BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/55858/3/BAB II.pdf · 2019. 11. 17. · 8 BAB II TINJAUAN...

19
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anemometer Anemometer yaitu perangkat menghitung kecepatan angin. Anemometer ialah sebuah alat yang biasanya di gunakan di BMKG. Kata anemometer berasal dari bahasa Yunani anemos artinya angin, ialah udara yang bergerak dari segala arah. Pada tahun 1450 Leon Batista Alberti ialah orang yang pertama kali memperkenalkan Anemometer. Dikenal ada anemometere tekan dan putar. Tipe putar ini yaitu anemometere mangkok. Alat ini mempunyai 3 mangkok atau lebih yang dipasang pada sumbu vertical (Widiatmoko, H., dkk,2005). Anemometer diletakkan di tempat terbuka. Ketika terkena angin, baling- baling di anemometer akan bergerak sesuai arah angin. Makin besar kelajuan angin, semakin kencang pula kelajuan putaran baling-baling. Dari total gerakan di satu periode bisa diketahui kelajuan anginnya. Anemometer ini memudahkan pekerjaan dalam pengukuran kecepatan angin. Tipe-tipe anemometer banyak macamnya tergantung dari penggunaanya, masing- masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. 2.1.1 Jenis-jenis Anemometer,yaitu :

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/55858/3/BAB II.pdf · 2019. 11. 17. · 8 BAB II TINJAUAN...

  • 8

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Anemometer

    Anemometer yaitu perangkat menghitung kecepatan angin. Anemometer

    ialah sebuah alat yang biasanya di gunakan di BMKG. Kata anemometer berasal

    dari bahasa Yunani anemos artinya angin, ialah udara yang bergerak dari segala

    arah. Pada tahun 1450 Leon Batista Alberti ialah orang yang pertama kali

    memperkenalkan Anemometer. Dikenal ada anemometere tekan dan putar. Tipe

    putar ini yaitu anemometere mangkok. Alat ini mempunyai 3 mangkok atau lebih

    yang dipasang pada sumbu vertical (Widiatmoko, H., dkk,2005).

    Anemometer diletakkan di tempat terbuka. Ketika terkena angin, baling-

    baling di anemometer akan bergerak sesuai arah angin. Makin besar kelajuan

    angin, semakin kencang pula kelajuan putaran baling-baling. Dari total gerakan di

    satu periode bisa diketahui kelajuan anginnya.

    Anemometer ini memudahkan pekerjaan dalam pengukuran kecepatan angin.

    Tipe-tipe anemometer banyak macamnya tergantung dari penggunaanya, masing-

    masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.

    2.1.1 Jenis-jenis Anemometer,yaitu :

  • 9

    a) Anemometer mangkok

    Anemometer mangkok didesain untuk digunakan ditempat yang tinggi.

    Anemometer terdiri dari 3 atau 4 buah mangkok dan dipasang pada setiap ujung

    gagang horizontal. Semua mangkok menghadap kesatu arah melingkar sehingga

    bila aliraan udara melewati masing-masing1mangkok dan mutar tiap gagang

    horizontal berdasarkan angin yang tiba. Anemometer ini memiliki poros yang di

    hubungkan dengan piringan.Kecepatan putaran rotor tergantung pada laju udara.

    Melalui sistem mekanik roda gigi, putaran rotor mengatur sistem akumulasi angka

    petunjuk dijarak tiupan angin. Anemometer tip “cup conter” diukur rata-rata1

    kelajuan angina selama 1 periodik pengamatan. Contoh dari anemometer

    mangkok ditunjukan pada gambar 2.1.

    (sumber : Arrmagh Observatory, Colege Hill,2011)

    Gambar 2.1 Anemometer mangkok

    b) Anemometer Kipas

    Anemometeer ini memiliki bentuk seperti kincir angin. Didalam masalah ini

    dimana arah gerak angin selalu sama, seperti pada poros ventilasy tambang dan

    bangunan contohnya, baling-baling1angin yang diketahui sebagai meteran angin

  • bisa mendapatkan hasil yang maksimal

    ditunjukan oleh gambar 2.2.

    a)

    Gambar 2.2

    c) Anemometer kawat panas

    Menggunakan kawat

    yang mengalir dari

    kawat mempunyai

    sangat1halus, memiliki

    anemometer kawat panas

    mendapatkan hasil yang maksimal. Contoh dari anemometer kipa

    oleh gambar 2.2.

