HUKUM PERORANGAN

12

description

HUKUM PERORANGAN. Peristilahan Hukum Perorangan. Hukum Perorangan = R.Soerojo Wignyodipoero, SH Hukum Perseorangan = Ter Haar Pribadi Hukum = Prof. Soekanto Hukum Keorangan = Prof. Djoyodiguno Hukum Pribadi = Dr. Suryono Status Badan Pribadi = Iman Sudiyat. Ruang Lingkup. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of HUKUM PERORANGAN

Page 1: HUKUM PERORANGAN
Page 2: HUKUM PERORANGAN

Peristilahan Hukum Perorangan

• Hukum Perorangan = R.Soerojo Wignyodipoero, SH

• Hukum Perseorangan = Ter Haar• Pribadi Hukum = Prof. Soekanto• Hukum Keorangan = Prof. Djoyodiguno• Hukum Pribadi = Dr. Suryono• Status Badan Pribadi = Iman Sudiyat

Page 3: HUKUM PERORANGAN

Ruang Lingkup

• Hukum perorangan pada PRINSIP nya mengatur hak dan kewajiban dari subyek hukum.

• Subyektum YurisSubyek hukum dalam hukum Adat ; manusia dan badan hukum (badan hukum yang ada antara lain, desa, suku nagari, wakaf, yayasan, dll)

Page 4: HUKUM PERORANGAN

Manusia Sebagai Subyektum Yuris

Wenang hukum (kecakapan berhak) = semua orang baik pria maupun wanita dalam hukum adat diakui mempunyai wenang hukum (kecakapan berhak) yang sama.

Cakap hukum atau cakap untuk melakukan perbuatan hukum (kecakapan bertindak)= orang-orang baik pria maupun wanita yang sudah dewasa.

Page 5: HUKUM PERORANGAN

Pengertian Dewasa

• Ter Haar : seseorang yang telah tidak menjadi tanggungan orang tua dan tidak serumah lagi dengan orang tua.

• Prof. Djoyodiguno : kedewasaan datang secara berangsur. Dewasa penuh jika sudah ‘mentas’ dan ‘mencar’ (hidup mandiri dan berkeluarga sendiri)

Page 6: HUKUM PERORANGAN

Prof. Soepomo, dianggap dewasa apabila,

‘kuwat gawe’ (dapat/mampu bekerja sendiri).

cakap mengurus harta benda serta keperluannya sendiri

Bertanggung jawab atas segala perbuatannya.

Page 7: HUKUM PERORANGAN

Kriteria Dewasa Dalam Hukum Adat

Dalam hukum adat kriterianya bukan umur, tetapi kenyataan-kenyataan ciri-ciri tertentu

• kuwat gawe (dapat/mampu bekerja sendiri)• Cakap mengurus harta bendanya serta lain

keperluan sendiri.• Cakap untuk melakukan segala pergaulan

dalam kehidupan kemasyarakatan serta mempertanggungjawabkan sendiri segala-

galanya itu.

Page 8: HUKUM PERORANGAN

Raad van Justitie (Pengadilan Tinggi) Jakarta dalam keputusannya tertanggal 16 Oktober 1908 menetapkan khusus bagi kaum wanita untuk dapat dianggap “cakap menyatakan kehendaknya sendiri” sebagai berikut : 1. Umur 15 tahun;2. Masak untuk hidup sebagai isteri;3. Cakap untuk melakukan perbuatan-

perbuatan sendiri Keputusan Raad van Justitie tersebut di atas menunjukkan adanya pemakaian dua macam kriteria yang tergabung menjadi satu, yakni kriteria barat yaitu umur dan kriteria adat yaitu kenyataan ciri-ciri tertentu.

Page 9: HUKUM PERORANGAN

Badan Hukum sbg Subyektum Yuris

- Persekutuan (desa, nagari, famili, marga, dll)

1. Wakaf2. Yayasan3. Koperasi

Page 10: HUKUM PERORANGAN

WAKAFMenurut hukum adat:a. Mencadangkan suatu

pekarangan / tanah utk masjid/langgar. Termasuk tanah pekarangan/pertanian untuk memungut hasil.

b. Menentukan sebagian dari harta benda sbg benda yg tidak dapat dijual demi kepentingan keturunannya.

Page 11: HUKUM PERORANGAN

Syarat-syarat Wakaf :1. Pembuat wakaf harus mempunyai

hak penuh (menurut hukum adat) atas apa yang ingin diwakafkan.

2. Benda yang akan diwakafkan harus ditunjuk terang dan maksud serta tujuannya yang tidak bertentangan dengan agama.

3. Pihak yang memberikan wakaf harus disebut dengan terang.

4. Maksudnya harus tetap.5. Yang menerima wakaf harus

menerimanya (kabul)

Page 12: HUKUM PERORANGAN

YAYASAN• Badan hukum yang bergerak di

bidang sosial• Harus berbadan hukum –

dilakukan pendaftaran mengenai pendiriannya.KOPERASI

• UUD 1945 Pasal. 33• Dasar Hukum UU No. 25 tahun

1992• Bertujuan untuk

mensejahterakan anggotanya.