HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan...

78
i HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU YANG MEMPUNYAI ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM MEMBAWA ANAK KE POSYANDU WILAYAH KERJA DESA GIRIROTO SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana Keperawatan Oleh : Woro Wahyu Yuliana NIM. S10046 PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2014

Transcript of HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan...

Page 1: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

i

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU

IBU YANG MEMPUNYAI ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM

MEMBAWA ANAK KE POSYANDU WILAYAH KERJA DESA

GIRIROTO

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana Keperawatan

Oleh :

Woro Wahyu Yuliana

NIM. S10046

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

STIKES KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2014

Page 2: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

ii

Page 3: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

iii

Page 4: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah

memberi kekuatan jasmani maupun rohani sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku ibu yang

mempunyai anak usia Prasekolah dalam membawa anak ke Posyandu wilayah

kerja Desa Giriroto, Ngemplak, Boyolali” Skripsi ini sebagai tugas akhir dalam

menyelesaikan studi di Program S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

Dalam menyelesaikan penelitian ini penulis banyak mendapatkan

pengarahan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada

kesempatan yang baik ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tulus

kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Suharti M.Si selaku Ketua Stikes Kusuma Husada Surakarta

2. Ibu Wahyu Rima Agustin, S.Kep.,Ns,.M.Kep selaku Ketua Prodi S-1

Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Wahyuningsih Safitri, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan, arahan, dan saran dalam penyusunan skripsi ini

hingga selesai.

4. Ibu Rufaida N.F S.Kep.,Ns selaku pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, arahan, dan saran dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai.

Page 5: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

v

5. Ibu Anita Istiningtyas, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku penguji yang telah

memberikan bimbingan, arahan, dan saran dalam penyusunan skripsi ini

hingga selesai.

6. Segenap dosen Prodi S-1 dan Staf pengajar STIKes Kusuma Husada

Surakarta yang telah memberikan ilmu dan bimbingan pada penulis.

7. Kedua Orang Tua serta kakak tersayang yang telah memberikan semangat,

dorongan, dan doa dalam penyusunan skripsi ini.

8. Teman – temanku Ina, Vivi, Fefi yang selalu ada dan memberikan semangat,

dorongan dan doa.

9. Teman-teman prodi S-1 angkatan 2010 yang telah memberikan dorongan

baik material dan spiritual dalam pembuatan skripsi ini.

10. Kepala desa, Bidan dan para Kader Posyandu yang telah memberikan ijin

penelitian.

11. Seluruh responden yang telah membantu meluangkan waktunya dan ikut

berpartisipasi dalam penelitian ini.

12. Serta semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan Skripsi ini

masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya

membangun sangatlah penulis harapkan sehingga dapat menyempurnakan Skripsi

ini.

Page 6: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

vi

Harapan penulis, semoga Skripsi ini dapat memberikan manfaat dan

menambah wawasan terutama bagi penulis serta bermanfaat bagi mahasiswa

STIKes Kusuma Husada Surakarta khususnya dan bagi Ilmu Keperawatan di

Indonesia pada umumnya.

Surakarta, 15 Juni 2014

Penulis

Page 7: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................. iv

DAFTAR ISI ................................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. ...... xii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv

DAFTAR SINGKATAN .............................................................................. xvi

ABSTRAK ..................................................................................................... xvii

ABSTRACT ................................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang....................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ................................................................. 4

1.3. Tujuan Penelitian .................................................................. 4

1.3.1. Tujuan Umum ......................................................... 4

1.3.2. Tujuan Khusus ......................................................... 4

1.4. Manfaat Penelitian ................................................................. 5

1.4.1. Bagi Masyarakat ...................................................... 5

1.4.2. Bagi Puskesmas ............................................... ........ 5

1.4.3. Bagi Pendidikan ............................................... ....... 5

Page 8: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

viii

1.4.4. Bagi Peneliti Lain ............................................ ........ 5

1.5. Keaslian Penelitian ................................................................ 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teori ....................................................................... 7

2.1.1 Pengetahuan ............................................................... 7

1. Definisi ............................................................... 7

2. Tingkat Pengetahuan .......................................... 7

3. Cara Memperoleh Pengetahuan .......................... 9

4. Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan .......... 10

2.1.2 Konsep Perilaku ....................................................... 12

1. Definisi perilaku………………………………... 12

2. Bentuk Perilaku .................................................. 13

3. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku ................. 13

4. Teori Perilaku ..................................................... 14

5. Bentuk Perubahan Perilaku ............................... 16

6. Klasifikasi Perilaku ............................................. 16

2.1.3 Anak usia pra-sekolah................................................ 17

1. Definisi ............................................................... 17

2. Pertumbuhan Anak Prasekolah ........................... 18

3. Tugas Perkembangan Anak Prasekolah ............. 18

4. Perkembangan Perilaku ...................................... 19

2.1.4 Posyandu .................................................................. 20

1. Definisi ............................................................... 20

Page 9: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

ix

2. Tujuan Posyandu ................................................ 20

3. Sasaran Posyandu ............................................... 21

4. Kegiatan Posyandu ............................................ . 21

5. Keaktifan Ibu dalam Posyandu ......................... .. 21

6. Pelayanan Posyandu .......................................... . 22

2.2 Kerangka Teori..................................................................... 24

2.3 Kerangka Konsep ................................................................ 25

2.4 Hipotesis .............................................................................. 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian .......................................... 27

3.2. Populasi dan Sampel ........................................................... 27

3.2.1. Populasi .................................................................. 27

3.2.2. Sampel ..................................................................... 27

3.3. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................. 30

3.3.1. Tempat ................................ .................................... 30

3.3.2. Waktu ............... ...................................................... 30

3.4. Variabel, Definisi Operasional, dan Skala Pengukuran ...... 30

3.4.1. Variabel ................................................................. 30

3.4.2. Definisi Operasional .......................................... ... 31

3.5. Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data ...................... 32

3.5.1. Alat Penelitian .............................. .......................... 32

3.5.2. Cara Pengumpulan Data .................................. ....... 35

3.6. Teknik Pengolahan dan Analisa Data ................................. 36

Page 10: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

x

3.6.1. Pengolahan data ..................... ................................... 36

3.6.2. Analisa Data .............................................................. 37

3.7. Etika Penelitian ................................................................... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Analisa Univariat ................................................................. 42

4.1.1. Karakteristik Responden ............................................ 42

1. Usia Responden ................................................ 42

2. Pendidikan Responden ....................................... 43

3. Usia Anak ........................................................... 43

4.1.2. Pengetahuan Ibu Tentang Posyandu .......................... 44

4.1.3. Perilaku Ibu ................................................................ 44

4.2. Analisa Bivariat .................................................................... 44

4.2.1. Uji Normalitas Kolmogorof-Smirnov ......................... 44

4.2.2. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku .... 45

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Karakteristik Responden........................................................ 46

1. Usia Responden ................................................................ 46

2. Pendidikan Responden ..................................................... 47

3. Usia Anak Prasekolah ...................................................... 48

5.2. Pengetahuan Ibu Tentang Posyandu ...................................... 49

5.3. Perilaku Ibu ........................................................................... 50

5.4. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku ................ 51

Page 11: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

xi

BAB VI PENUTUP

6.1. Kesimpulan ............................................................................. 55

6.1.1. Tingkat Pengetahuan .................................................... 55

6.1.2. Tingkat Perilaku ........................................................... 55

6.1.3. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku ....... 55

6.2. Saran ....................................................................................... 55

6.2.1. Bagi Responden ........................................................... 55

6.2.2. Bagi Tenaga Kesehatan ................................................ 56

6.2.3. Bagi Peneliti ................................................................ 56

6.2.4. Bagi Peneliti Selanjutnya ............................................. 56

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori 24

Gambar 2.2 Kerangka Konsep 25

Page 13: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian 6

Tabel 3.1 Definisi Operasional 31

Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Ibu 42

Tabel 4.2 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Ibu 43

Tabel 4.3 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Anak Usia 43

Tabel 4.4 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu 43

Tabel 4.5 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Perilaku Ibu 44

Tabel 4.6 Uji Normalitas Kolmogorof-Smirnov 44

Page 14: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. Jadwal Penelitian

LAMPIRAN 2. F.01 Pengajuan usulan topik

LAMPIRAN 3. F.02 Pengajuan judul skripsi

LAMPIRAN 4. F.03 Pergantian Judul

LAMPIRAN 5. F.04 Pengajuan ijin studi pendahuluan

LAMPIRAN 6. F.05 Lembar oponent

LAMPIRAN 7. F.06 Lembar audience

LAMPIRAN 8. Surat permohonan studi pendahuluan

LAMPIRAN 9. Balasan Studi Pendahuluan

LAMPIRAN 10. Surat Validitas dan Reabilitas

LAMPIRAN 11. Uji Validitas Pengetahuan

LAMPIRAN 12. Uji Validitas Perilaku

LAMPIRAN 13. F.07 Pengajuan Ijin Penelitian

LAMPIRAN 14. Pengantar Ijin Penelitian

LAMPIRAN 15. Balasan Ijin Penelitian

LAMPIRAN 16. Surat Keterangan

LAMPIRAN 17. Surat Permohonan Responden

LAMPIRAN 18. Surat Persetujuan Responden

LAMPIRAN 19. Kuesioner Penelitian

LAMPIRAN 20. Hasil Kuesioner

LAMPIRAN 21. Kategori Kuesioner

Page 15: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

xv

LAMPIRAN 22. Tabel Spearman Rank

LAMPIRAN 23. Lembar Konsultasi

LAMPIRAN 24. Dokumentasi

Page 16: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

xvi

DAFTAR SINGKATAN

UKBM : Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat

Posyandu : Pos Pelayanan Terpadu

NKKBS : Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera

AKI : Angka Kematian Ibu

KIA : Kesehatan Ibu dan Anak

PMT : Pemberian Makanan Tambahan

KMS : Kartu Menuju Sehat

KB : Keluarga Berencana

Page 17: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

xvii

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

2014

Woro Wahyu Yuliana

Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Yang Mempunyai

Anak Usia Prasekolah Dalam Membawa Anak ke Posyandu Wilayah Kerja

Desa Giriroto

ABSTRAK

Posyandu merupakan kegiatan yang melibatkan partisipasi masyarakat

dalam upaya pelayanan kesehatan dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk

masyarakat. Pada anak usia prasekolah mengalami pertumbuhan biologis,

kognitif, psikososial dan spiritual. Umumnya anak usia 3-5 tahun tidak dibawa ke

Posyandu karena sudah bersekolah sehingga pertumbuhan anak tidak terpantau

oleh Posyandu. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan tingkat

pengetahuan dengan perilaku ibu yang mempunyai anak usia prasekolah dalam

membawa anak ke Posyandu.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non eksperimental dengan

design penelitian cross sectional. Teknik sampel dalam penelitian ini

menggunakan probability sampling dengan teknik cluster sampling sehingga

didapatkan sampel 95 responden. Hasil penelitian menunjukkan ibu yang

memiliki pengetahuan baik sebanyak 50 responden (52,6%), dan perilaku baik

sebanyak 68 responden (71,6%). Nilai rs hitung 0,617 > rs tabel 0,202, artinya ada

hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku ibu yang mempunyai anak usia

prasekolah dalam membawa anak ke Posyandu wilayah kerja Desa Giriroto.

