HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN PERAWAT DENGAN MUTU PELAYANAN...

13
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN PERAWAT DENGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DI RUMAH SAKIT DAERAH KALISAT JEMBER Artikel Jurnal Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan OLEH DONI IBNU HAJAR MALIK 10.1101.1041 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER 2014

Transcript of HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN PERAWAT DENGAN MUTU PELAYANAN...

Page 1: HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN PERAWAT DENGAN MUTU PELAYANAN ...digilib.unmuhjember.ac.id/.../umj-1x-hubunganti-3329-1-manuskrip.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN PERAWAT DENGAN MUTU

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN PERAWAT DENGAN MUTU

PELAYANAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DI RUMAH SAKIT

DAERAH KALISAT JEMBER

Artikel Jurnal

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan

OLEH

DONI IBNU HAJAR MALIK

10.1101.1041

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

2014

Page 2: HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN PERAWAT DENGAN MUTU PELAYANAN ...digilib.unmuhjember.ac.id/.../umj-1x-hubunganti-3329-1-manuskrip.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN PERAWAT DENGAN MUTU

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN PERAWAT DENGAN MUTU

PELAYANAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DI RUMAH SAKIT DAERAH

KALISAT JEMBER

Doni Ibnu Hajar1, Asmuji, SKM., M.Kep.

2

Fakultas Ilmu Kesehataan Program Studi S1 keperawatan Universitas

Muhammadiyah Jember

ABSTRAK

Inroduksi: Pendidikan keperawatan merupakan standar yang digunakan untuk diaplikasikan

di rumah sakit yang telah mengikuti perkembangan ilmu dan tekhnologi, dengan

peningkatan baik jenjang maupun mutu pendidikan. Jenjang pendidikan keperawatan

meliputi: Akademi atau Pendidik Ahli Madya Keperawatan dan Program Profesi (Ners) dan

Program S2 atau Magister serta konsultan (S3) yang terkait dengan keperawatan.

Metodologi: Penelitian ini menggunakan desain studi korelasional dengan pendekatan cross

sectional yang bertujun untuk mengidentifikasi hubungan antara tingkat pendidikan perawat

dengan mutu pelayanan keperawatan pada pasien di Rumah Sakit Daerah Kalisat Jember.

Populasi penelitian ini adalah seluruh perawat di 4 ruang inap yang berjumlah 43 perawat

dengan sampel sejumlah 39 responden. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan

metode teknik Total sampling. Instrument yang digunakan dalam pengumpulan data berupa

kuesioner.

Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 10 perawat berpendidikan Ners menyatakan

100% sudah memberikan pelayanan secara baik, dari 29 perawat berpendidikan D3

Keperawatan menyatakan 44,8%nya sudah memberikan pelayanan secara cukup baik dan

55,2% sudah memberikan pelayanan baik.

Diskusi: Hasil uji statistik sperman’s rho, didapatkan ada hubungan dalam kategori sedang

antara tingkat pendidikan perawat dengan mutu pelayanan keperawatan pada pasien di

Rumah Sakit Daerah Kalisat Jember. Dengan kekuatan korelasi sedang dengan arah negatif

(-), artinya semakin besar nilai variabel maka semakin kecil nilai variabel lainnya (P value =

0,009; α = 0,005; r = -0,415). Rekomendasi perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan

instrumen penelitian yang lebih baik dan jumlah responden yang lebih banyak untuk

memperkuat hasil penelitian ini.

Kata kunci : Pendidikan, Mutu Pelayanan, Perawat

Daftar Pustaka : 19 (2002 – 2013).

Page 3: HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN PERAWAT DENGAN MUTU PELAYANAN ...digilib.unmuhjember.ac.id/.../umj-1x-hubunganti-3329-1-manuskrip.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN PERAWAT DENGAN MUTU

ABSTRACT

Introduction: Nursing education is the standard used to be applied in the hospital who has

been following the development of science and technology, with an increase in both the level

and quality of education. Qualification nursing include: Academy of Nursing or Associate

Expert Educator and Program Professionals (nurses) and the Program or Masters (S2) and

consultants (S3) related to nursing.

