HUKUM PERJANJIAN INTERNASIONALDr. Joko Setiyono, SH MH

HUKUM PERJANJIAN INTERNASIONALHUKUM PERJANJIAN INTERNASIONAL

● ● Ruang Lingkup HIRuang Lingkup HI● ● Subyek HukumSubyek Hukum● ● Sumber HukumSumber Hukum● ● Bilateral dan Multi LateralBilateral dan Multi Lateral● ● HI bersifat KoordinatifHI bersifat Koordinatif● ● Kebutuhan akan HPIKebutuhan akan HPI● ● Kodifikasi HukumKodifikasi Hukum

FUNGSI HPI FUNGSI HPI

1. JAMIN KEPASTIAN HUKUM

2. PERSOALAN INTERNASIONAL

3. BENTUK KAIDAH HI

PENGERTIAN PENGERTIAN PERJANJIAN INTERNASIONAL PERJANJIAN INTERNASIONAL

1. MOCHTAR KUSUMAATMADJA PERJ YG DIADAKAN ANTARA NEG , YANG MENIMBULKAN AKIBAT HK TERTENTU

2. ACADEMY OF SCIENCE OF USSR PERSETUJ YG DINYATAKAN SEC FORMAL ANTARA DUA /LEBIH NEG TTG PEMANTAPAN PERUBAHAN /PEMBATASAN HAK & KEWA JIBAN SEC TIMBAL BALIK..

33. BOER . BOER MAUNASEMUA PERJ AN SUBYEK 2 AKTIF HI & YG DIATUR OLEH HI BERI SIKAN SEMUA PERJ AN SUBYEK 2 AKTIF HI & YG DIATUR OLEH HI BERI SIKAN IKATAN2 YG PUNYA AKIBAT HKM (LEGALLY BINDINGIKATAN2 YG PUNYA AKIBAT HKM (LEGALLY BINDING

4. KONVENSI WINA 1969 (Psl 2 ayat 1 butir a)Persetuj Int’l yg diadakan antar neg dlm bentuk tertulis dan diatur oleh HI, baik yg berupa satu instrumeninstrumen tunggal/dua/lebih yg slg berkaitan tanpa me mandang apapun namanya

UNSUR-UNSUR PERJANJIAN INTERNASIONALUNSUR-UNSUR PERJANJIAN INTERNASIONAL

1. KATA SEPAKAT2. SUBYEK HUKUM3. BERBENTUK TERTULIS4. OBJEK, AKIBAT, TUJUA 5. JANGKA WAKTU6. TUNDUK PADA HI

ISTILAH PIISTILAH PI1.1. TRACTAT ATAU TREATYTRACTAT ATAU TREATY2.2. ConventionConvention3.3. DeclarationDeclaration4.4. Statuta, Charter, CovenantStatuta, Charter, Covenant5.5. FactFact6.6. AgreementAgreement7.7. MOUMOU8.8. ProtokolProtokol9.9. Final Act, Echange of notes, Process Verbal, Modus VivendiFinal Act, Echange of notes, Process Verbal, Modus Vivendi

BENTUK PERJ INT’LBENTUK PERJ INT’L

1. PI TDK TERTULIS (UNWRITTEN/ORAL AGREEMENT)1. PI TDK TERTULIS (UNWRITTEN/ORAL AGREEMENT) → → PERNYATAAN BERSAMA KEP NEG/PEM, MENLUPERNYATAAN BERSAMA KEP NEG/PEM, MENLU → → RESPON POSITIF, SBG PERJ LESAN PARA PIHAKRESPON POSITIF, SBG PERJ LESAN PARA PIHAKEX. STATEMENT FERDINANT MARCOS DI KTT ASEAN EX. STATEMENT FERDINANT MARCOS DI KTT ASEAN

1977 DI KUALA LUMPUR, BAHWA PILIPINA CABUT 1977 DI KUALA LUMPUR, BAHWA PILIPINA CABUT KLAIMNYA ATAS SUBAH LALU DIRESPON POSITIF KLAIMNYA ATAS SUBAH LALU DIRESPON POSITIF KEP NEG/PEM MALAYSIA, SEJAK SAAT ITU KEP NEG/PEM MALAYSIA, SEJAK SAAT ITU TERJADI PI SECARA LISAN TERJADI PI SECARA LISAN

2. PI TERTULIS2. PI TERTULIS → →MENDOMINASI DLM HUB INT’L, KRN MENDOMINASI DLM HUB INT’L, KRN - KETEGASAN- KETEGASAN - KEJELASAN- KEJELASAN - KEPASTIAN HK BG PARA PIHAK- KEPASTIAN HK BG PARA PIHAK

KLASIFIKASI PIKLASIFIKASI PI1. SUBYEK/PHK YG MENGAD PERJ1. SUBYEK/PHK YG MENGAD PERJ A. PERJ ANTAR NEGA. PERJ ANTAR NEG B. PERJ ANTAR NEG DGN SUBYEK HI B. PERJ ANTAR NEG DGN SUBYEK HI C. PERJ ANTAR ANTAR SUBYEK HIC. PERJ ANTAR ANTAR SUBYEK HI2. JUMLAH PARA PIHAK2. JUMLAH PARA PIHAK A. BILATERALA. BILATERAL B. MULTILATERALB. MULTILATERAL3. FUNGSI SBG SUMBER HKM3. FUNGSI SBG SUMBER HKM A. TREATY CONTRACTA. TREATY CONTRACT B. LAW MAKING TREATYB. LAW MAKING TREATY4. TAHAP PEMBENTUKAN4. TAHAP PEMBENTUKAN A. 2 TAHAPA. 2 TAHAP B. 3 TAHAPB. 3 TAHAP5. SIFAT PELAKSANAANNYA5. SIFAT PELAKSANAANNYA A. Perj yang menentukan (Dispositive Treaties)A. Perj yang menentukan (Dispositive Treaties) B. Perj yang dilaksanakan (Executory Treaties)B. Perj yang dilaksanakan (Executory Treaties)

SUMBER HK PERJ INT’LSUMBER HK PERJ INT’L

SUMBER HK PERJ INT’LSUMBER HK PERJ INT’L1.1. PERJANJIAN INTERNASIONALPERJANJIAN INTERNASIONAL2.2. HKM KEBIASAAN INTERNASIONALHKM KEBIASAAN INTERNASIONAL33 PRINSIP HKM UMUMPRINSIP HKM UMUM - FREE CONSENT (PERSETUJ BEBAS)- FREE CONSENT (PERSETUJ BEBAS) - PACTA SUNT SERVANDA- PACTA SUNT SERVANDA 4. 4. YURISPRUDENSI YURISPRUDENSI

PRINSIP-PRINSIP DLM HK PIPRINSIP-PRINSIP DLM HK PI

PRINSIP-PRINSIP DLM HK PIPRINSIP-PRINSIP DLM HK PI

1. PACTA SUNT SERVANDA1. PACTA SUNT SERVANDA (PS. 26 KW 1969)(PS. 26 KW 1969) → → PRINSIP DASAR DARI HI (GRUNDNORM) PRINSIP DASAR DARI HI (GRUNDNORM) → → PRINSIP HK UMUM DIAKUI UNIVERSALPRINSIP HK UMUM DIAKUI UNIVERSAL → → NORMA IMPERATIF DLM PRAKTEK PINORMA IMPERATIF DLM PRAKTEK PI2.2.PACTA TERTIIS NEC NOSENT NEC PROSUNT PACTA TERTIIS NEC NOSENT NEC PROSUNT (PS. 34 KW 1969)(PS. 34 KW 1969) PI TDK DPT MENIMBULKAN HAK & KWJBN KPD PIHAK KE-3PI TDK DPT MENIMBULKAN HAK & KWJBN KPD PIHAK KE-33. 3. REBUS SIC STANTIBUSREBUS SIC STANTIBUS PRINSIP YG MEMBERI HAK PD SU NEG UTK PRINSIP YG MEMBERI HAK PD SU NEG UTK MENARIK MENARIK

DIRI/MEMBATALKANDIRI/MEMBATALKAN SU PERJ KRN PENGARUH PERUB SU PERJ KRN PENGARUH PERUB KEADAAN YG BERSIFAT FUNDAMENTAL KEADAAN YG BERSIFAT FUNDAMENTAL

BEBERAPA PENGECUALIAN PRINSIP BEBERAPA PENGECUALIAN PRINSIP ““PACTA TERTIIS NEC NOCENT NEC PROSUNT” :PACTA TERTIIS NEC NOCENT NEC PROSUNT” :

A. PERJ DPT MPY AKIBAT KPD P-3 ATAS PERSETUJ A. PERJ DPT MPY AKIBAT KPD P-3 ATAS PERSETUJ MRK MRK (PS.35 KW ’69)(PS.35 KW ’69)→ → SUATU KWBN DPT TIMBUL BG NEG KE-3 YG BRSL SUATU KWBN DPT TIMBUL BG NEG KE-3 YG BRSL

DARI KETENT SUATU PERJ YG DIBUAT DGN DARI KETENT SUATU PERJ YG DIBUAT DGN SENGAJA OLEH NEG2 PIHAK & SENGAJA OLEH NEG2 PIHAK & NEG KE-3 TADI NEG KE-3 TADI MENERIMA KWJBN TSB DLM BTK TERTULISMENERIMA KWJBN TSB DLM BTK TERTULIS

B. PERJ YG MEMBERI HAK KPD NEG2 KE-3B. PERJ YG MEMBERI HAK KPD NEG2 KE-3 (PS.36 KW’69)(PS.36 KW’69)→→BERKAITAN DGN KLAUSULA BERKAITAN DGN KLAUSULA “MOST “MOST

FAVOURED NATION/MFN”FAVOURED NATION/MFN”→→SETIAP PERLAKUAN KHUSUS YG SETIAP PERLAKUAN KHUSUS YG

DIBERIKAN PD SATU NEG HRS DIBERIKAN PD SATU NEG HRS DIBERIKAN PULA KPD NEG LAINNYADIBERIKAN PULA KPD NEG LAINNYA

C. PERJ YG DPT MPY AKIBAT PD NEG KE-3 C. PERJ YG DPT MPY AKIBAT PD NEG KE-3 TANPATANPA PERSETUJUAN NEG KE-3 TSBPERSETUJUAN NEG KE-3 TSB

- PASAL 2 (6) Piagam PBB- PASAL 2 (6) Piagam PBB ‘ ‘NEG2 BKN ANGGOTA PBB BERTINDAK SESUAI DGN NEG2 BKN ANGGOTA PBB BERTINDAK SESUAI DGN

PRINSIP & ASAS PBB BILA DIANGGAP PERLU UTK PRINSIP & ASAS PBB BILA DIANGGAP PERLU UTK PERDAMAIAN & KEAMANAN INT’L’PERDAMAIAN & KEAMANAN INT’L’

- PASAL 32 PIAGAM PBB- PASAL 32 PIAGAM PBB ‘ ‘NEG BKN ANGGOTA PBB YG MERUP PIHAK DLM NEG BKN ANGGOTA PBB YG MERUP PIHAK DLM

PERTIKAIAN YG SDG DLM PERTIMBANGAN DK-PBB, PERTIKAIAN YG SDG DLM PERTIMBANGAN DK-PBB, DIUNDANG UTK TURUT SERTA TANPA HAK SUARA DIUNDANG UTK TURUT SERTA TANPA HAK SUARA DLM PEMBICARAAN MGN PERTIKAIAN TSB’DLM PEMBICARAAN MGN PERTIKAIAN TSB’

PROSES PERUMUSAN & MULAI PROSES PERUMUSAN & MULAI BERLAKUNYA PERJ INT’LBERLAKUNYA PERJ INT’L

PARA PIHAK YG BERMAKSUD MBUAT/ PARA PIHAK YG BERMAKSUD MBUAT/ MRUMUSKAN SU PERJ INT’L MELAK :MRUMUSKAN SU PERJ INT’L MELAK :

