Asas-Asas Hukum Kesehatan Dan Pelayanan Kesehatan

23
 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan Nasional Negara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. 1  Untuk mencapai tujuan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, bangsa Indonesia melaksanakan pembangunan nasional. Dalam pelaksanaan pembangunan nasional, tujuan utama yang hendak dicapai adalah memajukan kesejahteraan umum. Dalam upaya memajukan kesejahteraan umum, aspek kesehatan merupakan salah satu aspek pokok yang dijadikan sebagai fokus utama dalam upaya pembangunan nasional. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. 2  Dalam Undang-Undang Dasar, setiap orang memiliki hak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. 3  Kemudian, Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak. 4  Untuk mencapai tujuan nasional tersebut diselenggarakanlah upaya pembangunan yang berkesinambungan yang merupakan suatu rangkaian 1  Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945,  Alinea 4. 2  Penjelasan Undang-Undang No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan 3  Pasal 28H ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 4  Pasal 34 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

description

Makalah

Transcript of Asas-Asas Hukum Kesehatan Dan Pelayanan Kesehatan

  • 5/19/2018 Asas-Asas Hukum Kesehatan Dan Pelayanan Kesehatan

    1

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Tujuan Nasional Negara Indonesia adalah melindungi segenap

    bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk

    memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan

    ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,

    perdamaian abadi dan keadilan sosial.1

    Untuk mencapai tujuan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan

    bernegara, bangsa Indonesia melaksanakan pembangunan nasional.

    Dalam pelaksanaan pembangunan nasional, tujuan utama yang hendak

    dicapai adalah memajukan kesejahteraan umum. Dalam upaya

    memajukan kesejahteraan umum, aspek kesehatan merupakan salah satu

    aspek pokok yang dijadikan sebagai fokus utama dalam upaya

    pembangunan nasional.

    Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

    kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa

    Indonesia.2 Dalam Undang-Undang Dasar, setiap orang memiliki hak

    hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan

    lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh

    pelayanan kesehatan.3 Kemudian, Negara bertanggung jawab atas

    penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum

    yang layak.4

    Untuk mencapai tujuan nasional tersebut diselenggarakanlah upaya

    pembangunan yang berkesinambungan yang merupakan suatu rangkaian

    1Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945,

    Alinea 4.

    2Penjelasan Undang-Undang No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

    3Pasal 28H ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

    4Pasal 34 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

  • 5/19/2018 Asas-Asas Hukum Kesehatan Dan Pelayanan Kesehatan

    2

    2

    pembangunan yang menyeluruh terarah dan terpadu, termasuk di

    antaranya pembangunan kesehatan. Di Indonesia perkembangan hukum

    dalam bidang kesehatan telah diimplementasikan dengan dikeluarkannya

    berbagai undang-undang yang bersifat sektoral. Sebagai contoh, antara

    lain Undang-Undang No.23 Tahun 1992 yang diganti oleh Undang-

    Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, Undang-Undang No.25

    Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik, Undang-Undang No.44 Tahun

    2009 Tentang Rumah Sakit, Undang-Undang No.29 Tahun 2004 Tentang

    Praktik Kedokteran, dan Undang-Undang Tahun 2014 Tentang Kesehatan

    Jiwa.

    Perkembangan hukum nasional dilaksanakan dalam upaya

    mencapai tujuan nasional yaitu memajukan kesejahteraan umum. Dalam

    pembentukannya, undang-undang yang telah disebutkan diatas

    didasarkan kepada asas-asas umum yang dapat disebut sebagai asas-

    asas umum hukum kesehatan dan asas-asas pelayanan kesehatan.

    B. Rumusan Masalah

    1. Apa saja asas-asas hukum kesehatan dan asas-asas pelayanan

    kesehatan di Indonesia ditinjau dari peraturan perundang-

    undangan terkait?

    2. Bagaimana harmonisasi asas-asas hukum kesehatan dan

    pelayanan kesehatan dalam upaya penegakan hukum kesehatan

    di Indonesia ?

  • 5/19/2018 Asas-Asas Hukum Kesehatan Dan Pelayanan Kesehatan

    3

    3

    BAB II

    TINJAUAN TEORI

    A. Asas Hukum

    Menurut terminologi bahasa, yang dimaksud dengan istilah asas ada

    dua pengertian. Arti asas yang pertama adalah dasar, alas, pondamen.

    Sedangkan arti asas yang kedua adalah sesuatu kebenaran yang menjadi

    pokok dasar atau tumpuan berpikir atau berpendapat dan sebagainya.5

    Sedangkan menurut R.H Soebroto Brotodiredjo, asas (prinsip)

    adalah suatu sumber atau sebab yang menjadi pangkal tolak sesuatu; hal

    yang inherent dalam segala sesuatu, yang menentukan hakikatnya;

    bersifat esensial.6

    Menurut J.H.P. Bellefroid dalam Inleiding tot de Rechtswetenschap

    in Nedherland, asas adalah aturan pokok (hoofdregel) yang didapatkan

    dengan generalisasi daripada sejumlah aturan-aturan hukum.

