Hubungan warga negara(mustina3)

48
Gitta's World Sedikit berbagi pengalaman dan impian Menu Langsung ke isi Beranda About PKN SMA/MA Kelas XI- HUBUNGAN INTERNASIONAL 1. Definisi Hubungan Internasional: Hubungan antarbangsa dalam segala aspeknya yang dilakukan oleh suatu negara untuk mencapai kepentingan nasional negara tersebut. 2. Grayson Kirk mengemukakan bahwa terdapat 5 unsur HI: Sifat dan berlakunya atau pelaksanaan sistem kenegaraan. Faktor-faktor yang mempengaruhi dan menentukan kekuatan (power) suatu negara. Posisi internasional dan politik luar negeri dari negara- negara besar. Sejarah hubungan internasional yang lampau. Pembentukan suatu tata tertib dunia. 3. Sarana hubungan internasional bagi suatu negara: Sarana formal: meliputi Departemen Luar Negeri, Perwakilan Diplomatik, dan Perwakilan Konsuler. Sarana informal: meliputi alat komukikasi yang canggih, event olahraga internasional, sarana informal lainnya (pertukaran pelajar, lawatan budaya, promosi, kunjungan wisatawan, dll).

description

 

Transcript of Hubungan warga negara(mustina3)

Page 1: Hubungan warga negara(mustina3)

Gitta's World

Sedikit berbagi pengalaman dan impian

MenuLangsung ke isi

Beranda About

PKN SMA/MA Kelas XI-HUBUNGAN INTERNASIONAL1. Definisi Hubungan Internasional: Hubungan antarbangsa dalam segala aspeknya yang dilakukan oleh suatu negara untuk mencapai kepentingan nasional negara tersebut.

2. Grayson Kirk mengemukakan bahwa terdapat 5 unsur HI:

Sifat dan berlakunya atau pelaksanaan sistem kenegaraan. Faktor-faktor yang mempengaruhi dan menentukan kekuatan (power) suatu negara. Posisi internasional dan politik luar negeri dari negara-negara besar. Sejarah hubungan internasional yang lampau. Pembentukan suatu tata tertib dunia.

3. Sarana hubungan internasional bagi suatu negara:

Sarana formal: meliputi Departemen Luar Negeri, Perwakilan Diplomatik, dan Perwakilan Konsuler.

Sarana informal: meliputi alat komukikasi yang canggih, event olahraga internasional, sarana informal lainnya (pertukaran pelajar, lawatan budaya, promosi, kunjungan wisatawan, dll).

4. Istilah-istilah dalam perjanjian internasional:

Traktat (treaty) Konvensi (convention) Protokol (protocol) Persetujuan (agreement) Perikatan (arrangement) Proses verbal (verbal process) Piagam (statue)

Page 2: Hubungan warga negara(mustina3)

Deklarasi (declaration) Modus vivendi Pertukaran nota (exchange of notes) Ketentuan penutup (final act) Ketentuan umum (general act) Charter Pakta (pact) Covenant

5. Penggolongan perjanjian internasional:

Menurut jumlahnya: (1) Perjanjian bilateral, (2) Perjanjian multilateral Menurut subjeknya: (1) Perjanjian antarnegara yang dilakukan oleh banyak negara dan

merupakan subjek hukum internasional, (2) Perjanjian internasional antara negara dan subjek hukum internasional lainnya, (3) Perjanjian antara sesama subjek hukum internasional selain negara (seperti kerja sama ASEAN dengan MEE).

Menurut prosesnya/tahap pembuatannya: (1) Perjanjian yang bersifat penting dan dibuat melalui proses perundingan, penandatangan, dan ratifikasi, (2) Perjanjian bersifat sederhana dan dibuat melalui dua tahap, yaitu perundingan dan penandatanganan yang biasanya berupa agreement (persetujuan).

Menurut Isinya: (1) Bidang politik dan militer (NATO, Pakta Warsawa, SEATO), (2) Bidang ekonomi (APEC, AFTA, NAFTA), (3) Bidang hukum (contohnya perjanjian ekstradisi antara pemerintah Indonesia dengan Australia, (4) Bidang kewilayahan (batas wilayah), (5) BIdang sosial budaya.

Menurut fungsinya: (1) Law making treaties (perjanjian yang membentuk hukum), (2) Treaty contract (perjanjian yang bersifat khusus).

6. Pembentukan Perjanjian Internasional menurut UU No. 24 Tahun 2000:

Penjajakan Perundingan Perumusan masalah Penerimaan Penandatanganan

7. Tahapan Perjanjian Internasional menurut Konverensi tahun 1969:

Perundingan Penandatanganan Pengesahan

8. Alasan Perjanjian Internasional menurut UU No. 24 Tahun 2000:

Terdapat kesepakatan para pihak melalui prosedur yang ditetapkan dalam perjanjian. Tujuan perjanjian tersebut telah tercapai. Terdapat perubahan mendasar yang memengaruhi pelaksanaan perjanjian.

Page 3: Hubungan warga negara(mustina3)

Salah satu pihak tidak melaksanakan atau melanggar ketentuan perjanjian. Dibuat suatu perjanjian baru  yang menggantikan perjanjian lama. Muncul noma-norma baru  dalam hukum internasional. Objek perjanjian hilang. Terdapat hal-hal yang merugikan kepentingan nasional.

9. Politik luar negeri Indonesia:

Politik Luar Negeri Bebas-Aktif. Bapak Politik Luar Negeri Indonesia adalah Moh. Hatta. Politik luar negeri haruslah sejalan dan sesuai serta berlandaskan pada kepentingan nasional. Kepentingan nasional harus sejalan dengan dan berlandaskan pada tujuan nasional.

10. Tujuan politik luar negeri:

Melindungi segenap bangsa Indonesia dan segenap tumpah darah Indonesia. Mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia. Menciptakan masyarakat adil dan makmur yang merata, baik materiil maupun spirituil. Menciptakan suasana perikehidupan bangsa yang aman, tentram, tertib, dan damai. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,

dan keadilan sosial.

11. Landasan Politik Luar Negeri Indonesia:

Landasan idiil, yaitu Pancasila. Landasan konstitusional (struktural), yaitu Pembukaan UUD 1945 alinea pertama dan

keempat serta Batang Tubuh UUD 1945 pasal 11 dan 13. Landasan Operasional, yaitu Ketetapan MPR,  UU, Kebijakan Presiden dan Keputusan

Menteri Luar Negeri (Depatemen Luar Negeri).

12. Pokok-pokok perjuangan politik luar negeri Indonesia:

Politik damai Bersahabat dengan segala bangsa Penguatan sendi hukum internasional untuk perdamaian Pemudah jalannya pertukaran dan pembayaran internasional Membentuk pelaksanaan keadilan sosial Berusaha membantu dalam kemerdekaan bangsa yang terjajah

13. Faktor-faktor yang memengaruhi politik luar negeri Indonesia:

Faktor geografis Sumber Daya Alam Kemampuan Industri Profesionalisme Militer Penduduk Karakter nasional dan sejarah perjuangan

Page 4: Hubungan warga negara(mustina3)

Moral nasional (kualitas pemerintahan yang bersih) Kualitas diplomasi Situasi Internasional Kesatuan ideologi yang mantap

Sekian

hestu Beranda BAHASA INGGRIS BAHASA INDONESIA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN GEOGRAFI SOSIOLOGI SEJARAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Rangkuman Materi PKN Kelas XI SMT 4 Tahun Pelajaran 2009/ 2010

Resume PKn

A. Hubungan Internasional1. Pengertian Hubungan InternasionalPengertian hubungan internasional menurut pendapat beberapa ahli, diantaranya :a. Warsito SunaryoHubungan internasional merupakan studi tentang interaksi antara jenis kesatuan-kesatuan sosial tertentu, termasuk studi tentang keadaan yang relevan mengelilingi interaksi. Adapun yang dimaksud dengan kesatuan-kesatuan sosial tertentu bisa diartikan sebagai negara, bangsa, ataupun organisasi negara sepanjang hubungan bersifat internasional.b. Charles A. MC. ClellandHubungan international adalah studi tentang keadaan-keadaan relevan yang mengelilingi interaksi.2. Dampak Suatu Negara Yang Mengucilkan Diri Dari Pergaulan AntarbangsaApabila suatu negara menarik diri dari pergaulan antarbangsa maka akan berakibat antara lain:a. Mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhannya.b. Mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah.c. Tidak/kurang mendapat dukungan dari lembaga/ organisasi internasional dalam menghadapi masalah sosial/ kemanusiaan.d. Negara tersebut kemungkinan akan memperoleh sanksi embargo.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan internasionalKerjasama dalam bentuk hubungan internasional diperlukan karena faktor-faktor tersebut:a. Faktor InternalAdanya kekhawatiran terancam kelangsungan hidupnya baik melalui kudeta maupun intervensi

