Hukum Kesehatan

4

Click here to load reader

description

hukum kesehatan

Transcript of Hukum Kesehatan

Page 1: Hukum Kesehatan

Hukum Kesehatan

Hukum kesehatan adalah semua ketentuan-ketentuan atau peraturan-peraturan

perundang-undangan di bidang kesehatan yang mengatur hak dan kewajiban individu,

kelompok atau masyarakat sebagai penerima pelayanan kesehatan pada satu pihak, hak

dan kewajiban tenaga kesehatan dan sarana kesehatan sebagai penyelenggara

pelayanan kesehatan di pihak lain yang mengikat masing-masing pihak dalam sebuah

perjanjian terapeutik dan ketentuan-ketentuan atau peraturan-peraturan perundang-

undangan di bidang kesehatan lainnya yang berlaku secara lokal, regional, nasional dan

internasional.

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka hukum kesehatan dapat di kelompokkan

menjadi 4 kelompok yaitu:

1. Hukum kesehatan yang terkait langsung dengan pelayanan kesehatan yaitu antara

lain :

a. UU No. 23/ 1992 Tentang Kesehatan yang telah diubah menjadi UU No 36/2009

tentang Kesehatan

b. UU No. 29/2004 tentang Praktek kedokteran

c. UU No, 44/ 2009 tentang Rumah sakit

d. PP No. 32/1996 tentang Tenaga Kesehatan

e. Permenkes 161/2010 tentang Uji kompetensi

f. dll

2. Hukum Kesehatan yang tidak secara laingsung terkait dengan pelayanan Kesehatan

antara lain:

a. Hukum Pidana

Pasal-pasal hukum pidana yang terkait dengan pelayanan kesehatan. Misalnya Pasal

359 KUHP

tentang kewajiban untuk bertanggung jawab secara pidana bagi tenaga kesehatan

atau sarana kesehatan

yang dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan menyebabkan pasien

mengalami cacat, gangguan

fungsi organ tubuh atau kematian akibat kelalaian atau kesalahan yang

dilakukannya.

b. Hukum Perdata.

Page 2: Hukum Kesehatan

Pasal-pasal Hukum perdata yang terkait dengan pelayanan kesehatan. Misalnya

Pasal 1365 KUHPerd.

mengatur tentang kewajiban hukum untuk mengganti kerugian yang dialami oleh

pasien akibat adanya

perbuatan wanprestasi dan atau perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh

tenaga kesehatan dan

sarana kesehatan dalam memberikan pelayanan terhadap pasien

c. Hukum Administrasi

Ketentuan-ketentuan penyelenggaraan pelayanan kesehatan baik yang dilakukan

oleh tenaga kesehatan

maupun oleh sarana kesehatan yang melanggar hukum adminstrasi yang

menyebabkan kerugian pada

pada pasien menjadi tanggung jawab hukum dari penyelenggara pelayanan

kesehatan tersebut

3. Hukum Kesehatan yang berlaku secara Internasional

a, Konvensi

b.Yurisprudensi

c. Hukum Kebiasaan

4. Hukum Otonomi

a. Perda tentang kesehatan

b. Kode etik profesi

Page 3: Hukum Kesehatan

Kedudukan Hukum Kesehatan

Irma Siregar

Perkembangan hukum di bidang kedokteran dan kesehatan dapat ditelaah mengenai

pengertiannya, kedudukan pengembangan ilmunya, dan proyeksinya. Seringkali

terdapat keraguan pemakaian istilah mana yang dapat dipakai untuk memilih istilah

hukum kedokteran ataukah hukum kesehatan ataukah hukum kedokteran - kesehatan.

Bagi ahli hukum pidana sudah kenal dengan istilah ilmu kedoteran kehakiman dan/atau

ilmu kedokteran forensik yaitu ilmu yang menghasilkan bahan penyelidikan melalui

pengetahuan kedokteran untuk membantu menyelesaikan dan pembuktian perkara

pidana yang menyangkut korban manusia. Oleh karena itu dalam hal memahami

peraturan-peraturan hukum tentang kegiatan pelayanan kesehatan menurut ilmu

kedokteran, akan dirasakan lebih serasi dengan menyebut istilah "hukum kedokteran

kesehatan" disingkat HKK.

Penggunaan kata majemuk hukum kedoteran-kesehatan mempunyai latar belakang dari

rumusan kalimat "kesehatan berdasarkan ilmu kedokteran" sebagaimana tercantum

dalam penjelasan umum eks Undang-Undang tentang pokok-pokok kesehatan no.

9/1960. Sebab selama ini telah dikembangkan pemikiran baru dibidang kesehatan

mengenai keluarga/sosial dalam kaitannya dengan kependudukan yang ruang lingkup

tatanan peraturan hukumnya dihimpun dalam hukum keluarga berencana dan

kependudukan yang diselenggaran oleh BKKBN.

Kedudukan hukum kedokteran kesehatan menjadi bagian dari pertumbuhan ilmu

hukum dan sebagai cabang/ranting pohon hukum yang dikemudian hari diharapkan

dapat berkembang lebih jauh menjadi sub bidang tersendiri hukum kesehatan dan

hukum kedokteran termasuk teknologi kedokteran. Kemajuan pembidangan hukum

yang demikian itu dapat terlihat pada hukum acara pidana menjadi beberapa bagian

antara lain hukum pembuktian dan hukum kepolisian yang mengandung teknologi

penegakan hukum.

Sumber Artikel :

Prof.DR.H. Bambang Poernomo, SH, 2008, Hukum Kesehatan, Aditya Media : Yogyakarta