Hukum Kesehatan Dan Pelayanan2

38
HUKUM KESEHATAN DAN PELAYANAN YENI CAHYATI

description

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Transcript of Hukum Kesehatan Dan Pelayanan2

Page 1: Hukum Kesehatan Dan Pelayanan2

HUKUM KESEHATAN DAN PELAYANANYENI CAHYATI

Page 2: Hukum Kesehatan Dan Pelayanan2

Peraturan yang digunakan :Undang-Undang Dasar 1945Kitab Undang-Undang Hukum PidanaKitab Undang-Undang Hukum PerdataUndang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang KesehatanUndang-Undang No. 29 tahun 2004 tentang Praktik KedokteranPP No. 10 Tahun 1966 tentang Wajib Simpan Rahasia kedokteranPP No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga KesehatanPermenkes RI No. 585/Men.Kes/Per/1989 tentang Persetujuan Tindakan MedikPermenkes RI No. 729a/Men.Kes/Per/XII/1989 tentang Rekam Medis/Medical RecordKepdirjen Pelayanan Medis No. HK.00.06.6.5.1866 tentang Pedoman Persetujuan Tindakan Medis (Informed Consent)

Page 3: Hukum Kesehatan Dan Pelayanan2

TINJAUAN PP NO.32 TAHUN 1996 TENTANGTENAGA KESEHATANJENIS TENAGA KESEHATAN

1. Tenaga Medis Dokter dan Dokter gigi2. Tenaga Keperawatan Perawat dan Bidan3. Tenaga Kefarmasian Apoteker, Analis Farmasi, Asisten

Apoteker4. Tenaga Kes Masyarakat Epidemiolog, Entomolog Kes,

Mikrobiolog Kes, Penyuluh Kes, Administrator Kes, Sanitarian

5. Tenaga Gizi Nutrisionis dan Dietisien6. Tenaga Keterapian Fisik Fisioterapis, Okupasiterapis,

Terapis Wicara

Page 4: Hukum Kesehatan Dan Pelayanan2

7. Tenaga Keteknisian Medis - Radiografer - Radioterapis - Teknisi gigi - Teknisi Elektro- medis - Analis Kesehatan - Refraksionis optisien - Otorik prostetik - Teknisi tranfusi - Perekam medis

Page 5: Hukum Kesehatan Dan Pelayanan2

Asas dalam Hukum Kesehatan

Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berasaskan perikemanusiaan, keseimbangan, manfaat, pelindungan, penghormatan terhadap hak dan kewajiban, keadilan, gender dan nondiskriminatif dan norma-norma agama

Page 6: Hukum Kesehatan Dan Pelayanan2

HAK PASIEN BERDASARKAN UU NO.29 / 2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN ( Pasal 52 )- Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis sebagaimana dimaksud Pasal 45 ayat 3 yaitu : * Diagnosis dan tata cara tindakan medis * Tujuan tindakan medis yang dilakukan * Alternatif tindakan lain dan resikonya * Resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi- Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan- Meminta pendapat dokter atau dokter gigi- Mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis- Menolak tindakan medis- Mendapatkan isi rekam medis

Page 7: Hukum Kesehatan Dan Pelayanan2

HAK PASIEN BERDASARKAN UU NO.8 / 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

· Kenyamanan, keamanan, dan keselamatan· Memilih· Informasi yang benar, jelas, dan jujur· Didengar pendapat dan keluhannya· Mendapatkan advokasi, pendidikan dan perlindungan konsumen· Dilayani secara benar, jujur, tidak diskriminatif· Memperoleh kompensasi, ganti rugi dan atau penggantian

Page 8: Hukum Kesehatan Dan Pelayanan2

HAK YANG MELEKAT PADA DIRI TENAGA KESEHATAN

BERDASARKAN UU NO.29/2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN ( PASAL 50 )

- Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan Profesinya- Memberikan pelayanan medis menurut standar profesi dan standar prosedur operasional- Memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pasien dan keluarganya- Menerima imbalan jasa

Page 9: Hukum Kesehatan Dan Pelayanan2

KEWAJIBAN PASIEN 1. BERDASARKAN UU NO.8 / 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN· Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur· Beritikad baik· Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati· Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara patut.2. BERDASARKAN UU.NO.29/2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN- Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya- Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter dan dokter gigi- Mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana kesehatan - Memberikan imbalan jasa atas pelayan yang diterima