    7

    Kemudianlebih jaun Bellefroid mengatakan bahwa :

    Asas hukum umum adalah norma dasar yang dijabarkan dari

    hukum positif dan yang oleh ilmu hukum tidak dianggap berasal

    dari aturan-aturan yang lebih umum. Asas hukum umum

    merupakan pengendapan dari hukum positif

    Satjipto Rahardjo mengatakan bahwa :

    Asas hukum adalah unsur yang penting dan pokok dari peraturan

    hukum. Asas hukum adalah jantungnya peraturan hukum karena ia

    merupakan landasan yang paling luas bagi lahirnya peraturan

    hukum atau ia adalah sebagai ratio legisnya peraturan hukum

    5W.J.S Poerwadaminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia,Jakarta : PN. Balai Pustaka,

    1985, hlm.60-61.6 R.H. Soebroto Brotodiredjo, Menyongsong Undang-Undang Kepolisian Yang Baru,

    Jakarta : PTIK, 1984, hlm.2.7Idem.

  • 5/19/2018 Asas-Asas Hukum Kesehatan Dan Pelayanan Kesehatan

    4

    4

    BAB III

    OBJEK PENELITIAN

    A. Undang-Undang No.25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik

    Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

    Tahun 1945 mengamanatkan bahwa tujuan didirikan Negara Republik

    Indonesia, antara lain adalah untuk memajukan kesejahteraan umum dan

    mencerdaskan kehidupan bangsa. Amanat tersebut mengandung makna

    negara berkewajiban memenuhi kebutuhan setiap warga negara melalui

    suatu sistem pemerintahan yang mendukung terciptanya

    penyelenggaraan pelayanan publik yang prima dalam rangka memenuhi

    kebutuhan dasar dan hak sipil setiap warga negara atas barang publik,

    jasa publik, dan pelayanan administratif. Dengan mempertimbangan hal

    tersebut, maka diperlukan undang-undang tentang pelayanan publik.

    B. Undang-Undang No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

    Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 tercantum jelas cita-

    cita bangsa Indonesia yang sekaligus merupakan tujuan nasional bangsa

    Indonesia. Tujuan nasional tersebut adalah melindungi segenap bangsa

    Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan memajukan

    kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut

    melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan

    perdamaian abadi serta keadilan sosial.

    Untuk mencapai tujuan nasional tersebut diselenggarakanlah upaya

    pembangunan yang berkesinambungan yang merupakan suatu rangkaian

    pembangunan yang menyeluruh terarah dan terpadu, termasuk di

    antaranya pembangunan kesehatan yang diimplementasikan dalam

    Undang-Undang No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.

  • 5/19/2018 Asas-Asas Hukum Kesehatan Dan Pelayanan Kesehatan

    5

    5

    C. Undang-Undang No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit

    Sejalan dengan amanat Pasal 28 H ayat (1) Undang-Undang Dasar

    Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah ditegaskan bahwa setiap

    orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan, kemudian dalam Pasal

    34 ayat (3) dinyatakan negara bertanggung jawab atas penyediaan

    fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.

    Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan

    merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan

    dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan. Penyelenggaran

    pelayanan kesehatan di Rumah Sakit mempunyai karakteristik dan

    organisasi yang sangat kompleks. Berbagai jenis tenaga kesehatan

    dengan perangkat keilmuannya masing-masing berinteraksi satu sama

    lain. Ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran yang berkembang

    sangat pesat yang harus diikuti oleh tenaga kesehatan dalam rangka

    pemberian pelayanan yang bermutu, membuat semakin kompleksnya

    permasalahan dalam Rumah Sakit. Atas dasar pemikiran tersebut maka

    dibentuklah Undang-Undang No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.

    D. Undang-Undang No.29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran

    Dokter dan dokter gigi sebagai salah satu komponen utama pemberi

    pelayanan kesehatan kepada masyarakat mempunyai peranan yang

    sangat penting karena terkait langsung dengan pemberian pelayanan

    kesehatan dan mutu pelayanan yang diberikan.

    Berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap dokter dan dokter

    gigi, maraknya tuntutan hukum yang diajukan masyarakat dewasa ini

    seringkali diidentikkan dengan kegagalan upaya penyembuhan yang

    dilakukan dokter dan dokter gigi. Sebaliknya apabila tindakan medis yang

    dilakukan dapat berhasil, dianggap berlebihan, padahal dokter dan dokter

    gigi dengan perangkat ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya

    hanya berupaya untuk menyembuhkan, dan kegagalan penerapan ilmu

  • 5/19/2018 Asas-Asas Hukum Kesehatan Dan Pelayanan Kesehatan

    6

    6

    kedokteran dan kedokteran gigi tidak selalu identik dengan kegagalan

    dalam tindakan.

    Dengan demikian, dibentuklah Undang-Undang No.29 Tahun 2004

    Tentang Praktik Kedokteran. Sehingga dokter dan dokter gigi dalam

    menjalankan praktik kedokteran selain tunduk pada ketentuan hukum

    yang berlaku, juga harus menaati ketentuan kode etik yang disusun oleh

    organisasi profesi dan didasarkan pada disiplin ilmu kedokteran atau

    kedokteran gigi.

    E. Rancangan Undang-Undang Tentang Keperawatan

    Penyelenggaraan pembangunan kesehatan diwujudkan melalui

    pemberian pelayanan kesehatan termasuk Pelayanan Keperawatan yang

    dilakukan secara bertanggung jawab, akuntabel, bermutu, dan aman oleh

    Perawat yang telah mendapatkan akreditasi, registrasi, dan lisensi. Praktik

    keperawatan sebagai wujud nyata dari Pelayanan Keperawatan,

    dilaksanakan secara mandiri, berdasarkan pelimpahan wewenang,

    penugasan khusus, maupun kolaborasi. Dalam melaksanakan Pelayanan

    Keperawatan tersebut, Perawat berperan sebagai pemberi Asuhan

    Keperawatan, pendidik Klien, koordinator Asuhan Keperawatan,

    kolaborator dengan pihak terkait, dan konsultan dari rujukan Perawat.

