HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan...

155
HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA MATERI AKUNTANSI DENGAN MOTIVASI BELAJAR DAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA Survei pada siswa kelas XII IIIS di SMA N 1 Wates, SMA N 2 Wates, dan SMA N 1 Sentolo di Kabupaten Kulonprogo SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Disusun oleh: Nancy Amanda Ratih NIM: 131334075 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan...

Page 1: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

i

HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN

PEMBELAJARAN AKTIF PADA MATERI AKUNTANSI

DENGAN MOTIVASI BELAJAR DAN KECERDASAN

EMOSIONAL SISWA

Survei pada siswa kelas XII IIIS di SMA N 1 Wates, SMA N 2 Wates, dan SMA

N 1 Sentolo di Kabupaten Kulonprogo

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Ekonomi Bidang Keahlian

Khusus Pendidikan Akuntansi

Disusun oleh:

Nancy Amanda Ratih

NIM: 131334075

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

ii

HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN

PEMBELAJARAN AKTIF PADA MATERI AKUNTANSI

DENGAN MOTIVASI BELAJAR DAN KECERDASAN

EMOSIONAL SISWA

Survei pada siswa kelas XII IIIS di SMA N 1 Wates, SMA N 2 Wates, dan SMA

N 1 Sentolo di Kabupaten Kulonprogo

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Ekonomi Bidang Keahlian

Khusus Pendidikan Akuntansi

Disusun oleh:

Nancy Amanda Ratih

NIM: 131334075

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

iv

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

v

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk:

Kedua Orang Tuaku, Bapak Amir Ernowo dan Ibu Kus Susanti Relita

Saudaraku, Regina Ambar Tyas dan Atalya Adevena

Keponakanku, Reinardus Damar Wicaksono

Keluarga Besarku, dan

Almamaterku, Universitas Sanata Dharma

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

vi

MOTTO

Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan

menerimanya

Matius 21:22

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 29 September 2017

Nancy Amanda Ratih

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

viii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma:

Nama : Nancy Amanda Ratih

NIM : 131334075

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF

PADA MATERI AKUNTANSI DENGAN MOTIVASI BELAJAR DAN

KECERDASAN EMOSIONAL SISWA SURVEI PADA SISWA: Survei Pada

Siswa Kelas XII IIIS di SMA N 1 Wates, SMA N 2 Wates, dan SMA N 1 Sentolo

di Kabupaten Kulonprogo

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 29 September 2017 Yang menyatakan

Nancy Amanda Ratih

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

ix

ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF

PADA MATERI AKUNTANSI DENGAN MOTIVASI BELAJAR DAN

KECERDASAN EMOSIONAL SISWA

Survei pada siswa kelas XII IIIS di SMA N 1 Wates, SMA N 2 Wates, Dan SMA

N 1 Sentolo di Kabupaten Kulonprogo

Nancy Amanda Ratih

Universitas Sanata Dharma

2017

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan positif : 1) tingkat

keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar;

2) tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan

kecerdasan emosional siswa.

Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang dilaksanakan di 3

SMA Negeri kelas XII IIS di Kabupaten Kulonprogo yang menerapkan

Kurikulum 2013. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan

Maret 2017. Penelitian ini merupakan penelitian populasi. Dari populasi 193

siswa, diperoleh responden yang mengisi data sebanyak 187 siswa. Data dianalisis

dengan menggunakan teknik analisis Spearman

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) terdapat hubungan positif antara

keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar

(Spearman’s rho) = (+) 0,442; sig (1-tailed) = 0,000 < α = 0,01); 2) terdapat

hubungan positif antara keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi

dengan kecerdasan emosional siswa (Spearman’s rho) = (+) 0,504; sig (1-tailed) =

0,000 < α = 0,001)

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

x

ABSTRAC

THE CORRELATION BETWEEN ACTIVE LEARNING FULFILLMENT

LEVEL IN ACCOUNTING COURCE, LEARNING MOTIVATION AND

EMOTIONAL INTELLIGENCE OF STUDENTS

A Survey on the twelfth grade of IIS’S students of SMA N 1 Wates, SMA N 2

Wates, and SMA N 1 Sentolo, Kulonprogo Regency

Nancy Amanda Ratih

Universitas Sanata Dharma

2017

This study aims to examine positive correlation between: 1) the fulfillment

level of active learning motivation; 2) the fulfillment of active learning in

accounting course and students emotional intelligence.

This study is a correlational study conducted on the twelfth grade students

of three SMA Negeri in Kulonprogo Regency that had already implemented 2013

Curriculum. The research was conducted from Januar to March 2017. This study

is a population study. The techniques of collecting data were questionnaires. The

population of this study is 193 student. Respondent who filled the data were 187

students. The data were analyzed by using Spearman correlation techniques.

The result show that: 1) there is positive correlation between fulfillment

level of active learning in accounting course and learning motivation (Spearman’s

rho) = (+) 0,442; sig (1-tailed) = 0,000 < α = 0,01); 2) there is positive

correlational between fulfillment level of active learning in accounting course and

emotional intelligence (Spearman’s rho) = (+) 0,504; sig (1-tailed) = 0,000 < α =

0,001)

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

xi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

rahmat dan berkah yang dilimpahkan oleh-Nya, penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan lancar dan baik.

Skripsi merupakan salah satu prasyarat untuk memperoleh gelar sarjana

pendidikan. Penulisan ini mendapatkan banyak dukungan dan bantuan dari

banyak pihak, baik dari universitas maupun dari teman-teman kuliah. Oleh karena

itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu selama penulisan skripsi ini, terlebih untuk :

1. Allah Bapa yang telah memberikan perlindungan dan berkat-Nya kepada

penulis sehinggga dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.

2. Bapak Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd.,M.Si selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus PendidikanAkuntansi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Ibu Natalina Premastuti Brataningrum,S.Pd.,M.Pd selaku Pembimbing

skripsi terima kasih atas bantuan, semangat, kritik, dan nasehat yang telah

diberikan selama penulisan skripsi.

5. Bapak Ibu dosen dan Karyawan Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian

Khusus Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma, terima kasih

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

xii

atas ilmu dan bantuan yang diberikan khususnya dalam proses perkuliahan

dan administrasi perkuliahan.

6. Bapak Ibu seluruh karyawan dan staff Sanata Dharma, terimakasih atas

bantuan dalam proses administrasi kuliah.

7. Keluargaku, Bapak, Ibu, Mbak Egin, Ata, dan Rei, terima kasih atas doa

dan dukungan yang diberikan.

8. Teman-teman kuliah, terimakasih untuk bantuan dan motivasi selama

kebersamaan yang singkat ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam

penulisan skripsi ini, oleh karena itu, praktikan mengharapkan masukan atau kritik

yang membangun untuk perbaikan.

Demikianlah laporan akhir ini dibuat, semoga skripsi ini dapat

memberikan manfaat serta membantu pembaca dalam proses pengembangan

pembelajaran serta dapat digunakan dengan sebaik-baiknya.

Yogyakarta, 29 September 2017

Penulis,

Nancy Amanda Ratih

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................ vii

ABSTRAK ....................................................................................................... viii

ABSTRAC ....................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ..................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Batasan Masalah ..................................................................................... 4

C. Rumusan Masalah ................................................................................... 5

D. Tujuan Penelitian .................................................................................... 5

E. Manfaat Penelitian .................................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 7

A. Kajian Teori ............................................................................................ 7

1. Kurikulum 2013 ................................................................................. 10

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

xiv

2. Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif ................................................... 15

3. Motivasi Belajar ................................................................................. 15

4. Kecerdasan Emosional ....................................................................... 22

B. Kerangka Berpikir .................................................................................. 29

C. Hipotesis Penelitian ................................................................................ 31

D. Paradigma Penelitian .............................................................................. 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN......................................................... 33

A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 33

B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................. 33

C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................... 34

D. Populasi Penelitian.................................................................................. 34

E. Operasional Variabel dan Pengukuran ................................................... 36

F. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 46

G. Pengujian Instrumen Penelitian .............................................................. 46

H. Teknik Analisis Data .............................................................................. 56

BAB IV GAMBARAN UMUM ...................................................................... 65

A. SMA N 1 Wates ...................................................................................... 65

B. SMA N 2 Wates ...................................................................................... 69

C. SMA N 1 Sentolo ................................................................................... 72

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................................ 77

A. Deskripsi Data ........................................................................................ 77

B. Pengujian Prasyarat Analisis Data .......................................................... 85

C. Pengujian Hipotesis ................................................................................ 86

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

xv

D. Pembahasan ............................................................................................ 90

BAB VI PENUTUP ......................................................................................... 96

A. Kesimpulan ............................................................................................. 96

B. Keterbatasan ........................................................................................... 96

C. Saran ....................................................................................................... 97

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 99

LAMPIRAN ..................................................................................................... 102

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Nama dan Alamat Penelitian………………………………….. 34

Tabel 3.2 Nama Sekolah dan Jumlah Populasi Penelitian………………. 35

Tabel 3.3 Operasioanal Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif…... 36

Tabel 3.4 Operasional Variabel Motivasi Belajar……………………….. 42

Tabel 3.5 Operasional Variabel Kecerdasan Emosional………………… 43

Tabel 3.6 Sebagian r Tabel……………………………………………..... 47

Tabel 3.7 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel Tingkat

Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif…………………………...

48

Tabel 3.8 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel Motivasi

Belajar………………………………………………………….

49

Tabel 3.9 Hasil Pengujian Ulang Validitas Instrumen Variabel Motivasi

Belajar………………………………………………………….

51

Tabel 3.10 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel Kecerdasan

Emosional……………………………………………………...

52

Tabel 3.11 Hasil Pengujian Ulang Validitas Instrumen Variabel

Kecerdasan Emosional………………………………………...

53

Tabel 3.12 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian……………. 56

Tabel 3.13 Tingkat Penguasaan Kompetensi……………………………... 57

Tabel 3.14 Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif…………………. 59

Tabel 3.15 Tingkat Motivasi Belajar……………………………………… 59

Tabel 3.16 Tingkat Kecerdasan Emosional……………………………….. 60

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

xvii

Tabel 3.17 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Arah Hubungan……………... 63

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Sekolah Berdasarkan Asal Sekolah…….. 77

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Sekolah Berdasarkan Status Sekolah…… 78

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Sekolah Berdasarkan Jenis Kelamin……. 79

Tabel 5.4 Perhitungan dan Interpretasi Penilaian Tingkat Keterlaksanaan

Pembelajaran Aktif…………………………………………….

80

Tabel 5.5 Perhitungan dan Interpretasi Penilaian Motivasi Belajar……... 82

Tabel 5.6 Perhitungan dan Interpretasi Penilaian Kecerdasan Emosional 83

Tabel 5.7 Hasil Uji Normalitas Mengenai Tingkat Keterlaksanaan

Pembelajaran Aktif dengan Motivasi Belajar………………….

85

Tabel 5.8 Hasil Uji Normalitas Mengenai Tingkat Keterlaksanaan

Pembelajaran Aktif dengan Kecerdasan Emosional…………...

86

Tabel 5.9 Hasil Uji Korelasional Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran

Aktif dengan Motivasi Belajar………………………………...

87

Tabel 5.10 Hasil Uji Korelasional Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran

Aktif dengan Kecerdasan Emosional………………………….

89

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Kuesioner Instrumen Penelitian .................................................. 104

Lampiran II Data Dinas .................................................................................. 117

Lampiran III Data Induk Penelitian ............................................................... 119

Lampiran IV Tabel r....................................................................................... 135

Lampiran V Hasil Uji Validitas ..................................................................... 137

Lampiran VI Uji Reliabilitas .......................................................................... 143

Lampiran VII Uji Normalitas ......................................................................... 146

Lampiran VIII Uji Korelasi ............................................................................ 148

Lampiran IX Surat Ijin Penelitian .................................................................. 150

Lampiran X Surat Selesai Penelitian ............................................................. 152

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan perilaku seseorang

atau kelompok dalam usaha untuk mendewasakan manusia atau peserta didik

melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Tujuan pendidikan nasional yang

sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 adalah mencerdaskan kehidupan

bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia

yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga yang

Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Agar tujuan pendidikan

tercapai, maka kualitas pendidikan perlu dikembangkan dan ditingkatkan

dengan berpedoman pada delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) yaitu

standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar pendidikan

dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,

standar pembiayaan pendidikan dan standar penilaian pendidikan. Standar

kompetensi lulusan, isi, proses, dan penilaian dapat dikenal dengan

kurikulum.

Menurut UU No 20 Tahun 2013 kurikulum adalah seperangkat

rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara

yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan pembelajaran

untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum merupakan wadah

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

2

yang menunjukkan keberhasilan pelaksanaan kegiatan pendidikan. Tanpa

adanya kurikulum maka pendidikan tidak dapat berjalan dengan efektif dan

efisien sesuai yang diharapkan. Kurikulum dimaknai sebagai serangkaian

upaya untuk mencapai tujuan pendidikan. Pemerintah melalui Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan menyusun, mengembangkan, dan menetapkan

sebuah kurikulum yang berlaku tahun 2013/2014 guna memberikan solusi

mengenai problematika bangsa dan mempersiapkan siswa untuk tantangan

masa depan. Kurikulum baru ini diperkenalkan oleh pemerintah dengan

sebutan kurikulum 2013. Permendikbud No 70 Tahun 2013 tentang Kerangka

Dasar dan Struktur Kurikulum menyatakan pola pikir kurikulum 2013 salah

satunya adalah pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi

pembelajaran yang berpusat pada siswa (student center) atau lebih dikenal

dengan pembelajaran aktif.

Pembelajaran aktif adalah pembelajaran dimana siswa terlibat aktif

dalam berinteraksi dengan siswa, guru atau sumber belajar lain. Siswa

dituntut untuk aktif terlibat dalam kegiatan belajar sedangkan guru sebagai

fasilitator. Pembelajaran aktif pada dasarnya berusaha untuk memperkuat dan

memperlancar stimulus dan respons siswa dalam pembelajaran, sehingga

proses pembelajaran menjadi hal yang menyenangkan, tidak menjadi hal yang

membosankan bagi mereka. Dengan memberikan strategi pembelajaran aktif

pada siswa dapat membantu ingatan mereka, sehingga mereka dapat

dihantarkan kepada tujuan pembelajaran dengan sukses. Untuk menciptakan

pembelajaran aktif, beberapa penelitian Uno (2012: 76) menemukan salah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

3

satunya adalah anak belajar dari pengalamannya, selain anak harus belajar

memecahkan masalah yang dia peroleh. Dalam metode pembelajaran aktif,

setiap materi pelajaran yang baru harus dikaitkan dengan berbagai

pengetahuan dan pengalaman yang ada sebelumnya. Mulyasa (2004: 241)

menyatakan agar murid dapat belajar secara aktif guru perlu menciptakan

strategi pembelajaran yang tepat guna sedemikian rupa, sehingga peserta

didik mempunyai motivasi yang tinggi untuk belajar. Dalam kurikulum 2013,

kegiatan evaluasi adalah kegiatan dimana guru memberikan umpan balik atau

respon atas hasil kerja siswa. Respon yang diberikan guru kepada siswa dapat

menjadi motivasi bagi siswa untuk menjadi lebih baik kedepannya. Kata-kata

positif, menyemangati, kritik dan saran yang membangun dapat membuat

siswa termotivasi untuk lebih maju dalam pembelajaran selanjutnya.

Pembelajaran aktif juga menciptakan dialog yang interaktif antara

siswa dengan siswa, siswa dengan guru atau sumber belajar lainnya. Dalam

suasana pembelajaran aktif, siswa tidak terbebani secara perseorangan dalam

memecahkan masalah yang dihadapi dalam belajar, tetapi mereka saling

bertanya dan berdiskusi sehingga mereka dapat saling bertukar ide atau

informasi yang telah mereka dapatkan. Dalam kerja kelompok atau

berdiskusi, selain belajar bagaimana cara memecahkan masalah, siswa juga

belajar mendengarkan pendapat dengan seksama atau penuh perhatian,

menanggapi pendapat, dan dapat menerima saran dari temannya. Kemampuan

bekerja sama dan saling memahami satu sama lain di dalam kelompok

merupakan bagian dari kecerdasan emosional individu. Menurut Goleman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

4

(2002: 512) kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang mengatur

kehidupan emosinya dengan inteligensi; menjaga keselarasan emosi dan

pengungkapannya melalui keterampilan kesadaran diri, pengendalian diri,

motivasi diri, empati dan keterampilan sosial. Hal yang dibutuhkan dalam

memecahkan masalah dalam kegiatan pembelajaran aktif tidak hanya

kecerdasan intelektualnya saja tetapi juga kecerdasan emosionalnya. Menurut

Goleman, bila seseorang memiliki kecerdasan intelektual tinggi namun taraf

kecerdasan emosionalnya rendah maka cenderung akan terlihat sebagai orang

yang keras kepala, sulit bergaul, mudah frustrasi, tidak mudah percaya kepada

orang lain, tidak peka dengan kondisi lingkungan dan cenderung putus asa

bila mengalami stress. Kondisi sebaliknya, dialami oleh orang-orang yang

memiliki taraf kecerdasan intelektual rata-rata namun memiliki kecerdasan

emosional yang tinggi.

Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin membahas dan menyelidiki

tentang hubungan tingkat keteraksanaan pembeajaran aktif dengan motivasi

belajar dan kecerdasan emosional pada siswa SMA kelas XII IIS. Judul

penelitian ini dirumuskan sebagai berikut “Hubungan Tingkat

Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif pada Materi Akuntansi dengan

Motivasi Belajar dan Kecerdasan Emosional Siswa”

B. Batasan Masalah

Penelitian ini difokuskan pada persepsi siswa mengenai tingkat

keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi yang menerapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

5

kurikulum 2013 jika dihubungkan dengan motivasi belajar dan kecerdasan

emosional.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan

masalah sebagai berikut:

1. Apakah ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif

dengan motivasi belajar?

2. Apakah ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif

dengan kecerdasan emosional?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif dengan

motivasi belajar.

2. Hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif dengan

kecerdasan emosional.

E. Manfaat penelitian

1. Manfaat Bagi Guru

Penelitian ini dapat dijadikan evaluasi bagi guru untuk mengetahui

persepsi siswa dalam menerapkan pembelajaran aktif kepada siswa di

kelas. Cakupan evaluasi berkenaan dengan sejauh mana efektifitas

keterlaksanaan pembelajaran aktif dan dampaknya pada motivasi belajar

dan kecerdasan emosional yang dimiliki siswa. Berdasarkan evaluasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

6

tersebut diharapkan guru dapat lebih menerapkan pembelajaran aktif lebih

lenajut kepada siswa.

2. Manfaat Bagi Sekolah

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai evaluasi bagi para guru di

sekolah dalam mengimplementasikan pembelajaran akfif di kelas sehingga

pembelajaran aktif dapat terlaksana dengan baik.