Page 10: Hukum Kesehatan Dan Pelayanan2

KEWAJIBAN TENAGA KESEHATAN

Pasal 51 UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran1. Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan

standar prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien2. Merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain yang mempunyai

keahlian atau kemampuan yang lebih baik, apabila tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan

BERDASARKAN UU NO.8 / 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

Mematuhi standar profesi dan menghormati hak pasien

Page 11: Hukum Kesehatan Dan Pelayanan2

STANDAR PROFESI MEDIK DAN STANDAR PELAYANAN RUMAH SAKIT

Menurut Leenen, yang dikenal dalam dunia kedokteran sebagai “Lege artis” adalah hakikatnya sebagai suatu tindakan yang dilakukan sesuai dengan Standar Profesi Medis (SPM) yang terdiri dari beberapa unsur utama meliputi :

1. Bekerja dengan teliti, hati-hati dan seksama;2. Sesuai dengan ukuran medis;3. Sesuai dengan kemampuan rata-rata/sebanding dengan dokter

dengan kategori keahlian medis yang sama;4. Dalam keadaaan yang sebanding5. Dengan sarana dan upaya yang sebanding wajar dengan tujuan

konkrit tindak medis tersebut.

Page 12: Hukum Kesehatan Dan Pelayanan2

Informed consent(Peraturan Menteri Kesehatan RI

No.585.Menkes/Per/IX/1989)Dalam dunia kedokteran, biasanya untuk menghindari resiko malpraktik, tenaga medis membuat exconeratic clausule yaitu :Syarat-syarat pengecualian tanggung jawab berupa pembatasan atau pun pembebasan dari suatu tanggung jawabDalam hal ini, bentuk dari exconeratic clausule adalah informed consent/persetujuan tindakan medis (pertindik). Pertindik merupakan suatu izin atau pernyataan setuju dari pasien yang diberikan secara bebas, sadar dan rasional setelah memperoleh informasi yang lengkap, valid dan akurat dipahami dari dokter tentang keadaan penyakitnya serta tindakan medis yang akan diperolehnya.

Page 13: Hukum Kesehatan Dan Pelayanan2

Persetujuan Tindakan Medik (Informed Concent) dapat terdiri dari :

1. Yang dinyatakan (expressed), yakni secara lisan (oral) atau tertulis (written)

2. Dianggap diberikan (Implied atau tocit concent), yakni dalam keadaan biasa (normal) atau dalam keadaan darurat (emergency).

Page 14: Hukum Kesehatan Dan Pelayanan2

Expressed concent adalah persetujuan yang dinyatakan secara lisan atau tulisan, bila yang akan dilakukan lebih dari prosedur pemeriksaaan dan tindakan biasanya.Implied Concent adalah persetujuan yang diberikan pasien secara tersirat, tanpa pernyataan tegas. Isyarat persetujuan ini ditangkap oleh dokter dari sikap dan tindakan pasien. Implied concent dalam bentuk lain apabila pasien dalam keadaan gawat darurat dan memerlukan penanganan secara cepat dan tepat sementara keadaan tidak dapat memberikan persetujuannya dan keluargapun tidak ada ditempat, maka dokter dapat melakukan tindakan medis tertentu yang terbaik menurut dokter ((Peraturan Menteri Kesehatan RI No.585.Menkes/Per/IX/1989)Jenis ini dapat pula disebut sebagai presumed consent.

Page 15: Hukum Kesehatan Dan Pelayanan2

Hal-hal yang perlu disampaikan dalam Informed concent

1. Maksud dan tujuan tindakan medis tersebut;2. Resiko yang melekat pada tindakan medis itu3. Kemungkinan timbulnya efek samping4. Alternatif lain tindakan medis itu;5. Kemungkinan-kemungkinan (sebagai konsekuensi)

yang terjadi bila tindakan medis itu tidak dilakukan;6. Dalam menjelaskan mengenai resiko perlu dikatakan

mengenai : a. Sifat dan resiko tindakan b. Berat ringannya resiko yang terjadi c. Kemungkinan resiko itu terjadi d. Kapan resiko tersebut akan timbul seandainya

terjadi

Page 16: Hukum Kesehatan Dan Pelayanan2

Sanksi Hukum terhadap Informed ConsentSanksi pidanaApabila seorang tenaga kesehatan menorehkan benda tajam tanpa persetujuan pasien dipersamakan dengan adanya penganiayaan yang dapat dijerat Pasal 351 KUHPSanksi perdataTenaga kesehatan atau sarana kesehatan yang mengakibatkan kerugian dapat digugat dengan 1365, 1367, 1370, 1371 KUHPerSanksi administratifPasal 13 Pertindik mengatur bahwa :Terhadap dokter yang melakukan tindakan medis tanpa persetujuan pasien atau keluarganya dapat dikenakan sanksi administratif berupa pencabutan izin praktik.