    Untuk menjamin perlindungan terhadap masyarakat sebagai

    penerima Pelayanan Keperawatan dan untuk menjamin perlindungan

    terhadap Perawat itu sendiri sebagai pemberi pelayanan keperawatan,

    diperlukan pengaturan mengenai keperawatan secara komprehensif.

  • 5/19/2018 Asas-Asas Hukum Kesehatan Dan Pelayanan Kesehatan

    7

    7

    BAB IV

    PEMBAHASAN

    A. Asas-Asas Hukum Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan

    1. Asas - Asas Hukum Kesehatan Dalam UU No.25 Tahun 2009

    Tentang Pelayanan Publik

    Penyelenggaraan pelayanan publik berasaskan :8

    a. Kepentingan umum; artinya pemberian pelayanan tidak boleh

    mengutamakan kepentingan pribadi dan/'atau golongan;

    b. Kepastian hukum; artinya jaminan terwujudnya hak dan

    kewajiban dalam penyelenggaraan pelayanan;

    c. Kesamaan hak; artinya pemberian pelayanan tidak

    membedakan suku, ras, agama, golongan, gender, dan status

    ekonomi;

    d. Keseimbangan hak dan kewajiban; artinya pemenuhan hak

    harus sebanding dengan kewajiban yang harus dilaksanakan,

    baik oleh pemberi maupun penerima pelayanan;

    e. Keprofesionalan; artinya pelaksana pelayanan harus memiliki

    kompetensi yang sesuai dengan bidang tugas;

    f. Partisipatif; artinya peningkatan peran sertzt masyarakat dalam

    penyelenggaraan pelayanan dengan memperhatikan aspirasi,

    kebutuhan, dan harapan masyarakat;

    g. Persamaan perlakuan/ tidak diskriminatif; artinya setiap warga

    negara berhak memperoleh pelayanan yang adil;

    h. Keterbukaan; artinya setiap penerima pelayanan dapat dengan

    mudah mengakses dan memperoleh informasi mengenai

    pelayanan yang diinginkan;

    i. Akuntabilitas; artinya proses penyelenggaraan pelayanan harus

    dapat dipertanggungjawabkan :sesuai dengan ketentuan

    peraturan perundang-undangan;

    8Pasal 4 UU No.25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik

  • 5/19/2018 Asas-Asas Hukum Kesehatan Dan Pelayanan Kesehatan

    8/

    8

    j. Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan; artinya

    pemberian kemudahan terhadap kelompok rentan sehingga

    tercipta keadilan dalam pelayanan;

    k. Ketepatan waktu; artinya penyelesaian setiap jenis pelayanan

    dilakukan tepat waktu sesuai dengan standar pelayanan;

    l. Kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan, artinya setiap

    jenis pelayanan dilakukan secara cepat, mudah, dan

    terjangkau.

    Kemudian dalam Pasal 5 Undang-Undang No.25 Tahun 2009

    Tentang Pelayanan Publik, bahwa :

    (1) Ruang lingkup pelayanan publik meliputipelayanan barang

    publik dan jasa publik sertapelayanan administratif yang

    diatur dalarn peraturan perundang-undangan.

    (2) Ruang lingkup sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

    meliputi pendidikan, pengajaran, pekerjaan dan usaha,

    tempat tinggal, komunikasi dan informasi, lingkungan hidup,

    kesehatan, jaminan sosial, energi, perbankan, perhubungan,

    sumber daya alarn, pariwisata, dan sektor strategis lainnya.

    Atas dasar pasal 5 ayat (2) tersebut, maka asas-asas dalam

    pelayanan publik berlaku secara umum terhadap pelayanan publik bidang

    kesehatan.

    2. Asas - Asas Dalam UU No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

    Pembangunan kesehatan harus memperhatikan berbagai asas

    yang memberikan arah pembangunan kesehatan dan dilaksanakan

    melalui upaya kesehatan sebagai berikut:9

    a. Asas perikemanusiaan, artinya bahwa pembangunan

    kesehatan harus dilandasi atas perikemanusiaan yang

    berdasarkan pada Ketuhanan Yang Maha Esa dengan tidak

    membedakan golongan agama dan bangsa.

    9Pasal 2 UU No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

  • 5/19/2018 Asas-Asas Hukum Kesehatan Dan Pelayanan Kesehatan

    9/

    9

    b. Asas keseimbangan, artinya bahwa pembangunan kesehatan

    harus dilaksanakan antara kepentingan individu dan

    masyarakat, antara fisik dan mental, serta antara material dan

    sipiritual.

    c. Asas manfaat, artinya bahwa pembangunan kesehatan harus

    memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi

    kemanausiaan dan perikehidupan yang sehat bagi setiap warga

    negara.

    d. Asas pelindungan, artinya bahwa pembangunan kesehatan

    harus dapat memberikan pelindungan dan kepastian hukum

    kepada pemberi dan penerima pelayanan kesehatan.

    e. Asas penghormatan terhadap hak dan kewajiban, artinya

    bahwa pembangunan kesehatan dengan menghormati hak dan

    kewajiban masyarakat sebagai bentuk kesamaan kedudukan

    hukum.

    f. Asas keadilan, artinya bahwa penyelenggaraan kesehatan

    harus dapat memberikan pelayanan yang adil dan merata

    kepada semua lapisan masyarakat dengan pembiayaan yang

    terjangkau.

    g. Asas gender dan nondiskriminatif, artinya bahwa pembangunan

    kesehatan tidak membedakan perlakuan terhadap perempuan

    dan laki-laki.

    h. Asas norma agama, artinya pembangunan kesehatan harus

    memperhatikan dan menghormati serta tidak membedakan

    agama yang dianut masyarakat.