3. Manfaat Bagi Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti selanjutnya

untuk menyelidiki berbagai fakta persepsi siswa terkait dengan

pembelajaran aktif di kelas berdasarkan motivasi belajar dan kecerdasan

emosional siswa.

4. Manfaat Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sarana aktualisasi

pengetahuan yang telah didapatkan penulis selama melaksanakan studi,

dan juga sebagai bahan perbandingan antara persepsi dan fakta dalam

kegiatan belajar mengajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

7

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kurikulum 2013

1. Pengertian Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 yang diterapkan pada tahun pelajaran 2013/2014

merupakan hasil pengembangan kurikulum yang telah ada sebelumnya,

baik Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang mulai dilaksanakan

pada tahun 2004 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang

mulai dilaksanakan pada tahun 2006. Menurut Fadlillah (2013: 16)

kurikulum 2013 adalah sebuah kurikulum yang dikembangkan untuk

meningkatkan dan menyeimbangkan kemampuan soft skills dan hard skills

yang berupa sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Antara soft skills dan

hard skills diharapkan dapat tertanam dalam diri siswa secara seimbang,

berdampingan, dan mampu diimpletasikan dengan baik dalam kehidupan

sehari-hari sehingga berpengaruh dalam menentukan kesuksesan di

kehidupan selanjutnya.

Pengembangan kurikulum 2013 pada dasarnya untuk meningkatkan

kualitas pendidikan di Indonesia agar menjadi lebih baik dan

mempersiapkan siswa dalam menyambut persaingan global dan tantangan

di masa depan.

7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

8

2. Tujuan Kurikulum 2013

Berdasarkan Permendikbud Republik Indonesia No 70 Tahun 2013,

kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar

memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang

beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi

pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban

dunia.

Menurut M. Fadlillah (2014: 25), tujuan Kurikulum 2013 dapat

diuraikan sebagai berikut:

a. Meningkatkan mutu pendidikan dengan menyeimbangkan hard skills

dan soft skills melalui kemampuan sikap, keterampilan, dan

pengetahuan dalam rangka menghadapi tantangan global yang terus

berkembang.

b. Membentuk dan meningkatkan sumber daya manusia yang produktif,

kreatif, dan inovatif, sebagai modal pembangunan bangsa dan negara

Indonesia.

c. Meringankan tenaga pendidik dalam menyampaikan materi dan

menyiapkan administrasi mengajar, sebab pemerintah telah

menyiapkan semua komponen kurikulum beserta buku teks yang

digunakan dalam pembelajaran.

d. Meningkatkan peran serta pemerintah pusat dan daerah serta warga

masyarakat secara seimbang dalam menentukan dan mengendalikan

kualitas dalam pelaksanaan kurikulum di tingkat satuan pendidikan.

e. Meningkatkan persaingan yang sehat antar-satuan pendidikan tentang

kualitas pendidikan yang akan dicapai.

Tujuan-tujuan tersebut merupakan analisis yang didasarkan pada

pengembangan kurikulum 2013 yang disosialisasikan oleh Kemendikbud.

Tujuan kurikulum 2013 menurut kedua pendapat di atas pada dasarnya

sama, yaitu mempersiapkan siswa yang beriman produktif, afektif, kreatif,

inovatif, dan mandiri serta menyeimbangkan hardskill dan softskill siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

9

3. Kelebihan dan Kelemahan Kurikulum 2013

Kurniasih (2014: 39) menyatakan terdapat hal penting dari

perubahan atau penyempurnaan kurikulum 2013 yaitu keunggulan dan

kekurangan. Keunggulan-keunggulan yang terdapat dalam kurikulum 2013

adalah sebagai berikut:

a. Siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif dan inovatif dalam setiap

pemecahan masalah yang mereka hadapi di sekolah.

b. Penentuan nilai bagi siswa bukan hanya didapat dari nilai ujian saja

tetapi juga didapat dari nilai kesopanan, religi, praktik, sikap dan lain-

lain (adanya penilaian dari semua aspek).

c. Munculnya pendidikan karakter dan pendidikan budi pekerti yang telah

diintegrasikan ke dalam semua program studi.

d. Adanya kompetensi yang sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan

pendidikan nasional.

e. Kompetensi yang dimaksud menggambarkan secara holistik domain

sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

f. Terdapat banyak sekali kompetensi yang dibutuhkan sesuai

perkembangan seperti pendidikan karakter, metodologi pembelajaran

aktif, keseimbangan soft skills dan hard skills, kewirausahaan.

g. Materi pelajaran yang akan disampaikan menarik dan sangat tanggap

terhadap fenomena dan perubahan sosial. Hal ini dimulai dari

perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun

global.

h. Standar penilaian mengarahkan kepada penilaian berbasis kompetensi

seperti sikap, keterampilan dan pengetahuan secara proporsional.

i. Mengharuskan adanya remediasi secara berkala.

j. Sifat pembelajaran sangat kontekstual.

k. Meningkatkan motivasi mengajar dengan meningkatkan kompetensi

profesi, pedagogi, sosial dan personal.

l. Ada rambu-rambu yang jelas bagi guru dalam melaksanakan proses

pembelajaran (buku induk).

m. Guru berperan sebagai fasilitator.

n. Efisiensi dalam manajemen sekolah contohnya dalam pengadaan buku,

dimana buku sudah disiapkan dari pusat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

10

Kurikulum 2013 dikembangkan dalam rangka menyiapkan siswa

supaya memiliki kemampuan softskills dan hardskills yang seimbang,

sehingga mampu beradaptasi dimana pun dan kapan pun berada. Kedua

kemampuan tersebut ditanamkan kepada siswa melalui kegiatan

pembelajaran yang lebih menekankan kompetensi sikap, pengetahuan, dan

keterampilan. Namun dalam pelaksanaanya kurikulum 2013 masih

memiliki beberapa kekurangan yaitu:

a. Guru keliru dalam beranggapan bahwa kurikulum 2013 guru tidak

perlu menjelaskan materi kepada siswa di kelas, padahal banyak mata

pelajaran yang harus tetap ada penjelasan dari guru. b. Kurangnya pemahaman guru dengan konsep pendekatan saintifik;

kurangnya keterampilan guru dalam merancang RPP; guru tidak

banyak yang menguasai penilaian autentik. c. Sebagian besar guru masih terbiasa menggunakan cara konvensional. d. Terdapat banyak guru-guru yang belum siap secara mental dengan

kurikulum 2013.

B. Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif

1. Pengertian Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif

Keterlaksanaan berasal dari kata laksana, yang menurut kamus

Besar Bahasa Indonesia (2011: 281) berarti sifat, laku, atau perbuatan.

Imbuhan keter-an menyatakan sesuatu hal atau peristiwa yang telah

terjadi. Dengan demikian, keterlaksanaan berarti sesuatu hal atau peristiwa

yang telah terjadi.

Menurut Rosyada dalam Nurhayati (2008: 32) pembelajaran aktif

adalah belajar yang memperbanyak aktivitas siswa dalam mengakses

berbagai informasi dari berbagai sumber, untuk membahas dalam proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

11

pembelajaran dalam kelas sehingga memperoleh berbagai pengalaman

yang tidak saja menambah pengetahuan, tapi juga kemampuan analisis dan

sintesis. Kemudian menurut Hosnan (2014: 208), pembelajaran aktif

adalah proses kegiatan belajar mengajar yang subjek didiknya terlibat

secara intelektual dan emosional sehingga ia betul-betul berperan dan

berpartisipasi aktif dalam melakukan kegiatan belajar. Pembelajaran aktif

menurut Hamruni dalam Suyadi (2013: 36), merupakan segala bentuk

pembelajaran yang memungkinkan peserta didik berperan secara aktif

dalam proses pembelajaran, baik dalam bentuk interaksi antar peserta

didik ataupun peserta didik dengan guru dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan definisi yang telah dipaparkan di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa keterlaksanaan pembelajaran aktif adalah proses

pembelajaran yang telah berlangsung dimana dalam kegiatan belajar

tersebut, siswa yang telah memiliki kesiapan belajar terlibat secara aktif

dan partisipatif sehingga soft skills dan hard skills yang berupa sikap,

keterampilan, dan pengetahuan dapat tertanam secara seimbang,

berdampingan, dan mampu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Karakteristik Pembelajaran Aktif

Menurut Bonwel dalam Hosnan (2014: 210), pembelajaran aktif

memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:

a. Penekanan proses pembelajaran bukan pada penyampaian informasi

oleh pengajar, melainkan pada pengembangan keterampilan pemikiran

analitis dan kritis terhadap topik atau permasalahan yang dibahas.

b. Siswa tidak hanya mendengarkan kuliah secara pasif, tetapi

mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi kuliah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

12

c. Penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan

dengan materi kuliah.

d. Siswa lebih banyak dituntut untuk berpikir kritis, menganalisis, dan

melakukan evaluasi.

e. Umpan balik yang lebih cepat akan terjadi pada proses pembelajaran.

Pembelajaran aktif melatih siswa untuk lebih kritis dalam

menanggapi materi pembelajaran yang dikaitkan dengan kehidupan nyata.

Dalam hal ini, guru memberikan sebuah materi pembelajaran dan masalah

yang akan dibahas oleh siswa, kemudian siswa dituntut untuk memberikan

analisis mereka mengenai permasalahan tersebut. Diakhir pelajaran siswa

memberikan evaluasi mengenai kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan

pada hari itu. Dalam pembelajaran aktif, siswa tidak hanya mendengar

ceramah dari guru tetapi menanggapi apa yang disampaikan guru dan

siswa lain ketika mereka mengkomunikasikan hasil observasinya.

3. Indikator Pembelajaran Aktif

Berdasarkan deskripsi dan karakteristik pembelajaran aktif yang

telah dipaparkan, dapat disimpulkan empat belas indikator pembelajaran

aktif. Berikut adalah empat belas indikator pembelajaran aktif menurut

Zulfahmi (2013: 278-284):

a. Pembelajaran hendaknya berpusat pada siswa (student centered). Oleh

sebab itu, materi pembelajaran hendaknya dikaitkan dengan

kebutuhan, minat, dan orientasi siswa dalam kehidupan nyata.

b. Pembelajaran hendaknya didasarkan atas tujuan yang jelas dan

dipahami siswa. Guru hendaknya mengkomunikasikan tujuan

pembelajaran sebelum proses pembelajaran dilaksanakan.

c. Pembelajaran aktif hanya dimungkinkan jika siswa dihadapkan pada

suatu masalah yang perlu dipecahkan sehingga siswa melakukan

proses penemuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

13

d. Untuk melakukan penemuan, siswa hendaknya memiliki rambu-rambu

yang jelas. Rambu-rambu tersebut dirumuskan bersama oleh guru dan

siswa, atau dirumuskan guru namun disetujui, dikomunikasikan dan

dipahami siswa.

e. Pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang memungkinkan siswa

mengaitkan pengalaman atau pengetahuan siap yang telah dimilikinya

dengan pengalaman baru yang ditawarkan guru dalam bentuk masalah.

f. Pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang memungkinkan adanya

perspektif/pandangan baru siswa tentang topik atau materi

pembelajaran.

g. Pembelajaran aktif hendaknya memungkinkan berkembangnya

konstelasi nilai dan asumsi dari berbagai disiplin ilmu dalam diri

siswa.

h. Pembelajaran aktif hendaknya memungkinkan siswa mengembangkan

sikap terbuka terhadap hasil pembelajaranya.

i. Untuk memfasilitasi memahami permasalahan dan mengaitkan

pengalaman siap dengan pengalaman baru, pembelajaran aktif

memerlukan media yang layak.

j. Pembelajaran hanya dimungkinkan jika siswa memiliki kesadaran

bahwa dirinya merupakan subyek yang bertanggung jawab serta

mandiri, baik dalam proses maupun pemerolehan hasil belajarnya.

k. Pembelajaran tidak hanya melibatkan aktivitas fisik dan emental tetapi

juga keseluruhan indra.

l. Dari sudut aktivitas otak, pembelajaran bukan hanya melibatkan

aktivitas belahan otak sebelah kanan namun juga kiri. Dengan kata

lain, faktor kesadaran dan ambang sadar hendaknya dikembangkan

secara maksimal. Faktor emosi sangat tergantung pada penciptaan

suasana yang menyenangkan dalam konteks kelas yang demokratis.

Siswa hendaknya juga mempu mengendalikan emosi dan dapat

menikmati proses dan pemerolehan hasil belajarnya.

m. Meskipun pembelajaran merupakan aktivitas individual, namun

menurut interaksi sosial juga sangat menentukan.

n. Pembelajaran aktif dipengaruhi oleh umpan balik. Bagi siswa, umpan

balik dimanfaatkan untuk merefleksi apa yang telah dipelajari, apa

yang belum dikuasai, apa yang dapat direncanakan dan dikerjakan

pada masa mendatang untuk mengembangkan hal-hal yang telah

dipelajari, dan apa manfaat materi tersebut bagi pengambangan

keilmuan maupun kehidupan masa mendatang. Bagi guru, umpan balik

dapat dimanfaatkan untuk mencermati kelemahan dan kekuatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

14

pembelajaran yang telah dilaksanakan dan mengembangkan

pembelajaran yang lebih baik pada masa mendatang.

Pembelajaran aktif merupakan pembelajaran yang berpusat pada

siswa. Dalam pembelajaran aktif guru dan siswa merancang dan

menyepakati kegiatan pembelajaran yang akan mereka lakukan. Tugas

guru adalah membangkitkan suasana belajar yang menyenangkan agar

kegiatan pembelajaran berlangsung maksimal dan sebagai fasilitator ketika

proses pembelajaran berlangsung. Keaktifan siswa tidak hanya keaktifan

fisik tetapi juga keaktifan mental atau kognitif karena pembelajaran aktif

adalah pembelajaran berdasarkan pengalaman siswa dan belajar sambil

berbuat sehingga memerlukan daya pikir yang analitis dari siswa.

4. Metode Pembelajaran Aktif

Pembelajaran aktif akan terasa kurang menyenangkan tanpa adanya

metode yang menarik dan tepat guna yang diterapkan oleh guru di dalam

kelas. Menurut Hamzah dan Nurdin (2011: 97) beberapa metode yang

dapat diterapkan dalam pembelajaran aktif adalah metode pembelajaran

dengan audio visual, metode curah pendapat, metode studi kasus, metode

demostrasi, metode penemuan, metode jigsaw, metode kegiatan lapangan,

metode ceramah, metode diskusi kelompok, metode pembicara tamu,

metode tulis berantai, metode debat, metode bermain peran, metode

simulasi, metode tugas proyek, metode presentasi, metode penilaian

sejawat, metode bola salju, dan metode kunjung karya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

15

5. Strategi dan Model Pembelajaran Aktif

Hosnan (2014: 220) mengatakan bahwa strategi dan model

pembelajaran aktif yang dapat diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar

adalah setiap peserta didik adalah guru, debat aktif di antara siswa,

mencari pasangan kartu tanya jawab, belajar melalui tukar delegasi antar

kelompok, bermain peran di bawah bimbingan guru, menulis pengalaman

secara langsung, strategi membaca dengan keras, menggabungkan dua

atau empat kekuatan, mencari informasi, beradu pandangan sesuai

perspektif, membaca terbimbing, debat berantai, tim pendengar,

pertanyaan kelompok, diskusi kelompok kecil, menyortir kartu, dan

pameran berjalan

C. Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi Belajar

Salah satu hal yang membuat proses pembelajaran dapat

berlangsung dengan efektif, adalah diperlukannya semangat atau gairah

belajar dalam diri siswa maupun guru, guna mencapai hasil pembelajaran

yang diharapkan. Dengan kata lain dibutuhkan motivasi belajar untuk

mendukung keberhasilan belajar. Berikut disajikan mengenai motivasi

belajar menurut para ahli.

Motivasi berasal dari kata motif yang artinya daya penggerak

dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai

tujuan tertentu. Menurut Ridwan (2013: 49) motivasi merupakan suatu

energi dalam diri manusia yang mendorong untuk melakukan aktivitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

16

tertentu dengan tujuan tertentu. Tidak jauh berbeda dengan Ridwan

menurut Uno (2007: 23) motivasi adalah dorongan yang terdapat dalam

diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang

lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya.

Belajar menurut Hosnan (2014: 7) adalah suatu proses interaksi

terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu siswa sedangkan

menurut Hamzah (2006: 16) merupakan perubahan perilaku yang terjadi

setelah siswa mengikuti atau mengalami suatu proses belajar mengajar,

yaitu hasil belajar dalam bentuk penguasaan kemampuan atau

keterampilan tertentu. Berdasarkan definisi yang telah dipaparkan di atas,

dapat disimpulkan motivasi belajar adalah segala sesuatu yang dapat

mendorong peserta didik atau individu untuk belajar.

Terdapat dua jenis motivasi belajar yaitu motivasi instrinsik dan

motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik adalah motivasi yang berasal dari

dalam individu dan tidak ada rangsangan dari luar. Faktor yang

mempengaruhi motivasi instrinsik berupa hasrat untuk sukses dan berhasil,

kebutuhan akan belajar, dan harapan dalam meraih cita-cita. Motivasi

ekstrinsik adalah motivasi melakukan sesuatu karena pengaruh dari luar

individu. Motivasi ekstrinsik muncul akibat insentif eksternal atau

pengaruh dari luar peserta didik, misalnya tuntutan, adanya penghargaan

atau hukuman, kegiatan pembelajaran yang menarik, dan lingkungan

belajar yang menyenangkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

17

2. Unsur-unsur motivasi Belajar

Menurut Imron (1996: 91) unsur-unsur yang mempengaruhi

motivasi belajar adalah sebagai berikut:

a. Cita-cita atau aspirasi pembelajar

Setiap manusia memiliki cita-cita dalam hidupnya termasuk

pembelajar. Cita-cita atau aspirasi tersebut akan ia perjuangkan

semaksimal mungkin agar menjadi kenyataan walaupun ia harus banyak

menghadapi rintangan. Seseorang yang bercita-cita menjadi jurnalis,

lebih menyukai mata pelajaran bahasa indonesia. Ia lebih termotivasi

dengan pelajaran tersebut dibandingkan dengan mata pelajaran lain.

