ Pelajar

Masyarakat

10 Oktober 13 - 7 4 1 25 -

11 November 8 - 10 1 1 20 -

12 Desember 1 - - 2 - 3 1

Jumlah Total 103 2 62 46 14 236 1

Sumber data: Bakesbangpol Linmas, Februari 2019.

2. Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Yang Menangani Ketenteraman dan

Ketertiban Umum

OPD yang menangani ketentraman dan ketertiban umum meliputi:

a. Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat;

b. Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat;

c. Satuan Polisi Pamong Praja Kota yang dibantu pula Satuan Polisi Pamong

Praja Kecamatan dalam melakukan penegakan peraturan daerah;

d. Dinas Sosial sebagai OPD penunjang penyelenggaraan kegiatan keagamaan.

3. Jumlah Pegawai, Kualifikasi Pendidikan, Pangkat dan Golongan

Jumlah dan kualifikasi pendidikan pegawai yang menangani ketentraman dan

ketertiban umum di Kota Surabaya pada Satuan Polisi Pamong Praja, Badan Kesatuan

Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat serta Badan Penanggulangan Bencana dan

Perlindungan Masyarakat sebanyak 1.206 orang, dengan rincian sebagai berikut.

Tabel VI.5 Jumlah Pegawai Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum di Kota

Surabaya Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan Tahun 2018

Kualifikasi

Pendidikan

Satpol PP Bakesbang Linmas BPB Linmas

Total PNS

Non

PNS Jumlah PNS

Non

PNS Jumlah PNS

Non

PNS Jumlah

SD/sederajat 8 1 9 1 - 1 1 36 37 47

SLTP/sederajat 19 10 29 1 1 2 1 29 30 67

SLTA/sederajat 80 404 484 8 2 10 15 344 359 853

Diploma 2 21 23 - - - 2 4 6 29

S-1 25 99 124 8 3 11 10 47 57 192

S-2 6 2 8 - 2 2 8 - 8 18

Total 153 508 677 18 - 26 38 391 429 1.206

Sumber data: Satpol PP, Bakesbangpol Linmas dan BPB Linmas, Februari 2019.

Page 318: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-71

Sedangkan pangkat dan golongan pegawai masing-masing satuan kerja dapat dilihat

pada tabel VI.6 berikut.

Tabel VI.6

Jumlah Pegawai Negeri Sipil Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum di Kota Surabaya Berdasarkan Pangkat dan Golongan Tahun 2018

Pangkat Golongan/

Ruang Satpol PP

Bakesbang

Linmas

BPB

Linmas Jumlah

Juru Muda I/a - 1 - 1

Juru Muda Tk. I I/b - - - -

Juru I/c 9 - 1 10

Juru Tk. I I/d - - - -

Pengatur Muda II/a 21 1 9 39

Pengatur Muda Tk.I II/b 1 - - 1

Pengatur II/c 74 14 8 96

Pengatur Tk. I II/d 5 - 1 6

Penata Muda III/a 11 2 1 14

Penata Muda Tk. I III/b 4 - 2 6

Penata III/c 8 - 3 11

Penata Tk. I III/d 5 - 7 12

Pembina IV/a - - 2 2

Pembina Tk. I IV/b 1 - 2 3

Pembina Utama Muda IV/c 1 - 1 2

Total

140 18 37 195

Sumber data: Satpol PP, Bakesbang Linmas dan BPB Linmas, Februari 2019.

Selain yang tersebut di atas, terdapat pegawai negeri sipil pendukung

penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum yang tersebar pada 31 kecamatan.