Method: This study used a correlational study design with cross sectional to identify the

correlation between education level of nurse with nursing care quality patient in hospital

regional Kalisat Jember. The study population was all nurses in 4 inpatient space totaling

43 nurses with a sample of 39 respondents. The sampling technique using total sampling

techniques. Instruments used in the data collection in the form of a questionnaire.

Results: The results showed that of the 10 nurses educated nurses stated 100% already

provide services better, educated nurses from 29 states 44.8% Nursing D3 was already

providing services is quite good and 55.2% have given good service.

Discuss: Results of Spearman's rho statistical test, found The Correlation Between

Education Level of Nurse with Nursing Care Quality Patient In Hospital Regional Kalisat

Jember. With the strength of the correlation was negative direction (-), ie, the greater the

value of the variable, the smaller the value of other variables (P value = 0.009; α = 0.005; r

= -0.415). Recommendations need to do further research to better research instruments and

the number of respondents is much more to strength the results of this study.

Key words : Education, Quality of Care, Nurse

Bibliography : 19 (2002-2013).

PENDAHULUAN

Tuntutan kebutuhan pelayanan kesehatan

termasuk pelayanan keperawatan akan

terus meningkat baik dalam aspek mutu

maupun keterjangkauan serta cakupan

pelayanan. Hal ini disebabkan

meningkatnya kesadaran masyarakat akan

kesehatan serta meningkatnya

kompleksitas masalah kesehatan

masyarakat. Dalam menghadapi tuntutan

kebutuhan masyarakat ini, khususnya

dalam bidang keperawatan harus

melakukan perubahan dalam berbagai

aspek termasuk pendidikan keperawatan

(Kusnanto, 2003). Sejalan dengan itu

Gartiah (2008) menyatakan bahwa dalam

menghadapi tuntutan kebutuhan

masyarakat salah satu langkah konkrit

yang harus dilakukan adalah pengelolaan

sistem pendidikan keperawatan.

Pendidikan keperawatan merupakan unsur

pertama yang harus dilakukan penataan

karena melalui pendidikan

perkembangan profesi keperawatan akan

terarah dan berkembang sesuai dengan

kemajuan ilmu dan teknologi sehingga

dapat menghasilkan tenaga keperawatan

yang berkualitas (Murwani, 2008).

Page 4: HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN PERAWAT DENGAN MUTU PELAYANAN ...digilib.unmuhjember.ac.id/.../umj-1x-hubunganti-3329-1-manuskrip.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN PERAWAT DENGAN MUTU

Mutu pelayanan dapat dipersepsikan baik

dan memuaskan pasien, adalah jika jasa

yang diterima sesuai atau melebihi dari

yang diharapkan dan sebaliknya mutu

pelayanan dipersepsikan jelek atau tidak

memuaskan jika pelayanan yang diterima

lebih rendah dari yang diharapkan

(Kotler, 2000 Supranto, 2001). Menurut

Sukardi (2005) mutu pelayanan

menunjukkan tingkat kesempurnaan

pelayanan kesehatan yang dapat

menimbulkan kepuasan karena telah

sesuai kode etik dan standar

pelayanan professional. Bagian integral

dari standar pelayanan profesional

kesehatan di rumah sakit salah satunya

adalah pelayanan keperawatan.

Dalam kepuasan, hal terpenting adalah

persepsi pelanggan, bukan hal-hal yang

aktual seperti yang dipikirkan produsen

atau pemberi jasa. Sehingga masyarakat

sering menilai baik buruknya pelayanan

diinstalasi rawat inap tergantung

bagaimana kinerja dari perawat (Aditama,

2003). Hal ini juga dapat mengurangi

kepuasan pasien, mengurangi tingkat

kunjungan dan tingkat hunian rumah

sakit (BOR), karena itu kinerja petugas

keperawatan sangat berhubungan dengan

mutu pelayanan yang diberikan kepada

pasien. Petugas kesehatan dalam

meningkatkan mutu pelayanan kepada

pasien diharapkan Sesuai dengan

standar profesi masing-masing yang dalam

hal ini adalah standar praktek asuhan

keperawatan yang telah ditetapkan.