1.1. PENDEKATAN INFORMALPENDEKATAN INFORMAL2.2. PENDEKATAN FORMAL KW 1969PENDEKATAN FORMAL KW 1969

LANGKAH 2 FORMALLANGKAH 2 FORMAL

1.1. PENUNJUKAN WAKIL YG AKAN MENGAD PERUNDINGANPENUNJUKAN WAKIL YG AKAN MENGAD PERUNDINGAN2.2. PENYERAHAN KUASA PENUH (FULL POWERS)PENYERAHAN KUASA PENUH (FULL POWERS)3.3. PENERIMAAN NASKAH PI (ADOPTION OF THE TEXT)PENERIMAAN NASKAH PI (ADOPTION OF THE TEXT)4.4. PENGOTENTIKASIAN NASKAH PI (AUTHENTICATION OF THE PENGOTENTIKASIAN NASKAH PI (AUTHENTICATION OF THE

TEXT)TEXT)5.5. SAAT MULAI BERLAKUNYA SUATU PI (ENTRY INTO FORCE SAAT MULAI BERLAKUNYA SUATU PI (ENTRY INTO FORCE

OF A TREATY)OF A TREATY)6.6. PERSETUJUAN UTK TERIKAT PD PI (CONSENT TO BE PERSETUJUAN UTK TERIKAT PD PI (CONSENT TO BE

BOUND BY A TREATY)BOUND BY A TREATY)7.7. PENYIMPANAN NASKAH PI (DEPOSITORY OF A TREATY). PENYIMPANAN NASKAH PI (DEPOSITORY OF A TREATY). 8.8. PENDAFTARAN & PENGUMUMAN (REGISTRATION AND PENDAFTARAN & PENGUMUMAN (REGISTRATION AND

PIBLICATION)PIBLICATION)

KUASA PENUH BERARTIKUASA PENUH BERARTI sebuah sebuah dokumen dokumen yg dikeluarkan oleh yg dikeluarkan oleh pejabat yg pejabat yg

berwenang dari suatu negberwenang dari suatu neg yg berisi yg berisi penunjukan penunjukan atas seseorang atau lbh utk mewakili neg ybs.atas seseorang atau lbh utk mewakili neg ybs. utk merundingkan, mengadopsi atau utk merundingkan, mengadopsi atau mengotentikasi naskah suatu PI, menyat mengotentikasi naskah suatu PI, menyat persetuj utk terikat pd suatu persetuj int’l, atau persetuj utk terikat pd suatu persetuj int’l, atau utk melak tindakan lainnya yg berkenaan dgn utk melak tindakan lainnya yg berkenaan dgn perj tsb.perj tsb. (Ps.2 (1) c KW 1969) (Ps.2 (1) c KW 1969)

PEJABAT NEG YG TDK PERLU PEJABAT NEG YG TDK PERLU MEMPERLIHATKAN FPMEMPERLIHATKAN FP

1. KEPALA NEG/PEM & MENLU1. KEPALA NEG/PEM & MENLU → → KRN MEMILIKI KEWENANGAN BERTINDAK KRN MEMILIKI KEWENANGAN BERTINDAK

MEWAKILI NEG NYA DLM SGL BIDANG MEWAKILI NEG NYA DLM SGL BIDANG HUB INT’LHUB INT’L

→ →TDK PERLU FPTDK PERLU FP UTK SEMUA TINDAKANNYA UTK SEMUA TINDAKANNYA DLM MENGAD PI DGN NEG, OI MAUPUN DLM MENGAD PI DGN NEG, OI MAUPUN SUBYEK HI LAINNYA SUBYEK HI LAINNYA

2. KEPALA MISI DIPLOMATIK2. KEPALA MISI DIPLOMATIK → → TIDAK PERLU FP : TIDAK PERLU FP : TERBATAS PD TINDAKAN TERBATAS PD TINDAKAN

MENERIMA (MENGADOPSI) NASKAH PI ANT MENERIMA (MENGADOPSI) NASKAH PI ANT NEG YG MENGAKREDITASINYA DGN NEG NEG YG MENGAKREDITASINYA DGN NEG TEMPATNYA DIAKREDITASITEMPATNYA DIAKREDITASI

→→ PERLU FP : PERLU FP : DLM HAL DIBERI TUGAS & WWNG DLM HAL DIBERI TUGAS & WWNG UTK MENGOTENTIKASIKAN MAUPUN MENYAT UTK MENGOTENTIKASIKAN MAUPUN MENYAT PERSETUJ UTK TERIKAT PD PERJ INT’L YG PERSETUJ UTK TERIKAT PD PERJ INT’L YG SBLMNYA TELAH DIADOPSISBLMNYA TELAH DIADOPSI

3.KEPALA PERWAKILAN YG DIAKREDITASI OLEH 3.KEPALA PERWAKILAN YG DIAKREDITASI OLEH SUATU NEG PD SUATU KONFERENSI INT’L ATAU SUATU NEG PD SUATU KONFERENSI INT’L ATAU

SUATU OI ATAU SALAH SATU DARI ORGANNYASUATU OI ATAU SALAH SATU DARI ORGANNYA→→TDK PERLU FP TDK PERLU FP UTK TINDAKAN UTK TINDAKAN

PENGADOPSIAN/PENERIMAAN NASKAH PERJ INT’LPENGADOPSIAN/PENERIMAAN NASKAH PERJ INT’L

→→UTK TINDAKAN PERATIFIKASIAN/PERSETUJUAN UTK TINDAKAN PERATIFIKASIAN/PERSETUJUAN UTK TERIKAT PD NASKAH PERJ INT’LUTK TERIKAT PD NASKAH PERJ INT’L TDK DILAK TDK DILAK OLEH PERWAKILAN TSB TTPI OLEH ORGAN YG OLEH PERWAKILAN TSB TTPI OLEH ORGAN YG BERWENANG DR NEG MSG2BERWENANG DR NEG MSG2

PENERIMAAN NASKAH PI PENERIMAAN NASKAH PI (ADOPTION OF THE TEXT)(ADOPTION OF THE TEXT)

Stlh mll Stlh mll proses perundinganproses perundingan ↓ ↓Kesepakatan thd naskahKesepakatan thd naskah perj perj ↓ ↓Penerimaan /pengadopsian naskahPenerimaan /pengadopsian naskah perj perj (para (para

pihak yg melak perundingan tlh berhasil pihak yg melak perundingan tlh berhasil mencapai kesepakatan atas naskah perj mencapai kesepakatan atas naskah perj meskipun kesepakatan itu blm merup meskipun kesepakatan itu blm merup kesepakatan final atau kesepakatan final atau blm merup naskah yg blm merup naskah yg definitif) definitif)

PENGOTENTIKASIAN NASKAH PERJ PENGOTENTIKASIAN NASKAH PERJ (AUTHENTICATION OF THE TEXT(AUTHENTICATION OF THE TEXT))

Pengotentikasian atau pengesahan ini Pengotentikasian atau pengesahan ini akan meningkatkan status dari naskah perj akan meningkatkan status dari naskah perj yg sdh melewati tahap penerimaan yg sdh melewati tahap penerimaan menjadi naskah yg final & definitifmenjadi naskah yg final & definitif (tdk bisa (tdk bisa berubah berubah kecuali setelah perj mulai berlakukecuali setelah perj mulai berlaku maka dapat dirubah mll prosedur maka dapat dirubah mll prosedur modifikasi ataupun amandemen)modifikasi ataupun amandemen)

Pengotentikasian naskah perj dpt dilak Pengotentikasian naskah perj dpt dilak dgn dgn penandatanganan (signature), penandatanganan (signature), penandatanganan ad referendum atau penandatanganan ad referendum atau pemarafan (initially)pemarafan (initially) oleh wakil2 dari oleh wakil2 dari negara tsb atas naskah perj atau atas akte negara tsb atas naskah perj atau atas akte akhir (Final Act) dari konferensi yg akhir (Final Act) dari konferensi yg memuat teks tsb. (Ps.10 KW’69)memuat teks tsb. (Ps.10 KW’69)

Adoption of the textAdoption of the text → → Ps. 9 KW’69 Ps. 9 KW’69 penerimaan naskah perj dlm praktek suatu penerimaan naskah perj dlm praktek suatu konferensi int’l, biasanya dilak dgn 2/3 konferensi int’l, biasanya dilak dgn 2/3 suara dari peserta yg hadir kecuali bila suara dari peserta yg hadir kecuali bila konferensi menentukan lainkonferensi menentukan lain

Authentication of the textAuthentication of the text → → Ps. 10 KW’69 Ps. 10 KW’69 tindakan formal mengenai bunyi naskahtindakan formal mengenai bunyi naskah

PERSETUJUAN UNTUK TERIKAT PERSETUJUAN UNTUK TERIKAT PADA PERJANJIANPADA PERJANJIAN

(Consent to be Bound by a Treaty)(Consent to be Bound by a Treaty)

Ada bbrp caraAda bbrp cara →Ps. 11 KW’69→Ps. 11 KW’69Penandatanganan (Signature)Penandatanganan (Signature)Pertukaran instrumen yg mbentuk perj. Pertukaran instrumen yg mbentuk perj.

(exchange of instrument constituting a (exchange of instrument constituting a treaty)treaty)

Ratifikasi (ratification), Akseptasi Ratifikasi (ratification), Akseptasi (acceptance) & Persetuj. (approval)(acceptance) & Persetuj. (approval)

Aksesi (accession)Aksesi (accession)

CARA YG PALING SERING DIPAKAI :CARA YG PALING SERING DIPAKAI :PenandatangananPenandatangananRatifikasiRatifikasi

PERSETUJUAN UTK TERIKAT PADA PERJ. YANG PERSETUJUAN UTK TERIKAT PADA PERJ. YANG DINYATAKAN DG CARA PENANDATANGANANDINYATAKAN DG CARA PENANDATANGANAN (Ps. 12) (Ps. 12)

Ttd dilak oleh wkl neg yg melak perundingan)Ttd dilak oleh wkl neg yg melak perundingan) Materi perj yg krg ptg atau lbh bsifat teknis Materi perj yg krg ptg atau lbh bsifat teknis Ttdsbg pernyat persetuj utk terikat pd PI Ttdsbg pernyat persetuj utk terikat pd PI Ttd dilak scr serentak akhir perundinganTtd dilak scr serentak akhir perundingan

Ada 3 kemungkinan (Ps 12 (1) a, b, c) KW’69Ada 3 kemungkinan (Ps 12 (1) a, b, c) KW’691.1. Perj. Itu menentukanPerj. Itu menentukan bhw penandatanganan bhw penandatanganan

tsb mjadikan neg2 itu terikat pd perj. tsb.tsb mjadikan neg2 itu terikat pd perj. tsb.2.2. Neg yg melak perundingan menyepakatiNeg yg melak perundingan menyepakati bhw bhw

penandatangan akan mjdkan neg itu terikat PIpenandatangan akan mjdkan neg itu terikat PI3.3. Ada maksud dr suatu neg utk mjdkan terikat Ada maksud dr suatu neg utk mjdkan terikat

dgn cara penandatangan tsb. dgn cara penandatangan tsb. tampak dr kuasa tampak dr kuasa penuh dr wklnya atau dinyat. slm perundinganpenuh dr wklnya atau dinyat. slm perundingan

Persetuj utk terikat pd perj yg dinyat dgn Persetuj utk terikat pd perj yg dinyat dgn pertukaran instrumenpertukaran instrumen yg mbentuk perj. yg mbentuk perj.