4. Sumber dan Jumlah Anggaran

Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka penanganan ketentraman dan ketertiban

umum bersumber dari APBD Kota Surabaya Tahun 2018. Penyelenggaraan ketentraman

dan ketertiban umum pada Tahun 2018 dialokasikan pada Program penegakan peraturan

daerah dan program peningkatan ketentraman, ketertiban dan kenyamanan lingkungan

dengan alokasi anggaran sebesar Rp93.039.722.920,- yang terealisasi

Rp90.631.824.720,- atau 92,44%. Adapun rincian kegiatan dan jumlah anggaran adalah

sebagai berikut:

Page 319: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-72

Tabel VI.7

Rincian Kegiatan dan Jumlah Anggaran Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum di Kota Surabaya Tahun 2018

Program SKPD Kegiatan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %

Program penegakan Peraturan Daerah

Kecamatan Asem Rowo

Pengawasan Pengendalian dan Evaluasi Kegiatan Polisi Pamong Praja

332.683.935 327.456.215 98,43

Kecamatan Benowo

Pengawasan Pengendalian dan Evaluasi Kegiatan Polisi Pamong Praja

429.061.347 419.334.978 97,73

Kecamatan Bubutan

Pengawasan Pengendalian dan Evaluasi Kegiatan Polisi Pamong Praja

509.415.223 496.595.552 97,48

Kecamatan Bulak

Pengawasan Pengendalian dan Evaluasi Kegiatan Polisi Pamong Praja

664.368.938 653.053.081 98,3

Kecamatan Dukuh Pakis

Pengawasan Pengendalian dan Evaluasi Kegiatan Polisi Pamong Praja

396.100.033 387.196.824 97,75

Kecamatan Gayungan

Pengawasan Pengendalian dan Evaluasi Kegiatan Polisi Pamong Praja

335.863.569 277.098.607 82,5

Kecamatan Genteng

Pengawasan Pengendalian dan Evaluasi Kegiatan Polisi Pamong Praja

384.869.411 362.941.391 94,3

Kecamatan Gubeng

Pengawasan Pengendalian dan Evaluasi Kegiatan Polisi Pamong Praja

608.255.747 597.749.845 98,27

Kecamatan Gunung Anyar

Pengawasan Pengendalian dan Evaluasi Kegiatan Polisi Pamong Praja

419.472.924 396.777.807 94,59

Kecamatan Jambangan

Pengawasan Pengendalian dan Evaluasi Kegiatan Polisi Pamong Praja

756.373.970 750.345.550 99,2

Kecamatan Karang Pilang

Pengawasan Pengendalian dan Evaluasi Kegiatan Polisi Pamong Praja

482.826.770 473.533.478 98,08

Kecamatan Kenjeran

Pengawasan Pengendalian dan Evaluasi Kegiatan Polisi Pamong Praja

346.031.670 339.877.541 98,22

Page 320: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-73

Program SKPD Kegiatan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %

Program penegakan Peraturan Daerah

Kecamatan Krembangan

Pengawasan Pengendalian dan Evaluasi Kegiatan Polisi Pamong Praja

529.986.942 520.531.608 98,22

Kecamatan Lakarsantri

Pengawasan Pengendalian dan Evaluasi Kegiatan Polisi Pamong Praja

435.548.168 384.690.850 88,32

Kecamatan Mulyorejo

Pengawasan Pengendalian dan Evaluasi Kegiatan Polisi Pamong Praja

360.267.383 345.266.498 95,84

Kecamatan Pabean Cantian

Pengawasan Pengendalian dan Evaluasi Kegiatan Polisi Pamong Praja

463.448.103 432.331.453 93,29

Kecamatan Pakal

Pengawasan Pengendalian dan Evaluasi Kegiatan Polisi Pamong Praja

542.411.103 517.166.075 95,35

Kecamatan Rungkut

Pengawasan Pengendalian dan Evaluasi Kegiatan Polisi Pamong Praja

473.451.624 466.285.287 98,49

Kecamatan Sambikerep

Pengawasan Pengendalian dan Evaluasi Kegiatan Polisi Pamong Praja

372.361.195 369.291.817 99,18

Kecamatan Sawahan

Pengawasan Pengendalian dan Evaluasi Kegiatan Polisi Pamong Praja

883.185.230 787.759.540 89,2

Kecamatan Semampir