Page 5: Hubungan warga negara(mustina3)

dari negara lain.b. Faktor Eksternal§ Ketentuan hukum alam yang tidak dapat dipungkiri bahwa suatu negara tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan dan kerjasama dengan negara lain. Ketergantungan tersebut terutama dalam upaya memecahkan masalah-masalah ekonomi, politik, hukum, sosial budaya serta pertahanan keamanan.§ Adanya keinginan untuk membangun kerjasama lintas batas negara agar dapat memenuhi kepentingan nasional masing-masing negara.§ Adanya keinginan untuk mewujudkan tatanan dunia baru untuk menciptakan kesejahteraan dan perdamaian bagi umat manusia.4. Asas-asas hubungan internasionalAda tiga asas yang saling mempengaruhi hubungan internasional, yaitu sebagai berikut:a. Asas TeritorialAsas ini didasarkan pada kekuasaan negara atas daerahnya. Menurut asas ini, negara melaksanakan hukum bagi semua orang dan semua barang yang terdapat di wilayahnya. Jadi terhadap setiap barang atau orang yang berada di luar wilayahnya berlaku hukum asing.b. Asas KebangsaanAsas ini didasarkan pada kekuasaan negara terhadap warga negaranya. Menurut asas ini, setiap warga negara di manapun ia berada tetap mendapat perlakuan hukum dari negaranya. Asas ini mempunyai kekuasaan ekstrateritorial artinya hukum dari negara tersebut tetap berlaku juga bagi warga negaranya, walaupun berada di negara asing.c. Asas Kepentingan UmumAsas ini didasarkan pada wewenang negara untuk melindungi dan mengatur kepentingan dalam kehidupan masyarakat. Dalam hal ini negara dapat menyesuaikan diri dengan semua keadaan dan peristiwa yang berkaitan dengan kepentingan umum. Jadi hukum tidak terikat pada batas-batas wilayah suatu negara.5. Sarana-sarana hubungan internasionala. DiplomasiAdalah suatu cara komunikasi yang dilakukan mengenai berbagai pihak termasuk wakil-wakil negara yang sudah diakui.b. Pemberian sanksiAdalah merupakan tindakan pertama yang diambil setelah gagalnya pelaksanaan diplomasi dan merupakan perangkat utama yang dipergunakan untuk menegakkan suatu perjanjian (treaties).

c. PerangAdalah penggunaan kekuatan, sering disebut perangkat utama dalam hubungan internasional.d. MobilisasiAdalah tindakan memperlakukan secara internasional juga dianggap sebagai alat dalam hubungan internasional.6. Dampak positif dari adanya hubungan internasionala. Kebutuhan masyarakat terpenuhib. Pertumbuhan ekonomi bertambah baikc. IPTEK berkembang pesatd. Lahirnya sikap kerjasama dan saling membantu dalam mengahadapi permasalahan 7. Pengertian Perjanjian Internasionala. Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, SH, LLM

Page 6: Hubungan warga negara(mustina3)

Perjanjian internasional adalah perjanjian antarbangsa yang bertujuan untuk menciptakan akibat-akibat hukum tertentu.b. Konvensi Wina Tahun 1969 dan konvensi Wina 1986Perjanjian internasional adalah perjanjian yang diadakan oleh dua negara atau lebih subjek hukum internasional yang bertujuan untuk mengadakan akibat-akibat hukum tertentu.8. Istilah-istilah Perjanjian Internasionala. Traktat (treaty)Yaitu suatu perjanjian antara dua negara atau lebih untuk mencapai hubungan hukum mengenai objek hukum (kepentingan) yang sama. Dalam hal ini, masing-masing pihak mempunyai hak dan kewajiban yang mengikat dan mutlak serta harus diratifikasi.Misalnya, traktat antara RI dengan Australia tentang batas landas kontinen dan eksplorasi di celah Timor pada tahun 1990, yang dikenal dengan Perjanjian Celah Timor.b. Persetujuan (agreement)Yaitu suatu perjanjian/ persetujuan antara dua negara atau lebih yang mempunyai akibat hukum seperti dalam traktat. Namun agreement lebih bersifat teknis atau administrative, dan tidak mutlak harus diratifikasi. Misalnya, agreement tentang ekspor impor komiditas tertentu.c. Konvensi (convention)Yaitu suatu perjanjian yang bersifat multilateral. Ketentuan-ketentuannya berlaku bagi masyarakat internasional secara keseluruhan (law making treaty). Misalnya, Konvensi Hukum Laut Internasional tahun 1982 di Montego-Jamaika.d. Protocol (protocol)Yaitu suatu perjanjian yang kurang resmi dibandingkan traktat atau konvensi dan pada umumnya tidak dibuat oleh kepala negara. Protokol hanya mengatur masalah-masalah tambahan, seperti penafsiran klausul-klausul atau persyaratan perjanjian tertentu. Contohnya, Protokol Den Haag tahun 1930 tentang perselisihan penafsiran Undang-undang nasionalitas tentang wilayah perwalian dan lain-lain.e. Piagam (statute)Yaitu himpunan peraturan yang ditetapkan sebagai persetujuan internasional, baik mengenai lapangan-lapangan kerja internasional maupun mengenai lapangan-lapangan kerja internasioanl maupun mengenai anggaran dasar suatu lembaga. Misalnya, Stututa of The International Court of Justice, pada tahun 1945. Adakalanya piagam itu digunakan untuk alat tambahan/ lampiran pada konvensi, seperti Piagam Kebebasan Transit yang dilampirkan pada Convention of Barcelona tahun 1921.f. CharterYaitu suatu piagam yang digunakan untuk membentuk badan tertentu. Misalnya, The Charter of The United Nations tahun 1945 dan Atlantic Charter tahun 1941.9. Tahap-tahap Perjanjian Internasionala. Perundingan (Negotiation)Perundingan merupakan tahap pertama antarpihak/ negara tentang objek tertentu. Pada tahap awal ini diadakan perjanjian atau pembicaraan pendahuluan oleh masing-masing pihak yang berkepentingan.Perundingan dalam rangka perjanjian internasional yang hanya melibatkan dua pihak (bilateral) disebut pembicaraan (talk), sedangkan yang melibatkan banyak pihak (multilateral) disebut dengan konferensi diplomatik (diplomatic conference).Penunjukan wakil suatu negara dalam perundingan sepenuhnya menjadi wewenang warga yang bersangkutan untuk mencegah agar tidak terjadi pengatasnamaan negara secara tidak sah.

Page 7: Hubungan warga negara(mustina3)

Hukum internasional tidak mengadakan ketentuan tentang surat kuasa penuh (full power) yang harus dimiliki oleh masing-masing yang mewakili suatu negara dalam perundingan untuk mengadakan perjanjian internasional.Dalam melakukan negosiasi, suatu negara dapat diwakili oleh pejabat yang menunjukan surat kuasa penuh (full power). Selain mereka hal ini juga dapat dilakukan oleh Kepala Negara, Kepala Pemerintahan, Menteri Luar Negeri atau Duta Besar.Jika hasil dari perjanjian diperoleh kesepakatan dan saling percaya, maka proses perumusan perjanjian internasional akan memasuki tahap berikutnya yaitu penandatanganan.b. Penandatanganan (Signature)Tahap ini akan diakhiri dengan penerimaan naskah (adoption of the text) dan pengesahan bunyi naskah (authentication of the text).Lazimnya penandatanganan dilakukan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) atau Kepala Pemerintahan. Untuk perundingan yang bersifat multilateral, penandatanganan teks perjanjian sudah dianggap sah jika 2/3 suara peserta yang hadir memberikan suara, kecuali jika ditentukan lain. Namun demikian perjanjian belum dapat diberlakukan oleh masing-masing negara yang menandatangani perjanjian. Dengan penandatanganan suatu naskah perjanjian, berarti suatu negara sudah menyetujui untuk mengikatkan diri pada suatu perjanjian. Selain melalui penandatanganan, persetujuan untuk mengikatkan diri pada perjanjian dapat pula dilakukan melalui ratifikasi, pernyataan turut serta (accession), pernyataan menerima (acceptance), dan dapat juga dengan cara pertukaran naskah yang sudah ditandatangani.c. Pengesahan (Ratification)Suatu negara mengikatkan diri pada suatu perjanjian dengan syarat apabila telah disahkan oleh badan yang berwenang di negaranya. Penandatanganan atas perjanjian hanya bersifat sementara dan masih harus dikuatkan dengan pengesahan atau penguatan, yang dinamakan ratifikasi.Ratifikasi perjanjian internasional dapat dibedakan sebagai berikut:Ø Ratifikasi oleh badan eksekutif. Sistem ini diterapkan oleh raja-raja absolut dan pemerintahan otoriter.Ø Rafikasi oleh badan legislatif. Sistem ini jarang digunakan, pernah diterapkan di negara Turki tahun 1924 dan Elsavador tahun 1950 dan Honduras tahun 1936.Ø Ratifikasi campuran (DPR dan Pemerintah). Sistem ini paling banyak diterapkan karena peranan antara legislatif dan eksekutif sama-sama menentukan dalam proses ratifikasi perjanjian.10. Tujuan Gerakan Non Bloka. Mendukung perjuangan dekolonisasi dan memegang teguh perjuangan melawan imperialisme, kolonialisme, neokolonialisme, rasialisme aparteid dan zionisme.b. Wadah perjuangan negara-negara yang sedang berkembang.c. Mengurangi ketegangan blok barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan blok timur yang dipimpin oleh Uni Soviet.d. Tidak membenarkan usaha penyelesaian sengketa dengan kekerasan bersenjata.11. Pengertian Politik Bebas Aktif· BebasArtinya kita bebas menentukan sikap dan pandangan kita terhadap masalah-masalah internasional dan terlepas dari ikatan kekuatan Blok Barat dan Blok Timur.· AktifKita berpolitik luar negeri Indonesia aktif memperjuangkan terbinanya perdamaian dunia. Aktif dalam memperjuangkan perdamaian dunia dan aktif menciptakan keadilan sosial.12. Asas-asas perjanjian internasional

Page 8: Hubungan warga negara(mustina3)