Semakin patuh semua tenaga profesional

kepada standar yang diakui oleh

masingmasing profesi, akan semakin tinggi

pula mutu asuhan keperawatan terhadap

pasien yang berarti bahwa kinerja tenaga

profesional kesehatan atau keperawatan

semakin meningkat (Wijono, 1997).

Pendidikan keperawatan bukan lagi

merupakan pendidikan vokasional akan

tetapi bertujuan untuk menghasilkan

tenaga keperawatan yang menguasai

ilmu keperawatan dan mampu

melaksanakan keperawatan secara

profesional kepada masyarakat. Seperti

yang telah dijelaskan dalam lokakarya

nasional tahun 1983 bahwa pendidikan

keperawatan telah mulai dibenahi dengan

sistem pendidikan ke jenjang pendidikan

tinggi. Pengembangan sistem

pendidikan tinggi sangat berperan

dalam pengembangan pendidikan

keperawatan secara profesional,

teknologi keperawatan serta pembinaan

keprofesian karena pendidikan keperawatan

sebagai sarana mencapai profesionalisme

keperawatan (Hidayat, 2002).

Page 5: HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN PERAWAT DENGAN MUTU PELAYANAN ...digilib.unmuhjember.ac.id/.../umj-1x-hubunganti-3329-1-manuskrip.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN PERAWAT DENGAN MUTU

Pendidikan merupakan salah satu

kebutuhan dasar manusia

yang diperlukan untuk pengembangan

diri. Semakin tinggi tingkat pendidikan,

semakin mudah mereka menerima serta

mengembangkan

pengetahuan dan teknologi, sehingga

akan meningkatkan produktivitas yang

pada akhirnya akan meningkatkan mutu

palayanan keperawatan untuk masyarakat

melalui pengaturan dan pengadaan sistem

pendidikan berkelanjutan (Grossmann,

1999). Pada saat ini berbagai upaya untuk

lebih mengembangkan pendidikan

keperawatan profesioal memang sedang

dilakukan dengan mengkonvensikan

pendidikan SPK ke jenjang pendidikan

akademi keperawatan (D III keperawatan)

dan dari lulusan akademi keperawatan

diharapkan dapat melanjutkan

pendidikan ke D IV keperawatan atau

SI Keperawatan (Nursalam, 2002).

Mutu pelayanan keperawatan yang

kurang disebabkan karena tuntutan pasien

tinggi dan beban kerja perawat yang besar.

Dari hasil observasi masih dijumpai

adanya perawat yang tidak peduli dengan

keluhan yang disampaikan oleh pasien

maupun keluarganya. Perawat dalam

memberikan pelayanan perawatan belum

banyak terpapar dengan kompetensi

seperti yang akan mereka lakukan sesuai

dengan tingkat pendidikan, pelatihan, dan

pengalaman kerja yang di-miliki. Selama

ini mereka mengerjakan tugas yang sudah

merupakan pekerjaan rutin yang harus

mereka lakukan (Neila, 2004).

Menurut hasil penelitian Syah (2004)

bahwa faktor - faktor yang berhubungan

dengan kinerja perawat dalam pemberian

pelayanan antara

lain umur, tingkat pendidikan perawat,

status kepegawaian, masa kerja, peralatan,

motivasi, kompensasi, dan iklim kerja.

Kurangnya tenaga keperawatan baik

secara kualitas maupun kuantitas akan

sangat mengganggu kualitas asuhan

keperawatan yang diberikan pada pasien

sehingga beban kerja semakin

bertambah dan dapat menyebabkan

prestasi kerja menurun, kepuasan kerja

berkurang, dan pada akhirnya kepuasan

pasien juga berkurang (Musni, 2005).

Fenomena yang terjadi di masyarakat

mengenai pelayanan yang telah diberikan

kepada pasien kebanyakan di rumah sakit,

yaitu pasien mengeluh atas mutu pelayanan

kurang baik yang telah diberikan perawat di

rumah sakit. Hal ini terjadi kerena kinerja

perawat dipengaruhi oleh beberapa faktor,

adapun faktor tersebut diantaranya tingkat

Page 6: HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN PERAWAT DENGAN MUTU PELAYANAN ...digilib.unmuhjember.ac.id/.../umj-1x-hubunganti-3329-1-manuskrip.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN PERAWAT DENGAN MUTU

pendidikan perawat, status kepegawaian

dan kesejahteraan perawat yang kurang.

