Hukum Perusahaan

download Hukum Perusahaan

of 20

description

Hand Out

Transcript of Hukum Perusahaan

HUKUM PERUSAHAAN1. Perusahaan : Setiap bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus menerus dengan tujuan memperoleh keuntungan atau laba, baik yang diselenggarakan oleh orang perorangan maupun badan usaha yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum, yang didirikan dan berkedudukan dalam wilayah Negara republik Indonesia ( Ps 1 (1) UU No. 3 Thn 82 Tg Wajib Daftar Perusahaan.Perusahaan : Perusahaan Perorangan, mis : PO, UD, Supplier, dsb.Bukan Badan Hukum : Partnership ( Maatschap, Perserikatan Perdata ) Ps 1618 1652 KUHPdt, Partnership (Vennootschap Onder Firma, Firma), Limited Partnership (Commanditaire Vennootschap, Persekutuan Komanditer) Pasal 15 35 KUHD . Badan Hukum: Corporation (Corp), Limited Liability Company (Ltd) , Besloten Vennootschap (BV), Naamlose Vennoootschap (NV), Perseroan Terbatas (PT) Tbk atau Tertutup. UU No.40 Tahun 2007 ttg PT jo UU No.8 Tahun 1995 ttg PM.Badan Hukum: sesuatu oleh hukum diakui atau dianggap sbg subyek hukum seperti halnya orang. Subyek hukum : penyandang, pembawa hak dan kewajiban. Orang adalah terminoligi juridis yang dibedakan dengan manusia sbg terminologi biologis. Orang (de heersende leer/ajaran umum) : orang perorangan ( naturlijk persoon dan badan hukum rechtspersoon ). 2. Ciri badan hukum : kekayaan terpisah; tujuan tertentu; kepentingan sendiri ; organisasi yg teratur. Pembedaan lain Jenis Perusahaan :1. Persh Negara ( BUMN ) : badan usaha yg seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan ( Ps 1 (1) UU No. 19 Thn 2003 Tg BUMN ). BUMN : Perusahaan Perseroan ( Persero ) ; Perusahaan Perseroan Terbuka ( Persero Tbk ) ; Perusahaan Umum ( Perum ).Persero : BUMN yg berbentuk PT yg modalnya terbagi dlm saham yg seluruhnya atau paling sdkt 51 % shmnya dimiliki oleh Negara yang tujuan utamanya mengejar keuntungan.Persero Tbk : Persero yg modal dan jumlah pmg shmnya memenuhi kriteria tertentu atau Persero yg melakukan penawaran umum melalui psar modal.Perum : BUMN yg selh modlnya dimiliki negara dan tdk terbagi atas saham yg bertujuan utk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan atau jasa yg bermutu mtinggi dan sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan persh.2. Perusahaan Swasta : Badan usaha yg modalnya seluruhnya dimiliki oleh swasta. Umumnya berbentuk hukum PT, CV.3. Perusahaan Nasional : Persero ( Persero Tbk ) yg modalnya 51 % dimiliki oleh Negara atau Swasta nasional dan 49 % asing.PMA : Persero ( Persero Tbk ) yg modalnya kurang dari 51 % dimiliki oleh Negara atau Swasta nasional dan selebihnya asing.PMA : Joint Venture, Joint Entreprise, Kontrak Karya, BOT, BLT dan 100 % Modal Asing.3. Sumber Hukum Perusahaan : asal darimana kewenangan dan kekuatan memaksa hukum posistif diperoleh. Sumber Hukum Perusahaan : KUHPdt, KUHD,UU No. 40 Thn 2007 Tg PT,UU No.8 Thn 1995 Tg Pasar Modal ,UU No. 7 Thn 1992 jo UU No.10 Thn 1998 Tg Perbankan, UU No.8 Thn 1997 Tg Dokumen Perusahaan, UU No.3 Thn 1982 Tg Wajib Daftar Perusahaan, UU No.37 Thn 2004 Tg Kepailitan; UU No.19 Thn 2003 Ttg BUMN, Dll dan PP, Kepres, Kep.Menteri dan sebagainya sebagai bentuk peraturan pelaksanaan atas UU terkait; Kebiasaan dan Jurisprudensi serta Doktrin ( Pendapat Ahli yang sdh menjadi Communis Opinio Doctorum ).

PARTNERSHIPS

1. Persekutuan, Kongsi, Kompanyon, Asosiasi, Kemitraan.

Diatur dlm Ps 1618 1652 KUHPdt. Partnership : perjanjian antara dua orang atau lebih yg mengikatkan diri utk memasukkan sesuatu ( inbreng : pemasukan, modal , kontribusi ) kedlm persekutuan, dng maksud utk membagi keuntungan yg diperoleh karenanya ( Ps 1618 KUHPdt ). Inbreng dan kerjasama adl unsur mutlak utk adanya partnership. Inbreng : uang, barang, tenaga kerja ( skill : lahiriah- tenaga, batiniah profesi, keahlian ).Unsur-unsur lain : bertindak terang-terangan, bersifat kebendaan, mengejar untung, keuntungan harus dibagi bersama, adanya kerjasama tdk perlu dikethui pihak ketiga, tujuan kerjasama harus tidak terlarang oleh hukum, untuk kepentingan bersama para sekutu.

2. ISI PERJANJIAN PARTNERSHIP.1. Bagian inbreng dan cara memasukkannya.2. Cara kerja atau pembagian pengurusan.3. Pembagian keuntungan (bila tdk diatur berlaku KUHPdt).4. Tujuan kerjasama.5. Jangka waktu.6. Dll.Ciri Partnership : keluar masing2 sekutu bertindak seolah-olah utk diri sendiri ( mengikat diri sendiri ) thp pihak ketiga, namun kedlm mereka mengikatkan diri dlm persektuan.

3. CONTOHA, B dan C sepakat mendirikan Partnership dg Nama A & Assosiated. A bertindak keluar membuat perjanjian dg D misalnya. Sekalipun ia mengatasnamakan A & Assosiated, secara yuridis hanya A yg terikat kepada D, kecuali jika perbuatan itu menguntungkan Partnership . Jika yg bertindak keluar itu A dan B , maka A dan B terikat sama besar thp pihak ketiga. Kesannya janggal atau tidak adil, namun itulah prinsip partnership-kerjasama utk kepentingan bersama.

