Hubungan-tingkat-pengetahuan-dan-sikap-tentang-antenatal-care-dengan-keteraturan-kunjungan-antenatal-care-pada-Ibu-POSTPARTUM-di-POSYANDU-wilayah-kerja--Puskesmas-Arjowinangun-kota-Malang..pdf...

8
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG ANTENATAL CARE DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU POSTPARTUM DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARJOWINANGUN KOTA MALANG. dr. Siti Candra, SpOG*, Moch. Gatot Heri P, S.Kp**, Nur Islami Dewi***. ABSTRAK Angka kematian ibu (AKI) dan bayi (AKB) diIndonesia masih terbilang cukup tinggi. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menurunkan AKI dan AKB adalah dengan melakukan ANC yang teratur oleh ibu hamil. Keteraturan ibu dalam melakukan ANC salah satunya dipengaruhi pengetahuan dan sikap ibu tentang ANC. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan tingkat pengetahuan dan sikap tentang Antenatal Care dengan keteraturan kunjungan Antenatal wilayah kerja puskesmas Arjowinangun. Sampel penelitian berjumlah 67 orang dengan pengambilan teknik Cluster Sampling dan pendekatan cross sectional. Variabel penelitian dianalisa dengan uji Spearman-Rank dengan ά=0,05. Hasil penelitian didapatkan bahwa paling banyak responden memiliki tingkat pengetahuan cukup (50,7%), sikap positif (89,6%) serta kunjungan ANC yang teratur (53,7%). Dari uji analisa menunjukkan ada hubungan tingkat pengetahuan tentang ANC dengan keteraturan ANC dengan nilai p value 0,000 dan rho=0,444. Dan juga didapatkan hubungan antara sikap tentang ANC dengan keteraturan ANC dengan nilai p value 0,002 dan rho=0,368. Disarankan puskesmas untuk lebih banyak memberikan pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat sehingga keteraturan kunjungan ANC semakin baik. Kata Kunci: Tingkat Pengetahuan, Sikap, Keteraturan kunjungan ANC ABSTRACT The death rate of mothers and babies in Indonesia has risen considerably in recent years. One of the efforts to decrease AKI dan AKB is by doing Antenatal Care regularly by pregnant mothers. The regularity of doing ANC is based on mothers knowledge about ANC and their attitude to it. Goal of this research is to analyze the relation between level of knowledge about ANC and the attitude to it with regularity of Antenatal Care visit of postpartum mothers in Working Area of Arjowinangun Public Health Center in Malang City. The method of this research is analytic observational using cross sectional approachment. The sample of this research is 67 people using cluster samping technique. The research variable is analyzed using spearman-rank test with ά=0,05. The result of this research, it is found that the respondents who have enough knowledge are 50,7%, who have positive attitude are 89,6% and who have regular ANC visit are 53,7%. The test of analyzed show that there is relation between the level of knowledge about ANC and its regularity with p value 0,000 and rho=0,444 and it is also found that there is is relation between the attitude about ANC and its regularity with p value 0,002 and rho=0,368. That is why the public health center supposed to give health education to increase the society’s knowledge so the regularity of ANC visit will be get better. Key Words: The Level of Knowledge, the attitude, Regularity of ANC visit.

Transcript of Hubungan-tingkat-pengetahuan-dan-sikap-tentang-antenatal-care-dengan-keteraturan-kunjungan-antenatal-care-pada-Ibu-POSTPARTUM-di-POSYANDU-wilayah-kerja--Puskesmas-Arjowinangun-kota-Malang..pdf...

  • HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG ANTENATAL CARE DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA

    IBU POSTPARTUM DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARJOWINANGUN KOTA MALANG.

    dr. Siti Candra, SpOG*, Moch. Gatot Heri P, S.Kp**, Nur Islami Dewi***.