Sebaliknya bila seseorang yang sejak dulu bercita-cita menjadi jurnalis

dan ketika ia kuliah dipaksa oleh orang tuanya untuk kuliah di jurusan

teknik, dapat dipastikan kesungguhan belajarnya akan kurang karena

apa yang dipelajari tidak sesuai dengan minat, cita-cita, dan aspirasinya.

b. Kemampuan pembelajar

Kemampuan setiap manusia yang satu dengan manusia yang

lainnya tidaklah sama. Demikian halnya dengan kemampuan

pembelajar. Hubungan kemampuan pembelajar dengan motivasi akan

terlihat ketika pembelajar mengetahui bahwa kemampuannya ada pada

bidang tertentu, maka dengan motivasi yang kuat dalam diri pembelajar

itu, ia akan berusaha menguasai dan mengembangkan kemampuannya

di bidang tersebut. Contohnya seseorang yang lebih mampu di bidang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

18

ilmu pengetahuan sosial memiliki motivasi yang kuat untuk belajar dan

menguasai bidang ilmu pengetahuan sosial.

c. Kondisi Pembelajar

Kondisi pembelajar dapat dibedakan menjadi kondisi fisik dan

kondisi psikologis dimana kedua kondisi tersebut saling mempengaruhi

satu sama lain. Seperti kata pepatah mens sana in corpore sano yang

artinya jiwa yang sehat dalam tubuh yang sehat. Maksud dari pepatah

tersebut adalah jika jiwa seseorang sehat, maka tubuhnya akan sehat

juga begitu pula sebaliknya. Bila kondisi fisik seseorang dalam keadaan

tidak baik, maka motivasi belajarnya akan menurun dan bila kondisi

seseorang dalam keadaan sehat dan bugar tentu motivasi belajar orang

tersebut meningkat. Hal tersebut juga terjadi di kondisi psikologis

manusia. Kondisi pisikisnya sedang tidak bagus misalnya sedang stres

maka motivasi juga akan menurun tetapi sebaliknya jika kondisi

psikologis seseorang dalam keadaan bagus, gembira, atau

menyenangkan maka kecenderungan motivasinya akan tinggi.

d. Kondisi lingkungan belajar

Selain faktor individu, faktor lingkungan juga mempengaruhi

motivasi belajar seseorang karena individu secara sadar atau tidak

sadar, senantiasa tersosialisasi oleh lingkungannya. Lingkungan belajar

meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik

adalah tempat di mana individu belajar. Tempat belajar yang nyaman

akan berpengaruh terhadap motivasi belajar. Lingkungan sosial adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

19

suatu lingkungan seseorang dalam kaitannya dengan orang lain.

Lingkungan sosial ini berupa lingkungan sepermainan, lingkungan

sebaya, dan lingkungan kelompok belajar. Dalam lingkungan yang

kompetitif untuk belajar, seseorang yang menghuni lingkungan tersebut

akan terbawa serta untuk belajar sebagaimana orang lain. Ia secara

sadar atau tidak terekayasa untuk belajar. Jika pada lingkungan tersebut

menjadi kebiasaan, maka para penghuni lingkungan tersebut bisa

terbawa ke dalam budaya belajar.

e. Unsur-unsur dinamis belajar pembelajaran

Unsur-unsur dinamis belajar pembelajaran meliputi hal-hal

motivasi dan upaya memotivasi siswa untuk belajar, bahan belajar dan

upaya penyediaanya, alat bantu belajar dan upaya penyediaanya,

suasana belajar dan upaya pengembangannya, kondisi subjek belajar

dan upaya penyiapan dan peneguhannya. Oleh karena itu unsur-unsur

dinamis demikian patut diperhatikan agar motivasi belajar pembelajaran

menjadi tinggi.

f. Upaya guru dalam membelajarkan pembelajaran

Guru yang gairah mengajarnya tinggi, menjadikan siswa juga

semangat dalam belajar. Guru yang sungguh-sungguh dalam mengajar,

menjadikan motivasi belajar siswa semakin tinggi. Sebaliknya pada

guru yang tidak bergairah dalam mengajar, biasanya hanya mengulang

saja pelajaran yang diberikan dari tahun ke tahun. Proses pembelajaran

seperti ini cenderung menyajikan rutinitas tanpa menyetuh ke

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

20

persoalan-persoalan yang sifatnya mendasar sehingga siswa tidak

bergairah bahkan kehilangan motivasi. Oleh karena itu, upaya guru

untuk membelajarkan pembelajar sangat krusial dalam meningkatkan

motivasi pembelajar.

3. Peran Motivasi dalam Belajar

Hamzah (2006: 27) ada beberapa peranan penting dari motivasi

dalam belajar dan pembelajaran:

a. Peran motivasi dalam menentukan penguatan belajar

Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila

seorang anak yang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang

memerlukan pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan

hal-hal yang pernah dilaluinya. Sesuatu dapat menjadi penguat belajar

seseorang apabila dia sedang benar-benar memiliki motivasi belajar.

b. Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar

Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya

dengan kemaknaan belajar. Anak akan tertarik untuk belajar sesuatu,

jika yang dipelajari itu sedikitnya sudah dapat diketahui atau dinikmati

manfaatnya bagi anak.

c. Peran Motivasi dalam Menentukan Ketekunan Belajar

Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan

berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan

memperoleh hasil yang baik. Dalam hal itu, motivasi untuk belajar

menyebabkan seseorang tekun belajar. Sebaliknya, apabila seseorang

kurang atau tidak memiliki motivasi untuk belajar, maka dia tidak tahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

21

lama belajar. Dia mudah tergoda untuk mengerjakan hal yang lain dan

bukan belajar. Itu berarti motivasi sangat berpengaruh terhadap

ketahanan dan ketekunan belajar.

4. Indikator Motivasi Belajar

Menurut Uno (2006: 23) indikator motivasi belajar dapat

diklasifikasikan sebagi berikut:

a. adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil,

b. adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar,

c. adanya harapan dan cita-cita masa depan,

d. adanya penghargaan dalam belajar,

e. adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, dan

f. adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan

seseorang siswa dapat belajar dengan baik.

Motivasi belajr dapat diukur dari tekad yang kuat dalam diri siswa

untuk giat belajar agar dapat berhasil dan meraih cita-cita di masa depan.

Motivasi belajar juga dapat didorong dengan adanya penghargaan yang

diberikan kepada siswa, kegiatan-kegiatan pembelajaran yang menarik,

dan lingkungan yang kondusif dalam belajar. Seorang siswa yang

senantiasa melibatkan diri aktif dalam kegiatan belajar, dapat dikatakn

siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi. Keenam indikator tersebut

menjadi kisi-kisi dalam kuesioner penelitian. Sedangkan menurut

Sadirman (2001: 83) indikator motivasi belajar adalah sebagai berikut:

a. tekun menghadapi tugas,

b. ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa),

c. menunjukkan minat,

d. lebih senang bekerja mandir,

e. cepat bosan pada tugas tugas rutin,

f. dapat mempertahankan pendapatnya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

22

g. tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu, dan

h. senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

D. Kecerdasan Emosional

1. Pengertian Emosi

Emosi berasal dari bahasa latin, yaitu emovere, yang berarti

bergerak menjauh. Kecenderungan bergerak atau bertindak merupakan hal

mutlak dalam emosi. Menurut Daniel Goleman (2002: 409) emosi merujuk

pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan

psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Biasanya

emosi merupakan reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri

individu. Sebagai contoh emosi gembira mendorong perubahan suasana

hati seseorang, sehingga secara fisiologi terlihat tertawa, emosi sedih

mendorong seseorang berperilaku menangis. Sifat dan intensitas emosi

biasanya terkait erat dengan aktivitas kognitif (berpikir) manusia sebagai

hasil persepsi terhadap situasi. Menurut Goleman (2002: 409) emosi

mempunyai berbagai macam jenis yaitu:

a Amarah : beringas, mengamuk, benci, jengkel, kesal hati.

b Cinta : penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan

hati, rasa dekat, bakti, hormat, kemesraan, kasih.

c Jengkel : hina, jijik, muak, mual, tidak suka.

d Kenikmatan : bahagia, gembira, riang, puas, senang, terhibur,

bangga

e Kesedihan : pedih, sedih, suram, melankolis, mengasihi diri,

putus asa.

f Malu : hati-hati, kesal hati, sesal, hina, dan hati hancur

lebur.

g Rasa takut : cemas, gugup, khawatir, was-was, perasaan takut

sekali, waspada, tidak tenang.

h Terkejut : terkesiap, terkisap, takjub, terpana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

23

Seperti yang telah diuraikan diatas, bahwa semua emosi menurut

Goleman pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak. Berdasarkan

uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa emosi adalah suatu perasaan

yang mendorong individu untuk merespon atau bertingkah laku terhadap

stimulus, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar dirinya.

2. Pengertian Kecerdasan Emosional

Istilah kecerdasan emosional pertama kali diperkenalkan oleh Peter

Salovey dan John Mayer dalam pada tahun 1990. Kecerdasan emosional

sangat dipengaruhi oleh lingkungan, tidak bersifat menetap, dapat

berubah-ubah setiap saat. Untuk itu peranan lingkungan terutama orang

tua pada masa kanak-kanak sangat mempengaruhi dalam pembentukan

kecerdasan emosional. Gardner dalam bukunya yang berjudul Frame Of

Mind (Goleman, 2002: 50-53) mengatakan bahwa bukan hanya satu jenis

kecerdasan yang monolitik yang penting untuk meraih sukses dalam

kehidupan, melainkan ada spektrum kecerdasan yang lebar dengan tujuh

varietas utama yaitu linguistik, matematika/logika, spasial, kinestetik,

musik, interpersonal dan intrapersonal. Kecerdasan ini dinamakan oleh

Gardner sebagai kecerdasan pribadi yang oleh Daniel Goleman disebut

sebagai kecerdasan emosional. Gardner mengatakan bahwa kecerdasan

pribadi terdiri dari kecerdasan antar pribadi dan kecerdasan intra pribadi.

Kecerdasan antar pribadi yaitu kemampuan untuk memahami orang lain,

apa yang memotivasi mereka, bagaimana mereka bekerja, bagaimana

bekerja bahu membahu dengan kecerdasan. Sedangkan kecerdasan intra

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

24

pribadi adalah kemampuan yang korelatif, tetapi terarah ke dalam diri.

Kemampuan tersebut adalah kemampuan membentuk suatu model diri

sendiri yang teliti dan mengacu pada diri serta kemampuan untuk

menggunakan modal tadi sebagai alat untuk menempuh kehidupan secara

efektif. Menurut Goleman (2002: 45) kecerdasan emosional merupakan

kemampuan seperti kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan

bertahan menghadapi frustasi; mengendalikan dorongan hati, dan tidak

melebih-lebihkan kesenangan; mengatur suasana hati dan menjaga agar

beban stres tidak melumpuhkan kemampuan berfikir; berempati dan

berdoa.

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan kecerdasan emosional

adalah kemampuan siswa untuk mengenali emosi diri, mengelola emosi

diri, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain (empati) dan

kemampuan untuk membina hubungan (kerjasama) dengan orang lain.

3. Indikator Kecerdasan Emosional

Goleman mengutip Salovey (2002: 58-59) menempatkan

kecerdasan pribadi Gardner dalam definisi dasar tentang kecerdasan

emosional yang dicetuskannya dan memperluas kemampuan tersebut

menjadi lima kemampuan utama, yaitu :

a. Mengenali Emosi Diri

Mengenali emosi diri sendiri merupakan suatu kemampuan

untuk mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi. Kemampuan ini

merupakan dasar dari kecerdasan emosional, para ahli psikologi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

25

menyebutkan kesadaran diri sebagai metamood, yakni kesadaran

seseorang akan emosinya sendiri. Menurut Mayer dalam Goleman

(2002: 64) kesadaran diri adalah waspada terhadap suasana hati maupun

pikiran tentang suasana hati, bila kurang waspada maka individu

menjadi mudah larut dalam aliran emosi dan dikuasai oleh emosi.

Kesadaran diri memang belum menjamin penguasaan emosi, namun

merupakan salah satu prasyarat penting untuk mengendalikan emosi

sehingga individu mudah menguasai emosi.

b. Mengelola Emosi

Mengelola emosi merupakan kemampuan individu dalam

menangani perasaan agar dapat terungkap dengan tepat atau selaras,

sehingga tercapai keseimbangan dalam diri individu. Menjaga agar

emosi yang merisaukan tetap terkendali merupakan kunci menuju

kesejahteraan emosi. Goleman (2002: 77) mengatakan emosi

berlebihan, yang meningkat dengan intensitas terlampau lama akan

mengoyak kestabilan kita. Kemampuan ini mencakup kemampuan

untuk menghibur diri sendiri, melepaskan kecemasan, kemurungan atau

ketersinggungan dan akibat-akibat yang ditimbulkannya serta

kemampuan untuk bangkit dari perasaan-perasaan yang menekan.

c. Memotivasi Diri Sendiri

Prestasi harus dilalui dengan dimilikinya motivasi dalam diri

individu, yang berarti memiliki ketekunan untuk menahan diri terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

26

kepuasan dan mengendalikan dorongan hati, serta mempunyai perasaan

motivasi yang positif, yaitu antusias, gairah, optimis dan keyakinan diri.

d. Mengenali Emosi Orang Lain

Kemampuan untuk mengenali emosi orang lain disebut juga

empati. Menurut Goleman (2002: 57) kemampuan seseorang untuk

mengenali orang lain atau peduli, menunjukkan kemampuan empati

seseorang. Individu yang memiliki kemampuan empati lebih mampu

menangkap sinyal-sinyal sosial yang tersembunyi yang mengisyaratkan

apa-apa yang dibutuhkan orang lain sehingga ia lebih mampu menerima

sudut pandang orang lain, peka terhadap perasaan orang lain dan lebih

mampu untuk mendengarkan orang lain. Menurut Rosenthal dalam

Goleman (2002: 136) mengatakan bahwa orang-orang yang mampu

membaca perasaan dan isyarat non verbal lebih mampu menyesuiakan

diri secara emosional, lebih populer, lebih mudah bergaul, dan lebih

peka. Nowicki dalam Goleman (2002: 172) menjelaskan bahwa anak-

anak yang tidak mampu membaca atau mengungkapkan emosi dengan

baik akan terus menerus merasa frustasi. Seseorang yang mampu

membaca emosi orang lain juga memiliki kesadaran diri yang tinggi.

Semakin mampu terbuka pada emosinya sendiri, mampu mengenal dan

mengakui emosinya sendiri, maka orang tersebut mempunyai

kemampuan untuk membaca perasaan orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

27

e. Membina Hubungan

Menurut Goleman (2002: 59) kemampuan dalam membina

hubungan merupakan suatu keterampilan yang menunjang popularitas,

kepemimpinan dan keberhasilan antar pribadi. Keterampilan dalam

berkomunikasi merupakan kemampuan dasar dalam keberhasilan

membina hubungan. Individu sulit untuk mendapatkan apa yang

diinginkannya dan sulit juga memahami keinginan serta kemauan orang

lain. Orang-orang yang hebat dalam keterampilan membina hubungan

ini akan sukses dalam bidang apapun. Orang berhasil dalam pergaulan

karena mampu berkomunikasi dengan lancar pada orang lain. Orang-

orang populer dalam lingkungannya dan menjadi teman yang

menyenangkan karena kemampuannya berkomunikasi. Ramah tamah,

baik hati, hormat dan disukai orang lain dapat dijadikan petunjuk positif

bagaimana siswa mampu membina hubungan dengan orang lain. Sejauh

mana kepribadian siswa berkembang dilihat dari banyaknya hubungan

interpersonal yang dilakukannya.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosi tidak ditentukan sejak lahir tetapi dapat

dilakukan melalui proses pembelajaran. Menurut Goleman (2009: 265-

280) ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosi individu,

yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

28

a. Lingkungan Keluarga

Kehidupan keluarga merupakan sekolah pertama dalam

mempelajari emosi. Peran serta orang tua sangat dibutuhkan karena

orang tua adalah subyek pertama yang perilakunya diidentifikasi,

diinternalisasi yang pada akhirnya akan menjadi bagian dari

kepribadian anak. Kecerdasan emosi ini dapat diajarkan pada saat anak

masih bayi dengan contoh-contoh ekspresi. Kehidupan emosi yang

dipupuk dalam keluarga sangat berguna bagi anak kelak di kemudian

hari, sebagai contoh melatih kebiasaan hidup disiplin dan bertanggung

jawab, kemampuan berempati, kepedulian, dan sebagainya. Hal ini akan

menjadikan anak menjadi lebih mudah untuk menangani dan

menenangkan diri dalam menghadapi permasalahan, sehingga anak-

anak dapat berkonsentrasi dengan baik dan tidak memiliki banyak

masalah tingkah laku seperti tingkah laku kasar dan negatif.

b. Lingkungan Masyarakat

Kecerdasan emosi ini berkembang sejalan dengan

perkembangan fisik dan mental anak. Pembelajaran ini biasanya

ditunjukkan dalam aktivitas bermain anak seperti bermain peran. Anak

berperan sebagai individu di luar dirinya dengan emosi yang

menyertainya sehingga anak akan mulai belajar mengerti keadaan orang

lain. Pengembangan kecerdasan emosi dapat ditingkatkan melalui

berbagai macam bentuk pelatihan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

29

E. Kerangka Berpikir

1. Hubungan antara pembelajaran aktif dengan motivasi belajar siswa

Salah satu indikator dalam pembelajaran aktif yang dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa adalah melangsungkan adanya

umpan balik. Umpan balik merupakan suatu kegiatan dimana siswa

bersama dengan guru merefleksikan atau memaknai apa yang sudah

atau belum mereka kuasai, apa yang dapat mereka terapkan dalam

kehidupan sehari-hari, dan apa yang dapat mereka perbaiki atau

pertahankan di waktu yang akan datang. Dalam hal ini, guru

memberikan pendapatnya mengenai kegiatan siswa selama proses

belajar berlangsung. Pendapat guru dapat berupa saran atau kritik yang

membangun disertai dengan kata-kata positif yang dapat menyemangati

siswa untuk lebih baik kedepannya. Pembiasaan pemberian umpan

balik, melatih siswa dalam belajar dari pengalaman dan membantu

siswa lebih memahami konsep materi pelajaran yang diberikan

sehingga kedepannya siswa dapat termotivasi untuk lebih giat lagi

dalam belajarnya.

Berdasarkan pernyataan di atas penulis menduga adanya

hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif

dengan motivasi belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

30

2. Hubungan antara pembelajaran aktif dengan kecerdasan emosional

siswa

Salah satu indikator dalam pembelajaran aktif yang dapat

meningkatkan kecerdasan emosional siswa adalah terjadinya interaksi

sosial yang kondusif serta dinamis. Interaksi sosial terjadi ketika proses

pembelajaran berlangsung baik antara siswa dengan siswa, siswa

dengan guru atau siswa dengan sumber belajar lainnya merupakan

bentuk manifestasi kemandirian dan tanggung jawab siswa dalam

konteks kebersamaan melalui kerja sama. Kerja sama merupakan

interaksi yang palingpenting karena pada hakikatnya manusia tidak bisa

hidup sendiri sehingga senantiasa membutuhkan bantuan orang lain.