(Ps. 13 KW’69) (Ps. 13 KW’69) → → dilak apabila :dilak apabila : Instrumen tsb menetapkanInstrumen tsb menetapkan bhw dg bhw dg

pertukaran itu perj sdh mengikatpertukaran itu perj sdh mengikatNeg menyepakatiNeg menyepakati bhw pertukaran bhw pertukaran

instrumen akan menimbulkan akibat bhw instrumen akan menimbulkan akibat bhw mrk terikat pd perj itu.mrk terikat pd perj itu.

Persetuj utk terikat pd suatu perj yg dinyat Persetuj utk terikat pd suatu perj yg dinyat dgn dgn ratifikasi, akseptasi dan persetujuanratifikasi, akseptasi dan persetujuan

RATIFIKASIRATIFIKASI Apbl dlm perj disyaratkan RATIFIKASI, Apbl dlm perj disyaratkan RATIFIKASI,

maka penandatangan yg merup tindak maka penandatangan yg merup tindak lanjut dari lanjut dari tindakan menerima naskah perj tindakan menerima naskah perj (adoption of the text) (adoption of the text) akan disusul dgn akan disusul dgn tindakan ratifikasi oleh lembaga neg yg tindakan ratifikasi oleh lembaga neg yg memiliki kewenanganmemiliki kewenangan utk memberikan utk memberikan pernyataan mengikatkan diri pada perj int’lpernyataan mengikatkan diri pada perj int’l

PENERIMAAN (ACCEPTANCE),PENERIMAAN (ACCEPTANCE),PENGESAHAN (APPROVAL)PENGESAHAN (APPROVAL)PS. 14 (2) KW :PS. 14 (2) KW : Persetuj utk terikat pd perj dgn cara Persetuj utk terikat pd perj dgn cara

akseptasi & pengesahan (approval) juga akseptasi & pengesahan (approval) juga berdsrkan kondisi2 yg sama dgn persetuj berdsrkan kondisi2 yg sama dgn persetuj utk terikat pd perj dgn cara ratifikasi utk terikat pd perj dgn cara ratifikasi

PERSETUJUAN UTK TERIKAT PERSETUJUAN UTK TERIKAT DGN AKSESIDGN AKSESI

AKSESI :AKSESI : suatu tindakan menyatakan diri terikat pd suatu tindakan menyatakan diri terikat pd

suatu perj suatu perj oleh oleh neg2 yg tdk ikut sertaneg2 yg tdk ikut serta dlm dlm pembentukan perj pembentukan perj

SAAT MULAI BERLAKUNYA SUATU PERJ SAAT MULAI BERLAKUNYA SUATU PERJ (ENTRY INTO FORCE OF A TREATY)(ENTRY INTO FORCE OF A TREATY)

1.1. PI berlaku PI berlaku saat penandatanganansaat penandatanganan oleh oleh wakil2 para pihak yg melak perundinganwakil2 para pihak yg melak perundingan

→ → dgn penandatanganan maka sejak dgn penandatanganan maka sejak

saat itu perj tsb secara sah telah saat itu perj tsb secara sah telah mengikat para pihak sbg mengikat para pihak sbg Hukum PositifHukum Positif

2. PI mulai berlaku 2. PI mulai berlaku saat pertukaran Piagam saat pertukaran Piagam atau instrumen ratifikasiatau instrumen ratifikasi ant para pihak ant para pihak ex. This treaty shall enter into force on the ex. This treaty shall enter into force on the date of date of exchangeexchange of the instruments of of the instruments of ratificationratification (Perj ini akan mulai berlaku pd wkt tgl (Perj ini akan mulai berlaku pd wkt tgl pertukaran piagam ratifikasi)pertukaran piagam ratifikasi)

3. PI yg dinyat mulai berlaku pd hari ke…., 3. PI yg dinyat mulai berlaku pd hari ke…., terhitung mulai tgl pertukaran naskah terhitung mulai tgl pertukaran naskah piagam ratifikasipiagam ratifikasi

4. Pd hari ke…, terhitung mulai tgl ataupun 4. Pd hari ke…, terhitung mulai tgl ataupun stlh tercapainya penyimpanan Piagam stlh tercapainya penyimpanan Piagam atau intrumen ratifikasi dari neg yg ke….atau intrumen ratifikasi dari neg yg ke….

PENYIMPANAN NASKAH PERJ INT’LPENYIMPANAN NASKAH PERJ INT’L (DEPOSITORY OF A TREATY) (DEPOSITORY OF A TREATY)

Dokumen2 dlm perj multilateral :Dokumen2 dlm perj multilateral :- Naskah otentik dari PI (dokumen tertulis)Naskah otentik dari PI (dokumen tertulis)- Dokumen yg berupa Full Powers dr wakil2 Dokumen yg berupa Full Powers dr wakil2

pd pihak yg melak perundinganpd pihak yg melak perundingan- Dok yg berupa Piagam atau instrumen Dok yg berupa Piagam atau instrumen

ratifikasi atau aksesiratifikasi atau aksesi- Dok ttg reservasiDok ttg reservasi- Dok ttg persetujuan & penolakan reservasiDok ttg persetujuan & penolakan reservasi

- Dok ttg Penarikan kembali reservasiDok ttg Penarikan kembali reservasi- Dok ttg penarikan kembali Dok ttg penarikan kembali

keberatan/penolakan atas reservasikeberatan/penolakan atas reservasi- Dok ttg amandemen & modifikasiDok ttg amandemen & modifikasi- Dok ttg persetujuan utk terikat pd naskah Dok ttg persetujuan utk terikat pd naskah

hasil amandemenhasil amandemen- Dok pengunduran diri sbg peserta dlm perjDok pengunduran diri sbg peserta dlm perj- Dok selama proses perundingan utk Dok selama proses perundingan utk

merumuskan naskah perj dllmerumuskan naskah perj dll

Dimana & Siapa yg berkwjbn menyimpan Dimana & Siapa yg berkwjbn menyimpan dokumen ?dokumen ?- NEGARANEGARA tempat diselenggarakan tempat diselenggarakan

konferensi int’l yg menghslkan persetuj itukonferensi int’l yg menghslkan persetuj itu- ORGANISASI ORGANISASI yg memprakarsai yg memprakarsai

penyelenggaraan konferensi yg penyelenggaraan konferensi yg menghasilkan perjmenghasilkan perj

PENDAFTARAN & PENGUMUMANPENDAFTARAN & PENGUMUMAN (REGISTRATION AND PUBLICATION)(REGISTRATION AND PUBLICATION)

Suatu PI apapun bentuk, isi & sifatnya harus Suatu PI apapun bentuk, isi & sifatnya harus didaftarkan pd didaftarkan pd Sekretariat PBBSekretariat PBB oleh pihak2 ybs oleh pihak2 ybs (PBB adl sebuah OI dlm ruang lingkup global (PBB adl sebuah OI dlm ruang lingkup global yang anggotanya terdiri dari neg2 di semua yang anggotanya terdiri dari neg2 di semua kawasan)kawasan)

Pendaftaran disertai pula dgn publikasinya scr Pendaftaran disertai pula dgn publikasinya scr luas & terbuka dlm luas & terbuka dlm The United Nations Treaty The United Nations Treaty Series (UNTS)Series (UNTS)

→ → supaya terjamin adanya keterbukaan shg supaya terjamin adanya keterbukaan shg diketahui semua pihak (hal ini berkaitan dgn diketahui semua pihak (hal ini berkaitan dgn pihak ketiga) pihak ketiga)

AMANDEMEN DAN MODIFIKASI AMANDEMEN DAN MODIFIKASI ATAS PERJ INT’LATAS PERJ INT’L

Cara Pengubahannya dengan melalui Cara Pengubahannya dengan melalui prosedur tertentu yaitu :prosedur tertentu yaitu :

► ► biasanya ditentukan tersendiri di dalam salah biasanya ditentukan tersendiri di dalam salah satu atau beberapa ketentuan perjanjiansatu atau beberapa ketentuan perjanjian ex. Pasal 108 & Pasal 109 Piagam PBBex. Pasal 108 & Pasal 109 Piagam PBB (Piagam PBB bisa diamandemen bila (Piagam PBB bisa diamandemen bila tercapai 2/3 suara dari anggota tercapai 2/3 suara dari anggota Majelis Umum PBB dan diratifikasi oleh Majelis Umum PBB dan diratifikasi oleh 2/3 anggota PBB termasuk ke-5 2/3 anggota PBB termasuk ke-5 negara anggota tetap (AT) Dewan negara anggota tetap (AT) Dewan Keamanan/DK PBB).Keamanan/DK PBB).

→ → Terdapat 4 pasal dalam Piagam PBB yang telah Terdapat 4 pasal dalam Piagam PBB yang telah diamandemen yaitu: diamandemen yaitu: - Ps. 23 Piagam PBB, - Ps. 23 Piagam PBB, ” ”keanggotaan DK-PBB ditingkatkan dari 11 keanggotaan DK-PBB ditingkatkan dari 11 menjadi 15” pada tahun 1965menjadi 15” pada tahun 1965

- Ps. 27 Piagam PBB, - Ps. 27 Piagam PBB, ” ”jumlah suara menyetujui yang diperlukan untuk suatu jumlah suara menyetujui yang diperlukan untuk suatu keputusan ditingkatkan dari 7 menjadi 9 termasuk keputusan ditingkatkan dari 7 menjadi 9 termasuk suara persetujuan dari ke-5 AT untuk semua masalah suara persetujuan dari ke-5 AT untuk semua masalah substantif dan bukan prosedural” pada tahun 1965substantif dan bukan prosedural” pada tahun 1965

- Ps. 61 Piagam PBB, - Ps. 61 Piagam PBB, ” ”Keanggotaan ECOSOC ditingkatkan dari 18 Keanggotaan ECOSOC ditingkatkan dari 18 menjadi 27” pada tahun 1965 menjadi 27” pada tahun 1965 dan pada tahun 1973 menjadi 54dan pada tahun 1973 menjadi 54

- Ps. 109 Piagam PBB, - Ps. 109 Piagam PBB, ” ”jumlah suara yang diperlukan di DK-PBB untuk jumlah suara yang diperlukan di DK-PBB untuk menyelenggarakan konferensi umum guna meninjau menyelenggarakan konferensi umum guna meninjau kembali Piagam ditingkatkan dari 7 menjadi 9” kembali Piagam ditingkatkan dari 7 menjadi 9” pada tahun 1968pada tahun 1968

Istilah Perubahan Perjanjian Int’l : Istilah Perubahan Perjanjian Int’l :

- Amandemen :Amandemen : perubahan substansi ketentuan perj perubahan substansi ketentuan perj menyangkut menyangkut kepentingan semua pihak yang kepentingan semua pihak yang terikat pada perjterikat pada perj - Modifikasi :Modifikasi : perubahan substansinya hanya menyangkut perubahan substansinya hanya menyangkut kepentingan beberapa pihak tertentu saja kepentingan beberapa pihak tertentu saja dan tidak mempengaruhi pihak-pihak lainnyadan tidak mempengaruhi pihak-pihak lainnya

Amandemen Atas Perjanjian Amandemen Atas Perjanjian Internasional BilateralInternasional Bilateral

► ► yang terlibat hanya 2 pihak yang terlibat hanya 2 pihak ► ► jika kedua pihak sudah sepakat untuk jika kedua pihak sudah sepakat untuk mengamandemen dan juga sepakat atas mengamandemen dan juga sepakat atas ketentuan hasil amandemennya maka ketentuan hasil amandemennya maka ketentuan hasil amandemen itu dituangkan ketentuan hasil amandemen itu dituangkan dalam bentuk perjanjiandalam bentuk perjanjian (apapun namanya). (apapun namanya). Perjanjian tsb.akan berlaku atau mengikat Perjanjian tsb.akan berlaku atau mengikat sebagai hukum positif terhadap ke-2 pihaksebagai hukum positif terhadap ke-2 pihak

Amandemen Atas Amandemen Atas Perj Int’l MultilateralPerj Int’l Multilateral

► ► diatur dalam Ps. 40 ayat 1, 2, 3, 4, 5 diatur dalam Ps. 40 ayat 1, 2, 3, 4, 5 Konvensi Wina 1969Konvensi Wina 1969► ► Prosedur/Tata cara melakukan Prosedur/Tata cara melakukan amandemen Perj Multilateral amandemen Perj Multilateral (Ps.40 KW 1969) :(Ps.40 KW 1969) :

1.1. berdasarkan atas adanya berdasarkan atas adanya inisiatif inisiatif dari salah satu atau dari salah satu atau lebih negara pesertanya utk dilakukan amandemenlebih negara pesertanya utk dilakukan amandemen

2. inisiatif tsb. 2. inisiatif tsb. disampaikan kepadadisampaikan kepada semua negara yang semua negara yang telah menyatakan persetujuannya untuk terikat pada telah menyatakan persetujuannya untuk terikat pada

perjanjian perjanjian (contracting State).(contracting State). 3. Negara tsb. mempunyai hak untuk memilih atau 3. Negara tsb. mempunyai hak untuk memilih atau menentukan sendiri, apakah akan memilih tetap menentukan sendiri, apakah akan memilih tetap terikat pada perjanjian yang lama atau pada terikat pada perjanjian yang lama atau pada perjanjian hasil amandemen. perjanjian hasil amandemen.