Saran bagi ibu yang mempunyai anak usia prasekolah (3-5 tahun)

diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan tentang

Posyandu dengan bertanya kepada Kader dan mengikuti kegiatan Posyandu.

Kata Kunci : Posyandu, Pengetahuan, Perilaku, Prasekolah

Daftar Pustaka : 44 (2001-2013)

Page 18: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

xviii

BACHELOR DEGREE PROGRAM IN NURSING SCIENCE

KUSUMA HUSADA SCHOOL OF HEALTH OF SURAKARTA

2014

Woro Wahyu Yuliana

THE CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE LEVEL AND

BEHAVIOR OF THE MOTHERS WITH PRE-SCHOOL CHILDREN IN

ADMITTING THEM TO INTEGRATED SERVICE POST IN THE WORK

REGION OF GIRIROTO VILLAGE

ABSTRACT

Integrated Service Post carries out activities that involve the participations

of community in an effort of providing health services from, by, and to

community. The pre-school children experience biological cognitive,

psychosocial, spiritual development. Generally, the children aged 3 – 5 years old

are not admitted to Integrated Service Post because they have attended schools.

As a result, their growth and development are not observed by the Integrated

Service Post.

The objective of this research is to investigate the correlation between

knowledge level and behavior of the mothers with pre-school children in

admitting them to Integrated Service Post.

This research used the non-experimental research method with the cross-

sectional design. The samples of the research were taken by using the probability

sampling with cluster sampling technique. The samples of the research consisted

of 95 respondents.

The result of the research shows that 50 mothers (52.6%) have a good

knowledge level, and 68 mothers (71.6%) have a good behavior. The value of rs

count is 0.617 which is larger than that of rs table = 0.202, meaning that there is a

correlation between knowledge level and behavior of the mothers with pre-school

children in admitting them to Integrated Service Post in the work region of

Giriroto village.

Thus, the mothers with the pre-school children aged 3 – 5 years old are

expected to maintain and improve their knowledge about Integrated Service Post

by raising questions to its cadres and attending its activities.

Keywords: Integrated Service Post, behavior, and pre-school

References: 44 (2001-2013)

Page 19: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

xix

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang

mendukung pelaksanaan program kesehatan di masyarakat adalah

Posyandu. Posyandu merupakan Pos Pelayanan Terpadu yang telah

diselenggarakan oleh masyarakat di tingkat desa dan diadakan setiap bulan

sekali (Depkes RI 2006). Posyandu dilaksanakan oleh kader yang berasal

dari masyarakat dengan pembinaan dari tenaga kesehatan puskesmas (Profil

Dinas Kesehatan Jawa Tengah 2010).

Pelaksanaan kegiatan Posyandu dengan sistem lima meja dimana

setiap meja mempunyai kegiatan khusus. Sistem lima meja tidak berarti

harus ada lima meja dalam Posyandu tersebut tetapi harus mencakup lima

pokok kegiatan yaitu meja pertama adalah pendaftaran, meja kedua adalah

penimbangan balita, meja ketiga adalah hasil penimbangan balita, meja

keempat adalah penyuluhan dan gizi balita, meja kelima adalah pelayanan

kesehatan, KB, imunisasi dan pojok oralit (Ismawati 2010).

Data ibu yang memiliki balita yang memanfaatkan Posyandu di

pedesaan lebih besar 30,6 % daripada di perkotaan yang hanya 25,7%. Saat

ini Posyandu di kota Semarang berjumlah 1.476 buah, terdiri dari 77

Posyandu pratama (5,22%) yaitu Posyandu yang belum mantap, kegiatan

Page 20: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

2

belum rutin dan jumlah kader kurang dari lima. 2.433 Posyandu madya

(29,34%) yaitu Posyandu yang sudah melaksanakan kegiatan jam buka lebih

dari 8 kali per tahun, jumlah kader lima atau lebih. Posyandu purnama

(44,38%) yaitu seperti Posyandu madya bedanya cakupan kegiatan sudah

50%, mampu menyelengarakan program tambahan sudah ada kegiatan dana

sehat, 311 Posyandu mandiri (21,07%) yaitu seperti Posyandu purnama,

bedanya pada Posyandu mandiri peserta kegiatan dana sehat sudah lebih

dari 50% Kartu Kelurga (Dinkes Semarang 2008).

Rendahnya cakupan penimbangan balita ≥ 4 kali selama 6 bulan

terakhir menunjukkan bahwa semakin tinggi umur balita semakin tinggi

pula presentase balita yang tidak pernah di timbang di Posyandu, seharusnya

anak usia 5 tahun masih di bawa ke Posyandu setiap bulannya (Riskesdas

2010). Beberapa dampak yang dialami balita, bila ibu balita tidak aktif

dalam kegiatan Posyandu antara lain tidak mendapatkan penyuluhan

kesehatan tentang pertumbuhan balita yang normal, tidak mendapat vitamin

A untuk kesehatan mata, ibu balita tidak mengetahui pertumbuhan berat

badan balita tiap bulan, ibu balita tidak mendapatkan pemberian dan

penyuluhan tentang makanan tambahan (PMT). Ibu yang aktif dalam

kegiatan Posyandu maka ibu balita dapat memantau tumbuh kembang

balitanya (Depkes RI 2007).

Kunjungan ibu membawa balita ke Posyandu dipengaruhi oleh

beberapa faktor antara lain faktor yang mempengaruhi perilaku

masyarakat dari faktor internal yaitu pengetahuan, sikap, persepsi,

Page 21: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

3

kepercayaan/keyakinan, keinginan, niat, nilai, umur, dan jenis kelamin.

Sedangkan dari faktor eksternal yaitu, pengalaman, fasilitas, sosiobudaya

(Notoatmodjo 2010). Rendahnya pemanfaatan Posyandu oleh ibu

dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan ibu yang masih rendah tentang

manfaat posyandu (Azwar 2005).

Berdasarkan hasil penelitian di Kabupaten Magelang dengan judul

hubungan antara faktor pengetahuan, sikap dan kepercayaan dengan

perilaku ibu berkunjung ke Posyandu III Kelurahan Grabag Kecamatan

Grabag Kabupaten Magelang didapatkan hasil dari tingkat pengetahuan ibu

balita terhadap perilaku berkunjung ke Posyandu didapatkan hasil 15 orang

reaponden atau 46,9 % berpengetahuan rendah, sedangkan 17 orang atau

53,1 % berpengetahuan baik. Antara sikap dengan perilaku ibu berkunjung

ke Posyandu yang memiliki sikap baik 15 orang responden atau 46,9%

sedangkan yang memiliki sikap kurang ada 17 responden atau 53,1%.

hubungan antara kepercayaan dengan perilaku ibu berkunjung ke Posyandu

19 responden atau 59,4% kepercayaan ibu kurang dan 13 responden atau

40,6% kepercayaan ibu baik (Pamungkas 2008).

Dari hasil studi pendahuluan di Posyandu wilayah kerja desa Giriroto

didapatkan data jumlah seluruh balita usia 0-5 tahun ada 540 orang dan

yang rutin ke Posyandu adalah 258 orang. Jumlah anak usia prasekolah

adalah 320 orang dan yang datang ke Posyandu adalah 124 orang. Hasil

wawancara dengan 5 ibu yang tidak membawa anaknya ke Posyandu karena

malas dan setelah ditimbang dan diukur tinggi badannya serta mendapatkan

Page 22: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

4

makanan tambahan langsung pulang. Ibu menganggap bahwa anaknya

sudah mulai sekolah jadi tidak perlu dibawa ke Posyandu lagi.

1.2 Rumusan Masalah

Dari pembahasan masalah diatas, maka penulis merumuskan masalah

yang diteliti sebagai berikut :“bagaimana hubungan tingkat pengetahuan

dengan perilaku ibu yang mempunyai anak usia Prasekolah dalam

membawa anak ke Posyandu wilayah kerja Desa Giriroto, Ngemplak,

Boyolali?”.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan

perilaku ibu yang mempunyai anak usia prasekolah dalam

membawa anak ke Posyandu wilayah kerja Desa Giriroto,

Ngemplak, Boyolali.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mendiskripsikan pengetahuan ibu anak usia prasekolah tentang

Posyandu.

2. Mendiskripsikan perilaku ibu yang membawa anak usia

prasekolah ke Posyandu.

Page 23: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

5

3. Menganalisis hubungan pengetahuan dengan perilaku ibu yang

mempunyai anak usia prasekolah dalam membawa anak ke

Posyandu wilayah kerja Desa Giriroto, Ngemplak, Boyolali.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat bagi masyarakat

Memberikan informasi penting bagi masyarakat khususnya ibu-ibu

yang mempunyai anak usia prasekolah untuk datang ke Posyandu

karena sangat penting untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

1.4.2 Manfaat bagi Puskesmas

Dapat di jadikan masukan untuk petugas Posyandu dan petugas

Puskesmas agar lebih meningkatkan pengetahuan ibu tentang

Posyandu sehingga kehadiran ibu yang mempunyai anak usia

prasekolah ke Posyandu lebih meningkat.

1.4.3 Manfaat bagi pendidikan

Sebagai masukan dalam memberikan program pengetahuan

dengan perilaku ibu yang mempunyai anak usia prasekolah

membawa anak usia prasekolah ke Posyandu.

1.4.4 Manfaat bagi peneliti lain

Peneliti lain dapat mengembangkan penelitian ini supaya lebih

lengkap lagi dan lebih sempurna serta peneliti lain juga bisa

mengembangkan penelitian ini dengan melakukan penelitian di

masa mendatang.

Page 24: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

6

1.5 Keaslian Penelitian

Penelitian Judul Metode Hasil

Nina dan

Meililiyananie

2010

Analisa faktor- faktor

yang menyebabkan

keengganan ibu Balita

berkunjung ke

Posyandu di Desa

Jingah Habang Hilir

Kecamatan Karang

Intan Kabupaten Banjar

Menggunakan

penelitian

deskriptif dengan

menggunakan

rancangan

penelitian secara

cross sectional

Di dapatkan tingkat

kehadiran balita datang

ke posyandu adalah

sikap positif sebesar 15

responden (75%),

motivasi kuat sebesar 11

responden (55%), sosial

budaya ibu menerima

sebesar 15 responden

(75%), dukungan

masyarakat dengan

mendukung sebesar 14

responden (70%),

Siti Nur Lailia

Sakbaniyah,

Susi Herawati,

Dian Nintyasari

Mustika.