Sehingga perawat berlomba – lomba

meningkatkan golongan melalui

pendidikan yang berkelanjutan guna

memenuhi tuntutan ekonomi atau

kesejahteraan hidupnya. Pandangan dan

pendapat perawat rumah sakit mengenai

hal ini yaitu semakin tinggi seorang

perawat untuk melanjutkan ke tingkat

pendidikan yang lebih tinggi semata-mata

dimaksudkan untuk meningkatkan

pangkat, gaji, dan golongan. Akan tetapi

kualitas dari tingkat pendidikan perlu

dipertanyakan. Tidak heran jika Pasien

mengeluh perawat yang kurang tanggap,

kurang cepat, dan kurang ramah

terhadap pasien dalam memberikan

pelayanan kesehatan (Neila, 2004). Ada

penelitian terdahulu tentang hubungan

tingkat pendidikan perawat terhadap

kinerja perawat di Rumah Sakit

Umum Pandan Arang Kabupaten

Boyolali, ditunjukkan dengan nilai chi-

square sebesar 17,47,dan taraf signifikan

yang dihasilkan kurang dari5% yaitu p =

0,002.

Berdasarkan studi pendahuluan yang

dilakukan peneliti di Rumah Sakit Kalisat

Jember di didapatkan data jumlah perawat

berdasarkan tingat pendidikannya, dimana

tingkat pendidikanya hanya ada S1 dan D3

dengan perawat S1 berjumlah 8 orang dan

perawat D3 berjumlah 33 orang yang

tersebar di tiga runangan kelas satu, dua

dan tiga yang meliputi ruang anak, ruang

interna dan ruang bedah. Di tiga ruangan

ini peneliti juga melakukan wawancara dan

observasi kepada sepuluh pasien. Hasilnya

yaitu belum adanya perubahan atau

peningkatan mutu pelayanan dari perawat

yang telah meningkatkan tingkat. Maka hal

ini yang membuat peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul

Hubungan Tingkat Pendidikan Perawat

Dengan Mutu Pelayanan Pada Pasien di

RSUD Kalisat Jember.

METODOLOGI

Desain penelitian adalah suatu strategi

untuk mencapai tujuan penelitian yang

telah di tetapkan dan berperan sebagai

pedoman atau penuntun peneliti pada

seluruh proses penelitian (Nursalam,

2013). Desain penelitian yang digunakan

adalah korelasional yang bertujuan untuk

mengetahui hubungan tingkat pendidikan

perawat dengan mutu palayanan

keperawatan Pada Pasien, dengan

menggunakan rancangan penelitian cross

sectional yang menekan pada

pengumpulan data.

Page 7: HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN PERAWAT DENGAN MUTU PELAYANAN ...digilib.unmuhjember.ac.id/.../umj-1x-hubunganti-3329-1-manuskrip.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN PERAWAT DENGAN MUTU

Populasi, sampel, dan sampling

Populasi adalah seluruh subjek penelitian

(Arikunto, 2006). Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh perawat di 4

ruang inap Rumah Sakit Daerah Kalisat

Jember yang berjumlah 43 perawat.

Sampel adalah sebagian atau wakil

populasi yang diteliti (Arikunto, 2006).

sampel yang dimaksud dalam penelitian

ini adalah 39 responden dari 43 perawat

yang meliputi S1 Ners dan D3

keperawatan, empat sampel tidak di ambil

dikarenakan menjabat sebagai kepala

ruangan yang lebih berperan dalam

manajemen ruangan yang berada di empat

ruangan di Rumah Sakit Daerah Kalisat.

Sampling adalah suatu proses dalam

menyeleksi porsi dari populasi untuk

dapat mewakili populasi. Dalam

penelitian ini, sampling yang digunakan

adalah dengan tekhnik Total sampling.