· Pacta Sunt Servada, yaitu asas yang menyatakan bahwa setiap perjanjian yang telah ada dibuat harus ditaati oleh pihak-pihak yang mengadakannya.· Egality Rights, yaitu asas yang menyatakan bahwa pihak yang saling mengadakan hubungan atau perjanjian internasional mempunyai kedudukan yang sama.· Reciprositas, yaitu asas yang menyatakan bahwa tindakan suatu negara terhadap negara lain dapat dibalas setimpal, baik tindakan yang bersifat negatif maupun positif.· Bonafides, yaitu asas yang menyatakan bahwa perjanjian yang dilakukan harus didasari oleh itikad baik dari kedua belah pihak agar dalam perjanjian tersebut tidak ada pihak yang merasa dirugikan.· Courtesy, yaitu asas saling menghormati dan saling menjaga kehormatan negara.· Rebus sig Stantibus, yaitu asas yang dapat digunakan terhadap perubahan yang mendasar dalam keadaan yang bertalian dengan perjanjian itu.13. Pengertian perwakilan diplomatika. Perwakilan diplomatikPerwakilan yang kegiatannya meliputi semua kepentingan NKRI dan wilayah kerjanya meliputi seluruh wilayah negara penerima atau bidang kegiatannya meliputi bidang kegiatan suatu organisasi internasional.b. Perwakilan konsulerPerwakilan yang kegiatannya meliputi semua kepentingan NKRI di bidang konsuler dan mempunyai wilayah kerja dalam wilayah negara penerima.14. Tingkatan perwakilan diplomatika. Duta Besar Kuasa Penuh (Ambassador)b. Duta (Gerzant)c. Menteri Residen (Minister Resident)d. Kuasa Usaha (Chargest d’ affairs)e. Atase-atase§ Atase pertahanan§ Atase Teknik15. Berakhirnya hubungan diplomatika. Sudah habis masa jabatannya.b. Hubungan diplomatik dapat diputus oleh kedua negara.c. Sudah tidak lagi disenangi oleh negara penerima.d. Apabila salah satu perwakilan diplomatik dipanggil pulang ke negaranya, baik untuk sementara maupun untuk tetap.e. Apabila negara penerima berperang dengan negara pengirim.16. Organ utama PBBa. Majelis Umum PBBb. Dewan Keamanan PBBc. Dewan Ekonomi dan Sosial PBBd. Dewan Perwalian PBBe. Sekretariat PBBf. Mahkamah Internasional17. Tugas Dewan Keamanan PBBa. Menyelesaian perselisihan dengan cara-cara damai.b. Mengambil tindakan-tindakan terhadap ancaman perdamaian dan perbuatan yang berarti penyerangan.

Page 9: Hubungan warga negara(mustina3)

18. Anggota dewan keamanan tetap PBBa. Amerika Serikatb. Uni Sovyetc. Republik Rakyat Cinad. Inggrise. Perancis19. Contoh kerjasama bilaterala. Indonesia dengan Thailand mengenai batas landas kontinen di Selat Malaka dan Laut Andaman yang ditandatangani pada tanggal 21 Desember 1971 dan mulai berlaku tanggal 7 April 1972.b. Indonesia dengan Cina/ RRC mengenai masalah dwi kewarganegaraan bagi warga keturunan Cina yang telah berumur 18 tahun, apakah mau menjadi warga negara Indonesia atau warga negara Cina dengan sukarela. Disahkan pada tanggal 11 Januari 1958 dengan keluarnya UU RI No. 2 Tahun 1958.20. Sumber hukum yang digunakan oleh Mahkamah Internasional dalam menyelesaikan sengketa internasionala. Sumber hukum material (asal mula hukum itu berasal)Adalah sumber hukum yang diperoleh dari ketentuan atau kaidah hukum sesuai dengan yang ditetapkan oleh para ahli hukum. Sumber hukum material berisi ketentuan-ketentuan atau prinsip-prinsip hukum internasional berlaku.b. Sumber hukum dalam arti luas (bagaimana terjadinya hukum tersebut)Adalah hukum internasional memberi batasan yang jelas terhadap kewenangan suatu negara dalam mengatur pelaksanaan hukum antar negara.c. Sumber hukum formal (bentuk hukum internasional)Adalah suatu proses yang memuat ketentuan hukum internasional menjadi hukum positif.d. Sumber hukum menurut Starke§ Kebiasaan internasional§ Traktat§ Keputusan-keputusan pengadilan atau badan-badan arbitrase§ Karya-karya yuridis§ Keputusan atau ketetapan organ-organ lembaga internasional21. Pengadilan internasional ada dua macam, yaitu :a. Mahkamah pidana internasionalMerupakan pengadilan internasional yang bersifat permanen untuk mengadili para pelaku kejahatan internasional.b. Pengadilan kejahatan internasionalMerupakan pengadilan yang dibentuk oleh dewan keamanan PBB berdasarkan resolusi dewan keamanan PBB. Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Beranda Langganan: Entri (Atom)

Pengikut

Arsip Blog

Page 10: Hubungan warga negara(mustina3)

Is Aisyiyah Hanya sekedar share mengenai tugas sekolah dan lain-lain --> File ku

Rabu, 01 Februari 2012

MAKALAH KEWARGANEGARAAN HUBUNGAN INTERNASIONAL

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

HUBUNGAN INTERNASIONAL

Disusun oleh :

Page 11: Hubungan warga negara(mustina3)

Baby Tanisa

Elok Berliana

Gusfrillaroza

Istiqomah Aisyiyah

Nia Fifiyanty

A. Pengertian Hubungan Internasional

             Menurut RENSTRA ( Rrencana Strategi Pelaksanaan Politik Luar Negeri         Indonesia ) adalah       hubungan         antar      bangsa  dalam segenap aspeknya yang

     dilakukan suatu Negara yang meliputi aspek politik, ekonomi, social budaya dan hankam dalam rangka mencapai tujuan nasional bangsa itu.

Page 12: Hubungan warga negara(mustina3)

            Hubungan Internasional merupakan kegiatan interaksi manusia antar bangsa baik secara individual maupun kelompok, ahli  hukum mengatakan bahwa hubungan internasional  adalah hubungan antara bangsa.

            Tujuan Nasional Bangsa Indonesia adalah sebagaimana yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu :

            1. melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia

            2. untuk memajukan kesejahteraan social

            3. mencerdaskan kehidupan bangsa

             4.   dan  untuk  melaksanakan   ketertiban  dunia  berdasarkan  kemerdekaan,   perdamaian  abadi   dan keadilan sosial.

 B. Wujud dari Hubungan Internasional :

       a.   Individual  (   turis  mahasiswa  pedagang   yang  mengadakan   kontak-kontak  pribadi   sehingga  timbul kepentingan timbal balik di antara mereka ).

       b. Antar kelompok  (Lembaga social dan keagamaan dan perdagangan yang melakukan kontak secara insidental, periodik atau permanen).

      c. Hubungan antar Negara ( negara yang satu dengan negara lainmengadakan kerjasama dalam bidang ekonomi, kebudayaan, tekhnologi, dll ).

  

C. Sifat Hubungan Internasional :

      a. Persahabatan

      b. Persengketaan

      c. Permusuhan

      d. Peperangan

D. Pola Hubungan Internasional :

Page 13: Hubungan warga negara(mustina3)

       a. Penjajahan:  bangsa   yang   satu   menghisap   bangsa   lain   yang   disebabkan   oleh   perkembangan kapitalisme.  Kapitalisme membutuhkan bahan mentah bagi industri dalam negeri, oleh karena bahan mentah itu banyak diluar negeri  maka timbul kehendak untuk menguasai wilayah bangsa lain untuk menghisap kekayaan bangsa lain itu.

      b. Saling ketergantungan : hubungan ini terjadi antara negara-negara yang belum berkembang  (negara-negara  dunia  ke  tiga   )  dengan  negara  maju.   Negara  baru  merdeka  atau  negara  berkembang   ingin meningkatkan   kesejahteraan   rakyatnya  mereka   melakukan   hubungan   ekonomi   ,   mengembangkan industri dan bersaing dengan negara maju di pasar global.  Namun mereka tidak memiliki modal dan tekhnologi, maka negara tadi bergantung kepada modal dan tekhnologi negara maju. Pola hubungan ini dekat dengan neo- kolonoalisme, yaitu usaha menguasai negara lain atas bidang ekonomi, kebudayaan, idiologi   atau   kemiliteran   negara  atau   kawasan   tertentu   tapi  dengan   cara  mengindahkan  proforma kemerdekaan politis.

      c. Sama derajat anatar bangsa  : hubungan ini dilakukan dalam rangka kerjasama dalam rangka untuk mewujutkan kesejahteraan mereka.   Pola hubungan  ini  sulit  dilakukan terutama oleh negara-negara atau bangsa-bangsa yang serba ketinggalan   dalam kualitas sumber dayanya,  terutama sumber daya manusianya.

             Terkait  dengan hubungan sama derajat  sila  kedua Pancasila mengajarkan bahwa hubungan antar negara atau antar bangsa harus bertolak pada kodrat manusia.  Dalam Pancasila kodrat manusia adalah makhluk  ciptaan Tuhan YME yang merdeka dan sama derajatnya.   Oleh karena  itu  hubungan antar bangsa harus diwarnai  dengan penghormatan atas kodrat manusia sebagai  makhluk yang sederajat, tapa memandang idiologi, bentuk negara dan sistem pemerintahan dari negara lain itu.