    b)

    (Sumber1 ; (Wiicaksono,2016))1

    Gambar 2.2 a) Anemometer tipe kipas, b) Anemometer kipas portabel

    Anemometer kawat panas

    enggunakan kawat halus yang panas untuk menghitung kecepatan

    udara kekawat panasnya tersebut. Udara mengalir

    efek pendinginan di kawat. Anemometer

    halus, memiliki kepekaan yang tingi dan resolosi spsial baik.

    anemometer kawat panas ditunjukkan pada gambar 2.3.

    (Sumber :Wicoksono.2016)

    Gambar 2.3 Anemometer kawat panas

    10

    ntoh dari anemometer kipas

    Anemometer kipas portabel

    kecepatan1angin

    . Udara mengalir lewati

    . Anemometere kawat panas

    spsial baik. Contoh dari

  • d) Anemometer laser dopler

    Anemometer ini menggu

    dari anemometere, partikula

    mencerminkan sinar balik kedetektor

    ditunjukan oleh gambar 2.4.

    e) Anemometer ultrasonik

    Pada tahun 1950 di

    menggunakan gelombang suara ultras

    Contoh dari Anemometer

    Anemometer laser dopler

    Anemometer ini menggunakan sinar dari laser yang terbagi 2. Satu disebar

    ometere, partikular yang bersama molekul udara dekat

    sinar balik kedetektor. Contoh dari Anemometer

    tunjukan oleh gambar 2.4.

    (Sumber : www.rap.ucar.edu)

    Gambar 2.4 Anemometer laser dopler

    Anemometer ultrasonik

    Pada tahun 1950 di kembangkan pertama kalinya,

    menggunakan gelombang suara ultrasonik agar menghitung kelajuan

    Anemometer ultrasonik ditunjukan oleh gambar 2.5.

    (Sumberr : www.rap.ucar.edu)

    Gambar 2.5 Anemometer Ultrrasonik1

    11

    bagi 2. Satu disebar

    ma molekul udara dekat balok

    Anemometere Lasear Dopler

    kembangkan pertama kalinya, Anemometer

    hitung kelajuan angin.

    .

  • f) Anemometer resonance akustic

    Alat yang satu ialah hasil revolusi atau pengembangan d

    anemometer, yang sukses diciptakan oleh

    2000an. Contoh dari

    gambar 2.6.

    Gambar 2.6 Anemometer resonance

    g). Anemometer bola ping

    Alat ini diciptakan

    Ketika ada angin, maka

    jadi dapat bergerak

    Anemomneter bola ping

    Anemometer resonance akustic

    Alat yang satu ialah hasil revolusi atau pengembangan d

    anemometer, yang sukses diciptakan oleh dr.Savvas Kapartis pada

    oh dari Anemometer Resonance Akustic1

    (Sumber : www.rap.ucar.edu)

    Gambar 2.6 Anemometer resonance akustic

    Anemometer bola ping-pong

    ciptakan berdasarkan bola ping-pong yang ditempel

    , maka bola akan bergerak, bola pingpong sangat

    bergerak lancar walau angin sangatlah sedikit . Con

    eter bola ping-pong ditunjukan pada Gambar 2.7.

    (Sumber : www.rap.ucar.edu)

    Gambar 2.7 Anemometer bola ping-pong

    12

    Alat yang satu ialah hasil revolusi atau pengembangan disonic

    r.Savvas Kapartis pada tahun

    1ditunjukan oleh

    empel di string.

    pong sangatlah ringan,

    . Contoh dari

    http://www.rap.ucar.edu/

  • 13

    2.2 Angin

    Angin ialah udara yang bergerak adanya rotasi bumi dan adanya perbedan

    tekanan udara. Angia bergerak dari tempat tekanan tingi ke tekanan rendah. Angin

    juga memiliki arah sama kecepatan. Arah angin bisa dilihat dari arah angin datang

    (Kartasapoetra, 2004).

    Kecepatan angin di pengaruhi banyak hal, di antaranya letak di mana

    kecepatan angin dekat khatulistiwa lebih cepat dari yang jauh. Semakn tingi,

    semakin kencang pula anginnya,

    Angin adalah sumber energi alam yang dapat dimanfaatkan oleh semua orang

    yang tidak dapat habis. Tipe-tipe angin ada banyak tergantung dari daerahnya.