HASIL PENELITIAN

Analisis Univariat

Berdasarkan umur perawat, menunjukkan

bahwa jumlah perawat RSD Kalisat yang

berusia antara 26 – 31 tahun, memiliki

jumlah terbanyak yaitu sebanyak 26

(66.7%) orang. Berdasarkan jenis

kelamin, menunjukan bahwa jumlah

perawat RSD Kalisat hampir berimbang

antara perawat perempuan 22 (56,4%)

orang dengan perawat laki-laki 17

(43,6%) orang.

Analisis Bivariat

Berdasarkan tingkat pendidikan,

menunjukan bahwa pendidikan perawat

RSD Kalisat sebagian besar adalah

ditingkat D3 keperawata sebanyak 29

(74,4%) perawat. Berdasarkan mutu

pelayanan kepada pasien, menunjukan

bahwa sebanyak 26 (66,7%) perawat

mempersepsikan bahwa mutu pelayanan

keperawatan di RSD Kalisat dalam

kategori baik.

Page 8: HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN PERAWAT DENGAN MUTU PELAYANAN ...digilib.unmuhjember.ac.id/.../umj-1x-hubunganti-3329-1-manuskrip.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN PERAWAT DENGAN MUTU

Tabel 5.5 Tingkat Pendidikan Perawat dengan Mutu Pelayanan Keperawatan Pada Pasien di

Rumah Sakit Daerah Kalisat Jember, 19 Juni 2014 (n = 39)

Kriteria Mutu Pelayanan

Total P

Value r

cukup baik

Pendidikan

Perawat

Ners 0

(0%)

10

(100%)

10

(100%)

0.009 -0,415 D3 13

(44.8%)

16

(55.2%)

29

(100%)

Total 13

(33.3%)

26

(66.7%)

39

(100.0%)

Berdasarkan tabel 5.5 dapat diketahui

bahwa dari 10 orang yang mempunyai

pendidikan Ners menyatakan bahwa

perawat mempersepsikan 100% sudah

memberikan mutu pelayanan secara baik.

Sedangkan dari 29 orang yang

mempunyai pendidikan D3 keperawatan

menyatakan, bahwa perawat

mempersepsikan 44,8% sudah

memberikan mutu pelayanan secara cukup

baik dan 55,2% sudah memberikan mutu

pelayanan baik. Hasil analisis uji statistik

Spearma’sn Rho diperoleh angka

signifikansi yang terlihat pada P value

dengan nilai 0,009 atau kurang dari α =

5% (0.05) dan nilai r adalah -0,415 maka

Ho ditolak dan H1 diterima. Sehingga ada

hubungan antara tingkat pendidikan

perawat dengan mutu pelayanan

keperawatan pada pasien di Rumah Sakit

Daerah Kalisat Jember. Namun sesuai

dengan parameter kekuatan korelasi yang

telah ditentukan bahwa nilai koefisien

korelasi penelitian yang telah dilakukan

memiliki kekuatan korelasi sebesar -0,415

yang berarti “sedang” yaitu diantara 0,40

< KK ≤ 0,70 dengan arah korelasinya

negatif (-), artinya semakin besar nilai

variabel maka semakin kecil nilai variabel

lainnya.

PEMBAHASAN

Pendidikan Perawat RSD Kalisat

Pendidikan sekarang selaras dengan

perkembangan ilmu dan tekhnologi,

pendidikan keperawatan tahap demi tahap

mengalami peningkatan baik jenjang

maupun mutu pendidikan. Jenjang

pendidikan keperawatan di Indonesia

adalah Akademi atau Pendidik Ahli

Madya keperawatan dan program sarjana

keperawatan (Ners) dan program S2 atau

Page 9: HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN PERAWAT DENGAN MUTU PELAYANAN ...digilib.unmuhjember.ac.id/.../umj-1x-hubunganti-3329-1-manuskrip.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN PERAWAT DENGAN MUTU

magister serta konsultan (S3) yang terkait

dengan keperawatan (Pusdiknakes, 2001).

