HUKUM

23
HUKUM

Transcript of HUKUM

HUKUM

A. Pengertian• Borst Keseluruhan peraturan bagi perbuatan manusia di

dalam kehidupan bermasyarakat, di mana pelaksanaannya bisa dipaksakan dengan tujuan mendapatkan keadilan.

• S. M. Amin Sekumpulan peraturan yang terdiri dari norma dan sanksi – sanksi, tujuannya ialah mengadakan ketertiban dalam pergaulan manusia dalam suatu masyarakat, sehingga ketertiban dan keamanan terjaga dan terpelihara.

• J. C. T. Simorangkir Segala peraturan yang sifatnya memaksa dan menentukan segala tingkah laku manusia dalam masyarakat dan dibuat oleh suatu lembaga yang berwenang.

B. Penggolongan Hukum • 1. MENURUT BENTUKNYA

• a.) Hukum tertulis, yaitu dicantumkan dalam berbagai peraturan perundangan.

• Contoh : UUD, TAP MPR, UU, Perpu.

• b.) Hukum tidak tertulis, yaitu hukum yang masih hidup dalam keyakinan di masyarakat tetapi tidak tertulis.

• Contoh : pidato presiden 16 Agustus di DPR, upacara 17 Agustus di Istana Negara.

• 2. MENURUT SUMBERNYA

• a.) Sumber hukum materiil, yaitu menentukan isi kaidah hukum dari pemerintah.

• Contoh : pendapat umu, agama, kebiasaan, politik hukum dari pemerintah.

• b.) Sumber hukum formal, yaitu tempat asal suatu peraturan memperoleh kekuatan hukum, berkaitan dengan bentuk yang menyebabkan peraturan hukum itu berlaku.

• Contoh : UU, keputusan – keputusan hakim / yurisprudensi, traktat, doktrin, kebiasaan.

• 3. MENURUT TEMPAT BERLAKUNYA

• a.) Hukum nasional, yaitu berlaku dalam suatu negara.

• b.) Hukum internasional, yaitu berlaku di dunia internasional.

• c.) Hukum asing, yaitu berlaku di negara lain.

• 4. MENURUT WAKTU BERLAKUNYA

• a.) Ius Constitutum, yaitu berlaku saat ini.

• Contoh : UUD 1945.

• b.) Ius Constituendum, yaitu diharapkan dapat berlaku di masa depan.

• Contoh : RUU.

• c.) Ius Naturale, yaitu hukum yang berlaku di mana pun dan kapan pun.

• 5. MENURUT CARA MEMPERTAHANKANNYA

• a.) Hukum materiil, yaitu memuat peraturan – peraturan yang mengatur kepentingan dan hubungan – hubungan yang berwujud perintah dan larangan.

• Contoh : hukum pidana, perdata, dagang.

• b.) Hukum formil, yaitu memuat peraturan yang mengatur bagaimana cara – cara melaksanakan atau mempertahankan hukum materiil.

• Contoh : hukum acara pidana, hukum acara perdata, hukum acara peradilan.

• 6. MENURUT SIFATNYA

• a.) Hukum yang memaksa, yaitu harus diikuti.

• b.) Hukum yang mengatur, yaitu mengendalikan pola perilaku manusia dalam bergaul dan dapat dikesampingkan bila pihak yang bersangkutan telah membuat peraturan sendiri dalam suatu perjanjian.

• 7. MENURUT WUJUDNYA

• a.) Hukum subjektif, yaitu timbul karena hubungan antarperorangan.

• Contoh : UU No. 1/74 tentang perkawinan.

• b.) Hukum objektif, yaitu berlaku umum tanpa pandang bulu.

• Contoh : UU No. 14 / 92 tentang lalu lintas.

• 8. MENURUT SASARAN

• a.) Hukum 1 golongan, yaitu berlaku bagi golongan tertentu.

• b.) Hukum semua golongan, yaitu berlaku bagi semua golongan tanpa kecuali.

• c.) Hukum antargolongan, yaitu mengatur kepentingan tertentu dengan golongan lain.

• 9. MENURUT ISINYA

• a.) Privat / Hukum Sipil, yaitu mengatur hubungan antara orang yang satu dengan orang yang lain dengan menitikberatkan kepentingan individual.

• Contoh : perorangan, keluarga, harta kekayaan, waris, dagang.

• b.) Publik / Negara, yaitu mengatur hubungan antara negara dengan warga negara.

• Contoh : tata negara, tata usaha negara, internasional, pidana.

C. Sistem Tata Hukum di Indonesia• 1. SISTEM HUKUM EROPA KONTINENTAL

• Mengutamakan sumber hukum aturan tertulis. Prinsip utamanya adalah hukum memperoleh kekuatan mengikat karena diwujudkan dalam peraturan yang berbentuk UU dan tersusun secara sistematik.

• 2. SISTEM HUKUM ANGIO SAXUN

• Didasarkan pada yurisprudensi, yaitu keputusan hakim terdahulu kemudian menjadi dasar putusan hakim selanjutnya. Sistem hukum ini hakikatnya menyatakan bahwa dalam memutuskan perkara, harus mendasarkan putusan kepada hukum yang sudah ada.

• 3. SISTEM HUKUM ADAT

• Bersumber dari peraturan – peraturan hukum tidak tertulis yang tumbuh dan berkembang serta dipertahankan berdasarkan kesadaran hukum masyarakatnya.

• 4. SISTEM HUKUM ISLAM

• Menganut suatu keyakinan dari agama Islam dengan keamanan lahir bathin secara individual.

D. Lembaga Peradilan di Indonesia• 1. PERADILAN UMUM

• Berfungsi memeriksa dan memutuskan perkara tingkat pertama dari segala perkara perdata dan pidana sipil untuk semua golongan penduduk.

• Terdiri dari : pengadilan negeri tingkat kabupaten / kota, pengadilan tinggi tingkat propinsi, peradilan agama tingkat kabupaten / kota, dan Mahkamah Agung.

• 2. PENGADILAN TATA USAHA NEGARA

• Berwenang memeriksa dan memutuskan semua persengketaan tata usaha negara yang timbul akibat dikeluarkannya keputusan tata usaha negara.

• 3. PENGADILAN AGAMA

• Berfungsi memeriksa dan memutuskan perkara – perkara yang terjadi bagi umat Islam berkaitan dengan nikah, talak, waris, dan rujuk.

• 4. PERADILAN MILITER

• Berfungsi memeriksa dan memutuskan perkara – perkara anggota TNI dan POLRI.

• 5. MAHKAMAH KONSTITUSI

• Melakukan kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan.

• 6. KOMISI YUDISIAL

• Bersifat mandiri dan dalam pelaksanaan wewenangnya bebas dari campur tangan kekuasaan lain.

E. Teori Keadilan• 1. MENURUT ARISTOTELES

• a.) Komutatif, yaitu memberi keadilan tanpa melihat jasa – jasa orang tersebut.

• b.) Konvensional, yaitu memberi keadilan setelah orang tersebut menaati hukum dan peraturan perundang – undangan yang berlaku.

• c.) Distributif, yaitu memberi keadilan dengan melihat jasa – jasa orang tersebut.

• d.) Kodrat alam, yaitu memberikan sesuatu sesuai dengan yang diberikan oleh orang lain kepada kita.

• e.) Perbaikan, yaitu sebagai perbaikan terhadap kesalahan menjatuhkan hukuma dengan memberi ganti rugi kepada korban kesalahan dan menghukum pelakunya.

• 2. MENURUT PLATO

• a.) Keadilan sosial, yaitu terjadi bila mampu memberikan perlakuan seimbang antara hak dan kewajibannya.

• b.) Keadilan prosedural, yaitu terjadi bila seseorang melaksanakan perbuatan sesuai dengan tata cara yang diharapkan.

F. Pentingnya Supremasi Hukum• Karena kehadiran supremasi hukum sebagai

pelindung sesmua lapisan masyarakat dalam beraspirasi dan menempatkan hukum di posisi tertinggi, memperlancar fungsi rakyat sebagai pemegang kedaulatan negara sehingga proses pembangunan negara dapat berjalan secara demokratis dan adil.

G. Peranan Kepolisian, Kejaksaan, dan Kehakiman dalam Penegakan Hukum

• 1. KEPOLISIAN

• - memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat• - memberikan perlindungan, pengayoman, dan

pelayanan kepada masyarakat

• 2. KEJAKSAAN

• - mengamankan kebijakan penegakan hukum• - mengawasi perkembangan hukum dan

memberikan pertimbangan hukum• - melaksanakan penetapan hakim dan putusan

pengadilan

• 3. KEHAKIMAN

• - memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara pidana dan perdata di tingkat pertama

• - memberikan keterangan, pertimbangan, dan nasihat tentang hukum