             Oleh   karena   itu   nasionalisme   bangsa   indonesia   tidak   jatuh   kepaham   Chauvinisme   dan kosmopolitisme.  Chauvinisme adalah   paham   yang   mengagung-agungkan   bangsa   sendiri   dengan memandang   renfah  bangsa   lain.   Kosmopolitisme adalah  pandangan  yang  melihat   kosmos   (seluruh Dunia   )   sebagai  polis   (negeri   sendiri   )   sehingga cenderung  melupakan nasionalisme yang sehat  dan mengabaikan tugas terhadap bangsanya sendiri.

            Itulah sebabnya bangsa indonesia memilih politik luar negeri Bebas Aktif. Bebas berarti :

      1. Banga Indonesia bebas bergaul denagn bangsa manapun.

       2. Dalam pergaulan itu bangsa indonesia tidak  Intervensi atau tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain.

       3.  Dalam pergaulan   itu   terjadi   saling  memberi  dan  menerima  bantuan  dan  pertolongan  yang  tidak mengikat.

       Aktif berarti :

Page 14: Hubungan warga negara(mustina3)

      1. Bangsa Indonesia aktif bekerjasama dengan bangsa lain untuk perdamaian dunia

       2. Bangsa indonesia   aktif membela bangsa yang terancam keberadaan dan kedaulatannya atas dasar persamaan derajat tidak termasuk intervensi.

            Dalam pelaksanaan kerjasama  dan hubungan Internasional Presiden sebagai kepala negara dibantu oleh Menteri dan Departemen Luar Negeri serta dibantu oleh para Duta dan Konsul yang diangkat oleh Presiden dan dibantu oleh Duta dan Konsul Negara lain yang diterimanya.  Pengankatan Duta dan Konsul serta penerimaan Duta dan Konsulk negara lain  telah diatur dalam pasal 13 UUD 1945, yang berbunyi :

      Ayat 1  Presiden mengangkat duta dan konsul

      Ayat 2  Dalam hal mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan DPR

      Ayat 3  Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan          pertimbangan DPR.

E. Arti Penting Hubungan dan kerjasama Internasional :

             Tidak   satupun bangsa  di  dunia   ini  dapat  membebaskan  diri  ketergantungan  dengan  bangsa  dan negara lain.  Menurut Mochtar Kusumaatmaja hubungan dan kerjasama antar bangsa itu timbul karena adanya kebutuhan yang disebabkan oleh pembagian kekayaan alam dan perkembangan industri yang tidak merata di dunia.

            Disamping itu hubungan antar bangsa penting disebabkan :

      1. Menciptakan hidup berdampingan secara damai.

      2. Mengembangka penyelesaian masalah secara damai dan diplomasi.

      3. Membangun solidaritas dan saling menghormati antar bangsa.

      4. Berpartisipasi dalam melaksanakan ketertiban dunia

      5. Menjamin kelangsungan hidup bangsa dan nrgara di tengah bangsa-bangsa lain.

KERJASAMA BILATERAL

Kerjasama Indonesia – Australia 

Page 15: Hubungan warga negara(mustina3)

Dari hasil kerjasama dengan Australia ini telah dicapai kesepakatan dan beberapa kerjasama yang cukup menguntungkan kedua belah pihak terutama di sector peternakan. 

Kerjasama bilateral Indonesia - Australia di bidang Pertanian khususnya sector peternakan telah berlangsung dalam waktu yang lama. Australia telah membantu Indonesia lebih dari 20 tahun untuk memberantas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), dan kini Indonesia termasuk negara yang bebas PMK dan diakui secara internasional. Australia juga telah membantu Indonesia membangun Balai Penelitian Peternakan di Ciawi - Bogor. 

Kerjasama di bidang pertanian antara Indonesia dan Australia diwadahi dalam suatu Working Group yaitu WGAFC.  Pada pelaksanaan Sidang WGAFC XI di Melbourne, Ketua WGAFC Australia dipimpin Dr. Paul Morris, Executive Manager of Market Access and Biosecurity-AFFA, sedangkan Ketua WGAFC XI Indonesia adalah Dr. Delima Hasri Azahari.  Struktur organisasi WGAFC terdiri dari 4 Task Force yaitu (1) Task Force on Crops and Plant Products, (2) Task Force on Agribusiness and Support System, (3)  Task Force on Livestock and Animal Products, (4) Quarantine Consultation. 

Beberapa kesepakatan dalam pertemuan WGAFC XI tanggal 3 – 5 Maret 2005 di Melbourne tersebut adalah sebagai berikut  : 

1.   Investment opportunities in Indonesian Food and Agriculture Sector 

Bayiss Associates Pty Ltd telah melakukan analisis dan menyampaikan informasi bahwa beberapa sektor yang berpeluang  dan perlu dilihat serta dipertimbangkan oleh pengusaha-pengusaha Australia diantaranya dalam: pengolahan keju, pengolahan sapi, pengembangan usaha roti, pengolahan dan pengepakan. 

2.    Post Tsunami Reconstruction  

Australia melalui ACIAR (Dr. John Skerritt) menginformasikan bahwa pemerintah Australia telah memberikan bantuan kemanusiaan diantaranya : kesehatan dan sanitasi air; koordinasi dan jasa pendukung; produk-produk makanan  berkisar $ 33 juta. Hal ini ditegaskan pula dalam pernyataan Perdana Menteri  Howard, bantuan Australia sebesar $ 1 milyar melalui Australia Indonesia Partnership for Reconstruction and Development (AIPRD).  Bantuan yang diberikan berupa hibah sebesar $ 500 juta dan loan jangka panjang sebesar $ 500 juta. Fokus bantuan dalam proyek pengembangan ekonomi dan sosial . 

3.  Task Force on Crops and Plant Products: 

1. Proyek yang disepakati diantaranya adalah : the Efficiency of the Indonesian Vegetable Supply Chain (pihak Indonesia mengharapkan pendanaan dapat diarahkan kepada ACIAR, sementara pihak Australia masih melihat kemungkinannya  dari Victorian Government, ACIAR atau DAFF); Revitalisation of the potato seed project (sumber pendanaan dari pemerintah Western Australia); New project proposal for the cotton, mango, sugar and cashew nut industries (akan didiskusikan lebih lanjut oleh kedua belah pihak melalui Ketua Task Force masing-masing).

2. A Fresh project proposal on a horticultural centre of information (akan diperbaiki dan dikomunikasikan lebih lanjut oleh ketua TF masing-masing).

 4.   Task Force on Agribusiness Support System: Sebagai follow-up dari kesepakatan Joint Meeting WGTII dan WGAFC telah dilakukan survey dan penelitian oleh Bayiss Associates Pty Ltd Investment Opportunities in the Indonesian Food and Agriculture Sector direncanakan akan dipublikasikan, namun dalam pertemuan Task Force ini telah

Page 16: Hubungan warga negara(mustina3)

dibahas dan diputuskan untuk lebih disempurnakan oleh DAFF dan akan dikomunikasikan antara Ketua Task Force masing-masing.  

5.       Task Force on Livestock and Animal Products 

Disepakati pula untuk mengkomunikasikan lebih lanjut dalam setahun ini dalam melaksanakan: pelatihan bagi pegawai pemerintahan Indonesia dalam bidang management and business planning; joint investasi dalam industri penyamakan kulit di Indonesia, peluang investasi dalam industri susu di Indonesia, realisasi dari peluang ekspor pakan ternak ke Australia dan kerjasama dengan Universitas Murdoch.

Isu pihak Indonesia tentang memberikan batasan berat sapi hidup yang akan diekspor ke Indonesia guna melindungi para peternak lokal, pihak Australia perlu klarifikasi lebih lanjut. 

6.    Quarantine Consultation 

1. Australia akan menyediakan overview untuk kegiatan-kegiatan dari capacity building, termasuk SPS Capacity Building Program dan PRA workshops yang ditanggung DAFF. Pihak Indonesia sangat mendukung pelaksanaan whokshop dimaksud dan akan lebih bagus lagi PRA seminar akan dilaksanakan di Jakarta.

2. Isu-isu yang diangkat dalam pertemuan Tripartite (Indonesia – Australia – PNG) dan Bilateral (Indonesia – Australia) bidang Perkarantinaan dan Kesehatan Hewan dan Tumbuhan, Pebruari 2005 di Canberra – Australia

3. Pembatasan usia ekspor sapi hidup ke Indonesia, pihak Indonesia mengusulkan sebaiknya mengadakan komunikasi yang intensif dengan institusi terkait dalam hal ini Ditjen Peternakan.

4. Penyelundupan Daging, disepakati kedua belah pihak bahwa untuk menanggulangi penyelundupan daging ke Indonesia ini perlu lebih meningkatkan kerjasama melalui tukar menukar informasi dalam pengiriman daging termasuk pengapalannya.

5. Kegiatan survey-survey pest and disease, selama ini dilakukan oleh Northern Australia Quarantine Strategy (NAQS) dari pihak Australia termasuk dalam penanganan Avian Influenza (Flu Burung), pihak Indonesia mengusulkan agar kegiatan tersebut juga mencakup penyakit mulut dan kuku di batas-batas wilayah.

6. Operasi Perbatasan, disepakati antara pihak Indonesia, Australia, Papua New Guinea dan Timor Leste untuk mendirikan Joint Study Team untuk meneliti infrastruktur dan fasilitas karantina yang diperlukan di perbatasan Timor Leste dan Papua New Guinea.

7. ISPM 15 (Pengemasan kayu), Indonesia telah memulai mengimplementasikan ISPM 15 (pengemasan kayu) dan berusaha menambah jumlah perusahaan yang memenuhi syarat/berakreditasi dalam hal ini, sedangkan Australia memberikan pandangannya mengenai hal-hal yang berkenaan dengan pengemasan kayu.