Berdasarkan tabel 5.3 menunjukan bahwa

pendidikan perawat RSD Kalisat sebagian

besar adalah ditingkat D3 keperawata

sebanyak 29 (74,4%) perawat. Hasil data

tersebut, sesuai dengan kebijakan Direktur

RSD Kalisat yang membuat komposisi

bahwa jumlah perawat D3 keperawatan

lebih banyak kerena perawat D3

keperawatan sebagai perawat vokasional

atau perawat terampil sedangkan perawat

S1 Ners keperawatan dibutuhkan oleh

rumah sakit sebagai perawat manajerial

yang mengatur masalah pelayanan yang

baik di tiap – tiap ruangan yang ada di

RSD Kalisat, selain itu menghemat

anggaran yang tiap bulan membiayai para

perawat atau karyawan yang bekerja di

rumah sakit tersebut akan tetapi perawat

D3 keperawatan dengan kesadarannya

sendiri meningkatkan pendidikan S1

keperawatan.

Peneliti berpendapat bahwa pendidikan

D3 keperawatan lebih banyak

dibandingkan dengan pendidikan S1 Ners

keperawatan dikarenakan pendidikan D3

keperawatan sebagai perawat pelaksana

yang membutuhkan jumlah yang cukup

banyak sedangkan pendidikan S1 Ners

keperawatan lebih ke peran advokasi dan

manejerialnya. Sehingga tidak terlalu

banyak pada perawat S1 Ners

keperawatan yang telah ditempatkan di

masing – masing ruangan di RSD Kalisat.

Mutu Pelayanan pada Pasien

Definisi mengenai mutu telah banyak

dijelaskan oleh para ahli. Azwar (1996)

menjelaskan bahwa mutu adalah tingkat

kesempurnaan dari penampilan sesuatu

yang sedang diamati dan juga merupakan

kepatuhan terhadap standar yang telah

ditetapkan, sedangkan Tappen (1995)

menjelaskan bahwa mutu adalah

penyesuaian terhadap keinginan pelanggan

dan sesuai dengan standar yang berlaku

serta tercapainya tujuan yang diharapkan.

Berdasarkan tabel 5.4 menunjukan bahwa

sebanyak 26 (66,7%) perawat

mempersepsikan bahwa mutu pelayanan

keperawatan di RSD Kalisat dalam

kategori baik. Hasil penelitian tersebut

sesuai dengan teori menurut Fitzmmons

(dalam Nasution 2003) yang menyatakan

bahwa dalam menenetukan mutu jasa atau

pelayanan ada lima dimensi mutu

pelayanan (Service Quality), meliputi:

Wujud nyata (tangibles), Kehandalan

(reliability), Ketanggapan(responsiveness,

Jaminan (assurance) dan Empati

(empathy).

Page 10: HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN PERAWAT DENGAN MUTU PELAYANAN ...digilib.unmuhjember.ac.id/.../umj-1x-hubunganti-3329-1-manuskrip.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN PERAWAT DENGAN MUTU

Peneliti berpendapat bahwa hasil

penelitian ini yang menunjukan sebanyak

26 (66,7%) perawat mempersepsikan

bahwa mutu pelayanan keperawatan di

RSD Kalisat dalam kategori baik di

pengaruhi oleh fasilitas cukup memadai

guna menunjang kinerja perawat ruangan

yang ada dirumah sakit, pendidikan

perawat juga mempengaruhi persepsi dan

pengalaman perawat mengenai rumah

sakit tempat dia bekerja dan macam –

macam pelayanan yang di berikan oleh

rumah sakit serta manajemen rumah sakit

dan manajemen ruangan yang telah

diberlakukan oleh Rumah Sakit Daerah

Kalisat Kabupaten Jember.

Hubungan Tingkat Pendidikan

Perawat dengan Mutu Pelayanan

Keperawatan pada Pasien di Rumah

Sakit Daerah Kalisat Jember.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah

dilakukan uji Korelasi Spearman’s Rho

didapatkan hasil nilai koefisien korelasi

(r) sebesar -0,415 dengan tingkat

signifikansi (P) sebesar 0,009 atau kurang

dari α = 5% (0.05). Sesuai dengan

parameter kekuatan korelasi yang telah

ditentukan bahwa nilai koefisien korelasi

memiliki kekuatan korelasi sebesar -0,415

yang berarti “sedang” yaitu diantara 0,40

< KK ≤ 0,70 dengan arah korelasinya

negatif (-), artinya semakin besar nilai

variabel maka semakin kecil nilai variabel

lainnya. Dari analisis tersebut maka Ho

ditolak dan H1 diterima, sehingga ada

hubungan antara tingkat pendidikan

perawat dengan mutu pelayanan

keperawatan pada pasien di Rumah Sakit

Daerah Kalisat Jember.