    ABSTRAK

    Angka kematian ibu (AKI) dan bayi (AKB) diIndonesia masih terbilang

    cukup tinggi. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menurunkan AKI dan AKB adalah dengan melakukan ANC yang teratur oleh ibu hamil. Keteraturan ibu dalam melakukan ANC salah satunya dipengaruhi pengetahuan dan sikap ibu tentang ANC. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan tingkat pengetahuan dan sikap tentang Antenatal Care dengan keteraturan kunjungan Antenatal wilayah kerja puskesmas Arjowinangun. Sampel penelitian berjumlah 67 orang dengan pengambilan teknik Cluster Sampling dan pendekatan cross sectional. Variabel penelitian dianalisa dengan uji Spearman-Rank dengan =0,05. Hasil penelitian didapatkan bahwa paling banyak responden memiliki tingkat pengetahuan cukup (50,7%), sikap positif (89,6%) serta kunjungan ANC yang teratur (53,7%). Dari uji analisa menunjukkan ada hubungan tingkat pengetahuan tentang ANC dengan keteraturan ANC dengan nilai p value 0,000 dan rho=0,444. Dan juga didapatkan hubungan antara sikap tentang ANC dengan keteraturan ANC dengan nilai p value 0,002 dan rho=0,368. Disarankan puskesmas untuk lebih banyak memberikan pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat sehingga keteraturan kunjungan ANC semakin baik. Kata Kunci: Tingkat Pengetahuan, Sikap, Keteraturan kunjungan ANC

    ABSTRACT

    The death rate of mothers and babies in Indonesia has risen considerably in recent years. One of the efforts to decrease AKI dan AKB is by doing Antenatal Care regularly by pregnant mothers. The regularity of doing ANC is based on mothers knowledge about ANC and their attitude to it. Goal of this research is to analyze the relation between level of knowledge about ANC and the attitude to it with regularity of Antenatal Care visit of postpartum mothers in Working Area of Arjowinangun Public Health Center in Malang City. The method of this research is analytic observational using cross sectional approachment. The sample of this research is 67 people using cluster samping technique. The research variable is analyzed using spearman-rank test with =0,05. The result of this research, it is found that the respondents who have enough knowledge are 50,7%, who have positive attitude are 89,6% and who have regular ANC visit are 53,7%. The test of analyzed show that there is relation between the level of knowledge about ANC and its regularity with p value 0,000 and rho=0,444 and it is also found that there is is relation between the attitude about ANC and its regularity with p value 0,002 and rho=0,368. That is why the public health center supposed to give health education to increase the societys knowledge so the regularity of ANC visit will be get better. Key Words: The Level of Knowledge, the attitude, Regularity of ANC visit.

  • * Laboratorium Farmakologi FKUB * *Prodi Kebidanan Politeknik kesehatan Malang ***Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan FKUB

    PENDAHULUAN Sampai saat ini angka

    kematian ibu (AKI) dan bayi (AKB) di Indonesia masih terbilang cukup tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain, bahkan Indonesia menjadi peringkat tertinggi dalam kawasan ASEAN (Kesrepro, 2002). Pada tahun 2003 jumlah AKI sekitar 307 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB sekitar 35 per 1000 kelahiran hidup. Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa terdapat 2 orang ibu bersalin meninggal setiap jamnya karena berbagai sebab. Penyebab terbanyak adalah karena perdarahan, toksemia gravidarum, infeksi, partus lama dan komplikasi abortus. Sedangkan di kabupaten Malang AKI terus meningkat. Pada tahun 2004 berjumlah 19 orang dan tahun 2005 meningkat menjadi 34 orang. Menyadari kondisi diatas maka harus ada upaya dari pemerintah untuk menurunkan AKI dan AKB. Karenanya upaya penurunan AKI serta peningkatan derajat kesehatan ibu merupakan prioritas utama dalam pembangunan kesehatan menuju tercapainya Indonesia Sehat 2010 (Siswono, 2006; Depkes,2004)

    Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan Antenatal Care (ANC) yang teratur oleh ibu hamil, karena sesungguhnya kematian ibu tidak perlu terjadi karena lebih dari 80% kematian ibu sebenarnya dapat dicegah. Salah satunya melalui pemeriksaan kehamilan (Depkes, 2004). Hal yang sama juga disampaikan oleh para peneliti dari FKM UNDIP bahwa faktor pelayanan antenatal sering disebut sebagai faktor yang berkontribusi terhadap tingginya

    kematian ibu. Ibu hamil yang menerima pelayanan antenatal mempunyai tingkat kematian yang lebih rendah dibandingkan dengan yang tidak menerima pelayanan antenatal, sehingga kunjungan antenatal yang teratur menjadi suatu hal yang penting bagi ibu hamil (Syamsulhuda dkk).