8. Bencana Tsunami telah menghancurkan sejumlah fasilitas karantina dan laboratorium, pihak Indonesia mengusulkan adanya bantuan pihak Australia pada area bencana merupakan bagian dari usaha untuk pembangunan kembali NAD dan Sumut.

9. Pertemuan ASEAN untuk Fruit Flies, Indonesia mengharapkan konfirmasi perkembangan lebih lanjut terkait dengan fruit flies project. Pihak Australia bersedia akan memberikan informasi project dimaksud.

Kerjasama RI – Mesir

Joint Commission Meeting ke-4, Indonesia – Mesir / 18-19 Juni 2005

Page 17: Hubungan warga negara(mustina3)

Sidang yang berlangsung di Cairo menghasilkan beberapa kesepakatan yang dituangkan kedalam Agreed Minutes yang ditandatangani oleh masing-masing Ketua delegasi. Pada Sidang ini delegasi Indonesia dipimpin oleh Menteri Perdagangan RI dan delegasi Mesir dipimpin oleh Menteri Kerjasama Internasional Mesir.

Bidang yang kerjasama yang disepakati pada Agreed Minutes tersebut adalah : 

Hubungan perdagangan  Teknik dan ekonomi  Industri  Investasi  Pariwisata  Transportasi  Bank Sentral  Komunikasi, teknologi dan Informasi  IPTEK  Budaya, Pendidikan, Pemuda dan olah raga  Kesehatan  Pertanian 

Khusus di bidang pertanian kedua negara menegaskan kembali pentingnya realisasi usulan kerjasama yang pernah disampaikan sebelumnya, dimana pihak Mesir mengusulkan i) peningkatan kerjasama bidang pertanian; ii) pertukaran ilmu; iii) pengembangan kerjasama dibidang produksi pertanian dan peternakan di daerah Toshka; iv) joint venture revitalisasi pabrik gula di Indonesia, produksi dan industri pupuk, palm oil refinery berikut produknya; v) eksportasi produk sampingan industri gula. Sedangkan dari pihak Indonesia juga menggaris bawahi pentingnya merealisasikan sejumlah usulan pada pertemuan-pertemuan sebelumnya antara lain : peningkatan kerjasama dibidang agribisnis pertanian, kerjasama pembangunan irigasi pertanian, pengembangan produk hortikultura, pengembangan industri pupuk, joint venture dibidang pergulaan, CPO dan perkapasan. Kedua pihak sepakat melaksanakan kerjasama disektor peternakan yang ditandai dengan ditandatanganinya MoU on Veterinary Services and Quarantine Cooperation oleh Dirjen ASPASAF Departemen Luar Negeri sebagai Ketua Delri pada tingkat SOM) dan Dirjen Peternakan Mesir.

Untuk kerjasama teknik disepakati akan diadakan pertukaran tenaga ahli; program pelatihan; teknologi dan trainees di bidang pertanian.  

Kerjasama Indonesia – Belanda

Working Group on Agriculture ke-10 Indonesia – Belanda, 16 Juni 2005

Page 18: Hubungan warga negara(mustina3)

Merupakan tindak lanjut dari pertemuan ke-9 di Belanda. Pada pertemuan kali ini Indonesia kembali mengusulkan kembali 4 bentuk kerjasama yang berpeluang untuk memperoleh bantuan dari Pemerintah Belanda, yaitu : Support to the Merauke’s Rice Seed Institute; Request for Dutch Support to the center for Alleviation of Poverty through Secondary Crops/CAPSA; Improving the Control of Golden Potato Cyst Nematoda; Development of Horticultural Organic Farming.

Dalam kerangka kerjasama antar swasta melalui Program for Cooperation with Emerging Market (PSOM), pihak Belanda mengharapkan pelaku agribisnis Indonesia untuk lebih aktif dalam mencari partner bisnisnya di Belanda.

Berkaitan dengan masalah import bibit kentang dari Belanda, pihak Belanda memahami penjelasan Indonesia mengenai aturandan syarat impor bibit kentang ke Indonesia yang harus pula mengikuti peraturan perkarantinaan yang berlaku.

Menindaklanjuti proyek PBSI (Programme Bilateral Sammenwerken Indonesia)yang bertujuan untuk pengembangan capacity building penanganan masalah-masalah perdagangan internasional/WTO, pihak Belanda menyetujui untuk kelanjutan proyek tersebut dan mengharapkan Departemen Pertanian dan Departemen Perdagangan dapat membuat dan memformulasikan proposal baru untuk kegiatan tersebut.

Kerjasama RI – Arab Saudi

Kunjungan Delegasi Bank Pertanian Saudi cabang Jeddah / 7-11 Pebruari 2005

Maksud daripada kunjungan tersebut adalah untuk menggali potensi kerjasama bilateral antara kedua negara di bidang peternakan, perkebunan dan perikanan serta juga melihat kemungkinan melakukan investasi di indonesia.

Pada tanggal 7 Pebruari 2005 kunjungan lapangan dilakukan ke peternakan skala menengah yaitu layer farm (peternakan ayam ras petelur) dan broiler farm (peternakan ayam ras pedaging) di Kabupaten Bogor.

Pada hari berikutnya delegasi berkesempatan mengunjungi perkebunan dan pabrik teh di Gunung Mas milik PT. Perkebunan Nusantara VIII untuk meninjau proses produksi teh dari pemetikan hingga pengepakan dan dilanjutkan kunjungan ke Taman Bunga Nusantara. Pada kunjungan ini delegasi

Page 19: Hubungan warga negara(mustina3)

bermaksud untuk mengadaptasi pola perkebunan rumah kaca yang dikelola untuk berbagai jenis tanaman terutama untuk jenis tanaman yang hidup didaerah tropis.

Pada hari terakhir kunjungan, dengan berkoordinasi dengan DKP, delegasi melakukan kunjungan ke Usaha Pembudidayaan Ikan Hias dan Usaha Pembudidayaan Ikan Lele di Parung, Jawa Barat. Setelah itu delegasi melanjutkan kunjungan ke Industri Kapal Ikan, PT. Prima Maritim Nusantara Nusantara di Gunung Putri, Jawa Barat. Pada kesempatan ini delegasi berminat dengan teknologi pembuatan kapal yang diterapkan yang dapat menghasilkan tiga kapal dalam satu hari dan berminat  pula untuk melakukan pembelian beberapa unit kapal.

Dari hasil kunjungan ini delegasi merangkum semua informasi yang telah diperoleh mengenai keinginan untuk mengimport atau melakukan invetasi dalam bentuk laporan dan menyampaikan ke Lembaga Pemerintah terkait untuk dapat ditindak lanjuti dan direalisasikan ke dalam suatu kerjasama bilateral dua negara.  

Indonesia – Papua New Guinea

Di bidang kerjasama teknik, PNG selama ini telah memanfaatkan dan mengikuti secara aktif program-program "Kerjasama Teknik antara Negara Berkembang (KTNB)" Indonesia. Program-program KTNB yang diikuti adalah di bidang pertanian, perindustrian, perdagangan, pembangunan desa, pekerjaan umum dan koperasi. Pemerintah PNG menghargai bantuan yang telah diberikan Pemerintah Indonesia di bidang ini.  Untuk mengembangkan sumberdaya manusia di masa yang akan datang, Pemerintah PNG juga mengharapkan agar latihan yang diberikan selama ini terus dapat dilanjutkan terutama di bidang pertanian.  

Pada dasarnya kerjasama bilateral di bidang pertanian antara  Indonesia - Papua New Guinea belum dilakukan secara optimal. Dasar hubungan bilateral RI-PNG mengacu pada Basic Arrangement  yang ditandatangani oleh kedua negara pada tahun 1990. Pertemuan bilateral I RI-PNG dilaksanakan pada tanggal 12-13 Februari 2001, di Jayapura, Irian Jaya, sebagai Review Basic Arrangement yang mengatur tentang masalah-masalah di perbatasan kedua negara tahun 1990, yang telah diperpanjang selama 1 (satu) tahun. Pada pertemuan tersebut telah dihasilkan kesepakatan-kesepakatan untuk perubahan/usul-usul kedua negara antara lain tentang pengaturan masalah-masalah pabean dan karantina.

Pada tanggal 16 Nopember s/d 2 Desember 1996 telah berkunjung ke Indonesia rombongan Mahasiswa dari Higlands Agricultural College, Mt. Hagen, Papua New Guinea yang berjumlah 50 orang.  Kunjungan tersebut dilaksanakan dalam rangka mempelajari dari dekat tentang perkembangan pertanian di Indonesia, khususnya bidang peternakan, perikanan, manajemen pelayanan penyuluhan, strategi pemasaran dan fasilitas-fasilitas pinjaman keuangan dalam menunjang pengembangan pertanian.

Pada tanggal 8 s/d 18 Juli 1996 telah berkunjung rombongan dari PNG yang terdiri dari petani dan asosiasi kelapa sawit.  Maksud kunjungan adalah dalam rangka : (a) Menambah pengetahuan/pengalaman para petani/ pejabat terkait tentang kemajuan-kemajuan di bidang "Processing dan Marketing" kelapa sawit di Indonesia, (b) Mengadakan pertemuan dengan para petani, tenaga ahli maupun para peneliti di pusat-pusat penelitian kelapa sawit,  (c) Mengadakan kunjungan ke lapangan (petani kelapa sawit) yang telah sukses mengembangkan perkebunan kelapa sawit, (d) Mengadakan tukar menukar informasi/pengalaman dengan

Page 20: Hubungan warga negara(mustina3)

sesama petani kelapa sawit di Indonesia. (e) Mengunjungi instansi terkait lainnya yang mempunyai kontribusi penting di dalam mengembangan perkebunan kelapa sawit di Indonesia.