4. SIFAT KEPRIBADIANDlm Partnership sifat kepribadian antar anggota sekutu masih dominan, krn tanpa saling mengenal antar anggota niscaya terjadi kerjasam utk tujuan dan kepentingan bersama. O.k.i masing2 anggota hrs saling mengenal utk terjadinya kerjasama. Tujuan kerjasama ini yg membedakan antara perjanjian pada umumnya ( ex Ps 1313 KUHPdt dg Perjanjian Partnership). Perj (Ps 1313 KUHPdt) masing-masing berhadapan (timbal balik) hak dan kewajiban timbal balik, sedang dlm partnership tdk demikian, situasinya paralel, kerjasama utk tujuan bersama mencari keuntungan.5. CARA MENDIRIKAN1) Prinsip : lisan sdh lahir atau berdiri partnership, krn partnership adl perjanjian ex 1313 j0 1618 KUHPdt.2) Praktek : selalu dibuat dg Akta Notaris. Fungsi akta hanya sbg alat bukti existensi Partnership thp pihak ketiga.3) Akta didaftarkan di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri, sekarang seharusnya di Kantor Pendaftaran Perusahaan ex UU No.3 Thn 82 Tg WDP utk tujuan publikasi.4) Sbg persh juga perlu NPWP, SITU,Ijin HO,SIUP,dll.

6. TANGGUNG JAWAB ANGGOTA1) Internal (antar anggota) : Jika ada salah satu yg ditunjuk sbg pengurus, mk Ps 1637 KUHPdt menentukan bhw pengurus berhak melakukan semua perbuatan beheer walaupun tdk disetujui anggota lain, asal dilakukan dg itikad baik. 2) Mitra lain terikat atas perbuatan tsb selama masa penunjukan.3) Bila tdk ada penunjukan khusus, mk Ps 1639 KUHPdt menentukan bhw setiap anggota dianggap sec timbal balik telah saling memberi kuasa utk bertindak thp pihak ketiga, kecuali ada anggota yg sec tegas keberatan sebelum perbuatan nhukum dilakukan. 4) Jadi tanggung jwb anggota dpt sendiri, dpt tanggung renteng.5) Eksternal terhadap Pihak Ketiga.6) Jika tdk ada surat kuasa khusus utk bertindak thp pihak ketiga, maka p 3 hanya dapat minta pertanggung jawaban thp sekutu ybs.7) Ps 1642 KUHPdt : Para anggota sekutu tidaklah terikat masing2 utk seluruh utang Partnership dan masing2 sekutu bisa mengikat sekutu lain, bila mereka tidak telah memberikan kuasa kepadanya untuk itu.8) Pengecualiannya : jika perbuatan itu menguntungkan partnership, mk p 3 dpt menggugat anggota sekutu yg lain ex Ps 1644 KUHPdt.

7. PEMBAGIAN UNTUNG RUGI1) Pada prinsipnya anggota bebas mengatur tentang bgmn cara membagi keuntungan dan kerugian perusahaan. Bila mereka tdk mengatur secara khusus, mk Ps 1633 KUHPdt menetapkan bhw keuntungan atau kerugian akan dibagi seimbang dengan kontribusi masing2 anggota dan anggota yg hanya memasukkan ketrampilan, akan memperoleh keuntungan atau kerugian seimbang dg anggota yg kontribusinya paling kecil baik berupa uang atau barang.2) Ada ketentuan KUHPdt yg wajib diikuti dlm mengelola Partnership, yaitu Ps 1634. Ps 1634 menentukan : para sekutu tidak diperkenankan memperjanjikan bhw mereka akan menyerahkan tg besarnya bagian keuntungan masing2 kpd salah seorang anggota sekutu saja. Janji yg demikian hrs dianggap tdk perbah ada atau batal. Namun janji yg menyatakan bhw semua kerugian akan ditanggung oleh salah seorang anggota sekutu atau lebih, diperbolehkan.3) Rationya : perjanjian tg keuntungan tadi melanggar asas kerjasama, sedang perjanjian tg kerugian tidak.

8. PENGALIHAN KEANGGOTAAN1) Kepentingan atau keanggotaan persekutuan tdk dpt dialihkan tanpa persetujuan sekutu yg lain, kecuali telah diperjanjikan sebelumnya dalam pendirian. O.k.i , kecuali dijanjikan lain seblumnya, kematian, penempatan dibawah pengampuan, kepailitan anggota sekutu, akan menyebabkan partnership bubar. 2) Memasukkan pihak ketiga menjadi anggota sekutu hanya berarti terikat kepada anggota yang memasukkan itu, tdk dg anggota sekutu yg lain.

9. PEMBUBARAN PARTNERSHIP1) Pasal 1646 KUHPdt menentukan : partnership bubar bila telah terjadi salah satu dari :2) 1. lewatnya waktu yang ditentukan dlm perjanjian pendirian ;3) 2. musnahnya barang atau diselesaikannya perbuatan yg menjadi pokok persekutuan;4) 3. atas kehendak semata-mata dari beberapa atau seorang anggota sekutu;5) 4. jika salah satu anggota sekutu meninggal, ditempatkan dibawah pengampuan atau pailit.6) Pasal 1646 ini tidak bersifat limitatif.7) Pembubaran, pecah, berakhir.8) Ontbinding dan vereffening.9) Ontbinding : bubar, pecah dalam arti de jure, sesuai dg ketentuan UU, AD, perjanjian.10) Vereffening : verifikasi, pemberesan, likuidasi. Untuk menentukan penyelesaian hak dan kewajiban perusahaan. 11) Secara yuridis utk kepentingan vereffening, perusahaan masih dianggap ada, eksis sejauh utk kepentingan likuidasi.12) Setelah selesai likuidasi, jika hutang sdh dibayar, piutang sdh ditagih dan masih ada sisa, maka akan dibagi sesuai perjanjian kepada seluruh anggota. Setelah semuanya tuntas, barulah Partnership benar-benar bubar baik de jure maupun de facto.10. Partnership di AS1) General Partnership (GP) Governed by a Partnership Agreement; Each partner has unlimited individual liability for debts of the partnership; Evenly split between partners : equal authority, each is an agent for the partnership, each partner is jointly and severally liable and aprtnership files tax return but partners are all the taxed individually ( pass thruogh entity or flow through entity ).2) Limited Partnership (LP) At least one general partner and one limited partner; General partner is an active managing partner; Limited partner acts more than like an investor with little or no input in day to day business decisions; Governed by statute ( such as the Uniform Limited Partnership Act and the partnership agreement ); Created by filing document with a state; Requires a written agreement among the partners; Liability : GP is fully liable and LP is liable to the extent of investment; GP has full authority to bind the LP; LP may freely transfer their interest unless the partnership agreement provides otherwise. However, a GP cannot tranfer their interest unless all of the other GP and LP consent; Generally, treated as a partnership for tax purposes;

FIRMA1. PENGATURAN

1) Diatur dlm Ps 15 sd 35 KUHD.2) Firma : tiap persekutuan perdata yang didirikan untuk menjalankan perusahaan dengan memakai nama bersama atau firma. Mis : Firma Nindyo & Assosiated.3) Firma adalah bentuk Partnership khusus.4) Kekhususannya : pasti menjalankan perusahaan, dg memakai nama bersama ( firman), mempunyai sistem pertanggungjawaban secara pribadi antar sekutu untuk seluruhnya.5) O.k.i ketentuan KUHPdt tg Partnership juga berlaku sejauh tdk diatur khusus dlm KUHD dan akta pendirian.