Berdasarkan tabel 5.5 menggambarkan

bahwa perawat di RSD Kalisat, dari 39

responden, 10 perawat yang memiliki

pendidikan S1 Ners keperawatan

menyatakan bahwa mayoritas (100%)

perawat mempersepsikan sudah

memberikan mutu pelayanan secara baik

sedangkan 29 perawat yang memiliki

pendidikan D3 keperawatan menyatakan

bahwa sebagian besar (55,2%) perawat

mempersepsikan sudah memberikan mutu

pelayanan secara baik.

Hasil tersebut sesuai dengan SK

Mendikbud No 056/U/1994 yang

menyatakan bahwa Program Pendidikan

Ners menghasilkan Sarjana Keperawatan

dan perawat professional (Ners, “First,

Profesional Degree”) dengan sikap,

tingkah laku, kemampuan professional,

serta kompetensi untuk melaksanakan

asuhan atau praktik keperawatan dasar (

sampai dengan tingkat kerumitan tertentu)

Page 11: HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN PERAWAT DENGAN MUTU PELAYANAN ...digilib.unmuhjember.ac.id/.../umj-1x-hubunganti-3329-1-manuskrip.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN PERAWAT DENGAN MUTU

secara mandiri. Perawat professional

bertugas memberikan perawatan yang

sesuai dengan kebutuhan objektif klien, dan

melakukan supervise praktik keperawatan

yang dilakukan oleh perawat professional

pemula. Selain itu mereka juga dituntut

untuk memiliki kemampuan dalam

meningkatkan mutu pelayanan

keperawatan dengan memimpin iptek

keperawatan. Serta melakukan riset dasar

keperawatan.

Hasil penelitian ini juga di dukung oleh

penelitian terkait yang telah dilakukan oleh

Faizin dengan judul hubungan tingkat

pendidikan dan lama kerja perawat dengan

kinerja perawat di RSU Pandan Arang

Kabupaten Boyolali, didapatkan hasil ada

hubungan tingkat pendidikan perawat

terhadap kinerja perawat di Rumah

Sakit Umum Pandan Arang

Kabupaten Boyolali, ditunjukkan dengan

nilaichi-square sebesar 17,47,dan taraf

signifikan yang dihasilkan kurang dari

5% yaitu p = 0,002.

Peneliti berpendapat pendidikan tinggi

keperawatan di RSD Kalisat sangat

menentukan pembinaan sikap pandangan,

dan kemampuan professional,

Profesionalisme keperawatan perlu

dilakukan dengan penyesuaian secara

mendasar dan menyeluruh, misalnya

penyesuaian sikap dan pandangan, serta

pengetahuan dan kemampuan dari perawat

sendiri. dengan demikian peran dan fungsi

perawat juga akan dirasakan manfaatnya

oleh masyarakat dalam bentuk pelayanan

keperawatan yang bermutu, dan berupa

kepuasan kerja perawat sendiri karena

adanya otonomi. Saat ini keperawatan

sebagai profesi masih terus dalam transisi,

sehinnga diperlukan perkembangan

berbagai praktek keperawatan profesional

yang teruji dan dapat dan dapat diakui

sebagai model praktik keperawatan dalam

lingkup keperawatan pada sistem

pelayanan kesehatan, sehingga perlunya

pendidikan berkelanjutan untuk mencapai

kualitas pelayanan yang akan diberikan

kepada klien.

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Pendidikan perawat di RSD

Kalisat sebagian besar adalah D3

keperawatan.

2. Mutu pelayanan keperawatan di

RSD Kalisat dalam kategori baik.

3. Ada hubungan antara tingkat

pendidikan perawat dengan mutu

pelayanan keperawatan pada

Page 12: HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN PERAWAT DENGAN MUTU PELAYANAN ...digilib.unmuhjember.ac.id/.../umj-1x-hubunganti-3329-1-manuskrip.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN PERAWAT DENGAN MUTU

pasien di Rumah Sakit Daerah

Kalisat Jember.