    3. Asas - Asas Dalam UU No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit

    Rumah Sakit diselenggarakan berasaskan Pancasila dan

    didasarkan kepada :10

    10Pasal 2 UU No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit

  • 5/19/2018 Asas-Asas Hukum Kesehatan Dan Pelayanan Kesehatan

    1

    10

    a. Nilai kemanusiaan, artinya bahwa penyelenggaraan Rumah

    Sakit dilakukan dengan memberikan perlakuan yang baik dan

    manusiawi dengan tidak membedakan suku, bangsa, agama,

    status sosial, dan ras;

    b. Etika dan profesionalitas, artinya bahwa penyelenggaraan

    rumah sakit dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki

    etika profesi dan sikap profesional, serta mematuhi etika rumah

    sakit;

    c. Manfaat, artinya bahwa penyelenggaraan Rumah Sakit harus

    memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi

    kemanusiaan dalam rangka mempertahankan dan

    meningkatkan derajat kesehatan masyarakat;

    d. Keadilan, artinya bahwa penyelenggaraan Rumah Sakit mampu

    memberikan pelayanan yang adil dan merata kepada setiap

    orang dengan biaya yang terjangkau oleh masyarakat serta

    pelayanan yang bermutu;

    e. Persamaan hak dan anti diskriminasi, artinya bahwa

    penyelenggaraan Rumah Sakit tidak boleh membedakan

    masyarakat baik secara individu maupun kelompok dari semua

    lapisan;

    f. Pemerataan, artinya bahwa penyelenggaraan Rumah Sakit

    menjangkau seluruh lapisan masyarakat;

    g. Perlindungan dan keselamatan pasien, artinya bahwa

    penyelenggaraan Rumah Sakit tidak hanya memberikan

    pelayanan kesehatan semata, tetapi harus mampu memberikan

    peningkatan derajat kesehatan dengan tetap memperhatikan

    perlindungan dan keselamatan pasien. Penyelenggaraan

    rumah sakit selalu mengupayakan peningkatan keselamatan

    pasien melalui upaya majamenen risiko klinik;

    h. Mempunyai fungsi sosial, artinya adalah bagian dari tanggung

    jawab yang melekat pada setiap rumah sakit, yang merupakan

  • 5/19/2018 Asas-Asas Hukum Kesehatan Dan Pelayanan Kesehatan

    1

    11

    ikatan moral dan etik dari rumah sakit dalam membantu pasien

    khususnya yang kurang/tidak mampu untuk memenuhi

    kebutuhan akan pelayanan kesehatan.

    4. Asas - Asas Dalam UU No.29 Tahun 2004 Tentang Praktik

    Kedokteran

    Praktik kedokteran dilaksanakan berasaskan Pancasila dan

    didasarkan pada :11

    a. Nilai ilmiah, artinya adalah bahwa praktik kedokteran harus

    didasarkan pada ilmu pengetahuan dan teknologi yang

    diperoleh baik dalam pendidikan termasuk pendidikan

    berkelanjutan maupun pengalaman serta etika profesi;

    b. Manfaat, artinya adalah bahwa penyelenggaraan praktik

    kedokteran harus memberikan manfaat yang sebesar-besarnya

    bagi kemanusiaan dalam rangka mempertahankan dan

    meningkatkan derajat kesehatan masyarakat;

    c. Keadilan, artinya adalah bahwa penyelenggaraan praktik

    kedokteran harus mampu memberikan pelayanan yang adil dan

    merata kepada setiap orang dengan biaya yang terjangkau oleh

    masyarakat serta pelayanan yang bermutu;

    d. Kemanusiaan, artinya adalah bahwa dalam penyelenggaraan

    praktik kedokteran memberikan perlakuan yang sama dengan

    tidak membedakan suku, bangsa, agama, status sosial, dan

    ras;

    e. Keseimbangan, artinya adalah bahwa dalam penyelenggaraan

    praktik kedokteran tetap menjaga keserasian serta keselarasan

    antara kepentingan individu dan masyarakat; serta

    f. Perlindungan dan keselamatan pasien, artinya adalah bahwa

    penyelenggaraan praktik kedokteran tidak hanya memberikan

    11Pasal 2 UU No.29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran

  • 5/19/2018 Asas-Asas Hukum Kesehatan Dan Pelayanan Kesehatan

    1

    12

    pelayanan kesehatan semata, tetapi harus mampu memberikan

    peningkatan derajat kesehatan dengan tetap memperhatikan

    perlindungan dan keselamatan pasien.

    5. Asas - Asas Dalam UU No.18 Tahun 2014 Tentang Kesehatan

    Jiwa

    Upaya kesehatan jiwa berasaskan :12

    a. Keadilan; artinya bahwa penyelenggaraan upaya kesehatan

    jiwa harus dapat memberikan pelayanan yang adil dan merapa

    pada semua lapisan masyarakat dengan pembiayaan yang

    terjangkau;

    b. Perikemanusiaan; artinya bahwa penyelenggaraan upaya

    kesehatan jiwa kepada ODMK dan ODGJ dilaksanakan secara

    manusiawi sesuai engan harkat dan martabat kemanusiaan.