Dalam rangka melakukan studi banding teknik pengembangan tanaman padi, Tim Studi Banding PNG meninjau dan belajar tentang sistim tanaman/ pertanian padi di Jayapura dan sekitarnya, pada tanggal 11-12 Maret 2000 telah berkunjung rombongan dari Gulf Province salah satu propinsi di PNG.  Rombongan terdiri dari para pejabat Pemerintahan, Ketua Kelompok Pertanian serta wakil dari para petani setempat.   Pelaksanaan kunjungan dimaksud diatur dan dikoordinir oleh Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Propinsi Irian Jaya. 

Hasil pertemuan Sidang I Komisi Bersama RI – PNG di Port Moresby 4 – 6 Juni 2003 disepakati untuk membentuk Working Group Agriculture, Quarantine, Marine and Fisheries.  Departemen Pertanian diharapkan menjadi Focal Point untuk Working Group tersebut.  Sebagai anggota Working Group Dep. Kelautan dan Perikanan telah Menindaklanjuti kesepaktan pada Sidang I Komisi Bersama melalui pertemuan berskala internasional guna membahas masalah pulau-pulau kecil di perbatasan.  Pada saat ini sedang dipelajari kemungkinan pembuatan Kepres yang berkaitan dengan pulau-pulau kecil terluar.  Ditjen Pesisir dan Pulau-pulau Kecil serta Ditjen Perikanan Tangkap diusulkan untuk ikut berperan dalam hal ini. 

Pada tanggal 28 – 30 Oktober 2003 telah dilaksanakan Sidang Perundingan Joint Border Committee (JBC) RI – PNG ke-22 di Madang, Papua New Guinea.  Hasil dari sidang tersebut yang berkaitan dengan bidang pertanian adalah :

a.       Kedua belah pihak sepakat akan mebuka Pos Lintas Batas, apabila dimungkinkan akan dibuka pada bulan Juni 2004.  Hal ini didukung pihak PNG karena waktu pembukaan pos perbatasan pada bulan Juni 2004 bersamaan dengan waktu pelaksanaan Launching Cross-Border Vehicle Movements Arrangements.

b.      Telah ditandatangani MoU on Collaborative Plant and Animal Health and Quarantine Activities between PNG and Indonesia. 

Pengiriman tenaga ahli pertanian Indonesia, melalui kerjasama Tripartite Indonesia – PNG – Jepang, pada tanggal 27 Oktober 2003 – 24 Januari 2004 telah dikirimkan expert dari Indonesia dibidang Rice Cultivation untuk kegiatan Promotion of Smallholder Rice Production Development, dan telah dilaksanakan dengan baik, dan untuk saat ini telah dilakukan perpanjangan selama 1 tahun. 

Dibidang pertukaran informasi, memenuhi permintaan pihak East Britain Provincial Administartion (ENBPA), PNG Indonesia telah menyampaikan informasi tentang processing kelapa sawit di Indonesia, sebagai berikut :

Historical Statistics (development, production, export, Indonesian consumption):

a.                   Structure of the Industry

b.                  Location of the Industry

c.                   Intended Expansion

d.                  Soils (most suitable)

e.                   Planting Material

Page 21: Hubungan warga negara(mustina3)

f.                    Climate (rainfall, sunlight/solar radiation) most suitable

g.                   Transport Infrastructure

h.                   Social Infrastructure (schools, hospitals, community centers)

i.                     Production Models (eg. Nucleus Estate/Settlers)

j.                    Incentive to Develop.

k.                  What is meant by "plasma/tree crop transmigration program" 

Pada tanggal 1 – 9 Maret 2004 telah diadakan kunjungan 4 (empat) orang pejabat Deptan PNG dengan dikoordinir oleh JICA yang akan mempelajari  bidang Rice Farmers, Group and Activities dalam rangka kerjasama teknik dengan Pemerintah Jepang (JICA).   

Pada tanggal 24 – 26 Juni 2004 telah dilaksanakan Informal Bilateral Meeting RI – PNG di Jayapura.  DELRI dipimpin oleh Kepala Badan Karantina.  Agenda yang dibahas adalah  (1) Agribusiness and Trade Consultation dan (2) Sanitary and Phytosanitary Consultation. 

Pada tanggal 6 – 13 Desember 2004 telah berkunjung 2 (dua) orang pejabat  Deptan PNG dan 2 (dua) orang petani PNG dan JICA bertindak sebagai fasilitator bermaksud untuk mempelajari Rice Farmers, Group and Activities terutama untuk dataran tinggi.

Diposkan oleh isisgege di 03.11 

Kirimkan Ini lewat Email   BlogThis!   Berbagi ke Twitter   Berbagi ke Facebook   

Page 22: Hubungan warga negara(mustina3)

Tidak ada komentar:

Poskan KomentarPosting Lebih Baru Posting Lama Beranda 

Langganan: Poskan Komentar (Atom) 

gege

@baturraden 

My Profile

isisgege 

Tangerang Selatan, Banten, Indonesia

Assalamualaikum Wr.Wb Istiqomah Aisyiyah 12 Juli 1995 - Sedang proses memperjuangkan PTN yang diinginkannya. Doakan kawan! 

Lihat profil lengkapku 

File ku

►     2013  (1) 

▼     2012  (17) o ►     Oktober  (2) o ►     September  (1) o ►     Juli  (1) o ►     Maret  (1) o ▼     Februari  (12) 

Contoh Spoof Text    Sejarah Processor    Persamaan dan Perbedaan Sistem    

Presidensial dan Pa... Peradaban Awal Masyarakat di Dunia    

yang Berpengaru... Menguji Daya Hantar Listrik Larutan    Perlawanan Rakyat Indonesia    

Terhadap Penjajahan A Star Story    10 Alamat Situs Web    Pencemaran Lingkungan    SOSIOLOGI - KONFLIK SOSIAL    CONTOH MEMBUAT BOOK DREAM   

Page 23: Hubungan warga negara(mustina3)

MAKALAH KEWARGANEGARAAN    HUBUNGAN INTERNASIONAL

►     2011  (1) 

Template Travel. Diberdayakan oleh Blogger. 

Materi Kewarganegaraan 2

Materi Pelajaran Kewarganegaraan Untuk Kelas XI

Home

Subscribe to feed

HUBUNGAN INTERNASIONAL DAN KERJASAMA INTERNASIONALMarch 26, 2008 in Uncategorized

Kerjasama Internasional

• Pengertian

Hubungan kerjasama yang dilakukan oleh 2 atau lebih negara merdeka dan berdaulat untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.

• Tujuan-tujuan itu antara lain :

– Untuk mencukupi kebutuhan masyarakat masing-masing negara

– Untuk mencegah/menghindari konflik yang mungkin terjadi

– Untuk memperoleh pengakuan sebagai negara merdeka

– Untuk mempererat hubungan antar negara di berbagai bidang

Page 24: Hubungan warga negara(mustina3)

– dll

• Macam-macam perjanjian internasional

1. Kerjasama Bilateral

- Perjanjian yang dilakukan oleh hanya 2 negara saja, bersifat treaty contract

- mis : Indonesia – Cina

2. Kerjasama Regional

- Perjanjian yang dilakukan oleh beberapa negara yang terdapat dalam 1 kawasan, bersifat law making treaty terbatas dan treaty contract

- mis : ASEAN, Uni Eropa

3. Kerjasama Multinasional

- Perjanjian yang dilakukan oleh negara-negara tanpa dibatasi oleh suatu region tertentu, bersifat internasional, bersifat law making treaty

- mis : PBB, FIFA

• Dari sekian banyak perjanjian internasional, yang terpenting hanya 3 yaitu : Traktat, Konvensi, Pakta.

• Dalam pembuatan perjanjian internasional, tahap yang harus dilalui ada 3 :

– Perundingan (negotiation)

• Tim perunding harus mempunyai surat “full powers”,yaitu surut yang menunjukkan bahwa si pembawa surat adalah wakil resmi tertinggi dari negaranya yang diutus untuk mengadakan negosiasi

– Penandatanganan (signature)

– Pengesahan (Ratification)

• Ada 3 lembaga, lembaga eksekutif (presiden/PM), Legislatif (parlemen), Campuran (keduabelah pihak)

• Kapan perjanjian internasional dapat mulai berlaku?

– Sesuai yang disebut dalam naskah perjanjian itu

– Apabila di dalam naskah tidak tercantum mulai saat berlakunya, maka didasarkan kepada kesepakatan di antara mereka

• Ketaatan terhadap perjanjian

– Perjanjian harus dipatuhi (pacta sunt servanda)

– Kesadaran hukum nasional, pelaksanaan Perjanjian internasional dianggap sebagai bagian dari pelaksanaan hukum nasional

Page 25: Hubungan warga negara(mustina3)

• Penerapan perjanjian

– Daya berlaku surut (retroactivity), artinya aturan perjanjian berlaku juga terhadap permasalahan yang terjadi sebelum perjanjian itu dibuat

– Wilayah penerapan (teritorial scope),ditentukan dalam perjanjian

– Perjanjian penyusul (successive treaty), dibuat perjanjian baru karena yang lama tidak sesuai lagi dengan perjanjian.

 

Kebijakan Politik Luar Negeri Indonesia

Landasan hukum

Ideal : Pancasila

Struktural : Pembukaan UUD 45 alinea I &IV

Operasional : Tap MPR/MPRS

Latar Belakang

Adanya kekhawatiran akan persaingan antar blok barat dan timur, akan menyeret Indonesia ke ajang persaingan tersebut karena sasarannya adalah negara-negara berkembang termasuk Indonesia.