4. 4. Konsekuensi hukumKonsekuensi hukum - - bagi negara yang tidak menyatakan bagi negara yang tidak menyatakan persetujuan terikatpersetujuan terikat pada perjanjian hasil pada perjanjian hasil amandemen maka negara tersebut tetap amandemen maka negara tersebut tetap terikat pada ketentuan perjanjian yang lama. terikat pada ketentuan perjanjian yang lama. - - bagi negara yang menyatakan persetujuan bagi negara yang menyatakan persetujuan terikatterikat pada perjanjian hasil amandemen pada perjanjian hasil amandemen maka negara-negara tersebut tidak terikat maka negara-negara tersebut tidak terikat pada ketentuan perjanjian lama. pada ketentuan perjanjian lama.

Bentuk Hukum dari Perj Inter’l Bentuk Hukum dari Perj Inter’l Hasil AmandemenHasil Amandemen

► ► tdk ada pengaturan yg pasti tentang tdk ada pengaturan yg pasti tentang bentuk hukumnyabentuk hukumnya► ► tergantung pd negara-negara ybs.tergantung pd negara-negara ybs.► ► yang penting, yang penting, bentuk dan substansi dari bentuk dan substansi dari perj int’l yg lama perj int’l yg lama memiliki derajat memiliki derajat yg samayg sama dengan bentuk dan substansi dengan bentuk dan substansi dari perj int’l hasil amandemendari perj int’l hasil amandemen

► ► dalam praktek, naskah hasil amandemen,dalam praktek, naskah hasil amandemen, - ditempatkan berpasangan dgn/dibawah dari - ditempatkan berpasangan dgn/dibawah dari ketentuan lamaketentuan lama - ditempatkan dlm bentuk hukum yg sama dgn - ditempatkan dlm bentuk hukum yg sama dgn perjanjian yang lama, perjanjian yang lama, misal; Perj Int’l lama bentuknya konvensi, misal; Perj Int’l lama bentuknya konvensi, Perj Int’l Amandemen dituangkan jg Perj Int’l Amandemen dituangkan jg dlm sebuah konvensi. dlm sebuah konvensi. Jadi akan ada lebih dari satu konvensiJadi akan ada lebih dari satu konvensi

- ketentuan hasil amandemen dari suatu - ketentuan hasil amandemen dari suatu Perj int’l spt konv dituangkan dalam Perj int’l spt konv dituangkan dalam bentuk hukum dengan nama berbeda, bentuk hukum dengan nama berbeda,

misal; Protocol, Additional Protocol misal; Protocol, Additional Protocol (Protokol Tambahan) (Protokol Tambahan) Ini yang paling banyak dijumpaiIni yang paling banyak dijumpai

MODIFIKASI Atas Ketent Perj Int’lMODIFIKASI Atas Ketent Perj Int’l

► ► diatur dalam Pasal 41 KW 1969diatur dalam Pasal 41 KW 1969► ► modifikasi dapat dilakukanmodifikasi dapat dilakukan sekurang-kurangnya antara 2 pihak yang sekurang-kurangnya antara 2 pihak yang terikat dalam perj tanpa perlu melibatkan terikat dalam perj tanpa perlu melibatkan pihak lainnya. pihak lainnya. Pihak yang lain cukup diberitahu sajaPihak yang lain cukup diberitahu saja► ► Hasil modifikasi hanya berlakuHasil modifikasi hanya berlaku terhadap terhadap pihak yang sepakat untuk memodifikasipihak yang sepakat untuk memodifikasi

► ► Ketentuan yang dapat dimodifikasiKetentuan yang dapat dimodifikasi adalah ketentuan yang substansinya adalah ketentuan yang substansinya bersifat fakultatifbersifat fakultatif► ► Ketentuan yang tidak dapat dimodifikasi Ketentuan yang tidak dapat dimodifikasi adalah ketentuan yang penting dan adalah ketentuan yang penting dan bersifat imperatifbersifat imperatif apalagi yang sifatnya apalagi yang sifatnya jus cogensjus cogens ► ► Bila modifikasinya masalah substansial Bila modifikasinya masalah substansial maka dengan melalui proses seperti membuat maka dengan melalui proses seperti membuat perjanjian baru perjanjian baru

Modifikasi terhadap suatu Modifikasi terhadap suatu Perjanjian Int’lPerjanjian Int’l

► ► Jika diperbolehkan oleh suatu perjanjian Jika diperbolehkan oleh suatu perjanjian itu sendiri (treaty permits) makaitu sendiri (treaty permits) maka negara-negara pihak dapat membuat negara-negara pihak dapat membuat persetujuan yang persetujuan yang bersifat komplementerbersifat komplementer dan hasilnya adalah perjanjian yang dan hasilnya adalah perjanjian yang sudah dimodifikasisudah dimodifikasi

► ► Jika tidak diperbolehkan (treaty does not Jika tidak diperbolehkan (treaty does not permit) makapermit) maka - beberapa pihak yang menginginkan - beberapa pihak yang menginginkan untuk modifikasi untuk modifikasi harus memberitahukan harus memberitahukan maksud tersebut melalui perundinganmaksud tersebut melalui perundingan (international conference)(international conference) lalu lalu menghasilkan perjanjian yang sudah menghasilkan perjanjian yang sudah dimodifikasi.dimodifikasi.

- beberapa pihak lainnya, bisa ikut serta - beberapa pihak lainnya, bisa ikut serta dengan melalui perundingan dan dengan melalui perundingan dan menghasilkan perjanjian yang sudah menghasilkan perjanjian yang sudah dimodifikasidimodifikasi

- beberapa - beberapa pihak yang menolakpihak yang menolak, maka , maka hanya berlaku jika modifikasi itu tidak hanya berlaku jika modifikasi itu tidak bertentangan dengan pelaksanaan secara bertentangan dengan pelaksanaan secara efektif dari maksud dan tujuan perjanjian efektif dari maksud dan tujuan perjanjian tersebut tersebut

PENAFSIRAN TERHADAP PENAFSIRAN TERHADAP PERJANJIAN INTERNASIONALPERJANJIAN INTERNASIONAL

PENGERTIAN INTERPRETASIPENGERTIAN INTERPRETASI

PENGERTIAN LINGUSTIS PENGERTIAN LINGUSTIS PENGERTIAN YURIDISPENGERTIAN YURIDIS

PEMBEDAAN ASPEK BAGI PEMBEDAAN ASPEK BAGI PENAFSIRANPENAFSIRAN

1.1. PEMBEDAAN PEMBEDAAN ANTANT KETENT. DLM HI KETENT. DLM HI YG MENGATUR PENAFSIRAN PERJ YG MENGATUR PENAFSIRAN PERJ (lex lata) (lex lata) DGNDGN PENILAIAN ATAS PENILAIAN ATAS PENAFSIRAN PERJ PENAFSIRAN PERJ DARI SUDUT DARI SUDUT PANDANGAN PEMBAHARUAN HKPANDANGAN PEMBAHARUAN HK (law (law reform atau de lege feranda)reform atau de lege feranda)

2. PEMBEDAAN 2. PEMBEDAAN ANTANT PENAFSIRAN SBG PENAFSIRAN SBG PROSES UTK MENDAYAGUNAKAN PROSES UTK MENDAYAGUNAKAN (effectify) SIFAT HK SUATU (effectify) SIFAT HK SUATU KONSENSUS KONSENSUS DGNDGN PENERAPAN PENERAPAN (application) SBG PROSES UTK (application) SBG PROSES UTK MENETAPKAN AKIBAT2 DARI MENETAPKAN AKIBAT2 DARI PENAFSIRAN YG DILAK DLM KASUS2PENAFSIRAN YG DILAK DLM KASUS2

3. PEMBEDAAN 3. PEMBEDAAN ANTANT PENAFSIRAN SBG PENAFSIRAN SBG PENGKAJIAN (verification) & PENGKAJIAN (verification) & PENJELASAN (clarification) PENJELASAN (clarification) DGN DGN PEROMBAKAN (revision) DLM ARTI PEROMBAKAN (revision) DLM ARTI PERUBAHAN HAK & KEWJIBAN PARA PERUBAHAN HAK & KEWJIBAN PARA PESERTAPESERTA

JADI PENAFSIRAN MELIPUTI :JADI PENAFSIRAN MELIPUTI : ASPEK2 ASPEK2 PENGKAJIAN & PENJELASANPENGKAJIAN & PENJELASAN DARI SUATU KONSENSUS AGAR DPT DARI SUATU KONSENSUS AGAR DPT DIGUNAKAN UTK MENYELESAIKAN DIGUNAKAN UTK MENYELESAIKAN KASUS2 DLM HUB INT’LKASUS2 DLM HUB INT’L

BBRP HAL YG PERLU DIKET DLM BBRP HAL YG PERLU DIKET DLM PENAFSIRAN SUATU PERJPENAFSIRAN SUATU PERJ

1.1. PENAFSIRAN MERUP PERMSLHAN YG PENAFSIRAN MERUP PERMSLHAN YG DIHADAPI OLEH MAHKAMAH, PERADILAN DIHADAPI OLEH MAHKAMAH, PERADILAN MAUPUN PARA HAKIM, BAIK DLM MAUPUN PARA HAKIM, BAIK DLM KAITANNYA DGN HK NASONAL & HK INT’LKAITANNYA DGN HK NASONAL & HK INT’L

2.2. AGAR DPT MENGATASI MSLH TSB, MAKA AGAR DPT MENGATASI MSLH TSB, MAKA BDN2 YUDIKATIF PERLU DIBUATKAN BDN2 YUDIKATIF PERLU DIBUATKAN ATURAN & TATA CARA YG BS DIGUNAKAN ATURAN & TATA CARA YG BS DIGUNAKAN UTK MENYELS PERMSLH TSB.UTK MENYELS PERMSLH TSB.