Kerja sama dapat berlangsung, manakala individu-individu yang

bersangkutan memiliki kepentingan yang sama dan memiliki untuk

bekerja sama guna mencapai kepentingan tersebut.

Melalui kerja sama atau diskusi kelompok, siswa terlatih dalam

menyesuaikan diri dengan keadaan yang sedang terjadi selama proses

pembelajaran dan memiliki rasa empati terhadap sesamanya. Jika siswa

terlatih dan pandai dalam menyesuaikan diri dengan keadaan yang

sedang terjadi selama proses pembelajaran dan memiliki rasa empati

terhadap sesamanya, maka tingkat kecerdasan emosional yang dimiliki

siswa akan meningkat sehingga siswa akan lebih mudah menyelesaikan

tugasnya dalam kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

31

Berdasarkan pernyataan di atas penulis menduga adanya hubungan

positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif dengan kecerdasan

emosional siswa.

F. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berpikir, maka peneliti dapat mengajukan

rumusan hipotesis sebagai berikut:

1 Ho1 = tidak ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan

pembelajaran aktif dengan kecerdasan emosional.

Ha1 = ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran

aktif dengan kecerdasan emosional.

2 Ho2 = Tidak ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan

pembelajaran aktif dengan motivasi belajar

Ha2 = Ada hubungan yang positif keterlaksanaan pembelajaran

aktif dengan motivasi belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

32

G. Paradigma Penelitian

Hubungan antara variabel-variabel data penelitian ini jika

digambarkan secara sistematis dalam paradigma penelitian adalah sebagai

berikut:

Keterangan :

Y1 = Variabel Motivasi Belajar

Y2 = Variabel Kecerdasan Emosional

X = Variabel Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif

X

Y1

Y2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara tingkat

keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi

belajar dan kecerdasan emosional siswa. Jenis penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional. Suryabrata (2008: 18)

berpendapat bahwa penelitian korelasional bertujuan untuk melihat hubungan

antara variabel yang satu dengan variabel yang lain, ahli lain Darmadi (2014:

206) menyatakan penelitian korelasional adalah penelitian yang dilakukan

dengan mengumpulkan sejumlah data untuk mengetahui serta menentukan

ada tidaknya hubungan antara dua variabel atau lebih guna mengukur

seberapa besar tingkat hubungan kedua variabel yang diukur. Pendekatan

kuantitatif digunakan dalam penelitian ini, sehingga analisis datanya

menggunakan metode statistika.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari 2017 sampai dengan

Maret 2017.

33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

34

2. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di 3 SMA di Kabupaten Kulonp rogo yang

sudah menerapkan Kurikulum 2013, yaitu:

Tabel 3.1

Nama dan Alamat Lokasi Penelitian

No Nama Sekolah Alamat Sekolah

1 SMA Negeri 1 Wates Jl. Terbahsari, No.1,Wates (0274)773067

2 SMA Negeri 2 Wates Jl. KH Wahid Hasyim, Wates, Daerah

Istimewa Yogyakarta (0274)773055

3 SMA Negeri 1

Sentolo

Jl. Ploso, Banguncipto, Kulon Progo,

55664. (0274)7498290

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa SMA kelas XII IIS yang

mendapatkan pembelajaran akuntansi dengan menggunakan kurikulum

2013 di wilayah Kulonprogo.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah persepsi siswa tentang tingkat

keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi

belajar dan kecerdasan emosional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

35

D. Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2010: 117) populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XII IIS pada tahun

ajaran 2016/2017 yang bersekolah di SMA negeri wilayah Kulonprogo

Yogyakarta, dimana SMA negeri tersebut menerapkan kurikulum 2013.

Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Populasi Penelitian

No Nama Sekolah Jumlah Siswa

1 SMA Negeri 1 Wates 63

2 SMA Negeri 2 Wates 67

3 SMA Negeri 1 Sentolo 63

Jumlah 193

Sumber: Dinas Pendidikan Kulonprogo

Seluruh siswa yang berasal dari sekolah tersebut berkesempatan

menjadi responden dan mengisi kuesioner penelitian. Sejumlah 193 kuesioner

dibagikan kepada 193 siswa. Dari 193 kuesioner yang dibagikan, hanya 187

kuesioner yang kembali karena beberapa siswa tidak hadir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

36

E. Operasional Variabel dan Pengukuran

1. Operasional Variabel

a. Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif

Keterlaksanaan pembelajaran aktif merupakan derajat yang

menunjukkan seberapa sering kegiatan pembelajaran memenuhi

kriteria atau karakteristik pembelajaran aktif. Menurut Ryan dan

Marten yang dikutip oleh Bonwel (1991: 18) pembelajaran aktif

didefinisikan sebagai berikut:

Students learns both passively and actively. Passive

learning takes places when students take on the role of

"reseptacles of knowledge"; that is; they do not

directly participate in the learning process. Active

learning is more likely to take place when students are

doing something besides listening

Tabel 3.3

Operasional Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif

No Indikator Item Pertanyaan Pertanyaan

No

1 Berpusat pada

siswa

a. Inovatif sesuai dengan

kebutuhan, minat, dan

orientasi para siswa

sebagai pembelajar

akuntansi (misal: materi

tidak selalu diberikan

dalam bentuk ceramah

dan latihan soal saja)

1

2 Didasarkan atas

tujuan yang

jelas

a. Disampaikan tujuannya

secara jelas pada awal

pembelajaran topik/materi

pembelajaran baru

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

37

No Indikator Item Pertanyaan Pertanyaan

No

3 Bersifat

pemecahan

masalah

a. Mengkaji masalah/kasus

akuntansi yang jelas,

nyata, dan relevan dengan

topik yang dipelajari

b. Menekankan pada

kemampuan siswa

menyelesaikan

masalah/kasus baik secara

individual ataupun

kelompok

3

4

4 Mengoptimalka

n kegiatan

penemuan

a. Menginformasikan

langkah-langkah dan

rambu-rambu yang jelas

untuk setiap penyelesaian

masalah/kasus akuntansi

5

5 Memungkinkan

siswa

mengaitkan

pengalaman

yang telah

dimiliki dengan

pengalaman

baru

a. Memungkinkan siswa

dapat mengaitkan

pengetahuan baru yang

diperoleh di kelas dengan

kenyataan hidup di

keluarga/masyarakat

b. Membuat para siswa

menyadari pentingnya

belajar akuntansi dan

memanfaatkannya dalam

kehidupan pribadi,

keluarga, dan masyarakat

6

7

6 Memungkinkan

adanya

perspektif baru

pada diri siswa

tentang apa

yang dipelajari

a. Membuat para siswa

memiliki pandangan baru

tentang bagaimana

praktik pencatatan yang

sistematis dilakukan di

berbagai unit bisnis

b. Memberikan keleluasaan

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

38

No Indikator Item Pertanyaan Pertanyaan

No

setiap siswa untuk

mengeksplorasi

pengetahuan yang

dipelajari melalui

bertanya, menanggapi,

menyanggah, atau

mengungkapkan ide

kepada teman-teman dan

guru

9

7 Memungkinkan

berkembangnya

konstelasi nilai

dan asumsi dari

berbagai

disiplin ilmu

dalam diri siswa

a. Menyadarkan para siswa

akan pentingnya nilai-

nilai akuntansi dalam

hidup mereka (seperti:

kejujuran, tanggung

jawab, ketelitian, dll).

b. Menyadarkan para siswa

akan keterkaitan yang

erat antara akuntansi dan

bidang-bidang ilmu

lainnya

10

11

8 Memungkinkan

siswa

mengembangka

n sikap terbuka

terhadap hasil

pembelajaranny

a

a. Membuat para siswa

menjadi pribadi yang

lebih terbuka terhadap

hasil-hasil pembelajaran

yang mereka capai

(misal: dapat menerima

hasil akhir pembelajaran

karena telah sesuai

dengan usaha yang

dilakukan)

b. Menyadarkan para siswa

tentang hal-hal mana

yang telah mereka kuasai

dan hal mana yang belum

12

13

9 Menggunakan a. Menggunakan media 14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

39

No Indikator Item Pertanyaan Pertanyaan

No

media

pembelajaran

yang layak

yang tepat sehingga

memudahkan siswa

memahami materi

pembelajaran

10 Hanya

dimungkinkan

jika siswa

memiliki

kesadaran

bahwa dirinya

merupakan

subjek yang

bertanggung

jawab secara

mandiri

a. Mendorong setiap siswa

menjadi pribadi yang

mandiri dan bertanggung

jawab dalam belajar

b. Membuat setiap siswa

menyadari bahwa

capaian hasil belajar

merupakan cerminan

usaha mereka selama

proses belajar

15

16

11 Melibatkan

aktivitas fisik,

mental, dan

keseluruhan

indera

a. Melibatkan aktivitas

mental siswa, misal:

mengingat atau

memahami konsep/teori

yang menjadi materi

pembelajaran

b. Melibatkan aktivitas fisik

dari para siswa,

misalnya: bertukar

tempat dengan teman,

maju ke depan kelas,

menempel sesuatu, dll

c. Menuntut keterampilan

dari para siswa,

misalnya: keterampilan

bertanya, berpendapat,

mengomunikasikan hasil

diskusi, dll

17

18

19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

40

No Indikator Item Pertanyaan Pertanyaan

No

12 Pembelajaran

bukan hanya

melibatkan

aktivitas

belahan otak

sebelah kanan

namun juga

sebelah kiri

a. Menciptakan suasana

yang aktif dan

menyenangkan bagi para

siswa

b. Berlangsung secara

demokratis sehingga

siswa menjadi terlatih

untuk saling menghargai

satu sama lain

20

21

13 Terjadi dalam

interaksi sosial

yang kondusif

dan dinamis

a. Melatih setiap siswa

untuk mampu saling

bekerja sama secara

positif, khususnya dalam

penyelesaian tugas

kelompok

b. Melatih setiap siswa

mampu berkomunikasi

dengan baik, baik kepada

teman-teman maupun

guru

22

23

14 Adanya umpan

balik

a. Mendorong siswa untuk

mampu merefleksikan

(memaknai) tentang apa

yang telah dipelajari, apa

yang sudah atau belum

dikuasai, mengambil

manfaat dari apa yang

dipelajari,

mengembangkan apa

yang sudah dipelajari, dll

b. Membuat guru terus

melakukan

pengembangan

pembelajaran akuntansi

berdasarkan masukan

dari para siswa (misal:

pembelajaran dilakukan

24

25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

41

No Indikator Item Pertanyaan Pertanyaan

No

dengan metode yang

lebih bervariasi)

b. Motivasi Belajar

Motivasi merupakan dorongan kekuatan mental untuk

melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan atau pencapaian

tujuan. Tujuan adalah hal yang ingin dicapai individu. Biggs dan

Teller (dalam Dimyati, 2009: 81) mengatakan bahwa tujuan tersebut

akan mengarahkan perilaku dalam hal ini perilaku belajar. Motivasi

belajar ini dicakup dalam beberapa indikator, sebagai berikut:

Tabel 3.4

Operasional Variabel Motivasi Belajar

No Aspek Indikator No Item

(+) 1 Dorongan

Internal a. Adanya hasrat dan

keinginan berhasil 6,9,10, 22

b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

1,3,4, 23

c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan

2, 5,7, 24

2 Dorongan Eksternal

d. Adanya penghargaan dalam belajar

12,13,14,20, 25

e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

15, 16, 17, 18

f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan peserta didik belajar dengan baik

8,19,21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

42

c. Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk memotivasi

diri sendiri dan bertahan menghadapi frustasi, mengendalikan

dorongan hati dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur

suasana hati, dan menjaga agar beban stres tidak melumpuhkan

kemampuan berpikir, berempati dan berdoa. Goleman (2002: 58-59)

menyatakan ada lima dimensi kecerdasan emosional yaitu: mengenali

emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri, mengenali emosi orang

lain, dan membina hubungan dengan orang lain. Masing-masing

dimensi tersebut selanjutnya dijabarkan dalam bentuk pernyataan-

pernyataan. Berikut ini disajikan tabel operasionalisasi variabel

kecerdasan emosional:

Tabel 3.5

Operasional Variabel Kecerdasan Emosional

No. Dimensi Indikator No Item

1 Mengenali

emosi diri

a. Mengetahui keterbatasan diri 1

b. Keyakinan akan kemampuan

sendiri

2

c. Mengetahui kekuatan 3

d. Mengenali emosi diri 4

2 Mengelola emosi

a. Menahan emosi dan dorongan negative

5

b. Menjunjung norma kejujuran dan integritas

6

c. Bertanggung jawab atas kinerja sendiri

7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

43

No. Dimensi Indikator No Item

d. Luwes terhadap perubahan 8

e. Terbuka dengan ide-ide serta informasi baru

9

3 Memotivasi diri

a. Dorongan untuk menjadi lebih baik.

10

b. Menyesuaikan dengan sasaran kelompok dan organisasi

11

c. Kesiapan untuk memanfaatkan kesempatan

12

d. Kegigihan dalam memperjuangkan kegagalan dan hambatan

13

4 Mengenali emosi orang lain

a. Memahami perasaan orang lain

14

b. Tanggap terhadap kebutuhan orang lain

16

c. Mengerti perasaan orang lain 17

d. Siap sedia melayani 18

5 Membina hubungan dengan orang lain

2. Kemampuan persuasi 19, 15

3. Terbuka mendengarkan orang lain dan memberi kesan yang jelas

20

4. Kemampuan menyesuaikan tanggung jawab

21

5. Memiliki semangat leadership 22

6. Kolaborasi dan kooperasi 23

7. Ada kemampuan untuk membangun tim

24

2. Pengukuran Instrumen Penelitian

Pengukuran instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian

ini adalah pengukuran skala Likert. Menurut Sugiyono (2012: 93) skala

Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

44

penggunaan skala Likert, terdapat dua bentuk pertanyaan/pernyataan, yaitu

bentuk pertanyaan/pernyataan positif untuk mengukur skala positif, dan

bentuk pertanyaan/pernyataan negatif untuk mengukur skala negatif.

Selain itu, jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert

bisa juga mempunyai tingkat dari sangat positif sampai sangat negatif.

Skala Likert digunakan untuk mengukur kesetujuan dan ketidaksetujuan

seseorang terhadap sesuatu rencana program, pelaksanaan program

ataupun tingkat keberhasilan suatu program. Dalam penelitian ini jawaban

yang digunakan adalah selalu sering, kadang-kadang, jarang, dan tidak

pernah. Skor untuk masing-masing pilihan jawaban diuraikan sebagai

berikut:

a. Tingkat pembelajaran aktif

Setiap butir pernyataan dinyatakan dalam 5 butir pernyataan

pendapat, yaitu: selalu (Sl) = skor 5, sering (Sr) = skor 4, kadang-

kadang (Kk) = skor 3, jarang (Jr) = skor 2, dan tidak pernah (Tp) = skor

1.

b. Motivasi Belajar

Setiap butir pernyataan dinyatakan dalam 5 butir pernyataan pendapat,

yaitu: sangat setuju (Ss) = skor 5, setuju (S) = skor 4, ragu-ragu (Rr) =

skor 3, tidak setuju (Ts) = skor 2, dan sangat tidak setuju (Sts) = skor 1.

c. Kecerdasan Emosional

Setiap butir pernyataan dinyatakan dalam 5 butir pernyataan

pendapat, yaitu: sangat setuju (Ss) = skor 5, setuju (S) = skor 4, ragu-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

45

ragu (Rr) = skor 3, tidak setuju (Ts) = skor 2, dan sangat tidak setuju

(Sts) = skor 1.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner. Teknik kuesioner menurut Sutopo (2006: 87) adalah teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya,

dimana peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden. Dalam

penelitian ini, kuesioner dimaksud untuk mengumpulkan data berupa identitas

pribadi responden yang dimana adalah siswa dan pendapat mereka mengenai

keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi

belajar dan kecerdasan emosional.

G. Pengujian Instrumen Penelitian

1. Pengujian validitas

Menurut Gay (1983) dalam Sukardi (2003: 121) suatu instrumen

dikatakan valid bila instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang

hendak diukur. Validitas menitikberatkan isi dan kegunaan instrumen atau

ketepatan alat ukur yang digunakan dalam penelitian untuk mengukur apa

yang seharusnya diukur. Pengujian validitas instrumen dalam penelitian

ini menggunakan teknik korelasi Product Moment, sebagai berikut

Sugiyono (2013: 286):

�ℎ�� =� (Ʃ��)˗(Ʃ�)(Ʃ�)

�[� (Ʃ�2)˗ (Ʃ�)2][� (Ʃ�2)˗(Ʃ�)2]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

46

Keterangan:

r = Koefisien korelasi antara variabel x dengan variabel y

n = Jumlah responden

x = Skor variabel (jawaban dari responden)

y = Skor total dari variabel (jawaban dari responden)

Jika nilai koefisien rhitung lebih besar daripada rtabel, maka butir soal

tersebut dikatakan valid dan sebaliknya, jika rhitung lebih kecil daripada

rtabel, maka butir soal tersebut dikatakan tidak valid. Nilai rtabel dapat

dihitung dengan menggunakan sampel sebanyak 187 responden dengan

taraf signifikansi 5%. Cara perhitungannya dapat dilihat di tabel sebagi

berikut:

df= n-2

Keterangan:

df= degree of freedom (derajat kebebasan)

n= jumlah responden

Perhitungan r tabel adalah sebagai berikut

df= 187-2=185

Tabel 3.6

Sebagian dari r tabel

df = n-2 Taraf signifikansi sebesar 0,05 (5%)

185 0,1435

Jika nilai-nilai corrected item-total correlation setiap item lebih

besar dari rtabel yaitu 0,1435, maka item pertanyaan/pernyataan dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

