Hukum Jual Beli Valas (Money Exchange) _ Konsultasi Syariah Islam

4
Jual beli valas (valuta /mata uang asing) pada dasarnya sama dengan jual beli biasa yang lain. Hanya bedanya yang diperjualbelikan adalah mata uang satu negara dengan mata uang negara lain. Uang (Arab, nuqud, fulus) bukanlah barang riba. Oleh karena itu, boleh melakukan jual beli antar mata uang dengan selisih harga namun dengan syarat harus serah terima secara langsung (taqabud, qabd ﺗﻘﺎﺑﺽ) dalam satu majlis. Sama saja taqabud hakiki atau hukmi. HUKUM JUAL BELI VALAS Bagaimana hukum jual beli valas dalam pandangan dewan pengasuh PP.Alkhoirot ? Mohon dicantumkan pula dalil qur'an, hadits atau kitab lainya atas perhatian dan jawabannya kami ucapkan terimakasih AlAutad AlIslamiy TOPIK KONSULTASI 1. Hukum Jual Beli Valas 2. DEFINISI JUAL BELI VALAS 3. DASAR HUKUM JUAL BELI VALAS 4. SYARAT SAHNYA TRANSAKSI JUAL BELI VALAS 5. TAQABUD HAKIKI DAN TAQABUD HUKMI (SERAH TERIMA SECARA LEGAL) 6. PENDAPAT MADZHAB EMPAT TENTANG JUAL BELI MATA UANG 7. CARA KONSULTASI SYARIAH ISLAM JAWABAN HUKUM JUAL BELI VALAS Jual beli valas (valuta/mata uang asing) pada dasarnya sama dengan jual beli biasa yang lain. Hanya bedanya yang diperjualbelikan adalah mata uang satu negara dengan mata uang negara lain. Misalnya, membeli dolar Amerika dengan rupiah Indonesia atau ringgit Malaysia. Ini berbeda dengan jual beli umum yang biasanya antara barang dengan uang. Praktik jual beli valas terjadi sejak era awal Islam. Oleh karena itu, hukum jual beli valas dapat dijumpai referensinya dalam banyak kitabkitab fiqih klasik. DEFINISI JUAL BELI VALAS Dalam bahasa Arab, jual beli valas disebut sharf (Arab, ﺍﻟﺻﺭﻑ). Sedang tempat jual beli valas atau money changer/exchange disebut dengan sharraf (bahasa Arab, ﺍﻟﺻﺭﺍﻑ). Dalam definisi syariah ulama salaf (klasik) sharf atau jual beli valas adalah ٬ ﺑﻳﻊ ﺍﻟﺫﻫﺏ ﺑﺎﻟﺫﻫﺏ ﺃﻭ ﺑﻳﻊ ﺃﺣﺩﺍﻫﻣﺎ ﺑﺎﻵﺧﺭ٬ ﻭﺍﻟﻔﺿﺔ ﺑﺎﻟﻔﺿﺔ(Jual beli emas dengan emas, perak dengan perak atau menjual salah satunya dengan yang lain).[Lihat AlJaziri, AlFiqh alal Madzahib AlArba'ah].

description

Hukum Jual Beli Valas

Transcript of Hukum Jual Beli Valas (Money Exchange) _ Konsultasi Syariah Islam

Page 1: Hukum Jual Beli Valas (Money Exchange) _ Konsultasi Syariah Islam

Jual beli valas (valuta /mata uang asing) pada dasarnya sama dengan jual beli biasa yanglain. Hanya bedanya yang diperjualbelikan adalah mata uang satu negara dengan matauang negara lain. Uang (Arab, nuqud, fulus) bukanlah barang riba. Oleh karena itu, bolehmelakukan jual beli antar mata uang dengan selisih harga namun dengan syarat harusserah terima secara langsung (taqabud, qabd ­ تقابض) dalam satu majlis. Sama saja taqabudhakiki atau hukmi.

HUKUM JUAL BELI VALAS

Bagaimana hukum jual beli valas dalam pandangan dewan pengasuh PP.Alkhoirot ?Mohon dicantumkan pula dalil qur'an, hadits atau kitab lainya

atas perhatian dan jawabannya kami ucapkan terimakasihAl­Autad Al­Islamiy

TOPIK KONSULTASI1. Hukum Jual Beli Valas2. DEFINISI JUAL BELI VALAS3. DASAR HUKUM JUAL BELI VALAS4. SYARAT SAHNYA TRANSAKSI JUAL BELI VALAS5. TAQABUD HAKIKI DAN TAQABUD HUKMI (SERAH TERIMA SECARA LEGAL)6. PENDAPAT MADZHAB EMPAT TENTANG JUAL BELI MATA UANG7. CARA KONSULTASI SYARIAH ISLAM

JAWABAN HUKUM JUAL BELI VALAS

Jual beli valas (valuta/mata uang asing) pada dasarnya sama dengan jual beli biasa yanglain. Hanya bedanya yang diperjualbelikan adalah mata uang satu negara dengan matauang negara lain. Misalnya, membeli dolar Amerika dengan rupiah Indonesia atau ringgitMalaysia. Ini berbeda dengan jual beli umum yang biasanya antara barang dengan uang.