    Antenatal Care (ANC) merupakan pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalisasi kesehatan mental fisik ibu hamil sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan memberi ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar. Pada Negara berkembang kunjungan ANC minimal 4 kali yaitu 1 kali pada trimester I&II dan 2 kali pada trimester III (Manuaba, 1998).

    Dengan manfaat yang besar seharusnya ibu hamil melakukan ANC yang teratur guna kesehatan ibu dan bayi. Namun kenyataannya tidak demikian, masyarakat Indonesia masih kurang berpartisipasi dalam melakukan kunjungan ANC. Menurut data dari Dinas Kesehatan propinsi Jawa Tengah (2005) hanya didapatkan 9 kabupaten/kota yang mencapai target K4 (standar minimal kunjungan yang harus dilakukan ibu hamil) dari 35 kabupaten/kota yang ada. Hal yang serupa juga disampaikan oleh Supranoto (2003) bahwa terjadi penurunan kunjungan ibu hamil dibawah target di puskesmas Arjuno kota Malang.

    Pengetahuan dan sikap adalah salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang dalam berperilaku termasuk perilaku ibu hamil dalam keteraturan kunjungan antenatal. Menurut L.Green (1980) perilaku

  • kesehatan seseorang dipengaruhi oleh factor predisposisi yang meliputi pengetahuan, sikap, kepercayaan, nilai dan sebagainya. Hal yang sama juga disampaikan oleh Notoatmojo (2003) bahwa pengetahuan merupakan hal yang penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Selain itu juga perilaku yang didasari oleh pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang positif maka perilaku tersebut bersifat langgeng (long lasting).

    Berdasarkan data yang didapat peneliti dari Dinas Kesehatan kota Malang, didapatkan bahwa pada hampir sebagian besar ibu hamil masih kurang berpartisipasi dalam kunjungan ANC. Dari seluruh puskesmas yang ada di kota Malang, pada tahun 2005 terdapat 16.531 ibu hamil dengan kunjungan ANC K1 sekitar 15.635 orang dan kunjungan K4 sekitar 12.770 orang. Salah satu puskesmas yang mempunyai kunjungan ANC yang sedikit adalah puskesmas Arjowinangun yakni tempat dimana peneliti akan melakukan penelitian. Penurunan kunjungan ANC diwilayah kerja puskesmas Arjowinangun dapat dilihat pada tahun 2005 dimana terdapat 877 ibu hamil dengan prosentase K1 sebesar 29% dan K4 sebesar 25.9%. kemudian dalam kurun waktu 4 bulan terakhir dari bulan Oktober 2006, kunjungan K1 pada bulan September dengan 16 ibu hamil hanya 1,9% yang melakukan ANC, Agustus terdapat 14 ibu hamil dengan 1,6% kunjungan, Juli ada 23 ibu hamil dengan 2,7%

    kunjungan dan Juni ada 35 ibu hamil dengan 4,1% kunjungan. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa memang ibu hamil masih kurang berpartisipasi dalam kunjungan ANC dan hal itu bisa dipastikan adanya ketidakteraturan kunjungan.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap tentang ANC dengan keteraturan kunjungan Antenatal Care.

    METODE PENELITIAN

    Desain penelitian ini adalah analitik Observasional dengan menggunakan desain Cross Sectional. Jumlah responden sebanyak 67 ibu postpartum yang memenuhi kriteria inklusi. Teknik pengambilan sampel dengan cara Cluster random. Penelitian ini dilakukan di posyandu wilayah kerja Puskesmas Arjowinangun yang dilaksanakan pada tanggal 13 Desember 2006 sampai dengan 14 Januari 2007. HASIL PENELITIAN

    Dari tabel 5.7 didapatkan dari 67 responden yang mempunyai tingkat pengetahuan cukup dan kurang lebih banyak melakukan kunjungan ANC yang tidak teratur dan responden yang mempunyai tingkat pengetahuan baik sebagian besar melakukan kunjungan ANC yang teratur. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan yang baik cenderung akan melakukan kunjungan ANC yang teratur.