47

dikatakan valid. Jika nilai corrected item-total correlation setiap item

lebih kecil dari rtabel yaitu 0,1435, maka item pertanyaan/pernyataan

dikatakan tidak valid. Jumlah responden sebenarnya adalah 193 siswa

akan tetapi jumlah responden yang diuji validitasnya adalah 187 siswa, hal

ini dikarenakan sejumlah 6 siswa tidak hadir sehingga tidak mengikuti

pengisian kuesioner. Berikut disajikan hasil validitas item dalam penelitian

ini

a. Tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif

Tabel 3.7

Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel Tingkat

Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif

No Item rhitung rtabel Keterangan

Butir 1 0,413 0,1435 Valid

Butir 2 0,459 0,1435 Valid

Butir 3 0,502 0,1435 Valid

Butir 4 0,544 0,1435 Valid

Butir 5 0,518 0,1435 Valid

Butir 6 0,465 0,1435 Valid

Butir 7 0,563 0,1435 Valid

Butir 8 0,507 0,1435 Valid

Butir 9 0,539 0,1435 Valid

Butir 10 0,553 0,1435 Valid

Butir 11 0,551 0,1435 Valid

Butir 12 0,559 0,1435 Valid

Butir 13 0,554 0,1435 Valid

Butir 14 0,413 0,1435 Valid

Butir 15 0,581 0,1435 Valid

Butir 16 0,547 0,1435 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

48

No Item rhitung rtabel Keterangan

Butir 17 0,578 0,1435 Valid

Butir 18 0,448 0,1435 Valid

Butir 19 0,547 0,1435 Valid

Butir 20 0,596 0,1435 Valid

Butir 21 0,661 0,1435 Valid

Butir 22 0,515 0,1435 Valid

Butir 23 0,601 0,1435 Valid

Butir 24 0,635 0,1435 Valid

Butir 25 0,421 0,1435 Valid

Tabel 3.7 menunjukkan bahwa keseluruhan butir pertanyaan

atau pernyataan tentang tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif

pada materi akuntanssi berdasarkan kurikulum 2013 adalah valid

(keseluruhan nilai corrected item-total correlation > rtabel = 0,1435).

b. Motivasi Belajar

Tabel 3.8

Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel Motivasi Belajar

No Item rhitung rtabel Keterangan

Butir 1 0,447 0,1435 Valid

Butir 2 0,423 0,1435 Valid

Butir 3 0,563 0,1435 Valid

Butir 4 0,500 0,1435 Valid

Butir 5 0,458 0,1435 Valid

Butir 6 0,394 0,1435 Valid

Butir 7 0,371 0,1435 Valid

Butir 8 0,534 0,1435 Valid

Butir 9 0,228 0,1435 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

49

No Item rhitung rtabel Keterangan

Butir 10 0,381 0,1435 Valid

Butir 11 0,086 0,1435 Tidak Valid

Butir 12 0,481 0,1435 Valid

Butir 13 0,526 0,1435 Valid

Butir 14 0,128 0,1435 Tidak Valid

Butir 15 0,336 0,1435 Valid

Butir 16 0,003 0,1435 Tidak Valid

Butir 17 0,609 0,1435 Valid

Butir 18 0,530 0,1435 Valid

Butir 19 0,379 0,1435 Valid

Butir 20 0,521 0,1435 Valid

Butir 21 0,446 0,1435 Valid

Butir 22 0,186 0,1435 Valid

Butir 23 0,567 0,1435 Valid

Butir 24 0,496 0,1435 Valid

Butir 25 0,613 0,1435 Valid

Tabel 3.8 menunjukkan bahwa ada beberapa butir pernyataan

atau pertanyaan yang tidak valid karena nilai corrected item-total

correlation lebih kecil daripada rtabel. Butir yang tidak valid adalah

butir 11, 14, dan 16. Butir yang tidak valid tersebut dihapus kemudian

diuji ulang. Berikut hasil uji ulang validitas pada variabel motivasi

belajar:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

50

Tabel 3.9

Hasil Pengujian Ulang Validitas Instrumen Variabel Motivasi

Belajar

No Item rhitung rtabel Keterangan

Butir 1 0,495 0,1435 Valid

Butir 2 0,484 0,1435 Valid

Butir 3 0,623 0,1435 Valid

Butir 4 0,545 0,1435 Valid

Butir 5 0,504 0,1435 Valid

Butir 6 0,478 0,1435 Valid

Butir 7 0,436 0,1435 Valid

Butir 8 0,577 0,1435 Valid

Butir 9 0,227 0,1435 Valid

Butir 10 0,433 0,1435 Valid

Butir 12 0,485 0,1435 Valid

Butir 13 0,572 0,1435 Valid

Butir 15 0,374 0,1435 Valid

Butir 17 0,634 0,1435 Valid

Butir 18 0,593 0,1435 Valid

Butir 19 0,351 0,1435 Valid

Butir 20 0,504 0,1435 Valid

Butir 21 0,471 0,1435 Valid

Butir 22 0,171 0,1435 Valid

Butir 23 0,604 0,1435 Valid

Butir 24 0,499 0,1435 Valid

Butir 25 0,610 0,1435 Valid

Tabel 3.9 menunjukkan bahwa setelah dilakukan pengujian

ulang, maka semua butir pertanyaan/pernyataan tentang motivasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

51

belajar adalah valid karna nilai corrected item-total correlation > rtabel

yaitu 0,1435.

c. Kecerdasan Emosional

Tabel 3.10

Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel Kecerdasan

Emosional

No Item rhitung rtabel Keterangan

Butir 1 0,190 0,1435 Valid

Butir 2 0,496 0,1435 Valid

Butir 3 0,507 0,1435 Valid

Butir 4 0,575 0,1435 Valid

Butir 5 0,464 0,1435 Valid

Butir 6 0,484 0,1435 Valid

Butir 7 0,587 0,1435 Valid

Butir 8 0,565 0,1435 Valid

Butir 9 0,448 0,1435 Valid

Butir 10 0,522 0,1435 Valid

Butir 11 0,462 0,1435 Valid

Butir 12 0,429 0,1435 Valid

Butir 13 0,543 0,1435 Valid

Butir 14 0,544 0,1435 Valid

Butir 15 0,424 0,1435 Valid

Butir 16 0,559 0,1435 Valid

Butir 17 0,450 0,1435 Valid

Butir 18 0,409 0,1435 Valid

Butir 19 0,090 0,1435 Tidak Valid

Butir 20 0,478 0,1435 Valid

Butir 21 0,563 0,1435 Valid

Butir 22 0,448 0,1435 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

52

No Item rhitung rtabel Keterangan

Butir 23 0,620 0,1435 Valid

Butir 24 0,612 0,1435 Valid

Tabel 3.10 menunjukkan bahwa ada beberapa butir pernyataan

atau pertanyaan yang tidak valid karena nilai corrected item-total

correlation lebih kecil daripada rtabel. Butir yang tidak valid adalah

butir 19. Butir yang tidak valid tersebut dihapus kemudian diuji ulang.

Berikut hasil uji ulang validitas pada variabel kecerdasan emosional:

Tabel 3.11

Hasil Pengujian Ulang Validitas Instrumen Variabel Motivasi

Belajar

No Item rhitung rtabel Keterangan

Butir 1 0,191 0,1435 Valid

Butir 2 0,500 0,1435 Valid

Butir 3 0,514 0,1435 Valid

Butir 4 0,570 0,1435 Valid

Butir 5 0,480 0,1435 Valid

Butir 6 0,507 0,1435 Valid

Butir 7 0,602 0,1435 Valid

Butir 8 0,567 0,1435 Valid

Butir 9 0,462 0,1435 Valid

Butir 10 0,529 0,1435 Valid

Butir 11 0,451 0,1435 Valid

Butir 12 0,434 0,1435 Valid

Butir 13 0,548 0,1435 Valid

Butir 14 0,538 0,1435 Valid

Butir 15 0,410 0,1435 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

53

No Item rhitung rtabel Keterangan

Butir 16 0,568 0,1435 Valid

Butir 17 0,461 0,1435 Valid

Butir 18 0,387 0,1435 Valid

Butir 20 0,468 0,1435 Valid

Butir 21 0,564 0,1435 Valid

Butir 22 0,438 0,1435 Valid

Butir 23 0,623 0,1435 Valid

Butir 24 0,610 0,1435 Valid

Tabel 3.11 menunjukkan bahwa setelah dilakukan pengujian

ulang, maka semua butir pertanyaan/pernyataan tentang motivasi

belajar adalah valid karna nilai corrected item-total correlation > rtabel

yaitu 0,1435.

2. Pengujian Reliabilitas

Siregar (2013: 55) mengatakan pengujian reliabilitas dimaksudkan

untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten apabila

dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula. Menurut Sumadi

Suryabrata (2004: 28) reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil

pengukuran dengan alat tersebut dapat dipercaya. Hasil pengukuran harus

reliabel dalam arti harus memiliki tingkat konsistensi dan kemantapan.

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Cronbach’s

Alpha, sebagai berikut Kontour (2003: 158):

∝= (�

�˗1)(1˗

∝ ² ����

∝ ² �����)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

54

Keterangan:

α = cronbach’s alpha

Ν = banyaknya pertanyaan

∝ ² ���� = variance dari pertanyaan

∝ ² ����� = variance dari skor

Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel apabila nilai

koefisien reliabilitas (r11) > 0,6 Siregar (2013: 57). Hasil Pengujian

reliabilitas variabel tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif, variabel

motivasi belajar, dan variabel kecerdasan emosional tampak dalam tabel

sebagai berikut:

Tabel 3.12

Hasil Pengujian Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Parameter Status

Tingkat keterlaksanaan

pembelajaran aktif 0,915 0,6 Reliabel

Variabel Motivasi

belajar 0,880 0,6 Reliabel

Variabel Kecerdasan

emosional 0,896 0,6 Reliabel

Tabel 3.12 menunjukkan bahwa instrumen penelitian variabel

tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif, variabel motivasi belajar, dan

variabel kecerdasan emosional adalah reliabel (keseluruhan nilai r hitung

atau cronbach’s alpha > 0,6).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

55

H. Teknik Analisis Data

1. Teknik Analisis Data Deskriptif

Hasil kuesioner dan wawancara akan dianalisis dengan

menggunakan analisis deskriptif atau pemaparan. Menurut Nuryaman, dkk

(2015: 118) analisis deskriptif adalah memberikan deskripsi mengenai

karakteristik variabel penelitian yang sedang diamati serta data demografi

responden, analisis deskripsi memberikan penjelasan tentang ciri-ciri yang

khas dari variabel penelitian tersebut. Hasil kuesioner pada penelitian ini

dideskripsikan dengan Penilaian Acuan Patokan tipe II yang disingkat

PAP tipe II. Pada PAP tipe II penguasaan kompetensi minimal yang

merupakan passing score adalah 56% dari total skor yang seharusnya

dicapai. Tuntutan pada persentil 56 sering disebut persentil minimal

karena passing score pada persentil 56 dianggap merupakan batas

penguasaan kompetensi minimal yang paling rendah. Passing score pada

persentil kurang dari 56 dan lebih dari 65 biasanya tidak disarankan,

mengingat kedua pasing score tersebut keluar dari persentil minimal dan

maksimal. Namun kiranya masih terbuka kesempatan untuk menentukan

passing score pada daerah sekitar persentil 56 dan 65 asalkan passing

score tertentu masih tetap memperhitungkan keadaan dan kemajuan

pelaksanaan ketiga syarat tersebut dan keadaan belajar siswa serta

merupakan keputusan sekolah. Menurut Masidjo (1995:157) nilai persentil

PAP tipe II adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

56

Tabel 3.13

Tingkat Penguasaan Kompetensi

Nilai Persentil Kategori Kecenderungan Variabel

81%-100% Sangat Tingi

66%-80% Tinggi

56%-65% Sedang

46%-55% Rendah

di bawah 46% Sangat Rendah

Pemilihan PAP tipe II karena skor telah ditetapkan sesuai dengan

batas pengujian minimal yang dianggap dapat meluluskan (passing score)

lebih rendah daripada model penilaian lainnya. PAP tipe II pada umumnya

merupakan cara untuk menghitung prestasi siswa di kelas dengan skor

minimal 0 dan skor maksimal 100. Dalam penelitian, data penelitian yang

ditetapkan sebelumnya memiliki skor minimal 1 dan skor minimal 5.

Rumus PAP tipe II adalah sebagai berikut:

Skor terendah yang mungkin dicapai + { nilai persentil x

(skor tertinggi yang mungkin dicapai- skor terendah yang

mungkin dicapai)}

Perhitungan untuk setiap variabel adalah sebagai berikut:

a. Variabel Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif

Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 5 x 25 = 125

Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 25 = 25

Skor:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

57

25 + 81% (125-25) = 106

25 + 66% (125-25) = 91

25 + 56% (125-25) = 81

25 + 46% (125-25) = 71

Data perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori

kecenderungan variabel tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.14

Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif

Interval Skor Kategori Kecenderungan Variabel

106-125 Sangat Tinggi

91-105 Tinggi

81-90 Sedang

71-80 Rendah

25-70 Sangat Rendah

b. Variabel Motivasi Belajar

Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 5 x 22 = 110

Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 22 = 22

Skor:

22 + 81% (110-22) = 93,28 dibulatkan menjadi 93

22 + 66% (110-22) = 80,08 dibulatkan menjadi 80

22 + 56% (110-22) = 71,28 dibulatkan menjadi 71

22 + 46% (110-22) = 62,48 dibulatkan menjadi 62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

58

Data perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori

kecenderungan variabel tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.15

Motivasi Belajar

Interval Skor Kategori Kecenderungan Variabel

93-110 Sangat Tinggi

80-92 Tinggi

71-79 Sedang

62-70 Rendah

22-61 Sangat Rendah

c. Variabel Kecerdasan Emosional

Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 5 x 23 = 115

Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 23 = 23

Skor:

23 + 81% (115-23) = 97,52 dibulatkan menjadi 98

23 + 66% (115-23) = 83,72 dibulatkan menjadi 84

23 + 56% (115-23) = 74,52 dibulatkan menjadi 75

23 + 46% (115-23) = 65,32 dibulatkan menjadi 65

Data perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori

kecenderungan variabel tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.16

Kecerdasan Emosional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

59

Interval Skor Kategori Kecenderungan Variabel

98-115 Sangat Tinggi

84-97 Tinggi

75-83 Sedang

65-74 Rendah

23-64 Sangat Rendah

2. Pengujian Prasyarat Analisis

a. Pengujian Normalitas

Uji Normalitas dilakukan dengan tujuan untuk menilai sebaran

data pada sebuah kelompok data atau variabel, apakah sebaran data

tersebut berdistribusi normal ataukah tidak. Pengujian normalitas

dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas bivariat dimana

analisis bivariat menganalisis secara simultan dari dua variabel. Hal

ini biasanya dilakukan untuk melihat apakah satu variabel terkait

dengan variabel lain. Pengujian normalitas dilakukan dengan SPSS

(Statistical Package for Social Science) versi 17.0. Kriteria pengujian

data adalah jika nilai Rsquare yang diperoleh dari perhitungan lebih

dari 0,8 maka distribusi adalah normal.

b. Rumusan Hipotesis

1) Hipotesis Pertama

Ho1 : Tidak ada hubungan positif antara keterlaksanaan

pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi

belajar.

Ha1 : Ada hubungan positif antara keterlaksanaan pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

60

aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar.

2) Hipotesis Kedua

Ho2 : Tidak ada hubungan positif antara keterlaksanaan

pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan

kecerdasan emosional.

Ha2 : Ada hubungan positif antara keterlaksanaan pembelajaran

aktif pada materi akuntansi dengan kecerdasan emosional.

c. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis pertama dan kedua dilakukan dengan

rumus korelasi yang dapat digunakan adalah yang dikemukakan oleh

Pearson yang dikenal dengan rumus korelasi product moment

Arikunto (1989: 137-138) rumusnya adalah sebagai berikut:

�ℎ�� =� (Ʃ��)˗(Ʃ�)(Ʃ�)

�[� (Ʃ�2)˗ (Ʃ�)2][� (Ʃ�2)˗(Ʃ�)2]

keterangan:

r = Koefisien korelasi antara variabel x dengan variabel y

n = Jumlah responden

x = Skor variabel (jawaban dari responden)

y = Skor total dari variabel (jawaban dari responden)

Nilai koefisien korelasi adalah bilangan yang menyatakan ada

hubungan antara dua variabel atau lebih, atau juga dapat menentukan

arah dari kedua variabel. Nilai koefisien korelasi tersebut berkisar (rs)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

61

= (−1 ≤ 0 ≤ 1). Menurut Siregar (2013: 251) nilai koefisien korelasi

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.17

Tingkat Korelasi dan Kekuatan Arah Hubungan

No Nilai Korelasi (r) Tingkat Hubungan

1 0,00-0,199 Sangat Lemah

2 0,20-0,399 Lemah

3 0,40-0,599 Cukup

4 0,60-0,799 Kuat

5 0,80-0,100 Sangat Kuat

d. Penarikan Kesimpulan

a) Jika nilai sig. (1-tailed) < α = 0,05 maka Ho1 ditolak dan Ha1

diterima, maka ada hubungan positif antara pendapat siswa

tentang tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi

akuntansi dengan motivasi belajar. Sebaliknya, jika nilai sig. (1-

tailed) > α = 0,05 maka Ho1 diterima dan Ha1 ditolak, maka tidak

ada hubungan positif antara pendapat siswa tentang tingkat

keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan

motivasi belajar

b) Jika nilai sig. (1-tailed) < α = 0,05 maka Ho1 ditolak dan Ha1

diterima, maka ada hubungan positif antara pendapat siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

62

tentang tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi

akuntansi dengan kecerdasan emosional. Sebaliknya, jika nilai sig.

(1-tailed) > α = 0,05 maka Ho1 diterima dan Ha1 ditolak, maka

tidak ada hubungan positif antara pendapat siswa tentang tingkat

keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan

kecerdasan emosional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

63

BAB IV

GAMBARAN UMUM

Penelitian ini dilakukan di SMA yang menggunakan kurikulum 2013 di

kabupaten Kulonprogo yaitu SMA Negeri 1 Wates, SMA Negeri 2 Wates, dan

SMA Negeri Sentolo. Berikut adalah gambaran umum dari masing-masing

sekolah:

A. SMA Negeri 1 Wates

1. Identitas Sekolah

a. Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Wates

b. NSS : 3010404 01001

c. NISN : 300020

d. Nomer Telepon : (0274) 773067

e. Nomer Fax : (0274) 774352

f. E-mail : [email protected]

2. Sejarah SMA Negeri 1 Wates

Pada awal tahun 1959 di daerah swantantra Tingkat II Kulonprogo,

dirasa penting untuk berdirinya Sekolah Lanjutan tingkat atas, khususnya

Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Negeri mengingat Sekolah Lanjutan

tingkat Atas Negeri di kulonprogo hanyalah Sekolah Guru A (SGA) yang

tentu saja belum mencukupi kebutuhan masyarakat untuk pendidikan

lanjutan. Sehubungan dengan hal tersebut, Dewan Pemerintah Daerah

Swatantra Tingkat II Kulonprogo, pada tanggal 9 Maret 1959 membentuk

panitia yang bertugas untuk mendirikan Sekolah Menengah Atas di

63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

64

Kulonprogo. Panitia tersebut ditangani oleh Dewan Pemerintah Daerah,

Daerah Swatantra Tingkat II Kulonprogo dan pada tanggal 1 September

1961, terbentuklah SMA Persiapan Negeri Wates. Sekolah tersebut belum

memiliki gedung untuk tempat kegiatan belajar mengajar karena baru

terbentuk. Pada awal berdirinya, sekolah menerima pendaftaran siswa baru

sebanyak 3 kelas, dengan tempat belajar mengajar menyewa rumah bapak

H. Adnan seorang pengusaha sukses pada masa itu. Tahun berikutnya

tempat belajar bagi murid kelas 1 dan kelas 2 menumpang pada SD

Percobaan IV Wates, dan SD Kanisius Wates dengan waktu belajar masuk

siang. Kepala Sekolah pada saat itu masih dirangkap oleh Bapak R.