2. SIFAT KEPRIBADIAN1) Oleh krn Firma adl Partnership khusus, mk sifat kepribadian anggota juga masih dominan spt pd Maatschap. 2) Sdh jarang dijumpai dlm praktek. Tdk begitu diminati masyarakat. Hasil penelitian FH UGM ada kecenderungan hanya utk kongsi dan menyelamatkan harta warisan utk tdk dibagi antar keluarga.

3. CARA MENDIRIKAN1) Pada prinsipnya cukup lisan spt pd partnership.2) Praktek selalu dibuat dg Akta Notaris, dg ketentuan harus didaftarkan dan diumumkan dlm TBNRI.3) Praktek tdk pernah diumumkan, hanya didaftarkan di Kepaniteraan PN, seharusnya di Kantor Pendaftaran Perusahaan ex UU No.3 Thn 1982 Tg WDP.4) Fungsi akta sama dg partnership, hanya utk alat bukti tg eksistensi Firma pd pihak ketiga.5) Praktek sbg perusahaan juga perlu NPWP, SITU, SIUP, Ijin HO, TDP,dll.6) Praktek selalu membuat pembukuan layaknya perusahaan pd umumnya.4. Pendaftaran dan pengumuman1) Jika pendaftaran dan pengumuman tdk dilakukan akibatnya bukan Firma bubar atau batal, namun Firma : akan dianggap menjalankan kegiatan usaha yg tdk terbatas, pertanggungjawaban anggota sekutu tdk terbatas, jangka waktu usahanya tidak terbatas.2) Tujuannya untuk melindungi pihak ketiga yg beritikad baik.

5. HAK DAN TANGGUNG JAWAB ANGGOTA1) Setiap anggota sekutu berhak utk mengumumkan dan bertindak keluar atas nama Firma;2) Perjanjian yg dibuat anggota sekutu mengikat anggota yg lain;3) Segala seuatu yg diperoleh oleh seorang anggota sekutu menjadi harta Firma;4) Tiap2 anggota sekutu bertanggung jawab secara tanggung renteng utk seluruh perikatan Firma.

6. PERBEDAAN DAN PERSAMAAN FIRMA DG MAATSCHAP1) I. Firma Ada pertanggungjawaban secara pribadi utk seluruhnya dan pertanggungjawaban sec tanggung renteng dan pada maatschap tdk ada; Tdk perlu ada surat kuasa khusus ; Bukan badan hukum; Membuat harta kekayaan terpisah ( pembukuan ) ; Didirikan atas dasar perjanjian , dg akta otentik, didaftarkan dan diumumkan di TBNRI ; Fungsi akta hanya sbg alat bukti, bukan syarat berdirinya Fa; Pembagian keuntungan berdasarkan perbandingan besar kecilnya inbreng masing2.2) Maatschap Ada pertanggungjawaban sendiri2 dan para sekutu terikat masing2 utk seluruh utang maatschap; Masing2 anggota tdk dpt mengikat anggota sekutu lain, kecuali dg surat kuasa khusus; Bukan badan hukum; 4. Praktek jarang membuat kekayaan terpisah ( pembukuan) , namun sudah ada yg mulai membuat pembukuan; Didirkkan berdasarkan perjanjian, tdk harus dg akta otentik, ada yg membuat akta otentik; Tdk ada keharusan pendaftaran dan pengumuman dlm TBNRI; Fungsi akta hanya sbg alat bukti.

7. HUBUNGAN DG PIHAK KETIGA1) Jika dlm Maatschap, hubungan anggota sekutu tdk dg sendirinya mengikat sekutu lain, kecuali ada kuasa utk itu dan menguntungkan maatschap, dlm Firma setia Firman berhak bertindak atas nama Fa dlm lingkup kegiatannya dan mengikat pihak ketiga kecuali pihak ketiga dengan tegas menolak hak tersebut.2) Setia sekutu bertanggung jawab masing2 dan utk seluruhnya thp perikatan Firma dg pihak ketiga.8. ADANYA SEKUTU BARU1) Jika krn kematian dari anggota sekutu atau krn sebab lain anggota sekutu harus diganti, maka caranya : 1. Fa lama dpt dibubarkan dan didirikan Fa baru; 2. Fa lama diteruskan dg memasukkan anggota baru utk menggantikan anggota lama yg meninggal atau keluar.2) Perbedaan kedua cara ini hanya terletak pd tanggung jawab dari Firma terhadap hutang lama. Jika fa bartu didirikan, maka hutang lama bukan tanggung jawabnya, namun jika Fa diteruskan maka Fa masih bertanggung jawab utk hutang lama.

9. PEMBUBARAN FIRMA1) Oleh karena Fa pada dasarnya dalah Partnership Khusus, mk cara mengakhiri Fa spt diatur di dalam Ps 1646 KUHPdt berlaku pula bagi Fa, kecuali diatur lain di dalam Akta Pendirian.2) Likuidasi biasanya diselsaikan dulu melalui kekayaan Fa yg dipisahkan. Jika ternyata kurang maka harta pribadi anggota sekutu dijadikan jaminan atas piutang Fa thp pihak ketiga. COMMANDITAIRE VENNOOTSCHAP (CV)C.Vadalah perusahaan yg didirikan oleh satu orang atau lebih dengan satu orang atau lebih yg lain sebagai pelepas uang atau sekutu komanditer.Diatur di dlm Ps 19 sd 21 KUHD.Disebut Persekutuan Komanditer, krn memilik sekutu pelepas uang yg disebut sekutu komanditer, yi : sekutu yg hanya melepaskan sejumlah uangnya sbg bagian dri modal persekutuan dan hanya bertanggung jawab sebats modal yg dilepaskan tersebut dan tdk ikut dalam pengurusan persekutuan.CV memp 2 sekutu : sekutu aktif ( sekutu kerja, sekutu komplementer, sekutu pengurus ) dan sekutu pasif ( sleeping partner, sekutu diam, sekutu tdk kerja, sekutu komanditer ).1. SIFAT KEPRIBADIAN1) Sifat kepribadian sudah mulai ditinggalkan.2) Sektu komanditer hanya berada dibelakang layar, tdk ikut mengurus perusahaan.3) Jika ketentuan ini dilanggar, ia akan dipertanggungjawabkan seperti sekutu kerja.4) Sekutu komanditer dapat terdiri dari beberapa orang, demikian pula sekutu kerja.5) Sekutu kerja di dalam praktek sering disebut Direktur , Manager, Pimpinan CV.