    Kecepatanya sendiri dipengaruhi beberapa hal salah satunya dekat khatullilstiwa

    lebih kencang dari yang jauh.

    2.2.1 Fungsi Angin

    Ada 3 fungsi angina yang bisa dirasakan yaitu:

    1. mempercepat pendinginan

    2. memiliki tekanan pada permukaan yang menentang angin

    3. Kecepatan sangat beragam dari tempat ketempat

    angin mempunyai fungsi yang penting namun kadang tak1sadari yaitu

    mencampur lapisan udara antar udara panas dengan dingin, antar udara lembab

    sama udara dingin, antar udara kaya dikarbon sama udara kandungan

    karbondioksidanya rendah (kandary, 2011)

  • 14

    2.2.2 Tipe angin

    Tipe angin:

    1. AnginTetap1

    a. Angin Barat,1berhembus dari daerah subtropik kutup.1

    b. Angin Timur, berhembus dari kutup.

    c. Angin pasar,1berhembus dari daerah subtropik selatan dan utara

    menuju daerah khatulistiwa.1

    d. Angin anti pasar, berhembus berlawanan dengan angin pasar.1

    2. Angin Periodik

    a. Angin muson,1berhembus tiap tengah tahun 1x selalu berganti arah.1

    b. Angin darat, berhembus dari darat kelaut dan malam hari terjadinya.1

    c. Angin laut, berhembus dari laut ke darat dan terjadi di siang hari.1

    d. Angin gunung, berhembus dari gunung kelembah dan terjadinya di

    malam hari.

    e. Angin lembah, berhembus dari lembah kegunug dan terjadinya di siang

    hari.

    2.2.3 Kecepatan angin

    Kecepatan angin dapat dinyatakan dalam satuan (m/d), (km/j), dan (mi/j).

    Satuan mil (mil laut)/jam disebut juga (kn) 1 kn=1,85 km/j = 1,15 1mi/j = 0,514

    m/d atau 1 m/d = 2,237 mi/j = 1,944 kn. Kecepatan angina bervariasi ketingian di

    permukaan tanah, dimana makin tinggi dipermukaan tanah maka gerakanya makin

    kencang. Pengaruh kecepatan angina terhadap fenomena di laut maupun darat

    dapat ditunjukant pada Tabel 2,1 berikut.

  • 15

    Tabel 2.1 Skala Beaufort

    Skala tingkatkan kecepatan

    (kn)

    kecepatan

    (m/s)

    kecepatan

    (km/jam)

    Tanda-tanda dilaut (L)

    & didarat (D)

    1 Tenang

  • 16

    7 Angin rebut

    lemah

    28-33 13,9-17,1 50-61 L : gelombang besar ber

    buih agak banyak

    D:Pohon ber

    gerak,berjalan berasa

    berat

    8 Angin ribut 34-40 17,2-20,7 62-74 L :gelombang tingi

    sedang dan panjang;

    ujung gelombng terlihat

    hanyut

    D: Batang pohon patah,

    sampai tumbang

    9 Angin rebut

    kuat

    41-47 20,8-24,4 75-88 L : gelombang tinggi

    padat,Ujung gelombang

    terlihat memuutar

    D : Dapat membawa

    kerusakan,pot

    berterbangan

    10 Badai 48-50 24,5-28,4 89-102 L : gelombang sangat

    tinggi dan panjang.

    permukaan laut terlihat

    putih

    D: kerusakan agak

    besar

    11 Badai amuk 56-63 28,5-32,6 103-117 L : Gelombang luar

    biasa. Kapal kecil-

    sedang bisa hanyut

    D: Kerusakan berat,

    jarang ada didarat

  • 17

    (Sumber: BMKG, 2011)

    Dari skala Beaufort diatas dapat disimpulkan angin mempunyai

    kecepatan yang beragam dan mempunyai tanda-tanda sendiri di laut maupun di

    darat. Jadi keadaan dilaut berbeda dengan didarat.