3. DLM PENAFSIRAN YG MENYANGKUT 3. DLM PENAFSIRAN YG MENYANGKUT PERJ INT’L, DIKENAL 3 PENDEKATAN PERJ INT’L, DIKENAL 3 PENDEKATAN DASAR :DASAR : a. Pendkt Obyektif a. Pendkt Obyektif (TEXTUAL INTERPRETATION)(TEXTUAL INTERPRETATION) - MEMUSATKAN PD - MEMUSATKAN PD NASKAH PERJNASKAH PERJ YG YG SEBENARNYASEBENARNYA - DITEKANKAN PD PENGANALISAAN THD - DITEKANKAN PD PENGANALISAAN THD KATA2 YG DIGUNAKAN DLM PERJ KATA2 YG DIGUNAKAN DLM PERJ

b. Pendkt Subyektifb. Pendkt Subyektif (INTENTIONS of THE PARTIES (INTENTIONS of THE PARTIES INTERPRETATION) :INTERPRETATION) : →→ MEMUSATKAN PD MEMUSATKAN PD MAKSUD PARA MAKSUD PARA PIHAKPIHAK YG MENGESAHKAN PERJ YG MENGESAHKAN PERJ SBG CARA PENYELESAIAN BG SBG CARA PENYELESAIAN BG KETENT2 YG MSH KETENT2 YG MSH MEMBINGUNGKAN MEMBINGUNGKAN

c. Pendkt Teologikc. Pendkt Teologik (TEOLOGICAL INTERPRETATION)(TEOLOGICAL INTERPRETATION) → → MENEKANKAN PD MENEKANKAN PD MAKSUD & MAKSUD & TUJUAN DARI PERJ ITUTUJUAN DARI PERJ ITU, YG , YG DIANGGAP SBG LATAR BLKG YG DIANGGAP SBG LATAR BLKG YG PLG PENTING DARI KETENT PERJ PLG PENTING DARI KETENT PERJ YG HRS DIKAJIYG HRS DIKAJI → → MPY PENGARUH THD PERANAN PARA MPY PENGARUH THD PERANAN PARA HAKIM & ARBITRATOR, KRN MRK AKAN DIMINTA HAKIM & ARBITRATOR, KRN MRK AKAN DIMINTA UTK MENJELASKAN MAKSUD & TUJ DARI PERJ UTK MENJELASKAN MAKSUD & TUJ DARI PERJ TSB (PENEMUAN HK)TSB (PENEMUAN HK)

4. PENAFSIRAN DILAKUKAN UTK 4. PENAFSIRAN DILAKUKAN UTK MEMPELAJARI MEMPELAJARI ARTI YG SEBENARNYA ARTI YG SEBENARNYA & ISI DARI PERAT2 HK YG BERLAKU& ISI DARI PERAT2 HK YG BERLAKU.. - - MAHKAMAH INT’L MENYAT BHW MAHKAMAH INT’L MENYAT BHW PENAFSIRAN ADL UTK MENCARI PENAFSIRAN ADL UTK MENCARI ARTI & ISI YG SEBENARNYA DARI ARTI & ISI YG SEBENARNYA DARI KEPUT2 YG DIAMBILKEPUT2 YG DIAMBIL - WWNG INTERPRETASI DPT DIBERIKAN - WWNG INTERPRETASI DPT DIBERIKAN OLEH HAKIM BERDSRKAN KLAUSULA OLEH HAKIM BERDSRKAN KLAUSULA SUATU PERJSUATU PERJ

Ps.36 Statuta Mahkamah Int’l :Ps.36 Statuta Mahkamah Int’l : Mahkamah mpy wwng utk memeriksa Mahkamah mpy wwng utk memeriksa sengketa2 yg berkenaan dgn interpretasi sengketa2 yg berkenaan dgn interpretasi suatu perjsuatu perj

Ps.96 Piagam PBB :Ps.96 Piagam PBB : MU-PBB, DK-PBB, Bdn2 lain dari PBB & Bdn2 Khusus MU-PBB, DK-PBB, Bdn2 lain dari PBB & Bdn2 Khusus yg menguasakan kpd MU-PBB dpt meminta ICJ utk yg menguasakan kpd MU-PBB dpt meminta ICJ utk memberikan pdpt berupa nasehat mgn persoalan hk memberikan pdpt berupa nasehat mgn persoalan hk (Advisory Opinion)(Advisory Opinion)

→ → MEMINTA INTERPRETASI MAHKAMAH, MEMINTA INTERPRETASI MAHKAMAH, MENIMBULKAN BYK KRITIK, MENIMBULKAN BYK KRITIK, KRN PIAGAM PBB TDK BERISI KLAUSULA UTK KRN PIAGAM PBB TDK BERISI KLAUSULA UTK

MEMINTA INTERPRETASI ICJ,MEMINTA INTERPRETASI ICJ, ICJ MENYAT : (28 Mei 1948)ICJ MENYAT : (28 Mei 1948) “ “FUNGSI INTERPRETASI ICJ ADL FUNGSI INTERPRETASI ICJ ADL SESUAI DGN PELAKS NORMA SESUAI DGN PELAKS NORMA ATRIBUSI HK YG DIMILIKINYA”ATRIBUSI HK YG DIMILIKINYA”

CARA-CARA INTERPRETASICARA-CARA INTERPRETASI

1. Ps.31 KW 1969 :1. Ps.31 KW 1969 : SUATU PERJ HRS DITAFSIRKAN SCR SUATU PERJ HRS DITAFSIRKAN SCR JUJURJUJUR SESUAI DGN ARTI UMUM YG SESUAI DGN ARTI UMUM YG DIBERIKAN PD ISTILAH2 DLM PERJ DIBERIKAN PD ISTILAH2 DLM PERJ MNRT MNRT KONTEKSNYAKONTEKSNYA & DLM RANGKA & DLM RANGKA TUJUAN & MAKSUDTUJUAN & MAKSUD PERJ TSB. PERJ TSB.

YG DIMAKSUD YG DIMAKSUD KONTEKS KONTEKS ADL:ADL: HUB KATA2 YG TDPT DIDLM HUB KATA2 YG TDPT DIDLM MUKADIMAH, LAMPIRAN2 PERJ & MUKADIMAH, LAMPIRAN2 PERJ & SETIAP PERSETUJ ATAU INSTRUMEN SETIAP PERSETUJ ATAU INSTRUMEN LAINNYALAINNYA YG DIBUAT OLEH PARA YG DIBUAT OLEH PARA PIHAK DLM HUBNYA DGN PIHAK DLM HUBNYA DGN PEMBUATAN SUATU PERJ JG TMSK PEMBUATAN SUATU PERJ JG TMSK PERSETUJ YG DIBUAT SSDH ITU ATAU PERSETUJ YG DIBUAT SSDH ITU ATAU PRAKTEK MGN PERJ BERSM2 DGN ATURAN HI YG PRAKTEK MGN PERJ BERSM2 DGN ATURAN HI YG SEMUANYA HRS DIPERTIMBANGKAN SCR BERSM2SEMUANYA HRS DIPERTIMBANGKAN SCR BERSM2 (Ps.31 (2) KW 1969)(Ps.31 (2) KW 1969)

““MAKSUD atau INTENTION” DARI PARA MAKSUD atau INTENTION” DARI PARA PIHAK ADL : PIHAK ADL : INTENSI DARI INTENSI DARI NEG2 YG IKUT MERUMUSKANNEG2 YG IKUT MERUMUSKAN

DARI PERJ ITU & BKN DARI NEG2 YG KMDN DARI PERJ ITU & BKN DARI NEG2 YG KMDN MJD PIHAK DARI PERJ TSB.MJD PIHAK DARI PERJ TSB.

JD BKN BERARTI INTENSI DARI SEMUA JD BKN BERARTI INTENSI DARI SEMUA PIHAK DARI PERJPIHAK DARI PERJ

STLH DITEMPUH SESUAI DGN Ps. 31 STLH DITEMPUH SESUAI DGN Ps. 31 KW’69, KW’69, NAMUNNAMUN MSH MSH MEMBINGUNGKAN ATAU TDK JELAS MEMBINGUNGKAN ATAU TDK JELAS ATAU AKAN MENIMBULKAN HASIL YG ATAU AKAN MENIMBULKAN HASIL YG TDK MSK AKAL MAKA DPT DITEMPUH TDK MSK AKAL MAKA DPT DITEMPUH DGN MENGGUNAKAN DGN MENGGUNAKAN CARA-CARA CARA-CARA PELENGKAPPELENGKAP DLM PENAFSIRAN DLM PENAFSIRAN SBGMN DIATUR DLM Ps.32 KW’69 SBGMN DIATUR DLM Ps.32 KW’69

2. Ps.32 KW 19692. Ps.32 KW 1969 CARA-CARA PELENGKAP DLM CARA-CARA PELENGKAP DLM PENAFSIRAN :PENAFSIRAN : YAITU DENGAN MELIHAT YAITU DENGAN MELIHAT PEKERJAAN2 PERSIAPAN PEKERJAAN2 PERSIAPAN (TRAVAUX PREPARATOIRES)(TRAVAUX PREPARATOIRES)

TRAVAUX PREPARATOIRES BERUPA :TRAVAUX PREPARATOIRES BERUPA : SUMMARY RECORD :SUMMARY RECORD : HASIL DARI PEKERJAAN PERUNDINGAN YG HASIL DARI PEKERJAAN PERUNDINGAN YG DIBUAT TIDAK SELURUHNYA/TDK IN TOTODIBUAT TIDAK SELURUHNYA/TDK IN TOTO

VERBATIN RECORD :VERBATIN RECORD : HSL DARI PEKERJAAN2 PERUNDINGAN YG DIBUAT HSL DARI PEKERJAAN2 PERUNDINGAN YG DIBUAT SCR SCR KOMPLIT atau IN TOTOKOMPLIT atau IN TOTO, BERUPA SUASANA , BERUPA SUASANA ATAU KEADAAN PD WKT PENANDATANGANAN ATAU KEADAAN PD WKT PENANDATANGANAN PERJ DLM RANGKA MEMBANTU PROSES PERJ DLM RANGKA MEMBANTU PROSES PENAFSIRAN PERJ YG DIPERSOALKANPENAFSIRAN PERJ YG DIPERSOALKAN

Ps. 33 KW’69 :Ps. 33 KW’69 : PENAFSIRAN PERJ YG DIRESMIKAN DLM PENAFSIRAN PERJ YG DIRESMIKAN DLM

DUA BAHASA ATAU LEBIHDUA BAHASA ATAU LEBIH → → jika suatu perj telah diresmikan dlm dua jika suatu perj telah diresmikan dlm dua bahasa atau lbh, mk setiap bahasa mpy bahasa atau lbh, mk setiap bahasa mpy kekuatan yg sama kekuatan yg sama kecuali kecuali jika perj itu jika perj itu sendiri menyat atau para pihak sendiri menyat atau para pihak menyetujui bahwa dlm hal tjd perbedaan menyetujui bahwa dlm hal tjd perbedaan pendapat, naskah ttt tetap akan berlakupendapat, naskah ttt tetap akan berlaku

Jadi dlm melak penafs ketent perj didsrkan pd Jadi dlm melak penafs ketent perj didsrkan pd Ps 31, 32 & 33 KW 1969 krn tlh menegaskan Ps 31, 32 & 33 KW 1969 krn tlh menegaskan praktek2 int’l, yaitu :praktek2 int’l, yaitu :

1.1. Apabila arti suatu psl sdh jelas, interpretasi Apabila arti suatu psl sdh jelas, interpretasi tdk perlu dilak. tdk perlu dilak.