    Misalnya tidak boleh dilakukan pengekangan dan lain

    sebagainya;

    c. Manfaat; artinya bahwa penyelenggaraan upaya kesehatan jiwa

    harus memberikan manfaat dan meningkatkan kualitas hidup

    bagi ODMK, ODGJ, sumber daya manusia di bidang kesehatan

    jiwa dan masyarakat;

    d. Transparansi; artinya bahwa upaya kesehatan jiwa, baik yang

    berupa tindakan, pemberian informasi, maupun pengelolaan

    pasien harus dijelaskan secara transparan kepada pihak

    keluarga, ODMK, ODGJ dan masyarakat;

    e. Akuntabilitas; artinya bahwa semua kegiatan pelayanan

    kesehatan jiwa berupa informasi dan tindakan dalam

    pengelolaan pasien harus dapat diakses, terukur, dan dapat

    dipertanggungjawabkan kepada masyarakat;

    12Pasal 2 UU No.18 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Jiwa

  • 5/19/2018 Asas-Asas Hukum Kesehatan Dan Pelayanan Kesehatan

    1

    13

    f. Komprehensif; artinya bahwa pelayanan kesehatan jiwa

    diberikan secara menyeluruh melalui upaya promotif, preventif,

    kuratif dan rehabilitatif;

    g. Perlindungan; artinya bahwa penyelenggaraan upaya

    kesehatan jiwa harus dapat memberikan perlindungan kepada

    ODMK, ODGJ, sumber daya manusia di bidang kesehatan jiwa

    dan masyarakat di sekitarnya;

    h. Non-Diskriminatif, artinya bahwa penyelenggaraan upaya

    kesehatan jiwa harus diberikan dengan tidak membedakan

    ODMK dan ODGJ berdasarkan jenis kelamin, suku, agama,

    ras, status sosial dan pilihan politik.

    6. Asas-Asas Dalam RUU Keperawatan

    Keperawatan berasaskan13:

    a. Perikemanusiaan; artinya harus mencerminkan pelindungan

    dan penghormatan hak asasi manusia serta harkat dan

    martabat setiap warga negara dan penduduk tanpa

    membedakan suku, bangsa, agama, status sosial, dan ras;

    b. Nilai ilmiah; artinya adalah (praktik) keperawatan dilakukan

    berdasarkan pada ilmu pengetahuan dan teknologi yang

    diperoleh baik melalui penelitian, pendidikan maupun

    pengalaman praktik;

    c. Etika; artinya adalah keperawatan dilakukan berdasarkan etika

    profesi.

    d. Manfaat; artinya adalah keperawatan harus memberikan

    manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemanusiaan dalam

    rangka mempertahankan dan meningkatkan derajat kesehatan

    masyarakat;

    13Pasal 2 RUU Keperawatan

  • 5/19/2018 Asas-Asas Hukum Kesehatan Dan Pelayanan Kesehatan

    1

    14

    e. Keadilan; artinya adalah keperawatan harus mampu

    memberikan pelayanan yang merata, terjangkau, bermutu, dan

    tidak diskriminatif dalam pelayanan kesehatan, dan

    f. Kesehatan dan Keselamatan Klien, adalah Perawat dalam

    melakukan Asuhan Keperawatan harus mengutamakan

    kesehatan dan keselamatan Klien.

    7. Asas-Asas Hukum Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan

    Menurut Ahli

    Menurut Veronica Komalasari14, yang mengatakan bahwa asas-

    asas hukum yang berlaku dan mendasari pelayanan kesehatan dapat

    disimpulkan secara garis besarnya sebagai berikut:

    1. Asas Legalitas

    Asas ini pada dasarnya tersirat di dalam Pasal 23 ayat (1), (2) dan

    (3) Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan yang

    menyatakan bahwa ;

    (1) Tenaga kesehatan berwenang untuk menyelenggarakanpelayanan kesehatan;

    (2) Kewenangan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatansebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai denganbidang keahlian yang dimiliki;

    (3) Dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan tenagakesehatan wajib memiliki izin dari pemerintah.

    Mendasarkan pada ketentuan di atas, maka pelayanan kesehatan

    hanya dapat diselenggarakan apabila tenaga kesehatan yang

    bersangkutan telah memenuhi persyaratan dan perizinan yang diatur

    dalam Undang-Undang No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran,

    terutama Pasal 29 ayat (1) dan (3); Pasal 36; Pasal 38 ayat (1) yang

    antara lain berbunyi sebagai berikut :

    Pasal 29 ayat (1) dan (3) antara lain menyatakan bahwa ;

    14 Veronica Komalasari, Peran Informed Consent Dalam Transaksi Terepeutik

    (Persetujuan Dalam Hubungan Dokter Dan Pasien); Suatu Tinjauan Yuridis , Bandung :PT. Citra Aditya, 2002, hlm.126-133.

  • 5/19/2018 Asas-Asas Hukum Kesehatan Dan Pelayanan Kesehatan

    1

    15

    (1) setiap dokter dan dokter gigi yang melakukan praktikkedokteran di Indonesia wajib memiliki surat tanda registrasi

    dokter dan surat tanda registrasi dokter gigi;(3) Untuk memperoleh surat tanda registrasi dokter dan surat

    tanda registrasi dokter gigi harus memenuhi persyaratan :a. memiliki ijazah dokter, dokter spesialis, dokter gigi, atau

    dokter gigi spesialis;b. mempunyai surat pernyataan telah mengucapkan

    sumpah/ janji dokter atau dokter gigi;c. memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental;d. memiliki sertifikat kompetensi; dane. membuat pernyataan akan mematuhi dan

    melaksanakan ketentuan etika profesi.