B. Saran

1. Bagi RSD Kalisat

Dalam meberikan pelayanan

kepada pasien, diharapkan lebih

memperhatikan peningkatkan

pengontrolan kepada para

perawatnya sendiri sebelum

memberikan pelayanan kepada

pasien harus benar – benar

disipkan baik dari segi penampilan

maupun pendidikan dan ilmu

pengetahuannya dibidang

keperawatan, sehingga tercipta

keperawatan professional yang

memuaskan pasien.

2. Bagi Perawat

Perlu ditingkatkan kembali mutu

pelayanan keperawatan kepada

pasien yang diberikan oleh D3

keperawatan dengan cara

melanjutkan tingkat pendidikan ke

tingkat S1Ners keperawatan.

3. Institusi Pendidikan Keperawatan

Perlu perhatian khusus untuk

membekali mahasiswa didik

dengan ilmu pengetahuan dan

keterampilan secara motorik halus

dan motorik kasar baik mahaiswa

D3 keperawatan maupun

mahasiswa S1 Ners keperawatan

menurut porsinya masing – masing

sehingga nantinya lulusan institusi

tersebut memiliki lulusan yang

bermutu yang siap memberikan

pelayanan di Rumah sakit dengan

sangat memuaskan klien.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Perlu dilakukan penelitian lebih

lanjut dengan instrumen penelitian

yang lebih baik dan jumlah

responden yang lebih banyak.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,S (2006). Prosedur penelitian

suatu pendekatan praktik

keperawatan.Jakarta : Rineka

Cipta

Asmuji. (2003). Manajemen

keperawatan.Jogjakarta : AR-

Ruzz Media

Notoatmodjo, Soekidjo. (2005).

Metodologi Penelitian

Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta.

Indriyani, Dyan., et al. (2013) panduan

penulisan skripsi. FIKES-

Universitas Muhhamdyah

Jember : tidak di publikasikan

Notoatmodjo, Soekidjo. (2010).

Metodologi Penelitian

Kesehatan. Ed. Rev. Jakarta :

Rineka Cipta.

Page 13: HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN PERAWAT DENGAN MUTU PELAYANAN ...digilib.unmuhjember.ac.id/.../umj-1x-hubunganti-3329-1-manuskrip.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN PERAWAT DENGAN MUTU

Kurniawan, Deni. (2013). Hubungan

fasilitas kesehatan dangan

mutu pelayanan kesehatan di

RSUD Balung Jember.

Skripsi. Fakultas ilmu

kesehatan Universitas

Muhammadyah Jember :

Tidak di Publikasikan

Notoatmojo,Soekidjo.(2003).Sosiologi

dan

AntropologiKesehatan.Yogyakarta

: Rineka Cipta

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan

Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Jakarta :

Salemba Medika.

Reza, Fandi (2013). Tingkat pendidikan

perawat dengan komunikasi

terapeutik pada pasien Di

Rumah Sakit Dr. Soebandi

Jember : Tidak dipublikasikan

Nursalam.(2011).Konsep dan Penerapan

Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan, Edisi 2.Jakarta :

Salemba Medika

Sugiyono (2007) Statistika untuk

penelitian. Bandung: Penerbit

CV Alvabeta

Nursalam.2013.Metodologi Penelitian

Keperawatan,Jakarta.Salemba

Medika

Santrok J.W. (2002). Adolescence. Edisi

ke enam . Jakarta : Erlangga.

Potter, P.A. Perry, A.G. (2005). Buku ajar

Fundamental Keperawatan

:Konsep,Proses, Dan Praktik.

Edisi 4. Volume 1. Alih Bhasa

: Yasmin Asih, dkk. Jakarta:

EGC

Sa’adah, K. (2011). Hubungan Kualitas

Pelayanan Dengan Tingkat

Kepuasan Klien Rawat Inap

Di Puskesmas Sukowono

Jember. Tidak Dipubikasikan.

Ali.Z (2002). Dasar-Dasar Keperawatan

Profesional.Jakarta: Widya

Medika

Perry & Potter. (2005).Fundamental

Keperawatan. Konsep Dan

Praktek.Jakarta : EGC