2. Perbedaan Sekutu Diam dg Sekutu Kerja1) Sekutu kerja sebagai pengurus atau pengelola CV, sedang sekutu pasif tidak;2) Sekutu Kerja bertanggung jwb secara pribadi utk seluruh utang CV, sedang sekutu pasif hanya sebatas uang yg dia masukkan;

3. Perbedaan CV dg PT1) Pengurus CV bertanggung jwb penuh, Pengurus PT terbatas;2) Bila sekutu CV meninggal maka CV bubar, namun tdk demikian halnya pada PT. Jika Pengurus meninggal dpt digantikan orang lain melalui RUPS;3) Sekutu kerja menjabat seumur hidup, Direksi PT terbatas sesuai AD;4) CV Atas saham mempunyai Komisaris spt PT yg diangkat dari sekutu komanditer, sama spt dalam PT juga punya Komisaris.4. CARA MENDIRIKAN1) Tdk berbeda dg Maaatschap dan Fa, secara yuridis cukup lisan.2) Praktek selalu dibuat dg akta notaris, yg berfungsi sebagai alat bukti adanya CV.3) Status hukumnya tetap bukan badan hukum menurut KUHD.4) Praktek selalu membuat kekayan terpisah ( pembukuan ).

5. MACAM CV1) CV Diam-diam : Tampil keluar sbg Fa, ke dlm didalam akte dikenal adanya sekutu komplementer dan sekutu komanditer.2) CV terang2an : tampil keluar terbuka sbg CV, baik melalui Kop Surat, Papan Nama, Cap,dsb.3) CV Atas Saham : Membagi pemasukan modal dari sekutu komanditer, diganti dalam ujud saham oleh perusahaan. Mrpkn bentuk terminal ke bentuk PT.6. BERAKHIRNYA CVPada hakekatnya sama dg Maatschap dan Firma dan AD CV. Perseroan TerbatasPT : badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam UU ini dan Ppnya (Pasal 1 angka 1 UUPT).Karakteristik PT : Pemegang saham tidak bertanggung jawab lebih dari nilai saham yang diambilnya dan tidak meliputi harta kekayaan pribadinya (Ps 3 ay (1) UUPT).Karakteristik ini dalam hal-hal tertentu dapat diterobos. (Piercing the corporate veil) seperti diatur dalam pasal 3 ayat 2 : (1) PT belum berstatus badan hukum; (2) Pemegang saham baik langsung/tidak langsung dengan itikad buruk memanfaatkan PT untuk kepentingan pribadi; (3) Pemegang saham terlibat dalam perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh PT; (4) Pemegang saham baik langsung maupun tidak langsung secara melawan hukum menggunakan kekayaan perseroan yang mengakibatkan tidak cukup untuk melunasi utang PT.1. Macam PT1) UUPT membedakan adanya : PT Terbuka dan PT Tertutup (NV = Naamloze Vennootschap = Limited Company dan BV = Besloten Vennootschap = Private Company). Indikator adanya PT Tertutup: Modal dasar = Rp. 50 juta. Indikator PT Terbuka : dibelakang nama PT diberi tanda Tbk dan biasanya go public lewat Capital Market.2. PENDIRIAN, AD, PENDAFTARAN, PENGUMUMAN1) Pendirian2) Faham pendirian PT : Faham perjanjian, bukan gesamtakt. Sebagai konsekuensinya disyaratkan minimal harus oleh 2 orang, kecuali Persero yg slrh sahamnya dimiliki oleh negara atau Perseroan yg mengelola BE, LKP & LPP (Pasal 7 ayat (1) dan ayat (7).3) Perseroan memperoleh status badan hukum pada tanggal diterbitkannya Keputusan Menteri mengenai pengesahan badan hukum Perseroan bukan setelah Akta Pendirian disahkan oleh Menteri (Pasal 7 ayat (6) UU No. 40/2007).4) Pendiri wajib mengambil bagian saham pada saat PT didirikan (Pasal 7 ayat 2). 5) Kewajiban adanya pihak-pihak (perjanjian) tidak berhenti pada saat pendirian. PT yang telah berstatus rechtspersoon tetap wajib mempunyai minimal 2 orang pemegang saham. Dalam Pasal 7 ay (5) dsbtkan, setelah Perseroan memperoleh status badan hukum & pemegang saham menjadi kurang dari 2 orang, maka dalam jangka waktu 6 bulan sejak keadaan tersebut, sebagian saham wajib dialihkan kepada orang lain atau Perseroan mengeluarkan saham baru kepada orang lai. Jika setelah itu tetap kurang dari 2 orang, pemegang saham akan dikenai ketentuan pertanggung jawaban secara pribadi untuk seluruhnya, dan hal ini dapat merupakan alasan pihak ketiga untuk menuntut pembubaran PT kepada Pengadilan Negeri.6) Faham perjanjian ini tidak berlaku bagi Persero yg slrh sahamnya dimiliki oleh negara atau Perseroan yg mengelola BE, LKP & LPP (Pasal 7 ayat (7), untuk tujuan menghindari adanya fraus legis (penyelundupan hukum) yang selama ini terjadi dalam praktek.7) Perbutan hukum yg dilakukan calon pendiri u/ kepentingan perseroan yg blm didirikan, mengikat perseroan stlh perseroan menjadi badan hukum jika RUPS pertama secara tegas menyatakan menerima atau mengambil alih semua hak dan kewajiban yang timbul dari perbuatan hukum yg dilakukan o/ calon pendiri atau kuasanya (Psl 13(1).8) Jika RUPS tdk diselenggarakan atau RUPS tdk berhasil mengambil keputusan sbgmn diatur ayat (2)&(3), setiap calon pendiri yg melakukan perb. hukum tsb bertanggung jawab secara pribadi atas sgl akibat yg timbul, kecuali ika perb.hukum tsb dilakukan atau disetujui secara tertulis o/ semua calon pendiri sblm pendirian Perseroan (ayat (5).9) Perb.hukum a/n perseroan yg blm memperoleh status BH, hanya blh dilakukan o/ semua anggota Direksi bersama2 semua pendiri serta semua anggota Dewan Komisaris Perseroan& mereka semua bertanggung jwab secara tanggung renteng atas perb.hukum tsb(Pasal 14 ay (1).10) Jika perb hukum tsb ay (1) dilakukan o/ pendiri a/n perseroan yg blm memperoleh stasus BH, perb.hukum tsb menjadi tanggung jawab pendiri & tdk mengikat perseroan(ay(2).11) Perb.hukum sbgm dimaksud ay(1) krn hukum menjadi tanggung jawab erseroan stlh perseroan menjadi BH (ay(3).12) Perb.hukum sbgm dimaksud ay (2) hanya mengikat& menjadi tanggung jawab perseroan stlh perb.hukum tsb disetujui o/ semua pemegang saham dlm RUPS yg dihadiri o/ semua pemegang saham perseroan(ay (4).13) UU tdk mengkaitkan pengesahan BH Perseroan, persetujuan & pemberitahuan perubahan AD Perseroan dg pendaftaran sbgmn dimaksud dlm UU no. 3/1982.14) Menteri yg memberikan pengesahan BH& persetujuan perubahan AD serta menerima pemberitahuan perubahan AD akan menyelenggarakan Daftar Perseroan &memasukkan data perseroan scr langsung.15) Menteri mengumumkan AP& perubahan AD dlm TBNRI dlm jg waktu plg lambat 14 hari sejak tgl diterbitkan Kepmen pengesahan BH Perseroan atau persetujuan perubahan AD atau diterimanya pemberitahuan perubahan AD Perseroan o/ Menteri. 3. Fungsi Akta Pendirian PTAkta pendirian PT yang berisi AD PT merupakan syarat mutlak untuk berdirinya PT. Selain sebagai alat bukti yang kuat: lahiriah, formal dan material, akta pendirian intern : berfungsi sebagai aturan main diantara para pemegang saham dengan organ PT, extern : merupakan identitas dan menentukan pengaturan pertanggung jawaban PT terhadap pihak ketiga.4. Modal dan Saham1) Modal (kapital) : kekayaan total seseorang atau suatu badan atau nilai total dari suatu usaha ekonomi, kekayaan usaha yang segera dapat diubah ke dalam bentuk kontan, bagian pokok dari pinjaman sebagai yang dibedakan dari bunga, bahkan sering diartikan sebagai sejumlah uang atau bagian nilai kekayaan yang dapat mendatangkan penghasilan.2) Dalam PT dikenal 3 jenis modal: (1) modal dasar; (2) modal ditempatkan; (3) modal disetor.3) Modal dasar : modal maksimum dimana dapat dikeluarkan saham tanpa perubahan anggaran dasar. Modal ditempatkan : sejumlah modal dengan nilai nominal yang diambil oleh para pendiri.4) Modal disetor: modal yang telah dipenuhi kewajiban penyetorannya.5) UUPT menentukan : PT harus mempunyai modal dasar minimal Rp. 50.000.000,- kecuali untuk kegiatan usaha tertentu yg ditentukan sesuai peraturan perundang2an yg terkait (Pasal 32).6) Modal ditempatkan&disetor palilng sedikit 25% dari modal dasar & dibuktikan dg bukti penyetoran yg sah(Pasal 33).7) Modal yang ditempatkan di dalam neraca biasanya berada di pos passiva, sedang dalam pos aktiva modal dicantumkan sebagai kas. Contoh:Aktiva PassivaKas Rp. 20.000.000,- Modal yang ditempatkan Rp. 20.000.000,8) Modal PT sebagaimana terlihat dalam neraca merupakan utang PT tetapi bukan utang biasa, namun utang yang tidak dapat dibayar, dalam arti utang tersebut tidak diperbolehkan menjadikan suatu keadaan: karena pembayaran kepada para pemegang saham menyebabkan modal PT menjadi berkurang.