    Di samping persyaratan-persyaratan tersebut di atas, dokter atau

    dokter gigi dalam melakukan pelayanan kesehatan harus pula memiliki

    izin praktik, sebagaimana ditentukan dalam Pasal 36 Undang-Undang

    Praktik Kedokteran sebagai berikut : Setiap dokter dan dokter gigi yang

    melakukan praktik kedokteran di Indonesia wajib memiliki sirat Izin

    Praktik. Selanjutnya, surat izin praktik ini akan diberikan jika telah

    dipenuhi syarat-syarat sebagaimana yang ditentukan secara tegas di

    dalam ketentuan Pasal 38 ayat (1) yang menyatakan bahwa ;

    (1) Untuk mendapatkan surat izin praktik sebagaimanadimaksud dalam pasal 36, dokter dan dokter gigi harusa. Memiliki surat tanda registrasi dokter atau surat tanda

    registrasi dokter gigi yang masih berlaku;b. Mempunyai tempat praktik;c. Memiliki rekomendasi dari organisasi profesi.

    Dari ketentuan di atas dapat ditafsirkan bahwa, keseluruhanpersyaratan tersebut merupakan landasan legalitasnya dokter dan dokter

    gigi dalam menjalankan pelayanan kesehatan. Artinya, asas legalitas

    dalam pelayanan kesehatan secara laten tersirat dalam Undang-Undang

    No. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.

  • 5/19/2018 Asas-Asas Hukum Kesehatan Dan Pelayanan Kesehatan

    1

    16

    2. Asas Keseimbangan

    Menurut asas ini, penyelenggaraan pelayanan kesehatan harus

    diselenggarakan secara seimbang antara kepentingan individu dan

    kepentingan masyarakat, antara fisik dan mental, antara material dan

    spiritual. Di dalam pelayanan kesehatan dapat pula diartikan sebagai

    keseimbangan antara tujuan dan sarana, antara sarana dan hasil, antara

    manfaat dan risiko yang ditimbulkan dari pelayanan kesehatan yang

    dilakukan. Dengan demikian berlakunya asas keseimbangan di dalam

    pelayanan kesehatan sangat berkaitan erat dengan masalah keadilan.

    Dalam hubungannya dengan pelayanan kesehatan, keadilan yang

    dimaksud adalah bersifat kasustis, karena sangat berhubungan dengan

    alokasi sumber daya dalam pelayanan kesehatan.

    3. Asas Tepat Waktu

    Dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan, asas tepat waktu ini

    merupakan asas yang cukup krusial, oleh karena sangat berkaitan dengan

    akibat hukum yang timbul dari pelayanan kesehatan. Akibat kelalaiandokter untuk memberikan pertolongan tepat pada saat yang dibutuhkan

    dapat menimbulkan kerugian pada pasien. Berlakunya asas ini harus

    diperhatikan dokter, karena hukumnya tidak dapat menerima alasan

    apapun dalam hal keselamatan nyawa pasien yang terancam yang

    disebabkan karena keterlambatan dokter dalam menangani pasiennya.

    4. Asas Itikad Baik

    Asas itikad baik ini pada dasarnya bersumber pada prinsip etis untuk

    berbuat baik pada umumnya yang perlu pula diaplikasikan dalam

    pelaksanaan kewajiban dokter terhadap pasien dalam pelayanan

    kesehatan. Dokter sebagai pengemban profesi, penerapan asa itikad baik

    akan tercermin pada sikap penghormatan terhadap hak-hak pasien dan

    pelaksanaan praktik kedokteran yang selalu patuh dan taat terhadap

    standar profesi. Kewajiban untuk berbuat baik ini tentunya bukan tanpa

  • 5/19/2018 Asas-Asas Hukum Kesehatan Dan Pelayanan Kesehatan

    1

    17

    batas, karena berbuat baik harus tidak boleh sampai menimbulkan

    kerugian pada diri sendiri.

    5. Asas Kejujuran

    Kejujuran merupakan salah satu asas yang penting untuk dapat

    menumbuhkan kepercayaan pasien kepada dokter dalam pelayanan

    kesehatan. Berlandaskan asas kejujuran ini dokter berkewajiban untuk

    memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan pasien,

    yakni sesuai standar profesinya. Penggunaan berbagai sarana yang

    tersedia pada institusi pelayanan kesehatan, hanya dilakukan sesuai

    dengan kebutuhan pasien yang bersangkutan.

    Di samping itu, berlakunya asas ini juga merupakan dasar bagi

    terlaksananya penyampaian informasi yang benar, baik dari pasien

    maupun dokter dalam berkomunikasi. Kejujuran dalam menyampaikan

    informasi sudah barang tentu akan sangat membantu dalam kesembuhan

    pasien. Kebenaran informasi ini sangat berhubungan dengan hak setiap

    manusia untuk mengetahui kebenaran.