    Tabel 5.7 Kunjungan Antenatal Care

    Tidak teratur Teratur Jumlah Pengetahuan

    f % f % f % Kurang 9 13,4 2 3 11 16,4 Cukup 18 26,9 16 23,9 34 50,7 Baik 4 6 18 26,9 22 32,8

    Jumlah 31 46,3 36 53,7 67 100 P value = 0,000 < (0,05) dan Rho = 0,444

  • Tabel 5.8 Kunjungan Antenatal Care

    Tidak teratur Teratur Jumlah Sikap

    f % f % f % Positif 24 35,8% 36 53,7% 60 89,6% Negatif 7 10,4% - - 7 10,4% Jumlah 31 46,3% 36 53,7% 67 100%

    P value = 0,002 < (0,05) Rho = 0,368

    Dari tabel 5.8 dapat dijelaskan bahwa responden yang mempunyai sikap yang positif sebagian besar melakukan ANC yang teratur (53,7%) dan sebaliknya responden yang mempunyai sikap yang negatif, seluruhnya melakukan ANC yang tidak teratur. Dilihat dari nilai p value < (0,05) dan Rho = 0,368, dapat disimpulkan bahwa dengan sikap yang

    positif maka keteraturan kunjungan ANC akan semakin baik. Selanjutnya, untuk menguji adanya hubungan tingkat pengetahuan tentang antenatal care dengan keteraturan kunjungan antenatal care pada ibu postpartum di posyandu wilayah kerja puskesmas arjowinangun kota malang maka digunakan uji Rank-Spearman dengan (0,05).

    Correlations

    1.000 .444**. .000

    67 67.444** 1.000.000 .

    67 67

    Correlation CoefficientSig. (2-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (2-tailed)N

    Tingkat Pengetahuan

    ANC

    Spearman's rho

    TingkatPengetahuan ANC

    Correlation is significant at the .01 level (2-tailed).**.

    Berdasarkan tabulasi silang pada tabel 5.7 dan tabel hasil output analisa data diatasdari 67 responden terdapat 9 orang (13,4%) yang mempunyai tingkat pengetahuan kurang tentang ANC, tidak teratur dalam kunjungan ANC. Dua orang (3%) yang mempunyai tingkat pengetahuan kurang tentang ANC, teratur dalam kunjungan ANC. Terdapat 18 orang (26,9%) yang mempunyai tingkat pengetahuan cukup tentang ANC, tidak teratur dalam kunjungan ANC. 16 orang (23,9%) yang mempunyai tingkat pengetahuan cukup tentang ANC, teratur dalam kunjungan ANC. Dan terdapat 4 orang (6%) yang mempunyai tingkat pengetahuan baik tentang ANC, tidak teratur dalam

    kunjungan ANC. 18 orang (26,9%) yang mempunyai tingkat pengetahuan baik tentang ANC, teratur dalam kunjungan ANC. Berdasarkan hasil uji korelasi spearman dengan taraf signifikansi 0,05 didapatkan nilai rho 0,444 dengan nilai p value = 0,000. Dari nilai tersebut didapatkan nilai p value < (0,05), hal tersebut berarti H0 ditolak dan artinya ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan keteraturan kunjungan ANC, dimana semakin baik tingkat pengetahuan maka semakin baik pula dalam melakukan kunjungan ANC. Sedangkan untuk menguji adanya sikap tentang antenatal care dengan keteraturan kunjungan antenatal care pada ibu postpartum di posyandu wilayah kerja puskesmas

  • arjowinangun kota malang maka juga digunakan uji Rank-Spearman dengan (0,05).

    Correlations

    1.000 .368**. .002

    67 67.368** 1.000.002 .

    67 67

    Correlation CoefficientSig. (2-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (2-tailed)N

    Sikap

    ANC

    Spearman's rhoSikap ANC

    Correlation is significant at the .01 level (2-tailed).**. Berdasarkan tabulasi silang

    pada tabel 5.8 dan tabel output hasil analisa diatas didapatkan bahwa dari 67 responden terdapat 60 orang (89,6%) mempunyai sikap positif dimana 36 orang (53,7%) melakukan kunjungan ANC yang teratur dan 24 orang (35,8%) melakukan kunjungan ANC yang tidak teratur. Sedangkan responden yang mempunyai sikap negatif ada 7 orang (10,4%) yang keseluruhannya melakukan kunjungan ANC yang tidak teratur.