Maryono Martosusanto yang juga Kepala SGA Negeri Wates. Pada awal

pembukaannya SMA Persiapan Negeri Wates membuka 3 kelas untuk

kelas I yaitu 1 kelas untuk jurusan bahasa atau kelas A, 1 kelas untuk

jurusan ilmu pasti Alam atau kelas B, dan satu kelas untuk jurusan ilmu

social atau kelas C. Sebagian gurunya adalah guru SGA Negeri Wates dan

hanya tiga orang guru tidak tetap yang bukan dari SGA Negeri Wates

yaitu guru Bahasa Jerman, guru Bahasa Indonesia dan guru bahasa

Perancis.

3. Visi SMA Negeri 1 Wates

Visi merupakan impian/harapan cita-cita yang ingin dicapai oleh

warga sekolah. Visi sekolah dijadikan sebagai cita-cita bersama warga

sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan pada masa yang akan

datang, mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

65

sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan. Visi SMA Negeri 1

Wates adalah: “unggul dalam berbagai bidang dengan dilandasi iman dan

taqwa”.

4. Misi SMA Negeri 1 Wates

Misi sekolah merupakan upaya/tindakan yang dilakukan oleh

warga sekolah untuk mewujudkan visi sekolah. Misi sekolah SMA Negeri

1 Wates adalah:

a. Mengimplementasikan ajaran agama (religius, santun) dalam

keseharian di sekolah.

b. Melaksanakan pembelajaran dan pembimbingan yang efektif dan

efisien (disiplin, kreatif, kerja keras) yang memungkinkan siswa dapat

berkembang secara optimal.

c. Melaksanakan managemen partisipasif (jujur, demokratis, tanggung

jawab) sehingga terwujud MPMBS.

d. Memfasilitasi siswa dalam mengembangkan diri sehingga berprestasi

di berbagai bidang (kerja keras, kreatif, inovatif, kompetitif).

e. Mengimplementasikan budaya bangsa atau karakter bangsa dalam tata

pergaulan keseharian di Sekolah.

f. Mewujudkan budaya hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-

hari.

5. Tujuan SMA Negeri 1 Wates

Tujuan SMA Negeri 1 Wates dalam penyelenggaraan pendidikan

adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

66

a. Meningkatkan kedisiplinan dalam kegiatan pembelajaran.

b. Meningkatkan kualitas Program Percepatan Belajar (Akselerasi/Cerdas

Istimewa).

c. Membekali peserta didik agar memiliki kerampilan teknologi

informasi dan komunikasi.

d. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi agar

mampu bersaing dalam melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih

tinggi.

e. Mempertahankan prestasi kelulusan 100% pada Ujian Nasional

f. Meningkatkan nilai rata-rata Ujian Nasional.

g. Meningkatkan persentase siswa yang diterima di Perguruan Tinggi.

h. Meningkatkan rasa tanggung jawab dalam berbagai kegiatan.

i. Membiasakan jujur dalam setiap kegiatan.

j. Membiasakan musyawarah dalam mengatasi permasalahan.

k. Menjuarai lomba-lomba Olympiade Sains dan Olimpiade penelitian

Sains.

l. Menjuarai lomba-lomba di bidang bahasa dan sastra.

m. Menjuarai dalam bidang penulisan Karya Ilmiah Remaja (KIR).

n. Menjuarai berbagai cabang olahraga.

o. Membekali peserta didik dengan keterampilan khusus di bidang

IPTEK sebagai bekal mata pencaharian mereka yang tidak bisa

melanjutkan ke perguruan tinggi.

p. Meningkatkan keimanan peserta didik melalui ibadah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

67

q. Menyediakan sarana dan prasarana ibadah.

r. Mempunyai toleransi antar umat beragama.

s. Mengembangkan sikap sopan dan santun dalam pergaulan.

t. Mengembangkan sikap peduli sosial.

u. Mengembangkan sikap peduli lingkungan.

v. Meraih prestasi dalam bidang PASKIBRA.

w. Meraih prestasi juara dalam bidang seni dan budaya.

B. SMA Negeri 2 Wates

1. Identitas Sekolah

a. Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Wates

b. Nomer Statistik Sekolah : 301040401020

c. Nomer Induk Sekolah : 300030

d. Jenjang Akreditasi : A

e. Status : Negeri

f. Telepon : (0274) 773055

g. Fax : (0274) 773055

2. Sejarah SMA Negeri 2 Wates

Seleksi Penerimaan Murid Baru Tahun Pelajaran 1981/1982 di

SMA Negeri Wates Kulon Progo banyak calon murid yang tidak dapat

diterima karena terbatasnya daya tampung yang ada. Oleh karena itu,

masyarakat Kulonprogo khususnya kota Wates dan para pendidik SMA

Negeri Wates merasa prihatin. Keprihatinan ini disampaikan ke Kepala

Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Daerah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

68

Istimewa Yogyakarta yang saat itu dijabat oleh Bapak Drs. GPH Poeger.

Pada persiapan Penerimaan Murid Baru Tahun pelajaran 1982/1983 SMA

Negeri Wates membuka pendaftaran sebanyak 5 kelas untuk SMA Negeri

1 Wates dan 3 kelas untuk SMA Negeri 2 Wates. Perintah ini dilaksanakan

oleh Bapak Drs. Budihardjo selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Wates

saat itu. Selama kurang lebih 5 bulan sejak Juli sampai November 1982

kegiatan belajar mengajar SMA Negeri 2 Wates dilaksanakan di SMA

Negeri 1 Wates pada sore hari dengan 9 orang guru tetap, 8 orang guru

tidak tetap dan 132 orang siswa kelas satu.

3. Visi SMA Negeri 2 Wates

“Terwujudnya Sekolah Unggul, Berbudaya, dan Religius”. Indikator Visi:

a. Beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia.

b. Unggul dalam prestasi akademik dan non akademik.

c. Terciptanya budaya tertib, bersih, dan gemar membaca.

d. Menjunjung tinggi budaya daerah dan nasional serta menghargai

budaya internasional yang sesuai dengan kepribadian bangsa.

4. Misi SMA Negeri 2 Wates

Misi:

a. Meningkatkan derajat keimanan, ketakwaan, dan akhlak warga

sekolah.

b. Menyelenggarakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien baik

intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

69

c. Mengoptimalkan potensi peserta didik yang memiliki bakat istimewa

dan atau cerdas istimewa.

d. Membudayakan kedisiplinan semua warga sekolah terhadap peraturan

sekolah.

e. Meningkatkan budaya gemar membaca.

f. Meningkatkan apresiasi terhadap budaya daerah dan nasional.

g. Menerapkan manajemen sekolah yang efektif dan efisien.

5. Tujuan SMA Negeri 2 Wates

Tujuan pendidikan SMA Negeri 2 Wates pada akhir tahun

pelajaran 2018/2019 adalah:

a. Semua lulusannya memiliki derajat keimanan ketaqwaan dan akhlak

yang tinggi.

b. Rata-rata nilai Ujian Nasional masuk 8 besar Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta.

c. Lulusan yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri minimal

mencapai 60 %.

d. Memiliki prestasi dalam berbagai lomba bidang akademis dan non

akademis minimal tingkat propinsi.

e. Memiliki prestasi dalam berbagai bidang akademik dan non akademik

minimal tingkat DIY.

f. Semua warga sekolah memiliki budaya tertib, bersih, dan gemar

membaca.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

70

g. Semua warga sekolah menjunjung tinggi budaya daerah nasional serta

menghargai budaya internasional yang sesuai dengan kepribadian

bangsa.

C. SMA Negeri 1 Sentolo

1. Identitas Sekolah

a. Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Sentolo

b. Nomer Statistik Sekolah : 3010404015002

c. Nomer Induk Sekolah : 20402796

d. Jenjang Akreditasi : A

e. Status : Negeri

f. Telepon : (0274) 7498290

2. Sejarah SMA Negeri 1 Sentolo

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dibidang pendidikan di

Kabupaten Kulonprogo, dan atas dasar animo masyarakat masuk sekolah

cukup besar, dibukalah SMA Negeri Sentolo yang beralokasi di Desa

Banguncipto, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah

Istimewa Yogyakarta.

Atas saran Bupati Kepala Daerah Tingkat II Kulonprogo waktu itu,

pada tanggal 21 Maret 1979 Pemerintah Desa Banguncipto, Kecamatan

Sentolo di minta menyediakan lahan seluas 10.000 meter persegi untuk

mendirikan gedung SMA N Sentolo dengan sistem ganti rugi dari

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, di atas tanah tersebut segera di

bangun satu unit gedung sekolah baru. Perencana pembangunan gedung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

71

tersebut CV. Assana dan pelaksana pembangunan dipercayakan kepada

kontraktor Buhaz sedangkan pangadaan meubelair dilakukan oleh

kontraktor FA. Edi Darma.

Pada bulan September 1979diterbitkan Surat Keputusan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 0188/O/1979, tanggal 3 September

1979 tentang Pembukaan Seratus Empet Puluh Sembilan sekolah baru di

seluruh Indonesia. Lima dari 149 sekolah baru tersebut didirikan di Daerah

Istimewa Yogyakarta, Salah satunya adalah SMA Negeri Sentolo.

Suratkeputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor :

0188/O/1979 tertanggal 3 September 1979 menandai berdirinya SMA

Negeri Sentolo (sekarang SMA N 1 Sentolo) sehingga tiap tanggal

3 September diperingati sebagai hari berdirinya SMA Negeri Sentolo.

Untuk menandai tahun berdirinya SMA Negeri Sentolo dituangkan

dalam sengkalan “Haruming Wulan Hambuka Budi” yang berarti tahun

1979 oleh Drs. Suparman Hasan dan dibuat lambang/ logo SMA Negeri

Sentolo oleh Anton Somaryo. Pembangunan gedung SMA Negeri Sentolo

yang pertama selesai pad bulan Januari 1980. Pada tanggal 15 Januari

1980 SMA Negeri Snetolo diresmikan oleh Kepala Kanwil Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, Drs. GBH

Poeger dengan penandatanganan prasasti yang sampai sekarang

terpampang di dinding depan SMA Negeri Sentolo. SMA Negeri Sentolo

adalah SMA Negeri Ke-2 di Kulon Progo dan konon merupakan SMA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

72

Negeri ke-13 yang ada di Yogyakarta yang akhirnya dikenal sebutan SMA

Galasta.

SMA Negeri Sentolo menerima siswa baru pertama kali pada tahun

ajaran 1979/1980 dengan membuka 3 kelas. Penerima siswa baru pada saat

itu ditangani SMA Negeri Wates, di bawah pimpinan Drs. Marsono. Siswa

kelas I SMA Negeri Sentolo waktu itu berjumlah 116 siswa terdiri dari 83

laki-laki dan 33 perempuan. Dengan segala keterbatasanya pada semester

II tahun ajaran 1979/1980 memulai kegiatan belajar di Sentolo.

Selanjutnya mulai tahun ajaran 1995/1996 daya tampung SMA Negeri

Sentolo menjadi 5 kelas dengan 2 program/ jurusan IPA dan IPS sampai

sekrang. Pada tahun ajaran berikutnya daya tampung SMA Negeri Sentolo

berkembang menjadi 5 kelas. Namun pada tahun ajaran 2003/2004 karena

kebijaksanaan pemerintah hanya diperbolehkan menerima 36 siswa tiap

kelasnya. Tahun ajaran 2008/2009 melaksanakan pembelajaran dengan

sistem moving class dan telah terakreditasi dengan predikat amat baik.

3. Visi SMA Negeri 1 Sentolo

Visi:

“Bertaqwa dan Terdidik”. Dengan indikator:

a. Taat menjalankan Agama yang dianut dan berbudi pekerti luhur.

b. Menguasai materi pelajaran.

c. Memiliki keterampilan.

d. Disiplin dan berwawasan kebangsaan.

e. Mampu melanjutkan ke Perguruan Tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

73

4. Misi SMA Negeri 1 Sentolo

Misi:

a. Mengembangkan penghayatan dan pengamalan Pancasila, Agama, dan

Budaya.

b. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan yang efektif dan efisien.

c. Menanamkan kedisiplinan.

d. Mengembangkan profesi.

e. Mengembangkan kecakapan hidup.

f. Menerapkan manajemen partisipatif.

5. Tujuan SMA Negeri 1 Sentolo

a. Meningkatkan Iman dan Taqwa.

b. Membentuk budipekerti yang luhur.

c. Membekali siswa untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi.

d. Membekali siswa untuk terjun ke dunia kerja.

e. Membina prestasi olahraga dan seni.

f. Mengembangkan sikap disiplin, percaya diri, dan dapat dipercaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

74

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Data dalam penelitian ini terdiri dari tingkat keterlaksanaan pembelajaran

aktif, motivasi belajar, dan kecerdasan emosional siswa kelas SMA N 1 Wates,

SMA N 2 Wates, SMA N 1 Sentolo. Data mengenai tingkat keterlaksanaan

pembelajaran aktif, motivasi belajar, dan kecerdasan emosional dikumpulkan

menggunakan kuesioner yang dibagikan sebanyak 193 kuesioner dan kembali

sebanyak 187 kuesioner. Berikut merupakan analisis dan pembahasan data yang

diperoleh:

A. Deskripsi Data

Dalam penelitian ini variabel yang digunakan oleh peneliti berjumlah 3

variabel, yaitu tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif, motivasi belajar, dan

kecerdasan emosional. Variabel-variabel tersebut dideskripsikan berdasarkan

PAP tipe II.

1. Deskripsi Responden Penelitian

a. Asal Sekolah

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Sekolah Berdasarkan Asal Sekolah

No Asal Sekolah F Frekuensi Relatif

1 SMA N 1 Wates 61 32,6%

2 SMA N 2 Wates 63 33,7%

3 SMA N 1 Sentolo 63 33,7%

Jumlah 187 100%

74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

75

Tabel 5.1 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang menjadi

responden dalam penelitian ini berjumlah 187 siswa. Dari 187 siswa yang

menjadi responden tersebut, sebanyak 61 siswa dari SMA Negeri 1

Wates, 63 siswa dari SMA Negeri 2 Wates, dan 63 siswa dari SMA

Negeri 1 Sentolo.

b. Status Sekolah

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Sekolah Berdasarkan Status Sekolah

No Asal Sekolah Status F Frekuensi Relatif

1 SMA N 1 Wates Negeri

187 100 % 2 SMA N 2 Wates Negeri

3 SMA N 1 Sentolo Negeri

Jumlah 187 100 %

Tabel 5.2 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang menjadi

responden dalam penelitian berjumlah 187 siswa. Dari 187 siswa yang

menjadi responden tersebut, semua berasal dari sekolah dengan status

SMA Negeri.

c. Jenis Kelamin

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Sekolah Berdasarkan Jenis Kelamin

No Asal Sekolah F Frekuensi Relatif

1 Laki-laki 50 26,7%

2 Perempuan 137 73,3%

Jumlah 187 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

76

Tabel 5.3 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang menjadi

responden dalam penelitian ini berjumlah 187 siswa. Dari 187 siswa yang

menjadi responden, 50 siswa adalah siswa laki-laki dan 137 siswa adalah

perempuan. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian

besar responden adalah perempuan.

2. Deskripsi Variabel Penelitian

a. Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif

Jumlah pertanyaan/pernyataan yang dinyatakan valid

mengenai tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif adalah sebanyak

25 butir pernyataan/pertanyaan dari 25 butir pernyataan/pertanyaan

yang diberikan. Dari jumlah tersebut item-item pernyataan atau

pertanyaan yang dinyatakan valid, dipergunakan dalam penelitian.

Jumlah skor maksimum yang dicapai adalah 125. Hasil tersebut

merupakan hasil perkalian dari 25 (jumlah butir yang valid) dan 5

(skor maksimum dalam PAP tipe II). Jumlah skor minimum yang

dicapai adalah 25. Angka tersebut merupakan hasil perkalian dari 25

(jumlah butir yang valid) dan 1 (skor minimum dalam PAP tipe II).

Berikut tabel perhitungan dan interpretasi atas data yang diperoleh:

Tabel 5.4 Perhitungan dan Interpretasi Penilaian Tingkat Keterlaksanaan

Pembelajaran Aktif

Interval Skor Frekuensi Presentase Kriteria

106-125 44 23,5% Sangat Tinggi

91-105 78 41,7% Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

77

Interval Skor Frekuensi Presentase Kriteria

81-90 40 21,4% Sedang

71-80 15 8,0% Rendah

25-70 10 5,3% Sangat Rendah

Jumlah 187 100%

Tabel 5.4 menunjukkan bahwa 44 siswa memiliki persepsi

mengenai tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi

akuntansi dengan kategori sangat tinggi, 78 siswa memiliki persepsi

mengenai tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi

akuntansi dengan kategori tinggi, 40 siswa memiliki persepsi

mengenai tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi

akuntansi dengan kategori sedang, 15 siswa memiliki persepsi

mengenai tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi

akuntansi dengan kategori rendah, dan 10 siswa memiliki persepsi

mengenai tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi

akuntansi dengan kategori sangat rendah.

Hasil perhitungan rata-rata (mean) adalah 94,89; nilai tengah

(median) adalah 94 dan nilai modus adalah 94. Dengan demikian,

dapat disimpulkan bahwa siswa memiliki persepsi tingkat

keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi pada kategori

tinggi.

b. Motivasi Belajar

Jumlah pertanyaan/pernyataan yang valid mengenai tingkat

keterlaksanaan pembelajaran aktif adalah sebanyak 22 butir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

78

pernyataan/pertanyaan dari 25 butir pernyataan/pertanyaan yang

diberikan. Dari jumlah tersebut, item-item pernyataan atau pertanyaan

yang dinyatakan valid yang dipergunakan dalam penelitian yaitu

sejumlah 22 butir. Jumlah skor maksimum yang dicapai adalah 110.

