HUKUM PAJAK

21
1

description

MATA KULIAH PERPAJAKAN. HUKUM PAJAK. Sri Andriani , SE, M. Si S 1: Universitas Muhammadiyah Malang ( Akt ) S2: Universitas Gajah Mada Yogyakarta ( Akt ) Alamat : Jl Tlogo Suryo Dalam 76A Rt6/2 Tlogomas - Malang No Telp : 0341-580428/081333689915/0341-9738942 - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of HUKUM PAJAK

Page 1: HUKUM PAJAK

1

Page 2: HUKUM PAJAK

2

Page 3: HUKUM PAJAK

SILABUS PERPAJAKAN

SAP PERPAJAKAN

Page 4: HUKUM PAJAK

4

Page 5: HUKUM PAJAK

5

Negara membutuhkan dana yang sangat besar Negara membutuhkan dana yang sangat besar untuk membiayai penyelenggaraan negarauntuk membiayai penyelenggaraan negara

Page 6: HUKUM PAJAK

6

Page 7: HUKUM PAJAK

7

MASALAHNYA …….

SUMBER DAYA ALAM KITA SEMAKIN LAMA SEMAKIN MENIPIS DAN TIDAK BISA DIPERBAHARUI

HUTANG ADA BIAYA BUNGA YANG SANGAT MAHAL

DAN APAKAH KITA AKAN TERUS BERHUTANG ????

Page 8: HUKUM PAJAK

8

MENGAJAK PERAN SERTA RAKYAT UNTUK MEMBIAYAI NEGARANYA SENDIRI

RAKYATYANG

MANA ??

RAKYAT YANG SUDAH MEMENUHI SYARATUNTUK MEMBAYAR PAJAK

YAITU YANG SUDAH MEMILIKI PENGHASILAN MELEBIHI PTKP

DALAM SATU TAHUN

Page 9: HUKUM PAJAK

9

TANYA PAK ??

Page 10: HUKUM PAJAK

10

Pengertian Pajak

Iuran Rakyat kepada negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan), dimana rakyat sebagai pembayar pajak tidak

mendapatkan imbalan secara langsung (kontraprestasi), imbalannya berupa pelayanan yang baik oleh negara, baik

secara fisik maupun nonfisik

DP - 01

Ciri Pengertian Pajak

Iuran rakyat bersifat wajib (berdasarkan undang-undang dan dapat dipaksakan) oleh negaraRakyat sebagai pembayar pajak tidak memperoleh kontraprestasi secara langsungPajak dipergunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah (negara)Yang tujuannya untuk kesejahteraan rakyat

Page 11: HUKUM PAJAK

11

FUNGSI PAJAKFUNGSI PAJAK

Fungsi mengatur:Untuk mengatur/melaksanakanKebijaksanaan pemerintahDalam bidang sosial danEkonomi

Fungsi mengatur:Untuk mengatur/melaksanakanKebijaksanaan pemerintahDalam bidang sosial danEkonomi

Fungsi Budgetair:Untuk membiayai Pengeluaran negara

Fungsi Budgetair:Untuk membiayai Pengeluaran negara

Page 12: HUKUM PAJAK

12

SYARAT PEMUNGUTANPAJAK

SYARAT PEMUNGUTANPAJAK

Pemungutan pajak harus Berdasarkan undang-undang (Syarat Yuridis)

Pemungutan pajak harus Berdasarkan undang-undang (Syarat Yuridis)

Pemungutan pajak harusEfisien (syarat finansiil)

Pemungutan pajak harusEfisien (syarat finansiil)

Tidak menggangguPerekonomian (SyaratEkonomis)

Tidak menggangguPerekonomian (SyaratEkonomis)

Pemungutan pajak harusAdil (syarat keadilan)

Pemungutan pajak harusAdil (syarat keadilan)

Tidak menggangguPerekonomian (SyaratEkonomis)

Tidak menggangguPerekonomian (SyaratEkonomis)

Page 13: HUKUM PAJAK

13

KEDUDUKAN HUKUMPAJAK

KEDUDUKAN HUKUMPAJAK

Hukum Publik: mengatur Hubungan antara pemerintahDengan masyarakat

Hukum Publik: mengatur Hubungan antara pemerintahDengan masyarakat

Hukum Perdata: Mengatur Individu dengan individu lain

Hukum Perdata: Mengatur Individu dengan individu lain

Page 14: HUKUM PAJAK

14

HUKUM PAJAKHUKUM PAJAK

Hukum pajak riil: cara Melaksanakan hukum materiil

Hukum pajak riil: cara Melaksanakan hukum materiil

Hukum pajak materiil: Norma-norma

Hukum pajak materiil: Norma-norma

Page 15: HUKUM PAJAK

15

PENGELOMPOKKANPAJAK

PENGELOMPOKKANPAJAK

Menurut Lembaga Pemungutan1. Pajak Pusat: PPh, PPN,2. Pajak Daerah: Kendaraan, hotel, parkir

Menurut Lembaga Pemungutan1. Pajak Pusat: PPh, PPN,2. Pajak Daerah: Kendaraan, hotel, parkir

Menurut golongannya1. Pajak Langsung:: PPh2. Pajak Tidak Langsung: PPN

Menurut golongannya1. Pajak Langsung:: PPh2. Pajak Tidak Langsung: PPN

Menurut sifatnya1. Pajak Subyektif: PPh2. Pajak Objektif : PPN-Bm

Menurut sifatnya1. Pajak Subyektif: PPh2. Pajak Objektif : PPN-Bm

Page 16: HUKUM PAJAK

16

TATA CARA PEMUNGUTAN PAJAK

Stelsel Nyata:Didasarkan pd objek yg Nyata, pemungutan dilakukan diakhir

Stelsel Pajak

Stelsel Anggappan:Didasarkan pada anggapan

Stelsel Campuran:Kombinasi stelsel nyata dan stelsel anggapan

Page 17: HUKUM PAJAK

17

TATA CARA PEMUNGUTAN PAJAK

Azas domisili (Asas tempat tinggal): pajak dipungut berdasarkan tempat

tinggal

Azas Pemungutan Pajak

Azas kebangsaan: berhubungan dengan kebangsaan suatu negara

Azas sumber: berdasarkan dimana wp berpenghasilan

Page 18: HUKUM PAJAK

18

TATA CARA PEMUNGUTAN PAJAK

Self Assessment System

Official Assessment System

With Holding System

Sistem Pemungutan Pajak

Page 19: HUKUM PAJAK

19

TARIF PAJAK

Tarif sebanding) proposional: besar nyaPajak yang dibayar proporsional dengan

penghasilannya

Tarif tetap: pajak yang terutang adalah tetap

Tarif progresif : %tarif semakin besar pajak semakin besar

Tarif Degresif : % tarif semakin kecil pajak semakin besar

Page 20: HUKUM PAJAK

20

KETENTUAN UMUM PERPAJAKAN

Dasar Hukum UU No. 6 Tahun 1983

UU No. 9 Tahun 1994

UU No. 16 Tahun 2000

UU No. 28 Tahun 2007

UU No. 36 Tahun 2008

Page 21: HUKUM PAJAK

21