Page 17: Hukum Kesehatan Dan Pelayanan2

REKAM MEDIS / MEDICAL RECORD

Medical record adalah berkas yang berisikan catatan, dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan Sarana pelayanan kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan baik untuk rawat jalan maupun rawat inap yang dikelola oleh pemerintah ataupun swasta.

Peraturan Menteri kesehatan RI Nomor 749/Menkes/XII/1989

Page 18: Hukum Kesehatan Dan Pelayanan2

MANFAAT REKAM MEDIS

1. Dasar pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien;

2. Bahan pembuktian dalam perkara hukum;

3. Bahan untuk keperluan penelitian dan pendidikan;

4. Dasar pembayaran biaya pelayanan kesehatan;

5. Bahan untuk menyiapkan stastitik kesehatan.

Page 19: Hukum Kesehatan Dan Pelayanan2

Sanksi Hukum terhadap Kewajiban Menyimpan Rekam Medis

1. Kerahasiaan Rekam Medis a. Pasal 112 KUHP b. Pasal 322 KUHP c. Pasal 1365 KUHPer Yang dimaksud dengan rahasia kedokteran adalah

segala sesuatu yang diketahui oleh tenaga kesehatan dan mahasiswa kedokteran yang sedang praktik pada waktu atau selama melakukan pekerjaan dalam lapangan kedokteran .

Segala sesuatu adalah segala fakta yang didapat dalam pemeriksaan penderita, interpretasinya untuk menegakkan diagnosis dan melakukan pengobatan dari anamtesis, pemeriksaaan jasmaniah, pemeriksaan dengan alat kedoketran dsb.

Page 20: Hukum Kesehatan Dan Pelayanan2

Pasal 112 KUHPBarangsiapa sengaja mengumumkan atau menyampaikan surat kabar dan keterangan tentang sesuatu hal kepada negara asing, sedang diketahuinya bahwa surat kabar atau keterangan itu harus dirahasiakan karena kepentingan negara, maka i dihukum dengan pidana paling lama tujuh tahun.Pasal 322 KUHPBarangsiapa dengan sengaja membuka suatu rahasia yang menurut jabatan atau pekerjaaannya, baik yang sekarang maupun yang dahulu ia diwajibkan untuk menyimpannya, dihukum dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan

Pasal 1365 KUHPerTiap perbuatan melanggar hukum yang mengakibatkan kerugian bagi orang lain, mewajibkan orang yang karena kesalahannya menyebabkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut

Page 21: Hukum Kesehatan Dan Pelayanan2

2. Hilangnya, Rusaknya atau pemalsuan Rekam Medis Pasal 20 Peraturan Menteri kesehatan RI Nomor

749/Menkes/XII/1989 dikenakan sanksi administratif mulai dari teguran sampai dengan pencabutan izin praktik.

Pengecualian terhadap kewajiban menyimpan rahasia kedokteran 1. Karena daya paksa (Pasal 48 KUHP) a. Kepentingan umum; b. Kepentingan orang yang tidak bersalah; c. Kepentingan pasien; d. Kepentingan tenaga kesehatan itu sendiri tidak dapat

dipidana.2. Karena menjalankan perintah UU (Pasal 50 KUHP)3. Karena perintah jabatan (Pasal 51 KUHP)4. Karena untuk mendapatkan santunan asuransi

Page 22: Hukum Kesehatan Dan Pelayanan2

Hakekat Pelayanan Kesehatan adalah :1. Memberi pertolongan atau,2. Memberi bantuan kepada pasien

Prinsip Etik Memberi pertolongan, berbuat baik dantidak merugikan.