5. CIRI KHAS PT1) Sbg subyek hukum mandiri ( persona standi in judicio ), legal entity, legal body.2) Sbg asosiasi modal3) Mempunyai kekayaan terpisah;4) Pertanggungjawaban terbatas para pemegang saham sebatas saham yg dimilikinya;5) Pemegang saham tdk bertanggung jwb atas kerugian PT melebih saham yg dimiliki, kecuali terkena ketentuan Ps 3 UUPT ( Piercing the Corporate veil );6) Adanya pemisahan tegas antara fungsi pemegang saham ( RUPS ) dg fungsi Direksi;7) Memiliki Dewan Komisaris sbg Supervisor Direksi;8) RUPS sbg pemegang kekuasaan dalam arti kekuasaan yg tdk diberikan kpd Direksi dan Dewan Komisaris.6. CROSS HOLDING (Pasal 36)1) Perseroan dilarang mengeluarkan saham untuk: dimiliki sendiri atau dimiliki o/ perseroan lain yg sahamnya secara langsung atau tdk langsung dimiliki oleh perseroan.2) Apabila larangan tsb terjadi, sesuai dg Pasal 158, dlm jg waktu 1 tahun stlh UU ini berlaku harus menyesuaikan dg ketentuan UU ini.3) Saham yg diperoleh krn peralihan scr hukum, hibah atau hibah wasiat dlm 1 tahun stlh perolehan juga harus dialihkan kpd pihak lain yg tdk dilarang memiliki saham dlm perseroan.7. Perlindungan Modal PT1) Perlindungan modal dan kekayaan PTTujuan : mempersatukan dan menjaga keutuhan kekayaan PT. Menjaga agar dengan pembayaran dividen maupun interim dividen yang dilakukan PT kepada para pemegang saham atau mereka yang berhak atas keuntungan PT (misal: tantieme) tidak akan mengganggu dana cadangan menurut UU dan modal PT dan harus mendapat persetujuan RUPS.UUPT antara lain menentukan : Perseroan dpt melakukan pembelian kembali ( buy back ) saham yg tlh dikeluarkan dg ketentuan (Pasal 37):a. pembelian kembali tdk menyebabkan kekayaan bersih PT menjadi lebih kecil dari jumlah modal yang ditempatkan ditambah cadangan yang wajib. Jumlah nilai nominal seluruh saham yg dibeli kembali o/ perseroan & gadai saham atau jaminan fidusia atas saham yang dipegang oleh perseroan sendiri dan/atau perseroan lain yg sahamnya secara langsung atau tdk langsung dimiliki oleh perseroan, tdk melebihi 10% dari jumlah modal yang ditempatkan dlm perseroan, kecuali diatur lain dlm peraturan perUUan di bidang Pasar Modal. (pasal 37 ayat 1 hrf b). Saham yg dibeli kembali perseroan sbgmn dimaksud ay (1) hanya boleh dikuasai perseroan plg lama 3 tahun (ay (4).Pembelian kembali dilakukan untuk dijual kembali di kemudian hari sehingga tidak mengganggu kekayaan PT.Ancaman : batal demi hukum bila pembelian kembali saham bertentangan dengan pasal 37 ayat 1 UUPT dan direksi bertanggung jawab secara tanggung renteng atas semua kerugian yang diderita pemegang saham yang jujur.Beberapa pengertianDividen : Bagian laba atau pendapatan PT yang ditetapkan oleh direksi dan disahkan oleh RUPS untuk dibagikan kepada pemegang saham. Pembayarannya diatur sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada jenis saham yang ada.Surat dividen : surat bukti hak untuk mendapat sebagian keuntungan PT pada tiap-tiap dibagikan dividen.2) Deviden Saham Devidend rate (Tingkat deviden) : Deviden yang dinyatakan sebagai persen dari nilai pari.Contoh :Deviden record (Catatan deviden) : Catatan jumlah deviden yang dibayarkan selama lima tahun berturut-turut. Dalam catatan tersebut termasuk tunggakan kalau ada serta cara pembayarannya.Devidend yield (Hasil deviden) : Hasil yang akan tergantung pada tingkat deviden serta harga yang dibayar untuk suatu saham. Misal : anda membeli 100 saham PT X a Rp. 150,-. Jika PT jbs membayar deviden RP. 9,- per saham, maka hasil deviden yang anda terima adalah 6% ( 900 : 150 = 6).Perhitungannya adalah: deviden dinyatakan sebagai persen dari harga jual terakhir.Devidend Payout Ratio (Rasio Pembayaran Deviden) : Prosentase tertentu dari laba perusahaan yang dibayarkan sebagai deviden kas kepada pemegang saham.Tantieme : Pembayaran --tergantung dari besarnya keuntungan-- kepada para komisaris, direktur dan jika mungkin lebih jauh kepada karyawan perseroan.3) Penambahan dan Pengurangan Modal(Pasal 41 jis Pasal 43 jo Pasal 44)Penambahan modal perseroan wajib memperoleh persetujuan RUPS atau komisaris yg diberikan kewenangan o/ RUPS.Pengeluaran saham wajib ditawarkan terlebih dahulu kepada pemegang saham seimbang dg pemiliknya untuk klasifikasi saham yg sama (ay 1). Jika saham yg akan dikeluarkan u/ penambahan modal yg klasifikasinya blm pernah dikeluarkan, yg berhak membeli terlebih dahulu adl seluruh pemegang saham esuai dg jlh saham yg dimilikinya.Penawaran sbgmn pd ay (1) tdk berlaku dlm hal pengeluaran saham:a. ditujukan kpd karyawan perseroan;b. ditujukan kpd pemegang obligasi atau efek lain yg dpt dikonversikan menjadi saham, yg tlh dikeluarkan dg persetujuan RUPS; atauc. dilakukan dlm rangka reorganisasi dan/atau restrukturisasi yg tlh disetujui o/ RUPS.Kemudian apabila pemegang saham tdk menggunakan hak u/ membeli & membayar lunas saham yg dibeli dlm waktu 14 hari sejak penawaran, Perseroan dpt menawarkan sisa saham yg tdk diambil kpd pihak ketiga.Pengurangan modal dilakukan dengan keputusan RUPS dan keputusan itu diberitahukan secara tertulis kepada semua kreditur dg mengumumkan dalam 1 (satu) surat kabar paling lambat 7 (tujuh) hari sejak tanggal keputusan. Kreditur dapat mengajukan keberatan dalam waktu 60 (enam puluh) hari terhitung sejak pengumuman.Perseroan wajib memberikan jawaban dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak jawaban diterima kepada pengadilan.Pengurangan modal ditempatkan & disetor dilakukan dg cara penarikan kembali saham atau penurunan nilai nominal saham.Penarikan kembali saham dilakukan thd saham yg tlh dibeli kembali o/ perseroan atau thd saham dg klasifikasi yg dpt ditarik kembali.Penurunan nilai nominal saham tanpa pembayaran kembali hrs dilakukan seimbang thd slrh saham dr setiap klasifikasi saham, kecuali dg persetujuan semua pemegang saham yg nilai nominal sahamnya dikurangi.