2013

Hubungan pengetahuan

ibu Balita dengan

kepatuhan kunjungan

balita Balita ke

Posyandu di

Desa Sumberejo

Kecamatan Mranggen

Kabupaten Demak

Penelitian ini

menggunakan

jenis penelitian

analitik korelasi

dengan metode

pendekatan cross

sectional.

Analisis data dengan

menggunakan uji

statistik Korelasi Rank

Sperman didapatkan

nilai ρ = 0,00 yang

artinya < 0,05 H0

diterima, ada hubungan

yang signifikan antara

pengetahuan ibu

terhadap kepatuhan

kunjungan balita ke

Posyandu di Desa

Sumberejo Kecamatan

Mranggen Kabupaten

Demak.

Page 25: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teori

2.1.1 Pengetahuan

1. Definisi

Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi

setelah orang mengadakan penginderaan terhadap suatu obyek

(Notoatmodjo 2003).

Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan,

dimana bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka orang

tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya (Wawan dan

Dewi 2011).

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat

penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (ovent

behavior) (Wawan dan Dewi 2011).

2. Tingkat Pengetahuan

Ada 6 tingkat pengetahuan seseorang, yaitu :

a. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat memori yang telah ada

sebelumnya.

Page 26: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

8

b. Memahami (Comprehention)

Memahami artinya suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat

menginterprestasikan secara benar.

c. Aplikasi (Application)

Aplikasi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk

menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi

ataupun pada kondisi riil (nyata).

d. Analisis (Analysis)

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan

atau menyatakan materi atau suatu obyek kedalam

komponen-komponen tetapi masih dalam struktur

organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu dengan

yang lainnya .

e. Sintesis (Synthesis)

Sintesis adalah menunjukkan suatu kemampuan untuk

melaksanakan atau menghubungkan bagian-bagian dari

keseluruhan yang baru.

f. Evaluasi (Evaluation)

Evalusi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk

melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek

tertentu (Notoatmodjo dalam Wawan dan Dewi 2011).

Page 27: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

9

3. Cara Memperoleh Pengetahuan

Beberapa cara untuk memperoleh pengetahuan, yaitu :

a. Cara Tradisional

1) Cara Coba Salah (Trial and Error)

Cara coba salah ini dipakai orang sebelum

kebudayaan mungkin sebelum adanya peradaban.

Cara coba salah ini dilakukan dengan menggunakan

“kemungkinan” dalam memecahkan masalah dan

apabila “kemungkinan” ini tidak berhasil maka akan

dicoba lagi.

2) Cara Kekuasaan atau Otoritas

Sumber pengetahuan cara ini dikemukakan oleh

orang yang mempunyai otoritas baik berupa

pimpinan-pimpinan masyarakat formal maupun

informal, ahli agama, pemegang pemerintah, tanpa

menguji terlebih dahulu atau membuktikan

kebenarannya baik berdasarkan fakta yang empiris

maupun pendapat sendiri.

3) Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Pengalaman pribadi dapat digunakan sebagai

upaya memperoleh pengetahuan dengan cara

mengulang kembali pengalaman yang pernah

Page 28: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

10

diperoleh dalam memcahkan permasalahan yang

dihadapi masa lalu.

b. Cara Modern dalam Memperoleh Pengetahuan

Cara ini disebut juga dengan metode penelitian atau

suatu metode penelitian ilmiah dan lebih popular

(Notoadmojo dalam Wawan dan Dewi 2011).

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

a. Faktor Internal

Faktor internal dibagi menjadi 3, yaitu :

1) Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan

seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju

kearah cita-cita tertentu yang menentukan manusia

untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk mencapai

keselamatan dan kebahagiaanya.

Pada umumnya makin tinggi pendidikan

seseorang makin mudah menerima informasi.

2) Pekerjaan

Pekerjaan adalah keburukan yang harus

dilakukan terutama untuk menunjang kehidupannya

dan kehidupan keluarganya. Pekerjaan bukanlah

sumber kesenangan akan tetapi lebih banyak

merupakan cara mencari nafkah yang membosankan,

menyita waktu, berulang dan banyak tantangan.

Page 29: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

11

3) Umur

Usia adalah umur individu yang terhitung saat

lahir sampai berulang tahun. Semakin cukup umur,

tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan

lebih matang dalam berfikir dan bekerja (Wawan dan

Dewi 2011).

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal dibagi menjadi 2, yaitu :

1) Faktor Lingkungan

Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang

ada disekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat

mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau

kelompok.

2) Sosial Budaya

Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat

dapat mempengaruhi dari sikap dalam menerima

informasi (Wawan dan Dewi 2011).

2.1.2 Konsep perilaku

1. Definisi perilaku

Perilaku adalah aksi seorang individu terhadap reaksi

rangsangan tertentu dari hubungannya dengan lingkungan

(Suryani dalam Susilo 2011). Perilaku adalah suatu perbuatan

Page 30: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

12

atau tindakan seseorang terhadap suatu respon dan dijadikan

kebiasaan karena adanya nilai yang diyakini (Mubarak 2012).

Perilaku adalah suatu tindakan yang dapat diamati, mempunyai

frekuensi spesifik, durasi serta tujuan baik yang disadari

maupun tidak (Wawan dan Dewi 2010). Dari ketiga definisi

perilaku tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa perilaku

adalah suatu respon yang didapat dari lingkungan dan menjadi

kebiasaan seseorang, baik yang dapat diamati secara sadar

maupun tidak sadar, sehingga respon yang didapatkan dari

seseorang dalam berperilaku bermacam-macam.

2. Bentuk Perilaku

Bentuk respons perilaku seseorang ada 2 macam, yaitu

bentuk pasif dan bentuk aktif. bentuk pasif merupakan respons

internal yang terjadi dalam diri manusia dan tidak secara

langsung dapat terlihat oleh orang lain. Bentuk aktif yaitu

perilaku yang jelas dapat diobservasi secara langsung (Adnani

2011). perilaku- perilaku tersebut ditentukan oleh beberapa

faktor utama.

3. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku

Faktor yang dapat mempengaruhi perilaku adalah faktor

predisposisi, faktor pemungkin (enabling factors), dan faktor

penguat (reinforcing factors). Faktor Predisposisi merupakan

faktor yang mempermudah perilaku seseorang atau masyarakat

Page 31: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

13

yaitu pengetahuan dan sikap seseorang terhadap apa yang akan

dilakukan. Faktor pemungkin (enabling factors) terdiri dari

faktor fasilitas, sarana, atau prasarana yang memfasilitasi

terjadinya perilaku seseorang atau masyarakat. Faktor penguat

(reinforcing factors) adalah tokoh masyarakat, peraturan,

undang-undang, dan surat keputusan pejabat pemerintah

merupakan faktor penguat dalam seseorang atau masyarakat

untuk berperilaku (Notoatmodjo 2010).

4. Teori Perilaku

Ada 4 macam teori perilaku manusia yang mendorong

manusia untuk berperilaku, yaitu teori naluri, teori dorongan,

teori insentif dan teori atribusi. Teori Naluri (Instinct Theory),

menurut McDougall perilaku itu disebabkan oleh naluri yang

merupakan perilaku yang innate, perilaku bawaan dan naluri

yang akan mengalami perubahan karena pengalaman. Teori

Dorongan (Drive Theory), teori ini berpandangan bahwa

seseorang mempunyai dorongan-dorongan tertentu yang

berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan seseorang yang

mendorong seseorang itu untuk berperilaku. Teori Insentif

(Incentive Theory), bahwa perilaku seseorang disebabkan oleh

adanya insentif atau reinforcement yang akan mendorong

seseorang agar berbuat atau berperilaku. Teori Atribusi, yaitu

menjelaskan sebab-sebab perilaku orang yang dikarenakan

Page 32: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

14

oleh disposisi internal (misal motif atau sikap) ataukah karena

keadaan eksternal (Susilo 2011). Perilaku manusia sangatlah

kompleks dan luas, karena itu perilaku dibagi menjadi 3

domain, yaitu pengetahuan (knowledge), sikap (attitude), dan

tindakan/ketrampilan (practice) (Notoatmodjo 2011).

a. Pengetahuan (knowledge) adalah semua hal yang

dipikirkan/diketahui manusia dari hasil pancaindera dan

pengalaman yang didapatkan oleh setiap manusia. Dalam

pengetahuan terdapat 6 tingkatan, tahu (know) merupakan

mengingat kembali materi atau hal spesifik yang

didapatkan dari rangsangan yang pernah diterima,

memahami (comprehension) adalah kemampuan

menjelaskan tentang sesuatu yang pernah diketahuinya

serta dapat menginterpretasikan hal tersebut secara luas,

aplikasi (application) adalah kemampuan menggunakan

sesuatu hal yang pernah dipelajari/diterimanya dalam

kondisi nyata, analisis (analysis) merupakan kemampuan

dalam menjabarkan sesuatu dengan komponen-komponen

yang masih berkaitan satu dengan yang lainnya dan masih

dalam satu struktur, sintesis (synthesis) adalah

kemampuan seseorang dalam menghubungkan satu objek

dengan bagian-bagiannya ke bentuk keseluruhan yang

baru, evaluasi (evaluation) adalah kemampuan untuk

Page 33: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

15

menilai atau memberikan penilaian terhadap sesuatu

(objek).

b. Sikap atau attitude adalah reaksi emosional terhadap

reaksi dari stimulus atau respon sosial yang merupakan

predisposisi tindakan atau perilaku. Sikap mempunyai

komponen-komponen utama yang membentuk terjadinya

sikap, seperti kehidupan emosional (evaluasi emosional)

terhadap suatu objek, kepercayaan/keyakinan (ide dan

konsep), serta kecenderungan untuk bertindak (trend to

behave) (Mubarak 2012). Di dalam sikap ada beberapa

tingkatan-tingkatannya yaitu menerima (receiving),

menanggapi (responding), menghargai (valuing), dan

bertanggung jawab (responsible) (Notoatmodjo 2010).

c. Tindakan/ketrampilan (Practice) merupakan aktifitas

(fisik) yang mencerminkan kemampuan motorik dalam

psikomotor seseorang (Mubarak 2011). Tindakan ini dapat

dibedakan menjadi 3 tingkatan yaitu praktik terpimpin

(seseorang melakukan suatu kegiatan tetapi masih

tergantung/menggunakan panduan), praktik secara

mekanisme (tindakan seseorang yang dilakukan secara

otomatis), adopsi (tindakan yang sudah dikembangkan)

(Notoatmodjo 2010). Dalam meningkatkan kesehatan di

Page 34: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

16

masyarakat, perilaku manusia dapat dihubungkan dengan

kesehatan.