    Berdasarkan hasil uji korelasi spearman dengan taraf signifikansi 0,05 didapatkan nilai rho 0,368 dengan nilai p value = 0,002. Dari nilai tersebut didapatkan nilai p value < (0,05), hal tersebut berarti H0 ditolak dan artinya ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan keteraturan kunjungan ANC, dimana semakin baik sikap ibu tentang ANC maka tingkat keteraturan kunjungan ANC juga akan semakin baik. PEMBAHASAN 1. Tingkat Pengetahuan Ibu Postpartum tentang Antenatal Care

    Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 67 responden didapatkan sebanyak 34 orang (16,4%) mempunyai tingkat pengetahuan cukup, 22 orang (32,8%) mempunyai tingkat pengetahuan baik, dan 11 orang (16,4%) mempunyai tingkat pengetahuan kurang. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa

    sebagian besar responden sudah mempunyai tingkat pengetahuan cukup dan baik. Tingkat pengetahuan yang cukup dan baik tersebut dapat dihubungkan dengan tingkat pendidikan responden lebih banyak pada tingkat SMP ke atas dari pada tingkat SD, usia yang sudah masuk masa dewasa dan jenis pekerjaan sebagai IRT. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang diperoleh (Notoatmodjo, 1993). Sementara orang dewasa mempunyai sejumlah besar unit untuk memproses informasi, sehingga dengan adanya hal tersebut membuat orang dewasa lebih mudah menyerap informasi darimanapun dan hal itu akan berujung pada semakin baiknya pengetahuan (Hurlock,1999). Dan responden yang bekerja sebagai IRT mempunyai lebih banyak waktu luang untuk mengakses informasi baik dari media massa, buku, televisi dan lainnya daripada responden yang bekerja diluar rumah. 2. Sikap Ibu Postpartum tentang Antenatal Care Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data sebanyak 60 responden (89,6%) mempunyai sikap yang positif terhadap ANC dan 7 responden (10,4%) yang mempunyai sikap negatif. Hal ini dapat terjadi

  • mungkin karena sebagian besar tingkat pengetahuan responden dalam rentan cukup dan baik. Pembentukan sikap sendiri diawali setelah seseorang mengetahui stimulus atau obyek (ANC) kemudian akan menilai atau bersikap terhadap stimulus atau obyek tersebut (Notoatmodjo, 2003). Hal lain yang bisa dihubungkan adalah jenis pekerjaan. Berdasarkan tabel 5.3 sebanyak 59 responden (88%) bekerja sebagai ibu rumah tangga dimana dengan sebagai ibu rumah tangga peluang untuk berinteraksi dengan sesama ibu hamil di lingkungan sekitar akan bertambah. Dalam interaksi sosial juga terjadi hubungan saling mempengaruhi diantara individu yang satu dengan yang lainnya, terjadi hubungan timbal balik yang turut mempengaruhi polaperilaku masing-masing individu. Dalam interaksi sosialnya, individu bereaksi membetuk pola sikap tertentu terhadap berbagai obyek (Azwar S, 2005). 3. Keteraturan Kunjungan Antenatal Care Berdasarkan tabulasi keteraturan kunjungan ANC menunjukkan bahwa dari 67 responden ada sebanyak 36 orang (53,7%) melakukan ANC yang teratur dan 31 orang (46,3%) melakukan ANC tidak teratur. Hal ini terjadi karena sebagian besar responden sudah mempunyai pengetahuan yang cukup dan baik dan sikap yang positif terhadap ANC. Dengan pengetahuan yang baik dan sikap yang positif maka akan membentuk suatu perilaku yang baik pula dimana pengetahuan dan sikap merupakan faktor predisposisi untuk terbentuknya perilaku (Notoatmodjo, 2003).Usia juga bisa mempengaruhi seseorang dalam berperilaku, dari 67 responden terdapat 46 orang (68,7%) berusia 20-30 tahun. Pada masa ini seseorang sudah memasuki fase dewasa muda.