8. Saham1) UU PT mengenal satu jenis saham yaitu op naam (registered share) atau saham atas nama.2) Dari pasal 49 dapat diketahui bahwa : nilai nominal saham harus dicantumkan dalam mata uang resmi RI dan saham tidak boleh diterbitkan tanpai nilai nominal (share without par value), kecuali ditentukan lain dalam peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. 3) Menurut Pasal 52, hak pemegang saham adl: menghadiri & mengeluarkan suara dlm RUPS; menerima pembayaran dividen & sisa kekayaan hasil likuidasi; Menjalankan hak lainnya berdasarkan UU ini. 4) Disamping itu didalam PT dikenal jenis-jenis saham didalam praktek antara lain: Saham biasa : Saham yang diberikan kepada setiap orang yang memasukkan inbreng uang kepada PT. Saham utama : Saham ini memberikan kepada pemegangnya hak lebih dari saham biasa dalam hal keuntungan dan/atau saldo, pada waktu PT bubar. Saham utama kumulatif : Saham ini memberikan kepada pemegangnya hal lebih daripada saham utama, disamping mempunyai hak atas keuntungan dan/atau saldo seperti saham utama, masih diberi hak atas deviden tunggakan. Saham prioritas : Saham yang memberi hak kepada pemiliknya hak berbicara khusus dalam RUPS yang biasanya mempunyai kekuatan mutlak. Saham pendiri : Saham yang diberikan sebagai balas jasa terhadap jasa para pendiri PT. Saham bonus: Saham yang diberikan kepada pemegang saham biasa tanpa ada setoran uang tunai lagi atau benda lain, sebagai ganti hak menagih kepada PT atas dana cadangan atau kelebihan dari modal yang ditempatkan.5) Perseroan harus menyelenggarakan Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus, yang memuat antara lain nama, alamat pemegang saham, jumlah, nomor dan tanggal perolehan dan keterangan pemilikan saham dari anggota direksi dan komisaris dan keluarganya pada perseroan yang bersangkutan atau perseroan lain serta tanggal perolehan saham, untuk tujuan transparansi PT.6) Pemindahan hak atas saham atas nama dilakukan dengan akta pemindahan hak. Kemudian pasal 56 ayat (5 ) UU PT menentukan bahwa bentuk dan tata cara pemindahan hak atas saham yang diperdagangkan di pasar modal diatur tersendiri dalam peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.7) Klasifikasi saham; selain dikenal saham atas nama, dalam UU No. 40 Tahun 2007 dikenal klasifikasi saham lain, yaitu saham dg hak suara atau tanpa hak suara, saham dg hak kusus untuk mencalonkan anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris, saham yg dpt ditarik kembali atau ditukar dg klasifikasi saham lain, saham yg memberikan hak u/ menerima dividen terlebih dahulu, dan saham yg memberikan hak u/ menerima terlebih dahulu atas pembagian sisa kekayaan perseroan dlm likuidasi. 8) Pemecahan saham, ditegaskan mengenai hak suara pemecahan saham. 9) Penawaran saham kepada pemegang saham dan karyawan. 10) Pembatasan bagi PT untuk membeli saham yang dikeluarkan. Pada dasarnya PT dilarang membeli saham yang dikeluarkan, kecuali kepemilikan saham yg diperoleh berdasarkan peralihan karena hukum, hibah atau hibah wasiat. 11) Gadai atau fidusia saham; Pengaturan gadai saham lebih ditekankan pada hak suara bagi saham yang digadaikan atau difidusiakan.

9. Penyetoran saham1) Pada waktu pendirian PT, modal yang disetor merupakan kekayaan pertama PT dan merupakan kekayaan sendiri PT. UUPT telah mengatur sedemikian rupa sehingga PT benar-benar mempunyai kekayaan riil, yaitu dengan ketentuan bahwa penyetoran berupa uang harus dibuktikan dengan kuitansi yang sah.2) Fungsi kekayaan PT : Disamping merupakan kekayaan realitas PT, dilain pihak sebagai jaminan terhadap pihak ketiga dari utang-utang yang dibuat PT. Untuk itu UUPT mengatur perlunya dana cadangan yang harus diadakan oleh PT.3) Penyetoran dalam bentuk lain, baik berupa benda berwujud maupun benda tdk berwujud, yg dpt dinilai dg uang & secara nyata tlhditerima o/ perseroan, ditentukan berdasarkan nilai wajar yg ditetapkan sesuai dg harga pasar atau oleh ahli yg tdk terafiliasi dg perseroan. Untuk inbreng benda tidak bergerak harus diumumkan dalam 1 surat kabar atau lebih dlm jg waktu 14 hari stlh AP ditandatangani atau stlh RUPS memutuskan penyetoran saham tsb.4) Quasi-inbreng : semacam inbreng dimana calon pemegang saham menjual benda tidak bergeraknya kepada PT dan dari hasilnya digunakan untuk penyetoran sahamnya.10. Business Judgement Rule1) Apabila anggota Direksi telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab, anggota Direksi tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian Perseroan, dengan kriteria sebagai berikut: kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya; telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Pereroan; tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian; dan2) telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut (Pasal 97 ayat (5) UUPT). 3) Rencana Kerja4) Direksi menyusun rencana kerja tahunan sblm dimulainya tahun buku yad, yg memuat juga anggaran tahunan perseroan u/ thn buku yad.5) Rencana kerja disampaikan kpd Dewan Komisaris atau RUPS sbgmn diatur dlm AD.6) Jika Direksi tdk menyampaikan RK, RK tahun yg lampau yg diberlakukan.11. Laporan Keuangan PT1) Didalam UUPT ditetapkan bahwa laporan tahunan yang telah disetujui oleh RUPS wajib diumumkan dalam 1 (dua) surat kabar harian.2) Bagi PT-PT yang bidang usahanya mengerahkan dana masyarakat, menerbitkan surat pengakuan utang, Perseroan terbuka, Persero, Perseroan yg mempunyai aset dan/atau jlh peredaran usaha dg jlh nilai minimal Rp.50 miliar, atau diwajibkan oleh peraturan perUUan, Direksi wajib menyerahkan perhitungan tahunan Perseroan kepada Akuntan Publik.3) Pemeriksaan terhadap Perseroan dimaksudkan untuk memperoleh data dan atau keterangan apabila terdapat dugaan bahwa : (1) Perseroan melakukan perbuatan melawan hukum yang merugikan pemegang saham atau pihak ketiga, atau (2) Anggota Direksi atau Dewan Komisaris melakukan perbuatan melawan hukum yang merugikan pemegang saham atau pihak ketiga.4) Permohonan untuk melakukan pemeriksaan diajukan kepada Pengadilan Negeri secara tertulis. 12. RUPS1) RUPS mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris, dalam batas yang ditentukan dalam UU dan atau AD PT.Ps 75 UU 40/2007.2) RUPS berhak memperleh keterangan yang berkaitan dengan PT dari Direksi/Komisaris, sepanjang berhubungan dengan mata acara rapat dan tidak bertentangan dengan kepentingan PT.3) PS hanya mempunyai hak untuk meminta keterangan hanya di forum RUPS.4) Prinsip dasar keputusan RUPS melalui musyawarah mufakat tetap dipertahankan, dengan tetap dimungkinkan adanya voting.Ps 87 ay 1 UU 40/2007.13. Direksi dan Komisaris1) DireksiDireksi menjalankan kepengurusan perseroan untuk kepentingan dan usaha PT ( beheer - en beschikkingdaden ; Ps 92 UU 40/2007.Syarat menjadi Direksi : 5 thn sebelum pengangkatan : pernah pailit, menjadi Direksi/Komisaris yg menyebabkan PT yang dipimpinnya pailit, pernah dihukum karena merugikan keuangan negara dan atau berkaitan dengan sektor keuangan, tanpa mengurangi kemungkinan instansi tehknis wenang menetapkan persyaratan tambahan berdasarkan peraturan per-uu-an yg berlaku.Ps 93 UU40/2007.Ybs harus membuat surat pernyataan dan disimpan oleh perseroan. FIDUCIARY DUTYTugas yang timbul dari suatu hubungan fiduciary/kepercayaan antara direksi dg perseroan yang dipimpinnya.Tugas Direksi: manajemen dan perwakilan.Dasar hukum: Pasal 97, 98 UUPTBerlaku juga bagi komisaris (Pasal 114 UUPT).