Angka tersebut merupakan hasil perkalian dari 22 (jumlah butir yang

valid) dan 5 (skor maksimum dalam PAP tipe II). Jumlah skor

minimum yang dicapai adalah 22. Jumlah tersebut merupakan hasil

perkalian dari 22 (jumlah butir yang valid) dan 1 (skor minimum

dalam PAP tipe II). Berikut tabel perhitungan dan interpretasi atas

data yang diperoleh:

Tabel 5.5

Perhitungan dan Interpretasi Penilaian Motivasi Belajar

Interval Skor Frekuensi Presentase Kriteria

93-110 62 33,2% Sangat Tinggi

80-92 104 55,6% Tinggi

71-79 11 5,9% Sedang

62-70 7 3,7% Rendah

22-61 3 1,6% Sangat Rendah

Jumlah 187 100%

Tabel 5.5 menunjukkan bahwa 62 siswa memiliki persepsi

mengenai motivasi belajar dengan kategori sangat tinggi, 104 siswa

memiliki persepsi mengenai motivasi belajar dengan kategori tinggi,

11 siswa memiliki persepsi mengenai motivasi belajar dengan kategori

sedang, 7 siswa memiliki persepsi mengenai motivasi belajar dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

79

kategori rendah, dan 3 siswa memiliki persepsi mengenai motivasi

belajar dengan kategori sangat rendah.

Hasil perhitungan rata-rata (mean) adalah 88,69; hasil

perhitungan nilai tengah (median) adalah 89; dan nilai modus adalah

87. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa siswa memiliki

persepsi tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi

akuntansi pada kategori tinggi.

c. Kecerdasan Emosional

Jumlah pertanyaan atau pernyataan yang valid mengenai

tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif adalah sebanyak 23 butir

pernyataan/pertanyaan dari 24 butir pernyataan/pertanyaan yang

diberikan. Dari jumlah tersebut item-item pernyataan atau pertanyaan

yang dinyatakan valid dipergunakan dalam penelitian. Jumlah skor

maksimum yang dicapai adalah 115. Jumlah tersebut merupakan hasil

perkalian dari 23 (butir yang valid) dan 5 (skor maksimum dalam PAP

tipe II). Jumlah skor minimum yang dicapai adalah 23. Jumlah

tersebut merupakan hasil perkalian dari 23 (butir yang valid) dan 1

(skor minimum dalam PAP tipe II). Berikut tabel perhitungan dan

interpretasi atas data yang diperoleh:

Tabel 5.6

Perhitungan dan Interpretasi Penilaian Kecerdasan Emosional

Interval Skor Frekuensi Presentase Kriteria

98 37 19,8% Sangat Tinggi

84-97 112 59,9% Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

80

Interval Skor Frekuensi Presentase Kriteria

75-83 34 18,2% Sedang

65-74 4 2,1% Rendah

23-64 0 0% Sangat Rendah

Jumlah 187 100%

Tabel 5.6 menunjukkan bahwa 37 siswa memiliki persepsi

mengenai kecerdasan emosional pada materi akuntansi dengan

kategori sangat tinggi, 112 siswa memiliki persepsi mengenai

kecerdasan emosional dengan kategori tinggi, 34 siswa memiliki

persepsi mengenai kecerdasan emosional dengan kategori sedang, 4

siswa memiliki persepsi mengenai kecerdasan emosional rendah, dan

tidak ada siswa yang memiliki persepsi mengenai kecerdasan

emosional dengan kategori sangat rendah.

Hasil perhitungan rata-rata (mean) adalah 90,83; hasil

perhitungan nilai tengah (median) adalah 91; dan nilai modus adalah

92. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa siswa memiliki

persepsi tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi

akuntansi pada kategori tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

81

B. Pengujian Persyaratan Analisis Data

1. Pengujian Normalitas

a. Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif pada Materi Akuntansi

dengan Motivasi Belajar

Tabel 5.7

Hasil Uji Normalitas Mengenai Tingkat Keterlaksanaan

Pembelajaran Aktif dengan Motivasi Belajar

Model Summary and Parameter Estimates

Dependent Variable: chisquare

Equation

Model Summary

Parameter

Estimates

R Square F df1 df2 Sig. Constant b1

Linear .692 415.715 1 185 .000 .032 .019

The independent variable is Mahalanobis Distance.

Hasil pengujian normalitas bivariat untuk data tingkat

keterlaksanaan pembelajaran aktif dengan motivasi belajar diperoleh

Rsquare = 0,692. Nilai Rsquare < 0,8 sehingga dapat disimpulkan bahwa

data mengenai tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi

akuntansi dengan motivasi belajar cenderung berdistribusi tidak

normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

82

b. Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif pada Materi Akuntansi

dengan Kecerdasan Emosional

Tabel 5.8

Hasil Uji Normalitas Mengenai Tingkat Keterlaksanaan

Pembelajaran Aktif dengan Kecerdasan Emosional

Model Summary and Parameter Estimates

Dependent Variable: chisquare

Equation

Model Summary

Parameter

Estimates

R

Square F df1 df2 Sig. Constant b1

Linear .692 415.715 1 185 .000 .032 .019

The independent variable is Mahalanobis Distance.

Tabel 5.9 menunjukkan hasil pengujian normalitas bivariat

untuk data tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif dengan

kecerdasan emosional dimana pada tabel Rsquare = 0,692. Nilai Rsquare <

0,8 sehingga dapat disimpulkan bahwa data mengenai tingkat

keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan

kecerdasan emosional cenderung berdistribusi tidak normal.

C. Pengujian Hipotesis

Berdasarkan pengujian prasyarat analisis data diketahui bahwa ketiga

data yang telah diuji, yaitu mengenai tingkat keterlaksanaan pembelajaran

aktif, motivasi belajar, dan kecerdasan emosional cenderung berdistribusi

tidak normal. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, maka teknik analisis data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi Spearman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

83

1. Rumusan Hipotesis Pertama

a. Rumusan Hipotesis

Ho1: Tidak ada hubungan positif antara keterlaksanaan pembelajaran

aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar.

Ha1 : Ada hubungan positif antara keterlaksanaan pembelajaran aktif

pada materi akuntansi dengan motivasi belajar.

b. Pengujian Hipotesis

Tabel 5.9

Hasil Uji Korelasi Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif

Dengan Motivasi Belajar

Correlations

Pembelajaran

Aktif

Motivasi

Belajar

Spearman's rho Pembelajaran

Aktif

Correlation

Coefficient 1.000 .442

**

Sig. (1-tailed) . .000

N 187 187

Motivasi Belajar Correlation

Coefficient .442

** 1.000

Sig. (1-tailed) .000 .

N 187 187

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Tabel 5.11 menunjukkan bahwa nilai correlation coefficient

dalam Spearman’s rho adalah 0,442 dan bernilai positif. Nilai positif

berarti pembelajaran yang semakin aktif, akan memotivasi siswa untuk

belajar. Nilai correlation coefficient dalam Spearman’s rho adalah

0,442 dan bernilai positif, berada dalam rentang cukup yaitu 0,40-0,599

yang menunjukkan bahwa hubungan tingkat keterlaksanaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

84

pembelajaran aktif dengan motivasi belajar adalah hubungan positif

dengan kategori cukup. Nilai sig (1-tailed)= 0,000 < α = 0,01 berarti

Ha1 diterima dan Ho1 ditolak. Berdasarkan hasil tersebut, dapat

disimpulkan bahwa hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif

pada materi akuntansi dengan motivasi belajar berada dalam kategori

cukup.

2. Rumusan Hipotesis Kedua

a. Rumusan Hipotesis

Ho2 : Tidak ada hubungan positif antara keterlaksanaan pembelajaran

aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar.

Ha2 : Ada hubungan positif antara keterlaksanaan pembelajaran aktif

pada materi akuntansi dengan kecerdasan emosional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

85

b. Pengujian Hipotesis

Tabel 5.10

Hasil Uji Korelasi Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif

Dengan Kecerdasan Emosional

Correlations

Pembelajar

an Aktif

Kecerdasan

Emosional

Spearman's rho Pembelajaran Aktif Correlation

Coefficient 1.000 .504

**

Sig. (1-tailed) . .000

N 187 187

Kecerdasan

Emosional

Correlation

Coefficient .504

** 1.000

Sig. (1-tailed) .000 .

N 187 187

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Tabel 5.12 menunjukkan bahwa nilai correlation coefficient

dalam Spearman’s rho adalah 0,504 dan bernilai positif. Nilai positif

berarti pembelajaran yang semakin aktif, akan meningkatkan

kecerdasan emosional siswa dalam mengelola emosinya ketika belajar.

Nilai correlation coefficient dalam Spearman’s rho adalah 0,504 dan

bernilai positif, berada dalam rentang cukup yaitu 0,40-0,599 yang

menunjukkan bahwa hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran

aktif dengan kecerdasan emosional adalah hubungan positif dengan

kategori cukup. Nilai sig (1-tailed) = 0,000 < α = 0,01 berarti Ha2

diterima dan Ho2 ditolak. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan

bahwa hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi

akuntansi dan kecerdasan emosional berada dalam kategori cukup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

86

D. Pembahasan

1. Hubungan Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif dengan Motivasi

Belajar

Berdasarkan data yang telah diperoleh dan diuji, hasil penelitian

menunjukkan bahwa ada hubungan persepsi mengenai tingkat

keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi

belajar Spearman’s rho dengan nilai asymp. Sig sebesar 0,000 kurang dari

alfa (α) = 0,01. Sedangkan koefisien korelasi menunjukkan angka (+)

0,442. Persepsi siswa mengenai tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif

pada materi akuntansi menunjukkan nilai rata-rata (mean) adalah 94,89;

nilai tengah (median) adalah 94 dan nilai modus adalah 94. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa siswa memiliki persepsi tingkat

keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi pada kategori

tinggi. Persepsi siswa mengenai motivasi belajar menunjukkan

perhitungan nilai rata-rata (mean) adalah 88,69; hasil perhitungan nilai

tengah (median) adalah 89; dan nilai modus adalah 87. Sehingga, dapat

ditarik kesimpulan bahwa siswa memiliki persepsi tingkat keterlaksanaan

pembelajaran aktif pada materi akuntansi pada kategori tinggi. Nilai

koefisien korelasi tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif dengan

motivasi belajar menunjukkan bahwa hubungan tingkat keterlaksanaan

pembelajaran aktif dengan motivasi belajar adalah positif dengan kategori

cukup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

87

Hasil penelitian yang menunjukkan tingkat hubungan positif antara

variabel pembelajaran aktif dengan motivasi belajar sejalan dengan

pandangan Zulfahmi (2013: 278-284). Menurut Zulfahmi, dalam

melaksanakan pembelajaran aktif, materi pembelajaran hendaknya

dikaitkan dengan kebutuhan, minat, dan orientasi siswa dalam kehidupan

nyata dan pembelajaran aktif hanya dimungkinkan jika siswa dihadapkan

pada suatu masalah yang perlu dipecahkan sehingga siswa melakukan

proses penemuan. Ketika guru memberikan suatu masalah untuk

dipecahkan siswa dan guru juga mengaitkan kualitas masalah dengan

kebutuhan, minat, dan orientasi siswa dalam kehidupan nyata, maka siswa

akan termotivasi untuk memecahkan masalah tersebut sehingga siswa

melakukan proses penemuan. Motivasi dalam diri siswa timbul karena

masalah yang diberikan oleh guru kepada siswa dikemas sesuai dengan

ukuran siswa. Namun jika guru kurang memperhatikan kualitas masalah

yang akan dipecahkan oleh siswa, maka siswa cenderung kurang

termotivasi dalam menyelesaikannya. Kualitas masalah hendaknya tidak

terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Kualitas masalah yang terlalu sukar

akan membuat siswa cenderung kurang percaya diri dan kualitas masalah

yang terlalu mudah akan membuat siswa cenderung menggampangkan.

Masalah yang diberikan oleh guru untuk dipecahkan siswa, akan terasa

lebih menyenangkan bila guru menerapkan strategi, metode, dan model

pembelajaran yang sesuai dengan masalah tersebut. suasana yang

menyenangkan merupakan faktor motivasi belajar untuk siswa sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

88

guru akan lebih mudah dalam menyampaikan materi ketika siswa

menikmatinya. Menurut Hosnan (2014: 216) dengan melakukan hal yang

sedikit berbeda, peserta didik akan lebih termotivasi untuk berpartisipasi

dalam pembelajaran. Hal ini sejalan dengan pendapat Mulyasa (2004: 241)

yaitu agar murid dapat belajar secara aktif, guru perlu menciptakan strategi

yang tepat guna sedemikian rupa, sehingga peserta didik mempunyai

motivasi yang tinggi untuk belajar. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa semakin tinggi tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif, maka

semakin tinggi pula motivasi belajar yang dimiliki oleh siswa.

2. Hubungan Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif dengan Kecerdasan

Emosional

Berdasarkan data yang telah diperoleh dan diuji, hasil penelitian

menunjukkan bahwa ada hubungan persepsi mengenai tingkat

keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan

kecerdasan emosional Spearman’s rho dengan nilai asymp. Sig sebesar

0,000 kurang dari (α) = 0,01. Sedangkan koefisien korelasi menunjukkan

angka (+) 0,504. Persepsi siswa mengenai tingkat keterlaksanaan

pembelajaran aktif pada materi akuntansi menunjukkan nilai rata-rata

(mean) adalah 94,89; nilai tengah (median) adalah 94 dan nilai modus

adalah 94. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa siswa memiliki

persepsi tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi

pada kategori tinggi. Persepsi siswa mengenai kecerdasan emosional

menunjukkan perhitungan Hasil perhitungan rata-rata (mean) adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

89

90,83; hasil perhitungan nilai tengah (median) adalah 91; dan nilai modus

adalah 92. Sehingga, dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa memiliki

persepsi kecerdasan emosional pada kategori tinggi. Namun nilai koefisien

korelasi tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif dengan kecerdasan

emosional menunjukkan derajat hubungan kedua variabel tersebut adalah

positif dengan kategori cukup.

Hasil penelitian yang menunjukkan tingkat hubungan positif antara

variabel pembelajaran aktif dengan kecerdasan emosional menunjukkan

adanya hubungan yang signifikan. Hal ini sejalan dengan pandangan

Zulfahmi (2013: 278-284) yaitu meskipun pembelajaran merupakan

aktivitas individual namun faktor interaksi sosial juga sangat menentukan.

Interaksi sosial dapat terjadi antara siswa dengan siswa, siswa dengan

guru, dan siswa dengan lingkungannya atau sumber belajar lain. Interaksi

sosial yang terjadi dalam ketika proses pembelajaran berlangsung salah

satunya adalah kerja sama dalam kelompok. Kerja sama melatih siswa

dalam menghargai pendapat orang lain, menerima saran dan kritik dari

orang lain dengan lapang dada, dan peka terhadap keadaan sosial. Hal ini

diperkuat dengan pendapat Hosnan (2014: 211) bahwa proses

pembelajaran aktif ini agar dapat berjalan dengan efektif diperlukan

tingkat kerja sama yang tinggi sehingga akan memupuk social skills.

Siswa yang dapat berinteraksi sosial akan meningkatkan taraf kecerdasan

emosionalnya sehingga siswa dapat berhasil dalam menyelesaikan tugas-

tugasnya. Selain itu, Bonwel (Hosnan 2014: 210) mengatakan karakteristik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

90

pembelajaran aktif adalah siswa tidak hanya mendengarkan kuliah secara

pasif, tetapi mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi kuliah.

Dengan demikian siswa dituntut untuk lebih aktif dalam proses

pembelajaran. Aktif berarti senang bekerja sama atau berdiskusi

kelompok, tidak malu bertanya, dan dapat menyampaikan tanggapan di

depan kelas dengan baik. Jika hal tersebut dilakukan terus menerus siswa

akan membiasakan diri bersikap mandiri, bertanggung jawab dan mampu

menyesuaikan diri dengan keadaan yang sedang terjadi selama proses

pembelajaran. Jika individu pandai menyesuaikan diri dengan suasana

hatinya, dapat berempati, dan mampu menciptakan situasi kondisi yang

positif, maka individu tersebut memiliki tingkat emosionalitas yang baik

sehingga akan lebih mudah menyesuaikan diri dalam pergaulan sosial serta

lingkungannya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin

tinggi tingkat pembelajaran aktif, maka semakin tinggi pula kecerdasan

emosional yang dimiliki oleh siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

91

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada analisis bab v, maka dapat ditarik kesimpulan:

1. Ada hubungan positif dalam tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif

dengan motivasi belajar. Hal ini dapat dibuktikan dengan (Spearman’s rho

= (+) 0,504; sig (1-tailed) = 0,000 < α = 0,01). Arah hubungan dengan

nilai positif, berarti semakin baik tingkat keterlaksanaan pembelajaran

aktif berhubungan dengan semakin baiknya motivasi belajar siswa.

2. Ada hubungan positif dalam tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif

dengan kecerdasan emosional. Hal ini dapat dibuktikan dengan

(Spearman’s rho = (+) 0,504; sig (1-tailed) = 0,000 < α = 0,01). Arah

hubungan dengan nilai positif, berarti semakin baik tingkat keterlaksanaan

pembelajaran aktif berhubungan dengan semakin baiknya kecerdasan

emosional siswa.

B. Keterbatasan

1. Keterbatasan pertama yang dirasakan peneliti adalah keterbatasan waktu

dalam penelitian. Responden merupakan siswa kelas XII dan akan

melaksanakan ujian nasional maka pengambilan data penelitian harus

selesai dalam waktu yang cepat.

2. Beberapa responden tidak sungguh-sungguh dalam menjawab kuesioner

penelitian walaupun ketika mengisi kuesioner didampingi oleh peneliti

sehingga peneliti harus memberikan kuesioner ulang kepada siswa.

90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

92

C. Saran

1. Hasil penelitian pertama menunjukkan adanya hubungan positif pada

tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif dengan motivasi belajar siswa

mengetahui apa yang harus ia capai dan bagaimana cara mencapainya.

Kedua, ketika mengemas suatu masalah yang akan dibahas siswa,

hendaknya guru menyesuaikan kualitas masalah tersebut dengan ukuran

siswa dan akan lebih baik jika dikaitkan dengan kebutuhan, minat, dan

orientasi siswa dalam kehidupan nyata. Ketiga, agar suasana pembelajaran

menarik dan membangkitkan motivasi siswa untuk belajar, guru dapat

merencanakan strategi pelajaran, model, dan metode yang tepat guna dan

sesuai dengan materi atau masalah yang akan dipecahkan siswa. keempat,

umpan balik memiliki peranan penting bagi guru maupun siswa. Dengan

adanya umpan balik, siswa dapat mengetahui kelemahan sendiri dan

mendorong untuk memperbaiki jawaban atau konsep yang salah sehingga

di masa datang siswa lebih baik dari sebelumnya.