Adanya tekad kuat untuk menjadi subyek dalam kegiatan internasional, dan keinginan untuk berpartisipasi dalam perdamaian dunia.

Sifat Politik luar negeri

Bebas dan aktif

Pelaksanaan Politik Luar negeri

Era 1945 – 1949 .masa mempertahankan kemerdekaan

Era 1949 – 1950 . Masa berbentuk serikat

Era 1950 – 1959 . Masa liberalisme, model barat

Era 1959 – 1966 . Masa pro timur, komunisme

Era 1966 – 1998 . Masa Orde baru

Era 1998 – skr . Masa reformasi

 

PERSERIKATAN BANGSA BANGSA (PBB)

Sejarah berdiri

Adanya upaya mewujudkan perdamaian dunia yang digagas oleh Winston Churchill (Inggris) dan FD. Roosevelt (USA) ditunjukkan dengan ditandatanganinya piagam “Atlantic Charter” tgl 14 Agustus 1941, disebut sebagai embrio lahirnya PBB

Page 26: Hubungan warga negara(mustina3)

Berdiri secara resmi 24 Oktober 1945 lewat piagam San Fransisco yang ditandatangani 50 negara sebagai anggota asli.

Tujuan :

Menciptakan perdamaian dan keamanan internasional

Mencegah perang antar negara

Membina hubungan antar bangsa di berbagai bidang

Kantor pusat di New York USA

Alat Kelengkapan (Badan-badan) PBB

Majelis Umum (MU)

Dewan Keamanan

Dewan Ekonomi dan Sosial (Ecosoc)

Dewan Perwalian

Mahkamah Internasional

Sekretariat Jendral

Peranan PBB

1. Mengirimkan pasukan perdamaian ke berbagai negara

2. Menjadi fasilitator berbagai perundingan perdamaian

3. Memberi bantuan ke negara-negara yang membutuhkan

4. Membimbing negara yang baru merdeka agar bisa mandiri

5. Menghukum/memberi sangsi kepada negara yang melanggar aturan internasional dan mengganggu perdamaian

 About these ads

Blogrollo Kewarganegaraan1 o Sejarah2 o WordPress.com

19 comments

Comments feed for this article

March 27, 2008 at 5:38 pm

Renaldy

Page 27: Hubungan warga negara(mustina3)

Duh pa bnyk amad materinya….

Reply

March 27, 2008 at 11:16 pm

heri purwanto

ya dipahami jangan dihapal gitu…..

Reply

March 31, 2008 at 3:49 pm

amelia

pa heri,,, banyak banget,,, emang masuk bahan Ulum dan UAS semuanya??

Reply

March 31, 2008 at 9:17 pm

heri purwanto

lah itu kan materi kelas- kelas bawah ya pasti masuk dong…….

Reply

April 27, 2008 at 9:47 pm

tanJ

Page 28: Hubungan warga negara(mustina3)

pa heri.. materinya koq kurang banyak yah??dikit amat….sampe pusing blajarnya….cara mahamin tanpa ngapalin gmn pa?

Reply

April 27, 2008 at 9:49 pm

tanJ

pa heriyo ntr bahannya ini semua kan?thx pa

Reply

July 31, 2008 at 9:04 pm

Dewi

pak….. bisa nax g????Kl mislx ngara itu blom merdeka tp mw kerjasama dgn ngara laen… bs g???

Reply

August 2, 2008 at 8:22 am

heri purwanto

ya nggak bisa, karena untuk bekerjasama itu suatu negara harus memiliki kedaulatan, sehingga dia akan dianggap sederajat dengan negara lin gitu

Reply

August 24, 2008 at 11:01 am

natalia

Page 29: Hubungan warga negara(mustina3)

suatu kerjasa butuh kepemimpinan,kedaulatan,kesatuan dan kepercayaan, apabila salah satu dari situ gak ada maka akan susah menjalin kerjasama

Reply

January 15, 2009 at 7:06 pm

Rina

tolong jelaskan tentanG macam2 hubungan internasional. Trimakasih.

Reply

January 30, 2009 at 10:53 am

luthfya umahati

mteri’y krg bnyx,,tp lmyn mmbntu lah…he*

Reply

January 30, 2009 at 6:38 pm

arip

tq y tas informasinya. tp krng lngkp dkit ^_^

Reply

March 14, 2009 at 12:24 pm

andi

Page 30: Hubungan warga negara(mustina3)

makasih buat bahan tugas nya pak

Reply

March 27, 2009 at 10:44 pm

Nia

Wah.. isinya bagus bgt.Sangat membantu sy. trims!

Reply

April 20, 2009 at 4:19 pm

reza

makasi ya pak!!!!!!suda ngajari aq!!!!!MAKASI!!!

Reply

May 1, 2009 at 11:46 am

chrysa

Page 31: Hubungan warga negara(mustina3)

pengertian unicef?????????????

Reply

January 10, 2010 at 12:59 pm

IRNA DIANIS

Pak her, macam2 kerjasama yang di jalan kan oleh indonesia degan luar negra apa2 aj?

Reply

January 20, 2010 at 9:08 pm

gabew

kurang banyak materi’y

Reply

January 25, 2011 at 7:48 pm

Rewian

makasih yah gan,, membantu banget,,,

Reply

Leave a Reply

« SISTEM   KEPARTAIAN

Page 32: Hubungan warga negara(mustina3)

HUKUM   INTERNASIONAL »

Blog at WordPress.com.The Tarski Theme.

Subscribe to feed.

Follow

Follow “Materi Kewarganegaraan 2”

Get every new post delivered to your Inbox.

Powered by WordPress.comAlkhawarizmi

Pengantar Web Science Tulisan Tugas New Media more...

Arti Definisi/Pengertian Negara Dan Fungsi NegaraNegara adalah suatu daerah atau wilayah yang ada di permukaan bumi di mana terdapat pemerintahan yang mengatur ekonomi, politik, sosial, budaya, pertahanan keamanan, dan lain sebagainya. Di dalam suatu negara minimal terdapat unsur-unsur negara seperti rakyat, wilayah, pemerintah yang berdaulat serta pengakuan dari negara lain.

Pengertian Negara Berdasarkan Pendapat Para Ahli :- Roger F. Soltau : Negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat.- Georg Jellinek : Negara merupakan organisasi kekuasaan dari kelompok manusia yang telah berdiam di suatu wilayah tertentu.- Prof. R. Djokosoetono : Negara adalah suatu organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada di bawah suatu pemerintahan yang sama.

Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berbentuk republik yang telah diakui oleh dunia internasional dengan memiliki ratusan juta rakyat, wilayah darat, laut dan udara yang luas serta terdapat organisasi pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang berkuasa.

Negara merupakan suatu organisasi dari rakyat negara tersebut untuk mencapai tujuan bersama dalam sebuah konstitusi yang dijunjung tinggi oleh warga negara tersebut. Indonesia memiliki Undang-Undang Dasar 1945 yang menjadi cita-cita bangsa secara bersama-sama.

Fungsi-Fungsi Negara :

1. Mensejahterakan serta memakmurkan rakyatNegara yang sukses dan maju adalah negara yang bisa membuat masyarakat bahagia secara umum dari sisi ekonomi dan sosial kemasyarakatan.

2. Melaksanakan ketertibanUntuk menciptakan suasana dan lingkungan yang kondusif dan damani diperlukan pemeliharaan ketertiban

Page 33: Hubungan warga negara(mustina3)

umum yang didukung penuh oleh masyarakat.

3. Pertahanan dan keamananNegara harus bisa memberi rasa aman serta menjaga dari segala macam gangguan dan ancaman yang datang dari dalam maupun dari luar.

4. Menegakkan keadilanNegara membentuk lembaga-lembaga peradilan sebagai tempat warganya meminta keadilan di segala bidang kehidupan.

KEWARGANEGARAANistilah kewarganegaraan (citizenship) memiliki arti keanggotaan yang menunjukkan hubungan atau ikatan antara neagara dengan warga negaranya. Seperti yang di jelaskan dalam Pasal II Peraturan Penutup Undang-Undang No. 62 Tahun 1958 tentang Kewarganegaraan RI, dimana kewarganegaraan diartikan sebagai segala jenis hubungan dengan suatu yang mengakibatkan adanya kewajiban negara itu untuk melindungi orang yang bersangkutan. Adapun menurut UU Kewarganegaraan RI, kewarganegaraan adalah segala hal ihwal yang berhubungan dengan negara. (Pendidikan Kewarganegaraan, Winarno, S.Pd. M.Si.)

Kewarganegaraan merupakan bagian dari konsep kewargaan. Maksudnya warga yang ada di dalam suatu kota maka akan disebut warga kota, dimana warga dan kota merupakan kesatuan politik.

Kewarganegaraan memiliki kemiripan arti dengan kata kebangsaan. Hanya saja yang membedakannya adalah hak untuk aktif dalam perpolitikannya. Ada kemungkinan seseorang memiliki kebangsaan tanpa menjadi seorang warga negara. Selain itu juga ada kemungkinan seseorang memiliki hak politik tanpa menjadi anggota bangsa dari suatu negara. (wiki)

Kewarganegaraan Republik Indonesia diatur dalam UU no. 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia. Orang yang menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) adalah:

   1. setiap orang yang sebelum berlakunya UU tersebut telah menjadi WNI.   2. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibu WNI.   3. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu warga negara asing (WNA), atau sebaliknya.   4. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI dan ayah yang tidak memiliki kewarganegaraan atau hukum negara asal sang ayah tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut.   5. anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia dari perkawinan yang sah, dan ayahnya itu seorang WNI.   6. anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNI.   7. anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNA yang diakui oleh seorang ayah WNI sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 tahun atau belum kawin.   8. anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya.   9. anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik Indonesia selama ayah dan ibunya tidak diketahui.  10. anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya tidak memiliki kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya.  11. anak yang dilahirkan di luar wilayah Republik Indonesia dari ayah dan ibu WNI, yang karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan.anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum  12. mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.

Selain itu, juga diakui sebagai WNI bagi;

Page 34: Hubungan warga negara(mustina3)

   1. anak WNI yang lahir di luar perkawinan yang sah, belum berusia 18 tahun dan belum kawin, diakui secara sah oleh ayahnya yang berkewarganegaraan asing   2. anak WNI yang belum berusia lima tahun, yang diangkat secara sah sebagai anak oleh WNA berdasarkan penetapan pengadilan.   3. anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan bertempat tinggal di wilayah RI, yang ayah atau ibunya memperoleh kewarganegaraan Indonesia.   4. anak WNA yang belum berusia lima tahun yang diangkat anak secara sah menurut penetapan pengadilan sebagai anak oleh WNI.

Kewarganegaraan Indonesia juga diperoleh bagi seseorang yang termasuk dalam situasi sebagai berikut:

   1. Anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan bertempat tinggal di wilayah Republik Indonesia, yang ayah atau ibunya memperoleh kewarganegaraan Indonesia.   2. Anak warga negara asing yang belum berusia lima tahun yang diangkat anak secara sah menurut penetapan pengadilan sebagai anak oleh warga negara Indonesia.sumber : http://www.inoputro.com/2011/09/ilmu-kewarganegaraan/

Create a free website with

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XISemester Genap Sekolah Menengah Atas

1.1. Hubungan Internasional, Pengertian, Pola, Arti Penting dan   Sarananya.

1.1. Hubungan Internasional, Pengertian, Pola, Arti Penting dan Sarananya.

1.1.1.     Pengertian Hubungan Internasional

Hubungan internasional atau hubungan antarbangsa merupakan interaksi manusia antarbangsa baik secara individu maupun kelompok, dilakukan baik secara langsung maupun secara tidak langsung dan dapat berupa persahabatan, persengketaan, permusuhan ataupun peperangan.

1.1.2.     Pola Hubungan Antarbangsa

Ada tiga macam pola hubungan antar bangsa, yaitu:

Penjajahan suatu bangsa atas bangsa lain, ketergantungan suatu bangsa atas bangsa lain dan hubungan sama derajat.

1. Pola Penjajahan:

Penjajahan pada hakekatnya adalah penghisapan oleh suatu bangsa atas bangsa lain yang ditimbulkan oleh perkembangan paham kapitalis, di mana negara penjajah membutuhkan bahan mentah bagi industrinya dan juga pasar bagi hasil industrinya. Inti dari penjajahan ini adalah penguasaan wilayah bangsa lain.

Page 35: Hubungan warga negara(mustina3)

1. Pola Ketergantungan:

Umumnya terjadi pada negara-negara berkembang yang karena kekurangan modal dan tekhnologi untuk membangun negaranya, terpaksa mengandalkan bantuan negara-negara maju yang akhirnya mengakibatkan ketergantungan pada negara-negara maju tersebut. Pola hubungan ini dikenal sebagai neo-kolonialisme (penjajahan dalam bentuk baru).

1. Pola Hubungan Sama Derajat:

Pola hubungan ini sangat sulit diwujudkan, namun merupakan pola hubungan yang paling ideal karena berusaha mewujudkan kesejahteraan bersama, sesuai dengan jiwa sila kedua Pancasila, yang menuntut  penghormatan atas kodrat manusia sebagai makhluk yang sederajat tanpa memandang ideologi, bentuk negara ataupun sistem pemerintahannya. Politik luar negeri bebas aktif yang kita pilih menghindarkan bangsa kita jatuh ke paham kebangsaan yang sempit atau Chauvinisme yang mengagung-agungkan bangsa sendiri namun memandang rendah bangsa lain. Juga menghindarkan paham Kosmopolitisme yang memandang seluruh dunia sebagai negeri yang satu dan sama sehingga mengabaikan negeri sendiri.

Dalam menjalankan politik luar negeri yang bebas aktif ini bangsa Indonesia menjalin pergaulan dan kerjasama antar bangsa, dipimpin oleh presiden sebagai kepala negara.Dalam melakukan kerjasama dan hubungan internasional ini presiden dibantu oleh departemen luar negeri yang dipimpin seorang menteri luar negeri, para duta dan konsul yang diangkat presiden untuk negara-negara lain serta duta-duta dan konsul-konsul negara lain yang diterima oleh presiden. Hak mengangkat duta dan konsul ini sesuai dengan Pasal 13 Undang-Undang Dasar 1945 dipegang oleh presiden dengan memperhatikan pertimbangan DPR. Dalam menerima duta dan konsul negara lain, presiden juga harus meminta persetujuan dari kepala negara asal duta dan konsul tersebut dalam bentuk Surat Kepercayaan (lettre de credance).

1.1.3.     Arti Penting Hubungan dan Kerjasama Internasional.

Menurut Prof. Dr. Kusuma Atmaja, hubungan dan kerjasama antar bangsa muncul karena tidak meratanya pembagian kekayaan alam dan perkembangan industri di seluruh dunia sehingga terjadi saling ketergantungan antara bangsa dan negara yang berbeda.Karena hubungan dan kerjasama ini terjadi terus menerus, sangatlah penting untuk memelihara dan mengaturnya sehingga bermanfaat dalam pengaturan khusus sehingga tumbuh rasa persahabatan dan saling pengertian antar bangsa di dunia.

1.1.4.     Sarana Hubungan Internasional

Menurut J. Frankel (1980) ada berbagai sarana yang dapat dipergunakan oleh negara-negara dalam melakukan hubungan internasional, yaitu: diplomasi, propaganda, hubungan ekonomi dan militer.

1. Diplomasi

Page 36: Hubungan warga negara(mustina3)

Diplomasi merupakan seluruh kegiatan untuk melaksanakan politik luar negeri suatu negara dalam hubungannya dengan bangsa dan negara lain. Diplomasi dapat bersifat bilateral (melibatkan dua negara) atau multilateral (melibatkan lebih dari dua negara). Instrumen diplomasi ada dua yaitu deplu yang berkedudukan di ibukota negara, merupakan “otak”nya dan perwakilan diplomatik yang berkedudukan di ibukota negara penerima yang merupakan “panca indera dan penyambung lidahnya.”

Dalam mewakili negara dan bangsanya, seorang diplomat memiliki tiga fungsi dasar yaitu sebagai lambang, sebagai wakil yuridis yang sah sesuai hukum internasional dan sebagai perwakilan politik.

Sedangkan tugas seorang diplomat dapat dibagi menjadi empat fase pokok diplomasi, yaitu: perwakilan (representation), perundingan (negotiation), laporan (reporting) dan perlindungan kepentingan bangsa, negara, dan warga negaranya di luar negeri.

1. Propaganda

Propaganda adalah usaha sistematis untuk mempengaruhi pikiran, emosi dan tindakan suatu kelompok demi kepentingan masyarakat umum. Ada dua hal yang membedakan diplomasi dan propaganda:

1. Propaganda ditujukan kepada rakyat negara tersebut, bukan pemerintahnya.2. Propaganda dilakukan hanya demi kepentingan negara pembuat propaganda.

1. Ekonomi

Hubungan internasional melalui sarana ekonomi tidak mutlak dilakukan oleh pemerintah, swasta pun dapat berperanan besar, baik selama masa damai maupun dalam situasi perang. Semua negara terlibat dalam hubungan ekonomi untuk mendapatkan barang yang tidak dapat diproduksinya sendiri. Keuntungan lainnya dari perdagangan internasional adalah diperolehnya suatu barang melalui sistem produksi yang paling efisien dan murah.

1. Kekuatan Militer dan Perang

Berlawanan dengan ekonomi, bidang militer benar-benar dikuasai oleh pemerintah. Bidang militer sangat mempengaruhi diplomasi karena memiliki kekuatan militer yang tangguh akan menambah rasa percaya diri, sehingga bisa mengabaikan ancaman-ancaman dan tekanan lawan yang dapat mengganggu kepentingan nasionalnya. Kekuatan militer diperlihatkan dalam parade militer di hari-hari nasional untuk menggertak dan memperingatkan negara-negara lawan sehingga perang dapat dihindarkan. Perang adalah pilihan terakhir.

Posted in | Leave a Comment »

Leave a Reply

Page 37: Hubungan warga negara(mustina3)

Blog at WordPress.com. The Treba Theme.

By I Wayan Suyadnya

Pembelajarano Standar   Kompetensi o Kompetensi   Dasar o Indikator o Tujuan   Pembelajaran

Materi Pembelajarano 1.1. Hubungan Internasional, Pengertian, Pola, Arti Penting dan   Sarananya. o 1.2. Perjanjian   Internasional o 1.3. Perwakilan Negara di Luar   Negeri o 1.4. Organisasi   Internasional o 1.5. Manfaat Kerjasama dan Perjanjian Internasional Bagi Bangsa   Indonesia

Penutupo Tagihan

Follow

Follow “Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XI”

Get every new post delivered to your Inbox.

Powered by WordPress.com