2.2. Suatu ketent hrs diinterpretasikan scr Suatu ketent hrs diinterpretasikan scr jujurjujur (good faith) (good faith)

3.3. Apabila tjd ketidakjelasan dlm ketent perj. Apabila tjd ketidakjelasan dlm ketent perj. mk penafsiran didsrkan pada mk penafsiran didsrkan pada Travaux Travaux Preparatoires Preparatoires

4.4. Klausula mengenai Pembatasan Kedaulatan Klausula mengenai Pembatasan Kedaulatan hrslah diinterpretasikan dlm arti hrslah diinterpretasikan dlm arti restriktif restriktif (terbatas)(terbatas)

PEMBATALAN PEMBATALAN PERJANJIAN INTERNASIONALPERJANJIAN INTERNASIONAL

by elfia faridaby elfia farida

BATALNYA PERJ INT’LBATALNYA PERJ INT’LDpt digolongkan dlm 3 kategori :Dpt digolongkan dlm 3 kategori :1. Ketent2 ttg kompetensi utk mengad PI 1. Ketent2 ttg kompetensi utk mengad PI mnrt Hk Nas & wakil neg peserta mnrt Hk Nas & wakil neg peserta

(representative)(representative)2. Ketent ttg kondisi pembentukan PI2. Ketent ttg kondisi pembentukan PI3. Ketent ttg kaidah dasar Hk Int’l Umum 3. Ketent ttg kaidah dasar Hk Int’l Umum

(peremptory norm of general int’l law / (peremptory norm of general int’l law / jus cogens)jus cogens)

Kompetensi utk mengad PI mnrt Hk Nas & Kompetensi utk mengad PI mnrt Hk Nas & wakil negara pesertawakil negara peserta

1.1. Pasal 46 KWPasal 46 KW → → suatu neg tdk dpt mengemukakan suatu neg tdk dpt mengemukakan bhw bhw kesepakatannya utk mengikatkan diri kesepakatannya utk mengikatkan diri (consent to be bound) pd suatu PI ternyt (consent to be bound) pd suatu PI ternyt melanggar suatu ketent dr Hk Nas-nya ttg melanggar suatu ketent dr Hk Nas-nya ttg wwng utk membtk PI, wwng utk membtk PI, kecualikecuali bila bila pelanggaran itu nyatapelanggaran itu nyata → → pelanggaran itu nyata (manifest) bilamana pelanggaran itu nyata (manifest) bilamana terbukti scr obyektifterbukti scr obyektif bg setiap neg yg terlibat bg setiap neg yg terlibat atas dasar praktek yg normal & itikad baikatas dasar praktek yg normal & itikad baik

Ada tiga faktor yang bisa menjadi dasar Ada tiga faktor yang bisa menjadi dasar bagi suatu neg utk membatalkan bagi suatu neg utk membatalkan kesepakatan utk mengikatkan diri pada kesepakatan utk mengikatkan diri pada perjanjian:perjanjian:a.a.Ketent hk nas yg dilanggar adl ketent ttg Ketent hk nas yg dilanggar adl ketent ttg wewenang utk membuat perjwewenang utk membuat perjb. Ketent yg dilanggar mpy arti yg b. Ketent yg dilanggar mpy arti yg mendasarmendasarc. Pelanggaran itu hrs benar2 bukan saja c. Pelanggaran itu hrs benar2 bukan saja utk neg yg bersangkutan ttpi jg utk utk neg yg bersangkutan ttpi jg utk pihak2 lainnyapihak2 lainnya

2. Pasal 47 KW2. Pasal 47 KW → → suatu pembatalan suatu pembatalan tdk boleh didasarkan atas tdk boleh didasarkan atas alasan pelampauan wewenang alasan pelampauan wewenang seorang wakil seorang wakil neg peserta/perunding (representative) dlm neg peserta/perunding (representative) dlm perundingan, perundingan, kecualikecuali bila pembatasan bila pembatasan wewenang serupa itu telah dikemukakan wewenang serupa itu telah dikemukakan lebih dahulu kpd neg2 perunding lainnya sblm lebih dahulu kpd neg2 perunding lainnya sblm wakil neg yg dimaksud menyat kesepakatan wakil neg yg dimaksud menyat kesepakatan spt itu spt itu

Ketent ttg kondisi pembentukan perjanjianKetent ttg kondisi pembentukan perjanjian

1. Adanya kekeliruan (error)1. Adanya kekeliruan (error) →→ Ps. 48 KW Ps. 48 KW → → berkenaan dgn berkenaan dgn fakta atau keadaan (obyek)fakta atau keadaan (obyek) yg yg diduga ada/tjd pd wkt perumusan naskah perjdiduga ada/tjd pd wkt perumusan naskah perj Ex. Perj garis batas wil, mis. garis bts wil daratan ant Ex. Perj garis batas wil, mis. garis bts wil daratan ant kedua pihak yg sehrsnya adl sebuah sungai yg kedua pihak yg sehrsnya adl sebuah sungai yg mengalir di wil perbtsn tsb ttpi dlm naskah perj & mengalir di wil perbtsn tsb ttpi dlm naskah perj & dlm peta yg merup lampirannya ternyt daratan yg dlm peta yg merup lampirannya ternyt daratan yg mjd bag wil neg yg satumjd bag wil neg yg satu → → kekeliruan terkait dgn kata-kata di dlm naskah kekeliruan terkait dgn kata-kata di dlm naskah tdk dpt mjd dsrtdk dpt mjd dsr bg suatu pembatalan, namun dilak bg suatu pembatalan, namun dilak koreksi atau perbaikan atas kesalahan redaksional koreksi atau perbaikan atas kesalahan redaksional naskah perj maupun salinannya (Ps. 79 KW)naskah perj maupun salinannya (Ps. 79 KW)

2. Adanya kecurangan (fraud)2. Adanya kecurangan (fraud) → → Ps. 49 KWPs. 49 KW → → jika suatu neg dibujuk oleh neg perunding lainnya utk jika suatu neg dibujuk oleh neg perunding lainnya utk membuat perj dgn cara curang maka neg tsb dpt membuat perj dgn cara curang maka neg tsb dpt menggunakan kecurangan tsb & dpt meminta menggunakan kecurangan tsb & dpt meminta membatalkan kesepakatannya utk mengikatkan diri pd membatalkan kesepakatannya utk mengikatkan diri pd perj itu perj itu Ex. Neg A membujuk Neg B utk membuat perj kerjsm Ex. Neg A membujuk Neg B utk membuat perj kerjsm ekonomi & keuangan, dlm proses perumusan ekonomi & keuangan, dlm proses perumusan naskah perj ternyt Neg A melak kecurangan misal. naskah perj ternyt Neg A melak kecurangan misal. scr sepihak tanpa diket oleh Neg B scr sepihak tanpa diket oleh Neg B merubahmerubah naskah naskah akhir dr salah satu atau bbrp ketentnya sesuai dgn akhir dr salah satu atau bbrp ketentnya sesuai dgn kehendaknya sendiri kehendaknya sendiri → → Neg yg mrs dicurangi itulah yg hrs mengajukan bukti2 Neg yg mrs dicurangi itulah yg hrs mengajukan bukti2 ttg kebenaran tjdnya kecurangan itu ttg kebenaran tjdnya kecurangan itu

3. Adanya Kelicikan (corruption)3. Adanya Kelicikan (corruption) yg dilak oleh wakil yg dilak oleh wakil dari suatu negara dari suatu negara → → Ps. 50Ps. 50

→ → jika pernyataan suatu neg utk menyepakati jika pernyataan suatu neg utk menyepakati keterikatannya thd suatu perj telah diperoleh keterikatannya thd suatu perj telah diperoleh dgn cara licik dari wakilnyadgn cara licik dari wakilnya baik scr lgsg baik scr lgsg maupun tdk lgsg oleh neg perunding lainnya maupun tdk lgsg oleh neg perunding lainnya mk neg itu dgn menggunakan alasan tsb dpt mk neg itu dgn menggunakan alasan tsb dpt meminta membatalkan kesepakatannya utk meminta membatalkan kesepakatannya utk mengikatkan diri pd perj tsbmengikatkan diri pd perj tsb Ex. Utusan Neg telah disuap oleh Neg mitra Ex. Utusan Neg telah disuap oleh Neg mitra berundingnya hingga menyetujui perj yg berundingnya hingga menyetujui perj yg ternyata merugikan Neg.nyaternyata merugikan Neg.nya

4. Adanya paksaan (coercion) yg dilakukan 4. Adanya paksaan (coercion) yg dilakukan oleh wakil negoleh wakil neg (Ps. 51) (Ps. 51) → → pernyataan kesepakatan suatu neg utk pernyataan kesepakatan suatu neg utk mengikatkan diri pd perj yg diperoleh mengikatkan diri pd perj yg diperoleh dgn cara paksaan thd wakil neg tsb mll dgn cara paksaan thd wakil neg tsb mll kekerasan atau ancaman kekerasankekerasan atau ancaman kekerasan → → paksaan tdk akan mpy kekuatan hk paksaan tdk akan mpy kekuatan hk sama sekali & bertentangan dgn prinsip sama sekali & bertentangan dgn prinsip free free consent consent

5. Adanya paksaan yg dilak oleh suatu 5. Adanya paksaan yg dilak oleh suatu negara dgn ancaman/penggunaan negara dgn ancaman/penggunaan kekuatankekuatan (Ps.52 KW) (Ps.52 KW) → → suatu perj mjd tdk sah apbl suatu perj mjd tdk sah apbl pembuatannya dilak dgn ancaman atau pembuatannya dilak dgn ancaman atau penggunaan kekerasan yg penggunaan kekerasan yg bertentangan dgn prinsip2 HI yg bertentangan dgn prinsip2 HI yg termuat dlm Piagam PBBtermuat dlm Piagam PBB → → Penggunaan kekerasan atau mengancam Penggunaan kekerasan atau mengancam dgn kekerasan dilak oleh Neg kepada Neg dgn kekerasan dilak oleh Neg kepada Neg LainLain

Ketent ttg Kaidah Dasar HI UmumKetent ttg Kaidah Dasar HI Umum

Pasal 53 KW :Pasal 53 KW : Batalnya suatu perj tjd apbl melanggar Batalnya suatu perj tjd apbl melanggar

kaidah dasar HI umum kaidah dasar HI umum (peremptory norm (peremptory norm of general international law)of general international law)

Kaidah dasar HI Umum (jus cogens) :Kaidah dasar HI Umum (jus cogens) : Kaidah yg diterima & diakui oleh masy int’l Kaidah yg diterima & diakui oleh masy int’l

(neg-neg) scr keseluruhan sbg suatu (neg-neg) scr keseluruhan sbg suatu kaidah yg tdk blh dikesampingkan kaidah yg tdk blh dikesampingkan (a norm (a norm from which no derogation is permitted)from which no derogation is permitted) & & hy dpt diubah oleh kaidah HI umum yg hy dpt diubah oleh kaidah HI umum yg muncul belakangan yg memiliki sifat & muncul belakangan yg memiliki sifat & karakter yg samakarakter yg sama

Bbrp hal yg menyangkut pengertian jus cogensBbrp hal yg menyangkut pengertian jus cogens(mnrt ILC) :(mnrt ILC) : Jus cogens merup aturan2 dasar HI umum yg Jus cogens merup aturan2 dasar HI umum yg

dpt ditafsirkan sbg “public policy”dpt ditafsirkan sbg “public policy” dlm pengertian dlm pengertian hk nasional.hk nasional.