    6. Asas Kehati-hatian

    Kedudukan dokter sebagai tenaga profesional di bidang kesehatan,

    tindakan dokter harus didasarkan atas ketelitian dalam menjalankan

    fungsi dan tanggung jawabnya dalam pelayanan kesehatan. Karena

    kecerobohan dalam bertindak yang mengakibatkan terancamnya jiwa

    pasien, dapat berakibat dokter terkena tuntutan pidana. Asas kehati-hatian

    ini secara yuridis tersirat di dalam Pasal 58 ayat (1) Undang-Undang

    No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan yang menentukan bahwa; : Setiap

    orang berhak menuntut ganti rugi terhadap seseorang, tenaga kesehatan,

    dan/atau penyelenggara kesehatan yang menimbulkan kerugian akibat

    kesalahan atau kelalaian dalam pelayanan kesehatan yang diterimanya.

    Dalam pelaksanaan kewajiban dokter, asas kehati-hatian ini

    diaplikasikan dengan mematuhi standar profesi dan menghormati hak

    pasien terutama hak atas informasi dan hak untuk memberikan

  • 5/19/2018 Asas-Asas Hukum Kesehatan Dan Pelayanan Kesehatan

    1

    18

    persetujuan yang erat hubungannya dengan informed consentdalam

    transaksi terapeutik.

    7. Asas Keterbukaan

    Salah satu asas yang ditentukan dalam Pasal 2 Undang-Undang No.

    36 tahun 2009 adalah asas penghormatan terhadap hak dan kewajiban,

    yang secara tersirat di dalamnya terkandung asas keterbukaan. Hal ini

    dapat diinterpretasikan dari Penjelasan Pasal 2 angka (9) yang berbunyi ;

    Asas penghormatan terhadap hak dan kewajiban berarti bahwa

    pembangunan kesehatan dengan menghormati hak dan kewajiban

    masyarakat sebagai bentuk kesamaan kedudukan hukum.

    Pelayanan kesehatan yang berdaya guna dan berhasil guna hanya

    dapat tercapai bilamana ada keterbukaan dan kesamaan kedudukan

    dalam hukum antara dokter dan pasien dengan didasarkan pada sikap

    saling percaya. Sikap tersebut dapat tumbuh apabila dapat terjalin

    komunikasi secara terbuka antara dokter dan pasien, di mana pasien

    dapat memperoleh penjelasan dari dokter dalam komunikasi yangtransparan.

    Munir Fuady sebagaimana dikutip oleh Anny Isfandyarie,15

    mengemukakan pendapatnya bahwa, di dalam penyelenggaraan

    pelayanan kesehatan terdapat beberapa asas etika modern dari praktik

    kedokteran yang disebutkan oleh Catherine Tay Swee Kian antara lain

    sebagai berikut :

    1. Asas Otonom

    Asas ini menghendaki agar pasien yang mempunyai kapasitas

    sebagai subyek hukum yang cakap berbuat, diberikan kesempatan untuk

    menentukan pilihannya secara rasional sebagai wujud penghormatan

    terhadap hak asasinya untuk menentukan nasibnya sendiri.

    Meskipun pilihan pasien tidak benar, dokter tetap harus

    menghormatinya dan berusaha untuk menjelaskan dengan sebenarnya

    15Anny Isfandyarie, Op. Cit., hal. 83-86.

  • 5/19/2018 Asas-Asas Hukum Kesehatan Dan Pelayanan Kesehatan

    1

    19

    menurut pengetahuan dan keahlian profesional dokter tersebut agar

    pasien benar-benar mengerti dan memahami tentang akibat yang akan

    timbul tatkala pilihannya tidak sesuai dengan anjuran dokter. Dalam hal

    terjadi demikian, menjadi kewajiban dokter untuk memberikan masukan

    kepada pasien tentang dampak negatif yang mungkin timbul sebagai

    akibat ditolaknya anjuran dokter tersebut.

    2. Asas Murah Hati

    Asas ini mengajarkan kepada dokter untuk selalu bersifat murah hati

    dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasiennya. Berbuat

    kebajikan, kebaikan dan dermawan merupakan anjuran yang berlaku

    umum bagi setiap individu. Hal ini hendaknya dapat diaplikasikan dokter

    dalam pengabdian profesinya dalam pelayanan kesehatan yang dilakukan

    baik terhadap individu pasien maupun terhadap kesehatan masyarakat.

    3. Asas Tidak Menyakiti

    Dalam melakukan pelayanan kesehatan terhadap pasien, dokter

    hendaknya mengusahakan untuk tidak menyakiti pasien tersebut,

    walaupun hal ini sangat sulit dilakukan, karena kadang-kadang dokter

    harus melakukan pengobatan yang justru menimbulkan rasa sakit kepada

    pasiennya. Dalam hal terjadi demikian, maka dokter harus memberikan

    informasi kepada pasien tentang rasa sakit yang mungkin timbul sebagai

    akibat tindakan yang dilakukan guna kesembuhan pasien tersebut dan

    agar pasien tidak menganggap apa yang telah dilakukan dokter

    bertentangan dengan asas tidak menyakiti.

    4. Asas Keadilan

    Keadilan harus dilakukan dokter dalam memberikan pelayanan

    kesehatan dalam artian bahwa dokter harus memberikan pengobatan

    secara adil kepada pasien dengan tidak memandang status sosial

    ekonomi mereka. Di samping itu, asas ini juga mengharuskan dokter

    untuk menghormati semua hak pasien antara lain hak atas kerahasiaan,

  • 5/19/2018 Asas-Asas Hukum Kesehatan Dan Pelayanan Kesehatan

    2

    20

    hak atas informasi dan hak memberikan persetujuannya dalam pelayanan

    kesehatan.