Praktik jual beli valas terjadi sejak era awal Islam. Oleh karena itu, hukum jual beli valasdapat dijumpai referensinya dalam banyak kitab­kitab fiqih klasik.

DEFINISI JUAL BELI VALAS

Dalam bahasa Arab, jual beli valas disebut sharf (Arab, الصرف). Sedang tempat jual belivalas atau money changer/exchange disebut dengan sharraf (bahasa Arab, الصراف).

Dalam definisi syariah ulama salaf (klasik) sharf atau jual beli valas adalah بيع الذهب بالذهب٬Jual beli emas dengan emas, perak dengan perak atau menjual) والفضة بالفضة٬ أو بيع أحداهما باآلخرsalah satunya dengan yang lain).[Lihat Al­Jaziri, Al­Fiqh alal Madzahib Al­Arba'ah].

Page 2: Hukum Jual Beli Valas (Money Exchange) _ Konsultasi Syariah Islam

Definisi fiqih klasik di atas dipakai juga untuk jual beli valas oleh ulama fiqih kontemporer.Dr. Husain Syahatah penasihat ekonomi syariah Al­Azhar Mesir mengatakan dalamTasaulat Muashirah Haula al­Ittijar fi an­Naqd, demikian:

الصرف هو من البيوع المباحة فى الشريعة اإلسالمية ٬ ويقصد به فى سوق النقد استبدال نقدا بنقد أى عملة بعملةأخرى وذلك لحاجة الناس إليه فى معامالتهم بين ا لدول واألمم

Sharf adalah bagian dari transaksi jual beli yang dibolehkan syariah Islam. Dalam bursamata uang sharf adalah tukar menukar antar satu mata uang dengan mata uang lain. Hal itudilakukan karena kebutuhan orang dalam berbisnis antar negara.

DASAR HUKUM JUAL BELI VALAS

­ Hadits sahih riwayat Bukhari Muslim (muttafaq alaih):

ال تبيعوا الذهب بالذهب إال مثل بمثل وال تشقوا بعضها على بعض وال تبيعوا الورق بالورق إال مثل بمثل وال تشقوابعضها على بعض ٬ وال تبيعوا منها غائبا بناجز

Artinya: Jangan menjual emas dengan emas kecuali sama nilainya.

­ Hadits sahih riwayat Muslim) بيعوا الذهب بالفضة كيف شئتم يدا بيد

Artinya: Juallah emas dengan emas sesukamu (asal) serah terima langsung.

­ Hadits sahih riwayat Muslim

إذا اختلفت هذه األجناس فبيعوا كيف شئتم إذا كان يدا بيدArtinya: Apabila jenisnya berbeda, maka juallah sesukamu asalkan serima terima langsung(kontan).

SYARAT SAHNYA TRANSAKSI JUAL BELI VALAS

Ada syarat­syarat khusus yang harus dipenuhi dalam melakukan jual beli valas antara duamata uang yang berbeda sbb (lihat Al­Jaziri, 2/505):

1. Kontan. Hukumnya tidak sah jual beli valas yang tidak kontan (tertunda).

2. Transaksi dilakukan dengan serah terima di tempat akad (التقابض فى المجلس). Yakni serahterima valas dilakukan secara langsung pada saat transaksi terjadi Berdasarkan dalil haditsdi atas ( وال تبيعوا منها غائبا بناجز). Apabila kedua pihak berpisah sebelum menerima barang atauvalas yang dijual, maka transaksi dianggap batal.

Page 3: Hukum Jual Beli Valas (Money Exchange) _ Konsultasi Syariah Islam

3. Apabila valuta atau mata uang yang dijual berasal dari mata uang yang sama, sepertirupiah dengan rupiah, maka nilainya harus sama. Maka tidak boleh jual beli 50.000 rupiahdengan 55.000 rupiah Indonesia. Baca juga: Hukum Jual Beli Uang Baru dan Lama

CATATAN:

­ Menurut pendapat sebagaian mazhab, seperti Syafi'i dan Hambali, boleh jual beli matauang yang berbeda walaupun tidak kontan.

TAQABUD HAKIKI DAN TAQABUD HUKMI (SERAH TERIMA SECARA LEGAL)

Serah terima ditempat transaksi (taqabud fil majlis) ada dua macam yaitu taqabud hakiki dantaqabut hukmi.

Taqabud hakiki (serah terima faktual) adalah serah terima uang dan barang antara keduapenjual dan pembeli di tempat transaksi secara langsung sebelum terjadinya perpisahanantara keduanya.

