Hyperkes Anemometer

download Hyperkes Anemometer

of 7

Transcript of Hyperkes Anemometer

Praktikum

: Pengukuran kecepatan angin dengan alat anemometer

Hari/Tanggal Praktikum : Selasa, 21 Juni 2011 Mata Kuliah Tempat Jumlah Kelompok : Hyperkes : Lab. Hyperkes : Empat Orang

A. TUJUAN 1. Agar mahasiswa mampu melakukan pengukuran kecepatan angin dengan alat anemometer.

B. DASAR TEORI Anemometer adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin dan untuk mengukur arah, merupakan salah satu instrumen yang sering digunakan oleh balai cuaca seperti Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Satuan

meteorologi dari kecepatan angin adalah Knots (Skala Beaufort) umumnya satuan yang digunakan adalah meter per detik (m/s) sedangkan satuan meteorologi dari arah angin adalah 00 - 3600. Kata anemometer berasal dari Yunani anemos, yang berarti angin. Anemometer ini pertama kali diperkenalkan oleh Leon Battista Alberti dari Italia pada tahun 1450. Anemometer harus ditempatkan di daerah terbuka. Pada saat tertiup angin, baling-baling atau mangkok yang terdapat pada anemometer akan bergerak sesuai arah angin. Makin besar kecepatan angin meniup mangkok-mangkok tersebut, makin cepat pula kecepatan berputarnya piringan mangkok-mangkok. Dari jumlah putaran dalam satu detik maka dapat diketahui kecepatan anginnya. Di dalam anemometer terdapat alat pencacah yang akan menghitung kecepatan angin. Hasil yang diperoleh alat pencacah dicatat. Secara umum ada dua jenis anemometer, yaitu anemometer yang mengukur kecepatan angin (velocity anemometer) dan

anemometer yang mengukur tekanan angin (anemometer tekanan). Dari kedua type anemometer ini velocity anemometer lebih banyak digunakan. Salah satu jenis dari velocity anemometer adalah thermal anemometer lebih dikenal dengan hot wire anemometer yaitu anemometer yang mengkonversi perubahan suhu menjadi kecepatan

angin. Hot wire anemometer menggunakan kawat yang sangat kecil dialiri panas hingga suhu di atas temperatur Ambient. Bila ada udara atau angin yang mengalir melewati kawat maka akan terjadi efek pendinginan pada kawat, perubahan temperatur dari kawat sebagai indikasi perubahan dari kecepatan angin yang diukur. Anemometer type thermal ini pernah dibuat menggunakan diode seri dipanaskan oleh heater, sehingga terjadi perubahan karakteristik tegangan dan arus. Aliran angin mengakibatkan proses pendinginan, sehingga tegangan diode kembali naik maka diperoleh hubungan kecepatan angin dan tegangan diode. Anemometer yang pernah dibuat ini memiliki beberapa kekurangan yaitu setelah beberapa kali pemakaian, diode harus diganti karena mudah rusak, diode yang dipakai adalah diode rectifier, bukan diode untuk pengukur suhu. Batas ukur maksimal adalah 6 m/s. Anemometer yang dibuat juga tidak memperhatikan pengaruh suhu angin termasuk tipe Constant Temperature Anemometry/CTA (Yoshihito Shimada, 2003 dan Arif Harianto, 2005)

C. ALAT Alat 1. Anemometer

2. Stopwatch3. Alat Tulis D. PROSEDUR KERJA

1. Tekan tombol On 2. Muncul angka 8888 3. Muncul 100 % 4. Muncul Baud5. Muncul 1.2 X 1000

6. Muncul Log 7. Muncul 100 % 8. Muncul 22.099. Muncul tC =

10. Muncul 1 11. Muncul 0.00 m/s 12. Tulis angka yang muncul setiap 5 detik dalam waktu 5 menit 13. Tekan tombol Off

E. HASIL DAN PERHITUNGAN

NO.

Nilai yang muncul setiap 5 detik dalam 0,30 m/s 0,00 m/s 0,00 m/s 0,17 m/s 0,46 m/s 0,42 m/s 0,36 m/s 0,30 m/s 0,00 m/s 0,40 m/s 0,36 m/s 0,28 m/s 0,00 m/s 0,00 m/s 0,80 m/s 0,59 m/s 0,83 m/s 0,75 m/s 0,77 m/s 0,76 m/s 7,55 m/s 4,06 +5,77+7,55 m/s : 60 s = 17,38 m/s : 60 s = 0,289 m/s = 0,3 m/s

waktu 5 menit 1. 0,30 m/s 0,00 m/s 2. 0,00 m/s 0,31 m/s 3. 0,00 m/s 0,35 m/s 4. 0,33 m/s 0,48 m/s 5. 0,29 m/s 0,50 m/s 6. 0,27 m/s 0,82 m/s 7. 0,00 m/s 0,40 m/s 8. 0,00 m/s 0,35 m/s 9. 0,00 m/s 0,36 m/s 10. 0,30 m/s 0,57 m/s 11. 0,37 m/s 0,63 m/s 12. 0,35 m/s 0,38 m/s 13. 0,37 m/s 0,32 m/s 14. 0,35 m/s 0,00 m/s 15. 0,32 m/s 0,00 m/s 16. 0,29 m/s 0,00 m/s 17. 0,25 m/s 0,00 m/s 18. 0,27 m/s 0,03 m/s 19. 0,00 m/s 0,00 m/s 20. 0,00 m/s 0,27 m/s Jumlah 4,06 m/s 5,77 m/s Rata-rata kecepatan udara adalah =

Berdasarkan data diatas bahwa kecepatan angin di

luar lab Hyperkes telah memenuhi syarat karena nilai yang dihasilkan lebih kecil dari baku mutu maksimal yang ditetapkan 0,3 m/s < 6 m/s

F. PEMBAHASAN Anemometer adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin dan untuk mengukur arah. Satuan meteorologi dari kecepatan angin adalah Knots (Skala Beaufort) umumnya satuan yang digunakan adalah meter per detik (m/s) sedangkan satuan meteorologi dari arah angin adalah 00 - 3600. Anemometer harus ditempatkan di daerah terbuka, agar baling-baling atau mangkok yang terdapat pada anemometer bergerak sesuai arah angin. Makin besar kecepatan angin meniup mangkok-mangkok tersebut, makin cepat pula kecepatan berputarnya piringan mangkokmangkok. Dari jumlah putaran dalam satu detik maka dapat diketahui kecepatan anginnya. Ada dua jenis anemometer, yaitu anemometer yang mengukur kecepatan angin (velocity anemometer) dan anemometer yang mengukur tekanan angin (anemometer tekanan). Baku mutu

maksimal kecepatan angina adalah 6 m/s.

Didalam praktikum yang kami lakukan perhitungan dilakukan setiap 5 detik dalam waktu 5 menit dan diperoleh hasil 0,3 m/s.

G. KESIMPULAN Berdasarkan praktikum yang kami lakukan dapat dapat disimpulkan bahwa : 1. Alat untuk mengukur kecepatan

angin adalah Anemometer. 2. Berdasarkan hasil perhitungan yang

kami lakukan dapat disimpulkan bahwa nilai kecepatan angin di luar lab Hyperkes telah memenuhi syarat karena nilai yang dihasilkan lebih kecil dari baku mutu maksimal yang ditetapkan 0,3 m/s < 6 m/s. 3. Alat Anemometer