Kewajiban Direksia) Direksi wajib dengan itikad baik, kehati-hatian dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas pengurusan PT untuk kepentingan dan usaha PT, Ps 97 uu 40/2007 Business judgment rulesb) Perbuatan penguasaan Direksi yang wajib dimintakan persetujuan RUPS, Ps 102 UU 40/2007.c) Pengajuan pailit oleh Direksi tdk lagi ke PN tapi ke PNiaga, Ps 104 UU40/2007.2) KomisarisKomisaris melakukan pengawasan atas kebijakan Direksi dalam menjalankan pengurusan perseroan dan memberi nasihat kepada Direksi dalam menjalankan pengurusan perseroan, Ps 108 UU 40/2007.Pengawasan dan nasehat dilakukan untuk kepentingan dan usaha perseroan.Perlunya Komite Audit dlm pengawasan Ps 121 UU 40/2007.14. PembubaranPembubaan perseroan terjadi:1) Berdasarkan keputusan RUPS;2) Karena jangka waktu berdirinya yang ditetapkan dalam AD telah berakhir;3) Berdasarkan penetapan pengadilan;4) Dg dicabutnya epailitan berdasarkan putusan pengadilan niaga yang telah memiliki kekuatan hukum tetap, harta pailit Perseroan tdk cukup untuk membayar biaya kepailitan;5) Karena harta pailit Perseroan yang telah dinyatakan pailit berada dalam keadaan insolvensi sbgmn diatur dalam UU Kepailitan & PKPU; atau6) Karena dicabutnya izin usaha Perseroan sehingga meajibkan Perseroan melakukan likuidasi sesuai dg ketentuan peratura perundang-undangan, Ps 142 ayat (1)Dalam hal terjadi pembuabaran Perseroan,1) Wajib diikuti dg likuidasi yang dilakukan oleh likuidator; dan2) Perseroan tdk dpt melakukan perbuatan hukum, kecuali diperlukan untuk membereskan semua urusan untuk Perseroan dalam rangka likuidasi (ps 142 ayat (2).3) Likuidasi dan berakhirnya BH PT, memberikan ketegasan tentang teori ontbinding en vereffening = pembubaran ( de jure ) dan verifikasi atau pemberesan atau likuidasi ( de facto ).4) PT masih harus dianggap exist hanya untuk kepentingan likuidasi atau pemberesan Ps 143 UU 40/2007. 5) PT akan bubar sesungguhnya jika likuidasi sudah selesai.15. Pengertian BUMNBadan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara;BUMN terdiri dari Persero dan Perum;Modalnya berasal dari penyertaan negara secara langsung;Penyertaan berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan; Merupakan badan usaha, lembaga privat, bukan lembaga publik, bukan instansi pemerintah; BUMN merupakan badan hukum tersendiri, memiliki kekayaan tersendiri yang terpisah dari kekayaan pendiri/pemiliknya (negara).Bagi BUMN Persero (PT) berlaku sepenuhnya UUPT, dan UU PasarModal bagi Persero Tbk.BUMN Persero berbeda dengan PT Swasta hanya dari segi kepemilikan saja1) Status hukum BUMNa) Badan Hukum.b) BUMN Persero berbentuk PT.c) BUMN Persero tunduk sepenuhnya kepada UUPT.d) BUMN adalah badan privat, bukan badan publik.e) Bagi BUMN berlaku hukum privat.f) BUMN (Persero) berbeda dengan swasta hanya dari segi kepemilikan saham.

Makna kepemilikan terhadap badan usaha (BUMN):a) Kepemilikan terhadap saham, bukan terhadap aset badan usaha.b) Aset/kekayaan badan usaha merupakan milik badan usaha itu sendiri.Kepemilikan Negara terhadap BUMNKepemilikan Negara terhadap BUMN bukan berarti Negara memilikikekayaan/aset BUMN.Kepemilikan Negara terhadap BUMN adalah kepemilikan yang diwujudkanmelalui saham/modal. BUMN adalah badan hukum yang mempunyai kekayaan sendiri, terpisah dari kekayaan Negara selaku pendirinya, karena itu, hubungan Negara dengan BUMN hanya sebatas kepemilikan saham/modal.Bagaimanakah dengan aset BUMN, siapa pemilik aset BUMN? Pemilik asetBUMN adalah BUMN itu sendiri. Status kepemilikan Negara terhadap BUMN berbeda dengan status kepemilikan BUMN terhadap asetnya. Aset BUMN bukan aset Negara. Ketentuan dalam Pasal 49 ayat 5 UU No.1/2004 ttg Perbendaharaan Negara dinyatakan bahwa barang milik Negara dilarang digadaikan atau dijadikan jaminanuntuk mendapatkan pinjaman.Apakah aset BUMN dapat digadaikan/dijaminkan? Bila aset BUMN merupakan aset Negara/BMN, maka BUMN dan perbankan telah melakukan tindakan melawan hukum, melanggar UU 1/2004.Kepemilikan Negara terhadap BUMNKetentuan Pasal 50 UU 1/2004 menyatakan pihak manapun dilarang melakukan penyitaan terhadap BMN. -Apakah aset BUMN dapat disita? - Bila aset BUMN merupakan aset Negara/BMN, maka perbankan selaku kreditor yang melakukan penyitaan aset BUMN selaku debitor, telah melakukan tindakan melawan hukum, melanggar UU 1/2004Konsekuensi lebih jauh:- Seluruh hutang BUMN harus dibayar oleh Negara.- Dalam perkara BUMN, aset Negara bisa disita atau dibekukan oleh pihaklawan BUMN.- Kreditor BUMN pailit, termasuk karyawan, dapat meminta pertanggungjawaban Negara c.q. Menkeu untuk membayar kekuranganpembayaran karena harta pailit tidak mencukupi.- Apabila BUMN pailit, maka Negara ikut pailit. (Hambra, 2012, Kedudukan BUMN dalam Keuangan Negara).