Pengawasan Pengendalian dan Evaluasi Kegiatan Polisi Pamong Praja

604.129.387 587.620.652 97,27

Kecamatan Simokerto

Pengawasan Pengendalian dan Evaluasi Kegiatan Polisi Pamong Praja

349.974.726 347.242.846 99,22

Kecamatan Sukolilo

Pengawasan Pengendalian dan Evaluasi Kegiatan Polisi Pamong Praja

524.897.200 519.030.563 98,88

Kecamatan Sukomanunggal

Pengawasan Pengendalian dan Evaluasi Kegiatan Polisi Pamong Praja

378.805.350 373.199.961 98,52

Kecamatan Tambaksari

Pengawasan Pengendalian dan Evaluasi Kegiatan Polisi Pamong Praja

652.506.781 640.600.657 98,18

Page 321: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-74

Program SKPD Kegiatan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %

Program penegakan Peraturan Daerah

Kecamatan Tandes

Pengawasan Pengendalian dan Evaluasi Kegiatan Polisi Pamong Praja

431.576.247 422.151.436 97,82

Kecamatan Tegalsari

Pengawasan Pengendalian dan Evaluasi Kegiatan Polisi Pamong Praja

526.129.736 510.957.482 97,12

Kecamatan Tenggilis Mejoyo

Pengawasan Pengendalian dan Evaluasi Kegiatan Polisi Pamong Praja

311.159.919 307.212.464 98,73

Kecamatan Wiyung

Pengawasan Pengendalian dan Evaluasi Kegiatan Polisi Pamong Praja

440.114.157 431.732.442 98,1

Kecamatan Wonocolo

Pengawasan Pengendalian dan Evaluasi Kegiatan Polisi Pamong Praja

403.051.588 395.719.026 98,18

Kecamatan Wonokromo

Pengawasan Pengendalian dan Evaluasi Kegiatan Polisi Pamong Praja

891.646.347 887.442.276 99,53

Satuan Polisi Pamong Praja

Penertiban, Pengawasan, Pengendalian Dan Evaluasi Pamong Praja Bidang I

2.229.920.210 1.807.751.146 81,07

Penertiban, Pengawasan, Pengendalian Dan Evaluasi Pamong Praja Bidang II

894.659.687 834.953.955 93,33

Penertiban, Pengawasan, Pengendalian Dan Evaluasi Pamong Praja Bidang III

4.578.914.389 4.529.108.547 98,91

Penindakan Evaluasi Pelanggaran Perda

724.765.366 690.838.950 95,32

Peningkatan Kapasitas Aparat Dalam Rangka Pelaksanaan Siskamswakarsa di daerah

1.401.437.756 1.361.220.319 97,13

Penyiapan Tenaga Penanggulangan Keamanan Kota

24.532.044.340 24.263.478.183 98,91

Page 322: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VI-75

Program SKPD Kegiatan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %

Program Peningkatan Ketentraman, Ketertiban dan Kenyamanan Lingkungan

Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat

Kerjasama pengendalian ketenteraman dan ketertiban kota

573.568.802 448.906.300 78,27

Orientasi Kewaspadaan Nasional

730.619.193 629.753.850 86,19

Peningkatan toleransi dan kehidupan beragama

830.362.617 663.796.722 79,94

Pembinaan Potensi Masyarakat

1.087.508.163 909.239.150 83,61

Pelatihan Kader Perlindungan Masyarakat

784.530.100 649.711.300 82,82

Kerjasama pengendalian keamanan kota

5.061.408.648 3.866.427.350 76,39

Peningkatan toleransi dan kehidupan beragama

830.362.617 663.796.722 79,94

Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat

Pengendalian keamanan, ketenteraman, dan perlindungan masyarakat

24.683.429.388 22.605.327.574 91,58

Dinas Sosial Penyelenggaraan kegiatan keagamaan

14.686.579.538 12.643.117.572 86,09

TOTAL 98.039.722.920 90.631.824.720 92,44

Sumber data : Badan Pengelolaan Keuangan dan Pajak Daerah, Februari 2019, diolah

5. Penanggulangan dan Kendalanya

Upaya kerjasama dengan stakeholder dan pihak-pihak terkait dalam temu dini, lapor

cepat permasalahan yang terjadi dapat mengantisipasi dan menangani secara cepat dan

tepat.