    2.3 Bearing

    Bearing yaitu bagian mesin yang bisa menahan poros berbeban, agar

    gesekannya bolakbalik bisa berlangsung secara halus, aman dan panjang umurnya

    (sularso, 2002). Contoh dari bering ditunjukan pada gambar 2.8

    (Sumber: Sularso, 2002)

    Gambar 2.8 Bearing atau bantalan

    Bearing dalam suatu mesin mempunyai peran yang sangat penting agar

    putaran didalam mesin lancar dan juga dapat mengurangi gesekan. Bearing juga

    mempunyai tipe tergantung dari penggunaannya dan masing-masing juga

    mempunyai kelebihan dan kekurangan.

    12 topan >60 >32,6 >117 L : Gelombang luar

    biasa. Udara terlihat

    gelap

    D : Hampir tak terjadi

    didarat

    http://www.iecltd.co.uk/Uploads/Image/bearings.jpg

  • 18

    Jenis Bearing dibedakan menjadi dua yaitu anti friction bearing dan

    friction bearing. Anti friction bearing yaitu bearing yang ada media berputarnya.

    Friction bearing merupakan bearing tidak ada media berputarnya. Contoh dari

    Jenis bearing ditunjukan oleh gambar 2.9.

    (Sumber: Sularso, 2002)

    Gambar 2.9 jenis bearing

    Pada tipe anti fricition bearing gesekan yang di timbulkan kecil di bandingkan

    anti friction bearing karena ada media berputar didalam.

    Macam-macam friction bearing antaralain :

    1. Journal bearing (sleeve bearing)

    plain bering juga dikenal metal jalan yang dipasang di crank shaaft. Contoh

    dari Journal bearing (sleeve bearing) ditunjukan pada Gambar 2.10.

    (Sumber: Sularso, 2002)

    Gambar 2.10 Journal bearing (sleeve bearing)

  • 19

    Untuk Journal bearing merupakan jenis bearing yang mempunyai gesekan

    yang besar tentunya juga mudah aus. Agar mengurangi keausan tersebut

    pelumasan harus lancar.

    2. Bushing

    Bushing yaitu tipe friction bearing denggn bentuk melingkar. Bushing ini adalah

    bantalan yang dipakai tempat poros yg berputar. Contoh dari bushing ditunjukan

    pada Gambar 2.11.

    (Sumber: Sularso, 2002)

    Gambar 2.11 Bushing

    Bhusing mempunyai karakteristik sama dengan Journal bearing sama- sama

    mempunyai gaya gesekan yang besar dan mudah aus juga, penangananya sama,

    pelumasan harus lancar dan permukaan tidak boleh kering.

    Jenis-jenis bearing anti fricition meliputi :

    1. Ball bearing

    Ball bearing yaitu bantalan gelinding yang menggunakan bola-bola baja

    didalam. Bola-bola ini untuk media antar komponen yang diam sama yang

    bergerak. Contoh dari Ball bearing ditunjukan pada gambar 2.12.

  • 20

    (Sumber: Sularso, 2002)

    Gambar 2.12 Ball bearing

    ball bearing beda dengan Journal bearing dan Bushing karena pada ball

    bearing tidak bergesekan langsung karena ada medianya jadi gesekannya lebih

    kecil, untuk umur dari ball bearing lebih tahan lama.

    2. Cylinder roler bearing

    Cylinder roler bearing yaitu bantalan geliinding mengunakan silinder baja.

    Silinder baja ini untk media antar kompunen yang diam sama yang bergerak.

    Contoh dari Cylinder roler bearing ditunjukan pada Gambar 2.13.

    (Sumber: Sularso, 2002)

    Gambar 2.13 Cylinder roller bearing

  • 21

    3. Barrel Roller bearing

    Barrel Roller bearing yaitu bantalan geliinding menggunakan pipa baja. Pipa

    baja ini untuk media antara komponen yang diam sama yang bergerak. Contoh

    dari Barrel Roller bearing ditunjukan pada Gambar 2.14.

    (Sumber: Sularso, 2002)

    Gambar 2.14 Barrel Roller bearing

    4. Taper roller bearing

    Taper roller bearing yaitu bantalan geliinding bebentuk kerucut. menggunakan

    roller baja untk media bergeraknya. Contoh dari Taper roller bearing ditunjukan

    pada Gambar 2.15.

    (Sumber: Sularso, 2002)

    Gambar 2.15 Taper roller bearing

  • 22

    5. Needle bearing

    Needle bearing yaitu bantalan gelinding roller baja atau baja berbentuk silinder

    untk media bergeraknya. Contoh dari Needle bearing ditunjukan pada Gambar

    2.16.