Pasal 1354 KUHPerdata :

“Jika seseorang dengan sukarela, dengan tidak mendapat perintah untuk itu, mewakili urusan orang lain dengan atau tanpa pengetahuan orang ini, maka ia secara diam-diam mengikatkan dirinya untuk meneruskan serta menyelesaikan urusan tersebut hingga orang yang mewakili kepentingannya dapat mengerjakan sendiri urusan itu” (zaakwaarneming)

Menolong orang harus sampai tuntas

Page 23: Hukum Kesehatan Dan Pelayanan2

Pasal 1356 KUHPer :

“Ia (pemberi bantuan) wajib dalam melakukan pengurusan tersebut memenuhi kewajiban sebagai seorang bapak rumah yang baik”

Pelayanan Kesehatan

Pengobatan/Perawatan (Nakes)

Sarana Pelayanan RS/Klinik

Page 24: Hukum Kesehatan Dan Pelayanan2

Pasal 1365 KUHPer :“Tiap perbuatan melanggar hukum yang membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu mengganti kerugian tersebut”

Pasal 1366 KUHPer :“Setiap orang bertanggung jawab tidak saja untuk kerugian yang disebabkan karena perbuatannya, tetapi untuk kerugian yang disebabkan karena kelalaian atau kurang hati-hati”

Pasal 1371 KUHPer :“Penyebab luka atau cacat anggota badanAtau kurang hati2”

Kerugian orang lain

Kelalaian/culpa

Kesengajaan/dolus

Page 25: Hukum Kesehatan Dan Pelayanan2

PERSYARATAN PASIEN MENGAJUKAN GUGATAN :

1. Pasien harus mengalami kerugian

2. Adanya kesalahan

3. Adanya hubungan kausal antara kesalahan dengan kerugian

4. Perbuatan itu melawan hukum

Page 26: Hukum Kesehatan Dan Pelayanan2

TANGGUNG JAWAB

Pasal 1367 (1) KUHPer :

“Seseorang tidak hanya bertanggung jawab untuk kerugian yang disebabkan karena perbuatannya sendiri, tetapi juga untuk kerugian yang disebabkan karena perbuatan orang-orang yang menjadi tanggungannya atau disebabkan oleh barang-barang yang ada dibawah pengawasannya” (hubungan atasan dgn bawahan/vicarios liability)

RS/Klinik/Saryankes

1. Personalia2. Sarana dan Prasarana3. Kewajiban memberikan pelayanan terbaik

Tanggung Jawab Hukum RS (UU No.44/2009 Pasal 46) :“RS bertanggung jawab secara hukum atas semua kerugian yang timbul akibat kelalaian yg dilakukan Nakes di RS”

Page 27: Hukum Kesehatan Dan Pelayanan2

TANGGUNG JAWAB HUKUM PIDANA

Hukum pidana mengatur hubungan antara manusia/masyarakat dengan negara

“Azas nullum delictumnulla poena sine praevia lege poenali” seseorang hanya dapat dihukum apabila telah ada ketentuan hukum yang mengatur perbuatan itu terlebih dahulu.

Page 28: Hukum Kesehatan Dan Pelayanan2

Ketentuan hukum pidana dapat diberlakukan dengan keharusan memenuhi 2 persyaratan :

1. Adanya suatu perbuatan/tindakan yang dilakukan oleh seseorang dan yang melanggar ketentuan hukum pidana, sehingga memenuhi rumusan delik sebagaimana yang diatur dalam hukum pidana yang berlaku

2. Pelanggar hukum pidana mampu mempertang- gung jawabkan perbuatannya

SUMBER HUKUM PIDANA3. KUHP4. Diluar KUHP (UU Tipikor, UU Terorisme dll) 5. UU Non Pidana (UU Kesehatan, UU Rumah Sakit)

Page 29: Hukum Kesehatan Dan Pelayanan2

Yang mampu mempertanggung jawabkan perbuatan pidana :

1. Telah berumur 16 tahun 2. Sehat akalnya

(pasal 44, 45, 46 KUHP)

BEBERAPA DELIK YANG DAPAT DIANCAM KEPADA TENAGA KESEHATAN :

Page 30: Hukum Kesehatan Dan Pelayanan2

Pasal 242 KUHPidana :“Keterangan palsu/keterangan tidak sesuai dengan fakta, dipidana 7 tahun”

Pasal 304 KUHPidana :“Meninggalkan orang yang perlu ditolong dipidana 2 tahun 8 bulan”

Pasal 322 KUHPidana :“Membuka rahasia pasien dipidana 9 bulan”

Pasal 333 KUHPidana :“Menahan seorang secara melawan hukum, pidana 8 tahun/RS menahan pasien belum bayar”