5. Bentuk-Bentuk Perubahan Perilaku

Bentuk-bentuk perubahan perilaku dapat dikelompokkan

menjadi 3, yaitu perubahan alamiah, perubahan rencana, dan

kesediaan untuk berubah. Perubahan alamiah (natural change)

yaitu perilaku manusia selalu berubah, dan perubahan tersebut

disebabkan oleh kejadian yang alamiah yang dialami oleh

seseorang. Perubahan rencana (planned change) merupakan

perubahan yang terjadi karena memang sudah direncanakan

oleh seseorang. Kesediaan untuk berubah (readiness to

change), setiap orang pasti memiliki kesediaan untuk berubah

(readiness to change) yang berbeda-beda, itu dapat terjadi

karena inovasi atau program-program pembangunan yang ada

di masyarakat (Notoatmodjo 2011).

6. Klasifikasi Perilaku

Klasifikasi perilaku dikelompokkan menjadi 3 yaitu

perilaku kesehatan, perilaku sakit dan perilaku peran sakit.

Perilaku kesehatan (health behaviour) yaitu tindakan atau

kegiatan seseorang dalam memelihara dan meningkatkan

kesehatan. Perilaku sakit (illness behaviour) adalah segala

tindakan atau kegiatan seorang individu yang merasa sakit

Page 35: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

17

untuk merasakan dan mengenal keadaan kesehatannya (Becker

dalam Wawan dan Dewi 2010).

Perilaku manusia yang mempengaruhi kesehatan dapat

dikategorikan menjadi 2, yaitu perilaku yang terwujud secara

sengaja/sadar dan perilaku yang terwujud secara tidak sengaja /

tidak sadar (Wawan dan Dewi 2010).

2.1.3 Konsep Anak Usia Prasekolah

1. Definisi Anak Usia Prasekolah

Anak usia prasekolah yaitu anak yang berusia 3 sampai

5 tahun. Pada masa ini terjadi pertumbuhan biologis, kognitif,

psikososial dan spiritual serta mengalami banyak perubahan

fisik dan mental. Rasa ingin tahu anak sangat tinggi pada masa

ini dan mulai mengenal kehidupan sosial yaitu keluarga dan

sekolah (Betz 2002).

Anak usia 3-6 tahun juga disebut usia prasekolah,

biasanya mereka mengikuti program prasekolah misalnya

kelompok bermain dan Taman Kanak-Kanak (Padmonodewo

2003).

Anak usia prasekolah memainkan peranan penting

mengenai citra tubuhnya. Mereka mengenali perbedaan warna

kulit, bentuk tubuh, dan ras. Mereka menyadari makna kata “

cantik”, ataupun “ jelek “. Pada usia 5 tahun anak mulai

Page 36: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

18

membandingkan postur tubuh dengan teman sebaya dan bisa

membandingkan apakah mereka tinggi, pendek, kecil atau

terlalu besar. Pada usia ini anak berada dalam tahap inisiatif,

sejumlah tgas dicapai dalam masa ini namun penyakit kronis

dan citra tubuh yang tidak sesuai dapat menjadi penghambat.

Sehingga apabila anak memiliki citra tubuh yang jelek atau

tidak sempurna mereka akan merasa malu (Wong 2008).

2. Pertumbuhan Anak Usia Prasekolah

Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran tubuh baik

tinggi maupun berat badan (Muscari 2005)

Pertumbuhan anak prasekolah dilihat dari berat badan

biasanya penambahan berat badan anak prasekolah kurang dari

2 kg per tahun dan berat rata-rata adalah 18 kg. Pertumbuhan

tinggi badan anak prasekolah dari 5 sampai 7 cm pertahun dan

tinggi rata-rata adalah 108 cm (Betz 2002).

3. Tugas Perkembangan Anak Usia Prasekolah

Tugas perkembangan anak usia prasekolah 3-6 tahun

yaitu pada usia 3 tahun anak mampu memakai pakaianya

sendiri, Naik turun tangga, memasang manik-manik besar,

melukis tanda silang dan bulatan, membuka kancing depan dan

samping. Pada usia 4 tahun anak mampu memanjat dan

melompat, Melempar bola dengan cukup baik dan

menggunting gambar sederhana. Pada usia 5 tahun anak

Page 37: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

19

mampu Melompat melewati tali, Bermain lompat tali dengan

cukup baik, mengikat tali sepatu, memukul kepala paku

dengan palu, dapat menulis namanya sendiri dan orang lain.

Kemudian pada usia 6 tahun anak mampu menggambar orang

lengkap, bermain bersama teman sebaya, mampu

menggunakan garpu dan pisau (Betz 2002).

4. Perkembangan Perilaku

Sedangkan perkembangan perilaku sosialisasi pada anak

usia prasekolah yaitu anak selalu memandang orangtua sebagai

figur yang terpenting, bersifat posesif ingin maunya sendiri,

mampu bekerjasama dengan teman sebaya dan orang dewasa

sehingga dalam melakukan kebiasaan sehari-hari anak selalu

menirukan kebiasaan orangtua dan model peran dewasa

lainnya. Sementara perkembangan moral anak usia prasekolah

yaitu anak melihat aturan sebagai sesuatu yang kaku dan tidak

fleksibel, konsekuensi negatif dilihat sebagai hukuman

terhadap perilaku yang tidak sesuai dan anak selalu melihat

orangtua sebagai otoritas tertinggi untuk menetapkan benar

dan salah sehingga anak mulai mendalami proses pengertian

benar dan keliru (Betz 2002).

Page 38: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

20

2.1.4 Konsep Posyandu

1. Definisi Posyandu

Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) adalah salah satu

bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)

yang dikelola dari, oleh dan untuk masyarakat dengan

dukungan teknis dari petugas kesehatan yang sasarannya

adalah seluruh masyarakat guna memperoleh pelayanan

kesehatan bagi ibu dan anak, kader bekerja secara suka rela,

mau dan sanggup melaksanakan usaha perbaikan gizi keluarga

(Depkes 2007).

Posyandu merupakan langkah yang cukup strategis

dalam rangka pengembangan kualitas sumber daya manusia

agar dapat membangun dan menolong dirinya sendiri, sehingga

perlu ditingkatkan pembinaanya (Ismawati 2010).

2. Tujuan Posyandu

Tujuan penyelenggaraan Posyandu menurut Departemen

Kesehatan yaitu mempercepat penurunan angka kematian bayi,

anak balita dan angka kelahiran, mempercepat penerimaan

NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera),

meningkatkan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan

AKI (Angka Kematian Ibu), meningkatkan kemampuan

masyarakat untuk mengembangkan kegiatan–kegiatan lain

yang menunjang, sesuai kebutuhan, meningkatkan dan

Page 39: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

21

pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka alih tehnologi

untuk swakelola usaha-usaha kesehatan masyarakat,

memelihara dan meningkatkan kesehatan bayi, balita, ibu

hamil dan pasangan usia subur, Wahana Gerakan Reproduksi

Keluarga Sejahtera, Gerakan Ketahanan Keluarga dan Gerakan

Ekonomi Keluarga Sejahtera (Ismawati 2010).

3. Sasaran Posyandu

Sasaran kegiatan Posyandu adalah seluruh masyarakat,

terutama bayi (0-11 bulan), anak balita (12 bulan – 60 bulan),

ibu hamil, melahirkan, nifas, menyusui, pasangan usia subur

(Iskandar 2009)

4. Kegiatan Posyandu

Jenis kegiatan Posyandu dikenal dengan Panca Krida

Posyandu yaitu KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), imunisasi, KB

(Keluarga Berencana), Peningkatan Gizi dan Penanggulangan

Diare (Ismawati 2010).

5. Keaktifan ibu balita dalam kegiatan Posyandu

Kegiatan Posyandu dikatakan meningkat jika peran aktif

ibu balita atau peran serta masyarakat semakin tinggi yang

terwujud dalam cakupan program kesehatan seperti imunisasi,

pemantauan tumbuh kembang balita, pemeriksaan ibu hamil,

dan KB yang meningkat. Keaktifan ibu pada setiap kegiatan

posyandu tentu akan berpengaruh pada keadaan status gizi

Page 40: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

22

anak balitanya. Karena salah satu tujuan Posyandu adalah

memantau peningkatan status gizi masyarakat terutama anak

balita dan ibu hamil. Agar tercapai itu semua maka ibu yang

memiliki anak balita hendaknya aktif dalam kegiatan Posyandu

agar status gizi balitanya terpantau (Kristiani 2006).

6. Pelayanan Posyandu

Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan

oleh Kader, Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan serta

petugas kesehatan dari Puskesmas. Posyandu sebaiknya berada

pada tempat yang mudah didatangi oleh masyarakat dan

ditentukan oleh masyarakat sendiri. Dengan demikian kegiatan

Posyandu dapat dilaksanakan di pos pelayanan yang telah ada,

rumah penduduk, balai desa, tempat pertemuan RW/RT atau di

tempat khusus yang dibangun masyarakat (Ismawati 2010).

Pelayanan Posyandu dilakukan dengan “pola lima meja”

yaitu:

a. Meja 1 : Pendaftaran (Pencatatan bayi, balita, ibu

hamil, ibu menyusui dan (pasangan usia subur)

b. Meja 2 : Penimbangan bayi dan anak balita

c. Meja 3 : Pengisian KMS (Kartu Menuju Sehat)

d. Meja 4 : Penyuluhan perorangan : Mengenai balita

berdasar hasil penimbangan, berat badannya

naik/tidak naik, diikuti dengan pemberian

Page 41: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

23

makanan tambahan, oralit dan vitamin A dosis

tinggi, Terhadap ibu hamil dengan resiko tinggi,

diikuti dengan pemberian tablet besi, Terhadap

PUS (Pasangan Usia Subur) agar menjadi

peserta KB (Keluarga Berencana) dan diikuti

dengan pemberian kondom, pil ulangan atau

tablet busa.

e. Meja 5 : Pelayanan oleh tenaga profesional meliputi

pelayanan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), KB

(Keluarga Berencana), imunisasi dan

pengobatan, serta pelayanan lain sesuai

kebutuhan setempat.

Petugas pada meja I s/d IV dilaksanakan oleh kader PKK

sedangkan meja V merupakan meja pelayanan paramedis

(Jurim, Bides, perawat dan petugas KB) (Ismawati 2010).