2. Hasil penelitian kedua menunjukkan adanya hubungan positif pada tingkat

keterlaksanaan pembelajaran aktif dengan kecerdasan emosional siswa

dengan kategori cukup. Untuk dapat meningkatkan kecerdasan emosional

siswa, guru hendaknya membangkitkan situasi kelas yang optimal karena

faktor emosi sangat bergantung pada penciptaan suasana yang

menyenangkan dalam konteks kelas yang demokratis. Selain itu, guru juga

perlu memahami bahwa masing-masing siswa memiliki karakteristik

siswa, guru mempunyai taktik untuk meningkatkan kerja sama antar siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

93

sehingga di dalam kelompok tercipta kelompok belajar yang saling

melengkapi satu sama lain dan membuat siswa menjadi pribadi yang lebih

aktif dan berkembang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

94

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1989. Prosedur Penelitian. Jakarta: BINA AKSARA

A.M. Sardiman, 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja

Grafindo Persada

Bellanca, James. 2011. 200+ Strategi dan Proyek Pembelajaran Aktif. Jakarta:

PT Indeks.

Goleman, Daniel. 2009. Emotional Intelligence. Jakarta: PT SUN

Gottman, John. 1998. Kiat-kiat Membesarkan Anak yang memiliki Kecerdasan

Emosional. Jakarta: PT Gramedia

Hollingsworth Pat & Lewis Gina. 2008. Pembelajaran Aktif. Jakarta: PT Macanan

Jaya Cemerlang

Huda, Miftahul. 2012. Cooperative Learning.Yogyakarta: PUSTAKA BELAJAR

Kokasih. 2014. Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum

2013. Bandung: Yrama Widya

Nuryaman, dkk. 2015. Metodologi Penelitian Akuntansi dan Bisnis. Bogor:

Ghalia Indonesia

Silberman, Mel. 2007. Actice Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif.

Yogyakarta: Pustaka Insan Madani

Suyadi.2013. Strategi Pendidikan Berkarakter. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suyanto, Bagong, Sutinah. 2011. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Kencana

Predana Media Group

Uno, Hamzah, dkk. 2014. Variabel Penelitian dalam Pendidikan dan

Pembelajaran. Jakarta: PT Ina Publikatama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

95

Uno, Hamzah dan Nurdin Mohamad. 2015. Belajar Dengan Pendekatan

PAILKEM: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif,

Menarik. Jakarta: Bumi Aksara.

Uno, Hamzah. 2016. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara

Kompri. 2015. Motivasi Pembelajaran: Prespektif Guru dan Siswa. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

FX. Muhadi, Metodologi Penelitian.

Jurnal Al-Ta’lim, Jilid 1, Nomor 4 Februari 2013, hlm. 278-284

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

96

Lampiran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

97

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

98

LAMPIRAN 1

Kuesioner Instrumen Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

99

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF

PADA MATERI AKUNTANSI DENGAN MOTIVASI BELAJAR DAN

KECERDASAN EMOSIONAL

Pendidikan Akuntansi

FKIP - Universitas Sanata Dharma

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

100

Hal : Pengisian Kuesioner

Kepada Yth.

Siswa SMA Peserta Mata Pelajaran Akuntansi

di Kota Yogyakarta

Daerah Istimewa Yogyakarta

Dengan hormat,

Saya adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang

Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma. Saya bermaksud melaksanakan kegiatan penelitian

dengan judul ”Hubungan Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif Pada

Pelajaran Akuntansi dengan Motivasi Belajar dan Kecerdasan Emosional”.

Penelitian ini dimaksudkan untuk penyelesaian tugas akhir (skripsi).

Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon kesediaan Saudara menjadi

responden penelitian ini. Saya berharap Saudara berkenan untuk menjawab

keseluruhan pernyataan secara lengkap sesuai dengan keadaan yang

sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan

jawaban Saudara dan memastikan bahwa jawaban tersebut semata-mata hanya

digunakan untuk tujuan penelitian ini. Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner

ini akan mengganggu aktivitas Saudara dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Oleh sebab itu kami mohon maaf sebelumnya atas keadaan tersebut.

Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, saya

mengucapkan banyak terima kasih.

Yogyakarta, Januari 2017

Hormat saya,

Peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

101

BAGIAN I

IDENTITAS RESPONDEN

Nama Siswa :………........................…………………..

Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

(Pilih salah satu; tandai dengan tanda silang (X))

Kelas : X XI XII

Jurusan : IPA IPS Bahasa

...................................................................

Nilai Rapor Mapel. Akuntansi :…...............................…………………..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

102

BAGIAN II

TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF

INSTRUKSI: Berikan tanda SILANG (X) pada kolom TANGGAPAN dengan

cara memilih satu dari alternatif berikut ini: TP = jika isi pernyataan tersebut

TIDAK PERNAH dilakukan; Jr = jika isi pernyataan tersebut JARANG

dilakukan; Kk = jika isi pernyataan tersebut KADANG-KADANG dilakukan;

Sr = jika isi pernyataan tersebut SERING dilakukan; Sl = jika isi pernyataan

tersebut SELALU dilakukan.

No PERNYATAAN TANGGAPAN

Pembelajaran akuntansi yang diselenggarakan guru di kelas/sekolah

...

1

Inovatif sesuai dengan kebutuhan, minat, dan

orientasi para siswa sebagai pembelajar

akuntansi (misal: materi tidak selalu diberikan

dalam bentuk ceramah dan latihan soal saja)

TP Jr Kk Sr Sl

2 Disampaikan tujuannya secara jelas pada awal

pembelajaran topik/materi pembelajaran baru TP Jr Kk Sr Sl

3 Mengkaji masalah/kasus akuntansi yang jelas,

nyata, dan relevan dengan topik yang dipelajari TP Jr Kk Sr Sl

4

Menekankan pada kemampuan siswa

menyelesaikan masalah/kasus baik secara

individual ataupun kelompok

TP Jr Kk Sr Sl

5

Menginformasikan langkah-langkah dan

rambu-rambu yang jelas untuk setiap

penyelesaian masalah/kasus akuntansi

TP Jr Kk Sr Sl

6

Memungkinkan siswa dapat mengaitkan

pengetahuan baru yang diperoleh di kelas

dengan kenyataan hidup di

keluarga/masyarakat

TP Jr Kk Sr Sl

7 Membuat para siswa menyadari pentingnya

belajar akuntansi dan memanfaatkannya dalam TP Jr Kk Sr Sl

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

103

kehidupan pribadi, keluarga, dan masyarakat

8

Membuat para siswa memiliki pandangan baru

tentang bagaimana praktik pencatatan yang

sistematis dilakukan di berbagai unit bisnis

TP Jr Kk Sr Sl

9

Memberikan keleluasaan setiap siswa untuk

mengeksplorasi (mengembangkan)

pengetahuan yang dipelajari melalui bertanya,

menanggapi, menyanggah, atau

mengungkapkan ide kepada teman-teman dan

guru

TP Jr Kk Sr Sl

No PERNYATAAN TANGGAPAN

Pembelajaran akuntansi yang diselenggarakan guru di kelas/sekolah ...

10

Menyadarkan para siswa akan pentingnya

nilai-nilai akuntansi dalam hidup mereka

(seperti: kejujuran, tanggung jawab, ketelitian,

dll)

TP Jr Kk Sr Sl

11

Menyadarkan para siswa akan keterkaitan yang

erat antara akuntansi dan bidang-bidang ilmu

lainnya

TP Jr Kk Sr Sl

12

Membuat para siswa menjadi pribadi yang

lebih terbuka terhadap hasil-hasil pembelajaran

yang mereka capai (misal: dapat menerima

hasil akhir pembelajaran karena telah sesuai

dengan usaha yang dilakukan)

TP Jr Kk Sr Sl

13

Menyadarkan para siswa tentang hal-hal mana

yang telah mereka kuasai dan hal mana yang

belum

TP Jr Kk Sr Sl

14

Menggunakan media yang tepat sehingga

memudahkan siswa memahami materi

pembelajaran

TP Jr Kk Sr Sl

15 Mendorong setiap siswa menjadi pribadi yang TP Jr Kk Sr Sl

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

104

mandiri dan bertanggung jawab dalam belajar

16

Membuat setiap siswa menyadari bahwa

capaian hasil belajar merupakan cerminan

usaha mereka selama proses belajar

TP Jr Kk Sr Sl

17

Melibatkan aktivitas mental siswa, misal:

mengingat atau memahami konsep/teori yang

menjadi materi pembelajaran

TP Jr Kk Sr Sl

18

Melibatkan aktivitas fisik dari para siswa,

misalnya: bertukar tempat dengan teman, maju

ke depan kelas, menempel sesuatu, dll

TP Jr Kk Sr Sl

19

Menuntut keterampilan dari para siswa,

misalnya: keterampilan bertanya, berpendapat,

mengomunikasikan hasil diskusi, dll

TP Jr Kk Sr Sl

20 Menciptakan suasana yang aktif dan

menyenangkan bagi para siswa TP Jr Kk Sr Sl

21

Berlangsung secara demokratis sehingga

siswa menjadi terlatih untuk saling menghargai

satu sama lain

TP Jr Kk Sr Sl

22

Melatih setiap siswa untuk mampu saling

bekerja sama secara positif, khususnya dalam

penyelesaian tugas kelompok

TP Jr Kk Sr Sl

23

Melatih setiap siswa mampu berkomunikasi

dengan baik, baik kepada teman-teman

maupun guru

TP Jr Kk Sr Sl

24

Mendorong siswa untuk mampu merefleksikan

(memaknai) tentang apa yang telah dipelajari,

apa yang sudah atau belum dikuasai,

mengambil manfaat dari apa yang dipelajari,

mengembangkan apa yang sudah dipelajari, dll

TP Jr Kk Sr Sl

25

Memberikan kesempatan yang kepada siswa

untuk memberikan evaluasi terhadap

metode/strategi pembelajaran yang diterapkan

oleh guru

TP Jr Kk Sr Sl

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

105

BAGIAN III

MOTIVASI BELAJAR

INSTRUKSI: Berikan tanda SILANG (X) pada kolom TANGGAPAN dengan

cara memilih satu dari alternatif berikut ini: Sts = jika isi pernyataan tersebut

SANGAT TIDAK SETUJU; Ts = jika isi pernyataan tersebut TIDAK SETUJU

; Rr = jika isi pernyataan tersebut RAGU-RAGU; S = jika isi pernyataan

tersebut SETUJU; Ss = jika isi pernyataan tersebut SANGAT SETUJU.

NO PERNYATAAN TANGGAPAN

Saya belajar akuntansi, karena saya ...

1 Senang mempelajari sesuatu yang baru Sts Ts Rr S Ss

2 Ingin menyiapkan diri untuk pekerjaan

yang telah saya pilih di masa depan Sts Ts Rr S Ss

3 Bahagia saat mampu meningkatkan

kemampuan/potensi saya Sts Ts Rr S Ss

4

Bahagia saat menemukan sesuatu yang

baru yang belum pernah saya pelajari

sebelumnya

Sts Ts Rr S Ss

5 Ingin memiliki wawasan lebih luas pada

bidang pekerjaan yang saya sukai Sts Ts Rr S Ss

6 Ingin menyelesaikan studi dengan hasil

yang memuaskan Sts Ts Rr S Ss

7 Menginginkan kehidupan yang lebih baik

di kemudian hari Sts Ts Rr S Ss

8

Merasa senang jika dapat berdiskusi dengan

teman dan guru tentang materi yang

dipelajari

Sts Ts Rr S Ss

9 Ingin menyelesaikan tugas-tugas yang sulit

secara mandiri Sts Ts Rr S Ss

10 Ingin menunjukkan kepada orang lain

sebagai pribadi yang berhasil dalam belajar Sts Ts Rr S Ss

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

106

11 Menghadapi ulangan atau ujian semesteran Sts Ts Rr S Ss

12 Akan diberikan apresiasi oleh guru untuk

capaian keberhasilan saya Sts Ts Rr S Ss

13 Ingin memperoleh hasil belajar yang

optimal Sts Ts Rr S Ss

14

Ingin sekedar memenuhi batas bawah

kelulusan yang ditetapkan guru untuk

ulangan/kuis/ujian

Sts Ts Rr S Ss

15 Tertarik dengan tayangan video yang

diputar saat pembelajaran di kelas Sts Ts Rr S Ss

16

Kurang mampu menyerap materi saat

pembelajaran di kelas yang dilaksanakan

dengan metode diskusi

Sts Ts Rr S Ss

17 Ingin tahu lebih banyak hal dari materi

yang saya pelajari Sts Ts Rr S Ss

NO PERNYATAAN TANGGAPAN

Saya belajar akuntansi, karena saya ...

18 Berkeinginan dapat menyampaikan

idea/gagasan tertentu saat diskusi kelompok Sts Ts Rr S Ss

19 Merasa ruangan kelas nyaman digunakan

untuk belajar Sts Ts Rr S Ss

20 Ingin dihargai teman yang mengalami

kesulitan belajar Sts Ts Rr S Ss

21 Senang dengan strategi pembelajaran yang

dipilih guru Sts Ts Rr S Ss

22 Merasa kurang percaya diri saat saya belum

memahami materi Sts Ts Rr S Ss

23 Merasa hal itu perlu dilakukan sekalipun Sts Ts Rr S Ss

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

107

BAGIAN IV

KECERDASAN EMOSIONAL

INSTRUKSI: Berikan tanda SILANG (X) pada kolom TANGGAPAN dengan

cara memilih satu dari alternatif berikut ini: Sts = jika isi pernyataan tersebut

SANGAT TIDAK SETUJU; Ts = jika isi pernyataan tersebut TIDAK SETUJU;

Rr = jika isi pernyataan tersebut RAGU-RAGU; S = jika isi pernyataan

tersebut SETUJU; Ss = jika isi pernyataan tersebut SANGAT SETUJU.

guru tidak hadir di kelas

24 Menargetkan capaian hasil belajar tertentu Sts Ts Rr S Ss

25 Tidak ingin membuat kesalahan dalam

mengerjakan tugas Sts Ts Rr S Ss

NO PERNYATAAN TANGGAPAN

1 Saya menyadari bahwa diri saya memiliki

berbagai kekurangan. Sts Ts Rr S Ss

2

Saya adalah orang yang memiliki

keyakinan yang tinggi untuk mencapai

keberhasilan dengan kemampuan yang saya

miliki.

Sts Ts Rr S Ss

3

Saya menyadari bahwa diri saya

mempunyai kelebihan/keunggulan yang

dapat terus saya kembangkan.

Sts Ts Rr S Ss

4

Saya dapat mengenali emosi dalam diri

sendiri (misal: sikap tanggap terhadap

situasi tertentu atau orang lain).

Sts Ts Rr S Ss

5

Saya dapat mengendalikan emosi dan

dorongan negatif (misal: bermalas-malasan)

saat menyelesaikan suatu tugas.

Sts Ts Rr S Ss

6

Saya menjunjung tinggi nilai-nilai

kejujuran dan keadilan dalam menjalankan

suatu tugas.

Sts Ts Rr S Ss

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

108

7

Saya mau bertanggung jawab atas hasil-

hasil pekerjaan (misal: hasil pekerjaan

buruk).

Sts Ts Rr S Ss

8 Saya mudah menyesuaikan diri dalam

berbagai situasi lingkungan sekitar. Sts Ts Rr S Ss

9 Saya menyukai berbagai ide dan informasi

baru yang positif. Sts Ts Rr S Ss

10

Saya dapat memotivasi diri saat kondisi

terpuruk untuk suatu tujuan hidup di masa

mendatang.

Sts Ts Rr S Ss

11

Saya dapat memahami sasaran kelompok

dan dapat menyesuaikan diri dengan usaha

yang dijalankan kelompok.

Sts Ts Rr S Ss

12 Saya suka memanfaatkan kesempatan baik

yang diberikan kepada saya. Sts Ts Rr S Ss

NO PERNYATAAN TANGGAPAN

13

Saya siap menanggung resiko kegagalan

atau mengatasi hambatan dalam usaha

mencapai tujuan.

Sts Ts Rr S Ss

14 Saya dapat memahami mahasiswa seperti

saya memahami diri saya sendiri. Sts Ts Rr S Ss

15 Saya dapat mempengaruhi mahasiswa

untuk berubah ke hal yang lebih baik. Sts Ts Rr S Ss

16 Saya tulus dalam memberikan pelayanan

kepada mahasiswa/orang lain. Sts Ts Rr S Ss

17

Saya suka memberikan kesempatan kepada

siapa saja untuk meraih hasil yang lebih

baik.

Sts Ts Rr S Ss

18 Saya mampu memahami kondisi emosi

orang lain dan dapat memanfaatkannya Sts Ts Rr S Ss

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

109

sebagai sumber kekuatan untuk bekerja

sama.

19 Saya mampu mempengaruhi orang lain

melakukan hal yang saya harapkan. Sts Ts Rr S Ss

20

Saya adalah orang yang memahami

berbagai pendapat orang lain dan

memberikan jalan pemecahan yang dapat

diterima secara bersama.

Sts Ts Rr S Ss

21

Saya terbuka untuk menerima pendapat

orang lain dalam menyelesaikan suatu

tugas.

Sts Ts Rr S Ss

22 Saya dapat menjadi teladan bagi orang lain

dalam hal ucapan dan tindakan. Sts Ts Rr S Ss

23 Saya mudah bekerja sama dengan siapa

saja dalam suatu kelompok. Sts Ts Rr S Ss

24 Saya dapat menciptakan suasana kompak

dalam suatu kelompok. Sts Ts Rr S Ss

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

110

LAMPIRAN II

Data Dinas Pendidikan Mengenai Sekolah yang Menerapkan

Kurikulum 2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

111

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

112

LAMPIRAN III

Data Induk Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

115

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

117

LAMPIRAN IV

Tabel r

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

118

http://laboseanografi.mipa.unsri.ac.id/wp-content/uploads/2012/04/tabel-r.pdf

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

119

LAMPIRAN V

Hasil Uji Validitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

123

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

124

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

125

LAMPIRAN VI

Uji Reliabilitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

126

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

127

LAMPIRAN VII

Uji Normalitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

128

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

129

LAMPIRAN VII

Uji Korelasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

130

1. Hasil Uji Korelasi Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif

Dengan Motivasi Belajar

Correlations

Pembelajaran

Aktif

Motivasi

Belajar

Spearman's rho

Pembelajaran Aktif Correlation

Coefficient 1.000 .442

**

Sig. (1-tailed) . .000

N 187 187

Kecerdasan

Emosional

Correlation

Coefficient .442

** 1.000

Sig. (1-tailed) .000 .

N 187 187

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

2. Hasil Uji Korelasi Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Aktif

Dengan Kecerdasan Emosional

Correlations

Pembelaj

aran Aktif

Kecerdasan

Emosional

Spearman's rho

Pembelajaran Aktif Correlation

Coefficient 1.000 .504

**

Sig. (1-tailed) . .000

N 187 187

Kecerdasan

Emosional

Correlation

Coefficient .504

** 1.000

Sig. (1-tailed) .000 .

N 187 187

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

131

LAMPIRAN IX

Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

132

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

134

LAMPIRAN X

Surat Selesai Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

135

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

136

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: HUBUNGAN TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF PADA ... filei hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional

137

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI