Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

53
Hukum Hukum Acara Acara Mahkamah Mahkamah Konstitu Konstitu si si 01/16/22 01/16/22 1 Kardoman Tumangger Kardoman Tumangger (Faculty of Law Unpad) (Faculty of Law Unpad)

description

Mengenai proses mengajukan permohonan di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia

Transcript of Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

Page 1: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

Hukum Hukum Acara Acara

MahkamMahkamah ah

KonstitusKonstitusii04/13/2304/13/23 11Kardoman Tumangger (Faculty of Kardoman Tumangger (Faculty of

Law Unpad)Law Unpad)

Page 2: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

FUNGSI MAHKAMAH FUNGSI MAHKAMAH KONSTITUSIKONSTITUSI

Dapat disimpulkan dari berbagai teori dan Dapat disimpulkan dari berbagai teori dan Penjelasan UU MK, yaitu :Penjelasan UU MK, yaitu :

Menangani perkara tertentu dibidang Menangani perkara tertentu dibidang ketatanegaraanketatanegaraan

Sebagai pelaksana kekuasaan Sebagai pelaksana kekuasaan peradilan dalam sistem Konstitusiperadilan dalam sistem Konstitusi

Sebagai Sebagai The Guardaian of ConstitutionThe Guardaian of Constitution Sebagai penafsir KonstitusiSebagai penafsir Konstitusi04/13/2304/13/23 22Kardoman Tumangger (Faculty of Kardoman Tumangger (Faculty of

Law Unpad)Law Unpad)

Page 3: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

KEWENAGAN MAHKAMAH KEWENAGAN MAHKAMAH KONSTITUSIKONSTITUSI

{ UUD 1945 Psl 24 C / UU MK Psl 10 }{ UUD 1945 Psl 24 C / UU MK Psl 10 } MMenguji Undang-undang terhadap enguji Undang-undang terhadap

Undang-Undang DasaUndang-Undang Dasarr MMemutus sengketa kewenangan lembaga emutus sengketa kewenangan lembaga

negara yang kewenanganya diberikan negara yang kewenanganya diberikan oleh oleh UUDUUD

MMemutus pembubaran partai politikemutus pembubaran partai politik MMemutus perselisihan tentang hasil emutus perselisihan tentang hasil

pemilihan umumpemilihan umum Memberikan putusan atas pendapatMemberikan putusan atas pendapat DPR DPR

mengenai dugaan pelanggaran oleh mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan / atau Wakil Presiden Presiden dan / atau Wakil Presiden menurut menurut UUDUUD

04/13/2304/13/23 33Kardoman Tumangger (Faculty of Kardoman Tumangger (Faculty of Law Unpad)Law Unpad)

Page 4: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

SISTEM BIFURKASI SISTEM BIFURKASI JUDISIAL REVIEWJUDISIAL REVIEW

DI INDONESIADI INDONESIA

MAHKAMAHMAHKAMAH

AGUNGAGUNGMenguji Peraturan Menguji Peraturan Perundang-undangan Perundang-undangan dibawah Undang-dibawah Undang-undangundang

MAHKAMAH MAHKAMAH KONSTITUSIKONSTITUSI

Menguji Undang-Menguji Undang-Undang terhadap Undang terhadap Undang-Undang Undang-Undang DasarDasar

04/13/2304/13/23 44Kardoman Tumangger Kardoman Tumangger (Faculty of Law Unpad)(Faculty of Law Unpad)

Page 5: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

Asas-Asas Hukum Acara MKAsas-Asas Hukum Acara MKa.a. Asas Asas Persidangan Persidangan TTerbuka erbuka UUntuk ntuk UUmummumb.b. AsasAsas Independen dan Imparsial Independen dan Imparsialc.c. AsasAsas Peradilan cepat, sederhana dan murah Peradilan cepat, sederhana dan murahd.d. AsasAsas Audi et alteram partem Audi et alteram parteme.e. AsasAsas Hakim aktif Hakim aktif jugajuga pasif pasif dalam proses persidangan dalam proses persidanganf.f. AsasAsas Ius Curia Novit Ius Curia Novitg.g. AsasAsas Putusan Final Putusan Finalh.h. Asas Praduga RecthmatigAsas Praduga Recthmatigi.i. Asas Pembuktian bebasAsas Pembuktian bebasj.j. Asas erga omnesAsas erga omnesk.k. Asas ObjektivitasAsas Objektivitasl.l. Asas sosialisasiAsas sosialisasi

04/13/2304/13/23 55Kardoman Tumangger (Faculty of Kardoman Tumangger (Faculty of Law Unpad)Law Unpad)

Page 6: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

Asas Asas Persidangan Persidangan TTerbuka erbuka UUntuk ntuk UUmummum

Pasal 40 ayat (1) Pasal 40 ayat (1) UU MKUU MK

““ Sidang Mahkamah Konstitusi terbuka Sidang Mahkamah Konstitusi terbuka untuk umum, kecuali rapat untuk umum, kecuali rapat

permusyawaratan hakim ”permusyawaratan hakim ”

04/13/2304/13/23 66Kardoman Tumangger (Faculty of Kardoman Tumangger (Faculty of Law Unpad)Law Unpad)

Page 7: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

AsasAsas Independen dan Independen dan ImparsialImparsial

Kemandirian hakim yang berkaitan erat dengan Kemandirian hakim yang berkaitan erat dengan sikap imparsialitassikap imparsialitas yaitu tidak memihak baik yaitu tidak memihak baik dalam pemeriksaan maupun dalam dalam pemeriksaan maupun dalam

pengambilan keputusan. pengambilan keputusan.

Merupakan pencerminan dari Merupakan pencerminan dari PasalPasal 2 2 UU MK UU MK dan dan Pasal 33 UU No 4 / 2004 tentang Kekuasaan Pasal 33 UU No 4 / 2004 tentang Kekuasaan KehakimanKehakiman

Kemandirian ini dilihat dari segi : Kemandirian ini dilihat dari segi : Fungsional Fungsional LembagaLembaga PersonalPersonal

04/13/2304/13/23 77Kardoman Tumangger (Faculty of Kardoman Tumangger (Faculty of Law Unpad)Law Unpad)

Page 8: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

AsasAsas Peradilan cepat, Peradilan cepat, sederhana dan murahsederhana dan murah

Pasal 4 ayat (2) Pasal 4 ayat (2) No 4 / 2004 tentang Kekuasaan No 4 / 2004 tentang Kekuasaan KehakimanKehakiman ““Peradilan dilakukan denganPeradilan dilakukan dengan sederhana, sederhana,

cepat, dancepat, dan biaya ringan.” biaya ringan.”

PPemeriksaan dan penyelesaian perkara dilakukanemeriksaan dan penyelesaian perkara dilakukan dengan acara yang efisien dan efektif tanpadengan acara yang efisien dan efektif tanpa mengorbankan ketelitian dalam mencari kebenaran mengorbankan ketelitian dalam mencari kebenaran dadan n keadilan.Semua biaya yang menyangkut keadilan.Semua biaya yang menyangkut persidangapersidanga di Mahkamah Konstitusi dibebankan pada di Mahkamah Konstitusi dibebankan pada biayabiaya negara. negara.

04/13/2304/13/23 88Kardoman Tumangger (Faculty of Kardoman Tumangger (Faculty of Law Unpad)Law Unpad)

Page 9: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

AsasAsas Audi et alteram partem Audi et alteram partem

“ “ HHak yang sama untuk didengar keterangannya ak yang sama untuk didengar keterangannya secarasecara berimbangberimbang””

MMasing-masing pihak mempunyai kesempatan asing-masing pihak mempunyai kesempatan yang sama mengajukan pembuktian untuk yang sama mengajukan pembuktian untuk mendukung dalil masing-masing. mendukung dalil masing-masing. Semua harus Semua harus dipertimbangkan oleh Mahkamah Konstitusi jika dipertimbangkan oleh Mahkamah Konstitusi jika keterangan tersebut mengandung nilai yuridis keterangan tersebut mengandung nilai yuridis yang dapat membuat jelas permasalahan. yang dapat membuat jelas permasalahan.

04/13/2304/13/23 99Kardoman Tumangger (Faculty of Kardoman Tumangger (Faculty of Law Unpad)Law Unpad)

Page 10: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

AsasAsas Hakim aktif Hakim aktif jugajuga pasif pasif

Mekanisme Mekanisme constitutional controlconstitutional control digerakan digerakan oleh oleh pemohon dengan satu permohonan dan dalam hal pemohon dengan satu permohonan dan dalam hal demikian hakim bersifat demikian hakim bersifat pasifpasif, , tidak boleh secara aktif tidak boleh secara aktif melakukan inisiatif untuk menggerakan mekanismemelakukan inisiatif untuk menggerakan mekanisme. . Mahkamah Konstitusi Mahkamah Konstitusi tidak dapat tidak dapat memeriksa perkara memeriksa perkara tanpa tanpa adanya permohonanadanya permohonan

HHakim harus akim harus aktif aktif menggali data dan keterangan yang menggali data dan keterangan yang diperlukan bahkan dengan menyelidiki melalui risalah diperlukan bahkan dengan menyelidiki melalui risalah pembahasan Undang-undang tersebut sesuai dengan pembahasan Undang-undang tersebut sesuai dengan apa yang dikemukakan dalam apa yang dikemukakan dalam Pasal 11 UU MK Pasal 11 UU MK

04/13/2304/13/23 1010Kardoman Tumangger (Faculty of Kardoman Tumangger (Faculty of Law Unpad)Law Unpad)

Page 11: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

Pasal 16 ayat (1) Pasal 16 ayat (1) No 4 / 2004 tentang No 4 / 2004 tentang Kekuasaan KehakimanKekuasaan Kehakiman

““Pengadilan tidak boleh menolak untukPengadilan tidak boleh menolak untuk memeriksa, mengadili, dan memutus suatu memeriksa, mengadili, dan memutus suatu perkara yang diajukan dengan dalih bahwa perkara yang diajukan dengan dalih bahwa hukum tidak ada atau kurang jelas, hukum tidak ada atau kurang jelas, melainkan wajib untuk memeriksa dan melainkan wajib untuk memeriksa dan mengadilinya.” mengadilinya.”

AsasAsas Ius Curia Novit Ius Curia Novit

04/13/2304/13/23 1111Kardoman Tumangger (Faculty of Kardoman Tumangger (Faculty of Law Unpad)Law Unpad)

Page 12: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

AsasAsas Putusan Final Putusan Final

Dengan asas ini Mahkamah Konstitusi Dengan asas ini Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final dan terakhir yang putusannya bersifat final (Pasal 10 Undang-undang Mahkamah (Pasal 10 Undang-undang Mahkamah Konstitusi)Konstitusi)

04/13/2304/13/23 1212Kardoman Tumangger (Faculty of Kardoman Tumangger (Faculty of Law Unpad)Law Unpad)

Page 13: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

Asas Praduga RechtmatigAsas Praduga Rechtmatig

Putusan Mahkamah Konstitusi Putusan Mahkamah Konstitusi merupakan akhirmerupakan akhir dan mempunyai dan mempunyai kekuatan hukum tetap pada saat kekuatan hukum tetap pada saat putusan dibacakan serta tidak berlaku putusan dibacakan serta tidak berlaku surut.surut.

AAkibat putusan hakim tersebut adalah kibat putusan hakim tersebut adalah ““ex ex nuncnunc”,”, yaitu dianggap ada sampaiyaitu dianggap ada sampai saat saat

pembatalannya.pembatalannya. Hal ini adalahHal ini adalah pencerminan pasal 58 pencerminan pasal 58 UU MK UU MK

04/13/2304/13/23 1313Kardoman Tumangger (Faculty of Kardoman Tumangger (Faculty of Law Unpad)Law Unpad)

Page 14: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

Asas Pembuktian bebasAsas Pembuktian bebas

Hakim Konstitusi bebas dalam menentukan Hakim Konstitusi bebas dalam menentukan apa yang harus dibuktikan, beban pembuktian apa yang harus dibuktikan, beban pembuktian beserta penilaian pembuktian atau sah beserta penilaian pembuktian atau sah tidaknya alat bukti berdasarkan keyakinannya. tidaknya alat bukti berdasarkan keyakinannya. Hakim Konstitusi dapat leluasa untuk Hakim Konstitusi dapat leluasa untuk menentukan alat bukti, termasuk alat bukti menentukan alat bukti, termasuk alat bukti yang tergolong baru dikenal dalam kelaziman yang tergolong baru dikenal dalam kelaziman Hukum Acara, misalnya alat bukti berupa Hukum Acara, misalnya alat bukti berupa rekaman video kaset.rekaman video kaset.

04/13/2304/13/23 1414Kardoman Tumangger (Faculty of Kardoman Tumangger (Faculty of Law Unpad)Law Unpad)

Page 15: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

Asas Asas erga omneserga omnes

Putusan Mahkamah Konstitusi merupakan Putusan Mahkamah Konstitusi merupakan putusan yang mengikat para pihak dan harus putusan yang mengikat para pihak dan harus ditaati oleh siapa pun. ditaati oleh siapa pun. Putusannya Putusannya langsung langsung dapat dilaksanakan ddapat dilaksanakan danan tidak memerlukan tidak memerlukan lagi keputusan pejabat yang berwenang lagi keputusan pejabat yang berwenang kecuali peraturan perundang-undangan kecuali peraturan perundang-undangan mengatur lain. mengatur lain. Ketentuan ini mencerminkan Ketentuan ini mencerminkan kekuatan hukum mengikat dan karena sifat kekuatan hukum mengikat dan karena sifat hukumnya publik, maka berlaku pada siapa hukumnya publik, maka berlaku pada siapa saja tidak hanya para pihak yang berperkara.saja tidak hanya para pihak yang berperkara.

04/13/2304/13/23 1515Kardoman Tumangger (Faculty of Kardoman Tumangger (Faculty of Law Unpad)Law Unpad)

Page 16: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

Asas ObjektivitasAsas ObjektivitasUntuk tercapainya putusan yang adil, maka hakim Untuk tercapainya putusan yang adil, maka hakim atau panitera wajib mengundurkan diri, apabila atau panitera wajib mengundurkan diri, apabila terkait hubungan keluarga sedarah atau semenda terkait hubungan keluarga sedarah atau semenda sampai derajat ketisampai derajat ketigga atau hubungan suami atau a atau hubungan suami atau isteri meskipun telah bercerai dengan isteri meskipun telah bercerai dengan para pihakpara pihak

Asas SosialisasiAsas SosialisasiMK mengirimkan putusannya pada pihak-pihak MK mengirimkan putusannya pada pihak-pihak terkait selain itu juga masyarakat dapat mengakses terkait selain itu juga masyarakat dapat mengakses melalui internet dan media massa. Hal ini sebagai melalui internet dan media massa. Hal ini sebagai pelaksanaan Pasal 14 UU MK yang menyatakan pelaksanaan Pasal 14 UU MK yang menyatakan bahwa “ Masyarakat mempunyai akses untuk bahwa “ Masyarakat mempunyai akses untuk mendapatkan putusan Mahkamah Konstitusi ”mendapatkan putusan Mahkamah Konstitusi ”

04/13/2304/13/23 1616Kardoman Tumangger (Faculty of Kardoman Tumangger (Faculty of Law Unpad)Law Unpad)

Page 17: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

Sumber Hukum Acara MKSumber Hukum Acara MK Sumber Langsung :Sumber Langsung : UU No. 24 Tahun 2003UU No. 24 Tahun 2003

Tentang MKTentang MK Peraturan MKPeraturan MK Yurisprudensi MK RIYurisprudensi MK RI Sumber Tidak Langsung Sumber Tidak Langsung UU Hukum Acara UU Hukum Acara Perdata, Hukum AcaraPerdata, Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Peradilan Tata Usaha Negara dan Hukum AcaraNegara dan Hukum Acara Pidana IndonesiaPidana Indonesia Pendapat sarjana (doktrin)Pendapat sarjana (doktrin) Hukum Acara danHukum Acara dan yurisprudensi MK negara yurisprudensi MK negara lainlain

04/13/2304/13/23 1717Kardoman Tumangger (Faculty of Kardoman Tumangger (Faculty of Law Unpad)Law Unpad)

Page 18: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

Objek PerkaraObjek Perkara PengujianPengujian Undang-undang terhadap Undang-undang terhadap

Undang-Undang DasaUndang-Undang Dasarr

Pasal 51 ayat (3) UU MK :Pasal 51 ayat (3) UU MK :““Dalam permohonan sebagaimana dimaksud pada ayatDalam permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), pemohon wajib menguraikan dengan jelas bahwa:(2), pemohon wajib menguraikan dengan jelas bahwa:

a.a. pembentukan undang-undang tidak memenuhi pembentukan undang-undang tidak memenuhi ketentuan berdasarkan Undang-Undang Dasar ketentuan berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; dan/atau Negara Republik Indonesia Tahun 1945; dan/atau

b.b. materi muatan dalam ayat, pasal, dan/atau bagian materi muatan dalam ayat, pasal, dan/atau bagian undang-undang dianggap bertentangan dengan undang-undang dianggap bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.Tahun 1945.

to be to be continuedcontinued04/13/2304/13/23 1818Kardoman Tumangger (Faculty of Kardoman Tumangger (Faculty of

Law Unpad)Law Unpad)

Page 19: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

Pengujian MaterilPengujian Materil Pengujian terhadap materi muatan dalam ayat, Pengujian terhadap materi muatan dalam ayat,

pasal, dan/atau bagian tertentupasal, dan/atau bagian tertentu

Pengujian FormilPengujian FormilPengujian terhadap :Pengujian terhadap :

Appropriate formAppropriate formAppropriate institutionAppropriate institutionAppropriate procedureAppropriate procedure

PemberlakuannyaPemberlakuannyaEx : UU No. 45 / 1999 Tentang Pemekaran Provinsi Ex : UU No. 45 / 1999 Tentang Pemekaran Provinsi

Irian Jaya, yang dinyatakan Irian Jaya, yang dinyatakan bertentangan bertentangan karena masih karena masih berlaku setelah adanya UU berlaku setelah adanya UU No.21 / No.21 / 2001 Tentang Otonomi Khusus Papua2001 Tentang Otonomi Khusus Papua

To be To be continuedcontinued

04/13/2304/13/23 1919Kardoman Tumangger (Faculty of Kardoman Tumangger (Faculty of Law Unpad)Law Unpad)

Page 20: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

Pengujian Psl 50 UU MKPengujian Psl 50 UU MK

Pasal 50 UU MK Pasal 50 UU MK ““Undang-undang yang dapat dimohonkan untuk diujiUndang-undang yang dapat dimohonkan untuk diuji adalah Undang-undang yang diundangkan setelah adalah Undang-undang yang diundangkan setelah perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia TahunIndonesia Tahun 19451945 ” ”

Pasal ini telah diuji dan dinyatakan bertentangan Pasal ini telah diuji dan dinyatakan bertentangan dengan pasal 24 C UUD 1945, dengan demikian dengan pasal 24 C UUD 1945, dengan demikian objek perkara dari kasus Pengujian Undang-Undang objek perkara dari kasus Pengujian Undang-Undang terhadap UUD menjadi lebih luas, yaitu semua terhadap UUD menjadi lebih luas, yaitu semua Undang-undang baik sebelum maupun sesudah Undang-undang baik sebelum maupun sesudah perubahan.perubahan.

04/13/2304/13/23 2020Kardoman Tumangger (Faculty of Kardoman Tumangger (Faculty of Law Unpad)Law Unpad)

Page 21: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

OBJEK PERKARAOBJEK PERKARA SENGKETA KEWENGAN SENGKETA KEWENGAN

ANTAR LEMBAGA NEGARAANTAR LEMBAGA NEGARA Objeknya adalah kewenagan dari lembaga Objeknya adalah kewenagan dari lembaga

negara yang negara yang memperoleh kewenangan memperoleh kewenangan menurut UUDmenurut UUD

UUD 1945 tidak memberi batasan pengertian UUD 1945 tidak memberi batasan pengertian lembaga lembaga negara sehingga menurut Jimly negara sehingga menurut Jimly semua lembaga negara semua lembaga negara yang terdapat dalam yang terdapat dalam UUD dasar dapat menjadi pihak dan UUD dasar dapat menjadi pihak dan

kewenangannya dapat menjadi objek sengketakewenangannya dapat menjadi objek sengketa

Terdapat pengecualian yaitu pada MA, yang Terdapat pengecualian yaitu pada MA, yang tidak dapat tidak dapat menjadi pihak perkara dalam menjadi pihak perkara dalam

kasus kasus sengketa kewenangan sengketa kewenangan antar lembaga antar lembaga negara negara sesuai pasal 65 UU MKsesuai pasal 65 UU MK

04/13/2304/13/23 2121Kardoman Tumangger (Faculty of Kardoman Tumangger (Faculty of Law Unpad)Law Unpad)

Page 22: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

OBJEK PERKARA OBJEK PERKARA PEMBUBARAN PARPOLPEMBUBARAN PARPOL

Alasan sebuah parpol dibubarkan Alasan sebuah parpol dibubarkan adalah adalah Pertentangan Ideologi, Asas, Pertentangan Ideologi, Asas, Tujuan, Tujuan, Program dan Kegiatan parpol Program dan Kegiatan parpol Terhadap Terhadap UUD 1945UUD 1945

Pihak yang mengajukan adalah Pihak yang mengajukan adalah pemerintah wajib menguraikan pemerintah wajib menguraikan mengenai mengenai hal diatas (Psl 68 UU MK)hal diatas (Psl 68 UU MK)

04/13/2304/13/23 2222Kardoman Tumangger (Faculty of Kardoman Tumangger (Faculty of Law Unpad)Law Unpad)

Page 23: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

OBJEK PERKARA OBJEK PERKARA PERSELISIHAN HASIL PEMILU PERSELISIHAN HASIL PEMILU

Menyangkut penetapan hasil pemilu secara nasional yang dilakukan oleh KPU yang mempengaruhi Menyangkut penetapan hasil pemilu secara nasional yang dilakukan oleh KPU yang mempengaruhi angaka perolehan suara terhadap anggota DPD, DPR, DPRD atau mempengaruhi langkah calon Presiden angaka perolehan suara terhadap anggota DPD, DPR, DPRD atau mempengaruhi langkah calon Presiden dan wakil Presiden ke putaran berikutnya atau menjadi Presiden dan wakil Presidendan wakil Presiden ke putaran berikutnya atau menjadi Presiden dan wakil Presiden

Jadi harus benar-benar mempengaruhi {Psl 74 (2) UUMK } :Jadi harus benar-benar mempengaruhi {Psl 74 (2) UUMK } :a.a. Terpilihnya calon anggota Dewan Perwakilan DaerahTerpilihnya calon anggota Dewan Perwakilan Daerahb.b. Penentuan pasangan calon Presiden dan wapres yang masuk putaran kedua serta terpilihnya Presiden Penentuan pasangan calon Presiden dan wapres yang masuk putaran kedua serta terpilihnya Presiden

dan wapresdan wapresc.c. Perolehan kursi parpol peserta pemiluPerolehan kursi parpol peserta pemilu

to be continuedto be continued

04/13/2304/13/23 2323Kardoman Tumangger (Faculty of Kardoman Tumangger (Faculty of Law Unpad)Law Unpad)

Page 24: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

Permohonan menunjukan 2 hal pokok yaitu Permohonan menunjukan 2 hal pokok yaitu

(Psl 75 UU MK ) :(Psl 75 UU MK ) :a.a. Adanya kesalahan perhitungan yang Adanya kesalahan perhitungan yang

dilakukan dilakukan oleh KPUoleh KPUb.b. Hasil perhitungan yang benar Hasil perhitungan yang benar menurut menurut pemohonpemohon

Yang dapat menjadi Pemohon adalah Yang dapat menjadi Pemohon adalah {Psl 74 (1) UU MK} :{Psl 74 (1) UU MK} :

Perorangan WNI peserta pemilu (calon anggota Perorangan WNI peserta pemilu (calon anggota DPD)DPD)

Pasangan calon Presiden dan wakil Presiden Pasangan calon Presiden dan wakil Presiden peserta pemilupeserta pemilu

Parpol peserta pemiluParpol peserta pemilu04/13/2304/13/23 2424Kardoman Tumangger (Faculty of Kardoman Tumangger (Faculty of

Law Unpad)Law Unpad)

Page 25: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

OBJEK PERKARA OBJEK PERKARA PUTUSAN ATAS PENDAPAT DPR PUTUSAN ATAS PENDAPAT DPR

MENGENAI DUGAAN MENGENAI DUGAAN PELANGGARAN PRASIDEN PELANGGARAN PRASIDEN

DAN / ATAU WAPRESDAN / ATAU WAPRES

Objeknya adalah dugaan DPR bukan Objeknya adalah dugaan DPR bukan presiden dan / atau waprespresiden dan / atau wapres

Lihat pasal 24 C (2) UUD 1945 Jo Psl Lihat pasal 24 C (2) UUD 1945 Jo Psl 10 10 (2) dan dirinci lebih lanjut dalam psl (2) dan dirinci lebih lanjut dalam psl 10 10 (3) UU MK(3) UU MK

04/13/2304/13/23 2525Kardoman Tumangger (Faculty of Kardoman Tumangger (Faculty of Law Unpad)Law Unpad)

Page 26: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

LEGAL STANDINGLEGAL STANDING StandingStanding / personae standi in judicio/ personae standi in judicio / /

standingstanding to sueto sue adalah adalah ::

hak atau kedudukan hukumhak atau kedudukan hukum untuuntuk k mengajukan gugatan ataumengajukan gugatan atau permohonanpermohonan di di depan pengadilandepan pengadilan

Legal Standing mencakup 2 syarat :Legal Standing mencakup 2 syarat : Syarat Formal : Sebagaimana di tentukan dalam UU Syarat Formal : Sebagaimana di tentukan dalam UU

MK Psl 51 (1) MK Psl 51 (1) Syarat Materil : Berupa kerugian hak / kewenangan Syarat Materil : Berupa kerugian hak / kewenangan

konstitusional konstitusional

to be continuedto be continued04/13/2304/13/23 2626Kardoman Tumangger (Faculty of Kardoman Tumangger (Faculty of

Law Unpad)Law Unpad)

Page 27: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

Dalam Yurisprudensi Amerika terdapat 3 syarat yang Dalam Yurisprudensi Amerika terdapat 3 syarat yang harus dipenuhi untuk mempunyai harus dipenuhi untuk mempunyai standing to suestanding to sue, yaitu :, yaitu : Adanya kerugian yang timbul karena adanya Adanya kerugian yang timbul karena adanya

pelanggaran kepentingan pemohon yang dilindungi pelanggaran kepentingan pemohon yang dilindungi secara hukum dan bersifat spesifik, aktual dalam satu secara hukum dan bersifat spesifik, aktual dalam satu kontoversi dan bukan hanya bersifat potensialkontoversi dan bukan hanya bersifat potensial

Adanya hubungan sebab akibat (kausalitas) antara Adanya hubungan sebab akibat (kausalitas) antara kerugian dengan berlakunya suatu UUkerugian dengan berlakunya suatu UU

Kemungkinan dengan diberikannya keputusan yang Kemungkinan dengan diberikannya keputusan yang diharapkan, maka kerugian akan dihindarkan atau diharapkan, maka kerugian akan dihindarkan atau dipulihkandipulihkan

Kesimpulannya, pemohon harus memenuhi :Kesimpulannya, pemohon harus memenuhi : Salah satu dari kelompok subjek hukum yang telah Salah satu dari kelompok subjek hukum yang telah

ditentukan UU MKditentukan UU MK Subjek hukum tersebut memang mempunyai hak atau Subjek hukum tersebut memang mempunyai hak atau

kewenangan konstitusional kewenangan konstitusional 3 syarat yang telah disebut diatas 3 syarat yang telah disebut diatas 04/13/2304/13/23 2727Kardoman Tumangger (Faculty of Kardoman Tumangger (Faculty of

Law Unpad)Law Unpad)

Page 28: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

Para PihakPara Pihak

Yang Dapat Berperkara Di MKYang Dapat Berperkara Di MK, Pasal 51 ayat (1) , Pasal 51 ayat (1) UU MK, yaitu :UU MK, yaitu :

Perorangan warga negara IndonesiaPerorangan warga negara Indonesia Kesatuan masyarakat hukum adat sepanjang Kesatuan masyarakat hukum adat sepanjang

masih hidup dan sesuai dengan masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip NKRI perkembangan masyarakat dan prinsip NKRI yang diatur dalam UUyang diatur dalam UU

Badan hukum publik atau privatBadan hukum publik atau privat Lembaga NegaraLembaga Negara

04/13/2304/13/23 2828Kardoman Tumangger (Faculty of Kardoman Tumangger (Faculty of Law Unpad)Law Unpad)

Page 29: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

PPERORANGAN ERORANGAN WARGA NEGARA INDONESIAWARGA NEGARA INDONESIA

Termasuk sekelompok orang yang mempunyai Termasuk sekelompok orang yang mempunyai kepentingan yang samakepentingan yang sama

KESATUAN MASYARAKAT KESATUAN MASYARAKAT HUKUM ADATHUKUM ADAT

Harus dibedakan antara :Harus dibedakan antara :• Mayarakat adat : adalah kumpulan individu yang hidup Mayarakat adat : adalah kumpulan individu yang hidup

dalam lingkungan pergaulan bersama sebagai suatu dalam lingkungan pergaulan bersama sebagai suatu community / societycommunity / society

• Kesatuan masyarakat hukum adat menunjuk pada Kesatuan masyarakat hukum adat menunjuk pada pengertian masyarakat organik yang tersusun dalam pengertian masyarakat organik yang tersusun dalam kerangka kehidupan berorganisasi dengan saling kerangka kehidupan berorganisasi dengan saling mengikatkan diri untuk kepentingan mencapai tujuan mengikatkan diri untuk kepentingan mencapai tujuan bersamabersama

to be continuedto be continued04/13/2304/13/23 2929Kardoman Tumangger (Faculty of Kardoman Tumangger (Faculty of

Law Unpad)Law Unpad)

Page 30: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

Jadi kelompok masyarakat adat itu harus :Jadi kelompok masyarakat adat itu harus :{Disimpulkan dari Psl 51 (1) huruf b }{Disimpulkan dari Psl 51 (1) huruf b } Termasuk dalam pengertian kesatuan masyarakat Termasuk dalam pengertian kesatuan masyarakat

hukum adathukum adat Kesatuan masyarakat hukum adat itu memang masih Kesatuan masyarakat hukum adat itu memang masih

hidup hidup Perkembangan kesatuan masyarakat hukum adat Perkembangan kesatuan masyarakat hukum adat

tersebut sesuai dengan perkembangan masyarakat tersebut sesuai dengan perkembangan masyarakat Sesuai pula dengan prinsip NKRISesuai pula dengan prinsip NKRI Diatur dalam UU Diatur dalam UU

Dikatakan tidak hidup / sudah tiada jika :Dikatakan tidak hidup / sudah tiada jika : M - , T - , C –M - , T - , C – M - , T - , C +M - , T - , C + M + , T - , C - M + , T - , C -

04/13/2304/13/23 3030Kardoman Tumangger (Faculty of Kardoman Tumangger (Faculty of Law Unpad)Law Unpad)

Page 31: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

BADAN HUKUM BADAN HUKUM PUBLIK / PRIVATPUBLIK / PRIVAT

Penilaian unsur : subjektif dan ObjektifPenilaian unsur : subjektif dan Objektif Unsur Subjektif Unsur Subjektif berdasarkan subjek pendirian BH berdasarkan subjek pendirian BH

tersebut, jadi :tersebut, jadi :• Dikatakan BH Publik karena kepentingan yang Dikatakan BH Publik karena kepentingan yang

menyebabkan badan itu dibentuk adalah kepentingan menyebabkan badan itu dibentuk adalah kepentingan umum umum

• Dikatakan BH Privat karena kepentingan yang Dikatakan BH Privat karena kepentingan yang menyebabkan badan itu dibentuk adalah kepentinganmenyebabkan badan itu dibentuk adalah kepentingan

Unsur Objektif Unsur Objektif berdasarkan objek kegiatan BH tersebut berdasarkan objek kegiatan BH tersebut jadi :jadi :• Meskipun BH tersebut bersifat Publik namun objek Meskipun BH tersebut bersifat Publik namun objek

aktivitasnya ada dalam lalulintas hukum privat. Begitu aktivitasnya ada dalam lalulintas hukum privat. Begitu pula sebaliknyapula sebaliknya

to be continuedto be continued04/13/2304/13/23 3131Kardoman Tumangger (Faculty of Kardoman Tumangger (Faculty of

Law Unpad)Law Unpad)

Page 32: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

Dari penilaian 2 unsur ini, maka terdapat 4 macam BH Dari penilaian 2 unsur ini, maka terdapat 4 macam BH yaitu :yaitu : BH mewakili kepentingan publik dan menjalankan BH mewakili kepentingan publik dan menjalankan

aktivitas di bidang hukum publik. aktivitas di bidang hukum publik. Contoh : KPU, ParpolContoh : KPU, Parpol BH mewakili kepentingan publik namun menjalakan BH mewakili kepentingan publik namun menjalakan

aktivitas di bidang hukum perdata. aktivitas di bidang hukum perdata. Contoh: Bank IndonesiaContoh: Bank Indonesia BH mewakili kepentingan perdata pendirinya namun BH mewakili kepentingan perdata pendirinya namun

menjalankan aktivitas dibidang publik. menjalankan aktivitas dibidang publik. Contoh : Yayasan Pribadi yang kegiatannya memberi Contoh : Yayasan Pribadi yang kegiatannya memberi

bantuan untuk masyarakat Umum, LSMbantuan untuk masyarakat Umum, LSM BH mewakili kepentigan perdata pendirinya dan BH mewakili kepentigan perdata pendirinya dan

menjalankan aktivitasnya dibidang perdata menjalankan aktivitasnya dibidang perdata contoh : Koperasicontoh : Koperasi

Status Badan Hukum Publik / Privat akan berakibat Status Badan Hukum Publik / Privat akan berakibat pada legal standing mengenai hak / kewenangan pada legal standing mengenai hak / kewenangan konstitusionalkonstitusional04/13/2304/13/23 3232Kardoman Tumangger (Faculty of Kardoman Tumangger (Faculty of

Law Unpad)Law Unpad)

Page 33: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

Pengajuan PermohonanPengajuan Permohonan

Permohonan diajukan secara tertulis dalam bahasa

Indonesia Permohonan dibuat dalam 12 rangkap

Permohonan menjelaskan dengan jelas materi Permohonan

(sesuai dengan juridiksi MK)

Di samping diajukan dalam bentuk tertulis permohonan juga

diajukan dalam format digital yang disimpan secara

elektronik dalam media penyimpanan berupa disket, cakram

padat (compact disk) atau yang serupa dengan itu.

04/13/2304/13/23 3333Kardoman Tumangger (Faculty of Kardoman Tumangger (Faculty of Law Unpad)Law Unpad)

Page 34: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

ISI PERMOHONANISI PERMOHONAN

Permohonan harus memuat:Permohonan harus memuat: Identitas PemohonIdentitas Pemohon :: - - NamaNama - TTL - TTL / umur/ umur - Agama- Agama

- - PekerjaanPekerjaan - Kewarganegaraan- Kewarganegaraan - - Alamat LengkaAlamat Lengkapp

- Nomor telepon/faksimili/telepon selular/- Nomor telepon/faksimili/telepon selular/e-mail e-mail (bila ada)(bila ada) Uraian mengenai hal yang menjadi dasar permohonan Uraian mengenai hal yang menjadi dasar permohonan

yang meliputi:yang meliputi:

- kewenangan - kewenangan MK MK - - legal standinglegal standing

- alasan permohonan - alasan permohonan Hal-hal yang dimohonkan untuk diputusHal-hal yang dimohonkan untuk diputus

Permohonan harus disertai dengan alat bukti yang Permohonan harus disertai dengan alat bukti yang

mendukung permohonan tersebut.mendukung permohonan tersebut.04/13/2304/13/23 3434Kardoman Tumangger (Faculty of Kardoman Tumangger (Faculty of Law Unpad)Law Unpad)

Page 35: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

TATA CARA PEGAJUAN PERMOHONANTATA CARA PEGAJUAN PERMOHONAN Permohonan diajukan kepada MK melalui Kepaniteraan. Proses pemeriksaan kelengkapan administrasi permohonan

bersifat terbuka yang dapat diselenggarakan melalui forum konsultasi oleh calon Pemohon dengan Panitera.

Petugas Kepaniteraan wajib memeriksa kelengkapan alat bukti yang mendukung permohonan sekurang-kurangnya berupa:a. Bukti diri Pemohon sesuai dengan kualifikasi

sebagaimana dimaksud Pasal 51 ayat (1) UU MK, yaitu: 1. foto kopi identitas diri berupa KTP dalam hal Pemohon

adalah perorangan warga negara Indonesia, 2. bukti keberadaan masyarakat hukum adat menurut

UU dalam hal Pemohon adalah masyarakat hukum adat,

3. ......to be continuedto be continued

04/13/2304/13/23 3535Kardoman Tumangger (Faculty of Kardoman Tumangger (Faculty of Law Unpad)Law Unpad)

Page 36: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

3. 3. akta pendirian dan pengesahan badan hukum akta pendirian dan pengesahan badan hukum baik publik maupun privat dalambaik publik maupun privat dalam hal Pemohon hal Pemohon adalah badan hukum,adalah badan hukum, 4. 4. PPeraturan perundang-undangan pembentukan eraturan perundang-undangan pembentukan lembaga negara yanglembaga negara yang bersangkutan dalam halbersangkutan dalam hal Pemohon adalah lembaga negara;Pemohon adalah lembaga negara;

b. b. Bukti surat atau tulisan yang berkaitan dengan alasan Bukti surat atau tulisan yang berkaitan dengan alasan permohonan;permohonan;

c. c. Daftar calon ahli dan/atau saksi disertai pernyataan Daftar calon ahli dan/atau saksi disertai pernyataan singkat tentang hal-hal yangsingkat tentang hal-hal yang akan diterangkan terkait akan diterangkan terkait dengan alasan permohonan, serta pernyataan bersediadengan alasan permohonan, serta pernyataan bersedia menghadiri persidangan, dalam hal Pemohon menghadiri persidangan, dalam hal Pemohon bermaksud mengajukan ahli dan/ataubermaksud mengajukan ahli dan/atau saksi;saksi;

d. Daftar bukti-bukti lain yang dapat berupa informasi yang d. Daftar bukti-bukti lain yang dapat berupa informasi yang disimpan dalam ataudisimpan dalam atau dikirim melalui media elektronik, dikirim melalui media elektronik, bila dipandang perlu.bila dipandang perlu.

to be continuedto be continued04/13/2304/13/23 3636Kardoman Tumangger (Faculty of Kardoman Tumangger (Faculty of

Law Unpad)Law Unpad)

Page 37: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

Apabila berkas permohonan dinilai telah lengkap, berkas Apabila berkas permohonan dinilai telah lengkap, berkas permohonan dinyatakanpermohonan dinyatakan diterima oleh Petugas diterima oleh Petugas Kepaniteraan dengan memberikan Akta Penerimaan BerkasKepaniteraan dengan memberikan Akta Penerimaan Berkas Perkara kepada PemohonPerkara kepada Pemohon

Apabila permohonan belum lengkap, Panitera MApabila permohonan belum lengkap, Panitera MK K memberikan memberikan Akta Pemberitahuan Kekurang Akta Pemberitahuan Kekurang lengkapan lengkapan BerkasBerkas dan dan memberitahukan kepadamemberitahukan kepada Pemohon tentang Pemohon tentang kelengkapan permohonan yang harus dipenuhikelengkapan permohonan yang harus dipenuhi

Apabila kelengkapan permohonan tidak dipenuhi,Apabila kelengkapan permohonan tidak dipenuhi, maka maka Panitera menerbitkan akta yang menyatakan bahwa Panitera menerbitkan akta yang menyatakan bahwa permohonan tersebut tidakpermohonan tersebut tidak diregistrasi dalam BRPK dan diregistrasi dalam BRPK dan diberitahukan kepada Pemohon disertai dengandiberitahukan kepada Pemohon disertai dengan pengembalian berkas permohonanpengembalian berkas permohonan

Permohonan pengujian undang-undang diajukan tanpa Permohonan pengujian undang-undang diajukan tanpa dibebani biaya perkaradibebani biaya perkara

04/13/2304/13/23 3737Kardoman Tumangger (Faculty of Kardoman Tumangger (Faculty of Law Unpad)Law Unpad)

Page 38: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

REGISTRASI PERKARAREGISTRASI PERKARA Permohonan yang sudah lengkap, dicatat dalam BRPK

(Buku Registrasi Perkara Konstitusi) dan diberi nomor perkara.

MK menyampaikan salinan permohonan kepada DPR dan Presiden melalui surat yang ditandatangani Panitera

MK memberitahukan kepada MA melalui surat yang ditandatangani Ketua yang isinya mengenai adanya permohonan pengujian suatu undang undang dan memberitahukan agar MA menghentikan pengujian peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang yang sedang diuji

to be continuedto be continued04/13/2304/13/23 3838Kardoman Tumangger (Faculty of Kardoman Tumangger (Faculty of

Law Unpad)Law Unpad)

Page 39: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

Penyampaian salinan permohonan Penyampaian salinan permohonan ini ini disampaikan oleh disampaikan oleh Juru PanggilJuru Panggil yang dibuktikan dengan berita acara yang dibuktikan dengan berita acara penyampaian.penyampaian.

Dalam hal permohonan yang telah dicatat dalam BRPK Dalam hal permohonan yang telah dicatat dalam BRPK dan dilakukan penarikandan dilakukan penarikan kembali oleh Pemohon, maka kembali oleh Pemohon, maka Panitera menerbitkan Akta Pembatalan RegistrasiPanitera menerbitkan Akta Pembatalan Registrasi permohonan yang telah diajukan Pemohon dan permohonan yang telah diajukan Pemohon dan diberitahukan kepada Pemohon disertadiberitahukan kepada Pemohon disertai i dengan dengan pengembalian berkas permohonan.pengembalian berkas permohonan.

04/13/2304/13/23 3939Kardoman Tumangger (Faculty of Kardoman Tumangger (Faculty of Law Unpad)Law Unpad)

Page 40: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

PENJADWALAN PENJADWALAN DAN PANGGILAN SIDANGDAN PANGGILAN SIDANG

Ketua MK menerima berkas perkara yang sudah diregistrasi dan menetapkan susunan Panel Hakim yang memeriksa perkara tersebut,

Ketua Panel Hakim menetapkan hari sidang pertama Penetapan hari sidang diberitahukan kepada Pemohon

melaui Surat Panggilan yang ditandatangani oleh Panitera dan disampaikan secara langsung oleh Juru Panggil atau melalui telepon, faksimili, dan/atau surat elektronik yang dibuktikan dengan berita acara penyampaian.

Penetapan hari sidang juga diumumkan kepada masyarakat dengan menempelkan pada papan pengumuman yang khusus dibuat untuk itu dan dalam situs MK (www.mahkamahkonstitusi.go.id), serta disampaikan kepada media cetak dan elektronik.04/13/2304/13/23 4040Kardoman Tumangger (Faculty of Kardoman Tumangger (Faculty of

Law Unpad)Law Unpad)

Page 41: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

PersidanganPersidangan

PEMERIKSAAN PENDAHULUANPEMERIKSAAN PENDAHULUAN (OLEH PANEL)(OLEH PANEL)

PEMERIKSAAN OLEH PLENOPEMERIKSAAN OLEH PLENO PENGHENTIAN PEMERIKSAAN PENGHENTIAN PEMERIKSAAN / /

PENUNDAAN PUTUSANPENUNDAAN PUTUSAN

04/13/2304/13/23 4141Kardoman Tumangger (Faculty of Kardoman Tumangger (Faculty of Law Unpad)Law Unpad)

Page 42: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

PEMERIKSAAN PENDAHULUANPEMERIKSAAN PENDAHULUAN

PEMERIKSAAN KELENGKAPAN DAN PEMERIKSAAN KELENGKAPAN DAN

KEJELASAN PERMOHONANKEJELASAN PERMOHONAN DASAR LEGAL STANDINGDASAR LEGAL STANDING SARAN2 HAKIM UNTUK PERBAIKAN SARAN2 HAKIM UNTUK PERBAIKAN

URAIAN “POSITA” DAN “PETITUM”URAIAN “POSITA” DAN “PETITUM” PEMERIKSAAN TUMPANG TINDIH PEMERIKSAAN TUMPANG TINDIH

KEWENANGANKEWENANGAN PEMERIKSAAN DAPAT DILANJUTKAN PEMERIKSAAN DAPAT DILANJUTKAN

ATAUATAU TIDAK;TIDAK;04/13/2304/13/23 4242Kardoman Tumangger (Faculty of Kardoman Tumangger (Faculty of

Law Unpad)Law Unpad)

Page 43: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

TUJUANTUJUANPEMERIKSAAN PENDAHULUANPEMERIKSAAN PENDAHULUAN

ADANYA PERSIAPAN PERSIDANGANADANYA PERSIAPAN PERSIDANGAN MEMUDAHKAN PENGUJIAN DAN MEMUDAHKAN PENGUJIAN DAN

KLARIFIKASIKLARIFIKASI PENENTUAN JUMLAH SAKSI/AHLI YANGPENENTUAN JUMLAH SAKSI/AHLI YANG

DIAJUKANDIAJUKAN LEMBAGA YANG TERKAIT LEMBAGA YANG TERKAIT PENENTUAN SIDANG PLENO LEBIH CEPAT PENENTUAN SIDANG PLENO LEBIH CEPAT

DANDAN MUDAHMUDAH

04/13/2304/13/23 4343Kardoman Tumangger (Faculty of Kardoman Tumangger (Faculty of Law Unpad)Law Unpad)

Page 44: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

HAL YANG HARUS DIPERSIAPKANHAL YANG HARUS DIPERSIAPKANDALAM PEMERIKSAAN DALAM PEMERIKSAAN

PENDAHULUANPENDAHULUAN KKualifikasiualifikasi pemohonpemohon, , kewengangan bertindak dan surat – kewengangan bertindak dan surat – surat kuasa surat kuasa Legal StandingLegal Standing Statment of constitutional issue Statment of constitutional issue (( masalah konstitusi yang masalah konstitusi yang diajukan )diajukan ) Alat bukti Alat bukti Saksi dan ahli yang pokok pernyataannya mendukung Saksi dan ahli yang pokok pernyataannya mendukung permohonanpermohonan Jumlah saksi dan ahli harus relevanJumlah saksi dan ahli harus relevan Pengaturan jadwal adn tertib persidangan Pengaturan jadwal adn tertib persidangan