7. Posyandu untuk Anak Usia Prasekolah

Pelayanan kesehatan Posyandu pada kelompok anak

prasekolah dilakukan dengan pelaksanaan pemantauan dini

terhadap tumbuh kembang seperti tinggi badan dan berat

badan. Kegiatan pemantauan kesehatan anak prasekolah

dengan pemberian vitamin A warna merah pada bulan Februari

dan Agustus, pemberian imunisasi tambahan yaitu imunisasi

polio dan DPT, mengajarkan PHBS seperti mengajarkan anak

Page 42: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

24

untuk buang air besar di kakus, cuci tangan sebelum makan

dan sesudah buang air besar, baik yang dilakukan oleh tenaga

kesehatan maupun peran serta tenaga terlatih lainnya seperti

kader kesehatan (Depkes 2007).

2.2 Kerangka teori

Gambar 2.1 kerangka Teori

(Notoatmodjo 2003, Notoatmodjo 2010, Wawan dan Dewi 2011)

Faktor-faktor yang mempengaruhi

perilaku :

1. Faktor Predisposisi

a.Pengetahuan

b.Sikap

2. Faktor pemungkin (enabling

factors)

a.Fasilitas

b. Sarana atau prasarana

3. Faktor penguat (reinforcing

factors)

a.Tokoh masyarakat

b.Peraturan

c.Undang-undang

d.Surat keputusan pejabat

pemerintah

Faktor yang mempengaruhi

pengetahuan

1. Pendidikan

2. Pekerjaan

3. Umur

4. Lingkungan

5. Sosial budaya

Pengetahuan

merupakan salah satu domain

perilaku kesehatan dan

merupakan hasil dari”tahu”

Perilaku

Posyandu anak usia

prasekolah

Page 43: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

25

2.3 Kerangka Konsep

Berdasarkan landasan penelitian dan kerangka teori diatas

dikemukakan kerangka konsep sebagai berikut:

Variabel bebas (Independen) Variabel terikat (Dependen)

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul

(Nursalam 2013).

Hipotesis nol (Ho) sering disebut hipotesis statistik, karena biasanya

dipakai dalam penelitian yang bersifat statistik, yaitu diuji dengan

perhitungan statistik. Hipotesis nol menyatakan tidak adanya perbedaan

antara dua variabel atau tidak adanya pengaruh variabel X terhadap variabel

Y. Hipotesis kerja (Ha) sering disebut hipotesis alternatif, yang menyatakan

adanya hubungan antara variabel X dan variabel Y atau adanya perbedaan

antara dua kelompok (Arikunto 2010).

Tingkat

Pengetahuan

Perilaku ibu membawa anak

usia prasekolah ke Posyandu

Page 44: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

26

H0 : Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku ibu

yang mempunyai anak usia prasekolah dalam membawa anak ke

Posyandu wilayah kerja Giriroto.

Ha : Ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku ibu yang

mempunyai anak usia prasekolah dalam membawa anak ke

Posyandu wilayah kerja Giriroto.

Page 45: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non eksperimental

dengan design penelitian cross sectional yaitu penelitian jenis penelitian yang

menekankan waktu pengukuran / observasi data variabel independen dan

dependen hanya satu kali pada satu saat (Nursalam 2013).

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi (Arikunto 2010).

Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah semua ibu-

ibu dengan anak usia prasekolah yang membawa anak ke Posyandu

wilayah kerja desa Giriroto yaitu 124 orang.

3.2.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut (Sugiyono 2013).

Besar sampel dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan

rumus yaitu (Nursalam 2011) :

Page 46: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

28

Keterangan :

n : Besar Sampel

N : Perkiraan besar populasi

d : Tingkat kesalahan yang dipilih (jika nilai d ≤ 1000 = 0,05 dan nilai

d ≥ 1000 = 0,10).

Berdasarkan rumus diatas, didapatkan jumlah sampel penelitian

dengan perhitungan sebagai berikut :

Teknik sampel dalam penelitian ini menggunakan probability

sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang

yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi sampel.

Teknik sampel menggunakan cluster sampling yaitu untuk menentukan

sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas

(Sugiyono 2013).

Setelah didapat sampel sebanyak 95 orang ibu anak usia

prasekolah maka dilakukan perhitungan untuk masing – masing

posyandu dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

1 : Besaran sampel untuk masing – masing Posyandu

: Jumlah ibu balita di masing – masing Posyandu

= = 94,65 =95 orang

Page 47: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

29

N : Jumlah seluruh ibu balita

N1 : Besar sampel yang ditarik dari populasi

1) n1=

2)

3) l

4)

5)

6)

7)

8)

9)

Jumlah sampel = 95 orang

Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kriteria Inklusi

a. Ibu yang mempunyai anak usia prasekolah (3-5 tahun) yang

dibawa ke Posyandu wilayah kerja Giriroto.

b. Ibu yang mempunyai anak usia prasekolah (3-5 tahun) yang

sehat maupun sakit.

c. Bersedia untuk menjadi responden

Page 48: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

30

2. Kriteria Eksklusi

Tidak bersedia berpartisipasi

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

3.3.1 Tempat

Dalam penelitian ini lokasi yang dijadikan tempat penelitian

adalah Posyandu wilayah kerja Desa Giriroto yaitu sejumlah 9

Posyandu di Wilayah kerja Desa Giriroto.

3.3.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2013 – Juni 2014.

3.4 Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Skala Pengukuran

3.4.1 Variabel terbagi menjadi dua, yaitu :

1. Variabel Independen (Bebas)

Adalah variabel yang nilainya menentukan variabel lain (Nursalam

2013). Dalam penelitian ini, variabel independennya adalah faktor

pengetahuan.

2. Variabel Dependen (Terikat)

Adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lain

(Nursalam 2013). Dalam penelitian ini, variabel dependennya

adalah perilaku ibu anak usia prasekolah tentang posyandu.

Page 49: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

31

3.4.2 Definisi Operasional

Definisi Operasional adalah mendefinisikan variabel secara

operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga

memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran

secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena (Hidayat 2007).

Tabel 3.1

Definisi Operasional

Variabel Definisi

Operasional

Indikator

Skala

Penguku

ran

Skor

Pengetah

uan

(Indepen

den)

Hasil pengindraan

terhadap objek

tertentu, dalam hal

ini adalah

penegetahuan ibu

anak usia

prasekolah

mengenai

Posyandu

· Nilai terendah =0

· Nilai tertinggi

=30

· Indikator

pengetahuan

baik ≥ 23

pengetahuan

kurang baik < 23

Interval

Jawaban

Benar=1

Salah =0

Perilaku

(Depend

en)

Suatu respon yang

didapat dari

lingkungan dan

menjadi kebiasaan.

Dalam hal ini,

tentang perilaku

ibu balita datang ke

posyandu.

· Nilai terendah=

10

Nilai tertinggi=

30

· Indikator perilaku

baik ≥ 28

Perilaku kurang

baik < 28

Interval

Favorable

Sering=3

Kadang-

kadang=2

Tidak

Pernah=1

Unfavorable

Sering=1

Kadang-

kadang=2

Tidak

pernah=3

Page 50: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

32

3.5 Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data

3.5.1 Alat Penelitian

Kuesioner merupakan serangkaian daftar pertanyaan yang disusun

secara sistematis, diisi oleh responden, setelah diisi, kuesioner

dikembalikan lagi pada peneliti.

Kuesioner untuk menggali pengetahuan disusun sendiri oleh

peneliti berdasarkan teori dan terdiri dari 30 pertanyaan multiple choice.

Jawaban benar diberi nilai 1, jawaban salah diberi nilai 0. Skor

maksimal adalah 30 dan skor minimal adalah 0. Kuesioner perilaku

disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan teori dengan 10 pernyataan

berskala Likert. Pernyataan favorable dengan jawaban sering diberi

nilai 3, kadang-kadang diberi nilai 2, tidak pernah diberi nilai 1.

Jawaban unfavorable dengan jawaban sering diberi nilai 1, kadang-

kadang diberi nilai 2, tidak pernah diberi nilai 3. Skor tertinggi adalah

30, skor terendah 10.

Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup dimana

sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih

(Arikunto 2010). Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner yang

sudah diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji validitas dan reliabilitasnya

dilakukan di Posyandu Desa Samporan, Ngemplak, Boyolali sejumlah

30 orang yang mempunyai karakteristik sama dengan responden pada

tanggal 20 April 2014 (Sugiyono 2013).

Page 51: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

33

1. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu pengukuran dan pengamatan yang

berarti prinsip keandalan instrumen dalam mengumpulkan data

(Nursalam 2013). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila

mampu mengukur apa yang seharusnya hendak diukur. Penelitian

ini menggunakan uji validitas dengan rumus Product Moment,

yaitu:

Keterangan :

n : Jumlah responden

rhitung : Koefisien korelasi Product Moment

x : Skor pertanyaan

y : Skor total

xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total

Instrumen dikatakan valid jika hasil nilai rhitung lebih besar

dari nilai rtabel dengan taraf signifikan 0,05 atau kesalahan 5 %

(Hidayat 2007).

Berdasarkan hasil uji validitas terhadap 30 pertanyaan

tentang pengetahuan didapatkan 30 pertanyaan valid dengan nilai

rhitung 0,436-0,796 dengan rtabel 0,361. Kuesioner tentang perilaku

didapatkan hasil bahwa 11 pernyataan valid dengan nilai rhitung

0,422-0,637 dengan rtabel 0,361, dan 3 pernyataan tidak valid yaitu

Page 52: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

34

nomer 6, 7, 8. Pernyataan yang tidak valid tersebut di keluarkan

dari kuesioner.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen

yang baik tidak akan bersifat tendensius, mengarahkan respon dan

memilih jawaban-jawaban tertentu. Apabila datanya memang benar

sesuai dengan kenyataannya. Maka berapakali pun diambil tetap

akan sama hasilnya (Arikunto 2006).

Untuk menguji reliabilitas instrumen. peneliti menggunakan

Alpha Chronbach. Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai

berikut:

Keterangan :

r11 : Reliabilitas Instrument

k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

: Jumlah varian butir

: Varians total

Instrumen penelitian dinyatakan reliabel apabila nilai Alpha

Chronbach ≥ 0,7. Instrumen yang reliabel dapat digunakan untuk

alat pengumpulan data (Riwikdikdo 2009).

Page 53: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

35

Hasil uji reliabilitas kuesioner tentang pengetahuan adalah

0,912 dan kuesioner tentang perilaku adalah 0,909. Berdasarkan

hasil tersebut dapat diketahui bahwa 30 pertanyaan tentang

pengetahuan reliabel dan 11 pernyataan tentang perilaku yang

sudah valid kemudian dilakukan uji reliabilitas didapatkan 10

pernyataan yang reliabel dan 1 pernyataan yang tidak reliabel

dihapus dari kuesioner sehingga 10 pernyataan dapat digunakan

sebagai instrumen pengumpulan data.