    5. Asas Kesetiaan

    Asas kesetiaan mengajarkan bahwa dokter harus dapat dipercaya

    dan setia terhadap amanah yang diberikan pasien kepadanya. Pasien

    berobat kepada dokter, karena percaya bahwa dokter akan menolongnya

    untuk mengatasi penyakit yang dideritanya. Hal ini merupakan amanah

    yang harus dilaksanakan dokter dengan penuh tanggung jawab untuk

    menggunakan segala pengetahuan dan keahlian yang dimilikinya demi

    keselamatan pasiennya.

    6. Asas Kejujuran

    Asas ini mengajarkan bahwa, dalam pelayanan kesehatan

    menghendaki adanya kejujuran dari kedua belah pihak, baik dokter

    maupun pasiennya. Dokter harus secara jujur mengemukakah hasil

    pengamatan dan pemeriksaan yang dilakukan kepada pasien, dan pasien

    pun harus secara jujur mengungkapkan riwayat perjalanan penyakitnya.

    Dalam praktik pelayanan kesehatan, pelaksanaan Informed

    Consentharus berorientasi pada kejujuran.

    B. Harmonisasi asas-asas hukum kesehatan dan pelayanan

    kesehatan dalam upaya penegakan hukum kesehatan di

    Indonesia

    Di Indonesia terdapat beberapa hukum positif yang mengatur bidang

    kesehatan dan pelayanan kesehatan. Hukum positif tersebut antara lain :

    1. Undang-Undang No.25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik.;

    2. Undang-Undang No. 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan;

    3. Undang-Undang No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit;

    4. Undang-Undang No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran;

    5. Undang-Undang No.18 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Jiwa.

  • 5/19/2018 Asas-Asas Hukum Kesehatan Dan Pelayanan Kesehatan

    2

    21

    Asas hukum umum adalah norma dasar yang dijabarkan dari hukum

    positif. Dari perumusan undang-undang tersebut diatas, didasarkan

    kepada asas-asas hukum umum. Setiap undang-undang mengatur hal

    yang berbeda-beda, namun dalam bidang kesehatan terdapat beberapa

    dasar aturan atau asas yang saling melengkapi dan saling mengisi.

    Apabila ditinjau dari lima undang-undang yang telah disebutkan di atas,

    terdapat upaya harmonisasi asas-asas hukum kesehatan dan pelayanan

    kesehatan.

    Peraturan perundang-undangan di Indonesia yang bersifat sektoral,

    sehingga membentuk suatu sistem hukum nasional memerlukan adanya

    suatu harmonisasi asas-asas hukum khususnya hukum kesehatan.

    Harmonisasi asas-asas hukum ini bertujuan untuk menyelaraskan aturan-

    aturan umum. Hal tersebut merupakan suatu upaya pembangunan

    nasional bidang kesehatan untuk mencapai tujuan nasional, yaitu

    memajukan kesejahteraan umum. Harmonisasi asas-asas tersebut dapat

    dilihat dari adanya kesamaan asas-asas dalam undang-undang yang

    berbeda. Sebagai contoh, harmonisasi asas-asas tersebut dapat dilihat

    dalam tabel dibawah.

  • 5/19/2018 Asas-Asas Hukum Kesehatan Dan Pelayanan Kesehatan

    2

    22

    BAB V

    PENUTUP

    A. Simpulan

    Jika ditinjau dari beberapa hukum positif di bidang kesehatan yang

    berlaku, maka pada dasarnya asas-asas hukum tentang

    penyelenggaraan pelayanan kesehatan sudah mempunyai

    kekuatan mengikat bagi penyelenggara pelayanan kesehatan.

    Kesehatan yang merupakan bagian dari pelayanan publik, berlaku

    asas yang tercantum dalam pasal 2 Undang-Undang No.25 Tahun

    2009 Tentang Pelayanan Publik. Kemudian, berlaku juga

    ketentuan Pasal 2 Undang-Undang No. 36 tahun 2009 Tentang

    Kesehatan. Lebih lanjut ditentukan dalam Pasal 2 Undang-

    Undang No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran, dan

    terakhir ditentukan juga dalam Undang-Undang No.18 Tahun

    2014 Tentang Kesehatan Jiwa. Selain dari peraturan positif,

    terdapat juga asas-asas yang secara tersirat terdapat dalam

    peraturan perundang-undangan yang dikemukakan oleh para ahli.

    Harmonisasi asas-asas hukum bertujuan untuk menyelaraskan

    aturan-aturan umum. Hal tersebut merupakan suatu upaya

    pembangunan nasional bidang kesehatan untuk mencapai tujuan

    nasional, yaitu memajukan kesejahteraan umum.

  • 5/19/2018 Asas-Asas Hukum Kesehatan Dan Pelayanan Kesehatan

    2

    23

    DAFTAR PUSTAKA

    A. Buku

    R.H. Soebroto Brotodiredjo, Menyongsong Undang-Undang Kepolisian

    Yang Baru, Jakarta : PTIK, 1984.

    Veronica Komalasari, Peran Informed Consent Dalam Transaksi

    Terepeutik (Persetujuan Dalam Hubungan Dokter Dan Pasien);

    Suatu Tinjauan Yuridis, Bandung : PT. Citra Aditya, 2002.

    W.J.S Poerwadaminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : PN.

    Balai Pustaka, 1985.

    B. Peraturan Perundang-Undangan

    Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945.

    Undang-Undang No.25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik.;

    Undang-Undang No. 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan;

    Undang-Undang No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit;Undang-Undang No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran;

    Undang-Undang No.18 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Jiwa.