Taqabud hukmi (serah terima secara legal) adalah serah terima uang dan barang atau suatumata uang dengan mata uang lain, antara pembeli dan penjual tidak secara faktual tapisecara legal bisa diterima. Contoh, penjual menerima uang dari pembeli; sedangkanpembeli tidak menerima barang tapi hanya menerima tanpa pengiriman barang. Atausebaliknya, pembeli memberikan uang dalam bentuk cek atau invoice atau dokumen lainseperti tanda pengiriman Western Union, yang secara legal bisa diterima dan uang itu bisadicairkan di negara lain dengan segera.

PENDAPAT MADZHAB EMPAT TENTANG JUAL BELI MATA UANG

Pendapat 4 (madzhab) yaitu Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hanbali seputar jual beli mata uangadalah sbb (lihat Al­Jaziri II/506):

الشافعية ­ قالوا: الفلوس ال يدخلها الربا٬ سواء كانت رائجة يتعامل بها أو ال على المعتمد. فيجوز بيع بعضها ببعضمتفاضال إلى أجل٬ فإذا باع عشرين قرشا صاغا من العملة المصرية بخمسين قرشا من القروش التعريفة يدفعها بعد

شهر٬ فإنه يصح مع وجود زيادة خمسة قروش.

الحنابلة ­ قالوا: إذا اشترى فلوسا يتعامل بها مأخوذة من غير الذهب والفضة فإنه يجوز شراؤها بالنقد متفاضلة إلىأجل٬ فيصح أن يشتري ثالثين قرشا صاغا من العملة المصرية "القروش" بريالين يدفعهما بعد شهر٬ ولكن نقلبعضهم أن الصحيح في المذهب أن التأجيل ال يجوز٬ وأن شراء الفلوس بالنقدين يصح ن\متفاضال ولكن بشرط

التقابض في المجلس.

Page 4: Hukum Jual Beli Valas (Money Exchange) _ Konsultasi Syariah Islam

الحنفية ­ قالوا: الفلوس المأخوذة من غير الذهب والفضة إذا جعلت ثمنا ال تتعين بالتعيين٬ فهي مثل النقود المأخوذةمن الذهب والفضة إال أنه يصح بيع بعضها ببعض مفاضلة٬ وال يشترط فيها التقابض من الجانبينن فإذا اشترى قرشا"من الصاغ" بقرش من "التعريفة" أكثر منها ألجل فإنه يصح إذا قبض القروش الصاغ وأما إذا افترقا قبل أن يقبض

أحدهما فإنه ال يصح.

المالكية ­ قالوا: الفلوس هي ما اتخذت من النحاس ونحوه وهي كعروض التجارة. فيجوز شراؤها بالذهب والفضة كمايجوز أن يشتري بها حليا فيه ذهب وفضة٬ أما شراؤه بالذهب فقط٬ أو بالفضة فإنه ال يجوز نقدا٬ سواء كانت الفضة

أقل من الذهب أو العكس).

Artinya: Menurut Madzhab Syafi'i mata uang tidak termasuk barang riba sama saja jual belidengan barang atau tidak menurut pendapat yang muktamad (unggul). Maka boleh menjualsebagian mata uang dengan mata uang yang lain dengan selisih harga (mutafadhil) dengantidak kontan. Misalnya, seseorang membeli 20 sen mata uang Mesir dengan 50 sen matauang lain yang diserahkan setelah sebulan, maka hal itu sah dengan disertai adanyatambahan 5 sen.

Mazhab Hanbali berpendapat: Apabila seseorang membeli uang yang dibuat berstransaksidari selain emas dan perak maka boleh membelinya secara selisih harga dengan masatertentu (tidak kontan). Maka boleh membeli 30 sen uang Mesir dengan 2 riyal yang dibayarsetelah sebulan. Akan tetapi sebagian ulama Hambali menyatakan bahwa pendapat yangsahih dalam mazhab adalah bahwa tidak boleh ditunda (ta'jil). Membeli uang dengan emasdan perak sah secara selisih tetapi dengan syarat serah terima dalam majlis.

Menurut Mazhab Hanafi: Uang yang dibuat dari selain emas dan perak apabila dijadikanharga (diberi nilai) maka tidak bisa ditentukan dengan nilai tertentu. Ia sama dengan uangyang dibuat dari emas dan perak hanya saja sah dan boleh menjual sebagian uang dengansebagian yang lain dengan harga lebih (mutafadhil) dan tidak disyaratkan serah terimalangsung dari kedua pihak. Apabila membeli satu sen mata uang dengan sen yang lebihbesar secara tunda (tidak kontan) maka itu sah apabila ada serah terima. Apa kedua pihakberpisah sebelum salah satunya menerima maka tidak sah.

Mazhab Maliki berpendapat: Fulus adalah mata uang yang dibuat dari tembaga dansemacamnya itu seperti barang dagangan. Maka boleh membelinya dengan emas danperak sebagaimana bolehnya membeli perhiasaan emas dan perak dengan fulus. Adapunmembeli perhiasaan yang mengandung emas dan perak dengan emas atau perak sajamaka itu tidak boleh secara kontan sama saja adanya perak itu lebih kecil dari emas atausebaliknya.___________________________