    Pada fase ini seseorang sudah mempunyai kebiasaan berfikir rasional, cenderung takut akan suatu akibat dari tindakan dan akan berperilaku sesuai dengan informasi yang mereka terima (Perry & Potter, 1999). 4. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Postpartum tentang ANC dengan Keteraturan Kunjungan ANC di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Arjowinangun

    Dari tabel 5.8 didapatkan sebagian besar responden mempunyai tingkat pengetahuan cukup dan baik dan sudah melakukan kunjungan ANC dengan teratur. Sedangkan responden yang mempunyai tingkat pengetahuan kurang lebih banyak melakukan kujungan ANC yang tidak teratur. Berdasarkan hasil analisa antara variabel tingkat pengetahuan dengan keteraturan kunjungan ANC dengan menggunakan korelasi SpearmanRank didapatkan nilai p value = 0,000 < (0,05), maka H0 ditolak artinya didapatkan hubungan antara tingkat pengetahuan ibu postpartum tentang ANC dengan keteraturan kunjungan ANC di posyandu wilayah kerja puskesmas Arjowinangun. Berdasarkan nilai koefisien korelasi = 0,444 artinya ada korelasi positif antar kedua variabel. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat pengetahuan maka semakin baik pula dalam keteraturan kunjungan ANC. Hal ini sesuai teori yang diungkapkan oleh Rogers (1974) yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003) bahwa Perubahan perilaku dimulai dari keadaan awareness (kesadaran). Kesadaran dalam arti orang tersebut mengetahui stimulus (objek) terlebih dahulu. Dengan kata lain orang akan berperilaku apabila sudah mengetahui tujuan dan manfaat tentang perilaku tersebut.

  • 5. Hubungan Sikap Ibu Postpartum tentang ANC dengan Keteraturan Kunjungan ANC di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Arjowinangun

    Berdasarkan tabel 5.8 dari 67 responden diperoleh 60 orang (89,6%) yang mempunyai sikap positif dimana 36 orang melakukan ANC yang teratur dan 24 orang melakukan ANC yang tidak teratur. Dan terdapat 7 orang (10,4%) mempunyai sikap negatif dimana seluruh responden ini melakukan ANC yang tidak teratur. Berdasarkan hasil analisa dengan uji korelasi Spearman-Rank didapatkan nilai p value = 0,002 < (0,05) maka H0 ditolak artinya didapatkan hubungan antara tingkat pengetahuan ibu postpartum tentang ANC dengan keteraturan kunjungan ANC di posyandu wilayah kerja puskesmas Arjowinangun. Berdasarkan nilai koefisien korelasi = 0,368 artinya ada korelasi positif antar kedua variabel. Hal ini berarti semakin baik sikap maka tingkat keteraturan ibu dalam kunjungan ANC juga akan semakin baik. Sikap mempunyai kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan objek sikap (Purwanto H, 1998). Sikap mempunyai segi motivasi, yang berarti segi dinamis untuk menuju suatu tujuan, berusaha mencapai tujuan (Gerungan W.A, 2004). Sikap positif ibu terhadap ANC maka ibu tersebut akan mempunyai motivasi untuk melakukan ANC yang teratur dan berusaha melakukan serta mempunyai kecenderungan melakukan ANC yang teratur. PENUTUP 1. Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran tingkat pengetahuan responden tentang Antenatal Care di posyandu wilayah kerja puskesmas Arjowinangun paling banyak adalah cukup. Sedangkan

    sikap responden sebagian besar sudah mempunyai sikap yang positif. Pada perilaku keteraturan kunjungan Antenatal pada responden diposyandu wilayah kerja puskesmas Arjowinangun sebagian besar responden sudah melakukan Antenatal Care dengan teratur.

    Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu postpartum tentang Antenatal Care dengan keteraturan kunjungan Antenatal dan juga ditemukan hubungan antara sikap ibu postpartum tentang Antenatal Care dengan keteraturan kunjungan Antenatal Care.