→ → public policy (ketertiban umum/yg dpt serupa public policy (ketertiban umum/yg dpt serupa dgn itu) dpt muncul dari setiap neg, misalnya dgn itu) dpt muncul dari setiap neg, misalnya terdptnya aturan2 yg bersifat melarang terdptnya aturan2 yg bersifat melarang (prohibitory rules)(prohibitory rules)

Pasal 64 KW :Pasal 64 KW : Dlm hal Dlm hal timbulnya kaidah dasar HI umum timbulnya kaidah dasar HI umum

yg baruyg baru, semua perj yg bertentangan , semua perj yg bertentangan dgnnya mjd bataldgnnya mjd batal

PENGAKHIRAN PENGAKHIRAN PERJANJIAN INTERNASIONALPERJANJIAN INTERNASIONAL

by elfia faridaby elfia farida

Berakhirnya suatu PI :Berakhirnya suatu PI :1.1. Dilihat dr proses hukumnya :Dilihat dr proses hukumnya : a. perj bilaterala. perj bilateral b. perj multilateralb. perj multilateral2. Dilihat dr tindakan2 neg yg dilak oleh 2. Dilihat dr tindakan2 neg yg dilak oleh

para pihakpara pihak

Berakhirnya PI dilihat dr proses hknya Berakhirnya PI dilihat dr proses hknya (perj bilateral) :(perj bilateral) :

a. menyangkut punahnya salah satu a. menyangkut punahnya salah satu pihakpihak b. lenyapnya masalah (obyek) yg ada dlm b. lenyapnya masalah (obyek) yg ada dlm perj ituperj itu c. tjdnya pecah perang antara para pihakc. tjdnya pecah perang antara para pihak

Berakhirnya PI dilihat dr proses hknyaBerakhirnya PI dilihat dr proses hknya (Perj Multilateral) :(Perj Multilateral) : a. musnahnya/menghilangnya sasaran yg a. musnahnya/menghilangnya sasaran yg sgt diperlukan utk pelaks perj2 tsb ttpi sgt diperlukan utk pelaks perj2 tsb ttpi bkn krn pelanggaran thd perj itu sendiri bkn krn pelanggaran thd perj itu sendiri (Ps. 61 KW)(Ps. 61 KW)

b. Berhub dgn prinsip b. Berhub dgn prinsip “Rebus sic Stantibus” “Rebus sic Stantibus” (Ps.62 KW) :(Ps.62 KW) : perub keadaan mendsr yg tjd pd wkt perj perub keadaan mendsr yg tjd pd wkt perj itu dibuat & dpt digunakan sbg dasar utk itu dibuat & dpt digunakan sbg dasar utk mengakhiri perj atau menarik diri dari perj mengakhiri perj atau menarik diri dari perj tsb tsb

c. Jika timbul norma baru dlm HI scr umum c. Jika timbul norma baru dlm HI scr umum (jus cogens) yg menentukan perj yg ada (jus cogens) yg menentukan perj yg ada yg dipersoalkan dgn adanya norma tsb, yg dipersoalkan dgn adanya norma tsb, kmdn perj ini mjd batal & berakhir kmdn perj ini mjd batal & berakhir (Ps. 64 KW)(Ps. 64 KW)

d. Perj yg khusus dibuat utk jangka wkt ttt yg d. Perj yg khusus dibuat utk jangka wkt ttt yg kmdn berakhir stlh wktnya habiskmdn berakhir stlh wktnya habis

e. Jika maksud utk menarik diri dr perj e. Jika maksud utk menarik diri dr perj multilateral dilak scr berturut2 shg multilateral dilak scr berturut2 shg mengurangi jumlah neg pihak sampai mengurangi jumlah neg pihak sampai kurang dr jumlah yg ditetapkan dlm perj kurang dr jumlah yg ditetapkan dlm perj tsb. utk keberlakuannya maka perj itu tdk tsb. utk keberlakuannya maka perj itu tdk berfungsi lagi baik dinyat scr eksplisit berfungsi lagi baik dinyat scr eksplisit maupun implisit (Ps. 55 KW)maupun implisit (Ps. 55 KW)

f. f. Pemutusan hub diplomatik & konsulerPemutusan hub diplomatik & konsuler diantara pihak-pihak pd suatu perj. tdklah diantara pihak-pihak pd suatu perj. tdklah mempengaruhi hub hk yg tjd ant para mempengaruhi hub hk yg tjd ant para pihak pihak KECUALI KECUALI bhw adanya hub bhw adanya hub diplomatik & konsuler sangat perlu utk diplomatik & konsuler sangat perlu utk penerapan perj. (Ps. 63 KW)penerapan perj. (Ps. 63 KW)

Berakhirnya Perj dilihat dari tindakan-tindakan Berakhirnya Perj dilihat dari tindakan-tindakan yg dilak oleh para pihak, ada 2 faktor :yg dilak oleh para pihak, ada 2 faktor :

1. utk mengakhiri suatu perj atau menarik diri dr 1. utk mengakhiri suatu perj atau menarik diri dr perj itu dpt dilak sesuai dgn ketent dlm perj itu perj itu dpt dilak sesuai dgn ketent dlm perj itu sendiri, utk itu maka :sendiri, utk itu maka : a. setiap wkt atas kesepakatan semua pihak a. setiap wkt atas kesepakatan semua pihak bisa dilak stlh berkonsultasi diantara mrk bisa dilak stlh berkonsultasi diantara mrk b. para pihak di dlm perj tsb kmdn membuat b. para pihak di dlm perj tsb kmdn membuat perj lainnya mgn mslh yg samaperj lainnya mgn mslh yg sama

2. Jika neg pihak ingin menarik diri dari 2. Jika neg pihak ingin menarik diri dari suatu perj, biasanya dilak dgn suatu perj, biasanya dilak dgn memberitahukan utk mengakhiri atau dgn memberitahukan utk mengakhiri atau dgn menyat menarik diri dari perj tsb.menyat menarik diri dari perj tsb. Ada 3 klasifikasiAda 3 klasifikasi (Ps.56 KW) : (Ps.56 KW) : a. perj tsb memperblhkan utk menarik diria. perj tsb memperblhkan utk menarik diri b. neg ybs dgn kesepakatan neg lainnya b. neg ybs dgn kesepakatan neg lainnya mencadangkan haknya utk menarik dirimencadangkan haknya utk menarik diri c. jika tdk disebutkan dlm perj., pernyataan c. jika tdk disebutkan dlm perj., pernyataan menarik diri dr perj tdk diperbolehkan menarik diri dr perj tdk diperbolehkan

KAPASITAS OI DALAM KAPASITAS OI DALAM PEMBUATAN PIPEMBUATAN PI

by elfia faridaby elfia farida

KAPASITAS OI DALAM KAPASITAS OI DALAM PEMBUATAN PIPEMBUATAN PI

KW 1969 KW 1969 → → BERLAKUBERLAKU PDPD PI YG DIBUAT OLEH NEGPI YG DIBUAT OLEH NEG

BANYAK PI YANG DIBUAT OLEH OIBANYAK PI YANG DIBUAT OLEH OI

MU-PBB MENUGASKAN MU-PBB MENUGASKAN INT’L LAW COMMISSIONINT’L LAW COMMISSION (ILC) UTK (ILC) UTK MEMBUAT DRAFT KONV TTG PI YG DIBUAT OLEH OI MEMBUAT DRAFT KONV TTG PI YG DIBUAT OLEH OI (RESOLUSI MU-PBB 2501 (XXIV) 12 NOP 1969) & RESOLUSI (RESOLUSI MU-PBB 2501 (XXIV) 12 NOP 1969) & RESOLUSI 37/112, 16 DES 198237/112, 16 DES 1982

KONFERENSI DIADAKAN DI WINA 18 FEB-12 MARET 1986, KONFERENSI DIADAKAN DI WINA 18 FEB-12 MARET 1986, MENGHASILKAN KONV WINA 1986MENGHASILKAN KONV WINA 1986 (Konv PI ant Neg dgn OI & ant (Konv PI ant Neg dgn OI & ant OI satu dan lainnya) OI satu dan lainnya)

BERDSRKAN BERDSRKAN Ps.13 (1a) PIAGAM PBBPs.13 (1a) PIAGAM PBB, , MU-PBB MPY TUGAS UTK MENDORONG KEMAJUAN MU-PBB MPY TUGAS UTK MENDORONG KEMAJUAN

HI HI (PROGRESSIVE DEVELOPMENT OF INT’L LAW)(PROGRESSIVE DEVELOPMENT OF INT’L LAW) & & KODIFIKASINYAKODIFIKASINYA

MU-PBB MEMBTK ILCMU-PBB MEMBTK ILC

PBB BKN OI SUPRANASIONAL , MAKA PEMBUATAN PBB BKN OI SUPRANASIONAL , MAKA PEMBUATAN ATURAN2 HI TETAP MERUP HAK NEG2ATURAN2 HI TETAP MERUP HAK NEG2

KEWENANGAN PBB ADLKEWENANGAN PBB ADL MENDORONG,MEMBANTU, MENDORONG,MEMBANTU, MENGHARMONISASIKAN & MEWUJUDKAN ATURAN MENGHARMONISASIKAN & MEWUJUDKAN ATURAN YG BERLAKUYG BERLAKU

MENGAPA KW’69 TDK MENGATUR PI MENGAPA KW’69 TDK MENGATUR PI ANTAR OI ?ANTAR OI ? DIDSRKAN PD PERTIMBANGAN BHW DIDSRKAN PD PERTIMBANGAN BHW OI MPY SIFAT KHUSUSOI MPY SIFAT KHUSUS DIBANDINGKAN DIBANDINGKAN DGN NEG DLM MEMBUAT PIDGN NEG DLM MEMBUAT PIMISAL,MISAL,- Kewenangan organ & prosedur internalnyaKewenangan organ & prosedur internalnya- Perundingan & kesepakatan utk membuat PIPerundingan & kesepakatan utk membuat PI- Btk dari perjBtk dari perj- Prosedur penyelesaian sengketaProsedur penyelesaian sengketa- Revisi & penghentian perjRevisi & penghentian perj

Persyaratan OI utk membuat PIPersyaratan OI utk membuat PI1.1. Hrs jelas bhw OI itu didirikan oleh Neg Hrs jelas bhw OI itu didirikan oleh Neg

dgn didsrkan pd PIdgn didsrkan pd PI2.2. OI itu hrs mpy bbrp elemen, misal OI itu OI itu hrs mpy bbrp elemen, misal OI itu

hrs mpy suatu organ atau organ2 yg hrs mpy suatu organ atau organ2 yg mengidentifikasikan terpisah dari mengidentifikasikan terpisah dari kemauan neg2 anggota scr individukemauan neg2 anggota scr individu

3.3. OI itu hrs bekerja sesuai dgn fungsinya OI itu hrs bekerja sesuai dgn fungsinya dlm mengad hub dgn pihak laindlm mengad hub dgn pihak lain

Apkh OI mpy kapasitas utk Apkh OI mpy kapasitas utk membuat PI ?membuat PI ?

OI mpy status sbg subyek HI shg mpy OI mpy status sbg subyek HI shg mpy kapasitas membuat PIkapasitas membuat PI

Kewenangan OI dlm membuat PI hanya Kewenangan OI dlm membuat PI hanya terbatas terbatas pd fungsinya atau persyaratan yg pd fungsinya atau persyaratan yg ditetapkan dlm anggaran dasar OIditetapkan dlm anggaran dasar OI tsb tsb

Praktek di PBBPraktek di PBB Dlm Piagam PBB tdk ada ketent yg mengatur ttg Dlm Piagam PBB tdk ada ketent yg mengatur ttg

kewenangan membuat PI secara khusus.kewenangan membuat PI secara khusus.