3.5.2 Cara Pengumpulan Data :

1. Data Primer

Data primer adalah data atau kesimpulan fakta yang

dikumpulkan secara langsung pada saat berlangsungnya penelitian.

Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diambil dari

subyek peneliti dengan kuesioner yang digunakan adalah kuesioner

yang sudah di uji validitas dan reliabilitasnya.

2. Data Sekunder

Data sekunder dari penelitian ini adalah data yang ada di

Posyandu wilayah kerja Giriroto yang diperoleh dari kader

Posyandu dan bidan desa.

3. Langkah-langkah pengumpulan data

Setelah mendapat ijin dari kelurahan kemudian ke Bidan desa

untuk koordinasi tentang penelitian setelah itu peneliti menemui

kader Posyandu untuk menjelaskan penelitian. Setelah itu peneliti

Page 54: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

36

mendatangi ibu-ibu yang mempunyai anak usia prasekolah.

Kemudian membina kontak dengan responden dan menjelaskan

tujuan penelitian. Responden yang menyetujui dilakukan penelitian

kemudian diberikan informed consent terlebih dahulu dan diberian

kuesioner. Peneliti mempersilahkan responden mengisi kuesioner,

jika belum paham bisa ditanyakan ke peneliti. Hasil kuesioner

dicatat, dianalisa, diolah data dan diketahui hasil serta di

dokumentasikan.

3.6 Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

3.6.1 Pengolahan data

Menurut Hidayat (2007) setelah data terkumpul, maka langkah

yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data, yaitu:

1. Editing atau mengedit data, kemudian dimasukkan untuk

mengevaluasi kelengkapan, konsistensi dan kesesuaian kriteria data

yang diperlukan untuk menguji hipotesis atau menjawab tujuan

penelitian. Data yang di dapat dari responden lengkap.

2. Coding atau mengkode data, merupakan suatu metode untuk

mengobservasi data yang dikumpulkan selama penelitian ke dalam

symbol yang cocok untuk keperluan analisis terhadap hasil

observasi yang dilakukan.

Dalam penelitian ini coding dilakukan dengan menggunakan

angka 0, 1,2,3. Kuesioner pengetahuan untuk jawaban benar diberi

Page 55: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

37

kode 1 dan jawaban salah diberi kode 0. Kuesioner perilaku untuk

jawaban favorable sering diberi kode 3, kadang-kadang diberi kode

2, dan tidak pernah diberi kode 1, sedangkan jawaban unfavorable

sering diberi kode 1, kadang-kadang diberi kode 2, dan tidak

pernah diberi kode 3. Setelah itu hasil dari coding dimasukkan ke

dalam komputer untuk dianalisa dengan menggunakan SPSS versi

18 dengan memasukkan data sesuai dengan kelompok dan kode

variabelnya masing-masing kedalam suatu file yang prosesnya

disebut sebagai proses entry data.

3. Entry Data merupakan proses memasukkan data kedalam

komputer.

4. Tabulating merupakan proses mengklasifikasikan data menurut

kriteria tertentu sehingga frekuensi dari masing-masing item.

3.6.2 Analisa Data

Analisa data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh

responden atau sumber lain terkumpul (Sugiyono 2013). Proses

pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh,

diantaranya:

1. Uji normalitas

Uji normalitas adalah cara untuk mengukur apakah data yang

didapatkan sudah memiliki distribusi normal sehingga dapat

dipakai dalam statistik parametrik (Eri 2012).

Page 56: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

38

Uji normalitas dilakukan dengan uji Kolmogorof Smirnov.

Taraf signifikasi (α) yang digunakan adalah 5% atau 0,05.

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa uji normalitas

tentang pengetahuan Asymp Sig. =0,000 dan tentang perilaku

Asymp Sig. =0,000 sehingga nilai tersebut < 0,05 maka data

tersebut berdistribusi tidak normal (Dahlan S, 2013).

2. Analisa univariat

Analisis univariat adalah analisa yang menganalisis tiap

variabel dari hasil penelitian. Setelah dilakukan pengumpulan data

kemudian data dianalisa menggunakan statistik deskriptif untuk

disajikan dalam bentuk tabulasi, minimum, maksimum dan mean

dengan cara memasukkan seluruh data kemudian diolah secara

statistik deskriptif untuk melaporkan hasil dalam bentuk distribusi

dari masing-masing variabel (Notoadmodjo 2005). Tujuannya

untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik masing-

masing variabel yang diteliti, tergantung dari jenis data numerik

atau kategorik maka dapat dilihat dari angka atau jumlah dan

persentase masing-masing kelompok.

Analisa univariat juga digunakan untuk menggambarkan nilai

mean yang digunakan untuk data yang tidak dikelompokkan

ataupun data yang sudah dikelompokkan, nilai median yang

merupakan nilai yang berada di tengah dari suatu nilai atau

pengamatan yang disusun, serta nilai modus yang digunakan untuk

Page 57: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

39

menyatakan fenomena yang paling banyak terjadi (Hidayat 2007).

Untuk penelitian ini variabel pengetahuan merupakan jenis data

interval dan untuk perilaku merupakan data interval. Selanjutnya

dari data tersebut peneliti kemudian mencari data mean, median

dan modus.

3. Analisis bivariat

Analisa bivariat merupakan analisa yang akan dilakukan pada

dua variabel penelitian yang dianggap saling berhubungan ataupun

saling berkolerasi (Notoatmodjo 2005).

Analisa bivariat menggunakan uji Korelasi Spearman Rank,

karena data dalam penelitian ini berdistribusi tidak normal dengan

rumus :

Keterangan :

rs : Nilai Korelasi Rank Spearman.

d ² : Perbedaan Ranking antara pasangan data.

Σ : Notasi jumlah.

n : Banyaknya pasangan rank untuk spearman (5 < n < 30).

Intepretasi hasil uji statistic bila :

a. Nilai rs > r tabel, maka H0 ditolak, artinya ada hubungan

pengetahuan dengan perilaku ibu yang mempunyai anak usia

rs

Page 58: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

40

prasekolah dalam membawa anak ke Posyandu wilayah kerja

Giriroto.

b. Bila nilai rs ≤ r tabel , maka H0 diterima, artinya tidak ada

hubungan pengetahuan dengan perilaku ibu yang mempunyai

anak usia prasekolah dalam membawa anak ke Posyandu

wilayah kerja Giriroto.

3.7 EtikaPenelitian

Etika penelitian meliputi:

3.7.1 Informed consent

Informed consent merupakan cara persetujuan antara peneliti

dengan calon responden dengan memberikan lembar persetujuan.

Peneliti menjelaskan tujuan penelitian kepada calon responden. Calon

responden bersedia menjadi responden maka dipersilahkan

menandatangani lembar persetujuan.

3.7.2 Anonimity (Kerahasiaan identitas)

Anonimity merupakan etika penelitian dimana peneliti tidak

mencantumkan nama responden dan tanda tangan pada lembar ala

tukur, tetapi hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data.

Kode yang digunakan berupa nomer responden.

Page 59: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

41

3.7.3 Confidentiality (Kerahasiaan Informasi)

Peneliti menjamin kerahasiaan hasil penelitian baik informasi atau

masalah lain yang menyangkut privacy klien. Hanya kelompok data

tertentu yang dilaporkan pada hasil penelitian (Hidayat 2007).

Page 60: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini, peneliti akan membahas tentang tingkat pengetahuan dengan

perilaku ibu yang mempunyai anak usia prasekolah dalam membawa anak ke

Posyandu. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif non eksperimental

dengan design penelitian cross sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan

waktu pengukuran / observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali

pada satu saat (Nursalam 2013). Tempat penelitian dilakukan di Posyandu pada

wilayah kerja Desa Giriroto. Teknik yang digunakan peneliti untuk mengambil

sampel adalah probability sampling dengan teknik cluster sampling sehingga

didapatkan sampel sebanyak 95 orang.

4.1 Analisis Univariat

4.1.1 Karakteristik Responden

1. Usia Responden

Tabel 4.1

Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Ibu (n= 95)

Tabel 4.1 didapatkan sebagian besar usia ibu berada pada kategori

usia 31-35 tahun yaitu sebanyak 42 responden (44,2%).

Usia ibu (tahun) Jumlah (n) Persentase (%)

20-25

26-30

31-35

36-40

11

28

42

14

11,6

29,5

44,2

14,7

Jumlah 95 100

Page 61: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

43

2. Pendidikan Responden

Tabel 4.2

Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Ibu (n=95)

Pendidikan Jumlah (n) Persentase (%)

SMA

SMP

SD

Tidak Tamat SD

29

41

24

1

30,5

43,2

25,3

1,1

Jumlah 95 100

Tabel 4.2 menunjukkan sebagian besar responden memiliki

pendidikan SMP yaitu sebanyak 41 responden (43,2%).

3. Usia Anak Prasekolah

Tabel 4.3

Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Anak Usia Prasekolah

(n=95)

Tabel 4.3 menunjukkan sebagian besar usia anak prasekolah paling

banyak adalah usia 3 tahun sebanyak 58 responden (61,1%).

4.1.2 Pengetahuan Ibu Tentang Posyandu

Tabel 4.4

Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu (n=95)

Pengetahuan Jumlah (n) Persentase (%)

Baik

Kurang baik

50

45

52,6

47,4

Jumlah 95 100

Tabel 4.4 menunjukkan sebagian ibu yang memiliki kategori

pengetahuan baik sebanyak 50 responden (52,6%).

Umur (tahun) Jumlah (n) Persentase (%)

3

4

5

58

31

6

61,1

32,6

6,3

Jumlah 95 100

Page 62: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

44

4.1.3 Perilaku Ibu

Tabel 4.5

Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Perilaku Ibu (n=95)

Perilaku Jumlah (n) Persentase (%)

Baik

Kurang baik

68

27

71,6

28,4

Jumlah 95 100

Tabel 4.5 sebagian besar kategori perilaku ibu dalam kategori baik

yaitu sebanyak 68 responden (71,6%).

4.2 Analisis Bivariat

4.2.1 Uji Normalitas Kolmogorof-Smirnov

Tabel 4.6

Uji Normalitas Kolmogorof-Smirnov (n = 95)

Variabel Kolmogorov- Smirnov

Pengetahuan 0,000

Perilaku 0,000

Tabel 4.6 dapat di ketahui nilai p value dari uji kolmogorov-Smirnov

sebesar 0,000, sehingga p value < 0,05 yang menunjukkan data

berdistribusi tidak normal. Analisis uji statistik yang digunakan adalah uji

Rank Spearman karena distribusi data tidak normal.

4.2.2. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku

Hasil uji Rank Spearman tentang hubungan tingkat pengetahuan

dengan perilaku diketahui bahwa nilai rs hitung adalah 0,617 dan rs tabel

adalah 0,202, sehingga rs hitung > rs tabel, maka H0 ditolak artinya ada

hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku ibu yang

Page 63: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

45

mempunyai anak usia prasekolah dalam membawa anak ke Posyandu

wilayah kerja desa Giriroto.