    (Sumber: Sularso, 2002)

    Gambar 2.16 Needle bearing

    Cylinder Roller bearing, Barrel Roller bearing, Taper Roller bearing, dan

    Needle bearing karakteristiknya sama dengan ball bearing ada media antara

    komponen yang dian sama yang begerak, Gesekannya kecil dan terpenting

    pelumasan teratur dan permukaan jangan sampai kering. Dari semua tipe anti

    friction bearing jangka waktu umurnya lebih lama.

    Penggunaan bearing di sesuaikan sama besar yang di tahan dan arah gaya.

    Contoh dari macam-macam beban pada bearing ditunjukan gambar 2.17.

  • 23

    (Sumber: Sularso, 2002)

    Gambar 2.17 Macam-macam beban pada bearing

    2.4 Poros

    Poros yaitu suatu bagian yanng beputar, di mana terpasang elemen gear,

    pulley, flywhel, enggkol, sproket dan elemen lain. Poros mendapat macam-macam

    beban (Josep Edward Shigley,1983).

    2.4.1 Fungsi poros

    Poros befungsi sebagai meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran..

    Contoh poros dukong yang berputar, yakni poros rodo kereta api, AS gardan dll.

    2.5 Akuisisi Data

    Sistem akuisisi data di definisikan sebagai sistem untuk

    memperoleh,menyimpan,mengumpulkan dan memproses data di peroleh

    informasi yang di inginkan. Sistem akuisisi data bisa merubah out-put yang

    belum diolah dari 1 atau lebih sensor ke dalam sinyal digital ekuivalen untuk

    diproses, seperti kendal dan aplikasi displai (Rizal Batubara,2005).

    Elemen dasar daripada system akuisisy data diperlihatkan gambar 2.18,

    sebagai berikut :

  • 24

    1. Komputer.

    2. Tranduser.

    3. Pengondisi sinyal.

    4. Perangkat akuisisi data.

    5. Perangkat analisis.

    6. Perangkat lunak.

    Gambar 2.18 Elemen sistem akuisisi data

    2.6 Metode perancangan

    Akan digunakan metode Pahl and Bitz dlam perancangan ini. Metode ini

    dirangkum digambar 2.19.Perancangan di lakukan karena beberapa sebab

    diantaranya adalah memodif produk karya Cina, tahapan perancangan berikut ini.

    1. Merencanakan Proyek dan Penjelasan Tugas

    Tugas fase ini menyusun spesfikasi produk yang memiliki fungsi dan

    karakteristik tertentu yang mencukupi kebutuhan orang.

    Fenomena

    fisik

    Pengkondisi

    sinyal

    Tranduser

    (sensor)

    Personal

    Computer

    Perangkat

    Akuisisi data

    Perangkat

    Analisis

    Softwar

    Displai

  • 25

    2. Perancangan konsep produk

    Konsep produk yaitu solusi masalah yang hurus diselesaikan. Konsep produk

    berbentuk sket, tapi memuat semuanya.

    3. Perancangan bentuk

    Perancangan bentuk ini, komponen konsep dalam sket masih bentuk garis,

    sekarang diberi wujud.

    4. Perancangan Detail

    Bentuk dan ukuran dari komponen produk sudah di tetupkan. Hasil dari ini

    yaitu gambar lengkap , spesfikasi yang akan dirancang.

    5. Pembuatan

    Pada tahap ini akan dibahas proses keseluruhan, yaitu proses pemotongan,

    pengelasan, pengeleman, pemasangan, finishing

    6. Pengujian Alat

    Pada tahap ini membahas pengujian kecepatan alat, yang hasilnya dibuat

    karakterstik alat tersebut.

  • Gambar 2.

    (Sumber: Riadi, 2009)

    Gambar 2.19 diagram alur perancangan menurut Pahl

    And Beitz

    26

    g). Anemometer bola ping-pong 2.3 Bearing1. Journal bearing (sleeve bearing)2. Bushing1. Ball bearing2. Cylinder roler bearing3. Barrel Roller bearing5. Needle bearing2.4 Poros2.4.1 Fungsi poros 2.5 Akuisisi Data2.6 Metode perancangan