Biasanya didasarkan pada kewenangan Biasanya didasarkan pada kewenangan masing-masing badan2 PBBmasing-masing badan2 PBB

Bila tdk ada ketent yg jelas organ mana dari Bila tdk ada ketent yg jelas organ mana dari PBB yg mpy kewenangan membuat PI, maka PBB yg mpy kewenangan membuat PI, maka organ utama dimana semua anggotanya mpy organ utama dimana semua anggotanya mpy wakilnya yg akan mpy tanggung jwbwakilnya yg akan mpy tanggung jwb thd PBB thd PBB

SEKJEN PBBSEKJEN PBB

Sekjen PBB mewakili PBB utk mengad Sekjen PBB mewakili PBB utk mengad perundingan ttg perj Markas Besar PBB perundingan ttg perj Markas Besar PBB (Headquarter Agreement)(Headquarter Agreement) di New York di New York

(Resolusi MU-PBB 22 B (1), 13 Feb 1946).(Resolusi MU-PBB 22 B (1), 13 Feb 1946). Penandtangan utk proses autentikasi hrs Penandtangan utk proses autentikasi hrs

mendpt persetujuan MU-PBBmendpt persetujuan MU-PBB Resolusi 99 (1) yg memberi wwng pd Sekjen Resolusi 99 (1) yg memberi wwng pd Sekjen

PBB utk mengad perundingan lbh lanjut stlh PBB utk mengad perundingan lbh lanjut stlh perundingan Markas Besar PBB di New Yorkperundingan Markas Besar PBB di New York

DK-PBB mpy kapasitas utk DK-PBB mpy kapasitas utk membuat PI dlm bidangnyamembuat PI dlm bidangnya

Dlm usaha PBB menjaga perdamaian & Dlm usaha PBB menjaga perdamaian & keamnan Int’l, berdsrkan Ps.43 (3) Piagam,keamnan Int’l, berdsrkan Ps.43 (3) Piagam, DK-PBB mpy kewenangan utk DK-PBB mpy kewenangan utk membuat membuat

PIPI dgn anggota PBB yg akan membantu dgn anggota PBB yg akan membantu tugas DK-PBB dlm memelihara tugas DK-PBB dlm memelihara perdamaian & keamnan Int’lperdamaian & keamnan Int’l

Dewan Ekonomi Sosial (ECOSOC)Dewan Ekonomi Sosial (ECOSOC)

Berdsrkan Ps.63 Piagam,Berdsrkan Ps.63 Piagam, ECOSOC ECOSOC mpy kewengan utk membuat PImpy kewengan utk membuat PI

dgn Badan Khusus PBB dlm kaitannya dgn Badan Khusus PBB dlm kaitannya hub antara Badan Khusus tsb.dgn PBB.hub antara Badan Khusus tsb.dgn PBB.

Namun Namun PI yg dibuat oleh ECOSOC dgn PI yg dibuat oleh ECOSOC dgn Badan Khusus ini hrs mdpt persetujuan Badan Khusus ini hrs mdpt persetujuan MU-PBB MU-PBB

Bagaimana MU-PBB ?Bagaimana MU-PBB ?Ps.10 Piagam PBBPs.10 Piagam PBB MU-PBB mpy kewenangan utk MU-PBB mpy kewenangan utk

membicarakan semua mslh dlm lingkup membicarakan semua mslh dlm lingkup Piagam & membuat Piagam & membuat Rekomendasi Rekomendasi ttpi ttpi bukan merup keputusan yg mpy kekuatan bukan merup keputusan yg mpy kekuatan mengikat bagi anggotanya mengikat bagi anggotanya

→ → MU-PBB dlm membuat PI dgn pihak MU-PBB dlm membuat PI dgn pihak lain tdk mengikat negara anggotanyalain tdk mengikat negara anggotanya

PROSES PEMBUATAN PI YG PROSES PEMBUATAN PI YG DIBUAT OLEH OIDIBUAT OLEH OI

Sama PI yg dibuat oleh NegSama PI yg dibuat oleh Neg Langkah pertama adl PERUNDINGAN Langkah pertama adl PERUNDINGAN

(negosiasi).(negosiasi). Yg terpenting dlm negosiasi adlYg terpenting dlm negosiasi adl penunjukan wakil yg diberi wewenang utk penunjukan wakil yg diberi wewenang utk mengadakan PI dgn pihak lainmengadakan PI dgn pihak lain

Ps.7 (3) KW 1986,Ps.7 (3) KW 1986, seseorg dipertimbangkan mewakili suatu OI utk seseorg dipertimbangkan mewakili suatu OI utk

menerima (adopting) atau autentikasi menerima (adopting) atau autentikasi (authenticating) teks dari PI atau menyat OI itu (authenticating) teks dari PI atau menyat OI itu akan terikat pd suatu perj bila ;akan terikat pd suatu perj bila ;

a. org tsb dpt menunjukkan adanya full powersa. org tsb dpt menunjukkan adanya full powers b. b. berdsrkan kebiasaanberdsrkan kebiasaan, bhw ada maksud dari , bhw ada maksud dari atau OI ybs bhw org tsb diakui sbg wakil dari atau OI ybs bhw org tsb diakui sbg wakil dari OI utk maksud mengad PI sesuai dgn aturan OI utk maksud mengad PI sesuai dgn aturan OI tsb OI tsb tanpa tanpa hrs menunjukkan adanya full hrs menunjukkan adanya full powers powers

Ps.7 (2) KW 1986,Ps.7 (2) KW 1986, Pejabat yg krn fungsi & tugasnya telah dianggap mewakili Pejabat yg krn fungsi & tugasnya telah dianggap mewakili negnya :negnya : a. kepala neg, kepala pem-an, Menlu, mereka a. kepala neg, kepala pem-an, Menlu, mereka tdk tdk membutuhkan full powersmembutuhkan full powers jika mengad perundingan utk jika mengad perundingan utk membuat PI dgn pihak lainmembuat PI dgn pihak lain b. Perwakilan yg diakreditasikan oleh neg pd suatu OI utk b. Perwakilan yg diakreditasikan oleh neg pd suatu OI utk membuat perj yg dibuat ant negnya dgn OI tsbmembuat perj yg dibuat ant negnya dgn OI tsb c. Perwakilan yg diakreditasikan oleh neg pd OI atau pd c. Perwakilan yg diakreditasikan oleh neg pd OI atau pd salah satu organnya dgn maksud utk menerima teks salah satu organnya dgn maksud utk menerima teks suatu PI di OI atau organ OI tsbsuatu PI di OI atau organ OI tsb d. Kepala dari Perwakilan Tetap OI utk maksud menerima d. Kepala dari Perwakilan Tetap OI utk maksud menerima teks suatu PI ant neg yg mengirim dari OI tsbteks suatu PI ant neg yg mengirim dari OI tsb

Setelah proses perundinganSetelah proses perundingan & tdpt & tdpt kesepakatan kesepakatan mgn perjmgn perj tsb, akan diadakan tsb, akan diadakan penandatangananpenandatanganan yg dilanjutkan dgn yg dilanjutkan dgn autentikasi.autentikasi.

PI yg dibuat oleh OI tdk ada mslh krn apbl PI yg dibuat oleh OI tdk ada mslh krn apbl teks teks sdh disepakatisdh disepakati oleh para negosiator maka oleh para negosiator maka berarti telah disepakati scr berarti telah disepakati scr definitif.definitif.

Perub isi dari perj itu hanya mungkin Perub isi dari perj itu hanya mungkin dilaksanakan dgn amademen & modifikasi. dilaksanakan dgn amademen & modifikasi.

Cara utk mengikatkan diri pd PI yg dibuat oleh OI sm Cara utk mengikatkan diri pd PI yg dibuat oleh OI sm dgn cara Neg utk mengikatkan diri pd PIdgn cara Neg utk mengikatkan diri pd PI

Berdsrkan Ps.11 (2) KW 1986, Berdsrkan Ps.11 (2) KW 1986, cara yg dilak adlcara yg dilak adl - penandatangan (signature) - penandatangan (signature) - penukaran instrumen2 yg membuat PI - penukaran instrumen2 yg membuat PI (exchange of instruments constituting a treaty)(exchange of instruments constituting a treaty) - tindakan konfirmasi (act of formal confirmation) - tindakan konfirmasi (act of formal confirmation) - akseptasi (acceptance), - akseptasi (acceptance), - aksesi (accession)- aksesi (accession) - persetujuan (approval) atau cara lain yg telah disetujui- persetujuan (approval) atau cara lain yg telah disetujui

PENANDATANGANAN (Ps.12)PENANDATANGANAN (Ps.12) - subyek utk mendpt konfirmasi dari - subyek utk mendpt konfirmasi dari organ OI tsb, yg mpy kewenangan utk organ OI tsb, yg mpy kewenangan utk membuat PImembuat PI - - stlh mdpt konfirmasistlh mdpt konfirmasi dr organ yg dr organ yg berwenang mk berwenang mk penandtanganpenandtangan tsb sdh sah tsb sdh sah & itu dianggap sbg hari penandatangan& itu dianggap sbg hari penandatangan

RATIFIKASIRATIFIKASI Perbedaan OI dgn Neg dlm mengikatkan Perbedaan OI dgn Neg dlm mengikatkan

diri pd PI melalui ratifikasi adl ratifikasi yg diri pd PI melalui ratifikasi adl ratifikasi yg dibuat oleh neg sesuai dgn UUD neg ybs, dibuat oleh neg sesuai dgn UUD neg ybs, sedangkan pd sedangkan pd OI tdk menggunakan OI tdk menggunakan ratifikasi tetapi dgn ratifikasi tetapi dgn tindakan konfirmasitindakan konfirmasi (Ps.14 (2) KW 1986)(Ps.14 (2) KW 1986)

RESERVASIRESERVASI

Ps. 2 (1d) KW 1986 :Ps. 2 (1d) KW 1986 : Reservasi adlReservasi adl suatu pernyataan sepihak,apapun suatu pernyataan sepihak,apapun

btk atau namanya, yg dibuat oleh suatu neg btk atau namanya, yg dibuat oleh suatu neg atau OI ketika menandatangni, meratifikasi atau atau OI ketika menandatangni, meratifikasi atau konfirmasi formal, akseptasi, menyetujui atau konfirmasi formal, akseptasi, menyetujui atau mengaksesi suatu PI, yg maksudnya utk tdk mengaksesi suatu PI, yg maksudnya utk tdk memberlakukan atau mengubah akibat hk dr memberlakukan atau mengubah akibat hk dr ketent ttt, dari PI tsb dlm penerapannya thd Neg ketent ttt, dari PI tsb dlm penerapannya thd Neg atau OI tsbatau OI tsb

Ketentuan reservasi diatur dlm Ketentuan reservasi diatur dlm Ps.19-23 KW 1986. Ps.19-23 KW 1986. Pada dasarnya suatu PI dpt diadakan Pada dasarnya suatu PI dpt diadakan reservasi, kecuali :reservasi, kecuali :a.a. PI tsb menyat bhw reservasi dilarangPI tsb menyat bhw reservasi dilarangb.b. PI tsb menyat bhw reservasi hy dibuat thd PI tsb menyat bhw reservasi hy dibuat thd

ketent2 khusus dlm PI tsbketent2 khusus dlm PI tsbc.c. Reservasi yg diajukan tdk bertentangan Reservasi yg diajukan tdk bertentangan

dgn maksud & tujuan dari PI itu sendiridgn maksud & tujuan dari PI itu sendiri

KESIMPULANKESIMPULANKewenangan membuat PI dari suatu OI Kewenangan membuat PI dari suatu OI

ditentukan oleh Anggaran Dasar/AD OI ditentukan oleh Anggaran Dasar/AD OI tsb.tsb.

Jika AD OI tdk menentukan maka dpt Jika AD OI tdk menentukan maka dpt dilihat dari praktek OI dlm membuat PI dgn dilihat dari praktek OI dlm membuat PI dgn pihak lain (Biasanya organ utama OI yg pihak lain (Biasanya organ utama OI yg mpy kewenangan utk membuat PI)mpy kewenangan utk membuat PI)

Dlm membuat PI, hrs sesuai dgn tugas & Dlm membuat PI, hrs sesuai dgn tugas & fungsi OIfungsi OI

Jika PI membutuhkan ratifikasi maka ratifikasi Jika PI membutuhkan ratifikasi maka ratifikasi dlm OI dilak dgn adanya dlm OI dilak dgn adanya formal konfirmasiformal konfirmasi dari dari organ yg berwenang utk membuat PIorgan yg berwenang utk membuat PI

Kepala adm (Sekjen) suatu OI diberi wwng utk Kepala adm (Sekjen) suatu OI diberi wwng utk membuat PI dlm kaitannya dgn mslh admmembuat PI dlm kaitannya dgn mslh adm

Jika OI mpy wwng membuat PI mk OI jg berhak Jika OI mpy wwng membuat PI mk OI jg berhak mengajukan reservasi atas suatu PI jika hal tsb mengajukan reservasi atas suatu PI jika hal tsb dimungkinkan sesuai dgn ketent yg terdpt dlm dimungkinkan sesuai dgn ketent yg terdpt dlm perjperj