Tingkat hubungan diantara kedua variabel sebesar 0,617 yang

berarti hubungan berada pada tingkat hubungan yang kuat artinya

pengetahuan tentang Posyandu yang baik maka perilaku ibu juga baik

dalam membawa anak ke Posyandu.

Page 64: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

46

BAB V

PEMBAHASAN

Bab ini membahas tentang penelitian yang telah didapat yaitu meliputi

karakteristik responden, analisis bivariat. Pembahasan hasil penelitian dilakukan

dengan cara membandingkan hasil penelitian dengan teori dan hasil penelitian

terdahulu.

5.1 Karakteristik Responden

1. Usia Responden

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa dari responden,

didapatkan hasil prosentase usia ibu paling banyak adalah usia 31-35 yaitu

sebanyak 42 responden (44,2%).

Usia 25 tahun keatas merupakan kelompok umur produktif, yaitu

kelompok ibu yang telah mencapai kematangan dalam mengasuh dan

membimbing anaknya (Nurjanah 2001). Pada usia produktif seseorang

telah mencapai tingkat kematangan dalam hal produktivitasnya yang

berupa rasional maupun motorik, yaitu mereka mampu mengetahui dan

memahami cara-cara pengasuhan anak yang baik dan mampu

mempraktekkannya dalam bentuk pengasuhan anak yang baik.

Kematangan dan pengalaman ibu dalam pengasuhan anak, misalnya

perilaku ibu dalam membawa anak usia prasekolah ke Posyandu,

pengalaman ibu meningkat dalam kegiatan Posyandu.

Page 65: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

47

2. Pendidikan Responden

Pendidikan terbanyak responden adalah SMP yaitu 41 responden

(43,2%). Tingkat pendidikan seseorang mempengaruhi tingkat

pengetahuan dalam memahami suatu informasi kesehatan, sebagaimana

dikemukakan oleh Sadiman (2002) yang mengemukakan bahwa, status

pendidikan mempengaruhi kesempatan memperoleh informasi mengenai

penatalaksanaan kesehatan. Kondisi ini bisa menyebabkan kemampuan

responden untuk memahami tentang informasi mengenai pentingnya

membawa anak ke Posyandu.

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang pada orang

lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat

dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang, semakin mudah pula

mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula

pengetahuan yang dimilikinya. Sebaliknya, jika seseorang tingkat

pendidikannya rendah, akan menghambat perkembangan perilaku

seseorang terhadap penerimaan, informasi dan nilai-nilai yang baru

diperkenalkan (Mubarak, dkk 2007).

Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana

diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan

semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa

seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan

rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di

pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non

Page 66: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

48

formal. Pengetahuan seseorang tentang sesuatu obyek juga mengandung

dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang

akhirnya akan menentukan perilaku seseorang terhadap obyek tertentu

(Notoatmodjo 2007) .

3. Usia Anak Prasekolah

Hasil prosentase usia anak yang datang ke Posyandu pada penelitian

ini adalah usia 3 tahun sebanyak 58 responden (61,1%). Usia 3 tahun

terjadi pertumbuhan biologis, kognitif, psikososial dan spiritual serta

mengalami banyak perubahan fisik dan mental. Rasa ingin tahu anak

sangat tinggi pada masa ini dan mulai mengenal kehidupan sosial yaitu

keluarga dan sekolah (Betz 2002).

Hasil penelitian ini usia 3 tahun yang paling banyak datang ke

Posyandu di bandingkan dengan anak usia 4 dan 5 tahun. Pada usia 3

tahun sebagian ibu beranggapan masih harus membawa anak ke Posyandu

karena ingin mengetahui perkembangan anaknya. Hasil penelitian Hartati

(2002) faktor yang paling berpengaruh terhadap kunjungan balita ke

posyandu adalah faktor umur balita, umur 12 hingga 35 bulan merupakan

umur yang paling paling berpengaruh terhadap kunjungan. Semakin tinggi

umur kelompok anak, semakin rendah cakupan penimbangan rutin dan

semakin rendah juga ibu yang datang ke Posyandu.

Hasil penelitian tersebut di atas sesuai dengan tempat penelitian

yaitu 5 ibu mengatakan bahwa anak mereka sudah besar dan tidak perlu di

bawa ke Posyandu lagi. Orang tua cenderung merasa tidak perlu lagi

Page 67: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

49

menimbang dan memeriksakan anaknya di Posyandu setelah anak

diimunisasi pada usia tiga tahun. Di samping itu, rasa malas atau sibuk

karena pekerjaan juga menjadi penghalang ibu dalam membawa anak ke

Posyandu.

5.2 Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Anak Usia Prasekolah Tentang

Posyandu di Wilayah Kerja Desa Giriroto

Hasil penelitian tentang pengetahuan responden terhadap Posyandu

menunjukkan 50 responden (52,6%) memiliki pengetahuan baik. Secara umum

pengetahuan ibu tentang Posyandu adalah baik, hal tersebut dapat terjadi

karena adanya faktor lain yang mempengaruhi pengetahuan ibu antara lain

tingkat pendidikan, informasi/media massa, sosial budaya dan ekonomi,

lingkungan, pengalaman, usia (Notoatmodjo 2007). Pengetahuan ibu tersebut

merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan

penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan merupakan faktor

yang penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (Notoatmodjo 2002).

Penelitian yang dilakukan oleh Sakbaniyah S, dkk pada tahun 2013

menunjukkan responden berpengetahuan cukup baik 44 orang (53%). Faktor

yang mempengaruhi pengetahuan dari penelitian tersebut adalah pemahaman

tentang instruksi yang diberikan oleh petugas, kualitas interaksi antara petugas

kesehatan, dan keluarga yang dapat menjadi faktor pengaruh dalam

menentukan nilai kesehatan setiap individu, keyakinan, sikap dan kepribadian.

Page 68: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

50

Data yang mendukung tentang pengetahuan ibu yang baik adalah

kuesioner sasaran kegiatan Posyandu yaitu yang menjawab pertanyaan benar

tentang salah satu tujuan Posyandu (membudayakan NKKBS) sebanyak 89

responden (93,7%), waktu normal kegiatan Posyandu (1 kali dalam 1 bulan) 89

responden (93,2%), kepanjangan dari KMS (Kartu Menuju Sehat) sebanyak 93

responden (97,9%).

5.3 Perilaku Ibu yang Mempunyai Anak Usia Prasekolah Dalam Membawa

Anak ke Posyandu di Wilayah Kerja Desa Giriroto

Hasil penelitian tentang perilaku responden tehadap Posyandu

menunjukkan sebagian besar perilaku responden baik yaitu sebanyak 68

(71,6%). Perilaku merupakan sebagian dari budaya seperti kebiasaan, norma,

adat istiadat, dan tata nilai (Susilo 2011). Adanya kebiasaan atau budaya yang

terdapat di masyarakat merupakan salah faktor yang turut mempengaruhi

perilaku ibu dalam membawa anaknya ke Posyandu, salah satunya adalah

ketika ibu lain datang ke Posyandu maka ibu juga akan ikut datang ke

Posyandu.

Hasil penelitian Erman pada tahun 2010 menunjukkan bahwa perilaku

kunjungan ibu ke Posyandu yang rutin sebanyak 27 responden. Hal ini

menunjukkan ada faktor lain yang dapat mempengaruhi perilaku ibu dalam

membawa anak ke Posyandu yaitu peran kader. Pengetahuan ibu kurang atau

tidak terlalu memahami dengan baik manfaat Posyandu tetapi merasa bahwa

petugas kesehatan dan kader sangat baik terhadap dirinya maka dapat membuat

Page 69: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

51

ibu membawa anaknya ke posyandu tersebut. Dengan demikian responden

tersebut mendatangi posyandu karena merasa memiliki manfaat.

Perilaku akan dipermudah jika ibu yang bersangkutan mempunyai sikap

yang positif terhadap posyandu. Sikap Positif tersebut yaitu adanya niat,

keinginan untuk mengetahui berat badan anak dan perkembangan anak saat ada

Posyandu. Kepercayaan, tradisi sistem, nilai dimasyarakat setempat juga dapat

mempermudah (positif) atau mempersulit (negatif) terjadinya perilaku

seseorang (Notoatmodjo 2005).

Data yang mendukung tentang perilaku ibu yang baik adalah kuesioner

tentang datang ke Posyandu setiap bulan yaitu 83 responden (87,4%), datang

bersama ibu-ibu lain ke Posyandu sebanyak 81 responden (85,3%), dan

pernyataan tentang mendapat dukungan dari keluarga untuk ke Posyandu

sebanyak 86 responden (90,5%).

5.4 Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Yang Mempunyai

Anak Usia Prasekolah Dalam Membawa Anak Ke Posyandu Wilayah

Kerja Desa Giriroto

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara

pengetahuan dengan perilaku ibu dalam membawa anak ke Posyandu dengan p

value 0,000. Penelitian yang dilakukan oleh Pamungkas tahun 2008

menyatakan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu

balita dengan perilaku kunjungan ibu ke Posyandu. Faktor lain yang

mempengaruhi adalah sikap dan kepercayaan dengan perilaku ibu berkunjung

Page 70: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

52

ke Posyandu. Walaupun responden sudah tahu tentang arti pentingnya

posyandu tetapi petugas kesehatan yang bertugas di Posyandu kurang simpatik

dapat menghambat perilaku ibu untuk membawa anaknya ke posyandu

tersebut.

Penelitian yang dilakukan oleh Sakbaniyah S, dkk pada tahun 2013, ada

hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu terhadap kepatuhan

kunjungan balita ke Posyandu. Banyaknya ibu yang patuh dalam melakukan

kunjungan ke posyandu dalam penelitian ini, dapat dipengaruhi oleh baiknya

pengetahuan yang dimiliki, dimana pengetahuan dapat mempengaruhi pola

pikir dan pemahaman dari informasi yang diterimanya.

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini setelah orang

melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui

panca indera manusia, dan sebagaian besar pengetahuan manusia diperoleh

melalui mata dan telinga (Notoatmodjo 2007). Ibu yang rutin mengunjungi

Posyandu dapat mengetahui pertumbuhan dan melihat perkembangan anak di

Posyandu, sehingga ibu akan memiliki keinginan untuk membawa anaknya ke

Posyandu lagi. Di samping itu, ibu yang mendapatkan pengetahuan tentang

Posyandu dari tenaga kesehatan juga akan menambah pengetahuan ibu tentang

manfaat Posyandu dan akan meningkatkan perilaku ibu untuk datang ke

Posyandu.

