Hukum Pembuktian Pada Umumnya

3
Hukum pembuktian pada umumnya Hukum pembuktian adalah suatu rangkaian peraturan tata tertib yang harus diindahkan dalam melangsungkan pertarungan di muka hakim, antara kedua belah pihak yang sedang mencari keadilan. 1 Yang dimaksud dengan pembuktian adalah suatu perbuatan untuk meyakinkan akan kebenaran suatu dalil atau pendirian dengan lain perkataan. Dalam hukum pembuktian tentunya kita berbicara tentang “tindakan membuktikan”. Dalam bukunya yang berjudul Hukum Pembuktian, Prof. Subekti menyatakan “membuktikan ialah meyakinkan hakim tentang kebenaran dalil atau dalil-dalil yang dikemukakan dalam suatu persengketaan”. 2 Baik dalam perkara pidana maupun perkara perdata dikenal adanya pembuktian. Tetapi karena hukum pidana tergolong hukum publik, sedangkan hukum perdata tergolong hukum privat, maka terdapat suatu perbedaan dalam sistem hukum pembuktiannya. 3 Dalam hukum pidana berbicara kebenaran materil sedangkan dalam hukum perdata berbicara kebenaran formil. Pembuktian berkaitan erat dengan putusan hakim, maksudnya dalam pembuktian di depan hakim para pihak yang berkepentingan akan memajukan dalil-dalilnya yang 1 R. Subekti hukum acara perdata dan pembuktian.... hal. 79 2 R. Sukbekti hukum pembuktian hal. 5 3 R. Subekti hk. Pembuktian. Hal 9

description

haper

Transcript of Hukum Pembuktian Pada Umumnya

Page 1: Hukum Pembuktian Pada Umumnya

Hukum pembuktian pada umumnya

Hukum pembuktian adalah suatu rangkaian peraturan tata tertib yang

harus diindahkan dalam melangsungkan pertarungan di muka hakim, antara kedua

belah pihak yang sedang mencari keadilan.1 Yang dimaksud dengan pembuktian

adalah suatu perbuatan untuk meyakinkan akan kebenaran suatu dalil atau

pendirian dengan lain perkataan. Dalam hukum pembuktian tentunya kita

berbicara tentang “tindakan membuktikan”. Dalam bukunya yang berjudul

Hukum Pembuktian, Prof. Subekti menyatakan “membuktikan ialah meyakinkan

hakim tentang kebenaran dalil atau dalil-dalil yang dikemukakan dalam suatu

persengketaan”.2

Baik dalam perkara pidana maupun perkara perdata dikenal adanya

pembuktian. Tetapi karena hukum pidana tergolong hukum publik, sedangkan

hukum perdata tergolong hukum privat, maka terdapat suatu perbedaan dalam

sistem hukum pembuktiannya.3 Dalam hukum pidana berbicara kebenaran materil

sedangkan dalam hukum perdata berbicara kebenaran formil.

Pembuktian berkaitan erat dengan putusan hakim, maksudnya dalam

pembuktian di depan hakim para pihak yang berkepentingan akan memajukan

dalil-dalilnya yang dikuatkan oleh alat bukti. Dalil-dalil inilah yang nanti di

periksa dan ditetapkan oleh hakim yang manakah yang benar dan makah yang

tidak benar. Dalam proses pembuktian haruslah seimbang pembebanan kewajiban

untuk membuktikan hal-hal yang menjadi perselisihan itu. Pembebanan yang

berat sebelah dapat a priori menjerumuskan suatu pihak dalam kekalahan.

Perihal pembuktian diatur dalam pasal 163 H.I.R. (283 R.B.G.) yang

berbunyi “ setipa orang yang mendalilkan bahwa ia mempunyai suatu hak, atau

guna meneguhkan haknya sendiri maupun membantah hak orang lain menunjuk

1 R. Subekti hukum acara perdata dan pembuktian.... hal. 792 R. Sukbekti hukum pembuktian hal. 53 R. Subekti hk. Pembuktian. Hal 9

Page 2: Hukum Pembuktian Pada Umumnya

pada suatu peristiwa diwajibkan membuktikan adanya hak atau peristiwa

tersebut”.4

Pembuktian tidak hanya dilakukan untuk suatu peristiwa (perbuatan) saja,

melainkan juga suatu hak. Maksud dengan suatu hak, misalnya bahwa penggugat

atau tergugat menyatakan bahwa ia berhak atas sawah sengketa tersebut, oleh

karena ia memperolehnya itu berdasarkan pembelian dari seseorang. Yang

dimaksud dengan suatu perbuatan misalnya adalah “bahwa ia telah diangkat

sebagai anak

Dalam suatu proses perdata, salah satu tugas hakim adalah untuk

menyelidiki pakah suatu hubungan hukum yang menjadai dasar gugatan benar-

benar ada atau tidak.5

Dalam pasal 163 H.I.R. terdapat azas “siapa yang mendalil6kan sesuatu dia

harus membuktikannya.”

4 R. Subekti hukum acara perdata 805 Retno. Hlm 586 Retno. Hal. 60