    2. Saran 1. Bagi Puskesmas Puskesmas lebih giat melakukan pendidikan kesehatan pada ibu hamil tentang seputar kehamilan khususnya tentang Antenatal Care. Salah satu penyuluhan yang bisa diberikan adalah tentang perawatan payudara karena dari hasil penelitian banyak responden yang belum mengetahui manfaat dari perawatan payudara tersebut dan mereka juga belum melakukannya selama mereka hamil. 2. Profesi Keperawatan Profesi keperawatan lebih giat lagi dalam melakukan upaya-upaya dalam meningkatkan kunjungan ANC mengingat dari hasil penelitian hanya didapatkan selisih sedikit antara responden yang melakukan ANC yang teratur dan yang tidak teratur, sementara dalam segi keperawatan semua ibu hamil harus melakukan ANC yang teratur yakni minimal dilakukan 4 kali selama kehamilan. 3. Peneliti Lanjut Perlunya penelitian lebih lanjut dengan ruang lingkup yang lebih luas, yakni dengan melakukan penelitian pada keseluruhan posyandu dan juga melibatkan faktor-faktor perancu yang mungkin mempengaruhi keteraturan kunjungan ANC. Perlu juga dilakukan

  • penelitian lanjut mengenai faktor-faktor lain yang mempengaruhi keteraturan kunjungan ANC. DAFTAR PUSTAKA Anonymous. 2005. Pelayanan

    Kesehatan Ibu dan Anak. (http://www. Jawatengah.go.id/dinkes/new/profile2003/bab4.htm).

    Anonymous. 2002. Angka Kematian Ibu di Indonesia Tertinggi di ASEAN. (http://situs.kesrepro.info/kia/jul/2002/kia01.htm)

    Arikunto S. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT Renika Cipta. Jakarta.

    Azwar S. 2005. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi ke 2. Pustaka Pelajar Offset. Yogyakarta.

    Depkes, 2004. Setiap 2 jam ibu bersalin meninggal dunia. (http://www. Depkes.go.id/indeks.php?option=news&task=viewarticle&sid=448&itemid=2).

    Gerungan WA. 2004. Psikologi Sosial. PT Refika Aditama. Bandung

    Hurlock Elizabeth. 1999. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentan Kehidupan. Erlangga. Jakarta.

    Manuaba Ida B. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga Berencana. EGC. Jakarta.

    Mariono A. 1992. Asuhan Antenatal (Antenatal Care). (http://www.geocities.com/Yosemit/Rapids/1744/cklob10.html).

    Mochtar R. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I Edisi 2. EGC. Jakarta.

    Notoatmodjo S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.

    Notoatmodjo S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta

    Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta.

    Nursalam, Pariani S. 2001. Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. CV. Sagung Seto. Jakarta.

    Potter&Perry. 2005. Buku Ajar Keperawatan Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses dan Praktik. EGC. Jakarta

    Purwanto H. 1998. Pengantar Perilaku Manusia untuk Keperawatan. EGC. Jakarta.

    Siswono. 2006. Angka Kematian Ibu Melahirkan Meningkat. (http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid)

    Sarwono Sarlito W. 2005. Teori-teori Psikologi Sosial. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

    Sudigdo, Ismael, 1995. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Binarupa Aksara. Jakarta.

    Syamsulhuda dkk. Hubungan Antara Perilaku Antenatal Ibu Hamil Dengan Berat BadanBayiLahirRendah. (http://www.cdnet.edu.cn/mirror/indonesia_college/www.undip.ac.id/riset/riset_pubfkm.htm). Diakses tangal 08 Agustus 2006.

    http://situs.kesrepro.info/kia/jul/2002/kia01.htmhttp://situs.kesrepro.info/kia/jul/2002/kia01.htmhttp://www/http://www.geocities.com/Yosemit/Rapids/1744/cklob10.htmlhttp://www.geocities.com/Yosemit/Rapids/1744/cklob10.htmlhttp://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsidhttp://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsidhttp://www.cdnet.edu.cn/mirror/indonesia_college/www.undip.ac.id/riset/riset_pubfkm.htmhttp://www.cdnet.edu.cn/mirror/indonesia_college/www.undip.ac.id/riset/riset_pubfkm.htmhttp://www.cdnet.edu.cn/mirror/indonesia_college/www.undip.ac.id/riset/riset_pubfkm.htm