Perilaku seseorang dipengaruhi faktor predisposisi yaitu pengetahuan dan

sikap (Notoatmadjo 2010). Perilaku ibu mengunjungi Posyandu membawa

anak usia prasekolah, akan dipermudah jika ibu tahu apa manfaat membawa

Page 71: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

53

anak ke Posyandu. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan ibu tentang

Posyandu adalah baik dengan demikian pengetahuan yang baik tersebut akan

mempengaruhi perilaku ibu untuk membawa anaknya ke Posyandu.

Faktor pengetahuan yang memegang peranan penting dalam menentukan

perilaku karena pengetahuan akan membentuk kepercayaan yang selanjutnya

akan memberikan pandangan pada manusia dalam mempersiapkan kenyataan,

memberikan dasar bagi pengambilan keputusan dan menentukan perilaku

terhadap obyek tertentu (Notoatmodjo 2003).

Faktor pengetahuan, pendidikan, informasi dan pengalaman mempunyai

dampak dalam menentukan perilaku ibu terhadap anak mereka sehingga antara

pengetahuan dan perilaku akan saling berhubungan baik secara langsung

maupun tidak langsung (Wawan dan Dewi 2011).

Pengetahuan dapat mengubah perilaku ke arah yang diinginkan

(Notoatmodjo 2007). Begitu juga kaitannya dengan partisipasi ibu dalam

perilaku berkunjung ke Posyandu. Menurut Kresno (2008) hal ini disebabkan

karena jika ibu mengetahui manfaat dan pelayanan yang dilakukan di Posyandu

serta gunanya balita dibawa terus-menerus ke posyandu dan arti pentingnya

KMS sebagai alat untuk mencatat dan mengamati perkembangan kesehatan

anak, maka ibu dapat menilai dan berbuat sesuatu untuk berusaha memperbaiki

dan meningkatkan kesehatan anaknya. Bahwa pengetahuan yang dimiliki

seseorang merupakan dasar untuk berbuat, karena itu kemampuan seseorang

melakukan sesuatu tergantung pengetahuan yang ia miliki. Atas dasar

Page 72: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

54

pengetahuan tentang posyandu, tujuan dan manfaat yang diperoleh di Posyandu

memungkinkan perilaku ibu untuk hadir pada setiap pelaksanaan posyandu.

Page 73: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

55

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan sebagai berikut :

6.1.1 Tingkat pengetahuan ibu yang mempunyai anak usia prasekolah

tentang Posyandu di wilayah kerja desa Giriroto sebagian besar

berada dalam kategori baik yaitu sebanyak 50 responden (52,6%)

dari 95 responden.

6.1.2 Tingkat perilaku ibu yang mempunyai anak usia prasekolah dalam

membawa anak ke Posyandu di wilayah kerja desa Giriroto sebagian

besar berada dalam kategori baik yaitu sebanyak 68 responden

(71,6%) dari 95 responden.

6.1.3 Ada hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku ibu yang

mempunyai anak usia prasekolah dalam membawa anak ke

Posyandu wilayah kerja desa Giriroto.

6.2 Saran

6.2.1 Bagi Responden

Ibu yang mempunyai anak usia prasekolah (3-5 tahun)

diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan

tentang Posyandu dengan bertanya kepada Kader dan mengikuti

Page 74: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

56

kegiatan Posyandu sehingga ibu dapat aktif mengikuti kegiatan

Posyandu.

6.2.2 Bagi Tenaga Kesehatan

Perlu upaya pendekatan dengan menginformasikan jadwal

kegiatan Posyandu dari petugas kesehatan maupun kader kepada ibu

yang mempunyai anak usia 3-5 tahun untuk menambah kegiatan

Posyandu.

6.2.3 Bagi Peneliti

Diharapkan dapat menambah pengalaman, pengetahuan

tentang hubungan tingat pengetahuan dengan perilaku ibu yang

mempunyai anak usia prasekolah dalam membawa anak ke

Posyandu wilayah kerja Desa Giriroto dengan metode kuantitatif.

6.2.4 Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan peneliti lain melakukan penelitian tentang variabel

lain yang mempengaruhi perilaku antara lain sarana dan prasarana,

peran kader Posyandu, dengan cakupan tempat penelitian yang lebih

luas.

Page 75: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

DAFTAR PUSTAKA

Adnani, Hariza 2011, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Nuha Medika, Yogyakarta.

Arikunto, S 2006, Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik, Rineka Cipta,

Jakarta.

Arikunto, S 2010, Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik, Rineka Cipta,

Jakarta.

Azwar, S 2012, Metode Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogjakarta.

Betz, L C dan Sowden, L A. 2002, Keperawatan Pediatri Edisi 3, EGC, Jakarta.

Dahlan, S, 2013, Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan, Salemba Medika,

Jakarta.

Depkes, RI, 2006, Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2006, diakses 4

Noveber 2013, < http :// www.profilkesehatan-kota-semarang.go.id.>

Depkes, 2007, Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, Bakti Husada, Surabaya.

Dinas Kesehatan Jawa Tengah, 2010, Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah,

Semarang: Dinkes Jateng.

Dinas Kesehatan Jawa Tengah, 2008, Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah,

Semarang: Dinkes Semarang.

Erman I, 2010, Fktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Ibu yang

Mempunyai Balita 0-5 Tahun ke Posyandu di Kelurahan Lubuk

Tanjung Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Kota Lubuklinggau,

Diakses 5 Januari 2014 < http: // search. tb. ask. Com /search/redirect.

jhtml?action=pick&ct=GD&qs=&searchfor=jurnal+penelitian+erman+t

entang+faktor+yang+mempengaruhi+kunjungan+ibu+ke+posyandu >.

Hartaty, 2006, Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita dengan Kunjungan

ke Posyandu di Kelurahan Bara-Baranya Selatan Wilayah Kerja

Puskesmas Bara-Bara Makasar, Indonesian Scientific Journal Database

(ISJD).

Page 76: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

Helna F, dkk, 2012, Hubungan Keaktifan Kader dan Dukungan Keluarga Dengan

Perilaku Ibu Membawa Anak Balita ke Posyandu di Desa Bading

Agung Wilayah Kerja Puskesmas Pedada Kabupaten Pesawaran,

Diakses 5 Januari 2014, < http :// jurnalduniakesmas11. com/ 2012

06_01_archive. html >.

Hidayat, A. Aziz Alimui, 2007, Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik

Analisa Data, Salemba Medika, Jakarta.

Iskandar, 2009, Hubungan Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Peran Dan

Fungsi Posyandu Terhadap Motivasi Kunjungan Di Posyandu Desa

Mendala Kecamatan Sirampong Kabupaten Brebes, Diakses 4

November 2013,< http://digilib.undip.ac.id.>

Ismawati., Cahyo, S., dkk, 2010, Posyandu dan Desa Siaga. Nuha Medika,

Yogyakarta.

Kresno, M. (2008). Laporan Penelitian Studi Pemanfaatan Posyandu di

Kelurahan Cipinang Kec. Jatinegara Kodya Jakarta Timur. FKM

Universitas Indonesia. Jakarta.

Kristiani, 2006. Pemanfaatan Pelayanan Posyandu Di Kota Denpasar, diakses 5

Novenber 2013, <http://lrckmpk. ugm.ac.id>

Muscari E Mary, 2005, Keperawatan Pediatrik edisi 3, ECG, Jakarta.

Mubarak, Wahit 2007, Promosi Kesehatan, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Mubarak, Wahit 2012, Promosi Kesehatan Untuk Kebidanan, Salemba

Medika,Jakarta.

Nina & Meililiyani, Analisa faktor-faktor yang menyebabkan keengganan ibu

balita berkunjung ke Posyandu di Desa Jingah Habang Hilir

Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar, Vol 4, No 2, Diakses 3

November 2013, <http://kopertis11.net/media.php?module=detail-

jurnal&id_jurnal1=132>.

Nurjanah. 2001. Psikologi Perkembangan untuk Keperawatan. Penerbit Buku

Kedokteran. EGC: Jakarta

Notoatmodjo, Soekidjo 2003, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Rineka Cipta,

Jakarta.

Page 77: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

Notoatmodjo, Soekidjo 2005, Metodelogi Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.

Notoatmodjo, Soekidjo 2005, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Rineka

Cipta, Jakarta.

Notoatmodjo, Soekidjo 2010, Promosi Kesehatan : Teori dan Aplikasi (Edisi

Revisi 2010), Rineka Cipta, Jakarta.

Notoatmodjo, Soekidjo 2011, Kesehatan Masyarakat : Ilmu dan Seni (Edisi

Revisi 2011), Rineka Cipta, Jakarta

Nursalam, 2011, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan, Salemba Medika, Jakarta.

Nursalam, 2013, Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Salemba Medika,

Jakarta.

Padmonodewo, 2003, Pendidikan Anak Pra-sekolah, Rineka Cipta, Jakarta.

Pamungkas, Lia 2008, Hubungan antara faktor pengetahuan, sikap dan

kepercayaan dengan perilaku ibu berkunjung ke Posyandu III

Kelurahan Grabag Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang, Diakses

6 November 2013,< http://keperawatan-undip.ac.id>.

Priyatno D, 2012, Belajar praktis analisis parametrik dan non parametrik dengan

spss, Gava Media, Yogyakarta.

Rina, Rini & Eko, Faktor yang Berhubungan dengan Frekuensi Penimbangan

Balita di Posyandu, vol 7, No.3, Diakses 3 November 2013,

<http://jks.fkik.unsoed.ac.id/index.php/jks/article/download/404/231>.

Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS), 2010, Indonesia, Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI.

Riwikdikdo H, 2009, Statistik kesehatan, Mitra Cendekia Press, Yogyakarta.

Sadiman Arief S, dkk, 2002, Media Pendidikan, PT Raja Grafindo Persada,

Jakarta.

Sakbaniyah S, Susi & Dian 2013, Hubungan pengetahuan ibu Balita dengan

kepatuhan kunjungan balita Balita ke Posyandu di Desa Sumberejo

Page 78: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN ... : Kesehatan Ibu dan Anak PMT : Pemberian Makanan Tambahan KMS : Kartu Menuju Sehat KB : Keluarga Berencana xvii PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak, Diakses 3 November 2013,

<http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jur_bid/article/view/818>.

Sugiyono, 2008, Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R & D, Penerbit

Alfabeta, Bandung.

Sugiyono, 2013, Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif,

dan R&D, Alfabet, Bandung.

Susilo R, 2011, Pendidikan kesehatan dalam keperawatan, Nuha Medika,

Yogyakarta.

Wawan A dan Dewi M, 2010, Teori & pengukuran pengetahuan, sikap dan

perilaku manusia, Nuha Medika, Yogyakarta.

Wong,dkk.2008. Buku ajar keperawatan pediatrik Ed.6. Jakarta : EGC