Page 31: Hukum Kesehatan Dan Pelayanan2

Pasal 338 KUHPidana :

“Sengaja merampas nyawa orang lain, diancam dengan pidana penjara paling lama 15 tahun”

Pasal 344 KHUPidana (euthanasia):

“Merampas nyawa orang lain atas permintaan orang itu sendiri, pidana penjara paling lama 12 tahun”

Pasal 359 KUHPidana :

“Karena kealpaannya menyebabkan matinya orang lain, diancam dengan pidana penjara paling lama 5 tahunn”

Page 32: Hukum Kesehatan Dan Pelayanan2

Pasal 360 KUHPidana :

(1) Karena kealpaannya menyebabkan orang lain mendapat luka-luka berat, 5 tahun”

(2) Karena kealpaannya menyebabkan orang lain mendapat luka-luka sehingga timbul penyakit atau halangan menjalankan pekerjaan pidana penjara 9 bulan.

Pasal 361 KUHPidana :

“Jika kejahatan yang diterangkan dalam bab ini dilakukan dalam menjalankan suatu jabatan atau pencaharian maka pidana ditambah 1/3 dan yang bersalah dapat dicabut haknya untuk menjalankan pencaharian dalam mana kejahatan dilakukan dan hakim dapat memerintahkan supaya putusannya diumumkan”

Page 33: Hukum Kesehatan Dan Pelayanan2

SYARAT YG HARUS DIPENUHI ADANYA PERBUATAN MELAWAN HUKUM (Pasien menggugat Nakes dan/atau RS/Sarana Pelayanan Kes lainnya) :

1. Pasien harus mengalami kerugian2. Ada kesalahan atau kelalaian pada dokter dan/atau

Saryankes3. Ada hubungan kausul antara kerugian dan

kesalahan4. Perbuatan tersebut harus melanggar hukum.

Page 34: Hukum Kesehatan Dan Pelayanan2

TANGGUNG JAWAB HUKUM ADMINISTRASI

Pasal 188 ayat (3) UU No.Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan sbb :

“Tenaga Kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan yang melanggar ketentuan yg diatur dalam UU dapat diambil tindakan administratif berupa:a. Peringatan secara tertulis;b. Pencabutan izin sementara atau izin tetap.

Pasal 33 ayat (2) UU No 32 Tahun 1996Tindakan disiplin dapat berupa a. Teguran (lisan atau tertulis)b. Pencabutran izin untuk melakukan upaya

kesehatan

Page 35: Hukum Kesehatan Dan Pelayanan2

Perlindungan Hukum Tenaga Kesehatan

TINJAUAN UU NO.36/2009 TENTANG KESEHATAN UU NO.44/2009 TENTANG RUMAH SAKIT

PP NO.32/1996 TENTANG NAKES

1. Nakes berhak mendapatkan perlindungan hukum (pasal 27)

2. Nakes yang diduga melakukan kelalaian, maka terlebih dahulu harus diselesaikan melalui mediasi (pasal 29).

3. Memiliki Izin4. Melaksanakan tugas sesuai SP,SPO, Etika5. Menghormati hak pasien6. Menjaga kerahasiaan identitas dan kesehatan pasien7. Memberikan informasi dan tindakan yg akan dilakukan8. Meminta persetujuan thdp tindakan yg akan dilakukan9. Membuat dan memelihara rekam medis

Page 36: Hukum Kesehatan Dan Pelayanan2

PERLINDUNGAN HUKUM RUMAH SAKIT:

1. Menolak mengungkapkan informasi rahasia kedok2. Pasien yg menuntut RS dan menginformasikan

melalui media masa, dianggap melepaskan hak atas rahasia kedokterannya.

3. RS tidak bertanggungjawab secara hukum apabila pasien menolak atau menghentikan pengobatannya yg berakibat kematian setelah dieberi penjelasan

4. RS tidak dapat dituntut dalam upaya menyelamatkan nyawa manusia

Page 37: Hukum Kesehatan Dan Pelayanan2

PERLINDUNGAN HUKUM PASIEN

1. Menerima dan menolak sebagian atau seluruh tindakan pertolongan yg akan diberikan kepadanya setelah menerima penjelasan

2. Hak menerima dan menolak tidak berlaku :- Penderita penyakit menular- Tidak sadarkan diri- Gangguan mental berat

Page 38: Hukum Kesehatan Dan Pelayanan2

Terima Kasih