04/13/2304/13/23 4444Kardoman Tumangger (Faculty of Kardoman Tumangger (Faculty of Law Unpad)Law Unpad)

Page 45: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

ALAT BUKTI DAN PEMBUKTIANALAT BUKTI DAN PEMBUKTIAN

SISTEM DAN PRINSIP PEMBUKTIAN;SISTEM DAN PRINSIP PEMBUKTIAN; RAGAM ALAT BUKTI;RAGAM ALAT BUKTI; BUKTI DOKUMEN;BUKTI DOKUMEN; KETERANGAN SAKSI;KETERANGAN SAKSI; KETERANGAN AHLIKETERANGAN AHLI KETERANGAN PIHAK-PIHAK;KETERANGAN PIHAK-PIHAK; BUKTI PETUNJUK;BUKTI PETUNJUK; BUKTI ELEKTRONIK;BUKTI ELEKTRONIK; PENERJEMAH;PENERJEMAH; PEMBUKTIAN PERKARA PENGUJIAN UNDANG-PEMBUKTIAN PERKARA PENGUJIAN UNDANG-

UNDANGUNDANG

04/13/2304/13/23 4545Kardoman Tumangger (Faculty of Kardoman Tumangger (Faculty of Law Unpad)Law Unpad)

Page 46: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

PembuktianPembuktian

Tujuan pembuktianTujuan pembuktian

04/13/2304/13/23 4646Kardoman Tumangger (Faculty of Kardoman Tumangger (Faculty of Law Unpad)Law Unpad)

Page 47: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

Yang harus dibuktikanYang harus dibuktikan•Terlebih dahulu membuktikan Legal StandingTerlebih dahulu membuktikan Legal Standing•Pembentutukan UU tidak memenuhi formalitas yang diharuskan Pembentutukan UU tidak memenuhi formalitas yang diharuskan oleh UUD 1945, baik dilihat dari kewenangan lembaga negara oleh UUD 1945, baik dilihat dari kewenangan lembaga negara maupun segala prosedur pembentukannya maupun segala prosedur pembentukannya

•Materi muatan ayat, pasal dan / atau bagian UU bertentangan Materi muatan ayat, pasal dan / atau bagian UU bertentangan dengan UUD 1945dengan UUD 1945

•Kewenangan lembaga negara yang dibeikan UUD 1945 baik Kewenangan lembaga negara yang dibeikan UUD 1945 baik sebagia atau seluruhnya tumpang tindih atau diambil alih oleh sebagia atau seluruhnya tumpang tindih atau diambil alih oleh lembaga negara lain secara bertentangan dengan UUD 1945lembaga negara lain secara bertentangan dengan UUD 1945

•Hasil perhitungan suara dalam pemilu yang dilakukan KPU, telah Hasil perhitungan suara dalam pemilu yang dilakukan KPU, telah dilakukan secara salah sehingga mempengaruhi terpilihnya seorang dilakukan secara salah sehingga mempengaruhi terpilihnya seorang pemohon sebagai anggota DPR,DPD, DPRD, Presiden / Wakilnya, pemohon sebagai anggota DPR,DPD, DPRD, Presiden / Wakilnya, dan perhitungan yang benar harus dibuktikan pemohondan perhitungan yang benar harus dibuktikan pemohon

•Presiden / Wakilnya telah melakukan pelanggaran hukum atau Presiden / Wakilnya telah melakukan pelanggaran hukum atau tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden / Wakilnyatidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden / Wakilnya

04/13/2304/13/23 4747Kardoman Tumangger (Faculty of Kardoman Tumangger (Faculty of Law Unpad)Law Unpad)

Page 48: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

Beban pembuktianBeban pembuktian

Terdapat beberapa teori ;Terdapat beberapa teori ; Teori AffirmatifTeori Affirmatif Teori Hak (subjectieve Rechtelijketheorie)Teori Hak (subjectieve Rechtelijketheorie) Teori hukum objektif (objectieve Teori hukum objektif (objectieve

Rechtelijketheorie )Rechtelijketheorie ) Teori kepatutanTeori kepatutan Teori pembenaran berdasarkan kaidah yang Teori pembenaran berdasarkan kaidah yang

bersangkutan (Process Rechtelijketheorie)bersangkutan (Process Rechtelijketheorie)

04/13/2304/13/23 4848Kardoman Tumangger (Faculty of Kardoman Tumangger (Faculty of Law Unpad)Law Unpad)

Page 49: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

Alat buktiAlat bukti

Surat atau TulisanSurat atau Tulisan Keterangan SaksiKeterangan Saksi Keterangan ahliKeterangan ahli Keterangan para pihakKeterangan para pihak PetunjukPetunjuk Alat bukti berupa informasi yang diucapkan, Alat bukti berupa informasi yang diucapkan,

dikirimkan, diterima atau disimpan secara dikirimkan, diterima atau disimpan secara elektronik dengan alat optik atau yang serupa elektronik dengan alat optik atau yang serupa dengan itudengan itu

04/13/2304/13/23 4949Kardoman Tumangger (Faculty of Kardoman Tumangger (Faculty of Law Unpad)Law Unpad)

Page 50: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

Putusan Putusan Jenis putusanJenis putusan

04/13/2304/13/23 5050Kardoman Tumangger (Faculty of Kardoman Tumangger (Faculty of Law Unpad)Law Unpad)

Page 51: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

Susunan dan Isi Putusan Susunan dan Isi Putusan

• Identitas para pihakIdentitas para pihak• Ringkasan permohonanRingkasan permohonan• Pertimbangan terhadap fakta yang terungkap dalam Pertimbangan terhadap fakta yang terungkap dalam

persidanganpersidangan• Amar putusanAmar putusan• Hari dan tanggal putusan, nama dan tanda tangan hakim Hari dan tanggal putusan, nama dan tanda tangan hakim

konstitusi serta paniterakonstitusi serta panitera• Pendapat berbeda dari hakimPendapat berbeda dari hakim

04/13/2304/13/23 5151Kardoman Tumangger (Faculty of Kardoman Tumangger (Faculty of Law Unpad)Law Unpad)

Page 52: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

Pelaksanaan dan akibat hukumnyaPelaksanaan dan akibat hukumnya

Kekuatan Kekuatan Kekuatan mengikatKekuatan mengikat Kekuatan pembuktianKekuatan pembuktian Kekuatan eksekutorialKekuatan eksekutorial

04/13/2304/13/23 5252Kardoman Tumangger (Faculty of Kardoman Tumangger (Faculty of Law Unpad)Law Unpad)

Page 53: Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

Dissenting, concurret, dan Dissenting, concurret, dan consenting Opionconsenting Opion

04/13/2304/13/23 5353Kardoman Tumangger (Faculty of Kardoman Tumangger (Faculty of Law Unpad)Law Unpad)