6. Keikutsertaan Aparat Keamanan Dalam Penanggulangan

Peningkatan kerjasama dan komunikasi dengan aparat keamanan melalui forum

Komunitas Intelejen Daerah (KOMINDA), dalam melakukan pengamanan terpadu di Kota

Surabaya.

Page 323: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VII-1

I BAB VII

PENUTUP

Sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007

tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan

Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada

Masyarakat, Kepala Daerah menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

(LKPJ) kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

LKPJ Walikota Surabaya Akhir Tahun Anggaran (ATA) 2018 merupakan laporan

tentang hasil capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan Kota Surabaya selama satu

tahun anggaran dan merupakan rangkaian pelaksanaan pembangunan yang

berkesinambungan dan tidak terpisahkan dari pembangunan tahun-tahun sebelumnya,

baik berupa capaian makro maupun mikro yang diukur berdasarkan capaian Misi dan

Sasaran Pembangunan Kota Surabaya serta rencana program dan kegiatan RKPD Tahun

2018 yang merupakan penjabaran tahunan dari RPJMD Kota Surabaya Tahun 2016-2021.

LKPJ ini disusun dengan lebih memfokuskan pada pelaksanaan berbagai urusan,

baik urusan wajib maupun urusan pilihan melalui program dan kegiatan untuk mencapai

misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Berbagai hasil dan permasalahan selama

tahun 2018 yang telah dituangkan dalam LKPJ Walikota Surabaya Akhir Tahun Anggaran

2018 diharapkan menjadi bahan masukan untuk mengarahkan perbaikan-perbaikan

penyelenggaraan pemerintahan ke depan. Keberhasilan yang dicapai dalam

penyelenggaraan pemerintahan tersebut patut disyukuri, mengingat capaian kinerja

tentang penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang telah

dijelaskan dalam LKPJ ini sesungguhnya merupakan kinerja bersama antara Pemerintah

Kota Surabaya, DPRD dan masyarakat berlandaskan kewenangan, tugas, dan tanggung

jawab masing-masing. Hal tersebut dilakukan demi mencapai tujuan pembangunan

nasional yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia serta seluruh tumpah darah

Indonesia, untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,

serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian

abadi, dan keadilan sosial.

Page 324: I II III IV V VI VII VIII - Surabaya

LKPJ Walikota ATA 2018

VII-2

Berdasarkan pencapaian pembangunan yang telah disampaikan sebelumnya

bahwa masih terdapat permasalahan-permasalahan yang harus segera diatasi dan

dibenahi bersama. LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2018 ini diharapkan dapat berperan

sebagai bahan refleksi dan evaluasi terhadap tingkat capaian kinerja RKPD tahun

berikutnya yang merupakan penjabaran dari RPJMD periode ketiga dari tahapan RPJPD

tahun 2005-2025.

Guna meningkatkan efisiensi, efektivitas, produktivitas dan akuntabilitas

penyelenggaraan pemerintah daerah serta fungsi pengawasan DPRD terhadap jalannya

penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik di masa-masa yang akan datang,

masukan yang bersifat konstruktif sangat dibutuhkan bagi perbaikan kinerja tahun

selanjutnya. Dalam pelaksanaan pembangunan daerah dan pelayanan kepada

masyarakat juga masih membutuhkan perhatian, dukungan, dan kerjasama semua pihak

pemangku kepentingan yang diharapkan dapat terus berjalan dengan baik sesuai

kewenangan, tugas, dan tanggung jawab masing-masing. Hal tersebut dilakukan demi

mencapai tujuan bersama yaitu kesejahteraan masyarakat. Semoga Allah SWT, Tuhan

Yang Maha Kuasa, senantiasa memberikan petunjuk dan lindungan-Nya kepada kita

semua.

Surabaya, Maret 2019

WALIKOTA SURABAYA

TRI RISMAHARINI